minat karier dokter alumni fakultas kedokteran …

95
MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Laporan Penelitian ini ditulis untuk sebagai syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Oleh : Annisa Delia Khusnayni NIM : 11151030000094 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H /2018 M

Upload: others

Post on 14-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS

KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Laporan Penelitian ini ditulis untuk sebagai syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Oleh :

Annisa Delia Khusnayni

NIM : 11151030000094

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H /2018 M

Page 2: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan

untuk memenuhi salah satu pernyataan meperoleh gelar strata 1 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 10 Oktober 2018

Annisa Delia Khusnayni

Page 3: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

iii

MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS

KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Kedokteran,Fakultas Kedokteran

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Oleh :

Annisa Delia Khusnayni

NIM 11151030000094

Pembimbing 1 Pembimbing 2

dr. Marita Fadhilah, Dr.Med.Sc. dr. Riva Auda.,Sp.A, M.Kes.

NIP. 197803142006042001 NIP. 19761217200812015

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H /2018 M

Page 4: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian berjudul MINAT KARIER DOKTER ALUMNI

FAKULTAS KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA yang diajukan

oleh Annisa Delia Khusnayni (NIM : 1111030000094), telah diujikan dalam

sidang di Fakultas Kedokteran pada 10 Oktober 2018. Laporan penelitian ini telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

pada Program Studi Kedokteran.

Ciputat, 10 Oktober 2018

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang

dr. Marita Fadhilah, Dr.Med.Sc. NIP.197803142006042001

Pembimbing 1 Pembimbing 2

dr. Marita Fadhilah, Dr.Med.Sc. dr. Riva Auda.,Sp.A, M.Kes.

NIP.197803142006042001 NIP. 19761217200812015

Penguji 1 Penguji 2

dr. Francisca A. Tjakradidjaja MS, Sp.GK dr. Erfira, Sp.M

NIP. 197307252008012009 NIP. 197011042008012012

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan FK UIN Kaprodi PSKed

dr. Hari Hendarto, Ph.D.,Sp.PD-KEMD dr. Achmad Zaki,M.Epid.,Sp.OT

NIP.196511232003121003 NIP.197805072005011005

Page 5: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini yang

berjudul “MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS

KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA”, sebagai salah satu

syarat yang diajukan untuk menyelesaikan studi di Program Studi Kedokteran di

Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam tak

lupa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, suri tauladan dengan

sebaik-baiknya akhlak.

Seiring dengan dikerjakannya penelitian ini, penulis telah mendapatkan

banyak bantuan dari berbagai pihak. Sehingga dalam kata pengantar ini, penulis

ingin menyampaikan penghargaan, hormat, terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama

RI yang telah memberikan beasiswa sehingga saya bisa menjalani

pendidikan di PSKed FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Hari Hendarto, Ph.D., Sp.PD-KEMD selaku Dekan FK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Achmad Zaki, M. Epid., Sp.OT selaku Ketua Program Studi

Kedokteran FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. dr. Marita Fadhilah, Dr.Med.Sc. selaku dosen pembimbing 1 dan dr. Riva

Auda, Sp.A.,M.Kes, selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dan

membimbing selama melakukan penelitian ini.

5. Dr. dr. Francisca A, Tjakradidjaja, M.S, Sp.GK, selaku dosen penguji 1

dan dr. Erfira, Sp.M, selaku dosen penguji 2 yang memberikan bimbingan,

saran dan kritik untuk penelitian ini.

Page 6: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

vi

6. drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D. selaku penanggung jawab modul riset

angkatan 2015.

7. dr. Nida Farida, Sp.M, selaku pembimbing akademik dan dosen-dosen

pengajar Program Studi Kedokteran yang telah memberikan ilmu yang

sangat bermanfaat bagi penulis.

8. dr. M. Ilyas Saputra, dr. Abe Umaro, dr. Hapsari Abdining I, dr. Dimas

Nugroho, dr. Nurul Fatimah, dr. Ali Alatas, dr. Indra, dan dokter-dokter

lainnya yang telah membantu penulis dalam menyebarkan kuesioner dan

telah memotivasi dan memberikan dukungan bagi penulis untuk

menyelesaikan penelitian ini.

9. Kedua orang tua penulis, Suliati dan Edi Haris Harsono, yang senantiasa

mendidik dan mendoakan penulis. Tak lupa juga terimakasih kepada adik-

adik saya, Lathifa Rohma dan Bima Satya, dan seluruh keluarga.

10. Ubaidillah Romadlon, Isna Khumairatin A, dan Widda Mayyala S, sebagai

teman seperjuangan dalam menyelesaikan penelitian ini.

11. M. Thoriq A selaku teman diskusi masalah statistika yang telah banyak

mencerahkan dan memberikan ilmu mengenai SPSS secara sukarela, Fitri

Tahta Alfina sebagai teman sekamar,serta teman-teman seperjuangan dari

PBSB 2015 COSTAVERA yang selama ini telah memberikan dorongan

dan kebahagiaan kepada penulis.

12. Kepada teman seperjuangan Khadijah Alhaura, Risa Azzahra, dan Hanifa

Syafly yang telah selama ini menampung seluruh keluh kesah yang penulis

rasakan dan memberikan dorongan mental selama masa perkuliahan.

13. Seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan yang tak

terhingga dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna,

maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi

penelitian ini. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapa saja

yang membacanya.

Ciputat, 3 Oktober 2018

Penulis

Page 7: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

vii

ABSTRAK

Annisa Delia Khusnayni. Program Studi Kedokteran. Minat Karier Dokter

Alumni FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.2018.

Latar belakang: Karier seorang dokter sangat beragam dan dipengaruhi oleh

banyak faktor yang dapat memotivasi dalam memilih karier. Pemilihan karier ini

sangat penting dalam memenuhi kekurangan dokter di Indonesia terutama dengan

berlakunya sistem kesehatan nasional saat ini.Tujuan : Mengetahui distribusi

minat karier dokter alumni dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode :

Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan puposive sampling dengan

108 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data

menggunakan uji Chi-Square. Hasil : Dari 108responden, satu responden

dikeluarkan karena ketidaklengkapan data, 90,6% responden memilih karier

klinis dengan 85% diantaranya memilih karier dokter spesialis. Dari hasil uji

analisis Chi-Square, tidak didapatkanhubungan yang bermakna antara usia, jenis

kelamin, asal daerah, tingkat pendidikan orang tua, status ekonomi orang tua, dan

nilai IPK akhir terhadap pilihan karier (p>0,05). „Pengalaman pribadi terhadap

penyakit yang berhubungan‟ memiliki korelasi yang bermakna terhadap pemilihan

karier klinis dan nonklinis (p = 0,018), dan „Pengalaman rotasi klinik‟ memiliki

korelasi yang bermakna terhadap pemilihan karier spesialisasi (p = 0,011).

Kesimpulan : Karier yang paling banyak dipilihdokter alumni Fakultas

Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah adalah karier klinik terutama sebagai

spesialis. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, asal

daerah, tingkat pendidikan orang tua, status ekonomi orang tua, dan nilai IPK

akhir dengan minat karier dokter alumni namun motivasi pemilihan karier

merupakan faktor yang berhubungan.

Kata kunci : Minatkarier, dokter alumni, karier klinis, karier nonklinis, karier

spesialis

Page 8: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

viii

ABSTRACT

Annisa Delia Khusnayni. Medicine major. Doctor alumni’s Career Preference

and Factors Influencing Them: Study in Medical Graduates of Medical Faculty.

Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta.2018.

Background : A doctor’s career is diverse and is influenced by many factors that

can motivate career choices. These career choices are very important in meeting

the shortage of doctors in Indonesia especially with the enactment of the current

national health system.Objective : To distribution of doctor alumni cereer

preference and the factors that influence it.Methods :This study used cross-

sectional design and purposive sampling with 108 respondents. The data was

collected using questionnaire and the analysis was carried out using Chi-Square

Test. Results :Of the 108 respondents,one was excluded because of incomplete

data,90.6% respondent chose clinical career with 85% among them chose career

as a specialist. From the results of the Chi-Square analysis, no significant relation

was found between age, gender, home origin, parent’s level of education, parent’s

economic status and final IPK score on career choice (p>0.05).‘Personal

experiences of suffering from a career-related illness’ has significant correlation

to clinical and non-clinical career selection (p = 0.018) and ‘Clinical rotation

experiences’ has a significant correlation to career choice specialization (p=

0.011). Conclusion : The most chosen career by doctor alumni of the Faculty

ofMedicine UIN Syarif Hidayatullah is clinical career, especially as a

specialist.There is no relation between age, gender, home region, parent’s level of

education, parent’s economic status, final IPK scoreand interest in career of

doctor alumni but motivations for carer selection is a related factor.

Key words : Career preference, junior doctor, clinical career, non-clinical carer,

specialization.

Page 9: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

ix

DAFTAR ISI

LEMBAE JUDUL .................................................................................................. i LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv KATA PENGANTAR ........................................................................................... v ABSTRAK ........................................................................................................... vii DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3

1.3.1 Tujuan umum .......................................................................................... 3 1.3.2 Tujuan khusus ......................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5

2.1 Minat ............................................................................................................. 5 2.1.1 Definisi minat ......................................................................................... 5

2.2 Karier ............................................................................................................ 6 2.2.1 Definisi karier ......................................................................................... 6 2.2.2 Faktor yang mempengaruhi pemilihan karier ......................................... 6

2.3 Karier dalam bidang Kedokteran................................................................... 7 2.3.1 Definisi dan klasifikasi ........................................................................... 7 2.3.2 Faktor yang mempengaruhi pemilihan karier spesialistik ...................... 9

2.4 Minat dan karier menurut agama Islam ....................................................... 14 2.5 Kerangka Teori ............................................................................................ 15 2.6 Kerangka Konsep ........................................................................................ 16 2.6 Definisi Operasional .................................................................................... 17

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 22 1.1 Desain penelitian ......................................................................................... 22 1.2 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 22 1.3 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 22

1.3.1 Populasi subjek penelitian .................................................................... 22 1.3.2 Besar sampel ......................................................................................... 22 1.3.3 Cara pengambilan sampel ..................................................................... 24 1.3.4 Kriteria sampel ...................................................................................... 24

1.4 Cara Kerja Penelitian ................................................................................... 25

Page 10: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

x

1.4.1 Persiapan penelitian .............................................................................. 25 1.4.2 Pembuatan dan validasi kuesioner ........................................................ 25 1.4.3 Identifikasi subjek penelitian ................................................................ 26 1.4.4 Pemilihan sampel .................................................................................. 26 1.4.5 Informed consent terhadap responden ................................................. 26 1.4.6 Pengisian data kuesioner dengan lengkap ............................................ 26 1.4.7 Sortir data .............................................................................................. 26 1.4.8 Analisis dan pengolahan data dengan SPSS ......................................... 27

1.5 Manajemen Data .......................................................................................... 27 1.5.1 Pengumpulan data ................................................................................. 27 1.5.2 Pengolahan dan analisis data ................................................................ 27

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 28 4.1 Uji Validitas ................................................................................................ 28 4.2 Analisis Univariat ........................................................................................ 30

4.2.1Karakteristik responden ......................................................................... 30 4.2.2 Pilihan Karier ........................................................................................ 35 4.2.3 Pilihan instansi bekerja ......................................................................... 37 4.2.4 Motivasi pemilihan karier ..................................................................... 39

4.3 Uji Bivariat .................................................................................................. 40 4.3.1 Hubungan usia terhadap pemilihan karier ............................................ 40 4.3.2 Hubungan jenis kelamin terhadap pemilihan karier ............................. 42 4.3.3 Hubungan kriteria daerah asal terhadap pemilihan karier .................... 44 4.3.4 Hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap pemilihan karier ..... 46 4.3.5 Hubungan penghasilan orang tua terhadap pemilihan karier................ 48 4.3.6 Hubungan nilai IPK akhir terhadap pemilihan karier .......................... 50 4.3.5 Hubungan motivasi memilih karier terhadap pilihan karier ................. 52

4.4 Kelebihan Penelitian .................................................................................... 57 4.5 Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 58

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 59 5.1 Simpulan ...................................................................................................... 59 5.2 Saran ............................................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 61 LAMPIRAN ......................................................................................................... 68

Page 11: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

xi

DAFTAR SINGKATAN

IPK : Indeks Prestasi Kumulatif

BPPSDMK : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

FK : Fakultas Kedokteran

PPDS : Program Pendidikan Dokter Spesialis

IPDS : Institusi Pendidikan Dokter Spesialis

KKI : Konsil Kedokteran Indonesia

STR : Surat Tanda Registrasi

TOEFL : Test of English as a Foreign Language

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

SPSS : Statistic Package for Social Sciences

THT-KL : Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher

UKMPPD : Ujian Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter

IK : Interval Kepercayaan

OR : Odd Ratio

N/A : Not Applicable

Page 12: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Lama masa pendidikan Program Studi spesialis Universitas

Indonesia................................................................................................................12

Tabel 4.1 Hasil validasi item kuesioner tahap pertama..........................................28

Tabel 4.2 Hasil validasi item kuesioner tahap kedua.............................................29

Tabel 4.3 Distribusi karakteristik responden.........................................................30

Tabel 4.4 Distribusi pilihan karier responden........................................................35

Tabel 4.5 Distribusi pilihan instansi tempat bekerja responden............................37

Tabel 4.6 Distribusi motivasi responden dalam memilih karier............................38

Tabel 4.7 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara usia dengan pilihan

karier klinis dan nonklinis......................................................................................39

Tabel 4.8 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara usia dengan pilihan

karier spesialisasi...................................................................................................40

Tabel 4.9 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara jenis kelamin dengan

pilihan karier klinis dan nonklinis..........................................................................41

Tabel 4.10 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara jenis kelamin

dengan pilihan karier spesialis...............................................................................42

Tabel 4.11 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara kriteria daerah asal

dengan pilihan karier klinis dan nonklinis.............................................................43

Tabel 4.12 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara kriteria daerah asal

dengan pilihan karier spesialis...............................................................................44

Tabel 4.13 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara tingkat pendidikan

orang tua dengan pilihan karier klinis dan nonklinis.............................................45

Tabel 4.14 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara tingkat pendidikan

orang tua dengan pilihan karier spesialis...............................................................46

Tabel 4.15 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara penghasilan orang

tua dengan pilihan karier klinis dan nonklinis.......................................................47

Tabel 4.16 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara penghasilan orang

tua dengan pilihan karier spesialis.........................................................................48

Tabel 4.17 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara nilai IPK akhir

dengan pilihan karier klinis dan nonklinis.............................................................49

Tabel 4.18 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara nilai IPK akhir

dengan pilihan karier spesialis...............................................................................50

Tabel 4.19 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara motivasi memilih

karier dengan pilihan karier klinis dan nonklinis...................................................51

Tabel 4.20 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara motivasi memilih

karier dengan piilhan karier spesialis.....................................................................54

Page 13: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar informed consent...................................................................68

Lampiran 2 Kuesioner penelitian...........................................................................69

Lampiran 3 Hasil uji validitas................................................................................81

Lampiran 4 Riwayat penulis..................................................................................82

Page 14: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karier yang dapat dipilih oleh seorang dokter sangat beragam dan luas,

serta dipengaruhi oleh banyak faktor. Berbagai jenis karier yang dapat

ditempuh seorang dokter dapat diklasifikasikan dalam bidang klinis yaitu

dokter umum dan dokter spesialis, dan dalam bidang nonklinis yaitu

manajemen, pendidikan, penelitian, dan lain-lain yang sering juga dijumpai

pada karier sebagian dokter di Indonesia yang merupakan bagian yang

integral terhadap kehidupan dan fungsi dokter kepada masyarakat.1,2

Karier

dokter dalam hal nonklinis, yakni pendidikan bahkan telah diatur dalam

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2013 mengenai

Pendidikan Kedokteran Bab I pasal 1 no.11 dan 12 tentang Dosen kedokteran

dan Tenaga kependidikan pendidikan kedokteran.3 Pemilihan

karierberpengaruh terhadap kinerja dokter dan berkolerasi secara langsung

terhadap ketidakpuasan pasien dan peningkatan kesalahan medis, terutama

pada karier spesialistik yang memiliki perbedaan dalam beban, lingkungan

pekerjaan, stres, pendapatan, dan konflik sosial.4

Sejak berlakunya sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun

2016 oleh Kementerian Kesehatan yang memberlakukan sistem rujukan

berjenjang, semakin terlihat adanya ketimpangan dalam jumlah dokter di

Puskesmas dan rumah sakit. Dalam sistem rujukan berjenjang, untuk dapat

berobat di rumah sakit seorang pasien harus melewati fasilitas kesehatan

tingkat pertama (FKTP) terlebih dahulu kecuali dalam keadaan darurat. FKTP

yang dimaksud adalah Puskesmas atau yang setara, praktik mandiri dokter,

praktik mandiri dokter gigi, klinik pertama atau yang setara termasukfasilitas

kesehatan tingkat pertama milik TNI/Polri, dan rumah sakit tingkat D pratama

atau yang setara. FKTP merupakan fasilitas kesehatan primer yang

Page 15: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

2

melaksanakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang merupakan

prinsip managed care yang diberlakukan oleh nasional dan merupakan

gerbang utama masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan, sehingga

fasilitas kesehan primer sangat penting untuk dijaga kualitasnya terutama dari

hal tenaga medisnya.5

Dalam bagan yang dikeluarkan oleh Badan Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK)6, didapatkan

bahwa persebaran dokter umum belum dapat menutupi kekurangan tenaga

dokter di Puskesmas daerah karena adanya kekurangan dan maldistribusi, hal

ini terlihat dengan banyaknya puskesmas dengan jumlah dokter umum di atas

standar 6.954 puskesmas dan dibawah standar 3.579 puskesmas. Selain itu,

jumlah dokter di rumah sakit juga tidak sepenuhnya terpenuhi, terutama pada

dokter umum dengan kekurangan mencapai 1.664 dokter dan spesialis

tertentu yaitu spesialis bedah dan radiologi yang mencapai angka 1.054 dan

1.052.Dalam penelitian sebelumnya didapatkan bahwa karier klinis terutama

dokter spesialis masih lebh digemari dibandingkan karier sebagai dokter

umum, hal ini sangat berkebalikan dengan kebutuhan dokter saat ini yang

lebih membutuhkan dokter umum di fasilitas kesehatan primer. Dengan

adanya kekurangan ini maka semakin penting untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi pemilihan karier dokter sehingga diharapkan dapat

dilakukannya suatu upaya untuk meningkatkan minat dan kesadaran terhadap

karier dokter yang belum memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan saat

ini.3,6

Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemilihan karier dokter alumni

terutama di FK Universitas Islam Syarif Hidayatullah.

1.2 Rumusan Masalah

A. Bagaimana gambaran preferensi karier dokter alumni FK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta?

Page 16: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

3

B. Faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan karier dokter yang telah

lulus?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran preferensi karier dokter alumni Fakultas

Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan faktor-faktor yang

mempengaruhi.

1.3.2 Tujuan Khusus

a) Mengetahui minat karier dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN

Syarif Hidayatullah terhadap pilihan karier klinis dan nonklinis.

b) Mengetahui minat karier dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN

Syarif Hidayatullah terhadap pilihan karier spesialis dasar, penunjang,

dan lainnya.

c) Mengetahui instansi kerja yang diminati oleh dokter alumni

Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah.

d) Mengetahui motivasi memilih karier yang berhubungan dengan

minat karier dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif

Hidayatullah pada bidang klinis dan nonklinis serta bidang spesialis

dasar, penunjang, dan lainnya.

e) Mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin, asal daerah,

tingkat pendidikan orang tua, status ekonomi orang tua, nilai IPK akhir

status akademik, latar belakang orang tua dan motivasi memilih karier

dengan minat karier dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif

Hidayatullah pada bidang klinis dan nonklinis serta bidang spesialis

dasar, penunjang, dan lainnya.

Page 17: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

4

1.4 Manfaat Penelitian

Bagi peneliti

- Mengetahui gambaran pemilihan karier yang diminati dokter yang

telah lulus dari FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai bahan

pertimbangan untuk pemilihan karier untuk pribadi.

Bagi institusi

- Mengetahui gambaran distribusi minat karier dokter alumni Fakultas

Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai data dasar dalam

menentukan kebijakan dalam sistem pendidikan kedokteran.

Bagi alumni

- Mengetahui pilihan dan faktor yang berhubungan dalam pemilihan

karier dokter alumni lainnya sebagai salah satu dasar pertimbangan

untuk mengambil keputusan mengenai karier yang akan diambil

Page 18: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Minat

2.1.1 Definisi minat

Minat adalah sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan

pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

dengan sesuatu di luar diri.7 Minat cenderung berkembang karena berbagai

pengalaman yang pernah didapatkan, termasuk bakat.8 Perkembangan

minat ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang mungkin banyak tidak

disadari misalnya faktor eksternal, contohnya pengalaman-pengalaman

berupa paparan terhadap sesuatu yang dilihat ataupun dilakukan. Fase

perkembangan minat berlangsung secara bertingkat mengikuti pola

perkembangan individu itu sendiri. Di samping itu, kematangan individu

juga akan semakin kuat dan terfokus pada objek tertentu. Pada awalnya,

minat terpusat pada diri sendiri, hal-hal yang menjadi kepunyaan,

kemudian berpusat pada orang lain, termasuk objek-objek yang ada di

lingkungannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan minat

dapat dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.9

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang ada pada diri masing-masing

individu berupa faktor biologis seperti jenis kelamin, faktor kesehatan

misalnya cacat mental maupun faktor psikologis seperti kecerdasan,

bakat, minat, perhatian serta motivasi belajar.7

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah semua faktor yang muncul dari luar diri

individu termasuk orang tua, media massa, teman pergaulan, dan lain-

Page 19: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

6

lain yang ikut serta membentuk kesenangan dan ketidaksukaan

individu terhadap suatu objek atau aktivitas tertentu.9,10

2.2 Karier

2.2.1 Definisi Karier

Karier adalah perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan,

pekerjaan, jabatan, dan sebagainya atau dapat juga berarti sebagai

pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju.8,11

Dalam pengertian

lain, karierdalam bahasa Belanda berarti; pertama, perkembangan dan

kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, dan jabatan, kedua, pekerjaan yang

memberikan harapan untuk maju. Karier sendiri dalam bahasa Inggris

adalah “A job or profession for which one is trained and which one intends

to follow foe part or whole of one’s life” atau suatu pekerjaan atau profesi,

seseorang perlu pelatihan untuk melaksanakan tugasnya, dan berkeinginan

untuk menekuninya dalam kehidupannya.12

2.2.2 Faktor yang mempengaruhi pemilihan karier

Aspek perencanaa dalam pemilihan karier berperan penting dalam

pemilihan karier seseorang yang akan dijalani sepanjang hidup. Menurut

teori Ginzberg mengenai karier, dikatakan bahwa perkembangan

pemilihan karier melalui beberapa tahap yaitu, fantasi, tentatif, dan

realistik. Proses fantasi adalah suatu proses imajinasi yang belum

dikonfirmasi dengan minat, bakat, atau kemampuan yang dimiliki. Proses

selanjutnya yaitu tentatif yaitu timbul dorongan untuk mencoba dan

mencocokkan karier tersebut dengan keadaan pribadi namun belum

sepenuhnya memahami mengenai syarat yang dimiliki karier tersebut.

Proses realistis inilah seseorang benar-benar memahami mengenai karier

yang dipilihnya dan keadaan dirinya sehingga pada tahap inilah seseorang

benar-benar memilih kariernya.13

Sementara itu, menurut Hoyer et al. yang dikutip oleh Agoes

Dariyo13

ada 4 tahap perkembangankarier dalam kehidupan orang dewasa

yaitu, selection and entry, adjusment, maintenance, dan retirement. Pada

saat masa seleksi dan masuk ditandai dengan upaya seseorang untuk

Page 20: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

7

memasuki atau menjalani suatu jenis karier tertentu dengan

mempertimbangkan potensi, bakat/minat, kecerdasan, maupun

harapanyang akan dicapai. Masa penyesuaian diri adalah usaha seorang

individu untuk tetap menikmati karier/pekerjaan sebagai jalan hidupnya.

Setelah itu, dilanjutkan dengan masa pemeliharaan dan masa pensiun.13

Dari rangkaian teori di atas, dapat disimpulkan faktor yang

mempengaruhi pilihan karier, yaitu;

1. Faktor Internal

Yakni semua faktor yang berkaitan dengan karakteristik individu

usia, jenis kelamin, sifat, bakat dan minat, dan kecerdasan.13

2. Faktor Eksternal

Dengan menggunakan teori belajar sosial (Social Learning Theory),

maka pemilihan suatu karier adalah hasil dari proses belajar melalui

lingkungan hidupnya yaitu, orang tua, guru, teman, media massa, atau

masyarakat umum lainnya.13

Selain itu,salah satu faktor pendukung adalah status sosial ekonomi.

Status sosial ekonomidapat ditinjau dari pendapatan keluarga, tingkat

pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, dan status sosial dalam

masyarakat.14

Bila dilihat dari segi pendapatan yang mendukung tingkat

sosial ekonomi, menurut Herru Widiatmanti15

penggolongan dalam kelas

ekonomi ada tiga yaitu,

a. Kelas ekonomi menengah ke atas yaitu orang–orang dngan

besar pendapatan diatas Rp6.000.000 per bulan.

b. Kelas ekonomi menengah yaitu orang–orang dengan

penghasilan diantara Rp2.600.000-Rp6.000.000 per bulan.

c. Kelas ekonomi menegah ke bawah yaitu orang-orang dengan

penghasilan yang kurang dari Rp2.600.000 per bulan.

2.3 Karier dalam bidang Kedokteran

2.3.1 Definisi dan Klasifikasi

Dokter adalah dokter lulusan pendidikan kedokteran baik di dalam

maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia

Page 21: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

8

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.16

Karier dalam bidang

kedokteran memiliki jangkauan yang luas dalam bidang kesehatan,

terdapat banyak jenis klasifikasi, namun dalam penelitian ini klasifikasi

berdasarkan klinisi dan nonklinisi, yakni1

1. Klinisi

A. Praktik umum

B. Praktik spesialistik

a) Ilmu Penyakit Dalam

b) Bedah spesialistik

c) Jantung dan pembuluh darah

d) Anastesi

e) Bedah umum

f) Kebidanan dan kandungan

g) Ilmu penyakit mata

h) Ilmu penyakit kulit dan kelamin

i) Radiologi

j) Ilmu kesehatan anak

k) Psikiatri

l) Ilmu penyakit saraf

m) Telinga, hidung, dan tenggorokan

n) Patologi anatomi

2. Nonklinisi

A. Kedokteran dasar,

B. Kedokteran komunitas

C. Administrasi kesehatan

D. Penelitian industri farmasi

E. Peneliti

F. Lainnya

Page 22: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

9

2.3.2 Faktor yang mempengaruhi pemilihan karier spesialistik

A. Umum, spesialistik, atau tidak keduanya

Karier dokter pada bidang klinis dapat dibagi secara general

menjadi umum, spesialis, atau penunjang yang perlu dipahami terlebih

dahulu sebelum memutuskan memilih salah satunya. Karier dalam

bidang umum yakni dokter umum adalah dokter yang bekerja di

layanan primer, namun secara klasik dokter keluarga, dokter spesialis

anak, dan dokter spesialis penyakit dalam juga termasuk dalam bidang

klinis umum. Penggolongan bidang umum ini berdasarkan pada

luasnya pengetahuan medis yang harus diketahui dokter yang umum

dan sering terjadi di masyarakat. Tugas dokter pada golongan umum

ini lebih kepada diagnosis, tatalaksana awal, dan tindakan pencegahan

yang disertai dengan pemantauan pasien dalam jangka waktu yang

lama.17

Berbeda dengan golongan umum yang dapat menjumpai berbagai

macam penyakit, golongan spesialis mengatasi area yang spesifik pada

tubuh manusia dan lebih berorientasi kepada penanganan pasien secara

langsung. Sehingga dokter spesialis lebih berkutat dengan prosedur

teknis dan sebagai konsultan dokter sehingga dokter golongan spesialis

ini lebih sedikit terikat dengan hidup pasien.17

Dokter dalam golongan penunjang lebih bersifat suportif dan tidak

berhubungan langsung dengan pasien misalnya radiologi, rehabilitasi,

patologi klinik, onkologi, emergensi, anestesi, dan kedokteran nuklir.

Para dokter penunjang ini berperan penting dalam penanganan pasien

melalui proses diagnosis dan merupakan dokter dengan orientasi

rumah sakit.17

B. Konten intelektual dan masalah klinis

Beberapa spesialistik memiliki batasan yang jelas terhadap

tindakan yang dilakukan kepada pasien, seperti radiologi dan

dermatologi, yang tidak memiliki wewenang untuk melakukan

tindakan kepada diluar bagian spesialistiknya. Pengetahuan klinis

sangat penting untuk diketahui pada bidang masing-masing, oleh

Page 23: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

10

karena itu ketertarikan terhadap masalah klinis penting dalam setiap

janis karier spesialistik yang dipilih. Bila memiliki ketertarikan

terhadap farmakologi klinis dan fisiologis misalnya, maka akan lebih

baik bila memilih karier spesialis anastesi, jangan memaksakan untuk

memilih spesialistik lain yang mungkin tidak berhubungan sama

sekali.17

C. Banyaknya kontak dengan pasien

Sangat penting bagi dokter untuk menjalin kontak dengan pasien

sehingga kepercayaan dapat dibangun dan mempermudah dalam

menangani pasien, namun tidak semua dokter memiliki intensitas

pertemuan yang sama dengan pasien. Dokter spesialis yang memiliki

banyak kontak dengan pasien misalnya, dokter umum dan dokter

penyakit dalam dan sebaliknya, dokter spesialis yang lebih jarang

bertemu pasien misalnya, adalah dokter yang masuk dalam golongan

penunjang yakni dokter spesialis radiologi dan lain-lain. Selain

intensitas bertemu pasien dapat dipilih sebagai alasan dalam memilih

spesialisasi, kebersihan lingkungan kerja juga dapat dijadikan faktor

tersendiri. Dokter emergensi yang manangani pasien dalam keadaan

gawat darurat yang tentu banyak terekspos cairan tubuh pasien

merupakan contoh suatu lingkungan dokter yang cukup kotor, berbeda

dengan dokter spesialis mata yang penanganan pasiennya cukup bersih

dan minimal terekspos oleh darah dan cairan tubuh pasien.17

D. Jenis pasien yang dihadapi

Dalam berpraktek, tentu banyak sekali tipe pesien yang akan

dihadapi oleh dokter, hal ini akan lebih berbeda dengan dokter pada

spesialistik tertentu. Dokter spesialis kedokteran jiwa, sebagai contoh,

akan berhadapan dengan pasien yang cenderung memiliki emosional.

Berbeda halnya dengan dokter onkologi yang cenderung lebih sering

berhadapan dengan pasien dengan penyakit berat dan dengan

prognosis yang buruk, walaupun memiliki temperamen yang lebih baik

namun tingkat mortalitas yang tinggi menjadi beban tersendiri yang

cukup berat. Resiko malpraktik juga turut menjadi beban dasar

Page 24: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

11

pertimbangan, karena emosi setiap pasien berbeda dan tingkat

sensitivitasnya jauh lebih tinggi terutama pada spesialis anak, spesialis

saraf, spesialis ortopedi, dan spesialis jantung. Hal-hal seperti ini tentu

akan menjadi beban mental tersendiri bagi dokter spesialis yang juga

akan turut dipertimbangkan dalam memilih kariernya. 17

E. Ekspektasi sosial, status, dan karier

Dalam memilih suatu spesialisasi banyak dokter yang memilih

berdasarkan dengan tingginya status sosial serta karier panjang yang

akan diraih sehingga lebih dihormati dalam masyarakat. Namun

terkadang tidak sedikit yang menghiraukan faktor-faktor eksternal

seperti keluarga, teman, dan lain-lain dan memilih berdasarkan minat

dan dorongan pribadi. Pemilihan karier yang sesuai akan

meningkatkankepuasan dan kebahagiaan dokter terhadap kariernya

dibandingkan bila mengejar status dan karier.17

F. Konsiderasi gaya hidup

Dokter adalah sebuah pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu.

Tidak jarang seorang dokter mendapatkan panggilan di tengah jam

istirahat atau tengah malam untuk menangani pasien, misalnya untuk

proses kelahiran. Banyak dokter saat ini yang memilih untuk berkarier

spesialis dengan waktu luang yang cukup untuk dihabiskan bersama

keluarga. Bahkan banyak yang merelakan gaji yang tinggi demi waktu

luang yang lebih dan keseimbangan antara dunia kerja dan dunia

pribadi. Dalam hal ini banyak dokter wanita yang lebih menjadikan isu

jam kerja ini sebagai alasan untuk memilih karier dibandingkan dokter

laki-laki. Beberapa contoh dokter spesialis yang memiliki jam kerja

lebih terbatas adalah radiologi, patologi klinik, kulit dan kelamin, mata,

dan rahabilitasi.17

G. Lamanya pendidikan spesialis

Beberapa dokter dan mahasiswa menjadikan lamanya pendidikan

spesialis sebagai alasan untuk memilih spesialisasi. Lamanya

pendidikan dokter hingga lulus residen memang tidak memakan waktu

yang sedikit, berkisar 3 hingga 6 tahun. Hal ini menjadi halangan

Page 25: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

12

tersendiri bagi dokter yang lebih tua dan memiliki keluarga, terutama

bila sudah memiliki anak.17

Beberapa contoh lama pendidikan spesialis

yang dikutip dari website Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

adalah sebagai berikut,

Tabel 2.1 Lama Masa Pendidikan Program Studi Spesialis Universitas

Indonesia18

No Nama Program Studi Spesialis Lama Pendidikan

(semester)

1 Patologi Anatomi, Forensik & Medikolegal,

Mikrobiologi Klinik, Ilmu Kedokteran

Okupasi, Parasitologi Klinik, Ilmu Gizi

klinik, dan Akupuntur Klinik

6

2 Radiolgi, Anestesiologi, Ilmu Kesehatan

Mata, Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin,

Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi,

Ilmu Kedokteran Olahraga, Farmakologi

Klinik, dan Onkologi Radiasi

7

3 Ilmu Kesehatan Anak, Neurologi, Ilmu

Kesehatan Jiwa, Ilmu Kesehatan THT,

Bedah Kepala & Leher, Patologi klinik, dan

Ilmu Kedokteran Fisik & Rehabilitasi

8

4 Ilmu Penyakit Dalam, Obstetri dan

Ginekologi, Ortopedi & Traumatologi, dan

Kedokteran Penerbangan

9

5 Ilmu Bedah Thoraks dan Kardiovaskular,

Urologi, Bedah Plastik, dan Ilmu Bedah

10

6 Bedah Saraf 11

H. Sulitnya mendapatkan posisi residen

Tidak semua universitas dengan Fakultas Kedokteran (FK)

membuka Program Studi Spesialis, hal ini karena regulasi pembukaan

Institusi Pendidikan Dokter Spesialis (IPDS) diawasi langsung oleh

Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang dilakukan ketat demi

menjaga kualitas dokter spesialis.16

Tidak hanya itu, kuota Peserta

Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) juga terbatas, terutama pada

beberapa spesialisasi tetentu. Seleksi untuk PPDS sendiri tidak

semudah memasuki FK, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi

sebagai dokter yakni Surat Tanda Registrasi (STR), pengalaman di

klinik selama waktu tertentu diluar internship, sertifikat pelatihan

Page 26: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

13

khusus yang diikuti, dan lulus dalam seleksi khusus, selain itu juga ada

beberapa persyaratan dasar yang harus dimiliki semua peserta

misalnya, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Test of English as a

Foreign Language (TOEFL), dan tes-tes khusus tiap spesialisasi.

Terbatasnya IPDS dan kuota PPDS ini menimbulkan kompetisi yang

cukup sulit dilalui dan tidak jarang yang mengurungkan diri

untukberkarier spesialis karena kompetisi dan seleksi masuk PPDS

ini.17,18

I. Potensi pendapatan

Mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk menempuh pendidikan

dokter dan pendidikan spesialis membuat sebagian dokter dengan

pilihan karier spesialis memutuskan untuk memilih spesialisasi dengan

pendapatan yang tinggi. Dalam masa sistem Jaminan Kesehatan

Nasional atau JKN saat ini, dokter semakin urung untuk memilih

spesialisasi dengan pendapatan yang rendah, seperti yang diungkapkan

dalam penelitian yang dilakukan di Bandung mengenai kepuasan kerja

dokter spesialis pasca implementasi sistem JKN, sebagian besar (60%)

menyatakan kurang puas karena kebijakan administrasi organisasi

yang kurang baik.Perlu pertimbangan yang baik dan pemahaman yang

dalam mengenai karakterisik spesialis yang dipilih, terutama

pendapatan dan sistem kesehatan saat ini, lalu membandingkannya

dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing individu untuk

dapat memutuskan spesialisasi yang tepat.17,19,20

J. Lowongan kerja dan prediksi tingkat kesulitan kerja

Persebaran dokter di Indonesia sering mengalami maldistribusi

dalam hal pemenuhan dokter umum dan dokter spesialis. Hal ini

desebabkan karena banyak dokter memilih karier di kota besar

sehingga maldistribusi banyak terjadi di daerah lain yang lebih

terpencil. Hal ini dipaparkan dalam Program Pemenuhan Tenaga

Kesehatan tahun 2016 yang menyatakan adanya kekurangan dokter

spesialis dasar yaitu, spesialis anak, spesialis obgyn, spesialis penyakit

dalam, dan spesialis bedah, serta kekurangan dokter spesialis

Page 27: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

14

penunjang yaitu, spesialis anastesi, spesialis radiologi, spesialis

rehabilitasi medik, dan spesialis patologi klinik. Adanya kekurangan

dokter pada beberapa rumah sakit ini menyatakan adanya ketersediaan

lapangan pekerjaan pada beberapa spesialis yang dibutuhkan sehingga

mendorong ketertarikan dokter dan mahasiswa Fakultas Kedokteran

untuk menempuh karier dibidang spesialis tersebut.3,6,17

2.4 Minat dan karier menurut agama Islam

Minat seseorang dapat sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu

semua faktor yang muncul dari luar diri individu, termasuk ajaran agama

yang telah diajarkan oleh orang tua dan orang-orang disekitar seorang

individu. Dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Shumba dan

Naong21

dibuktikan bahwa keluarga berpengaruh besar terhadap pilihan

karier dan kemampuan untuk belajar mengidentifikasi minat anak terhadap

karier tertentu. Ajaran agama yang diberikan oleh keluarga dapat membantu

membentuk pola pikir seorang individu dalam mengambil keputusan dan

tindakan dalam hidupnya serta mendorong pembentukan rasa suka dan

ketertarikan individu terhadap suatu hal.21

Islam sendiri adalah agama yang melindungi dan mendorong umatnya

untuk saling membantu dalam kebaikan. Dalam berkarier seorang muslim

didorong untuk memenuhi kebutuhan dan prioritas masyarakat dalam susunan

dharuriyah (hal-hal primer), hajiyat (hal-hal sekunder), dan tahsinat (hal-hal

tersier). Hal dharuruyah yang dimaksud adalah menjaga jiwa, akal, agama,

kehormatan, dan harta benda, sedangkan hajiyat adalah hal-hal yang

menjadikan kehidupan manusia lebih mudah dan ringan, serta tahsinat adalah

hal-hal yang dianggap baik secara kebiasaan yang membuat hidup seseorang

nyaman tanpa pemborosan dan berfoya-foya. Al-Quran dijelaskan dalam QS

At-Taubah yang artinya ”Dan katakanlah.’Bekerjalah kamu, maka Allah

akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin,

dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib

dan yang nyata, lalu dibeeitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu

kerjakan.’” (QS At-Taubah:105). Dari ayat tersebut dan penjelasan

Page 28: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

15

sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa bekerja atau berkarier yang

mambawa manfaat kepada masyarakat dan agama memiliki hukum fardhu

dan apapun yang dilakukan dalam pekerjaan akan diperhitungkan nantinya.22

2.5 Kerangka Teori

Minat karier dokter alumni

Fakultas Kedokteran UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta

Internship

Keluarga

Teman

Klinik

Kondisi

sosial

ekonomi

Faktor pengalaman

Faktor internal

Bidang klinis

Bidang nonklinis

Faktor

karakteristik

pekerjaan

Faktor eksternal

Usia

Tipe kepribadian

Jenis kelamin

Bakat dan minat

Kecerdasan Akademik

Orang

sekitar

Ayah dan ibu

Guru dan dosen

Kerja Preklinik

Page 29: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

16

2.6 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel dependen

Nilai IPK

Pilihan karier

dokter alumni FK

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Tingkat pendidikan

orang tua

Kondisi sosial

ekonomi

Jenis kelamin

Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak

diteliti

Karakteristik daerah

asal

Usia

Tipe kepribadian

Bakat dan minat

Faktor yang

mempengaruhi

Page 30: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

17

2.6 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur Cara

Pengukuran

Skala

Pengukuran

Variabel Independen

1 Usia Lamanya hidup responden yang dihitung dalam tahun sejak

lahir sampai saat penelitian berlangsung.

Dengan kategori usia :

20-24 tahun : dewasa muda, dan

≥25 tahun : dewasa.23

Kuesioner Pengisian

kuesioner

Ordinal

Skor :

0 : ≤ 25 tahun

1 : > 25 tahun

2 Jenis

kelamin

Perbedaan biologis laki-laki dan perempuan khususnya pada

bagian reproduksi.

Kuesioner Pengisian

kuesioner

Kategorik

Skor :

0 : Laki-laki

1 : Perempuan

Page 31: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

18

3 Tingkat

pendidikan

orang tua

Tingkat pendidikan akhir yang telah ditempuh kedua orang tua

pada saat penelitian ini berlangsung. Digolongkan menjadi 3,

yaitu,

- Jenjang pendidikan dasar yaitu SD/sederajat, dan

SMP/sederajat

- Jenjang pendidikan menengah yaitu SMA/sederajat

- Jenjang pendidikan tinggi yaitu Perguruan Tinggi

(PT)/sederajat dengan tingkatan strata diploma

hingga strata tiga (S3).24

Kuesioner Pengisian

kuesioner

Ordinal

Skala :

1 : Dasar

2 : Menengah

3 : Tinggi

2 :

4 Status

ekonomi

Kondisi yang berdasarkan pada tingkat pendapatan orang tua

perbulannya dan digolongkan menjadi 3 yaitu,

- Kelas ekonomi menengah ke atas yaitu orang–orang

dngan besar pendapatan diatas Rp6.000.000 per

bulan.

- Kelas ekonomi menengah yaitu orang–orang

dengan penghasilan diantara Rp2.600.000-

Rp6.000.000 per bulan.

- Kelas ekonomi menegah ke bawah yaitu orang-

orang dengan penghasilan yang kurang dari

Kuesioner Pengisian

kuesioner

Ordinal

Skala :

1 : Menengah ke

bawah

2 : Menengah

3 : Menengah ke atas

Page 32: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

19

Rp2.600.000 per bulan.15

5 Nilai IPK

akhir

Angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar

mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama

sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh.

Nilai IPK akhir ini digolongkan menurut predikat kelulusan,

yaitu:

- Baik : 2,00-2,74

- Amat Baik : 2,75-3,49

- Cum Laude : 3,5-4,00.25

Dalam penelitian ini nilai IPK akhir digolongkan menjadi Amat

baik dan Cum laude.

Kuesioner Pengisian

kuesioner

Ordinal

Skala :

1 : Amat Baik

2 : Cum laude

6 Daerah

tempat

tinggal

Jenis lingkungan dimana responden tinggal selama 18 tahun

terakhir .26

Dengan kriteria fasilitas kota :

- Sekolah Taman Kanak- Kanak

- Sekolah Menengah Pertama

- Sekolah Menengah Pertama

- Pasar

- Pertokoan

Kuesioner Pengisian

kuesioner

Kategorik

Skor :

0 : Desa

1 : Kota

Page 33: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

20

- Bioskop

- Rumah sakit

- Hotel/ Bilyar/ Diskotek/ Panti Pijat/ Salon

- Persentase Rumah Tangga yang menggunakan telepon

- Presentase Rumah Tangga yang menggunakan listrik.24

7 Motivasi

pemilihan

karier

Semua faktor- faktor yang mendukung minat terhadapkarier

yang dipilih. Dalam penelitian ini motivasi pemilihan karier

tertera dalam bentuk 17 pernyataan yang diukur tingkat

kesetujuannya pada responden.26,27

Kuesioner Pengisian

kuesioner

Ordinal

Skala :

1 : sangat tidak

setuju

2 : tidak setuju

3 : setuju

4 : sangat setuju

Variabel dependen

1 Pilihan

karier

Pilihan jenis karier yang akan ditempuh dokter alumni berupa

klinis dan nonklinis. Karier klinis adalah dokter umum dan

dokter spesialis, sedangkan karier nonklinis adalah dosen,

peneliti, manajerial atau struktural, dan lainnya.1

Kuesioner Pengisian

kuesioner

Nominal

Skor:

0: Klinisi

1: Nonklinisi

2 Pilihan

karier

Pilhan karier dokter dalam menempuh bidang spesialis yang

dibagi menjadi 3 kategori spesialisasi yaitu

Kuesioner Pengisian

kuesioner

Nominal

Skor :

Page 34: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

21

spesialis - Spesialis dasar adalah spesialis penyakit dalam,

bedah, anak, dan obgyn

- Spesialis penunjang adalah spesialis radiologi,

patologi klinik, patologi anatomi, anastesi, dan

rehabilitasi medik

- Spesialis lainnya adalah spesialis mata, spesialis

THT-KL, spesialis saraf, spesialis jantung dan

pembuluh darah, spesialis kulit dan kelamin,

spesialis kedokteran jiwa, spesialis paru, spesialis

ortopedi dan traumatologi, spesialis urologi,

spesialis bedah saraf, spesialis bedah plastik,

spesialis kedokteran forensik.28

0: Spesialis dasar

1: Spesialis

penunjang

2: Spesialis lainnya

Page 35: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

22

BAB 3

METODE PENELITIAN

1.1 Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan metode

cross sectional.

1.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2018 sampai Oktober

2018. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus hingga September

2018 yang disebar juga dalam bentuk online.

1.3 Populasi dan Sampel Penelitian

1.3.1 Populasi subjek penelitian

Populasi target dari penelitian ini adalah Dokter Alumni Fakultas

Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyelesaikan

masa studi dan mendapatkan gelar dokter yang belum hingga telah

melaksanakan internship. Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah

Dokter Alumni FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

mendapatkan gelar dokter, belum, sedang, dan telah menyelesaikan

internship maksimal 2 tahun yang masih aktif dalam sosial media Line

dan WhatsApp. Sampel penelitian ini adalah purposive sampling.

1.3.2 Besar sampel

Berdasarkan jenis penelitian yang merupakan penelitian

kategorikal dan menggunakan purposive sampling, tetapi perlu untuk

mengetahui sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka

rumus yang digunakan untuk penelitian ini adalah :

Analitik kategorik tidak berpasangan29

:

n = √ √

keterangan :

n = besar sampel

Page 36: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

23

Z𝛼 = derivat baku normal untuk 𝛼

Z𝛽 = derivat baku normal untuk 𝛽

𝛼 = tingkat kemaknaan

𝛽 = power penelitian

P = proporsi total = (P1 - P2)/2

P1 = Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement

peneliti

P2 = Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya

Q = 1 - P

Q1 = 1 – P1

Q2 = 1 – P2

Diketahui :

Zα = 1,96

Zβ = 1,282

P1 = 0,22830

P2 = 0,528

P = -0,15

Q = 0,85

Q1 = 0,772

Q2 = 0,472

dengan menggunakan kesalahan tipe 1 5%, hipotesis dua arah, kesalahan

tipe II 10% dan effect size (P1-P2) sebesar 30%, maka besar sampel yang

diperlukan :

n1=n2 = √ √

n1=n2 = 43 sampel

n total =86

untuk mengantisipasi terjadinya drop out pada penelitian ini, maka sampel

ditambahkan dengan menggunakan rumus :

Page 37: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

24

n‟ =

=

= 95,56 = 96 sampel

n‟ = besar sampel setelah antisipasi drop out

n = besar sampel yang dibutuhkan

f = prediksi drop out = 10%

jadi, jumlah sampel minimal yang diperlukan pada penelitian ini adalah

96orang.

1.3.3 Cara pengambilan sampel

Tehnik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Tehnik ini

mengambil beberapa perwakilan dari populasi terjangkau dengan

memperhatikan kriteria yang telah ditentukan dan kuesioner diberikan

dalam bentuk google form dan disebarkan melalui media sosial.

1.3.4 Kriteria sampel

1. Kriteria inklusi

a. Dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah

Jakartayang telah lulus pendidikan preklinik dan klinik serta

mendapatkan gelar dokter.

b. Dokter alumni FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bersedia

menjadi sampel.

2. Kritera eksklusi

Dokter yang telah menyelesaikan masa studi preklinik dan

klinik hingga telah menyelesaikan masa internship yang telah mengisi

kuesioner namun data tidak lengkap atau kuesioner tidak kembali.

Page 38: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

25

1.4 Cara Kerja Penelitian

1.4.1 Persiapan penelitian

Persiapan penelitian berupa pengajuanethical clearance yang

ditujukan kepada komite etik penelitian Fakultas kedokteran UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

1.4.2 Pembuatan dan validasi kuesioner

Pada pembuatan kuesioner dalam penelitian ini dilakukan

berdasarkan tujuan dan populasi yang telah ditetapkan, kemudian

2. Pembuatan dan validasi kuesioner

3. Identifikasi subjek penelitian

1.

4. Pemilihan sampel

3.

2.

5. Informed consent terhadap responden

4.

3.

6. Pengisian data kuesioner dengan lengkap

5.

4.

7. Sortir data

8. Analisis dan pengolahan data dengan SPSS

Bersedia

Tidak bersedia

Tidak memenuhi syarat

Memenuhi syarat

Dikeluarkan

1. Persiapan penelitian

Page 39: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

26

mereview teori dan penelitian yang telah ada untuk dikembangkan dalam

format kuesioner. Pada penelitian ini, item kuesioner motivasi pemilihan

karier diambil dan dikembangkan dari penelitian Kawamoto R, etal. dan

Takeda Y, etal. melalui proses translasi dan uji validitas yaitu face validity

test dan predictive validity testkepada responden di luar populasi

target.26,27

Validasi kuesioner dilakukan kepada 30 responden yaitu dokter

alumni yang bukan lulusandari Fakultas Kedoktern UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang lulus antara tahun 2009-2012.

1.4.3 Identifikasi subjek penelitian

Subjek penelitian adalah Dokter alumni FK UINSyarif

Hidayatullah Jakarta yang telah lulus masa pendidikan preklinik dan klinik.

1.4.4 Pemilihan sampel

Untuk penelitian ini sampel yang diambil adalah

purposivesampling, hal ini dilakukan karena terbatasnya sampel, waktu,

serta sulitnya menjangkau sampel.

1.4.5 Informed consent terhadap responden

Memberikan penjelasan terkait penelitian sebelum diberikannya

linkkuesioner. Apabila responden bersedia untuk mengikuti penelitian ini

maka akan diarahkan untuk pengisian kuesioener.Sedangkan bagi yang

tidak bersedia, maka tidak diikutsertakan pada penelitian ini.

1.4.6 Pengisian data kuesioner dengan lengkap

Pengisian kuesioner berupa identitas berupa nama, usia, jenis

kelamin, pekerjaan dan pendapatan orang tua, kriteria dan provinsi tempat

tinggal, tahun memasuki Fakultas Kedokteran, Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK), sudah tidaknya menjalani internship, kriteria tempat internship,

instansi bekerja pasca internship,pilihankarier yang dipilih, dan motivasi

pemilihan karier.

1.4.7 Sortir data

Pemilihan data dengan memperhatikan kriteria inklusi dan kriteria

Page 40: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

27

Eksklusi dan kelengkapan data yang telah diisi, bila tidak memenuhi

kriteria atau tidak lengkap, maka data akan dikeluarkan.

1.4.8 Analisis dan pengolahan data dengan SPSS

Analisis dan pengolahan data pada penelitian ini menggunakan

program SPSS (Statistic Package for Social Sciences) versi 22.0.

1.5 Manajemen Data

1.5.1 Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data

primer karena kuesioner diisi langsung oleh responden.

1.5.2 Pengolahan dan analisis data

Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini menggunakan

program SPSS (Statistic Package for Social Sciences) versi 22.0. Berikut

ini beberapa tahap yang dilakukan dalam pengolahan data, yaitu:

1.5.2.1 Editing

Pemeriksaan kembali kebenaran dan kelengkapan data kuesioner.

1.5.2.2 Coding

Pemberian kode numerik kepada data yang terdiri atasbeberapa

kategori.

1.5.2.3 Data entry

Melakukan pemasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam

program SPSS.

1.5.2.4 Analisis data

Melakukan analisis univariat untuk melihat frekuensi atau

distribusi data dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antar

variabel dengan menggunakan uji Chi Square dan uji alternatif bila tidak

memenuhi syarat uji Chi-Square.

Page 41: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

28

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Validitas

Validitas untuk pengukuran merupakan derajat kesesuaian hasil

pengukuran sebuah alat ukur (instrumen) dengan apa yang sesungguhnya

ingin diukur oleh peneliti sehingga alat ukur itu benar-benar mengukur apa

yang diukur.32,33

Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah

kuesioner yang disusun bersama dengan tim. Uji validitas instrumen dilakukan

terhadap 30 responden dokter alumni Fakultas Kedokteran di luar FK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan untuk uji validasi

yang sesuai dengan kriteria inklusi (n) adalah 30 responden sehingga

didapatkan nilai untuk korelasi r product-moment (r table) dengan rumus n-

2= 30-2 = 28 adalah 0,361. Nilai ini didapatkan berdasarkan jumlah sampel

dan tingkat signifikan yang dipilih yaitu 5%.

Tabel 4.1 Hasil validasi tahap pertama item kuesioner

No Item kuesioner r hitung

1. Jam kerja fleksibel 0,070

2. Penghasilan yang tinggi 0,303

3. Profesi masih banyak diperlukan di masyarakat 0,650

4. Status sosial yang baik 0,585

5. Nyaman berinteraksi dengan pasien 0,320

6. Tempat kerja dekat dengan keluarga 0,095

7. Menguasai teori dan keterampilan 0,624

8. Kesempatan mengembangkan karier 0,615

9. Memiliki role model 0,587

10. Mendapatkan saran dari orang terdekat 0,524

11. Pengalaman pribadi dengan penyakit yang berhubungan 0,602

12. Kesempatan mengabdi kepada masyarakat 0,613

13. Sesuai dengan kepribadian 0,665

14. Biaya dan lama pendidikan sesuai kemampuan 0,517

15. Ikut berkontribusi mengatur kebijakan kesehatan 0,748

16. Peluang mengembangkan karier 0,487

17. Pengalaman rotasi klinik 0,445

Page 42: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

29

Dari tabel 4.1 di atas diketahui terdapat empat item kuesioner yang

memiliki nilai validitas yang kurang baik yaitu, jam kerja fleksibel,

mendapatkan penghasilan yang tinggi, nyaman berinteraksi dengan pasien,

dan tempat kerja dekat dengan dengan keluarga. Adanya nilai validitas yang

kurang baik ini terjadi karena kurangnya variasi pilihan jawaban yang

dipiliholeh responden validasi. Namun pada penelitian ini item kuesioner

tersebut tetap akan digunakan dalam penelitian ini setelah dilakukannya

validitas ulang item kuesioner pada akhir pengambilan data yang dianalisis

menggunakan populasi target, sehingga didapatkan nilai untuk korelasi r

product-moment (r table) dengan rumus n-2= 107-2 = 105 adalah 0,190. Nilai

ini didapatkan berdasarkan jumlah sampel dan tingkat signifikan yang dipilih

yaitu 5%.

Tabel 4.2 Hasil validasi tahap pertama item kuesioner

No Item kuesioner R hitung

1. Jam kerja fleksibel 0,223

2. Penghasilan yang tinggi 0,421

3. Profesi masih banyak diperlukan di masyarakat 0,306

4. Status sosial yang baik 0,458

5. Nyaman berinteraksi dengan pasien 0,271

6. Tempat kerja dekat dengan keluarga 0,411

7. Menguasai teori dan keterampilan 0,579

8. Kesempatan mengembangkan karier 0,577

9. Memiliki role model 0,443

10. Mendapatkan saran dari orang terdekat 0,211

11. Pengalaman pribadi dengan penyakit yang berhubungan 0,493

12. Kesempatan mengabdi kepada masyarakat 0,413

13. Sesuai dengan kepribadian 0,423

14. Biaya dan lama pendidikan sesuai kemampuan 0,301

15. Ikut berkontribusi mengatur kebijakan kesehatan 0,392

16. Peluang mengembangkan karier 0,334

17. Pengalaman rotasi klinik 0,216

Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa setelah dilakukan uji validitas ulang

sesuai dengan jumlah populasi target didapatkan semua item kuesioner

memiliki nilai validitas yang tinggi, sehingga semua item kuesioner tersebut

dapat digunakan dalam penelitian ini.

Page 43: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

30

4.2 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk

menganalisis karakteristik satu variabel dengan mencari frekuensi atau

persentase.32

Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan pada variabel

yang meliputi: karakteristik responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin,

kriteria dan provinsi asal daerah, tahun masuk FK, nilai IPK akhir, status

ekonomi, sudah tidaknya menjalani insternship, kriteria dan provinsi

internship, pilihan tempat bekerja, pilihan karier, dan motivasi yang

mendasari pilihan tersebut.

4.2.1 Karakteristik responden

Karakteristik responden yang diamati pada penelitian ini sebagaimana

telah disebutkan di atas tergambar dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.3 Distribusi karakteristik reponden

No. Variabel Kategori

Jumlah

N Presentase

(%)

1. Usia 22

23

24

25

26

27

28

4

13

20

30

24

13

4

3,7

12,1

18,6

28,0

22,4

12,1

3,7

2. Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

47

60

43,9

56,1

3. Kriteria daerah asal Desa

Kota

16

91

15

85

4. Tingkat pendidikan

orang tua

Dasar

Menengah

Tinggi

22

23

62

20,6

21,5

57,9

5. Status ekonomi Menengah ke bawah

Memengah

Menengah ke atas

10

28

69

9,3

26,2

64,5

6. Nilai IPK akhir Amat baik

Cum laude

105

2

98,1

1,8

7. Tahun masuk FK 2009

2010

2011

2012

21

23

31

32

19,6

21,4

28,9

29,9

8. Masa internship Belum 34 31,8

Page 44: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

31

Sedang

Sudah

36

37

33,6

34,6

9. Lokasi internship Pulau Jawa

Luar Pulau Jawa

52

20

72,7

27,3

10. Kriteria daerah

insternship

Desa

Kota

20

53

27,4

72,6

11. Instansi tempat bekerja Puskesmas

Klinik swasta

RS Pemerintah

RS Swasta

Poskestren

Lainnya

8

7

13

7

1

1

21,6

18,9

35,1

18,9

2,7

2,7

Penelitian ini melibatkan 108 responden sebagai objek

penelitian, hal ini memenuhi jumlah minimal responden yang

dibutuhkan yaitu 96 responden.. Jumlah populasi terjangkau adalah

135 yang terdiri dari dokter alumni yang lulus pada tahun 2009, 2010,

2011, dan 2012. Responden yang tidak mengisi kusioner berjumlah 27

orang. Responden yang mengisi kuesioner dengan salah berjumlah

satu orang. Sehingga responden yang dianalisis berjumlah 107

orang.Respons rate pada penelitian ini adalah 80%.

Berdasarkan tabel 4.3, ditinjau dari usia responden, diketahui

kelompok usia terbanyak adalah usia 25 tahun (27,8%) dan 26 tahun

(22,2) dengan usia dengan jumlah terendah adalah 22 dan 28 tahun.

Rentang usia responden ini sesuai dengan angkatan alumni yang

menjadi responden yaitu 2009-2012, dengan rata-rata usia saat

memasuki jenjang perguruan tinggi adalah 17-21 tahun.34

Sedangkan

masa pendidikan Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hdayatullah Jakarta

adalah lima setengah tahun, sehingga rentang usia dokter alumni yang

baru saja lulus klinik adalah 22-26 tahun dan responden tertua dalam

penelitian ini adalah angkatan 2009 yang telah tiga tahun lulus klinik

dengan rentang usia 25-29 tahun.

Penelitian ini hampir serupa dengan penelitian yang dilakukan

oleh Akpayak IC et al.35

terhadap mahasiswa kedokteran di Nigeria

dengan usia berkisar 21-30 tahun, pada penelitian yang dilakukan oleh

Page 45: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

32

Hou J et al.36

terhadap mahasiswa kedokteran yang akan lulus

denganrata-rataberusia 24 tahun, dan oleh Edmun N Ossai et

al.37

terhadap mahasiswa kedokteran tingkat akhir di Nigeria Tenggara

dengan rata-rataresponden berusia 25. Perbedaan usia pada rata-rata

responden di masing-masing negara dapat sangat berbeda karena

perbedaan sistem pendidikan yang belaku dan waktu pengambilan

data yang dilakukan.

Pada penelitian ini jumlah responden perempuan dan laki-laki

sangat berbeda, dengan jumlah masing-masing 60 (56,1%) dan 47

(43,9%). Tingginya jumlah perempuan dalam penelitian ini sesuai

dengan tingginya jumlah dokter alumni perempuan pada tiap angkatan.

Perbedaan jumlah jenis kelamin ini sejalan dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Pramita Andarwatidkk.31

yang juga

memiliki jumlah responden perempuan lebih banyak (51,1%)

dibandingkan responden laki-laki dan penelitian yang dilakukan oleh

Eka Nurhayati dkk.20

terhadap lulusan Program Pendidikan Profesi

Dokter di Universitas Islam Bandung dengan jumlah responden

perempuan dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan jumlah

responden laki-laki.

Pada penelitian lain yang dilakukan di Jepang oleh Yuko

Takeda et al.28

dan Ryuchi Kawamoto et al.27

misalnya, justru

memiliki jumlah responden laki-laki yang lebih mendominasi

dibandingkan jumlah responden perempuan, hal ini terjadi kerena

perbedaan budaya dan sistem pendidikan dokter yang berlaku.

Responden pada penelitian ini yang berasal dari desa

berjumlah 16 orang (15%) sedangkan responden yang berasal dari

kota berjumlah 91 orang (85%). Perbedaan jumlah asal daerah ini

menggambarkan adanya tren pemilihan karier dokter dimasyarakat,

hal ini dapat dikarenakan tingginya jumlah penduduk miskin di daerah

pedesaan dan mahalnya biaya kuliah untuk menempuh pendidikan

dokter.38

Page 46: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

33

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya

oleh Ryuchi Kawamotoet al.27

yang menunjukkan bahwa 87,2 %

responden tidak berasal dari daerah desa atau rural areas dan di

Indonesia sendiri, hal yang serupa juga ditunjukkan dalam penelitian

yang dilakukan oleh Pramita Andarwati dkk.30

yang memiliki

responden yang berasal dari kota sebanyak 71,7%.

Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan orang tua, tingkat

pendidikan tinggi lebih mendominasi dibandingkan tingkat pendidikan

dasar dan menengah (57,9%). Tingkat pendidikan tinggi ini sendiri

adalah tingkat pendidikan diploma hingga Sarjana Strata 3 atau S3.

Hal ini sejalan dengan status ekonomi yang didominasi oleh status

ekonomi menengah ke atas yang berjumlah 69 orang (64,4%).

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Andarwati P

dkk.30

juga menunjukkan dominasi mahasiswa FK yang memiliki

tingkat pendidikan orang tua yang tinggi (75,6%) dan sumber dana

kuliah yang berasal dari mandiri (81,7%).26

Penelitian cukup

menggambarkan banyaknya mahasiswa kedokteran yang memiliki

orang tua dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi, hal ini tentu saja

karena tingginya biaya dan kebutuhan untuk memasuki fakultas

kedokteran.

Berdasarkan tabel 4.3, nilai Indeks Prestasi Kumulatif akhir

responden paling banyak menempati kategori amat baik (98,1%)

dengan jumlah responden yang memiliki nilai IPK akhir lebih atau

sama dengan 3,5 yaitu cum laude hanya ada 2 orang (1,8%). Hal ini

sangat berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Andarwati P

dkk.30

di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dengan nilai IPK

tinggi lebih mendominasi (87,8%) namun untuk pengkategorian nilai

IPK akhir dalam penelitian tersebut tidak dijelaskan secara langsung

sehingga tidak diketahui perbedaan pada rentang nilai. Adanya

perbedaan rentang nilai dalam predikat kelulusan dapat terjadi karena

Page 47: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

34

perbedaan sistem pengkategorian dan perbedaan sistem pendidikan

pada Universitas Airlangga.

Responden dalam penelitian ini adalah dokter yang lulus pada

tahun 2009-2012 dengan jumlah responden terbanyak adalah lulusan

tahun 2012 yaitu 32 responden, 29,9%. Hal ini dapat terjadi karena

2012 masih belum menjalani Internship sehingga masih dapat dicapai

melalui sosial media dimana peneliti menyebarkan kuesioner dan

jumlah angkatan 2012 yang lebih banyak dibandingkan angkatan lain

yang lebih tua.

Berdasarkan masa internship yang dilalui, sebanyak 34

responden (31,7%) belum melalui internship, 36 responden (33,6%)

sedang menjalani internship, dan 37 responden (34,5%) telah

menyelesaikan masa internship. Tingginya responden yang telah

menyelesaikan masa internship ini terjadi karena masa insternship

yang hanya satu tahun, sehingga pada lulusan 2010 dan 2009

mayoritas telah menyelesaikan masa internship pada saat pengambilan

data berlangsung.Kemudian berdasarkan pada tempat bekerja pasca

internship, didapatkan bahwa jumlah responden yang bekerja di RS

Pemerintah (35,1%) lebih mendominasi dibandingkan dengan pilihan

tempat bekerja lainnya yaitu Puskesmas, klinik swasta, Pos kesehatan

pesantren(Poskestren), dan lainnya.

Page 48: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

35

4.2.2 Pilihan Karier

Tabel 4.4 Distribusi pilihan karier responden.

No Pilihan Karier Frekuensi Presentase (%)

1. Karier klinis 97 90,6

Dokter Umum 6 5,6

Dokter Spesialis

Spesialis Anak

Spesialis Kulit dan Kelamin

Spesialis Jantung dan Pembuluh darah

Spesialis THT-KL

Spesialis Obsteteri dan Ginekologi

Spesialis Ortopedi dan Traumatologi

Spesialis Urologi

Spesialis Anestesia

Spesialis Patologi Klinik

Spesialis Okupasi

Spesialis Penyakit Dalam

Spesialis Saraf

Spesialis Kedokteran Jiwa

Spesialis Mata

Spesialis Bedah

Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

Spesialis Paru

Spesialis Emergensi

Spesialis Radiologi

Spesialis Forensik

Spesialis Kedokteran Nuklir

Spesialis Parasitologi Klinik

Spesialis Bedah Saraf

91

9

6

9

7

5

3

3

3

2

1

13

4

3

3

10

4

1

0

0

1

0

0

4

85

8,4

5,6

8,4

6,5

4,7

2,8

2,8

2,8

1,8

0,9

12,1

3,7

2,8

2,8

9,3

3,7

0,9

0,0

0,0

0,9

0,0

0,0

3,7

2. Karier nonklinis 10 9,3

Dosen 1 0,9

Peneliti 0 0,0

Manajerial/struktural rumah sakit 8 7,4

Lainnya 1 0,9

Total 107 100

Berdasarkan pilihan karier yang dipilih responden, terdapat 10 responden

dengan pilihan karier kategori nonklinis yaitu dosen (0,9%), peneliti (0%),

manajerial atau struktural rumah sakit (7,4%), dan lainnya (0,9%), serta 97

responden dengan pilihan karier klinis, yaitu dokter umum (5,6%) dan dokter

spesialis (85%) yang terbagi pada tiap pilihan spesialis.

Dari data pada tabel 4.4di atas, dapat diketahui tingginya minat dokter

alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memilih

Page 49: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

36

dokter spesialis sebagai karier pilihan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan sebelumnya oleh Syakurah RA dkk.39

yang dilakukan kepada

mahasiswa kedokteran tahun pertama pada universitas terakreditasi A di seluruh

Indonesia, yang mendapatkan bahwa 83,8% dari 410 responden memilih plihan

karier dokter spesialis. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Pramita

Andarwati dkk.30

juga didapatkan 89,2 % responden yang merupakan mahasiswa

tingkat akhir dari Universitas Airlangga Surabaya memilih dokter spesialis

sebagai pilihan kariernya. Hal ini disebabkan karena persepsi mengenai karier

dalam bidang spesialis yaitu mendapatkan pendapatan yang tinggi dan minat

dalam bidang tertentu yang lebih menarik dibandingkan dengan masalah

kesehatan yang ditangani oleh dokter umum.30

Serta dalam penelitian lain oleh Idzni Mardhiyah dkk.1 yang dilakukan

terhadap mahasiswa kedokteran dan dokter intenship di Bandar Lampung, juga

didapatkan hasil yang menunjukkan tingginya minat karier terhadap dokter

spesialis yang menjadi pilihan karier pertama sebesar 67% dan 54%.Dalam

penelitian tersebut dinyatakan bahwa fase pendidikan preklinik dan klinik sangat

berpengaruh dalam penentuan karier, yaitu karena informasi yang didapatkan saat

kuliah dan masa rotasi klinik yang memberikan lingkungan belajar yang lebih

nyata dan pengetahuan tentang realita profesi dokter spesialis yang lebih

diminati.1

Dari pilihan spesialisasi pada tabel 4.4 tersebut, didapatkan empat

spesialisasi dengan peminatan tertinggi yaitu pilihan spesialis penyakit dalam

(12,1%), spesialis bedah (9,3%), spesialis anak (8,4%), dan spesialis jantung dan

pembuluh darah (8,4%) dari 107 dokter alumni yang masuk menjadi responden.

Hal ini serupa dengan hasil yang didapatkan pada penelitian sebelumnya oleh

Pramita Andarwati dkk.30

(2016) yang juga menunjukkan tingginya peminatan

pada bidang spesialistik penyakit dalam (20,4%) yang disusul oleh spesialis bedah

spesialistik dan spesialis jantung dan pembuluh darah. Tingginya minat karier

terhadap dokter spesialis penyakit dalam dan bedah ini juga terjadi di negara lain,

pada penelitian yang dilakukan oleh Salman Y. Guraya et al.40

di Arab Saudi

Page 50: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

37

menunjukkan tiga karier spesialistik yang paling diminati adalah spesialis bedah

(29%), spesialis anak (24%) dan spesialis penyakit dalam (18%).34

Tingginya minat pada pilihan spesialis tersebut didasari oleh banyak faktor,

terutama jam kerja yang lebih terkontrol pada spesialis penyakit dalam dan

ketertarikan pribadi terhadap penanganan pada spesialis bedah dan jantung dan

pembuluh darah. Sedangkan pemilihan spesialis obgyn lebih dipengaruhi terhadap

faktor eksternal yaitu keluarga dan peluang bekerja yang besar, dan spesialis anak

yang lebih dipengaruhi oleh ketertarikan pribadi dan keluarga.30,39

Pada kategori nonklinisi terbagi menjadi empat pilihan karier dengan

karier sebagai manajerial atau struktural rumah sakit lebih diminati dibandingkan

dengan yang lain. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Ahsan Rasool

et al.42

yang menunjukkan bahwa dari 58 responden (27,48%) yang memilih

karier nonklinis, 15memilih menjadi pembuat kebijakan kesehatan atau dalam

penelitian ini diketegorikan sebagai manajerial atau struktural rumah sakit, dan 14

memilih menjadi pengajar atau dosen dengan 29 lainnya memilih karier nonklinis

selain keduanya. Rendahnya ketertarikan dalam bidang nonklinis ini disebabkan

karena persepsi bahwa dokter nonklinis adalah „bukan dokter‟, sedangkan

tingginya minat dalam bidang manajerial ini menurut peneliti, terjadi karena

kesadaran individu mengenai kekurangan dalam sistem kesehatan dan keinginan

untuk memperbaikinya.31,42

4.2.3 Pilihan instansi bekerja

Tabel 4.5 Distribusi pilihan instansi tempat bekerja responden.

No Pilihan Instansi Frekuensi Persentasi (%)

1. Puskesmas 8 7,5

2. Klinik swasta 1 0,9

3. RS pemerintah 51 47,7

4. Militer 4 3,7

5. Kementerian 4 3,7

6. RS swasta 29 27,1

7. Institusi pendidikan 4 3,7

8. Institusi riset/penelitian 2 1,9

9. Lainnya 4 3,7

Page 51: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

38

Pada tabel 4.5di atas yang menggambarkan distribusi pilihan instansi

tempat bekerjayang diinginkan responden. Dari 107 responden,sebagian besar

responden memilih untuk bekerja di RS pemerintah (47,7%) dan RS swasta

(27,1%). Sedangkan pada instansi lain, 8 responden (7,5%) memilih bekerja di

Puskesmas, 1 responden (0,9%) memilih bekerja di klinik swasta, 2 responden

(1,9%) memilih bekerja di institusi riset atau penelitian, dan sisanya masing-

masing 4 orang (3,7%) memilih bekerja di militer, kementerian, institusi

pendidikan, dan lainnya.

Dari data yang digambarkan pada tabel 4.5 di atas, dapat diketahui

gambaran persebaran minat dokter dalam bekerja di suatu instansi sangat tinggi

pada pilihan rumah sakit pemerintah dan swasta. Hal ini temukan juga dalam

survei pada tahun 2015 yang dilakukan kepada residen di tahun terakhir masa

residensi di Amerika oleh perusahaan pelayanan kesehatan Merrit Hawkins43

yang

menunjukkan 43% dokter residen memilih untuk bekerja di rumah sakit karena

gaji yang lebih terorganisir.

Pada penelitian lain, tingginya pilihan pada RS pemerintah dan RS swasta ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan olehEka Nurhayatidkk.20

yang

dilakukan kepada dokter yang telah menyelesaikan masa studi klinik dan akan

menempuh Ujian Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter (UKMPPD).

Pada penelitian tersebut tingginya pilihan untuk bekerja di rumah sakit, yang

merupakan fasilitas pelayanan sekunder dan pelayanan kesehatan yang diberikan

oleh dokter spesialis dan dokter subspesialis, sejalan dengan tingginya minat

dokter alumni untuk melanjutkan studi menjadi dokter spesialis. Namun pada

penelitian tersebut sektor yang paling diminati adalah sektor swasta (43%)

dibandingkan dengan sektor publik atau pemerintah (40%).20

Page 52: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

39

4.2.4 Motivasi pemilihan karier

Tabel 4.6 Distribusi motivasi responden dalam pemilih karier

Motivasi Pemilhan Karier

Frekuensi, n (%)

Sangat tidak

setuju

Tidak

setuju

Setuju Sangat

setuju

Jam kerja fleksibel 2 (1,9) 5 (4,7) 38 (35,5) 62 (57,9)

Penghasilan yang tinggi 0 (0,0) 3 (2,8) 36 (33,6) 68 (63,6)

Profesi masih banyak diperlukan di

masyarakat

1 (0,9) 3 (2,8) 35 (32,7) 68 (63,6)

Status sosial yang baik 1 (0,9) 10 (9,3) 54 (50,5) 42 (39,3)

Nyaman berinteraksi dengan pasien 0 (0,0) 1 (0,9) 50 (46,7) 56 (52,3)

Tempat kerja dekat dengan keluarga 0 (0,0) 5 (4,7) 28 (26,2) 74 (69,2)

Menguasai teori dan keterampilan 0 (0,0) 4 (3,7) 77 (72,0) 26 (24,3)

Kesempatan mengembangkan karier 0 (0,0) 2 (1,9) 43 (40,2) 62 (57,9)

Memiliki role model 1 (0,9) 8 (7,5) 42 (39,3) 56 (52,3)

Mendapatkan saran dari orang terdekat 7 (6,5) 29 (27,1) 43(40,2) 28 (26,2)

Pengalaman pribadi dengan penyakit

yang berhubungan

13 (12,1) 33 (30,8) 33 (30,8) 28 (26,2)

Kesempatan mengabdi kepada

masyarakat

0 (0,0) 3 (2,8) 44 (41,1) 60 (56,1)

Sesuai dengan kepribadian 0 (0,0) 7 (6,5) 57 (53,3) 43 (40,2)

Biaya dan lama pendidikan sesuai

kemampuan

4 (3,7) 31 (29,0) 45 (42,1) 27 (25,2)

Ikut berkontribusi mengatur kebijakan

kesehatan

3 (2,8) 22 (20,6) 48 (44,9) 34(31,8)

Peluang mengembangkan karier 5 (4,7) 38 (35,5) 39 (36,4) 25 (23,4)

Pengalaman rotasi klinik 4 (3,7) 15 (14,0) 43 (40,2) 45 (42,1)

Berdasarkan motivasi pemilihan karier di atas, sebagian besar responden

setuju atas pernyataan yang disampaikan dalam kuesioner, kecuali pada beberapa

pernyataan yaitu, „mendapatkan saran dari orang terdekat‟, „pengalaman pribadi

dengan penyakit yang berhubungan‟, „biaya dan lama pendidikan sesuai dengan

kemampuan‟, dan„peluang mengembangkan karier‟yang memiliki nilai tidak

setuju cukup tinggi bila dibandingkan dengan pernyataan yang lain. Hal ini

memperlihatkan adanya perbedaan pendapat dan pengalaman pada tiap individu

yang mendorong adanya motivasi dalam memilih karier. Perbedaan kemampuan

dalam hal keuangan dan waktu juga dapat terjadi mengingat dalam Fakultas

Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ada banyak jalur masuk yang

beberapa diantaranya adalah melalui beasiswa.

Page 53: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

40

Pernyataan motivasi yang memiliki jumlah „sangat setuju‟ paling banyak

adalah „tempat kerja yang dekat dengan keluarga‟, „penghasilan yang tinggi‟, dan

„profesi masih banyak diperlukan di masyarakat‟, serta jumlah „setuju‟ paling

banyak adalah „menguasai teori dan keterampilan bidang.‟ Hal ini menunjukkan

ekspektasi responden dalam memilih karier adalah adanya penghasilan yang

tinggi dan ketersediaan pekerjaan yang masih banyak, pengetahuan yang dimiliki

juga dapat mendorong terbentuknya minat terhadap karier tertentu dan lokasi

berpraktek yang dekat dengan keluarga menunjukkan preferensi dokter untuk

memilih untuk bekerja di daerah dimana kelurganya berada yang menentukan

distribusi pada lokasi bekerja nantinya.

4.3 Uji Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis

korelasi variabel independen dan dependen. Analisis bivariat pada penelitian ini

menggunakan uji Chi-Square untuk menganalisis variabel bebas nominal dan

variabel bebas ordinal yang tidak berpasangan.Apabila tidak memenuhi kriteria

uji Chi-Squareyaitu terdapat nilai expected count less than 5 atau terdapat nilai 0

pada >20% pada tabel 2x2 maka akan digunakan uji alternatif Fisher, dan pada

tabel 2x3 akan dilakukan uji alternatifKolmogorov-Smirnov, namun untuk

variabel dengan tabel 3x2 akan dilakukan transformasi sebelum akhirnya akan

digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil dinyatakan bermakna jik nilai p value

<0,05.44

4.3.1 Hubungan usia terhadap pemilihan karier

Tabel 4.7 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara usia dengan pilihan

karier klinis dan nonklinis.

Usia Klinis Nonklinis Nilai p OR IK (95%)

Min Max

<25 tahun 34 3 1,000 1,259 0,306 5,186

≥25 tahun 63 7

Total 97 10

Page 54: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

41

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden dengan usia

dibawah 25 tahun yang memilih karier klinis terdapat 25 responden dan yang

memilih karier nonklinis terdapat 3 responden, sedangkan responden dengan usia

lebih dari atau sama dengan 25 tahun yang memilih karier klinis 63 responden dan

yang memilih karier nonklinis 7 responden. Dari hasil uji Fisher diperoleh nilai p

= 1,000 (OR : 1,259 IK 95% 0,306-5,186) yang artinya p>0,05 sehingga dapat

diambil kesimpulan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia dan

pilihan karier klinis dan nonklinis pada dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tabel 4.8 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara usia dengan pilihan

karier spesialis.

Usia Spesialis

Nilai p Dasar % Penunjang % Lainnya %

<25 tahun 15 45,5 4 12,1 14 42,4 0,586

≥25 tahun 22 37,9 5 8,7 31 53,4

Total 37 34,6 9 8,4 45 42,0

Berdasarkan tabel 4,8 yang menunjukkan bahwa responden yang berusia

di bawah 25tahun lebih banyak yang memilih berkarier di bidang spesialis dasar

(45,4%), sedangkan untuk responden yang berusia lebih dari atau sama dengan 25

tahun lebih banyak yang memilih berkarier di bidang spesialis lainnya (53,4%).

Dari hasil analisis data menggunakan Chi-Square diperoleh nilai p = 0,586 yang

artinya p>0.05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan

yang bermakna antara usia dengan pilihan karier spesialis pada dokter alumni

Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasil pada pemilihan karier klinis dan nonklinis di atassejalan dengan

penelitian yang dilakukan olehLigia Correia Lima de Souzaet al.45

yang dilakukan

pada mahasiswa kedokteran dan dokter di Brazil,yang menunjukkan tidak adanya

perbedaan yang bermakna antara usia dengan pilihan karier spesialis maupun

nonspesialis.Namun pada penelitian sebelumnya oleh Trevor W Lambert et al.47

yang menunjukkan adanya perubahan signifikan terhadap faktor yang

Page 55: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

42

mempengaruhi pemilihan karier karena usia, yaitu faktor kondisi domestik,

keinginan sebelum memasuki fakultas kedokteran, dan komitmen yang dipilih

sebagai faktor yang paling mempengaruhi pemilihan karier oleh dokter yang baru

lulus selama 1 tahun (p<0,001).Dalam penelitian ini, pengaruh usia terhadap

motivasi pemilihan karier tidak diteliti lebih lanjut dan distribusi dalam pilihan

karier tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, sehingga nilai p

tidak signifikan dan dalam penelitian tidak ada hubungan yang bermakna antara

usia dengan pilihan karier dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4.3.2 Hubungan jenis kelamin terhadap pemilihan karier

Tabel 4.9 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara jenis kelamin dengan

pilihan karier klinis dan nonklinis.

Jenis Kelamin Klinis Nonklinis Nilai p OR IK(95%)

Min Max

Laki-laki 43 4 1,000 1,194 0,317 4,503

Perempuan 54 6

Total 97 10

Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa responden laki –laki yang memilih

karier klinis berjumlah 41 responden dan yang memilih karier nonklinis berjumlah

6 responden, sedangkan responden perempuan yang memilih karier klinis

berjumlah 56 responden dan yang memilih karier nonklinis berjumlah 4

responden. Dari hasil uji Fisher diperoleh nilai p = 1,000 (OR : 1,194 IK 95%

0,317-4,503) yang artinya p>0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak

terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dan pilihan karier klinis

dan nonklinis pada dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 56: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

43

Tabel 4.10 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara jenis kelamin

dengan pilihan karier spesialis.

Jenis kelamin Spesialis

Nilai p Dasar Penunjang Lainnya

Laki-laki 19 0 22 0,970

Perempuan 18 9 23

Total 37 9 45

Berdasarkan tabel 4.10di atas menunjukkan bahwa responden laki-laki

yang memilih spesialis dasar berjumlah 19 responden, tidak ada yang memilih

spesialis penunjang, dan yang memilih spesialis lainnnya berjumlah 22 responden.

Sedangkan responden perempuan yang memilih spesialis dasar berjumlah 18

responden, yang memilih spesialis penunjang ada 9 responden, dan yang memilih

spesialis lainnya ada 23 responden. Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh

nilai p = 0,970 yang artinya p>0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan tidak

terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dan pilihan karier spesialis

pada dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasil penelitian mengenai pemilihan karier klinis dan nonklinis ini sejalan

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan olehPramita Andarwatidkk.30

yang

dilakukan pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Airlangga yang menunjukkan

bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan pilihan karier klinis

dan nonklinis (p = 0,115). Di sisi lain, hasil penelitian ini terhadap pemilihan

spesialisasi sesuai dengan penelitian Anthony Scott et al.47

melalui studi review

beberapa jurnal yang menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh

terhadap pemilihan karier.

Pada penelitian lainnya yang mengkhususkan pada hubungan jenis

kelamin dengan pilihan karier spesialis oleh Hussein Dossajee et al.48

yang

dilakukan kepada mahasiswa kedokteran di Kenya, mendapatkan hasil yang

signifikan antara pilihan karier laki-laki dan perempuan, yaitu pada pilihan

Page 57: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

44

spesialis bedah, obgyn, dan anak. Pada penelitian tersebut perempuan

lebihcenderung untuk memilih spesialis yang tidak melibatkan pembedahan

seperti ortopedi, bedah, dan obgyn, dan lebih cenderung memilih spesialis anak

dan penyakit dalam. Dalam penelitian ini tidak terlihat hasil yang signifikan

karena penggolongan spesialis bedah, obgyn, anak dan penyakit dalam masuk

dalam satu kategori spesialis dasar sehingga tidak terlihat detail perbedaannya

serta dalam penelitian ini jumlah spesialis dasar, penunjang, dan lainnya pada

laki-laki dan perempuan tidak begitu berbeda.Sehingga dalam penelitian ini tidak

ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan pilihan karier dokter

alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.3.3 Hubungan kriteria daerah asal terhadap pemilihan karier

Tabel 4.11 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara kriteria daerah asal

dengan pilihan karier klinis dan nonklinis.

Kriteria asal

daerah Klinis Nonklinis Nilai p OR

IK (95%)

Min Max

Desa 15 1 0,645 1,646 0,194 13,966

Kota 82 9

Total 97 10

Berdasarkan tabel 4.11 yang menunjukkan bahwa responden yang berasal

dari desa dan memilih karier klinis berjumlah 15 responden dan yang memilih

karier nonklinis 1 responden, sedangkan responden yang berasal dari kota yang

memilihkarier klinis 82 responden dan yang memilih karier nonklinis 9 responden.

Dari hasil uji Fisher diperoleh nilai p = 0,645 (OR : 1,646 IK 95% 0,194-13,966)

yang artinya p>0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan tidak terdapat hubungan

yang bermakna antara kriteria asal daerah dan pilihan karier klinis dan nonklinis

pada dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, akan

tetapi responden yang berasal dari kota akan lebih mungkin memilih karier klinis

bila dibandingkan dengan responden yang berasal dari desa.

Page 58: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

45

Tabel 4.12 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara kriteria daerah asal

dengan pilihan karier spesialis.

Kriteria asal

daerah

Spesialis Nilai p

Dasar % Penunjang % Lainnya %

Desa 8 57,1 1 7,1 5 35,7 0,394

Kota 29 37,6 8 10,3 40 51,9

Total 37 47,3 9 8,7 45 43,8

Berdasarkan tabel 4.12 yang menunjukkan bahwa responden yang berasal

dari desa lebih banyak memilih karier spesialis dasar (57,1%) dibandingkan

dengan yang berasal dari kota yang banyak memilih spesialis lainnya (51,9%).

Dari hasil uji Chi-Square, diperoleh nilai p = 0,394 yang artinya p>0,05 sehingga

dapat diambil kesimpulan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kriteria

asal daerah dan pilihan karier spesialis pada dokter alumni Fakultas Kedokteran

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada penelitian hubungan antara asal daerah dengan karier klinis dan

nonklinis di atas, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramita

Andarwatidkk.30

yang dilakukan pada mahasiswa tingkat akhir Universitas

Airlangga, yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna

antara daerah asal dengan pilihan karier klinis dan nonklinis(p = 0,215). Hal ini

berbeda pada penelitian yang dilakukan oleh Ahsan Rasool et al.42

, yang

mendapatkan bahwa 60,75% mahasiswa kedokteran di Pakistan yang berasal dari

desa atau rural areas lebih memilih untuk berkarier dalam bidang klinis bila

dibandingkan dengan 54,19% yang berasal dari kota. Pada penelitian tersebut

didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara pilihan karier klinis dengan

jenis kelamin dan asal daerah desa(p= 0,001). Pada penelitian ini, distribusi asal

daerah dokter dengan pilihan karier kurang memberikan gambaran preferensi

terhadap karier sehingga secara statsitika hal ini menjadi kurang bermakna.

Sedangkan pada hubungan antara asal daerah dengan pilihan karier

spesialis di atas tidak sejalan dengan penelitian Arun Kumar et al.47

, yaitu

mahasiswa yang berasal dari desa cenderung lebih memilih spesialis obgyn

Page 59: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

46

(48,4%) dibandingkan dengan yang berasal dari kota yang lebih banyak memilih

spesialis bedah (38,6%), yang keduanya masuk dalam kategori spesialis dasar

pada penelitian ini.Adanya perbedaan hasil ini dapat terjadi karena beberapa hal

yaitu faktor budaya dan pendidikan pada penelitian yang bukan dilakukan di

Indonesia, dan sedikitnya jumlah responden yang berasal dari desa dengan

persebaran yang mirip dengan yang berasal dari kota menjadikan hasil statistik

yang diuji menjadi tidak signifikan.Sehingga dalam penelitian ini tidak ada

hubungan yang bermakna antara kriteria asal daerah dengan pilihan karier dokter

alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.3.4 Hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap pemilihan karier

Tabel 4.13 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara tingkat pendidikan

orang tua dengan pilihan karier klinis dan nonklinis.

Tinkat pendidikan

orang tua Klinis Nonklinis Nilai p OR

IK (95%)

Min Max

Dasar- Menengah 41 4 0,890 1,098 0,291 4,143

Tinggi 56 6

Total 97 10

Berdasarkan tabel 4.13 yang menunjukkan bahwa responden yang

memiliki orang tua dengan tingkat pendidikan dasar hingga menengah dan

memilih karier klinis berjumlah 41 responden dan yang memilih karier nonklinis

berjumlah 4 responden, sedangkan responden yang memiliki orang tua dengan

pendidikan tinggi dan memilih karier klinis berjumlah 56 responden dan yang

memiliki karier nonklinis berjumlah 6 responden. Dari hasil uji Fisher diperoleh

nilai p = 0,890 (OR : 1,098 IK (95%) 0,291-4,143), yang artinya p>0,05 sehingga

dapat diambil kesimpulan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat

pendidikan orang tua dan pilihan karier klinis dan nonklinis pada dokter alumni

Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

Page 60: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

47

Tabel 4.14 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara tingkat pendidikan

orang tua dengan pilihan karier spesialis.

Tingkat pendidikan

orang tua

Spesialis Nilai p

Dasar % Penunjang % Lainnya %

Dasar –menengah 12 30,7 4 10,2 23 58,9 0,234

Tinggi 25 48,0 5 9,6 22 42,3

Total 37 39,3 9 10,9 45 50,6

Berdasarkan tabel 4.14 yang menunjukkan bahwa responden yang

memiliki orang tua dengan tingkat pendidikan dasar hingga menengah lebih

banyak yang memilih spesialis lainnya (58,9%) dibandingkan dengan responden

yang memiliki orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi, yang lebih banyak

memilih spesialis dasar (48,0%). Dari hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p =

0,234 , yang artinya p>0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan tidak terdapat

hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan orang tua dan pilihan karier

spesialis pada dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh PramitaAndarwati dkk.30

, yang dilakukan pada mahasiswa tingkat akhir

Universitas Airlangga yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang

bermakna antara tingkat pendidikan orang tua dengan pilihan karier klinis dan

nonklinis (p = 0,618).Pada penelitian lain oleh Ligia CL de Souza et al.43

yang

menyebutkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat

pendidikan orang tua dengan pilihan karier spesialis.Sedikitnya perbedaan antara

responden dengan pendidikan orang tua dasar dan menengah dengan pendidikan

tinggi terhadap pilihan karier menyebabkan nilai pada uji statistik tidak bermakna.

Hal ini dapat terjadi karena pendapat mengenai suatu karier sama dalam

masyarakat yang menganggap karier klinik lebih dianggap sebagai dokter

dibandingkan dengan nonklinik dan hal yang sama juga dapat terjadi mengenai

karier spesialis.30

Sehingga dalam penelitian ini tidak ada hubungan yang

Page 61: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

48

bermakna antara tingkat pendidikan orang tua dengan pilihan karier dokter alumni

FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.3.5 Hubungan penghasilan orang tua terhadap pemilihan karier

Tabel 4.15 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara penghasilan orang

tua dengan pilihan karier klinis dan nonklinis.

Status ekonomi orang

tua Klinis Nonklinis Nilai p OR

IK (95%)

Min Max

Menengah ke bawah

dan menengah

34 4 0,741 0,810 0,214 3,067

Menengah ke atas 63 6

Total 97 10

Berdasarkan tabel 4.15 yang menunjukkan bahwa responden dengan orang

tua yang memiliki pendapatan perbulan pada kelas menengah ke bawah dan

menengah yang memilih karier klinis berjumlah 34 responden dan yang memilih

karier nonklinis bejumlah 4 responden, sedangkan responden dengan orang tua

yang memiliki pendapatan perbulan pada kelas menengah ke atas yang memilih

karier klinis berjumlah 63 responden dan yang memilih karier nonklinis berjumlah

6 responden. Dari hasil uji Fisher diperoleh nilai p = 0,741 (OR : 0,810 IK(95%)

0,214-3,067)yang artinya p>0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan tidak

terdapat hubungan yang bermakna antara status ekonomi orang tua dengan pilihan

karier klinis dan nonklinis pada dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Tabel 4.16 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara penghasilan orang

tua dengan pilihan karier spesialis.

Status ekonomi orang tua Spesialis

Nilai p Dasar % Penunjang % Lainnya %

Menengah ke bawah dan menengah 15 46,8 2 6,2 15 46,8 0,550

Menengah atas 22 37,2 7 11,8 30 50,8

Total 37 42,0 9 9,0 45 48,8

Page 62: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

49

Berdasarkan tabel 4.16di atas yang menunjukkan bahwa responden dengan

orang tua dengan status ekonomi pada kelas menengah ke bawah dan menengah,

memiliki jumlah yang sama (46,8%) pada pilihan spesialis dasar dan spesialis

lainnya, sedangkan responden dengan orang tua dengan status ekonomi pada kelas

menengah ke atas lebih banyak yang memilih karier spesialis lainnya. Dari hasil

uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,550 yang artinya p>0,05 sehingga dapat

diambil kesimpulan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status

ekonomi dan pilihan karier spesialis pada dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan olehAbdul Hafeez et al.48

yang dilakukan pada mahasiswa kedokteran

pada beberapa universitas di Saudi Arabia yang menunjukkan bahwa tingkat

sosial ekonomi keluarga berdampak pada pola pikir dalam motivasi memilih

karier bidang kedokteran, namun pada penelitian ini tidak didapatkan nilai p yang

dapat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan

dengan pilihan karier dokter. Namun pada penelitian tersebut hubungan antara

tingkat sosial ekonomi dangan motivasi tidak diteliti lebih lanjut.Pada penelitian

ini jumlah dan persebaran responden pada pilihan karier kurang memberikan hasil

statistik yang signifikan, sedangkan pada teori tingginya status ekonomi dapat

memberikan pengaruh dalam pemilihan minat karier dokter yaitu dengan

terbukanya kesempatan yang lebih luas dalam mengenyam pendidikan lanjutan

yang memiliki biaya lebih tinggi yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Sehingga penelitian ini tidak dapat menunjukkan hubungan yang bermakna antara

status ekonomi dengan pilihan karier dokter alumni FK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 63: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

50

4.3.6 Hubungan nilai IPK akhir terhadap pemilihan karier

Tabel 4.17 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara nilai IPK akhir

dengan pilihan karier klinis dan nonklinis.

Kategori nilai IPK akhir Klinis Nonklinis Nilai p

Amat baik

Cum laude

95

2

10

0

1,000

Total 97 10

Berdasarkan tabel 4.17 yang menunjukkan bahwa responden dengan nilai

IPK akhir berpredikat amat baik yang memilih karier klinis berjumlah 95

responden dan yang memilih karier nonklinis berjumlah 10 responden,

sedangkanresponden dengan nilai IPK akhir berpredikat cum laudeyang memilih

karier klinis berjumlah 2 responden. Dari hasil uji Fisher diperoleh nilai p = 1,000

yang artinya p>0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan tidak terdapat hubungan

yang bermakna antara nilai IPK akhirdan pilihan karier klinis dan nonklinis pada

dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tabel 4.18 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara nilai IPK akhir

dengan pilihan karier spesialis.

Nilai IPK akhir Spesialis

Nilai p Dasar Penunjang Lainnya

Amat baik 36 9 44 1,000

Cum laude 1 0 1

Total 37 9 45

Berdasarkan tabel 4.18yang menunjukkan bahwa responden dengan nilai

IPK akhir berpredikat amat baik yang memilih karier klinis spesialis dasar

berjumlah 36 responden, spesialis penunjang berjumlah9 responden, dan spesialis

lainnya berjumlah 44 responden, sedangkan responden yang memiliki nilai IPK

akhir berpredikat cum laude yang memilih karier spesialis dasar hanya ada satu

responden dan spesialis lainnnya hanya

Page 64: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

51

satu responden. Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p = 1.000,

yang artinya p>0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan tidak terdapat hubungan

yang bermakna antara nilai IPK akhir dan pilihan karier spesialis pada dokter

alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

olehPramita Andarwatidkk.30

yang dilakukan pada mahasiswa tingkat akhir

Universitas Airlangga yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara

nilai IPK akhir dengan pilihan karier klinis dan nonklinis (p = 0,068). Pada

kenyataannya,rendahnya nilai IPK akhir dapat menjadi penghalang bagi dokter

untuk melanjutkan ke pendidikan spesialis terutama pada Institusi Pendidikan

Dokter Spesialis (IPDS) yang menetapkan nilai IPK terendah 2,75 sebagai syarat

untuk menjadi peserta PPDS.19

Namun pada FK UIN Syarif Hidayatullah, nilai

dengan nilai huruf C diberi kesempatan untuk mengikuti sesi perbaikan dan

pengulangan modul, sehingga nilai tersebut dapat diminimalisir dan tidak

mempengaruhi motivasi dokter dalam memilih spesialisasi. Sehingga pada

penelitian ini faktor nilai IPK akhir pada dokter alumni FK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan pemilihan

karier.

Page 65: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

52

4.3.5 Hubungan motivasi memilih karier terhadap pilihan karier

Tabel 4.19 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara motivasi memilih karier dengan pilihan karier klinis dan nonklinis.

Motivasi pemilihan karier Pilihan karier Nilai p

OR IK (95%)

Klinis Nonklinis Min Maks

Jam kerja yang fleksibel Tidak setuju 6 1 0,507 0,593 0,064 5,491

Setuju 91 9

Profesi masih banyak diperlukan di masyarakat Tidak setuju 4 0 1,000 N/A* N/A* N/A*

Setuju 93 10

Mendapatkan status sosial yang tinggi Tidak setuju 9 2 0,273 0,409 0,075 2,227

Setuju 88 8

Nyaman berinteraksi dengan pasien Tidak setuju 1 0 1,000 N/A* N/A* N/A*

Setuju 96 10

Tempat kerja dekat dengan keluarga Tidak setuju 3 2 0,068 0,128 0,019 0,879

Setuju 94 8

Menguasai teori dan keterampilan bidang karier Tidak setuju 3 1 0,329 0,287 0,027 3,055

Setuju 94 9

Memiliki kesempatan mengembangkan karier Tidak setuju 1 1 0,179 0,094 0,005 1,628

Setuju 96 9

Memiliki role model dalam bidang karier Tidak setuju 7 2 0,198 0,311 0,055 1,755

Setuju 90 8

Saran dari orang sekitar Tidak setuju 31 5 0,299 0,470 0,127 1,743

Setuju 66 5

Pengalaman pribadi terhadap suatu penyakit

yang berhubungan

Tidak

setuju

38 8 0,018 0,161 0,032 0,799

Setuju 59 2

Kesempatan mengabdi pada masyarakat Tidak setuju 2 1 0,257 0,189 0,016 2,299

Setuju 95 9

Sesuai dengan kepribadian Tidak setuju 6 1 0,507 0,593 0,064 5,491

Setuju 91 9

Page 66: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

53

Biaya dan lama pendidikan sesuai dengan

kemampuan

Tidak setuju 33 2 0,493 2,063 0,414 10,271

Setuju 64 8

Ingin berkontribusi dalam mengatur kebijakan Tidak setuju 23 2 1,000 1,243 0,246 6,273

Setuju 74 8

Peluang berkembang yang besar Tidak setuju 38 5 0,518 0,644 0,175 2,375

Setuju 59 5

Pengalaman rotasi klinik Tidak setuju 15 4 0,075 0,274 0,069 1,090

Setuju 82 6

Mendapatkan penghasilan yang tinggi Tidak setuju 3 0 1,000 N/A* N/A* N/A*

Setuju 94 10

*N/A : Not Applicable

Page 67: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

54

Berdasarkan tabel 4.19 yang menunjukkan beberapa motivasi yang

mendukung responden dalam memilih karier, terdapat banyak 17motivasi yang

dipaparkan kepada responden. Dari sekian banyak respons yang masuk dan diuji,

hanya pernyataan mengenai „Pengalaman pribadi terhadap suatu penyakit yang

berhubungan‟ yang memiliki nilai yang bermakna secara stastistika dengan nilai p

= 0,018, yang artinya p<0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara motivasi memilih karier karena pengalaman

pribadi terhadap suatu penyakit yang berhubungan dengan pilihan karier klinis

dan nonklinis. Hal ini sesuai dengan teori mengena minat dan karier yang

dipengaruhi oleh faktor pengalaman, bahwa pengalaman pribadi mengenai suatu

penyakit akan memberikan kesan yang berbeda dan mendorong seseorang untuk

mempelajari lebih lanjut penyakit tersebut dan akhirnya akan mendorong dokter

untuk memilih bidang klinis.

Semua pernyataan motivasi di atas diuji dengan uji Fisher, maka

pernyataan dengan nilai p>0,05 memiliki arti tidak ada hubungan yang bermakna

antara pernyataan motivasi dalam memilih karier di atas dengan pilihan karier

klinis dan nonklinis. Namun, pada pernyataan „Biaya dan lama pendidikan sesuai

dengan kemampuan‟ memiliki nilai odd ratio atau OR yang cukup tinggi (OR

2,063), yang menunjukkan bahwa responden yang mampu secara biaya dan waktu

akan lebih mungkin untuk memilih karier klinis dibandingkan yang tidak mampu.

Page 68: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

55

Tabel 4.20 Distribusi responden berdasarkan hubungan antara motivasi memilih karier dengan pilihan karier spesialis.

Motivasi pemilihan karier Spesialis (n=107)

Nilai p Dasar Penunjang Lainnya

Jam kerja fleksibel Tidak setuju 3

34

0

9

3

42

1,000

Setuju

Profesi masih banyak diperlukan di

masyarakat

Tidak setuju 1

36

0

9

3

42

0,948

Setuju

Mendapatkan status sosial yang tinggi Tidak setuju 1

36

1

8

5

40

0,667

Setuju

Nyaman berinteraksi dengan pasien Tidak setuju 0

37

0

9

0

45

N/A*

Setuju

Tempat kerja dekat dengan keluarga Tidak setuju 1

36

0

9

2

43

1,000

Setuju

Menguasai teori dan keterampilan

bidang

Tidak setuju 0

37

2

7

1

44

0,684

Setuju

Kesempatan mengembangkan karier Tidak setuju 0

37

0

9

0

45

N/A*

Setuju

Memiliki role model Tidak setuju 1

36

1

8

4

41

0,853

Setuju

Saran dari orang sekitar Tidak setuju 8 4 17 0,205

Setuju 29 5 28

Pengalaman penyakit pribadi Tidak setuju 19

18

5

4

13

32

0,076

Setuju

Kesempatan mengabdi kepada

masyarakat

Tidak setuju 1

36

0

9

1

44

1,000

Setuju

Sesuai dengan kepribadian Tidak setuju 2

35

1

8

2

43

1,000

Setuju

Biaya dan lama pendidikan sesuai

dengan kemampuan

Tidak setuju 17

20

2

7

11

34

0,092

Setuju

Page 69: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

56

Ingin berkontribusi mengatur

kebijakan

Tidak setuju 8

29

3

6

10

35

0,742

Setuju

Peluang berkembang Tidak setuju 17

20

3

6

15

30

0,478

Setuju

Pengalaman rotasi klinik Tidak setuju 6

31

4

5

3

42

0,011

Setuju

Penghasilan tinggi Tidak setuju 1

36

1

8

1

44

1,000

Setuju

*N/A : Not Applicable

Page 70: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

57

Dari tabel 4.20 yang mengambarkan distribusi motivasi pemilihan karier

terhadap pemilihan spesialisasi responden, terlihat dari sekian motivasi hanya satu

yang memiliki nilai p <0,05 yaitu „Pengalaman rotasi klinik‟ dengan nilai

p=0,011.Hal ini selaras dengan penelitian Tobias Deustch et al.53

bahwa

responden yang memiliki pengalaman menarik saat rotasi klinik di

bagian/laboratorium tertentu akan memilih bidang spesialisasi tersebut sebagai

kariernya. Ketertarikan terhadap suatu bidang tertentu dapat mendorong seseorang

untuk memilih kariernya, dalam teori mengenai minat dan karier hal ini termasuk

dalam kemampuan akademik.14

Rotasi klinik adalah siklus pembelajaran

kompetensi antara satu bagian klinik satu dengan lainya pada tahap pendidikan

profesi, yaitu masa pendidikan klinik di rumah sakit atau setara yang menjadikan

interaksi nyata dengan profesi dokter di lapangan sehingga tidak jarang banyak

mahasiswa yang mendapatkanpengalaman berkesan saat di rotasi klinik.54

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pengalaman rotasi klinik

memiliki hubungan yang bermakna dengan pilihan karier spesialis dasar,

penunjang, dan lainnya. Sedangkan pada pilihan motivasi lain yang memiliki

perbedaan antara setuju dan tidak setuju yang sangat berbeda terlihat pada pilihan

„Nyaman berinteraksi dengan pasien‟, „Kesempatan mengembangkan karier‟,

„Menguasai teori dan keterampilan bidang‟, „Kesempatan mengabdi kepada

masyarakat; „Penghasilan tinggi‟, „Tempat kerja dekat dengan keluarga‟, „Profesi

masih banyak diperlukan di masyarakat‟, „Jam kerja fleksibel‟, „Sesuai dengan

kepribadian‟, „Memiliki role model’, dan „Mendapatkan status sosial yang tinggi‟

yang masing-masing memiliki total nilai tidak setuju 0-10.

4.4 Kelebihan Penelitian

Penelitian ini mencakup pemilihan karier klinis, nonklinis, dan oleh

dokter alumni sehingga mencakup banyak aspek yang luas, yang dapat

dikembangkan lagi pada penelitian selanjutanya.

Page 71: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

58

4.5 Keterbatasan Penelitian

a. Item kuesioner mengenai motivasi pemilihan karier yang digunakan dalam

penelitian ini diambil berdasarkan penelitiian yang telah dilakukan sebelumnya di

Jepang yang dipublikasikan dalam bahasa inggris, namun kuesioner yang

digunakan ini belum melalui tahap backtranslation yang sebaiknya dilakukan

sebelum memasuki tahap validasi.

b. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dan purposive sampling

dengan jumlah sampel yang cukup sedikit sehingga kesempatan terjadinya bias

semakin meningkat, hal ini terlihat pada rentang IK (95%) yang lebar yang berarti

pada beberapa hasil yang didapatkankurang akurat.

c. Pilihan motivasi dalam kuesioner belum mencakup semua motivasi yang ada

pada diri responden, sehingga motivasi dalam pemilihan karier ini kurang

menggambarkan faktor pemilihan karier terutama pada karier nonklinis.

Page 72: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

59

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Gambaran minat karier dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif

Hidayatullah terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, dosen,

manajerial/struktural rumah sakit dengan minat paling banyak sebagai dokter

spesialis.

Minat karier sebagai klinisi lebih banyak dipilih oleh dokter alumni

Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah terutama sebagai dokter spesialis.

Minat karier sebagai dokter spesialis dasar merupakan karier yang banyak

dipilih oleh dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah dengan

minat tertinggi sebagai spesialis penyakit dalam dan spesialis bedah.

Rumah sakit pemerintah merupakan instansi tempat bekerja yang paling

banyak dipilih oleh dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah.

Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan karier

pada dokter alumni. Motivasi yang memiliki hubungan yang bermakna dengan

minat karier adalahpengalaman pribadi terhadap suatu penyakit yang berhubungan

dan pengalaman rotasi klinik.

Dari hasil penelitian, usia, usia, jenis kelamin, asal daerah, tingkat

pendidikan orang tua, status ekonomi orang tua, nilai IPK akhir status akademik,

latar belakang orang tua dan motivasi memilih karier tidak terdapat hubungan

yang bermakna dengan minat karier dokter alumni Fakultas Kedokteran UIN

Syarif Hidayatullah pada bidang klinis dan nonklinis serta bidang spesialis dasar,

penunjang, dan lainnya, namun dokter alumni yang berasal dari kota lebih

mungkin untuk memilih karier klinisi dibadingkan yang berasal dari desa.

Page 73: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

60

5.2 Saran

1. Memperbaiki dan mengembangkan kuesioner untuk menambah konten yang

kurang dan untuk melakukan validitas kembali terhadap kuesioner agar

kuesioner dapat menjadi kuesioner yang baku untuk mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi pilihan karier.

2. Untuk penelitian lebih lanjut dan agar mendapatkan hasil yang lebih akurat,

sebaiknya menambah jumlah responden dan pengambilan data dilakukan

dalam jangka waktu yang lebih lama.

Page 74: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

61

DAFTAR PUSTAKA

1. Mardhiyah I, Saputra O, Larasati TA, Liswanti R. Studi Kualitatif Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karier pada Mahasiswa Kedokteran dan

Dokter Internship di Bandar Lampung. JK Unila. 2016;1(2):272-282. Tersedia

dari: http://www.juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/JK/article/view/1627

[Diakses 21 April 2017]

2. Joyce C, Eyre H, Wang WC, Laurence C. Australian Doctors‟ Non-clinical

Activites: Result from the Medicine in Australia: Balancing Employment and

Life (MABEL) Surveys of Doctors. Australian Health Reaview.

2015;39(5):588-594. Tersedia dari: https://doi.org/10.1071/AH14223 [Diakses

21 April 2017 ]

3. Sumantri U. Program Pemenuhan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia.[Presentasi] Jakarta. 27 Februari 2017]

4. Mashat MA, Aboalfaraj NT, Hussam D, Basam SE, Nasra NA, Lana AA.

Specialty Selection Satisfaction and Regret among Medical School

Postgraduate and Faculty at King Abdulaziz University. International Journal

of Research in Medical Sciences.2015;3(4):899-904. Tersedia dari:

https://doi.org/10.5455-6012.ijrms20150415. [Diakses 21 April 2017]

5. Badan Penyelenggara Kesehatan Sosial. Panduan layanan kesehatan bagi

peserta JKN-KIS. Jakarta;BPJS Kesehatan. 2018.

6. Badan PPSDM Kesehatan. Buku Manual 2 Perencanaan Kebutuhan SDM

Kesehatan Berdasarkan Standar Ketenagaan Minimal. Jakarta: Pusat

Perencanaa dan Pendayagunaan SDM Kes Badan PPSDM Kesehatan. Tersedia

dari: http://www.scribd.com/document/529308021/8. [Diakses 21 Januari

2018]

7. Slameto. Belajar dan Fakor-Faktor yang mempengaruhinya . Jakarta; Rineka

Cipta. 2010.

8. Barret J. Tes Karier, Bakat, dan Seleksi. Solo; Tiga Serangkai. 2004:21-22.

Page 75: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

62

9. Permana D dkk. Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Permainan

Traisional Engklek. Prosiding Seminar Pendidikan Jasmani 2017. 2017: 97-98.

10. Tersedia dari: http://books.google.co.id/books?id. [Diakses 26 November

2017]

11. Ismail A. Selamat Menabur: 33 Renungan tentang Didik Mendidik. 2008.:36-

38. Tersedia dari: http://books.google.co.id/books?id. [Diakses 26 November

2017]

12. KementerianPendidikandanBudaya. KamusBesar Bahasa Indonesia. Tersedia

dari: http://kbbi.web.id/karier.html. [Diakses 26 November 2017 ]

13. Utaminingsih A. Gender dan Wanita Karier. 2017:93. Tersedia dari:

http://books.google.co.id/books?id=uMxVDwAAQBAJ&pg. [Diakses 26

November 2017]

14. Dariyo A. Perencanaa dan Pemilihan karier Sebagai Seorang Guru/Dosen pada

Dewasa Muda. Jurnal Povitae. 2011. Tersedia dari:

http://journal.lib.unair.ac.id/index.php/prv/article/view/132. [Diakses 26

November 2017]

15. Sulusyawati H, Yusuf AM, Daharnis. Perencanaan Karier siswa di SMA

Ditinjau dari Sosial Ekonomi, Jenis Kelamin, dan Jurusan. Jurnal Bikotetik.

2017;1:1:0-36. Tersedia dari: http://journal.unesa.ac.id/index.php. [Diakses 9

September 2018]

16. Widiatmanti H. Penghasilan Kelas Menengah Naik= Potensi Pajak?. 2015.

Tersedia dari: http://www.bpk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel. [Diakses 23

September 2018]

17. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia.

2012:17. Tersedia dari: http://www.kki.go.id/assets/data/arsip/Final. [Diakses

26 November 2017]

18. Freeman B. The Ultimate Guide to Choosing a Medical

Specialty.USA:McGrawHill;2013.

19. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Program Pendidikan Dokter

Spesialis-1.2005. Tersedia dari: http://fk.ui.ac.id/spesialis.html. [Diakses 3

Mei 2018]

Page 76: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

63

20. Nurhayati E, Respati T, Budiman. Pilihan Karier Lulusan Program Pendidikan

Profesi Dokter Univesitas Islam Bandung Tahun 2015. Global Medical and

Health Communication. 2016;2:4. Tersedia dari:

http://ejournal.unisba.ac.id/index.php. [Diakses 25 Agustus 2018]

21. Nafi‟ah AC, Suryawati C, Fatmasari EY. Faktor yang Berhubungan dengan

Kepuasan Kerja Dokter Spesialis Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Pasca Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional. Jurnal Kesehatan

Masayrakat. 2016;4:(1):1-11. Tersedia dari:

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php. [Diakses 25 Agustus 2018]

22. Shuma A, Naong M. Factors influencing students career choice and aspiration

in South Africa. J Soc Sci.2012;33:2:169-178. Tersedia dari:

http://pdfs.semanticscholar.org. [Diakses 11 Oktober 2018]

23. Fatimah T. Wanita karir dalam Islam. Musawa.2015;7:1:29-51. Tersedia dari:

https://media.neliti.com/publications. [Diakses 11 Oktober 2018]

24. McDonagh JE. The Age of adolescence and young adulthhood. The Lancet

Child & Adolescence Health. 2018;3:e6. Tersedia dari:

https://doi.org/10.1016/S2352-4642(18)30079-8. [Diakses 11 September 2018]

25. Badan Pusat Statistik. Klasifiksi Perkotaan dan Pedesaan di Indonesia.

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik nomor 37 Tahun 2010. 2010;1:2-

3.Tersedia dari: https://sirusa.bps.go.id. [Diakses1 Agustus 2018]

26. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulla Jakarta. Pedoman Akademik

Program Strata 1 2015/2016 Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatulla Jakarta;2015:40-41.

27. Kawamoto R, Uemoto A, Ninomiya D, Hasegawa Y, Ohtsuka N, Kusunoki T

et al. Characteristics of Japanese Medical Students Associated with their

Intention for Rural Practice. The International Electronic Journal of Rural and

Remote Health Research, Education, Practice , and Policy.2015;15:3112.

Tersedia dari: http://www.rrh.org.au. [Diakses 14 Februari 2018]

28. Takeda Y, Morio M, Snell L, Otaki J, Takahashi M, Kai I. Characteristic

Profiles among Students and Junior Doctors with Spesific Career Preference.

Page 77: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

64

BMC Medical Education.2013;13: 125. Tersedia dari:

http://www.biomedcentral.com/1472-6920/13/125. [Diakses 24 Januari 2018]

29. Menterian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri kesehatan

Republik Indonesia nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tetnatng klasifikasi

rumah sakit. 2010:4.

30. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi 5.

Jakarta: Sagung Seto; 2014.

31. Andarwati P, Nuraini S, Nugroho AP. Motivasi dan Pilihan Karier Mahasiswa

Tingkat Akhir Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. Buletin

Penelitian Sistem Kesehatan.2016;19:165-171. Tersedia dari:

https://ejournal.litbang.depkes.go.id. [Diakses 10 Agustus 2018]

32. Syahdrajat T. Panduan penelitian untuk skripsi kedokteran dan kesehatan.

Jakarta : Diandra; 2017:20-23.

33. Murti B. Validitas dan reliabilitas pengukuran. UNS. 2011: 6-17.

34. Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta:

Sagung Seto. 2004.

35. Akpayak IC, Okonta KE, Ekpe EE. Medical Students‟ Preference for Choice of

Clinical Speciaties: a Multicenter Survey in Nigeria.Jos Journal of

Medicine.2014‟;8: (3):49-52. Tersedia dari: https://www.ajol.info. [Diakses 10

September 2018]

36. Hou J, Xu M, Kolars JC, Dong Z, Wang W, Huang A et al. Career preferences

of graduating medical students in China: a nationwide crosssectional study.

BMC Medical Education.2016;16:136. Tersedia dari : DOI: 10.1186/s12909-

016-0658-5.

37. Ossai EN, Uwakwe KA, Anyanwagu UC, Ibiok NC, Azougu BN, Ekeke N.

Specialty Preferences among final Year Medical Students in Medical Schools

of Southeast Nigeria: Need for Career Guidance. BMC Medical Education..

2016; 16:259. Tersedia dari: DOI 10.1186/s12909-016-0781-3.

38. Badan Pusat Statistik. Data Sosial ekonomi. Laporan Bulanan.Edisi 93.

2018:150-151. Tersedia dari: https://www.bps.go.id. [Diakses 4 September

2018]

Page 78: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

65

39. Syakurah RA, Sari DA, Riansyah D, Yolanda P. Determinan Pilihan Karir

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Sebagai Spesialis di Indonesia. Jurnal

Pendidikan Kedokteran Indonesia. 2014;3:(2):132-136. Tersedia dari:

https://www.jurnal.ugm. ac.id. [Diakses 24 Januari 2018]

40. Guraya SY, Almaramhy HH. Mapping the Factors that Influence the Career

Specialty Preference by the Undergraduate Medical Students. Sudi Journal of

Biological Science. 2018:25:1096-1101. Tersedia dari:

http://www.sciencedirect.com. [Diakses 20 September 2018]

41. Nasir S, Zahid U, Bhatti ZG. Post Graduate Career Preferences Among

Medical Students. Journal of Rawalpindi Medical College Students

Supplement; 2016:20(S-2):89-92. Tersedia dari: https://www.journalrmc.com.

[Diakses 9 September 2018]

42. Rasool A, Naseem Y, Waqas M, Tariq S, Haroon Z, Rasool M, et al. Assessing

Preference of Medical Students towards Clinical and non-Clinical Careers. S J

Ayub Med Coll Abbottabad. 2015;1(2). Tersedia dari:

http://sjamc.ayubmed.edu.pk. [Diakses 10 Agustus 2018]

43. Merrit Hawkins: AMN Heathcare company. Final=Year Medical Residents.

2075 Survey. 2017:4-15. Tersedia dari: https://www.merrithawkins.com.

[Diakses 23 September 2018]

44. Dahlan MD. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Salemba Medika.

Jakarta. 2009:4:121-122.

45. De Souza LCL, Mendonca VRR, Garcia GB, Brandao ECB, Barral-Netto M.

Medical Specialty Choice and Related factors of Brazilian Medical Students

and Recent Doctors. Plos One. 2015. Tersedia dari:

DOI:10.1371/journal.pone.0133585.

46. Lambert TW, Smith F, Goldacre MJ. Changes in factors influencing doctors‟

career choices between one and five years after graduation: questionnaire

surveys of UK doctors. Journal of the Royal Society of Medicine.2016;109:(11)

416–425. Tersedia dari: DOI: 10.1177/0141076816672432.

Page 79: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

66

47. Scott A, Joyce C, Cheng T, Wang W. Medical Career path Decision Making: a

Rapid Review. 2013:11-24. Tersedia dari: https://www.saxinstitute.org.au.

[Diakses 20 September 2018]

48. Dossajee H, Obonyo N, Ahmed SM. Career preferences of final year medical

students at a medical school in Kenya–A cross sectional study. BMC Medical

Education.2016;16:5. Tersedia dari: DOI: 10.1186/s12909-016-1528-1.

49. Kumar A, Mitra K, Nagarajan S, Poudel B. Factors Influencing Medical

Students‟ Career hoice of Future Specialization In Medical Sciences: A Cross-

Sectional Questionnaire Survey from Medical School In China, Malaysia and

Regions of South Asian Association for Regional Cooperation. North

American Journal of Medical Sciences. 2014;6: (3):119-125. Tersedia dari:

DOI: 104103/1947-2714.128473.

50. Hafeez A, Shah SMH. Impact Of Socio-Economic Status On Determinants Of

Medical Career. J Ayub Med Coll Abbottabad. 2015;28(3)):562–7. Tersedia

dari: http://jac.ayumed.edu.pk. [Diakses 12 Agustus 2018]

51. Smith F, Lambert TW, Goldacre MJ. Factors influencing junior doctors‟

choices of future specialty: trends over time and demographics based on results

from UK national surveys. Journal of the Royal Society of Medicine. 2015;

108(10) 396–405. Tersedia dari: DOI: 10.1177/0141076815599674.

52. Bhat S, Dsouza L, Fernandez J. Factors Influencing the Career Choices of

Medical Graduates. Journal of Clinical and Diagnostic Research. 2012;-6(1):

61-64. Tersedia dari: https://www.jcdr.net. [Diakses 19 Agustus 2018]

53. Deutsch, T, Hönigschmid, P, Frese, T. & Sandholzer, H. Early community-

based family practice elective positively influences medical students‟ career

considerations--a pre-post-comparison. BMC Fam. Pract.2013;(14): 24.

Tersedia dari: https://doi.org/10.1186/1471-2296-14-24. [Diakses 25 Oktober

2018]

54. Samsu N. Manejemen rotasi klinik PSPD-FKUB. [Presentasi] Malang. 2017.

55. Kumar A, Mitra K, Nagarajan S, Poudel B. Factors Influencing Medical

Students‟ Careerchoice Of Future Specialization In Medical Sciences: A Cross-

Sectional Questionnaire Survey from Medical School In China, Malaysia and

Page 80: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

67

Regions of South Asian Association for Regional Cooperation. North

American Journal of Medical Aciences. 2014;6: (3):119-125. Tersedia dari:

DOI: 104103/1947-2714.128473.

Page 81: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

68

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1Lembar inform consent

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

No.

Yth. Responden

di tempat

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuhu

Saya Annisa Delia Khusnayni, NIM 1115103000094, mahasiwa S1

Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter (PSKPD) Fakultas Kedokteran

(FK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bermaksud akan melaksanakan penelitian

tentang “Faktor- Faktor ang Mempengaruhi Minat Karier Dokter Alumni Fakultas

Kedokteran (FK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran minat karier Dokter

alumni FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Adapun segala informasi yang Anda berikan akan dijamin

kerahasiaannya. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti meminta kesediaan

Anda untuk mengisi kuesioner ini dengan menandatangani kolom di bawah ini.

Atas kesediaan dan kerjasama Anda kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuhu

Ciputa…………2018

Peneliti

Page 82: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

69

LAMPIRAN 2 Lembar kuesioner

KUESIONER

1. Pengantar

a. Terima kasih atas waktu yang telah Anda luangkan untuk mengisi

kuesioner ini.

b. Kuesioner ini diberikan dalam rangka mendapatkan data gambaran minat

karier dokter alumni FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta faktor-

faktor yang mempengaruhinya.

c. Kami sangat berterimakasih apabila jawaban yang diberikan sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

2. Petunjuk Pengisian Kuesioner

a. Kuesioner ini terdiri dari 4 bagian yaitu Bagian I, II, dan III

b. Jawab dan isilah pertanyaan dan pernyataan berikut sesuai dengan keadaan

Anda dan secara jujur.

c. Berilah tanda centang () pada setiap jawaban yang menurut Anda paling

sesuai dan isilah titik-titik yang tersedia.

d. Instruksi yang lebih jelas akan diberikan di setiap awal bagian.

BAGIAN I

Pada Bagian ini terdapat 17 pertanyaan. Isilah sesuai dengan identitas dan

keadaan Anda saat ini.

1. Nama :____________________________________________________

2. Usia : <25 tahun ≥25 tahun

3. Jenis Kelamin : L P

4. Kriteria tempat daerah anda tinggal selama 18 tahun terakhir

Desa Kota

Dengan kriteria Desa tidak memiliki beberapa fasilitas kota sebagai

berikut,

Page 83: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

70

: Kota - Memiliki pertokoan

- Memiliki bioskop

- Memiliki Rumah Sakit

- Memiliki

Hotel/Bilyar/Diskotek/Panti

Pijat/Salon

5. Jumlah saudara dalam keluarga: ≤ 2 >2

6. Pendidikan orang tua

Ayah SD SMP SMA Diploma S1 S2 S3

Ibu SD SMP SMA Diploma S1 S2 S3

7. Pekerjaan orang tua

Ayah Dokter Umum Dokter Spesialis Lainnya, sebutkan:

_________

Ibu Dokter Umum Dokter Spesialis Lainnya, sebutkan:

_________

8. Penghasilan total orang tua/ bulan. (Ayah + Ibu)

<Rp2.600.000 Rp2.600.000–Rp6.000.000 >Rp6.000.000

9. Status Pernikahan: Belum menikah Sudah Menikah

10. Apakah Anda sudah memiliki anak? Ya, jumlah _____ Tidak

11. Tahun masuk FK UIN : _______

12. Jalur masuk : SNMPTN SBMPTN Mandiri

Beasiswa Pemerintah Daerah Kemenag RI

13. Asal Sekolah : SMA/MAN/MAS di dalam pesantren

SMAN/SMAS/MAN/MAS di luar pesantren

14. Nilia IPK gabungan terakhir :________

15. Apakah Anda sudah menjalani program Internship?

Belum Sedang Sudah

16. Jika Anda menjawab sudah atau sedang, maka sebutkan kriteria daerah

Anda menjalani program Internship.

Desa Kota

Dengan kriteria Desa tidak memiliki beberapa fasilitas kota sebagai

berikut,

Page 84: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

71

: Kota - Memiliki pertokoan

- Memiliki bioskop

- Memiliki Rumah Sakit

- Memiliki

Hotel/Bilyar/Diskotek/Panti

Pijat/Salon

17. Jika Anda menjawab sudah, di instansi manakah Anda bekerja setelah

program Internship?

Puskesmas Poskestren

Klinik swasta Militer

Klinik BUMN Kementerian

RS Pemerintah RS Swasta

Lainnya, sebutkan: _____________

BAGIAN II

Bagian ini terbagi menjadi A dan B. Pada bagian A, Anda harus memilih

satu dari sekian pilihan profesi yang tertera dengan cara memberi tanda centang

(). Nomor 1, 2, 3, dan 4 hanyalah penanda jenis profesi, Anda tidak

diperkenankan memilih satu di setiap nomor. Pada bagian B, berilah tanda

centang () sesuai dengan instansi yang Anda inginkan nanti saat Anda bekerja.

A. Berikan tanda centang () pada profesi yang paling Anda minati

1. Dokter di Pelayanan Primer : Dokter Umum

2. Dokter Spesialis

Spesialis Anak Spesialis Penyakit Dalam

Spesialis Kulit dan Kelamin Spesialis Saraf

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Spesialis Psikiatri

Spesialis THT-KL Spesialis Mata

Spesialis Obstetri-Ginekologi Spesialis Bedah

Spesialis Orthopedi-Traumatologi Spesialis Rehabilitasi Medik

Spesialis Urologi Spesialis Paru

Spesialis Anestesiologi Spesialis Emergensi

Spesialis Patologi Klinik Spesialis Radiologi

Spesialis Farmakologi Klinik Spesialis Forensik

Spesialis Patologi Anatomi Spesialis Kedokteran Nuklir

Spesialis Kedokteran Okupasi Spesialis Mikrobiologi

Spesialis Parasitologi

Page 85: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

72

3. Pendidikan : Dosen

4. Penelitian : Peneliti

5. Nonmedis : Manajerial/Struktural RS

Lainnya,sebutkan

__________________________

B. Berikan tanda centang () pada instansi yang paling Anda minati

untuk bekerja

Puskesmas Poskestren

Klinik swasta Militer

Klinik BUMN Kementerian

RS Pemerintah RS Swasta

Lainnya, sebutkan: _____________

BAGIAN III

Bagian ini terdiri dari 18 pernyataan dengan skala pengukuran

1,2,3 dan 4 dengan ketentuan sebagai berikut.

1 = sangat tidak setuju 3 = setuju

2 = tidak setuju 4 = sangat setuju

Berilah tanda centang () pada setiap skala yang menurut Anda paling

sesuai dengan alasan Anda dalam memilih profesi pada Bagian II

sebelumnya.

No. Pernyataan 1 2 3 4

1. Saya ingin memiliki jam kerja yang fleksibel

2. Saya ingin mendapatkan penghasilan yang tinggi

3. Saya merasa profesi tersebut masih banyak diperlukan dalam

masyarakat

4. Saya merasa dengan profesi tersebut, saya mendapat status

soisal yang lebih baik

5. Saya merasa nyaman berinteraksi dengan pasien

6. Saya ingin memiliki tempat kerja yang dekat dengan keluarga

saya

Page 86: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

73

7. Saya merasa menguasai teori dan keterampilan pada bidang

tersebut

8. Saya merasa profesi tersebut dapat memberikan kesempatan

untuk mengembangkan karier saya

9. Saya memiliki sosok yang memotivasi saya untuk memilih

profesi tersebut (keluarga, dosen, dokter, dll)

10. Saya mendapat saran dari orang sekitar saya untuk memilih

profesi tersebut

11. Saya memiliki pengalaman pribadi terkait penyakit yang

berhubungan dengan profesi tersebut

12. Saya merasa profesi tersebut memberikan kesempatan untuk

mengabdi kepada masyarakat

13. Saya merasa profesi tersebut sesuai dengan kepribadian saya

14. Saya merasa biaya dan lama pendidikan profesi tersebut

sesuai dengan kemampuan saya

15. Saya ingin berkontribusi dalam mengatur kebijakan kesehatan

Isilah pernyataan nomor 16 jika Anda adalah alumnus/dokter dan mahasiswa Klinik

16. Saya mendapatkan pengalaman saat rotasi klinik yang

memotivasi saya dalam memilih profesi tersebut

Isilah pernyataan nomor 17 jika Anda dari SMA/MAN/MAS dalam pesantren

17. Saya ingin mengembangkan kesehatan pesantren dengan

profesi tersebut

Isilah pernyataan nomor 18 jika Anda adalah penerima beasiswa

18. Saya merasa berkewajiban untuk memberikan kontribusi

kepada pemberi beasiswa, oleh karena itu saya memilih

profesi tersebut

Page 87: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

74

Page 88: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

75

Page 89: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

76

Page 90: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

77

Page 91: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

78

Page 92: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

79

Page 93: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

80

Page 94: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

81

LAMPIRAN 3 Hasil uji validitas

1. a. Uji Validitas Kuisioner pertama

Variabel R hitung R tabel Keterangan

A1 0,070 0,361 Tidak valid

A2 0,303 0,361 Tidak valid

A3 0,650 0,361 Valid A4 0,585 0,361 Valid A5 0,320 0,361 Tidak valid A6 0,095 0,361 Valid A7 0,624 0,361 Valid A8 0,615 0,361 Valid A9 0,587 0,361 Valid

A10 0,524 0,361 Valid A11 0,602 0,361 Valid A12 0,613 0,361 Valid A13 0,665 0,361 Valid A14 0,517 0,361 Valid A15 0,748 0,361 Valid A16 0,487 0,361 Valid A17 0,445 0,361 Valid

b. Uji validitas kuesioner kedua

Variabel R hitung R tabel Keterangan

A1 0,223 0,190 Valid

A2 0,421 0,190 Valid

A3 0,306 0,190 Valid A4 0,458 0,190 Valid A5 0,271 0,190 Valid A6 0,411 0,190 Valid A7 0,579 0,190 Valid A8 0,577 0,190 Valid A9 0,443 0,190 Valid

A10 0,211 0,190 Valid A11 0,493 0,190 Valid A12 0,413 0,190 Valid A13 0,423 0,190 Valid A14 0,301 0,190 Valid A15 0,392 0,190 Valid A16 0,334 0,190 Valid A17 0,216 0,190 Valid

Page 95: MINAT KARIER DOKTER ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN …

82

LAMPIRAN 4

RIWAYAT PENULIS

Nama : Annisa Delia Khusnayni

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Taman Pondok Jati CE 3, Taman- Sidoarjo

Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 25 Oktober 1996

Agama : Islam

No Handphone : 085748871109

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

TK : TK Mutiara Taman Pondok Jati (2002-2003)

SD : SD Muhammadiyah 2 Sepanjang Sidoarjo (2003-2009)

SMP : SMPN 4 Surabaya (2009-2012)

SMA : MBI Amanatul Ummah Mojokerto (2012-2015)

S1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2015-sekarang)