metode penelitian bisnis
DESCRIPTION
Sub bab riset dan metode ilmiahTRANSCRIPT
Riset dan Metode Ilmiah
Para penulis biasanya memperlakukan tugas riset sebagai proses berurutan yang melibatkan
beberapa langkah yang didefinisikan secara jelas. Tak seorang pun mengklaim bahwa riset
memerlukan penyelesaian pada setiap langkah sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
Beberapa langkah dimulai di luar urutan yang ada, sebagian dilaksanakan secara serentak,
dan sebagian mungkin dihilangkan. Dalam pandangan kami mengenai proses riset,
pertanyaan manajemen, pemilihan pertanyaan, eksplorasi, dan penyempurnaanya adalah
aktivitas kritis di dalam urutan tersebut.
Hierarki Pertanyaan Riset Manajemen
Cara yang berguna untuk melakukan pendekatan pada proses rise adalah dengan menyatakan
dilema dasar yang mendorong riset dan kemudian berusaha mengembangkan pertanyaan lain
dengan merinci secara progresif pertanyaan orisinal menjadi pertanyaan yang lebih spesifik.
Prosesnya dimulai pada tingkat yang paling umum dengan dilema manajemen. Ini biasanya
merupakan gejala dari masalah yang sebenarnya, misalnya :
Naiknya biaya.
Penemuan senyawa kimia mahal yang akan meningkatkan kemanjuran obat.
Semakin banyaknya penyewa yang pindah keluar dari suatu kompleks apartemen.
Menurunnya penjualan
Mengidentifikasikan dilema manajemen tidaklah sulit, namun memilih satu dilema untuk
dijadikan fokus mungkin sulit. Pilihan yang salah akan mengarahkansumber daya yang
berharga pada jalan yang mungkin tidak memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan yang penting (tujuan dan riset yang baik).
Pertanyaan Manajemen
Manajer harus melangkah dari dilema manajemen ke pertanyaan manajemen untuk
melanjutkan proses riset. Pertanyaan manajemen menyatakan kembali dilema dalam bentuk
pertanyaan :
Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat perputaran karyawan?
Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan lamanya masa tinggal penyewa dan
mengurangi tingkat kepindahan?
Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi biaya
Jumalah pertanyaan manajemen terlalu banyak untuk didaftar, tetapi kita dapat
menggolongkannya :
Pilihan tujuan atau sasaran.
Pembuatan dan evaluasi,
Pelacakan masalah atau situasi kontrol.
Eksplorasi
Proses eksplorasi mungkin muncul di dalam proses riset di beberapa lokasi. Eksplorasi
biasanya dimulai dengan pencarian data publikasi. Selain itu, periset sering mencari orang-
orang yang mempunyai informasi lengkap mengenai topiknya, khususnya mereka yang telah
jelas menyatakan posisi mengenai aspek kontroversial dari masalahnya. Eksplorasi tak
berstruktur memungkinkan periset mengembangkan dan merevisi pertanyaan manajemen dan
menentukan apa yang diperlukan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
Pertanyaan Riset
Begitu periset mempunyai pernyataan yang jelas mengenai pertanyaan manajemen, ia dan
manajer harus menerjemahkannya ke dalam pertanyaan riset. Pertimbangan pertanyaan riset
agar berupa pertanyaan pengumpul informasi yang berorientasi pada fakta. Pertanyaan riset
adalah hipotesis pilihan yang paling baik menyatakan sasaran studi riset. Jumlahnya
mungkin lebih dari satu pertanyaan atau hanya satu. Proses riset yang menjawab pertanyaan
yang lebih spesifik ini melengkapi manajer dengan informasi yang diperlukan untuk proses
pengambilan keputusan.
Menyempurnakan Pertanyaan Riset
Istilah menyempurnakan mungkin terdengar aneh untuk riset, tetapi ini menciptakan suatu
citra yang mulai dikenali oleh sebagian besar periset. Penyempurnaan pertanyaan persisnya
adalah apa yang harus dikerjakan praktisi ahli sesudah eksplorasi selesai. Pada saat ini,
sebuah gambaran yang lebih jelas mengenai pertanyaan manajemen dan riset mulai muncul.
Pertanyaan riset tidak perlu berbeda materinya, tetapi akan berkembang secara bertahap.
Tidak ada alasan untuk berkecil hati. Pertanyaan riset yang disempurnakan akan mempunyai
fokus yang lebih baik dan akan menggerakkan riset ke depan dengan lebih jelas ketimbang
pertanyaan yang telah diformulasikan sebelumnya.
Pertanyaan Investigasi
Pertanyaan investigasi adalah pertanyaan yang harus dijawab oleh periset agar tiba pada
kesimpulan yang memuaskan mengenai pertanyaan riset. Untuk merumuskan pertanyaan
investigasi, periset menggunakan pertanyaan riset umum dan memecahnya menjadi
pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik untuk mempermudah pengumpulan data. Proses
pemecahan ini dapat berlanjut melalui beberapa tingkat yang semakin spesifik. Pertanyaan
investigasi harus disertakan di dalam proposal riset, karena pertanyaan ini menuntun
pengembangan desain riset. Pertanyaan ini adalah dasar untuk menciptakan instrumen
pengumpulan data riset. Pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang benar-benar kita
ajukan kepada responden. Pertanyaan ini harus muncul dalam kuisioner. Dalam studi
observasi, pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang harus dicatat oleh periset observasi
mengenai tiap subyek yang dipelajari.
Masalah Proses Riset
Walaupun riset diharapkan didasarkan sepenuhnya pada prioritas keputusan manajemen,
studi dapat menyimpang dari target atau kurang efektif ketimbang yang seharusnya.
Sindrom Teknik Favorit
Beberapa periset terikat pada metode. Mereka menyusun kembali pertanyaan manajemen
supaya sejalan dengan metodologi favorit mereka. Yang lain mungkin lebih suka
menekankan studi kasus, sementara yang lain lagi tidak mau mempertimbangkan kedua
pendekatan tersebut. Tidak semua periset nyaman dengan sistem dengan desain eksperimen.
Keengganan masa lalu dan sebagian besar ilmuwan sosial untuk menggunakan desain
eksperimen dipercaya telah menghambat perkembangan riset ilmiah di dalam bidang itu.
Ketersediaan teknik adalah faktor penting dalam menentukan bagaimana riset akan
dilaksanakan atau apakah studi tertentu dapat dilaksanakan. Orang yang mengetahui banyak
tentang dan ahli dalam beberapa teknik, tetapi tidak dalam teknik lain tertentu sring dibutakan
oleh kecakapan khusus mereka.
Penambangan Basis data Perusahaan
Penggalian basis data informasi manajemen memang populer, dan semua jenis organisasi
semakin menghargai kemampuan untuk memperoleh informasi yang bermakna. Walaupun
penggalian data seperti ini sering menjadi titik awal dalam riset berbasis keputusan, jarang
aktivitas seperti ini menjawab semua pertanyaan manajemen yang terkait dengan dilema
manajemen tertentu.
Masalah Manajemen yang Didefinisikan dengan Buruk
Seorang penulis menunjukkan bahwa pertanyaan riset yang didefinisikan dengan buruk
paling tidak rentan terhadap serangan dari metode riset kuantitatif karena masalah seperti ini
mempunyai terlalu banyak segi yang paling terkait untuk ditangani secara akurat oleh
pengukuran. Periset pemula harus menghindari masalah yang didefinisikan dengan buruk.
Bahkan periset berpengalaman lebih suka melakukan studi eksplorasi yang menyeluruh
sebelum maju dengan pendekatan yang paling mutakhir.
Riset dengan Motivasi Politik
Penting untuk diingat bahwa motivasi seorang manajer untuk melakukan riset tidak selalu
jelas. Manajer dapat saja menyatakn kebutuhannya akan informasi spesifik untuk mendasari
suatu keputusan. Ini adalah skenario ideal untuk riset yang bermutu. Namun, acap kali sebuah
studi riset tidak benar-benar diperlukan, tetapi tetap saja memperoleh persetujuan untuk
dilakukan, hanya karena kehadirannya mendukung ide kesayangan manajer tertentu.
Mendesain Studi
Desain riset adalah cetak biru untuk memenuhi sasaran dan menjawab pertanyaan. Pemiihan
suatu desainmenjadi rumit dengan sangat bervariasinya metode, teknik, prosedur, protokol,
dan rencana pengambilan sampel. Periset kreatif sebenarnya memperoleh manfaat dai
kumpulan pilihan yang membingungkan ini. Banyaknya kombinasi yang ditimbulkan oleh
melimpahnya peralatan dapat digunakan untuk membangun perspektif atas alternatif yang
ada untuk masalah yang sama. Dengan menciptakan suatu desain menggunakan metode yang
berbeda, periset dapat memperoleh wawasan yang lebih besar ketimbang apabila mengikuti
metode yang paling sering dijumpai didalam literatur atau ditawarkan oleh bias disipliner.
Desain Pengambilan Sampel
Periset harus menentukan siapa dan berapa banyak orang yang akan diwawancarai, apa dan
berapa banyak kejadian yang akan diobservasi, atau apa dan berapa banyak catatan yang akan
diperiksa. Sampel adalah bagian dari populasi target, yang dipilih secara cermat untuk
mewakili populasi itu. Ketika periset menjalankan studi pengambilan sampel, mereka tertarik
untuk mengistimasi satu atau lebih nilai populasi dan menguji satu atau lebih hipotesis
statistik. Kemudian proses pengambilan sampel harus memberikan setiap orang di dalam
target populasi suatu kesempatan terseleksi dalam sampel apabila pengambilan sampel
probabilitas digunakan. Jika tidak ada alternatif yang layak, sebuah pendekatan
nonprobabilitas mungkin digunakan.
Alokasi Sumber Daya dan Anggaran
Pengumpulan data memang memerlukan sumber daya yang besar, tetapi terkadang kurang
dari anggaran yang diperkirakan oleh klien, karyawan harus dibayar, pelatihan dan perjalanan
harus disediakan, dan pengeluaranlain yang ditimbulkan harus dibayar, tetapi fase proyek ini
acap kali menghabiskan tidak lebih dari sepertiga keseluruhan anggaran riset. Jadi,
panduannya adalah bahwa (1) perencanaan proyek, (2) pengumpulan data dan (3) analisis,
penafsiran, dan pelaporan masing-masing menghabiskan jumlah yang kira-kira sama dalam
anggaran. Seorang penulis mengidentifikasikan tiga jenis anggaran di dalam organisasi di
mana riset dibeli dan pengendalian biaya sangat penting :
Anggaran praktis melibatkan penetuan persentase yang tetap dari sejumlah kriteria
Anggaran departemen atau area fungsional mengalokasikan sebgian dari total
pengeluaran di dalam unit tersebut untuk aktivitas riset.
Anggaran tugas memilih proyek riset spesifik untuk didukung berdasarkan tujuan
khusus.
Menilai Informasi Riset
Ada banyak pengaruh antara penetapan anggaran dan penghitungan manfaat dalam setiap
keputusan manajemen guna menjalankan riset. Sebuah studi riset yang tepat harus membantu
manajer menghindari kerugian dan meningkatkan penjualan atau laba, kalau tidak, maka riset
akan menjadi sia-sia. Walaupun periset dapat memberikan estimasi biaya dan informasi yang
baik, manajer masih harus menilai apakah manfaatnya melebihi biayanya.
Metode Evaluasi
Evaluasi Ex Post Facto
Apabila ada pengukuran apa pun mengenai manfaat riset, ini biasanya merupakan kejadian
sesudah fakta. Twedt melaporkan satu contoh kejadian ini, yaitu sebuah evaluasi riset
pemasaran yang dilakukan di sebuah perusahaan besar. Ia menyatakn “estimasi obyektif dari
kontribusi tiap proyek pada kemampulabaan perusahaan” Ia melaporkan bahwa kebanyakan
studi dimaksudkan untuk membantu manajemen menentukan mana yang lebih disukai dari
dua (atau lebih) alternatif.
Evaluasi Sebelum atau Interim
Sebuah proposal untuk menjalankan audit operasi manajemen yang menyeluruh di sebuah
perusahaan mungkin layak, tetapi biayanya atau manfaatnya tidak mudah diperkirakan di
awal. Proyek ini cukup unik sehingga pengalaman manajerial jarang memberikan banyak
bantuan dalam mengevaluasi proposalnya. Namun, bahkan dalam situasi seperti ini, manajer
dapat memberikan beberapa pendapat yang bermanfaat. Mereka mungkin menentukan bahwa
audit manajemen diperlukan karena perusahaan ada dalam situasi yang sangat sulit dan
manajemen tidak mengerti cakupan permasalahan.
Analisis Opsi
Sejumlah kemajuan sudah dibuat dalam pengembangan penilaian manfaat riset ketika
manajemen mempunyai suatu pilihan di antara opsi-opsi yang didefinisikan dengan baik.
Apabila desain riset dapat dinyatakan dengan jelas, seseorang dapat mengestimasi perkiraan
biaya. Tugas kritisnya adalah menghitung manfaat dari riset. Estimasi terbaik yang dapat
dibuat atas manfaat masih merupakan estimasi kasar dan terutama mencerminkan cara yang
teratur untuk mengestimasi hasil dari di dalam kondisi yang tidak menentu.
Teori Keputusan
Ketika terdapat alternatif pilihan, maka cara rasional untuk mengambil keputusan adalah
dengan menilai hasil dari tiap alternatif yang ada. Dua kemungkinan tindakan (A1 dan A2)
mungkin diawali dua cara yang berbeda untuk mengorganisasikan sebuah perusahaaan,
menyediakan pendanaan, menghasilkan produk, dan seterusny. Manajer memilih tindakan
yang dapat memberikan hasil terbaik pilihan tindakan yang memenuhi atau melampui kriteria
apa pun yang ditetapkan untuk penilaian alternatif. Tiap kriteria merupakan kombinasi dari
aturan keputusan dan variabel keputusan. Variabel keputusan dapat berupa “penghematan
langsung dalam nilai uang” “kontribusi pada biaya overhead dan laba,” “waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek,” dan seterusnya. Biasanya variabel keputusan
dinyatakan dalam ukuran mata uang, menggambarkan penjualan, biaya, beberapa bentuk laba
atau kontribusi, atau ukuran lain yang dapat dihitung. Aturan keputusan mungkin berupa
“pilih arah tindakan dengan kemungkinan kerugian terendah” atau barangkali “pilih alternatif
yang memberikan laba bersih tahunan terbesar.
Proposal Riset
Suatu proposal tertulis sering diperlukan ketika suatu studi diusulkan. Ini memastikan bahwa
para pihak bersepakat mengenai tujuan proyek dan metode investigasi yang diusulkan. Waktu
dan anggaran sering kali dinyatakan dengan jelas, seperti halnya pada tanggung jawab dan
kewajiban lain. Bergantung pada kebutuhan dan keinginan manajer, rincian latar belakang
yang penting dan elaborasi teknik yang diusulkan dapat disertakan.
Isi Proposal
Setiap proposal, terlepas dari jumlah halamannya, harus mencakup dua bagian dasar :
Pernyataan pertanyaan riset
Deskripsi ringkas metodologi riset
Dalam proposal jenis memo ringkas, pertanyaan riset dapat dipadukan ke dalam sebuah
paragraf yang juga menjelaskan dilema manajemen, pertanyaan manajemen, dan kategori
pertanyaan investigasi. Acap kali proposal riset jauh lebih rinci dan menggambarkan alat
pengukuran spesifik yang akan digunakan, waktu dan anggaran biaya, rencana pengambilan
sampel, dan banyak rincian lain.
Pengujian Percobaan
Uji coba dijalankan untuk mendeteksi kelemahan dalam instrumentasi dan desain serta untuk
memberikan perwakilan data untuk pemilihan sampel probabilitas. Karenanya, suatu uji coba
harus menarik subjek dari populasi target dan mensimulasi prosedur serta protokol yang
sudah ditetapkan untuk pengumpulan data. Jika studi tersebut merupakan survei yang harus
dijalankan lewat pos, maka kuisioner percobaan harus diposkan. Jika desainnya memrlukan
observasi oleh periset tersamar, maka perilaku ini harus dijalankan. Besarnya kelompok
percobaan mungkin berkisar 25 sampai 100 subjek, tergantung pada metode yang akan diuji,
tetapi sponden tidak perlu dipilih secara statistik. Ada banyak variasi pada pengujian
percobaan. Beberapa di antaranya sengaja dibatasi pada aktivitas pengumpulan data. Satu
bentuk, praujian, mungkin mengandalkan kolega, responden pengganti, atau responden yang
sebenarnya untuk menyempurnakan instrumen pengukuran.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data mungkin berkisar dari observasi sederhana di satu lokasi hingga survei
megah dari perusahaan multinasional di tempat-tempat di berbagai belahan dunia. Metode
yang dipilih terutama akan menentukan bagaimana data dikumpulkan. Kuisioner, tes standar,
formulir observasi, catatan laboratorium, dan catatan kalibirasi instrumen adalah beberapa
dari alat yang digunakan untuk merekam data mentah. Namun, apakah yang dimaksud
dengan data ? seorang penulis mendefinisikan data sebagai fakta yang disajikan kepada
periset dari lingkungan studi. Pertama, data dapat dicirikan lebih lanjut dengan
keabstrakannya, kemampuan untuk diversifikasi, kesulitan untuk dimengerti dan kedekatan
dengan fenomena. Sebgai abstraksi, data lebih merupakan sebuah metafora ketimbang
kenyataan.
Analisis dan Penafsiran
Manajer memerlukan informasi, bukan data mentah. Periset menghasilkan informasi dengan
menganalisis data sesudah dikumpulkan. Analisis data biasanya melibatkan pengurangan data
yang terkumpulkan hingga jumlah yang dapat ditangani, penyusunan rangkuman, pencarian
pola, dan penerapan teknik statistik. Respon berskala pada kuisioner dan instrumen
eksperimen acap kali mengharuskan analisis untuk mengembangkan berbagai fungsi, dan
juga mengsplorasi hubungan di antara variabel-variabel. Lebih jauh periset harus menafsirkan
temuan-temuan ini dipandang dari pertanyaan riset klien atau menentukan apakah hasilnya
konsisten dengan hipotesis dan teori mereka.
Pealaporan Hasil
Akhirnya, periset perlu menyiapkan laporan dan menyerahkan temuan serta rekomendasi
kepada manajer untuk tujuan pengambilan keputusan yang dimaksud. Periset menyesuaikan
gaya dan susunan laporannya menurut audiens sasaran, kejadian, dan tujuan riset. Hasil riset
yang diterapkan dapat dikomunikasikan lewat telokonferensi, surat, laporan tertulis,
persentasi liasan atau kombinasi sebagian atau seluruh metode ini. Pengambilan keputusan
manajemen kadang-kadang menaruh laporan riset itu ke dalam rak tanpa mengambil tindakan
apapun. Komunikasi hasil yang bermutu rendah alasan utama terjadinya hal itu. Dengan
mengingat adanya kemungkinan ini, seorang spesialis riset harus berusaha untuk :
Mencapai adanya adaptasi informasi, yang penuh wawasan, dengan kebutuhan
klien.
Memilih kata-kata dengan cermat sewaktu menyusun penafsiran, kesimpulan, dan
rekomendasi.
Sedikitnya laporan riset harus mengandung berikut ini:
Ringkasan eksekutif yang terdiri atas sinopsis makalah, temuan, dan rekomendasi.
Ikhtisar riset: latar belakang masalah, ringkasan literatur, metode dan prosedur, serta
kesimpulan.
Bagian tentang rekomendasi strategi implementasi.
Lampiran teknis dengan semua materi yang diperlakukan guna mereplikasi proyek