microsoft word - demokrasi dalam pandangan

12
ISLAM DAN DEMOKRASI  (PERSPEKTIF SAIFUL MUJANI) RESUME Disajikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ”Metode dan Pendekatan Kajian Islam” Yang dibimbing oleh Dr. Syamsun Ni’am, M.Ag Disusun Oleh: SULAIMAN  NIM:084099029 PROGRAM PASCASARJANA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JEMBER JANUARI 2010 

Upload: alimudini

Post on 06-Jul-2015

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan

5/7/2018 Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/microsoft-word-demokrasi-dalam-pandangan 1/12

 

ISLAM DAN DEMOKRASI 

(PERSPEKTIF SAIFUL MUJANI)

RESUME

Disajikan UntukMemenuhi Tugas Mata Kuliah

”Metode dan Pendekatan Kajian Islam”Yang dibimbing oleh Dr. Syamsun Ni’am, M.Ag

Disusun Oleh: 

SULAIMAN NIM:084099029

PROGRAM PASCASARJANA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) JEMBER JANUARI 2010 

Page 2: Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan

5/7/2018 Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/microsoft-word-demokrasi-dalam-pandangan 2/12

 

PENDAHULUAN

Pada kajian ini tentang Islam dan Demokrasi, saya telaah dari buku

Muslim Demokrat: Islam, Budaya Demokrasi, dan Partisipasi Politik di Indonesia

Pasca-Orde Baru, yang ditulis oleh Saiful Mujani, dan diterbitkan oleh Gramedia

Pustaka Utama, pada tahun 2007

Bagi ilmuwan politik seperti Samual P. Huntington atau ahli sejarah Islam

seperti Bernard Lewis, judul buku “Muslim Demokrat: Islam, Budaya Demokrasi,

dan Partisipasi Politik di Indonesia Pasca-Orde Baru” pasti terasa aneh. Muslim

Demokrat, bagi mereka adalah sebuah contradictio in terminis. Huntington dan

Lewis pasti heran bagaimana mungkin dua kategori yang saling bertentangan

disebut dalam satu tarikan nafas. Bagi mereka, semakin Islami seseorang, maka

akan semakin jauh ia dari nilai-nilai demokrasi.

Selama ini, ada sejumlah pandangan umum yang menunjukkan kontradiksi

diantara dua kategori tadi (Saiful Mujani, hal 32 s/d 34):

Hipotesis pertama, semakin Islami, semakin kecil keterlibatannya dalam kegiatan

masyarakat yang bersifat sekuler.

Kedua, semakin Islami, semakin tidak toleran ia terhadap kelompok lain (terutama

yang berbeda keyakinan).

Ketiga, semakin Islami semakin jauh ia terlibat dalam politik (demokrasi).

Keempat, semakin Islami maka akan semakin tidak percaya ia terhadap institusi

demokrasi.

Hipotesis kelima, semakin Islami, semakin besar pula penolakan atas prinsip

demokrasi.

Keenam, semakin Islami, semakin ia tidak mendukung negara bangsa sebagai

sebuah komunitas politik (karena Islam lebih mengenal konsepsi ummah)

Ketujuh, semakin Islami semakin ia tidak berpartisipasi dalam politik kecuali politik itu terkait dengan tuntutan agama.

Kedelapan, semakin Islami semakin kecil kemungkinan ia menjadi warga yang

setia (tertarik pada politik dan percaya pada institusi politik demokrasi).

Hipotesis terakhir, seorang muslim yang tidak toleran akan cenderung aktif dalam

 politik.

Page 3: Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan

5/7/2018 Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/microsoft-word-demokrasi-dalam-pandangan 3/12

 

Disertasi Saiful Mujani yang kemudian dibukukan ini, ingin menguji

hipotesis yang dibangun oleh orang seperti Huntington dan Lewis, mengenai

Islam dan demokrasi.

Beberapa Temuan.

Melalui survei opini publik, Saiful Mujani menemukan sejumlah

kesimpulan (baca hal 313 s/d 324) :

Islam di Indonesia mempunyai keterlibatan dalam kegiatan

kewarganegaraan sekuler. Ibadah sunnah di NU, identitas ke-Muhammadiyah-an

dan jaringan keterlibatan dalam perkumpulan sesama muslim, justru memperkuat

keterlibatan orang dengan kegiatan yang bersifat sekuler.

Keterlibatan umat Islam di Indonesia dalam kegiatan keagamaan dan

sekuler membuat umat Islam toleran terhadap kelompok lain.Pada hipotesis ketiga, Umat Islam di Indonesia justru memberikan kontribusi

 positif bagi munculnya partisipasi demokrasi.

Keempat, umat Islam yang saleh di Indonesia tidak mengancam

konsolidasi demokrasi.

Ada sejumlah nilai dalam Islam yang diyakini mendukung demokrasi,

yakni melalui ijtihad (penalaran rasional), ijma (konsensus), ikhtilaf (perbedaan

 pendapat), dan syura (konsultasi). Saiful Mujani menyimpulkan, korelasi negatif 

antara Islam dengan prinsip demokrasi meragukan.

Muslim di Indonesia sangat mendukung negara bangsa. Konsepsi tentang

ummah tidak otomatis bertentangan dengan gagasan negara bangsa. Unsur-unsur 

ibadah dalam Islam justru makin memperkuat keterlibatan umat Islam di

Indonesia dengan berbagai masalah masyarakat, tak hanya yang terkait dalam

urusan agama.

Dalam hipotesis kedelapan, Saiful menemukan tak ada kaitan antara

keimanan seorang muslim dengan ketertarikan dengan politik dan kepercayaan

terhadap institusi politik.

Terakhir, Islamisme yang bersifat intoleran tak terkait dengan aktifitas

 politik. Seorang muslim yang intoleran justru cenderung tidak aktif dalam politik 

dan bukan merupakan ancaman bagi demokrasi.

Page 4: Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan

5/7/2018 Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/microsoft-word-demokrasi-dalam-pandangan 4/12

 

Biografi

Saiful Mujani lahir dari keluarga kiai di Serang, Banten, 8 Agustus 1962.

Perjalanan studinya tergolong unik. Ia mulai kuliah di Fakultas Kedokteran

Universitas Tarumanegara, Jakarta yang dia kecap hanya 2 tahun sebab dia keluar dari sana. Ia sempat mendapat kecaman dari orang tua yang lebih

menginginkannya masuk kuliah bidang umum. Rupanya dia lebih meminati kajian

  perbandingan agama dan dia melanjutkannya ke IAIN (Institut Agama Islam

 Negeri) Jakarta, mendalami tasawuf dan filsafat.

Ketika dirinya mendapatkan beasiswa fullbright ke Amerika Serikat,

awalnya Saiful lebih memilih sosiologi agama. Namun, hal itu menjadi urung

karena seniornya Bachtiar Effendy yang baru lulus dari ilmu politik Ohio State

University menyarankan dia masuk jurusan ilmu politik yang didominasi para

 profesor berbasis survei.

Setelah dia lulus dari Ohio, Saiful membentuk Lembaga Survei Indonesia

(LSI). Bertepatan dengan pemilu 1999, Saiful menyiapkan proposal survei

nasional yang lebih akademik. Dia pun mengajak gurunya, Bill Liddle yang

mendapat sponsor dari National Science Foundation, sebuah lembaga bergengsi

  penopang riset milik pemerintah di Amerika. Dia pun merangkul Laboratorium

Ilmu Politik Universitas Indonesia. Yang kemudian bergabung di sana, Eep

Saefulloh Fatah dan Valina Singka.

Setelah Pemilu 1999 selesai, Saiful semakin ketagihan melakukan

  penelitian. Dengan menggandeng Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat

Universitas Islam Negeri Jakarta, pada 2001 dan 2002, Saiful menggelar survei

lagi dengan temanya kaitan Islam dan demokrasi. Survei ini menjadi basis

disertasi doktornya dan menjadi disertasi terbaik. Sejak saat itu, namanya semakin

diperhitungkan.

Page 5: Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan

5/7/2018 Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/microsoft-word-demokrasi-dalam-pandangan 5/12

 

PEMBAHASAN

Demokrasi dalam Pandangan Islam

(Perspektif Saiful Mujani)

Definisi Demokrasi

Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demosyang berarti rakyat,

dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai

 pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,

oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci

tersendiri dalam bidang ilmu politik.

Lincoln mendefinisikan demokrasi yaitu pemerintahan rakyat, melalui

rakyat, dan untuk kepentingan rakyat. Secara harfiah, demokrasi adalah sistem

 pemerintahan yang sangat terbuka dan akuntabel. Karena kekuasaan negara yang

diperoleh dari rakyat, juga harus digunakan untuk kesejahteraan rakyat dan

kemakmuran rakyat (trias politica).

Islam dan Demokrasi 

Seperti yang telah penulis sampaikan dalam pendahuluan, bahwa

masyarakat muslim di Indonesia sangat beragam. Dimana mereka berada dalam

kelompok atau organisasi dan partai yang berbasis Islam, serta masing-masing

memiliki konsep tersendiri yang khas dalam mencirikan identitasnya. Begitu pula

dalam kaitannya dengan politik. Keragaman persepsi, sikap, dan perilaku umat

Islam Indonesia berkisar dari yang paling liberal di sebelah kiri, hingga Islamisme

 paling radikal sebelah kanan.

Para sarjana Barat, seperti Samuel Huntington, Benard Lewis, dan Elle

Kedourie memandang Islam dan demokrasi sebagai dua makhluk yang berbeda,

dan keduanya berjalan sendiri-sendiri. Mereka mengklaim bahwa Islam

  bertanggung jawab atas kegagalan demokrasi di negara-negara yang mayoritas

 penduduknya muslim. Dapat dikatakan bahwa, semakin kuat Islam dalam suatu

masyarakat, demokrasi semakin tidak tumbuh di masyarakat tersebut.

Pandangan ketiga tokoh tersebut tentang Islam dan hubungannya dengan

 politik adalah sebagai berikut:

Page 6: Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan

5/7/2018 Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/microsoft-word-demokrasi-dalam-pandangan 6/12

 

Islam merupakan pandangan hidup yang total berlandaskan syariah yang

mengatur seluruh aspek kehidupan individu dan masyarakat Islam, dan

karena itu tidak ada perbedaan antara agama dan politik.

Pandangan hidup ini bukan gejala pinggiran melainkan gejala arus utama.

Islam bersifat antagonis terhadap demokrasi, dan karenanya demokrasi di

masyarakat muslim tidak akan tumbuh.

Menurut Saiful Mujani, pandangan mengenai adanya gap antara Islam dan

demokrasi hanya terjadi pada kelompok yang tidak menghendaki konsep manusia

yang disejajarkan dengan konsep Islam yang sumber utamanya adalah al-Qur’an

dan Hadits, yang di deskripsikan melalui tekstual saja.

Padahal, jika saja kita fleksibel dengan keadaan dan tidak selalumenyalahkan keadaan, serta jujur mengakui bahwa terdapat nilai-nilai Islam

dalam demokrasi, maka tentunya tidak terjadi sikap egois bahwa kelompoknya-

lah yang paling benar mengusung Islam.

Mayoritas ahli politik modern dalam negara Islam, melihat adanya

  persamaan dan kemiripan antara Islam dan demokrasi. Namun, hal itu hanya

cocok untuk mendeskripsikan sebagian sisi sistem Islam tersebut. Pada

kenyataannya, keduanya pun memiliki perbedaan.

Jika yang dimaksud dengan demokrasi adalah konsep politik dan sosial,

maka diantara persamaan tersebut yaitu mengenai konsep persamaan di hadapan

undang-undang, kebebasan berkepercayaan dan akidah, mewujudkan keadilan

sosial, dan jaminan atas HAM, merupakan persamaan yang secara umum

dipahami dari ruh Islam dan karakter syariatnya. Pada kenyataannya, syariat Islam

  berusaha untuk merealisasikan keadilan yang mutlak dalam bentuknya yang

sempurna, dan memberi manusia kehidupan mulia sesuai kemanusiaan.

Sedangkan jika yang dimaksud dengan demokrasi adalah sistem yang

menjadi ikutannya (pembagian kekuasaan), maka dalam Islampun seperti itu.

Kekuasaan legislatif-terletak dalam diri umat secara kolektif dan terpisah dari

kekuasaan imam atau pemimpin negara.

Page 7: Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan

5/7/2018 Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/microsoft-word-demokrasi-dalam-pandangan 7/12

 

Secara singkat, Islam memiliki potensi untuk memperkuat demokrasi

karena beberapa nilainya mendukung demokrasi, seperti ijtihad (penalaran

rasional), ijma (konsensus), ikhtilaf (perbedaan pendapat), dan syura’ (konsultasi).

Atau dengan kata lain demokrasi sebenarnya adalah milik Islam. Prinsip

demokrasi antara lain egality (persamaan), equality (keadilan), liberty

(kebebasan), human right (HAM), dan lain sebagainya. Prinsip-prinsip demokrasi

ini rupanya sejalan dengan ajaran Islam antara lain:

1. Syura’  

Dalam demokrasi prinsip syura’ sangat dititik-beratkan. Syura’ yang

  berasal dari kataal-musywarah (musyawarah) yaitu prinsip tentang cara

 pengambilan keputusan untuk mencapai kesepakatan bersama. Sesuai dengan

Firman Allah :

Artinya: “dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan

Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka

(diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka

menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada

mereka.” (Q.S. Asy-Syuura’: 38)

dan Firman Allah SWT :

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi

 berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.

karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi

mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan

itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka

  bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”( Q. S. Ali Imran :159)

Dalam syura’, peranan umat sangat penting. Karena, sesuai pula

dengan hadits Rasulullah Saw bahwa orang Islam dengan orang Islam

lainnya diibaratkan seperti bagian pada satu bagian, yang mana setiap

  bagian menguatkan bagian yang lain. Jadi, dengan adanya musyawarah

diharapkan menjadi kekuatan Islam.

Page 8: Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan

5/7/2018 Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/microsoft-word-demokrasi-dalam-pandangan 8/12

 

2. Al-‘Adalah (Keadilan)  

Dalam menegakkan hukum, termasuk rekruitment dalam berbagai

 jabatan pemerintahan harus adil dan bijaksana.

Artinya: “Maka karena itu serulah (mereka kepadagama ini) dan tetaplah

sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah

mengikuti hawa nafsu mereka dan Katakanlah: “Aku beriman

kepada semua kitab yang diturunkan Allah dan aku

diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah

Tuhan Kami dan Tuhan kamu. bagi Kami amal-amal Kami dan

  bagi kamu amal-amal kamu. tidak ada pertengkaran antara

Kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-

 Nyalah kembali (kita)”.” (Q. S. Asy-Syura: 15)

3. Al-Musawah (Kesejajaran/ Kesetaraan) 

Dalam prinsip ini, tidak ada pihak yang merasa lebih tinggi dari yang

lain sehingga dapat memaksakan kehendaknya. Penguasa tidak bisa otoriter 

terhadap rakyat, demi menghindari hegemoni penguasa atas rakyat. Al-

Musawah adalah sebagai konsekuensi logis dari prinsip Syura’ dan ‘Adalah.

Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

 berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu

disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”

(Q. S. Al-Hujurat: 13)

4. Ijma’  

Ijma yaitu persetujuan umat Islam tentang masalah agama. Adanya

konsep ijma menjadi keistimewaan syariat Islam, memperkuat statement

  bahwa Islam memberikan tempat khusus bagi umat dan aspirasinya dalam

sistem Islam, yang lebih tinggi daripada apa yang mungkin dapat dicapai

dalam sistem demokrasi manapun. Jauh sebelum J. J. Roussou, kaum muslim

Page 9: Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan

5/7/2018 Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/microsoft-word-demokrasi-dalam-pandangan 9/12

 

telah menetapkan bahwa aspirasi umat adalah sakral dan merupakan kehendak 

Allah, serta dijadikan salah satu sumber hukum dalam Islam.

5. Amanah dan Al-Mas’uliyah (Tanggung Jawab) 

Amanah adalah sikap pemenuhan kepercayaan yag diberikan

seseorang kepada orang lain. Kekuasaan dan jabatan adalah amanah yang

  perlu diwaspadai, bukan nikmat. Maka, rasa tanggung jawab seorang

  pemimpin atau penguasa harus dipenuhi amanahyang harus

dipertanggungjawabkan.

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila

menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan

dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang

sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

mendengar lagi Maha melihat.” (Q. S. An-Nisa: 58)

6. Al-Hurriyah (Kebebasan)  

Setiap warga masyarakat diberikan hak dan kebebasan untuk 

mengekspresikan pendapatnya.

Selain persamaan dan dukungan Islam terhadap demokrasi, terdapat

 pula perbedaan penting yang terdiri dalam tiga unsur:

a.  Yang dimaksud dengan istilah rakyat atau bangsa dalam sistem

demokrasi modern, seperti dikenal di dunia barat adalah rakyat

yang terbatas pada lingkup teritorial geografis, disatukan oleh

ikatan darah, ras, bahasa, dan tradisi yang sama. Sedanakan umat

(ummah) dalam sistem Islam adalah suatu kumpulan yang

disatukan bukan oleh ikatan kesatuan tempat, darah, dan lainnya,

melainkan ikatan akidah dalam pemikiran dan dan emosi.

 b.  Tujuan demokrasi barat adalah untuk kepentingan dunia atau

materi, yang berusaha mewujudkan kebahagiaan umat beserta

Page 10: Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan

5/7/2018 Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/microsoft-word-demokrasi-dalam-pandangan 10/12

 

kebutuhannya di dunia ini. Namun, tujuan sistem Islam/ demokrasi

Islam mencakup tujuan duniawi dan ruhani.

c.  Kekuasaan umat (rakyat) dalam demokrasi barat bersifat mutlak,

sebagai pemegang kedaulatan. Tetapi dalam Islam, kekuasaan umat

(rakyat) tidak semutlak itu, tetapi terikat oleh syariat, yaitu agama

Allah yang wajib dilaksanakan setiap individu. Sehingga setiap

orang tak dapat berbuat sewenang-wenang melampaui batasan

hukum yang ada.

Page 11: Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan

5/7/2018 Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/microsoft-word-demokrasi-dalam-pandangan 11/12

 

KESIMPULAN

Setiap konsep yang dibuat oleh manusia memiliki kekurangan yang tak 

dapat dipungkiri, namun kekurangan itu dapat tertutupi dengan memperbaikinya.

Begitu pula demokrasi, yang tak luput dari berbagai mudharat, namun selama

mashlahat masih bisa diambil, maka tetap sahuntuk digunakan.

Kondisi-lah yang harus menyesuaikan dengan al-Qur’an, bukan al-Qur’an

yang menyesuaikan kondisi. Dapat dianalogikan; jika kita membeli sepatu dengan

ukuran yang lebih kecil/besar dari ukuran kaki kita, maka yang harus dilakukan

adalah memilih sepatu sesuai ukuran kaki kita, bukan kaki kita yang

menyesuaikan dengan sepatu, karena itu mustahil.

Begitupula yang saya maksud dengan demokrasi dalam pembahasan ini.

Karena pembahasan ini mengenai demokrasi dalam kacamata Islam. Ketika

 pelaksanaan demokrasi itu tidak sesuai dengan nilai-nilai al-Qur’an, maka harus

menyesuaikannya, bukan al-Qur’an yang menyesuaikan demokrasi.

Demokrasi dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam tetap dapat

digunakan, karena memang telah ada beberapa persamaan yang mendukungnya.

Selama hal ini masih memberikan manfaat bagi umat, maka kita dapat

menerapkan sistem tersebut.

 Namun, jika faktanya demokrasi di Indonesia belum menjalankan prinsip-

  prinsipnya, maka kesetaraan yang menjadi kunci utama demokrasi nampaknya

  belum tercapai. Bahwa nyatanya rakyat masih banyak yang tertindas

membuktikan adanya ketidak-setaraan dalam perjalanan demokrasi ini. Untuk itu,

diperlukan kerja besar untuk membenahi demokrasi di Indonesia agar dapat

menyejahterakan rakyat dari semua golongan.

Page 12: Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan

5/7/2018 Microsoft Word - Demokrasi Dalam Pandangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/microsoft-word-demokrasi-dalam-pandangan 12/12

 

BAHAN BACAAN

Saiful Mujani, Muslim Demokrat: Islam, Budaya Demokrasi, dan Partisipasi

Politik di Indonesia Pasca-Orde Baru, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2007