miasis dan lutatio patella

12
MIASIS KASUS I MIASIS Anamnesa Flole dibawa ke Animal Klinik pada tanggal 14 Maret 2015 dengan anamnesa anjing tersebut baru ditemukan tadi malam (13 Maret 2015). Pemeriksaan fisik menunjukkan terdapat miasis pada daerah punggung yang membentuk 3 lubang besar. Letak miasis tersebut di bagian lateral flank kiri dan lateral scapula kanan. Gambar 1 Kasus Miasis pada Anjing yang sudah diobati Signalement Nama : Flole Jenis Hewan : Anjing Ras : Mixed Warna Rambut : Hitam putih Jenis Kelamin : Betina Umur : 3 bulan Bobot badan : 1,9 kg Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum Perawatan : Buruk Habitus : Tulang punggung lurus Gizi : Baik Pertumbuhan badan : Baik Sikap Berdiri : Berdiri dengan empat kaki Suhu tubuh : 39,5 o C Frekuensi nadi : 120 kali/menit

Upload: adib-mustofa

Post on 18-Nov-2015

52 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

miasis disertai luxatio

TRANSCRIPT

MIASISKASUS IMIASIS

AnamnesaFlole dibawa ke Animal Klinik pada tanggal 14 Maret 2015 dengan anamnesa anjing tersebut baru ditemukan tadi malam (13 Maret 2015). Pemeriksaan fisik menunjukkan terdapat miasis pada daerah punggung yang membentuk 3 lubang besar. Letak miasis tersebut di bagian lateral flank kiri dan lateral scapula kanan.

Gambar 1 Kasus Miasis pada Anjing yang sudah diobatiSignalementNama: FloleJenis Hewan: AnjingRas: MixedWarna Rambut: Hitam putihJenis Kelamin: BetinaUmur: 3 bulanBobot badan: 1,9 kgPemeriksaan Fisik1. Keadaan UmumPerawatan: BurukHabitus : Tulang punggung lurusGizi : BaikPertumbuhan badan: BaikSikap Berdiri: Berdiri dengan empat kakiSuhu tubuh: 39,5 oCFrekuensi nadi : 120 kali/menitFrekuensi nafas: 28 kali/menit1. Adaptasi Lingkungan : Baik1. Kulit dan RambutAspek rambut: Licin, halusKerontokan : Tidak rontokKebotakan: Tidak terdapat alopeciaTurgor kulit: Kurang baik (>3 detik)Permukaan kulit: Halus, kotor, terdapat miasisBau kulit: Bau khas anjing1. Kepala dan LeherInspeksi Ekspresi wajah: BaikPertulangan kepala: Kompak, tegas, simetrisPosisi tegak telinga: Kedua telinga terkulaiPosisi kepala: Tegak terhadap badan Mata dan orbita mata kananPalpebrae : Membuka dan menutup sempurnaCilia: Tidak ada kelainanKonjungtiva: Rose, basah, dan bersihMembran nictitans: Tersembunyi

Mata dan orbita mata kiriPalpebrae: Membuka dan menutup sempurnaCilia: Tidak ada kelainanKonjungtiva: Rose, basah, dan bersihMembran nictitans: TersembunyiBola mata kananSklera : Putih, tidak ada kelainanKornea: Transparan (bening)Iris: Tidak ada perlekatanLimbus: Ada, merataPupil: Mengecil dan melebar dengan refleks yang baikRefleks pupil: AdaVasa injeksio: Tidak adaBola mata kiriSklera : Putih, tidak ada kelainanKornea: Transparan (bening)Iris: Tidak ada perlekatanLimbus: Ada, merataPupil: Mengecil dan melebar dengan refleks yang baikRefleks pupil: AdaVasa injeksio: Tidak adaHidung dan sinus hidungBentuk: SimetrisLubang hidung: Tidak ada kelainanAliran udara: Bebas keduanyaMulut dan rongga mulutLesio/ luka bibir: Tidak adaMukosa mulut: Rose, kering, dan bersihGigi geligi: Tidak ada kelainanLidah : Tidak ada kelainanTelingaPosisi telinga: Terkulai keduanyaBau : Khas cerumenPermukaan : Halus dan rataRefleks panggilan: AdaLeherPerototan : Teraba dan simetrisTrakhea: Tidak ada kelainan Esofagus: Teraba, tidak terdapat makanan1. Sistem PertahananLn. MandibularisUkuran : Tidak ada perubahanLobulasi: JelasPerlekatan: Tidak ada perlekatanKonsistensi: KenyalSuhu kulit: Sama dengan suhu sekitarKesimetrisan: SimetrisLn. RetropharyngealisUkuran : Tidak ada perubahanLobulasi: JelasPerlekatan: Tidak ada perlekatanKonsistensi: KenyalSuhu kulit: Sama dengan suhu sekitarKesimetrisan: SimetrisLn. Axilaris, Prescapularis: Tidak terabaLn. PopliteaUkuran : Tidak ada perubahanLobulasi: JelasPerlekatan: Tidak ada perlekatanKonsistensi: Kenyal Suhu kulit: Sama dengan suhu sekitarKesimetrisan: Simetris1. ThoraxSistem pernafasanInspeksiBentuk rongga thohrax: SimetrisTipe pernafasan: CostalRitme: TeraturIntensitas: DalamFrekuensi: 28 kali/menitTrakhea: Tidak ada kelainanPalpasiPenekanan rongga thorax: Tidak ada reaksi sakitPalpasi intercostal: Tidak ada reaksi sakitBatuk : Tidak ada refleks batukAuskultasi Suara pernafasan: TerdengarSuara ikutan : Tidak ada suara ikutan1. Sistem peredaran darahInspeksiIctus cordis: Tidak terlihatAuskultasiFrekuensi: 128 kali/ menitIntensitas: KuatRitme: RegulerSuara sistol dan diastol: JelasSuara ekstrakardial: Tidak adaSinkron pulsus dan jantung: Sinkron1. Abdomen dan Organ Pencernaan yang berkaitanInspeksi Besarnya: Tidak ada perubahanBentuknya: Tidak ada perubahanPalpasi (Profundal pada hewan kecil)Epigastrikus: Tidak ada rasa sakitMesogastrikus: Tidak ada rasa sakitHypogastrikus: Tidak ada rasa sakitIsi usus halus dan usus besar: KosongAuskultasiSuara peristaltik usus: TerdengarAnusSekitar anus: BersihRefleks sphincter ani: AdaKebersihan daerah perineal: Bersih1. Alat Perkemihan dan Kelamin (Urogenitalis)Preputium: Tidak ada kelainanPenis: Tidak ada kelainan, mukosa roseSkrotum: Tidak ada kelainan1. Alat Gerak InspeksiPerototan kaki depan: KompakPerototan kaki belakang: KompakSpasmus otot: Tidak adaTremor: Tidak adaSudut persendian: Tidak ada kelainanCara bergerak-berjalan: KoordinatifCara bergerak-berlari: KoordinatifKestabilan pelvis: Stabil, tidak ada kelainanKesimetrisan: SimetrisPalpasi struktur pertulanganKaki kiri depan: KompakKaki kanan depan: KompakKaki kiri belakang: KompakKaki kanan belakang: KompakKonsistensi pertulangan: Keras, tidak ada perubahanReaksi saat palpasi: Tidak ada rasa sakitPanjang kaki depan kanan/kiri: SamaPanjang kaki belakang kanan/kiri: SamaDiagnosa: Miasis Prognosa: Fausta

Tabel 1 Rekam medik harian FloleTanggalAnamnesePemeriksaan fisikTerapi

14/03/2015Ditemukan tadi malam oleh pemiliknyaBB=1,9 kgT=39,50CTerdapat miasis di daerah punggung yang membentuk 3 lubang besar. Letak miasis tersebut di bagian lateral flank kiri dan lateral scapula kanan. T/Luka dibersihkan dengan Ivomec 0,5 ml untuk flushing. CefatforteBID 1 mlElizabeth Collar

PEMBAHASANMiasis merupakan suatu penyakit pada kulit yang berawal dari luka terbuka yang dimanfaatkan oleh lalat untuk bertelur pada jaringan tersebut. Menurut Wardhana (), infetasi lalat ke dalam suatu jaringan hidup makhluk hidup. Kejadian miasis pada hewan banyak ditemukan pada punggung, mulut, kaki, vulva, tanduk atau pusar. Luka terbuka yang berukuran kecil dapat menjadi membesar apabila terjadi miasis. Infeksi dimulai saat adanya luka terbuka, selanjutnya larva bergerak lebih dalam menuju jaringan otot sehingga menyebabkan luka melebar (Wardhana ). Kondisi terebut menyebabkan tubuh hewan melemah, nafsu makan menurun, demam, bahkan anemia dapat pula terjadi (Sukarsih 1999). Jenis lalat yang menyebabkan miasis pada umunya adalah Chrysomya bezziana. Lalat ini berwarna biru metalik, biru keunguan, atau biru kehijauan yang memiliki kepala berwarna orange dengan mata berwarna merah Wardhana ().Patogenesis kejadian miasis adalah luka terbuka menimbulkan bau darah yang segar sehingga menarik lalat betina untuk meletakkan telur di luka terebut. Telur akan menetas menjadi larva kurang dari 12 jam dan bergerak memasuki jaringan. Aktivitas larva didalam jaringan tubuh menyebabkan kerusakan jaringan semakin parah. Kondii ini menyebabkan bau menyengat dan mengundang lalat yang lain hinggap (Chrysomya megacephala, Sarcophaga sp., musca sp. )Flole dibawa ke Animal Klinik pada tanggal 14 Maret 2015 dengan anamnesa anjing tersebut baru ditemukan tadi malam (13 Maret 2015). Pemeriksaan fisik menunjukkan terdapat miasis pada daerah punggung yang membentuk 3 lubang besar. Letak miasis tersebut di bagian lateral flank kiri dan lateral scapula kanan. Pengobatan awal yang dilakukan pada anjing tersebut adalah luka dibersihkan dengan cara Ivomec diinjeksikan sebanyak 0,5 ml. Ivomec akan melepaskan gamma amino butirat acid (GABA) pada pre sinaps neuron yang akan menyebabkan paralisis parasit dan kemudian mati (Plumb 2008). Selanjutnya larva lalat yang keluar dari luka tersebut diambil satu persatu sampai larva lalat tidak ada pada luka tersebut. Luka yang sudah bersih dari larva lalat kemudian diberikan salep Bepanten yang mengandung Dexpanthenol suatu bentuk provitamin / precusor B5 yang setelah dioleskan dan menembus kulit akan berubah menjadi vitamin B5 (pantothenic acid). Vitamin B5 berperan pada metabolisme energi sel kulit (Krebs cycle). Hasil dari metabolisme energi itu adalah ATP (Adenosin Tri Phospate) merupakan suatu bentuk energi yang akan dipakai sel kulit untuk kelangsungan hidupnya termasuk beregenerasi mengganti yang rusak.Pengobatan selanjutnya luka dibersihkan dengan menggunakan kalium permanganat dan diolesi Bepanten. Kalium permanganat merupakan kausatik material yang dapat meluruhkan jaringan nekrotik sehingga timbul jaringan baru (Flody AE dan RA Mansmann 2007). SIMPULAN

Anjing terkena miasis akibat adanya luka terbuka di bagian punggung yang tidak segera diobati sehingga menarik lalat untuk bertelur di luka tersebut dan menjadi miasis. Pengobatan yang dilakukan dengan cara mengeluarkan semua larva dan membersihkan luka tersebut dengan kalium permanganat serta diolesi salep.

Flody AE, RA Mansmann. 2007. Equine Podiatry. Philadelphia: Elsevier Saunders.

LUXATIO PATELLAPEMBAHASANLuxatio Patella adalah suatu keadaan dimana os patella bergeSer dari tempatnya yaitu lekukan trochlea dari tulang paha/femur. Kasus ini sering ditemukan pada anjing ras kecil dan sedang seperti Chihuahua,Pomeranian,Poodle,Pekingese,Yorkshire Terrier,Pug, danChow Chow, luxatio patella kadang-kadang juga ditemukan pada ras besar seperti German Shepherd (Koesharyono 2008). Kejadian penyakit ini sering terjadi pada anjing dan jarang pada kucing. Menurut Oakland veterinary referral services (2010), luxatio patella dibagi dalam dua kategori, kategori yang pertama luxatio patella mediale yang disebabkan kongenital yang umumnya terjadi pada anjing ras kecil. Kategori kedua luxatio patella laterale yang disebabkan oleh trauma dan dapat terjadi di banyak hewan (Oakland veterinary referral services 2010). Hewan mengalami kesakitan saat dislokasi, namun saat patella kembali ke posisi semula rasa sakit akan hilang. Tanda-tanda akan terjadinya luxatio patella sudah dapat dideteksi sejak lahir, akan tetapi keadaan ini kebanyakan baru diketahui pada waktu anjing sudah berumur 3-4 bulan (Koesharyono 2008).Luxatio patella dapat diketahui melalui anamnesa, gejala klinis, maupun foto rontgen dari kaki belakang. Gejala klinis anjing terkena kasus ini, anjing sesekali mengangkat salah satu kaki belakangnya pada waktu berjalan atau berlari kemudian anjing berjalan normal kembali (Koesharyono 2008). Pemeriksaan klinis dengan palpasi melalui metode drawer tes di daerah lutut pada kaki yang pincang terasa adanya pergeseran patella dari lekukan trochlea, arah bergesernya patella dapat dirasakan ke arah medial (dalam) atau ke arah lateral (luar). Pemeriksaan klinis tersebut dapat diperkuat dengan membuat foto rontgen dari kaki yang diduga bermasalah. Hasil foto rontgen tersebut dapat menunjukkan berapa derajat patella bergeser dari tempatnya.Besi dibawa ke Animal Klinik pada tanggal 16 Maret 2015 dengan anamnesa anjing tersebut mengalami kepincangan dan kadang-kadang saat berjalan berhenti sendiri. Pemeriksaan fisik secara palpasi dengan metode drawer tes menunjukkan terdapat luxatio patella pada kaki sebelah kiri, untuk meneguhkan diagnosa dilakukan foto rontgen sebagai diagnosa penunjang. Hasil foto rontgen didapatkan terjadi luxatio patella mediale pada kaki sebelah kiri. Menurut Oakland veterinary referral services 2010, pengobatan pada luxatio patella tergantung pada derajat luxatio dan kepincangan, umur hewan, dan masalah yang berkaitan dengan lutut. Operasi luxatio patella dilakukan apabila hewan mengalami kepincangan dan kesakitan. Tujuan dari operasi luxatio patella adalah mengembalikan patella ke posisi yang benar dan mempertahankan patella tetap pada tempatnya. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan memindahkanpatella dan ligamennyapada posisi yang benar yaitu pada lekukan trochlea. Pada kasus-kasus tertentu dimana lekukan trochlea berbentuk datar/cembung maka lekukan trochlea tersebut perlu diperdalam (dibuat bentuk cekung) terlebih dahulu dengan menggunakan scalpel dan kuret tulang (seperti terlihat pada gambar 3).

Gambar 3. Metode operasi untuk memperdalam lekukan trochleaSumber: (Koesharyono 2008).Keterangan gambar :3A & 3B: Dibuat sayatan pada tulang rawan trcohlea dengan pola V; 3C :Sayatan dikuakkan; 3D : Tulang dikerok menggunakan kuret untuk memperdalam lekuktrochlea; 3E : Sayatan dikembalikan lagi ke posisi semula(sudah terlihat adanya lekukan pada trochlea)3F: Dilakukan jahitan/fixasi ligamentum patella dengan ligamentum collateral bagian lateral. (Koesharyono 2008).Setelah patella dapat dikembalikan ke tempatnya maka segera dilakukan fiksasi dengan jalan menjahit ligamentum patella dengan tulang fabella bagian lateral dengan membentuk angka 8 menggunakan benang PGA nomor 2.0 atau 1.0 untuk anjing besar. Tingkat keberhasilan metode ini di atas 75%. Setelah operasi, disarankan kepada pemilik untuk membatasi pergerakan anjing tersebut dengan mengandangkan anjing selama 2 minggu. Perawatan selama operasi adalah penggantian perban 3-5 hari post operasi dan jahitan dibuka setelah10-14 hari post operasi. Latihan berjalan dilakukan pada 10-12 minggu setelah operasi.

http://www.anjingkita.com/wmview.php?ArtID=5864Luxatio Patella Pada Anjing dan Penanganannya