metodologi penelitian ekonomi dan penerapannyaterbitnya buku metodologi penelitian ekonomi dan...

339

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

58 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah
Page 2: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

i

MMEETTOODDOOLLOOGGIIPENELITIAN EKONOMIDAN PENERAPANNYA

Prof. Dr. H. Amri Amir, SE., MSH. Junaidi, SE., MSiYulmardi, SE., MSi

IPB Press

2009

Page 3: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

ii

METODOLOGI PENELITIAN EKONOMIDAN PENERAPANNYA

Hak Cipta © 2009 pada PengarangHak terbit pada Penerbit

ISBN978-979-19971-0-2

PENULISProf. Dr. H. Amri Amir, SE., MSH. Junaidi, SE., MSiDrs. Yulmardi, MSi

SETTING & LAYOUTAmri Amir

EDISI PERTAMACetakan Pertama, Juni 2009

© HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG

Page 4: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wataala atasterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannyaini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar matakuliah Metodologi Penelitian, Statistik dan Ekonometrika diFakultas Ekonomi Universitas Jambi, di Program MagisterManajemen dan Program Magister Ekonomika PembangunanPascasarjana Universitas Jambi serta Program Pascasarjana IAINSultan Thaha Syaifuddin Jambi sejak tahun 2000. Selain didasarkanpada pengalaman mengajar, buku ini penulis susun berdasarkanbahan bacaan yang pernah penulis baca selama ini.

Buku ini dirancang sebagai buku pegangan bagi paramahasiswa yang mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian,baik untuk mahasiswa Strata Satu (S1), mahasiswa di Strata Dua(S2) serta mahasiswa Strata Tiga (S3). Namun demikian, bagipembaca umum yang berminat untuk mengetahui dan mendalamibagai menyusun rencana dan melaksanakan penelitian ilmiah makabuku ini merupakan buku acuan yang patut dimanfaatkan. Denganmembaca buku ini, setidaknya dapat diketahui secara ringkasbagaimana menyusun proposal dan menentukan langkah-langkahpenelitian ilmiah yang mendasar.

Mudah-mudahan dengan adanya buku ini banyak manfaatyang dapat dipetik dan menambah bahan bacaan bagi paramahasiswa dan pembaca lainnya dalam mempelajari sertamendalami seluk beluk tentang metode penelitian ilmiah. Bagi paramahasiswa diharapkan dapat menggunakan buku ini dalammenyusun skripsi, tesis dan disertasi serta penelitian lainnya.

Dengan diterbitkannya buku ini, maka pada kesempatan ini,penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan dan doronganteman-teman untuk menerbitkan buku ini. Khusus untuk PengurusPersatuan Orang Tua Mahasiswa dan Dosen (POMD) FakultasEkonomi Universitas Jambi dan Ketua Program Ekstensi FakultasEkonomi Universitas Jambi yang telah membantu penerbitan bukuini. Ucapan terima kasih disampaikan pula pada semua pihak yang

Page 5: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

iv

telah memberikan perhatian, partisipasi dan dorongan selamamenyusun buku ini. Mudah-mudahan Allah Subhana Wataallaselalu memberikan kita karunia dan perlindungan sehingga dapatmenjalankan hidup ini sesuai dengan perintah-Nya. Amin

Jambi, Awal Mei 2009

Penyusun

Page 6: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

v

DAFTAR ISIHal

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

BAB 1 FILSAFAT ILMU DAN SUMBERPENGETAHUAN

1

1.1. Kemampuan Meneliti ....................................1.2. Filsafat dan Ilmu ............................................1.3. Karakteristik Berfikir Filsafat ......................1.4. Filsafat Ilmu ....................................................1.5. Sumber Pengetahuan .....................................

22467

BAB 2 ILMU PENGETAHUAN DAN METODOLOGIPENELITIAN

11

2.1. Berfikir Ilmiah ................................................2.2. Pengertian Penelitian ....................................2.3. Ilmu dan Metodologi Penelitian ..................2.4. Peranan Penelitian .......................................

12171821

BAB 3 PROSES PENELITIAN ILMIAH 25

3.1. Persyaratan Penelitian ..................................3.2. Proses dan Langkah-Langkah Penelitian ..

2627

BAB 4 TOPIK DAN JUDUL PENELITIAN 35

4.1. Topik Penelitian ...........................................4.2. Sumber dan Kriteria Topik Penelitian .......4.3. Judul Penelitian ............................................

363740

BAB 5 PROPOSAL PENELITIAN 43

5.1. Proposal Penelitian .........................................5.2. Manfaat Proposal Penelitian .......................5.3. Jenis Proposal Penelitian ..............................

444650

Page 7: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

vi

5.4. Struktur Proposal Penelitian .......................5.5. Contoh Proposal ............................................

5255

BAB 6 LATAR BELAKANG PENELITIAN 73

6.1. Komponen Latar Belakang .........................6.2. Isi Latar Belakang Penelitian ......................6.3. Pola Pengungkapan .......................................

747576

BAB 7 MASALAH PENELITIAN 79

7.1. Perumusan Masalah .....................................7.2. Langkah Menetapkan Masalah ..................7.3. Sumber Permasalahan ...............................7.4. Kriteria Menetapkan Masalah ...................

80828385

BAB 8 KERANGKA PEMIKIRAN DAN KAJIANTEORI

89

8.1. Esensi Ilmu dan Metode Ilmiah ................8.2. Pengertian Kerangka Pemikiran ................8.3. Kajian Teori /Tinjauan Pustaka ..................

909193

BAB 9 HIPOTESIS PENELITIAN 97

9.1. Pengertian dan Fungsi Hipotesis ................9.2. Karesteristik Hipotesis ...............................9.3. Kriteria Hipotesis ........................................9.4. Bentuk Hipotesis ...........................................9.5. Prosedur Pengembangan Hipotesis ............9.6. Pengujian Hipotesis ......................................

9899

101102106107

BAB 10 METODOLOGI PENELITIAN 113

10.1. Pengertian Metodologi Penelitian .............10.2. Metode Penelitian ........................................

10.2.1. Penelitian Dasar ...............................

114115116

Page 8: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

vii

10.2.2. Penelitian Terapan ...........................10.2.3. Metode Penelitian Berdasarkan

Tujuan ................................................10.2.4. Metode Penelitian Berdasarkan Sifat

117

118121

BAB 11 VARIABEL PENELITIAN 125

11.1. Variabel Penelitian ......................................11.2. Jenis Variabel ..............................................11.3. Struktur Variabel ........................................11.4. Hubungan Antar Variabel .........................11.5. Operasionalisasi Variabel .........................

126126127130132

BAB 12 PENGUKURAN DAN SKALA PENGUKURAN 135

12.1. Pengukuran ..................................................12.2. Komponen Pengukuran .............................12.3. Skala Pengukuran ........................................12.4. Validitas dan Reliabilitas ...........................

136136138142

BAB 13 PENYUSUNAN KUISIONER PENELITIAN 147

13.1. Kuisioner .....................................................13.2. Isi Kuisioner ...............................................13.3. Penggunaan Bahasa ....................................13.4. Jenis Kuisioner ..........................................13.5. Susunan Kuisioner .....................................13.6. Pengumpulan Data Dengan Kuisioner ...13.7. Uji Coba Kuisioner ......................................

148149150152155156158

BAB 14 PENGUMPULAN DATA 161

14.1. Pengertian Data ..........................................14.2. Jenis Data .....................................................14.3. Sumber Data .................................................14.4. Cara Pengumpulana Data .........................

162162170172

BAB 15 SAMPLING 181

Page 9: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

viii

15.1. Sensus dan Sampling ..................................15.2. Kriteria dan Alasan Pengambilan Sampel15.3. Penentuan Jumlah Sampel ........................15.4. Metode Pengambilan & Jenis Sampel ......

182186188190160

BAB 16 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 21116.1. Pengolahan Data ..........................................16.2. Tahap Pengolahan .....................................16.3. Analisis Data ................................................16.4. Analisis Statistik ..........................................

212213221227

BAB 17 MODEL EKONOMETRIKA 22917.1. Model Regresi Linear Sederhana ..............17.2. Model Regresi Linear Berganda ................17.3. Regresi dengan Variabel Bebas Dammy ..17.4. Bentuk Fungsional Model Regresi Linear .17.5. Model Pilihan Kualitatif ................................17.6. Model Autoregresif dan Lag ......................

230236237245247258

BAB 18 ANALISIS STATISTIK NONPARAMETRIK 26518.1. Statistik Parametrik dan Nonparametrik ...18.2. Keunggulan/Kelemahan Nonparametrik .18.3. Model-model Analisis Nonparametrik .....18.4. Contoh Kasus dan Aplikasinya ..................

266267269271

BAB 19 MENULIS LAPORAN PENELITIAN 29919.1. Laporan Penelitian .....................................19.2. Sasaran Pembaca Laporan ..........................19.3. Sistimatika Laporan Penelitian ..................

300302305

DAFTAR PUSTAKA 321LAMPIRAN 325

Page 10: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

ix

Page 11: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 1. Filsafat Ilmu dan Sumber Pengetahuan 1

BAB

1

FILSAFAT ILMUDAN

SUMBERPENGETAHUAN

Page 12: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 1. Filsafat Ilmu dan Sumber Pengetahuan 2

1.1. Kemampuan MenelitiSegala kegiatan pembangunan, untuk mencapai kema-

juan dan pengembangan sangat erat hubungannya dengankemampuan meneliti yang dimiliki oleh suatu bangsa.Kemampuan meneliti suatu bangsa yang tinggi akan mem-berikan dampak posistif terhadap pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi. Pengembangan ilmu pengetahuandan teknologi sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan.Semakin tinggi pendidikan akan semakin tinggi pulakemampuan untuk melakukan penelitian.

Dengan pendidikan dan kemampuan meneliti yangtinggi, suatu bangsa akan dapat merubah bangsanya darisuatu bangsa yang selalu menggunakan (user) ilmu pengeta-huan dan teknologi yang berasal dari bangsa lain menjadinegara dan bangsa pencipta (produser) ilmu pengetahuan danteknologi. Dengan demikian bangsa tersebut tidak lagi hanyasebagai bangsa pengguna (user) ilmu pengetahuan dan tekno-logi dari bangsa lain tetapi mampu sebagai bangsa penciptadan sekaligus sebagai sumber ilmu pengetahuan danteknologi.

Agar pembangunan, kemajuan dan pengembangan sertakemampuan melakukan penelitian dapat dicapai dengan baik,maka langkah yang harus ditempuh adalah dengan memahamifilsafat ilmu dan berpikir ilmiah. Untuk memahami danmengerti apa itu filsafat ilmu dan berpikir ilmiah, maka orangtersebut perlu mengikuti pendidikan yang mamadai. Denganmengikuti pendidikan yang memadai kita dapat meningkatkanpendidikan dan melakukan penelitian ilmiah secara baik danbenar.

1.2. Filsafat dan IlmuPengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian

dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengankedua-duanya, yaitu rasa ingin tahu dan rasa ragu-ragu(Suriasumantri. 1985). Filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu

Page 13: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 1. Filsafat Ilmu dan Sumber Pengetahuan 3

kata falsafah yang juga menyerap dari kata philosofia daribahasa Yunani. Filsafat atau philosofia bermakna pengetahuanatau kebenaran. Harrold H. Titus menerangkan: filsafat adalahusaha untuk memahami alam semesta menyangkut maknadan nilainya. Sedangkan Al Farabi (870-950 M) mengatakanbahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud.

Filsafat menawarkan metode-metode untuk mencapaitingkat pemahaman atau pengertian yang mendalam tentangsegala sesuatu di alam ini. Filsafat akan menolong, mendidik,membangun diri dan berfikir secara lebih mendalam. Filsafatmemberikan kebiasaan dan kecerdasan untuk melihat danmemecahkan persoalan-persoalan hidup sehari-hari. Filsafatmerupakan alat latihan untuk berpikir sendiri, sehingga tidakhanya ikut-ikutan saja, membuntut pandangan umum dantradisi, atau percaya begitu saja dengan berita atau issue yangtersebar.

Berfilsafat didorong oleh keinginan untuk mengetahuiapa yang telah kita ketahui dan apa yang belum kita ketahui.Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akanpernah kita ketahui dalam kemestaan yang tak terbatas ini.Demikian juga berfilsafat berarti mengoreksi diri, yaitusemacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauhsebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau atau kitamiliki.

Ilmu merupakan pengetahuan yang telah kita gumulisejak di bangku sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi danlanjutannya. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterusterang kepada diri sendiri menyangkut ilmu pengetahuan yangmeliputi:

1). Apa sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu?.

2). Apa ciri-ciri yang hakiki yang dapat membedakan ilmu daripengetahuan-pengetahuan lainnya yang bukan ilmu?.

3). Bagaimana cara untuk mengetahui bahwa, ilmu tersebutmerupakan pengetahuan yang benar?.

Page 14: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 1. Filsafat Ilmu dan Sumber Pengetahuan 4

4). Kriteria apa yang dapat dipakai dalam menentukan kebe-naran ilmu itu secara ilmiah?.

5). Mengapa kita harus mempelajari ilmu?.

6). Apa kegunaan ilmu yang sebenarnya?.

Semua pertanyaan tersebut akan dapat kita jawab bila kitamengetahui filsafat ilmu dan berpikir secara ilmiah denganbaik.

Apakah Filsafat itu? Filsafat adalah upaya seseorangatau untuk menemukan dan mengetahui tentang sesuatusecara menyeluruh. Orang yang ingin mengetahui sesuatudengan seksama itu disebut berfilsafat. Seseorang yangberfilsafat dapat diumpamakan sebagai seorang yang berdiri dibumi pada malam hari sedang tengadah memandang kebintang-bintang yang ada di langit. Dalam memandangi langityang penuh dengan bintang tersebut, dia ingin mengetahuihakikat dirinya, keberadaan dirinya dalam kemestaan galaksi.Atau seorang yang sedang berdiri di puncak gunung,memandang ke ngarai dan lembah di bawahnya dan ia inginmengetahui apa yang ada di ngarai tersebut dan bagaimanaposisi dirinya di antara alam yang ada disekitarnya. Dia inginmenyimak kehadirannya dengan kemestaan yang ditatapnya.Dia ingin tahu arti dirinya diantara alam yang ada disekitardirinya.

1.3. Karakteristik Berfikir Filsafat.Pertama adalah sifat menyeluruh. Seorang ilmuwan

tidak puas lagi mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmuitu sendiri. Dia ingin melihat ilmu dalam konstelasi penge-tahuan yang lain, seperti dengan moral, dengan agama danlain sebagainya.

Kedua adalah sifat mendasar. Seorang yang berfikirfilsafat seperti orang melihat langit selain tengadah ke bintang-bintang juga membongkar tempat ia berpijak secara funda-mental. Inilah karesteristik kedua dari filsafat yaitu sifat

Page 15: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 1. Filsafat Ilmu dan Sumber Pengetahuan 5

mendasar. Dia tidak lagi percaya begitu saja bahwa ilmu itubenar. Mengapa ilmu itu dapat disebut benar? Bagaimanaproses penilaian berdasarkan kriteria tersebut dilakukan ?Apakah kriteria itu sendiri benar? lalu benar itu sendiri apa.Seperti sebuah lingkaran, pertanyaan itu melingkar, kita mulaidari satu titik, yang awal sekaligus titik akhir. Lalu bagaimanamenentukan titik awal yang benar ?

Ketiga adalah sifat filsafat yang spekulatif. Memangdemikian, secara terus terang tidak mungkin kita menanggukatau memperoleh pengetahuan secara keseluruhan, danbahkan kita tidak yakin kepada titik awal yang menjadi jangkapemikiran yang mendasar. Dalam hal ini, kita hanya berspe-kulasi dan inilah yang merupakan karekteristik ketiga darifilsafat yaitu sifat spekulatif. Spekulasi itu suatu dasar yangtidak bisa diandalkan. Memang demikian, tetapi bagaimana-pun kita harus melakukan spekulasi dalam menyusur ling-karan. Yang penting adalah bahwa dalam prosesnya, baikdalam analisis maupun dalam pembuktiannya kita bisamemisahkan spekulasi mana yang dapat diandalkan dan manaspekulasi yang tidak dapat diandalkan.

Tugas utama filsafat adalah menetapkan dasar-dasaryang dapat diandalkan. Kita sadar bahwa, semua pengetahuanyang ada sekarang dimulai dari spekulasi. Dari serangkaianspekulasi kita dapat memilih buah pikiran yang dapat dian-dalkan yang merupakan titik awal penjelajahan ilmupengetahuan.

Filsafat dapat diibaratkan pasukan marinir yang mere-but pantai untuk pendaratan pasukan infanteri. Pasukaninfanteri ini adalah sebagai pengetahuan yang diantaranyaadalah ilmu (kumpulan pengetahuan). Filsafatlah yang meme-nangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan. Setelah itu,ilmulah yang membelah gunung dan merambah hutan,menyempurnakan kemenangan menjadi pengetahuan yangdapat diandalkan.

Sesuai dengan dasarnya yang spekulatif, maka filsafatmenelaah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan oleh

Page 16: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 1. Filsafat Ilmu dan Sumber Pengetahuan 6

manusia. Sesuai dengan fungsinya sebagai pionir, filsafat itumempermasalahkan hal-hal yang pokok, terjawab masalahyang satu dia mulai merambah masalah atau pertanyaan yanglain.

1.4. Filsafat IlmuFilsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat pengeta-

huan (epistimologi) yang secara spesifik mengkaji ataumembahas hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupa-kan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu.Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antarailmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial, namun karenapermasalahan-permasalahan teknis yang bersifat khusus,maka filsafat ilmu ini sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmualam dan filsafat ilmu-ilmu sosial.

Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yangingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu.Pertanyaan itu menyangkut :

1). Objek apa yang ditelaah ilmu?

2). Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek itu.

3). Bagaimana hubungan obyek tersebut dengan daya tangkapmanusia? (Ontologis)

4). Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya ataudigalinya pengetahuan yang berupa ilmu?

5). Bagaimana prosedurnya? Hal apa yang harus diperhatikan?Cara atau teknik dan sarana apa yang dapat membantukita men-dapatkan pengetahuan yang berupa ilmu.(epistemologis).

6). Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu diperguna-kan?

7). Bagaimana kaitan antara cara penggunaan dan dengankaidah-kaidah moral?

Page 17: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 1. Filsafat Ilmu dan Sumber Pengetahuan 7

8). Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupa-kan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-normamoral/profesional? (Aksiologis)

1.5. Sumber Pengatahuan“De omnibus dubitandum”, “segala sesuatu harus diragu-

kan”. Segala sesuatu yang ada dalam hidup ini dimulai denganrasa ragu-ragu. Sedangkan kebenaran adalah pernyataantanpa ragu (Suriasumantri. 1985). Mencari kebenaran merupa-kan upaya mencari pengetahuan yang benar.

Dalam upaya mendapatkan pengetahuan yang benardapat dibedakan;

Pertama upaya aktif yaitu upaya melalui:

(1) penalaran pikiran dan

(2) melalui perasaan (melalui rasio).

Kedua upaya pasif, yaitu upaya melalui keyakinan terhadapkebenaran sesuatu yang diwartakan, misalnya Wahyu Tuhanmelalui Nabi-Nabi.

Baik upaya aktif maupun upaya pasif, keyakinan ataukepercayaan memegang peranan penting untuk menyatakanmenerima kebenaran misalnya kesimpulan. Bedanya, dalamupaya pasif, orang harus yakin atau percaya dahulu, sedang-kan dalam upaya aktif tidak perlu yakin atau percaya terlebihdahulu.

Kesimpulan yang benar yang diperoleh melalui akarkerangka pikiran logis (penalaran) adalah bersifat analitis danlogis, sedangkan kebenaran yang diperoleh dari perasaan danyang hanya melalui keyakinan disebut dengan pengetahuanseni atau agama. Upaya aktif untuk memperoleh pengetahuankeilmuan tertentu tidak dilakukan semena-mena, melainkanmenurut aturan-aturan atau metoda-metoda dan teknik-tekniktertentu (Hasan dan Koetjaraningrat. 1980) atau dengan katalain melalui prosedur tertentu.

Page 18: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 1. Filsafat Ilmu dan Sumber Pengetahuan 8

Untuk mendapatkan kebenaran atau pengetahuandengan upaya aktif dapat dilakukan melalui berbagai cara.yaitu:

1). Penemuan Secara Kebetulan

Kebenaran atau pengetahuan dapat saja diperolehdengan cara kebetulan atau tanpa disengaja. Banyak penge-tahuan atau kebenaran didapat secara kebetulan. Contohpengetahuan yang diperoleh dengan cara kebetulan dianta-ranya yaitu ditemukannya obat malaria dari kina. Diceritakanbahwa seorang pengembara sedang menderita demam panasdingin yang datang dalam waktu-waktu tertentu. Dalampengembaraannya tibalah si pengembara terebut pada tepisuatu rawa yang airnya berwarna kemerahan akibat pohonbesar tumbang yang terendam dalam rawa tersebut. Pada saatsi pengembara tiba ditepi rawa tersebut demam panasdinginnya kambuh dan karena sangat hausnya si pengembarameminum air rawa tersebut meskipun warnanya merah danterasa sepat. Karena perasaan hausnya yang sangat tinggi, sipengembara meminum air rawa tersebut sebanyak-banyaknya.Setelah beberapa lama ia meminum air rawa tersebut, makademam panas dinginnya tidak kambuh lagi, dan sejak itudiketahui bahwa yang menyembuhkan penyakitnya adalah airyang mengandung zat pohon yang tumbang tersebut yaitupohon kina. Karena itulah hingga saat ini obat penyakitdemam panas dingin yang dikenal dengan malaria dapatdisembuhkan dengan pil kina.

Contoh lain yaitu ditemukannya teori grafitasi olehEinstein. Teori grafitasi atau teori daya tarik bumi ditemukanoleh Einstein secara kebetulan. Pada suatu saat ia melihatsebuah daun jatuh ke bumi dan dari jatuhnya daun tersebutia mulai berpikir bahwa jatuhnya daaun itu ke bumi karenaadanya daya tarik bumi. Sejak itu Einstein mengajukan teorigrafitasinya yang terkenal.

Banyak contoh-contoh lain yang merupakan penemuankarena kebetulan. Karena itu, pengetahuan atau kebenaran

Page 19: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 1. Filsafat Ilmu dan Sumber Pengetahuan 9

yang diperoleh dengan cara kebetulan tidak dapat dikatakantidak berguna. Namun demikian, walaupun banyak kebenaranatau pengetahun didapat dengan cara kebetulan, metodekebetulan ini bukanlah cara yang baik untuk mendapatkankebenaran atau pengetahuan. Sebab ia tidak mempunyaiaturan atau metode yang baku dan sulit untuk dijadikanpedoman.

2). Melalui Uji Coba atau Percobaan (Trial and Error)

Memperoleh kebenaran dan atau penegetahuan melaluiuji coba atau percobaan (trial and error) merupakaan suatuusaha untuk mendapatkan kebenaran atau ilmu pengetahuandengan cara melakukan percobaan-percobaan secara terusmenerus sampai diperoleh apa yang diharapkan. Dalampercobaan tersebut setiap kali memulai percobaan ada upayauntuk memperbaiki kesalahan-kesalahan atau teknik-teknikpercobaan yang dilakukan. Dalam percobaan tersebut mung-kin saja tidak berhasil apa yang diinginkan tetapi padaumumnya sipelaku selalu berusaha untuk mendapatkan hasilyang diinginkannya.

Contoh dari upaya uji coba atau percobaan ini misalnyaseseorang ingin mengetahui berapa dosis pupuk yang tepatuntuk menghasilkan tanaman yang maksimal. Untuk itudilakukan percobaan dengan cara memberikan tanamandengan dosis yang berbeda dan setelah tanaman siap dipanenbaru diukur mana yang menghasilkan yang paling baik atauyang paling maksimal.

3). Melalui Penelitian Ilmiah

Memperoleh pengetahuan keilmuan tertentu melaluiprosedur tertentu harus memenuhi syarat-syarat tertentupula. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu penge-tahuan dapat disebut ilmu, tercantum dalam apa yang disebutdengan metode ilmiah. Metode merupakan suatu prosedur ataucara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah yang

Page 20: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 1. Filsafat Ilmu dan Sumber Pengetahuan 10

sistematis. Sedangkan metodologi merupakan suatu pengka-jian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metodetersebut. Dengan demikian maka, metodologi ilmiah merupa-kan pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalammetode tersebut.

Dalam penemuan ilmu pengetahuan, pendekatan/metode ilmiah merupakan cara paling banyak dilakukan orangsaat ini. Meskipun demikian, melakukan penelitian ilmiahseringkali diikuti dengan pendekatan atau metode percobaan(trial and error). Sedangkan metode kebetulan dapat dikatakansudah jarang terjadi.

Page 21: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian 11

BAB

2

ILMUPENGETAHUAN

DANMETODOLOGIPENELITIAN

Page 22: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

12 Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian

2.1. Berpikir IlmiahKegiatan penelitian ilmiah dimulai dengan cara berpikir

ilmiah. Berfikir secara ilmiah berbeda dengan cara berpikirsehari-hari (common sense), berfikir ilmiah mempunyai sifatyang khusus seperti sistematis, dapat diuji kebenarannyabersifat general dan mempunyai kemampuan memprediksiatau menduga/meramal secara baik. Dalam setiap bidangilmu, baik itu ilmu-ilmu sosial seperti ilmu ekonomi maupunilmu hukum maka, sasaran atau objek dari pemikiran ilmiahadalah prilaku.

Untuk sampai pada kegiatan penelitian ilmiah sese-orang harus mampu berfikir dengan mengikuti prosespemikiran ilmiah yang merupakan kegiatan untuk mengetahuisesuatu pokok bahasan atau objek yang dibahas denganmengikuti serangkaian kegiatan atau langkah yang satu samalainnya saling berhubungan erat. Hubungan tersebut bersifatmata rantai (siklus) antara satu kegiatan dengan kegiatan lainkegiatan sebelumnya merupakan prasyarat bagi kegiatanselanjutnya atau kegiatan kedua dan seterusnya.

Semakin maju tingkat pendidikan suatu masyarakat,maka akan terasa kebutuhaan akan berfikir ilmiah dalammengatasi berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.Sebab, semakin maju suatu masyarakat semakin komplekspersoalan-persoalan atau masalah-masalah yang dihadapimasyarakat tersebut, baik menyangkut hubungan antarmanusia tersebut maupun hubungan antara manusia denganalam. Untuk itulah diperlukan cara berfikir ilmiah agar merekadapat mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan baik danmenggunakan logika serta menggunakan pemikiran yangilmiah dan obyektif, bukan dengan perasaan atau bersifatsubyektif. Untuk itu, berfikir ilmiah merupakan kebu-tuhanbagi kemajuan suatu masyarakat dan suatu bangsa.

Dengan mengetahui proses berpikir ilmiah, seseorangdapat merumuskan pemikirannya mengenai suatu persoalanumum yang hendak dketahui atau ditelitinya. Dengan katalain, melalui proses berpikir ilmiah yang merupakan langkah

Page 23: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian 13

awal untuk melakukan penelitian ilmiah sesorang dapatmerumuskan apa yang menjadi persoalan atau masalah danyang menjadi kajiannya secara tepat dan terarah. Berdasar-kan proses tersebut, selanjutnya orang tersebut dapat pulamenetapkan asumsi-asumsi yang digunakan sebagai dasarkajiannya serta memberikan jawaban sementara (hipotesis)dari permasalahan yang dikaji atau yang ditelitinya.

Berpikir adalah kegiatan mental yang menghasilkanpengetahuan. Berpikir ilmiah adalah berpikir yang memenuhikaidah-kaidah metode ilmiah, yaitu yang bersifat (Tan, M.G.1985; Suriasumantri. 1985) :

1). Kritis yaitu proses berpikir dengan memberikan penapsiranatau justifikasi, pertimbangan dan pengambilan keputus-anterhadap temuan dari hasil suatu kajian. Dalam hal inikritis berati bahwa orang tidak begitu saja menerima ataumenolak suatu pendapat atau suatu pernyataan atau hasiltemuan orang lain. Jika menerima pendapat/pernyataan/hasil temuan orang lain ia memberikan komentar, apaalasan mereka menerimanya dan begitu pula sebaliknya.

2). Analitik yaitu suatu proses berpikir yang selalu mencarihubungan-hubungan dari sesuatu yang diamati. Dalamsetiap sesuatu yang ia dapatkan atau ia temui selalu dikajibagaimana hubungan atau keterkaitan dari yang diamatidengan faktor lain yang mempunyai hubungan.

3). Skeptif yaitu sifat yang selalu meragukan atau tidak mene-rima suatu pernyataan/teori dengan begitu saja tanpaadanya penjelasan atau argumentasi yang dapat diterimaoleh akal pemikirannya.

4). Logis, mengacu pada metode dari argumentasi limiah, se-hingga kesimpulan yang diambil rasional (dapat diterimamenurut akal pikiran yang sehat) dan diturunkan darifakta-fakta atau bukti-bukti yang ada.

5). Objektif, mengandung arti bahwa hasil pemikiran yang adaatau didapat oleh pemikir atau ilmuwan tidak mengada-ada. Dengan kata lain pemikiran disampaikan apa adanya.

Page 24: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

14 Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian

6). Konseptual, berarti bahwa dalam proses berpikir si pemikiratau ilmuwan tersebut pemikirannya selalu didasarkanpada konsep secara terstruktur sehingga hasil pemikiran-nya dapat dimengerti dan dipahami dengan baik dan benar.

7). Teoritis, berarti bahwa dalam melakukan pemikiran ten-tang segala sesuatunya selalu didasarkan pada teori-teoriyang tepat sehingga apa yang telah dipikirkannya dapatberjalan dengan baik dan sesuai dengan teori yang ada.

8). Empiris, mengandung arti bahwa pemikiran orang tersebutdidasarkan pada kenyataan dan realitas yang ada atausecara faktual memang demikian adanya

9). Sistematis, mengandung arti bahwa pemikiran dilakukanmenurut prosedur dan proses yang cermat dan mengikutiaturan tertentu yang baku.

Sedangkan metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai caraberkerja, sehingga pengetahuan yang dihasilkan diharapkanmempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang dimintapengetahuan ilmiah yaitu sifat rasional dan teruji.

Dalam hal ini, proses berpikir ilmiah dengan menggu-nakan metode ilmiah mencoba menggabungkan cara berpikirdeduktif dan cara berpikir induktif dalam membangun tubuhpengetahuan (Sutrisno.1973; Teguh.1999). Berpikir deduktifartinya suatu proses berpikir yang dimulai dari konklusi ataupernyataan yang berlaku secara umum kemudian ditarikkonklusi secara khusus. Sedangkan berpikir induktif adalahsuatu proses berpikir yang dimulai dari konklusi khususkemudian ditarik kesimpulan atau konklusi yang bersifatumum.

Alat untuk memperoleh pengetahuan dengan menggu-nakan proses berpikir deduktif maupun induktif disebutdengan syllogisme, atau argumentasi yang terdiri dari tigaproposisi (pernyataan yang membenarkan atau menolak suatuperma-salahan). Proposisi tersebut meliputi tiga premis atauasumsi/dasar argumentasi yang meliputi: premis minor, premismayor dan konklusi.

Page 25: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian 15

Sebagai contoh proses berpikir deduktif dapat dilihatdari pernyataan berikut ini:

o Semua mahluk hidup akan mati (premis mayor)

o Manusia dan hewan adalah mahluk hidup (premisminor)

o Jadi, manusia dan hewan pasti akan mati (kesim-pulan atau konklusi)

Selanjutnya proses berpikir dengan pola induktif dapatdicontohkan sebagaimana pernyataan berikut ini:

o Desa Jebak di Propinsi Jambi adalah penghasil karet(premis minor)

o Desa Tembesi di Propinsi Jambi adalah penghasilkaret (premis minor)

o Jadi, semua desa di Propinsi Jambi penghasil karet(premis mayor)

Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah baik itudengan pola deduktif maupun dengan pola induktif dapatdijabarkan dalam beberapa langkah yang mencerminkantahap-tahap dalam kegiatan berpikir ilmiah.

Langkah-langkah berpikir ilmiah tersebut adalah :

1). Perumusan masalah.

2). Penyusunan kerangka berpikir dalam rangka mengajukansuatu hipotesis.

3). Perumusan hipotesis

4). Pengujian hipotesis (melalui metodologi penelitian)

5). Penarikan kesimpulan.

Keseluruhan langkah tersebut di atas harus ditempuhagar suatu pembahasan dapat disebut ilmiah. Namun demi-kian dalam praktek, langkah-langkah tersebut sering menga-lami lompatan-lompatan. Walaupun demikian, langkah-lang-kah tersebut merupakan patokan atau acuan utama dimana

Page 26: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

16 Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian

dalam penelitian sesungguh-nya mungkin saja terjadi variasisesuai dengan bidang permasalahan yang diteliti. Dengandemikian dapat ditarik suatu pengertian bahwa, proses(berpikir) untuk mencari kebenaran yaitu pengetahuan yangbenar atau merumuskan masalah hingga menarik kesimpulanmerupakan metode ilmiah.

Penelitian merupakan pencerminan secara konkrit darikegiatan ilmu dalam memproses pengetahuannya. Metodepenelitian ilmiah pada hakekatnya merupakan operasionali-sasi dari metode ilmiah. Dengan kata lain, struktur berpikiryang melatar belakangi langkah-langkah dalam kegiatanpenelitian ilmiah adalah metode ilmiah. Metode ilmiah secaraumum memiliki karekteristik umum sebagai berikut (Davis &Cosenza, 1993: 37);

a. Kritis dan analitis.

Karekteristik ini mendorong peneliti untuk bersikap kritisdan analitis dalam mengidentifikasi permasalahan danmetode atau cara dalam melakukan penelitian untukmendapatkan jawaban atau solusinya.

b. Logis.

Logis mengacu pada metode dari argumentasi limiah,sehingga kesimpulan yang diambil rasional dan diturunkandari fakta-fakta atau bukti-bukti yang ada.

c. Objektif.

Objektif mengandung arti bahwa hasil yang diperolehpeneliti atau ilmuwan akan sama atau dapat dibuktikankebenarannya apabila studi yang sama dilakukan padakondisi yang sama oleh peneneliti atau ilmuwan lainnya.

d. Konseptual dan teoritis.

Konseptual dan teoritis berarti bahwa dalam melakukanpenelitian atau pengem-bangan ilmu pengetahuan didasar-kan pada konsep dan teoritis yang terstruktur sehinggapenelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dapatberjalan dengan baik dan benar.

Page 27: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian 17

e. Empiris.

Empiris mengandung arti bahwa penelitian didasarkanpada kenyataan dan realitas yang ada atau secara faktualmemang demikian adanya.

f. Sistimatis.

Sistimatis mengandung arti bahwa, penelitian dilakukanmenurut prosedur yang cermat dan mengikuti aturantertentu yang baku.

Dengan demikian, maka penguasaan metode ilmiah meru-pakan persyaratan untuk dapat memahami jalan pikiran yangterdapat dalam langkah-langkah penelitian ilmiah.

2.2. Pengertian PenelitianPenelitian dimulai atau diawali dari adanya hasrat ingin

tahu manusia terhadap sesuatu atau permasalahan secaramendalam. Dengan rasa ingin tahu yang mendalam tersebutmanusia mencoba untuk menjelaskan apa yang ia ketahuikepada orang lain dalam rangka mengatasi permasalahan yangdihadapi. Makin banyak permasalahan yang dihadapi makamakin besar hasrat ingin tahu manusia untuk mengatasimasalah-masalah tersebut. Dengan diketahuinya permasalah-an yang dihadapi dan tahu cara mengatasinya, diharapkanpersoalan-persoalan atau permasalahan yang dihadapi dalamkeidupan dapat diatasi dengan baik.

Pengertian penelitian berasal dari kata teliti dan tin-dakan yang dilakukan disebut penelitian. Kata penelitian lainyang sering digunakan adalah riset yang berasal dari bahasaInggris re-search yang berarti pencarian kembali atau teliti lagiuntuk memperoleh kebenaran. Penelitian atau riset olehSekaran (2000) didefinisikan sebagai “suatu investigasi ataukeingintahuan saintifik yang terorganisasi, sistimatis, berbasisdata, kritis terhadap suatu masalah spesifik dengan tujuanmenemukan jawaban atau solusinya secara objektif” (anorganized, systematic, data-based, critical, scientific inquiry or

Page 28: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

18 Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian

investigation into a specific problem under taken with theobjective of finding answers or solution to it).

Selanjutnya menurut Klinger (1986), penelitian ilmiahadalah suatu investigasi yang sistematis, terkendali, empirisdan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungantertentu antar fenomena. Penelitian merupakan suatu carauntuk memecahkan suatu masalah dan untuk menembusbatas-batas ketidak tahuan manusia. Dengan demikian, pene-litian merupakan keingintahuan manusia tentang sesuatudalam hal ini pengetahuan dengan menggunakan cara ataumetode ilmiah. Dari keingintahuan inilah akan muncul ilmupengetahuan. Setiap ilmu pengetahuan pada umumnyadiperoleh dari penelitian ilmiah.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, pene-litian ilmiah merupakan aplikasi secara formal dan sistematismenurut metode ilmiah untuk mengetahui dan menjawabpermasalahan dan mencari solusi untuk mengatasinya. Jelasbahwa, penelitian merupakan suatu proses kegiatan menelitiyang akan menghasilkan ilmu pengetahuan.

2.3. Ilmu dan Metodologi PenelitianIlmu pengetahuan berawal dari rasa kagum manusia

terhadap alam. Karena kekagumannya terhadap alam ini,maka manusia selalu ingin mengetahui segalanya tentangalam. Rasa ingin tahu tersebut mendorong manusia berpikiruntuk mencari jawaban apa yang ingin diketahuinya. Berpikiritu berarti ber-filsafat, dengan demikian berfikir sama denganberfilsafat yaitu upaya mencari kebenaran. Kebenaran dapatdiperoleh melalui:

1). Upaya aktif.

Upaya aktif adalah upaya mencari kebenaran melaluipenalaran pikiran dengan aturan-aturan dan teknik-tekniktertentu. Memperoleh pengatahuan yang benar melaluiaturan tertentu dan syarat-syarat tertentu disebut denganmetode ilmiah. Metode ilmiah yaitu kegiatan mencari

Page 29: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian 19

kebenaran (pengetahuan) mulai dari merumuskan masalah,menyusun kerangka teori untuk menjawab masalah, me-nyusun hipotesis, menentukan metode yang akan diguna-kan hingga menarik kesimpulan.

2). Upaya pasif.

Upaya pasif adalah upaya melalui keyakinan seperti senidan agama. Upaya pasif ini tidak memerlukan pemikiranyang rumit. Perasaan dan keyakinan merupakan penentubenar tidaknya suatu yang ingin diketahui. Untuk menda-patkan kebenaran tidak perlu aturan-aturan atau logikaberpikir tertentu.

Penelitian merupakan cerminan secara kongkrit kegiat-an ilmu dalam memproses pengetahuan. Penelitian ilmiahpada hakekatnya merupakan operasionalisasi metode ilmiahdalam kegiatan keilmuan selanjutnya penulisan ilmiah meru-pakan argumentasi penalaran keilmuan yang didokumen-tasikan melalui bahasa tulisan. Ilmiah tidaknya suatu pene-litian sangat ditentukan oleh metodologi yang digunakan.Karena itu antara ilmu, metode ilmiah dan penelitian mem-punyai keterkaitan yang erat.

Wujud ilmu pengetahuan (melalui pemikiran metodeinduktif) dapat dimulai dari fakta (awal) kemudian timbulgejala, dari gejala tersebut dibuat konsep melalui prosespemikiran berupa proposisi dan selanjutnya dilihat ataudibuktikan dengan fakta dan jika berlaku secara umum, makaproposisi tersebut menjadi teori dan ilmu.

Proposisi yaitu suatu pernyataan yang terdiri dari satuatau lebih konsep atau variabel. Contoh dari proposisi yaitu“Dua puluh persen dari penggangguran di Indonesia adalahpengangguran dengan pendidikan tinggi”. Proposisi ini dapatberupa aksioma, postulat, teorem, hipotesis dan generalisasiempiris. Keterkaitan antara wujud ilmu, metode ilmiah danpenelitian ilmiah dapat dilihat dari skema di bawah ini.

Page 30: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

20 Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian

Gambar 2.1. Struktur Keterkaitan Ilmu, Metode Ilmiahdan Penelitian Ilmiah

Wujud Ilmu Metode Ilmiah Penelitian Ilmiah

Aspek Ontologis

I D

N E

D D

U U AspekEpistimologi

K K

T T

I IAspekAksiologi

F F

Konsep KerangkaBerpikir

Penyusunan Kerangka Teori1.Kajian Teori2.Kerangka Berpikir

Pengajuan Masalah1.Latar Belakang Masalah2.Perumusan Masalah3.Tujuan & Manfaat Penelitian

Fenomena Masalah

Realita

Propisisi Hipotesis Perumusan Hipotesis

Metode Penelitian1.Teknik Penelitian2.Metode Pengumpulan Data3.Metode/Alat Analisis

Fakta PengujianHipotesis

Hasil Penelitian1.Variabel yg diteliti2.Kesimpulan Analisis3.Implikasi Hsl Analisis4.Kesimpulan Pengujian

Hipotesis

Teori Kesimpulan Kesimpulan1.Kesimpulan Penelitian2.Saran-saran

Ilmu

Page 31: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian 21

2.4. Peranan PenelitianSeperti yang telah digambarkan di atas tentang struk-

tur keterkaitan antara ilmu pengetahuan, metode ilmiah danmetode penelitian ilmiah, maka dapat disimpulkan bahwaada keterkaitan yang erat antara penemuan ilmu penge-tahuan dan metodologi penelitian. Ilmu pengetahuan lahirkarena manusia dikarunia oleh Allah Subhana Wataalahdengan hasrat ingin tahu. Dari hasrat ingin tahu inilahmanusia mengembangkan keingintahuan alamiahnya kepadakeingintahuan ilmiah. Keingintahuan itulah yang selalumendorong manusia untuk berpikir dan berpikir tentangsesuatu. Berfikir tentang sesuatu dikenal dengan berfilsafat.

Berfilsafat sama dengan usaha untuk mencari kebe-naran, yaitu kebenaran tentang ilmu. Sedangkan ilmu ituterdiri dari fakta-fakta yang merupakan akumulasi penge-tahuan yang menjelaskan hubungan kausalitas dari suatufenomena menurut metode-metode tertentu yang merupakansuatu kesatuan, sistimatis dan yang berlaku umum(universal).

Mencari kebenaran dengan berfikir ilmiah merupakankegiatan penelitian. Dengan penelitian manusia dapat meng-ambil keputusan atau tindakan yang benar. Karena itupenelitian sangat berguna dan penting dalam memberikandasar terhadap tindakan dan keputusan dalam segala aspekkehidupan. Tidak ada satu negara-pun di muka bumi iniyang tergolong maju dan mempunyai tingkat kesejahteraanyang tinggi tanpa dukungan dari penelitian.

Di negara-negara yang telah maju seperti AmerikaSerikat, Jepang, Korea Selatan dan lain sebagainya, apresiasiterhadap hasil penelitian sangat tinggi. Bahkan untukpenelitian saja, negara-negara maju tersebut telah menge-luarkan dana untuk penelitian sekitar 1 – 2 persen dari GrossDomestic Product-nya. Amerika Serikat misalnya, mengguna-kan 1,3 persen dari total pendapatan negara untuk keperluanpenelitian. Singapura pada tahun 1990-an telah mengeluarandana untuk penelitian dan pengembangan sekitar 0,9 persen

Page 32: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

22 Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian

dari Product National Brutto dan 68,1 US $ per kapita (HalHill, dalam Amri Amir. 2007).

Banyak studi yang menyimpulkan bahwa, kontribusidari kegiatan penelitian mempunyai nilai yang lebih tinggidibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk peneli-tian. Hasil suatu penelitian dapat ada yang segera dapatdinikmati tetapi ada pula yang memerlukan waktu selang(time lag) untuk menikmatinya. Antara hasil penelitian danmanfaatnya dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar.2.2. Grafik Manfaat Penelitian dan Waktu

Penelitian yang bermanfaat harus didukung olehfaktor-faktor penunjang serta sarana dan prasarana yangcukup. Disamping faktor peneliti itu sendiri, maka faktorlingkungan sangat penting artinya dalam menunjang keber-hasilan dan manfaat penelitian.

Suatu penelitian yang baik dan bermanfaat merupa-kan refleksi dari jalan fikiran yang ilmiah. Hal ini disebabkankarena penelitian merupakan alat penyaluran dan pengujiancara-cara berfikir dalam suatu realita. Penelitian adalah alat

Manfaat

0

M

t + 3 t + 10tahun

Page 33: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian 23

dan sebagai alat tentu ia sangat tergantung pada yangmenggunakannya. Betapapun banyak manfaatnya dan poten-si penelitian sebagai alat, maka penelitian itu tidak akanpernah dapat menggantikan kedudukan dan kemampuanpenalaran manusia yang menggunakannya. Dengan demikianjelas bahwa untuk mendapatkan suatu penelitian yang baikdan bermanfaat, seorang peneliti harus menguasai permasa-lahan, metode penelitian dan dasar ilmu pengetahuan yangkuat. Ini berarti bahwa suatu penelitian yang dilakukan olehorang yang tidak mempunyai dasar pengetahuan yangmendalam dan sesuai dengan bidang yang diteliti, akanbanyak menghasilkan kekeliruan-kekeliruan.

Page 34: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

24 Bab 2. Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian

Page 35: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 3. Proses Penelitian Ilmiah25

BAB

3

PROSESPENELITIAN

ILMIAH

Page 36: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

26 Bab 3. Proses Penelitian Ilmiah

3.1. Persyaratan PenelitianDengan melakukan penelitian akan didapat temuan

baru, adanya penambahan, peningkatan dan pengembanganilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan dasarseluruh tindakan dan usaha manusia dalam mengatasi per-masalahan yang dihadapi. Dengan demikian penelitian me-rupakan upaya manusia untuk menambah ilmu penge-tahuan guna mengatasi permasalahan yang dihadapi dalamrangka meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

Untuk melakukan penelitian yang baik ada beberapapersyaratan yang harus diperhatikan. Syarat yang harusdiper-hatikan oleh seorang peneliti yang akan melakukanpenelitian ada tiga hal yaitu; bahwa penelitian harusdilakukan secara sistematis, berencana dan mengikutimetode ilmiah.

Sistematis, artinya penelitian tersebut dilaksanakanmenurut pola atau urutan tertentu. Pola atau uratan pene-litian tersebut mulai dari penyusunan proposal, pengum-pulan data lapangan, pengolahan data, analisis data hinggamem-buat laporan hasil penelitian. Semua urutan tersebutharus diikuti sesuai dengan urutannya dan tidak boleh dibolak balik. Hal itu dilakukan agar apa yang direncanakandapat berjalan sebagaimana mestinya.

Sedangkan berencana artinya penelitian tersebutdilakukan dengan disengaja serta sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya. Dengan demikian segala sesuatuyang menyangkut penelitian yang akan dilakukan telahdisusun rencana dengan teliti. Termasuk dalam hal iniadalah jadwal kegiatan mulai dari menyusun proposal,kapan mengumpulkan data dan untuk mengumpulkan dataperalat-an apa yang dibutuhkan dan lain sebagainya, hinggapenelitian selesai dilakukan, termasuk dalam hal inipengada-an laporan penelitian.

Mengikuti metode ilmiah artinya setiap kegiatanpenelitian harus dilaksanakan dengan mengikuti cara-carayang sudah ditentukan yaitu mengikuti metode ilmiah.

Page 37: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 3. Proses Penelitian Ilmiah27

Mengikuti metdoe ilmiah ini adalah mengikuti metodeberpikir ilmiah. Metode berpikir ilmiah itu mulai merumus-kan masalah, membuat konsep atau hipotesis hinggapengujian hipotesis dan akhirnya mengambil kesimpulan.

3.2. Proses dan Langkah-langkah PenelitianPenelitian merupakan suatu proses, yaitu suatu

rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secaraterencana sistematis guna mendapatkan pemecahanmasalah atau mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan dalam permasalahanpenelitian. Struktur penelitian ilmiah yang secara logis dankronologis mencer-minkan kerangka penalaran ilmiah.

Penelitian ilmiah pada hakekatnya merupakan opera-sionalisasi dari metode ilmiah dalam kegiatan keilmuan.Selan-jutnya, penulisan ilmiah pada dasarnya merupakanargumen-tasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikanmelalui bahasa tulisan. Oleh karena itulah, mutlak diperlukan penguasaan yang baik mengenai hakekat keilmuanagar dapat melakukan penelitian dan sekaligus mengkomu-nikasikannya secara tertulis dengan baik.

Penelitian atau riset ilmiah merupakan riset yangterstruktur dengan langkah-langkah yang jelas dan sistema-tik. Menurut Sutrisno Hadi (1973) prosedur penelitianilmiah mengikuti laangkah-langkah sebagai berikut:

1). Menetapkan objek atau pokok permasalahan.2). Pembatasan objek atau pokok permasalahan.3). Pengumpulan data.4). Pengolahan data dan menarik kesimpulan.5). Membuat laporan hasil penelitian.6). Mengemukakan implikasi-implikasi hasil penelitian.

Sementara itu, Roger D. Wimmer dan Joseph R.Dominick (1987) menjelaskan bahwa, langkah-langkah atauprosedur melakukan penelitian ilmiah adalah sbegaiberikut:

Page 38: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

28 Bab 3. Proses Penelitian Ilmiah

1). Memilih permasalahan penelitian (problems).

2). Melakukan kajian (review) teori dan penelitian sebelum-nya.

3). Membuat hipotesis penelitian yang didasarkan pada ma-salah penelitian.

4). Menentukan metodologi dan rancangan atau teknik(design) penelitian yang tepat.

5). Pengumpulan data.

6). Melakukan analisis dan interpretasi data.

7). Penyajian hasil penelitian.

8). Melakukan penelitian ulang jika diperlukan.

Masih banyak pendapat yang menerangkan tentanglangkah dan prosedur melakukan penelitian. Namun demi-kian secara umum langkah dan prosedur penelitiannyatidak banyak perbedaan. Secara umum langkah-langkahatau prosedur dari suatu penelitian ilmiah adalah sebagaiberikut;

1. Langkah awal dalam penelitian adalah mengidentifikasiisu atau menemukan permasalahan dari penelitian yangakan dilakukan (pada umumnya dimuat pada proposaldan dalam bab 1 laporan penelitian). Mengindentifikasimasalah dan isu penelitian merupakan langkah awal danterpenting dalam proses penelitian. Penelitian akan lebihbaik dan menarik jika permasalahan yang akandipecahkan atau diselesaikan menarik perhatian.

2. Setelah masalah penelitian ditemukan maka selanjutnyamenjual ide atau isu atau permasalahan tersebut dengancara meyakinkan atau menjustifikasi bahwa isu ataumasalah tersebut benar-benar menarik dan pentinguntuk diteliti.

3. Menentukan maksud dan tujuan serta kontribusi daripenelitian. Dengan adanya tujuan yang jelas dan

Page 39: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 3. Proses Penelitian Ilmiah29

kontribusi yang berarti dari penelitian tersebut, makapenelitian akan dilaksanakan akan lebih berarti.

Gambar 3.1. Proses Penelitian.PROSES PENELITIAN

-TEMUKAN MASALAH DITINGKAT PIMPINAN-DEFENISIKAN PERMASALAHANNYA

-DEFENISIKAN PERTANYAAN PENELITIAN-MANTAPKAN PERTANYAAN

PENELITIAN

EXPLORASIEXPLORASI

PROPOSALPENELITIAN

DISAIN RENCANA PENELITIAN(JENIS, MANFAAT, WAKTU, RUANG LINGKUP, DATA

DAN ALAT/MODEL YANG DIGUNAKAN)

TEKNIKPENGUMPULAN DATA

TEKNIKSAMPLING

SUSUN QUETIONERDAN PILOT TESTING

REVISI DISAINPENELITIAN

KUMPULKAN DATA

ANALISIS DATA DANINTERPRESTASINYA

LAPORAN PENELITIAN

KEPUTUSAN MANAGEMEN

Diskusi/seminar

Page 40: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

30 Bab 3. Proses Penelitian Ilmiah

4. Mengembangkan kerangka pemikiran dalam rangkamenyusun hipotesis penelitian (untuk kerangka pemi-kiran dimuat pada proposal setelah pembahasan tujuanpenelitian dan juga dimuat dalam laporan penelitian,sedangkan kajian teori dimuat pada bab 2 laporan hasilpenelitian)

5. Merancang metodologi atau disain penelitian yang berisitentang, metode penelitian, data dan sumber data, modelatau alat analisis, pengujian hipotesis dan operasio-nalisasi variabel (dimuat pada proposal dan juga dalamlaporan penelitian pada bab 3).

6. Setelah proposal selesai disusun, maka ada lembagaseperti perguruan tinggi, dan lembaga resmi lainnyamengharuskan diadakannya diskusi atau seminar me-nyangkut proposal yang telah diterima. Tujuan diskusiadalah untuk menjelaskan isi proposal danmendapatkan masukan-masukan untuk menyamakanpersepsi atau penyempurnaan proposaal penelitian.

7. Setelah proposal selesai didiskusikan maka dilakukanpengumpulan data, yang merupakan kegiatan di lapang-an. Secara umum kegiatan pengumpulan data merupa-kan 1/3 dari kegiatan penelitian secara keseluruhan.Tetapi untuk penelitian-penelitian pengembangan ataupenelitian yang sifatnya menjelajah (explorasi), makakegiatan pengum-pulan data merupakan kegiatan yangmemakan waktu yang lama.

8. Menganalisis data dan menguji hipotesis merupakankegiatan terpenting dalam proses penelitian. Dalamkegiatan semua data dianalisis dan diinterpretasikan.Dari hasil analisis inilah akan diperoleh kesimpulan yangdapat dijadikan dasar pengembilan keputusan (dimuat/dilaporkan dalam bab 4 laporan hasil penelitian).

Page 41: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 3. Proses Penelitian Ilmiah31

9. Membuat ringkasan, mengevaluasi dan mendiskusikanhasil pengujian serta menyimpulkan hasilnya (dilaporkanpada bab 5 atau bab 6 laporan hasil penelitian).

10.Menunjukkan keterbatasan dan halangan-halangan daripenelitian yang telah dilaksanakan (dilaporkan di bab 5atau bab 6 laporan hasil penelitian).

11.Mengusulkan perbaikan-perbaikan penelitian berikutnya(dilaporkan dalam bab 5 atau bab 6 laporan hasil pene-litian).

Proses penelitian ilmiah mulai dari menemukan masa-lah hingga membuat laporan penelitian dan mengambilkeputusan berdasarkan hasil penelitian tergambar sepertiyang termuat dalam Gambar 3.1. Langkah yang dimuatdalam proses penelitian tersebut merupakan langkah umumyang sering dilaksanakan oleh peneliti.

Dari penjelasan di atas maka dapat dijelaskan bahwaproses penelitian secara umum dimulai dengan menemukanpermasalahan secara umum ditingkat top manajemen(discovery the management dilemma). Permasalahan pene-litian secara umum ini merupakan persoalan yang dihadapioleh orang yang memahami sesuatu tetapi merasakan ada-nya kekurangan atau kejanggalan yang menarik perhatian-nya untuk diselesaikan atau dipecahkan. Setelah diketahuiadanya permasalahan secara umum, maka permasalahanumum tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaansecara umum pula (define the management question).

Langkah selanjutnya adalah merumuskan dalam ben-tuk pertanyaan penelitian (define the research question). Jikatelah dibuat dalam bentuk pertanyaan penelitian, makapertanyaan penelitian tersebut harus dikaji ulang (refine thereseaarch question) apakah memang pertanyaan itu yangakan menjadi permasalahan penelitian atau bukan?. Jikapertanyaan penelitian sudah ditetapkan, maka selanjutnyaadalah menyusun proposal penelitian.

Page 42: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

32 Bab 3. Proses Penelitian Ilmiah

Seperti yang telah diungkapkan dan dijelaskan diatas bahwa dalam melakukan penelitian ada proses yangharus ditempuh atau dilakukan oleh peneliti. Berdasarkanapa yang telah diungkapkan dan dijelaskan di atas makasecara garis besar ada 3 (tiga) langkah yang harus ditempuholeh seorang peneliti dalam melakukan suatu penelitian.Langkah tersebut yaitu:

1). Penyusunan Proposal Penelitian.2). Melaksanakan penelitian.3). Menyusun laporan hasil penelitian.

Dari 3 (tiga) langkah tersebut, maka penyusunan pro-posal merupakan langkah yang sulit dan sangat menentu-kan. Dalam kegiatan suatu penelitian, berhasil tidaknyasuatu penelitian akan ditentukan oleh lengkap tidaknya dansempurna tidaknya proposal penelitian yang dibuat. Selainitu, secara umum penyusunan proposal atauperencananaan penelitian merupakan dua per tiga darikegiatan penelitian (merupakan 50% sampai 60% dariseluruh kegiatan pene-litian). Ini berarti bahwa, apabilasuatu proposal penelitian dibuat dengan baik, detail dancermat, maka keberhasilan dari kegiatan penelitian akanmencapai sekitar 60 (enam puluh) persen.

Untuk dapat menyusun suatu proposal penelitianyang baik dan terperinci, biasanya proposal penelitiantersebut didiskusikan atau diseminarkan secara ilmiah.Tujuan dari diskusi atau seminar proposal penelitian adalahuntuk mendapatkan masukan-masukan atau perbaikan dariorang lain tentang apa saja yang harus dilakukan dandiperhatikan dalam melakukan penelitian yang akandilaksanakan tersebut. Dengan adanya masukan dan ataukritikan, diharapkan penelitian yang akan dilakukan dapatberjalan dengan lancar dan meng-hasilkan suatu kesim-pulan yang tepat.

Setelah proposal suatu penelitian disusun ataudibuat, didiskusikan/diseminarkan dan disetujui, makalangkah selanjutnya adalah melaksanakan penelitian terse-

Page 43: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 3. Proses Penelitian Ilmiah33

but sesuai dengan proposal yang telah disusun. Keberhasil-an pelaksanaan penelitian sangat ditentukan oleh proposalyang telah disusun. Karena kegiatan pelaksanaan penelitianmerupakan sepertiga dari kegiatan penelitian secara keselu-ruhan. Pelaksanaan suatu penelitian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1). Pengumpulan data.2). Analisis data.3). Interpretasi hasil analisis.4). Penyusunan laporan penelitian.5). Penyampaian laporan hasil penelitian.

Proses pengumpulan data, analisi data, interpretasihasil penelitian dan penyusunan laporan penelitian meru-pakan pekerjaan yang cukup berat. Hal ini disebabkankarena data yang dikumpulkan tidak bisa langsung diolehatau dianlisis tetapi memerlukan penyesuaian-penyesuaianatau pengukuran-pengukuran yang lebih cermat. Kadang-kadang setelah data yang diambil dilapangan atau dilaboratorium masih bersifat data mentah (data yang belumdapat diolah) karenanya perlu pengolahan lebih lanjut agardapat dianalisis dengan baik.

Setelah di analisis data dan diintepretasikan hasilanalisis penelitian tersebut baru disusun laporan hasilpenelitiannya. Setelah laporan penelitian disusun makalangkah selanjutnya melaporkan hasil penelitian tersebut.Penyampaian laporan penelitian secara umum dilakukanmelalui kegiatan-kegiatan yang diantaranya adalah sebagaiberikut:

a). Penyampaian hasil penelitian dengan cara melakukansemi-nar.

b). Menyampaikan hasil penelitian dalam bentuk jurnal atautulisan dalam majalah ilmiah

c). Laporan Penelitian secara utuh.

Page 44: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

34 Bab 3. Proses Penelitian Ilmiah

Page 45: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 4. Topik dan Judul Penelitian 35

BAB

4

TOPIKDAN

JUDULPENELITIAN

Page 46: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

36 Bab 4. Topik dan Judul Penelitian

4.1. Topik PenelitianSebelum menyusun proposal penelitian dan melak-

sanakan suatu penelitian, maka hal pertama yang harusdilakukan oleh seorang peneliti atau calon peneliti, sebelummenyusun proposal dan melaksanakan penelitiannyaadalah memilih topik atau masalah pokok penelitian. Topikdan masalah pokok penelitian sering diartikan padapengertian yang sama yaitu menunjukkan atau meng-gambarkan bidang kajian atau bidang topik yang akanditeliti. Namun demikan dalam buku ini kita akan mem-bedakan antara topik dengan masalah penelitian. Setelahtopik penelitian ditetapkan, pada umumnya peneliti sudahmulai menetapkan “Judul” dari penelitian yang akandilakukannya.

Topik penelitian yang dimaksud adalah bidang kajianyang akan menjadi pokok bahasan dalam penelitian. Topikmerupakan sesuatu atau isu yang menjadi bahan perbin-cangan atau kajian utama dalam penelitian. Dengan telahditetapkannya topik atau bidang kajian penelitian, makatopik penelitian dapat dijadikan payung sekaligus sebagaipengendali keseluruhan dari proses penelitian. Dari topikatau bidang kajian dapat diturunkan atau dibuat judulpenelitian. Namun perlu diingat bahwa judul yang dibuatatau ditetapkan setelah penetapan topik, pada umum masihdapat berubah atau masih bersifat tentatif.

Menentukan topik penelitian bukanlah pekerjaanyang mudah. Topik yang dipilih seringkali sudah diteliti olehorang lain atau tidak asli dari hasil pemikiran yangbersangkutan (tidak original). Topik yang sudah diteliti olehorang lain (tidak original) tidak layak dijadikan topik pene-litian. Karena itu, penetapan topik atau masalah penelitianmerupakan sentral dari kegiatan penelitian. Topik akanmenentukan semua proses penelitian, sehingga apabilaterjadi kekeliruan dalam memilih topik penelitian dapatberakibat kegagalan dalam melaksanakan penelitian.

Page 47: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 4. Topik dan Judul Penelitian 37

Topik berbeda dengan masalah atau judul penelitian.Topik dapat disamakan dengan tema penelitian. Sebagaicontoh, misalnya ada fakta bahwa, dari tahun ke tahunprogram pemberdayaan wanita terus dikembangkan tetapikenyataan belum banyak wanita yang menjadi pimpinan dibanyak lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta.Dari fakta ini, maka topik yang cocok untuk diteliti adalah“Pemberdayaan Wanita”. Karena itu, topik dapat dinyatakandalam bentuk kalimat saja atau tema.

4.2. Sumber dan Kriteria Topik Penelitian4.2.1. Sumber Topik

Untuk memilih topik penelitian yang baik dan sesuaiserta original dapat diperoleh dari beberapa sumber.Sumber-sumber topik penelitian sama seperti sumber-sumber permasalahan penelitian. Pada umumnya sumbertopik penelitian dan juga sumber permasalahan penelitianyaitu berasal dari berikut ini:

1). Diri pribadi.

Diri pribadi merupakan sumber utama untuk menen-tukan atau menermukan topik dan juga masalahpenelitian. Artinya sebaiknya, topik yang akan ditelitimeru-pakan inspirasi atau hal yang dirasakan sendirioleh si peneliti. Bagi peneliti yang sudah berpengalaman,pemilihan topik penelitian bukan merupakan persoalanyang rumit, namun bukan pula persoalan yang gam-pang. Tapi bagi yang belum berpengalaman, pemilihantopik yang bersumber dari diri pribadi merupakan halyang paling sulit.

2). Perpustakaan.

Sumber topik yang paling banyak ditemukan olehpeneliti adalah dari perpustakaan, terutama dari Jurnal.Jurnal merupakan sumber topik yang paling banyakdigunakan, hal ini disebabkan karena pada umumnya

Page 48: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

38 Bab 4. Topik dan Judul Penelitian

jurnal menyampaikan hasil-hasil penelitian atau pokok-pokok pikiran para ahli terbaru. Dengan seringnyamembaca jurnal, maka memilih topik penelitian akanlebih mudah.

3). Orang lain

Orang lain yang dijadikan sumber untuk menentukantopik dan juga masalah penelitian adalah orang yangmempunyai otoritas keilmuan, sponsor atau konsultan(bagi mahasiswa yaitu pembimbing atau promotor).

4.2.2. Kriteria Topik PenelitianTopik penelitian yang baik adalah topik yang

memenuhi kriteria tertentu. Karena itu, dalam memilihtopik penelitian ada beberapa kriteria yang perlu diper-hatikan oleh peneliti atau dijadikan acuan. Dalam memilihtopik yang baik ada 4 (empat) hal pokok atau kriteria yangperlu diperhatikan oleh calon peneliti. Kriteria tersebutyaitu:

1). Topik yang Manajebel (managable)

Topik yang dipilih hendaknya berada dalam jangkauankemampuan si peneliti (managable). Dalam arti bahwabidang kajian terutama menyangkut ilmu yang menjaditopik penelitian dikuasai secara baik oleh si peneliti.Peneliti hendaknya jangan memilih topik yang bidangilmu-nya tidak dikuasai dengan baik, atau janganmemilih topik yang bidang kajiannya asing bagi sipeneliti. Pemilihan topik yang tidak sesuai denganbidang keahlian akan mempersulit peneliti untukmelaksanakan penelitian tersebut dan akan menghasil-kan penelitian yang diragukan hasilnya.

2). Tersedianya Data

Dari topik yang dipilih hendaknya cukup tersedia data(obtainable), sehingga pelaksanaan penelitian dapat ber-jalan lancar. Ini berarti bahwa, dari topik akan diketahui

Page 49: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 4. Topik dan Judul Penelitian 39

bahwa data yang akan digunakan dalam kegiatan pene-litian yang akan dilakukan sudah diperkira-kan tersediaatau tidak. Ada kemungkinan suatu topik dilihat darikemampuan akademik si peneliti memang dikuasaidengan baik, tetapi diketahui data tentang topik tersebutsulit didapat. Karena itu topik tersebut sebaiknya tidakdipilih sebagai topik penelitian.

3). Tersedia Dana

Tersedianya dana yang memadai akan mempengaruhikeberhasilan dan kadar ilmiah atau tingkat validitas daripenelitian yang akan dihasilkan. Dana yang tidakmemadai akan berpengaruh pada pengumpulan datamaupun akurasi hasil penelitian.

4). Tredia Waktu

Suatu topik penelitian yang panjang akan membutuh-kan dana yang besar pula. Selain itu dengan waktu yangterlalu panjang ada kemungkinan peneliti atau anggotapeneliti merasa bosan sehingga hasil penelitiannya tidaksempurna bahkan mungkin tidak konsisten antara datayang diambil pada awal penelitian dengan data yangdiambil pada akhir penelitiaan karena adanya peru-bahan waktu dan lain-lain.

5). Dapat Diuji Secara Statistik

Topik yang dipilih harus dapat di analisis dan diujisecara statistik maupun dengan cara lain, sehinggahasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

4). Menarik Perhatian

Topik harus menarik perhatian (interesting), terutamabagi si peneliti maupun bagi orang lain.

Dengan memperhatikan ke 4 (empat) hal yang tersebutdiatas, diharapkan akan diperoleh topik penelitian yangbenar-benar baik dan layak untuk diteliti serta menarikbaik bagi si peneliti maupun bagi orang lain.

Page 50: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

40 Bab 4. Topik dan Judul Penelitian

4.3. Judul PenelitianJudul penelitian tidak sama dengan topik penelitian.

Judul penelitian merupakan turunan dari topik penelitian.Atau dengan kata lain bahwa, judul penelitian dibuat ber-dasarkan topik penelitian, bukan sebaliknya dari judulditentukan topik penelitian. Topik penelitian bersifat umum,sedangkan judul penelitian lebih spesifik. Sebagai contoh,muncul permasalahan yang menunjukkan bahwa tingkatkemiskinan di Indonesia dari tahun ke tahun tidak banyakberubah, padahal pembangunan ekonomi terus digalakan.Dari fakta ini maka sebagai topik penelitian yaitu“kemiskinan”. Selanjut dari topik tersebut dapat diturunjudul penelitian “Pengaruh Pembangunan Daerah JambiTerhadap Tingkat Kemiskinan di Jambi”.

Judul penelitian merupakan identitas atau cermindari keseluruhan isi dan proses kegiatan penelitian yangakan dilaksanakan. Dalam membuat judul penelitian perludinyatakan dengan menggunakan kata-kataa yang jelas,singkat dan ekspresif. Selain itu judul penelitian selalumengambarkan keterkaitan dua variabel atau lebih.

Judul penelitian yang baik adalah judul yang meme-nuhi kriteria sebagai berikut:

1). Menunjukkan hubungan antara 2 (dua) variabel ataulebih (variabelistis). Hal menunjukkan bahwa judulpenelitian harus menggambarkan hubungan antara duavariabel atau lebih. Judul yang hanya menggambarkansatu variabel bukanlah judul yang baik. Sebagai contohjudul yang mengambarkan hubungan 2 (dua) variabelatau lebih yaitu: “Pengaruh Inflasi dan PertumbuhanEkonomi terhadap Pengangguran di Indonesia”. Selanjut-nya contoh judul yang hanya menggambarkan satuvariabel yaitu: “Tingkat Pengangguran di Indonesia”.Dari judul ini pembaca akan mengalami kesulitan untukmengetahui kemana arah penelitian yang akan dilaku-kan?

Page 51: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 4. Topik dan Judul Penelitian 41

2). Judul tersebut dinyatakan dengan jelas dan tegas,bukan dalam bentuk pernyataan yang meragukan atautidak jelas, hubungan itu boleh bersifat sebab akibatatau lainnya. Dengan memilih judul penelitian yangtegas dan jelas maka pembaca atau peneliti akan mudahmenentukan vaariabel saja yang menjadi perhatian ataupusat penelitian. Judul yang tidak jelas dan tegas akanmempersulit peneliti untuk melakukan penelitian sertamengumpulkan data, alat analisis dan lain sebagainya.

3). Judul tersebut memungkinkan untuk diteliti, dilaksa-nakan penelitiannya serta dapat diuji secara empiris.Judul yang memungkinkan untuk diteliti adalah judulyang menggambarkan dengan jelas data apa saja yangakan digunakan serta menunjukkan tersedianya data.Selain itu dari judul tersebut tergambar pula bahwa datayang diperoleh akan dapat diuji secara stistik atausecara teoritis.

4). Hindari penggunaan kata-kata yang kabur, terlalupuitis, bombastis dan bertele-tele. Ini berarti bahwa sipeneliti harus dapat menentukan judul dengan kata-kata yang jelas dan tidak puitis atau yang sifatnyabombastis/fulgar dan lain sebagainya. Contoh judulyang tidak tegas dan kabur serta puitis yaitu:“Keterkaitan dan Harmonisasi Keramahan Masyarakatdan Berkembangnya Parawisata Melalui Dunia Maya”

Contoh Judul-judul Penelitian:

1. Peranan Media Massa Terhadap Kecerdasan Anak.2. Pengaruh Narkotika Terhadap Kenakalan Remaja.3. Respon Petani Terhadap Modernisasi Pertanian.4. Efek Penggunaan Pestisida Terhadap Kelestarian Ling-

kungan.5. Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran.6. Kontribusi Kemajuan Teknologi Dalam Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia.

Page 52: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

42 Bab 4. Topik dan Judul Penelitian

Page 53: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 43

BAB

5

PROPOSALPENELITIAN

Page 54: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

44 Bab 5. Proposal Penelitian

5.1. Proposal PenelitianKegiatan penelitian merupakan salah satu kegiatan

ilmiah yang sulit dan memerlukan keahlian serta membu-tuhkan suatu perencanaan yang matang termasuk dana atauupaya-upaya penyelesaiannya. Selain itu, kegiatan penelitianmemiliki tujuan untuk memecahkan suatu permasalahanyang nantinya memberikan manfaat sebagai bahan kajianyang lebih mendalam dalam memecahkan permasalahanyang sama.

Dalam memulai kegiatan penelitian selalu dibutuhkandukungan atau sponsor dari pihak lain. Suatu penelitianilmiah selalu dimulai dengan suatu perencanaan yang seksa-ma yaitu berupa usulan atau perencanaan atau proposalpenelitian. Proposal atau usulan penelitian merupakan acuanuntuk menilai peneliti apakah penelitiannya sesuai denganyang diharapkan atau tidak.. Atau bagi sponsor, proposalpenelitian merupakan bahan pertimbangan mereka untukmenerima tau menolak untuk membiayai penelitian tersebut.

Semua usulan penelitian (proposal) atau perencanaanpenelitian dalam bidang ilmu apapun selalu mengikuti suatulogika yang sama. Karena ia merupakan serentetan petunjukpenelitian yang disusun secara logis dan sistematika (Tan, M.1980). Namun demikian, dalam pelaksanaannya dapat sajaterjadi perubahan-perubahan dari apa yang telah direnca-nakan. Suatu usulan penelitian terdiri dari beberapa subbahasan.

Best (1982) mengemukakan urutan-urutan bahasansuatu usul penelitian atau proposal penelitian adalah sebagaiberikut :

1). Perumusan masalah2). Hipotesis3). Kegunaan/pentingnya penelitian4). Definisi-definisi (operasionalisasi variabel)5). Tinjauan pustaka6). Metodologi penelitian7). Jadwal penelitian.

Page 55: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 45

Sedangkan menurut Masri Singarimbun (1984), suatu usulpenelitian atau proposal penelitian terdiri dari beberapaurutan pembahasan yaitu sebagai berikut :

1). Perumusan masalah.2). Kerangka teori.3). Tujuan penelitian.4). Pentingnya penelitian.5). Hipotesis.6). Metodologi penelitian.7). Rencana pelaksanaan.

Selanjutnya Suriasumantri (1985) mengemukakanbahwa, sistimatika urutan usulan suatu penelitian atauproposal penelitian adalah sebagai berikut :

1). Perumusan masalah (yang terdiri dari latar belakang pe-nelitian dan pembatasan masalah).

2). Tujuan penelitian.3). Penelaahan kepustakaan atau penyusunan kerangka teo-

ritis/ kerangka pemikiran.4). Hipotesis.5). Metodologi penelitian (meliputi metode penelitian yang di-

gunakan, metode penentuan sampel, metode pengumpul-an data, bahan-bahan yang digunakan, metode analisis,aturan atau metode pengujian hipotesis serta definisi atauopreasionalisasi variabel penelitian,).

6). Jadwal pelaksanaan penelitian.

Berbeda dengan pendapat di atas, Gordon dan Clyde(1979) mengemukakan bahwa, sistimatika yang harus diikutidalam menyusun proposal penelitian adalah sebagai berikut:

1). Membuat ringkasan (summary).2). Perumusan masalah dan hipotesis.3). Menentukan topik penelitian.4). Meneliti hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan

dengan topik penelitian yang akan dilakukan.5). Menentukan pendekatan dan metodologi penelitian.6). Menentukan batasan-batasan dan asumsi-asumsi pokok.7). Kontribusi penelitian terhadap pengetahuan.

Page 56: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

46 Bab 5. Proposal Penelitian

8) Jadwal penelitian.9). Anggaran biaya penelitian.

Suatu proposal penelitian dengan proposal penelitianyang lain mempunyai urutan yang berbeda. Namun demi-kian, secara umum urutan yang digunakan dalam menyu-sun proposal penelitian mengikuti urutan bahasan sepertiyang telah dijelaskan di atas.

5.2. Manfaat Proposal PenelitianSebelum seseorang melakukan kegiatan penelitian,

maka ia diharuskan membuat usulan atau proposal peneli-tian. Proposal penelitian merupakan perencanaan yangdibuat untuk melakukan suatu kegiatan penelitian. Denganadanya usulan atau proposal penelitian akan diketahui apayang akan diteliti, bagaimana teknik penelitiannya dan apayang akan dihasilkan dari penelitian tersebut serta manfaatpenlitian dan lain sebagainya.

Penyusunan proposal penelitian sangat bermanfaatatau berguna. Kegunaan proposal penelitian bukan saja bagipeneliti, tetapi berguna pula bagi sponsor atau pemberi dana,atau pembimbing dan promotor serta orang lain yang terlibatdalam kegiatan penelitian. Sebab, dalam suatu pro-posalpenelitian akan diketahui sampai sejauh mana kelengkapanrencana yang disusun dalam penelitian yang akandilakukan. Selain itu, dengan adanya proposal, sponsor ataupembimbing atau promotor dapat mengetahui dengan baikmenyangkut keberhasilan penelitian yang akan dilakukan.Dengan demikian mereka dapat memutuskan menerima atanmenolaknya. Karena itu, proposal penelitian sangat bergunabaik bagi sponsor maupun bagi si peneliti itu sendiri.

5.2.1. Manfaat Proposal Bagi SponsorBagi pembimbing, promotor atau pemberi dana/

sponsor, proposal penelitian merupakan gambaran tentangkegiatan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dari

Page 57: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 47

proposal tersebut akan dapat diketahui baik atau tidaknyarencana penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dengandemikian, bagi pembimbing, promotor dan atau sponsor/penyandang dana, proposal penelitian dapat dijadikansebagai tolok ukur untuk menerima atau menolak rencanapenelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dengan adanyaproposal penelitian pembimbing, promotor dan atau sponsorakan memperoleh manfaat yang antara lain (Mudrajad. 2003)yaitu:

a. Jaminan Kualitas Penelitian

Dengan adanya proposal penelitian pihak pembimbing,promotor dan atau sponsor akan dapat mengetahuidengan baik bagaimana kualitas hasil penelitian yangakan diharapkan. Dari proposal penelitian itulah pem-bimbing, promotor atau sponsor mengetahui kualitaspenelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Proposalyang tidak berkualitas sudah pasti tidak akan diterima.

b. Kendali Penelitian

Suatu proposal penelitian yang telah disetujui, maka ituberarti bahwa proposal merupakan pengikat bagi penelitiuntuk melakukan penelitian. Dengan demikian apabilapenelitian dilakukan tidak sesuai dengan proposal, makapembimbing atau promotor atau sponsor dapat memintapada peneliti untuk melakukan perbaikan sesuai denganyang ada dalam proposal. Selain itu, proposal penelitiandapat dijadikan alat kendali bagi pembimbing, promotoratau sponsor.

c. Prioritas Penelitian

Kegiatan penelitian yang akan di bimbing atau dibiayaioleh sponsor berkemungkinan terdiri dari beberapapenelitian. Dengan adanya proposal penelitian terutamapihak sponsor akan dapat memberikan penilaian, manaproposal yang harus diprioritaskan untuk dibiayai daribeberapa proposal penelitian yang masuk.

Page 58: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

48 Bab 5. Proposal Penelitian

5.2.2. Manfaat Proposal Bagi PenelitiSuatu usulan atau proposal penelitian dianggap baik

apabila bermanfaat dan memenuhi beberapa kriteria berikutini yaitu:

1. Menggambarkan keseluruhan rencana dan langkah-langkah kerja yang akan dilaksanakan selama penelitian.

2. Mencerminkan usaha peneliti untuk menjelaskan danmencari jawaban dari permasalahan yang diteliti.

Dengan demikian, proposal penelitian yang disusun harusmemenuhi kriteria di atas jika ingin baik dan diterima olehsponsor atau pembimbing atau promotor.

Proposal penelitian merupakan panduan kerja yangjelas mengenai apa yang akan dilakukan oleh peneliti dalammelaksanakan penelitiannya. Dengan adanya perencanaanyang baik dapat menghemat tenaga dan waktu dalammelakukan penelitian. Hal itu disebabkan karena, dengantelah disusunnya rencana dan pedoman kerja diharapkankesalahan dan kekeliruan muncul sekecil mungkin. Selainitu, dari proposal penelitian orang lain dapat mengikutijalannya penelitian yang akan dilakukan. Manfaat lain dariproposal bagi si peneliti adalah bahwa, peneliti dapat meng-evaluasi secara terus menerus terhadap apa yang sedang danakan dilakukan serta mengadakan perbaikan atau penye-suaian bila dianggap perlu.

Bagi peneliti, terutama peneliti pemula proposal pene-litian memberikan manfaat yang besar dalam kesuksesanpelaksanaan penelitian nanti. Keuntungan lain dari proposalpenelitian bagi peneliti menurut Gay and Diehl (1996) yaitu:

a. Persamaan Persepsi Masalah Penelitian

Dengan disetujuinya proposal penelitian, baik olehpembimbing atau promotor (bagi mahasiswa S1, S2 danS3), maupun oleh pihak sponsor maka, itu berarti bahwa

Page 59: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 49

sudah ada persamaan persepsi dalam permasalahanpenelitian yang akan diteliti. Dengan adanya persamaanpersepsi terutama masalah penelitian itu berarti bahwakemungkinan proposal ditolak sudah dapat dieleminir.

b. Aspek Orientasi Penelitian

Dengan disusunnya proposal penelitian akan diketahuibagaiman aspek penelitian secara keseluruhan yangdibuat dalam proposal tersebut. Dari proposal yangdisusun, pembimbing, promotor atau sponsor akanmengetahui dimana kekurangan proposal yang disusunoleh peneliti sehingga pihak pembimbing, promotor dansponsor dapat memberikan masukan atau perbaikanproposal. Kegagalan penelitian, sering sekali disebabkankarena penyusunan proposal penelitian tidak dilakukandengan cermat.

c. Pedoman Pelaksanaan Penelitian

Suatu proposal penelitian yang telah disetujui, baik ituoleh pembimbing atau promotor dan atau oleh sponsorakan menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatanpenelitian. Dari proposal penelitian tersebut sudahdiketahui kegiatan-kegiatan, data dan alat yang akandigunakan dalam melaksanakan penelitian.

d. Kejelasan Kegiatan Penelitian

Proposal yang telah disusun dengan baik dan telah men-dapat masukan-masukan baik itu dari pembimbing ataupromotor maupun dari sponsor akan mempermudahkegiatan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti.Dengan demikian dana, waktu dan tenaga dapatdigunakan dengan efisien.

e. Kemudahan Evaluasi

Dengan adanya proposal yang telah disetujui dan disem-purnakan akan mempermudah bagi peneliti untuk meng-evaluasi pelaksanaan kegiatan penelitian. Dalam hal iniproposal sebagai alat kendali bagi peneliti dan juga bagisponsor.

Page 60: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

50 Bab 5. Proposal Penelitian

f. Perlindungan /Proteksi Penelitian

Suatu proposal yang disusun dengan baik dan telahdisetujui oleh pembimbing atau promotor dan atau spon-sor akan memberikan proteksi atau perlindungan daricampur tangan pihak lain. Selain itu, dengan adanyaproposal, peneliti mempunyai bukti dan melindungi dariplagiat oleh orang lain bila proposal yang diusulkandiambil alih oleh orang lain.

5.3. Jenis Proposal PenelitianProposal penelitian merupakan rencana kegiatan

penelitian yang akan dilakukan. Dengan proposal penelitianakan diketahui peneliti maupun sponsor akan mengetahuilanhkah-langkah yang harus dilakukan serta diketahui pulaapa yang dapat diharapkan dari hasil penelitian tersebut.Apabila dalam penyusunan proposal dijelaskan secaralengkap langkah-langkah kegiatan, tujuan yang ingin dicapaisarta manfaat yang diperoleh, maka besar harapan proposaltersebut akan diterima oleh sponsor dan atau pembimbingdan propmotor.

Melakukan penelitian dapat dilaksanakan oleh orangpribadi, lembaga itu sendiri atau diserahkan pada orang ataulembaga lain. Dalam menyusun proposal penelitian baik yangakan dilakukan sendiri atau diserahkan pada orang ataulembaga lain, maka aturan atau isi proposal yang dikehen-daki harus memenuhi syarat dan isi tertentu. Karenapenelitian da penyusunan proposal dapat dilakukan sendiriatau diserahkan pada orang atau lembaga lain, makaproposal penelitian dilihat dari penyusunnya dapat dibagidalam 2 (dua) jenis proposal (Kuncoro. 2003) yaitu:

1). Proposal InternalProposal internal ialah proposal penelitian yang

disusun dan dibuat sendiri oleh orang atau lembaga yang

Page 61: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 51

akan melakukan penelitian tersebut. Pada proposal internalini, pada umumnya penyusunan dapat dibuat secara ringkasdengan memuat point-point penting saja yang akandilakukan dalam penelitian nanti. Point-point penting yangbiasa dibuat dalam proposal internal itu antara lain,permasalahan secara umum, tujuan penelitian, disain atauteknik penelitian dan jadwal penelitian.

2). Proposal Eksternal.Proposal eksternal adalah proposal penelitian yang

berasal dari luar lembaga atau orang yang yang menghen-daki dilakukannya penelitian. Ini berarti bahwa lembaga atauorang pribadi yang menginginkan dilakukannya pene-litianmenyerahkan penyusunan proposal dan pelaksanaan pene-litiannya kepada orang atau lembaga lain (pihak eksternal).

Proposal eksternal ini dapat pula dibagi dalam 2 (dua)kategori, yaitu a) proposal pesanan (order porpose) dan b)proposal bersaing (competition porpose). Proposal pesananadalah proposal yang dipesan secara khusus pada orang ataulembaga tertentu tanpa menawarkan pada orang ataulembaga lain. Sedangkan proposal bersaing yaitu proposalyang ditawarkan pada banyak orang atau lembaga, sehingaproposal yang diterima lebih banyak. Dengan banyakproposal yang diterima, maka lembaga atau orang yangmenawarkan dapat memilih proposal mana yang memenuhisyarat dan dapat diterima.

Proposal eksternal bersaing, pada umumnya berisirencana penelitian secara lengkap, mulai dari latar belakang,kerangka teori, metodologi penelitian, jadwal dan anggaranpenelitiaan. Proposal yang dipilih adalah proposal yangbenar-benar memenuhi persyaratan yang dikehendaki olehpemesan.

Page 62: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

52 Bab 5. Proposal Penelitian

5.4. Struktur Proposal PenelitianProposal penelitian merupakan suatu rencana tertulis

yang akan diikuti dengan kegiatan yang nyata. Karena itu,proposal penelitian merupakan rancangan yang bersifattentatif (merupakan alternatif sementara dan masih dimung-kinkan untuk dirubah. Dalam proposal penelitian hendak-nya sudah mengandung sistematika penelitian, sudah dapatdipandang sebagai cermin dari kualitas penelitian yang akandilakukan oleh peneliti. Dengan demikian dari usulanpenelitian akan diketahui dengan seksama bagaimana jalanpikiran peneliti atau mahasiswa yang akan melakukanpenelitian.

Proposal mempunyai manfaat, baik bagi peneliti mau-pun bagi pembimbing atau pemberi dana dan atau sponsor.Bagi pemberi dana atau sponsor, proposal penelitian meru-pakan gambaran tentang kegiatan penelitian yang akandilakukan, baik atau tidaknya rencana, sehingga bagi pem-beri biaya proposal/pembimbing dapat dijadikan sebagaitolok ukur untuk menerima atau menolak rencana penelitianyang diajukan. Sedangkan bagi peneliti, proposal merupakanpanduan kerja yang jelas mengenai apa yang akan dilaku-kan, menghemat tenaga dan waktu, karena kekeli-ruan-kekeliruan diharapkan muncul sekecil mungkin, serta oranglain dapat mengikuti jalannya penelitian yang akan dila-kukan.

Dengan adanya proposal, maka peneliti dapat meng-evaluasi secara terus menerus terhadap apa yang sedangdilakukan serta mengadakan modifikasi bila perlu dalamkegiatan penelitiannya. Dengan demikian proposal penelitianmerupakan mata rantai yang penting dan ikut menentukankelancaran dan keberhasilan suatu kegiatan penelitian.

Dalam menyusun rencana penelitian atau proposalpenelitian, maka struktur dalam proposal atau usulan peneli-tian tersebut meliputi atau memuat hal-hal sebagai berikut :

Page 63: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 53

1). Latar Belakang Penelitian

Latar belakang penelitian yang dimuat dalam proposalpenelitian berisi uraian secara ringkas tentang fakta-faktaatau gejala-gejala yang ada atau terjadi sekitar masalahyang akan diteliti. Selain itu, dalam latar belakangpenelitian juga dimuat alasan pentingnya masalah ituuntuk diteliti.

2). Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi dan perumusan masah ini merupakan upayamengidentifikasi masalah-masalah penelitian berdasar-kan fakta-fakta dan gejala-gejala yang telah diungkapkandalam latar belakang penelitian. Seperti yang telahdiungkapkan sebelumnya di atas bahwa, tidak adamasalah, berarti tidak ada penelitian. Ini berarti bahwa,masalah penelitian merupakan inti dari suatu penelitian.Karena itu, penggarapan identifikasi dan perumusanmasalah ini harus diuraikan secara runtut, jelas dantegas..

3). Maksud Penelitian

Maksud penelitian memuat uraian tentang arah daripenelitian yang akan dilakukan. Bisa saja maksud suatupenelitian terdiri dari beberapa arah sekaligus. Misalnyasuatu penelitian dilakukan dengan maksud untuk mem-pelajari pengaruh dan kontribusi faktor produksi ter-hadap pertumbuhan ekonomi serta untuk mengetahuiefek dari keterkaitan variabel penelitian.

4). Tujuan Penelitian

Bagian dalam tujuan penelitian menguraikan apa sajayang hendak dicapai dari kegiatan penelitian. Dengandemikian “tujuan penelitian” memuat apa yang ingindicapai dari hasil penelitian atau apa yang menjadijawaban dari masalah-masalah yang ada dalam peneli-tian. Tujuan penelitian disini bukan tujuan peneliti.

Page 64: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

54 Bab 5. Proposal Penelitian

5). Kerangka Pemikiran

Dalam kerangka pemikiran ini dimuat pembahasan yangmenyangkut konsep yang merupakan proses menjawabpertanyaan penelitian. Dengan demikian kerangka pemi-kiran dalam proposal penelitian berisi tentang sesuatuconstruct (konsep yang dirumuskan oleh peneliti untukkeperluan ilmiah yang khusus) untuk memecahkan ataumenjawab masalah yang telah diajukan oleh penelitidengan cara memberikan jawaban sementara ataudugaan sementara.

5). Hipotesis Penelitian

Dalam hipotesis penelitian di muat jawaban sementaradari masalah penelitian. Hipotesis yang dimuat merupa-kan hasil pemikiran dan kajian teori yang telah dilakukanoleh peneliti yang dimuat dalam kerangka pemikiran.Dengan demikian, hipotesiss yang dimuat adalah hasilrumusan kerangka pemikiran yang telah disusun denganbaik (ringkasan kerangka pemikiran). Hipotesis merupa-kan pernyataan peneliti tentang hubungan antaravariabel-variabel yang terkait yang merupakan jawabanmasalah dalam penelitian yang akan dilakukan

6). Metodologi Penelitian

Dalam metodologi penelitian ini dimuat atau diuraikantentang metodologi penelitian yang dipilih. Dalammetodologi penelitian ini dimuat tentang metode peneli-tian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data(metode sampling), model dan alat analisis serta operasio-nalisasi variabel.

7). Jadwal Penelitian

Dalam jadwal penelitian dijelaskan berapa lama waktupenelitian akan dilaksnakan dan kapan dimulai sertakapan pula berakhirnya penelitian. Jadi dalam jadwalpenelitian memuat tentang rencana waktu pelaksanaankegiatan penelitian mulai dari penyusunan proposalhingga penyampaian laporan penelitian.

Page 65: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 55

8). Anggaran Biaya

Dalam proposal yang ditujukan pada sponsor ataupenyandang dana perlu dimuat anggaran biaya untukmelaksana-kan penelitian. Dimuatnya anggaran biayauntuk memberitahukan pada sponsor menyangkut danayang dibutuhkan untuk melakukan penelitian tersebut.

9). Daftar Pustaka

Dalam daftar pustaka dimuat semua pustaka yang telahdibaca atau yang telah dijadikan acuan dalam menyusunproposal tersebut. Dengan dimuatnya daftar pustakadalam proposal penelitian, pihak pembimbing, promotoratau sponsor mengetahui dengan baik sudah sampaidimana kedalaman dan kadar ilmiah penelitian yang akandilakukan oleh peneliti.

5.5. Contoh ProposalPenjelasan penyusunan proposal suatu penelitian

tidaklah lengkap apabila tidak diikuti dengan contoh yangriil. Karena itu, pada sub bab ini diberikan 2 (dua) contohproposal yang pernah dibuat oleh penyusun. Proposal yangdimuat dalam contoh ini adalah proposal yang ditujukanuntuk umum dalam arti yang didanai oleh lembaga tertentudan proposal yang ditujukan untuk penulisan disertasi.Dengan adanya contoh ini diharapkan dapat diambil pela-jaran yang berarti dalam menyusun proposal penelitian olehpembaca.

Page 66: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

56 Bab 5. Proposal Penelitian

Contoh 1: Proposal Penelitian UmumSKALA USAHA DAN EFISIENSI EKONOMI

KARET RAKYAT DI PROPINSI JAMBIOleh: Amri Amir

1. Latar BelakangKeret merupakan komoditas yang mempunyai

peranan penting bagi perkembangan ekspor Indonesia.Kontribusi ekspor karet terhadap pendapatan devisa negarajuga cukup besar.

Secara umum budidaya karet dapat dibedakan men-jadi tiga kelompok yaitu perkebunan rakyat, perkebunanswasta dan perkebunan milik negara. Hingga tahun 1991,luas tananaman karet di Propinsi Jambi mencapai 468.813ha, dan 90 persen merupakan perkebunan rakyat. Produksirata-rata per hektar 0,37 ton/tahun untuk tahun 1991, danselama periode 1986 – 1991, produksi karet di PropinsiJambi mengalami pertumbuhan 1,16 persen per tahun.Selain itu, karet merupakan tanaman perkebunan utamadan terluas di Propinsi Jambi dibanding dengan tanamanperkebunan lainnya. Untuk tahun 1986 – 1991, luastanaman karet di Propinsi Jambi tumbuh rata-rata sebesar2,7 % per tahun dan dari sisi produksinya tumbuh sebesar2,0 % per tahun.

Perkebunan karet milik rakyat di Indonesia mencapai81,3 % (Spillane, 1989) dan Propinsi Jambi mencapai 90 %.Bedasarkan hasil penelitian luas penguasaan kebun olehpetani di Propinsi Jambi rata-rata 4,48 ha/petani denganpendapatan sebesar Rp. 299.682,40 /ha/tahun. Pendapatanini tergolong rendah, dan ini berkaitan dengan luas kebunyang dimiliki (Team, 1980).

Usaha perkebunan karet rakyat pada umumnyaberkisar pada skala 0,5 ha hingga puluhan hektar saja danlokasinya menyebar. Dari kondisi tersebut akan timbulinefisiensi dalam produksi. Menurut teori economic of scale(Billas, 1984) semakin besar skala usaha yang dikelola akan

Page 67: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 57

di peroleh hasil produksi yang semakin menaik (increasingreturn to scale), tetapi setelah mencapai tingkat tertentu akandi peroleh hasil yang semakin menurun (decreasing return toscale). Keadaan demikian menunjukkan bahwa, denganmemperluas skala usaha sampai pada tingkat tertentu akandiperoleh efisiensi yang lebih tinggi.

2. PermasalahanBerdasarkan data yang telah dimuat dalam latar

belakan penelitian di atas, maka yang menjadi permasalah-an pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1). Bagaimana kondisi ekonomi kebun karet rakyat diPropinsi Jambi, apakah sudah efisien atau belum ?

2). Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat keun-tungan petani karet rakyat tersebut ?

3. Tujuan PenelitianTujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

seperti yang tertuang berikut ini :

1). Untuk mengetahui kondisi usaha perkebunan karetrakyat di Propinsi Jambi.

2). Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ting-kat keuntungan kebun karet rakyat di Propinsi Jambi.

4. Kerangka Pemikiran4.1. Efisiensi Ekonomi

Kerangka efisiensi ekonomi dibangun dari 3 fenomenayaitu: 1) variasi tingkat produksi pada tingkat output yangsama atau di sebut efisiensi teknik, 2) variasi nilai marginalproduktivitas terhadap harga bayangan dari masukan yangdisebut efisiensi harga, dan 3) efisiensi yang di bangun darihubungan fenomena efisiensi teknik dan biaya (Yusmichad,

Page 68: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

58 Bab 5. Proposal Penelitian

1983). King (dalam Yusmichad.1983), dan Farrel (dalamSoekartawi. 1990) menggambarkan efisiensi ekonomi secaragrafis sebagai berikut :

Gambar 1: Grafik efisiensi isokuan per unit

Seandainya hanya ada dua input yang digunakandalam memproduksi suatu barang, maka dapat di gam-barkan kurva SS’ sebagai tempat kedudukan titik-titikkombinasi peng-gunaan input terkecil untuk menghasilkansatu unit output. Kurva SS’ disebut dengan efisiensi isokuanper unit dengan slope-nya yang mencerminkan laju subtitusimarginal (Sudarsono, 1984). Jika titik P menunjukkan posisisuatu perusahaan atau usaha, maka OQ/OP menunjukkanindeks efisiensi teknis untuk titik P. Indeks ini akan men-capai 100 % jika P berhimpit dengan Q.

Kurva AA’ adalah kurva biaya relatif minimum(minimum isocost) penggunaan input yang menyinggung SS’pada titik Q’. Titik Q’ menunjukkan kondisi suatu usahadengan penggunaan biaya yang minimum dan tingkatpenggunaan input terkecil. Kondisi efisiensi ekonomi akantercapai apabila titik P’, Q’ dan R berhimpit dengan titik Q.Indeks efisiensi biaya ditunjukkan oleh titik OR/OQ.Sedangkan indeks efisiensi ekonomi adalah OQ/OP xOR/OP.

SP

A

A’S’

Q

Q1

Modal

Tenaga Kerja0

R

Page 69: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 59

4.2. Skala UsahaSkala usaha merupakan ukuran besarnya suatu peru-

sahaan dengan kombinasi input tertentu, dalam ilmuekonomi di kenal dengan istilah return to scale. Konsep iniperlu diketahui untuk melihat apakah suatu usahamengikuti kaidah increasing to scale, decreasing to scale atauconstant to scale (Soekartawi, 1987). Secara teoritis, skalausaha itu menyangkut masalah pergeseran kurva isokuanper unit akibat adanya perubahan faktor produksi secarabersama-sama. Dengan adanya perubahan input akanmengakibatkan perubahan keluaran. Penambahan inputberarti menunjukkan adanya perluasan usaha atau pening-katan produksi.

Dalam perluasan produksi berlaku tiga kemungkinanhukum perluasan, mengingat keadaan teknologi yangdipakai. Pertama yaitu hukum kenaikan hasil lebih dariperbandingan dengan skala usaha (the law of increasingreturn to scale). Kemungkinan kedua, dengan adanyaperluasahan usaha akan terjadi hukum kenaikan produksisebanding dengan skala usaha atau hukum kenaikanproduksi yang konstan (the law of constant return to scale).Kemungkinan ketiga terjadi penambahan hasil yang semakinmenurun (the law of decreasing return to scale). Untukmembahas ketiga kemungkinan tersebut dapat digunakanfungsi produksi Cobb-Douglas (Sudarsono, 1984).

4.3. Fungsi ProduksiFungsi produksi adalah hubungan fisik antara

variabel output dengan variabel input sebagai penjelas. Adabeberapa fungsi produksi yang dikenal, tetapi yang umumdan sering digunakan adalah fungsi produksi linier, fungsiproduksi kuadratik, fungsi produksi eksponensial dan fungsiproduksi Constant Elasticity of Subtitution (CES).

Untuk membahas konsep return to scale dapat diguna-kan fungsi produksi Cobb-Douglas (Sudarsono, 1984). Adatiga alasan memilih fungsi produksi ini.

Page 70: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

60 Bab 5. Proposal Penelitian

1). Relatif lebih mudah penggunaanya dan dapat denganmudah di transfer ke bentuk linier.

2). Pendugaan dengan fungsi Cobb-Douglas akan menghasil-kan koefisien regresi yang sekaligus menunjukkanbesaran elastisitas, dan

3). Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkantingkat besaran return to scale.

Dalam menganalisis produksi perkebunaan karetrakyat digunakan model fungsi produksi Cobb-Douglas danUnit-Output-Price Cobb-Douglas Profit function seperti yangtelah digunakan oleh Saragih (1982). Selanjutnya untukmengkaji tanaman tahunan, maka luas, umur tanaman danmasukan lainnya dapat mempengaruhi produksi dan tingkatkeuntungan (Nerlove, 1986).

5. HipotesisBerdasarkan apa yang telah diungkap pada kerangka

pemikiran di atas, maka dapat disusun beberapa hipotesisyang akan dicari kebenarannya Hipotesis yang diungkapkandalam penelitian ini yaitu :

1). Kondisi ekonomi kebun karet di Propinsi Jambi berada didalam decreasing return to scale. Dimana penggunaaninput secara keseluruhan belum optimal/tidak efisien.

2). Keuntungan kebun karet rakyat dipengaruhi oleh asamcuka, luas kebun dan umur tanaman, tenaga kerja, danumur tanaman.

6. Metodologi Penelitian6.1. Desa dan Petani Sampel

Penelitian ini dilakukan di Propinsi Jambi denganmengambil tiga kabupaten sebagai sentra produksi karet.Dari tiga kabupaten tersebut diambil masing-masing duadesa sampel dengan metode purposive. Dari masing-masing

Page 71: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 61

desa diambil sampel sesuai kebutuhan dengan jumlahkeseluruhan 90 rumah tangga, dengan menggunakan metodesimple random sampling.

6.2. Metode AnalisisAlat analisis yang akan digunakan dalam penlitian ini

meliputi :

1). Fungsi produksi Coob-Douglas dengan model berikut :

Y = 0 X1 . X2 . Z1 Z2 Z3

Y = produksi latek pertahun, dalam kilogramX1 = curahan tenaga kerja. HKP/tahunX2 = bahan penggumpal, dalam liter/tahunZ1 = luas areal tanaman karet, dalam hektarZ2 = umur tanaman karet, dalam tahunZ3 = investasi awal, dalam rupiah

Untuk keperluan analisis, model diatas ditransformasi-kan dalam bentuk linier.

2). Unit output-Price Cobb-Douglas Profit Function yang ditu-runkan dari fungsi produksi Cobb-Douglas dengan dida-sarkan pada asumsi bahwa petani akan selalu memak-simumkan keuntungannya (Soekartawi, 1990). Modelnyayaitu :

Ln Y = Ln o + 1LnX1 + 2LnX2 + 1LnZ1 + 2LnZ2 +3LnZ3

Y = tingkat keuntungan yang telah dinormalkano = besaran efisiensi teknisXi = input variabelZi = input tetapi = koefisien variabel faktor yang dinormalkani = koefisien faktor tetap.

Page 72: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

62 Bab 5. Proposal Penelitian

6.3. Metode PengujianUntuk menguji model-model yang digunakan metode

pengujian sebagai berikut:

1). Jika b1 =1, itu berarti constant return to scale;2). Jika b1 <1, maka kondisinya dalam decreasing return to

scale; dan3). Jika b1 >1, artinya dalam kondisi increasing return toscale.

Contoh 2: Proposal Penelitian (Ringkasan) Untuk DisertasiAmri Amir

SUMBER-SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI:KONTRIBUSI KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI

DALAM PERTUMBUHAN EKONOMIPROVINSI JAWAB BARAT

Oleh: Amri Amir (1999)No. Mhs L3E 93012

1. Latar Belakang PenelitianSelama Pembangunan Jangka Panjang I (PJP I), per-

ekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukuptinggi yaitu rata-rata sebesar 7,37 % per tahun. Pertumbuh-an ekonomi yang tinggi, menurut Emil Salim (Rachbini.1994:57) merupakan sasaran utama pembangunan negarasedang ber-kembang.

Upaya yang ditempuh untuk mencapai pertumbuhanekonomi yang tinggi tersebut adalah dengan melakukan pro-gram industrialisasi. Industrialisasi dinilai sebagai tahapanyang strategis dan mampu meningkatkan produktivitasfaktor produksi secara efisien, sehingga diharapkan dapatmemberikan kontribusi yang relatif tinggi terhadap pertum-buhan ekonomi. Selain itu, melalui industrialisasi diharap-kan sektor industri mampu memberikan efek keterkaitan ke

Page 73: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 63

belakang (backward linkage effect) dan efek keterkaitan kedepan (forward linkage effect) baik antar sektor industri itusendiri maupun antar sektor lainnya seperti yang diungkap-kan oleh Hirschman (Jhingan. 1990:243).

Dalam perkembangannya, perekonomian Indonesiatelah pula mengalami transformasi struktur ekonomi. Padatahun 1969 kontribusi sektor industri terhadap PDB sebesar9% dan pada tahun 1996 menjadi 25,16%. Sedangkan sektorpertanian memberikan kontribusi yang menurun yaitu dari49% pada tahun 1969 menjadi 16,3% pada tahun 1996.

Provinsi Jawa Barat yang merupakan bagian integraldari Indonesia, selama PJP I mengalami pertumbuhanekonomi yang lebih tinggi yaitu rata-rata 8,91%. Selain itu,struktur ekonomi Provinsi Jawa Barat juga mengalamiperubahan dari dominan sektor pertanian ke sektor industri.Pada tahun 1973 kontribusi sektor pertanian sebesar 38,03%dan menurun menjadi 19,14% pada tahun 1993. Selanjutnyasektor industri meningkat dari 17,62% pada tahun 1973menjadi 40,01% pada tahun 1993. Dilihat dari fakta ini,terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Baratlebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomiIndonesia. Tingginya pertumbuhan ekonomi Provinsi JawaBarat tentu disebabkan oleh banyak faktor, dan bagaimanakontribusi masing-masing tentu mena-rik untuk diteliti.

2. PermasalahanBerdasarkan uraian yang telah diungkapkan dalam

latar belakang penelitian, maka permasalahan pokok yangmenjadi dasar dari penelitian ini yaitu:

1). Berapa besar pengaruh dan kontribusi faktor-faktor pro-duksi terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi JawaBarat?

2). Bagaimana perbandingan elastisitas sektor pertanian,sektor industri dan sektor jasa serta berapa besar

Page 74: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

64 Bab 5. Proposal Penelitian

kontribusi masing-masing sektor tersebut terhadappertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat?

3). Berapa besar pengaruh dan kontribusi faktor-faktor pro-duksi sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomiProvinsi Jawa Barat?

4). Berapa besar kontribusi faktor-faktor produksi, khusus-nya kemajuan teknologi terhadap produksi industri besar,industri sedang dan industri kecil di Provinsi Jawa Barat?

5). Sektor apa saja yang menjadi sektor kunci dalam per-ekonomian Provinsi Jawa Barat dilihat dari keterkaitan kebelakang (backward linkage effect) dan keterkaitan kedepan (forward linkage effect).

3. Tujuan PenelitianPenelitian ini dilakukan untuk mencapai beberapa

tujuan, yaitu:

1). Untuk mengetahui faktor-faktor produksi terhadap per-tumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat.

2). Untuk mengetahui perbandingan elastisitas sektor perta-nian, sektor industri dan sektor jasa serta berapa besarkontribusi masing-masing sektor tersebut terhadap per-tumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat?

3). Untuk mengetahui berapa besar pengaruh dan kontribusifaktor-faktor produksi sektor industri terhadap pertum-buhan ekonomi Provinsi Jawa Barat?

4). Untuk mengetahui berapa besar kontribusi faktor-faktorproduksi, khususnya kemajuan teknologi terhadap pro-duksi industri besar, industri sedang dan industri kecil diProvinsi Jawa Barat?

5). Untuk mengetahui sektor apa saja yang menjadi sektorkunci dalam perekonomian Provinsi Jawa Barat dilihatdari keterkaitan ke belakang (backward linkage efect) danketerkaitan ke depan (forward linkage effect).

Page 75: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 65

4. Kerangka PemikiranDalam teori ekonomi makro (Bronson. 1985:5) mau-

pun dalam kebijakan ekonomi makro (Boediono. 1992:2),pusat perhatian dan pembahasan ekonomi secara makroselalu pada dua masalah pokok, yaitu:

1). Kebijakan jangka pendek, yaitu kebijakan stabilisasi.2). Kebijakan jangka panjang atau kebijakan pertumbuhan.

Didasarkan pada pendapat di atas, maka persoalanpertumbuhan ekonomi merupakan masalah jangka panjangyang mendapat perhatian utama dalam upaya meningkatkankesejahteraan masyarakat. Hingga saat ini, belum ada teoriekonomi yang mampu menjelaskan proses pertumbuhanekonomi yang dapat diterima secara umum.

Studi empiris menyangkut proses pertumbuhan eko-nomi telah banyak dilakukan. Analisis proses pertumbuhanekonomi dapat dimulai dari teori klasik dan neo klasik yangmenggunakan pendekatan faktor produksi, teori Keynes danNeo Keynes dengan pendekatan pengeluarannya serta pende-katan struktural (Chenerry. 1960).

Salah satu pendekatan untuk mengetahui sumber per-tumbuhan ekonomi adalah pendekatan faktor produksiseperti yang telah dilakukan oleh Denison (1962) dan Solow(1956). Dalam analisisnya Solow memanfaatkan fungsiproduksi Cobb-Douglas dalam model pertumbuhan ekonomi,yaitu:

Q = f (K,L)Qt = At. Ktά.Ltβ

ln Qt = ln A + ά ln Kt + β ln Lt

Fungsi produksi Cobb-Douglas tersebut dapat meng-gambarkan berbagai kemungkinan degree of return to scale,tergantung pada nilai koefisien input (ά + β). Jika (ά + β) = 1,maka fungsi produksi tersebut dalam kondisi constantreturns to scale. Jika (ά + β) > 1, maka dalam kondisi

Page 76: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

66 Bab 5. Proposal Penelitian

increasing returns to scale dan bila (ά + β) < 1, maka fungsiproduksi dalam kondisi decreasing returns to scale.

Dalam proses pertumbuhan ekonomi, adanya kema-juan teknologi mempunyai implikasi bahwa terjadfi pening-katan efisiensi dalam aktiv itas ekonomi. Kemajuan teknologidapat dilihat dari adanya peningkatan produktivitas, baikmelalui produktivitas modal maupun dari produktivitastenaga kerja.

Analisis pertumbuhan dengan pendekatan strukturalberbeda dengan pendekatan faktor produksi. Pertumbuhanekonomi bukan hanya berasal dari faktor produksi, tetapijuga melalui pengalokasian sumberdaya pada sektor-sektoryang produktif (Robinson. 1971). Selanjutnya menurutHirschman, setiap investasi yang dilakukan pada suatusektor ekonomi mempunyai keterkaitan ke depan (forwardlinkage effect) dan keterkaitan ke belakang (backward linkageefect).

Salah satu bentuk analisis struktural ini adalahseperti yang dilakukan oleh Chenerry dan Syrquin (1975:16).Model yang digunakan Chenerry dan Syrquin yaitu:

Xi = ά + β ln Y + β2 (ln Y)2 + µ N + µ (lnN)2 + ðFXi adalah kontribusi sektor ke i, Y adalah GNP per kapita, Nadalah jumlah penduduk dan F merupakan perputaranbersih sumberdaya (ekspor-impor).

Selanjutnya dalam melihat kontribusi sektor-sektoreko-nomi, Sundrum (1990:35) menggunakan model sebagaiberikut:

Gy = (ka Ga + km Gm + ks Gs)Gy merupakan pertumbuhan ekonomi, ka, km dan ksmerupakan kontribusi masing-masing sektor dan Ga, Gmdan Gs adalah pertumbuhan sektor agriculture, manufac-ture dan services.

Model lain yang dapat digunakan untuk melihat kon-tribusi sektoral adalah model Gershon Feder (1986:263) yang

Page 77: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 67

dikenal dengan Disequilibrium Model seperti yang tertulis dibawah ini:

GY = άo + ά1 I/Y + ά2 GL + ά3(GM.M/Y) + ά4 Glm. Lm/LGy adalah pertumbuhan ekonomi, I/Y adalah investasi(sebagai proksi dari pertumbuhan capital stock), GL merupa-kan pertumbuhan jumlah tenaga kerja, GM.M/Y adalahpertumbuhan produksi sektor industri dan GLm.Lm/Ladalah pertumbuhan jumlah tenaga kerja sektor industri.Model ini merupakan gabungan pendekatan faktor produksidan pendekatan sektoral.

Selanjutnya, untuk mengukur efek keterkaitan kebelakang dan keterkaitan ke depan digunakan model inputoutput. Pengukuran keterkaitan kebelakang mengunakanrumus dari Rasmussen (Poot, et all. 1992:313) sebagaiberikut:

1/n Σ rijLi = -----------------

1/n2 Σ Σ rij

Untuk mengukur efek keterkaitan ke depan digunakanrumus Rasmussen sebagai berikut:

1/n Σ b ijFi = -----------------

1/n2 Σ Σ bij

(rij) dan (bij) adalah elemen matrik kebalikan Leontief.

Berdasarkan uraikan yang telah dijelaskan, makasecara skematis kernagka pemikiran di atas dapat digam-barkan sebagai berikut:

Page 78: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

68 Bab 5. Proposal Penelitian

Masalah Jk Panjang1. Pert Ekonomi2. Investasi3. Pert Penduduk

Neo Klasik1. Modal2. Tenaga Kerja3. Teknologi

Masalah Jk Pendek1. Inflasi2. Pengangguran3. N.Pembayaran

Total Input

Struktural1. Sektor Primer2. Sektor sekunder3. Sektor Tersier

PertumbuhanEkonomi

SumberPertumbuhan

Input Primer Input Antara

IV. KERANGKA PEMIKIRAN

Masalah Makro Ekonomi

Masalah Jangka Pendek Masalah Jangka Panjang1. Inflasi Mengatur pertumbuhan:2. Pengangguran 1. Ekonomi3. Neraca Pembayaran 2. Penduduk

3. Investasi

Sektor i

Final Demand Total Output IntermidiateDemand

Final Demand Intermediate DemandTotal Input

Sektor “i”

MASALAH MAKRO EKONOMIKERANGKA PEMIKIRAN

5. HipotesisBerdasarkan kerangka pemikiran dan proposisi yang

telah disusun, maka dapat dirumuskan beberapa hipotesissebagai berikut:

1). Peningkatan modal, tenaga kerja dan teknologi mempu-nyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekono-mi, dimana kontribusi modal dan teknologi terhadappertumbuhan ekonomi lebih besar dibandingkan kontri-busi tenaga kerja.

2). Elastisitas dan kontribusi sektor industri (sekunder) ter-hadap pertumbuhan ekonomi lebih besar dibandingkan

Page 79: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 69

elastisitas dan kontribusi sektor pertanian (primer) atauelastisitas dan kontribusi sektor jasa (tersier).

3). Modal, produksi sektor industri, tenaga kerja di sektorindustri dan tenaga kerja total mempunyai pengaruhpositif terhadap pertumbuhan ekonomi, namun kontri-busi modal dan produksi sektor industri lebih besardibanding kontribusi tenaga kerja di sektor industrimaupun tenaga kerja total.

4). Produktivitas modal pada industri besar dan sedang lebihkecil dibanding produktivitas tenaga kerjanya, begitu puladengan kontribusinya terhadap pertumbuhan jenisindustri masing-masing.

5). Sektor industri mempunyai keterkaitan ke belakang danketerkaitan ke depan yang lebih besar dari pada rata-ratasemua sektor.

6. Metodologi Penelitian6.1. Objek dan Wilayah Penelitian

Penlitian ini memusatkan perhatian pada sumber-sumber pertumbuhan ekonomi (sources of growth) dari sisifaktor produksi dan sektor ekonomi. Sedangkan wilayahpenelitiannya adalah Provinsi Jawa barat.

6.2. Metode Penelitian dan Sumber DataMetode penelitan ini menggunakan pendekatan kuan-

titatif dengan sumber data sekunder. Data yang diperlukanadalah data PDRB Jawa Barat dengan harga konstan 1983selama periode 1973 – 1993 dan tabel I-O Jawa Barat tahun1993. Sumber data adalah instansi terkait seperti BPS, BI,BKPMD Jawa Barat dan lain-lain.

Page 80: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

70 Bab 5. Proposal Penelitian

6.3. Metode AnalisisDalam menganalisis kotribusi masing-masing faktor

produksi dan elastisitas serta kontribusi sektor ekonomiterhadap pertumbuhan ekonomi digunakan model-modelsebagai berikut:

1). Log Yt = log At + άlog Kt + βlog Lt + e

2). Gy = ka Ga + km Gm + ks Gs

3). GY = άo + ά1 I/Y + ά2 GL + ά3(GM.M/Y) + ά4 Glm. Lm/L

4). Model Input output

6.4. Pengujian Statistik1). Penaksiran masing-masing koefisien mengunakan metode

Ordinary Least Square (OLS).

2). Untuk pengujian model maupun variabel digunakan uji Fdan uji t.

3). Selanjutnya untuk uji homoskedastisitas digunakan koefi-sien korelasi jenjang Sperman (lihat Gujarati dan Zain.1991:68).

4). Sedangkan pengujian autokorelasi dan multikolinieriti di-gunakan Durbin Watson test dan pengujian Fi denganrumus :

R2 X1.X2 ; X3 ...Xk / (k - 2)Fi = -------------------------------------------------

[(1 - R2) X1.X2 ; X3 ...Xk (Nk +1)]

6.5. Operasionalisasi Variabel1). Kapital atau invetasi adalah tabungan masyarakat yang

bersumber dari pembentukan modal domestik bruto.

2). PDRB adalah PDRB harga konstan tahun 1983 yangdirinci dalam tiga sektor utama yaitu primer, sekunderdan tersier.

Page 81: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 5. Proposal Penelitian 71

3). Tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerjadiseluruh sektor ekonomi dean masing-masing sektoryang dihitung dalam orang.

4). Industri yang dimaksud adalah industri besar, industrisedang dan industri kecil.

Page 82: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

72 Bab 5. Proposal Penelitian

Page 83: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 6. Latar Belakang Penelitian 73

BAB

6

LATARBELAKANG

PENELITIAN

Page 84: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

74 Bab 6. Latar Belakang Penelitian

6.1. Komponen Latar BelakangDalam setiap proposal maupun laporan penelitian

selalu dimuat latar belakang penelitian. Secara umum, latarbelakang penelitian memuat fenomena atau gejala-gejalamasalah. Fenomena masalah adalah kesenjangan antarayang seharusnya dengan realitas yang terjadi. Yangseharusnya itu dapat berupa: teori, peraturan, norma,ketentuan dan sebagainya. Sedangkan realitas merupakankondisi yang berlaku pada saat akan atau sedang dilakukanpenelitian. Masalah tersebut harus di dramatisasikan secaraeksplisit kepada pembaca agar jelas masalah yang ditelitinya.Proses dramatisasi sedapat mungkin diungkapkan dengandata kuantitatif yang mendukung dan mempertegas masalahyang akan diteliti.

Dengan demikian, komponen yang harus nampak ataudimuat dalam latar belakang suatu penelitian adalah :

1. Ada fakta dan fenomena atau gejala masalah

Fakta-fakta, fenomena atau gejala yang dimuat dalamlatar belakang suatu penelitian adalah fakta yang meng-gambarkan kejadian pada masalah yang akan diteliti.Selain itu, fakta-fakta, fenomena dan gejala yang diung-kapkan hendaknya merupakan fakta, fenomena dangejala yang aktual dan yang benar-benar berhubungandengan masalah penelitian.

2. Implikasi masalah itu terhadap berbagai aspek

Implikasi yang dimaksud dalam latar belakang penelitianmenjelaskan tentang apa akibat dari permasalah yangada bila tidak segera dilakukan penelitian. Pembahasaanimpli-kasi ini sedapat mungkin menyangkut semuaaspek. Namun demikian tidak berarti bahwa semua yangdapat dimasukkan harus dimasukkan dalam latarbelakang penelitian. Implikasi yang dimuat adalahimplikasi yang benar erat hubungan dengan masalahpenelitian.

Page 85: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 6. Latar Belakang Penelitian 75

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan umum yang akan digunakan dalam menelitimasalah penelitian perlu juga dimuat dalam latar bela-kang penelitian. Setidak-tidaknya, dalam latar belakangpenelitian tersebut memuat secara ringkas atau tersiratmetode analisis serta arah penelitian.

4. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dan kegunaan dari masalah yang akan ditelitihendaknya dimuat pula dalam latar belakang penelitian.Tujuan yang dimuat adalah tujuan secara umum, begitupula dengan kegunaan penelitian diuraikan secara umumdan ringkas.

6.2. Isi Latar Belakang PenelitianLatar belakang penelitian berisi pertimbangan atau

alasan tentang penting, menarik dan mungkinnya penelitiantersebut dilaksanakan. Karenanya, uraian mengenai latarbelakang dari suatu penelitian (baik dalam usulan penelitianmaupun dalam laporannya) memuat fakta-fakta, fenomenamasalah atau gejala-gejala masalah (kesenjangan antarayang seharusnya dengan realitas yang terjadi) yang jikadipandang dari sudut atau pendekatan tertentu lalumenimbulkan hasrat ingin tahu dan mendorongdilakukannya kegiatan penelitian.

Berkenaan dengan pandangan atau pendekatan terha-dap kenyataan-kenyataan yang ada, maka hendaknya dapatterungkap hal-hal yang menyangkut disiplin, bidang, aspek,faktor maupun variabel-variabel yang terkait didalamnya.Materi-materi inilah yang menyebabkan pengungkapan latarbelakang penelitian kadang-kadang disebut juga denganalasan pemilihan judul.

Latar belakang penelitian merupakan pencerminandinamika proses pemikiran mengapa fenomena (gejala alam,gejala sosial) yang dijumpai menggugah niat seseorang untuk

Page 86: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

76 Bab 6. Latar Belakang Penelitian

mengetahuinya dengan melakukan penelitian terhadap feno-mena tersebut. Dalam hal ini peneliti merasa yakin bahwafenomena yang dijumpai tersebut benar-benar berstatusmasalah yang masih aktual dan relevan dengan masa kini.

Dalam latar belakang penelitian ini juga dimuat secaraumum (garis besar) tentang alasan-alasan mengapa topikpermasalahan (yang terkandung dalam judul) menarik untukditeliti. Selain itu, dalam latar belakang penelitian ini dimuatpula maksud dan tujuan dari penelitian. Ini berarti bahwa,dengan membaca latar belakang penelitian pembaca akanmengetahui secara umum alasan-alasan, maksud, tujuandan kegunaan penelitian secara ringkas.

6.3. Pola PengungkapanPengungkapan latar belakang penelitian dapat disaji-

kan baik dengan pola induktif dan pola deduktif. Polainduktif yaitu pola pengungkapan atau pembahasan yangdimulai dengan fakta kemudian dilanjutkan denganpandangan-pandangan yang mengarah pada satu pokokbahasan. Pembahasan pola deduktif adalah pengungkapanyang dimulai dengan pola pikir atau pandangan-pandangandilan-jutkan dengan penunjukkan fakta-fakta.

Dari dua pula penungkapan latar belakang penelitiantersebut, masing-masing pola mempunyai kebaikan dankelemahan. Dalam pola induktif pada umumnya pengung-kapan latar belakang diawali dengan fakta-fakta yang bersifatumum dan terus menukik pada fakta yang berhubungandengan masalah yang akan diteliti.

Karena diawali dengan pengungkapan fakta secaraumum, ada kemungkinan semua fakta baik yang berhu-bungan dengan masalah yang diteliti maupun yang tidakberhubungan dimuat dalam latar belakang tersebut. Karenasemua fakta masuk, maka akibatnya isi latar belakangtersebut terlalu umum dan tidak jelas. Inilah salah satu

Page 87: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 6. Latar Belakang Penelitian 77

kelemahan dari pengungkapan dengan menggunakan polainduktif dalam latar belakang penelitian.

Dalam pola deduktif, pengungkapan latar belakangdimulai dengan fakta-fakta khusus yang dilanjutkan denganpandangan-pandangan umum. Karena dimulai dengan fakta-fakta khusus biasanya peneliti mengalmi kesulitan untukmeyakinkan penting penelitian tersebut. Selain itu, karenadimulai dengan fakta khusus dan diakhiri denganpandangan yang bersifat umum menyebabkan perumusanmasalah penelitian akan berkembang terlalu umum sehinggakabur atau tidak fakus. Dalam praktek, pada umumnya polapengungkapan secara induktif atau disebut dengan polapiramida terbalik paling banyak digunakan.

Page 88: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

78 Bab 6. Latar Belakang Penelitian

Page 89: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 7. Masalah Penelitian 79

BAB

7

MASALAHPENELITIAN

Page 90: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

80 Bab 7. Masalah Penelitian

7.1. Perumusan MasalahLangkah awal yang harus dilakukan oleh seorang

peneliti sebelum melakukan penelitian adalah menentukanmasalah penelitian yang akan dicarikan jawabannya. Meski-pun demikian, dalam dokumen usulan penelitian atauproposal penelitian, “latar belakang penelitian” menempatiposisi awal atau urutan pertama. Namun demikian dalamkeseluruhan proses penelitian, penentuan atau penetapan“masalah penelitian” merupakan proses awal dalam peneli-tian. Masalah penelitian adalah setiap kesulitan yangmenggerakkan manusia untuk memecahkannya atau menye-lesaikannya. Masalah penelitian harus dapat dirasakansebagai suatu rintangan yang mesti dilalui oleh peneliti(dengan jalan mengatasinya, bukan lari dari masalah) bilakita akan mencari penyelesaiaan atau jawabannya sertadapat mengatasinya.

Masalah penelitian menampakkan diri sebagai suatutantangan. Karena itu, masalah penelitian yang benar-benar“dipermasalahkan” dalam penelitian memerlukan unsur-unsur yang menggerakkan kita untuk membahasnya, yaitu;

1). Peneliti merasa berkepentingan untuk memecahkan per-masalahan tersebut,

2). Ada manfaatnya dari penyelesaian masalah tersebut,3). Masalahnya realistik, artinya bahwa masalah yang hen-

dak dibahas benar-benar realistik dan nyata serta didu-kung oleh fakta-fakta atau bukti-bukti yang nyata.

Oleh karena itu, mengenal masalah penelitian harus disertaidengan pandangan yang kritis dan selektif. Menyeleksimasalah penelitian bukanlah pekerjaan yang mudah, iamembutuhkan sikap kritis dan pengalaman yang memadai.

Masalah penelitian merupakan hal penting bagi suatupenelitian. Begitu pentingnya masalah penelitian, menyebab-kan banyak para ahli penelitian menyatakan bahwa ”tidakada masalah penelitian tidak ada penelitian”. Jadi, masalahdalam suatu penelitian merupakan sentral atau inti darikegiatan penelitian. Masalah penelitian dalam suatu peneli-

Page 91: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 7. Masalah Penelitian 81

tian adalah masalah atau pertanyaan bagi si peneliti yangperlu dicarikan jawabannya. Pertanyaan itu bisa berupayang positif atau yang negatif. Hal ini mendorong penelitiberusaha semaksimal mungkin untuk dapat mengurangiatau mengatasi masalah (menjawab pertanyaan) yang telahdiungkapkannya. Pengerti-an masalah penelitian disiniberbeda dengan pengertian “masalah” dalam pemakaianumum.

Dalam pengertian umum, masalah diartikan sebagaipenyimpangan atau beda antara fakta/kenyataan denganstandar-standar tertentu. Standard tertentu tersebut dapatmerupakan teori, aturan, logika, kebiasaan atau keharus-an.Dalam pengertian ini, maka masalah penelitian barumerupakan masalah objek. Bagi suatu penelitian, masalahadalah pertanyaan bagi peneliti yang ingin dicari jawaban-nya atau penyelesaiannya. Disini berarti bahwa masalahdalam penelitian dapat dimulai oleh penyimpangan fakta.Ataupun oleh fakta yang non penyimpangan bagi objek. Yangpenting disini bahwa fakta-fakta tersebut dapat ditrans-formasikan menjadi suatu pertanyaan penting, menarik danmemungkinkan untuk dijawab. Pertanyaan inilah yangkemudian mendorong peneliti untuk mengumpulkan datayang relevan, mengolah, menganalisis dan menyimpul-kannya sehingga masalah dapat terjawab dan tujuan pene-litian dapat tercapai.

Pertanyaan penelitian merupakan “masalah peneliti-an”, karena itu merupakan tugas dan beban moral yangmen-dorong dan menantang si peneliti untuk melakukanpeneli-tian. Bila pertanyaan (masalah) dapat dijawab, ituberarti bahwa tugas si peneliti selesai, beban moral dapatdinetralisir dan masalah “peneliti” teratasi.

Masalah penelitian dapat berupa gejala sosial yangmenarik perhatian peneliti atau seseorang. Sehingga meng-gugah peneliti atau orang lain untuk menelitinya lebihlanjut. Selanjutnya dalam menetapkan masalah penelitian,peneliti harus yakin bahwa gejala atau fenomena yangdiobservasinya itu masih aktual dan relevan untuk diteliti.

Page 92: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

82 Bab 7. Masalah Penelitian

Meskipun demikian dimungkinkan pula gejala-gejala ataumasalah yang tidak aktual tetapi masih menjadi fenomenadapat dijadikan maslah penelitian yang menarik untukditeliti.

Bagi peneliti pemula, menentukan atau memilihmasa-lah bukanlah pekerjaan yang mudah, dan bahkanboleh dikatakan sulit. Menemukan masalah merupakanmasalah bagi peneliti pemula (terutama mahasiswa). Bagipeneliti pemula seperti mahasiswa, menemukan masalahbahkan menjadi hal yang sering menjadi penghabat dalammemper-cepat penyelesaian penulisan Skripsi, Thesis atauDisertasi. Dari mana masalah diperoleh? Yang jelas, masalahmesti merupakan bagian dari kebutuhan seseorang untukdipecah-kan. Orang ingin melakukan penelitian, karena iaingin memperoleh jawaban dari masalah yang dihadapi.Masalah diperoleh dari kenyataan hidup dan membaca.Masalah pokok yang diidentifikasi merupakan masalah yangingin diketahui. Karena itu, biasanya diungkapkan dalambentuk pertanyaan.

Bagi peneliti pemula maupun bagi mahasiswa, baikitu mahasiswa S1, mahasiswa S2 maupun mahasiswa S3,pemilihan masalah penelitian merupakan tahap yang palingsulit untuk dilakukan selain memilih topik penelitian. Itulahsebabnya banyak yang berpendapat bahwa tidak masalahpenelitian tidak ada penelitian. Masalah yang dihadapipeneliti pemula dan mahasiswa (S1, S2 maupun S3) adalahmenemukan atau menetapkan masalah penelitian untukSkripsi, Thesis dan Disertasi-nya.

7.2. Langkah Menetapkan MasalahSecara umum merumuskan suatu masalah penelitian

mengikuti prosedur atau langkah-langkah berikut ini :

a. Identifikasi fakta awal

Dalam mengindentifikasi masalah penelitian maka peneli-ti harus mengungkapkan fakta-fakta dan kenyataan (baikpenyimpangan ataupun non penyimpangan gejala dan

Page 93: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 7. Masalah Penelitian 83

fenomena). Dalam hal ini semua fakta dan gejala yangberhubungan dengan permasalahan harus diungkapkansecara jelas dan tegas. Pengungkapan fakta-fakta dangejala-gejala permasalahan ditempatkan dalam latar bela-kang penelitian. Pengungkapan fakta-fakta dan gejala-gejala harus diarahkan pada pertanyaan penelitian danpentingnya permasalahan tersebut untuk diteliti.

b. Proses Perumusan Masalah

Proses perumusan masalah adalah upaya pengungkapanpandangan-pandangan dan pola pikir teoritis logis dalammendekati fakta, kenyataan, gejala dan fenomena yangada sehingga dapat diformulasikan menjadi pertanyaanpenelitian yang memadai untuk diteliti (dijawab).

c. Merumuskan Masalah Pokok

Merumuskan masalah pokok yaitu merupakan kegiatanpemilihan dari berbagai pertanyaan yang muncul dalamproses perumusan masalah. Dari berbagai pertanyaanpenelitian harus dipilih, mana pertanyaan yang benar-benar penting dan menjadi inti dari pertanyaan penelitianyang akan dilakukan. Peneliti hendaknya atau harusmemilih masalah atau pertanyaan yang pokok saja daribebagai pertanyaan tersebut. Masalah pokok atau masa-lah umum ini disajikan dalam bentuk kalimat tanya.

7.3. Sumber PermasalahanMenemukan masalah yang dapat dijadikan masalah

penelitian bukan suatu pekerjaan yang mudah terutam bagipeneliti pemula. Namun demikian ada beberapa sumberyang dilakukan orang untuk menemukan permasalahanpenelitian. Sumber-sumber permasalahan penelitian antaralain:

Page 94: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

84 Bab 7. Masalah Penelitian

7.3.1. Diri PribadiDiri pribadi merupakan sumber untuk menemukan

permasalahan yang lebih asli (original) ketimbang darisumber lainnya. Meskipun demikian hanya orang yangberpengalaman atau sering melakukan penelitian, pemer-hati, dan yang selalu membaca sajalah yang mudah mene-mukan permasalahan penelitian. Bagi yang belum berpe-ngalaman atau bukan pemerhati dan kurang membaca ataujarang melakukan penelitian, sumber pribadi merupakansumber permasalahan penelitian yang sulit bagi penelititersebut.

7.3.2. PerpustakaanPerpustakaan merupakan sumber menemukan

perma-salahan penelitian yang paling banyak dan palingumum digunakan oleh setiap peneliti. Perustakaan menye-diakan banyak sumber penelitian dan sekaligus sumbermasalah untuk penelitian. Dalam perpustakaan orang dapatmembaca atau menemukan berbagai bahan bacaan. Bahanbacaan yang paling banyak memunculkan masalah ataupertanyaan penelitian adalah Jurnal.

Jurnal merupakan kumpulan tulisan-tulisaan baik ituberupa temuan baru, ide pemikiran, hasil penelitian dan lainsebagainya yang lebih spesifik. Karena itu, dengan membacajurnal akan diperoleh permasalahan atau pertanyaan peneli-tian yang sesuai dengan bidang ilmu sipeneliti akan lebihmudah. Dalam perpustakaan dengan detemukan berbagaijurnal dari berbagai disiplin ilmu, dengan demikian jurnalmerupakan sumber menemukan permasalahan penelitianyang utama.

7.3.3. Tokoh, Ilmuan, Sponsor atau KonsultanTokoh, ilmuan senior, sponsor dan konsultan teruta-

ma yang dipandang telah memiliki otoritas wibawa akademikdalam disiplin ilmunya merupakan salah satu sumber

Page 95: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 7. Masalah Penelitian 85

permasalahan penelitian yang penting. Pernyataan-pernya-taan atau pendapat-pendapat para Tokoh, Ilmuan atauKonsultan pada umum menarik untuk diamati dan menarikperhatian banyak orang. Selain menarik pernyataan ataupendapatnya dapat dijadikan acuan sebagai sumberinspirasi untuk melakukan suatu penelitian.

7.4. Kriteria Menetapkan MasalahTidak semua masalah dapat dijadikan masalah peneli-

tian. Masalah penelitian yang memadai atau dapat dijadikanmasalah penelitian untuk diteliti mempunyai ciri-ciri sebagaiberikut :

a. Mencerminkan kebutuhan yang dirasakan cukup pen-ting dan menarik terutama bagi si peneliti. Artinyamasalah yang akan diteliti tersebut memang betul-betulpenting dan menarik untuk diteliti. Sebab tidak semuamasalah yang menarik, penting untuk diteliti.

b. Peneliti mempunyai kemampuan dan keahlian dalambidang yang menjadi masalah penelitian. Dengan adanyakeahlian dan pengetahuan yang luas dibidang yang akanditeliti, maka dapat diharapkan hasil penelitian yangberkualitas dan bermanfaat serta dapat diungkapkansecara tuntas.

c. Masalah tidak boleh bersifat hipotesis. Ini berarti bahwamasalah yang akan diteliti bukanlah masalah yangdirekayasa atau dibuat-buat sehingga menjadi masalah.Masalah yang aktual adalah masalah yang didukungdengan fakta-fakta yang benar-benar ril atau nyata.

d. Masalah hendaknya mengarah pada hipotesis yang dapatdiuji. Dalam hal ini berarti bahwa masalah yang hendakdibahas harus dapat diberikan jawaban sementaranyayang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang ada atauhasil kajian sebelumnya. Mungkin saja suatu masalahpenelitian menarik dan penting untuk diteliti, tetapi

Page 96: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

86 Bab 7. Masalah Penelitian

setelah dikaji dan dibahas tidak ditemui teori yangmampu menjelaskan kenapa masalah itu bisa terjadi.Masalah yang demikian akan mempersulit peneliti untukmenelitinya dan menemukan jawabannya ataumungkinsaja jawabannya ditemukan tetapi memerlukan waktuyang lama.

e. Harus relevan dengan topik penelitian atau judul peneli-tian, latar belakang, fakta yang ada serta dapat dikerja-kan atau diteliti. Dapat diteliti maksudnya tersediadatanya, ada alat analisisnya dan ada teori yang mendu-kungnya.

Selain dari ciri di atas, suatu masalah baru dapatdikatakan layak sebagai masalah penelitian bila masalahtersebut memenuhi kriteria sebagai berikut;

1). Masalah yang akan diteliti harus berguna baik untuk ke-pentingan si peneliti atau bagi pengembangan ilmupenge-tahuan dan atau bagi masyarakat umum. Suatumasalah tidak perlu diteliti apabila tidak bermanfaat.Oleh karena itu, yang pertama-tama harus diperhatikanadalah bahwa permasalahan yang ingin dicari jawaban-nya itu berguna.

2). Apakah ada teori yang mendukung untuk memecahkanpermasalahan tersebut dan apakah bidang ilmunyadikuasai dengan baik oleh si peneliti ? Untuk memecah-kan suatu masalah diperlukan dasar teori yang kuat agarjawaban masalah tersebut memenuhi kriteria ilmiah.Suatu masalah akan dapat dicarikan jawabannya secarabenar bila sudah memenuhi kriteria metode ilmiah.

3). Apakah masalah itu menarik ? Banyak masalah yang kitajumpai dalam kehidupan sehari-hari, dan berbeda-bedapula tingkat kesulitannya serta bervariasi waktu yangdibutuhkan untuk memecahkannya. Dalam hal ini sipeneliti harus dapat menemukan motif yang cukup kuatsehingga masalah tersebut menarik untuk diteliti teruta-ma bagi si peneliti itu sendiri.

Page 97: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 7. Masalah Penelitian 87

4). Apakah masalah tersebut memberikan sesuatu yangbaru?. Untuk menjawab pertanyaan ini, maka diperlukanpengetahuan yang luas dalam bidang pengetahuanmasing-masing, sehingga diketahui apakah denganjawaban masalah tersebut akan membawa sesuatu yangbaru. Melengkapi diri dengan pengetahuan yang luas,maka sipeneliti dapat mengetahui apakah masalah yangdiajukannya sudah pernah atau belum diteliti oleh oranglain. Hal ini juga berarti bahwa sipeneliti perlu bertanyapada diri sendiri apakah pemecahan masalah tersebutmerupakan sesuatu yang baru bagi masalah lama ataupemecahan baru dari masalah yang baru pula yangmemberi alasan untuk diteliti.

5). Apakah untuk pemecahan masalah tersebut tersedia datayang cukup?. Tersedianya data yang cukup untuk menja-wab permasalahan yang diajukan seringkali merupakanrintangan bagi peneliti melakukan peneli-tian secaracermat. Meskipun suatu masalah menarik, berguna,merupakan hal yang baru, maka hal itu tidak akanberarti bila data yang dibutuhkan untuk penelitian tidaktersedia dengan baik, atau sulit diperoleh.

6). Apakah masalah tersebut jelas batas-batasnya?. Suatumasalah yang dirumuskan terlalu umum dan luas tidakakan diperoleh jawaban secara sempurna. Karena itu,masalah perlu dibatasi agar idak terlalu umum danterlalu luas. Pembatasan masalah bukan saja diperlukanuntuk mempermudah atau menyederhana-kan masalah,tetapi juga berguna untuk menetapkan segala sesuatuyang berhubungan dengan penelitian-nya seperti : waktu,biaya, data dan lain-lain.

Dalam menentukan masalah perlu pula diperhatikanhal-hal sebagai berikut:

1). Masalah yang diteliti harus menunjukkan hubungan an-tara 2 (dua) variabel atau lebih.

Page 98: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

88 Bab 7. Masalah Penelitian

Contohnya;

a). Bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadaptingkat inflasi?.

b). Bagaimana pengaruh tingkat inflasi dengan tingkatpengangguran terdidik? .

2). Masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaanyang jelas dan tegas, bukan dalam bentuk pertanyaanyang meragukan.

Contoh masalah yang meragukan yaitu;

a). Apa memang benar tingkat kemiskinan dipengaruhioleh tingkat pendidikan?

b). Mungkinkan tingkat kesejahteraan masyarakat akanmeningkat bila investasi ditingkatkan?.

3). Memungkin untuk diuji secara empiris. Suatu masalahmemungkinkan untuk diuji secara empiris apabila darimasalah tersebut tersedia data yang dapat digunakan,ada teori yang mendukungnya serta tersedia alat ujiuntuk mengujinya.

Page 99: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 7. Masalah Penelitian 89

Page 100: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 8. Kerangka Pemikiran dan Kajian Teori 89

BAB

8

KERANGKAPEMIKIRAN

DANKAJIAN TEORI

Page 101: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

90 Bab 8. Kerangka Pemikiran dan Kajian Teori

8.1. Esensi Ilmu dan Metode Ilmiah

Pada bab 2 (dua) telah digambarkan bahwa antarawujud (esensi) ilmu berkaitan dengan metode berpikir ilmiahdan penelitian ilmiah. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa,proses terwujudnya ilmu dapat dilakukan melalui metodeberpikir ilmiah selanjutnya metode berpikir ilmiah diterap-kan dalam penelitian ilmiah dalam rangka memecahkanmasalah-masalah yang muncul. Hasil penelitian yang berlan-jut secara terus menerus dan menghasilkan kesimpulanyang sama pada akhirnya menjadi ilmu.

Penelitian ilmiah pada hakekatnya merupakan opera-sionalisasi metode ilmiah dalam kegiatan menemukan ilmu.Sedangkan penulisan ilmiah merupakan argumentasi pena-laran keilmuan yang didokumentasikan melalui bahasatulisan. Karena itu antara ilmu, metode ilmiah dan penelitianilmiah mempunyai keterkaitan satu sama lainnya yangsangat erat.

Dari penjelasan singkat di atas, dapat dikatakanbahwa wujud ilmu yang merupakan hasil pemikiran (melaluimetode induktif) yang dimulai dari fakta awal berupa gejalaatau fenomena. Fakta awal tersebut dilanjutkan dengankonsep melalui proses pemikiran berupa proposisi danselanjutnya dibuktikan dengan fakta. Apabila fakta daripembuktian tersebut berlaku secara umum, maka proposisitersebut menjadi teori dan ilmu. Jadi jelas bahwa ilmumerupakan hasil pemikiran yang didasarkan pada pemikiranatau penelitian ilmiah.

Ilmu (science) berbeda dengan pengetahuan (know-ledge). Ilmu (science) adalah sebagian dari pengetahuan(genus) yang memiliki ciri-ciri ilmiah (Suriasumantri. 1996).Ciri-ciri ilmiah antara lain, kritis, analitis, logis, objektif,konseptual dan sistimatis (penjelasan lebih lengkap lihat bab2). Namun demikian ada pula ilmu yang tidak memiliki ciri-ciri ilmiah seperti ilmu kebatinan (Mudrajad. 2003).

Page 102: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 8. Kerangka Pemikiran dan Kajian Teori 91

Dalam upaya menemukan ilmu yang mempunyai ciri-ciri ilmiah, maka upaya yang harus ditempuh juga harusmengkuti kaidah ilmiah. Selanjutnya agar upaya menemu-kan ilmu sesuai dengan kaidah ilmiah maka langkah yangharus ditempuh juga harus menggunakan ilmu atau teori.Dengan kata lain dimulai dari teori dan penjelasan yang logisserta berdasarkan hasil-hasil riset sebelumnya yang relevankemudian diprediksi atau dibuat konsep atas gejala-gejalaatau fenomena yang terjadi pada masalah. Hasil prediksitersebut selanjutnya dibuktikan secara empiris dan bilaterbukti hasil prediksi (hipotesis) dapat menjadi teori atauilmu baru (lihat bab 2 tentang struktur keterkaitan ilmu,metode ilmiah dan penelitian ilmiah).

Gambar 8.1. Proses Terwujudnya Ilmu

8.2. Pengertian Kerangka PemikiranSuatu penelitian selalu dimulai dari masalah atau

pertanyaan menyangkut fenomena-fenomena atau gejala-gejala tertentu. Dengan munculnya pertanyaan yang dida-sarkan pada fenomena-fenomena atau gejala-gejala tertentu,

Teori, penjelasan logis danhasil penelitian

sebelumnyaMenjelaskan dan

menjawab masalah

Gejala/fenomenaHipotesis

Digunakan untukmembangu hipotesis

Diuji dengan faktaMengkonfirmasi teoriyaang ada atau mene-mukan teori baru

Page 103: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

92 Bab 8. Kerangka Pemikiran dan Kajian Teori

maka memunculkan hasrat sesorang (peneliti) untuk menge-tahui mengapa fenomena-fenomena atau gejala-gejala terse-but terjadi. Hasrat ingin tahu itulah yang mendorong orang(peneliti) tersebut berfikir dan mencoba mengaitkan segalasesuatu yang berhubungan dengan masalah yang timbul.Proses berpikir baik yang dituangkan dalam tulisan maupuntidak yang isinya berusaha untuk menjawab permasalah,disebut dengan kerangka pemikiran atau kerangka teori.

Secara umum, kerangka pemikiran merupakan pem-bahasan yang memuat suatu konsep (abstraksi dari suatufenomena yang dibentuk dengan cara generalisasi terhadapsesuatu yang khusus) yang merupakan proses menjawabpertanyaan penelitian. Atau, untuk kepentingan ilmiahkerangka pemikiran memuat sesuatu construct (konsep yangdiru-muskan oleh peneliti untuk keperluan ilmiah yangkhusus). Dengan demikian, sebenarnya kerangka pemikiranmerupakan konsep yang diajukan oleh peneliti untuk meme-cahkan atau menjawab masalah yang telah diajukan olehpeneliti dengan cara memberikan jawaban sementara ataudugaan sementara.

Dengan kata lain, kerangka pemikiran merupakansuatu konsep atau model atau skema dalam bentuk narasiatau uraian yang menerangkan bagaiman hubungan suatuteori dengan faktor-faktor tertentu yang telah terbukti atauteruji dalam suatu masalah tertentu. Dengan adanya ke-rangka pemikiran akan dapat membantu peneliti memecah-kan terhadap fenomena-fenomena masalah yang akan atausedang diteliti. Kerangka pemikiran ini dibangun daribeberapa teori dan hasil penelitian sebelumnya yang berhu-bungan dengan topik atau permasalahan yang dikaji.

Dengan adanya upaya untuk menjawab masalah yangtelah diajukan melalui kerangka pemikiran, maka permasa-lahan yang ada untuk sementara diatasi dengan dugaansementara atau estimasi. Dugaan sementara tersebut apa-bila setelah dilakukan pengujian ternyata terbukti kebe-narannya, maka konsep itu akan digunakan untuk meme-

Page 104: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 8. Kerangka Pemikiran dan Kajian Teori 93

cahkan masalah yang serupa untuk dimasa yang akandatang.

Kerangka pemikiran memuat suatu konsep yangmenco-ba melaui teori untuk menjawab permasalahanpenelitian. Oleh karena itu, maka uraiannya lebih menje-laskan hubungan antar variabel yang terkait dengan masalahpenelitian yang diturunkan dari teori,pustaka yang dikutipserta hasil penelitian sebelumnya yang relevan. Karena itu,bertitik tolak dari kerangka pemikiran tersebutlah diturun-kannya suatu hipotesis.

Pada umumnya kerangka pemikiran ini dimuat ataudituangkan dalam bab pendahuluan yaitu setelah sub babtujuan dan manfaat penelitian. Isi dari kerangka pemikiranini lebih padat dan lebih ringkas dibandingkan denganKajian Teori atau Tinjauan Pustaka.

8.3. Kajian Teori atau Tinjauan PustakaSelain kerangka pemikiran, dalam suatu proposal

atau laporan penelitian dimuat juga Kajian Teori atauKajian/ Tinjauan Pustaka. Kajian teori atau kajian pustakaberisi pembahasan tentang teori-teori yang digunakan dalamrangka menjawab permasalahan yang telah diajukan. Kajianteori tersebut baik berupa hasil penelitian yang sudahdilakukan dan berhubungan dengan topik penelitian mau-pun hasil-hasil penelitian yang sedang dilakukan sertabahan-bahan baca lain yang berhubungan erat dengan topikpenelitian.

Kajian Teori atau Tinjauan Pustaka menyajikan per-tanggung jawaban ilmiah tentang pustaka apa saja yangsudah berhasil ditelaah atau dikaji oleh peneliti atau penulissehubungan dengan keinginan yang diajukan dan upayayang akan dilakukan dalam menjawab masalah. Kajian Teoriatau Tinjauan Pustaka mencakup:

1). Tesis-tesis, pernyataan kebenaran, pendapat, informasi,yang digunakan sebagai acuan tempat bertumpu atau

Page 105: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

94 Bab 8. Kerangka Pemikiran dan Kajian Teori

pijakan peneliti dalam rangka mengajukan kerangkaberpikir, asumsi, ataupun hipotesis.

2). Sumber tinjauan pustaka atau tinjauan teori berasal dari:pustaka teori dan pustaka hasil penemuan/penelitian(jurnal, disertasi, tesis, laporan penelitian). Dalam penyu-sunan tinjauan pustaka diambil teori yang relevandengan teori yang akan dikembangkan melalui penelitian.

3). Intisari dari hasil kajian yang dijalin, merupakan kerang-ka teori yang “pekat” sebagai landasan peneliti bagikegiatan penelitiannya.

3). Menunjukkan kepada orang lain, bahwa peneliti telahmenghargai hasil penelitian sebelumnya dan memanfaat-kannya sebagai landasan.

Dalam kajian teori maupun kajian pustaka, selainmemuat teori-teori atau temuan-temuan hasil penelitianjuga memuat data, laporan dan hasil penelitian. Pemba-hasan dalam kajian teori atau kajian pustaka sebaiknyadimulai dengan teori-teori yang sangat mendukung secaraumum, baru mengarah kepada yang bersifat khusus (berfikirdeduktif). Sumber-sumber yang digunakan dalam kerangkapemikiran maupun dalam kajian pustaka menjadi acuandalam menyusun Daftar Pustaka.

Perlu diingat bahwa, ada penelitian yang memisahkanantara kerangka pemikiran dan kajian pustaka. Kerangkapemikiran merupakan kajian secara singkat yang ditujukanuntuk memjawab masalah, sedangkan kajian pustakamerupa-kan pembahasan secara umum dengan tujuanmenyajikan teori-teori yang mendukung kerangka pemikiran.Jika suatu penelitian memisahkan antara kerangka pemi-kiran dan kajian pustaka atau tinjauan pustaka, makakerangka pemikiran dimuat dalam proposal setelah meng-ungkapkan masalah dan tujuan penelitian, atau dalam bab1 bila sudah menjadi laporan penelitian. Sedangkan kajianpustaka atau tinjauan pustaka dimuat pada bab tersendiridan secara umum pada bab 2.

Page 106: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 8. Kerangka Pemikiran dan Kajian Teori 95

Selain itu, kajian teori atau tinjauan pustaka berisiuraian tentang state of the art dari penelitian dan posisi yangdiperoleh peneliti. Pada hakikatnya, hasil penelitian seorangpeneliti bukanlah satu penemuan baru yang berdiri sendirimelainkan sesuatu yang berkaitan dengan hasil penelitiansebelumnya. Pada pembahasan kajian teori atau tinjauanpus-taka ini harus dielaborasikan hasil peneliti terdahuluyang berkaitan dengan masalah dan/atau daerah penelitiansedemikian rupa sehingga memberikan gambaran garisdepan (front line) pengetahuan yang mendasari penelitian.Dengan demi-kian, kontribusi peneliti pada khasanah ilmupengetahuan di bidang yang diteliti terlihat dengan jelas.

Dengan kajian teori atau tinjauan pustaka ini penelitijuga ingin menunjukkan bahwa ia menguasai ilmu pengeta-huan yang mendasari atau terkait dengan penelitiannya.Dengan demikian maka kajian teoti atau tinjauan pustakabukanlah uraian mengenai metoda dan/ ataupun dasar-dasar teori yang sudah lazim maupun yang akan digunakan.

Kajian teori atau tinjauan pustaka hendaklah disusunsesuai dengan urutan perkembangan cabang ilmu penge-tahuan yang dikandungnya. Kajian teori atau tinjauan pus-taka berisi pula ulasan tentang kesimpulan yang terdapatdalam setiap judul dalam daftar pustaka dan dalamhubungan ini peneliti atau penulis menunjukkan mengapadan bagaimana dipilihnya masalah penelitian serta arahyang akan ditempuhnya dalam menyelesaikan masalahpenelitiannya.

Page 107: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

96 Bab 8. Kerangka Pemikiran dan Kajian Teori

Page 108: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 9.Hipotesis Penelitian 97

BAB

9

HIPOTESISPENELITIAN

Page 109: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

98 Bab 9. Hipotesis Penelitian

9.1. Pengertian dan Fungsi Hipotesis

Hipotesis (hypothesis) berasal dari kata hypo yangartinya sementara dan thesis yang artinya kebenaran. Jadihipotesis adalah jawaban sementara dari masalah yang telahdiajukan. Dengan kata lain hipotesis merupakan penjelasanatau jawaban sementara tentang prilaku, fenomena dangejala masalah yang telah dan atau akan terjadi. Hipotesismerupakan hasil rumusan dari kerangka pemikiran yangtelah disusun dengan baik (ringkasan hasil kerangka pemi-kiran). Hipotesis merupakan pernyataan peneliti tentanghubungan antara variabel-variabel yang terkait dalam suatupenelitian yang akan dilakukan.

Dengan adanya hipotesis, peneliti berusaha untukmembuktikannya melalui penelitian. Dari hasil penelitian-lah akan diketahui benar tidaknya jawaban dari perma-salahan yang diajukan. Melalui penelitian, mungkin sajahipotesis tersebut tidak dapat dibuktikan, namun demikiantidak berarti bahwa dengan tidak terbuktinya atau tidakterjawabnya masalah penelitian berarti bahwa penelitiantersebut gagal.

Dengan demikian, hipotesis dapat dijadikan sebagaialat bantu dalam melaksanakan penelitian, pengumpulandata dan membuat metode penelitian. Sedangkan fungsi darihipotesis yaitu sebagai berikut:

1. Hipotesis dapat digunakan sebagai patokan atau acuanuntuk pengumpulan dan analisis data.

2. Membantu memilih metode-metode penelitian.3. Mempermudah proses analisis data.

Perlu tidaknya hipotesis dalam suatu penelitian dapatdilihat dari sifat penelitian itu sendiri. Penelitian yangbersifat analitis dan penelitian vervikatif sangat memerlukanhipotesis. Dari sisi pendidikan, maka hipotesis sangat di-anjurkan. Bagi dunia pendidikan perumusan hipotesismemaksa peneliti atau mahasiswa yang sedang menyusunkarya ilmiah seperti skripsi, tesis atau disertasi untuk dapat

Page 110: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 9.Hipotesis Penelitian 99

memfokuskan diri pada masalah utama yang akan ditelitiatau yang akan dicoba untuk dijawab.

Kelemahan dari kebanyakan para peneliti adalahdalam perumusan hipotesis ini, yaitu mengumpulkan terlalubanyak data yang kurang relevan, sehingga akhirnyamenjadi bingung dalam memilih data yang paling pentinguntuk menjawab masalah dan menyimpulkan hasil peneli-tian. Kelemahan demikian dapat diatasi dengan cara meru-muskan hipotesis dengan baik, sehingga sejak awal sipeneliti sudah dipaksa berpikir lebih keras dan lebih terarahuntuk menjawab masalah. Dengan demikian hipotesisadalah jawaban sementara yang mengarahkan peneliti da-lam melakukan penelitian dalam rangka mencari kebenaranjawaban.

9.2. Karesteristik HipotesisPenyusunan atau perumusan suatu hipotesis pene-

litian yang baik adalah hipotesis yang didasarkan padakerangka pemikiran dan atau kerangka teori yang tepat.Suatu hipotesis yang baik mempunyai karektistik tertentu.Karesteristik tersebut diantaranya adalah;

1). Hipotesis bersifat rasional

2). Hipotesis tersebut terukur

3). Hipotesis tersebut dapat diuji secara statistik

4). Hipotesis tersebut konsisten dengan hasil penelitiansebelumnya atau teori yang berhubungan.

9.2.1. Hipotesis Bersifat RasionalHipotesis merupakan jawaban sementara dari perma-

salahan atau pertanyaan penelitian. Karena itu sudah seha-rusnya suatu hipotesis memberikan penjelasan yang dapatditerima akal atau rasional. Rasional dalam hal ini berarti

Page 111: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

100 Bab 9. Hipotesis Penelitian

bahwa hipotesis tersebut dibangun atau diformulasikanberdasarkan kerangka pemikiran yang didukung oleh teoritisatau pengalaman empiris. Hipotesis yang dibangun berda-sarkan pemikiran sendiri atau didasarkan hanya padaperasaan (feeling) saja bukanlah suatu hipotesis yangrasional.

Misalnya ada masalah penelitian yang akan dicariaknjawabannya yang berbunyi “mengapa keluarga miskin diIndonesia pada umumnya merupakan keluarga petani ?”.Kemudian disusunlah hipotesis yang menyatakan bahwa“keluarga petani itu miskin karena mereka tidak punyakeluarga di kota”. Hipotesis ini jelas tidak rasional, karenatidak ada hubungan antara kemiskinan dengan adatidaknya keluarga di kota. Kalau hipotesis tersebut menya-takan bahwa “keluarga petani banyak yang miskin berhu-bungan dengan banyaknya jumlah keluarga dan rendahnyatingkat pendidikan” maka hipotesis tersebut dapat dikata-kan rasional.

9.2.2. Hipotesis Harus TerukurSuatu hipotesis yang terukur adalah hipotesis yang

dapat diperhitungkaan atau dapat diukur, baik secarastatistik maupun secara kualitatif atau dengan pendekatanhubungan sebab akibat. Hipotesis yang tidak terukur adalahhipotesis yang tidak dapat dibuktikan, baik secara statistikmaupun secara teoritis serta dapat dibuktikan hanyadengan pernyataan kualitatif.

Dikarenakan hipoteisis itu harus terukur, makanyahipotesis tersebut dikategorikan dalam 2 (dua) bentuk hipo-tesis. Pertama hipotesis penelitian yang berupa kalimat per-nyataan, misalnya “jika tingkat inflasi meningkat, makatingkat pengangguran akan menurun”. Kedua hipotesisstatis-tik yaitu hipotesis yang dinyatakan dalam bentukstatistik, misalnya Ho: βi = 0 dan Hi: βi ≠ 0.

Page 112: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 9.Hipotesis Penelitian 101

9.2.3. Dapat di UjiHipotesis harus dapat di uji itu berarti bahwa hipo-

tesis tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Untuk dapatmenguji atau membuktikan kebenaran suatu hipotesis,maka hipotesis tersebut harus diformulasikan dengan tepat.Dapat diuji yang dimaksud adalah hipotesis dapat diujisecara statistik. Namun demikian untuk hipotesis deskriptif(des-criptive hypothesis) yaitu pernyataan tentang kebera-daan sebuah variabel tunggal dapat dilakukan denganmenggu-nakan alat uji sederhana seperti frequensi, median,tendensi, mean, range dan lain sebagainya.

9.2.4. KonsistenHipotesis yang konsisten dengan teori atau dengan

hasil penelitian sebelumnya yang relevan itu berarti bahwahipotesis yang disusun tidak bertentangan dengan teori yangrelevan atau hasil penelitian sebelumnya. Misalnya sajamenurut teori bahwa investasi merupakan fungsi menurundari suku bunga, maka jika seseorang membuat hipotesisyang menyatakan bahwa “jika suku bunga naik makainvestasi akan naik”, jelas hipotesis tersebut tidak konsisten.Atau berdasarkan hasil penelitian sebelumnya diperolehkesimpulan bahwa “keluarga miskin cenderung mempunyaigizi yang buruk”. Kemudian seseorang yang ingin menelititentang gizi keluarga miskin membuat hipotesis bahwa“keluarga miskin di perkotaan cenderung mempunyai giziyang baik”. Hipotesis yang demikian tidak kosisten denganhasil penelitian sebelumnya dan hipotesis tersebut bukanlahhipotesis yang benar.

9.3. Kriteria HipotesisPenyusunan suatu hipotesis tidak saja harus meme-

nuhi karekteristik tertentu. Suatu hipotesis dapat dikatakanbaik jika hipotesis tersebut memenuhi beberapa kriteria.Kriteria hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:

Page 113: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

102 Bab 9. Hipotesis Penelitian

1). Hipotesis dikembangkan dari teori yang benar. Artinyabahwa hipotesis tersebut dihasilkan dari pemikiran yangmatang dan berlandaskan teori, bukan dihasilkan olehperasaan atau feeling dan tanpa dasar teori yang jelas.

2). Hipotesis menunjukkan maksud yang jelas, artinyabahwa hipotesis tersebut menujukkan hubungan antarvariabel yang jelas. Selain itu, dinyatakan dengan tegasdan sing-kat, tidak bertele-tele atau dalam kalimat yangpanjang.

3). Hipotesis dapat diuji, artinya bahwa hipotesis tersebutdapat diuji, baik secara statistik atau dengan caralainnya. Suatu hipotesis akan dapat diuji jika tersediaalat analisis untuk mengujinya, misalnya alat uji statistikseperti F test, t test, uji beda, uji rata-rata dan lainsebagainya.

4). Hipotesis yang dinyatakan harus lebih baik dari darihipotesis kompetisinya (competing hypothesis). Hipotesislebih baik dari hipotesis kompetisinya jika dapatmenjelas-kan dan memprediksi lebih baik.

9.4. Bentuk HipotesisPenelitian merupakan suatu usaha untuk seseorang

atau sekelompok orang yang ingin memecahkan suatuperma-salahan. Sebelum menjawab permasalahan tersebut,maka peneliti mencari jawaban yang menurut teori akanmendekatii kebenaran. Setelah ditetapkan hipotesis, penelitiberusaha untuk membuktikannya. Karena itu, dalam suatukegiatan penelitian selalu ada hipotesis dan secara umumterdapat 2 (dua) bentuk hipotesis yaitu:

1). Hipotesis penelitian2). Hipotesis statistik.

Page 114: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 9.Hipotesis Penelitian 103

9.4.1. Hipotesis PenelitianHipotesis penelitian adalah hipotesis yang dinyatakan

dalam bentuk kalimat pernyataan. Kalimat pernyataantersebut merupakan jawaban dari masalah penelitian yangdiper-oleh dari hasil pemikiran peneliti yang didasarkanpada teori-teori dan atau hasil penelitian sebelumnya. Hasilpemikiran yang dirumuskan dari kajian teori dan atau hasil-hasil penelitian sebelumnya disusun sedemikian rupa se-hingga dapat menjawab permasalahan yang ingin dicariaknjawabannya oleh peneliti. Hipotesis penelitian ini ditempat-kan setelah kerangka pemikirana atau kajian teori.Rumusan hipotesis penelitian dapat dinyatakan dalambentuk pernyataan “jika - maka” atau kalimat pernyataanlainnya seperti contoh di bawah ini.

Contoh Hipotesis Penelitian.

a). “Jika suku bunga perbankan naik, maka tingkattabungan masyarakat akan meningkat”.

b). “Jika modal ditingkatkan, maka tingkat produksi akanmeningkat”.

Atau pernyataan yang menyatakan hubungan antarabeberapa variabel atau hubungan sebab akibat antara duavariabel atau lebih, seperti contoh di bawah ini.

c). “Pengangguran mempunyai hubungan negatif dengantingkat inflasi”

d). “Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhanekonomi adalah investasi, tenaga kerja dan kemajuanteknologi”.

Hipotesis penelitian ini dapat diklasifikasikan dalambeberapa klasifikasi yaitu:

1). Hipotesis deskriptif (descriptive hypothesis).Hipotesis deskriptif (descriptive hypothesis) adalah per-nyataan tentang keberadaan sebuah variabel tunggal.

Page 115: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

104 Bab 9. Hipotesis Penelitian

Sebagai contoh hipotesis deskriptif adalah sebagaiberikut :

Ha: Manajer yang dikompensasi berdasarkan besarnyalaba akan cenderung menaikkan laba perusahaan.

2). Hipotesis hubungan (relational hypothesis).Hipotesis hubungan (relational hypothesis) merupakanpernyataan tentang hubungan dua buah variabel yangmenjadi masalah. Hipotesis hubungan dapat diklasifi-kasikan kembali menjadi hipotesis korelasi (correlationalhypothesis) dan hipotesis penjelas atau kausal (explana-tory hypothesis atau causal hypothesis).

3). Hipotesis korelasi (correlational hypothesis)Hipotesis korelasi merupakan hipotesis yang menyatakandua variabel terjadi bersamaan tanpa diketahui manayang mempengaruhi yang lainnya. Contoh hipotesiskorelasi adalah sebagai berikut ini.

Ha: Makin besar kompensasi diberikan pada manajermaka laba perusahaan akan semakin besar pula.

4). Hipotesis penjelas (explanatory hypothesis)Hipotesis penjelas atau hipotesis kausal (causalhypothesis) adalah hipotesis yang menyatakan hubungansatu variabel menyebabkan perubahan variabel yanglainnya. Contoh dari hipotesis sebab akibat (causal) yaitusebagai berikut:

Ha: Ada pengaruh yang positif antara laba perusahaan(Variable Independent) dengan harga saham(Variable Dependent).

Page 116: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 9.Hipotesis Penelitian 105

9.4.2. Hipotesis StatistikHipotesis statistik yang sering juga disebut dengan

hipotesis uji adalah suatu hipotesis yang dinyatakan dalambentuk hipotesis nol (null hypothesis) yang disingkat Ho. danhipotesis alternatif (alternative hypothesis) yang disingkatdengan Ha. Secara umum hipotesis nol selalu dicoba untukditolak (rejected atau refuted) sedangkan hipotesis alternatifselalu dicoba untuk diterima (accepted) atau didukung(supported).

Hipotesis nol (null hypothesis) merupakan dugaanyang menyatakan hubungan dua buah variabel atau lebihadalah jelas dan tidak terdapat perbedaan diantaranya.Sedangkan hipotesis alternatip (alternative hypothesis)adalah hipotesis yang berlawanan dengan hipotesis nol yangmenunjukkan terdapatnya perbedaan antara dua variabelatau lebih. Hipotesis nol (Ho) ditulis dengan arah yangberlawanan dengan hipotesis alternatif (Ha).

Contoh Hipotesis Statistik

Ho : A tidak lebih besar dari B.Ha : A lebih besar dari B.

Atau

Ho : βi = 0Ha : Setidak-tidaknya ada 1 β yang tidak = 0

Hipotesis nol biasanya digunakan untuk penelitianyang hakiki seperti penelitian fisika, kimia, ekonomi danlainnya yang hasilnya sudah pasti. Misalnya, suatu hipotesismenya-takan “bahwa tidak ada kehidupan manusia diMars”. Sedangkan hipotesis alternatip lebih banyak diguna-kan pada penelitian sosial seperti di penelitian ekonomi,akuntansi, keuangan dan lainnya.

Hipotesis statistik dalam setiap penelitian harus di ujisecara statistik pula. Pengujian dilakukan untuk membukti-kan kebenarannya atau ada tidaknya hubungan atau sebab

Page 117: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

106 Bab 9. Hipotesis Penelitian

akibat antara variabel yang diteliti. Apabila telah dilakukanpengujian dan hasil pengujiannya menunjukkan diterima-nya hipotesis alternatifnya, maka hipotesis penelitianmempunyai kebanaran sesuai dengan tingkat kepercayaanyang dihasilkan dalam pengujian statistik. Suatu hipotesisakan menjadi teori jika banyak penelitian sejenis yangmendukung hipotesis alternatipnya dibandingkan denganyang tidak mendukungnya.

9.5. Prosedur Pengembangan Hipotesis

Hipotesis perlu dikembangkan. Hipotesis tidak dapatterjadi begitu saja. Hipotesis dapat disusun dan dikembang-kan yang dimulai dari masalah penelitian. Dari masalahpenelitian dikembangan dengan menggunakan teori yangrelevan atau dengan logika dan hasil-hasil penelitian sebe-lumnya dalam rangka menjawab masalah penelitian yangtelah diajukan. Dengan mendiskusikan teori-teori yangrelevan, hasil penelitian sebelumnya dan memadukannyadengan pemikiran peneliti serta pengetahuan lainnya yangrelevan dirumuskanlah suatu hipotesis yang merupakanjawaban sementara dari masalah penelitian.

Pengembangan hipotesis dapat dianalogikan sebagairiset mencari minyak di dasar bumi. Jika lokasi penggalianditentukan dengan sistematik sebelum dilakukan penge-boran, maka kemungkinan ditemukannya minyak akansemakin besar dibandingkan dengan cara coba-coba. Olehkarena itu, lokasi penggalian harus ditentukan dengansistematik yaitu dengan teori yang ada atau penjelasan-penjelasan logis tentang kandungan minyak di bumi ataudengan hasil-hasil pengalaman sebelumnya supaya kemung-kinan besar kandungan minyak akan ditemukan. Dengandemikian hipotesis merupakan jawaban dari masalah yangakan dibuktikan kebenarannya dengan melakukan peneli-tian. Artinya, hipotesis merupakan jawaban sebelumpenelitian dilakukan.

Page 118: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 9.Hipotesis Penelitian 107

Setelah hipotesis dirumuskan, maka dilakukanlahpenelitian atau pengumpulan data lapangan yang diarahkanuntuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data lapanganatau bukti-bukti lapangan lainnya, hipotesis diuji secarastatistik. Karena itulah dalam setiap penelitian yang mem-punyai hipotesis selalu dilengkapi dengan hipotesis statistik.Prosedur pengembangan hipotesis dapat digambarkansebagai berikut:

Gambar 9.1. Prosedur Pengembangan Hipotesis

JAWABANHASIL-HASIL

DISKUSI

PENGETAHUANLAINNYA

PEMIKIRANPENELITI

PREDIKSITEORI/ILMU

PENGETAHUAN

Hioptesis Statistik

HipotesisPenelitian

TOPIK /TOPIK /PokokPokok PermasalahanPermasalahan

9.6. Pengujian Hipotesis

Hipotesis penelitian yang telah dirumuskan harusdiuji kebenarannya. Pengujian dapat dilakukan terhadaphipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengujian terha-dap hipotesis penelitian secara umum dilakukan secaradeskriptif saja, sedangkan pengujian hipotesis statistikdilakukan dengan pendekatan statistik pula.

Page 119: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

108 Bab 9. Hipotesis Penelitian

Untuk menguji suatu hipotesis, khususnya untukhipotesis statistik, maka prosedur pengujian yang harusditempuh adalah sebagai berikut:

1). Tentukan parameter yang akan diuji secara tegas

2). Berdasarkan hipotesis penelitian susun hipotesis statis-tiknya yaitu Ho dan Ha.

3). Tentukan besarnya tingkat keyakinan atau level of signi-ficance (lihat contoh di bawah ini).

Gambar. 9.2. Interval Keyakinan

Tabel 9.1. Koefisien Keyakinan

/2 /2

- Z/2 Z/2

interval keyakinan

1 -

Koefisienkeyakinan

AreadibawahKurva

Statistik-t (Tabel)

Dua-ekor(two tail)

Satu-ekor(one tail)

68% 32% 68,27% 1,00 -

90% 10% 90,10% 1,645 1,28

95% 5% 95,00% 1,96 1,645

99% 1% 99,73% 2,58 2,33

Page 120: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 9.Hipotesis Penelitian 109

4). Kumpulkan data (random/time series) berukuran n

5). Tentukan statistik uji (rumus pengujian yang akan digu-nakan

6). Tentukan daerah kritisnya (satu arah atau dua arah)

7). Interpretasikan hasilnya.

Sebagai bahan kajian dan contoh, berikut ini diberikanbagaimana proses melakukan pengujian hipotesis penelitiandengan pengujian secara statistik. Proses pengujian dimulai daripermasa-lahan penelitian, hipotesis penelitian metodologipenelitian yang digunakan hingga hasil pengujian.

Contoh 1

Proses Pengujian Hipotesis Dengan Model Regrersi

1). Permasalahan Penelitian

Bagaimana pengaruh faktor produksi modal, tenagakerja terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ?

2). Hipotesis Penelitian

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ada-lah modal, tenaga kerja dan teknologi.

3). Metodologi Penelitian

a). Metode Penelitian adalah penelitian verifikatif

b). Data yang digunakan data time seris selama periode1969 – 1993 dan sumber data adalah Badan PusatStatistik

c). Model yang digunakan adalah model Neo Klasik Solowyaitu:

Y = f ( T, K, L, ) model ini di ubah dalam bentukLn Y = o + 1 Ln K + 2 Ln L + e

d). Alat Analisis adalah Regresi berganda metode OLS/GLS menggunakan program SSPS 15.

Page 121: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

110 Bab 9. Hipotesis Penelitian

4). Hipotesis Statistik

Ho : i = 0Ha : Salah satu i tidak sama dengan 0

5). Pengujian Hipotesis

a). Untuk pengujian model digunakan Uji F dengankaidah;

- Jika F hitung < F (k, n - k - 1) maka terima Ho

- Jika F hitung > F (k, n - k - 1) maka tolak Ho

b). Untuk pengujian masing-masing variabel dalammodel, maka digunakan uji t dengan kaidah sbb ;

- Jika t hitung > t tabel, maka tolak Ho

- Jika t hitung < t tabel, maka terima Ho

6). Hasil Pengujian

Dari hasil analisis komputer diperoleh hasil sebagai berikut:

Ln Y = 3,152 + 0,321 Ln K + 1,264 Ln L

R2 = 0,98F hitung = 510.713 dan F tabel = 5,09t hitung untuk parameter K = 4,945 dan untuk L = 7,210

T tabel 99% = 2,58

Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa model secarastattistik signifikan karena F hitung lebih besar dari pada F tabel(Fh = 510,713 > Ft = 5,09). Selanjutnya dilihat dari t hitungdibandingkan dengan t tabel untuk kedua parameter ternyatalebih besar, maka secara statistik kedua variabel K (kapital) danT (tenaga kerja) signifikan.

7). Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwapertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh besarnyamodal atau investasi dan jumlah tenaga kerja yang bekerja.

Page 122: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 9.Hipotesis Penelitian 111

Contoh 2.

Proses Pengujian Hipotesis Dengan Uji Rata-Rata

1). Permasalahan Penelitian

Bagaimana beda rata-rata pendapatan masyarakat dikabupaten “X” sebelum dan sesudah otonomi ?

2). Hipotesis Penelitian

Rata-rata pendapatan masyarakat di kabupaten peme-karan lebih tinggi setelah otonomi daerah dibandingkansebelum otonomi.

3). Metodologi Penelitian

a). Metode Penelitian adalah penelitian verifikatif

b). Data yang digunakan data time series selama periodesebelum (1993 – 1999) dan sesudah otonomi (2000-2006) dan sumber data adalah Badan Pusat Statistiksetempat.

c). Model pengujian Uji Beda dua rata-rata denganrumus

X1 - X2

t = --------------------------------------------------√ [(N1 – 1) S12 + (N2 – 1)S22]. [1/ N1 + 1/ N2)

N1 + N2 - 2

t = t hitungX1 = rata-rata pendapatan sebelum otonomiX2 = rata-rata pendapatan setelah otonomiN1 = banyak observasi sebelum otonomiN2 = banyak observasi setelah otonomiSD1 = Standard Deviasi pendapatan sebelum otonomiSD2 = Standard Deviasi pendapatan setelah otonomi

4). Hipotesis Statistik

Ho : i = 0

Page 123: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

112 Bab 9. Hipotesis Penelitian

Ha : i tidak sama dengan 0

5). Hasil analisis

X1 / kapita sebelum otonomi X2 / kapita setelah otonomi

1993 = 1.439 2000 = 1.3321994 = 1.623 2001 = 1.6831995 = 1.733 2002 = 1.6381996 = 1.531 2003 = 1.6261997 = 1.609 2004 = 2.0091998 = 1.341 2005 = 2.1971999 = 1.444 2006 = 2.153

Rata-rata = 1.531 rata-rata = 1.805

SD X1 = 133,84 SD X2 = 320,38

1.531 – 1.805t = --------------------------------------------------------------- =

√ [ (7 – 1) (133,84)2 + (7-1)(320,38)2 . (1/7 + 1/7)7 + 7 - 2

- 274t = ------------------------------------------------------------- = 2,109

√ (6) (17913,1456) + (6) (102643,3444) . (0.28)12

t = 2,1091t tabel (ά = 0,05/2) = 2,179 -- t hitung < t tabel terima Ho

6). Kesimpulan

Tidak ada perbedaan pendapatan masyarakat sebelum dansesudah otonomi. Artinya otonomi gagal meningkatkankesejahteraan masyarakat.

Page 124: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 10. Metodologi Penelitian 113

BAB

10

METODOLOGIPENELITIAN

Page 125: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

114 Bab 10. Metodologi Penelitian

10.1. Pengertian Metodologi Penelitian

Ilmiah tidaknya suatu penelitian tergantung padametodologi yang digunakan. Karena itu, metodologi peneli-tian harus mendapat penggarapan yang cermat. MetodologiPenelitian adalah pengetahuan tentang cara-cara ataumetode-metode atau desain atau tehknik yang diterapkandalam melaksanakan suatu penelitian. Dengan demikian,metodologi penelitian adalah ilmu pengetahuan tentangberbagai cara/metode atau tehknik yang dipergunakan dalammelaksanakan suatu penelitian ilmiah.

Satu diatara banyak cara atau metode yang harusditentukan dalam melaksanakan penelitian ilmiah adalahmetode atau teknik penelitian. Setiap penelitian pada hake-katnya mempunyai metode-metode atau teknik-teknik pene-litiannya masing-masing. Metode atau teknik penelitian ter-sebut ditetapkan berdasarkan masalah dan tujuan penelitianyang ingin dicapai oleh peneliti.

Ada banyak banyak pendapat tentang pengertianmetode dan metodologi penelitian. Pendapat yang menyata-kan bahwa dalam suatu penelitian harus ada bagian yangmembicarakan “metodologi penelitian” yang pada umumnyaditempatkan pada sub bahasan setelah hipotesis (padaproposal) atau pada bab 3 dalam laporan penelitian. Padapendapat ini, pembahasan metodologi penelitian mencakuptentang metode-metode atau teknik-teknik penelitian yangakan digunakan. Diantara metode-metode dalam pembahas-an metodologi penelitian maka bagian atau sub bab nyaterdiri dari antara lain adalah:

1) metode penelitan itu sendiri,2) metode pengambilan data,3) metode sampling4) metode analisis,5) metode pengujian hipotesis dan lain sebagainya.

Page 126: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 10. Metodologi Penelitian 115

Pendapat lain menyatakan bahwa yang dimuat dalamsuatu penelitian bukan “metodologi penelitian” tetapi“metode penelitian”. Karena metodologi penelitian merupa-kan ilmu tentang penelitian, sedangkan yang digunakandalam penelitian bukan ilmunya tetapi metodenya. Pendapatini menya-takan bahwa yang dimuat dalam penelitian adalahbagian atau bab yang membahas tentang “metode pene-litian”.

Dari dua pendapat di atas, maka penulis mengambilpendapat yang pertama. Hal ini didasarkan pada bahwauntuk melakukan suatu penelitian, si peneliti harusmemahami dan menerapkan ilmu tentang metode penelitianyang mencakup metode-metode dan teknik-teknik penelitianyang akan digunakan. Ilmu yang membahas metode atauteknik yang akan digunakan dalam penelitian adalah “meto-dologi penelitian” bukan metode penelitian. Metode pene-litian merupakan bagian dari metodologi penelitiaan. Karena-nya tidaklah tepat bila yang digunakan dalam setiap peneli-tian adalah bagian atau bab yang membahas “metodepenelitian”.

10.2. Metode PenelitianPenelitian merupakan pencerminan secara konkrit

dari kegiatan ilmu pengetahuan dalam memproses pengeta-huannya. Metode penelitian ilmiah pada hakekatnya meru-pakan operasionalisasi dari metode ilmiah. Dengan kata lain,struktur berpikir yang melatar belakangi langkah-langkahdalam suatu penelitian ilmiah adalah metode ilmiah. Metodepenelitian yang mana yang akan dipilih dalam melakukansuatu penelitian sangat ditentukan oleh permasalahan yangdiajukan.

Metode penelitian yang tepat untuk suatu penelitianadalah metode yang dapat menjawab permasalahan pene-litian dengan baik. Mungkin saja dalam suatu penelitiandipilih dua atau tiga metode penelitian sekaligus dan

Page 127: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

116 Bab 10. Metodologi Penelitian

mungkin pula hanya satu metode yang tepat. Baik tidaknyametode penelitian yang digunakan, sekali lagi sangatditentukan oleh permasalahan penelitiannya dan kemam-puannya menjawab permasalahan penelitian. Metode pene-litian secara garis besar dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok(Sekaran. 2000 dan Zikmund. 2000), yaitu: 1). Penelitiandasar dan 2) penelitian terapan.

10.2.1. Penelitian Dasar (Basic/ Pure Research)Penelitian dasar (basic research) merupakan kegiatan

penelitian yang dibuat dengan maksud mengembangkan danmenguji dugaan (hipotesis) dan konsep yang secara teoritismenarik bagi sipeneliti untuk dibuktikan. Hasil dari pene-litian murni ini pada umum tidak mempunyai kegunaanpraktis atau langsung dalam mengatasi masalah-masalahsosial atau ekonomi yang terdapat di masyarakat. Penelitianini dilakukan untuk menguji kebenaran teori tertentu ataumengetahui konsep tertentu secara mendalam. Pada umum-nya tujuan dari penelitian dasar ini merupakan pengem-bangan ilmu pengetahuan atau untuk pengembangan danevaluasi terhadap konsep-konsep teoritis.

Penelitian dasar ini dapat diklasifikasikaan dalam 2(dua) kategori yang didasarkan pada pendekatan yangdiguna-kan (Indriantoro dan Supomo. 2002) yaitu :

1). Penelitian deduktif, yaitu penelitian yang bertujuan untukmenguji hipotesis melalui validasi teori atau pengujianaplikasi teori pada keadaan tertentu.

2). Penelitian induktif yaitu penelitian yang mempunyai tu-juan untuk mengembangkan teori atau hipotesis melaluipengungkapan fakta (fact finding). Tipe penelitian inimengutamakan pada kebenaran dan realitas fakta untukmeng-hindari adanya teori-teori atau fakta-fakta yangmembingungkan.

Page 128: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 10. Metodologi Penelitian 117

10.2.2. Penelitian Terapan (Applied Research)Penelitian terapan (applied research) adalah penelitian

yang dimaksudkan untuk mengatasi atau menyelesaikanmasalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakatbaik menyangkut masalah sosial maupun masalah-masalah,sosial, ekonomi serta masalah lainnya. Menurut Mudrajad(2003) penelitian terapan ini dapat berupa:

1). Penelitian Evaluasi (Evaluation Research)

Penelitian evaluasi adalah penelitian yang mencakupkegiatan penilaian terhadap efektivitas suatu tindakan,kegiatan atau program. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk menentukan alternatif tindakan dalam rangkapengambilan keputusan.

2). Penelitian pengembangan (development research)

Penelitian pengembangan atau development researchadalah penelitian yang sifatnya mengembangkan suatuhasil penelitian atau mengembangkan teori yang sudahada dengan tujuan pengembangan lanjutan. Dari hasilpenelitian pengembangan ini diharapkan dapat dikem-bangkan sesuatu yang telah ada menjadi lebih baik, lebihsempurna, lebih berguna, lebih kerkualitas dan lainsebagainya. Dalam bidang ekonomi atau pertanian danindustri, penelitian pengembangan ini terutama dituju-kan untuk mengembang-kan produk-produk yang sudahada agar lebih baik, lebih efisien, dan lebih bersaingdalam disain, bentuk dan lain-lain.

3). Penelitian tindakan (action research) yaitu, suatu pene-litian yang dilakukan dengan tujuan untuk mencoba ataumengembangkan pendekatan baru dalam memecahkanpermasalahan tertentu.

Selain pembagian penelitian dalam 2 (dua) kelompokbesar seperti yang telah diuraikan di atas, maka penelitianjuga bisa dilihat dari cara atau metode yang digunakandalam melakukan penelitian. Metode atau teknik penelitian

Page 129: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

118 Bab 10. Metodologi Penelitian

itu terdiri dari bermacam-macam metode seperti yangdijelaskan di berikut ini.

10.2.3. Metode Penelitian Berdasarkan “Tujuan”Metode penelitian dapat pula diklisfikasikan berdasar-

kan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang akandilakukan. Berdasarkan tujuan penelitian, metode penelitiandibagi menjadi:

a). Penelitian dasar,

b). Penelitian terapan (lihat penjelasan di atas).

Sedangkan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian, bisasaja untuk menyelesaikan studi dengan membuat skripsi,tesis, disertasi. Selain itu, tujuan peneliti melakukan penelitikarena memang tugas utamanya adalah peneliti dan lainsebagainya.

Dilihat dari tujuan penelitian (bukan tujuan peneliti),maka metode penelitian dapat diklisifikasikan sebagaiberikut:

1). Metode Eksplorasi (explorative method).2). Metode deskriftif (descriptive method).3). Metode Verifikatif (verificative method).

1) Metode Penelitian EksplorasiPenelitian eksplorasi (explorative research) adalah

suatu penelitian yang bertujuan untuk mencari sesuatuyang belum diketahui keberadaan atau kebenarannya danmenjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Dalampenelitian eks-plorasi ini, peneliti berusaha untuk mencarihubungan diantara faktor-faktor atau gejala-gejala yang adasehingga dapat diketahui hubungan atau keterkaitan ataukeberadaan sesuatu yang belum diketahui tersebut. Pene-litian eksplorasi merupakan penelitian awal atau penelitian

Page 130: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 10. Metodologi Penelitian 119

pendahuluan dari suatu penelitian lebih lanjut dalam rangkamengukapkan sesuatu dengan sejelas-jelasnya.

Selain itu dapat ditambahkan bahwa dalam penelitianini bersifat menjelajah dan bertujuan untuk memperdalampengetahuan mengenai sesuatu gejala tertentu atau untukmendapatkan ide-ide baru mengenai gejala tertentu itu.Dalam penelitian eksploratif, peneliti mencari hubungandiantara gejala-gejala atau fenomena-fenomena yang terjadi,baik dalam kehidupan soisal maupun dalam alam dalamrangka mengetahui bentuk hubungan yang terjadi. Instru-men yang digunakan dalam penelitian eksplorasi ini sudahbarang tentu harus sesuai dengan tujuannya yaitu harusmampu untuk mengumpulkan data sebanyak mungkinsepanjang berhubungan dengan masalah yang diteliti.Contoh dari penelitian eksplorasi ini misalnya penelitiantentang barang tambang, pencarian sumber-sumber minyak,gas dan barang tambang lainnya, meneliti benda-bendalangit dan lain sebagainya.

2). Metode Penelitian DeskriptifMetode penelitian deskriptif (descriptive research)

meru-pakan suatu metode penelitian yang bertujuan meng-gambarkan secara tepat sifat-sifat suatu keadaan ataugejala-gejala individu atau kelompok tertentu atau untukmenentukan frekuensi/ penyebaran suatu gejala yang terjadidalam masya-rakat atau di alam. Tujuan utama dari metodepenelitian deskriptif adalah untuk menyederhanakan realitasyang ada dalam masyarakat atau realitas yang terjadi dalamalam yang sifatnya kompleks, sehingga dapat dimengertiatau difahami bagi suatu analisis lebih lanjut denganmneggunakan dasar-dasar teori atau kaidah-kaidah ilmiah.

Penelitian deskriptif ini meliputi pengumpulan datauntuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan ataupermasalahan mengenai kondisi akhir dari subyek yang diteliti. Secara umum penelitian deskriptif adalah penilaiansikap atau pendapat terhadap sesuatu seperti organisasi,

Page 131: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

120 Bab 10. Metodologi Penelitian

keadaan atau prosedur dan lain-lain. Sebagai contoh daripenelitian deskriptif adalah penelitian tentang kedaan pasaryang meliputi harga barang, jumlah barang dan persediaanbarang di suatu pasar atau suatu lokasi. Termasuk dalampenelitian deskriptif ini (Surachmad. 1980) yaitu: 1).Penelitian survei, 2). Penelitian perbandingan (comperativestudy) dan, 3). Penelitian kasus (cases study).

3). Metode Penelitian VerifikasiMetode penelitian verifikatif (vericative method) atau

me-tode penelitian uji (Vredenbregt.1980) yaitu metodepenelitian yang bertujuan menguji hipotesis-hipotesis yangtelah dirumuskan berdasarkan masalah penelitian. Pengu-jian dilakukan tentang ada tidaknya hubungan sebab akibat(kausalitas) antara berbagai variabel yang diteliti.

Pada penelitian verifikatif ini, peneliti menetapkanlangkah-langkah teknis dan metodis yang akan dilaksana-kan secara tepat dalam rangka melakukan pengujian terha-dap hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan. Metodepenelitian verifikatif ini dapat berbentuk penelitiaan ekspe-rimen (lihat penjelasan metode penelitian berdasarkan sifat)atau penelitian survey. Penelitian survey adalah suatu peneli-tian yang dilakukan dimana dalam melakukan penelitiandata yang dikumpulkan untuk dianalisis diambil dalamwaktu atau jangka waktu tertentu secara bersamaan dalamrangka membuktikan hipotesis atau pemecahan masalah.Data yang diambil dapat meng-gunakan kuisioner maupunberdasarkan pengukuran lain seperti dengan mengamati danlain sebagainya. Contoh dari penelitian survey ini, misalorang melakukan penelitian tentang berapa banyak pendu-duk miskin di suatu wilayah, berapa banyak kenderaan yanglewat di suatu jalan, berapa banyak ternak di suatu desa anlain-lain atau bagaimana pengaruh pendidikan kepala ru-mah tangga terhadap tingkat kemiskinan dan lain seba-gainya.

Page 132: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 10. Metodologi Penelitian 121

10.2.4. Metode Penelitian Berdasarkan “Sifat”Metode penelitian berdasarkan sifat penelitian yang

dilakukan dapat diklasifiaksikan sebagai berikut :

1). Studi kasus (cases study).2). Penelitian sejarah (history research).3). Penelitian pengembangan (development research).4). Penelitian percobaan (experiment research).5). Studi kelayakan (feasibility study).6). Penelitian perbandingan (comperative study).

1). Study KasusStudi kasus (case study) yaitu suatu penelitian yang

dilakukan secara menyeluruh dan intensif serta mendetailterhadap suatu kasus tertentu. Dapat pula ditambahkanbahwa studi kasus merupakan suatu penelitian yangdilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadapsuatu organisme, lembaga atau gejala tertentu (Suharsimi.1983). Subyek yang diteliti umumnya merupakan satu unityang dipandang sebagai sesuatu yang sangat khusus atausangat menarik bagi sipeneliti. Kasus yang dijadikan objekpenelitian dapat berupa orang tertentu, sekelompok orang,satu peristiwa tertentu, desa atau kota tertentu dan lainsebagainya.

Kasus-kasus yang diteliti pada umumnya merupakankasus yang sangat menarik atau mendapat perhatian yangbesar dalam masyarakat. Kasus menurut Michael R.Leenders and James A. Erskine adalah “a discription of anadministrative decision or problem”, sedangkan menurutCharles I. Gragg kasus adalah “a record of a business issuewhich actually has been faced by business executive, togetherwith surrounding facts opinions, opinion and prejudices uponwhich executive decision had to depend”. Selanjutnyapengertian metode kasus yaitu “the case method refers to theuse of cases as educational vehicles to give student anopportunity to put themselves in the decision maker’s orproblem solver’s shoes”.

Page 133: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

122 Bab 10. Metodologi Penelitian

Metode kasus didasarkan pada suatu pendidikan teori(theory education) yang bertujuan untuk mencari solusi ataumeyelesaikan masalah-masalah pada setiap situasi yangberbeda. Untuk menyelesaikan suatu penelitiaan kasusdibutuhkan waktu dan kesabaran yang tinggi. Dalammenulis kasus ada beberapa langkah yang harus ditempuholeh setiap peneliti yaitu sebagai berikut:

1). Menentukan isu yang akan diteliti2). Menentukan organisasi penelitian3). Mengumpulkan data4). Menganalisis data5). Proses penulisan hasil6). Merilis dan mendiskusikan hasil7). Mengambil kesimpulan dan solusi penyelesaian.

Organisasi atau struktur dari penelitian kasus (casestudy) dapat diurutkan sebagai berikut:1). Pendahuluan2). Permasalahan3). Pembahasan/Kajian4). Alternatif pemecahan5). Kesimpulan dan rekomendasi

2). Penelitian SejarahPenelitian sejarah atau history research merupakan

suatu penelitian yang meliputi kegiatan pengamatan, pema-haman, penjelasan atau uraian tentang sesuatu pada masalalalu. Penelitian sejarah adalah penjelasan mengenai sebab-sebab, dampak, atau perkembangan dari sesuatu kejadianatau kondisi masa lalu yang dapat digunakan untukmenjelas-kan kejadian masa kini dalam rangka menganti-sipasi kejadian masa yang akan datang. Analisis yangdigunakan dalam penelitian sejarah pada umum berupaanalisis deskriptif saja. Beberapa contoh dari penelitiansejarah yaitu sebagai berikut:

Page 134: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 10. Metodologi Penelitian 123

* Perkembangan Industri Rumah Tangga di Jambi 1990–2006.

* Dampak Regulasi Terhadap Ekspor Indonesia.

* Pengaruh Jalan Lintas Sumatera TerhadapPerdagangan di Wilayah Sumatera.

3). Penelitian Percobaan (Experiment research)

Penelitian percobaan atau experiment research meru-pakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahuihubungan sebab akibat. Dalam penelitian eksperimen ini“sebab” dari suatu kejadian dikendalikan. Dengan demikian,penelitian eksperimen ini mencoba untuk mengamati akibatyang terjadi dari suatu sebab. Misalnya bagaimana pengaruh(akibat) pertumbuhan tanaman jagung bila dipupuk denganpupuk kandang yang dicampur pupuk kimia atau bagai-mana pengaruh berat buah papaya bila selalu dipupukdengan pupuk buah dan lain sebagainya.

Penelitian eksperimen ini pada umumnya dilakukandalam laboratorium, baik laboratorium tertentu atau labora-torium alam. Selain itu, dalam penelitian eksperimen ini sipeneliti mengendalikan paling tidak satu variabel bebas(independent variable) dan mengamati akibat yang terjadipada satu atau lebih variabel terikat (dependent variable).

4). Study Kelayakan (Feasibility Study)Studi kelayakan atau feasibility studi merupakan

suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menganalisisatau mengetahui apakah suatu kegiatan atau suatu proyekyang akan dilaksanakan secara teknis maupun secara eko-nomis layak atau menguntungkan. Jika setelah dilakukanpenelitian diperoleh kesimpulan bahwa, proyek atau kegiat-an tersebut secara ekonomis maupun secara tekhnis me-nguntungkan, maka proyek atau kegiatan tersebut dilak-

Page 135: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

124 Bab 10. Metodologi Penelitian

sanakan dan apabila yidak menguntungkan tidak laksa-nakan. Contoh studi kelayakan yaitu studi kelayakanpendirian perusahaan.

5). Penelitian Perbandingan (Comparative Study).Penelitian perbandingan atau penelitian komperatif

(comparative study) atau dikenal pula dengan studi perban-dingan (studi banding) adalah suatu penelitian yangberusaha untuk mencari pemecahan masalah melaluihubungan sebab-akibat antar variabel atau faktor-faktortertentu. Hampir sama dengan penelitian komperatif adalahstudi perbandingan (studi banding). Studi banding adalahsuatu penelitian dengan mem-bandingkan suatu keadaandengan keadaan lain atau membandingkan kondisi suatudaerah dengan kondisi daerah lain dengan tujuan untukmengetahui keunggulan-keunggulan atau kelemahan-kelemahan dari masing-masing daerah sehingga mana yangpatut dicontoh dan mana yang tidak.

Studi perbandingan atau studi bading ini merupakanpenelitian yang sifatnya hanya membandingkan. Karenahanya membandingkan, maka analisis dalam pengolahandata bersifat sederhana dan bahkan cenderung subyektif.Dianngap cenderung subyektif karena didasarkan padapengamatan yangsangat terbatas. Sebagai contoh adalahstudi banding yang banyak dilakukan oleh aparat peme-rintah dan anggota dewan saat ini.

Page 136: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 11. Variabel Penelitian 125

BAB

11

VARIABELPENELITIAN

Page 137: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

126 Bab 11. Variabel Penelitian

11.1. Variabel Penelitian

Sebelum seorang peneliti melakukan penelitian ataupengumpulan data penelitian, maka peneliti tersebut perlumenetapkan variabel penelitian. Variabel penelitian adalahkarakteristik atau sifat dari obyek yang diteliti atau yangmenjadi kajian. Variabel dapat pula diartikan sebagai segalasesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai.

Kerlinger (1978) mengartikan variabel sebagai suatukonsep yang menetukan arti atau nilai sesuatu itu,misalnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalamkonsep kesadaran. Nilai yang diberikan pada suatu objekdapat berbeda pada waktu dan atau tempat yang berbeda.Karena itu, pengertian suatu variabel dapat berubah-ubahsesuai dari mana dan untuk apa variabel itu dinilai.

Pengertian lain, yang dapat diberikan pada variabelpenelitian yaitu sebagai suatu konsep penilaian yang diberi-kan kepada objek yang akan diteliti. Hasil dari pengukuranterhadap variabel-variabel penelitian akan menghasilkandata. Data yang dihasilkan merupakan data yang akandigunakan menganalisis variabel tersebut.

Variabel dapat diukur dengan berbagai macam nilaitergantung pada konsep yang diwakilinya. Nilai varaibeldapat berupa angka atau atribut yang menggunakanukuran atau skala dalam satu kisaran nilai. Karena ituvariabel dapat diartikan dalam banyak macam tergantungnilai yang diberikan pada konsep tersebut. Contoh variabelpenelitian antara lain; sikap, tinggi, berat, puas, tidak puasdaan lain sebagainya. Yang penting dalam menentukanvariabel itu adalah adanya ukuran yang diberikan padavariabel. Ukuran itu bisa bermacam-macam.

11.2. Jenis VariabelSeperti yang telah diuraikan di atas bahwa pengertian

variabel terdiri dari banyak ragam. Ditinjau dari sifatnya

Page 138: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 11. Variabel Penelitian 127

maka variabel dapat dibedakan menjadi variabel kualitatifdan variabel kuantitatif.

1). Variabel KualitatifVariabel kualitatif adalah variabel yang menunjukkan

sifat kualitas dari obyek yang menghasilkan data kualitatifmelalui pengukuran atau pengamatan. Nilai besaranvariabel kualitatif dapat ditentukan menurut kuantifikasiberjenjang atau berskala (ordinally difined variable).

Apabila dalam menganalisis data kualitatif (yangberasal dari variabel kualitatif ini), akan menggunakanmetode statistik, maka data kualitatif tersebut harusdikuantitatifkan lebih dulu melalui cara pemberian skor(skoring). Hal ini diperlukan mengingat metode statistikamerupakan metode komputasi dengan pendekatan kuan-titatif. Data yang demikian termasuk data diskrit denganskala ukur nominal atau ordinal yang menghasilkan datanominal dan data ordinal (apa itu data nominal dan dataordinal lihat penjelasan tentang jenis data pada bab 11).

2). Variabel KuantitatifVariabel kuantitatif adalah variabel yang menujuk-

kan sifat kuantitas. Nilai besaran hasil pengukurannyaditentukan berdfasarkan pada kuantifikasi cardinal (cardi-nally difined variable) dan hasil pengukurannya akan meng-hasilkan data kuantitatif. Data kuantitatif dari variabelkuanti-tatif diperoleh melalui cara pencacahan, atau pengu-kuran, atau pemeriksaan laboratorium dan lain lain, yangbisa berupa data diskrit atau data kontinyu dengan skalaukur interval dan rasio.

11.3. Struktur VariabelDitinjau dari keberadaan, keterkaitan, dan struktur

pengaruhnya maka variabel dapat dibedakan menjadisebagai berikut:

Page 139: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

128 Bab 11. Variabel Penelitian

1). Variabel Tergantung (Dependent Varible)Variabel tergantung (dependent variable) adalah sua-

tu variabel penelitian yang menjadi pusat perhatian penelitiyang tercakup dalam masalah dan hipotesis penelitian),yang keragamannya atau variabelitasnya ditentukan atautergantung atau dipengaruhi oleh variabel bebas.

Dalam penelitian, secara umum variabel tergantung(dependent variable) dipengaruhi atau ditentukan oleh varia-bel bebas (independent variable) dan variabel inilah yangmenjadi topik kajian. Dalam suatu penelitian variabeltergantung (dependent variable) bisa saja lebih dari satu.

2). Variebel Bebas (Independent Variable)Variabel bebas (Independent Variable) adalah suatu

variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti (termuatdalam permasalahan penelitian) yang keragamannya seba-gai akibat dari manipulasi atau intervensi peneliti ataumerupakan suatu keadaan atau kondisi atau fenomenayang ingin diselidiki, diteliti dan dikaji. Variabel bebas inimempengaruhi variabel tergantung.

3). Variabel Pembaur (Confounding/Diffuser Variable)Variabel pembaur (Confounding/Diffuser Variable)

adalah suatu variabel penelitian yang tidak menjadi pusatperhatian peneliti tetapi mempunyai pengaruh terhadapvariabel tergantung dan pengaruh tersebut mencampuriatau berbaur dengan variabel bebas.

Suatu penelitian biasanya ingin mengetahui penga-ruh variabel bebas tertentu terhadap variabel tergantungyang tentunya pengaruh tersebut harus terbebas dariberbaurnya pengaruh variabel-variabel yang lain yang tidakdikehendaki.

4). Variabel Penyerta (concomitant variable)

Page 140: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 11. Variabel Penelitian 129

Variabel penyerta (concomitant variable) adalah suatuvariabel penelitian yang tidak merupakan pusat perhatianpeneliti, akan tetapi muncul dan berpenga-ruh terhadapkeragaman variabel tergantung dan pengaruh tersebutmem-baur (cofounding) dengan variabel bebas. Variabel initidak dapat dikendalikan, sehingga tetap menyertai (terikut)dalam proses penelitian.

Agar variabel ini tidak memberikan bias terhadaphasil penelitian maka konsekuensinya data harus diamatidan pengaruh baurnya harus dieliminir. Pengaruh baurtersebut dapat dihilangkan (dieliminasi) pada tahap analisisdata, misalnya dengan Anova atau Manova atau denganmenjadikan data dalam bentuk logaritma atau lon.

5). Variabel Kendali (Control Variable)Variabel kendalai (control variable) adalah variabel

yang bukan merupakan pusat perhatian peneliti, akantetapi berpengaruh terhadap keragaman variabel tergantungdan pengaruh tersebut dapat dikendalikan. Pengendalian inibiasanya dilakukan dengan cara blocking, yaitu mengelom-pokkan obyek penelitian menjadi kelompok-kelompok yangrelatip homogen atau dengan cara mengeluarkan obyekyang tidak memenuhi kriteria atau memilih dan menjadikanobyek yang memenuhi kriteria untuk diikutkan dalampenelitian/ kajian. Bilamana dilakukan dengan carapengelompokan (blocking), maka pada tahap analisis datapengaruh blocking ini harus dihilangkan.

6). Variabel Moderat (Moderating Variable)Variabel moderat (moderating variable) adalah varia-

bel yang mempunyai pengaruh kontijensi (contingent effect)yang kuat terhadap variabel bebas (indipendent) danvariabel tergantung. Variabel moderat ini dapat mempe-ngaruhi variabel-variabel dependen dan indipenden sekali-gus. Misalnya pimpinan perusahaan yang mampu mening-katkan kinerja perusahaan dengan memanfaatkan tenaga

Page 141: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

130 Bab 11. Variabel Penelitian

kerja yang beragam dan input lainnya, maka pimpinanperusahaan tersebut disebut dengan variabel moderat.

11. 4. Hubungan Antar VariabelSecara teoritis inti dari suatu penelitian ilmiah adalah

mencari hubungan antar variabel yang diteliti atau setidak-tidaknya mencari informasi selengkap mungkin tentangsuatu variabel dan kaitannya (baik langsung maupun tidaklang-sung) dengan variabel lain. Untuk penelitian yangmencari hubungan 2 (dua) variabel penelitian atau lebih,maka hubungan yang dicari adalah bhubungan yangsistematis antar variabel.

Untuk mencari hubungan antar variabel penelitian,secara umum dimulai dari teori. Berdasarkan teori yang adadisusun konsep atau proposisi atau hipotesis. Dari konsepatau proposisi atau hipotesis ditentukan hubungan antarvariabel dan selanjut dilakukan pengukuran yang meng-hasilkan data. Data yang dihasilkan itu yang nantinya dianalisis untuk melihat hubungan antar variabel penelitian.

Pencarian hubungan antar variabel penelitian mulaidari penelaahan teori, penyusunan konsep atau hipotesis,kemudian pengukuran variabel hingga tersedianya data,dapat digambarkan sebagai berikut.

Variabel

Teori

Konsep/Hipotesis

Data

Page 142: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 11. Variabel Penelitian 131

Teori merupakan pondasi utama dalam menjawabmasalah dan mencapai tujuan suatu penelitian. Hal inidisebabkan karena teori dapat mengambarkan atau menje-laskan hubungan antar variabel yang secara logis diterang-kan, dikembangkan, dan dielaborasi dari permusanamasalah yang telah diidentifikasi melalui observasi dansurvey literatur. Survey literatur meletakkan pondasi yangkuat untuk membangun kerangka teoritis dalam melihathubungan antar variabel yang diteliti.

Hubungan antar variabel yang telah berhasil diidenti-fikasi berdasarkan survey literatur dapat dikelompokandalam beberapa jenis hubungan. Hubungan itu bisa bersiaftsistima-tis, hubungan kausalitas dan hubungan asimetris.Bagai-mana gambaran jenis hubungan antar variabel dapatdilihat pada contoh berikut ini.

1). Hubungan Sistematis

Hubungan sistimatis merupakan hubungan yangterjadi secara sistimatis antar variabel. Hubungan ini terjadikarena memperlihatkan (1) variabel-variabel tersebut meru-pakan indikator untuk konsep yang sama, (2) variabel yangsaling berhubungan tersebut merupakan akibat dari faktoryang sama, (3) antar variabel yang berhubungan tersebutberhu-bungan secara fungsional.

2). Hubungan Sebab Akibat

Hubungan sebab akibat adalah hubungan yangmenunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada satuvariabel (sebagai akibat) disebabkan oleh perubahanvariabel lain (sebagai penyebab). Atau dengan kata lainsuatu variabel, misalnya variabel Y dipengaruhi (dependentvariable) atau dijelaskan oleh satu varaibel bebas atau X(independent variable) tertentu. Jadi hubungan sebab akibatmengambarkan hubungan hanya antar 2 (dua) variabel(bivariate), yang mana satu variabel adalah variabel terikat

Page 143: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

132 Bab 11. Variabel Penelitian

(dependent) dan yang satu lagi adalah variabel bebas(independent).

Contoh hubungan Bivariat

X ------------ Y

X = variabel bebas (independent variable)

Y = variabel terikat (dependent variable)

3). Hubungan Korelasional

Hubungan korelasional adalah hubungan antara satuvariabel terikat (dependent variable) dengan lebih dari satuvariabel bebas (independent variable). Hubungan ini disebuthubungan yang mengandung banyak variabel (multivariate).

Contoh hububungan MultivariateX1

X2

X3 Y

X4

Contoh hubungan Asimetris Tiga Variabel

X ---------------> I --------> Y

I = variabel intervening (moderat)

11.5. Operasionalisasi Variabel

Penjelasan mengenai apa dan bagaimana pengukuranvariabel yang akan diteliti penting untuk dilakukan. Varia-bel yang dimaksud adalah variabel-variabel yang terdapat

Page 144: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 11. Variabel Penelitian 133

dalam hipotesis yang diajukan. Penjelasan tentang variabelpenelitian disebut dengan operasionalisasi variabel.

Operasionalisasi variabel merupakan petunjuk ataupenjelasan tentang pengertian konkrit dari setiap variabelpenelitian menyangkut indikator-indikatornya, serta ke-mungkinan derajat nilai atau ukurannya. Penjelasan ten-tang variabel penelitian dimaksudkan untuk menghindarisalah penafsiran dalam memahami pembahasan-pemba-hasan dalam penelitian sehingga lebih mudah diikuti.Dengan telah dijelaskannya apa dan bagaimana variabel-variabel penelitian itu diukur, maka peneliti akan mudahmelakukan pengukuran di lapangan.

Operasionalisasi variabel selalu ditulis dalam setiappenelitian pada bagian yang membahas tentang metodeologipenelitian. Guna untuk sebagai petunjuk dan memper-mudah peneliti melakukan pengukuran variabel dalamrangka mengumpulkan data. Berikut diberikan beberapacontoh tentang operasionalisasi variabel penelitian dalamdisertasi Amri Amir (1999 : 97) sebagai berikut:

Contoh Operasionalisasi Vaariabel

1). Kapital atau investasi adalah tabungan masyarakat yangbersumber dari pembentukan modal domestik brutoyang telah dihitung oleh Biro Pusat Statistik.

2). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah nilai dariseluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh masya-rakat daerah A dalam satu tahun yang dinilai menurutharga konstan tahun 1993. PDRB ini dirinci pulamenurut sektor-sektor ekonomi utama yaitu sektorprimer, sektor sekunder (industri) dan sektor tersier(jasa-jasa). Perubahan data PDRB dari harga berlaku kePDRB harga konstan dihitung dengan menggunakanrumus:

100PDRB HK = -------------- x PDRB HBx

IHKx

Page 145: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

134 Bab 11. Variabel Penelitian

HK = Harga Konstan.

IHKx = Indeks Harga Konsumen tahun tertentu.

HBx = Harga berlaku tahun tertentu.

3). Tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerjadiseluruh sektor ekonomi dean masing-masing sektoryang dihitung dalam orang.

4). Industri yang dimaksud adalah industri besar, industrisedang dan industri kecil yang didasaarkan jumlahtenaga kerja yang bekerja.

Page 146: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 12. Pengukuran dan Skala Pengukuran 135

BAB

12

PENGUKURANDAN

SKALAPENGUKURAN

Page 147: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

136 Bab 12. Pengukuran dan Skala Pengukuran

12.1. PengukuranDengan telah ditetapkannya masalah penelitian,

tujuan penelitian dan hipotesis penelitian, serta rancanganpenelitian maka langkah selanjutnya yang harsu dilaku-kan oleh peneliti adalah menentukan variabel penelitiandan memilih teknik pengukuran variabel penelitian.Setelah berhasil menetapkan konsep–konsep atauvariabel-variabel penelitian dan cara pengukurannya,maka peker-jaan selanjutnya adalah menyusun alat ukuryang tepat dan melakukan pengukuran variabel sehinggahipotesis dapat diuji dengan sebaik-baiknya.

Mengukur adalah mengidentifikasi konsep-konsepatau variabel-variabel dengan besaran nilai kuantitatif.Sedangkan Proses pengukuran merupakan rangkaian danempat aktivitas pokok yang meliputi:

1). Menentukan dimensi variabel penelitian.

2). Menetapkan ukuran-ukurannya yang relevan dengandimensi.

3). Menentukan tingkat ukuran (nominal, ordinal, intervalatau rasio).

4). Menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari alat ukuryang dipakai.

Proses pengukuran sangat berhubungan dengan rancang-an atau disain penelitian dan alat analisis data yang akandigunakan.

12.2. Komponen PengukuranTujuan dari pengukuran suatu variabel adalah

untuk menterjemahkan karekteristik variabel ke dalambentuk yang dapat di analisis oleh peneliti. Dengan demi-kian pengukuran selalu menggunakan prosedur yangdapat merefleksikan fakta-fakta atau realitas yang ada kedalam model analisis yang akan digunakan oleh peneliti.

Page 148: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 12. Pengukuran dan Skala Pengukuran 137

Oleh karena itu menggunakan prosedur yang tepat dalampengukuran amat penting untuk menghasilkan data yangdapat digunakan dalam analisis dan pengambilan kepu-tusan.

Pengukuran adalah pemberian angka atau bentuklain (misalnya, baik, tidak baik, rangking I, II ataupanjang, pendek dan lain sebagainya) terhadap variabelberdasarkan sejumlah aturan atau prosedur tertentu danhasil pengukuran itu dinamakan data. Ini berarti dalampengukuran ada proses pengukuran yang harus dilakukanoleh peneliti atau si pengukur (sebab tidak semuapengukuran untuk penelitian). Dalam proses pengukurantersebut ada beberapa komponen (Mudrajad. 2003) yangdibutuhkan, yaitu;

1). Kejadian empiris (emprical events) yang dapat diamatiyaitu mengidentifikasi unit analisis yang menjadi objekpenelitian, misalnya individu, kelompok dan lain-lain.

2). Penggunaan angka (use of numbers) atau bentuk lain-nya. Penggunaan angka atau bentuk lainnya bertujuanuntuk memberi arti bagi karekteristik atau cirri-cirivariable yang menjadi pusat perhatian peneliti.

3). Sejumlah aturan pengukuran (set of rules) yang meru-pakan syarat-syarat atau penentuan dalam rangkamelakukan pengukuran. Misalnya untuk mengukurberat orang, maka alat ukurnya harus timbanganbadan dan menggunakan ukuran kilogram bukan tonatau gram. Atau dalam bentuk lain dalam bentukpenilaian kepuas-an kerja dengan alat pengukurantingkat kepuasan yaitu:

a). sangat memuaskan,b). memuaskan,c). kurang memuaskan,d). sangat tidak memuaskan.

Page 149: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

138 Bab 12. Pengukuran dan Skala Pengukuran

12.3. Skala PengukuranSeperti yang telah diuraikan sebelumnya di atas,

bahwa setelah ditetapkan masalah penelitian, tujuanpenelitian dan hipotesis penelitian secara umum telahdiketahui pula variabel-variabel penelitian. Setelahberhasil menentukan variabel-variabel penelitian, makaselanjutnya dijelaskan mengenai cara-cara yang akandigunakan oleh peneliti untuk mengukur (operasionalisasi)variabel penelitian.

Defenisi operasional variabel pada umumnya meru-pakan pedoman atau ketentuan yang dapat digunakanoleh peneliti lain untuk mengukur suatu konsep variabelyang sama dengan cara yang sama. Suaatu variabelpenelitian dapat diukur dengan “angka” atau “atribut”yang menggu-nakan skala tertentu.

Sesuai dengan sifat dan jenis gejala atau fenomenayang dijadikan variabel penelitian, maka skala pengukuranvariabel penelitian dapat berupa:

1). Skala NominalSkala nominal (normal scale) adalah skala pengu-

kuran yang menyatakan kategori (ciri atau sifat) sutukelompok atau klasifikasi dari objek penelitian yang diukurdalam bentuk variabel. Misalnya jenis kelamin merupakanvariabel yang terdiri dari dua kategori yaitu pria danwanita. Skala pengukuran jenis kelamin dapat puladinyakan dalam bentuk angka yaitu:

- Angka 1 untuk pria- Angka 2 untuk wanita.

Variabel jenis kelamin merupakan kategori yang bersifatsaling meniadakan (mutually exclusif). Artinya bahwaseorang responden hanya memiliki satu kategori.

Page 150: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 12. Pengukuran dan Skala Pengukuran 139

Mengukur adalah mengidentifikasi konsep-konsep atauvariabel-variabel dengan besaran nilai kuantitatif. Ukuraninterval banyak dipakai dalam penelitian sosial.

Skala nominal merupakan tipe skala pengukuranyang paling sederhana. Angka atau atribut yangdigunakan dalam pengukuran hanya merupakan suatunama kate-gori. Skala nominal hanya menjelaskankategori tidak menjelas-kan peringkat, jarak atauperbandingan.

2). Skala OrdinalSkala ordinal (ordinal scale) adalah skala pengukur-

an yang menyatakan kategori sekaligus menyatakanperingkat dari variabel penelitian yang diukur. Peringkatvariabel menunjukkan tingkatan atau urutan nilai prefe-rensi dari variabel. Sebagai contoh misalnya calon maha-siswa diminta untuk memilih urutan fakultas yangmenjadi pilihan vavoritnya dari 5 (lima) fakultas yangditawarkan suatu universitas. Dalam pemilihan itumungkin saja seorang calon mahasiswa memberikanperingkat I untuk fakultas ekonomi, peringkat II untukfakultas hukum, peringkat III fakultas keguruan danpendidikan, peringkat IV untuk fakultas sastra danperingkat V untuk fakultas teknik. Untuk calonmahasiswa lain akan berbeda pula peringkat yang diberi-kannya.

3). Skala IntervalSkala interval (interval scale) adala skala pengukur-

an yang menyatakan kategori dengan jarak. Ini berartibahwa skala interval tidak hanya mengukur perbedaansubyek atau objek penelitian secara kualitatif denganpreferensi tetapi juga mengukur jarak antara pilihan yangsatu dengan pilihan yang lain. Contoh skala interval ini

Page 151: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

140 Bab 12. Pengukuran dan Skala Pengukuran

misalnya petunjuk waktu seperti kalender, ukuran panas200 Celcius, 270 Celcius, 300 Celcius dan lain sebagainya.

4). Skala RasioSkala rasio (ratio scale) merupakan skala pengu-

kuran yang menunjukkan kategori, peringkat, jarak danperbandingan variabel yang diukur. Skala rasio inimenggunakan nilai absolut, sehingga lebih baik hasilpengukurannya dibandingkan dengan hasil pengkurandengan skala interval. Contoh hasil pengukuran variabeldengan menggunakan skala rasio misalnya berat badanAmri 70 Kg adalah 2 kali dari berat anaknya yang bernamaIrma. Contoh lain misalnya tingkat pengangguran diIndonesia tahun 2009 adalah 9,3 % atau tingkat inflasiIndonesia tahun 2008 yang lalu sebesar 7,6 %.

5). Skala LikertSkala Likert (Vredenbregt.1980) adalah skala pengu-

kuran yang dikem-bangkan oleh Rensis Likert yaitu pengu-kuran terhadap sikap dengan menyatakan setuju atautidak setuju atas 5 (lima) tingkatan penilaian. Limatingkatan penilaian skala Likert yaitu:

1). “Sangat setuju” dengan nilai 5.2). “Setuju” dengan nilai 4.3). “Kurang setuju” dengan nilai 3.4). “Tidak setuju” dengan nilai 2.5). “Sangat tidak setuju” dengan nilai 1.

Urutan penilaian diatas dapat saja dibalik, yaitu“sangat tidak setuju” dengan nilai 5 dan “sangat setuju”dengan nilai 1. Angka penilaian ini tergantung padamasalah dan tujuan penelitian.

6). Skala Perbedaan Semantis

Page 152: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 12. Pengukuran dan Skala Pengukuran 141

Skala perbedaan semantis (semantic differentialscale) adalah skala pengukuran variabel penelitian yangmeng-gunakan skala penilaian dengan tujuh butir penilaian(angka 1 s/d 7) pernyataan secara verbal dua kutubpenilaian yang ekstrim. Dua kutub penilaian yang ekstrimdapat berupa:

1). Bagus – jelek.2). Kuat – lemah.3). Cantik – buruk.3). Moderen - kuno

6). Skala NumerikSkala numerik (numerical scale) adalah skala pengu-

kuran yang menggunakan 5 atau 7 alternatif pengukuransikap dari responden terhadap variabel atau objek/subyekpenelitian. Skala numerik ini tidak jauh berbeda denganskala semantis.

7). Skala ThurstoneSkala Thurstone merupakan skala yang dikembang-

kan oleh L.L. Thurstone (Vredenbregt.1980). Skala ini di-kenal pula dengan nama equal appearing interval scaleyaitu skala yang mencoba mencegah terjadinya kemen-cengan atau bias dari pewawancara dengan menggunakansejumlah penilai (judges), yang menentukan nilai skaladari setiap item yang digunakan dalam skalanya.

Cara kerja dalam membuat skala Thurstone dapatdigambarkan sebagai berikut:

(1). Dikumpulkan sejumlah pertanyaan yang langsungdengan masalah penelitian.

(2). Para penilai (dalam hal ini Thurstone menggunakan100 penilai) yang kemudian secara individual menilaimasing-masing pertanyaan yang telah disusun mulai

Page 153: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

142 Bab 12. Pengukuran dan Skala Pengukuran

dari yang penilaian positif hingga yang negatif dalamsebelas kategori.

(3). Kemudian hasil kerja para penilai dibandingkan.Pertanyaan-pertanyaan atau ucapan-ucapan yangmenunjukkan perbedaan pemahaman yang besar daripara penilai tidak dipakai atau dibuang.

(4). Pertanyaan yang dipertahankan ditentukan nilai ska-lanya melalui perhitungan median bagi setiap perta-nyaan atau ucapan.

(5). Setelah ditentukan nilai skala dari setiap pertanyaan,maka dipilih sejumlah pernyataan sedemikian rupa (-+ 20) sehingga masing-masing skala dibagi rata padaseluruh skala.

Skala Thurstone banyak dipakai untuk mengukursikap terhadap masalah yang berbeda-beda, seperti terha-dap suku bangsa tertentu, terhadap perang, terhadaphukuman mati dan sebagainya. Skala Thurstone ini punyakelemahan yang antara lain:

a). Melibatkan banyak orang dan pekerjaan.

b). Skor yang sama yang diberikan pada responden dapatberhubungan dengan sikap yang sangat berbeda-beda.

c). Sikap dari penilai dapat mempengaruhi penilaian daripernyataan-pernyataan (statements).

12.4. Validitas dan ReliabilitasDari penjelasan di atas diketahui bahwa skala

pengukuran yang dapat digunakan untuk melakukanpengukuran terhadap subjek atau objek yang menjadivariabel penelitian itu amat bervariasi. Pemilihan skalapengukuran sangat tergantung pada ciri-ciri yang menda-sari konsepsi atau defenisi dan antisipasi peneliti terhadappenggunaan varaibel yang digunaklan dalam analisis data.Untuk memilih skala pengukuran yang tepat, peneliti

Page 154: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 12. Pengukuran dan Skala Pengukuran 143

harus memilih peralataan yang dapat mengukur secaratepat dan konsisten apa yang harus diukur untuk men-capai tujuan penelitian.

Karena bervariasinya skala pengukuran yang dapatdigunakan akan timbul pertanyaan, misalnya; Apakahpeneliti sudah benar mengukur apa yang hendakdiukurnya? dan apakah alat ukur yang digunakan tepatuntuk mengukur fakta-fakta yang ingin diukur tersebut?.Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang berhubungandengan masalah validitas dan reliabilitas.

12.4.1. ValiditasSuatu skala pengukuran dikatakan benar atau valid

bila pengukuran atau apa yang diukur tersebut dilakukansesuai dengan yang seharusnya atau sesuai denganketentuan. Jadi validitas (validity) itu menyangkut kebe-naran pengukuran yang dilakukan. Misalnya, mengukurberat badan, bilat badan yang diukur itu dalam kilogramdan alat ukurnya timbangan badan, maka hasil pengu-kuran dikatakan valid. Tetapi bila pengukuran beratbadan dengan ukuran ton dan alat pengukurnya adalahtim-bangan mobil, jelas pengukuran tidak valid.

Valid tidaknya suatu pengukuran dapat dilihat dari3 (tiga) kriteria, yaitu: validitas isi (content validity),validitas kriteria (criterion validity) dan validitas konstruk-tur atau validitas kerangka (construct validity).

1). Validitas IsiValiditas isi (content validity) adalah tingkat kebe-

naran skala pengukuran yang dilakukan dengan telahmemasukkan sejumlah item yang refresentatif dalammenyusun variabel. Semakin besar skala item dalammewakili variabel yang diukur, maka semakin tinggitingkat kebenaran isinya. Ini berarti bahwa validitas isi

Page 155: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

144 Bab 12. Pengukuran dan Skala Pengukuran

merupakan sebuah fungsi yang menunjukkan seberapabaik dimensi dan elemen sebuah variabel didefenisikanatau operasionalisasi-nya.

2). Validitas KriteriaSuatu pengukuran dapat dikatakan benar apabila

dalam pengukuran telah dilakukan dengan membedakanmasing-masing individual dengan kriteria yang benar.Dengan kata lain validitas kriteria (Criterion validity)adalah konsep pengukuran tingkat kebenaran (validitas)yang bertujuan untuk melihat tingkat akurasi dari alatpengukuran yang digunakan.

Validitas kriteria ini dapat dibagi dalam dua kategoriyaitu 1). Concurent validity dan 2). Predictive validity.Concurent validity adalah terjadi apabila skala pengukuranyang ditetapkan dapat membedakan individual yang telahdiketahui berbeda, sehingga skor untuk masing-masingatribut atau instrumen harus berbeda pula. Sebagaicontoh pengukuran “tingkat kerajinan” karyawan tetapberbeda dengan “tingkat kerajinan” karyawan tidak tetap.

Predictive validity menggambar tingkat kemampuansuatu instrumen pengukuran dalam membedakan individudalam periode yang berbeda. Sebagai contoh, hasil testsebelum pendidikan atau pelatihan akan berbeda denganhasil test setelah yang di test mengikuti pendidikan ataupelatihan. Atau contoh lainnya adalah pengujian test yangdilakukan sebelum menerima karyawan akan menunjuk-kan bahwa karyawan yang hasil testnya tinggi mempunyaiharapan kinerja yang tinggi apabila ia bekerja nanti.

3). Validitas KonstrukturValiditas kontruk (construct validity) menunjukkan

seberapa baik hasil yang didapat dari pengukuran yangtelah dibangun dari teori yang telah disusun dalam ran-cangan pengujian. Validitas konstruktur ini dapat dinilaiatau dilihat dari convergent validity dan dari discriminant

Page 156: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 12. Pengukuran dan Skala Pengukuran 145

validity. Convergent validity adalah tingkat kebenaranpengukuran yang dihasilkan dari dua macam pengukuranterhadap satu variabel atau konsep yang sama. Ataudengan kata lain, hasil pengukuran dengan cara satumempunyai korelasi yang tinggi dengan hasil pengukurandengan cara kedua.

Discriminant validity menunjukkan hasil pengukur-an yang berbeda pada satu konsep yang sama denganinstrument pengukuran yang berbeda. Misalnya pengukur-an variabel A dengan konsep X menghasilkan pengukuranyang berbeda bila menggunakan pengukuran dengankonsep Y.

12.4.2. ReliabilitasKetetapan skala pengukuran yang digunakan akan

menentukan benar dan tepatnya hasil analisis. Reliabilitas(reliability) menunjukkan konsistensi dan stabilitas darisuatu skala pengukuran. Jika validitas melihat kebenaranpengukuran, maka reliabilitas menunjukkan ketepatanpengukuran. Ketepatan skala pengukuran dapat dilihatdari konsistensi dan stabilitas ukuran.

1). Konsistensi UkuranKonsistensi ukuran menunjukkan adanya indikasi

kesamaan (homogen) dari materi atau item-item dalamukuran yang akan digunakan dalam menetapkan konsepvariabel. Ini berarti bahwa materi atau item-item yangdigunakan harus sama dan harus mampu mengukurkonsep atau variabel yang sama secara independen.Konsistensi ukuran dapat diketahui melalui reliabilitaskonsistensi antar materi (interitems consistency reliability)dan konsistensi antar dua materi (split-half reliability).

Konsistensi antar materi atau item-item (interitemsconsistency reliability) menunjukkan konsistensi hasil

Page 157: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

146 Bab 12. Pengukuran dan Skala Pengukuran

pengukuran terhadap semua materi dalam ukuran yangdigunakan. Dengan demikian suatu materi atau item-itemukuran yang independen digunakan untuk dua variabelyang sama maka materi tersebut menghasil ukuran yangsama atau berkorelasi antara satu sama lain.

Selanjutnya konsistensi antar dua materi (split-halfreliability) menunjukkan hubungan atau korelasi antaradua materi yang digunakan dalam skala pengukuran. Jadibila suatu konsep atau variabel diukur dengan materipengukuran yang berbeda akan menghasilkan pengukuranyang sama atau berkorelasi.

2). Stabilitas UkuranStabilitas ukuran menunjukkan kemampuan suatu

skala ukuran yang menghasilkan hasil pengukuran yangtidak berubah atau tetap stabil meskipun terjadi peru-bahan situasi. Stabilitas ukuran menunjukkan buktibahwa skala ukuran yang digunakan mempunyai kebenar-an atau kebaikan. Stabilitas ukuran terdiri dari duakategori yaitu reliabilitas uji dan uji ulang (test-retestreliability) dan reliabilitas paralel (paralel-form relibility).

Reliabilitas uji dan uji ulang (test-retest reliability)menunjukkan hasil yang sama dari pengukuran yang dila-kukan secara berulang dalam kesempatan yang berbedaterhadap suatu variabel. Sedangkan reliabilitas paralel(paralel-form relibility) menunjukkan dua hasil pengukuranyang sebanding dari dua pengukuran pada suatu konsepatau variabel. Dengan demikian jika dua bentuk pengu-kuran digunakan pada suatu variabel akan menghasilkanhasil pengukuran yang hampir sama atau korelasinyacukup tinggi (di atas 70%), maka ukuran tersebut dapatdipercaya (reliable).

Page 158: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian 147

BAB

13

PENYUSUNANKUISIONERPENELITIAN

Page 159: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

148 Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian

13.1. KuesionerPada penelitian survai, penggunaan kuesioner atau

daftar pertanyaan merupakan hal yang utama untukpengumpulan data. Hasil jawaban dari kuesioner tersebutakan terjelma dalam angka-angka, tabel-tabel analisa sta-tistik dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Darihasil kuisioner tersebut dapat digunakan menganalisis data,baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

Tujuan utama dari pembuatan kuesioner adalahuntuk (a) memperoleh informasi yang relevan dengan tujuansurvai, dan (b) memperoleh informasi dengan reliabilitas danvaliditas setinggi mungkin. Mengingat terba-tasnya masalahyang dapat ditanyakan dalam kuesioner, maka perlu diingatbahwa dalam menyusun pertanyaan hendaknya pertanyaan-pertanyaan itu memang berkaitan langsung dengan tujuandan hipotesis penelitian.

Apabila variabel-variabel yang akan diukur sudahjelas, maka pertanyaan dalam kuisioner akan semakin jelas.Ini tentunya berkaitan pula dengan kemampuan tek-nispembuatan kuesioner, yang didasarkan pada variabel-variabel yang jelas dan relevan. Sebaliknya jika variabel-variabel masih kabur atau tidak didefenisikan secaraoperasional dengan jelas, maka pertanyaan-pertanyaan yangdisusun dalam kuisioner juga akan kabur dan mungkinsekali dimasukkan banyak pertanyaan yang tidak relevan.

Setiap pertanyaan harus dimaksudkan untuk digu-nakan dalam proses analisis. Dalam hali perlu dikaji ataudibahas secara mendalam yang menyangkut:

a). Apakah pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun ter-sebut betul-betul diperlukan,

b). Apakah pertanyaan tersebut relevan,

c). Bagaimana jawaban atas pertanyaan itu dalam tabu-lasi?

Hal ini perlu dipertanyakan karena ada kecendrunganpertanyaan yang dimasukkan terlalu banyak dan banyak

Page 160: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian 149

dian-taranya tidak terpakai dalam proses analisis meski-puntelah banyak tenaga dan waktu yang digunakan untuk itu.

Data yang terhimpun melalui kuesioner hanyamerupakan satu dimensi dari penelitian, terutama dalampenelitian sosial. Kecuali itu perlu diingat, bawa kuesionersenantiasa terbatas mengingat kompleksnya fenomena sosialdan juga rumitnya motivasi pada responden yang diteliti.Untuk memperkaya pengertian peneliti tentang fenomenasosial dan proses sosial diperlukan pula ber-bagai informasilainnya.

13.2. Isi KuisionerDalam setiap daftar pertanyaan atau kuisioner sudah

barang tentu mempunyai isi atau daftar pertanyaan yangberbeda. Nmaun demikian sebagai pedoman umum, setiapkuisioner harus memuat atau berisi pertanyaan-pertanyaanyang mampu menjawab permasalahan peneli-tian. Isi datarpertanyaan atau kuisioner antara lain berupa:

1). Pertanyaan tentang fakta.Umpamanya: umur, pendidikan, agama, status per-kawinan dan lain sebagainya.

2). Pertanyaan tentang pendapat dan sikap.Ini menyangkut perasaan dan sikap responden, tentangsesuatu.

3). Pertanyaan tentang informasi.Pertanyaan ini menyangkut apa yang diketahui olehresponden dan sejauh mana hal tersebut diketahuinya.

4). Pertanyaan tentang persepsi diri.Responden menilai prilakunya sendiri dalam hubung-annya dengan yang lain. Umpamanya kerapnya kun-jungan sosial yang dilakukannya atau pengaruhnyaterhadap orang lain.

Page 161: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

150 Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian

13.3. Penggunaan BahasaPenyusunan kuesioner atau daftar pertanyaan ha-rus

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sertamudah dimengerti dan tidak menggunakan istilah-istilahasing serta dalam bentuk kalimat yang panjang. Hal ini perludiperhatikan karena kebanyakan responden, terutama dipedesaan tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik danpewawancara tidak dapat diharapkan menterjemahkanpertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik di lapangan.Pertanyaan-pertanyaan memang terj-awab tetapi sampaidimanakah reliabilitas dan validitas dari respons tersebut?.

Distorsi-distorsi dalam pengertian atau salah pe-ngertian terhadap kata atau kalimat dalam pertanyaanmudah saja terjadi. Dari kata atau kalimat yang ada dapatpula menimbulkan perasaan yang kurang enak bagiresponden. Hal ini disebabkan ada kata-kata untuk daerahtertentu atau bahasa tertentu mempunyai arti yang kurangbaik atau tabu untuk diucapkan dan lain sebagaainya.Wawancara juga dapat tersendat-sendat karenapewawancara kurang lancar menterjemahkan di hadapanresponden.

Karena itu, sebelum ke lapangan, hendaknya kata-kata atau kalimat yang ada dalam daftar pertanyaan ataukuesionar perlu dikaji ulang, jangan sampai ada kata-katayang tabu diucapkan di daerah penelitian. Selain itu dalammembuat pertanyaan hendaknya menggunakan bahasa yangmudah dimengerti dan menggunakan kalimat-kalimatsingkat dan jelas.

Pertanyaan-pertanyaan yang disusun hendaknyadirumuskan dengan baik. Dalam merumuskan kata ataukalimat dalam daftar pertanyaan atau kuesionar harusmemperhatikan beberapa pedoman. Pedoman yang dapatdigunakan untuk merumuskan daftar pertanyaan yaitusebagai berikut:

Page 162: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian 151

1). Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dime-ngerti oleh semua responden. Hindari istilah yang hebattetapi responden kurang atau tidak mema-haminya.

Contoh :

- Bagaimana status perkawinan Bapak?

Pertanyaan tersebut mungkin lebih baik bila diubahmenjadi

- Apakah Bapak beristri ?

2). Usahakan supaya pertanyaan jelas dan khusus.

Contoh :

- Berapa orang yang tinggal di sini ?

Apakah yang dimaksud dengan di sini adalah bangun-an,rumah atau lain? Arti kata di sini harus dijelaskan dankonsisten.

3). Hindari pertanyaan yang mempunyai lebih dari satupengertian.

Contoh :

- Apakah saudara mau mencari pekerjaan di kota ?

Pertanyaan di atas mungkin lebih tepat bila berbunyisebagai berikut:

- Apakah saudara mencari pekerjaan ?

Kalau jawabannya “Ya” kemudian dilanjutkan denganpertanyaan:

Dimana saudara ingin bekerja ?

4). Hirdari pertanyaan yang mengandung sugesti.

Contoh :

- Pada waktu senggang, apakah sauara mendengar-kanradio atau melakukan yang lain?

5). Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden.

Page 163: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

152 Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian

Contoh :

- Apa pekerjaan saudara sekarang ?

Ternyata dia menganggur, seharusnya ditanyakan ter-lebih dahulu;

- Apakah saudara bekerja ?

Kalau jawabanya “Ya” lalu tanyakan;

- Apa pekerjaan saudara?

13.4. Jenis KuisionerSeperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa

kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yangdigunakan untuk mendapatkan informasi dari responden.Daftar pertanyaan itu dapat berupa tentang pribadi res-ponden maupun hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dapatdibedakan dalam beberap bentuk atau jenis. Jenis kuesio-ner dapat dirinci menurut cara menjawab, jawaban yangdiberikan dan bentuknya.

1. Jenis Kuesioner Berdasarkan Cara MenjawabBerdasarkan cara menjawab, kuesioner atau daftar

pertanyaan dapat dibagi menjadi:

a). Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang mempunyaipertanyaan tertutup. Artinya, kemungkinan jawaban-nyasudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidakdiberi kesempatan memberikan jawan lain.

Contoh :

Apakah Ibu sudah pernah mendengar tentang keluargaberencana?Jawabanya : 1. Pernah

2. Tidak Pernah

Page 164: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian 153

b). Kuesioner terbuka, yaitu kuesioner atau daftar perta-nyaan dimana kemungkinan jawabannya tidak ditentu-kan terlebih dahulu dan responden bebas memberikanjawabannya.

Contoh :

Menurut pendapat Ibu masalah apa yang paling berat bagiwanita di kota?

Jawabannya : 1. ..............................................................

2. ................................................................

3. ................................................................

c). Kuesioner kombinasi tertutup dan terbuka, yaitu kuesio-ner yang jawabannya sudah ditentukan tetapi kemu-diandisusul dengan pertanyaan terbuka.

Contoh :

Apakah Ibu pernah mendengar tentang cara-caramenjarangkan kehamilan atau membatasi kelahiran ?

Jawabannya: 1. Pernah

2. Tidak Pernah

(Jika pernah) cara-cara apa yang pernah Ibu dengar ?

Jawabannya : 1. ............................................................

2. ...........................................................

3. ..........................................................

Perlu diingat bahwa pertanyaan kombinasi tertutup danterbuka di atas mengandung kelemahan. Untuk memu-dahkan pengkodean pertanyaan tersebut lebih baikdibuat menjadi dua nomor.

d). Kuesioner semi terbuka yaitu kuesioner yang mengan-dung pertanyaan semi terbuka dan jawaban yang sudah

Page 165: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

154 Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian

tersusun tetapi masih ada kemungkinan tambahanjawaban.

Contoh :

Alat KB apa yang Ibu pakai ?:

Jawabannya : 1. IUD

2. Pil

3. Jelly/Foam

4. Sterilisasi

5. Lain-lain…………………. (sebutkan)

2. Jenis Kuesioner Berdasarkan JawabanDipandang dari jawaban yang diberikan oleh res-

ponden terhadap kuesioner yang disampaikan, maka jeniskuesioner dapat dirinci menjadi 2 (dua) yaitu:

a). Kuesioner langsung, yaitu kuesioner yang mengandungpertanyaan tentang diri pribadi responden secara lang-sung.

b). Kuesioner tidak langsung, yaitu kuesioner yang perta-nyaannya bukan menyangkut data pribadi responden,tetapi menyangkut orang lain.

Contoh.

Bagaimana pendapat Saudara tentang kepemimpinan Si Aselama ini?

Jawabannya : 1. Baik sekali

2. Baik

3. Kurang baik

4. Sangat kurang baik

3. Jenis Kuesioner Dari Bentuknya

Page 166: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian 155

Dilihat dari bentuknya, kuesioner dapat dirinci atas 4(empat) bentuk kuesioner yaitu:

a). Kuesioner pilihan ganda, yaitu kuesioner dengan jawabanganda (lihat kuesioner tertutup).

b). Kuesioner isian yaitu kuesioner yang jawabannya ter-buka

c). Kuesioner cek lis (check list) yaitu kuesioner denganjawaban-jawabn yang telah tersedia dan respondentinggal memberikan tanda cek (V) atau tanda contengpada jawaban yang sesuai.

d). Kuesioner skala bertingkat (rating scale questioneir) ya-itukuesioner dengan jawaban yang berjenjang ataubertingkat (lihat contoh kuesioner tidak langsung).

13.5. Susunan KuesionerPertanyaan dikelompokkan sesuai dengan tujuan

penelitian, dimulai dengan identitas yang berisi:

1. Nama responden,

2. Tempat tinggal,

3. Nama pewawancara,

4. Tanggal wawancara.

Selanjutnya disusul dengan pertanyaan tentang ciri-ciridemografis :

1. Umur,

2. Status perkawinan dan

3. Jumlah anak/ keluarga.

Sensus keluarga biasanya dibuat dibagian muka. Inidiperlukan untuk memilih responden. Namun demi-kian,ada juga penelitian yang tidak memakai sistem carapemilihan demikian dan tidak memerlukan keusioner ru-mah tangga.

Page 167: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

156 Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian

Dalam penyusunan pertanyaan, tidak ada keten-tuankhusus, semua diserahkan kepada peneliti bagai-manapengelompokan pertanyaan itu dilakukan, yang perludiperhatikan ialah urutan yang cukup runtut dan jugadimana ditempatkan pertanyaan yang sensitif. Pertanyaanyang sensitif tidak ditempatkan dibagian muka karena dapatsegera mempengaruhi suasana wawancara. Biasanyapertanyaan semacam ini ditempatkan di belakang, tetapibukan pada penutup supaya wawancara tidak diakhiridengan perasaan kurang enak.

13.6. Pengumpulan Data Dengan KuisionerPenggunaan daftar pertanyaan atau kuisioner untuk

mengumpulkan data memberikan beberapa keun-tungandan juga ada kelemahannya.

13.6.1. Keuntungan KuesionerMengumpulkan data dengan menggunakan kuesio-ner

mempunyai kelebihan atau keuntungan yaitu:

a). Tidak memerlukan kehadiran peneliti.

b). Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak res-ponden.

c). Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannyamasing-masing dan menurut waktu luang responden.

d). Mempunyai pertanyaan yang seragam sehingga pengu-kuran tidak akan berbeda.

Page 168: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian 157

13.6.2. Kelemahan KuesionerSelain memiliki kelebihan, kuesioner juga memiliki

kelemahan-kelemahan. Kelemahan kuesioner yaitu:

a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab perta-nyaan sehingga ada pertanyaan yang terlewatkan tidakdijawab.

b. Seringkali validitasnya rendah, kalau yang menjadi enu-merator atau pencacah kurang berpengalaman.

c. Sering kuesioner tidak kembali terutama jika dikirimmelalui pos.

13.6.3. Pengumpulan Data KuesionerPengumpulan data dengan kuesioner dapat dilaku-

kan dengan beberapa cara. Cara-cara tersebut antara lain:

1). Melalui pos (mailed questionnaire)

2). Cara langsung.

1). Melalui PosCara yang paling mudah adalah dengan mengi-rimkan

daftar pertanyaan tersebut kepada orang-orang yang diang-gap wajar untuk diikutsertakan dalam penelitian denganharapan agar mereka menulis jawaban-jawaban tersebutkepada si peneliti. Daftar pertanyaan yang dikirim denganpos (mailed questionnaire) memang memudahkan pekerjaanpeneliti, akan tetapi metode ini biasanya tidak efektif.Apalagi di Negara yang penduduknya belum terbiasa denganpenelitian daftar pertanyaan tersebut. Kebanyakan orangmasih segan untuk membaca daftar pertanyaan dan menulisjawabannya, betapapun mudah cara menjawabnya.

Page 169: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

158 Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian

2). Cara LangsungCara penggunaan daftar pertanyaan yang lebih efektif

adalah apabila pengisian jawabannya dilakukan di univer-sitas atau sekolah dimana para mahasiswa atau paramuridnya diminta menjadi responden.Dalam keadaan ini sipeneliti dapat memberikan petunjuk-petunjuk ten-tang caramemberikan jawaban tanpa mempengaruhi isi jawaban yangharus diberikan.

Disini juga ada kesempatan untuk memberi penje-lasan atas pertanyaan yang kurang jelas maksudnya.Dibandingkan dengan cara lain, maka caara ini adalah carayang paling efektif ditinjau dari sudut penelitian ilmiah.Daftar pertanyaan biasanya dapat dikembalikan 100 persenkepada peneliti dalam waktu yang sangat cepat. Sedangkankesalahan-kesalahan teknis dalam menjawab dapat diku-rangi sampai seminim mungkin.

Cara lain lagi adalah daftar pertanyaan tidak dise-rahkan kepada penjawab, akan tetapi tetap dipegang olehpeneliti yang membacakan tiap pertanyaan kepada respon-den. Jawaban dicatat oleh peneliti. Dengan cara yang me-rupakan setengah wawancara ini dapat dijamin bahwajawaban semuanya secara teknis dapat dicatat seseuaidengan sistem yang telah ditentukan lebih dahulu, sedang-kan kesalahan-kesalahan dalam jawaban dapat dikoreksipada waktu dilakukan tanya jawab.

Kecuali itu, wawancara melalui telepon termasuk carayang sering digunakan dinegara-negara maju. Prosedur inilebih mudah daripada wawancara tatap muka dan ada-kalanya orang memang tidak bersedia didatangi tetapibersedia diwawancarai melalui telpon.

13.7. Uji Coba KuesionerSetelah daftar pertanyaan disusun dengan lengkap,

maka mulailah daftar pertanyaan tersebut digunakan untukmendapatkan keterangan dari warga masyarakat yang men-

Page 170: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian 159

jadi obyek penelitian (responden). Namun betapapun cermatdan telitinya penyusunan pertanyaan-pertanyaan agar dapatmemancing jawaban-jawaban yang tepat yang dikehendaki,kadangkala terasa bahwa daftar pertanyaan itu masihmengandung kelemahan atau kesalahan yang kemudianakan mengurangi nilai ilmiah dari seluruh kegiatanpenelitian.

Untuk mengatasi kelemahan dan kesalahan dalampengumpulan data melalui kuesioner, maka perlu dilakukanpengujian terlebih dahulu (pre-test) terhadap kuesioner yangdisusun. Pre-test diadakan untuk me-nyempurnakan kuisio-ner. Melalui pre-test akan diketahui berbagai hal yaitu:

1). Apakah pertanyaan tertentu perlu dibuang. Karena per-tanyaan tersebut mungkin tidak relevan untuk masya-rakat yang diteliti, karena itu perlu dihilangkan.

2). Apakah pertanyaan tertentu perlu ditambah, karena ada-kalanya terlupa memasukkan pertanyaan yang perludimasukkan.

3). Apakah tiap pertanyaan dapat dimengerti dengan baikoleh responden dan apakah pewawancara dapat me-nyampaikan pertanyaan tersebut dengan mudah. Sebagaicontoh :

“Selama minum pil, apakah Ibu kadang-kadang merasa-kan darah mengalir lebih cepat dari biasanya?”

Di sini timbul persoalan, apakah responden dapatmembedakan cepat atau lambatnya aliran darah dalamtubuhnya.

4). Apakah urutan pertanyaan perlu diubah. Contohnyabagian-bagian dari kuesioner yang urutannya sebagaiberikut :

I. Sosial Ekonomi,

II. Riwayat Kehamilan,

III. Keluarga Berencana,

Page 171: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

160 Bab 13. Penyusunan Kuisioner Penelitian

IV. Kondisi Ekonomi,

Dari contoh di atas terlihat bahwa setelah pertanyaantentang keluarga berencana selesai, kembali ditanya-kantentang kondisi ekonomi. Tentunya pertanyaan tidakpersis sama tetapi dengan penataan ulang respondenlebih terarah.

5). Apakah pertanyaan yang sensitif dapat diperlunak de-ngan merubah bahasa.

Contoh :

“Mengapa setelah melahirkan anak, ibu tidak berhubunganseks sekian lama ?”

pertanyaan tersebut dapat dirubah menjadi :

“Mengapa Ibu melakukan puasa selama itu setelahmelahirkan?”.

6). Berapa lama waktu wawancara? Sebagai contoh, dariprest-test diketahui bahwa kuesioner penelitian me-merlukan waktu 2-2½ jam untuk mewawancarai satures-ponden. Sesudah merasa lelah, responden menjadibosan atau resah. Akhirnya jumlah pertanyaan diku-rangi sehingga memakan waktu kurang dari dua jam.Dengan pengurangan pertanyaan dan waktu, diharap-kan responden tidak merasa lelah dan membosankan.

Page 172: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab14. Pengumpulan Data 161

BAB

14

PENGUMPULANDATA

Page 173: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

162 Bab 14. Pengumpulan Data

14.1. Pengertian Data

Untuk mengetahui sesuatu dengan baik atau untukmenguji suatu hipotesis yang berdasarkan pada suatumodel, maka diperlukan data. Data adalah hasil pencatatanpeneliti, instansi, individu dan lain sebagainya baik berupaangka-angka maupun fakta-fakta. Data merupakan bentukjamak dari datum, yang mempunyai arti kurnia, pemberianatau penyajian.

Secara definitif data dapat diartikan sebagai berikut yaitusegala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untukmenyusun suatu informasi yang digunakan untuk suatukeperluan. Atau menurut Solimun (2001) data adalahkumpulan angka atau fakta, fenomena atau keadaan yangmerupakan hasil pengamatan, pengukuran atau pencacahanterhadap karakteristik atau sifat dari obyek yang dapatberfungsi untuk membedakan obyek yang satu dengan obyeklainnya pada sifat yang sama..

14.2. Jenis Data

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di atasbahwa data didapatkan dengan cara mengukur nilai satuatau lebih variabel, baik dari sampel maupun dari populasi.Secara garis besar data dibagi dalam dua bentuk(Supranto.1981) yaitu:1). Data kuantitatif2). Data kualitatif

14.2.1. Data Kuantitatif

Jika serangkaian hasil observasi atau hasil pengu-kuran dapat dinyatakan dalam angka-angka, maka kum-pulan angka-angka hasil observasi tersebut dinamakan datakuantitatif. Jadi data kuantitatif adalah data yang diukurberdasarkan skala numerik atau angka. Misalnya Dekan

Page 174: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab14. Pengumpulan Data 163

Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ingin sekali mengetahuirata-rata tinggi badan mahasiswanya. Seorang pegawaifakultas ditugaskan untuk mengukur tinggi badan maha-siswa yang nomor mahasiswanya berakhir dengan angka 50(misalnya; 150, 250, 350, 750, 850, ........ dan seterusnya).Hasil pengukuran tersebut dicatat dengan seksama sepertiberikut : 1,50 m, 1,65 m, 1,70 m,…, dan seterusnya. Hasilpengukuran ini merupakan sebuah sampel tinggi badanmahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jambi. Hasilpengukuran ini yang dinyatakan dengan angka-angka sepertitersebut di atas, maka ia merupakan data kuantitatif. Datakuantitatif seperti ini merupakan data mentah (raw data).

Contoh lain, misalnya, pemilik perusahaan sepatuwanita ingin mengetahui ukuran sepatu wanita yang palingbanyak terjual. Berdasarkan nota penjualan, tiap hari Seninselama bulan Juli sampai dengan bulan Desember diperolehinformasi tentang banyaknya ukuran sepatu yang terjual.Observasi demikian itu menghasilkan sebuah daftarmengenai ukuran sepatu wanita yang terjual sebagi berikut :nomor 37, 40, 35, 38,…, dan seterusnya. Angka-angkatersebut merupakan sebuah sampel mengenai ukuransepatu wanita yang dipilih dari populasi sepatu wanita yangterjual antara bulan Juli sampai dengan bulan Desember.Angka-angka di atas merupakan data kuantitatif. Datatersebut merupakan data sampel.

Data kuantitatif yang berwujud angka-angka sebenar-nya merupakan bahan dasar bagi setiap penelitian yangbersifat statistik. Berdasarkan skala pengukurannya, makadata kuantitatif dapat dibedakan menjadi data interval dandata rasio.

1). Data IntervalData interval adalah data yang diukur di antara dua

titik pada skala yang sudah ditetapkan. Contoh dari skalainterval ini misalnya petunjuk waktu seperti kalender yang

Page 175: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

164 Bab 14. Pengumpulan Data

terdiri dari minggu dan bulan, ukuran panas 0 - 1000

Celcius, dan lain sebagainya.

2). Data RasioData rasio adalah data yang diukur suatu proporsi

tertentu. Contoh data rasio misalnya berat badan Amri 70 Kgadalah 2 kali dari berat anaknya yang bernama Irma. Contohlain misalnya tingkat pengangguran di Indonesia tahun 2009adalah 9,3 % atau tingkat inflasi Indonesia tahun 2008 yanglalu sebesar 7,6 %.

14.2.2. Data KualitatifData kualitatif merupakan data yang diperoleh dari

hasil observasi statistik yang bersifat kualitatif yang tidakdapaat diukur dalam skala numerik. Observasi kualitatifmerupakan serangkaian observasi dimana tiap observasiyang terdapat dalam sampel (atau populasi) tergolong padasalah satu dari kelas-kelas yang ekslusif secara bersama-sama (mutually exclusive) dan yang kemungkinannya tidakdapat dinyatakan dalam angka-angka.

Hasil penyelidikan tentang kesukaan (preferensi) ter-hadap sabun mandi merek “Harum” merupakan salah satucontoh yang sederhana. Perusahaan sabun mandi “Harum”dapat mengirim beberapa orang pegawainya ke pelbagai tokodi Jakarta dan kota lainnya serta mewawan-carai setiaporang yang habis belanja di toko-toko yang bersangkutanuntuk mengetahui apakah konsumen menyukai sabun“Harum” atau tidak. Pegawai tersebut akan memperolehserangkaian jawaban sebagai berikut: tidak, ya, ya, tidak,….,dan seterusnya. Mungkin pegawai tersebut selanjutnya akanbertanya mengapa para konsumen yang bersangkutan me-milih merk tertentu. Di sini jawaban yang diperoleh bersifatkualitatif yang berwujud, ya atau tidak dan seterusnya.

Data yang dikumpulkan dengan cara demikian itumerupakan data kualitatif dan merupakan jawaban dari

Page 176: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab14. Pengumpulan Data 165

sebuah sampel yang terdiri dari konsumen yang diambil daripopulasi konsumen seluruh Jakarta. Pada hakekatnya datayang bersifat kualitatif di atas dapat diklasifikasikan kembalidalam bentuk kuantitatif.

Data kualitatif dapat dikategorikan dalam beberapabentuk yaitu:

1). Data NominalData nominal adalah data yang merupakan hasil

pengukuran yang paling sederhana, dimana angka yangdiberikan kepada suatu kategori tidak menggambarkankedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya,tetapi hanya sekedar kode atau label. Atau data yang hanyamengandung unsur penamaan. Data dengan skala nominalini mempunyai dua ciri :

(1) Kategori data bersifat mutually exclusive (satu objek ma-suk hanya pada satu kelompok saja),

(2) Kategori data tidak disusun secara logis.Misalnya : - Jenis Kelamin : 1. Pria

2. Wanita- Agama : 1. Islam

2. Katolik3. Budha4.Hindu, dst

Dasar penggolongan data hanyalah kategori yang tidaktumpang tindih (mutually exclusive) dan tuntas (exhaustive).

2). Data OrdinalData Ordinal adalah data yang menunjukkan tingkat –

tingkatan seperti panjang, kurang panjang, pendek. Selainmengandung unsur penamaan data ordinal juga memilikiunsur urutan (order atau urut). Ciri dari data ini kategori

Page 177: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

166 Bab 14. Pengumpulan Data

data disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai denganbesarnya karakteristik yang dimiliki.

Misalnya :Preferensi Skor yang

mungkinPeralatan dan teknologi canggih (seperticomputer dll) yang dimiliki oleh Universitas X 5Penataan desain interior maupun eksteriorUniversitas X 4Penampilan & kerapihan Dosen Universitas X 3Kebersihan dan kenyamanan fasilitasUniversitas X 4

3). Data DiskritPopulasi adalah kesatuan persoalan yang sudah

ditentukan batas-batasnya secara jelas. Dengan kata lain,populasi tidak lain dari pada kumpulan lengkap dari unit-unit dasar. Berdasarkan ini, dapatlah ditambahkan lagipengertian tambahan. Bahwa ketika menentukan suatupopulasi harus diketahui dengan jelas unit-unit dasarnyadan kemudian ditentukan karakteristik yang biasa dipelajaridapat digolongkan ke dalam dua golongan yakni yangmemberikan hasil-hasil observasi kuantitatif dan hasil-hasilobservasi kualitatif. Karakteristik kuantitatif merupakankarakteristik yang hasil observasinya dinyatakan dalambentuk angka dengan nilai-nilai berbentuk data variabel.

Selanjutnya data berbentuk variabel ini dapat dibagilagi menjadi dua golongan yaitu data dengan variabel diskrit(kita singkat: data diskrit) dan data dengan variabel kontinyu(dengan singkatan : data kontinyu). Data diskrit adalah datayang didapat dengan jalan menghitung. Jumlah pegawai disebuah perusahaan merupakan data diskrit, karena nilaidata yang diperoleh adalah berdasarkan jumlah pegawaiyang dihitung banyaknya. Nilai ini merupakan bilangan aslidan tidak mungkin berbentuk bilangan pecahan, kecuali jikamembicarakan pengertian rata-rata.

Page 178: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab14. Pengumpulan Data 167

Contoh-contoh data diskrit :

1. Penduduk Indonesia pada tahun 2000 meningkatmenjadi 203 juta jiwa dari jumlah penduduk padatahun 1990 yang berjumlah 179 juta.

2. Produksi beras Indonesia pada tahun 1984 sebesar25,825 juta ton.

3. Pada tahun 1984 nilai ekspor total Indonesia adalah21.888 juta US$ yang terdiri dari ekspor migas sebesar16.018 juta US$ dan ekspor non migas 5.870 juta US$.

4). Data KontinyuBerbeda dengan data diskrit yang bernilai eksak

(pasti), data kontinyu adalah data yang bisa mempunyai nilaiyang terletak di dalam suatu interval. Termasuk di dalamdata kontinyu antara lain hasil-hasil pengukuran seperti;panjang, isi, berat dan waktu. Berat netto sekaleng roti yangukuran 700 gram sebenarnya adalah terletak antara 699,99gram dan 700,01 gram atau antara 699,95 gram dan 700,05gram tergantung kepada kepekaan alat timbangan, ketelitianmembaca skala timbangan, dan lain-lain. Dalam prakteknyatentu saja harus dilakukan penimbangan atau pengukuransetepat-tepatnya yang dapat dicapai oleh alat yang ada. Darisini jelaslah bahwa data kontinyu diperoleh berdasarkanderajat ketelitian tertentu, jadi merupakan nilai pendekatankepada nilai yang sebenarnya.

Agar lebih jelas pemahaman mengenai data diskritdan data kontinyu, di bawah ini diberikan contoh-contohdari kedua jenis data tersebut :

Contoh-contoh data kontinyu :

1. Penggunaan bensin setiap hari di suatu perusahaanangkutan sekitar 2.000 liter.

2. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun1984 meningkat hingga Rp.83.737 milyar dibandingkan

Page 179: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

168 Bab 14. Pengumpulan Data

pada atahun 1983 yang hanya sekitar Rp.81.075milyar.

3. Sumbangan sektor pertanian terhadap PDB Indonesiapada tahun anggaran 2009 diramalkan mencapai 26,5persen.

14.2.3. Data Berkala, Data Silang dan Data PoolingSelain data yang dirinci menurut skala pengkuran,

data juga dapat digolongkan berdasarkan dimensi waktupengukurannya (Hanke and Reitsch. 1998; Supranto. 1981)yaitu:

1). Data Berkala/ Runtut Waktu (Time Series Data)Data berkala atau runtut waktu (time series data)

adalah data yang secara kronologis disusun menurut waktu.Runtut waktu tersebut dapat berupa setiap hari, setiapminggu, setiap bulan atau setiap tahun dan lain-lain. Dataruntut waktu ini digunakan untuk melihat perkembanganatau perubahan dari varaibel yang diamati dalam rentangwaktu tertentu misal bulan, kuartal, semester, tahun danlain-lain.

Contoh Data runtut waktu (time series)

Tingkat Pengangguran di Indonesia 1980 - 2005

Tahun Pengangguran (%)1980 1,71985 2,11990 2,51995 7,22000 6,12005 11,2

Page 180: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab14. Pengumpulan Data 169

2). Data Silang (Cross Section Data)Data silang atau cross section data adalah data yang

dihasilkan atau dikumpulkan pada waktu tertentu untukmenggambarkan keadaan pada waktu tersebut. Data silangini digunakan untuk melihat keadaan variabel tertentu padawaktu tertentu sehingga diketahui perbedaan (variasi) antarpengamatan saja. Dengan demikian data silang adalah datayang menggambarkan kondisi atau keadaan suatu variabeldalam waktu tertentu saja. Contoh dari data silang adalahhasil sensus penduduk tahun 2000. Hasil survey banyaknyaternak di Propinsi Jamabi tahun 2005 dan lain-lain.

3). Data Pooling (Pooling Data)Data pooling adalah data gabungan antara data runtut

waktu dan data silang. Data pooling ini digunakan untukmelihat perkembangan suatu variabel diri waktu ke waktudan di tempat-tempat tertentu. Berikut diberikan contohdata pooling.

Jumlah Penduduk Miskin di Sumtatera

Sumber : BPS. 2008.

2005 2007 2005 20071 NAD 28.69 26.65 1,166.4 1,083.62 Sumatera Utara 14.68 13.9 1,840.2 1,768.43 Sumatera Barat 10.89 11.9 482.8 529.24 Riau 12.51 11.2 600.4 574.55 Jambi 11.88 10.27 317.8 281.96 Sumatera Selatan 21.01 19.15 1,429.0 1,330.87 Bengkulu 22.18 22.13 361.2 370.68 Lampung 21.42 22.19 1,572.6 1,660.79 Bangka Belitung 9.74 9.54 95.2 95.1

10 Kepulauan Riau 10.97 10.3 148.0 148.416.69 16.58 36,800.9 37,171.0INDONESIA

ProvinsiNo Penduduk Miskin (000)% Penduduk Miskin

Page 181: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

170 Bab 14. Pengumpulan Data

14.3. Sumber DataData menurut sumbernya dapat dibedakan menjadi

dua yaitu data internal dan data eksternal. Kedua macamdata tersebut dibahas di bawah ini.

14.3.1. Data InternalData internal adalah data yang dikumpulkan oleh

suatu lembaga mengenai kegiatan lembaga tersbut danhasilnya digunakan untuk keperluan lembaga itu pula.Misalnya manajer pemasaran perusahaan “Fitri” inginmengetahui bagaimana para langganannya menyenangibarang yang diproduksi perusahaannya. Jika untukkeperluan tersebut manajer mengumpulkan segala data yangberhubungan dengan prefensi para langganan terhadapbarang yang dihasilkannya, maka data yang diperolehmerupakan data internal.

Kemudian data yang telah dikumpulkan tersebutdiolah, lalu hasilnya digunakan untuk pedoman ataulandasan kerja dalam mengambil langkah-langkah atautindakan-tindakan mengenai jalannya perusahaan yangdipimpinnya. Misalnya, setelah manajer ingin mengetahuipangsanya (share) dibanding dengan keadaan pasaranbarang yang sama yang dihasilkan oleh perusahaan yanglain, maka dapat ditempuh dua jalan.

Pertama, manajer tersebut memperoleh data langsungdari perusahan lain yang telah dikumpulkan sendiri. Datademikian, bagi manajer perusahaan “Fitri” merupakan dataekstern primer. Kedua, manajer pemasaran perusahaan“Fitri” tidak dapat secara langsung memperoleh dataperusahaan lain yang merupakan saingannya melainkandari lembaga lain yang telah memperoleh terlebih dahuludari perusahaan yang menghasilkan barang yang samatersebut, atau dari majalah, surat kabar, atau penerbit laindimana terdapat data tentang prefensi barang terebut. Datademikian bagi manajer pemasaran perusahaan “Fitri” meru-

Page 182: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab14. Pengumpulan Data 171

pakan data eksternal sekunder. Untuk lebih jelasnya, keduamacam data tersebut (eksternal primer dan sekunder) akandibahas pada suatu bagian khusus dalam bab ini.

Secara lebih spesifik lagi, data internal suatuperusahaan biasanya berupa: catatan-catatan akuntansi,produsi, inventaris, penjualan, personalia dan administrasidari perusanaan yang bersangkutan.

14.3.2. Data EksternalAda kalanya pengambilan keputusan oleh manajer

suatu perusahaan tidak didasarkan semata-mata padainformasi internal, tetapi didasarkan informasi dari luar(eksternal). Analisis makro tentang perburuhan membutuh-kan data yang dikumpulkan oleh Departemen Tenaga Kerjaatau lembaga-lembaga yang khusus mengadakan penelitiankuantitatif tentang perburuhan. Analisis tentang perkem-bangan-perkembangan harga-harga umum membutuhkandata dari Biro Pusat Statistik (BPS) atau sumber lainnyaseperti koran, perbankan, bulletin Business News dan lain-lain.

Data yang diperoleh dari sumber-sumber di luarperusahaan itu atau data yang didapatkan peneliti dariorang lain dinamakan data eksternal. Data eksternal sepertiitu bisa dibagi ke dalam data eksternal primer (yang biasanyadisingkat data primer) dan data eksternal sekunder (yangbiasanya disingkat data sekunder).

14.3.3. Data PrimerData primer adalah data yang dikumpulkan dan

diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkan atau meng-gunakannya. Data sensus merupakan data primer karenadikumpulkan dan diolah serta diterbitkan oleh Biro PusatStatistik. Data mengenai indeks harga dari 9 macam bahankebutuhan pokok merupakan data primer. Data mengenai

Page 183: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

172 Bab 14. Pengumpulan Data

volume uang yang beredar dan yang diterbitkan oleh BankIndonesia juga merupakan data primer.

Umumnya data dari sumber primer selalu dianggaplebih baik dari pada data dari sumber sekunder. Hal inidisebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut. Data primerumumnya bersifat lebih terperinci dari pada data sekunder.Istilah-istilah dan unit pengukuran yang bentuk daftar yangdigunakan dalam data primer selalu dirumuskan secaralebih sempurna. Prosedur serta bentuk daftar yang diguna-kan dalam pengumpulan datanya seringkali dilampirkanbersama data yang diterbitkan.

14.3.4. Data SekunderData sekunder adalah data yang diterbitkan atau

digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Sebagaimisal, jika data mengenai indeks harga diterbitkan dalammajalah Ekonomi dan Keuangan maka data terdapat dalammajalah tersebut merupakan data sekunder. Data tentangkurs valuta asing dalam bulletin Business News merupakandata sekunder karena diperoleh dari Bank Indonesia. Datatentang indeks sembilan bahan pokok di Jakarta yangditerbitkan dalam surat kabar harian atau neraca peru-sahaan tertentu dalam surat kabar merupakan data sekun-der karena diperoleh dari Biro Pusat Statistik.

14.4. Cara Pengumpulan DataUntuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam

suatu penelitian, peneliti dapat mendapatkan data tersebutdengan berbagai cara. Untuk data primer, peneliti dapatmelakukan pengumpulan data dengan cara sensus atausampling (pembahasan tentan sensus dan sampling akan dibahas dalam bab tersendiri). Pengumpulan data, baikdengan cara sensus maupun dengan cara sampling bisadilakukan peneliti melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Page 184: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab14. Pengumpulan Data 173

1). Melalui observasi.2). Melalui wawancara.3). Melalui Angket.4). Melalui Dokumentasi

14.4.1. Melalui ObservasiSecara mudah observasi sering disebut juga sebagai

metode pengamatan. Ringkasnya metode observasi adalahcara pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatansecara cermat dan sistematik. Kalau pengamatan dilakukandengan sambil lalu dan tidak memenuhi prosedur danaturan yang jelas tidak bisa disebut observasi. Mengapaobservasi harus dilakukan secara cermat, melalui proseduryang benar dan tersistematika? Jawabannya mudah; agarobservasi dapat diulang oleh peneliti lain dan agar dapatdimungkinkan penafsirannya secara ilmiah.

Dalam kegiatan observasi nampaknya hanya sekedar“mengamati”, namun kegiatan mengamati itu tidak bolehdipandang sebagai pekerjaan main-main oleh peneliti.Penggambaran hal-hal yang diamati dengan kata-kata yangcermat dan tepat, pencatatan, pengamatan, maupunpengolahan pengamatan jelas bukan pekerjaan sepele. Orangakan selalu mempertanyakan apakah suatu pengamatan itucukup sahih atau tidak dan apakah objek yang diamati iturepresentatif (cukup mewakili) dengan gejala diamati atautidak.

1). Observasi dengan Partisipasi dan NonpartisipasiDalam melakukan observasi dalam rangka pengum-

pulan data, pelaksanaannya dapat dilakukan dengan obser-vasi partispasi atau observasi nonpartisipasi.

Page 185: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

174 Bab 14. Pengumpulan Data

1.1). Observasi Dengan Partisipasi.

Obsevasi dengan partisipasi berarti pengamat ikut men-jadi partisipan. Dalam observasi dengan partispasi, penga-mat berlaku sebagai partisipan atau terlibat dalaam aktivitasobservasi. Ini mengandung arti bahwa, pengamat merupakanbagian dari kelompok yang diteliti. Misalnya ada penelitiyang meneliti kehidupan buruh suatu pabrik, peneliti ikut(pura-pura) menjadi buruh pabrik yang ditelitinya. Dengancara ini peneliti menyatu total dengan keadaan yang sedangdipelajarinya. Observasi dengan partisipasi ini juga memung-kinkan kewajaran dalam pengamatan. Dengan keterlibatnpengamat akan menimbulkan pengenalan yang lebih baikatas situasi yang diteliti. Semua itu merupakan keuntunganmetode observasi partisipasi. Pertanyaannya apakah adakekurangan dari observasi parsiasi ini atau tidak?

Observasi yang melibatkan peneliti sebagai pesertapartisipasi menghadapi kesulitan-kesulitan. Kesulitan itudiantaranya, bahwa peneliti tidak melihat permasalahannyasecara tajam, karena peneliti terlalu dekat dengan yangditeliti atau bahkan bersama. Seringkali peneliti terlaluterlibat dengan situsasi sehingga merasa sangat tahu danprosedurnya tidak dapat diulang oleh peneliti lain. Kesulitanlainnya adalah adaptasi yang mungkin agak memerlukanwaktu. Bahkan kadang kala peneliti belum-belum sudahditolak oleh lingkungan yang akan diamati. Dengan kata lainuntuk memasuki “objek” sering tidak mudah.

1.2). Observasi Nonpartisipasi

Observasi jenis kedua ini (observasi nonpartisipasi)menghindari kelemahan observasi jenis pertama. Dalamobservasi nonpartisipasi peneliti berada di luar (menilai dariluar tidak menjadi peserta). Karena peneliti sebagai “penilai”seringkali menyebabkan “kekikukan” objek yang dinilaisehingga objek sering bertingkah laku tidak wajar. Perilakuyang tidak wajar karena kehadiran peneliti biasanya akanmenjadi wajar kembali kalau “sudah biasa” (artinya perlu

Page 186: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab14. Pengumpulan Data 175

waktu). Untuk mengatasi ketidakwajaran objek tersebutkadang kala peneliti tidak memberitahukan kehadirannya.

14.4.2. Melalui WawancaraWawancara merupakan metode pengumpulan data

dengan cara bertanya langsung (berkomunikasi langsung)dengan responden. Dalam berwawancara terdapat prosesinteraksi antara pewawancara dengan responden. Karenasifatnya yang “berhadap-hadapan”, maka pemberian kesanbaik terhadap responden mutlak diperlukan. Kalau sejaksemula responden sudah tidak menaruh respek terhadappewawancara, proses berikutnya pastilah akan terhambat.Responden dikehendaki dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jelas, terbuka, dan jujur.

Pewawancara merupakan orang yang memegangkunci keberhasilan wawancara. Kalau pewawancara tidakterampil, proses wawancara akan terhambat. Oleh karenaitu, pewawancara memang perlu dilatih untuk dapatmelakukan wawancara dengan tenang, santai, runtut danjelas. Biasanya daftar pertanyaan memang sudah harusdisiapkan. Tapi itu tidak menjamin bahwa wawancara akansukses. Kesuksesan suatu wawancara (artinya pengumpulandata) bermula dari hubungan baik dengan responden.

1). Persiapan WawancaraSebelum melakukan suatu wawancara perlu ada

persiapan. Persiapan-persiapan yang diperlukan sebelumwawancara dilakukan meliputi:

a. Penentuan sampling.b. Penentuan responden beserta penggantinya kalau respon-

den yang sudah ditentukan tidak bisa dihubungi.c. Penyusunan kuesioner yang lengkap dan baik.d. Peralatan-peralatan (buku catatan, alat tulis, penghapus,

stofmap, surat izin, peta dan sebagainya).

Page 187: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

176 Bab 14. Pengumpulan Data

2). Proses WawancaraPerlu ditegaskan bahwa wawancara hanya dapat

dilakukan kalau kedua belah pihak yang akan berkomuni-kasi memang bersedia untuk berkomunikasi. Oleh sebab itu,proses pertama yang akan dilewati dalam wawancara adalahmemperhatikan suasana agar memudahkan proses komuni-kasi. Soal yang nampaknya “ringan” adalah persiapan“penampilan”. Ini soal ringan tapi cukup penting. Pakaianperlu diperhatikan benar. Gunakanlah pakaian yang“sesuai”. Kalau akan berwawancara dengan petani (miskin)jangan memakai pakaian yang mewah sehingga memberikesan pamer. Tapi juga memakai pakaian buruk, ini dapatmenimbulkan prasangka yang buruk juga.

Pada waktu prosesnya jawab pewawancara harus“menghargai” semua jawaban yang diberikan (jangan mem-pengaruhi). Responden akan merasa diperhatikan kalaupewawancara tersenyum, mengangguk, atau tertawa (kalaumemang responden berhasrat melucu, tapi jangan keter-laluan). Dalam hal yang memerlukan penggalian lebih lanjutatas informasi yang diberikan pewawancara memang perlu“mengorek informsi” sedalam-dalamnya. Istilah teknisnyaadalah “probing”.

Kadang kala responden nampak tidak mengerti per-tanyaan. Pewawancara dapat memancing dengan uraian lainyang mudah dimengerti (yang sesuai dengan pertanyaanpokok). Kalau responden menjawab “tidak tahu” tidak berarti“tidak mengerti”, dapat juga karena sedang berpikir (agarpewawancara tidak menunggu terlalu lama maka menga-takan “tidak tahu”), atau enggan menjawab atau bisa jugamemang karena tidak tahu. Itulah sebabnya pewawancaraperlu hati-hati dan sabar sehingga kalau responden men-jawab “tidak tahu” jangan langsung pindah ke pertanyaanlain. Pancinglah, buatlah tenang, biarkan berpikir, dansabarlah menunggu jawaban responden.

Harus diingat pula, kalau memang responden benar-benar tidak tahu jangan “dipaksa” untuk tahu. Kalau “tidak

Page 188: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab14. Pengumpulan Data 177

tahu”-nya itu karena pertanyaan yang tidak jelas,pewawancara bisa mengulang pertanyaan. Kalau “tidaktahu”-nya responden karena enggan menjawab (misalnyatakut), maka pewawancara harus menyakinkan bahwasegala yang dikemukakan tidak akan berpengaruh apapunbagi responden, bahkan sangat bermanfaat bagi orangbanyak. Perlu juga diyakinkan bahwa tidak ada jawabanyang “benar” atau “salah”. Semua jawaban selalu dihargai.

3). Wawancara Berstruktur dan Tak BerstrukturPelaksanaan wawancara, secara umum dapat dibeda-

kan dalam dua bentuk wawancara, yaitu :

1. Wawancara berstruktur.2. Wawancara tak berstruktur.

Apabila pewawancara menggunakan daftar pertanyaan(questioner) yang sudah dirumuskan dengan jelas, maka caraini dinamakan wawancara berstruktur. Dalam wawancaraberstruktur seringkali alternatif jawaban atas pertanyaantelah disediakan, responden tinggal memilih jawaban yangpaling sesuai.

Kelemahan wawancara berstruktur adalah pertanyaanmaupun jawabannya terikat, sehingga kadang kala adainformasi penting yang tidak bisa ditampung didalamnya.Kelemahan yang kedua yaitu apabila peneliti kurang mema-hami masalah yang diteliti, maka akan muncul pertanyaanyang kurang relevan. Kelebihan wawancara berstruktur yaitujawaban jelas dan mudah diberi kode, percakapan terarahserta data mudah diolah. Dalam wawancara tak berstrukturdaftar pertanyaan tidak disiapkan sebelumnya. Dalam jenisini responden diberi kesempatan menjawab dan menge-luarkan isi hatinya. Hasil pembicaraan yang diperoleh tanpakuisioner dicatat sebanyak mungkin agar diperolehinformasi-informasi penting.

Page 189: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

178 Bab 14. Pengumpulan Data

14.4.3. Melalui AngketAngket (kuesioner atau daftar pertanyaan) merupakan

cara pengumpulan data dengan memberikan daftar perta-nyaan kepada responden untuk diisi (pembahasan menyang-kut kuisioner dapat dilihat pada bab 13). Dalam penyebaranangket atau kuisioner, sudah barang tentu respondennyaditentukan terlebih dahulu berdasarkan teknik sampling.Selanjutnya peneliti dapat mendatangi sendiri respondenatau mengirim daftar pertanyaan itu melalui pos. Karena“kepraktisannya” itulah angket banyak digunakan peneliti.

Tujuan pembuatan angket (kuesioner) adalah untukmemperoleh informasi yang relevan dengan penelitiandengan kesahihan yang cukup tinggi. Biasanya angket dila-kukan untuk mendapatkan informasi dari responden yangtersebar di daerah yang cukup luas (peneliti sulit untuklangsung bertatap muka). Pengiriman daftar pertanyaankepada responden dengan pengiriman yang tersebar tersebutmelalui pos, sehingga waktu dan biaya menjadi tidak mahal.

Macam AngketMacam angket dapat dibagi menurut sifat pertanyaan

dan menurut cara administrasinya. Macam-macam angketantara lain yaitu:

1. Menurut sifat pertanyaana. Angket terbuka.b. Angket tertutup.c. Kombinasi angket terbuka dan tertutup.

2. Menurut cara administrasi :

a. Dikirim melalui pos.b. Ddiberikan melalui tatap muka langsung.

14.4.4. Melalui DokumentasiSelain melalui observasi, wawancara, kuisioner dan

angket, data dapat pula didapat dengan cara dokumentasi.

Page 190: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab14. Pengumpulan Data 179

Pengumpulan data melalui dokumentasi adalah pengum-pulan atau mencari data dengan menggunakan catatan,transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,agenda, foto-foto dan lain sebagainya. Dalam pengumpulandata melalui dokumentasi ini, si peneliti menggunakan checklist untuk mencatat data yang sudah ditentukan. Apabilaterdapat data yang dicari peneliti tinggal memberikan tandacek saja pada data yang ada.

Page 191: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

180 Bab 14. Pengumpulan Data

Page 192: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 181

BAB

15

SAMPLING

Page 193: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

182 Bab 15. Sampling

15.1. Sensus dan SamplingDalam melakukan kegiatan penelitian dibutuhkan

data. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber. Dilihat darisumbernya, maka data dapat dikategorikan dalam 2 (dua)bentuk data yaitu:

1). Data primer2). Data sekunder.

Data primer adalah data yang diambil langsung atau didapatdari pengukuran langsung oleh peneliti. Sedangkan datasekunder adalah data yang didapatkan oleh peneliti darisumber kedua atau data yang didapat adalah data yang telahdiolah oleh badan atau orang lain.

Dalam mendapatkan data sekunder, peneliti dapatdengan mudah menentukan jumlah atau banyaknya datayang akan diambil dalam proses penelitiannya. Data sekun-der secara umum telah tersedia, baik itu berupa datamentah (data yang belum diolah dalam bentuk yang lebihsesuai untuk penelitian) maupun data yang sudah diolah.Sumber data sekunder terutama adalah badan atau lembagadi pemerintahan seperti Badan Pusat Statistik, Bank danlain-lain.

Untuk data primer, yang untuk mendapatkannya bisadilakukan dengan observasi atau survey perlu dilakukandengan perhitungan yang cermat. Perhitungan perlu dilaku-kan apabila objek yang menjadi target penelitian atau popu-lasi dari objek yang diteliti dalam jumlah besar. Populasiatau target dari objek penelitian adalah kelompok elemenyang lengkap baik itu berupa orang, objek tertentu, kejadianyang menjadi target penelitian. Misalnya seluruh angkatankerja di Indonesia, penduduk Indonesia, jumlah mobilkeluaran tahun tertentu dan lain sebagainya.

Untuk mendapatkan data dari populasi yang jumlah-nya amat besar, maka peneliti dapat melakukannya dengandua cara yaitu 1). Sensus atau 2). Sampling.

Page 194: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 183

Sensus adalah salah satu bentuk metode pengum-pulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkaninformasi-informasi atau pengukuran yang dibutuhkan dariseluruh unit populasi. Pengambilan data dengan cara sensusmemerlukan waktu yang lama (apalagi populasinya terlalubanyak seperti mengukur pendapatan petani Indonesia),dana dan tenaga yang besar. Selain itu, pengambilan datadengan sensus tidak menjamin akan mendapatkan datayang akurat dan mempunyai presisi tinggi. Hal ini dise-babkan tidak semua tenaga yang digunkan dalam sensusmerupakan orang ahli atau biasa melakukan penelitian ataupengamatan.

Sampling adalah proses pengambilan data dengancontoh atau sampel (sample) dari sebagian populasi. Jadibagian yang diambil dari populasi yang menjadi objek pene-litian sesungguhnya disebut contoh atau sampel (sample),sedangkan metodologi atau proses untuk memilih danmengambil individu-individu yang masuk menjadi sampelyang representatif dikatakan atau disebut dengan“sampling”.

Dalam proses sampling perlu dimengerti tentangbeberapa istilah. Beberapa istilah yang menyangkut penarik-an sampel dari populasi atau sampling yaitu:

1. Elemen.

Eleman adalah unit dimana data yang diperlukan akandikumpulkan. Elemen dapat dianalogikan sebagai unitanilisis. Misalnya akan diteliti berapa banyak pendapattentang rumah tangga yang setuju dan tidak setujudengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di daerah A,maka yang setuju diberi angka 1 dan yang tidak setujudiberi angka nol. Jadi elemennya adalah suara setujuatau suara tidak setuju.

2. Unit Sampel

Unit sampel adalah sekelompok elemen yang merupakanbagian dari populasi yang tidak tumpang tindih. Dengan

Page 195: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

184 Bab 15. Sampling

menggunakan contoh di atas, maka yang menjadi unitsampel adalah rumah tangga yang terdaftar di daerah Adimana penelitian tentang setuju atau tidak setujudengan program BLT di lakukan.

3. Kerangka Sampel (Sample frame)

Kerangka sampel adalah referensi fisik dari objek, indi-vidu, kelompok yang sangat penting dalam penentuansampel. Misalnya akan diteliti berapa banyak KepalaKeluarga di daerah A yang setuju dengan program BLT,maka yang menjadi karengka sampelnya (sample frame)adalah daftar Kepala Keluarga baik yang mendapat BLTmaupun yang tidak dapat BLT di daerah A.

4. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unitsampling yang diambil dari populasi. Dalam kasus BLT,maka sampel adalah Kepala Keluarga yang terpilihmenjadi objek penelitian atau responden yang akanditanyai setuju atau tidak setuju dengan program BLT.

5. Parameter

Parameter adalah ringkasan variabel dalam populasi,yang diperoleh dari analisis statistik yang menggambar-kan ringkasan dalam sampel. Sebagai contoh, di daerah Aterdapat 5.500 KK, dari 5.500 KK terpilih sebagai sampelsebagai sampel sebanyak 125 KK. Dari 125 KK yangmenyatakan setuju dengan program BLT sebanyak 115KK, sisanya tidak setuju. Berdasarkan data tersebutdinyatakan bahwa 92 persen (115 : 125) masyarakat didaerah A setuju dengan program BLT. Jadi nilai 92persen merupakan parameter

6. Sampling

Sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen daripopulasi yang mencukupi untuk mempelajari sampel danmemahami karakteristik elemen populasi. Dari contohtentang BLT, maka pengambilan 125 KK sebagi sampeldari 5.500 KK adalah proses sampling.

Page 196: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 185

Proses penarikan sampel (sampling) dari populasidapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 15.1. Hubungan Populasi dan Sampel

Populasi Sampel(N) Sampling (n)

AAAAAABBBBBBBBB

CCCCCCCCCCCDDDDDDD

EEEEEE

aaabbbbccccc

ddee

μ

σ

χ

Ѕ

Nilai StatistikNilai parameter

Estimator

Pada setiap penelitian, seorang peneliti tidak mung-kin dapat meneliti atau mengobservasi seluruh jumlah objekyang diteliti atau populasi. Seorang ahli ekonomi misalnyayang ingin mengetahui kehidupan petani miskin di ProvinsiA, untuk itu peneliti tidak cukup waktu dan biaya untukmengobservasi semua petani miskin yang berjumlah 77.500orang yang diperkirakan terdapat di Provinsi A tersebut.Bahkan seorang peneliti yang harus meneliti suatu desayang hanya terdiri dari 500 orang petani miskin, bila hendakmelakukan penelitian mendalam (indepth) tidak mungkindapat mengobservasi, mewawancarai atau menguji 500orang tersebut. Penelitian sudah cukup representif bilahanya diteliti 50 orang saja dari jumlah petani miskintersebut. Berdasarkan jumlah petani miskin di Provinsi Asebanyak 7.500 Kepala keluarga. Jumlah keseluruhan petanisebanyak 7.500 KK tersebut oleh alat statistik disebutdengan Populasi (population) atau Universe.

Page 197: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

186 Bab 15. Sampling

Secara metodologi, sampling yang representatif padadasarnya menyangkut masalah apakah ciri-ciri yang terda-pat pada sampel yang jumlah terbatas tersebut benar-benardapat menggambarkan kondisi yang sesungguhnya darikeseluruhan populasi. Tidak ada jaminan bahwa suatu sam-pel benar-benar representatif, namun bila sampel itu diambilsesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dalam meto-dologi sampling berdasarkan probabilitas (probability) tentupaling tidak dapat ditentukan berapa besarnya selisih antaraciri-ciri yang terdapat dalam sampel dengan ciri-ciri yang adadalam populasi seluruhnya.

Metode pengumpulan data dengan menggunakan tek-nik sampling relatif lebih sering digunakan dibanding sensusoleh peneliti. Penerapan metode sampling memiliki banyakkeuntungan. Keuntungannya, selain lebih mudah dan cepatjuga tidak memerlukan tenaga peneliti yang lebih banyak.Penggunaan metode penarikan sampel baru dilaksanakanjika terdapat kondisi-kondisi sebagai berikut:

1). Jumlah populasi relatif besar.

2). Adanya kesulitan untuk menghubungi responden secarakeseluruhan.

3). Dana, tenaga dan waktu yang tersedia terbatas.

4). Tingkat keragaman atau heterogenitas data masih dalambatas wajar, sehingga apabila dilakukan penarikansampel relatif tidak menganggu validitas data.

15.2. Kriteria dan Alasan PengambilanSampel

1). Kriteria SampelDalam pengembilan sampel atau contoh untuk keguna-

an suatu penelitian harus memenuhi kriteria tertentu.

Page 198: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 187

Sampel yang baik adalah sampel yang memenuhi dua buahkriteria sebagai berikut ini.

1). Akurat.

Sampel yang akurat (accurate sample) adalah sampelyang tidak bias. Beberapa cara dapat dilakukan untukmeningkatkan akurasi dari sampel sebagai berikut ini.

a. Pemilihan sampel berdasarkan proksi yang tepat.b. Menghindari bias di seleksi sampel.c. Menghindari bias hanya pada sampel-sampel yang

betul-betul sesuai dengan kriteria.

2). Presisi Tinggi.

Sampel yang mempunyai presisi (precision) yang tinggiadalah yang mempunyai kesalahan pengambilan sampel(sampling error) yang rendah. Kesalahan pengambilansampel (sampling error) adalah seberapa jauh sampelberbeda dari yang dijelaskan oleh populasinya. Dalamstatistik presisi diukur dengan standard error of estimate.Semakin kecil standard error of estimate semakin tinggipresisi sampelnya. Presisi dapat ditingkatkan denganjumlah sampelnya artinya semakin besar jumlah sampelsemakin tinggi presisinya.

2). Alasan Pengambilan Sampel

Ada beberapa alasan yang mendasari para penelitimengamabil sampel saja dalam memprediksi populasi.Alasan pengambilan sampel itu adalah:

(1). Kendala Sumberdaya

Penggunaan sampel akan menghemat sumberdaya untukmeghasilkan penelitian yang lebih dapat dipercaya daripada sensus. Dengan sampling peneliti dapat menen-tukan jumlah sampel yang akan di ambil dan dengantingkat kesalahan yang sudah diperkirakan.

Page 199: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

188 Bab 15. Sampling

(2). Ketepatan

Melalui desain sampel yang baik dan tepat, peneliti akanmemperoleh data yang akurat dengan tingkat kesalahanyang relatif rendah. Hal ini berlaku karena pengambilansampel pada umumnya dilakukan oleh orang yang sudahahli dan sebelum kelapangan para pengumpul data diberikan petunjuk dan dilatih terlebih dahulu.

(3). Pengukuran destruktif

Dengan pengukuran destruktif peneliti dapat menge-tahui data dengan baik dari pada melakukan pengukurandengan populasi, misal mengukur kekuatan ban, jikasemua ban dipompa sampai meletus maka tidak akanada lagi ban yang dapat digunakan. Karena itu denganmengambil sampel, pengukuran yang bersifat destruktiftidak akan banyak melakukan perusakan objek yangditeliti.

15.3. Penentuan Jumlah SampelBerapa besarnya jumlah sampel yang harus dirujuk

atau diaambil dari suatu populasi, dalam hal ini tidak adasuatu aturan yang tertentu. Apakah jumlah sampel yangakan ditarik tersebut harus sampel yang besar atau jumlahyang kecil saja juga tidak ada suatu batasan yang “pasti”,tegasnya jumlah sampel itu harus ideal. Sampel denganjumlah kecil membutuhkan biaya yang lebih sedikit, waktuyang lebih singkat dan mudah diperoleh. Kelemahan sampeldengan jumlah kecil adalah kesalahan sampling (samplingerror) yang lebih besar dan daya generalisasinya lebih kecil.

Pada sampel dengan jumlah besar, apalagi dalamjumlah besar sekali peneliti akan mengalami kesulitan untukmengendalikan pengumpulan data-nya. Selain itu, denganjumlah sampel yang besar akan memerlukan biaya yangbesar pula, proses pengumpulan data dan pengolahan datayang lama. Akan tetapi dengan sampel besar maka generali-

Page 200: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 189

sasi yang diperoleh akan lebih tinggi kekuatan dan aku-rasinya. Suatu penelitian dengan sampel yang besar misal-nya sebanyak 7.500 orang atau lebih, tentu akan meng-hasilkan analisis yang lebih baik dan hasilnya dianggap lebihrepresentatif dari pada penelitian dengan sampel yang lebihkecil, misalnya 50 orang saja.

Ada pendapat yang mengatakan sampel yang idealadalah 10 persen dari populasi. Bila populasi sebanyak 900orang maka sampel dengan jumlah 90 orang telah dianggapmemadai. Namun aturan ini tidak dapat diberlakukansebagai jumlah populasi cukup besar, misalnya jumlahpenduduk Indonesia tahun 2000 sebanyak 203 juta jiwa,bila sampel 10 persen tentu pula dipelajari ciri-ciri res-ponden sebanyak 20 juta lebih. Hal ini tidak mungkin, olehkarena itu diambil jumlah sampel yang lebih kecil dari 10persen.

Dengan jumlah sampel 2.000 responden akan diper-oleh sampel yang sama representatif dengan jumlah sampelyang lebih besar misalnya 50.000 responden. Selain pertim-bangan 10 persen, ada kalanya dirasa perlu untuk meng-ambil sampel kurang dari 10 persen bahkan lebih dari jum-lah tersebut. Hal ini tergantung dari jumlah populasi yangada. Misalnya jumlah dosen yang telah berpendidikan S2(Magister) dan S3 (Doktor) di Universitas Jambi hanya 200orang, maka peneliti tidak harus mengambil 10 persen,mungkin 20 persen atau lebih. Dalam suatu survey bisa sajaseorang tidak menggunakan pengambilan sampel 10 persenmungkin juga semua orang (populasi) di data (sensus). Halini tentu menyimpang dari aturan 10 persen.

Pertimbangan lain, yang perlu diperhatikan dalampenentuan besarnya sampel, sangat tergantung padabanyaknya faktor, diantaranya pertimbangan biaya, fasilitas,waktu yang tersedia, karakteristik dari populasi yang ada,atau populasi yang bersedia diwawancarai. Kecuali itu,tujuan penelitian dan analisis yang akan digunakan jugaakan menentukan besar kecilnya jumlah sampel yang akandirujuk.

Page 201: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

190 Bab 15. Sampling

15.4. Metode Pengambilan dan Jenis SampelPengambilan sejumlah sampel dalam suatu penelitian

dapat dilakukan dengan berbagai metode. Secara garisbesar, metode pengambilan sampel terdiri dari metodeprobabilitas (probability sampling) dan metode non probabi-litas (non probability sampling).Dari kedua metode pengam-bilan sampel tersebut akan diperoleh atau dapat ditentukanpula beberapa jenis sampel (lihat Medenhall, Ott danSchealffer. 1975).

15.4.1. Probabilitas SamplingSampel dengan probabiliti atau dengan peluang

(probability sampling) adalah metode sampling yang memberikemungkinan yang sama bagi setiap unsur dalam populasiuntuk dipilih sebagai sampel. Yang termasuk dalamprobability sampling ini adalah:

1). Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling).

2). Sampling Acak Strata (Stratified Random Sampling).

3). Sampling Klaster (Cluster Sampling).

4). Sampling Dua Tingkat (Two Stage Cluster Sampling)

1). Sampling Acak SederhanaSampling acak sederhana (simple random sampling)

yang disingkat SAS atau SRS adalah suatu teknik pengam-bilan contoh atau sampel dimana setiap anggota daripopulasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dima-sukkan sebagai contoh (sample). Secara sederhana, samplingacak sederhana adalah pengam-bilan contoh atau sampeldari populasi dengan cara diundi. Oleh karena itu cara inidisebut sampling acak yang sederhana dan sampel yangdiperoleh merupakan sampel acak (random sample).Sampling acak sederhana ini bisa dilakukan dengan caraundian atau menggunakan tabel atau menggunakan kom-

Page 202: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 191

puter. Agar lebih jelas, dibawah ini akan diberi contohbagaimana cara melakukan sampling acak sederhanadengan menggunakan cara undian maupun menggunakantabel. Misalnya, bagaimana cara mendapat-kan sampel acakyang beranggota 15 dari suatu populasi yang beranggotakan100 petani?.

Caranya mudah, tetapi perlu diingat bahwa cara inisulit untuk dilakukan bila populasinya beranggotakan cukupbanyak individu didalamnya. Kita ambil kertas yang sudahdipotong-potong sejumlah 100 helai dan masing-masingkertas ditulis angka 1,2,3,4….. dan kertas yang terakhir 100.Selanjutnya kertas digulung dan dimasukkan kedalamsebuah kotak dan kemudian diaduk. Kemudian kita denganmata tertutup mengambil kertas gulungan tersebut satupersatu sebanyak 15 kali dan setiap kali pengambilandilakukan pengocokan lebih dahulu. Nomor-nomor yangdiperoleh merupakan daftar petani yang terpilih yang akanmasuk dalam sampel.

Dimuka sudah dikatakan bahwa bila N (jumlah) darisatu populasi sangat besar, maka cara ini sulit untukdilakukan. Oleh karena itu untuk mendapatkan sampelacaknya akan digunakan “tabel bilangan random” (table ofrandom number). Namun demikian, dari populasi berukurankecil pun digunakan tabel bilangan random, selama tujuan-nya adalah untuk mengambil sampel acak. Sampling acakini mudah dilaksanakan. Sampel yang diperoleh akan cukuprepresentatif jika diketahui populasi yang sesungguhnya.Tetapi untuk mengetahui populasi yang sebenarnya tidakmudah, karena walaupun populasi tersebut sudah dike-tahui, masih tetap ada kesukaran untuk menjadikan merekasampel.

Syarat kesempatan yang sama untuk dipilih jugadipenuhi secara murni dengan sampling secara undian.Andaikan jumlah populasi 100, maka tiap unsur akanmendapat kesempatan sebesar 1/100. Bagi yang tinggal,sebanyak 99 kesempatan dipilih menjadi 1/99, jadikesempatannya menjadi lebih besar, demikian seterusnya.

Page 203: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

192 Bab 15. Sampling

Untuk menjaga agar kesempatan dipilih tetap sama, yangtelah dipilih dikembalikan lagi sehingga jumlah populasitetap sama. Kesempatan dipilih lagi untuk kedua kalinyasangat tipis dan bila terjadi ditiadakan saja.

Kelemahan sampling acak adalah sulit untukmemperoleh data lengkap tentang keseluruhan populasi.Misalnya jumlah anak nakal, orang mempunyai telepon dankomputer, orang buta huruf, orang cacat, dan sebagainya.Dengan kata lain sampling acak ini kurang sesuai biladiperlukan sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu,misalnya mengenai tingkat pendidikan, kedudukan sosial,jabatan, jenis kelamin, usia dan sebagainya.

Dalam penentuan jumlah sampel yang akan diambildengan metode sampling acak sederhana ini dapat diguna-kan teladan berikut ini.

Menentukan Jumlah Sampel SAS/SRSContoh 1.

Misalnya diketahui di daerah A tercatat 18.227 KepalaKeluarga yang telah dijadikan daeraah sasaran PrgramKeluarga Berencana (KB). Dari jumlah keluarga itu akanditeliti berapa banyak jumlah Kepala Keluarga yang aktifsebagai peserta KB, untuk itu akan dilakukan survey denganmengambil sampel acak sederhana (simple random sampling)dengan tingkat kesalahan (error) tidak lebih dari 10% dandengan tingkat kepercayaan 99%. Selain itu ada dugaanbahwa KK sebagai peserta KB adalah 20% dari total KK didaerah A. Untuk menliti kebenaran dugaan tersebut akandilakukan penelitian. Untuk itu maka jumlah sampel yangharus diambil adalah sebagai berikut:

a). Rumus yang digunakan adalah:

no

n = --------------------no - 1

1 + -----------n

Page 204: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 193

Z2 . P.Qno = -----------------

B2

B = tingkat kekeliruan yang ditolerir = 10% = 0,10

P = perkiraan yang mengikuti KB aktif 20% = 0,20

Nilai Z dengan tingkat keyakinan 90% = 1,645

Nilai Z dengan tingkat keyakinan 95% = 1,946

Nilai Z dengan tingkat keyakinan 99% = 3,0

1 – ά = 99% --- ά = 1 – 0,99 = 0,01 -- 0,01/2 = 0,005

1 – ά = 1 – 0,005 = 0,995

Z nilai Z (lihat tabel Z)

2,5 0,994297

..X..? 0,995000

2,6 0,995731

X : -0,1 = - 0,000703 : - 0,001434

X = -0,1(-0,000703 : - 0,001434

X = 0,00490

Jadi nilai Z pada tingkat keyakinan 0,9950 = 2,53 +

0,0490 = 2,579

Z2 . P.Q (2,579)2 (0,2) (0,8)no = ----------------- = ------------------------------- = 106,41985

B2 (0,10)2

no 106,419856n = -------------------- = ----------------------------

no – 1 106,41985 - 11 + ----------- 1 + ---------------------

n 18.227

Page 205: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

194 Bab 15. Sampling

n = 105,8078920 = 106

Jadi banyaknya jumlah sampel yang harus diambil adalahsebanyak 106 Kepala Keluarga

Contoh 2.Misalnya penduduk laki-laki dewasa (umur 21 – 45

tahun) di daerah B yang menjadi tukang ojek diperkirakan 1orang diantara 5 laki-laki dewasa dengan koefisien variasi(KV) 0,05. Untuk membuktikan kebenarannya dilakukansurvey. Untuk itu akan diambil sampel dengan cara samplingacak sederhana (simple random sampling).

Dari informasi di atas, maka yang menjadi samplingframe-nya adalah daftar penduduk laki-laki dewasa yangberumur 21 – 45 tahun. Proporsi tukang ojek adalah 1 : 5 atauP = 1/5, dengan demikian proporsi yang bbukan tukang ojekatau Q = 5/5 – 1/5 = 4/5.

√ n . P.QKoefisien variasi (KV) = -------------

n.P

√ n. (1/5 . 4/5)0,05 = ---------------------

1/5 n.

(0,05)(1/5.n) = √ 4/25.n

0,01 n = V 0,16 n

(0,01n)2 = 0,16 n

0,0001.n2 = 0,16 n

0,0001. n2 - 0,16 n = 0 -- n (0,0001 n - 0,16) = 0

n0 = 0

n1 = 0,16/ 0,0001 = 1600

Jadi sampel yang harus diambil sebanyak 1600 orang laki-laki dewasa.

Page 206: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 195

Contoh 3

2). Sampling Acak Stratafikasi Proporsional.Di dalam sampling acak stratifikasi (proportional

stratified random sampling) ini populasi dibagi atas beberapabagian (sub populasi). Penggolongan populasi ini berdasar-kan ciri tertentu dari populasi tersebut untuk keperluanpenelitian. Penggolongan menurut ciri ini disebut stratifikasi.

Sebagai contoh bagaimana pengambilan sampel acakstratifikasi dapat dijelaskan berikut ini. Misalkan para pe-kerja pabrik besar dijadikan populasi. Populasi ini distra-tifikasi menurut umur (dibawah 20 tahun, 21 – 30, 32 – 40,41 – 50, dan >50 tahun). Agar lebih sederhana, jumlah tiapgolongan atau kategori diatur sedemikian rupa sehingga daripopulasi berjumlah 1.000 orang, proporsi yang dipilih seba-nyak 100 orang atau 10 persen dari populasi. Prosespengambilan sampel untuk masing-masing golongan ataukelompok dapat dilihat pada contoh di bawah ini.

Menentukan Jumlah Sampel Secara UmumZS2

n = ------E

n = jumlah sampelZ = derajat kepecayaanS = standard deviasi (boleh perkiraan)E = tingkat kesalahanContoh : Z = derajat kepercayaan 95%,

maka nilai Z = 1,96 (lihat tabel Z)S = standard deviasi 29E = 5%

( 1,96) (29) 2n = ----------------------- = 129,23 dibulatkan menjadi 130

5

Page 207: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

196 Bab 15. Sampling

Penentuan Jumlah Sampel Acak ProporsionalContoh 1.

Usia Pekerja Jumlah Proporsi Sampel Sampel< 20 tahun

20 – 29 tahun30 – 39 tahun40 – 49 tahun50 atau lebih

100100300400100

10%10%30%40%10%

1010304010

Jumlah 1.000 100% 100

Setelah membuat stratifikasi atau penggolonganmenurut ciri yang dikehendaki, dalam hal ini umur, makaakan diperoleh data tentang jumlah tiap golongan.Penentuan sampel dari tiap golongan dilakukan secara acak.Cara sam-pling ini akan semakin rumit bila diinginkansampel yang mempunyai beberapa ciri sekaligus, misalnyapekerja pabrik (a) pria atau wanita, (b) yang berpendidikanSD atau lebih, atau tidak menyelesaikan SD, (c) yangberkeluarga. Untuk kasus seperti itu dimana populasi dibagidalam tiga kategori, maka dapat dilihat “skema” berikut ini :

Contoh 2.

Populasi Pekerja Pabrik, DistratifikasiMenurut Jenis Kelamin,

Pendidikan dan Status Keluarga

Pria WanitaTamat SD Tdk tamat SD Tamat SD Tidak tamat SDK TK K TK K TK K TK

100 150 150 155 140 200 212 250

Dari gambaram dalam tabel di atas diperoleh 8kategori atau kelompok yang masing-masing memiliki ketigaciri yang diinginkan. Jumlah tiap kategori harus dicari daridaftar yang diperoleh dari pabrik itu dengan ciri-ciri yang

Page 208: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 197

diinginkan. Untuk mudahnya dapat diambil contoh angka-angka yang mudah diolah. Misalnya kategori 8 menyatakanbahwa diantara pekerja itu terdapat 400 pekerja wanita yangtidak mempunyai ijazah SD dan yang tidak kawin.

Keuntungan sampling acak secara proporsionalberdasarkan strafikasi ini adalah bahwa sampel yangdiperoleh lebih representatif dari pada sampel yang diperolehdengan sampling acak yang sederhana dengan jumlah yangsama bagi setiap kategori. Sampling dengan cara stratifikasiini lebih menggambarkan keadaan populasi yang sesungguh-nya karena telah memper-hitungkan ciri-ciri tertentu. Olehkarena itu, kesalahan sampling akan dapat diurangi.

Kelemahan cara sampling ini adalah bahwa cara inilebih banyak memerlukan usaha dan pengenalan lebihdahulu tentang populasi yang akan diteliti. Peneliti harussanggup memperoleh keterangan yang lebih terperincitentang distribusi ciri-ciri dalam populasinya. Pada contoh dimuka diharapkan bahwa ada keterangan yang lengkaptentang pendidikan dan status keluarga dalam bukuadministrasi pabrik itu. Bisakah dijamin bahwa keterangantentang pendidikan pekerjaan itu dapat dipercaya? Jikatidak, maka dengan sendirinya klasifikasi itu mengandungkelemahan yang dapat menimbulkan kesalahan dalaminterpretasi nanti.

Penentuan Jumlah sampel StratifikasiN i

n i = ---------- . nN

n i = banyaknya sampel dari daerah iN i = banyaknya unit sampel utk masing-

masing daerah ke iN = banyaknya populasi yang terdapat di

daerah/wilayah terpilihn = banyak sampel.

Page 209: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

198 Bab 15. Sampling

3). Sampling Acak Stratifikasi Tak ProporsionalSampling dengan cara ini hampir serupa dengan sam-

pling proporsional dengan stratifikasi. Perbedaannya adalahbahwa proporsi sub-kategori sub-kategorinya tidak didasar-kan atas proporsi yang sebenarnya dalam populasi. Hal inidilakukan karena sub-kategori tentu terlampau sedikitjumlah sampelnya. Misalkan mengambil populasi tenagapengajar suatu Universitas Y yang terdiri dari : guru besar,lektor kepal, lektor dan asisten. Sampel dapat diambil secaramerata yakni untuk masing-masing kategori 1/5 atau 20persen. Besar kemungkinan bahwa sampel untuk guru besarterlampau bear, sedangkan sampel untuk asisten atau lektorterlampau kecil. Oleh karena itu penelitian menentukansampel atas pertimbangan proporsi yang dianggap lebihrepresentatif, misalnya :

- Guru Besar 10%- Lektor Kepala 20%- Lektor 40%- Asisten 30%

Dengan sampel yang tidak proporsional ini sudahbarang tentu selalu ada kategori yang terlampau besar atauterlampau kecil jumlahnya dibandingkan dengan proporsipopulasi yang sebenarnya. Bila jumlah sampel cukup, makakepincangan sampling dengan sendirinya teratasi. Samplingdengan cara ini tidak banyak membutuhkan waktu diban-dingkan dengan sampling secara proporsional. Penelitisengaja memperbesar proporsi kategori yang sangat keciljumlahnya yaitu kurang dari 10, agar lebih mudahdibandingkan dengan kategori lain. Kelemahan samplingdengan cara ini adalah proporsi setiap kategori yangsebenarnya menurut populasi jadi terganggu. Selain itu,komposisi populasi harus diketahui terlebih dahulu. Harusdijaga pula agar tidak dilakukan kesalahan dalam klasifikasiunsur-unsur populasi. Penentuan persen-tase setiap kate-gori hendaknya dilakukan berdasarkan pertimbangan yangdapat dipertanggungjawabkan, misalnya berdasarkan pen-tingnya sampel tertentu bagi penelitian.

Page 210: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 199

4) Sampling Klaster Dua TingkatSampling klaster dua tingkat atau Two Stage Cluster

Sampling adalah pengambilan sampel secara kluster (clustersampling) dilakukan dengan membagi populasi dalam 2 (dua)kelas atau tingkat (stage). Pengambilan sampel dengan caraklaster ini hampir sama dengan cara pengambilan sampelstratifikasi. Bedanya hanya pada kelas atau tingkat sampelyang diambil.

Pada kluster sampling bertingkat, sampel yangdiambil berdasarkan atau di bagi menurut kelas-kelastertentu dimana dalam kelas tersebut sampel bersifathomogen, misalnya pembagian sampel menurut GolonganPangkat, Tingkatan Daerah (Propinsi, Kota dan Kabupaten)Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta dan lain-lain. Sedangkandalam pengambilan sampel dengan stratafikasi, sampeldibagi menurut strata atau status, misalnya kelompok kaya,kelompok miskin, kelompok melayu dan lain-lain.

Contoh Menentukan Jumlah Sampel Klaster Dua TingkatMisal untuk mengetahui nilai NEM rata-rata Siswa

Kleas III SMU di Kota A, maka akan diambil 100 murid SMUyang ada. Di Kota A tercatat sekolah SMU Negeri sebanyak 4SMU dan SMU Swasta sebanyak 8 SMU. Rincian masing-masing murid Kelas III untuk masing-masing SMU adalahsebagai berikut:

SMU

Nomor SMU dan Banyak Murid Kelas III

1 2 3 4 5 6 7 8

Negeri 253 199 211 324 - - - -

Swasta 180 163 208 125 98 116 227 294

Pemilihan tingkat (stage 1) pertama adalah memilihSMU yang dijadikan sampel. Misalnya saja untuk SMU Negeridipilih SMU N2 dan SMU N3, sedangkan SMU Swasta dipilihSMU S1, SMU S3, SMU S4 dan SMU S7. Pemilihan tingkat

Page 211: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

200 Bab 15. Sampling

kedua (stage 2) adalah memilih sampel murid, untuk inidigunakan rumus:

MnMi = ---------- . m

ΣMi

Mi = jumlah sampel yang akan diambil pada SMU ke iMn = jumlah murid SMU kelas III yang terpilih.Σmi = jumlah seluruh murid SMU kelas III dari SMU yang

terpilih.m = jumlah sampel yang akan di ambil = 100n = jumlah SMU yang terpilih = 6 SMU

Σmi = 199 + 211 + 180 + 208 + 125 + 227 = 1.150

Jadi jumlah sampel untuk masing-masing SMU adalahSebagai berikut:

M2 199SMU N2 = M2 = -------- .m = --------. 100 = 17,3 = 17 murid

Σmi 1150

M3 211SMU N3 = M3 = -------- .m = --------. 100 = 18,4 = 18 murid

Σmi 1150

M4 180SMU S1 = M4 = -------- .m = --------. 100 = 15,6 = 16 murid

Σmi 1150

M5 208SMU S3 = M5 = -------- .m = --------.100 = 18,08 = 18 murid

Σmi 1150

M6 125SMU S4 = M6 = -------- .m = --------.100 = 10,86 = 11 murid

Σmi 1150

Page 212: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 201

M2 227SMU S7 = M7 = -------- .m = -------.100 = 19,73 = 20 murid

Σmi 1150

5). Sampling DaerahBila populasi tersebar di suatu daerah seperti negara,

propinsi, kota madya, kabupaten dan sebagainya, makasampling dapat dilakukan berdasarkan daerah. Pada petadaerah digambarkan petak-petak. Setiap peta diberi nomor.Dengan cara sampling acak dapat ditarik sejumlah nomoryang dijadikan sampel. Misalnya semua keluarga atau orangdengan ciri tertentu dalam daerah sampel itu diwawancarai,bila daerah tersebut masih terlampau luas, atau terlalubanyak penduduknya, maka peta daerah itu dapat dibagilagi ke dalam petak-petak. Kemudian dengan cara samplingacak dipilih lagi sejumlah sampel. Namun, jika ini masihtetap besar penduduknya, masih dapat dibagi ke dalampetak-petak lagi.

Dengan sampling acak dapat diperoleh sampel yangdiperlukan. Sampling daerah seperti ini mempunyaibeberapa kelebihan. Sampling ini sesuai bagi peneliti yangmelibatkan populasi yang besar yang tersebar di daerah yangluas. Pelaksanaanya lebih mudah daripada metode samplinglainnya. Biaya transpor jauh lebih rendah dibandingkansampel yang tersebar tempat tinggalnya. Generalisasi yangdiperoleh berdasarkan penelitian daerah-derah tertentudapat berlaku bagi daerah-daerah di luar sampel.

Kelemahannya adalah bahwa jumlah individu tiapdaerah terpilih tidak sama, misalnya derah perkotaandengan daerah pedesaan. Itulah sebabnya mengapasampling dengan cara ini tidak sebaik cara sampling lainnya.Ada pula kemungkinan seseorang pindah atau bepergiandari daerah terpilih satu ke daerah terpilih lainnya sehinggaia bisa dua kali masuk sampel bila penelitian tersebut tidakdilakukan serentak.

Page 213: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

202 Bab 15. Sampling

15.2.2. Non Probabilitas SamplingApabila dalam suatu penelitian tidak dilakukan

probability sampling, dengan kata lain tidak menggunakanmetode acak yang diberikan kemingkinan yang sama bagisetiap unsur dalam populasi untuk dipilih. Maka dapatdilakukan dengan metode nonprobability sampling.

Selain itu, non probability sampling dilakukan jugauntuk memperoleh suatu kesan umum tentang ciri-cirimanusia yang tinggal di suatu daerah, misalnya orang desanelayan atau yang mempunyai ciri-ciri tertentu sepertituakng becak, atau orang keturunan bangsa tertentu sepertiketurunan India,dan sebagainya. Dengan kata lain, cara inisering dilakukan untuk penelitian yang masih bersifateksploratoris. Berdasarkan studi ini peneliti mendapatketerangan yang lebih banyak tentang populasi. Oleh karenaitu dapat dilakukan studi yang lebih sistematis denganmenggunakan sampling acak. Yang termasuk nonprobabilitysampling yaitu:

1) Sampling SistematisSampling sistematis maksudnya adalah memilih sampel

dari suatu daftar menurut urutan tertentu. Samplingsistimatis adalah pengambilan sampel secara randomsistematik (systematic random sampling) dilakukan denganmembagi populasi sebanyak n bagian dan mengambil sebuahsampel pada masing-masing bagian secara random. Misalnyatiap individu yang ke-10 atau ke-15, atau ke-n. Daftar itudapat berupa daftar anggota perkumpulan , buruhperusahaan, buku telepon,kata-kata dalam kamus, daftarpegawai telepon, daftar murid, atau mahasiswa, dan seba-gainya.

Caranya :

- Tentukan besar sampel yang diinginkan.- Periksa jumlah populsai yaitu nama pada daftar itu.- Tentukan urutan keberapa yang menjadi dasar pilihan.

Page 214: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 203

- Untuk menarik nama pertama cabut suatu nomor secaraacak.

Sebagai variasi dapat dilakukan sebagai berikut:Setelah memperoleh sejumlah individu tertentu,misalnya 25orang, diambil lagi satu nomor baru secara acak sebagaidasar untukmemilih 25 orang berikutnya. Demikian seterus-nya sampai tercapai jumlah sampel yang diinginkan.

Metode sampling ini menurut pendapat orang awam,dikatakan sistematis karena mengikuti sistematika tertentu.Namun pemahaman demikian agak keliru, karena samplingacakpun sistematis. Dalam cara sampling sistematis initerdapat unsur acak, khususnya mengenai individu pertamayang dipilih. Unsur acak ini diperbesar dengan mengguna-kan nomor acak lagi sebagai dasar untuk memilih setiapjumlah berikutnya.

Keuntungan metode ini menurut pendapat orangawam, dikatakan sistematis karena mengikuti sistematikatertentu. Namun pemahaman demikian agak keliru, karenasampling acak pun sistematis. Dalam cara sampling sistema-tis ini terdapat unsur acak, khususnya mengenai individupertama yang dipilih. Unsur acak ini diperbesar denganmenggunakan nomor acak lagi sebagai dasar untuk memilihsetiap jumlah berikutnya.

Keuntungan metode ini adalah bahwa cara ini mudahdalam pelaksanaannya dan juga dapat cepat diselesaikan.Kesalahan memilih individu yang kesekian mudah diketahuidan kalaupun salah tidak mempengaruhi hasilnya. Sedang-kan kelemahannya adalah bahwa individu yang berada diantara kesekian dan kesekian dikesampingkan sehingga caraini tidak sebaik sampling acak.

ContohMenentukan Jumlah Sampel Systimatic SamplingPimpinan suatu perusahaan ingin mengetahui proporsikaryawannya yang setuju (nilai 1) dan tidak setuju (nilai 0)dengan kebijakan baru dalam perusahaan dalam pena-

Page 215: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

204 Bab 15. Sampling

naman modal baru. Untuk itu diambil sampel dengan carasystimatic sampling dengan menggunakan cara “one in ten” (1setiap 10) terhadap karyawannya yang meninggalkan kantorpada akhir jam kerja pada suatu hari. Diketahui jumlahkaryawannya sebanyak 2000 orang. Dari 2000 karyawandengan sistem one in ten terambil karyawan yang ditanyaisetuju atau tidak dengan kebijakan baru yaitu :

No urut pegawai yang ditanyai (x) Responnya (y)

3 113 023 033 143 1. .. .

1933 1Jumlah x = 200 Σy = 132

Untuk menentukan jumlah sampel systimatic samplingdengan tingkat kekeliruan (bound of error atau B) 1%, makadigunakan rumus sebagai berikut:

NPQ B2 (0,01) 2

n = ------------------ D = ------- = ----------- = 0,000025(N -= 1) D + Pq 4 4

P = Σy : x ---- = 132 : 200 = 0,66

Q = 1 – 0,66 = 0,34

NPQ 2000(0,66)(0,34)n = ---------------- = ---------------------------------------= 1635,7

(N – 1) D + Pq (2000 – 1)(0,000025 + 0,66(0,34)

Dengan demikian jumlah sampel yang harus diambil dari2000 karywan adalah sebanyak 1.636 orang karyawan.

Page 216: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 205

2) Sampling KuotaSampling kuota adalah metode memilih sampel yang

mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah kuota yangdiinginkan atau telah ditentukan jumlahnya. Misal cirisampelnya adalah sejumlah mahasiswa tingkat sarjana daribeberapa universitas tertentu yang bekerja sambil belajar,atau sejumlah guru dalam bidang-bidang studi tertentu yangpernah mendapat penataran.

Pada sampel tersebut ingin diketahui pendapatmereka tentang manfaat penataran bagi peningkatan mutupengajaran. Untuk itu, peneliti dapat menentukan bidangstudinya serta jumlah guru atau kuota tiap bidang studiyang diinginkannya untuk diwawancarai. Metode samplingini tidak menyamai sampling dengan stratifikasi yangmemperhitungkan ciri-ciri tertentu dan memilih sampel yangrepresentatif dari setiap kategori.

Keuntungan metode quota sampling ini yaitu mudahuntuk melaksanakannya, murah, dan cepat. Hasilnyaberupa kesan-kesan umum yang masih kasar yang tidakbisa diberlakukan sebagai generalisasi umum. Kelemahan-nya adalah kecenderungan memilih orang yang mudahdidekati bahkan yang dekat dengan peneliti yang mungkinada biasnya dan memiliki ciri yang tidak dimiliki populasidalam keseluruhannya. Ciri-ciri yang dipilih dalam peng-golongan sampel tidak berdasarkan ciri-ciri yang sensial daripopulasi jika lebih banyak mengenal-nya. Oleh karenasampel ini tidak representati maka kesimpulan penelitian inihanya dapat memberi kesan-kesan yang sangat umum.

3) Sampling AksidentalSampel aksidental (accident sample) adalah sampel

yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada. Misalnyamenanyakan siapa saja yang dijumpai di tengah jalan untukdiminta pendapat mereka tentang sesuatu seperti : kenaikanharga, peraturan lalulintas, keamanan dalam perjalanan,

Page 217: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

206 Bab 15. Sampling

dan sebagainya. Dengan cara seperti ini tentu saja sampelyang didapat tidak representatid. Oleh karena itu, tidakmungkin diambil suatu kesimpulan yang bersifat generali-sasi. Namun demikian, metode ini sangat mudah, murah,dan cepat untuk dilakukan.

4) Sampling Purposif ( purposive/judgement sampling)Purposif atau jugement sampling adalah pengambilan

sampel yang dilakukan dengan mengambil orang-orang yangterpilih oleh peneliti menurut ciri-ciri khusus yang dimilikioleh sampel itu. Misalnya orang mempunyai tingkatpendapatan tertentu, pekerjaan tertentu, jumlah anggotakeluarga tertentu, dan sebagainya. Sampel yang purposiveadalah sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevandengan rancangan penelitian. Peneliti akan berusaha agardalam sampel terdapat wakil-wakil segala lapisan populasi.Dengan demikian maka diusahakan agar sampel tersebutmemiliki ciri-ciri yang esensial. Strata apa yang harusdiwakili, tergantung pada penilaian atau pertimbangan(judgement) dari peneliti. Oleh karena itu, purposive samplingini disebut juga judgement sampling.

Misalnya untuk menilai mutu sarjana, peneliti dapatmemilih sampel dari pegawai kantor Depdikbud, dosen,orang tua, mahasiswa dan para pengusaha sebagi konsumenproduk pendidikan. Kemudian menentukan siapa-siapa yangdianggap refresentatif dari tiap golongan. Metode samplingini ada persamaannya dengan sampling kuota namun dalampurposive sampling peneliti lebih cermat menentukan syarat-syarat bagi sampel agar sesuai dengan tujuan penelitian.

Keuntungan metodesampling seperti ini adalah bahwasampel dipilih sedemikian rupa sehingga relevan denganrancangan penelitian. Sampel yang dipilih adalah individuyang menurut pertimbangan peneliti fapat didekati. Selainitu relatif mudah dan murah untuk dilaksanakan.

Page 218: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 207

Kelemahannya adalah bahwa tidak ada jaminanbahwa sampel itu representatif seperti halnya dengansampelacak. Kriteria yang digunakan peneliti harusdidasarkan atas pengetahuan yang mendalam tentangpopulasi agar dapat dipertanggungjawabkan. Meskipundemikian, pertimbangan itu tidak bebas dari unsursubyektivitas.

5). Saturation SampleSampling dapat dikatakan jenuh (saturation) jika

seluruh populasi dijadikan sampel. Misalnya semua petanidisebuah desa atau semua ekonom di satu kota di jadikansampel. Sampling bisa dikatakan padat bila jumlah sampellebih dari setengah populasi. Misalnya 500-600 orang daripopulasi sebanyak 1.000 orang.

Populasi dikatakan “kecil” jika jumlahnya jauhdibawah 1.000 orang. Sampling jenuh (saturation sampling)dapat dilakukan bagi kelompok yang kecil. Jika jumlahpopulasi besar, misalnya lebih dari 1.000 orang. Makasampling jenuh tidak praktis lagi karena biaya dan waktuterlampau banyak untuk misalnya melakukan wawancaradan pengolahannya.

(6). Snowball SamplingDalam metode sampling bola salju (snowball sampling)

pengambilan sampel dimulai dengan kelompok kecil yangdiminta untuk menunjukkan kawan masing-masing. Kemu-dian kawan-kawan itu diminta pula menunjuk kawan-nyamasing-masing, dan begitu pula seterusnya sehingga kelom-pok itu bertambah besar bagaikan bola salju (snowball) yangkian bertambah besar bila meluncur dri puncak bukit kebawah.

Metode sampling ini dipilih bila ingin menyelidikihubungan antara manusia dalam kelompok yang akrab, ataumenyelidiki cara-cara informasi terbesar di kalangan ter-

Page 219: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

208 Bab 15. Sampling

tentu, misalnya tentang berprofesi tertentu seperti bagai-mana seorang dokter mengetahui tentang pemakaian obatbaru, atau bagaimana seorang investor menanamkan modal,membeli rumah, polisi menggulung kawanan perampok danlain sebagainya.

Untuk meneliti penyebaran informasi tertentu dika-langan kelompok terbatas, metode sampling semacam inisangat bermanfaat. Di samping itu bisa diperoleh gambarantentang hubungan antar manusia dalam kelompok itu,antara lain siapa yang menjadi kelompok yang berpengaruhdalam kelompok itu.

Kelemahannya adalah bahwa dalam penentuankelompok berawal ada unsur subyektif. Jadi tidak dipilihsecara acak. Bila jumlah sampel melebihi 100 orang makasukar sekali untuk dikendalikan.

7). Sampling Karena KemudahanPengambilan sampel kerena alasan kemudahan

disebut dengan sampling karena kemudahan (conveniencesampling). Convenience sampling berarti unit sampel yangdiambil karena mudah dilakukan, tidak menyusahkan,mudah untuk mengukurnya dan bersifat kooperatif.

Penggunaan metode sampling ini tidak memerlukanbiaya yang besar dan waktu yang terlalu lama. Respondenyang menjadi sampel lebih mudah dihubungi dan lebihmudah untuk di observasi, karena responden dipilih karenaalasan kemudahan itu. Disebabkan pengambilan sampelkarena adanya kemudahan, maka adakalanya metode inikurang objektif, sehingga seringkali hasil pengamatannyabias.

Sebagai contoh dari metode sampling convenience iniadalah sebagai berikut. Misalnya suatu perusahaan inginmengetahui berapa banyak orang yang mengkonsumsiproduk yang dihasilkan perusahaan tersebut. Untuk ituperusahaan mengundang beberapa orang dari beberapa

Page 220: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 15. Sampling 209

anggota untuk diwawancarai. Dari hasil wawancara itulah iamemprediksi permintaan akan produk yang dihasilkanperusahaan tersebut.

Page 221: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

210 Bab 15. Sampling

Page 222: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data 211

BAB

16

PENGOLAHANDAN

ANALISIS DATA

Page 223: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

212 Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data

16.1. Pengolahan DataKualitas data yang digunakan dalam suatu pene-

litian sangat menentukan hasil atau kesimpulan penelitianyang diperoleh. Bila data yang digunakan berkualitas baikmaka informasi yang akan diperoleh juga akan baik danbegitu pula sebaliknya.

Upaya menjaga kualitas dapat dilakukan dari awalkegiatan pengumpulan dan pengolahan data oleh peneliti.Data perlu diolah kembali setelah data diambil dari lapanganatau laboratorium baik berupa data sekunder maupun dataprimer. Semua data yang telah dikumpulkan dari lapanganatau dari dalam laboratorium dan lain sebagainya perlu pe-ngolahan lebih lanjut. Pengolahan data dimaksud menyang-kut pemeriksaan data secara teliti. Pemeriksaan terhadapdata menyangkut antara lain:

1). Apakah semua data yang dibutuhkan untuk penelitiantelah tersedia cukup.

2). Jika data belum cukup, perlu diketahui dan apa yangharus dilakukan. Jika data dikumpulkan dari kuesioner,apakah semua pertanyaan sudah terisi atau belum?Kalau masih banyak yang belum terisi, maka perludilakukan pengumpulan data ulang.

3). Apakah semua catatan dalam pengumpulan data sudahdapat di benahi atau belum?. Untuk itu perlu dilakukanpengecekan dan bila ada catatan yang masih belum dipa-hami atau belum dapat dibaca, perlu didiskusikandengan pencacah/pengumpul data.

4). Apakah ada kesalahan pencatatan atau pengukurandalam pengambilan data?. Kalau ada harus diukur ulangatau disesuaikan.

Upaya pengolahan data seperti yang dilakukan di atastugas yang dilakukan oleh peneliti agar data tersebut siapuntuk dianalisis. Jika pengolahan data dapat dilakukandengan baik, maka dapat diharapkan data yang akandianalisis merupakan data yang berkualitas. Kualitas data

Page 224: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data 213

ditentukan oleh akurasinya. Data yang tidak akurat ditun-jukkan oleh adanya data pencilan (outliers).

Data pencilan adalah data yang ekstrim dibandingkandengan data yang ada. Misalnya data yang akan digunakanadalah data pendapatan rumah tangga petani di suatu desa.Dari hasil pengamatan terhadap 50 responden diketahuibahwa, kisaran pendapatan petani per bulan adalah antaraRp.2 juta hingga Rp 10 juta, tetapi dari data yang adaterdapat 3 rumah tangga petani yang pendapatannya di atasRp 25 juta, maka terhadap data ini dikelompokan dalamdata pencilan (outlier) dan data ini harus dibuang dandiganti dengan data yang tidak jauh berbeda dengan penda-patan petani yang lain dari hasil pengukuran. Data inidibuang agar tidak merusak hasil penelitian. Selain itu jugadiperlukan pemeriksaan normalitas data.

Kegiatan pengolahan data merupakan kegiatan yangpenting dalam suatu penelitian sebelum proses penelitianberakhir. Data yang diolah secara baik dan sempurna akanmempermudah peneliti menganalisisnya dan akan mengha-silkan hasil analisis yang sempurna pula. Sebaliknya datayang diolah sembarangan akan menghasilkan data yangtidak akurat dan selanjutnya akan menghasilkan hasilanalisis yang kurang kualivaid. Oleh karena itu, dalamkegiatan penelitian, kegiatan pengolahan data harus dilaku-kan oleh orang yang benar-benar ahli dan teliti.

16.2. Tahap Pengolahan DataSeperti yang telah diungkapkan di atas bahwa

pengolahan data merupakan langkah penting dan menen-tukan dalam mengambil kesimpulan penelitian. Untukmendapatkan kesimpulan yang tepat, benar dan berkua-litas, maka data harus diolah secara benar sehinggadiperoleh data olahan yang berkualitas. Dalam mengolahdata agar data yang dihasilkan mempunyai kualitas yangbaik harus melalui beberapa tahap. Tahap atau langkahpengololahan data meliputi:

Page 225: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

214 Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data

1) Penyuntingan data (editing).

2) Pengkodean data (coding).

3) Tabulasi data (tabulating).

4) Verifikasi (verification).

16.2.1. EditingKewajiban pengolahan data yang pertama kali

adalah meneliti kembali catatan para pencari data untukmengetahui apakah catatan itu cukup baik dan dapatsegera disiapkan untuk keperluan proses berikutnya.Penelitian kembali catatan-catatan data yang diambil ter-sebut dan disempurnakan agar dapat diolah, dinamakanediting. Editing biasanya dilakukan terhadap daftar per-tanyaan yang disusun secara berstruktur dan diisi lewatwawancara formal. Sebelum data yang diperoleh darijawaban di dalam daftar pertanyaan itu, data diolah dalamsuatu proses yang disebut koding, daftar pertanyaan itusendiri harus diedit lebih dahulu oleh beberapa orangeditor. Lewat cara editing diharapkan akan dapat mening-katkan keadaan (reability) data yang hendak diolah dandianalisis.

Editing dilakukan terhadap catatan/rekaman jawab-an yang telah dituliskan ke dalam daftar pertanyaan olehpara pencari data di lapangan. Dalam editing ini akanditeliti kembali hal-hal sebagai berikut :

1). Lengkapnya Pengisian

Daftar pertanyaan harus terisi lengkap. Setiap pertanya-an yang diajukan dalam daftar pertanyaan harus dileng-kapi dengan catatan jawaban, sekalipun jawaban itumungkin hanya berbunyi “tak tahu”, atau “tidak maumenjawab”.

Page 226: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data 215

2). Keterbatasan Tulisan

Tulisan pengumpul data yang tertera di dalam daftarpertanyaan harus dapat dibaca. Tulisan yang jeleksering mempersulit pengolahan data atau bahkanmungkin menimbulkan kesalahan menangkap maksud.Karena itu untuk tulisan yang tidak terbaca perludiperjelas atau ditulis ulang.

3). Kejelasan Makna Tulisan

Pengolahan data harus menuliskan jawaban-jawabanyang diperolehnya ke dalam kalimat-kalimat yang sem-purna dan jelas maksudnya. Hal ini perlu dilakukanagar tidak terjadi salah pengertian maupun ada kesa-lahan dalam pengukuran yang akan dilakukan.

4). Konsistensi Jawaban Satu Sama Lain

Perlu diperiksa kembalai jawaban-jawaban respondenapakah antara jawaban yang satu dengan jawaban yanglain konsisten. Hal ini yang perlu dilakukan kembalidalam rangka kerja editing ini. Perlu diperiksa apakahjawaban-jawaban responden yang dicatat dalam pe-ngumpulan data cukup logis dan sesuai antara satusama lainnya.

5). Relevansi Jawaban

Jika pengumpul data (enumerator) kurang cakap meru-muskan pertanyaan yang diajukan, maka respondensering kali memberikan jawaban yang ternyata tidakatau kurang relevan dengan persoalan yang sedangditeliti. Oleh karena itu, data yang diperoleh darijawaban itu akan tidak relevan dengan maksudpertanyaan. Agar relevan perlu di edit atau diperbaiki.

6). Keseragaman Satuan Data

Data harus dicatat dalam satuan-satuan yang seragam.Jika tidak, maka kesalahan-kesalahan dalam pengolah-an dan analisis data kemungkinan besar akan terjadi.Misalnya, kalau data mengenai luas tanah sudah dite-

Page 227: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

216 Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data

tapkan untuk diukur dalam satuan hektar (ha), makajanganlah kemudian pada daftar pertanyaan dituliskandalam satuan ukuran yang lain (meter persegi ataulainnya).

16.2.2. KodingSetelah data yang dikumpulkan di edit (editing) atau

disunting, maka langkah selanjutnya adalah memberikankode (coding) pada data yang telah diedit tersebut. Yangdimaksud dengan koding (coding) adalah usaha untukmengklasifiksikan jawaban-jawaban para responden menu-rut macamnya. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwatujuan dari koding adalah untuk mengklasifikasikanjawaban-jawaban dalam kategori-kategori yang penting.Klasifikasi itu dilakukan dengan jalan menandai masing-masing jawaban dengan kode tertentu, biasanya dalambentuk angka.

Secara singkat dapat disebutkan bahwa ada dualangkah dalam melakukan koding yaitu :

a. Menentukan kategori-kategori yang akan digunakan.b. Mengalokasikan jawaban individual pada kategori-kate-

gori tersebut.

Kumpulan data ke dalam kategori-kategori tersebut biasa-nya disebut dengan coding frame.

Pada pertanyaan tertutup (pre-coded question) padaumumnya sudah disertai coding frame secara lengkap. Dipihak lain pada pertanyaan terbuka tentulah sukar untukmerencanakan coding frame yang bersangkutan. Mengkon-truksian coding frame hendaknya dilakukan oleh seorangyang benar-benar mengetahui untuk apa hasil penelitianitu digunakan.

Alokasi jawaban pada kategori-kategori dalam codingframe dapat dilakukan oleh responden dan atau petugaswawancara atau petugas koding (coding staff). Tentu saja

Page 228: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data 217

apa yang dikerjakan oleh responden dan atau petugaswawancara dalam memilih dan menggaris bawahi jawabanyang diperkirakan tepat hanya dari tipe pertanyaan ter-tutup (pre-coded) saja. Sedangkan untuk tipe pertanyaanterbuka, koding dilakukan sepenuhnya oleh petugas koding(coding staff) dengan bantuan instruksi coding yang benar-benar spesifik.

Agar lebih jelas tentang masalah koding baiklah kitapelajari contoh berikut ini. Misalnya dalam suatu penelitiandiajukan sebuah pertanyaan yang berbunyi:

“Bagaimanakah kesan Saudara terhadap kebersihankota ini?”

Ragam jawaban dari para responden, mungkin akanberbunyi sebagai berikut :

- Wah, kota ini jorok !

- Saya kira cukup bersih.

- Dibanding kota lain ya lumayan,

- Boleh jugalah

- Wah, jangan tanya saya ya

- Dibanding tahun lalu, tampak ada kemajuan

- Saya kira, inilah kota yang paling bersih yangpernah saya lihat.

- Bersih betul sih tidak, tapi kotor juga tidak.

- Kebersihan seperti itu perlu dipertahankan.

Jika seorang pewawancara telah mengetahui bahwajawaban-jawaban atas pertanyaan bagaimana kesan sau-dara terhadap kebersihan kota ini ? akan dikode ke dalamkategori-kategori yang sudah ia tetapkan. Kode yang telahia tetapkan mungkin sebagai berikut:

Bersih sekali ………………………………………… 01

Bersih ….……………………………………………... 02

Page 229: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

218 Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data

Cukup Bersih ………………………………………. 03

Kotor ………………………………………............. 04

Kotor sekali ...........................…………………… 05

Tak dapat mengatakan ……………………… 06

Tak bersedia menjawab ………………..…… 07

Atau mungkin saja kategori-kategori yang akan ditetapkanitu adalah :

Lebih baik dari tahun lalu …………………… 01

Sama saja …………………...…………………... 02

Lebih buruk dari tahun lalu ..…………………… 03

Tak dapat mengatakan .…………………………. 04

Tak dapat menjawab …………………………….. 05

Jika penetapan kategori-kategori seperti diatas,maka jawaban seperti yang telah diberikan di atas, bisadipandang memadai. Oleh karena itu tidak perlu langkah-langkah lain untuk melakukan pertanyaan-pertanyaantambahan. Tetapi jika tidak demikian atau tidak ada kodeyang ditetapkan, maka perlu ada pengkodean.

16.2.3. Pra-kodingDengan pertimbangan bahwa pengumpul data

sebaiknya mengetahui terlebih dahulu kategori-kategorijawaban yang (akan) ada dalam upaya untuk meng-klasifikasikan ragam jawaban tersebut ke dalam suatustruktur klasifiaksi, maka seringkali dilakukan cara pra-koding (pre-coding). Menurut cara ini, setiap pertanyaandalam daftar pertanyaan selalu diikuti oleh serangkaianalternatif jawaban yang pada hakekatnya merupakankategori-kategori yang telah diberi kode sebelumnya.

Dengan tetap menggunakan contoh yang telahditerangkan di atas, maka sebagai gantinya ditulis per-

Page 230: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data 219

tanyaan ke dalam bentuk pertanyaan terbuka sebagaiberikut:

Atau dengan pertanyaan sebagai berikut:

15.4. Analisis Data

16.2.4. TabulasiSetelah data di beri kode (coding) maka langkah

selanjutnya adalah memasukan data dalam tabel atautabulasi data. Tabulasi data dapat diartikan sebagai upayamenyusun data kedalam bentuk tabel. Tabulasi merupakantahap lanjutan dalam rangkaian proses pengolahan data.Pada tahap ini dengan selesainya data dimasukkan dalamtabel, maka dapat dianggap data telah selesai diolah dansiap diproses/ dianalisis. Tabulasi itu merupakan langkahpenting dalam proses analisis data. Dengan tabulasi data,data tersebut bisa berbicara. Dalam arti dengan tabulasi,data bisa memberikan informasi penting bagi peneliti.

Dengan tabulasi data lapangan akan tampak datasecara ringkas dan bersifat rangkuman. Dalam keadaanyang ringkas dan tersusun ke dalam suatu tabel yang baik,

Pertanyaan : Bagaimanakah kesan Saudara terhadapkebersihan kota ini ?

Jawaban :…….……………………………………………….………..………………………………………….…………………………………........................

Pertanyaan : Bagaimanakah kesan Saudara terhadapkebersihan kota ini ?

Jawaban : Lebih baik dari tahun lalu .......... 01Sama saja ………………….......... 02Lebih buruk dari tahun lalu ……. 03Tak dapat mengatakan ………… 04Tak dapat menjawab ……………. 05

Page 231: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

220 Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data

data dapat dibaca dengan mudah dan maknanya akanmudah pula dipahami. Tabulasi data dapat dibuat dalambentuk tabulasi sederhana atau datar dan tabulasi silang.Tabulasi sederhana atau datar adalah tabulasi yangmenggambarkan data dalam bentuk banyak kategori tetapimenerangkan satu kondisi. Sebagai contoh berikut diberi-kan tabel datar atau sederhana yang menerangkan jumlahragam jawaban responden terhadap kebersihan kotamereka yang merupakan hasil tabulasi data.

Contoh: Tabulasi Sederhana

Tabel 1Tanggapan Warga Kota “X” Terhadap Kebersihan Kotanya

Kategori Jlh jawaban responden(Frekuensi) %

BersihCukupKotorTak dapat mengatakanTak bersedia menjawab

164324

1.0523921

10,2520,2565,752,441,31

Jumlah 1.600 100,00

Di samping cara tabulasi data yang sederhanatersebut, tabulasi dapat pula dikerjakan secara bersilang.Tabulasi silang (cross tabulation) dibuat dengan jalan“memecah” lebih lanjut setiap kesatuan data dalam setiapkategori, menjadi dua atau tiga (atau mungkin lebih)subkesatuan. Pemecahan data demikian dilakukan atasdasar satu kriteria (atau suatu susunan perangkatkategori) baru yang lain. Dengan demikian, pemecahanatau perincian data akan berakibat masuknya sub-kesatuan itu ke dalam dua struktur kategori sekaligus.

Page 232: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data 221

Contoh : Tabulasi Silang

Tabel 2Tanggapan Warga Kota Terhadap Kotanya

Menurut Lamanya Menghuni Kota “X”

KategoriLama Menghuni

Jumlah<5tahun

5 – 10tahun

>10tahun

BersihCukupKotorTak dapat mengatakanTak bersedia menjawab

1027256123

47167334188

1552

6629

10

164324

1.0523921

Jumlah 245 574 781 1.600

16.2.5. Verifikasi DataVerifikasi (verifcation) data adalah pemeriksaan

kembali atau cek kesalahan atas data yang telah dikerja-kan hingga ditabulasi. Verivikasi data mempunyai duatugas. Pertama, meyakinkan bahwa semua tahapan praanalisis sebelumnya (koding, pra koding, tabulasi) telahdilakukan dengan benar. Kedua, data yang telah diberikode dicek kembali untuk mendeteksi kemungkinan ada-nya salah ketik atau salah catat dan lain-lain. Verivikasiini merupakan cek manual yang terakhir sebelum datasimpan (save) ke dalam media penyimpanan seperti dalamkomputer untuk dianalisis lebih lanjut.

16.3. Analisis DataTahap pertama dalam analisis data adalah tahap

pendahuluan yang disebut dengan tahap pengolahan data.Setelah tahap pertama selesai baru dapat dilakukan tahapkedua. Tahap kedua adalah tahap utama yaitu yangdisebut dengan tahap pengorganisasian data. Setelah tahapkedua selesai baru dilaksanakan tahap ketiga. Tahap

Page 233: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

222 Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data

ketiga atau tahap terakhir adalah tahap analisis penemuanhasil. Khusus pada tahap kedua dan ketiga, pengetahuandan pengukuran yang cermat menurut ilmu statistiksangatlah diperlukan.

Setelah data diolah dan telah dimuat dalam tabel-tabel, maka langkah selanjutnya adalah mengolah danmenganalisis data tersebut. Tahap pengolahan dan analisisdata merupakan tahap yang sangat penting dan menen-tukan dalam kegiatan penelitian. Pada tahap ini data diolahsedemikian rupa sehingga memperoleh hasil yang dapatdisimpulkan sebagai kebenaran-kebenaran yang dapatdipakai untuk menjawab persoalan-persoalan ataumasalah-masalah yang diajukan dalam penelitian. Padatahap inilah imajinasi dan kreativitas peneliti betul-betuldiuji.

16.3.1. Analisis Kualitatif dan Analisis KuantitatifDalam suatu penelitian, peneliti dapat menggunakan

data kualitatif atau data kuantitatif. Karena adanya duabentuk data maka analisis data juga akan berbeda satusama lainnya. Berdasarkan jenis data maka analisis datadapat dibedakan menjadi dua macam analisis yaitu:

1. Analisis kualitatif.2. Analisis kuantitatif.

1. Analisis KualitatifPebedaan analisis data, apakah analisis kualitatif

atau analisis kuantitatif tergantung pada sifat data yangdikumpulkan oleh peneliti. Apabila data yang dikumpulkanitu hanya sedikit, bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus (sehingga tidak dapat disusun ke dalam suatustruktur klasifikatoris), maka analisisnya pada umumnyaadalah analisis kualitatif. Dengan kata lain, analisiskualitatif adalah analisis yang dilakukan dengan mengu-nakan data-data kualitatif dan kalaupun ada data kuantitif,

Page 234: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data 223

maka data kuantitatif tersebut hanya menunjukkan faktasemata.

Analisis data kualitatif pada umumnya digunakanpada penelitian yang berbentuk penelitian deskriptif,penelitian historis, penelitian perbandingan dan penelitiankasus. Penelitian seperti ini lebih banyak menggunakananalisis kualititatif. Namun demikian tidak berarti bahwapenelitian yang menerapkan analisis kualitatif tidak meng-gunakan data kuantitatif. Bisa saja data yang digunakandalam analisis adalah data kuantitatif, tetapi analisisnyamenggunakan analisis kualitatif.

2. Analisis KuantitatifApabila data yang dikumpulkan itu berjumlah besar

dan mudah diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori ter-tentu, maka analisis kuantitatiflah yang harus dikerjakan.Analisis kuantitatif itu disebut juga analisis statistik.Prosesnya dapat dibagi menjadi tiga tahap dan setiap tahapantara yang satu dengan yang lain berkaitan erat.

Dibandingkan dengan analisis kualitatif, analisiskuantitatif jauh lebih mampu menghasilkan hasil yangcermat. Perhitungan dan analisis matematis, bagaima-napun juga adalah kegiatan yang dituntun secara sadaroleh disiplin, kecermatan dan ketelitian. Namun demikianhendaklah tetap diingat bahwa kelebihan dalam halkecermatan (accuracy) ini tidaklah berarti bahwa padaanalisis kuantitatif itu selalu ada kelebihan dalam halderajat kebenarannya (validity) apabila pengolahan data,penggu-naan model tidak tepat.

Kecermatan tidak menjamin bahwa setiap hasil yangdiperoleh akan selalu benar. Namun demikian secaraumum, analisis kuantitatif lebih mudah dan ringkas sertalebih cermat. Kenyataan inilah yang menyebabkan analisiskuantitatif ini disebut juga analisis statistik. Penjelasanlebih mendalam tentang bagaimana menganalisis data

Page 235: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

224 Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data

dengan menggunakan statistik, akan dipaparkan pada babtersendiri.

16.3.2. Kedalaman Analisis DataBerdasarkan kedalaman dan sifat analisis suatu

aktivitas penelitian, maka analisis data dapat dibedakanatas:

1). Analisis Deskriftif.

2). Analisis Prediktif.

3). Analisis Inferensial.

4). Analisis Hubungan.

5). Analisis Perbandingan.

1. Analisis DeskriftifAnalisis deskriptif berhubungan dengan pengumpulan

dan peringkasan data, serta penyajian hasil peringkasantersebut. Analisis data diskriptif sangat bermanfaat untukmenganalisis data populasi atau untuk menganalisis kajianatau penelitian yang obyeknya berupa populasi. Analisisdeskriptif adalah suatu prosedur dimana gejala danhubungan-hubungannya definisikan, diklasifikasikan, dandikategorikan. Dalam analisis deskriftif dapat digunakanpendekatan-pendekatan sebagai berikut:

a. Nomothetik, tujuannya untuk menemukan generalisasiyang luas dari hukum umum, yang dikenakan kepadapopulasi yang banyak.

b. Idiografis, tujuannya mendalami secara khusus suatugejala, misalnya studi kasus.

c. Kuantitatif, penelitian yang tujuannya dicapai melaluianalisis statistik.

Page 236: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data 225

d. Kualitatif, penelitian yang temuannya dihasilkan tidakmelalui analisis statistik, dan tanpa dikuantitatifkan.

Kaidah pemilihan metode analisis deskriptif dikaitkandengan jenis data berdasarkan skala pengukurannya (ZaenalFanani. 2007) disajikan pada tabel berikut :

JENISDATA

PENATAAN PERINGKASAN PENGGAMBARANPEMUSATAN PENYEBARAN

Nominal Tabel(distribusifrekuensi)

Modus Banyaknyajenis data

-Histogram-Diagram pastel

Ordinal Tabel(distribusifrekuensi)

-Modus-Median

Rentang -Histogram-Diagram pastel

Intervaldan Ratio

Tabel(distribusifrekuensi)

-Modus-Median-Mean

-Rentang -Varians

-Histogram-Diagram pastel-Kurva

2. Analisis PrediktifDeskripsi mengenai suatu gejala dan hubungan

dapat menghasilkan prediksi yang menyangkut gejalatersebut. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang menghen-daki jawaban prediktif. Misalnya, apakah hujan yang derasdapat menda-tangkan banjir?. Dari hasil analisis data akanditemukan perkiraan-perkiraan yang akan datang. Sebab,analisis yang digunakan mengunakan analisis sebabakibat, sehingga hubungan antara variabel-variabelnyaberupa hubungan korerasional.

Berdasarkan hasil penelitian akan diketahui bagai-mana hubungan satu variabel dengan variabel lain. Bisasaja suatu variabel (variabel dependen) mempunyaihubungan yang erat dengan variabel lain (variabel inde-penden). Berdasarkan hubungan yang ada dari hasilpenelitian dan dengan menggunakan contoh di atas(tentang hujan dan banjir) maka akan dapat diperkirakan

Page 237: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

226 Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data

(diprediksi) bahwa jika hujan terus menerus dalam bebe-rapa jam maka kencenderungan terjadi banjir sebesar 80persen. Atau berdasarkan hasil analisis diketahui bahwaada pengaruh yang signifikan antara investasi danpengangguran yaitu apabila investasi meningkat makapengangguran akan menurun. Analisis yang demikiandikenal dengan analisis prediktif.

3. Analisis InferensialAnalisis inferensial adalah analisis yang menyangkut

pemahaman yang dicapai melalui penyimpulan. Taraf inimerupakan tujuan yang paling penting dari ilmu pengeta-huan. Dengan adanya penelitian akan diperoleh pema-haman atau terjadi pengembangan ilmu pengetahuan. Halini terjadi yaitu bila diperoleh penjelasan tentang sebab-sebab suatu gejala, dengan ditemukanya hubungan sebabakibatnya.

Ada 3 persyaratan untuk menyimpulkan hubungansebab akibat, yaitu :

a. Adanya variasi yang sama antara kedua variabeltersebut.

b. Adanya hubungan alternatif-alternatif lain.c. Adanya penolakan alternatif-alternatif lain, selain hu-

bungan tersebut.

4. Analisis HubunganAnalisis hubungan secara garis besar dibedakan

menjadi analisis keeratan hubungan (korelasi), bentukhubungan (regresi atau model aritmatika) dan analisissebab akibat (analisis jalur atau path analisis, LISREL).Pada tulisan ini akan diuraikan kesesuaian setiap metodedengan jenis data berdasarkan skala pengukurannya.Disamping itu juga akan kelihatan kesetaraan berbagaimetode analisis, misalnya parametrik dengan nonparametrik.

Page 238: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data 227

5. Analisis PerbandinganAnalisis perbandingan (Comvarative Analysis) dapat

dibedakan menjadi perbandingan satu populasi (terhadapnilai tertentu/standar yang dihipotesiskan), perbandingandua populasi dan pembandingan lebih dari dua populasi.Disamping itu juga dibedakan menjadi analisis parametrikdengan non parametrik, dan univariate dengan multivariate.Kaidah pemilihan perbandingan komparasi selengkapnyadapat dilihat pada tabel berikut :

16.4. Analisis StatistikDalam analisis statistika terdapat banyak metode

analisis data. Masing-masing metode analisis data memilikikegunaan yang spesifik disamping asumsi (syarat penggu-naan, seperti sifat data, jumlah variabel, tujuan penelitiandan lain-lain) yang harus dipenuhi agar kesimpulan yangdiambil tidak salah. Oleh karena itu dalam penggunaananalisis statistika, peneliti harus dapat melakukan pemi-lihan metode analisis yang tepat. Untuk dapat memilihmetode analisis statistik yang tepat diperlukan penge-tahuan dan pemahaman yang mendalam tentang variabel,data, dan pengetahuan statistik.

Dalam menganalisis data dengan menggunakananalisis kuantitatif, pada umumnya digunakan peralatanstatistik sebagai alat analisisnya. Analisis data denganmenggunakan peralatan statistik, pada dasarnya terbagimenjadi dua macam, yaitu: 1) analisis statistik parametrik.2) analisis non parametrik (kedua analisis ini akan di bahaslebih dalam pada bab tersendiri).

1) Statistik ParametrikAnalisis statistik parametrik dapat dilakukan jika data

diperoleh dari sampel atau data observasi lainnya yang akandipakai berasal dari populasi yang berdistribusi normal.Jumlah data yang digunakan dalam analisis ini minimal 30

Page 239: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

228 Bab 16. Pengolahan dan Analisis Data

sampel atau observasi dan menggunakan data interval danatau ratio.

2) Statistik Non ParametrikStatistik non parametrik digunakan untuk mengana-

lisis data jumlahnya dibawah 30 (sangat sedikit) serta data-nya berupa data ordinal dan nominal. Disamping itu metodenon parametrik tidak mengharuskan data berdistribusinormal, karena itu metode ini sering dinamakan uji dis-tribusi bebas (distribution free test). Dengan demikian metodeini dapat dipakai untuk segala distribusi data dan lebih luaspenggunaannya.

Page 240: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 229

BAB

17

MODELEKONOMETRIKA

Page 241: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

230 Bab 17. Model Ekonometrika

Ilmu Ekonometrika adalah suatu cabang ilmu yangmengaplikasikan teori ekonomi, matematika dan statistikinferensi dalam menganalisis fenomena-fenomena ekonomi.Ekonometrika memiliki peranan penting karena dapatmemberikan ukuran dalam bentuk angka kepada sebagianbesar teori ekonomi yang umumnya bersifat kualitatif. Selainitu, melalui ekonometrika dimungkinkan untuk dilakukannyapengujian empiris terhadap teori-teori ekonomi tersebut.

Secara spesifik, yang dikaji dalam ekonometrik antaralain adalah:

1. Pendugaan hubungan–hubungan antar variabel ekonomi.2. Menguji teori ekonomi dengan data empiris, dan menguji

hipotesis yang berkaitan dengan perilaku ekonomi.3. Melakukan peramalan perilaku variabel-variabel ekonomi.

Mengingat pentingnya ekonometrika dalam pengem-bangan ilmu termasuk ilmu ekonomi, berikut ini diberikanbeberapa model ekonometrik dasar yang sering digunakandalam penelitian-penelitian terutama dalam ilmu ekonomi(Untuk mendalami lebih jauh model-model ekonometrik inibisa dilihat di Pindyck & Rubinfield,1998; Verbeck, 2004;Thomas,1997 dan Gujarati, 2007). Bacaan tersebut jugamenjadi acuan dalam bagian ini

17.1. Model Regresi Linear SederhanaModel regresi linear sederhana adalah model regresi

yang melibatkan hanya dua variabel. Dengan kata lain hanyaterdapat satu variabel bebas yang mempengaruhi variabelterikat.

Berikut ini diberikan satu contoh kasus. Pemecahankasus akan diurut sesuai dengan tahapan yang biasadigunakan dalam metodologi ekonometrika.

Page 242: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 231

Tahap 1. Teori Ekonomi.Teori Keynes menyatakan bahwa, peningkatan penda-

patan akan meningkatkan konsumsi, tetapi tidak sebesarpeningkatan pendapatan. Dengan kata lain, menurut teoriKeynes tersebut, pendapatan berpengaruh positif terhadapkonsumsi. Artinya semakin tinggi pendapatan akan semakintinggi tingkat konsumsi.

Tahap 2. Pembentukan Model EkonometrikaUntuk menguji teori Keynes tersebut, dibentuk model

ekonometrik dalam bentuk fungsi regresi linear sederhanasebagai berikut:

iii eXY 10ˆˆˆ

Variable Y adalah tingkat konsumsi yang merupakan variabelterikat (dependent variable) dan variabel X adalah tingkatpendapatan yang merupakan variabel bebas (independentvariable). Selanjutnya βo adalah bilangan tetap (kontanta)dan β1 merupakan hasil estimasi atau parameter sedangkanei merupakan variabel pengganggu atau variabel lain yangtidak masuk dalam analisis model.

Tahap 3. Pengumpulan DataUntuk penyusunan model regresi tersebut, dikumpul-

kan data (dalam contoh ini digunakan data hipotetik)mengenai konsumsi dan pendapatan dari 12 keluarga sampel(dalam ribuan rupiah per minggu) sebagai berikut: (tabelberikut juga menyajikan jumlah anggota rumah tangga/ART,tetapi untuk sementara abaikan dulu).

Variabel No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Konsumsi (Y) 70 65 95 80 70 95 90 100 90 100 70 95

Pendapatan (X1) 80 75 110 90 80 110 95 120 115 120 85 120

ART (X2) 5 4 7 5 5 8 7 8 6 9 5 8

Page 243: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

232 Bab 17. Model Ekonometrika

Tahap 4. Penaksiran Parameter dan Inferensi StatistikPenaksiran paramater model dan inferensi statistik

berikut menggunakan SPSS Statistics 17 (lihat lebih jauh,prosedur SPSS ini pada buku acuan diantaranya Pratisto,2009). Tahapannya sebagai berikut:

1. Jalankan Program SPSS selanjutnya akan muncultampilan sebagai berikut:

2. Klik Variable View pada menu yang di sudut kiri bawah.Selanjutnya akan muncul tampilan berikut:

Page 244: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 233

3. Pada baris 1, isikan nama (Name) variabel dengan X danisikan label dengan Pendapatan. Pada baris 2, isikannama (name) dengan Y, isikan label dengan Konsumsi.Untuk kepraktisan, abaikan pilihan-pilihan lainnya.

4. Klik kembali Data View pada menu yang ada di sudut kiribawah. Ketikkan data pendapatan dan konsumsi dalamcontoh hipotetik diatas, sebagai berikut:

5. Selanjutnya, klik Analyze > Regression > Linear dan akanmuncul tampilan berikut:

Page 245: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

234 Bab 17. Model Ekonometrika

Isikan konsumsi (Y) pada kotak Dependent, dengan caraklik Konsumsi, klik panah ke kotak Dependent. Dengancara yang sama, isikan Pendapatan (Y) ke kotakIndependent. Selanjutnya klik OK dan selanjutnya akanmuncul tampilan output SPSS seperti berikut ini:

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .954a .910 .901 4.12801

ANOVAb

Model Sum of Squares DfMean

Square F Sig.

1 Regression 1729.596 1 1729.596 101.499 .000a

Residual 170.404 10 17.040

Total 1900.000 11

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.676 7.179 1.905 .086

Pendapatan .713 .071 .954 10.075 .000

Pada output Model Summary, diberikan hasilperhitung-an R, R Square (R2), Adjusted R2 ( 2R ) dan StandardError of Estimate (SEE). Pada output ANOVA (Analysis ofVariance) diberikan perhitungan-perhitungan untukpengujian signifi-kansi model secara keseluruhan (simultan).Pada output Coefficients diperlihatkan hasil estimasi koefisien-koefisien model regresi (baik yang unstandarized maupunyang standarized). Dalam output tersebut juga diperlihatkan

Page 246: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 235

hasil analisis standar error masing-masing koefisien, nilai thitung serta signifikansinya (dalam P-value).

Tahap 5. Pengujian Tingkat Signifikansi danInterpretasi

Untuk kepentingan pelaporan, output SPSS tersebut diatas dapat diringkas dalam bentuk sebagai berikut:

iY 13,676 + 0,713Xi r2 = 0,910se (7,179) (0,071) F = 101.499***t = (1,905)* (10,075)*** df = 10

Catatan: * signifikan pada α = 10%,** signifikan pada α = 5 %,

*** signifikan pada α = 1%

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkannilai t-hitung dengan t-tabel pada α=1%, 5%, 10% dengan d.f= 10. Nilai t(0,01)(10) = 3,169, nilai t(0,05)(10)= 2,228 dan nilai t(0,10)(10) = 1,812. Catatan: uji F atau pengujian secara simultantidak diperlukan dalam model regresi sederhana karenahanya melibatkan satu variabel bebas.

Nilai t-hitung pada koefisien β1 lebih besar dibanding-kan nilai t(0,10)(10). Artinya koefisien β1 sebagai kumpulanpengaruh seluruh variabel di luar model memiliki pengaruhyang signifikan terhadap konsumsi dengan tingkatsignifikansi 10%. Nilai t-hitung pada koefisien β2 lebih besardibandingkan nilai t(0,01)(10). Artinya terdapat pengaruh yangsangat signifikan antara pendapatan dan konsumsi dengantingkat signifikansi α = 1%.

Pengujian hipotesis juga dapat dengan melihat nilai P-value yang diberikan pada output SPSS. Kriteria pengujiannyaadalah jika P-value < α, maka tolak Ho, dalam artian terdapatpengaruh yang signifikan secara statistik dari variabeltersebut.

Page 247: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

236 Bab 17. Model Ekonometrika

Selanjutnya model dapat diinterpretasikan sebagaiberikut: Pada pendapatan nol, rata-rata konsumsi keluargaadalah sebesar Rp 13,676 ribu (nilai koefisien β1). Untuksetiap peningkatan pendapatan sebesar Rp 1 ribu (seriburupiah), maka secara rata-rata konsumsi keluarga akanmeningkat sebesar Rp 0,713 ribu atau tujuh ratus tiga belasribu rupiah (nilai koefisien β2).

17.2. Model Regresi Linear BergandaModel regresi linear berganda (multi variate) adalah

model regresi dengan variabel bebas lebih dari satu (untuklebih jelas lihat Draffer.N and Harry Smith.1992 danKleinbaum and Kupper.1978). Misalnya dalam kasus regresilinear sederhana terdahulu/ di atas, kita tambahkan satuvariabel lainnya yang mempengaruhi konsumsi selainpendapatan (menurut Teori Keynes) yaitu jumlah anggotakeluarga atau anggora rumah tangga (seperti yang tercantumpada tabel sebelumnya).

Dengan adanya tambahan variabel Anggota RumahTangga dalam model yang mempengaruhi tingkat konsumsi,maka model ekonometrik dalam bentuk fungsi regresi linearbergandanya dapat ditulis sebagai berikut:

ii eXXY 33221ˆˆˆˆ

Dimana: Y = konsumsiX1 = pendapatanX2 = jumlah anggota rumah tangga

Dengan mengikuti tahapan-tahapan pengolahan data denganprogram SPSS sebagaimana yang telah dilakukan padacontoh sebelumnya ( contoh di atas), didapatkan output hasilanalisis sebagai berikut:

Page 248: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 237

Model SummaryModel R

RSquare

Adjusted RSquare

Std. Error of theEstimate

1 .973(a) .947 .936 3.33495

ANOVA(b)

ModelSum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

1 Regression 1799.903 2 899.952 80.917 .000(a)Residual 100.097 9 11.122Total 1900.000 11

Coefficients(a)

Model UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error1 (Constant) 19.977 6.318 3.162 .012

Pendapatan .428 .127 .572 3.368 .008Jumlah ART 3.464 1.378 .427 2.514 .033

Output SPSS tersebut di atas dapat diringkas dalam bentukpersamaan sebagai berikut:

iY 19,977 + 0,428X1i + 3,464X2i

t = (2,322)** (5,148)*** (1,870)**F = 80,917***R2 = 0,936df= 9

Dengan menggunakan P-value dan nilai α tertinggiyaitu 10% serta uji statistik t maka terlihat bahwa, baikpendapatan maupun jumlah anggota rumah tangga memilikipengaruh yang signifikan secara statistik terhadap konsumsi.

Page 249: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

238 Bab 17. Model Ekonometrika

Nilai t hitung untuk variabel X1 (pendapatan) adalah 3,368dan untuk X2 (jumlah anggota keluarga) nilai t hitungnyaadalah 2,514 sedangkan nilai t tabel untuk t (0,10)(10) = 1,812,untuk t(0,05)(10)= 2,228. Dengan demikian terbutki bahwapendapatan dan anggota rumah tangga secara statistikberpengaruh terhadap tingkat konsumsi.

Nilai koefisien X1 (pendapatan) sebesar 0,428 berartibahwa dengan asumsi (dengan menjaga) variabel X2 (jumlahanggota keluarga) konstan, setiap peningkatan pendapatansebesar Rp 1 ribu (seribu rupiah) akan meningkatkankonsumsi sebesar Rp 0,428 ribu (empat ratus dua puluhdelapan ribu rupiah). Selanjutnya, nilai koefisien X2 (anggotarumah tangga) sebesar 3,464 berarti bahwa dengan asumsi(dengan menjaga) variabel X1 (pendapatan) konstan, makasetiap tambahan satu orang anggota rumah tangga akanmeningkatkan konsumsi sebesar Rp 3,464 ribu..

Dari P-value, F hitung (juga bisa dengan caramembandingkan F hitung dengan F tabel), terlihat bahwasecara simultan atau secara bersama-sama, variabel X1 danX2 berpengaruh sangat signifikan terhadap Y. Selanjutnya, R2

yang nilainya sebesar 0,947 menunjukkan bahwa, 94,7persen variasi konsumsi disebabkan oleh pendapatan danjumlah anggota rumah tangga secara bersama-sama.(Catatan: nilai adjusted R2 ( )2R daapat digunakan jikavariabel bebas lebih dari dua).

17.3. Regresi dengan Variabel Bebas DummyDalam model regresi, variabel terikat (dependent) pada

dasarnya tidak hanya dapat dipengaruhi oleh variabel bebas(independent) kuantitatif, tetapi juga dimungkinkan olehvariabel independent kualitatif. Lalu bagaimana cara kitamemasukkan variabel independent kualitatif tersebut (yangtidak berbentuk angka) ke dalam model regresi?

Langkah yang harus dilakukan dalam memasukanvariabel kualitatif kedalam model regresi yaitu dengan cara

Page 250: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 239

variabel kualitatif tersebut harus dikuantitatifkan atributnya(cirinya) terlebih dahulu. Untuk mengkuantitatifkan atributvariabel kualitatif tersebuut, maka dibentuk variabel boneka(dummy) dengan nilai 1 dan 0. Nilai 1 menunjukkan adanyaciri kualitas, sedangkan nilai 0 menunjukkan tidak adanyaciri kualitas tersebut. Misalnya variabel jenis kelamin, jikanilai 1 digunakan untuk laki-laki maka nilai 0 menunjukkanbukan laki-laki (perempuan), atau sebaliknya. Kategori yangdiberi nilai 0 disebut kategori dasar, dalam artian bahwa per-bandingan dibuat atas kategori tersebut.

Jika variabel kualitatif tersebut lebih dari dua kategori,maka jumlah variabel dummy yang dibentuk harus sebanyakk-1, dimana k adalah banyaknya kategori variabel. Misalnyavariabel jenis pekerjaan dengan tiga kategori yaitu pekerjakasar, setengah terampil dan pekerja terampil. Untuk yangdemikian maka, dapat dibentuk dua variabel boneka ataudummy (misalnya Dk1 dan Dk2) dengan dua alternatif sebagaiberikut:

Alternatif 1Dk1=1 jika pekerja kasar

= 0 jika lainnyaDk2 = 1 jika pekerja ½ terampil.

= 0 jika lainnya

Alternatif 2Dk1 = 1 jika pekerja ½ terampil

= 0 jika lainnyaDk2 = 1 jika pekerja terampil.

= 0 jika lainnya

Pada alternatif 1,Dk1= 0, Dk2= 0 pekerja terampilDk1= 0, Dk2= 1 pekerja setengah terampilDk1= 1, Dk2= 0 pekerja kasar

Pada alternatif 2,Dk1= 0, Dk2= 0 pekerja kasar

Page 251: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

240 Bab 17. Model Ekonometrika

Dk1= 0, Dk2= 1 pekerja terampilDk1= 1, Dk2= 0 pekerja setengah terampil

Dengan menggunakan data seperti yang termuatdalam tabel di bawah ini sebagai contoh ilustratif untukaplikasi model regresi dengan menggunakan variabel bebasdummy. Misalkan saja dari 20 responden yang dijadikansampel, didapatkan informasi mengenai penghasilan, jeniskelamin, jenis pekerjaan dan pendidikan sebagai berikut:

No Penghasilan(Y)

JenisKelamin

(Ds)

Jenis Pekerjaan Pendidikan(Pd)Dk1 Dk2

1 1500000 1 0 1 122 1350000 1 1 0 113 300000 0 0 0 64 700000 0 1 0 115 2050000 1 0 1 156 600000 0 0 0 67 900000 0 0 0 108 1500000 1 1 0 179 415000 0 0 0 10

10 1350000 1 0 1 1011 700000 1 0 0 812 600000 1 0 0 913 1350000 1 1 0 1114 1000000 0 0 1 1215 1600000 1 1 0 1516 1200000 1 0 1 1217 1000000 0 1 0 1118 800000 0 0 0 919 1700000 1 0 1 1720 1650000 1 1 0 12

Page 252: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 241

Dari data di dalam tabel di atas, variabel penghasilandiukur dalam satuan Rp per bulan. Selanjutnya untukvariabel jenis kelamin dikuantifikasi dengan nilai 0 jika laki-laki dan nilai 1 jika perempuan. Selanjutnya diasumsikanterdapat tiga jenis pekerjaan yaitu pekerja kasar, pekerjasetengah terampil dan pekerja terampil. Karena ada tigakategori pekerjaan, maka dibentuk dua variabel dummy yaituDk1 dan Dk2. Kuantifikasi untuk jenis pekerjaanmenggunakan alternatif 2 sebagaimana yang dikemukakansebelumnya di atas. Selanjutnya variabel pendidikan diukurdari tahun sukses pendidikan formal.

Model regresi yang dibentuk bertujuan untuk meng-analisis pengaruh jenis kelamin, jenis pekerjaan dan tingkatpendidikan terhadap penghasilan atau pendapatan. Untukmenganalisis bagaimana pengaruh jenis kelamin, jenispekerjaan dan tingkat pendidikan terhadap pendaapatan,maka dibangun model sebagai berikut:

ii ePdDkDkDsY 4231210ˆˆˆˆˆˆ

Melalui tahapan-tahapan yang telah diberikan sepertiyang telah dilakukan pada contoh sebelumnya di atas, makaoutput SPSS hasil analisis dapat diringkas dalam bentuksebagai berikut:iY 2863 + 314075Ds + 285164Dk1 + 380204Dk2 + 63221Pd

t = (0,13) (2,55)** (1,74) (2,16)** (2,47)**

2R = 0,775F = 17,391***df= 15

Dari pengujian secara simultan (over all test) denganmenggunakan kriteria P-value dari F hitung, dapat ditarikkesimpulan bahwa, secara simultan atau secara bersama-sama, variabel jenis kelamin, jenis pekerjaan dan tingkatpendidikan berpengaruh sangat nyata (significant) terhadappenghasilan atau pendapatan. Nilai 2R sebesar 0,775

Page 253: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

242 Bab 17. Model Ekonometrika

menunjukkan bahwa 77,5 persen terjadinya variasipendapatan dapat dijelaskan atau dipengaruhi olehperbedaan jenis kelamin, perbedaan jenis pekerjaan dantingkat pendidikan secara bersama-sama.

Untuk mengetahui secara parsial (individual) apakahmasing-masing variabel berpengaruh nyata (significant)terhadap pendapatan maka dilakukan pengujian secaraparsial dengan membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel (atau menggunakan kriteria P-value). Berdasarkan haltersebut, maka variabel Jenis kelamin (Ds), jenis pekerjaanterampil (Dk2) dan tingkat pendidikan (Pd) secara parsial atauindividual menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadappendapatan, sedangkan variabel jenis pekerjaan tidakterampil (Dk1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadappendapatan.

Interpretasi dari model yang diperoleh dari analisisyaitu bahwa: dari hasil pengujian, baik secara bersama-samaatau simultan maupun secara individual atau parsial maka,dapat dijelaskan bahwa rata-rata penghasilan perempuanlebih tinggi sebesar Rp 314.075 (nilai koefisien Ds)dibandingkan penghasilan laki-laki, dengan asumsi jenispekerjaan dan tahun pendidikan mereka sama. Pekerja yangmempunyai keterampilan memiliki penghasilan lebih tinggiRp 380.204 (nilai koefisien Dk2) dibandingkan pekerja kasaryang tidak memiliki keterampilan. Tetapi tidak terdapatperbedaan rata-rata penghasilan pekerja setengah terampildengan pekerja kasar (karena koefisien Dk1 tidak signifikansecara statistik). Seterusnya, pendidikan berpengaruh positifterhadap penghasilan. Artinya setiap tambahan satu tahunpendidikan formal akan meningkatkan penghasilan sebesarRp 63.221 (nilai koefisien Pd)

Selanjutnya, jika diamati lebih jauh, penggunaanvariabel dummy dalam model di atas, pada dasarnyamengandung asumsi bahwa variabel kualitatif mempengaruhikonstanta (intersep) tetapi tidak mempengaruhi koefisienkemiringan dari berbagai regresi sub-kelompok. Asumsi ini

Page 254: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 243

dapat dihindari dengan menggunakan teknik “pooling”(mengelompokkan), dengan dasar pemikiran sebagai berikut:Misalnya, dari model regresi terdahulu:

Y = 0 + 1 Ds + 2 Pd + ei

dimana : Ds adalah dummy untuk jenis kelamin dan Pdadalah pendidikan. Model ini dapat dirubah dengan me-regresi secara terpisah antara pekerja laki-laki dan pekerjaperempuan dengan model sebagai berikut:

Regresi untuk pekerja laki-laki

Y = 0 + 1 Pd + ei

Regresi untuk pekerja perempuan

Y = 0 + 1 Pd + ei

Dua persamaan regresi tersebut di atas, memberikanempat kemungkinan hasil analisis yaitu sebagai berikut:

1. Konstanta regresi pekerja laki-laki sama dengan pekerjaperempuan, sedangkan koefisien kemiringannya berbeda(α0 = λ0, α1 ≠ λ1)

2. Konstanta regresi pekerja laki-laki berbeda dengan pekerjaperempuan, sedangkan koefisien kemiringannya sama (α0

≠ λ0, α1 = λ1)3. Konstanta dan koefisien kemiringan regresi pekerja laki-

laki berbeda dengan pekerja perempuan (α0 ≠λ0, α1 ≠ λ1)4. Konstanta dan koefisien kemiringan regresi pekerja laki-

laki sama dengan pekerja perempuan (α0 = λ0, α1 = λ1)

Semua kemungkinan tersebut di atas dapat diujidengan mengelompokkan (pool) semua sampel laki-laki dansampel perempuan, dengan memodifikasi model menjadisebagai berikut:

Page 255: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

244 Bab 17. Model Ekonometrika

Y = 0 + 1 Ds + 2 Pd + 3 (Ds.Pd) + ei

Model ini mempunyai variabel tambahan yaitu Ds.Pd yangmerupakan variabel yang diperoleh dari perkalian nilai Dsdan nilai Pd. Implikasi dari model ini adalah sebagai berikut:

Jika Ds=0 (laki-laki), maka model-nya menjadi :

Y = 0 + 2 Pd + ei, setara dengan Y = 0 + 1 Pd + ei

Jika Ds=1 (perempuan), maka model menjadi :

Y = (0 + 1) + (2 + 3 )Pd + ei, setara dengan Y = 0 + 1 Pd + ei

Dari data yang telah diberikan pada contoh di atas,dan dengan menggunakan program SPPS untuk meregresisecara terpisah yaitu untuk pekerja perempuan dan pekerjalaki-laki. Dari hasil analisis didapatkan persamaan regresisebagai berikut:

Regresi pekerja laki-laki : Y = -36115 + 80052 Pd

Regresi pekerja perempuan : Y = 91058 + 103740 Pd

Dengan teknik “pooling” modifikasi dari model tersebut, danmelalui perhitungan SPSS, dihasilkan persamaan regresinyasebagai berikut:

Y = -36115 -127173 Ds + 80052 Pd + 23688 DsPd

Jika Ds=0 (laki-laki), maka persamaan regresinya tersebutmenjadi:

Y = -36115 -127173 (0) + 80052 Pd + 23688 (0)PdY = -36115 + 80052 Pd

Jika Ds=1 (perempuan), maka persamaan regresinya tersebutmenjadi :

Page 256: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 245

Y = -36115 -127173 (1) + 80052 Pd + 23688 (1)PdY = -36115 -127173 + 80052 Pd + 23688 PdY = -1242495 + 103740 Pd

17. 4. Bentuk Fungsional Model RegresiLinear

Model-model regresi yang dikemukakan sebelumnya diatas adalah model-model yang linear dalam paramater danvariabel. Namun, pengertian regresi linear yang lebih umumadalah regresi tersebut linear dalam parameter (atau yangsecara intrinsik bisa dibuat linear melalui transformasivariabel), sedangkan variabelnya boleh saja bersifat linearatau tidak. Misalnya, persamaan Y = β0+ β1Xi2 dapatdigolongkan sebagai regresi linear, karena paramaternya (β1)bersifat linear, meskipun variabelnya (Xi2) tidak bersifatlinear.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikembangkan berba-gai berbagai bentuk fungsional dari model-model regresi yaitusebagai berikut:

1. Model Double-Log

Model double-log adalah model regresi yang meng-gunakan bilangan logaritma (log) atau logaritma natural (ln)pada variabel terikat (dependent) maupun pada variabelbebas (independent). Misalnya dalam suatu penelitiandigunakan model analisis yaitu sebagai berikut:

Yi = β0Xiβ1eui

Model tersebut dilihat dari parameternya merupakan modeltidak linear, tetapi secara intrinsik bisa dibuat linear denganmelakukan transformasi model dalam bentuk double lognatural sebagai berikut:

lnYi = lnβ0 + β1lnXi + ui

Page 257: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

246 Bab 17. Model Ekonometrika

ln = logaritma natural (logaritma dengan bilangan dasar e =2,71828). Jika α adalah lnβ0, Yi* adalah lnYi dan Xi* adalahlnXi , maka persamaan tersebut dapat ditulis kembalimenjadi:

Yi* = α + β1Xi*+ ui

Model double log merupakan model yang mempunyaikelebihan dibandingkan model regresia biasa. Kelebihantersebut yaitu bahwa, koefisien β1 dapat ditafsirkan sebagaielastisitas yaitu persentase perubahan variabel Y (variabelterikat/dependent) sebagai akibat persentase perubahanvariabel X (variabel bebas/independent). Dengan demikian,jika dimisalkan X merupakan harga dan Y adalahpermintaan, maka koefisien β1 dapat diinterpretasikansebagai elastisitas harga.

Dalam aplikasi program SPSS, untuk mengestimasimodel double-log ini, maka nilai-nilai observasi (X dan Y)terlebih dahulu di transformasi ke dalam nilai logaritmanatural. Selanjutnya dilakukan estimasi seperti proseduruntuk estimasi regresi (regresi sederhana maupun regresiberganda) seperti yang dijelaskan sebelumnya.

2. Model SemilogModel semilog adalah model dimana hanya salah satu

variabel (Y atau X) yang ditransformasi dalam bentuklogaritma. Bentuk model semilog dapat ditulis sebagaiberikut:

lnYi = α0 + α1Xi + ui

atauYi = β0 + β1lnXi + ui

α1 mengukur perubahan relatif (persentase) Y yangdisebabkan oleh perubahan absolut dari X. Model ini disebutdengan model pertumbuhan tetap, dan digunakan untukmengukur tingkat pertumbuhan yang konstan sepanjangwaktu seperti trend kesempatan kerja, produktivitas, dan lain

Page 258: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 247

sebagainya. β1 mengukur perubahan absolut Y yangdisebabkan oleh perubahan relatif (persentase) dari X.

3. Model ResiprokalModel resiprokal juga cukup populer digunakan dalam

penelitian-penelitian ekonomi. Model ini dapat dirumuskansebagai berikut:

ii

i uX

Y

110

Model ini meskipun tidak linear dalam variabel (1/Xi) tetapilinear dalam parameter (β1), karenanya masih dikategorikansebagai model regresi linear.

Model resiprokal ini memiliki sifat dimana variabelterikat (Y) akan turun secara kontinyu pada saat variabelbebas (X) meningkat, dan jika X sangat besar, maka Y akanmemiliki nilai mendekati β1. Oleh karenanya, model ini bisadigunakan untuk menggambarkan perilaku biaya produksitetap rata-rata (Avarage Fixed Cost), dimana AFC (Y) akanmenurun secara kontinyu ketika X (produksi) meningkat(karena biaya tetap dibebankan pada jumlah unit produksiyang lebih banyak).

Dalam aplikasi SPSS, untuk mengestimasi modelresiprokal ini, nilai observasi X terlebih dahulu ditransformasidalam bentuk perhitungan 1/X. Selanjutnya dilakukanestimasi seperti prosedur untuk estimasi regresi seperti yangdijelaskan sebelumnya.

17.5. Model Pilihan KualitatifModel pilihan kualitatif (Models of Qualitative Choice)

adalah model dimana variabel terikat dalam model regresimelibatkan dua atau lebih pilihan kualitatif. Dengan kata lainvariabel terikat mempunyai skala pengukuran nominal atauordinal.

Page 259: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

248 Bab 17. Model Ekonometrika

Ketika variabel bebas memiliki skala pengukurannominal atau ordinal, kita dapat membentuk variabel dummydan mengestimasi persamaan regresi dengan metode OLS(Ordinary Least Square) sebagaimana yang telah dibahassebelumnya. Namun demikian, jika variabel terikat memilikiskala pengukuran nominal atau ordinal, estimasi meng-gunakan metode OLS akan menghasilkan permasalahan yangterkait dengan pelanggaran asumsi-asumsi klasik statistik,terutama asumsi residual yang berdistribusi normal danasumsi homoskedastisitas (penjelasan teknis pelanggaranasumsi ini dapat dilihat pada buku-buku ekonometrika).

Banyak model pilihan kualitatif dan metodeestimasinya. Namun, dalam bagian ini hanya akan diberikanmodel logit dengan berbagai variasinya. Model logit selainlebih sering digunakan, interpretasi modelnya juga lebihsederhana dibandingkan dengan model-model pilihankualitatif lainnya.

Model logit juga dapat dibedakan atas skala pengukur-an dan banyaknya kategori data pada variabel terikatnyasebagai berikut:

1. Model Binary Logit.Model binary logit adalah model dengan variabel terikat

hanya terdiri dari dua kategori. Misalnya model untukmemprediksi keputusan individu membeli mobil atau tidak.Contoh lain, misalnya model yang menganalisis pengaruhfaktor-faktor sosial ekonomi terhadap terlibat atau tidaknyawanita dalam angkatan kerja.

2. Model Multinomial LogitModel multinominal logit adalah model dengan variabel

terikat memiliki lebih dari dua kategori dan berskala nominal.Misalnya model yang memprediksi keputusan pemilih dalammemilih antara partai sosialis, nasionalis atau partai berbasisagama.

Page 260: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 249

3. Model Ordinal LogitModel ordinal logit adalah model dengan variabel

terikat memiliki lebih dari dua kategori dan berskala ordinal.Misalnya model yang memprediksi keputusan konsumendalam berbelanja antara pasar tradisional, pasar semi-modern dan pasar modern (supermarket atau hipermarket).

Dalam mengestimasi model logit juga terdapatbeberapa metode yaitu metode maximum likelihood,noninteractive weighted least square dan discriminant functionanalysis. Namun demikian, metode yang umum digunakandalam software paket-paket statistik adalah metode maximumlikelihood (termasuk program SPSS yang akan dibahasberikut ini).

Pada bagian ini, hanya akan dijelaskan contoh modelbinary logit dan estimasinya dengan menggunakan programSPSS. Sebagai contoh ilustratif, misalnya ingin diprediksipengaruh umur, jenis kelamin dan pendapatan terhadappembelian mobil. Berdasarkan hasil survai terhadap 48responden, didapatkan datanya sebagai berikut:

Page 261: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

250 Bab 17. Model Ekonometrika

No Y X1 X2 X3 No Y X1 X2 X31 0 39 1 0 25 0 40 0 12 0 39 1 0 26 0 41 0 13 0 47 1 0 27 0 40 0 24 0 44 1 0 28 1 38 1 05 0 33 1 0 29 1 36 0 06 0 38 1 0 30 1 31 0 07 0 41 1 0 31 1 35 1 08 0 40 1 1 32 1 45 1 19 0 39 1 1 33 1 34 0 2

10 0 38 1 2 34 1 38 0 211 0 33 1 2 35 1 35 0 212 0 40 1 2 36 1 38 0 213 0 35 1 2 37 1 34 0 214 0 40 1 1 38 1 45 0 215 0 37 1 1 39 1 41 1 216 0 26 1 1 40 1 49 1 217 0 40 0 0 41 1 44 0 218 0 40 0 0 42 1 55 1 219 0 37 0 0 43 1 45 1 220 0 30 0 0 44 1 38 0 221 0 41 0 1 45 1 44 0 122 0 35 0 1 46 1 44 0 123 0 30 0 0 47 1 42 0 224 0 37 0 1 48 1 33 0 2

Dari data di atas dinyatakan bahwa Y merupakanvariabel terikat dengan nilai = 1, jika konsumen membelimobil, dan nilai = 0 jika konsumen tidak membeli mobil.Selanjutnya variabel bebasnya (independent) adalah X1 yangmerupakan umur responden (dihitung dalam tahun), dan X2

Page 262: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 251

yang merupakan variabel dummy yaitu nilai 1, jika konsumenberjenis kelamin wanita, dan nilai 0 jika konsumen berjeniskelamin pria. Selanjutnya variabel dummy pendapatan yaituX3, nilai 0 jika konsumen berpendapatan rendah, dan nilai 1jika konsumen berpendapatan sedang serta nilai 2 jikakonsumen berpendapatan tinggi.

Dengan menggunakan data sebanyak 48 respondenseperti yang termuat pada tabel di atas, maka dapatdiestimasi bagaimana pengaruh umur, jenis kelamin danpendapatan terhadap pembelian mobil. Untuk itu dapatdigunakan program SPPS. Tahapan-tahapan estimasi dalamprogram SPSS sebagai berikut:

1. Setelah data diinput dalam lembar kerja SPSS kemudianklik Analyze selanjutnya Regression dan berikutnya BinaryLogistic , sehingga muncul tampilan dalam layar sebagaiberikut:

Page 263: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

252 Bab 17. Model Ekonometrika

2. Masukkan variabel Y sebagai variable dependent dengancara klik Y di kotak kiri, kemudian klik tanda panahdisamping kotak Dependent. Masukkan X1, X2 dan X3

kedalam kotak Covariates, dengan cara klik masing-masingvariable, kemudian klik tanda panah disamping kotakcovariates.

3. Selanjutnya, karena variabel X3 merupakan variabelpeubah (contoh) kategori (ordinal) dengan lebih dari duakategori (yaitu nilai 0 untuk pendapatan rendah, nilai 1untuk pendapatan sedang dan nilai 2 untuk pendapatantinggi) maka diubah terlebih dahulu ke dalam 2 variabeldummy, untuk mengembangkan model yang logis danmudah diinterpretasikan. Pengembangan model dilakukansebagai berikut: (ini sama dengan prosedur regresi denganvariabel bebas dummy sebelumnya)

X3_1 = 1, jika konsumen berpendapatan menengah0, jika selainnya

X3_2 = 1, jika konsumen berpendapatan tinggi0, jika selainnya

Untuk mengkonversi data ini dalam program SPSS dengancara klik Categorical dari tampilan di atas, maka akanmuncul tampilan berikut:

Page 264: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 253

Selanjutnya, klik X3, klik tanda panah disampingCategorical Covariates. Pilih Reference Category denganFirst, kemudian klik Change dan Continue. Selanjutnyaklik OK.

4. Setelah klik OK akan keluar output SPSS untuk regresilogit sebagai berikut (disini hanya ditampilkan bagian-bagian terpenting saja yang akan dibahas):

5.

Categorical Variables Codings

FrequencyParameter coding

(1) (2)X3

0 16 .000 .0001 13 1.000 .0002 19 .000 1.000

Page 265: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

254 Bab 17. Model Ekonometrika

Omnibus Tests of Model CoefficientsChi-square df Sig.

Step 1 Step 18.131 4 .001Block 18.131 4 .001Model 18.131 4 .001

Variables in the EquationB S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a X1 .142 .084 2.838 1 .092 1.153

X2 -1.602 .795 4.065 1 .044 .201

X3 8.783 2 .012

X3(1) -.712 .992 .515 1 .473 .491

X3(2) 1.864 .833 5.011 1 .025 6.450

Constant -5.637 3.150 3.202 1 .074 .004

Print-out pada tabel pertama di atas menjelaskantransformasi variabel X3 dengan kategori 0; 1 dan 2 menjadidua variabel dummy yaitu X3_1 dan X3_2. Seperti yang terlihatdari tabel tersebut, variabel X3_1 bernilai 1 untuk kategori 1(pendapatan menengah) dan nilai 0 untuk kategori lainnya.Variabel X3_2 bernilai 1 untuk kategori 2 (pendapatan tinggi)dan nilai 0 untuk kategori lainnya. Dengan demikian, kategori0 (pendapatan rendah) akan bernilai 0 baik pada variabel X3_1

dan X3_2.

Print-out di tabel kedua di atas merupakan nilai Khi-kuadrat (χ2) dari model regresi. Sebagaimana halnya modelregresi linear dengan metode OLS, kita juga dapat melakukanpengujian arti penting model secara keseluruhan. Jikametode OLS menggunakan uji F, maka pada model logitmenggunakan uji G. Statistik G ini menyebar menurutsebaran Khi-kuadrat (χ2). Karenanya dalam pengujiannya,nilai G dapat dibanding-kan dengan nilai χ2 tabel pada α

Page 266: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 255

tertentu dan derajat bebas k-1. (kriteria pengujian dan carapengujian persis sama dengan uji F pada metode regresi OLS).Tetapi, kita juga bisa melihat nilai p-value dari nilai G ini yangbiasanya ditampilkan oleh sofware-software statistik,termasuk SPSS.

Dari output SPSS, didapatkan nilai χ2 sebesar 18,131dengan p-value 0,001. Karena nilai ini jauh dibawah 10 %(jika menggunakan pengujian dengan α =10%), atau jauhdibawah 5% (jika menggunakan pengujian dengan α =5%),maka dapat disimpulkan bahwa model regresi logistik secarakeseluruhan signifikan atau dapat menjelaskan ataumemprediksi kepu-tusan konsumen dalam membeli mobil.

Print-out di tabel ketiga memberikan estimasi koefisienmodel dan pengujian hipotesis parsial dari koefisien model.Dalam pelaporannya, model regresi logistiknya dapatdituliskan sebagai berikut:

.1

1)(ˆ

)0( 3243132211 iiii XXXXii exPY

Dari output SPSS di atas menjadi sebagai berikut:

)864.1712.01602.142.0637.5( 32312111

)(ˆiiii XXXXii e

xPY

Model ini merupakan model peluang membeli mobil[(P(xi)] yang dipengaruhi oleh faktor-faktor umur, jeniskelamin dan pendapatan. Model tersebut adalah bersifat non-linear dalam parameter. Selanjutnya, untuk menjadikanmodel tersebut linear, dilakukan transformasi denganlogaritma natural, (transformasi ini yang menjadi hal pentingdalam regresi logistik dan dikenal dengan istilah ”logittransformation”), sehingga menjadi (pembahasan lebih rinci,silakan dibaca buku-buku ekonometrika):

Page 267: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

256 Bab 17. Model Ekonometrika

iiiii XXXXxiP

xPxig 323121 864.1712.0602.1142.0637.5

)(1)(

ln)(

Nilai 1-P(xi) adalah peluang tidak membeli mobil,sebagai kebalikan dari P(xi) sebagai peluang membeli mobil.Oleh karenanya, ln [P(xi)/1-P(xi)] secara sederhana merupakanlog dari perbandingan antara peluang membeli mobil denganpeluang tidak membeli mobil. Oleh karenanya juga, koefisiendalam persamaan ini menunjukkan pengaruh dari umur,jenis kelamin dan pendapatan terhadap peluang relativeindividu membeli mobil yang dibandingkan dengan peluangtidak membeli mobil.

Selanjutnya, untuk menguji faktor mana yangberpengaruh nyata terhadap keputusan pilihan membelimobil tersebut, dapat menggunakan uji signifikansi dariparameter koefisien secara parsial dengan statistik uji Wald,yang serupa dengan statistik uji t atau uji Z dalam regresilinear biasa, yaitu dengan membagi koefisien terhadapstandar error masing-masing koefisien.

Dari output SPSS ditampilkan nilai Wald dan p-value-nya. Berdasarkan nilai p-value (dan menggunakan kriteriapengujian α = 10%), dapat dilihat seluruh variabel (kecualiX3_1), berpengaruh nyata (memiliki p-value dibawah 10%)terhadap keputusan membeli mobil.

Lalu, bagaimana interpretasi koefisien regresi logit daripersamaan di atas ? Dalam model regresi linear, koefisien βi

menunjukkan perubahan nilai variabel dependent sebagaiakibat perubahan satu satuan variabel independent. Hal yangsama sebenarnya juga berlaku dalam model regresi logit,tetapi secara matematis sulit diinterpretasikan.

Koefisien dalam model logit menunjukkan perubahandalam logit sebagai akibat perubahan satu satuan variabelindependent. Interpretasi yang tepat untuk koefisien initentunya tergantung pada kemampuan menempatkan artidari perbedaan antara dua logit. Oleh karenanya, dalammodel logit, dikembangkan pengukuran yang dikenal dengan

Page 268: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 257

nama odds ratio (ψ). Odds ratio untuk masing-masing variabelditampilkan oleh SPSS sebagaimana yang terlihat tabel diatas (kolom Exp(B)).

Odds ratio dapat dirumuskan: ψ = eβ, dimana e adalahbilangan 2,71828 dan β adalah koefisien masing-masingvariabel. Sebagai contoh, odds ratio untuk variabel X2 = e-0.1602

= 0,201 (lihat output SPSS).

Dalam kasus variabel X2 (jenis kelamin dimana 1 =wanita dan 0 = pria), dengan odds ratio sebesar 0,201 dapatdiartikan bahwa peluang wanita untuk membeli mobil adalah0,201 kali dibandingkan pria, jika umur dan pendapatanmereka sama. Artinya wanita memiliki peluang lebih rendahidalam membeli mobil dibandingkan pria.

Dalam kasus variabel X1 (umur), dengan odds ratiosebesar 1,153 dapat diartikan bahwa konsumen yangberumur lebih tua satu tahun peluang membeli mobilnyaadalah 1,153 kali dibandingkan konsumen umur yang lebihmuda (satu tahun), jika pendapatan dan jenis kelaminmereka sama. Artinya orang yang lebih tua memiliki peluangyang lebih tinggi dalam membeli mobil.

Dalam konteks umur ini (yang merupakan variabeldengan skala rasio), hati-hati menginterpretasikan nilaiperbedaan peluangnya. Jika perbedaan umur lebih dari 1tahun, misalnya 10 tahun, maka odds rationya akan menjadi4,14, yang diperoleh dari perhitungan sebagai berikut: ψ=e(10 x

0.142) . Artinya peluang membeli mobil konsumen yangberumur lebih tua 10 tahun adalah 4,14 kali dibandingkankonsumen yang lebih muda (10 tahun) darinya.

Selanjutnya, dalam konteks variabel pendapatan,terlihat bahwa X3-1 tidak berpengaruh signifikan. Artinya,peluang membeli mobil antara konsumen pendapatan sedangdan pendapatan rendah adalah sama saja. Sebaliknya, untukX3-2, dapat diinterpretasikan bahwa peluang membeli mobilkonsumen pendapatan tinggi adalah 6,45 kali dibandingkanpendapatan rendah, jika umur dan jenis kelaminnya sama.

Page 269: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

258 Bab 17. Model Ekonometrika

17. 6. Model Autoregresif dan LagModel autoregresif dan lag (Distributed-Lag) adalah

model dimana pada variabel bebasnya termasuk satu ataulebih nilai masa lalu (lagged) dari variabel terikat. Model lagyang didistribusikan adalah model regresi dimana padavariabel bebas tidak hanya mencakup nilainya pada saat ini,tetapi juga nilai masa lalu dari variabel bebas tersebut.

Contoh model autoregresif:

Yt = 0 + Xt + γYt-1 + ut

Contoh model Lag yang Didistribusikan:

Yt = 0 + 1Xt + 2Xt-1 + 3Xt-2 + ut

Dimana :Yt = nilai variabel terikat saat iniYt-1 = nilai variabel terikat periode sebelumnyaXt = nilai variabel terikat saat iniXt-1,2 = nilai variabel bebas periode sebelumnya

Penaksiran Model AutoregresifTerdapat tiga bentuk khusus yang terkenal dari model

autoregresif ini yaitu :

1. Model KoyckY = 0(1-) + 1Xt + Yt-1 + vt

dimana vt = (ut – ut-1)

2. Model Harapan AdaptifY = 0 + 1Xt + (1 - ) Yt-1 + vt

dimana: vt = ut – (1 - ) ut-1

3. Model Penyesuaian ParsialY = 0 + 1Xt + (1- )Yt-1 + ut

Untuk model Koyck dan model Harapan Adaptif,penggunaan analisis OLS tidak dapat diterapkan. Tidak dapatditerapkannya analisis OLS pada model Koyck dan HarapanAdaptif, karena variabel bebas Yt-1 cenderung untuk

Page 270: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 259

berkorelasi dengan kesalahan vt. Melalui asumsi regresiklasik, fakta ini akan menyebabkan penaksir OLS yangdihasilkan akan bias dan juga tidak konsisten. Tetapi modelpenyesuaian parsial dapat ditaksir dengan metode OLS,karena secara statistik tetap akan menghasilkan taksiranyang konsisten meskipun taksiran tersebut cenderung biaspada sampel terbatas atau kecil.

Sebagai pengantar ke pemahaman model-modelekonometrik lebih lanjut, maka pada bagian ini akandiberikan contoh aplikasi penaksiran model autoregresifdengan pendekatan model penyesuaian parsial. Misalnya,model ini digunakan untuk memprediksi pengaruh hargagabah terhadap produktivitas lahan padi. Diasumsikanbahwa produktivitas lahan pada saat ini (Yt) tidak hanyadipengaruhi oleh harga gabah saat ini (Xt), tetapi juga olehproduktivitas lahan periode sebelumnya (Yt-1). Untukmenganalisis bagaimana pengaruh harga gabah terhadapproduktivitas lahan padi digunakan data timjeseries sebagaiberikut:

Tahun Produktivitas(kuintal/hektar)

Harga Gabah(Rp/kg)

1994 30.2 10271995 28.7 10301996 30.1 12001997 32.4 11681998 38.7 12451999 46.9 13672000 56.4 16002001 57.0 15482002 56.7 16762003 63.4 18002004 63.9 17622005 60.0 15002006 62.7 2067

Page 271: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

260 Bab 17. Model Ekonometrika

2007 65.0 2000

Untuk mengestimasi model tersebut di atas, makatahapan-tahapan dalam penggunaan program SPSS adalahsebagai berikut:

1. Masukan (input) data tahun, produktivitas dan hargagabah dari tabel di atas.

2. Bentuk atau buat variabel baru, yaitu Produktivitas tahunsebelum-nya (Yt-1) dengan cara klik Transform > CreateTime Series. Setelah itu akan muncul dilayar monitortampilan sebagai berikut:

Pada kotak Function, pilih Lag. Selanjutnya pada Orderketik angka 1, kemudian klik Y dan masukkan ke kotakVariable. Selanjutnya klik OK, dan selanjutnya akanterbentuk satu variabel baru dalam worksheet SPSSseperti berikut:

Page 272: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 261

Kolom Tahun, Y dan X adalah data yang diinputkan,sedangkan kolom Y_1 merupakan variabel baru yangdihasilkan dari proses transformasi tadi.

3. Estimasi persamaan regresi dengan cara seperti regresilinear berganda yang telah dikemukakan sebelumnya.Variabel bebas dalam hal ini selain X juga dimasukkanY_1.Dari hasil analisis diperoleh ringkasan output SPSS yaitusebagai berikut:

Yt = -0.258 + 0,015Xt + 0,645Yt-1 R2 = 0,952(4.822) (0,006) (0,135) df = 10

t = (-0,524) (2,454)** (4,761)*** F = 98,758***

Page 273: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

262 Bab 17. Model Ekonometrika

Pada pendekatan penyesuaian parsial, persamaan yangdihasilkan melalui metode OLS tersebut dinamakan denganpersamaan jangka pendek. Dari model tersebut dapatdikemukakan bahwa, dalam jangka pendek, harga gabahtahun ini dan produktivitas lahan sawah tahun yang lalumempengaruhi produktivitas lahan sawah tahun ini.

Untuk mendapatkan persamaan jangka panjang,terlebih dahulu dihitung koefisien penyesuaian (δ) denganrumus: (1 – koefisien Yt-1) = 1 – 0,645 = 0,355.

Selanjutnya, persamaan jangka panjang dihitung dengan carasebagai berikut:

tt XY355.0

015.0

355.0

258.0*

tt XY 042.0727.0*

Penaksiran Model Lag yang DidistribusikanDalam pendekatan ini model regresi ditaksir dengan

cara melangkah maju secara berurutan; yaitu mula-mulameregresi Y atas Xt, kemudian Y atas Xt dan Xt-1, kemudianmeregresi Y atas Xt, Xt-1 dan Xt-2, dan seterusnya. Prosedurberurutan ini berhenti ketika koefisien regresi dari lag mulaimenjadi tidak signifikan secara statistik dan/atau koefisiendari setidak-tidaknya satu variabel berubah tanda dari positifke negatif atau sebaliknya.

Secara teknis, prosedur di SPSS relatif sama denganpembahasan-pembahasan sebelumnya, sehingga tidak perludijelaskan lebih lanjut. Untuk mendapatkan Xt-1, Xt-2 danseterusnya, juga sama seperti mendapatkan Yt-1 yang telahdijelaskan sebelumnya.

Page 274: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 17. Model Ekonometrika 263

Page 275: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 265

BAB

18

ANALISISSTATISTIK

NON-PARAMETRIK

Page 276: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

266 Bab 18. Model Ekonometrika

Pada bab ini akan dibahas mengenai statistik non-parametrik sebagai alternatif analisis statistik parametrik dalampengolahan dan pengujian hipotesis untuk penelitian. Bab ini secaraumum hanya memberikan beberapa pengantar ke arah pemahamanyang lebih mendalam terhadap statistik non-parametrik. Olehkarenanya, untuk mendalami topik ini, pembaca disarankan untukmengacu kepada berbagai literatur yang membahas secara khususmengenai topik ini. Diantara buku yang dapat dibaca dan jugamenjadi acuan dalam bagian ini adalah Siegel dan Castellan (1988),Conover (1980), Sprent (1991) dan Daniel (1991).

Selain itu, dalam bab ini juga akan diberikan beberapacontoh kasus dan aplikasi perhitungannya secara manual sertapenggunaan paket program statistik yaitu SPSS Versi 17. Untukmendapatkan pemahaman yang lebih terperinci mengenai pengo-lahan data dengan SPSS dalam statistik nonparametrik, pembacadapat merujuk diantaranya pada Pratisto (2009) dan Santoso (2006).

18.1. Statistik Parametrik dan NonparametrikSecara garis besar, statistika dapat dibagi atas Sta-tistik

Deskriptif dan Statistik Inferensial/Induktif. Statistik deskriptifmencakup prosedur, proses dan tahapan dalam pencatatan dan peringkasanhasil-hasil pengamatan secara kuantitatif. Dalam pengertian lainstatistik deskriptif mempelajari cara-cara pengumpulan, penyu-sunan, dan penyajian data suatu penelitian. Tujuan utama daristatistik deskriptif adalah untuk membantu menggambarkan faktadalam rangka memudahkan membaca serta memahami maknadata.

Statistik induktif adalah statistik yang terkait dengan penarikankesimpulan serta pengambilan keputusan berda-sarkan fakta. Dalampengertian lain, statistik induktif juga didefinisikan sebagai statistik yangmempelajari cara-cara penarikan suatu kesimpulan dari suatu populasitertentu berdasarkan sebagian data (sampel) yang dikumpulkan. Dalampenarikan kesimpulan tersebut, statistik induktif mengacu kepadasuatu pengujian hipotesis tertentu.

Page 277: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 267

Selanjutnya, dalam statistika indukif, berbagai prosedur danuji statistik yang dapat digunakan pada dasarnya dapat dikelom-pokkan menjadi dua kelompok, yakni kelompok Statistik Parametrikdan kelompok Statistik Nonparametrik. Uji Statistik Parametrik ialahsuatu uji yang model-nya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu(asumsi-asumsi) dari sebaran (distribusi) data populasinya.Sedangkan statistik parametik lebih banyak digunakan untukmenganalisis data yang berskala interval dan rasio dengan dilandasiasumsi tertentu seperti normalitas. Seberapa jauh makna hasil suatuuji parametrik tergantung pada validitas asumsi-asumsi tersebut.Selain itu, jika dilihat dari jumlah datanya, biasanya data berjumlahbesar, sekurang-kurangnya lebih besar atau sama dengan 30 data.Semakin besar data, maka akan mendekati asumsi normal.

Uji Statistik Non-Parametrik ialah suatu uji statistik yang tidakmemerlukan adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasinya(belum diketahui sebaran datanya dan tidak perlu berdistribusi normal).Oleh karenanya statistik ini juga dikemukakan sebagai statistikbebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameterpopulasinya, baik normal atau tidak). Statistik nonparametrik dapatdigunakan untuk menganalisis data yang berskala nominal atauordinal. Data berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar normal.Dari segi data, pada dasarnya data berjumlah kecil, yakni kurangdari 30 data atau observasi.

18.2. Keunggulan/Kelemahan Nonparametrik18.2.1. Keunggulan Statistik Nonparametrik

Analisis statistik nonparametrik mempunyai beberapakeunggulan dibandingkan analisis statistik parametrik. Keunggulandari analisis statistik non-paramterik yaitu:

1. Asumsi yang diperlukan dalam uji-uji statistik non-para-metrikrelatif lebih sedikit (lebih longgar), sehingga kemungkinan untukdigunakan secara salahpun kecil. Jika pemeriksaan data menun-jukkan bahwa salah satu atau beberapa asumsi yang mendasari

Page 278: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

268 Bab 18. Model Ekonometrika

uji statistik parametrik (misalnya mengenai sifat distribusi data)tidak terpenuhi, maka statistik nonparametrik lebih sesuaiditerapkan dibandingkan dengan statistik parametrik.

2. Perhitungan-perhitungannya dapat dilaksanakan dengan cepatdan mudah, sehingga dapat dijadikan bahan pertim-banganpenting jika hasil pengkajian harus segera tersaji.

3. Konsep-konsep dan metode-metode ujinya lebih mudah di-pahami, sehingga menguntungkan bagi para peneliti dengandasar matematika serta statistika yang relatif kurang memadai.

4. Uji-uji pada statistik nonparametrik dapat diterapkan jika penelitimenghadapi keterbatasan data yang tersedia, dimana data telahdiukur menggunakan skala pengukuran yang lemah (nominalatau ordinal).

5. Efisiensi teknik-teknik nonparametrik lebih tinggi dibandingkandengan metode parametrik untuk jumlah sampel yang sedikit

18.2.2. Kelemahan Statistik NonparametrikDisamping memiliki keunggulan, analisis statistik non-

parametrik juga mempunyai kelamahan. Kelemahan dari analisisstatistik nonparametrik dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Jika asumsi uji statistik parametrik terpenuhi, penggunaan ujinonparametrik meskipun lebih cepat dan sederhana, akanmenyebabkan pemborosan informasi.

2. Prinsip perhitungan dalam statistik non-parametrik memangrelatif lebih sederhana, namun demikian pekerjaan hitung-menghitung (arithmetic)-nya sendiri seringkali membutuhkanbanyak tenaga serta menjemukan.

3. Efisiensi teknik-teknik nonparametrik relatif lebih rendahdibandingkan dengan metode parametrik untuk jumlah sampelyang besar

Page 279: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 269

18.3. Model-model Analisis Non-parametrikSebagaimana yang dikemukakan sebelumnya, statistik non-

parametrik adalah valid dengan asumsi yang longgar serta teorinyarelatif luwes. Karenanya metode ini relatif serba bisa atau serbaguna, memiliki banyak alternatif prosedur dan mudah diaplikasi-kan dalam banyak metode-metode analisis baru.

Mengingat banyaknya alternatif prosedur statistik non-parametrik menyebabkan berbagai literatur memberikan pengelom-pokan kategori statistik nonparametrik dengan berbagai cara yangberbeda. Namun demikian, secara sederhana dan berdasarkanprosedur yang sering digunakan, uji-uji statistik nonparametriktersebut diantaranya dapat dikelompokkan atas kategori berikut:

1). Prosedur untuk data dari sampel tunggal.

2). Prosedur untuk data dari dua kelompok atau lebih sampel bebas(independent).

3). Prosedur untuk data dari dua kelompok atau lebih sampelberhubungan (dependent)

4). Korelasi peringkat dan ukuran-ukuran asosiasi lainnya

1).Prosedur untuk Data dari Sampel Tunggal

Prosedur ini terutama sesuai untuk tujuan menduga danmenguji hipotesis parameter populasi seperti ukuran tendensisentral. Dalam statistik parametrik, ukuran tendensi sentral yangumum adalah rata-rata dan median, dan meng-gunakan uji t (yangberlandaskan distribusi t-student) untuk pengujian hipotesisnya.Namun demikian, uji t berasumsi bahwa populasi dari sampel yangdiambil berdistribusi normal. Jika asumsi ini tidak terpenuhi, akanmempengaruhi kesimpulan pengujian hipotesis.

Prosedur non parametrik untuk menduga tendensi sentraldiantaranya adalah uji tanda untuk sampel tunggal dan uji peringkatbertanda Wilcoxon. Selain pengukuran tendensi sentral, juga tersedia

Page 280: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

270 Bab 18. Model Ekonometrika

prosedur nonparametrik untuk sampel tunggal dalam pengukuranproporsi populasi yaitu uji binomial dan uji kecenderungan (trend)data berdasarkan waktu yaitu uji Cox-Stuart.

2). Prosedur untuk Sampel Independen.

Prosedur ini digunakan ketika ingin membandingkan duavariabel yang diukur dari sampel yang tidak sama (bebas). Misalnyasampel diambil berasal dari dua populasi yaitu populasi rumahpedagang sate dan populasi pedagang bakso, dan ingin memban-dingkan rata-rata pendapatan diantara kedua kelompok pedagangini.

Dalam statistik parametrik, untuk membandingkan nilairata-rata dua kelompok sampel independen, dapat digunakan uji t(t-test). Alternatif nonparametrik untuk uji ini diantaranya adalahWald-Wolfowitz runs test, Mann-Whitney U test dan KolmogorovSmir-nov two-sample test. Selanjutnya, jika kelompok yang diperban-dingkan lebih dari dua, dalam statistik parametrik dapat meng-gunakan analisis varians (ANOVA/MANOVA), dan sebagai alter-natifnya pada statistik non-parametrik diantaranya adalah analisisvarians satu arah berdasarkan peringkat Kruskal-Wallis dan Mediantest.

3). Prosedur untuk Sampel Dependen.

Prosedur ini digunakan ketika ingin membandingkan duavariabel yang diukur dari sampel sama (berhubungan). Misalnyaingin mengetahui perbedaan produktivitas kerja, dengan pengu-kuran yang dilakukan pada sampel pekerja yang sama baik sebelummaupun sesudah pelatihan dilakukan.

Pada statistik parametrik, jika ingin membandingkan duavariabel yang diukur dalam sampel yang sama, dapat menggu-nakan uji t data berpasangan. Sebaliknya, alternatif non-parametrikuntuk uji ini adalah Sign test dan Wilcoxon’s matched pairs test. Jikavariabel diteliti bersifat dikotomi, dapat menggunakan McNemar’s

Page 281: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 271

Chi-Square test. Selanjutnya, jika terdapat lebih dari dua variabel,dalam statistik parametrik, dapat menggunakan ANOVA. Alternatifnon-parametrik untuk metode ini adalah Friedman’s two-way analysisof variance dan Cochran Q test.

4). Korelasi Peringkat & Ukuran Asosiasi Lainnya.

Dalam statistik parametrik ukuran korelasi yang umumdigunakan adalah korelasi Product Moment Pearson. Diantara korelasinonparametrik yang ekuivalen dengan koefisien korelasi standar inidan umum digunakan adalah Spearman R, Kendal Tau dan CoefficienGamma. Selain ketiga pengukuran tersebut, Chi square yangberbasiskan tabel silang juga relatif populer digunakan dalammengukur korelasi antar variabel.

18.4. Contoh Kasus dan AplikasinyaPada bagian ini akan diberikan beberapa contoh kasus

statistik nonparametrik dan prosedur perhitungannya denganmenggunakan paket program statistik SPSS. Kasus-kasus yangdiberikan disini hanya dipilih yang relatif populer dan seringdigunakan di bidang ekonomi dan manajemen. Untuk mendalamikasus-kasus lainnya, dapat merujuk pada bahan bacaan sebagai-mana yang telah dikemukakan di bagian pengantar (yang jugadirujuk dalam tulisan ini).

Selain itu, penjelasan yang diberikan baik dalam hal pro-sedur maupun interpretasi dari output SPSS lebih bersifatpengantar kepemahaman yang lebih rinci. Oleh karenanya, untuklebih mendalami silakan baca buku-buku yang membahas baikmengenai aplikasi SPSS khusus untuk nonparametrik maupun yangmembahas aplikasi SPSS secara umum.

Page 282: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

272 Bab 18. Model Ekonometrika

18.4.1. Untuk Sampel Independent (Kruskal-Wallis)Analisis varians satu arah berdasarkan peringkat Kruskal-

Wallis pada statistik nonparametrik dapat digunakan pada sampelindependen dengan kelompok lebih dari dua. Statistik uji Kruskal-Wallis dapat dituliskan sebagai berikut:

k

i i

i Nn

R

NNH

1

2

)1(3)1(

12

Dimana : N = jumlah sampel

Ri = jumlah peringkat pada kelompok i

ni = jumlah sampel pada kelompok i

Untuk memahami rumus prosedur tersebut, diberikancontoh sebagai berikut:

Sebuah perusahaan ingin mengetahui apakah terdapat perbedaanketerlambatan masuk kerja antara pekerja yang rumahnya jauh atau dekatdari lokasi perusahaan. Misalkan jarak rumah dikategorikan dekat ( kurangdari 10 km), sedang (10 – 15 km) dan jauh (lebih dari 15 km).Keterlambatan masuk kerja dihitung dalam menit keterlambatan selamasebulan terakhir.

Penelitian dilakukan pada tiga kelompok pekerja dengan sampelacak, dengan masing-masing sampel untuk yang memiliki jarak rumahdekat sebanyak 10 sampel, jarak sedang sebanyak 8 sampel dan jauhsebanyak 7 sampel.

Data hasil penelitian dan prosedur untuk mendapatkan statistikuji Kruskal-Wallis diberikan pada tabel berikut:

Page 283: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 273

Tabel: Contoh Kasus uji Kruskal-Wallis

Keterlambatan(dalam menit) Rangking keterlemabatan

Dekat Sedang Jauh dekat sedang jauh

59 23 36 3 1 2

110 77 68 9 5 4

132 99 89 12 7 6

143 128 102 13 11 8

165 144 121 17 14 10

242 154 157 19 15 16

275 176 248 21 18 20

297 385 22 24

330 23

440 25

Ri 164 95 66

Ri2 26896 9025 4356

Rangking disusun dari nilai keterlambatan terkecil sampai terbesar,tanpa membedakan kelompok jarak rumah pekerja. Selanjutnyalakukan penjumlahan rangking untuk masing-masing kelompok,yang terlihat pada baris Ri. Kemudian, kuadratkan masing-masingjumlah peringkat tersebut. Dari data tersebut, maka dapat dihitungstatistik uji Kruskal-Wallis sebagai berikut:

969,3)125(37

4356

8

9025

10

26896

)125(25

12)1(3

)1(

12

1

2

k

i i

i Nn

R

NNH

Page 284: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

274 Bab 18. Model Ekonometrika

Dalam SPSS, untuk perhitungan statistik uji Kruskal-Wallis mengi-kuti tahapan sebagai berikut:

1. Berikan kode numerik untuk variabel jarak yaitu 1 = jarak dekat,2 = jarak sedang dan 3 jarak jauh. Data menit keterlambatantidak perlu diperingkat, karena secara otomatis akan dilakukanoleh program SPSS.

2. Persiapkan worksheet dengan cara, buka program SPSS, klikVariable View selanjutnya akan muncul tampilan layar sepertiberikut:

Pada baris pertama, isikan kolom Name dengan Jarak, Measure =Ordinal dan kolom Values dengan 1 = Dekat, 2 = Sedang, 3 = Jauh.Abaikan kolom lainnya. Pada baris kedua isikan, kolom Namedengan Keterlambatan. Kolom lainnya diabaikan (mengikutidefault dari program).

Cara pengisian kolom Values sebagai berikut. Klik icon yangbertanda titik tiga (…) pada kolom Values pada baris 1, akanmuncul tampilan berikut:

Page 285: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 275

Isikan angka 1 pada kotak Value dan Dekat pada kotak Label.Kemudian klik Add. Isikan angka 2 pada kotak Value danSedang pada kotak Label, kemudian klik Add. Iskan angka 3pada kotak Value dan Jauh pada kotak Label, kemudian klikAdd. Selanjutnya klik OK, dan kembali ke menu data denganmengklik Data View

Selanjutnya klik Data View untuk mulai mengisi data

3. Input data kategori jarak (1, 2, 3) dan menit keterlambatan padaworkheet SPSS.

4. Setelah pengisian data, kemudian Klik > Nonparametric Tests >K Independent Samples. Akan muncul tampilan berikut:

Page 286: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

276 Bab 18. Model Ekonometrika

Isi kotak Test Variable List dengan keterlambatan dan isiGrouping Variable dengan jarak. (Catatan: variabel keterlambatandan jarak, sebelumnya berada di kotak sebelah kiri. Pindahkanke kotak sebelah kanannya dengan cara klik variabel, kemudianklik panah yang menuju kotak kanannya.). Conteng jugaKruskal-Wallis H jika belum terconteng.

Selanjutnya klik Define Range, akan muncul tampilan berikut:

Page 287: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 277

Isikan kotak Minimum dengan angka 1 dan Maximum denganangka 3. Klik Continue, dan klik OK. Akan keluar output SPSSsebagai berikut:

Ranks

Jarak N Mean Rank

Keterlambatan Dekat 10 16.40

Sedang 8 11.88

Jauh 7 9.43

Total 25

Test Statisticsa,b

Keterlambatan

Chi-Square 3.969

Df 2

Asymp. Sig. .137

Output tabel pertama memberikan deskripsi dari rankingmasing-masing kelompok jarak, berupa jumlah sam-pel dan rata-rata ranking. Output tabel kedua memberikan nilai Chi-Square daristatistik uji Kruskal-Wallis sesuai dengan rumus yang telah dibahassebelumnya. Derajat bebas (df) dari statistik chi-square ini adalahjumlah kelompok (dalam kasus kita = 3 ) dikurangi 1. Dalam outputjuga diberikan P-value untuk chi-square ini (nilai Asymp. Sig) dalamtabel output kedua. Dalam pengujian hipotesis, kita memban-dingkan nilai P-value ini dengan tingkat signifikansi pengujian α,dengan kriteria tolak H0 jika P-value < α, dan terima H0 jika P-value >α.

Page 288: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

278 Bab 18. Model Ekonometrika

Jika pengujian menggunakan α = 10 %, terlihat bahwa nilaiP-value = 0,137 > α = 0,1. Dengan demikian secara statistik dapatdisimpulkan tidak ada perbedaan keterlambatan antara pekerjayang memiliki rumah dekat dengan rumah jauh.

Cara lain dalam pengujian hipotesis ini adalah denganmembandingkan nilai chi-square yang diperoleh nilai-nilai kritispada tabel distribusi chi-square. Tabel tersebut umumnya tersediapada lampiran buku-buku yang membahas mengenai statistik non-paramettik.

18.4.2. Korelasi PeringkatTerdapat tiga jenis koefisien korelasi non-parametrik yang

umumnya digunakan yaitu Spearman R, Kendal Tau dan GammaCoefficient. Statistik chi-square juga merupakan bagian dari korelasinonparametrik, tetapi berbeda dengan ketiga jenis korelasi ter-sebut, karena perhitungannya didasarkan pada tabel frekuensi duaarah (tabel silang). Selain itu, dalam Spearman R, Kendal Tau danGamma Coefficient mensyaratkan data dalam skala ordinal (ataudapat diordinalkan/ di peringkatkan), sedangkan pada statistik chi-square dapat berupa data nominal maupun ordinal. Untuk statistikchi-square akan dibahas pada bagian tersendiri.

Spearman R adalah ukuran korelasi pada statistik non-parametrik yang analog dengan koefisien korelasi Pearson ProductMoment pada statistik parametrik. Spearman R adalah korelasiPearson yang dihitung atas dasar rank dari data. Sedangkan KendalTau, adalah ukuran korelasi yang setara dengan Spearman R, terkaitdengan asumsi yang mendasarinya serta kekuatan statistiknya.Namun, besaran Spearman R dan Kendal Tau akan berbeda karenaperbedaan dalam logika yang mendasari serta formula perhi-tungannya.

Jika Spearman R setara dengan koefisien korelasi PearsonProduct Moment, yaitu koefisien korelasinya pada dasarnyamenunjukkan proporsi variabilitas (dimana untuk Spearman R

Page 289: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 279

dihitung dari ranks sedangkan korelasi Pearson dari data aslinya),sebaliknya ukuran Kendal Tau merupakan probabilita perbedaanantara probabilita data dua variabel dalam urutan yang samadengan probabilita dua variabel dalam urutan yang berbeda.Berdasarkan logika perhitungan ini, Noether (1981) dalam(Daniel,1991) mengemukakan bahwa koefisien Kendal Tau lebihmudah ditafsirkan dibandingkan Spearman R.

Gamma Coefficient statistic, lebih baik dibandingkan SpearmanR atau Kendal Tau ketika data mengandung banyak observasi yangmemiliki nilai yang sama. Gamma coefficient ekuivalen denganSpearman R dan Kendal Tau dari sisi asumsi yang mendasarinya.Tetapi dari sisi intepretasi dan perhitung-annya, Gamma lebih miripdengan Kendal Tau.

Untuk membedakan ketiga perhitungan korelasi terse-but,dapat dilihat sebagai berikut:

Rumus Spearman R:)1(

61

2

2

nn

drs i

Rumus Kendal Tau:)1(

)(2

nn

NdNc

Rumus Gamma:NdNc

NdNc

dimana : YdanXiabelselisihkuadratjumlahRYXRd iii var)()( 22

Nc = banyaknya concordant, Nd = banyaknya discordant, n =banyaknya data (Catatan: pemahaman mengenai concordant dandiscordant dari perhitungan lihat contoh berikut ini).

Sebagai contoh, misalnya suatu perusahaan inginmengetahui efektivitas pengeluaran biaya iklan pada surat kabarlokal terhadap penjualan mereka. Untuk kepentingan tersebut,diambil sampel pada 11 daerah pemasaran, dengan biaya iklan dan

Page 290: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

280 Bab 18. Model Ekonometrika

penjualan selama setahun terakhir (dalam Rp Juta) masing-masingnya sebagai berikut:

Tabel: Contoh Kasus Korelasi PeringkatDaerah A B C D E F G H I J K

Iklan 61 70 55 58 59 60 63 65 66 80 64

Penjual-an 1000 725 600 400 350 625 710 700 820 1800 825

Secara sederhana, untuk melihat efektivitas iklan terhadappenjualan, akan dilihat korelasi dari kedua variabel tersebut. Jikaterdapat korelasi positif yang signifikan, maka dapat disimpulkaniklan tersebut efektif dalam mening-katkan penjualan, demikianjuga sebaliknya.

Untuk menghitung koefisien korelasi untuk ketigapengukuran (tersebut, langkah pertama yang dilakukan adalahdengan memberi rangking untuk iklan dan penjualan, mulai dariyang angka terkecil sampai angka terbesar. Selanjutnya, lakukanperhitungan-perhitungan dengan tahapan seperti tabel berikut ini:

Page 291: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 281

Tabel: Perhitungan Korelasi Peringkat

Daerah Iklan PenjualanR-

iklanR-

penjualan di di2 C D

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

C 55 600 1 3 -2 4 8 2

D 58 400 2 2 0 0 8 1

E 59 350 3 1 2 4 8 0

F 60 625 4 4 0 0 7 0

A 61 1000 5 10 -5 25 1 5

G 63 710 6 6 0 0 4 1

K 64 825 7 9 -2 4 1 3

H 65 700 8 5 3 9 3 0

I 66 820 9 8 1 1 1 1

B 70 725 10 7 3 9 1 0

J 80 1800 11 11 0 0 0 0

Jumlah 56 42 13

- Kolom (1) adalah nama daerah, diurutkan berdasarkan biaya iklanterkecil sampai terbesar (hanya untuk memudahkan perhitungan).

- Kolom (2) dan (3) adalah biaya iklan dan penjualan untuk masing-masing daerah.

- Kolom (4) adalah rangking iklan, kolom (5) adalah rangkingpenjualan.

- Kolom (6) adalah selisih rangking iklan dengan rangkingpenjualan.

- Kolom (7) adalah kuadrat dari selisih rangking dari kolom (6)

- Kolom (8) adalah nilai concordant. Concordant adalah rang-kingyang lebih besar yang berada di bawah Y (dalam hal ini rangking

Page 292: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

282 Bab 18. Model Ekonometrika

penjualan) jika diurut berdasarkan rangking X (dalam hal inirangking iklan). Misalnya pada daerah K yang sesuai denganrangking iklannya berada pada rangking 7. Penjualan daerah Kadalah rangking 9. Jika ditelusuri ke bawahnya terdapat saturangking yang lebih besar dari 9, yaitu rangking 11, sehingga nilaiconcordant-nya adalah 1.

- Kolom (9) adalah nilai discordant. Discordant kebalikan dariconcordant yaitu mencari rangking yang lebih kecil. Misalnya padadaerah K dengan rangking penjualan 9. Jika ditelusuri kebawahnya terdapat tiga rangking yang lebih kecil dari 9, yaiturangking 5, 8, 7 sehingga nilai concordantnya adalah 3.

Setelah mendapatkan nilai-nilai pada masing-masing kolom,selanjutnya jumlahkan kolom di2, kolom C (=Nc) dan kolom D(=Nd). Dengan memasukkan ketiga nilai tersebut kedalampersamaan di atas, didapatkan korelasi untuk Spearman, Kendal danGamma sebagai berikut:

Spearman R = 7454,0)111(11

5661

)1(

61

22

2

nn

drs i

Kendal Tau = 5273,0)111(11

)1342(2

)1(

)(2

nn

NdNc

Gamma = 5273,01342

1342

NdNc

NdNc

Dari hasil perhitungan, terlihat bahwa hasil korelasiSpearman lebih tinggi dibandingkan Kendal Tau dan Gamma. Selainitu, nilai koefisien Kendal Tau dan Gamma dalam kasus ini adalahsama, karena tidak ada nilai dalam variabel yang berangka sama.Kendal Tau dan Gamma akan menghasilkan koefisien korelasi yangberbeda, jika terdapat nilai dalam variabel yang berangka sama.

Selanjutnya, dalam aplikasi SPSS, untuk perhitungankorelasi tersebut melalui tahapan sebagai berikut:

Page 293: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 283

1. Persiapkan worksheet dengan cara, buka program SPSS, klikVariable View maka akan muncul tampilan berikut:

Pada baris pertama, isikan kolom Name dengan Daerah, Type =String, Measure = Nominal. Abaikan kolom lainnya. Pada bariskedua isikan, kolom Name dengan Iklan. Pada baris ketigaisikan kolom Name dengan Penjualan. Kolom lainnyadiabaikan (mengikuti default dari program). Selanjutnya klikData View untuk mulai mengisi data.

2. Input data daerah, biaya iklan dan penjualan pada workheetSPSS. Data yang di input adalah data mentah, bukan dataranking, karena kita dapat menghitung rangking secaralangsung melalui program ini.

3. Tentukan rangking untuk iklan dan penjualan, dengan cara: klikTransform > Rank Cases. Akan muncul tampilan berikut:

Page 294: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

284 Bab 18. Model Ekonometrika

Isi kotak Variable(s) dengan Iklan dan Penjualan. (Catatan:variabel iklan dan penjualan, sebelumnya berada di kotaksebelah kiri. Pindahkan ke kotak sebelah kanannya dengan caraklik variabel, kemudian klik panah yang menuju kotak variabel.)

Setelah itu klik OK, maka pada worksheet kita akan adatambahan dua variabel R-iklan (rangking iklan) dan R-penjual (rangking penjualan) seperti terlihat di bawah ini:

Page 295: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 285

4. Selanjutnya, untuk menghitung korelasi Spearman dan KendalTau (untuk Gamma dalam SPSS tidak berada dalam satu paketperhitungan Spearman dan Kendal Tau bagian ini, akan dibahaspada bagian berikut), klik Analyze > Correlate > Bivariate makaakan muncul tampilan berikut:

Masukkan variabel R-Iklan dan R-Penjual ke kotak variables. PadaCorrelation Coefficient, conteng Pearson, Kendall’s Tau-b danSpearman (Dalam contoh ini, Pearson diconteng hanya dalamrangka melihat perbandingan hasil). Selanjutnya, conteng Two-tailed jika kita ingin melakukan pengujian signifikansi dua arah,atau conteng One-tailed jika ingin melakukan pengujian satuarah. Dalam contoh ini, kita menconteng Two-tailed.

Setelah itu klik OK, akan keluar tampilan output SPSS sebagaiberikut:

Page 296: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

286 Bab 18. Model Ekonometrika

Correlations

Rank ofIklan

Rank ofPenjualan

Rank ofIklan

Pearson Correlation 1 .745**

Sig. (2-tailed) .008N 11 11

Rank ofPenjualan

Pearson Correlation .745** 1Sig. (2-tailed) .008N 11 11

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Nonparametric Correlations

Rank ofIklan

Rank ofPenjualan

Kendall's tau_b Rank ofIklan

CorrelationCoefficient

1.000 .527*

Sig. (2-tailed) . .024N 11 11

Rank ofPenjualan

CorrelationCoefficient

.527* 1.000

Sig. (2-tailed) .024 .N 11 11

Spearman's rho Rank ofIklan

CorrelationCoefficient

1.000 .745**

Sig. (2-tailed) . .008N 11 11

Rank ofPenjualan

CorrelationCoefficient

.745** 1.000

Sig. (2-tailed) .008 .N 11 11

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 297: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 287

Perhatikan bahwa korelasi Spearman R adalah sama dengankorelasi Product Moment Pearson (jika data adalah data peringkat).Hal ini membuktikan penjelasan di awal mengenai keterkaitanantara Spearman R dengan korelasi Product Moment Pearson.

Selanjutnya, output SPSS selain menampilkan koefi-sienkorelasi, juga menampilkan nilai P-value (nilai Sig. 2 tailed) padaoutput SPSS) masing-masing koefisien korelasi dalam rangka untukpengujian hipotesis. Dari nilai P-value terlihat bahwa pada korelasiKendal Tau, iklan dan penjualan memiliki korelasi yang signifikanpada α = 5 % (nilai P-value= 0,024 < α= 0,05), dan pada korelasiSpearman signifikan pada α = 1 % (nilai P-value= 0,008 < α= 0,01).Dengan kata lain, kita dapat menyimpulkan bahwa biaya iklan yangdikeluarkan perusa-haan tersebut, efektif dalam meningkatkanpenjualan (karena tanda dari koefisien korelasi positif).

Cara lain dalam pengujian hipotesis ini adalah denganmembandingkan nilai koefisien korelasi dengan nilai-nilai kritispada tabel Spearman (untuk korelasi Spearman R) atau pada tabelKendal (untuk korelasi Kendal). Tabel-tabel tersebut umumnyatersedia pada lampiran buku-buku yang membahas mengenaistatistik non-parametrik.

18.4.3. Uji Chi Square Berdasarkan Tabel SilangProsedur X2 Test (Uji Chi Square) berdasarkan tabel silang ini

adalah mentabulasi (menyusun dalam bentuk tabel) suatu variabeldalam kategori dan menguji hipotesis bahwa frekuensi yangdiobservasi (data yang diamati) tidak berbeda dari frekuensi yangdiharapkan (frekuensi teoritis). Uji goodness-of-fit dari chi-squaremembandingkan antara fre-kuensi yang diobservasi dan frekuensiyang diharapkan (expected) pada masing-masing kategori untukmenguji bahwa semua kategori mengandung proporsi nilai yangsama atau menguji bahwa masing-masing kategori mengandungproporsi nilai tertentu.

Page 298: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

288 Bab 18. Model Ekonometrika

Asumsi yang digunakan adalah data berasal sampelrandom. Frekuensi yang diharapkan untuk masing-masing kategoriharus lebih besar dari 1. Frekuensi yang diharapkan yang bernilaikurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20 % dari kategori. Rumusperhitungan chi-square sebagai berikut:

r

i

c

j ij

ijij

E

EOX

1 1

22

)(

Dimana: r = jumlah baris, c = jumlah kolom, i = baris ke i dan j =baris ke j.

Oij = frekuensi observasi pada baris i kolom j

Eij = frekuensi yang diharapkan pada baris i kolom j

Selanjutnya untuk menghitung Eij digunakan rumus:

Eij = ni . nj/n

dengan ni adalah jumlah frekuensi pada baris i, dan nj adalahjumlah frekuensi pada kolom j dan n adalah total frekuensi

Sebagai contoh, misalnya suatu penelitian ingin mengetahuiapakah ada hubungan antara tingkat pendidikan masyarakatdengan jenis bank yang dipilih dalam transaksi keuangan. Untukkepentingan tersebut, diambil sampel sebanyak 113 responden.Pendidikan masyarakat dikelompok-kan menjadi 2, yaitu lulusanSLTA ke bawah dan Perguruan Tinggi. Bank yang dipilihdikelompokkan atas bank swasta dan bank pemerintah. Daripenelitian didapatkan data sebagai berikut:

Page 299: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 289

Tabel: Contoh Kasus Uji Chi-Square

PendidikanBank

TotalPemerintah Swasta

SLTA ke bawah 35 16 51

PT 20 42 62

Total 55 58 113

Dari 51 responden yang berpendidikan SLTA ke bawah, 35diantaranya memilih bank pemerintah dan 16 lainnya memilih bankswasta. Dari 62 responden berpendidikan perguruan tinggi, 20diantaranya memilih bank pemerintah dan 42 responden memilihbank swasta.

Untuk menghitung Chi Square, langkah pertama adalahfrekuensi yang diharapkan dari masing-masing sel dalam tabelsilang tersebut.

Tabel: Perhitungan Frekuensi untuk Uji Chi-Square

Pendi-dikan

BankTotal

Pemerintah Swasta

SLTA kebawah (51x55)/113 = 24.82 (51x58)/113 = 26.18 51

PT (62x55)/113 = 30.18 (62x58)/113 = 31.82 62

Total 55 58 113

Setelah mendapatkan frekuensi yang diharapkan, nilai ChiSquare dapat dihitung sebagai berikut:

Page 300: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

290 Bab 18. Model Ekonometrika

816.14

82.31

)82.3142(

18.30

)18.3020(

18.26

)18.2616(

82.24

)82.2435()( 222

1 1

222

r

i

c

j ij

ijij

E

EOX

Dalam aplikasi SPSS, untuk perhitungan Chi Square tersebutmelalui tahapan sebagai berikut:

1. Berikan kode numerik untuk variabel Pendidikan yaitu 1 =pendidikan SLTA ke bawah dan 2 = pendidikan perguruantinggi. Untuk bank, beri kode 1 untuk bank pemerintah dan 2untuk bank swasta

2. Persiapkan worksheet dengan cara seperti contoh sebelum-nya.

Pada baris pertama, isikan kolom Name dengan Pendidikan,Measure dengan Ordinal, dan kolom Values dengan 1 untukSLTA, 2 untuk Perguruan Tinggi. (Cara menginput Values, lihatpembahasan sebelumnya) Pada baris kedua isikan, kolom Namedengan Bank, Measure dengan Nominal dan kolom Valuesdengan 1 untuk Pemerintah, 2 untuk Swasta. Kolom lainnyadiabaikan (mengikuti default dari program).

Page 301: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 291

3. Kembali ke halaman data dengan mengklik Data View.Selanjutnya input data pendidikan dan pilihan bank

4. Setelah menginput data, untuk menghitung Chi Square, klikAnalyze > Descriptive Statistics > Crosstabs maka akan muncultampilan berikut:

Isikan kotak Row(s) dengan variabel Bank dan kotak Column(s)dengan variabel Pendidikan. Selanjutnya klik Statistics, akanmuncul tampilan berikut:

Page 302: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

292 Bab 18. Model Ekonometrika

Terdapat beberapa pilihan statistik yang bisa digunakanpada menu halaman tersebut.

a) Chi-square.

Untuk tabel dua baris dua kolom ( 2 x 2 seperti contoh kita),pilihan Chi-square akan memberikan output Pearson chi-square,likelihood-ratio chi-square, Fisher's exact test, dan Yates' correctedchi-square (continuity correction).

Untuk tabel selain 2 x 2, pilihan Chi-square akan memberikanoutput Pearson chi-square dan likelihood-ratio chi-square.

b) Correlations.

Klik pilihan Correlations ini jika seluruh variabel yang diinputberskala ordinal, atau jika seluruh variabel berskala interval.Pilihan ini akan menghasilkan output korelasi Spearman (untukdua variabel berskala ordinal) dan korelasi Pearson (untuk duavariabel berskala interval/ratio). Hasil yang diberikan, samadengan kasus iklan dan penjualan sebelumnya.

Page 303: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 293

c) Nominal.

Klik pilihan-pilihan dalam bagian nominal, jika kedua data yangdiinput adalah data berskala nominal. Untuk korelasi dengankedua variabel berskala nominal, output yang bisa dihasilkanadalah Contingency coefficient, Phi and Cramer's V, Lambda,Uncertainty coefficient.

d) Ordinal.

Klik pilihan-pilihan dalam bagian Ordinal, jika kedua data yangdiinput adalah data berskala ordinal. Untuk korelasi dengankedua variabel berkala ordinal, output yang bisa dihasilkanadalah Gamma (seperti yang pernah diuraikan sebelumnya),Sommer’s d, Kendall tau-b dan Kendall tau-c. Kendall tau-b adalahkoefisien korelasi Kendall yang sudah dibahas sebelumnya.Kendall tau-c adalah modifikasi koefisien korelasi Kendall yangdalam perhitungannya dengan mengabaikan data yang bernilaisama dalam urutannya.

e) Nominal by Interval.

Klik pilihan Eta pada bagian Nominal by Interval jika data yangdiinput salah satunya berskala nominal dan lainnya berskalainterval. Misalnya jika ingin menghitung korelasi antara jeniskelamin (nominal) dengan pendapatan (interval)

f) Kappa.

Cohen's Kappa mengukur kesesuaian antara penaksitan duaperingkat ketika keduanya diperingkat dari objek yang sama.Output Kappa hanya akan tersedia jika kedua variabel yangdiinput menggunakan nilai dan jumlah kategori yang sama.

g) Risk.

Risk untuk mengukur kekuatan hubungan antara keha-diransuatu faktor terhadap terjadinya suatu kejadian. Nilai riskhanya akan tersedia untuk tabel 2x2.

Page 304: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

294 Bab 18. Model Ekonometrika

h) McNemar.

Suatu uji non-parametrik untuk menguji keterkaitan duavariabel dikotomi (hanya memiliki dua kategori).

i) Cochran's and Mantel-Haenszel statistics.

Sebagaimana dengan McNemar, Cochran’s and Mantel-Haenszeljuga digunakan menguji dua variabel dikotomi.

Penjelasan lebih lanjut untuk pilihan-pilihan statistiktersebut dapat merujuk ke sumber bacaan yang telah dikemu-kakandi bagian awal. Dalam bagian ini, hanya akan diuraikan lebih lanjutmengenai pilihan Chi Square.

5. Klik Chi square > Continue > Cell, akan muncul tampilanberikut:

Terdapat beberapa pilihan dalam tampilan ini, yaitu:

Count.

Conteng observed, jika ingin menampilkan frekuensi datasebenarnya (observed), dan centang Expecten, jika inginmenampilkan frekuensi harapan dalam tabel silang.

Page 305: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 295

Percentage.

Conteng Row jika ingin menampilkan persentase baris, columnuntuk persentase kolom dan total untuk persentase total dalamtabel silang.

Untuk kepentingan analisis Chi-square, pilihan lainnya untuksementara diabaikan.

Misalnya dari tampilan di atas, pilihan yang diambil adalahObserve, Expected dan Column. Selanjutnya Klik Continue > OK.Output yang dihasilkan diberikan sebagai berikut:

Pendidikan * Bank Crosstabulation

Pendidikan

TotalSLTA PT

Bank Pemerintah Count 35 20 55

ExpectedCount

24.8 30.2 55.0

% withinPendidikan

68.6% 32.3%

48.7%

Swasta Count 16 42 58

ExpectedCount

26.2 31.8 58.0

% withinPendidikan

31.4% 67.7%

51.3%

Total Count 51 62 113

ExpectedCount

51.0 62.0 113.0

% withinPendidikan

100.0% 100.0%

100.0%

Page 306: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

296 Bab 18. Model Ekonometrika

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp.Sig. (2-sided)

ExactSig. (2-sided)

ExactSig. (1-sided)

Pearson Chi-Square

14.816a 1 .00012

ContinuityCorrectionb

13.396 1 .00025

Likelihood Ratio 15.151 1 .00010

Fisher's ExactTest

.00015 .00011

Linear-by-LinearAssociation

14.685 1 .00013

N of Valid Cases 113

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is 24.82.

b. Computed only for a 2x2 table

Pada output tabel pertama, Count adalah frekuensi dari datayang diamati (observed) dan Expected Count adalah frekuensi yangdiharapkan. % within Bank adalah persentase kolom dari tabelsilang ini (sesuai dengan pilihan yang diambil tadi, kita hanyamencentang frekuensi kolom). Dari frekuensi kolom ini dapatdibaca, bahwa terdapat kecenderungan mereka yang berpendidikanSLTA lebih memilih bank pemerintah dibandingkan bank swasta.Dari 51 responden berpendidikan SLTA, 68,6 persen memilih bankpemerintah sedangkan sisanya 31,4 persen memilih bank swasta.Sebalik-nya, terdapat kecenderungan mereka yang berpendidikantinggi memilih bank swasta. Dari 62 responden, hanya 32,3 persen

Page 307: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 18. Statistik Non Parametrik 297

yang memilih bank pemerintah dan sebagian besar lainnya (67,7persen) memilih bank swasta. Dengan kata lain, terdapatketerkaitan tinggi rendahnya pendidikan terhadap pemilihan jenisbank untuk transaksi keuangan.

Namun demikian, untuk meyakinkan kita terhadapkesimpulan tersebut, harus dilakukan pengujian statistik ter-lebihdahulu. Dalam konteks ini, pada output tabel 2 diberi-kan nilai chi-square sebesar 14,816, dengan nilai P-value sebesar 0,00012 (yangdiperlihatkan dalam kolom Asymp. Sig.(2-sided) pada output SPSS).Sebagaimana halnya pada pengujian korelasi peringkat sebelum-nya, nilai P-value ini dibandingkan dengan tingkat signifikansitertentu. Berda-sarkan hal tersebut, dapat dikemukakan bahwaterdapat hubungan antara pendidikan dengan pemilihan bank padatingkat signifikansi 1 % (P-value < α=1 %).

Hal lain yang perlu diperhatikan dari output tabel kedua iniadalah keterangan di bawah tabel yang menun-jukkan berlaku atautidaknya salah satu asumsi dari chi-square yang menyatakan bahwafrekuensi yang diharapkan untuk masing-masing kategori haruslebih besar dari 1. Frekuensi yang diharapkan yang bernilai kurangdari 5 tidak boleh lebih dari 20 % dari kategori. Dari keterangan dibawah tabel, terlihat bahwa asumsi tersebut terpenuhi karena tidakada sel yang memiliki frekuensi harapan dibawah lima, danfrekuensi harapan terendah juga adalah 24,82.

Ukuran-ukuran lainnya dari output SPSS tersebut tidak akandibahas disini. Silakan merujuk pada buku-buku yang membahasmengenai aplikasi SPSS pada statistik non-parametrik sebagaimanayang dikemukakan sebelumnya.

Page 308: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

298 Bab 18. Model Ekonometrika

Page 309: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 19. Menulis Laporan Penelitian 299

BAB

19

MENULISLAPORANPENELITIAN

Page 310: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

300 Bab 19. Menulis Laporan Penelitian

19.1. Laporan PenelitianLangkah terakhir dari suatu kegiatan penelitian (ilmiah)

adalah membuat laporan hasil penelitian. Hasil penelitian harusdilaporkan dan ditulis. Karena laporan itu merupakan mediakomunikasi antara peneliti dengan pembaca atau antara penelitidengan pemesan penelitian atau peneliti dengan badan–badanyang membutuhkan hasil penelitian tersebut. Penulisan laporanmerupakan penyampaian pengalaman penelitian dan hasil-hasilnya kepada masyarakat kalangan akademik maupun masya-rakat umum.

Penulisan laporan penelitian dapat saja berupa atau dituju-kan untuk pembuatan atau kepentingan:

1) laporan penelitian umum,2) skripsi,3) thesis atau4) disertasi.

Laporan penelitian berupa skripsi adalah tulisan ilmiah yangmerupakan kewajiban bagi mahasiswa yang akan menyelesaikanprogram sarjananya. Kepada mahasiswa jenjang Strata 1 (S1)umumnya disyaratkan untuk melakukan penelitian yang bersifatpengungkapan, penggambaran dan melaporkan hasilnya dalambentuk skripsi. Selain itu, skripsi merupakan proses bagi maha-siswa dalam menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam rangkamemecahkan persoalan dan menjelaskan hubungan sebab akibatdari fenomena-fenomena ekonomi berdasarkan pada pemikiranilmiah.

Dipandang dari sifat, keluasan ruang lingkup dan keda-laman analisis sebagai suatu penelitian, maka penelitian danpelaporan skripsi yang ditugaskan kepada mahasiswa pada jenjangStrata 1 (S1) dapat dibedakan dengan penugasan yang diberikankepada mahasiswa pada jenjang Strata 2 (S2) dalam bentuk Tesisdan mahasiswa Strata 3 (S3) dalam bentuk Disertasi. Sepertidiketahui bahwa, tujuan pendidikan tinggi adalah untuk me-nyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki

Page 311: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 19. Menulis Laporan Penelitian 301

kemampuan akademik dan mampu menerapkan, mengembangkandan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian.

Menulis laporan bukan sesuatu pekerjaan yang mudah,akan tetapi bukan tidak dapat dilakukan. Menulis adalah salahsatu bentuk karya yang dapat dilakukan hampir dimana saja dankapan saja. Pembuatan karya lain seperti melukis, mematung,bermain piano dan main musik tidak dapat dilakukan disemba-rang tempat atau setiap waktu, dia membutuhkan tempat danwaktu yang khusus. Lain halnya dengan menulis. Menulis dapatdilakukan dimana saja dan kapan saja. Di pesawat, di kereta api dikantor, di taman dan lain sebagainya.

Penulisan hasil penelitian pada prinsipnya dapat dilakukandlam dua bentuk pelaporan. Pertama pelaporan hasil penelitiandalam bentuk publikasi ilmiah. Kedua pelaporan hasil penelitianyang tidak dipublikasikan. Laporan penelitian yang dipublikasikanadalah laporan yang ditujukan untuk masyarakat luas, baikkalangan akademik, pemerintah, maupun masyarakat umumsebagai media informasi dan komunikasi pengembangan ilmupengetahuan.

Bentuk-bentuk laporan penelitian yang dipublikasikan bisaberbentuk jurnal atau majalah-majalah ilmiah. Laporan penelitianyang dipublikasikan pada umumnya ditulis secara ringkas. Isilaporan meliputi hal-hal yang penting saja yang mudah dimengertioleh semua pembaca. Hasil penelitian dapat pula di publikasikansecara utuh atau menyeluruh dengan menyampaikan laporanpenelitian ke perpustakaan umum dan perpustakaan lainnya.

Sebaliknya, laporan penelitian yang tidak dipubli-kasikanadalah laporan penelitian yang disampaikan khusus pada pemesanatau lembaga-lembaga yang berkepentingan dengan penelitiantersebut. Karena itu, laporan penelitian ini, pada umumnya tidakdapat dikonsumsi oleh masya-rakat umum.

Menulis laporan penelitian ilmiah khususnya, mempunyaiciri-ciri tersendiri. Penulisan laporan ilmiah berbeda dengan penu-lisan laporan penelitian non ilmiah. Laporan penelitian ilmiah

Page 312: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

302 Bab 19. Menulis Laporan Penelitian

harus memenuhi syarat-syarat tertentu atau mengikuti kaidah-kaidah tertentu. Pengalaman peneliti dalam menulis akan lebihbanyak berperan dalam membuat laporan yang baik. Bentuklaporan sangat tergantung dari jenis pembaca yang ditargetkan.Bahasan yang dilakukan, gaya bahasa yang dipakai serta istilah-istilah yang dipilih disesuaikan dengan target yang dituju yangdimaksudkan supaya pembaca dapat mencerna isi laporan terse-but, dan dapat memahami penemuan-penemuan baru yangdisampaikan. Karena itu, sistimatika penulisan, cara pemyampaianpenemuan, alat-alat yang digunakan serta penafsiran yangdiberikan harus dapat menemui sasaran.

Secara sederhana seorang peneliti perlu memperhatikan 3(tiga) hal dalam membuat laporan penelitian. Ketiga hal tersebutmeliputi:

1. Sampai dimana tingkat pengetahuan dari pembaca.2. Apa yang perlu diketahui oleh pembaca dari laporan

tersebut.3. Bagaimana cara menyampaikan hasil penelitian sehingga

dapat diterima dengan mudah oleh pembaca.

19.2. Sasaran Pembaca LaporanSeperti yang telah diuraikan sebelumnya di atas, bahwa

laporan penelitian secara umum dapat disampaikan dalam duabentuk yaitu laporan yang ditujukan untuk masyarakat umumatau untuk dipublikasikan dan dalam bentuk yang tidak dipub-likasikan. Untuk laporan penelitian yang dipublikasikan, makayang menjadi target pembacanya adalah kalangan akdemisi danmasyarakat umum. Sedangkan laporan penelitian yang tidakdipublikasikan, maka yang menjadi sasaran pembacanya bisa sajahanya kalangan akadmik atau pemesan penelitian atau sponsor(klien). Dengan demikian ada tiga sasaran pembaca hasilpeneltitian yaitu:

1. Kalangan akademisi.2. Sponsor (klien) penelitian.

Page 313: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 19. Menulis Laporan Penelitian 303

3. Masyarakat umum.

1). Pembaca Kalangan AkademisiPembaca golongan akademisi ini menghendaki pertang-

gungjawaban ilmiah yang tinggi. Istilah-istilah teknis yang tidakmenjadi perhatian golongan lainnya sering mereka amatiketepatannya secara ketat. Oleh sebab itu, kaidah dan konvensiyang sudah berlaku dalam penyusunan laporan penelitian harusdipenuhi. Dalam menyajikan laporan pada golongan ini diper-lukan pelaporan secara menyeluruh berkenaan dengan prosespenelitian.

Dengan pelaporan secara menyeluruh pembaca (aka-demisi) akan dapat menempatkan laporan itu dalam konteksilmiah secara umum. Selain itu, pembaca juga dapat menilai secaradetail mengenai data, metode, maupun kesimpulan penelitian.Dari laporan penelitian yang mereka baca, akan diketahui sampaidimana kebenaran dari penelitian yang telah dilakukan olehpeneliti dan sampai dimana tingkat ilmiah dari penelitian tersebut.

Para akademisi sangat memperhatikan metodologi peneli-tian yang dilakukan oleh peneliti. Karena itu penulisan metodepenelitian yang dilakukan harus mendapat garapan yang cermat.Bila metodologi penelitian yang dilaporkan kurang mendapatpenggarapan yang cermat, ada kemungkinan pembaca darikalangan akademis ini meragukan hasil penelitian tersebut. Karenaitu laporan penelitian terutama menyangkut metodologi peneli-tiannya harus ditulis seleng-kap mungkin.

2). Pembaca Golongan Sponsor (Klien)Sponsor suatu penelitian terdiri dari bermacam-ragam. Ia

dapat merupakan lembaga-lembaga ilmiah (yang menghendakipenulisan laporan seperti halnya kelompok akademisi), pejabat(yang menghendaki “hasil temuan dan saran-saran” tanpa mena-ruh perhatian yang cermat terhadap proses), perusahaan swasta

Page 314: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

304 Bab 19. Menulis Laporan Penelitian

dan sebagainya. Masing-masing sponsor penelitian sering memberipedoman tertentu mengenai hasil yang harus dilaporkan.

Namun demikian secara umum, para pembaca yang digolongkan dalam sponsor ini menghendaki laporan yang ringkasberupa executive summary. Laporan berupa executive summary iniberisi ringkasan hasil penelitian dan hanya memuat point-point intisaja terutama kesimpulan dan saran pemecahan dari permasalahanyang menjadi tujuan penelitian. Karena itu, hal yang menyangkutmetodologi dan dasar teori kurang mendapat perhatian bagimereka, karenanya dibuat secara ringkas dan sederhana.

3). Pembaca Golongan Awam

Laporan penelitian yang ditujukan pada pembaca masya-rakat umum secara umum menghendaki suatu laporan penelitiansederhana dan tidak terlalu teknis, mudah dipahami, dan langsungkepada masalah-masalah yang menjadi temuan. Pembaca golong-an ini biasanya tidak terlalu suka dengan laporan terlalu tebal.Dengan kata lain, suatu ringkasan hasil penelitian yang dibuatdengan bahasa yang mudah pada umumnya sudah memadai.

4) Laporan Komprehensif

Seringkali perbedaan antara ketiga golongan pembaca diatas hanyalah masalah “bahasa” saja. Pada hakekatnya hasil pene-litian diusahakan dibuat laporannya secara lengkap (komprehensif).Namun bila dikehendaki pelaporan sebahagian saja, maka penelititinggal melakukan penyuntingan saja. Suatu laporan yang disusunsecara lengkap atau komprehensif pada umumnya dibagi ke dalambab-bab dan sub bab. Dengan adanya bab-bab dan sub bab yangtersusun dengan baik akan memudahkan pembaca yang inginmengetahui bagian tertentu saja. Dengan demikian laporan yangkomprehensif lebih “mudah” dibaca untuk berbagai golonganpembaca (misalnya dalam laporan itu juga disertakan ringkasanyang mudah dipahami).

Page 315: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 19. Menulis Laporan Penelitian 305

19.3. Sistimatika Laporan Penelitian

Suatu laporan penelitian termasuk dalam hal ini skripsi,tesis dan disertasi yang lengkap, terdiri dari beberapa bagian. Padaumumnya laporan penelitian, skripsi, tesis atau disertasi dibagimenjadi lima bagian, yaitu:1). Abstrak;2). Bagian persiapan;3). Tubuh utama laporan penelitian;4). Daftar pustaka;5). Lampiran.

1). Abstrak

Abstrak yang dimaksudkan merupakan extended abstractterdiri atas satu halaman atau lebih yang memuat abstrak darilaporan itu sendiri. Penulian abstrak dimaksudkan untuk mem-berikan gambaran ringkas dari hasil penelitian. Abstrak ditulisdalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, masing-masingdimulai pada halaman baru secara terpisah.

Abstrak terdiri atas 500 - 800 kata dan memuat per-masalahan yang dikaji, metode yang digunakan, tesis-tesis (jikaada) yang dikemukakan, ulasan singkat serta penjelasan hasilpenelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian. Didalam abstrak tidak boleh ada referensi. Abstrak dicetak ataudiketik dengan satu spasi dan mempunyai batas tepi yang samaseperti tubuh utama laporan penelitian.

Halaman-halaman yang memuat abstrak diberi judulABSTRAK, yang berjarak ± 3 centimeter (cm) dari tepi atas kertas.Halaman ini juga memuat judul penelitian, nama lengkap penelitiatau tim peneliti. Kalimat pertama abstrak laporan penelitianberjarak 1,5 spasi dari baris terakhir nama peneliti. Kata pertamaatau awal paragraf baru dipisahkan dengan dua spasi dari kalimatterakhir paragraf yang mendahuluinya.

Page 316: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

306 Bab 19. Menulis Laporan Penelitian

Format halaman abstrak dapat dilihat pada lampiran bukuini. Lembar abstrak diakhiri dengan daftar kata kunci (keywords).Terjemahan bahasa Inggris dari abstrack ditulis atau disusun baikteknis penulisan maupun formatnya sama dengan penulisanabstrak dalam bahasa Indonesia.

2). Bagian Persiapan Laporan Penelitian

Bagian persiapan dari laporan penelitian, baik itu berupalaporan penelitian umum maupun dalam bentuk skripsi, tesis dandisertasi terdiri atas:

1). Sampul atau Halaman Muka

Pada halaman sampul atau halaman muka laporandicantumkan judul dan nama peneliti (serta lembaganya). Judulseyogyanya ringkas, padat, jelas dan menggambarkan isi.

2). Halaman Pengesahan.

Halaman pengesahan hanya untuk laporan penelitiandalam bentuk skripsi, tesis dan disertasi atau untuk laporanpenelitian yang menggunakan lembaga resmi, maka perlu adahalaman pengesahan, sedangkan penelitian yang tidak memakailembaga resmi tidak perlu halaman pengesahan. Halamanpengesahan dicetak pada halaman baru. Halaman ini antara lainmemuat judul skripsi, tesis atau disertasi, nama mahasiswa ataukandidat doktor, nomor mahasiswa, program studi, nama dantanda tangan tim pembimbing atau Promotor dan Co Promotor,serta tanggal pengesahan skripsi, tesis atau disertasi.

3). Halaman Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih

Kata pengantar dan ucapan terima kasih dapat di-satukanatau dipisahkan. Pada kata pengantar ini diuraikan atau

Page 317: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 19. Menulis Laporan Penelitian 307

gambarkan secara ringkas mengenai tujuan penelitian, masalahyang dihadapi, serta sponsor penelitian (jika ada).

Siapa yang menulis kata pengantar ? Penulis katapengantar, boleh pihak sponsor maupun peneliti sendiri. Katapengantar bukanlah pendahuluan, oleh sebab itu ringkas saja.Untuk skripsi, tesis dan disertasi, ucapan terima kasih ditujukanpada orang tua atau keluarga, pembimbing atau promotor danpihak lainnya yang telah membantu.

Halaman kata pengantar dicetak pada halaman baru. Padahalaman ini peneliti atau mahasiswa dan kandidat doktorberkesempatan untuk menyatakan terima kasih secara tertuliskepada tim pembimbing dan perorangan lain yang telah memberibimbingan, nasihat, saran dan kritik, kepada mereka yang telahmembantu melakukan peneli-tian, kepada perorangan atau badanyang telah memberi bantuan keuangan, dan sebagainya.

4). Halaman Daftar Isi

Halaman daftar isi dicetak pada halaman baru dan diberijudul DAFTAR ISI yang ditulis dengan huruf kapital dan tidakdiakhiri dengan titik. Halaman ini memuat nomor bab, nomoranak bab (sub bab), judul bab dan judul anak-bab dan nomorhalaman tempat judul bab dan judul anak bab dimuat.

Halaman daftar isi terdiri atas satu halaman atau lebih.Contoh halaman daftar isi, format susunan, dan cara penulisanhalaman daftar isi dapat dilihat pada lampiran. Daftar isisebaiknya bukan diketik, tetapi dibangkitkan dengan memakaifasilitas yang tersedia pada Word processor.

5). Nomor Bab dan Sub Bab

Nomor bab ditulis dengan angka Romawi tanpa diakhiridengan titik, sedangkan nomor anak bab ditulis dengan angkaArab yang dipisahkan oleh sebuah titik, angka pertama menunjuk-

Page 318: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

308 Bab 19. Menulis Laporan Penelitian

kan nomor bab, sedangkan angka kedua menunjukkan nomor urutanak-bab dalam bab. Nomor dan judul anak pada anak bab, jikaada, tidak perlu dimuat pada halaman daftar isi. Akan tetapinomor anak pada anak-bab ditulis dengan satu angka Arabpertama dan dua angka Arab kedua yang masing-masingdipisahkan oleh sebuah titik, angka Arab pertama menunjukkannomor bab, angka Arab kedua menunjukkan nomor urut anak-babdalam bab, sedangkan angka Arab yang ketiga menunjukkannomor urut anak pada anak-bab tersebut.

Judul bab, judul anak-bab dan anak pada anak-bab ditulisdengan huruf kecil kecuali huruf pertama dari setiap kata yangditulis dengan huruf kapital. Judul bab dan judul anak-bab tidakdiakhiri dengan titik, sebab judul bukanlah sebuah kalimat. Sistimpenomoran sub bab dapat dicontoh-kan sebagai berikut:

1). Sistem angka dengan tambahan huruf1.1.1.1.1.1.1

1.1.1. 1. (a)dan seterusnya

atau

1.1.1.

1.1.1dan seterusnya

2). Sistem campuran Huruf dan AngkaII.II.1.II.1.1.II.1.1.a.dan seterusnya

Page 319: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 19. Menulis Laporan Penelitian 309

Atau

II.

II.1.II.1.1.

II.1.1.a.II.1.1.a.1.

Contoh 1. Penomoran Bab dan Sub-Bab

BAB VSUMBER-SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

5.1. Pertumbuhan Ekonomi dari Faktor Produksi

5.1.1. Kontribusi Modal Dalam Pertumbuhan Ekonomi

5.1.1.a. Modal Sumber Daya Alam.

.........................................................................................

.........................................................................................

5.1.1.b. Modal Sumber Daya Manusia

dan seterusnya.

6). Halaman Daftar Lampiran

Halaman daftar lampiran dicetak pada halaman baru.Halaman ini memuat nomor lampiran, anak-lampiran, judullampiran, dan judul anak-lampiran serta nomor halaman tempatjudul lampiran dan judul anak-lampiran dimuat. Urutan lampirandituliskan dengan angka Romawi I, II, III …. dan seterusnya, sertaurutan anak-lampiran dituliskan dengan angka Arab. Nomor anak-lampiran tersebut menunjukkan nomor urut dalam lampiran.

Cara penulisan judul lampiran dan judul anak-lampiransama seperti penulisan judul bab dan judul anak-bab padahalaman daftar isi. Contoh halaman daftar lampiran, formatsusunan, dan cara penulisan halaman lampiran dapat dilihat pada

Page 320: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

310 Bab 19. Menulis Laporan Penelitian

lampiran. Daftar lampiran sebaiknya bukan diketik, tetapidibangkitkan dengan memakai fasilitas yang tersedia pada Wordprocessor.

7). Halaman Daftar Gambar dan Ilustrasi.

Halaman daftar gambar dan ilustrasi dicetak pada halamanbaru. Halaman ini memuat nomor gambar/ ilustrasi, judulgambar/ilustrasi, dan nomor halaman tempat gambar/ ilustrasidimuat. Nomor gambar/ilustrasi ditulis dengan dua angka yangdipisahkan oleh sebuah titik. Angka pertama yang ditulis denganangka Romawi menunjukkan nomor bab tempat gambar tersebutterdapat, sedangkan angka kedua yang ditulis dengan angka Arabmenunjukkan nomor urut gambar/ilustrasi dalam bab.

Judul atau nama gambar/ilustrasi ditulis dengan hurufkecil, kecuali huruf pertama kata pertama yang ditulis denganhuruf kapital. Baris-baris judul gambar dipisahkan dengan satuspasi. Nomor halaman yang dituliskan dengan angka Arabmenunjukkan nomor halaman tempat gambar/ilustrasi dimuat.Contoh halaman daftar gambar dan ilustrasi, format susunan dancara penulisan halaman daftar gambar dan ilustrasi dapat dilihatpada lampiran. Daftar gambar dan ilustrasi sebaiknya bukandiketik, tetapi dibangkitkan dengan memakai fasilitas yangtersedia pada Word processor.

8). Halaman Daftar Tabel

Halaman daftar tabel dicetak pada halaman baru. Halamanini memuat nomor tabel, judul atau nama tabel, dan nomorhalaman tempat tabel dimuat. Penulisan nomor tabel sama denganpenulisan nomor gambar/ilustrasi, penulisan judul atau namatabel juga sama dengan penulisan judul gambar/ilustrasi.

Nomor halaman yang ditulis dengan angka Arabmenunjukkan nomor halaman tempat tabel dimuat. Contohhalaman daftar tabel, format susunan dan cara penulisan halaman

Page 321: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 19. Menulis Laporan Penelitian 311

daftar tabel dapat dilihat pada lampiran. Daftar tabel sebaiknyabukan diketik, tetapi dibangkitkan dengan memakai fasilitas yangtersedia pada Word processor.

9). Halaman Daftar Lampiran

Halaman daftar lampiran dapat terdiri atas beberapa buah.Lampiran dapat memuat keterangan tambahan, penurunan rumus,contoh perhitungan, data mentah, penelitian dan sebagainya, yangkalau dimasukkan ke dalam tubuh laporan penelitian, skripsi, tesisatau disertasi akan mengganggu kelancaran pengutaraan laporanpenelitian, skripsi, tesis atau disertasi. Setiap lampiran diberinomor yang berupa angka 1, 2, 3, atau huruf Romawi I, II, III, …dan seterusnya.

Lampiran diletakkan pada akhir laporan penelitiandidahului oleh satu halaman yang hanya memuat kataLAMPIRAN di tengah halaman. Halaman ini tidak diberi nomor.Lampiran dapat berupa tabel, gambar, dan sebagainya yangdianggap tidak merupakan bagian dari tubuh utama laporanpenelitian, skripsi, tesis atau disertasi.

10). Penomoran Halaman

Halaman-halaman abstrak dan bagian persiapan laporanpenelitian, skripsi, tesis atau disertasi diberi nomor yang terpisahdari nomor halaman tubuh utama laporan penelitiaan, skripsi, tesisatau disertasi. Halaman-halaman abstrak dan bagian persiapandiberi nomor dengan angka Romawi kecil i, ii, iii, iv, …, … x, xi, …dan seterusnya, untuk membedakan dari nomor halaman tubuhutama laporan penelitian, skripsi, tesisi atau disertasi yang berupaangka Arab. Halaman tubuh utama laporan penelitian, skripsi,tesis atau disertasi diberi angka Arab 1, 2, 3, ….dan seterusnya.

Nomor halaman dituliskan di tengah, 1,5 cm di atas tepibawah kertas. Nomor halaman lampiran adalah kelanjutan darinomor halaman tubuh utama laporan penelitian, skripsi, tesis atau

Page 322: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

312 Bab 19. Menulis Laporan Penelitian

disertasi. Cara menuliskan nomor halaman sama dengan caramenuliskan nomor halaman tubuh utama laporan penelitian,skripsi, tesis atau disertasi.

3). Tubuh Utama Laporan Penelitian

Tubuh utama suatu laporan penelitian, baik itu berupaskripsi, tesis, disertasi atau lainnya, secara umum terdiri atas:

1). Pendahuluan.2). Tinjauan Pustaka.3). Tubuh Utama Laporan Penelitian

1). Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bab pertama. Bab penda-huluanini sedikitnya memuat (boleh dirinci dalam bentuk sub bab) hal-halberikut :

(1). Deskripsi topik penelitian dan latar belakang;(2). Masalah penelitian (statement of the problem), tujuan, lingkup

permasalahannya, asumsi-asumsi yang diguna-kan sertahipotesisnya;

(3). Cara pendekatan dan metode penelitian yang diguna-kan sertadiagram alir penelitian;

(4). Pelaksanaan penelitian secara garis besar;(5). Sistematika (outline) laporan, skripsi, tesis atau disertasi.

Masalah yang hendak diselesaikan dalam penelitian hen-daknyadinyatakan dengan jelas, tegas, dan terinci mengi-ngat sudahsangat menjurus dan runcingnya masalah ter-sebut dalam bidangspesialisasi peneliti.

Judul bab, yaitu Pendahuluan, yang ditulis dengan hurufkecil kecuali huruf pertama, dicetak sejajar dengan Bab I tanpa titikdi belakang huruf terakhir dan diletakkan secara simetrik (centered)pada halaman. Penomoran dan cara penulisan judul anak-babdilakukan seperti yang sudah diuraikan.

Page 323: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 19. Menulis Laporan Penelitian 313

2). Tinjauan Pustaka

Bab tinjauan pustaka berisi uraian tentang state of the artdari penelitian. Pada bab tinjauan pustaka ini harus dielaborasikanteori-teori dan hasil peneliti terdahulu yang berkaitan denganmasalah dan/atau daerah penelitian sedemikian rupa sehinggamemberikan gambaran garis depan (front line) pengetahuan yangmendasari penelitian. Dengan demikian, kontribusi peneliti padakhasanah ilmu pengetahuan di bidangnya terlihat dengan jelas.

Tinjauan pustaka hendaklah disusun sesuai dengan urutanperkembangan cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya.Tinjauan pustaka berisi pula ulasan tentang kesimpulan yangterdapat dalam setiap judul dalam daftar pustaka dan dalamhubungan ini peneliti menunjukkan mengapa dan bagaimanadipilihnya masalah penelitian serta arah yang akan ditempuhnyadalam menyelesaikan masalah penelitiannya. Bila dipandangperlu, untuk tinjauan pustaka dapat disisipkan pada bab-bab isi(sesuai dengan keperluan penulisan dan kelaziman pada masing-masing disiplin keilmuan) dan tidak harus ditulis dalam bab yangterpisah.

3). Tubuh Utama Laporan Penelitian

Bagian ini merupakan bagian pokok laporan peneli-tian.Dalam bagian inilah analisis data dilakukan, hubung-an antarvariabel di analisis. Adanya penemuan-penemuan juga diungkappada bagian ini. Sudah barang tentu tubuh utama laporan ini tidakharus hanya satu bab. Bisa saja batang tubuh ini terjadi daribeberapa bab (sub bab) yang masing-masing saling berhubungansecara logis.

Jumlah bab dalam tubuh utama laporan penelitian baik ituuntuk skripsi, tesis atau disertasi disesuaikan dengan keperluan.Dalam bab-bab tersebut diuraikan seca-ra rinci cara danpelaksanaan penelitian, hasil pengamatan percobaan ataupengumpulan data dan informasi lapangan, pengolahan data dan

Page 324: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

314 Bab 19. Menulis Laporan Penelitian

informasi, analisis dan pembahasan data dan informasi tersebutserta pembahasan hasil (diskusi).

4). Kesimpulan

Hal-hal yang sudah dibahas dalam tubuh utama laporanpenelitian disimpulkan dalam saatu bab tersendiri. Pada bagian inidicantumkan implikasi dan saran-saran (kalau perlu). Dengandemikian bab kesimpulan ini memuat elaborasi dan rinciankesimpulan yang dituliskan pada abstrak. Saran untuk risetlanjutan serta practical implication (namun tidak harus ada) darikerja peneliti dapat dituliskan pada bab ini.

Setiap bab dimulai pada halaman baru. Cara menuliskandan meletakkan bab dan judul dilakukan seperti yang dijelaskan.

5). Pustaka dan Daftar Pustaka

5.1). Pustaka

Pustaka yang dimaksudkan di sini adalah semua rujukandari suatu pustaka yang dikutip dalam laporan penelitian, skripsi,tesis atau disertasi. Ada berbagai cara penulisan rujukan pustakadalam laporan penelitian, skripsi, tesis dan teks disertasi. Penulisansemua rujukan yang berasal dari suatu pustaka (buku, majalahilmiah, jurnal, buletin, prosiding ataupun situs web/website) yangdituliskan dalam laporan penelitian, skripsi, tesis atau disertasiadalah hanya nama pengarang/penulisnya dan tahun penerbitannya saja,dan yang harus dituliskan adalah nama akhir/namakeluarga/nama marga sesuai dengan cara penulisan olehpengarang/penulisnya itu sendiri, lengkap dengan tahunpenerbitannya.

Rujukan pustaka dalam naskah laporan penelitian, skripsi,tesis atau disertasi tidak boleh menuliskan nama (penerbit)pustakanya (buku, jurnal, buletin, prosiding ataupun situsweb/website) yang menjadi rujukan. Meski ada penulisan rujukanpustaka dalam laporan penelitian, skripsi, tesis atau disertasi

Page 325: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 19. Menulis Laporan Penelitian 315

dengan cara menuliskan angka urutan pengutipannya yangdituliskan di dalam tanda kurung-kotak, seperti [Amri Amir. 2007].

Pustaka yang mengambil halaman situs web/websiteinternet merujuk pada aturan yang berlaku di bidangnya masing-masing. Skripsi, tesis dan disertasi termasuk dalam daftar pustakasebab, meskipun tidak diterbitkan, pada umumnya dapat ditemu-kan di perpustakaan. Sumber-sumber yang tidak diterbitkan tidakdimuat dalam daftar pustaka, dapat dicantumkan pada catatankaki (foot-note) pada halaman bersangkutan. Namun sangatdianjurkan untuk menghindari adanya catatan kaki (foot-note) dansedapat mungkin diusahakan agar hal tersebut diuraikan/diungkapkan menyatu dalam teks disertasi. Buku ajar (textbook)yang dimuat dalam daftar pustaka agar diusahakan pustaka yangpaling mutakhir.

Dalam naskah laporan penelitian, skripsi, tesis dandisertasi, penulisan pengarang atau penulis yang lazim maksimaladalah dua orang pengarang/penulis, sedangkan jika lebih dariitu, nama pengarang/penulis yang ditulis adalah penulis pertamadiikuti dengan dkk. atau et al. (yang artinya dengan kawan-kawan).Jika dalam laporan peneli-tian, skripsi, tesis atau disertasi terdapatpenulisan rujukan nama dengan dkk. atau et al., maka nantinyadalam Daftar Pustaka nama-nama penulis atau pengarang yangsebenarnya terdiri dari lebih dari dua pengarang atau penulis,maka seluruh pengarang atau penulisnya harus ditulis denganlengkap.

Cara penulisan pustaka (sumber bacaan) dalam laporanpenelitian, skripsi, tesis atau disertasi yang dianjur-kan adalahsebagai berikut (sebagai contoh):

Globalisasi ekonomi yang dicanangkan oleh Amerika Serikat kepenjuru dunia, menurut Joseph E. Stigliz (2006) “menjadi lokomotifawal mula petaka kehancuran ekonomi dunia pada dekade 90-an.Kehancuran ekonomi dunia pada awal dekade 90-an tersebutditandai dengan euforia kemunculan ekonomi baru (new economy)di Amerika Serikat dengan lonjakan produktivitas yang tinggi”.

Page 326: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

316 Bab 19. Menulis Laporan Penelitian

Hal senada disampaikan oleh Kevin Rudd (2008), bahwa“ketamakan dan ketakutan merupakan dua hal yang memicukeruntuhan sektor keuangan di AS dan selanjutnya menjalarkeseluruh dunia “.

Untuk penulis/pengarang lebih dari dua orang, yangditulis adalah nama penulis pertama, diikuti dengan dkk. atau et al.,kemudian tahun publikasinya. Sebagai contoh : „ Bosworth et all(1995) menunjukkan bahwa kontribusi kemajuan teknologi (TFP)di Asia Timur selama periode 1960-1990 cukup tinggi”.

Semua pustaka yang telah dirujuk dan terkutip dalamlaporan penelitian, skripsi, tesis atau disertasi, harus dituliskandalam Daftar Pustaka dengan lengkap dan benar cara penu-lisannya.

5.2). Daftar Pustaka.

Daftar pustaka bukanlah bab tersendiri. Oleh karena itutidak diberi nomor bab. Daftar pustaka ditulis pada halaman barudan judul DAFTAR PUSTAKA dicetak 3 cm di bawah atashalaman, dengan huruf kapital tanpa titik di belakang hurufterakhir.

Ada beberapa cara untuk menuliskan daftar pustaka, tetapicara yang lazim dijadikan format adalah cara yang akan diuraikanberikut ini.

(1) Daftar pustaka disusun berurutan secara abjad menurut namakeluarga penulis pertama, tidak perlu nomor urut. Baris-baris darisetiap pustaka dicetak dengan jarak satu spasi, sedangkan barispertama dari pustaka berikutnya dicetak satu setengah spasi dibawah garis terakhir pustaka yang mendahuluinya.

(2) Huruf pertama dari baris pertama dari setiap pustaka yangmerupakan huruf awal nama penulis pertama. Baris keduayang merupakan kelanjutan pustaka dari baris pertama, hurufawalnya dimulai 7 (tujuh) ketukan atau masuk kedalam(ruangan antara dua huruf) dari huruf pertama dari baris

Page 327: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 19. Menulis Laporan Penelitian 317

pertama (lihat contoh di halaman Daftar Pustaka). Di sini perludicatat tentang penulisan nama Indonesia, sebab tidak semuanama Indonesia mengandung nama keluarga. Nama Indonesiayang tidak mengandung nama keluarga ditulis sepertidikehendaki yang mempunyai nama tersebut, yaitu sepertiditulisnya sendiri pada waktu menulis makalah atau bukunya.

(3) Daftar pustaka berisi semua pustaka yang digunakan olehpeneliti atau mahasiswa yang melakukan penelitian dalammenyiapkan dan menyelesaikan laporan penelitian, skripsi,tesis dan disertasinya.

(4) Semua pustaka yang tercantum pada daftar pustaka harusbenar-benar dirujuk dan terkutip dalam penulisan laporanpenelitian, skripsi, tesis dan disertasi.

(5) Daftar pustaka terdiri atas makalah, buku ataupun prosidingyang diterbitkan dan lazimnya dapat ditemukan di perpus-takaan (buku, jurnal,buletin, prosiding, ataupun situs web).

(6) Dalam Daftar Pustaka, pustaka yang berupa makalah dimajalah ilmiah, jurnal, buletin, atau prosiding ditulis sebagaiberikut :(1) Jika rujukan terkutip dalam laporan penelitian, skripsi, tesis

dan disertasi terdiri atas penulis tunggal, maka yang ditulisdalam Daftar Pustaka adalah nama keluarga penulis, yangditulis di depan dan diakhiri dengan sebuah koma,kemudian disusul dengan inisial/singkatan nama kecilnyayang diakhiri dengan sebuah titik diikuti oleh sebuah koma(jika tidak ada nama pertama/nama kecil), kemudian tahunpublikasi lalu diikuti titik, disusul judul makalah yangdituliskan dengan huruf kecil kecuali huruf pertama judulyang ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengansebuah koma, kemudian nama jurnal dan halamanpublikasinya.

Page 328: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

318 Bab 19. Menulis Laporan Penelitian

Contoh 1 :

Adelman, I., 1975. Development Economics- AReassessment of Goals, American Economic ReviewPapers and Proceedings, 302-309.

(2) Jika penulis teridiri atas dua penulis, untuk penulis pertamaditulis seperti pada butir (1) kemudian diikuti kata dan,disusul nama keluarga penulis kedua sesudah penulispertama kemudian disusul dengan inisial nama kecilnya,kemudian tahun publikasi yang ditulis dalam kurung laludiikuti titik, disusul judul makalah yang dituliskan denganhuruf kecil kecuali huruf pertama judul yang ditulis denganhuruf kapital dan diakhiri dengan sebuah koma, kemudiannama jurnal dan halaman publikasinya.

Contoh 2 :

Drysdale, Peter and Yiping Huang., 1997. TechnologicalCath-Up and Economic Growth in East Asia andThe Pacific. The Economic Record. Vol 73 No. 222September; 201-211.

(3) Jika rujukan terkutip dalam laporan penelitian, skripsi, tesisiatau disertasi terdiri lebih dari dua orang penulis, atau yangdituliskan dengan dkk atau et.al., maka dalam DaftarPustaka seluruh pengarang harus dituliskan, diawali olehnama keluarga dari penulis pertama sebagaimana padabutir (1) di atas, lalu penulis-penulis berikutnyasebagaimana pada butir (2).

Contoh 3:

Boswort, Barry, Collins, Susan. M and Chen, Yu-chin., 1995.Accounting for Differences in Economic Growth.Papers Institut of Developing Economics, Tokyo 5-6November .

Dari beberapa panduan dan contoh penulisan dalam DaftarPustaka di atas, masih ada beberapa hal penting yang harusdiperhatikan dan diingat yaitu sebagai berikut :

Page 329: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Bab 19. Menulis Laporan Penelitian 319

(1) Nama majalah atau jurnal ditulis dengan huruf miring (italic)dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dari setiap kata yangditulis dengan huruf kapital dan disingkat sesuai dengankebiasaan internasional dan diakhiri dengan sebuah koma,disusul oleh

(2) Nomor jilid atau volume, diakhiri dengan sebuah koma,disusul oleh;

(3) Halaman awal disusul oleh garis datar dan diikuti oleh halamanakhir makalah.

(4) Cara penulisan pustaka yang berupa bab atau artikel yangdimuat dalam sebuah buku dapat dilihat pada contoh di bawahini. Perbedaan yang jelas adalah ditulis-nya judul buku denganhuruf miring dan dicantumkan nama penerbit dan kotapenerbit buku.

Contoh 4 :

Amir, Amri. 2007. Perekonomian Indonesia (Dalam PersfektifMakro). Penerbit Biografika. Bogor.

(5) Cara penulisan pustaka atau artikel yang dimuat dalam sebuahprosiding dengan adanya editor prosiding dapat dilihat padacontoh 1.

(6) Kriteria tambahan seperti referensi apa yang layak/tak layakuntuk dicantumkan di daftar pustaka mengikuti kelaziman dimasing-masing disiplin keilmuan.

(7) Artikel yang diambil atau dikutip/di download dari situs websitedituliskan secara terpisah dari daftar pustaka yang dirujuk darimakalah/tulisan yang berasal dari jurnal/buletin/majalahilmiah/buku/prosiding. Artikel yang di down load dari websiteditulis setelah urutan terakhir dari daftar pustaka, lengkapdengan tanggal download dan judul.

Contoh 5 :

Amri, A. 2009. Kapitalis dan Krisis Ekonomi Global.http://www.amriamir.wordpress.com/, down loadpada 25 Maret 2009.

Page 330: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

320 Bab 19. Menulis Laporan Penelitian

Page 331: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Daftar Pustaka 321

DAFTAR PUSTAKAAdelman, I., 1975. Development Economics- A Reassessment of

Goals, American Economic Review Papers and Proceedings, 302-309.

Amir, Amri. 2007. Perekonomian Indonesia (Dalam Persfektif Makro).Penerbit Biografika. Bogor.

----------------. 1999. Sumber-sumber Pertumbuhan Ekonomi:Kontribusi Kemajuan Teknologi dan Industri DalamPertumbuhan Ekonomi Privinsi Jawa Barat. Disertasi.Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung. Tidak dipublikasikan.

Best, J.W. 1982. Research In Education. Prentice Hall of India PrivateLimited. New Delhi.

Billas, R.A. 1984. Teori Ekonomi Mikro. Edisi 2 Erlangga, Jakarta.

Biro Pusat Statistik. 1991. Pilot Studi Struktur Ongkos Karet Rakyat diPropinsi Sumatera Selatan.

Boswort, Barry, Collins, Susan. M and Chen, Yu-chin., 1995.Accounting for Differences in Economic Growth. PapersInstitut of Developing Economics, Tokyo 5-6 November .

Conover, W. J. 1980. Practical Nonparametric Statistics, 2nd ed. NewYork: John Wiley and Sons.

Drafer, Norman and Harry Smith., 1992. Analisis Regresi Terapan.Edisi Kedua. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Daniel,W .1991. Statistik Nonparametrik Terapan.: Gramedia. Jakarta.

Drysdale, Peter and Yiping Huang., 1997. Technological Cath-Upand Economic Growth in East Asia and The Pacific. TheEconomic Record. Vol 73 No. 222 September; 201-211.

Gay, L. R., and Diehl, P.L. 1996. Research Methods for BusinessManagement. Singapura, Simon & Schuster Pte Ltd.

Page 332: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

322 Daftar Pustaka

Gordon B. Davis and Clyde A. Parker. 1979. Writing the DoctoralDissertation A Systematic Approach. Barron’s EducationalSeries Inc. USA.

Gujarati D. 2007. Dasar-Dasar Ekonometrik Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Hasan, F dan Koetjaraningrat. 1980. Beberapa Azas Metodologi IlmiahDalam Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia.Jakarta.

Hanke, J.E., and Reitsch, A.G. 1998. Business Forecasting. 6th. Ed.London Prentice Hall International. Ltd.

Indriantoro, Nur., dan Bambang Supomo. 2002. MetodologiPenelitian Bisinis Untuk Akuntanss dan Bisnis. BPFE.Yogyakarta.

Pindyck RS dan Rubinfeld.1998. Econometric Models and EconomicForecasts. Singapore. Irwin/McGraw-Hill

Pratisto.A. 2009. Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. ElexMedia Komputindo. Jakarta.

Kerlinger, F.N. 1986. Foundation of Behavioral Research for DecisionMaking. Belmont. Publishing Company.

Kuncoro, Mudradjad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi.Penerbit Erlangga. Jakarta.

Kleinbaum. David, G. and Lawrence L.Kupper. 1978. AppliedRegression Analysisi and Other Multivariable Method.Duxubury Press. North Scituate, Massachusetts.

Mendenhall, William., Lymant Ott and Richard L. Scheaffer. 1975.Elementry Survey Sampling. Duxbury Pres. A Division ofWadsworth Publishing Company, Inc. Belmont, California.

Nerlove, M. 1986. Dinamika Penawaran :Suatu tinjauan Kembali danProspeknya (Dalam: Ekonomi Pemasaran Dalam Pertanian) JilidI. Yayasan Obor Indonesia dan Gramedia. Jakarta.

Page 333: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Daftar Pustaka 323

Saragih, B. 1982. Skala Usaha pada Perkebunan Kelapa Sawit danImplikasinya Terhadap Pengembangan Perkebunan Rakyat.Jurnal Agroekonomi No. 1. Pusat Penelitian Agroekonomi.Bogor.

Santoso S. 2006. Menggunakan SPSS untuk Statistik Nonparametrik.Jakarta. Elex Media Computindo.

Sekaran, U. 2000. Research Methods for Business: A Skill BuildingApproach. New York John Wiley & Sons, Inc.

Singarimbun, Masri. 1984. Pedoman Praktis Membuat UsulanPenelitian. Ghalia Indonesia. Indonesia.

Siegel, S., and N. J. Castellan. 1988. Nonparametric statistics for thebehavioral sciences. New York: McGraw-Hill, Inc..

Soekartawi . 1987. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori danAplikasinya. Rajawali, Jakarta.

------------1990. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan analisisFungsi Cobb-Douglas. Rajawali, Press Jakarta.

Sprent P. 1991. Metode Statistik Nonparametrik Terapan. Jakarta. UI-Press.

Stiglitz, Joeph E. 2006. Dekade Keserakahan, Era ’90-an dan Awal MulaPetaka Ekonomi Dunia. Marjin Kiri PT Cipta Lintas Wacana.Tangerang.

Sudarsono, 1984. Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES. Jakarta.

Suharsimi Arikunto. 1983. Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktik. Bina Aksara. Jakarta.

Supranto, J. 1981. Metode Ramalan Kuantitatif Untuk Perencanaan.Gramedia. Jakarta.

Suriasumantri, J.S. 1985. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer.Sinar Harapan Agape Press. Jakarta

Surakhmad, M. 1980. Pengantar Penelitian Ilmiah. Tarsito Bandung.

Page 334: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

324 Daftar Pustaka

Sutrisno Hadi. 1980. Metodologi Reseaarch 1-2. Yayasan PenerbitanFakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Spillane, J.J. 1989. Komoditi Karet, Peranannya Dalam PerekonomianIndonesia. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Tan, M.G. 1980. “Masalah Perencanaan Penelitian”. Metode-metodePenelitian Masyarakat. Gramedia. Jakarta.

-----------. 1985. Metodologi Penelitian. Materi Dasar PendidikanProgram Akta Mengajar V. Depdikbud. UniversitasTerbuka.

Team, 1980. Pola Pemasaran Karet di Jambi. Team Fakultas PertanianUniversitas Padjadjaran, Bandung.

Teguh, Muhammad. 1999. Metodologi Penelitian Ekonomi, Teori danAplikasi. PT.RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Thomas, RL. 1997. Modern Econometric. An Introduction England.Addison Wesley Longman

Verbeek.M. 2004. A Guide to Modern Econometric. England. JohnWiley & Sons Ltd

Vredenbregt, J. 1980. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat.Gramedia. Jakarta.

Wimmer, Roger D., and Dominick, Joseph R. 1987. Mass MediaResearch An Introduction. Second Edition. WadworthPublishing Company. Belmont. California. USA.

Yusmichad; Saragih, B. 1983. Skala Usaha dan Efisiensi Ekonomi RelatifAyam Petelur. Jurnal Agroekonomi. No.1 Pusat PenelitianAgroekonomi, Bogor.

Zikmund, W.G. 2000. Business Research Method. 6 th ed. ForthWorth. Harcout Inc.

Page 335: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

Daftar Pustaka 325

Amri Amir. 2009. Kapitalis dan Krisis Ekonomi Global.http://www.amriamir.wordpress.com/, down load pada25 Maret 2009.

Page 336: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

325

Lampiran 1 : Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

NomorTabel

Judul Tabel Hal

2.1.

2.2.

2.3.

3.1.

3.2.

.

.

.

16.1.

Produksi Nasional Bruto Indonesia menurutjenis penggunaan harga konstan 1993 (milyarrupiah) ..................................................................

Produksi Nasional Bruto Indonesia menurutlapangan usaha tahun 1998-2002 (hargakonstan 1993, milyar rupiah) .............................

Pendapatan per kapita negara ASEAN (1993-2005/dalam US$) .............................................

Kontribusi sektor ekonomi dalam pemben-tukan PDB menurut harga konstan (dalam %)

Kontribusi sektoral terhadap pertumbuhanGDP Indonesia periode 1967-1992(% terhadap GDP riil) ............................................

Hutang luar negeri Indonesia tahun 1980-2006 .......................................................................

29

30

35

41

46...

306

Page 337: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

326

Lampiran 2. Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBARNomorGambar

Judul Gambar Hal

1.1.

2.1

2.2

.

.

.

14.5.

Paradigma, dasar dan filosofi sistem ekonomi

Grafik pendapatan per kapita negaraASEAN, 1993-1999 (dalam US $, tanpaSingapura) ...........................................................

Grafik perkembangan penduduk miskin diIndonesia pada tahun 2000-2005 (dalamjutaan orang) ........................................................

Grafik perkembangan total hutang luarnegeri Indonesia tahun 1969-2006 ..................

dan seterusnya

15

23

24...

36

Page 338: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

327

Lampiran 3. Contoh Abstrak

ABSTRAK

Amri Amir, Sumber-sumber Pertumbuhan: KontribusiKemajuan Teknologi dan Industri Dalam Pertumbuhan EkonomiProvinsi Jawa Barat. Di bawah bimbingan: Prof. Dr. H. T.Dzulkarnain Amin, M.A., sebagai Ketua Promotor, Prof. Dr. Ir. H.Lukito Sukahar, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. H. Tuhpawana P. Sandjajasebagai Anggota Promotor.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapabesar kontribusi kemajuan teknologi dan sektor industri dalampertumbuhan ekonomi terutama di Provinsi Jawa Barat. Adapuntujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktorproduksi, khususnya kemajuan teknologi dan kontribusi sektor-sektor ekonomi khususnya sektor industri dalam pertumbuhanEkonomi Provinsi Jawa Barat. Selain itu, ingin pula diketahuisektor-sektor yang menjadi sektor kunci dalam perekonomianProvinsi Jawa Barat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode kepustakaan dengan lokasi penelitian di Provinsi JawaBarat. Dalam menganalisis data digunakan alat analisis fungsiproduksi Cobb-Douglas, regresi berganda dengan metode OrdinaryLeast Square (OLS) dan Generalized Least Square (GLS) serta modelinput output.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari sisi faktorproduksi ternyata modal merupakan sumber pertumbuhanekonomi Perovinsi Jawa Barat yang terbesar (69,93%), sedangkankemajuan teknologi (Total Factor Productivity = TFP) sangat rendah(0,65%). Secara sektoral ternyata sektor industri (57,60%) dan sektorjasa (42,38%) merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yangterbesar. Daya penyebaran (backward linkage) sektor industri rata-rata lebih tinggi tetapi derajat kepekaannya (forward linkage) tidakjauh berbeda dengan rata-rata seluruh sektor. Penyumbangterbesar pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat ternyataberasal dari investasi fisik bukan daari kemajuan teknologi.

Page 339: METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN PENERAPANNYAterbitnya buku Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya ini. Buku ini ditulis berdasarkan pengalamn penulis mengajar mata kuliah

328