mewujudkan organisasi sebagai wadah wealth

9
A. Mewujudkan Organisasi Sebagai Wadah Wealth-Creating Institution Pada dasarnya tujuan bersama yang ingin diwujudkan organisasi adalah penciptaan kekayaan, oleh karena itu organisasi dapat dikatakan sebagai instituris pencipta kekayaan (wealth-creating institution). Dengan kekayaan yang berhasil diciptakan, organisasi akan mampu memberikan kesejahteraan bagi semua pemangku kepentingan organisasi. Hampir semua organisasi dibangun sebagai entitas ekonomi, baik karena ditujukkan untuk memenuhi kesejahteraan ekonomi para pemangku kepentingan mereka maupun karena mengonsumsi sumber daya ekonomi untuk mewujudkan tujuan- tujuan yang bersifat nonmaterial. Oleh karena hampir semua organisasi mengonsumsi sumber daya ekonomi untuk mewujudkan tujuannya, diperlukan perencanaan dan pengendalian memadai terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi Untuk menjadikan organisasi sebagai institusi pencipta kekayaan, organisasi harus melaksanakan tiga kegiatan utama berikut ini: 1. Mendesain produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan customer 2. Memproduksi produk dan jasa tersebut dengan cost effective 3. Memasarkan produk dan jasa tersebut secara efektif kepada customer Setiap kegiatan utama tersebut di atas ditujukan untuk: 1. Menghasilkan customer yang puas

Upload: annisha

Post on 15-Nov-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SPM

TRANSCRIPT

A. Mewujudkan Organisasi Sebagai Wadah Wealth-Creating InstitutionPada dasarnya tujuan bersama yang ingin diwujudkan organisasi adalah penciptaan kekayaan, oleh karena itu organisasi dapat dikatakan sebagai instituris pencipta kekayaan (wealth-creating institution). Dengan kekayaan yang berhasil diciptakan, organisasi akan mampu memberikan kesejahteraan bagi semua pemangku kepentingan organisasi. Hampir semua organisasi dibangun sebagai entitas ekonomi, baik karena ditujukkan untuk memenuhi kesejahteraan ekonomi para pemangku kepentingan mereka maupun karena mengonsumsi sumber daya ekonomi untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang bersifat nonmaterial. Oleh karena hampir semua organisasi mengonsumsi sumber daya ekonomi untuk mewujudkan tujuannya, diperlukan perencanaan dan pengendalian memadai terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasiUntuk menjadikan organisasi sebagai institusi pencipta kekayaan, organisasi harus melaksanakan tiga kegiatan utama berikut ini:1. Mendesain produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan customer2. Memproduksi produk dan jasa tersebut dengan cost effective3. Memasarkan produk dan jasa tersebut secara efektif kepada customerSetiap kegiatan utama tersebut di atas ditujukan untuk: 1. Menghasilkan customer yang puas2. Mengahsilkan financial return yang memadaiDengan mendesai produk yang sesuai dengan kebutuhan customer dan memasarkan produk dan jasa tersebut secara efektif, perusahaan akan mampu menghasilkan customer yang puas. Customer yang puas akan menghasilkan arus masuk pendapatan ke dalam perusahaan, sehingga perusahaan mampu menghasilkan financial return yang memadai. Dalam memasuki lingkungan bisnis kompetitif, perusahaan tidak hanya dituntut untuk menjadi institusi pencipta kekayaan, perusahaan dituntut untuk menjadi institusi pelipatganda kekayaan (wealth-multiplying institution). Untuk bertahan dan bertumbuh dalam lingkungan bisnis kompetitif, perusahaan harus memiliki keunggulan dalam mendesain produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan customer, memanfaatkan umpan balik dari customer untuk melakukan pengembangan terhadap produk dan jasa yang dihasilkan, melakukan pengembangan terhadap proses untuk penyediaan value bagi customer, memasarkan produknya kepada customer, dan mengelola produksim distribusi dan sediaanya secara cost effective.B. Struktur dan Proses Sistem Perencanaan dan Pengendalian ManajemenUntuk menjadikan organisasi sebagai institusi pencipta kekayaan, diperlukan suatu sistem yang disebut sistem perencanaan dan pengendalian manajemen (SPPM). SPPM adalah suatu sistem yang digunakan untuk:1. Perencanaan sasaran masa depan yang hendak dicapai oleh organisasi Untuk membangun masa depan organanisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Jawaban atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi. Setelah menentukan misis organisasi, selanjutnya manajemen harus menggambarkan kondisi organisasi yang hendak diwujudkan. Gambaran ini merupakan visi organisasi. SPPM merupakan sistem perencanaan sistem masa depan yang hendak dicapai oleh organisasi (visi), melalui misi pilihan dan perencanaan kegiatan untuk mencapai sasaran masa depan tersebut, serta pengimplementasian dan pemantauan pelaksanaan rencana tersebut.2. Perencanaan kegiatan untuk mencapai sasaran tersebutPerencanaan sasaran masa depan yang hendak dicapai dan perencanaan kegiatan untuk mencapai sasaran organisasi terdiri atas empat langkah utama:a. Perumusan strataegib. Perencanaan strategic. Penyusunan programd. Penyusunan anggaran3. Pengimplementasian dan pemantauan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan

ParadigmaParadigma adalah cara pandang yang digunakan untuk menentukan sikap kita yang akan mementukan tindakan kita terhadap suatu hal. Paradigma yang berkembang dalam manajemen untuk memasuki lingkungan bisnis global adalah:1. Customer value strategy2. Continuous improvement3. Organizational system4. Customer value mindset5. Continuous improvement mindset6. Opportunity mindset7. Cross-functional mindset8. Employee empowerment mindsetStruktur SPPMStruktur SPPM terdiri atas tiga komponen:1. Struktur organisasiStruktur organisasi merupakan sarana untuk mendistribusikan kekuasaan yang diperlukan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya organisasi untuk mewujudkan tujuan organisasi. Untuk menghadapi lingkungan bisnis saat ini dimana customer memegang kendali bisnis (sehingga kompetensi merebutkan pilihan customer menjadi sangat tajam), diperlukan struktur organisasi yang berorientasi kepada customer. Yang secara cepat mampu merespons kebutuhan customer, fleksibel mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis, terpadu memenuhi kebutuhan customer, dan yang mendorong inovasi. 2. Jejaring informasiJejaring informasi dirancang untuk mempersatukan berbagai komponen yang membentuk organisasi dan berbagai organisasi dalam jejaring organisasi untuk kepentingan penyediaan layanan bernilai tambah bagi customer. Teknologi informasi menjadi pemampu untuk membangun jejaring informasi yang memungkinkan terjadinya hubungan berkualitas antarkaryawan, antar manajer dan karyawan, antar perusahaan dengan pemasok dan mitra bisnisnya, dan antar perusahaan dengan customernya. Untuk membangun struktur SPPM yang sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis saat ini, diperlukan jejaring informasi yang mengikat secara erat melalui hubungan yang berkualitas.3. Sistem penghargaanSistem penghargaan adalah sistem yang digunakan untuk mendistribuskan penghargaan kepada personel organisasi. Pada lingkungan bisnis saat ini, manajemen puncak tidak lagi mampu menjalankan sendiri seluruh bisnis perusahaan. Beba tanggung jawab untuk menjalankan usaha perusahaan perlu didistribusikan kepada karyawan. Timbulah kebutuhan untuk memberdayakan karyawan guna membangun responsibility-based organization. Diperlukan sistem penghargaan personel yang tidak lagi didasarkan pada posisi, namu lebih didasarkan pada kinerja. Disamping itu, kinerja personel tidak hanya dinilai dari perspektif keuangan, namun lebih dari itu, perlu dinilai dari berbagai perspektif non keuangan, sehingga kinerja personel dapat bersifat komprehensif.Proses SPPM1. Sistem Perumusan StrategiTahap perumusan strategi adalah tahap yang sangat menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi. Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap tren perubahan lingkungan makro dan lingkungan industri. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tren tersebut dilakukan perumusan, misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai organisasi.2. Sistem Perencanaan StrategikSetelah perusahaan merumuskan tentang strategi yang dipilih untuk mewujudkan visi dan misi melalui organisasi, strategi tersebut kemudian perlu diimplementasikan. Langkah pertama adalah melaksanakan perencanaan strategik, dalam langkah ini strategi yang telah dirumuskan diterjemahkan ke dalam neraca strategik yang komprehensif dan koheren, yang terdiri dari tiga komponen : sasaran strategik, target, strategi inisiatif.3. Sistem Penyusunan ProgramPenyusunan program adalah proses penyusunan rencana laba jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanaan sistematik langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka panjang ke depan beserta taksiran sumber daya yang diperlukan untuk program, suatu rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan.4. Sistem Penyusunan AnggaranPenyusunan anggaran adalah proses penyusunan rencana laba jangka pendek (biasanya untuk jangka waktu satu tahun) yang berisi langkah-langkah yang ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan sebagian dari program dalam penyusunan anggaran dijabarkan program tertentu ke dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran, ditunjukkan manajer dan karyawan yang bertanggung jawab dan dialokasikan sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan tersebut.5. PengimplementasianSetelah rencana menyeluruh selesai disusun, langkah berikutnya adalah implementasi rencana. Dalam tahap implementasi rencana ini, manajemen dan karyawan melaksanakan rencana yang tercantum dalam anggaran ke dalam kegiatan nyata. Oleh karena anggaran adalah bagian dari program, dan program merupakan penjabaran sasaran strategik dipilih sebagai penjabaran strategi yang dirumuskan, maka dalam implementasi rencana, manajemen dan karyawan harus senantiasa menyadari keterkaitan erat diantara implementasi, anggaran, program, inisiatif, sasaran strategik dan strategi. Kesadaran demikian akan mempertahankan langkah-langkah rinci yang dilaksanakan dalam tahap implementasi tetap dalam rerangka yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi.6. PemantauanImplementasi rencana memerlukan pemantauan, hasil setiap langkah yang direncanakan perlu diukur untuk memerlukan umpan balik bagi pemantauan pelaksanaan anggaran, program, dan inisiatif strategik. Hasil implementasi rencana juga digunakan untuk memberikan informasi bagi pelaksana tentang seberapa jauh target telah berhasil dicapai, sasaran strategik telah berhasil diwujudkan dan visi organisasi dapat dicapai.Manager SkillsUntuk menjalankan SPPM diperlukan tiga golongan managerial skill berikut ini :1. Ketrampilan dalam mengelola bisnis dan proses organisasionalDalam menjalankan SPPM, manajer memerlukan hal-hal berikut:a. Menciptakan bisnisb. Mendesain organisasi secara efektifc. Mengembangkan orang lain agar memudahkan pelaksanaan program bisnis2. Ketrampilan dalam mengelola perubahanUntuk menjalankan SPPM, manajer memerlukan kemampuan menegelola inovasi dan perubahan. Tiga pertanyaan yang relevan untuk diajukan adalah:a. Apa yang harus di lakukan agar bisnis lebih baik?b. Bagaimana organisasi melayani bisnis lebih efektif?c. Bagaimana kita meningkatkan manajemen dan leadership dalam organisasi?3. Ketrampilan dalam mengelola sisa bayangan organisasiSisi bayangan dari suatu organisasi adalah faktor-faktor yang berdampak positif atau negatif terhadap produktivitas dan kualitas kerja organisasi secara substan dan sistematik, namun tidak dapat di jumpai dalam bagan organisasi atau dalam pedoman organisasi. Manajer perlu menguasai sisi bayangan organisasi karena sebagian besar waktu dan tenaga manajer digunakan untuk menghadapi realitas sisi bayangan organisasi.