metode pengumpulan data teknik penelitian kualitatif dan kuantitatif

7

Click here to load reader

Upload: david-meyers

Post on 14-Dec-2014

174 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Bagaimana cara mengumpulkan data untuk sebuah penelitian?coba baca makalah yang tentang "Metode Pengumpulan Data Teknik Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif"

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Pengumpulan Data Teknik Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Metodologi Penelitian

METODE PENGUMPULAN DATA DALAM

MELAKUKAN PENELITIAN

Disusun :

Fitriyanto 10503244011

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

Page 2: Metode Pengumpulan Data Teknik Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Metode Pengumpulan Data - Metode Observasi “Metode observasi merupakan metode

pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik

gejala-gejala yang diselidiki” (Supardi, 2006 : 88). Observasi dilakukan menurut prosedur

dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi

memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.

Secara umum observasi dapat dilakukan dengan cara yaitu: Metode Pengumpulan Data

1. Observasi Partisipan

“Observasi partisipan adalah apabila observasi (orang yang melakukan observasi) turut

ambil bagian atau berada dalam keadaan obyek yang diobservas” (Supardi, 2006 : 91).

2. Observasi Non Partisipan

Merupakan suatu “proses pengamatan observer tanpa ikut dalam kehidupan orang yang

diobservasi dan secara terpisah berkedudukan sebagai pengamat” (Margono, 2005 : 161-

162).

Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu: 1). Observasi

partisipasi, 2). observasi tidak terstruktur, dan 3). observasi kelompok. Berikut

penjelasannya:

Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode pengumpulan

data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.

Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan

pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya

berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.

Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim

peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.

3. Focus Group Discussion

Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan

pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut

pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap permaknaan dari

suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu.

FGD juga dimaksudkan untuk menghindari permaknaan yang salah dari seorang peneliti

terhadap focus masalah yang sedang diteliti (Sutopo, 2006: 73).

FGD adalah kelompok diskusi bukan wawancara atau obrolan. Ciri khas metode FGD

yang tidak dimiliki oleh metode riset kualitatif lainnya (wawancara mendalam atau

Page 3: Metode Pengumpulan Data Teknik Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

observasi) adalah interaksi. Tanpa sebuah FGD berubah wujud menjadi kelompok

wawancara terfokus (FGI-Focus Group Interview). Hal ini terjadi apabila moderator

cenderung selalu menkonfirmasi setiap topik satu per satu kepada seluruh peserta FGD.

Semua peserta FGD secara bergilir diminta responnya untuk setiap topik, sehingga tidak

terjadi dinamika kelompok. Komunikasi hanya berlangsung antara moderator dengan

informan A, informan A ke moderator, lalu moderator ke informan B, informan B ke

moderator, dst. Kondisi idealnya, informan A merespon topik yang dilemparkan

moderator, disambar oleh informan B, disanggah oleh informan C, diklarifikasi oleh

informan A, didukung oleh informan D, disanggah oleh informan E, dan akhirnya

ditengahi oleh moderator kembali. Diskusi seperti itu sangat interaktif, hidup, dinamis.

Metode Pengumpulan Data - Teknik Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung

(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat

pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang

harus dijawab atau direspon oleh responden (Sutopo, 2006: 82). Responden mempunyai

kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden (Sutopo,

2006: 87). Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu

bertemu langsung dengan responden, maka dalam menyusun angket perlu diperhatikan

beberapa hal. Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau peryataan ada pengantar atau

petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan

kata-kata yang lazim digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang. Dan ketiga, untuk

setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disesuaikan kolom untuk

menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.

Metode Pengumpulan Data - Teknik Dokumen

Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere, yang berati mengajar. Pengertian dari

kata dokumen menurut Louis Gottschalk (1986: 38) seringkali digunakan para ahli dalam

dua pengertian, yaitu pertama, berarti sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai

kebalikan daripada kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan terlukis, dan

petilasan-petilasan arkeologis. Pengertian kedua, diperuntukan bagi surat-surat resmi dan

surat-surat negara seperti surat perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi, dan lainnya.

Lebih lanjut, Gottschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam pengertianya

yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber

apapun, baik itu yang berupa tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis.

G.J. Renier, sejarawan terkemuka dari University college Lodon, (1997; 104 ) menjelaskan

istilah dokumen dalam tiga pengertian, pertama dalam arti luas, yaitu yang meliputi semua

sumber, baik sumber tertulis maupun lisan; kedua dalam arti sempit, yaitu yang meliputi

Page 4: Metode Pengumpulan Data Teknik Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

semua sumber tertulis saja; ketiga dalam arti spesifik, yaitu hanya yang meliputi surat-surat

resmi dan surat-surat Negara, seperti surat perjanjian, undang-undang konsesi, hibah dan

sebagainya.

Dari berbagai pengertian diatas, maka dapat ditarik benang merahnya bahwa dokumen

merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber

tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang semua itu menberikan

informasi bagi proses penelitian.

Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human

resources, melalui observasi dan wawancara. Akan tetapi ada pula sumber bukan manusia,

non human resources, diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Studi dokumen yang

dilakukan oleh para peneliti kualitatif, posisinya dapat dipandang sebagai “nara sumber”

yang dapat menjawab pertanyaan; “Apa tujuan dokumen itu ditulis?; Apa latar

belakangnya?; Apa yang dapat dikatakan dokumen itu kepada peneliti?; Dalam keadaan

apa dokumen itu ditulis?; Untuk siapa?; dan sebagainya.(Nasution, 2003; 86).

Menurut Sugiyono (2008; 83) studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan

metode obsevasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil

penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan / menggunakan studi dokumen

ini dalam metode penelitian kualitatifnya hal senada diungkapkan Bogdan (seperti dikutip

Sugiyono) “ in most tradition of qualitative research, the phrase personal document is used

broadly lo refer to any first person narrative produce by an individual which describes his

or her own actions, experience, and beliefs”.

Ada beberapa keuntungan dari penggunaan studi dokumen dalam penelitian kualitatif,

seperti yang dikemukakan Nasution (2003; 85); a) Bahan dokumenter itu telah ada, telah

tersedia, dan siap pakai; b) penggunaan bahan ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan

waktu untuk mempelajarinya; c) banyak yang dapat ditimba pengetahuan dari bahan itu

bila dianalisis dengan cermat, yang berguna bagi penelitian yang dijalankan; d) dapat

memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian; e) dapat dijadikan

bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data; dan f) merupakan bahan utama dalam

penelitian historis.

Metode Pengumpulan Data - Teknik Triangulasi

Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan.

Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam kaitan ini Patton (dalam Sutopo, 2006:

92) menjelaskan teknik triangulasi yang dapat digunakan. Teknik triangulasi yang dapat

digunakan menurut Patton meliputi: a) triangulasi data; b) triangulasi peneliti; c)

triangulasi metodologis; d) triangulasi teoretis. Pada dasarnya triangulasi merupakan teknik

yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multi perspektif. Artinya, guna

menarik suatu kesimpulan yang mantap diperlukan berbagai sudut pandang berbeda.

Page 5: Metode Pengumpulan Data Teknik Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data

yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka

sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu

mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber

data.

Metode Pengumpulan Data - Metode Wawancara

Metode wawancara adalah “proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara

lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung

informasi-informasi atau keterangan-keterangan” (Supardi, 2006 : 99). Sedangkan

pendapat lain mengatakan bahwa “wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua

orang atau lebih yaitu wawancara yang akan mengajukan pertanyaan dan orang yang akan

diwawancarai yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan yang akan diajukan”

(Moleong, 2005 : 186)

Wawancara harus diperoleh dalam waktu yang sangat singkat serta bahasa yang digunakan

harus jelas dan teratur. Dilihat dari prosedur wawancara, metode wawancara dapat

dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Wawancara bebas

Wawancara bebas adalah “proses wawancara dimana interviewer tidak secara sengaja

mengarahkan tanya jawab pada pokok-pokok persoalan dari fokus penelitian dan

interviewer orang yang diwawancari” (Supardi, 2006 : 100).

2. Wawancara terpimpin

Wawancara ini juga disebut dengan interview guide. Ciri pokok wawancara terpimpin

adalah bahwa “pewawancara terikat oleh suatu fungsi, bukan saja sebagai pengumpul data

tetapi relevan dengan maksud penelitian yang telah dipersiapkan, serta data pedoman yang

memimpin jalannya tanya jawab” (Supardi, 2006 : 100)

3. Wawancara bebas terpimpin

Wawancara bebas terpimpin adalah “kombinasi antara wawancara bebas dengan

terpimpin” (Supardi, 2006 :100). Jadi pewawancara hanya membuat pokok-pokok masalah

yang akan diteliti, selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung mengikuti situasi

pewawancara harus pandai mengarahkan yang diwawancarai apabila ternyata ia

menyimpang.

Pada penelitian ini akan digunakan teknik wawancara yang menggunakan petunjuk umum

wawancara, dimana sebelum bertemu dengan informan, peneliti akan mempersiapkan

berbagai hal yang akan ditanyakan sehingga berbagai hal yang ingin diketahui dapat lebih

terfokus

Page 6: Metode Pengumpulan Data Teknik Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Adapun data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan wawancara tersebut di atas

adalah seperti : pelaksanaan proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan nilai

UAN.

Page 7: Metode Pengumpulan Data Teknik Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Daftar Pustaka

Supardi, M.d, 2006. Metodologi Penelitian, Mataram : Yayasan Cerdas Press

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian kuantitatife, Kualitatife, dan R & D. Bandung:

ALFABETA.

http://salimafarma.blogspot.com/2011/05/metode-dan-teknik-pengumpulan-data.html

Sutopo, HB. 2006, Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS Press.

Margono, 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.