mid alat praktikum ko unsri

20
ALAT GELAS Alat Fungsi Erlenmeyer Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan. Labu destilasi Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer. Gelas Beaker Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.

Upload: yosephine-tan

Post on 15-Apr-2016

47 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Bahan-bahan untuk mid alat dalam praktikum Kimia Organik Unsri

TRANSCRIPT

Page 1: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

ALAT GELAS

Alat Fungsi

Erlenmeyer

Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.

Labu destilasi

Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.

Gelas Beaker

Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.

Page 2: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

Corong gelas

Cprpng dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.

Corong bucher

Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.

buret

Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.

Page 3: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

Corong pisah

Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.

Labu ukur leher panjang

Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.

Gelas ukur

Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.

Page 4: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

kondensor

Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.

Filler (karet pengisap)

Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.

Pipet ukur

Untuk mengukur volume larutan

Page 5: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik

Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.

Pipet tetes

Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.

Pengaduk

Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.

Tabung reaksi

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

Page 6: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

Spatula plastik dan logam

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.

Kawat nikrom

untuk uji nyala dari beberapa zat.

Pipa kapiler atau kaca kapiler

Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.

desikator

Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.

Page 7: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

Indikator universal

Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.

Gelas arloji

1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia

2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia

3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.

Hot hands

Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.

Page 8: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

Kertas saring

Untuk menyaring larutan.

Kaki tiga

Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.

Kawat kasa

Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen

Rak tabung reaksi

Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.

penjepit

Untuk menjepit tabung reaksi.

Page 9: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

Stirer dan batang stirer

Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.

mortal dan pastle

Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.

Krusibel

Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.

Page 10: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

Evaporating dish

Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.

Klem dan statif

Sebagai penjepit, misalnya:

· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi

· Menjepit buret dalam proses titrasi

· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi

Ring

Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyeringan.

Clay triangle

Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.

Kacamata pengaman

Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.

Page 11: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

Pemanas spiritus

Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.

Pemanas atau pembakar bunsen

Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.

Hot plate

Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.

Oven

Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

Page 12: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

Tanur

Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.

inkubator

Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.

Granat

Untuk menghancurkan (tidak ada di LAB)

Page 13: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

DESTILASI

Keterangan Gambar:

1. Kran air2. Pipa penghubung3. Erlenmeyer4. Termometer5. Statif dan Klem6. Labu alas bulat7. Tempat air keluar dari kondensor8. Tempat air masuk pada kondensor9. Pemanas10. Kondensor

Adapun fungsi masing-masing alat yaitu labu alas bulat sebagai wadah untuk penyimpanan sampel yang akan didestilasi. Kondensor atau pendingin yang berguna untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin yang digunakan menggunakan pendingin air dimana air yang masuk berasal dari bawah dan keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk) dari atas maka air dalam pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air masuknya harus dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi

Page 14: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

dengan air maka dapat digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi berwujud cair.

Termometer digunakan untuk mengamati suhu dalam proses destuilasi sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk memperoleh destilat murni. Erlenmeyer sebagai wadah untuk menampung destilat yang diperoleh dari proses destilasi. Pipa penghubung (adaptor) untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat (Erlenmeyer) sehingga cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung dalam erlenmeyer dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi berlangsung. Pemanas berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas bulat. Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan untuk mempercepat proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau menekan gelembung panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel. Sedangkan statif dan klem berguna untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang.

Merangkai Alat Destilasi

Selanjutnya merangkai alat destilasi merupakan salah satu hal yang penting karena dengan pemahaman dan keterampilan yang baik dan benar maka dapat mencegah terjadinya kerusakan alat. Adapun tahapan merangkai alat destilasi sederhana adalah menyiapkan statif dan klem serta pemanas, kemudian memasang labu alas bulat, selanjutnya memasang kondensor, setelah itu memasang adaptor (jika menggunakan adaptor untuk destilasi senyawa yang mudah menguap), dan memasang labu penampung (Erlenmeyer), serta yang terakhir adalah memasang thermometer.

Proses Destilasi Sederhana

Setelah semua alat telah terpasang dengan baik, maka dapat dilakukan proses detilasi. Sebagaimana prinsip dasar dari destilasi adalah memisahkan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya, maka komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah akan lebih dulu menguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada labu destilasi. Proses penguapan komponen zat ini dilakukan dengan pemanasan pada labu destilasi sehingga komponen zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap dan uap tersebut melewati kondensor atau pendingin yang mendinginkan komponen zat tersebut sehingga akan terkondensasi atau berubah dari berwujud uap menjadi berwujud cair sehingga dapat ditampung di labu destilat atau labu Erlenmeyer. Pada proses destilasi ini, destilat ditampung pada suhu tetap (konstan). Hal ini dilakukan karena diharapkan akan diperoleh destilat yang murni pada kondisi suhu tersebut. Setelah sampel pada labu alas bulat berkurang, suhu akan naik karena jumlah sampel yang didestilasi telah berkurang. Pada kondisi naiknya suhu ini, proses destilasi sudah dapat dihentikan sehingga yang diperoleh adalah destilat murni. Pada destilasi, untuk memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan ujung termometer harus sangat diperhatikan, yaitu ujung termometer harus tepat berada di persimpangan yang menuju ke pendingin agar suhu yang teramati adalah benar-benar suhu uap senyawa yang diamati. Pada proses destilasi, penyimpangan pengukuran dapat terjadi

Page 15: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

jika adanya pemanasan yang berlebihan (superheating) serta kesalahan dalam penempatan pengukur suhu (thermometer) tidak pada posisi yang benar.

Mengapa aliran air pada destilasi menggunakan counter current? Yang perlu diketahui, gerakan air pada kondensor adalah bergerak dari bawah ke atas dengan bantuan tekanan, Dan air masuk lebih banyak dari air keluar..  Dengan gerakan berlawanan, maka air sebagai pendingin dapat lebih efektif mengembunkan uap karena pada awal air masuk, air pertama bertemu dengan uap yang relatif hangat, sehingga masih dapat mendinginkan uap yang masih panas (arahnya berlawanan). 

Apabila yang didinginkan adalah bagian campuran yang tidak teruapkan dan bukan destilatnya, maka proses tersebut biasanya dinamakan pengentalan dengan evaporasi. Dalam hal ini sering kali bukan pemisahan yang sempurna yang dikehendaki, melainkan peningkatan konsentrasi bahan-bahan yangterlarut dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut. Sering kali destilasi digunakan semta-matasebagai tahap awal dari suatu proses rektifikaasi. Dalam hal ini campuran dipisahkan menjadi dua,yaitu bagian yang mudah menguap dan bagian yang sukar menguap. Kemudian masing-masing bagian diolah lebih lanjut dengan cara rektifikasi. Uap yang dikeluarkan dari campuran disebutsebagai uap bebas, kondensat yang jatuh sebagai destilat dari bagian cairan yang tidak menguapsebagai residu. Biasanya destilat digunakan untuk menarik senyawa organic yang titik didihnyadibawah 250 0C, pendestilasian senyawa-senyawa yang titik didihnya tinggi dikuatirkan akan rusakoleh pemanasan sehingga tidak cocok untuk ditarik dengan teknik destilasi.B. Prinsip dan Proses Kerja Destilasi 1. Prinsip DestilasiPada prinsipnya pemisahan dalam suatu proses destilasi terjadi karena penguapan salah satukomponen dari campuran, artinya dengan cara mengubah bagian-bagian yang sama dari keadaan cairmenjadi berbentuk uap. Dengan demikian persyarannya adalah kemudahan menguap ( volatilitas )dari komponen yang akan dipisahkan berbeda satu dengan yang lainnya. Pada campuran bahan padatdalam cairan, persyaratan tersebut praktis selalu terpenuhi. Sebaliknya, pada larutan cairan dalamcairan biasanya tidak mungkin dicapai sempurna, karena semua komponen pada titik didih campuranakan mempunyai tekanan uap yang besar. Destilat yang murni praktis hanya dapat diperoleh jikacairan yang sukar menguap mempunyai tekanan uap yang kecil sekali sehingga dapat diabaikan.2. Proses DestilasiPenguapan dan destilasi umumnya merupakan proses pemisahan satu tahap. Proses ini dapatdilakukan secara tak kontinu atau kontinu, pada tekanan normal ataupun vakum. Pada destilasisederhana, yang paling sering dilakukan adalah operasi taak kontinu. Dalam hal ini campuran yangakan dipisahkan dimasukkan kedalam alat penguap dan dididihkan. Pendidihan terus dilangsungkanhingga sejumlah tertentu komponen yang mudah menguap terpisahkan. Proses pendidihan erathubungannya dengan kehadiran udara permukaan. Pendidihan akan terjadi pada suhu dimana tekananuap dari larutan sama dengan tekanan udara di permukaan cairan.Secara umum proses yang terjadi pada destilasi sederhana atau biasa yaitu : 

Penguapan komponen yang mudah menguap dari campuran dalam alat penguap Pengeluaran uap yang terbentuk melalui sebuah pipa uap yang lebar dan kosong

tanpa perpindahan panas dan pemindahan massa yang disengaja atau dipaksakan yang dapatmenyebabkan kondensat mengalir kembali ke lat penguap.

Jika perlu, tetes-tetes cairan yang sukar  menguap yang ikut terbawa dalam uap dipisahkandengan bantuan siklon dan disalurkan kembali kedalam alat penguap.

Kondensasi uap dalam sebuah kondensor Pendingin lanjut dari destilat panas dalam sebuah alat pendingin

Page 16: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

Penampungan destilat dalam sebuah bejana Pengeluaran residu dari alat penguap Pendinginan lanjut dari residu  yang dikeluarkan Penampungan residu dalam sebuah

bejana. 

Page 17: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

REFLUKS

Prinsip kerja :

Pada rangkaian refluks ini terjadi empat proses, yaitu proses heating, evaporating,

kondensasi dan coolong. Heating  terjadi pada saat feed dipanaskan di labu didih,

evaporating ( penguapan ) terjadi ketika feed mencapai titik didih dan berubah fase

menjadi uap yang kemudian uap tersebut masuk ke kondensor dalam. Cooling terjadi di

dalam ember, di dalam ember kita masukkan batu es dan air , sehingga ketika kita

menghidupkan pompa, air dingin akan mengalir dari bawah menuju kondensor luar,

mengapa air harus dialirkan dari bawah kondensor bukan dari atas ? alasannya adalah 

agat tidak ada turbulensi udara yang menghalangi dan agar air terisi penuh, lihat lagi

rangkaian kalian ( waktunya anda berimajinasi, apa yang akan terjadi jika kita

mengalirkan air dari atas ? ) . Proses yang terakhir adalah kondensasi ( Pengembunan ) ,

proses ini  terjadi di kondensor, jadi terjadi perbedaan suhu anta kondensor dalam yang

berisi uap panas dengan kondensor luar yang berisikan air dingin, hal ini menyebabkan

penurunan suhu dan perubahan fase dari steam tersebut untuk menjadi liquid kembali.

Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatil yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi,namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang tadinya dalam bentuk uap akanmengembun pada kondensor dan turun lagi ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap adaselama reaksi berlangsung. Sedangkan aliran gas N2 diberikan agar tidak ada uap air atau gas oksigenyang masuk terutama pada senyawa organologam untuk sintesis senyawa anorganik karena sifatnyareaktif.

Skema Alat Refluks

 Pemanasan suhu tinggi tanpa ada zat yang dilepaskan. Tabung kondensor dihubungkan dengan selang berisi air dingin. Selang air masuk ada di bagian bawah dan selang air keluar di bagian atas. Prinsipkerja : Pada rangkaian refluks ini terjadi empat proses, yaitu proses heating, evaporating, kondensasidan coolong. Heating terjadi pada saat feed dipanaskan di labu didih, evaporating ( penguapan )terjadi ketika feed mencapai titik didih dan berubah fase menjadi uap yang kemudian uap tersebutmasuk ke kondensor dalam. Cooling terjadi di dalam ember, di dalam ember kita masukkan batu esdan air , sehingga ketika kita menghidupkan pompa, air dingin akan mengalir dari bawah menujukondensor luar, air harus dialirkan dari bawah kondensor bukan dari atas agar tidak ada turbulensiudara yang menghalangi dan agar air terisi penuh. Proses yang terakhir adalah kondensasi (Pengembunan ), proses ini terjadi di kondensor, jadi terjadi perbedaan suhu antara kondensor dalamyang berisi uap panas dengan kondensor luar yang berisikan air dingin, hal ini menyebabkan penurunan suhu dan perubahan fase dari steam tersebut untuk menjadi liquid kembali.

  Prosedur dari sintesis dengan metode refluks adalah Semua reaktan atau bahannya dimasukkan dalamlabu bundar leher tiga. Kemudian dimasukkan batang magnet stirer setelah kondensor pendingin airterpasang Campuran diaduk dan direfluks selama waktu tertentu

Page 18: MID ALAT PRAKTIKUM KO UNSRI

sesuai dengan reaksinya. Pengaturan suhu dilakukan pada penangas air, minyak atau pasir sesuai dengan kebutuhan reaksi. Pelarut akan mengekstraksi dengan panas, terus akan menguap sebagai senyawa murni dan kemudian terdinginkan dalam kondensor, turun lagi ke wadah, pengekstraksi lagi. Demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai  penyaringan sempurna. Penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kalisetiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan. Gas N2 dimasukkan pada salahsatu leher dari labu bundar. Dilakukan dengan menggunakan alat destilasi, dengan merendamsimplisia dengan pelarut/solven dan memanaskannya hingga suhu tertentu. Pelarut yang menguapsebagian akan mengembung kembali kemudian masuk ke dalam campuran simplisia kembali, dansebagian ada yang menguap.

Keuntungan dan Kerugian Metode Refluks

• Keuntungan dari metode refluks adalah: Digunakan untuk mengekstraksi sampel

-sampel yangmempunyai tekstur kasar, dan Tahan pemanasan langsung.

• Kerugian dari metode refluks adalah: Membutuhkan volume total pelarut yang besar,dan Sejumlah manipulasi dari operator.

prinsip kerja : Pada rangkaian refluks ini terjadi empat proses, yaitu proses heating, evaporating, kondensasi dancoolong. Heating terjadi pada saat feed dipanaskan di labu didih, evaporating ( penguapan ) terjadiketika feed mencapai titik didih dan berubah fase menjadi uap yang kemudian uap tersebut masuk kekondensor dalam. Cooling terjadi di dalam ember, di dalam ember kita masukkan batu es dan air ,sehingga ketika kita menghidupkan pompa, air dingin akan mengalir dari bawah menuju kondensor luar, mengapa air harus dialirkan dari bawah kondensor bukan dari atas ? alasannya adalah agat tidakada turbulensi udara yang menghalangi dan agar air terisi penuh, lihat lagi rangkaian kalian (waktunya anda berimajinasi, apa yang akan terjadi jika kita mengalirkan air dari atas ? ) . Proses yangterakhir adalah kondensasi ( Pengembunan ) , proses ini terjadi di kondensor, jadi terjadi perbedaansuhu anta kondensor dalam yang berisi uap panas dengan kondensor luar yang berisikan air dingin,hal ini menyebabkan penurunan suhu dan perubahan fase dari steam tersebut untuk menjadi liquid kembali