mikroemulsidannanoemulsi 150318123303 conversion gate01
DESCRIPTION
mikroemulsiTRANSCRIPT
RATIH ARYANI, M.Farm.,Apt.
STIKES BTH TASIKMALAYA
MIKROEMULSI DAN NANOEMULSI
DEFINISI
Nanoemulsi adalah sistem emulsi yang transparent , tembus cahaya dan merupakan dispersi minyak air yang distabilkan oleh lapisan film dari surfaktan atau molekul surfaktan, yang memiliki ukuran droplet 50 nm – 500 nm.
Nanoemulsi telah diterapkan dalam berbagai industri farmasi, diantaranya untuk sistem penghantar transdermal, bahan atau unsur yang potensial dalam beberapa produk perawatan tubuh, dan pembawa yang baik pada obat sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas obat dalam tubuh
DEFINISI
Termodinamika yang stabil : Tegangan antar muka yang sangat rendah 10-2-10-4
mN/m mN/m maka energi antaraksi diantara tetes diabaikan.
Memberikan energi bebas yang sangat rendah , sehingga dispersi secara termodinamika stabil.
Ukuran droplet nanoemulsi yang kecil membuat nanoemulsi stabil secara kinetik sehingga mencegah terjadinya kriming.
Keuntungan Sistem Nanoemulsi
Nanoemulsi memiliki keuntungan sebagai berikut : Ukuran tetesan sangat kecil menyebabkan penurunan pada gaya
gravitasi dan gerak brown yang mungkin cukup untuk mengatasi gravitasi. Hal ini berarti tidak terjadi creaming selama penyimpanan.
Ukuran tetesan yang kecil mencegah terjadinya flokulasi dan memungkinkan sistem untuk tetap tersebar tanpa adanya pemisahan, serta dapat mencegah koalesens.
Nanoemulsi cocok untuk penghantaran bahan aktif melewati kulit. Luas permukaan yang besar dari sistem emulsi memungkinkan penetrasi yang cepat dari bahan aktif.
Keuntungan Sistem Nanoemulsi
Nanoemulsi memiliki keuntungan sebagai berikut : Karena sifatnya yang transparan dan fluiditasnya (pada konsentrasi
minyak yang sesuai) dapat memberikan estetika yang menarik dan menyenangkan saat digunakan.
Karena ukuran yang kecil, nanoemulsi dapat melewati permukaan kulit yang kasar dan dapat meningkatkan penetrasi obat.
Ukuran tetesan yang kecil memudahakan penyebarannya dan penetrasi mungkin dapat ditingkatkan karena tegangan permukaan dan tegangan antarmuka yang rendah
Penggunaan nanoemulsion sebagai sistem penghantaran dapat meningkatkan efektivitas obat, sehingga dosis total dapat dikurangi dan dengan demikian meminimalkan efek samping.
Kekurangan Sistem Nanoemulsi
Nanoemulsi memiliki kerugian sebagai berikut : Penggunaan konsentrasi besar surfaktan kosurfaktan
yang diperlukan untuk menstabilkan nanodroplet.
Kapasitas pelarut terbatas untuk melarutkan zat yang memiliki titik lebur tinggi
Surfaktan yang digunakan harus tidak boleh beracun
Stabilitas nanoemulsion dipengaruhi oleh parameter lingkungan seperti suhu dan pH. Parameter ini dapat berubah setelah sampai pada pasien.
Surfaktan yang dipilih
Surfaktan yang dipilih untuk minyak tertentu haruslah :Menurunkan tegangan antarmuka menjadi nilai sangat rendah untuk membantu proses dispersi selama preparasi nanoemulsiyaitu yang dapat menurunkan tegangan antar muka sangat rendah (<10 -3 mN/m) antarmuka minyak / air yang untuk menghasilkan nanoemulsion.
Menunjukkan karakteristik hidrofil-lipofil yang sesuai untuk membentuk lapisan penutup antarmuka yang tepat pada daerah antarmuka untuk tipe mikroemulsi yang diinginkan, M/A, A/M atau bikontinu.
Membentuk lapisan tipis yang fleksibel yang segera dapat mengubah bentuk disekeliling tetesan halus.
Campuran Surfaktan-Kosurfaktan
Kebanyakan surfaktan berantai tunggal tidak menurunkan tegangan antarmuka secara mencukupi untuk membentuk mikro/nanoemulsi, atau tidak membentuk struktur yang benar (misal HLB).
Kosurfaktan ditambahkan untuk menurunkan lebih lanjut tegangan antarmuka diantara fasa minyak dan air, mengencerkan daerah hidrokarbon lapis tipis antarmuka, dan mempengaruhi lapis tipis penutupan.
Kosurfaktan yang sesuai umumnya molekul kecil, tipikal alkohol berantai pendek sampai medium (C3-C8) yang dapat berdifusi secara cepat diantara fasa ruahan minyak-air dan antarmuka.
Campuran Surfaktan-Kosurfaktan
Kosurfaktan dengan panjang rantai alkohol pendek hingga medium juga akan menjamin bahwa lapis tipis/film cukup fleksibel untuk segera mengalami deformasi di sekitar tetesan karena antaraksi diantara molekul surgaktan primer, baik antaraksi gugus kepala polar maupun antaraksi rantai hidrokarbon, menurun.
Bila menggunakan kosurfaktan rantai panjang lebih sering terbentuk fasa kristalin cair lamelar dibandingkan dengan bentuk fasa mikro/nanoemulsi
Surfaktan Berantai Rangkap Lesitin
Sistem yang mengandung minyak non toksik dan surfaktan fosfolipid rantai rangkap yang berasal dari alam seperti lesitin menunjukkan prospek yang baik.
Karakteristik larutan lesitin yang perlu diperhatikan : Suatu bagian nonpolar yang kuat disebabkan oleh 2 rantai
hidrokarbon panjang Suatu bagian polar yang kuat disebabkan oleh gugus kepala
polar “zwitter ionik” yang terhidrasi secara kuat. Suatu kesetimbangan mendekati daerah antara polar dan
nonpolar, walaupun sedikit agak bias ke arah lipofilik. Suatu tendensi kuat membentuk kristal cair lamelar.
Teori Pembentukan Mikro/Nanoemulsi
Pembentukan dan stabilitas suatu mikro/nanoemulsi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk sifat dan berat molekul surfaktan, panjang rantai alkohol dan konsentrasi, serta kegaraman (salinity) dan temperatur.
Teori :1. Teori lapis tipis campuran antarmuka2. Teori solubilisasi3. Teori termodinamika
Teori Lapis Tipis Campuran Antarmuka
Lapis tipis (film) yang terbentuk pada antarmuka merupakan lapis tipis rangkap dua dari tipe M/A atau
A/M dari mikroemulsi yang terbentuk, tergantung pada lekukan atau penutupan pada antarmuka
(Schulman, dkk 1959).
Teori Solubilisasi
Minyak disolubilisasi oleh misel normal dan air disolubilisasi oleh misel terbalik (reverse micelles/
Gilbery dkk, 1970).
Teori Termodinamika
Pembentukan energi bebas harus bernilai negatif untuk membentuk mikroemulsi yang stabil secara
termodinamika (Paul dan Monlik. 1997; Attword, 1994)
Nanoemulsi VS Mikroemulsi
Nanoemulsi MikroemulsiStabil secara kinetika dan termodinamika.Tidak memiliki stabilitas jangka panjangMembutuhkan konsentrasi surfaktan yang lebih rendah untuk pembentukannya.Nanoemulsions umumnya mahal
Stabil secara termodinamikaStabilitas jangka panjangKonsentrasi surfaktan yang lebih tinggiLebih murah dibandingkan nanoemulsi
Nanoemulsi
NanoemulsiMakro emulsi
Teknik Pembuatan
Homogenisasi tekanan tinggi (high pressure homogenization)
Mikrofluidisasi (microfluidization)
High Pressure Homogenization
Metode ini menggunakan homogenisasi tekanan tinggi / piston homogenisasi untuk menghasilkan nanoemulsi dengan ukuran tetesan (droplet) hingga 1 nm
Microfluidisasi
Konsep dasar dari prosesor pompa microfluidizer tunggal dan interaksi ruang
Microfluidisasi
Melibatkan penggunaan perangkat yang Fluidizer mikroMenggunakan tekanan tinggi, pompa/tekanan
perpindahan (500-20000) psi, yang memaksa produk melewati ruang interaksi, yang terdiri dari saluran kecil yang disebut saluran mikro
Produk mengalir melalui saluran mikro menghasilkan partikel yang sangat halus dengan rentang submikron. Kedua larutan (fase air dan fase minyak) digabungkan bersama-sama dan diproses untuk mendapatkan nanoemulsion stabil.
Karakterisasi nanoemulsi
Transmission electron microscopyAnalisis ukuran droplet nanoemulsiPenentuan viskositasIndeks refraksiIn vitro skin permeation studiesTes iritasi kulitStudi invivoStudi stabilitas termodinamikaKarakterisasi permukaan
Transmission Electron Microscopy
Morfologi dan struktur nanoemulsion Formulasi nanoemulsion diencerkan dengan air (1/100)Setetes nanoemulsion disimpan pada film jaringan
berlubang dan diamati setelah pengeringan
Studi Stabilitas Termodinamika
Untuk mengatasi masalah formulasi metastabilFormulasi yang dipilih disentrifugasi pada 3500 rpm
selama 30 menitSiklus pemanasan dan pendinginan siklusDilakukan enam siklus antara suhu kulkas dari 4oC dan
45oC selama 48 jam.Freeze-thaw siklus dilakukan antara -21oC dan +25oC.
Ananlisis Ukuran Droplet (Tetesan)
Ukuran tetesan dari nanoemulsion ditentukan oleh spektroskopi korelasi foton (photon correlation spectroscopy)
Sebanyak (0,1 ml) nanoemulsi didispersikan dalam air 50 ml.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Zetasizer 1000 HS
Cahaya hamburan dipantau pada temperatur 25oC pada sudut 90o
Penentuan Viskositas
Viskositas formulasi (0,5 g) ditentukan tanpa pengenceran menggunakan brokfiled DV III ultra-V6.0 RV kerucut dan plat Rheometer pada 25 ± 0.5oC.
Salah satu software yang digunakan untuk perhitungan viskositas adalah v2.6 rheocalc.
Aplikasi Nanoemulsion
KosmetikAntimikrobaVaksin mukosaDisinfektan Nanoemulsion dalam pengobatan berbagai kondisi penyakit
lainnyaFormulasi nanoemulsion untuk meningkatkan pemberian oral obat
yang sukar larutNanoemulsions sebagai vehicle untuk sediaan transdermalNanoemulsion dalam teknologi kultur selNanoemulsion dalam terapi kanker dan dalam pemberian obat
yang ditargetkan
Aplikasi Nanoemulsion
Parenteral deliveryOral drug deliveryTopical drug deliveryOcular and Pulmonary deliveryNanoemulsion in biotechnology
Aplikasi Nanoemulsion
Parenteral deliveryFormulasi nanoemulsion memiliki keunggulan yang berbeda atas sistem macroemulsion ketika diberikan secara parenteral karena partikel nanoemulsi lebih lambat termetabolisme (dibersihkan) dari emulsi partikel kasar dan karena itu memiliki waktu tinggal lebih lama di dalam tubuh.
Oral drug deliveryFormulasi nanoemulsion menawarkan beberapa keuntungan atas formulasi oral konvensional untuk pemberian oral termasuk peningkatan penyerapan, meningkatkan potensi klinis, dan penurunan toksisitas obat. Oleh karena itu, nanoemulsion telah dilaporkan merupakan penghantaran yang ideal obat-obatan seperti steroid, hormon, diuretik dan antibiotik
Aplikasi Nanoemulsion
Topical drug deliveryPenggunaan lesitin / IPP / air nanoemulsi untuk penghantaran transdermal indometasin dan diklofenak juga telah dilaporkan dapat meningkatkan permeabilitas stratum korneum manusia.
Ocular and Pulmonary deliveryO/W nanoemulsi telah diteliti untuk penghantaran okular, untuk melarutkan obat yang sukar larut, untuk meningkatkan penyerapan dan untuk mencapai memperpanjang profil rilis.Nanoemulsi yang mengandung pilocarpin dirumuskan menggunakan lesitin, propilen glikol dan PEG 200 sebagai kosurfaktan dan IPM sebagai fase minyak.
Aplikasi Nanoemulsion
Nanoemulsion in biotechnologyDalam sistem biologis banyak enzim beroperasi pada
antarmuka antara hidrofobik dan hidrofilik dan antarmuka ini dapat stabil oleh lipid polar dan amfifilik alami lainnya.
Katalisis enzimatik dalam nanoemulsion telah digunakan untuk berbagai reaksi, seperti sintesis ester, peptided dan gula asetal transesterifikasi; berbagai reaksi hidrolisis dan transformasi steroid. Enzim lipase adalah yang paling banyak digunakan dalam reaksi mikroemulsi.