metode very low frekuensi
DESCRIPTION
ini rangkuman dari Very Low FrequencyTRANSCRIPT
Metode Very Low Frekuensi
Metode Very Low Frekuensi - Electromagnetic (VLF-EM) merupakan salah satu
metode geofisika untuk menyelidiki struktur batuan bawah permukaan bumi yang memanfaatkan
parameter frequensi. Metode ini tergolong metode geofisika Pasif, karena pada kerjanya metode
ini hanya menangkap sinyal-sinyal frequensi dari stasiun-stasiun yang ada diseluruh dunia.
Prinsip pengukuran metode VLF yaitu memanfaatkan sinyal sumber gelombang elektromagnetik
berfrekuensi rendah yang disebut sebagai medan primer dan mempunyai frekuensi 15 kHz
sampai 30 kHz, dirambatkan di antara permukaan bumi dan ionosfer.
Dalam tubuh batuan konduktif, medan primer ini akan menginduksi arus sekunder
didalamnya yang disebut arus Eddy. Arus ini akan membangkitkan medan sekunder yang
kemudian bergabung dengan medan primer. Medan sekunder yang dibangkitkan tergantung dari
besaran fisika yang terkandung dalam batuan yaitu resistivitas atau konduktivitas. Dengan
melakukan pengukuran medan total (primer + sekunder) di permukaan bumi dapat diketahui
resistivitas sebagai salah satu sifat fisis batuan.
Gambar 1. Penjalaran Gelombang elektromagnetik
Ada dua jenis pengukuran VLF, yaitu mode tilt-angle dan mode resistivity. Mode tilt-
angle mengukur polarisasi komponen medan magnetik, sedangkan mode resistivity mengukur
polarisasi komponen medan magnetik dan medan listrik.
1. Mode Tilt Angle
Mode tilt angle digunakan untuk mengetahui struktur konduktif dan kontak geologi
seperti zona alterasi, patahan, dan dike konduktif. Dalam mode ini, arah strike target memiliki
sudut ±45° dengan lokasi pemancar. Pada konfigurasi pengukuran semacam ini, medan primer
akan memberikan fluks yang maksimum jika memotong struktur, sehingga memberikan
kemungkinan anomali yang paling besar.
Medan magnet yang memiliki komponen horisontal dan vertikal membentuk sebuah elips
yang dapat ditunjukkan dengan sudut tilt dari sumbu mayor dan sumbu horisontalnya, dan
eliptisitasnya (perbandingan sumbu minor/sumbu mayor). Alat akan mengukur dua besaran
tersebut dari pengukuran komponen in-phase dan out-of-phase medan magnetik vertikal dari
medan horisontalnya. Data tilt biasanya disajikan dalam derivative Fraser.
Gambar 2. Design survey untuk metode Tilt
Parameter eliptisitas kadang digunakan untuk mengetahui bahwa struktur di bawah
memiliki konduktivitas tinggi (berharga kurang dari nilai tilt tetapi bertanda terbalik) atau
memiliki konduktivitas rendah (bernilai dan bertanda sama dengan nilai tilt).
Dalam pengukuran, instrumen T-VLF akan menghitung parameter sudut tilt dan
eliptisitas dari pengukuran komponen in-phase dan out-of phase medan magnet vertikal terhadap
komponen horizontalnya. Besar sudut tilt (%) akan sama dengan perbandingan Hz/Hx dari
komponen in-phase-nya, sedang besar eliptisitas ε (%) sama dengan perbandingan komponen
kuadraturnya.
Jika medan magnet horizontal adalah Hx dan medan vertikalnya sebesar HxeiØ, maka
sudut tilt diberikan sebagai :
Gambar 3. Skema Ellipt
Mode Resisitivity
Mode ini digunakan untuk mengetahui dike resistif dan disisi lain untuk membatasi
satuan geologi melalui pemetaan tahanan jenisnya. Mode ini sangat baik jika arah pemancar
tegak lurus strike geologinya (±45°) seperti terlihat pada gambar dibawah.
Gambar 3. Design Survey untuk Mode Resistivity
Salah satu parameter penting pada pengukuran VLF adalah nilai Fraser. Benda konduktif
akan mempunyai nilai fraser yang positif dengan puncak-puncaknya menunjukkan posisi benda
yang menyebabkan anomali.
Nilai derivatif Fraser dapat dihitung dari nilai tilt yang didapat dari hasil pengukuran .
Derivatif Fraser = (a+b)-(c+d)
a,b,c, dan d merupakan nilai tilt pada titik pengukuran yang berurutan.
Gambar 4. Grafik nilai Tilt (garis lurus), nilai Fraser (garis putus), dan Posisi anomali