penelitian kuantitatif dan kualitatif

50
MASALAH PENELITIAN : KUANTITATIF DAN KUALITATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Upload: poeza-setiawan

Post on 30-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

MASALAH PENELITIAN :

KUANTITATIF DAN KUALITATIF

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2011

Page 2: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan karena atas

rahmatnya dan hidayahnya,kami sebagai penulis mampu menyelesaikan

review buku dengan judul “ Masalah Penelitian : Kuantitatif dan Kualitatif

“.

Dalam menyusun review buku ini penulis banyak mengalami

kesulitan- kesulitan disebabkan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan

yang penulis miliki. Berkat bantuan dari banyak pihak penyusunan buku ini

dapat terselesaikan.

Atas terselesaikannnya review buku ini para penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Ayah, ibu yang telah memberikan doa dan dukungannya dengan tanpa

rasa lelah sedikitpun.

2. Bapak Prof. Dr. Sutama , M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah

Penelitian Pendidikan Matematika.

3. Untuk semua keluarga yang telah memberikan doa dan dukungannya.

4. Teman-temanku..terima kasih atas segala bantuannya.

Semoga review buku ini dapat bermafaat bagi penulis dan para pembaca.

Penulis

Page 3: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

` A. Latar Belakang

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II. KAJIAN TEORI

BAB III. ISI

A. Hakikat Masalah Penelitian

B. Perumusan Masalah

dalam penelitian kuantitatif

C. Variabel Penelitian Eksperimental

dan Non-Eksperimental

D. Pernyataan Penelitian Spesifik

E. Jenis Metode Penelitian Eksperimental

F. Arti dan Karakteristik

Penelitian Kualitatif Naturalistik

G. Perumusan Masalah Penelitian Kualitatif

H. Pernyataan Tentang Tujuan

dan Pertanyaan Penelitian Kualitatif

BAB IV. PEMBAHASAN

A. Hakikat Masalah Penelitian

B. Perumusan Masalah

Dalam Penelitian Kuantitatif

C. Variabel Penelitian Eksperimental

dan Non-Eksperimental

D . Pertanyaan Penelitian Spesifik

Page 4: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

E. Jenis Metode Penelitian Eksperimental

F. Arti dan Karakteristik Penelitian Kualitatif Naturalistik

G. Perumusan Masalah Penelitian Kualitatif

H. Pernyataan Tentang Tujuan

dan Pertanyaan Penelitian Kualitatif

BAB V. SIMPULAN,IMPLIKASI, dan SARAN

A. SIMPULAN

B. IMPLIKASI

C. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diantara berbagai elemen yang sekaligus dapat menjadi penanda

kemandirian bidang ilmu pengetahuan adalah teori dan metodologi.

Dengan demikian metode penelitian menjadi ciri khas dari ilmu

pengetahuan yang bersangkutan sehingga sangat sering menjadi sebutan

dalam diskusi dikalangan akademis. Metode itu sendiri ada diantaranya

metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Sebagai gambaran ringkas perbedaan dan perbandingan cirri-ciri

metode kualitatif dan kuantitatif dalam suatu penelitian, meskipun biasanya

tidak dapat dipaparkan sedemikian jelasnya. Perbandingan ini sekedar

unutk memberikan gambaran tentang kecenderungan atau kebiasaan

masing-masing metode, agar dapat membantu peneliti dalam menentukan

pemilihan metodenya.

Dalam mengadakan penelitian, peneliti tidak hanya cenderung pada

kedua metode penelitian tersebut yaitu metode penelitian kuantitatif dan

kualitatif, tetapi juga harus dapat membedakan karakteristik variabel dalam

penelitian yaitu adanya variabel penelitian eksperimental dan variabel

penelitian non eksperimental.

Sudah selayaknya para peneliti memperhatikan hal-hal yang tekait

ketika menentukan pilihan metode penelitian, yaitu disesuaikan dengan

tujuan penelitian, hasil yang diharapkan, dan kondisi objek atau sasaran

penelitian.

B. Rumusan Masalah

1. Apa hakekat dari penelitian kuantitatif dan kualitatif?

2. Perbedaan apa yang terdapat pada variabel eksperimental dan non

eksperimental?

Page 6: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

3. Apa arti dari penelitian kualitatif naturalistik?

C. Tujuan Review

Tujuan pembuatan review masalah kuantitatif dan kualitatif dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum :

a. Untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep penelitian

b. Memberi tambahan pengetahuan dasar bagi pemula yang

ingin memulai penelitian

c. Sebagai tambahan referensi tentang dasar -dasar penelitian

2. Tujuan khusus :

a. Memudahkan pemahaman tentang masing-masing konsep

penelitian kuantitatif dan kualitatif.

b. Memudahkan peneliti (khususnya bagi mahasiswa yang

akan membuat tugas akhir, karya llmiah, dan juga skripsi)

untuk membedakan secara spesifik antara semua hal

tentang masalah penelitian kuantitif da kualitatif

c. Sebagai kerangka dasar untuk memahami metode-metode

penilitian yang beraneka ragam.

D. Manfaat

Pada review ini diharapkan berbagai manfaat didapatkan oleh para

pembaca , penulis, serta semua kalangan yang memerlukan referensi

tentang masalah penelitian. Dari hasil review ini diharapkan dapat

memberikan manfaat teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong

perkembangan ilmu pengetahuan pembahasan tentang penelitian,

khususnya yang terkait metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.

2. Manfaat Praktis,

a. Bagi mahasiswa

Digunakan untuk acuan pada praktik pembuatan karya

ilmiah, tugas akhir, skripsi, dan penelitian lainnya.

Page 7: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

b. Pembaca lain

Dikhususkan untuk para pembaca yang ingin melaksanakn

penelitian, maka akan memudahkan dalam langkah-langkah

penelitian tersebut.

Page 8: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

BAB II

KAJIAN TEORI

Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan,

mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-

usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi,

2001).Pelajaran yang membicarakan metode-metode ilmiah mengenai

peneltian disebut metode penelitian (research methodology).

Metode ilmiah pertama kali dikenalkan oleh John Dewey untuk

memecahkan masalah. John Dewey di dalam bukunya How We Think

(1910) mengatakan bahwa langkah-langkah pemecahan suatu masalah

adalah sebagai berikut:

1. Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau

kesulitan ini mendorong perlunya pemecahan.

2. Merumuskan dan atau membatasi masalah/kesulitan tersebut. Di dalam

hal ini diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yang

berhubungan dengan masalah itu.

3. Mencoba mengajukan pemecahan masalah/ kesulitan tersebut dalam

bentuk hipotesis-hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan

pernyataan yang didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi

untuk menjelaskan fakta tentang penyebab masalah tersebut.

4. Merumuskan alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan

secara deduktif.

5. Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-

fakta yang dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian. Hasil

penelitian ini bisa menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diterima,

dan dapat pula memperlemah hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak.

Dari langkah terakhir ini selanjutnya dapat dirumuskan pemecahan

masalah yang telah dirumuskan tersebut.

Page 9: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Penelitian di bedakan menjadi penelitian kualitatif dan penelitian

kuantitatif. Menurut Strauss dan Corbin (2003) penelitian kualitatif

dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh

melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Penelitian

kualitatif mengenal adanya teori yang disusun dari data yang dibedakan

atas dua macam teori, yaitu teori substantif dan teori formal (Lexy J.

Moleong, 1989 dan Mubyarto, et al, 1984). Teori substantif adalah teori

yang dikembangkan untuk keperluan substantif atau empiris dalam inkuiri

suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, antropologi, psikologi dan

lain sebagainya. Contoh: perawatan pasien, hubungan ras, pendidikan

profesional, kenakalan, atau organisasi peneliti. Di sisi lain, teori formal

adalah teori untuk keperluan formal atau yang disusun secara konseptual

dalam bidang inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi,

psikologi dan sebagainya. Contoh: perilaku agresif, organisasi formal,

sosialisasi, autoritas dan kekuasaan, sistem penghargaan, atau mobilitas

social.

Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian

kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yng menghasilkan data

deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang

diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasil kan uraian

yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat

diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi

tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut

pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.

Menurut August Comte (1798-1857) menyatakan bahwa

paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang

dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Positivisme adalah satu aliran

filsafat yang menolak unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial.

Karena penolakannya terhadap unsur metafisis dan teologis, positivisme

kadang-kadang dianggap sebagai sebuah varian dari Materialisme (bila

yang terakhir ini dikontraskan dengan idealism ).

Page 10: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Dalam penelitian kuantitatif diyakini, bahwa satu-satunya

pengetahuan (knowledge) yang valid adalah ilmu pengetahuan (science),

yaitu pengetahuan yang berawal dan didasarkan pada pengalaman

(experience) yang tertangkap lewat pancaindera untuk kemudian diolah

oleh nalar (reason). Secara epistemologis, dalam penelitian kuantitatif

diterima suatu paradigma, bahwa sumber pengetahuan paling utama adalah

fakta yang sudah pernah terjadi, dan lebih khusus lagi hal-hal yang dapat

ditangkap pancaindera (exposed to sensory experience). Hal ini sekaligus

mengindikasikan, bahwa secara ontologis, obyek studi penelitian

kuantitatif adalah fenomena dan hubungan-hubungan umum antara

fenomena-fenomena (general relations between phenomena). Yang

dimaksud dengan fenomena di sini adalah sejalan dengan prinsip sensory

experience yang terbatas pada external appearance given in sense

perception saja. Karena pengetahuan itu bersumber dari fakta yang

diperoleh melalui pancaindera, maka ilmu pengetahuan harus didasarkan

pada eksperimen, induksi dan observasi (Edmund Husserl 1859-1926).

Fry (1981, dalam Ahmad Sonhadji, et al, 1996) membedakan

secara lebih rinci perbandingan antara paradigma penenelitian kualitatif

dan kuantitatif , seperti dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Perbandingan paradigma kualitatif dan kualitatif

Paradigma Kualitatif Paradidma Kuantitatif

Mengajurkan penggunaan metode

kualitatif

Menganjurkan penggunaan metode

kuantitatif

Fenomelogisme dan verstehen

dikaitkan dengan pemahaman

perilaku manusia dari frame of

reference aktor itu sendiri

Logika positivisme:”Melihat fakta

atau kasual fenomena sosial dengan

sedikit melihat bagi pernyataan

subyektif individu-individu”

Observasi tidak terkontrol dan

naturalistik

Pengukuran terkontrol dan menonjol

Page 11: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Subyektif Obyektif

Dekat dengan data:merupakan

perspektif “insider”

Jauh dari data: data merupakan

perspektif “outsider”

Grounded, orientasi diskoveri,

eksplorasi, ekspansionis, deskriptif,

dan induktif

Tidak grounded, orientasi verifikasi,

konfirmatori, reduksionis, inferensial

dan deduktif-hipotetik

Orientasi proses Orientasi hasil

Valid: data “real, “rich, dan

“deep”

Reliabel:data dapat direplikasi dan

“hard”

Tidak dapat digeneralisasi:studi

kasus tunggal

Dapat digeneralisasi:studi multi kasus

Holistik Partikularistik

Asumsi realitas dinamik Asumsi realitis stabil

Page 12: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

BAB III

ISI

A. Hakikat Masalah Penelitian

Masalah penelitian dibagi menjadi 2 yaitu masalah penelitian

kuantitatif dan masalah kualitaatif. Adapun perbedaan kedua masalah

tersebut adalah :

1. Masalah kuantitatif dapat dinyatakan dalam kalimat sebagai

hipotesis sedangkan masalah kualitatif dinyatakan dalam

pernyataan penelitian atau pertanyaan penelitian dan tidak pernah

dalam bentuk hipotesis.

2. Fokus penelitian kuantitatif anataralain berhubungan erat dengan

kontruksi sebab akibat, pengukuran dan generalisasi sedangkan

fokus penelitian kualitatif antara lain berhubungan erat dengan

sudut pandang individu yang diteliti.

3. Penelitian kuantitatif berkaitan erat dengan teknik-teknik survei

sosial termasuk wawancara terstruktur kuasioner yang tersusun

dan kuasioner, sedangkan penelitian kualiatatif berkaitan erat

dengan observasi pertipatoris, wawancara tidak terstruktur dan

kelompok-kelompok fokus.

B. Perumusan Masalah dalam penelitian kuantitatif

Perumusan masalah dalam penelitian kuatitatif ada tiga yaitu :

1. Teori

2. Konstruk

3. Variabel

Variabel-variabel dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Dan

salah satunya dibedakan menjadi variabel katagori dan variabel

bersinambung atau terstruktur.

Page 13: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

C. Variabel Penelitian Eksperimental dan Non-Eksperimental

1. Variabel dalam penelitian Eksperimental

Adapun karakter variabel dalam penelitian eksperimental adalah :

a. Menyebut variabel yang merupakan konsekuensi atau dependen

terhadap variabel antisenden sebagai variabel “dependen”. Disebut

variabel “dependen” karena nilainya tergantung pada variabel

independen.

b. Menyebut variabel yang merupakan antisenden atau mendahului

variabel dependen sebagai “variabel independen”,”variabel

termanipulasi” atau “variabel eksperimental”yaitu variabel yang

dimanipulasi atau diubah oleh peneliti untuk menginvestigasi

pengaruh atau akibat atau variabel dependen.

2. Variabel penelitian Non-Eksperimental

a. Dalam penelitian deskriptif dan beberapa penelitian survai hanya

satu variabel yang mendapat perhtian peneliti.

b. Dalam penelitian korelasional, variabel antisenden disebut

“variabel predictor” dan variabel yang diprediksi disebut “variabel

kriteria”.

c. Dalam kajian korelasi lainnya, tidak ditemukan variabel antisenden

yang jelas.

3. Observasi : Difinisi operasional

Disini ada dua jenis definisi yaitu :

a. Definisi konstitutif, sama seperti dikemukakan dalam kamus,

mendefinisikan istilah dengan menggunakan istilah lain.

b. Definisi operasional memberikan atau menetapkan makna bagi

suatu variabel dengan spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan atau

oprasi yang dibutuhkan untuk mengukur, mengkatagorisasi atau

memanipulasi variabel.

Page 14: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

D. Pernyataan Penelitian Spesifik

Kajian kuantitatif dapat menyatakan suatu masalah penelitian

dalam bentuk pertanyaan (question form). Perbedaan antara masing-

masing pertanyaan:

1. Pertanyaan penelitian deskriptif (descriptive research question)

secara tipikal mengajukan pertanyaan “apakah” (what is) dan

menyatakan dengan cara tidak langsung suatu desain penelitian

survai.

2. Pertanyaan hubungan (relation question) bertanya: “Apakah

hubungan antara dua variabel atau lebih? Dan menyatakan dengan

cara tidak langsung suatu desain korelasional.

3. Pertanyaan perbedaan akan mengajukan pertanyaan pokok,

“Adakah perbedaan antara dua kelompok atau dua perlakuan atau

lebih?”. Pertanyan itu digunakan apabila kajian mebandingkan dua

observasi atau lebih.

E. Jenis Metode Penelitian Eksperimental

1. Desaian pra-eksperimental

Masih ditemukan variabel luar yang mempengaruhi terbentuknya

variabel dependen. Tidak dimasukkan variabel kontrol, dan smapel tidak

random. Macamnya :

a. Studi kasus sekali lewat

Diagram : XO, dimana X adalah perlakuan (variabel independen) dan

O adalah observasi (variabel dependen). Terdapat suatu kelompok

yang diberikan perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya.

b. Desain prates-pascates satu-kelompok

Diagram : O₁ X O₂, dimana O₁ adalah prates dan O₂ nilai pasca tes.

Pebedaan desain ini dengan desain sekali lewat adalah pada desain

terdahulu tidak diperlukan prates.

c. Komparasi kelompok-utuh

Page 15: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Penelitian pada satu kelompok yang mempunyai kemampuan sama,

dibagi atas 2 sub kelompok sebagai kolompok eksperimen dan kontrol.

2. Desain eksperimental sejati

Dibutuhkan sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

ditarik dari populasi secara random.

a) Desain kelompok kontrol hanya-hanya pasca tes

Langkah-langakahnya : (1)menetapkan subjek secara random untuk

kelompok eksperimental dan kontrol, (2) perlakuan untuk kelompok

eksperimental saja (3)pasca tes untuk kedua kelompok (eksperimemtal

dan kontrol)

b) Desain kelompok kontrol prates-pascates

Terdapat dua kelompok yang diseleksi secara random. Lalu

diberikan prates agar diketahui keadaan awal mereka, setiap subjek

berkesempatan untuk ditetapkan sebagai kelompok kontrol.

3. Desain Faktorial

Semua kelompok diseleksi dengan metode penarika sampel

random. Masing-masing sampel diberi prates. Kelompok penelitian

dianggap baik jika nilai prates setiap kelompok sama.

4.Desain Kuasi Eksperimental

a) Desain deret-waktu

hanya menyertakan satu kelompok (tanpa kelompok kontrol).

Kelompok tersebut akan diukur secara periodik. Peneliti perlu

melakukan prates dulu hingga 4-5 kali, untuk mengetahui tungkat

kestabilan keadaan kelompok sebelum perlakuan.

b) Desain kelompok kontrol non-ekuivalen

Digram : O X O X adalah perlakuan eksperimental, O

merupakan pengukuran

--------------- prates atau pascates bagi variabel dependen,

dan garis

Page 16: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

O O putus-putus menunjukkan kelompok

eksperimental dan kontrol tidak

dibentuk secara random.

c) Desain berimbang

Langkah-langkah: (1) subjek kelompok kontrol dan eksperimen

dipilih secara random, (2) tiap kelompok berpeluang untuk

perlakuan yang berbeda, (3) ukur semua kelompok atas variabel

dependen, (4) gilirkan kelompok sehingga semua terbuka untuk

perlakuan eksperimen yang berbeda, (5) ulangi langkah 3 dan 4

sampai setiap kelompok terbuka untuk semua perlakuan.

F. Arti dan Karakteristik Penelitian Kualitatif Naturalistik

Kajian penelitian yang menginfestigasi kualitas hubungan

(relationship), kegiatan, situasi, atau materi seringkali mengacu pada

penelitian kualitatif.

Jenis penelitian ini lebih menekankan pada deskripsi holistik

(“perlakuan kaffah”), yaitu pada penggambaran dengan terperinci semua

apa yang terjadi dalam

Kegiatan atau situasi tertentu, bukan pada perbandingan pengaruh

penanganan tertentu (particular treatment), seperti dalam penelitian

eksperimental atau pada penggambaran sikap atau perilaku orang, seperti

dalam penelitian survay.

Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif lebih

memberikan tekanan kepada pemahaman dan makna, berkaitan erat

dengan nilai-nilai tertentu, lebih menekankan pada proses daripada

pengukuran, mendiskripsikan, menafsirkan, dan memberikan makna dan

tidak cukup dengan penjelasan belaka, dan memanfaatkan multi metode

dalam penelitian.

Page 17: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

2. Karakteristik umum penelitian kualitatif

a. Latar alamiah merupakan sumber data langsung dan peneliti

merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualititatif.

b. Data kualitatif dihimpun dalam bentuk kata-kata atau gambar-

gambar, bukan selalu dalam bentuk angka-angka.

c. Peneliti kualitatif mempunyai kepedulian dengan proses dan

sekaligus juga mempunyai kepedulian dengan produknya.

d. Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data yang mereka peroleh

dengan cara induktif.

e. Perhatian utama peneliti kualitatif adalah jawaban atas pertanyaan

bagaimana orang dalam kehidupan mereka, dapat dimengerti.

3. Karakteristik umum penelitian naturalistik.

Dalam perkembangannya penelitian yang didasarkan pada

paradigma kualitatif mengalami beberapa tahapan yang evolusionistik.

Evolusi pertama muncul dalam bentuk model interpretif. Evolusi

kedua berkembang sebagai model penelitian dasar (groubded research).

Evolusi ketiga model etnografik,evolusi ketiga ini dikenal sebagai populer

dengan model naturalistik.

4. Proposisi paradigma kualitatif naturalistik

a. Proposisi pertama mengenai realitas

b. Proporsisi yang kedua mengenai interaksi yang mengenal dan yang

dikenal

c. Proporsisi ketiga mengenai realitas yang terkait pada latar

kontekstual

d. Proporsisi keempat mengenai pembentukan yang interdependen dan

serentak.

e. Proporsisi kelima mengenai keterkaitan kepada latar nilai.

5. Kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas

Kredibilitas

Menggantikan konsep validitas intern dari paradigma positivistik,

penelitian naturalistik menyarankan konsep kredibilitas. Untuk menguji

Page 18: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

kredibilitas temuan dari lapangan, para pakar menyarankan sabagai berikut

:

1. Memperpanjang waktu tinggal dilapangan.

2. Melakukan observasi hingga terperinci

3. Menggunakan metode triangulasi.

4. Mengadakan wawancara kembali dengan orang yang tidak

berkepentingan dan tidak terlibat dalam penelitian sehingga

menumbuhkan sikap kritis, interpretasi, dan kesimpulan yang akhirnya

menjadi umpan balik yang bernilai untuk mengadakan perbaikan.

5. Mengadakan analisis kasus negatif.

Transferabilitas

Transferabilitas penelitian perlu dilakukan orang lain yang telah

mempelajari laporan penelitian. Orang lain, termasuk rekan-rekan peneliti,

para pembimbing atau promotor dan para penguji akan

membandingkannya dengan kepustakaan, wacana, penelitian, dan

pengalamannya masing-masing.

Dependabilitas

Paradigma naturalistik mengganti konsep reliabilitas itu dengan

konsep dependabilitas yang lebih memperhatikan proses penelitian.

Keeratan suatu penelitian dengan penelitian yang lain pada tempat yang

sama akan tergantung pada berbagai faktor. Ketergantungan

(dependabilitas) itulah yang merupakan pusat perhatian para ahli

penelitian yang bertolak dari paradigma naturalistik.

Konfirmabilitas

Paradigma naturalistik beranggapan bahwa kebenaran itu terikat

pada nilai dan bersifat normatif. Paradigma naturalistik menyarankan

penggunaan istilah konfirmabilitas yaitu tingkat kepastian. Konfirmabilitas

juga harus didukung oleh jejak audit yang sekaligus memeriksa

dependabilitas penelitian . Jika dependabilitas lebih berkiblat pada proses,

maka konfirmabilitas lebih berkiblat pada hasil penelitian.

Page 19: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

G. Perumusan Masalah Penelitian Kualitatif

Perumusan masalah dalam peenlitian kualitatif diawali dengan

pemilihan topic umum dan metodologi (penelitian etnografis atau analisis

dokumen historis atau legal). Kebanyakan perhatian penelitian

kualitatifdatang dari pengalaman pribadi dan perhatian yang panjang

dalam topic yang dikembangkan dari peristiwa-peristiwa (kebetulan) yang

diperoleh dari biografi dan sejarah pribadi yang sedang berlangsung

( current biography dan personal history).

Masalah penelitan kualitatif dirumuskan kembali (reformulasi

beberapakali setelah peneliti memulai denagn penghimpunan data.

Perumusan kembali masalah penelitian tersebut berhubungan dengan

perubahan strategi penghimpunan data untuk memperoleh totalitas

fenomena dan kemudian untuk mengkaji sejumlah aspek dengan

kedalaman yang lebih besar.

Masalah yang semula peneliti bayangkan mungkin berbeda dengan

pernyataan masalh peneliti kentalkan.

H. Pernyataan Tentang Tujuan dan Pertanyaan Penelitian Kualitatif

Para peneliti memanfaatkan empat macam metode historis :

a. Metode kronikel deskriptif

b. Metode historis interprentif

c. Metode biogarfis

d. Metode autobiografis

Page 20: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hakikat Masalah Penelitian

Pada hakekatnya penelitian adalah “mencari kembali”. Penelitian

bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah

(unscientific method). Penelitian banyak bersinggungan dengan

pemikiran kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya

penggunaan metode ilmiah (scientific method) adalah hal yang jamak

dan disepakati umum dalam penelitian.

Masalah penelitian dibedakan menjadi masalah kuantitatif dan

masalah kualitatif. Menurut August Comte (1798-1857) menyatakan

bahwa paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian

yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Bogdan dan Taylor

(1992: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu

prosedur penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa ucapan

atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.

Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian kuantitatif dan

kualitatif . perbedaan tersebut terletak diantaranya pada sifat realitas

dalam penelitian kuatitatif realitas di pandang sebagai sesuatu yang

konkrit, dapat diamati dengan panca indera, dapat dikatagorikan

menurut jenis, bentuk, warna dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur

dan dverifikasi. Sedangkan realitas dalam penelitian kualitatif tidak

hanya yang tampak (teramati), tetapi sampai di balik yang tampak

tersebut. Di lihat dari hubungan peneliti dengan yang diteliti, dalam

penelitian kuantitatif, kebenaran itu diluar dirinya sehingga hubungan

antara peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga

bersifat independen. Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human

instrumen dan dengan teknik pengumpulan data participant observation

Page 21: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

(observasi berperan serta) dan in deph interview (wawancara

mendalam) maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data.

Penelitian kuantitatif dalam melihat variabel terhadap obyek yang

diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (klausal), sehingga dalam

penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Dari variabel

tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Sementara penelitian kualitatif melihat

hubungan variabel antar obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif

yaitu saling mempengaruhi (reciprocal/interaktif).

Di lihat dari kemungkinan generalisasi penelitian kuatitatif lebih

menekankan pada keluasan informasi (bukan kedalaman) sehingga

metode ini banyak digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel

yang terbatas. Dalam penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi

tetapi lebih menekankan kedalaman informasi sehingga sampai pada

tingkat makna. Di lihat dari peranan peranan nilai, peneliti kualitatif

dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti

data dengan sumber data. Dalam penelitian kuantitatif, karena peneliti

tidak berintraksi dengan sumber data, maka akan terbebas dari nilai-

nilai yang di bawa peneliti dan sumber data.

Dalam penggunaannya metode kuantitatif di gunakan bila masalah

yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas, peneliti ingin

mendapatkan informasi yang luas dari sautu populasi , ingin diketahui

pengaruh perlakuan/treatment terhadap yang lain, peneliti ingin

mendapatkan data yang akurat berdasarkan fenomena yang yang

empiris dan dapat diukur dan peneliti ingin menguji keragu-raguan

tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.

Penelitian kualitatif digunakan apabila masalah penelitian belum

jelas,masih remang- remang atau mungkin masih gelap. Kemudian

untuk memahami makna di balik data yang tampak, untuk memahami

interaksi sosial dan untuk mengembangkan teori.

Page 22: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

B. Perumusan Masalah Dalam Penelitian Kuantitatif

Perumusan masalah pada dasarnya ada tiga, yaitu teori, konstruk

dan variabel. Setiap masalah selalu menggunakan teori. Seperti

dinyatakan oleh Neumen (2003) “Researchers use theory differently in

various types and research, but some types of theory is present in most

social research” .

Sitirahayu haditono (1999), menyatakan bahwa suatu teori akan

memperoleh arti penting , bila ia lebih banyak dapat melukiskan,

menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada.

Mark 1963, dalam (Sitirahayu Haditono,1999) membedakan

adanya tiga macam teori yaitu teori yang deduktif, teori yang induktif

dan teori yang fungsional. Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan

dengan data empiris. Sehingga dapat disimpulkan bahwa:

1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersususn secara logis

2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai

suatu kelompokhukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu

bidang tertentu.

3. Suatu teori juga menunjuk pada suatu cara menerangkan yang

menggeneralisasi.

Pembahasan tentang variabel penelitian dpat dimulai dengan

pengertian apakah variabel itu. Variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditari kesimpulannya. Macam-macam variabel

penelitian dapat dibedakan menjadi:

a. Variabel independen

b. Variabel dependen

c. Variabel moderator

d. Varuiabel intervening

e. Variabel kontrol

Page 23: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Variabel- variabel juga dapat diklasifikasikan dengan berbagai

cara. Salah satu caranya adalah untuk pembedaan antara variabel

katagori dan variabel bersinambung. Tetapi untuk lebih detailnya dapat

di tulis kelima point variabel diatas.

C. Variabel Penelitian Eksperimental dan Non-Eksperimental

Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian

kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan

untuk menguji sebab akibat. Penelitian ini banyak digunakan dalam

penelitian-penelitian sain atau keilmuan, sebab memang awal

pengembangannya adalah dalam bidang tersebut.

Variabel Eksperimen atau treatment variabel yaitu kondisi

yang hendak diselidiki bagaimana pengaruhnya terhadap gejala atau

behaviour variable non eksperimental yaitu variabel yang dikontrol

dalam arti baik untuk kelompok eksperimental .

Adapun karakter dari variabel eksperimental adalah menyebut

variabel dependen terhadap variabel independen dan menyebut

variabel yang merupakan antisenden atau mendahului variabel

dependen sebagai variabel independen, variabel termanipulasi dan

variabel eksperimental. Variabel dalam penelitian non-eksperimental ,

variabel-variabel tidak langsung aktif dimanipulasi oleh peneliti.

D . Pertanyaan Penelitian Spesifik

Pembahasan ini ialah tentang pertanyaan penelitian (research

questions). Perlu dipahami inti dari suatu penelitian ialah dikarenakan

adanya masalah yang perlu diatasi, ada fenomena yang belum diketahui

dan penting untuk diketahui. Cara peneliti untuk merumuskan hal tersebut

secara jelas ialah dengan membuat pertanyaaan penelitian yang akan di

jawab dalam penelitian.

Kita dapat membagi pertanyaan penelitian dalam dua kategori:

Page 24: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

1. Pertanyaan umum (general research questions)

2. Pertanyaan spesifik (specific research questions).

Pertanyaan umum penelitian secara logis bertalian dengan tujuan.

Kebanyakan pertanyaan penelitian kualitatif berfokus pada topik-topik

yang bersifat analitis, untuk kemudian diikuti dengan pertanyaan yang

lebih terurai. Kajian kuantitatif juga menyatakan suatu masalah dalam

bentuk pertanyaan. Perbedaan antara masing-masing pertanyaan spesifik

adalah:

1. Pertanyaan penelitian deskriptif (descriptive research question)

“apakah” (what is) dan menyatakan dengan cara tidak langsung

suatu desain penelitian survai.

2. Pertanyaan hubungan (relation question) bertanya: “Apakah

hubungan antara dua variabel atau lebih? Dan menyatakan dengan

cara tidak langsung suatu desain korelasional.

3. Pertanyaan perbedaan akan mengajukan pertanyaan pokok,

“Adakah perbedaan antara dua kelompok atau dua perlakuan atau

lebih?”. Pertanyan itu digunakan apabila kajian mebandingkan dua

observasi atau lebih.

Jadi dapat ditarik kesimpulan ibahwa peneliti harus dapat

membedakan antara pertanyaan penelitian yang umum dan spesifik.

Peneliti harus dapat membuat pertanyaan penelitian umum yang dimiliki

menjadi lebih lebih spesifik dengan mengacu pada dimensi, aspek, faktor

atau indikator dari pertanyaan penelitian umum yang ada.

E. Jenis Penelitian Eksperimental

Secara garis besar dalam aliran kuantitatif yang bersifat konklusif,

ada dua macam tipe desain, yaitu : desain Ex Post Facto dan desain

Eksperimental. Metode Ex Post Facto dilakukan dengan cara meneliti

peristiwa yang telah terjadi dan lebih jauh menelitinya ke belakang agar

dapat mengetahui variabel-variabel yang dapat menyebabkan timbulnya

suatu peristiwa. Sub desain Ex Post Facto meliputi :

Page 25: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

a. Studi Lapangan, merupakan desain penelitian yang

mengkombinasikan antara pencarian litratu (literature study),

survey berdasarkan pengalaman dan, atau studi kasus dimana

peneliti berusaha mengidentifikasi variabel-variabel penting dan

hubungan antar avariabel tersebut.

b. Survei, tergantung pada penggunaan jenis kuesioner. Survei

memerlukan populasi yang besar jika peneliti menginginkan hasil

yang akurat. (Jonathan Sarwono 2006: 83)

Pendapat lain yang membagi sub desain eksperimental sebagai

berikut:

1. Eksperimental lapangan

Dilakukan dengan menggunakan latar yang realistis dimana

peneliti melakukan campur tangan dan melakukan manipulasi

terhadap variabel bebas

2. Eksperimen Laboratorium

Menggunakan latar tiruan dalam melakukan penelitiannya.

Dengan menggunakan desain ini, peneliti melakukan campur

tangan dan manipulasi variabel-variabel bebas serta

memungkinkan peneliti melakukan kontrol terhadap aspek-aspek

kesalahan utama. (Jonathan Sarwono 2006: 83)

Sedangkan Desain penelitian spesifik eksperimental dibagikan

dalam sub desain antara lain:

1. Desaian pra-eksperimental

a. Studi kasus sekali lewat (one shot case study)

Secara umum desain ini digunakan untuk penelitian satu

kelompok dengan diberi satu kali perlakuan dan pengukurannya

dilakukan satu kali, dengan diagram XO.

b. Desain prates-pascates satu-kelompok (one group pre test – post

test desain)

Page 26: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Pada prinsipnya dilakukan satu akli pengukuran sebelum

perlakuan (pte test), dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi

(post test)

c. Komparasi kelompok-utuh

Para pakar peneliti merumuskan desain ini dengan menetapkan

dua kelompok yang dipilih sebagai objek penelitian. Kelompok

pertama mendaptkan perlakuan sedang kelompok kedua tidak

mendapat perlakuan. Kelompok kedua berfungsi sebagai

kelompok penbanding atau pengontrol.

2. Desain eksperimental sejati

a. Desain kelompok kontrol hanya-hanya pasca tes

Desain ini hampir sama dengan desain yang akan dibahas

setelahnya. Tetapi ada buku yang tidak membahas desain ini,

karena mengkolaborasikannya dengan pre test-post test contol

group design yang merupakan model ideal untuk melakukan

penelitian eksperimen terkontrol. Kolaborasi desain ini disebut

solomon four group design, karena ada empat kelompok yang

berbeda dengan enam format pengukuran.

b. Desain kelompok kontrol prates-pascates

Desain ini merupakan pengembangan dari desain kelompok

kontrol hanya-hanya pasca tes. Perbedaan terletak pada pra tes

yang dilakukan untuk kedua kelompok kontol dan eksperimen.

c. Solomon Four Group Design

Seperti yang dikatakan sebelumnya, desain ini merupakann

kolaborasi antara desain kelompok kontrol hanya pasca tes

dengan pre test-post test contol group design. Kelompok

pertama merupakan kelompok inti diberikan perlakuan dan dua

kali pengukuran, yaitu pre tes dan pasca tes. Kelompok kedua

sebagai kelompok pengintrol tidak diberi perlakuan tetapi

dilakukan pengukuran seperti di atas. Kelompok ketiga diberi

perlakuan dan hanya dilakukan satu kali pengukuran setelah

Page 27: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

pasca tes. Kelompok keempat sebagai kelompok pengontrol

kelompok ketiga yang hanya diukur satu kali. (Jonathan

Sarwono 2006: 88)

3. Desain Faktorial

Desain faktorial digunakan untuk mengevaluasi dampak

kombinasi dari dua atau lebih perlakuan terhadap variabel terikat.

4. Desain Kuasi Eksperimental

a. Desain deret-waktu

Pada pembahasan lain desain ini merupakan pengembangan dari

desain prates-pascates satu-kelompok (one group pre test – post

test desain). Pada desain time series, peneliti melakukan

pengukuran di depan selama tiga kali berturut-turut, kemudian

memberikan perlakuan pada objek yang diteliti. Kemudian

peneliti melakukan pengukuran selama tiga kali setelah

perlakuan dilakukan. (Jonathan Sarwono 2006: 86).

b. Desain kelompok kontrol non-ekuivalen

Desain ini mirip dengan desain kelompok kontrol pra tes-pasca

tes, tetapi tidak memilih secara random anggota kelompok

eksperimental dan kelompok kontrol.

c. Desain berimbang

Variabel eksperimen pada desain berimbang dibuat sedemikian

rupa agar semua perlakuan eksperimen yang berbeda dapat

dilakukan terhadap subjek-subjek yang sama.

5. Desain eksperimental tingkat lanjut

a. Desain random sempurna (completely randomised design)

Digunakan untuk mengukur pengaruh suatu varibel bebas yang

dimanipulasi terhadap variabel terikat. Pemilihan kelompok

secara random dilakukan untuk mendapatkan kelompok yang

ekuivalen.

b. Desain blok random (randomised block design)

Page 28: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Agar desain yang kita buat dapat menghasilkan output yang

baik, maka diperlukan memilih anggota kelompok

(responden)yang berasal dari populasi yang memiliki

karakteristik yang sama.

c. Desain latin square (the latin square design)

Desain ini digunakan untuk mengontrol dua variabel pengganggu

secara sekaligus.

F. Arti dan Karakteristik Penelitian Kualitatif Naturalistik

1. Arti Penelitian Kualitatif naturalistik

Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian

yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena,

peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran

orang secara individual maupun kelompok.(Nana S,2009:60)

Penertian kualitatif pada intinya adalah penelitian yang perlu

dilakukan setelah suatu masalah diteliti secara kuantitatif tetapi

penyelesaiannya belum terungkap atau terjawab.(Anneahira.com)

Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk

memperoleh hasil yang lebih detail atau lebih jelas terhadap hasil

penelitiannya serta dapat memberikan rincian yang lebih kompleks

terhadap fenomena yang diteliti. Pada penelitian kualitatif juga disebut

sebagai penelitian naturalistic atau penelitian yang dilakukan secara

alamiah atau dalam kondisi alamiah.

Pernyataan –pernyataan tentang pendeskripsian penelitian

kualitatif tersebut menafsirkan bahwa penelitian kualitatif itu mengacu

pada penelitian terhadap fenomena yang terjadi secara nyata pada pada

suatu individu atau kelompok, penelitian kualitaif juga dilakukan agar

mendapat hasil yang lebih rinci dan dilakukan jika pada penlitian

sebelumnya belum mendapatkan hasil yang memadai.

2. Karakteristik penelitian kualitatif naturalistik

Karakteristik penelitian kualitatif meliputi :

a. Permasalahan Masa Kini

Page 29: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

b. Natural Setting

c. Bersifat Holistik.

d. Memusatkan pada deskripsi.

e. Analisis induktif.

f. Desain penelitian lentur dan terbuka.

g. Peneliti sebagai alat utama penelitian.

h. Purposive Sampling.

i. Makna sebagai perhatian utama.

j. Bentuk laporan dengan model studi kasus.

Menurut Nana S.S(2009;95), kajian naturalistik : melihat situasi

yang berubah secara alamiah , terbuka, tidak ada rekayasa pengontrolan

variabel.

Karakteristik penelitian kualitatif naturalistik yaitu melakukan

penelitian dengan studi kasus pada situasi alamiah atau kondisi natural

dengan peneliti sebagai alat utama penelitian.

G. Perumusan Masalah Penelitian Kualitatif

Tujuan Penelitian adalah untuk memecahkan masalah. Perumusan

masalah dilakukan dengan jalan mengumpulkan sejumlah pengetahuan

yang memadai dan mengarah pada upaya untuk memahami atau

menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan yang ada dalam masalah

tersebut.

Apabila akan mencari dan memilih masalah atau fokus penelitian ,

jangan didasarkan atas perenungan, lamunan, dan coba-coba. Untuk

memilih dan menentukan fokus atau masalah penelitian, hendaknya

bertolak dari bidang keahlian kita atau bidang keahlian peneliti. (Nana

S.S, 2009:270)

Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan

dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. (Sugiyono,2008:56)

Page 30: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Rumusan masalh berbeda dengan masalah, masalah itu merupakan

kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi dan masalah

merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabannya.

H. Pernyataan Tentang Tujuan Dan Pertanyaan Penelitian Kualitatif

Diungkapkan Nana S.S tentang tujuan penelitian kualitatif dalam

bukunya Metode Penelitina kualitatif (2009:96) yaitu secara Umum

penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan yaitu menggambarkan dan

mengungkap ( to describe and explore) serta menggambarkan dan

menjelaskan ( to describe and explain) (McMillan & Schumacher,2001).

Pernyataan tentang tujuan biasanya mengacu pada riset yang akan

dilakukan. Pernyataan tujuan juga dapat diikut sertakan ke dalam

pertanyaan penelitian.

Pertanyaan umum penelitian secara logis berkaitan dengan tujuan

penelitian. Biasanya pertanyaan-pertanyaan tersebut berfokus pada topic-

topik yang bersifat analitis dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dari

kejadian-kejadian yang natural.

Page 31: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

BAB V

SIMPULAN , SARAN, IMPLIKASI

A SIMPULAN

Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian kuantitatif dan

kualitatif. perbedaan tersebut terletak diantaranya pada sifat realitas Di lihat

dari hubungan peneliti dengan yang diteliti. Perlu dipahami inti dari suatu

penelitian ialah dikarenakan adanya masalah yang perlu diatasi, ada

fenomena yang belum diketahui dan penting untuk diketahui.

Penelitian kuantitatif dibedakan antara yang bersifat eksperimental

dan metode kuantitatif non eksperimental. Metode kuantitatif yang bersifat

eksperimental dan non eksperimental adalh suatu penelitian

pengembangan .

Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang

diarahkan pada memahami fenomena yang natural. Penelitian kualitatif

memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian kuantitatif yang berpangkal

dari perbedaan dasar filsafat dan pendekatan memahami kenyataan.

Penelitian kualitatif juga memiliki langkah- langkah pengumpulan data dan

analisis data yang berbeda dengan penelitian kuantitatif.

B. SARAN

1. Secara umum disarankan untuk melakukan pembahasan tentang

segala hal yang berhubungan dengan penelitian secara hirarkis dan

lebih terstruktur agar lebih mudah untuk dipahami. Mulai dari hal

yang sederhana sampai hal yang kompleks.

2. Dalam review ini tidak mengkaji tentang kemungkinan

mengkombinasikan dua metode penelitian secara bersamaan,

maka dalam penelitian atau kajian selanjutnya disarankan untuk

mengkaji kemungkinan mengkombinasikan dua metode penelitian

secara bersamaan.

Page 32: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

C. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil review, terdapat berbagai macam perbedaan

antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hal ini menegaskan bahwa

pemahaman akan masing-masing metode dibutuhkan untuk memulai suatu

penelitian.

Sasaran utama penelitian kualitatif adalah manusia, karena

manusia adalah sumber masalah dan sekaligus penyelesaian masalah.

Peneliti dapat menggunakan pendekatan kualitatif jika yang bersangkutan

ingin melakukan hal-hal yang memfokuskan pada interaksi manusia dan

proses yang mereka gunakan.

Pemilihan metode penelitian kuantitatif memaksimalkan

objektivitas desain penelitian dengan menggunakan angka-angka,

pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Pendekatan

kuantitatif memunculkan kesulitan untuk mengintrol variabel-variabel lain

yang dapat berpengaruh terhadap proses penelitian. Untuk menciptakan

validitas yang tinggi juga diperlukan kecermatan dalam proses penentuan

sampel, pengambilan data dan penentuan alat analisisnya. (Jonathan

Sarwono 2006 : 262)

Page 33: Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

DAFTAR PUSTAKA

(http://www.anneahira.com/pengertian-penelitian-kualitatif.htm,diakses tanggal 28 Maret 2011)

(http://ninkwidya.blogspot.com/2010/01/karakteristik-penelitian-kualitatif.html,diakses tanggal 28 Maret 2011)

Prof.Dr. Sugiyono.2008. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Penerbit Alfabeta.

Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata.2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Pt Remaja Rosdakarya.

Sarwo,jonathan.2006.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif .Jogja:Graha Ilmu