metode remedial membaca dan menulis

8
Nama : Tiara Delia Madyani NIM : 0800931 Tugas : Metode Remedial Membaca dan Menulis Mata Kuliah : Psikolinguistik Metode Remedial Membaca Yusuf (2003, h. 94) menyebutkan pendekatan yang ditujukan untuk anak yang mengalami kesulitan belajar atau tertinggal dari teman – teman sebayanya yang digunakan dalam program remedial membaca, yaitu: a. Pendekatan multisensori. Pendekatan ini menganggap bahwa anak akan belajar lebih baik jikamateri disajikan dalam berbagai modalitas seperti visual, kinestetik, taktil, dan auditoris. b. Modifikasi abjad. Pendekatan ini digunakan untuk menangani kesulitan membaca pada bahasa yang kaitan huruf dan bunyi tidak selalu konsisten. c. Kesan neurologis. Kegiatan utama dalam pendekatan ini adalah membaca cepat secara bersama – sama antara guru dan murid. Dalam pendekatan multisensory terbagi atas: 1) Metode Fernald.

Upload: tiara-delia-madyani

Post on 26-Jun-2015

725 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Remedial Membaca Dan Menulis

Nama : Tiara Delia Madyani

NIM : 0800931

Tugas : Metode Remedial Membaca dan Menulis

Mata Kuliah : Psikolinguistik

Metode Remedial Membaca

Yusuf (2003, h. 94) menyebutkan pendekatan yang ditujukan untuk anak yang mengalami

kesulitan belajar atau tertinggal dari teman – teman sebayanya yang digunakan dalam

program remedial membaca, yaitu:

a. Pendekatan multisensori.

Pendekatan ini menganggap bahwa anak akan belajar lebih baik jikamateri disajikan dalam

berbagai modalitas seperti visual, kinestetik, taktil, dan auditoris.

b. Modifikasi abjad.

Pendekatan ini digunakan untuk menangani kesulitan membaca pada bahasa yang kaitan

huruf dan bunyi tidak selalu konsisten.

c. Kesan neurologis.

Kegiatan utama dalam pendekatan ini adalah membaca cepat secara bersama – sama antara

guru dan murid.

Dalam pendekatan multisensory terbagi atas:

1) Metode Fernald.

Fernald telah mengembangkan suatu metode pengajaran membaca multisensoris yang sering

pula dikenal dengan metode VAKT (visual, auditory, kinesthetic, and tactile). Metode ini

menggunakan materi bacaan yang dipilih dari kata – kata yang diucapkan oleh anak, dan tiap

kata diajarkan secara utuh. Fernald (Yusuf, 2003, h. 95), beranggapan bahwa anak yang

mempelajari kata sebagai pola utuh akan dapat memperkuat ingatan dan visualisasi.

Page 2: Metode Remedial Membaca Dan Menulis

2) Metode Gillingham.

Metode ini merupakan pendekatan terstruktur taraf tinggi yang memerlukan lima jam

pelajaran selama dua tahun. Aktivitas pertama diarahkan pada belajar berbagai bunyi huruf

dan perpaduan huruf – huruf tersebut. Anak menggunakan teknik menjiplak bentuk huruf

satu per satu. Yusuf (2003, h. 95) menyatakan perbedaan metode ini dengan metode Fernald,

yaitu bahwa dalam metode ini huruf diberikan secara individual, bukan dalam bentuk kata.

Kesulitan belajar membaca permulaan dapat diatasi dengan pendekatan VAKT (Visual,

Auditif,Kinestetik, Taktil). Metode ini dikembangkan oleh Gillingham dan Stillman

(Gearheart,1976 :93). Asumsi yang mendasari metode ini adalah bahwa dalam pengajaran

membaca, menulis, dan mengeja kata dipandang sebagai satu rangkaian huruf-huruf. Metode

ini berangkat dari metode abjad, yaitu bunyi yang disimbolkan oleh huruf dipandang mudah

dipelajari dengan menggunakan keterpaduan indera visual, auditori, kinestetik, dan taktil.

Dengan demikian saat anak mempelajari suatu kata, anak melihat huruf tersebut, mendengar

bunyi huruf, menunjuk dengan gerakan tangan atau telusuran jari tangan dan kemudian

menuliskannya dengan menggunakan visual, auditori, dan kinestetik secara padu.

Pembelajaran kooperatif diperlukan bukan hanya karena efektif untuk meningkatkan prestasi

belajar anak tetapi juga efektif untuk mengembangkan kepribadian anak ke arah yang positif.

Pembelajaran kooperatif merupakan aktualisasi dari prinsip-prinsip pendidikan yang silih

asah, silih asih, dan silih asuh. Interaksi kooperatif diperlukan dalam proses belajar-mengajar

karena memiliki keunggulan atas interaksi kompetitif maupun individualistik. Menurut

Johnson dan Johnson (1984) ada empat elemen dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu :

(1) saling ketergantungan positif, (2) interaksi tatap muka, (3) akuntabilitas individual, dan

(4) keterampilan menjalin hubungan interpersonal.

Supriyadi (Lestary, 2004, h. 12) mengelompokkan beberapa metode yang digunakan dalam

pengajaran membaca permulaan, yaitu:

a. Metode abjad (alfabet).

Metode ini meliputi proses pengenalan huruf, merangkai huruf menjadi suku kata, merangkai

suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat.

b. Metode bunyi.

Page 3: Metode Remedial Membaca Dan Menulis

Metode ini memfokuskan pada lafalan dan prosesnya berjalan sama seperti metode abjad.

c. Metode suku kata.

Diawali dengan menyajikan suku kata, kemudian dirangkai menjadi kata, merangkai kata

dengan kata menggunakan kata sambung, suku kata kemudian dilepas menjadi huruf, dan

mensintesiskan kembali huruf menjadi suku kata.

d. Metode lembaga kata.

Metode ini menggunakan kata yang diurai menjadi lembaga – lembaga kata. Kata diurai

menjadi suku kata, kemudian suku kata menjadi huruf, lalu huruf disatukan menjadi suku

kata dan kembali lagi menjadi kata.

e. Metode global.

Metode ini melalui langkah – langkah sebagai berikut:

1) Membaca kalimat dengan gambar.

2) Membaca kalimat tanpa gambar.

3) Mengurai kalimat menjadi kata.

4) Mengurai kata menjadi suku kata.

5) Mengurai suku kata menjadi huruf.

f. Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik).

Pada metode ini ditampilkan struktur kalimat secara utuh, kemudian dianalisis menjadi kata,

suku kata, dan huruf.

Metode Remedial dalam Menulis

Bermacam aktivitas yang menurut Lerner (1988: 422) dapat digunakan untuk membantu anak

berkesulitan belajar menulis dengan tangan, seperti dikemukakan berikut ini:

1) Aktivitas menggunakan papan tulis. Aktivitas ini dilakukan sebelum pelajaran

menulis yang sesungguhnya. Kepada anak disediakan papan tulis dan kapur; dan pada

papan tulis tersebut, anak diberi kebebasan untuk menggambar garis, lingkaran,

bentuk-bentuk geometri, angka, dan sebagainya. Aktivitas tersebut dapat melibatkan

Page 4: Metode Remedial Membaca Dan Menulis

motorik kasar dan halus. Kegunaan aktivitas ini adalah untuk mematangkan motorik

kasar, motorik halus, dan koordinasi mata-tangan yang merupakan keterampilan

prasyarat dalam belajar menulis.

2) Bahan-bahan lain untuk latihan gerakan menulis. Selain papan tulis, ada bahan-bahan

lain yang dapat digunakan untuk melatih gerakan menulis, yang mencakup motorik

kasar maupun motorik halus. Bahan-bahan tersebut antara lain adalah kertas yang

ditempel pada papan atau dengan menggunakan bak pasir. Pada kertas atau bak pasir

tersebut, anak dapat berlatih membuat angka, huruf, atau bentuk-bentuk geometri.

Tujuannya yaitu melatih gerakan menulis yang erat kaitannya dengan kematangan

motorik halus dan koordinasi mata-tangan.

3) Posisi. Untuk latihan menulis, anak hendaknya disediakan kursi yang nyaman dan

meja yang cukup berat agar tidak mudah goyang. Kedua tangan anak diletakkan di

atas meja, tangan yang satu untuk menulis dan tangan yang lain untuk memegang

kertas bagian atas.

4) Kertas. Posisi kertas untuk menulis cetak sejajar dengan sisi meja, untuk menulis

tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan tangan kanan, dan 60

derajat ke kanan bagi anak yang menggunakan tangan kiri atau kidal.

5) Memegang pensil. Banyak anak berkesulitan belajar menulis yang memegang pensil

dengan cara yang tidak benar. Untuk memegang pensil yang benar, ibu jari dan

telunjuk di atas pensil, sedangkan jari tengah berada di bawah pensil, dan pensil

dipegang agak sedikit di atas bagian yang diraut.

6) Kertas Stensil dan Karton. Kepada anak diberikan kertas stensil yang sudah digambari

berbagai bentuk. Letakkan kertas polos di atas meja, letakkan karbon di atasnya, dan

kemudian letakkan kertas stensil bergambar di atas karbon tersebut, diklip dan

selanjutnya anak diminta untuk mengikuti gambar dalam pensil.

7) Menjiplak. Buat bentuk atau tulisan dengan warna hitam tebal di atas kertas yang

agak tebal, letakkan di atasnya selembar kertas tipis, dan suruh anak menjiplak bentuk

atau tulisan tersebut.

8) Menggambar di antara dua garis. Kepada anak diberikan selembar kertas bergaris dan

anak diminta membuat “jalan” yang mengikuti atau memotong garis-garis tersebut.

Selanjutnya, anak diminta menulis berbagai angka dan huruf di antara garis-garis

secara tepat.

Page 5: Metode Remedial Membaca Dan Menulis

9) Titik-titik. Guru membuat dua jenis huruf, huruf yang utuh dan huruf yang terbuat

dari titik-titik. Selanjutnya, anak diminta untuk menghubungkan titik-titik tersebut

menjadi huruf yang utuh.

10) Menjiplak dengan semakin dikurangi. Pada mulanya guru menulis huruf utuh dan

anak diminta untuk menjiplak huruf tersebut. Lama kelamaan guru yang menulis

sebagian besar hingga sebagian kecil huruf tersebut dan anak diminta untuk

meneruskan penulisan.

11) Buku bergaris tiga. Buku bergaris tiga sering disebut juga buku tipis tebal. Dengan

buku bergaris semacam itu, anak dapat berlatih membuat dan meletakkan huruf-huruf

secara benar. Garis dapat diberi warna yang mencolok untuk meningkatkan perhatian

anak.kalimat kemudian dikembalikan ke bentuk semula.

Daftar Pustaka:

S, Lucky Ade, 2007, Pengaruh Metode Multisensori dalam Menigkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Taman Kanak-Kanak, [Dokumen], (http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:7M-dCv8RzsgJ:eprints.undip.ac.id/10438/1/Lucky_Ade_S._M2A_003_037.pdf+teknik+remedial+membaca+permulaan&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShlT8hlhtYrBxmE2OJ7OEk_k0r0H72vuk7DUfVd_BWnWDLEVpJF6Hf0lbt0uRuJYTGRBkBF9q6_a9s43QXKGdkBuqMQ058PISuvjmogsjnxWGGIe9tyDcF9RBzi-X_2KJo649OG&sig=AHIEtbRhmKMLmNTaD1ssZtohhXjqBBWZuQ, diakses tanggal 29 November 2010)

Sensus, Irawan Agus, 2010, Faktor Penyebab Kesulitan Belajar, [Artikel], (http://sudutgemilang.blogspot.com/2010/03/faktor-penyebab-kesulitan-belajar.html, diakses tanggal 29 November 2010)

Widati, Sri dan Ehan, ____, Peningkatan Membaca Menulis Permulaan Anak Berkesulitan Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif dengan Metode VAKT di SD Permata HIjau Rancaekek Kab. Bandung, (http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:7_gr-ZEdeZ0J:file.upi.edu/ai.php%3Fdir%3DDirektori/A%2520-%2520FIP/JUR.%2520PEND.%2520LUAR%2520BIASA/195310141987032%2520-%2520SRI%2520WIDATI/MKL%25202/%26file%3DJurnal%2520Peningkatan%2520prestasi.pdf+metode+gillingham+dalam+membaca&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjJwkxEBBoE_kG2HmDvPmc6Y5uO5FzMsi4hea6PdpweIpIMWxWIeAwsIF9u4VRMMzQx9fZnTLNwvyypC_l31LQIoIxxQq566wQZL3Nl2STzXBTRWusLK6N7C353ENvrswVTTdJY&sig=AHIEtbQXqVo0Lzly7k9klQhY6FkrKhamIQ, diakses tanggal 6 Desember 2010)

Page 6: Metode Remedial Membaca Dan Menulis