mikro ekonomi kelompok 4

20
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan ekonomi syariah cukup pesat beberapa tahun belakangan terutama pada sektor perbankan. Gagasan adanya lembaga perbankan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah Islam berkaitan erat dengan gagasan terbentuknya ekonomi Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-hadits. Larangan terutama berkaitan dengan kegiatan-kegiatan bank yang dapat diklasifikasikan sebagai riba. Perbedaan utama antara kegiatan bank berdasarkan prinsip syariah dengan bank konvensional pada dasarnya terletak pada sistem pemberian imbalan atau jasa dari dana (Sri, 2005). Bank perkreditan Rakyat merupakan salah satu bidang perbankan yang mulai menerapkan sistem ekonomi syariah. Bank perkreditan rakyat Syariah (BPRS) adalah salah satu lembaga keuangan perbankan syariah, yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip syariah ataupun muamalah Islam. BPR Syariah didirikan sebagai langkah aktif dalam restrukturisasi perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam berbagai paket kebijaksanaan keuangan, moneter, dan perbankan secara umum, dan secara khusus mengisi peluang terhadap kebijaksanaan Bank Konvensional dalam penetapan tingkat suku bunga (rate of interest). Selanjutnya BPR Syariah secara luas dikenal sebagai sistem perbankan bagi hasil atau sistem perbankan Islam. B. TUJUAN

Upload: lia-syahlia-nasution

Post on 05-Dec-2014

275 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Perkembangan ekonomi syariah cukup pesat beberapa tahun belakangan terutama pada

sektor perbankan. Gagasan adanya lembaga perbankan yang beroperasi berdasarkan prinsip

syariah Islam berkaitan erat dengan gagasan terbentuknya ekonomi Islam yang bersumber dari

Al-Qur’an dan Al-hadits. Larangan terutama berkaitan dengan kegiatan-kegiatan bank yang

dapat diklasifikasikan sebagai riba. Perbedaan utama antara kegiatan bank berdasarkan prinsip

syariah dengan bank konvensional pada dasarnya terletak pada sistem pemberian imbalan atau

jasa dari dana (Sri, 2005).

Bank perkreditan Rakyat merupakan salah satu bidang perbankan yang mulai

menerapkan sistem ekonomi syariah. Bank perkreditan rakyat Syariah (BPRS) adalah salah satu

lembaga keuangan perbankan syariah, yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip

syariah ataupun muamalah Islam. BPR Syariah didirikan sebagai langkah aktif dalam

restrukturisasi perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam berbagai paket kebijaksanaan

keuangan, moneter, dan perbankan secara umum, dan secara khusus mengisi peluang terhadap

kebijaksanaan Bank Konvensional dalam penetapan tingkat suku bunga (rate of interest).

Selanjutnya BPR Syariah secara luas dikenal sebagai sistem perbankan bagi hasil atau sistem

perbankan Islam.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum

Untuk melihat sejauh mana perkembangan BPR Syariah di Indonesia

sehingga dapat memberikan pandangan baru dalam pengembangan

konsepnya.

2. Tujuan khusus

Untuk melihat perkembangan struktur dan kinerja BPR Syariah di Indonesia

saat ini.

Untuk mengetahui penyebaran BPR Syariah di Indonesia saat ini.

Untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan BPR Syariah di Indonesia

dari tahun ke tahun.

Page 2: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

C. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data-data yang diambil dari Internet.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan jumlah BPRS di Indonesia tahun 2011

B. Kegiatan Usaha BPRS

Berdasarkan UU Perbankan No. 10 tahun 1998, kegiatan usaha BPRS melingkupi:1

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,

tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2. Memberikan kredit.

3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.

4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito

berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.

Pembatasan usaha BPRS syariah secara tegas dijelaskan dalam pasal 27 SK Direktur BI

No. 32/36.KEP/DIR/1999. Menurut surat keputusan ini, kegiatan operasional BPR syariah

adalah:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi:

a) Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah.

b) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah.

c) Bentuk lain yang menggunakan prinsip wadiah atau mudharabah.

2. Melakukan penyaluran dana melalui:

a) Transaksi jual-beli berdasarkan prinsip:

Mudharabah

Istishna

Ijarah

Salam

1 Burhanuddin Susanto, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, UII Press, Yogyakarta, h.197-198

Page 3: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

Jual beli lainnya.

b) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip:

Mudharabah

Musyarakah

Bagi hasil lainnya

c) Pembiayaan lain berdasarkan prinsip:

Rahn

Qardh

3. Melakukkan kegiatan lain yang lazim dilakukan BPR Syariah sepanjang disetujui oleh

Dewan Syariah Nasional.

Keterangan lebih lanjut tentang kegiatan usaha BPRS diatur dalam Peraturan Bank

Indonesia No. 6/17/PBI/2004. Namun pada dasarnya, kegiatan operasional BPRS lebih terbatas

jika dibanding dengan bank umum syariah. Hal ini dapat dilihat dalam SK Direktur BI No.

32/36/KEP/DIR/1999. Sedangkan kegiatan yang dilarang, berdasarkan pasal 14 UU No.17 tahun

1992, yaitu:

1. Menerima simpanan dalam bentuk giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran

2. Melakukan kegiatan usaha dalam bentuk valuta asing

3. Melakukan penyertaan modal

4. Melakukan usaha perasuransian

5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana disebutkan pada kegiatan

usaha yang boleh dilakukan oleh BPRS

G. PRODUK-PRODUK BPR SYARIAH

Pada dasarnya, konsep dasar operasional BPR Islam, sama dengan konsep dasar

operasional pada Bank Muamalat Indonesia, yaitu: 1) Sistem Simpanan murni (al-wadiah), 2)

Sistem bagi hasil, 3) sistem jual beli dan marjin keuntungan, 4) sistem sewa, dan 5) sistem upah

(fee).2

2 Warkum Sumitro, (2004), Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.129-130

Page 4: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

Untuk produk-produk3 yang ditawarkan BPR Syariah secara garis besar, yaitu:

1. Mobilisasi Dana Masyarakat

Bank akan mengerahkan dana masyarakat dalam berbagai bentuk seperti menerima

simpanan wadi’ah, adanya fasilitas tabungan dan deposito berjangka. Fasilitas ini dapat

digunakan untuk menitip shadaqah, infaq, zakat, persiapan ongkos naik haji (ONH), dll.

Simpanan amanah

Bank menerima titipan amanah berupa dana infaq, shadaqah dan zakat. Akan penerimaan

titipan ini adalah wadi’ah yakni titipan yang tidak menanggung resiko. Bank akan memberikan

kadar profit dari bagi hasil yang didapat melalui pembiayaan kepada nasabah.

Tabungan wadi’ah

Bank menerima tabungan pribadi maupun badan usaha dalam bentuk tabungan bebas.

Akad penerimaan yang digunakan sama yakni wadi’ah. Bank akan memberikan kadar profit

kepada nasabah yang dihitung harian dan dibayar setiap bulan. 

Deposito wadi’ah / deposito mudharabah

Bank menerima deposito berjangka pribadi maupun badan usaha. Akad penerimaannya

wadi’ah atau mudharabah, dimana bank menerima dana yang digunakan sebagai penyertaan

sementara dalam jangka 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dst. Deposan yang menggunakan

akad wadi’ah mendapat nisbah bagi hasil keuntungan lebih kecil dari mudharabah bagi hasil

yang diterima dalam pembiayaan nasabah setiap bulan.

 

2. Penyaluran Dana

Pembiayaan mudharabah

Perjanjian antara pemilik dana (pengusaha) dengan pengelola dana (bank) yang

keuntungannya dibagi menurut rasio sesuai dengan kesepakatan. Jika mengalami kerugian maka

pengusaha menanggung kerugian dana, sedangkan bank menanggung pelayanan materiil dan

kehilangan imbalan kerja.

Pembiayaan musyarakah

Perjanjian antara pengusaha dengan bank, dimana modal kedua pihak digabungkan untuk

sebuah usaha yang dikelola bersama-sama. Keuntungan dan kerugian ditanggung bersama sesuai

kesepakatan awal.

3 Ada perbedaan pendapat dalam memberikan definisi. Bagi Warkum Sumitro, produk-produk BPR Syariah adalah Kegiatan-kegitan, sedangkan menurut Heri Sunandar adalah Usaha-Usaha BPR Syariah.

Page 5: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

Pembiayaan bai bitsaman ajil

Proses jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank menalangi lebih dulu pembelian

suatu barang oleh nasabah, kemudian nasabah akan membayar harga dasar barang dan

keuntungan yang disepakati bersama.

Pembiayaan murabahah

Perjanjian antara bank dan nasabah, dimana bank menyediakan pembiayaan untuk

pembelian bahan baku atau modal kerja yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali

oleh nasabah sebesar harga jual bank (harga beli bank plus margin keuntungan saat jatuh tempo).

Pembiayaan qardhul hasan

Perjanjian antara bank dan nasabah yang layak menerima pembiayaan kebajikan, dimana

nasabah yang menerima hanya membayar pokoknya dan dianjurkan untuk memberikan ZIS.

Pembiayaan Istishna’

Pembiayaan dengan prinsip jual beli, dimana BPRS akan membelikan barang kebutuhan

nasabah sesuai kriteria yang telah ditetapkan nasabah dan menjualnya kepada nasabah dengan

harga jual sesuai kesepakatan kedua belah pihak dengan jangka waktu serta mekanisme

pembayaran/pengembalian disesuaikan dengan kemampuan/keuangan nasabah.

Pembiayaan Al-Hiwalah

Penggambil alihan hutang nasabah kepada pihak ketiga yang telah jatuh tempo oleh

BPRS, dikarenakan nasabah belum mampu untuk membayar tagihan yang seharusnya digunakan

untuk melunasi hutangnya. Pembiayaan ini menggunakan prinsip pengambil alihan hutang,

dimana BPRS dalam hal ini akan mendapatkan ujroh/ fee dari nasabah yang besar dan cara

pembayarannya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

 

3. Jasa Perbankan Lainnya

Secara bertahap bank akan menyediakan jasa untuk memperlancar pembayaran berupa

proses transfer dan inkaso, pembayaran rekening air, listrik, telepon, angsuran KPR, dll.

Bank juga mempersiapkan bentuk pelayanan berupa dana talang berdasarkan pembiayaan

bai salam.

C. Perkembangan kinerja bank perkreditan rakyat

Perkembangan BPRS selama tahun 2011 menunjukkan kondisi yang cukup baik. Indikator-indikator keuangan menunjukan pertumbuhan positif, dimana pertumbuhan di tahun 2011 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2010. Total aset BPRS meningkat sebesar

Page 6: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

28,21% dari Rp2,73 Triliun (2010) menjadi Rp3,50 Triliun (2011). Sementara pembiayaan yang disalurkan dan dana pihak ketiga masing-masing tumbuh sebesar 29,61% dan 30,63%. Pertumbuhan tersebut antara lain karena BPRS melakukan ekspansi usaha baik pada sisi penghimpunan dana (funding) maupun penyaluran dana/pembiayaan (financing). Di sisi penyaluran dana, selama tahun 2011 BPRS masih dapat mempertahankan tingkat bagi hasil yang kompetitif sehingga dapat mempertahankan loyalitas nasabah lama dan menarik nasabah baru. Selain itu, relatif bersaingnya besaran margin pembiayaan murabahah membuat pembiayaan BPRS dapat tumbuh dengan cukup baik.TIndikator Utama 2009 2010 2011

Indicator utama 2009 2010 2011Total Aset (T Rp) 2,12 2,73 3,50DPK (T Rp) 1,25 1,60 2,09Pembiayaan iB (T Rp) 1,58 2,06 2,67CAR (%) 30,00 27,50 23,50NPFs Gross (%) 8,12 6,50 6,11NPFs Net (%) 6,65 5,36 5,14ROA (%) 3,50 3,50 2,70BOPO (%) 77,00 78,10 76,30FDR (%) 126,47 128,47 127,71

Tabel indiktor utama BPRS

Salah satu alasan kenaikan pembiayaan BPRS adalah ekspansi pembiayaan BPRS yang ditunjukkan oleh FDR tahun 2011 sebesar 127,71%. Pencapaian FDR yang cukup tinggi pada tahun 2011 disebabkan BPRS melakukan ekspansi usaha kepada segmen pembiayaan baru dan ekspansi pembiayaan yang didanai oleh dana pinjaman dari BUS (kewajiban pada bank lain/executing). Pembiayaan berbasis jual beli dan bagi hasil masih menjadi pilihan utama transaksi BPRS. Komposisi pembiayaan dengan akad murabahah masih mendominasi dengan porsi sebesar 80,51%. Sementara pembiayaan bagi hasil masih didominasi oleh akad musyarakah dengan pangsa 9,22% dan akad mudharabah dengan pangsa 2,83%. Selain itu terdapat perkembangan pembiayaan multijasa yang cukup baik yaitu sebesar Rp89,23 Miliar. Hal ini menunjukkan bahwa BPRS telah mendapat kepercayaan masyarakat untuk mendanai kebutuhan yang bersifat penggunaan jasa seperti kesehatan, pendidikan dan keagamaan.

Page 7: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

Grafik komposisi pembiayaan BPRS tahun 2011

Apabila dilihat dari jenis pembiayaan, 54,93% pembiayaan BPRS disalurkan untuk modal kerja kepada pelaku usaha kecil dan menengah. Sedangkan berdasarkan sektor ekonomi, 37,61% pembiayaan BPRS disalurkan kepada sektor perdagangan, sektor restoran dan hotel, diikuti pembiayaan kepada sektor lain-lain sebesar 34,76%.

Grafik pembiayaan berdasarkan jenis penggunaan tahun 2011

Page 8: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

Grafik pembiayaan berdasarkan sector ekonomi tahun 2011

Pertumbuhan pembiayaan yang relatif tinggi tersebut diiringi oleh penurunan rasio NPF BPRS dari 5,36% (2010) menjadi 5,14% (2011). Rasio NPF BPRS tersebut lebih rendah dibandingkan rasio NPL industri BPR secara nasional pada periode yang sama (5,22%). Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan nominal pembiayaan bermasalah adalah meningkatnya iklim persaingan usaha nasabah. Pertumbuhan pembiayaan yang tinggi serta rasio NPF yang rendah memungkinkan BPRS membukukan laba yang lebih baik disbanding tahun sebelumnya. Pendapatan operasional BPRS meningkat sebesar 20,97% menjadi Rp0,59 Triliun di tahun 2011. Sementara itu, biaya operasional BPRS meningkat sebesar 22,12% menjadi Rp299,247 Miliar di tahun 2011. Sehingga pertumbuhan laba tercatat sebesar 21,17% dari Rp83,9 Miliar (2010) menjadi Rp101,66 Miliar (2011).

ANALISIS SWOT

Page 9: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

STRENGTH

1. Proses pengajuan pembiayaan sampai pencairan dana relative cepat (1-7 hari).

2. Fleksibilitas jaminan.

3. Fleksibilitas waktu pengembalian dana.

4. Sudah memiliki (fokus) pasar yang jelas.

WEAKNESS

1. Keterbatasan pengetahuan dan jumlah karyawan di bagian pembiayaan.

2. Proporsi pembiayaan UMKM produktif belum optimal.

3. Terbatasnya produk pembiayaan.

OPPORTUNITY

1. UU Perbankan Syariah Menstimulasi pertumbuhan pembiayaan dan pengembangan BPRS.

2. Masyarakat Indonesia mayoritas muslim sebagai potensi pasar.

3. Kerjasama/ kemitraan dengan Pemerintah Daerah/ perusahaan.

4. Motivasi keyakinan nasabah debitur.

Strategi S-O

1. Mengoptimalkan pembiayaan termasuk bagi usaha produktif pada segmen pegawai BUMN yang bekerja sama dengan BPRS.

2. Mempertahankan dan meningkatkan hubungan serta layanan yang baik bagi loyal market.

3. Meningkatkan kerja sama dengan Pemda/ perusahaan lain dengan aplikasi fleksibilitas pembiayaan terutama bagi sektor dengan porsi yang masih kecil.

Strategi W-O

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas pelatihan bagi SDI pada tiap level manajemen khususnya pembiayaan secara berkala dengan kerja sama Pemda/organisasi Islam terkait.

2. Melakukan kajian untuk mengembangkan produk pembiayaan.

THREAT

1. Kurangnya tingkat pemahaman masyarakat mengenai system pembiayaan dan perbankan syariah.

2. Kebijakan pemerintah yang belum mendukung penguatan sector UMKM.

Strategi S-T

1. Penyebaran informasi akses pembiayaan kepada masyarakat umum yang menjadi pelaku UMKM melalui pegawai BUMN yang bekerja sama dengan BPRS ini.

2. Meningkatkan program edukasi dan menyebarluaskan informasi mengenai fleksibilitas pembiayaan yang diunggulkan kepada warga

Strategi W-T

1. Merekomendasikan pada Pemkot agar memudahkan dan mempercepat proses legalisasi (KTP dsb) bagi masyarakat.

2. Meningkatkan reward secara berkala dan bertahap sesuai kinerja karyawan dan optimalisasi teamwork serta menjaga kenyamanan bersosialisasi sesama karyawan

Page 10: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

3. (Calon) nasabah yang tidak dapat memenuhi persyaratan (legalitas).

local setempat dengan kerja sama Pemda/organisasi terkait.

dengan prinsip syariah.

3. Merekomendasikan perbaikan kebijakan kepada BI tentang penempatan DPS bagi BPRS karena kondisi yang berbeda dengan BUS dan UUS sehingga perlu perlakuan khusus.

No Nama BPRS Kota Daerah Tingkat-II Daerah Tingkat-I

1 Hareukat LAMBARO Kab. Aceh Besar NAD

2 Baiturrahman ACEH BESAR Kab. Aceh Besar NAD

3Tengku Chiek Dipante S I G L I Kab. Pidie NAD

4 Hikmah Wakilah BANDA ACEH Kab. Aceh Besar NAD

5Rahman Hijrah Agung LHOKSEUMAWE Kota Lhokseumawe NAD

6 Renggali TAKENGON Kab. Aceh Tengah NAD

7 Adeco LANGSA, NAD Kota Langsa NAD

8 Kota Juang LHOKSEUMAWE NULL NAD

9 Amanah Bangsa PEMATANGSIANTAR Kota Pematang SiantarSUMATERA UTARA

10 Kafalatuh Ummah MEDAN Kab. Deli SerdangSUMATERA UTARA

11 Al Washliyah MEDAN Kota MedanSUMATERA UTARA

12 Gebu Prima MEDAN Kota MedanSUMATERA UTARA

13 Puduarta Insani PERCUT SEI TUAN Kota MedanSUMATERA UTARA

14 Al-Yaqin PERDAGANGAN Kab. SimalungunSUMATERA UTARA

15Sindanglaya Katonapan KOTANOPAN Kab/Kota Lainnya

SUMATERA UTARA

16 Amanah Insan Cita MEDAN  SUMATERA UTARA

17Mentari Pasaman Saiyo SIMPANG EMPAT Kab. Pasaman

SUMATERA BARAT

18 Carana Kiat Andalas BUKITTINGGI Kota BukittinggiSUMATERA BARAT

Page 11: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

19Ampek Angkek Candung BUKITTINGGI Kota Bukittinggi

SUMATERA BARAT

20 Haji Miskin TANAH DATAR Kab. Tanah DatarSUMATERA BARAT

21Barakah Nawaitul Ikhlas KOTA SOLOK Kab. Solok

SUMATERA BARAT

22 Al Makmur PAYAKUMBUH Kab. Limapuluh KotoSUMATERA BARAT

23 Hasanah PEKANBARU Kab. Bengkalis RIAU

24 Berkah Dana Fadhilah AIRTIRIS Kab./Kota Lainnya RIAU

25 Syarikat Madani BATAM Kab. Kampar RIAU

26 Dana Mulia SURAKARTA Kota Surakarta/Solo RIAU

27 Al Falah PANGKALAN BALAI Kab. Musi BanyuasinSUMATERA SELATAN

28 Muamalat Harkat PROPINSI BENGKULU Kab. Bengkulu Selatan BENGKULU

29 Safir Bengkulu BENGKULU Kota Bengkulu BENGKULU

30 Bandar Lampung BANDAR LAMPUNG Kab. Lampung Selatan LAMPUNG

31 Tanggamus KOTA AGUNG Kab. Tanggamus LAMPUNG

32 Metro Madani KOTA METRO Kota  Metro LAMPUNG

33 Rajasa BANDAR JAYA Kab. Lampung Tengah LAMPUNG

34 Kotabumi KOTABUMI Kab. Lampung Utara LAMPUNG

35 Lampung Timur LAMPUNG TIMUR Kab.  Lampung Timur LAMPUNG

36 Vitka Central BATAM Kota Batam KEP. RIAU

37 Bangka SUNGAILIAT Kab. BangkaKEP.BANGKA BELITUNG

38 Hidayah JAKARTA BARAT Wil. Kota Jakarta Barat DKI JAKARTA

39 Cempaka Al Amin JAKARTA SELATAN Wil. Kota Jakarta Selatan DKI JAKARTA

40 Berkah Amal Salman CIMAHI Kota Cimahi JAWA BARAT

41 Amanah Rabbaniah KAB.BANDUNG Kab. Bandung JAWA BARAT

42 Amanah Ummah BOGOR Kab. Bogor JAWA BARAT

43Artha Karimah Irsyadi BEKASI Kab. Purwakarta JAWA BARAT

44Bina Amwalul Hasanah DEPOK Kota Depok JAWA BARAT

45 Mentari GARUT Kab. Garut JAWA BARAT

46 Baitur Ridha BANDUNG Kota Cimahi JAWA BARAT

47Harta Insan Karimah Bekasi BEKASI Kab. Bekasi JAWA BARAT

48Cipaganti (dhl) Dana Tijarah CIMAHI Kota Cimahi JAWA BARAT

Page 12: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

49 Saleh Artha BEKASI Kab. Bekasi JAWA BARAT

50 Syarif Hidayatullah CIREBON Kota Cirebon JAWA BARAT

51 Al Ma'soem Syari'ah BANDUNG Kab. Bandung JAWA BARAT

52Harum Hikmah Nugraha GARUT Kab. Garut JAWA BARAT

53 Ishlalul Ummah CIMAHI Kota Cimahi JAWA BARAT

54 Al Wadi'ah TASIKMALAYA Kota Tasikmalaya JAWA BARAT

55 Artha Fisabilillah CIANJUR Kab. Cianjur JAWA BARAT

56 Al Ihsan BANDUNG Kab. Bandung JAWA BARAT

57 Al Barokah DEPOK Kota Depok JAWA BARAT

58Harta Insan Karimah Parahyangan BANDUNG Kab. Bandung JAWA BARAT

59 Bina Rahmah BOGOR Kab. Bogor JAWA BARAT

60 Ariyah Jaya DEPOK Kota Depok JAWA BARAT

61Al Salaam Amal Salman DEPOK Kota Depok JAWA BARAT

62 Rif’atul Ummah BOGOR Kab. Bogor JAWA BARAT

63 Insan Cita Artha Jaya BOGOR Kab. Bogor JAWA BARAT

64 Amanah Insani BEKASI Kab. Bekasi JAWA BARAT

65 Artha Madani BEKASI Kab. Bekasi JAWA BARAT

66 Kota Bekasi BEKASI Kab. Bekasi JAWA BARAT

67 Ikhsanul Amal GOMBONG Kab. Kebumen JAWA TENGAH

68 Ben Salamah Abadi PURWODADI Kab. Grobogan JAWA TENGAH

69 Asad Alif KENDAL Kab. Kendal JAWA TENGAH

70 Buana Mitra Perwira PURBALINGGA Kab. Purbalingga JAWA TENGAH

71 Artha Surya Barokah SEMARANG Kota Semarang JAWA TENGAH

72 Suriyah CILACAP Kab. Cilacap JAWA TENGAH

73 Bina Amanah Satria PURWOKERTO Kab. Banyumas JAWA TENGAH

74 Khasanah Ummat KEMBARANA BANYUMAS Kab. Banyumas JAWA TENGAH

75 Artha Mas Abadi PATI Kab. Pati JAWA TENGAH

76 PNM Binama SEMARANG Kota Semarang JAWA TENGAH

77 Arta Leksana BANYUMAS Kab. Banyumas JAWA TENGAH

78Sukowati Sragen (dh PD.Sragen) SRAGEN Kab. Sragen JAWA TENGAH

79 Dana Amanah SURAKARTA Kota Surakarta/Solo JAWA TENGAH

80 Bumi Artha Sampang CILACAP Kab. Banyumas JAWA TENGAH

81 Artha Amanah UNGARAN Kab. Semarang JAWA TENGAH

Page 13: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

Ummat

82Central Syariah Utama SURAKARTA Kota Surakarta/Solo JAWA TENGAH

83 Al Mabrur KLATEN Kab. Klaten JAWA TENGAH

84 Meru Sonkara MAGELANG Kota Magelang JAWA TENGAH

85 Gunung Slamet CILACAP Kab. Cilacap JAWA TENGAH

86 Dana Mulia SURAKARTA Kota Surakarta/Solo JAWA TENGAH

87 Margirizki Bahagia BANTUL Kab. Bantul D.I. Yogyakarta

88 Bangun Drajat Warga YOGYAKARTA Kab. Bantul D.I. Yogyakarta

89 Dana Hidayatullah YOGYAKARTA Kota Yogyakarta D.I. Yogyakarta

90Barokah Dana Sejahtera YOGYAKARTA Kota Yogyakarta D.I. Yogyakarta

91 Mitra Amal Mulia YOGYAKARTA Kab. Sleman D.I. Yogyakarta

92Madina Mandiri Sejahtera BANTUL Kab. Bantul D.I. Yogyakarta

93 Danagung Syariah YOGYAKARTA Kab. Sleman D.I. Yogyakarta

94Mitra Cahaya Indonesia YOGYAKARTA Kab. Sleman D.I. Yogyakarta

95 FORMES SLEMAN Kab. Sleman D.I. Yogyakarta

96 Baktimakmur Indah KRIAN Kab. Sidoarjo JAWA TIMUR

97 Artha Sinar Mentari JEMBER Kab. Jember JAWA TIMUR

98 Bhakti Haji MALANG Kota Malang JAWA TIMUR

99 Amanah Sejahtera GRESIK Kab. Gresik JAWA TIMUR

100 Daya Artha Mentari PASURUAN Kab. Pasuruan JAWA TIMUR

101 Al Hidayah PASURUAN Kab. Pasuruan JAWA TIMUR

102 Al Mabrur Babadan PONOROGO Kab. Ponorogo JAWA TIMUR

103 Untung Surapati PASURUAN Kota Pasuruan JAWA TIMUR

104 Bumi Rinjani Malang MALANG Kab. Malang JAWA TIMUR

105 Bumi Rinjani Batu BATU Kota Batu JAWA TIMUR

106 Situbondo SITUBONDO Kab. Situbondo JAWA TIMUR

107 Bhakti Sumekar KEC.KOTA SUMENEP Kab. Sumenep JAWA TIMUR

108 Lantabur JOMBANG Kab. Jombang JAWA TIMUR

109 Jabal Tsur PASURUAN Kab. Pasuruan JAWA TIMUR

110Bumi Rinjani Probolinggo PROBOLINGGO Kab. Probolinggo JAWA TIMUR

111Bumi Rinjani Kepanjen KEPANJEN Kota Malang JAWA TIMUR

112 Bumi Rinjani BATU Kota Batu JAWA TIMUR

Page 14: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

113 Karya Mugi  Sentosa SURABAYA Kota Surabaya JAWA TIMUR

114 Jabal Nur SURABAYA Kota Surabaya JAWA TIMUR

115 Mandiri Mitra GRESIK Kab. Gresik JAWA TIMUR

116 Sarana Pamekasan PAMEKASAN Kab. Pamekasan JAWA TIMUR

117 Tanmiya Artha KEDIRI Kab. Kediri JAWA TIMUR

118 Annisa Mukti SIDOARJO Kab. Sidoarjo JAWA TIMUR

119 Madinah LAMONGAN Kab. Lamongan JAWA TIMUR

120Masyarakah Ummat Indonesia TANGERANG Kab. Tangerang BANTEN

121 Harta Insan Karimah TANGERANG Kab. Tangerang BANTEN

122 Baitul Muawanah CILEGON Kota Cilegon BANTEN

123Attaqwa Garuda Utama KARAWACI-TANGERANG Kab. Tangerang BANTEN

124 Wakalumi CIPUTAT Kab. Tangerang BANTEN

125 Risalah Ummat KAB. TANGERANG Kab. Tangerang BANTEN

126 Berkah Ramadhan TANGERANG Kab. Tangerang BANTEN

127 Cilegon Mandiri CILEGON Kota Cilegon BANTEN

128Syariat Fajar Sejahtera Bali BADUNG Kab. Badung BALI

129 Tulen Amanah SELONG Kab. Lombok Timur

NUSA TENGGARA BARAT

130 Patuh Beramal MATARAM Kota Mataram

NUSA TENGGARA BARAT

131 Dinar Ashri MATARAM Kota Mataram

NUSA TENGGARA BARAT

132 Berkah Gemadana KABUPATEN BANJAR Kota BanjarmasinKALIMANTAN SELATAN

133 Ibadurrahman PENAJAM PASER UTARA Kab. Penajam Paser UtaraKALIMANTAN TIMUR

134 Indo Timur MAKASSAR Kota MakassarSULAWESI SELATAN

135 Dana Moneter MAKASSAR Kab. GowaSULAWESI SELATAN

136 Surya Sejati KABUPATEN TAKALAR Kab. TakalarSULAWESI SELATAN

137 Niaga Madani MAKASSAR Kab. PinrangSULAWESI SELATAN

138 Nurul Ikhwan WONOMULYO Kab. EnrekangSULAWESI SELATAN

139 Gowata GOWA Kab. GowaSULAWESI SELATAN

Page 15: mikro EKONOMI KELOMPOK 4

140Investama Mega Bakti SENGKANG Kab. Wajo

SULAWESI SELATAN

141 Muamalat Yofeta JAYAPURA Kota Jayapura PAPUA

YANG HARUS DIEDIT :

TABEL JUMLAH BPRS BUAT PERPROVINSI

FONT TIMES NEW ROWMAN 12 SPASI 1,5 MARGIN

CARI TOTAL ASSET BPRS

COVER, DAFTAR ISI, DAFTAR PUSTAKA, KESIMPULAN

SYAHLIAH 1111046100125

SITI NURHOTIMAH 141

INA LISTYA WIDIANTI 136

NUR AISYAH AZIZAH NIM GATAU

ALBI GILANG AULI NIM GATAU

ACHMAD SYAHRUL

M. FAEQI HADI (KALO MSUK KLMPK 4 TANYAIN DULU)

ILHAM ZULHELMI 108046100172

Lo smsan sama ina rul, soalnya dia ngedit juga, lo bagi tugas sama dia nih nomornya 081808877247. Kalo udah email lagi ke gue yaaaa [email protected]