meyakini bahwa agama mengajarkan …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/model... · 3.2....

13
Modul 2 MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN TOLERANSI,KERUKUNAN, DAN MENGHINDARI DIRI DARI TINDAK KEKERASAN SERTA MENJAUHI PERGAULAN BEBAS Pendidikan Kesetaraan Program Paket C Mahir Daring Disusun Oleh: TIM PAI Irpan, S.Pdi., MA Neneng Maemunah Apep Mohamad Ramdan Waluyo Saputro, SH., M.Pd Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) Jawa Barat Tahun 2017

Upload: others

Post on 28-Jul-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

Modul 2

MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN

TOLERANSI,KERUKUNAN, DAN MENGHINDARI DIRI

DARI TINDAK KEKERASAN SERTA MENJAUHI

PERGAULAN BEBAS

Pendidikan Kesetaraan Program Paket C Mahir Daring

Disusun Oleh: TIM PAI

Irpan, S.Pdi., MA

Neneng Maemunah

Apep Mohamad Ramdan

Waluyo Saputro, SH., M.Pd

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

(PP PAUD dan Dikmas) Jawa Barat

Tahun 2017

Page 2: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

i

Kata Pengantar

Pendidikan Kesetaraan Program Paket C Mahir dalam Jaringan dikembangkan untuk

memberikan layanan bagi masyarakat yang membutuhkan pendidikan namun terhambat

pada waktu dan jarak. Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Program Paket C Mahir

dalam Jaringan dirancang agar peserta didik mampu belajar mandiri sehingga peserta

didik dapat menentukan kebutuhan belajarnya, merumuskan tujuan belajaranya,

mengidentifikasi sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar serta

mampu mengukur hasil belajarnya. Dengan kata lain, peserta didik dapat menentukan

bagaimana, kapan dan dimana dia akan belajar.

Namun demikian untuk membantu peserta didik dalam memperoleh sumber belajar,

maka disediakan media pembelajaran dalam bentuk modul dan audiovisual.

Modul dikembangkan untuk untuk tiga belas mata pelajaran, yaitu 1) Pendidikan Agama

Islam,

2) Pendidikan kewarganegaraan, 3) Bahasa Indonesia, 4) Bahasa Inggris, 5) Matematika,

6) Sejarah Indonesia, 7) geografi, 8) ekonomi, 9) Sosiologi, 10) Sejarah Peminatan, 11)

Seni Budaya, 12) Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, 13) Keterampilan

fungsional (house keeping). Modul ini diharapkan mampu mempermudah penyajian

pesan, mengatasi keterbatasan waktu dan ruang peserta didik, serta mengembangkan

kemampuan peserta didik dalam menggali dan berinteraksi langsung dengan lingkungan

dan sumber belajar lainnya.

Guna memudahkan peserta didik dalam mempelajari materi yang ada, modul memuat

deskripsi, petunjuk penggunaan modul, standar kompetensi, peta konsep dan kegiatan

belajar. Kegiatan Belajar yang memuat tujuan pembelajaran, uraian materi, rangkuman

dan latihan soal. Tugas dan kunci jawaban akan disampaikan terpisah melalui aplikasi

pembelajaran paket c dalam jaringan, paketcdaring.seamolec.org.

Semoga Bermanfaat.

Penulis

Page 3: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

ii

Daftar Isi

Kata pengantar .................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

Petunjuk Penggunaan ........................................................................................ iii

Pendahuluan ....................................................................................................... 1

Kegiatan Belajar .................................................................................................. 2

A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................ 2

B. Uraian Materi ............................................................................................ 2

C. Rangkuman Materi ................................................................................... 6

D. Latihan ....................................................................................................... 6

Daftar Pustaka ................................................................................................... 8

Page 4: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

iii

Petunjuk Penggunaan

Bahan Belajar ini diperuntukkan bagi peserta didik Paket C Mahir dalam jaringan

derajat 1. Proses pembelajaran dikemas dalam bentuk modul, masing-masing

modul saling berurutan dan menjadi satu kesatuan pemahaman untuk dihayati dan

diamalkan. Cepat atau lambatnya penyelesaian modul tersebut sangat tergantung

pada kesungguhan dan kerajianan anda mempelajarinya.

A. Cara Belajar

Cara belajar anda akan menentukan penguasaan dan keberhasilan anda

sebagai peserta didik paket C Mahir dalam jaringan derajat 1. Ikutilah petunjuk

belajar ini agar anda dapat memahami isi bahan belajar ini dengan baik.

1. Yakinkan diri anda bahwa anda telah siap untuk belajar.

2. Tenangkan pikiran dan pusatkan perhatian anda pada bahan belajar yang

akan anda pelajari.

3. Berdoalah sejenak sesuai agama dan keyakinan anda dan sekarang anda

siap untuk belajar.

4. Baca dan pahami deskripsi isi dari setiap bahan belajar, agar anda dapat

mengetahui apa yang harus dipelajari dari isi bahan belajar.

5. Baca dan pahami secara mendalam tujuan yang harus dicapai setelah

melakukan pembelajaran

6. Bacalah uraian materi secara seksama. Tandai dan catat materi yang

belum/kurang anda pahami.

7. Diskusikan materi-materi yang belum dipahami dengan teman,

tutor/pendidik, dan/atau orang yang dianggap ahli dalam bidang ini melalui

chat, e-mail, forum diskusi atau bertanya langsung saat video converence.

8. Anda juga dapat mempelajari materi melalui media yang tersedia seperti

video, ppt, dan gambar. Media yang ada karena akan lebih memudahkan

anda mempelajari materi/isi yang diuraikan.

9. Carilah sumber atau bacaan lain yang relevan dengan untuk menunjang

pemahaman dan wawasan tentang materi yang sedang anda pelajari.

10. Kerjakan soal latihan /evaluasi dalam modul atau dalam aplikasi untuk

mengukur tingkat penguasaan materi sebagai hasil pembelajaran.

11. Kerjakan soal ujian modul sebagai syarat untuk membuka modul berikutnya.

12. Jika hasil anda belum memuaskan jangan putus asa, cobalah lebih giat lagi

belajar.

Page 5: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

iv

B. Pengukuran kemampuan Belajar

1. Jawablah pertanyaan ujian modul dalam aplikasi setiap akhir modul

2. Jawaban benar atau salahakan terlihat langsung dalam setiap pertanyaan.

3. Hasil ujian modul akan langsung keluar setelah anda selesai

menyelesaikan seluruh soal.

Arti tingkat penguasaan yang

capai: 90 – 100 = baik sekali

80 - 89 = baik

70 - 79 = cukup

- 69% = kurang

Jika anda mencapai tingkat penguasaan 70 atau lebih, maka anda

dapat melanjutkan dengan modul berikutnya.

Tetapi jika nilai anda di bawah 69, anda diharuskan untuk mengulang

mempelajari modul terutama pada bagian yang belum anda kuasai.

4. Setelah anda mempelajari seluruh modul pada setiap matapelajaran,

cobalah anda sekali lagi mengerjakan latihan pada setiap modul.

5. Jika secara keseluruhan anda telah mencapai tingkat penguasaaan 80 atau

lebih, maka anda sudah siap menempuh ujian naik derajat

Page 6: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

1

Pendahuluan

A. Kompetensi Inti

memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

B. Kompetensi Dasar

1.2. Meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina adalah dilarang agama.

2.2. Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai pengamalan

Q.S. al-Isro’/17:32, dan Q.S. an-Nur/24:2, serta hadist terkait.

3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan 3pergaulan bebas dan perbuatan zina.

2.4.1. Membaca Q.S. al-Isro’/17:32 dan Q.S.an-Nur/42:2 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.

2.4.2. Mendemontrasikan hafalan Q.S. al-Isro’/17:32, dan Q.S an-Nur/24:2 dengan fasih dan lancar.

2.4.3.Menyajikan keterkaitan antar larangan berzina dengan berbagai kekejian

(fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai buruk (saa-asabila)sesuai pesan

Q.S. al-Isro’/17:32 dan Q.S. an-Nur 24:2.

C. Diskripsi Singkat

Judul modul ini tentang meyakini bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan

menghindari diri dari tindan kekerasan serta menjauihi pergaulan bebas. Bahan ajar ini

akan menguraikan tentang bagaimana dalam ajaran agama menuntun kita dalam

pergaulan di dunia dan menrangkan bahwa pergaulanbebas dan perbuatanzina itu

dilarang.

D. Waktu

Waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari materi ini adalah 4 jp x 45 menit.

Page 7: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

2

KEGIATAN BELAJAR MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN TOLERANSI,KERUKUNAN, DAN

MENGHINDARI DIRI DARI TINDAK KEKERASAN SERTA MENJAUHI PERGAULAN

BEBAS

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini diharapkan:

1. peserta didik diharapkan mampu dan memahamai sikap toleransi, rukun dan

menghindarkan diri dari tidak kekerasan.sebagai impelementasi dari Q.S. Yunus: 40–

41, Al maidah 32, serta menjauhi pergaulan bebas sebagai pengamalan Q.S. Al Isra

32, An Nur ayat; 2 dan hadits terkait.

2. Peserta didik mengemukakan sikap toleran, rukun dan menghindarakan diri dari

kekerasan sebagai implementasi dari QS. Yunus :40- 41, Al maidah: 32, serta

menjauhi pergaulan bebas sebagai pengamalan QS. Al-isra: 32, An-nurdan hadits

terkait

B. Uraian Materi.

1. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Kerukunan beragama di tengah keanekaragaman budaya merupakan aset

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah

bangsa, Pancasila telah teruji sebagai alternatif yang paling tepat untuk

mempersatukan masyarakat Indonesia yang sangat majemuk di bawah suatu

tatanan yang inklusif dan demokratis. Berbagai macam kendala sering kita hadapi

dalam mensukseskan kerukunan antar umat beragama di Indonesia, dari luar

maupun dalam negeri kita sendiri. Namun dengan kendala tersebut warga Indonesia

selalu optimis, bahwa dengan banyaknya agama yang ada di Indonesia, maka banyak

pula solusi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut. Keharmonisan dalam

komunikasi antar sesama penganut agama adalah tujuan dari kerukunan beragama,

agar terciptakan masyarakat yang bebas dari ancaman, kekerasan hingga konflik

agama.

Kerukunan umat beragama adalah suatu bentuk sosialisasi yang damai dan

tercipta berkat adanya toleransi agama. Toleransi agama adalah suatu sikap saling

pengertian dan menghargai tanpa adanya diskriminasi dalam hal apapun, khususnya

dalam masalah agama. Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting

untuk mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini. Seperti yang kita ketahui,

Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak. Tak hanya masalah adat

istiadat atau budaya seni, tapi juga termasuk agama. Walau mayoritas penduduk

Indonesia memeluk agama Islam, ada beberapa agama lain yang juga dianut

penduduk ini. Kristen, Khatolik, Hindu, Budha dan Konghucu adalah contoh agama

Page 8: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

3

yang juga banyak dipeluk oleh warga Indonesia. Setiap agama tentu punya aturan

masing-masing dalam beribadah. Namun perbedaan ini bukanlah alasan untuk

berpecah belah. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus

menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia untuk bersama-sama membangun

negara ini menjadi yang lebih baik.

Bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam sebaiknya berkaca kepada

sejarah yang pernah terjadi dalam dunia Islam, yaitu di Madinah. Dengan pimpinan

Nabi Muhammad SAW mendirikan negara yang pertama kali dengan penduduk yang

majemuk, baik suku dan agama, suku Quraisy dan suku-suku Arab Islam yang datang

dari wilayah-wilayah lain, suku-suku Arab Islam penduduk asli Madinah, suku-suku

Yahudi penduduk Madinah, Baynuqa’, Bani Nadlir dan suku Arab yang belum

menerima Islam. Sebagai landasan dari negara baru itu Rasulullah SAW

memproklamasikan peraturan yang kemudian lebih dikenal dengan nama Shahifatul

Madinah atau Piagam Madinah.

Piagam Madinah yang terdiri dari 47 pasal itu Nabi Muhammad SAW telah

meletakkan pondasi sebagai landasan kehidupan umat beragama dalam negara

yang plural dan majemuk, baik suku maupun agama dengan memasukkan secara

khusus dalam Piagam Madinah sebuah pasal spesifik tentang toleransi. Secara

eksplisit dinyatakan dalam pasal 25: “Bagi kaum Yahudi (termasuk pemeluk agama

lain selain Yahudi) bebas memeluk agama mereka, dan bagi orang Islam bebas pula

memeluk agama mereka. Kebebasan ini berlaku pada pengikut-pengikut atau

sekutu-sekutu mereka dan diri mereka sendiri” (lil yahudi dinuhum, wa lil muslimina

dinuhum, mawaalihim wa anfusuhum). Piagam Madinah pada intinya adalah seperti

berikut:

a. Semua umat Islam, meskipun terdiri dari banyak suku merupakan satu

komunitas(ummatan wahidah).

b. Hubungan antara sesama anggota komunitas Islam dan antara komunitas Islam

dan komunitas lain didasarkan atas 5 prinsip yaitu bertetangga yang baik, saling

membantu dalam menghadapi musuh bersama, membela mereka yang

teraniaya, saling menasehati dan menghormati kebebasan beragama.

c. Semangat persamaan dan persaudaraan tanpa melihat suku dan agama dalam

Piagam Madinah itu tidak lepas dari bimbingan wahyu Allah SWT, di mana

Rasulullah SAW tidak akan berkata sesuatu dari kehendak nafsunya kecuali

merupakan wahyu Allah SWT. Piagam Madinah senafas dengan inti ajaran

paradigma kehidupan umat beragama yang termaktub dalam al Qur’an al Karim,

yakni tidak ada paksaan untuk menganut suatu agama (al Baqarah:256), larangan

kepada Rasulullah SAW untuk memaksa orang menerima Islam (Yunus:99) dan

bahwa tiada larangan bagi umat Islam untuk berbuat baik, berlaku adil dan saling

tolong menolong dengan orang-orang bukan Islam yang tidak memerangi umat

Islam karena agama dan tidak mengusir meraka dari kampung halaman atau

negeri mereka (al Mumtahanah:8–9), bahwa Islam mengakui pluralitas agama

Page 9: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

4

bukan pluralisme agama (al Kafirun:1- 6). Kalau sebab turunnya (asbab al nuzul)

ayat dalam surat al Kafirun dikaji secara seksama, ayat ini merupakan penolakan

Nabi Muhammad SAW secara diplomatis dan etis atas propaganda agama lain.

Ketika Nabi Muhammad SAW ditawari untuk saling tukar agama, Nabi SAW

menanggapinya dengan arif dan bijaksana, “bagimu agamamu, bagiku

agamaku”. Tidak konfrontatif, apalagi destruktif sehingga orang yang

mengajaknya pun malah segan.

d. Kedepan, guna memperkokoh toleransi dan kerukunan hidup antar umat

beragama di Indonesia khususnya di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat dan

sekitarnya kiranya perlu membangun dialog horizontal dan dialog vertikal.

terakhir kata jika bicara tentang toleransi dan kerukunan maka harus bicara

tentang KITA, bukan bicara tentang AKU dan KAMU sebagaimana yang telah

dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam Piagam Madinah. Semoga kita selalu

mampu menjaga persaudaraan kemanusiaan (Ukhuwah Basyariyah), Persaudaran

Kebangsaan (Ukhuwah Wathaniyah) dan Persaudaraan seiman (Ukhuwah Diniyah) di

bumi Indonesia yang kita cintai ini, agar kita dapat hidup rukun dan harmonis.

Sebagai semboyan kita, Bhinneka Tunggal Ika.

2. Menjauhi Tindak Kekerasan

Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia.

Sebagaimana cinta, benci pun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi

akal. Permusuhan di antara manusia terkadang karena kedengkian pada hal-hal duniawi

seperti pada kasus Qabil dan Habil ataupun pada kisah Nabi Yusuf as. dan saudara-

saudaranya. Terkadang pula permusuhan dikarenakan dasar ideologi dan keyakinan.

Islam melarang perilaku kekerasan terhadap siapa pun. Allah Swt. berfirman:

Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa ba-

rangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain (qisas),

atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh

semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-

akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul Kami

telah datang kepada mereka dengan (membawa) keteranganketerangan yang jelas.

Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (Q.S.

al-Māidah/5: 32)

Allah Swt. menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah peristiwa pembunuhan

Qabil terhadap Habil, Allah Swt. menetapkan suatu hukum bahwa membunuh seorang

manusia, sama dengan membunuh seluruh manusia. Begitu juga menyelamatkan

kehidupan seorang manusia, sama dengan menyelamatkan seluruh manusia. Ayat ini

menyinggung sebuah prinsip sosial di mana masyarakat bagaikan sebuah tubuh,

sedangkan individu-individu masyarakat merupakan anggota tubuh tersebut. Apabila

sebuah anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lainnya pun ikut merasakan sakit.

Begitu juga apabila seseorang berani mencemari tangannya dengan darah orang

Page 10: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

5

yang tak berdosa, maka pada hakikatnya dia telah membunuh manusiamanusia lain

yang tak berdosa. Dari segi sistem penciptaan manusia, terbunuhnya Habil telah

menyebabkan hancurnya generasi besar suatu masyarakat, yang bakal tampil dan lahir

di dunia ini. Al-Qur’ān memberikan perhatian penuh terhadap perlindungan jiwa

manusia dan menganggap membunuh seorang manusia, sama dengan membunuh

sebuah masyarakat.

Pengadilan di negara-negara tertentu menjatuhkan hukuman qisas, yaitu

membunuh orang yang telah membunuh. Di Indonesia juga pernah dilakukan hukuman

mati bagi para pembunuh.

Dalam Q.S. al-Māidah/5: 32 terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik.

a. Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain.

Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling berhubungan. Karena

itu, terputusnya sebuah mata rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah

besar umat manusia.

b. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang

manusia dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat,

tetapi keputusan pengadilan untuk melakukan eksekusi terhadap seorang

pembunuh dalam rangka qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat.

c. Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa

manusia, seperti para dokter, perawat, polisi harus mengerti nilai pekerjaan

mereka. Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang sakit dari kematian

bagaikan menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.

Tugas kita bersama adalah menjaga ketenteraman hidup dengan cara

mencintai tetangga, orang-orang yang berada di sekitar kita. Artinya, kita dilarang

melakukan perilaku-perilaku yang dapat merugikan orang lain, termasuk

menyakitinya dan melakukan tindakan kekerasan kepadanya.

Di Indonesia ada hukum yang mengatur pelarangan melakukan tindak

kekerasan, termasuk kekerasan kepada anak dan anggota keluarga, misalnya UU No.

23 Tahun 2002 dan UU No. 23 Tahun 2004.

Mari kita renungkan dan amati suasana kehidupan bangsa Indonesia. Kondisi bangsa

Indonesia yang berbhinneka ini harus kita pertahankan demi ketenteraman dan

kedamaian penduduknya. Salah satu cara mempertahankan kebhinnekaan ini adalah

dengan toleransi atau saling menghargai.

Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, kerukunan hidup antarsuku, ras,

golongan dan agama harus selalu dijaga dan dibina. Kita tidak ingin bangsa Indonesia

terpecah belah saling bermusuhan satu sama lain karena masalah di atas.

3. Menjauhi Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas yang dimaksud pada bagian ini adalah pergaulan yang tidak

dibatasi oleh aturan agama maupun susila. Salah satu dampak negatif dari pergaulan

bebas adalah perilaku yang sangat dilarang oleh agama Islam, yaitu zina. Hal inilah yang

Page 11: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

6

menjadi fokus bahasan pada bagian ini.

a. Pengertian Zina

Secara bahasa, zina berasal dari kata zana-yazni yang artinya hubungan

persetubuhan antara perempuan dengan laki-laki yang sudah mukallaf (balig) tanpa

akad nikah yang sah. Jadi, zina adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami istri

di luar tali pernikahan yang sah menurut syari’at Islam.

b. Hukum Zina

Terkait hukum zina, semua ulama sepakat bahwa zina hukumnya haram, bahkan

zina dianggap sebagai puncak keharaman. Hal tersebut didasarkan pada firman Allah

Swt. dalam Q.S. al-Isrā/17:32. Menurut pandangan hukum Islam, perbuatan zina

merupakan dosa besar yang dikategorikan sebagai perbuatan yang keji, hina, dan buruk.

c. Kategori Zina

Perbuatan zina dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.

1) Zina Muhsan, yaitu pezina sudah balig, berakal, merdeka, sudah pernah menikah.

Hukuman terhadap zina muhsan adalah dirajam (dilempari dengan batu

sederhana sampai meninggal).

2) Zina Gairu Muhsan, yaitu pezina masih lajang, belum pernah menikah.

Hukumannya adalah didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.

3) Hukuman bagi Pezina

Dalam hukum Islam, zina dikategorikan perbuatan kriminal atau tindak pidana.

Sehingga orang yang melakukannya dikenakan sanksi atau hukuman sesuai dengan

syari’at Islam. Hukuman pelaku zina adalah sebagai berikut:

a) Dera atau pukulan sebanyak 100 (seratus) kali bagi pezina gairu muhsan dan

ditambah dengan mengasingkan atau membuang pelakunya ke tempat yang jauh

dari tempat mereka. Hal dini didasarkan pada firman Allah Swt. dalam Q.S. an-

Nūr/24:2 serta hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim

dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid.

b) Dirajam sampai mati bagi pezina muhsan. Hukuman rajam dilakukan dengan cara

pelaku dimasukan ke dalam tanah hingga dada atau leher. Tempat untuk melakukan

hukuman rajam adalah di tempat yang banyak dilalui manusia atau tempat

keramaian. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu

Dawud, Tirmizi, dan An-Nasa’i

C. Rangkuman Materi

1. Islam mengajarakan kita saling toleransi / menghormati dan menghargai antar umat

beragama sesuai dengan QS. Al Kafirun ayat 1-6.

2. Pergaulan bebas yang dimaksud pada bagian ini adalah pergaulan yang tidak dibatasi

oleh aturan agama mapun susila. Salah satu dampak negatif dari pergaulan bebas

adalah perilku yang sangat dilarang oleh agama islam.

Page 12: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

7

3. Dalam q.s alhujrat /49: 10 kita diperintahkan oleh alloh swt agar senantiasa menjaga

dan menciptakan perdamaidan mendamaikan perselisihan saudara dengan saudara

yang lainan , memberikan nasihat kebaikan.

4. Juga didalam surah lain dijelaskan perintah agar berprasangka baik, karena berburuk

sangka akan merusak persaudaraan.

D. Latihan

1. Penerapan toleransi dalam masyarakat yang beragam, baik agama, kebudayaan, dan

bahasa akan menimbulkan…

a. Ketentraman dan kerukunan

b. Perselisihan antara anggota masyarakat

c. Percekcokan yang terjadi setiap saat

d. Kekacauan dan ketidaktentraman dalam kehidupan

e. Perang saudara

2. Sikap yang ditunjukan terhadap orang-orang yang memilih dalam kekafiran atau tidak

beriman pada Al-Qur’an adalah…

a. Menganiayanya

b. Tidak mau tau

c. Mengucilkan mereka dari pergaulan

d. Menghormati dan menghargai pilihanya

e. Dirayu

3. Islam melarang umatnya bertoleransi dalam bidang…

a. Kemanusiaan

b. Pembangunan jalan

c. Tolong-menolong

d. Akidah keyakinan hati

e. Bakti sosial

4. Surah Al-Kafirun (109) terdiri atas enam ayat, ayat keenam surat Al-Kafirun

menjelaskan tentang…

a. Toleransi dalam bidang muamalah

b. Larangan bertoleransi dengan pemeluk agama lain

c. Larangan bertoleransi dalam bidang akidah dan ibadah

d. Toleransi dalam bidang akidah

e. Tolong menolong

5. Berikut ini yang merupakan kandungan surah Yunus (10) ayat 40 adalah…

a. Tiap-tiap manusia akan bertanggung jawab terhadap perbuatanya

b. Kebebasan untuk beriman atau berfikir

c. Dua golongan umat Nabi Muhammad dalam menerima Al-Qur’an

d. Perintah beribadah kepada Allah SWT. dengan ikhlas

e. Dahsyatnya hari kiamat

Page 13: MEYAKINI BAHWA AGAMA MENGAJARKAN …direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL... · 3.2. Menganalisis Q.S. al-Isro’/17:32, danQ.S. an-Nur/24:2, srta Hadist tentang larangan

8

Daftar Pustaka

Buku pendidikan agama islam kls x kementrian pendidikan dan kebudayaan republik indonesia

edisi revisi 2016

Tafsir alquran

Al= maragi , muhammad musthafa. 1992. Tafsir al-maraghi, semarang toha putra