mikro ekonomi kelompok 4
TRANSCRIPT
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Perkembangan ekonomi syariah cukup pesat beberapa tahun belakangan terutama pada
sektor perbankan. Gagasan adanya lembaga perbankan yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariah Islam berkaitan erat dengan gagasan terbentuknya ekonomi Islam yang bersumber dari
Al-Qur’an dan Al-hadits. Larangan terutama berkaitan dengan kegiatan-kegiatan bank yang
dapat diklasifikasikan sebagai riba. Perbedaan utama antara kegiatan bank berdasarkan prinsip
syariah dengan bank konvensional pada dasarnya terletak pada sistem pemberian imbalan atau
jasa dari dana (Sri, 2005).
Bank perkreditan Rakyat merupakan salah satu bidang perbankan yang mulai
menerapkan sistem ekonomi syariah. Bank perkreditan rakyat Syariah (BPRS) adalah salah satu
lembaga keuangan perbankan syariah, yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip
syariah ataupun muamalah Islam. BPR Syariah didirikan sebagai langkah aktif dalam
restrukturisasi perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam berbagai paket kebijaksanaan
keuangan, moneter, dan perbankan secara umum, dan secara khusus mengisi peluang terhadap
kebijaksanaan Bank Konvensional dalam penetapan tingkat suku bunga (rate of interest).
Selanjutnya BPR Syariah secara luas dikenal sebagai sistem perbankan bagi hasil atau sistem
perbankan Islam.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk melihat sejauh mana perkembangan BPR Syariah di Indonesia
sehingga dapat memberikan pandangan baru dalam pengembangan
konsepnya.
2. Tujuan khusus
Untuk melihat perkembangan struktur dan kinerja BPR Syariah di Indonesia
saat ini.
Untuk mengetahui penyebaran BPR Syariah di Indonesia saat ini.
Untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan BPR Syariah di Indonesia
dari tahun ke tahun.
C. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data-data yang diambil dari Internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan jumlah BPRS di Indonesia tahun 2011
B. Kegiatan Usaha BPRS
Berdasarkan UU Perbankan No. 10 tahun 1998, kegiatan usaha BPRS melingkupi:1
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.
Pembatasan usaha BPRS syariah secara tegas dijelaskan dalam pasal 27 SK Direktur BI
No. 32/36.KEP/DIR/1999. Menurut surat keputusan ini, kegiatan operasional BPR syariah
adalah:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi:
a) Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah.
b) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah.
c) Bentuk lain yang menggunakan prinsip wadiah atau mudharabah.
2. Melakukan penyaluran dana melalui:
a) Transaksi jual-beli berdasarkan prinsip:
Mudharabah
Istishna
Ijarah
Salam
1 Burhanuddin Susanto, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, UII Press, Yogyakarta, h.197-198
Jual beli lainnya.
b) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip:
Mudharabah
Musyarakah
Bagi hasil lainnya
c) Pembiayaan lain berdasarkan prinsip:
Rahn
Qardh
3. Melakukkan kegiatan lain yang lazim dilakukan BPR Syariah sepanjang disetujui oleh
Dewan Syariah Nasional.
Keterangan lebih lanjut tentang kegiatan usaha BPRS diatur dalam Peraturan Bank
Indonesia No. 6/17/PBI/2004. Namun pada dasarnya, kegiatan operasional BPRS lebih terbatas
jika dibanding dengan bank umum syariah. Hal ini dapat dilihat dalam SK Direktur BI No.
32/36/KEP/DIR/1999. Sedangkan kegiatan yang dilarang, berdasarkan pasal 14 UU No.17 tahun
1992, yaitu:
1. Menerima simpanan dalam bentuk giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran
2. Melakukan kegiatan usaha dalam bentuk valuta asing
3. Melakukan penyertaan modal
4. Melakukan usaha perasuransian
5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana disebutkan pada kegiatan
usaha yang boleh dilakukan oleh BPRS
G. PRODUK-PRODUK BPR SYARIAH
Pada dasarnya, konsep dasar operasional BPR Islam, sama dengan konsep dasar
operasional pada Bank Muamalat Indonesia, yaitu: 1) Sistem Simpanan murni (al-wadiah), 2)
Sistem bagi hasil, 3) sistem jual beli dan marjin keuntungan, 4) sistem sewa, dan 5) sistem upah
(fee).2
2 Warkum Sumitro, (2004), Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.129-130
Untuk produk-produk3 yang ditawarkan BPR Syariah secara garis besar, yaitu:
1. Mobilisasi Dana Masyarakat
Bank akan mengerahkan dana masyarakat dalam berbagai bentuk seperti menerima
simpanan wadi’ah, adanya fasilitas tabungan dan deposito berjangka. Fasilitas ini dapat
digunakan untuk menitip shadaqah, infaq, zakat, persiapan ongkos naik haji (ONH), dll.
Simpanan amanah
Bank menerima titipan amanah berupa dana infaq, shadaqah dan zakat. Akan penerimaan
titipan ini adalah wadi’ah yakni titipan yang tidak menanggung resiko. Bank akan memberikan
kadar profit dari bagi hasil yang didapat melalui pembiayaan kepada nasabah.
Tabungan wadi’ah
Bank menerima tabungan pribadi maupun badan usaha dalam bentuk tabungan bebas.
Akad penerimaan yang digunakan sama yakni wadi’ah. Bank akan memberikan kadar profit
kepada nasabah yang dihitung harian dan dibayar setiap bulan.
Deposito wadi’ah / deposito mudharabah
Bank menerima deposito berjangka pribadi maupun badan usaha. Akad penerimaannya
wadi’ah atau mudharabah, dimana bank menerima dana yang digunakan sebagai penyertaan
sementara dalam jangka 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dst. Deposan yang menggunakan
akad wadi’ah mendapat nisbah bagi hasil keuntungan lebih kecil dari mudharabah bagi hasil
yang diterima dalam pembiayaan nasabah setiap bulan.
2. Penyaluran Dana
Pembiayaan mudharabah
Perjanjian antara pemilik dana (pengusaha) dengan pengelola dana (bank) yang
keuntungannya dibagi menurut rasio sesuai dengan kesepakatan. Jika mengalami kerugian maka
pengusaha menanggung kerugian dana, sedangkan bank menanggung pelayanan materiil dan
kehilangan imbalan kerja.
Pembiayaan musyarakah
Perjanjian antara pengusaha dengan bank, dimana modal kedua pihak digabungkan untuk
sebuah usaha yang dikelola bersama-sama. Keuntungan dan kerugian ditanggung bersama sesuai
kesepakatan awal.
3 Ada perbedaan pendapat dalam memberikan definisi. Bagi Warkum Sumitro, produk-produk BPR Syariah adalah Kegiatan-kegitan, sedangkan menurut Heri Sunandar adalah Usaha-Usaha BPR Syariah.
Pembiayaan bai bitsaman ajil
Proses jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank menalangi lebih dulu pembelian
suatu barang oleh nasabah, kemudian nasabah akan membayar harga dasar barang dan
keuntungan yang disepakati bersama.
Pembiayaan murabahah
Perjanjian antara bank dan nasabah, dimana bank menyediakan pembiayaan untuk
pembelian bahan baku atau modal kerja yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali
oleh nasabah sebesar harga jual bank (harga beli bank plus margin keuntungan saat jatuh tempo).
Pembiayaan qardhul hasan
Perjanjian antara bank dan nasabah yang layak menerima pembiayaan kebajikan, dimana
nasabah yang menerima hanya membayar pokoknya dan dianjurkan untuk memberikan ZIS.
Pembiayaan Istishna’
Pembiayaan dengan prinsip jual beli, dimana BPRS akan membelikan barang kebutuhan
nasabah sesuai kriteria yang telah ditetapkan nasabah dan menjualnya kepada nasabah dengan
harga jual sesuai kesepakatan kedua belah pihak dengan jangka waktu serta mekanisme
pembayaran/pengembalian disesuaikan dengan kemampuan/keuangan nasabah.
Pembiayaan Al-Hiwalah
Penggambil alihan hutang nasabah kepada pihak ketiga yang telah jatuh tempo oleh
BPRS, dikarenakan nasabah belum mampu untuk membayar tagihan yang seharusnya digunakan
untuk melunasi hutangnya. Pembiayaan ini menggunakan prinsip pengambil alihan hutang,
dimana BPRS dalam hal ini akan mendapatkan ujroh/ fee dari nasabah yang besar dan cara
pembayarannya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
3. Jasa Perbankan Lainnya
Secara bertahap bank akan menyediakan jasa untuk memperlancar pembayaran berupa
proses transfer dan inkaso, pembayaran rekening air, listrik, telepon, angsuran KPR, dll.
Bank juga mempersiapkan bentuk pelayanan berupa dana talang berdasarkan pembiayaan
bai salam.
C. Perkembangan kinerja bank perkreditan rakyat
Perkembangan BPRS selama tahun 2011 menunjukkan kondisi yang cukup baik. Indikator-indikator keuangan menunjukan pertumbuhan positif, dimana pertumbuhan di tahun 2011 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2010. Total aset BPRS meningkat sebesar
28,21% dari Rp2,73 Triliun (2010) menjadi Rp3,50 Triliun (2011). Sementara pembiayaan yang disalurkan dan dana pihak ketiga masing-masing tumbuh sebesar 29,61% dan 30,63%. Pertumbuhan tersebut antara lain karena BPRS melakukan ekspansi usaha baik pada sisi penghimpunan dana (funding) maupun penyaluran dana/pembiayaan (financing). Di sisi penyaluran dana, selama tahun 2011 BPRS masih dapat mempertahankan tingkat bagi hasil yang kompetitif sehingga dapat mempertahankan loyalitas nasabah lama dan menarik nasabah baru. Selain itu, relatif bersaingnya besaran margin pembiayaan murabahah membuat pembiayaan BPRS dapat tumbuh dengan cukup baik.TIndikator Utama 2009 2010 2011
Indicator utama 2009 2010 2011Total Aset (T Rp) 2,12 2,73 3,50DPK (T Rp) 1,25 1,60 2,09Pembiayaan iB (T Rp) 1,58 2,06 2,67CAR (%) 30,00 27,50 23,50NPFs Gross (%) 8,12 6,50 6,11NPFs Net (%) 6,65 5,36 5,14ROA (%) 3,50 3,50 2,70BOPO (%) 77,00 78,10 76,30FDR (%) 126,47 128,47 127,71
Tabel indiktor utama BPRS
Salah satu alasan kenaikan pembiayaan BPRS adalah ekspansi pembiayaan BPRS yang ditunjukkan oleh FDR tahun 2011 sebesar 127,71%. Pencapaian FDR yang cukup tinggi pada tahun 2011 disebabkan BPRS melakukan ekspansi usaha kepada segmen pembiayaan baru dan ekspansi pembiayaan yang didanai oleh dana pinjaman dari BUS (kewajiban pada bank lain/executing). Pembiayaan berbasis jual beli dan bagi hasil masih menjadi pilihan utama transaksi BPRS. Komposisi pembiayaan dengan akad murabahah masih mendominasi dengan porsi sebesar 80,51%. Sementara pembiayaan bagi hasil masih didominasi oleh akad musyarakah dengan pangsa 9,22% dan akad mudharabah dengan pangsa 2,83%. Selain itu terdapat perkembangan pembiayaan multijasa yang cukup baik yaitu sebesar Rp89,23 Miliar. Hal ini menunjukkan bahwa BPRS telah mendapat kepercayaan masyarakat untuk mendanai kebutuhan yang bersifat penggunaan jasa seperti kesehatan, pendidikan dan keagamaan.
Grafik komposisi pembiayaan BPRS tahun 2011
Apabila dilihat dari jenis pembiayaan, 54,93% pembiayaan BPRS disalurkan untuk modal kerja kepada pelaku usaha kecil dan menengah. Sedangkan berdasarkan sektor ekonomi, 37,61% pembiayaan BPRS disalurkan kepada sektor perdagangan, sektor restoran dan hotel, diikuti pembiayaan kepada sektor lain-lain sebesar 34,76%.
Grafik pembiayaan berdasarkan jenis penggunaan tahun 2011
Grafik pembiayaan berdasarkan sector ekonomi tahun 2011
Pertumbuhan pembiayaan yang relatif tinggi tersebut diiringi oleh penurunan rasio NPF BPRS dari 5,36% (2010) menjadi 5,14% (2011). Rasio NPF BPRS tersebut lebih rendah dibandingkan rasio NPL industri BPR secara nasional pada periode yang sama (5,22%). Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan nominal pembiayaan bermasalah adalah meningkatnya iklim persaingan usaha nasabah. Pertumbuhan pembiayaan yang tinggi serta rasio NPF yang rendah memungkinkan BPRS membukukan laba yang lebih baik disbanding tahun sebelumnya. Pendapatan operasional BPRS meningkat sebesar 20,97% menjadi Rp0,59 Triliun di tahun 2011. Sementara itu, biaya operasional BPRS meningkat sebesar 22,12% menjadi Rp299,247 Miliar di tahun 2011. Sehingga pertumbuhan laba tercatat sebesar 21,17% dari Rp83,9 Miliar (2010) menjadi Rp101,66 Miliar (2011).
ANALISIS SWOT
STRENGTH
1. Proses pengajuan pembiayaan sampai pencairan dana relative cepat (1-7 hari).
2. Fleksibilitas jaminan.
3. Fleksibilitas waktu pengembalian dana.
4. Sudah memiliki (fokus) pasar yang jelas.
WEAKNESS
1. Keterbatasan pengetahuan dan jumlah karyawan di bagian pembiayaan.
2. Proporsi pembiayaan UMKM produktif belum optimal.
3. Terbatasnya produk pembiayaan.
OPPORTUNITY
1. UU Perbankan Syariah Menstimulasi pertumbuhan pembiayaan dan pengembangan BPRS.
2. Masyarakat Indonesia mayoritas muslim sebagai potensi pasar.
3. Kerjasama/ kemitraan dengan Pemerintah Daerah/ perusahaan.
4. Motivasi keyakinan nasabah debitur.
Strategi S-O
1. Mengoptimalkan pembiayaan termasuk bagi usaha produktif pada segmen pegawai BUMN yang bekerja sama dengan BPRS.
2. Mempertahankan dan meningkatkan hubungan serta layanan yang baik bagi loyal market.
3. Meningkatkan kerja sama dengan Pemda/ perusahaan lain dengan aplikasi fleksibilitas pembiayaan terutama bagi sektor dengan porsi yang masih kecil.
Strategi W-O
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas pelatihan bagi SDI pada tiap level manajemen khususnya pembiayaan secara berkala dengan kerja sama Pemda/organisasi Islam terkait.
2. Melakukan kajian untuk mengembangkan produk pembiayaan.
THREAT
1. Kurangnya tingkat pemahaman masyarakat mengenai system pembiayaan dan perbankan syariah.
2. Kebijakan pemerintah yang belum mendukung penguatan sector UMKM.
Strategi S-T
1. Penyebaran informasi akses pembiayaan kepada masyarakat umum yang menjadi pelaku UMKM melalui pegawai BUMN yang bekerja sama dengan BPRS ini.
2. Meningkatkan program edukasi dan menyebarluaskan informasi mengenai fleksibilitas pembiayaan yang diunggulkan kepada warga
Strategi W-T
1. Merekomendasikan pada Pemkot agar memudahkan dan mempercepat proses legalisasi (KTP dsb) bagi masyarakat.
2. Meningkatkan reward secara berkala dan bertahap sesuai kinerja karyawan dan optimalisasi teamwork serta menjaga kenyamanan bersosialisasi sesama karyawan
3. (Calon) nasabah yang tidak dapat memenuhi persyaratan (legalitas).
local setempat dengan kerja sama Pemda/organisasi terkait.
dengan prinsip syariah.
3. Merekomendasikan perbaikan kebijakan kepada BI tentang penempatan DPS bagi BPRS karena kondisi yang berbeda dengan BUS dan UUS sehingga perlu perlakuan khusus.
No Nama BPRS Kota Daerah Tingkat-II Daerah Tingkat-I
1 Hareukat LAMBARO Kab. Aceh Besar NAD
2 Baiturrahman ACEH BESAR Kab. Aceh Besar NAD
3Tengku Chiek Dipante S I G L I Kab. Pidie NAD
4 Hikmah Wakilah BANDA ACEH Kab. Aceh Besar NAD
5Rahman Hijrah Agung LHOKSEUMAWE Kota Lhokseumawe NAD
6 Renggali TAKENGON Kab. Aceh Tengah NAD
7 Adeco LANGSA, NAD Kota Langsa NAD
8 Kota Juang LHOKSEUMAWE NULL NAD
9 Amanah Bangsa PEMATANGSIANTAR Kota Pematang SiantarSUMATERA UTARA
10 Kafalatuh Ummah MEDAN Kab. Deli SerdangSUMATERA UTARA
11 Al Washliyah MEDAN Kota MedanSUMATERA UTARA
12 Gebu Prima MEDAN Kota MedanSUMATERA UTARA
13 Puduarta Insani PERCUT SEI TUAN Kota MedanSUMATERA UTARA
14 Al-Yaqin PERDAGANGAN Kab. SimalungunSUMATERA UTARA
15Sindanglaya Katonapan KOTANOPAN Kab/Kota Lainnya
SUMATERA UTARA
16 Amanah Insan Cita MEDAN SUMATERA UTARA
17Mentari Pasaman Saiyo SIMPANG EMPAT Kab. Pasaman
SUMATERA BARAT
18 Carana Kiat Andalas BUKITTINGGI Kota BukittinggiSUMATERA BARAT
19Ampek Angkek Candung BUKITTINGGI Kota Bukittinggi
SUMATERA BARAT
20 Haji Miskin TANAH DATAR Kab. Tanah DatarSUMATERA BARAT
21Barakah Nawaitul Ikhlas KOTA SOLOK Kab. Solok
SUMATERA BARAT
22 Al Makmur PAYAKUMBUH Kab. Limapuluh KotoSUMATERA BARAT
23 Hasanah PEKANBARU Kab. Bengkalis RIAU
24 Berkah Dana Fadhilah AIRTIRIS Kab./Kota Lainnya RIAU
25 Syarikat Madani BATAM Kab. Kampar RIAU
26 Dana Mulia SURAKARTA Kota Surakarta/Solo RIAU
27 Al Falah PANGKALAN BALAI Kab. Musi BanyuasinSUMATERA SELATAN
28 Muamalat Harkat PROPINSI BENGKULU Kab. Bengkulu Selatan BENGKULU
29 Safir Bengkulu BENGKULU Kota Bengkulu BENGKULU
30 Bandar Lampung BANDAR LAMPUNG Kab. Lampung Selatan LAMPUNG
31 Tanggamus KOTA AGUNG Kab. Tanggamus LAMPUNG
32 Metro Madani KOTA METRO Kota Metro LAMPUNG
33 Rajasa BANDAR JAYA Kab. Lampung Tengah LAMPUNG
34 Kotabumi KOTABUMI Kab. Lampung Utara LAMPUNG
35 Lampung Timur LAMPUNG TIMUR Kab. Lampung Timur LAMPUNG
36 Vitka Central BATAM Kota Batam KEP. RIAU
37 Bangka SUNGAILIAT Kab. BangkaKEP.BANGKA BELITUNG
38 Hidayah JAKARTA BARAT Wil. Kota Jakarta Barat DKI JAKARTA
39 Cempaka Al Amin JAKARTA SELATAN Wil. Kota Jakarta Selatan DKI JAKARTA
40 Berkah Amal Salman CIMAHI Kota Cimahi JAWA BARAT
41 Amanah Rabbaniah KAB.BANDUNG Kab. Bandung JAWA BARAT
42 Amanah Ummah BOGOR Kab. Bogor JAWA BARAT
43Artha Karimah Irsyadi BEKASI Kab. Purwakarta JAWA BARAT
44Bina Amwalul Hasanah DEPOK Kota Depok JAWA BARAT
45 Mentari GARUT Kab. Garut JAWA BARAT
46 Baitur Ridha BANDUNG Kota Cimahi JAWA BARAT
47Harta Insan Karimah Bekasi BEKASI Kab. Bekasi JAWA BARAT
48Cipaganti (dhl) Dana Tijarah CIMAHI Kota Cimahi JAWA BARAT
49 Saleh Artha BEKASI Kab. Bekasi JAWA BARAT
50 Syarif Hidayatullah CIREBON Kota Cirebon JAWA BARAT
51 Al Ma'soem Syari'ah BANDUNG Kab. Bandung JAWA BARAT
52Harum Hikmah Nugraha GARUT Kab. Garut JAWA BARAT
53 Ishlalul Ummah CIMAHI Kota Cimahi JAWA BARAT
54 Al Wadi'ah TASIKMALAYA Kota Tasikmalaya JAWA BARAT
55 Artha Fisabilillah CIANJUR Kab. Cianjur JAWA BARAT
56 Al Ihsan BANDUNG Kab. Bandung JAWA BARAT
57 Al Barokah DEPOK Kota Depok JAWA BARAT
58Harta Insan Karimah Parahyangan BANDUNG Kab. Bandung JAWA BARAT
59 Bina Rahmah BOGOR Kab. Bogor JAWA BARAT
60 Ariyah Jaya DEPOK Kota Depok JAWA BARAT
61Al Salaam Amal Salman DEPOK Kota Depok JAWA BARAT
62 Rif’atul Ummah BOGOR Kab. Bogor JAWA BARAT
63 Insan Cita Artha Jaya BOGOR Kab. Bogor JAWA BARAT
64 Amanah Insani BEKASI Kab. Bekasi JAWA BARAT
65 Artha Madani BEKASI Kab. Bekasi JAWA BARAT
66 Kota Bekasi BEKASI Kab. Bekasi JAWA BARAT
67 Ikhsanul Amal GOMBONG Kab. Kebumen JAWA TENGAH
68 Ben Salamah Abadi PURWODADI Kab. Grobogan JAWA TENGAH
69 Asad Alif KENDAL Kab. Kendal JAWA TENGAH
70 Buana Mitra Perwira PURBALINGGA Kab. Purbalingga JAWA TENGAH
71 Artha Surya Barokah SEMARANG Kota Semarang JAWA TENGAH
72 Suriyah CILACAP Kab. Cilacap JAWA TENGAH
73 Bina Amanah Satria PURWOKERTO Kab. Banyumas JAWA TENGAH
74 Khasanah Ummat KEMBARANA BANYUMAS Kab. Banyumas JAWA TENGAH
75 Artha Mas Abadi PATI Kab. Pati JAWA TENGAH
76 PNM Binama SEMARANG Kota Semarang JAWA TENGAH
77 Arta Leksana BANYUMAS Kab. Banyumas JAWA TENGAH
78Sukowati Sragen (dh PD.Sragen) SRAGEN Kab. Sragen JAWA TENGAH
79 Dana Amanah SURAKARTA Kota Surakarta/Solo JAWA TENGAH
80 Bumi Artha Sampang CILACAP Kab. Banyumas JAWA TENGAH
81 Artha Amanah UNGARAN Kab. Semarang JAWA TENGAH
Ummat
82Central Syariah Utama SURAKARTA Kota Surakarta/Solo JAWA TENGAH
83 Al Mabrur KLATEN Kab. Klaten JAWA TENGAH
84 Meru Sonkara MAGELANG Kota Magelang JAWA TENGAH
85 Gunung Slamet CILACAP Kab. Cilacap JAWA TENGAH
86 Dana Mulia SURAKARTA Kota Surakarta/Solo JAWA TENGAH
87 Margirizki Bahagia BANTUL Kab. Bantul D.I. Yogyakarta
88 Bangun Drajat Warga YOGYAKARTA Kab. Bantul D.I. Yogyakarta
89 Dana Hidayatullah YOGYAKARTA Kota Yogyakarta D.I. Yogyakarta
90Barokah Dana Sejahtera YOGYAKARTA Kota Yogyakarta D.I. Yogyakarta
91 Mitra Amal Mulia YOGYAKARTA Kab. Sleman D.I. Yogyakarta
92Madina Mandiri Sejahtera BANTUL Kab. Bantul D.I. Yogyakarta
93 Danagung Syariah YOGYAKARTA Kab. Sleman D.I. Yogyakarta
94Mitra Cahaya Indonesia YOGYAKARTA Kab. Sleman D.I. Yogyakarta
95 FORMES SLEMAN Kab. Sleman D.I. Yogyakarta
96 Baktimakmur Indah KRIAN Kab. Sidoarjo JAWA TIMUR
97 Artha Sinar Mentari JEMBER Kab. Jember JAWA TIMUR
98 Bhakti Haji MALANG Kota Malang JAWA TIMUR
99 Amanah Sejahtera GRESIK Kab. Gresik JAWA TIMUR
100 Daya Artha Mentari PASURUAN Kab. Pasuruan JAWA TIMUR
101 Al Hidayah PASURUAN Kab. Pasuruan JAWA TIMUR
102 Al Mabrur Babadan PONOROGO Kab. Ponorogo JAWA TIMUR
103 Untung Surapati PASURUAN Kota Pasuruan JAWA TIMUR
104 Bumi Rinjani Malang MALANG Kab. Malang JAWA TIMUR
105 Bumi Rinjani Batu BATU Kota Batu JAWA TIMUR
106 Situbondo SITUBONDO Kab. Situbondo JAWA TIMUR
107 Bhakti Sumekar KEC.KOTA SUMENEP Kab. Sumenep JAWA TIMUR
108 Lantabur JOMBANG Kab. Jombang JAWA TIMUR
109 Jabal Tsur PASURUAN Kab. Pasuruan JAWA TIMUR
110Bumi Rinjani Probolinggo PROBOLINGGO Kab. Probolinggo JAWA TIMUR
111Bumi Rinjani Kepanjen KEPANJEN Kota Malang JAWA TIMUR
112 Bumi Rinjani BATU Kota Batu JAWA TIMUR
113 Karya Mugi Sentosa SURABAYA Kota Surabaya JAWA TIMUR
114 Jabal Nur SURABAYA Kota Surabaya JAWA TIMUR
115 Mandiri Mitra GRESIK Kab. Gresik JAWA TIMUR
116 Sarana Pamekasan PAMEKASAN Kab. Pamekasan JAWA TIMUR
117 Tanmiya Artha KEDIRI Kab. Kediri JAWA TIMUR
118 Annisa Mukti SIDOARJO Kab. Sidoarjo JAWA TIMUR
119 Madinah LAMONGAN Kab. Lamongan JAWA TIMUR
120Masyarakah Ummat Indonesia TANGERANG Kab. Tangerang BANTEN
121 Harta Insan Karimah TANGERANG Kab. Tangerang BANTEN
122 Baitul Muawanah CILEGON Kota Cilegon BANTEN
123Attaqwa Garuda Utama KARAWACI-TANGERANG Kab. Tangerang BANTEN
124 Wakalumi CIPUTAT Kab. Tangerang BANTEN
125 Risalah Ummat KAB. TANGERANG Kab. Tangerang BANTEN
126 Berkah Ramadhan TANGERANG Kab. Tangerang BANTEN
127 Cilegon Mandiri CILEGON Kota Cilegon BANTEN
128Syariat Fajar Sejahtera Bali BADUNG Kab. Badung BALI
129 Tulen Amanah SELONG Kab. Lombok Timur
NUSA TENGGARA BARAT
130 Patuh Beramal MATARAM Kota Mataram
NUSA TENGGARA BARAT
131 Dinar Ashri MATARAM Kota Mataram
NUSA TENGGARA BARAT
132 Berkah Gemadana KABUPATEN BANJAR Kota BanjarmasinKALIMANTAN SELATAN
133 Ibadurrahman PENAJAM PASER UTARA Kab. Penajam Paser UtaraKALIMANTAN TIMUR
134 Indo Timur MAKASSAR Kota MakassarSULAWESI SELATAN
135 Dana Moneter MAKASSAR Kab. GowaSULAWESI SELATAN
136 Surya Sejati KABUPATEN TAKALAR Kab. TakalarSULAWESI SELATAN
137 Niaga Madani MAKASSAR Kab. PinrangSULAWESI SELATAN
138 Nurul Ikhwan WONOMULYO Kab. EnrekangSULAWESI SELATAN
139 Gowata GOWA Kab. GowaSULAWESI SELATAN
140Investama Mega Bakti SENGKANG Kab. Wajo
SULAWESI SELATAN
141 Muamalat Yofeta JAYAPURA Kota Jayapura PAPUA
YANG HARUS DIEDIT :
TABEL JUMLAH BPRS BUAT PERPROVINSI
FONT TIMES NEW ROWMAN 12 SPASI 1,5 MARGIN
CARI TOTAL ASSET BPRS
COVER, DAFTAR ISI, DAFTAR PUSTAKA, KESIMPULAN
SYAHLIAH 1111046100125
SITI NURHOTIMAH 141
INA LISTYA WIDIANTI 136
NUR AISYAH AZIZAH NIM GATAU
ALBI GILANG AULI NIM GATAU
ACHMAD SYAHRUL
M. FAEQI HADI (KALO MSUK KLMPK 4 TANYAIN DULU)
ILHAM ZULHELMI 108046100172
Lo smsan sama ina rul, soalnya dia ngedit juga, lo bagi tugas sama dia nih nomornya 081808877247. Kalo udah email lagi ke gue yaaaa [email protected]