metode numerik d6114006 - blog iain...

49
BAHAN AJAR METODE NUMERIK D6114006 Disusun Oleh: Zaenal Abidin, S.Si., M.Cs. JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Upload: vohanh

Post on 26-Feb-2018

289 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

BAHAN AJAR

METODE NUMERIK

D6114006

Disusun Oleh: Zaenal Abidin, S.Si., M.Cs.

JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Page 2: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

2

BAB 1

PENGANTAR METODE NUMERIK

Metode Numerik Secara Umum

Model matematika fisika, kimia, ekonomi, teknik, dsb

Seringkali model matematika tidak ideal / rumit

Model matematika rumit tidak dapat diselesaikan dengan Metode Analitik untuk

mendapatkan solusi eksak.

Metode analitik metode penyelesaian model matematika dengan rumus-rumus

aljabar yang sudah baku (lazim).

Contoh ilustrasi :

1. Tentukan akar-akar persamaan polinom:

2. Tentukan harga x yang memnuhi persamaan:

Soal (1) tidak terdapat rumus aljabar untuk menghitung akar polinom.

Solusi untuk (1) memanipulasi polinom, misalnya memfaktorkan (atau menguraikan)

polinom menjadi perkalian beberapa suku.

Kendala: semakin tinggi derajat polinom, semakin sukar memfaktorkannya.

Soal (2) masih sejenis dengan soal (1) yaitu menentukan nilai x yang memenuhi kedua

persamaan.

Metode Analitik VS Metode Numerik

Metode analitik memberi solusi eksak, yaitu solusi yang memiliki galat (error) sama

dengan nol.

Metode analitik hanya dapat digunakan pada kasus-kasus tertentu.

Nilai praktis penyelesaian metode analitik, terbatas.

Metode Numerik teknik yang digunakan untuk memformulasikan persoalan matematik

sehingga dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan/aritmatika biasa.

Secara harfiah, metode numerik cara berhitung dengan menggunakan angka-angka.

Page 3: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

3

Perbedaan antara metode numeriK dan metode analitik adalah :

Metode Numerik Metode Analitik

Solusi selalu berbentuk angka Solusi dalam bentuk fungsi matematika

Solusi berupa hampiran atau pendekatan Solusi eksak

Terdapat galat (error) Tidak ada galat (galat=0)

Metode Numerik dalam Bidang Rekayasa

Dalam bidang rekayasa, kebutuhan menemukan solusi persoalan secara praktis adalah

jelas.

Masih banyak cara penyelesaian persoalan matematis yang dirasa terlalu sulit atau dalam

bentuk kurang kongkrit.

Penyelesaian analitik, kurang berguna bagi rekayasawan.

Banyak persoalan matematika dalam bidang rekayasa yang hanya dapat dipecahkan

secara hampiran.

Contoh kasus :

Sebuah bola logam dipanaskan sampai pada suhu 100oC. Kemudian, pada saat t = 0, bola

dimasukkan ke dalam air yang bersuhu 30oC. Setelah 3 menit, suhu bola berkurang menjadi

70oC. Tentukan suhu bola setelah 22,78 menit. Diketahui tetapan pendingin bola logam itu

adalah 0,1865.

Jawab:

Dengan menggunakan Hukum Pendingin Newton

k = tetapan pendingan bola logam = 0,1865

Untuk menentukan suhu bola pada t = 22,78 menit, persamaan differensial harus diselesaikan

agar suhu T sebagai fungsi dari waktu t ditemukan.

Persamaan differensial metode kalkulus diferensial (cari sendiri???).

Solusi umumnya adalah:

T(t)=ce-kt

+ 30

Nilai awal yang diberikan T(0) = 100

Page 4: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

4

T(t)=70e-0,1865t

+30

Dengan memasukkan t=22,78 ke dalam persamaan T, diperoleh T= 31oC.

Bagi rekayasawan, solusi persamaan differensial yang berbentuk fungsi kontinu, tidak terlalu

penting. Dalam praktik di lapangan, rekayasawan hanya ingin mengetahui berapa suhu bola

logam setelah t tertentu. Rekayasawan cukup memodelkan sistem ke dalam persamaan

differensial, lalu solusi untuk t dicari secara numerik.

Apakah Metode Numerik Hanya untuk Persoalan Matematika Rumit Saja?

Metode numerik berlaku umum, yakni dapat diterapkan untuk menyelesaikan persoalan

matematika sederhana (yang juga dapat diselesaikan dengan metode analitik), maupun

persoalan matematika yang rumit.

Peranan Komputer dalam Metode Numerik

Perhitungan dengan metode numerik adalah berupa operasi aritmatika. Dalam

operasinya, terkadang butuh suatu pengulangan, sehingga perhitungan manual terkesan

menjemukan.

Komputer berperan mempercepat proses perhitungan tanpa membuat kesalahan.

Penggunaan komputer dalam metode numerik antara lain untuk membuat program.

Langkah-langkah metode numerik diformulasikan menjadi program komputer yang

dapat membantu mencari alternatif solusi, akibat perubahan beberapa parameter serta

dapat meningkatkan tingkat ketelitian dengan mengubah-ubah nilai parameter.

Jelas bahwa kecepatan tinggi, kehandalan, dan flesibikitas komputer memberikan akses

untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata.

Contoh: solusi sistem persamaan linier yang besar menjadi lebih mudah dan cepat

diselesaikan dengan komputer.

Alasan Mempelajari Metode Numerik

Sebagai alat bantu pemecahan masalah matematika yang sangat ampuh, seperti mampu

menangani sistem persamaan linear, ketidaklinearan dan geometri yang rumit, yang

dalam masalah rekayasa tidak mungkin dipecahkan secara analitis.

Mengetahui secara singkat dan jelas teori matematika yang mendasari paket program.

Mampu merancang program sendiri sesuai persalahan yang dihadapi pada masalah

rekayasa.

Page 5: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

5

Metode numerik cocok untuk menggambarkan ketangguhan dan keterbatasan komputer

dalam menangani masalah rekayasa yang tidak dapat ditangani secara analitis.

Menangani galat suatu nilai hampirandari masalah rekayasa yang merupakan bagian dari

paket program yang berskala besar.

Menyediakan sarana memperkuat pengetahuan matematika, karena salah satu

kegunaannya adalah menyederhanakan matematika yang lebih tinggi menjadi operasi-

operasi matematika yang mendasar.

Tahap Pemecahan Secara Numeris

Pemodelan

Penyederhanan Model

Formulasi Numerik

o menentukan metode numerik yang akan dipakai, bersama dengan analisis error awal.

o Pertimbangan pemilihan metode

Apakah metode tersebut teliti?

Apakah metode mudah diprogram, dan waktu pelaksanaannya cepat?

Apakah metode tersebut peka terhadap ukuran data.

o Menyusun algoritma dari metode numerik yang dipilih.

Pemrograman (translate algoritma program komputer)

Operasional pengujian program dengan data uji

Evaluasi intepretasi output, penaksiran kualitas solusi numerik, pengambilan

keputusan untuk menjalankan program guna memperoleh hasil yang lebih baik.

Peran Ahli Informatika dalam Metode Numerik

Tahap 1, dan 2 melibatkan para pakar di bidang persoalan yang bersangkutan.

Dimana peran orang informatika?

Infromataikawan berperan dalam tahap 3, 4, dan 5.

Agar lebih memahami dan menghayati persoalan, sebaiknya orang informatika juga ikut

dilibatkan dalam memodelkan.

Tahap 6 memerlukan kerjasama informatikawan dengan para pakar di bidang yang

bersangkutan. Bersama-sama pakar, informatikawan mendiskusikan hasil numerik yang

diperoleh.

Page 6: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

6

Turunan

)()( 11 xxmyy

1

1

xx

yym

ax

xfy

xfy

xfm

1

11 )(

)(

)('

))((')()(

)()()('

)()()('

1

1

axafafxp

ax

afxpaf

ax

afxfxf

x

x

exf

exf

)('

)(

Log(x)→natural logaritmic(ln(x))

Misal: 0,)( aexf x

))((')()(1 axafafxP

xx

xee

axee aa

1)(11

)0(

)(

00

Selesaikan !

1. d(x²) = 𝟐𝒙

2. d(1+x²-2x³) = 𝟐𝒙 – 𝟔𝒙²

3. 𝑑(

1

1−𝑥)

𝑑𝑥 =

𝟏

𝟏−𝒙= (𝟏 − 𝒙)−𝟏

𝒅( (𝟏−𝒙)−𝟏)

𝒅(𝟏−𝒙) .𝒅(𝟏−𝒙)

𝒅𝒙 = −(𝟏 − 𝒙)−𝟐 −𝟏 = (𝟏 − 𝒙)−𝟐

= 𝟏

(𝟏−𝒙)𝟐

4. 𝑑( 1+𝑥)

𝑑𝑥 =

𝒅(𝟏+𝒙

𝟏𝟐 )

𝒅𝒙 =

𝒅(𝟏+𝒙𝟏𝟐 )

𝒅(𝟏+𝒙) . 𝒅(𝟏+𝒙)

𝒅𝒙 =

𝟏

𝟐 (𝟏 + 𝒙)

𝟏𝟐 −𝟏

= 𝟏

𝟐 (𝟏 + 𝒙)−

𝟏𝟐 =

𝟏

𝟐 𝟏+𝒙

Page 7: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

7

5. 𝑑( (1+2𝑥5)10 )

𝑑𝑥 =

𝒅( (𝟏+𝟐𝒙𝟓)𝟏𝟎)

𝒅𝒙 =

𝒅( ( 𝟏+𝟐𝒙𝟓)𝟏𝟎)

𝒅𝒙(𝟏+𝟐𝒙𝟓) . 𝒅(𝟏+𝟐𝒙𝟓)

𝒅𝒙

= 𝟏𝟎 (𝟏 + 𝟐𝒙𝟓)𝟗 (𝟏𝟎𝒙𝟒)

6. 𝑑(

𝑥−1

2𝑥+5)

𝑑𝑥 =

𝒅 (𝒙−𝟏𝟐𝒙+𝟓

)

𝒅𝒙 =

𝒅(𝒙−𝟏)

𝒅𝒙 .(𝟐𝐱+𝟓) –

𝒅(𝟐𝒙+𝟓)

𝒅𝒙 .(𝐱−𝟏)

(𝟐𝒙+𝟓)𝟐

= 𝟐𝒙+𝟓 − 𝟐(𝒙−𝟏)

(𝟐𝒙+𝟓)𝟐

7. 𝑑 𝑥2−1 (2−3𝑥4)

𝑑𝑥=

=𝒅 𝒙𝟐−𝟏 (𝟐−𝟑𝒙𝟒)

𝒅𝒙= u'v + v'u

= 𝒅(𝒙𝟐−𝟏)

𝒅𝒙 (2-𝟑𝒙𝟒) +

𝒅(𝟐−𝟑𝒙𝟒)

𝒅𝒙 (𝒙𝟐 − 𝟏)

= 2x(2-𝟑𝒙𝟒) + −𝟏𝟐𝒙𝟑 (𝒙𝟐 − 𝟏)

=𝟒𝒙−𝟔𝒙𝟓+ −𝟏𝟐𝒙𝟓 +𝟏𝟐𝒙𝟑

=−𝟏𝟖𝒙𝟓+ 𝟏𝟐𝒙𝟑+ 𝟒𝒙

8. 𝑑 cos 𝑥2

𝑑𝑥=

𝒅 𝐜𝐨𝐬 𝒙𝟐

𝒅𝒙=

𝒅 𝐜𝐨𝐬 𝒙𝟐

𝒅 𝒙𝟐

𝒅𝒙𝟐

𝒅𝒙 = −𝐬𝐢𝐧 𝒙𝟐 𝟐𝒙

=−𝟐𝒙𝐬𝐢𝐧 𝒙𝟐

9. 𝑑 ln 𝑥

𝑑𝑥=

𝟏

𝒙

10. 𝑑 ln 1−𝑥

𝑑𝑥=

𝒅 𝐥𝐧 𝟏−𝒙

𝒅 𝟏−𝒙 .𝒅 𝟏−𝒙

𝒅𝒙=

𝟏

𝟏−𝒙 −𝟏 =

−𝟏

𝟏−𝒙

11. 𝑑( 𝑥2−3𝑥)23

𝑑𝑥=

𝒅((𝒙𝟐−𝟑𝒙

𝟐𝟑 )

𝒅 𝒙𝟐−𝟑𝒙 .𝒅 𝒙𝟐−𝟑𝒙

𝒅𝒙=

𝟐

𝟑 𝒙𝟐 − 𝟑𝒙

−𝟏𝟑 𝟐𝒙 − 𝟑

Page 8: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

8

12. 𝑑

1−𝑥2

𝑥+1

𝑑𝑥=

=𝒅

𝟏−𝒙𝟐

𝒙+𝟏

𝒅𝒙=

𝒅(𝟏−𝒙𝟐)

𝟏𝟐

𝒅𝒙 𝒙+𝟏 −

𝒅(𝒙+𝟏)

𝒅𝒙 (𝟏−𝒙)

𝟏𝟐

(𝒙+𝟏)𝟐

= 𝟏𝟐 𝟏−𝒙𝟐)−

𝟏𝟐 −𝟐𝒙 𝒙+𝟏 − 𝟏 𝟏−𝒙

𝟏𝟐

𝒙+𝟏 𝟐

= 𝟏𝟐 𝟏−𝒙𝟐

−𝟏𝟐 −𝟐𝒙𝟐−𝟐𝒙 − (𝟏−𝒙𝟐)

𝟏𝟐

𝒙+𝟏 𝟐

= −𝟐𝒙𝟐−𝟐𝒙−

𝟐 𝟏𝒙𝟐

𝒙+𝟏 𝟐

− 𝟏 − 𝒙𝟐 = −𝟐𝒙𝟐−𝟐𝒙−𝟐 𝟏−𝒙𝟐

𝟐 𝟏−𝒙𝟐

𝒙+𝟏 𝟐

=−𝟐𝒙𝟐−𝟐𝒙−𝟐+𝟐𝒙𝟐

𝟐 𝟏−𝒙𝟐(𝒙+𝟏)²=

−𝟐𝒙−𝟐

𝟐 𝟏−𝒙²(𝒙+𝟏)²

=−𝟐(𝒙+𝟏)

−𝟐 𝒙+𝟏 𝟐 𝟏−𝒙²=

−𝟏

(𝒙+𝟏) 𝟏−𝒙²

13. 𝑑 𝑠𝑖𝑛3 1−𝑥2

𝑑𝑥=

=𝒅 𝒔𝒊𝒏𝟑 𝟏−𝒙𝟐 𝒅(𝐬𝐢𝐧 𝟏−𝒙𝟐 𝒅(𝟏−𝒙𝟐)

𝒅(𝐬𝐢𝐧 𝟏−𝒙𝟐 𝒅 𝟏−𝒙𝟐 𝒅𝒙

= 3𝒔𝒊𝒏𝟐 𝟏 − 𝒙𝟐 𝐜𝐨𝐬 𝟏 − 𝒙𝟐 −𝟐𝒙

= -6x 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝟏 − 𝒙𝟐 𝐜𝐨𝐬 𝟏 − 𝒙𝟐

Page 9: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

9

BAB 2

DERET TAYLOR DAN ANALISIS GALAT

Polinomial Taylor

Umumnya fungsi f(x) yang ada di matematika tidak dapat dikerjakan secara eksak

dengan cara yang sederhana.Sebagai contoh untuk menentukan nilai f(x) = cos(x) , 𝑒𝑥 atau

𝑥 tanpa menggunakan alat bantu adalah hal yang sangat susah.Salah satu cara yang

digunakan untuk mencari nilai f(x) adalah dengan menggunakan fungsi pendekatan yaitu

polinomial. Diantara polinomial-polinomial yang banyak digunakan adalah polinomial taylor.

Rumus umum dari polinomial taylor adalah sbb:

Pn(x) = f(a) + (x − a) f′(a) +(𝑥−𝑎)2

2! f′′(a)+. ..

+(𝑥−𝑎)𝑛

𝑛 ! 𝑓 𝑛 (𝑎)

= 𝑥−𝑎 𝑗

𝑗 !𝑓 𝑗 𝑎 𝑛

𝑗=0

dengan 𝑓 0 𝑎 = 𝑓 𝑎

Contoh 1 :

Misalkan 𝑓 𝑥 = 𝑒𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑎 = 0

maka 𝑓 𝑗 𝑥 = 𝑒𝑥 ,𝑓 𝑗 (0) = 1, ∀j≥ 0

𝑃𝑛 𝑥 = 𝑓 0 + 𝑥 − 0 𝑓 ′ 0 + 𝑥 − 0 2

2!𝑓 ′′ 𝑎 + ⋯+

𝑥 − 0 𝑛

𝑛!𝑓 𝑛 0

= 1 + 𝑥 .1 + 𝑥2

2! .1 + ⋯+

𝑥𝑛

𝑛 ! .1

= 1 + 𝑥 +𝑥2

2!+ ⋯+

𝑥𝑛

𝑛 !

Kasus khusus bila fungsi polinomial taylor diperluas disekitar a=0 maka dinamakan deret

Maclaurin.

Contoh 2 :

Diketahui 𝑓 𝑥 = sin 𝑥 dan 𝑎 = 0

Carilah deret Maclaurin dari fungsi f tersebut !

Penyelesaian :

𝑓′ 𝑥 = cos 𝑥 𝑓′′′ 𝑥 = −cos(𝑥) 𝑓 𝑛 𝑥 = cos(𝑥)

𝑓′′ 𝑥 = −sin(𝑥) 𝑓 4 𝑥 = sin(𝑥)

Page 10: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

10

𝑃𝑛 𝑥 = 𝑓 0 + 𝑥 − 0 𝑓′ 0 +(𝑥 − 0)2

2!𝑓′′ 0 +

(𝑥 − 0)3

3!𝑓′′′ 0 +

𝑥 − 0 4

4!𝑓 4 0

+ 𝑥 − 0 5

5!𝑓 5 0 + ⋯

= 0 + 𝑥. 1 +𝑥2

2! .0 +

𝑥3

3! −1 +

𝑥4

4! 0 +

𝑥5

5! 1

= 𝑥 −𝑥3

3!+𝑥5

5!−−𝑥7

7!+𝑥9

9!+ ⋯

Latihan Soal

Carilah deret Maclaurin dari

1. 𝑓 𝑥 = cos 𝑥

2. 𝑓 𝑥 = ln 𝑥 + 1

3. 𝑓 𝑥 =1

1−𝑥

4. 𝑓 𝑥 = 1 + 𝑥

Penyelesaian

1. 𝑓′ 𝑥 = −sin(𝑥) 𝑓′′′ 𝑥 = sin(𝑥) 𝑓 5 𝑥 = −sin(𝑥)

𝑓′′ 𝑥 = −cos(𝑥) 𝑓 4 𝑥 = cos(𝑥)

𝑃𝑛 𝑥 = 𝑓 0 + 𝑥 − 0 𝑓 ′ 0 + 𝑥 − 0 2

2!𝑓 ′′ 0 +

𝑥 − 0 3

3!𝑓 ′′′ 0

+ 𝑥−0 4

4!𝑓 4 0 +

𝑥−0 5

5!𝑓 5 0 + ⋯

= 1 + 𝑥 +𝑥2

2! −1 +

𝑥

3!

3

. 0 +𝑥4

4!. 1 +

𝑥5

5!. 0

= 1 −𝑥2

2!+𝑥4

4!…

2. 𝑓 ′ 𝑥 =1

𝑥+1

𝑓 ′′ 𝑥 = − 𝑥 + 1 −2 =−1

𝑥+1 2

𝑓 ′′′ 𝑥 = 2 𝑥 + 1 −3 =2

𝑥 + 1 3

𝑃𝑛 𝑥 = 𝑓 0 + 𝑥 − 0 𝑓 ′ 0 + 𝑥 − 0 2

2!𝑓 ′′ 0 +

𝑥 − 0 3

3!𝑓 ′′′ 0

= 0 + 𝑥. 1 +𝑥2

2! −1 +

𝑥3

3! 2 + ⋯

Page 11: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

11

= 𝑥 −𝑥2

2!+

2𝑥3

3!+ ⋯

= 𝑥 −𝑥2

2+𝑥2

2+𝑥3

3−𝑥4

4+𝑥5

5+ ⋯

3. 𝑓 ′ 𝑥 = − 1 − 𝑥 −2 = −1

1−𝑥 2

𝑓 ′′ 𝑥 = 2 1 − 𝑥 −3 =2

1−𝑥 3

𝑓 ′′′ 𝑥 = −6 1 − 𝑥 −4 = −6

1−𝑥 4

𝑃𝑛 𝑥 = 𝑓 0 + 𝑥 − 0 𝑓 ′ 0 + 𝑥 − 0 2

2!𝑓 ′′ 0 +

𝑥 − 0 2

3!𝑓 ′′′ 0

= 1 + 𝑥 −1 +𝑥2

2! 2 +

𝑥3

3! −6

= 1 − 𝑥 + 𝑥2 − 𝑥3 + ⋯

4. 𝑓 ′ 𝑥 = 12 1 + 𝑥 −

12 =

1

2 1+𝑥 1

2

𝑓 ′′ 𝑥 = −1

4 1 + 𝑥 −

32 = −

1

4 1+𝑥 3

2

𝑓 ′′′ 𝑥 =3

8 1 + 𝑥 −

52 =

3

8 1+𝑥 3

2

𝑃𝑛 𝑥 = 𝑓 0 + 𝑥 − 0 𝑓 ′ 0 + 𝑥 − 0 2

2!𝑓 ′′ 0 +

𝑥 − 0 3

3!𝑓 ′′′ 0

= 1 + 𝑥.1

2+

𝑥2

2!−

1

4+

𝑥3

3!.

3

8

= 1 +1

2𝑥 −

𝑥2

8!+

3𝑥2

16!+ ⋯

Galat Pada Polinomial Taylor

Diasumsikan bahwa 𝑓(𝑥) mempunyai n+1 turunan kontinu pada interval 𝛼 ≤ 𝑎 ≤ 𝛽,

misalkan titik 𝑎 berada pada interval tersebut maka 𝑅𝑛(𝑥) disebut remainder atau galat atau

sisa/residu.

Dirumuskan :

𝑅𝑛 𝑥 = 𝑓 𝑥 − 𝑃𝑛(𝑥)

Dengan 𝑃𝑛(𝑥) adalah Polinomial Taylor

𝑅𝑛 𝑥 = 𝑥−𝑎 𝑛+1

𝑛+1 !𝑓 𝑛+1 (𝐶𝑥) , 𝛼 ≤ 𝑥 ≤ 𝛽

Dengan 𝐶𝑥 adalah sebuah titik yang berada diantara a dan x.

Suku-suku deret Taylor biasanya di tuliskan tidak berhingga banyaknya, maka untuk alasan

praktis, deret Taylor dipotong sampai suku orde tertentu.

Page 12: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

12

Deret Taylor yang dipotong sampai orde ke-n disebut deret taylor terpotong. Deret Taylor

yang dipotong sampai suku ke-n bisa dituliskan :

𝑓 𝑥 = 𝑃𝑛 𝑥 + 𝑅𝑛(𝑥)

Contoh :

Misalkan 𝑓 𝑥 = sin 𝑥 , hampirilah deret taylor orde 4 disekitar a=1.

𝑃𝑛 𝑥 = 𝑓 𝑎 + 𝑥 − 𝑎 𝑓 ′ 𝑎 +(𝑥 − 𝑎)2

2! 𝑓"(𝑎) + ⋯+

(𝑥 − 𝑎)4

4! 𝑓4(𝑎)

Diketahui :

𝑓 𝑥 = sin 𝑥 , hampirilah deret taylor orde 4 di a=1.

Penyelesaian :

𝑃𝑛 𝑥 = sin 1 + 𝑥 − 1 cos 1 + 𝑥−1 2

2! − sin 1 +

𝑥−1 3

3! − cos 1 +

𝑥−1 4

4! sin(1)

𝑅5 𝑥 = 𝑥−1 5

5!cos(𝐶𝑥)

𝑓 𝑥 = 𝑃𝑛 𝑥 + 𝑅𝑛 𝑥

= sin 1 + 𝑥 − 1 cos 1 + 𝑥−1 2

2! − sin 1 +

𝑥−1 3

3! − cos 1 +

𝑥−1 4

4!sin 1 +

𝑥−1 5

5!cos(𝐶𝑥)

dengan

𝑅5 𝑥 = 𝑥−1 5

5!cos 𝐶𝑥 , 1 ≤ 𝐶𝑥 ≤ 𝑥

Deret taylor terpotong di daerah a = 0 disebut deret Maclaurin terpotong.

Contoh :

𝑒𝑥 = 1 + 𝑥 +𝑥2

2!+ ⋯+

𝑥𝑛

𝑛!+

𝑥𝑛+1

𝑛 + 1 !𝑒𝑐

Galat

Didalam metode numerik selalu digunakan nilai hampiran untuk mencari nilai atau solusi

numerik. Nnilai hampiran inilah yang memunculkan galat atau error.

Error atau galat terjadi karena beberapa sebab :

1. dari pengamatan

2. dari pengabaian sesuatu

3. dari alat yang digunakan

4. dari metode numeris yang digunakan

Galat didefinisikan sebagai :

𝜀 = 𝑎 − â

Page 13: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

13

Keterangan:

𝜀 : dibaca epsilon : galat/error

𝑎 : nilai sejati(true value)

: nilai hampiran (approximation value)

Galat Relatif yaitu ukuran galat terhadap nilai sejatinya.

𝜀𝑅 =𝜀

𝑎 atau 𝜀𝑅 =

𝜀

𝑎 100%

Keterangan :

𝜀𝑅 : galat relatif

𝜀 : galat

𝑎 : nilai sejati

Contoh :

Dipunyai nilai π = 3,14159265...

Nilai hampiran = 22/7 = 3,1428571...

Sehingga galatnya adalah :

ε = 3,14159265 - 3,1428571

= - 0,00126

ε = 𝜀

𝑎

= −0,00126

3,14159265

= -0,000402

Galat relatif hampiran yaitu : ukuran galat terhadap nilai hampirannya.

εRA = 𝜀

Macam-macam galat dalam penghitungan numerik :

1. Galat Pemotongan (Truncation Error)

Galat ini mengacu pada galat yang ditimbulkan akibat penggunaan hampiran sebagai

pengganti solusi eksak. Galat pemotongan bergantung pada metode komputasi yang

digunakan, sehingga galat ini juga disebut galat metode.

Page 14: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

14

contoh :

cos(x) = 1- 𝑥2

2! +

𝑥4

4! -

𝑥6

6! +

𝑥8

8! -

𝑥10

10!

Nilai hampiran galat pemotongan

pemotongan

2. Galat Pembulatan

Galat yang ditimbulkan dari keterbatasan komputer dalam menyajikan bilangan real.

contoh :

1

6 = 0,1666...

Komputer tidak dapat menyatakan secara tepat jumlah dari digit 6. Komputer hanya

mampu mempresentasikan sejumlah digit atau bit (1 byte = 8 bit)

3. Galat total

Atau galat akhir pada solusi numerik. Merupakan jumlah galat pemotongan dan galat

pembulatan.

Contoh :

cos(0,5) ≈ 1- 0,52

2! +

0,54

4! ≈ 0,877604...

galat pemotongan galat pembulatan

contoh :

1. Hitunglah error, relative error, dan digit yang signifikan dibawah ini dengan perkiraan

𝑋𝐴 = 𝑋𝑇

a) Xt = 28,254, XA= 28,271 εR = 𝜀

𝑎=

−17

28,254 = -0,000601684717

Jawab :

ε = a-â

= 28,354-28,271

= -17

b) Xt = 0,028254, XA = 0,028271 εR = 𝜀

𝑎=

−0,000017

0,028254 = -0,0006016847

Jawab :

ε = a-â

= 0,028254 - 0,028271

Page 15: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

15

= -,000017

c) Xt = e, XA = 19

7 εR=

𝜀

𝑎=

0,003996113714 3

2,178281828 = 0,0014700880803

Jawab :

ε = a-â

= 2,178281828 – 2,7142857142857

= 0,0039961137143

d) Xt = 2, XA = 1,414 εR = 𝜀

𝑎=

0,0002135623731

1,4142135623731 = 0,0001510114022

Jawab :

ε = a-â

= 1,4142135623731 – 1,414

= 0,0002135623731

Bilangan Titik Kambang

Format bilangan real di komputer berbeda-beda bergantung pada perangkat keras dan

penerjemah bahasa pemrograman. Bilangan real di dalam komputer umumnya disajikan

dalam format bilangan titik kambang

𝑎 = ±𝑚𝑥 𝐵ᴾ

Keterangan:

m = mantis (rill)

B = basis sistem bilangan yang di pakai (2, 8, 10, dst)

P = pangkat (berupa bilangan bulat)

Contoh:

Bilangan rill 245,7654 dinyatakan sebagai 0,2457654 x 103

atau bisa juga ditulis

0,2457654E03

Bilangan Titik Kambang Ternormalisasi

Represensitatif bilangan titik kambang bisa beragam sebagai contoh kita dapat menuliskan

sebagai

𝑎 = ± 𝑚𝑥 𝐵ᴾ⁻¹

Page 16: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

16

Misalnya 245,7654 dapat dituliskan sebagai 0,2457654 x 103

atau 2,457654 x 102 atau

0,02457654 x 104 dst.

Agar bilangan titik kambang dapat disajikan seragam, maka digit pertama mantis tidak boleh

“0”. Bilangan titik kambang yang di normalisasi ditulis sebagai:

𝑎 = ±𝑚𝑥 𝐵ᴾ = ±0 𝑑1,𝑑2,𝑑3…𝑑𝑛 𝐵ᴾ

Dimana d1, d2 ,d3 ... dn adalah digit matriks terhadap syarat 1 ≤ d1 ≤ b-1, dan 0 ≤ dk ≤ b-1

untuk k>1

Pada syarat desimal: 1 ≤ d ≤ 9 dan 0 ≤ dx ≤ 9

Pada sistem biner: d = 1 dan 0 ≤ dx ≤ 1

Contoh:

1. 0,0563 x 10-3

dinormalisasi menjadi 0,563 x 10-4

2. 0,00023270 x 106

dinormalisasikan menjadi 0,23270 x 103

Page 17: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

17

BAB 3

PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER

Dalam matematika terapan kita sering mencari penyelesaian persamaan untuk f(x)=0, yakni

bilangan-bilangan x=1 sedemikian hingga f(x)=0 sehingga f(r)=0; f adalah fungsi tak linier

dan r yang memenuhi disebut akar persamaan atau titik 0 fungsi tersebut.

1. Persamaan Aljabar

Contoh:

1) Persamaan Polinom Berordo > 2

𝑎𝑛𝑥ⁿ + 𝑎𝑛−1𝑥ⁿ−1 + ⋯+ 𝑎₂𝑥2 + 𝑎₁𝑥 + 𝑎₀ = 0

Dengan 𝑎𝑛 ≠ 0,𝑛 > 0

2) Persamaan Rasional

𝑃 =𝑅𝑇

𝑣 − 𝑥−

𝐴

𝑣′(𝑣 + 𝑥)

Dengan P, R, T, A, v konstanta

2. Persamaan Transenden, adalah persamaan yang mengandung fungsi-fungsi

trigonometri algoritma atau eksponen.

Contoh:

1) e-x

+ sin(x) = 0

2) hx – 2 = 0

3. Persamaan Campuran, mengandung baik persamaan polinom maupun persamaan

transenden.

Contoh:

1) x2 sin x + 3 = 0

2) x3

+ ln x = 0

Dari contoh di atas tentukan bahwa rumus-rumus yang memberikan nilai eksak dari

penyelesaian secara eksplisit hanya akan ada untuk kasus-kasus yang sederhana. Dalam

banyak hal kita harus menggunakan metode-metode hampiran khususnya metode-metode

iterasi.

Metode iterasi numeris adalah metode dimana kita memilih sesuatu (x0) sebagai tebakan awal

dan secara beruntun menghitung barisan nilai hampiran nilai (x0)(x1) dan seterusnya secara

reprosif dari relasi berbentuk xn+1=g(xn); n=0,1,3 dengan g didefinisikan dalam selang yang

Page 18: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

18

memuat (x0) dan rentan g terletak dalam selang tersebut,jadi secara ebruntun kita

menghitung.

Dari runtunan di atas diinginkan bahwa hampiran tersebut membentuk suatu barisan yang

konvergen. Metode iterasi secara khas cocok untuk komputer karena metode ini melibatkan

suatu proses. Ada 4 metode dasar untuk memecahkan persamaan non linier yang

dikelompokan atas metode terbuka(selalu konvergen) dan metode-metode terututup(tidak

selalu konvergen).

Keempat metode ini adalah:

1) Metode Bagi Dua ( Bisection Method)

2) Metode Posisis Palsu ( Regula Falsi)

3) Metode Newton-rhapson

4) Metode secant

1. Metode Biseksi (Metode Bagi Dua)

Pencarian lokasi akar

( i ) Grafik Tunggal ( ii ) Grafik Ganda

(iii) Tabulasi

F(x)=x ln (x) 1

x f(x)

0,5 -1,34

1 -1

1,5 -0,39

2 0,38

2,5 1,29

a[ ]b

akar

y

x

akar

x

y

f2 f1

Page 19: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

19

Untuk mencari akar persamaan linier dengan menggunakan metode bagi dua yaitu harus

dilakukan pertama kali adalah memperkirakan sebuah selang yang didalamnya mengandung

solusi akar.

Langkah Algoritma

Misalnya: f(x) kontinu pada interval (a, b)

Algoritma:

1. Definisikan c = 𝑎+𝑏

2

2. Jika | b – c | ≤ Ɛ, maka c akar persamaan selesai

3. Jika f(b) f(c) ≤ 0 maka a = c lainnya b = c

Contoh:

Carilah akar persamaan dari x = e dengan Ɛ = 0,001

Penyelesaian:

f(x) = e-x

– x

Ambil sembarang selang (-1, 1)

f(-1) = e + 1 = 3,718

f(1) = e-1

– 1 = 0,632

f = x6 – x – 1 = 0

diambil selang (1, 2)

f(1) = 16 – 1 – 1 = -1

f(2) = 26 – 2 – 1 = 61

n a b c b - c f(c)

1 -1 1 0 1 0

2 0 1 0,5 0,5 0,1065

3 0,5 1 0,75 0,25 -0,2776

4 0,5 0,75 0,75 0,75 -0,897

Untuk menentukan jumlah literasi untuk mencari akar-akar 𝑛 ≥ln (

𝑏−𝑎

Ɛ)

ln (2)

f(x) = x6 – x – 1 = 0

Page 20: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

20

Ɛ = 0,001 pada selang (1, 2), banyak iterasi yang diperlukan untuk mencari akar adalah

𝑛 ≥ln (

𝑏−𝑎

0,001)

ln (𝑟)

n ≥ 9,97 ≈ 10 iterasi.

2. Metode Regula-Falsi (Metode Posisi Palsu)

Meskipun metode dibagi 2 ( Bisection ) selalu berhasil dalam menemukan akar tetapi

kecepatan konvergensinya sangat lambat. Kecepatan konvergensinya dapat di tingkatkan bila

nilai f(a) dan f(b) juga diperhitun gkan. Metode yang memanfaatkan nilai f(a) dan f(b) disebut

metode Regulasi-Falsi. Atau metode posisi palsu ( False Position Method). Dengan metode

Regulasi-Falsi dibuat garis lurus yang menghubungkan titik ( a, f(a) ) dan ( b, f(b) ).

Perpotongan garis tersebut dengan sumbu x merupakan taksiran akar yang diperbaiki. Garis

lurus tersebut seolah-olah berlaku menggantikan kurva f(x) dan memberikan posisi palsu dari

akar.

y 𝑏, 𝑓 𝑏

𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 𝐴𝐵 = 𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 𝐵𝐶 (x)

𝑓 𝑏 − 𝑓 𝑎

𝑏 − 𝑎=𝑓 𝑏 − 0

𝑏 − 𝑐

𝑏 − 𝑐 =𝑓 𝑏 (𝑏−𝑎)

𝑓 𝑏 −𝑓(𝑎) (c,0)

𝑐 = 𝑏 −𝑓 𝑏 (𝑏−𝑎)

𝑓 𝑏 −𝑓(𝑎) a c

b x

A

𝑎,𝑓 𝑎

Algoritma

Misalkan dipunyai sebuah interfal [a, b] yang memenuhi 𝑓 𝑎 𝑓(𝑏) < 0 dan sebuah toleransi

galat

𝜀 maka Regulasi-Falsi dapat dicari dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Definisikan 𝑐 = 𝑏 −𝑓 𝑏 𝑏−𝑎

𝑓 𝑏 −𝑓 𝑎

2. Jika 𝑏 − 𝑐 ≤ 𝜀 maka c adalah akar dan proses selesai.

3. Jika 𝑓 𝑏 .𝑓(𝑎) ≤ 0 maka a adalah ( a=c ). Untuk kondisi yang lain (jika kondisi itu

tidak terpenuhi) b adalah akar ( b=c ).

Page 21: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

21

Contoh

Diketahui : 𝑓 𝑥 = 𝑥6 − 𝑥 − 1 = 0 dengan 𝜀 = 0,001 pada selang 1,2

Iterasi a B c f(a) f(b) f(c) b-c

1 1 2 1,02 -1 61 0,89 0,98

2 1,02 2 1,04 -0,94 61 -0,77 0,96

3 1,04 2 1,06 -0,77 61 -0,64 0,94

4 1,06 2 1,07 -0,64 61 -0,56 0,93

5 1,07 2 1,08 -0,56 61 -0,49 0,92

6 1,08 2 1,09 -0,49 61 0,91

7 1,09 2

dst

e

2

2

2 0,983870967

1,016129032

Metode Terbuka

Metode Terbuka dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Metode Iterasi Titik Tetap

2. Metode Newton – Rhapson

3. Metode Secant

1. Metode Iterasi Titik Tetap

Metode iterasi titik tetap disebut juga metode iterasi sederhana, metode langsung, atau

metode substitusi beruntun.

Jika dipunyai persamaan secara aljabar dapat dibentuk menjadi . Maka

prosedur iterasi yang berpadanan adalah .

Page 22: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

22

Selanjutnya membuat nilai awal , kemudian menghitung nilai sedemikian

hingga

konvergen ke akar sejati

agar memenuhi dan .

Iterasi akan berhenti jika :

< ℇ atau < δ

dengan ℇ dan δ telah ditetapkan sebelumnya

Contoh :

Carilah akar persamaan gunakan metode iteresi titik tetap dengan

ℇ=0,000001

Penyelesaian :

Diket :

Ditanya : akar persamaan ?

(i).

prosedur iterasi yang bersesuaian

Untuk mencari

=

Page 23: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

23

=3,31662479

:

=0,68337

r

0 4 -

1 3,316625 0,683375

2 3.103748 0,212877

3 3.034385 0,069362

4 3,011440 0,022945

5 3,00,3811 0,007629

6 3, 001270 0,002541

7 3, 000423 0,000847

8 3, 000141 0,000282

9 3, 000047 0,000094

10 3,000016 0,000031

11 3,000005 0,000010

12 3,000002 0,000003

13 3,000001 0,000001

14 3,000000 0,000000

Hampiran akar = 3 (konvergen monoton)

(ii).

→ prosedur iterasi yang bersesuaian

Page 24: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

24

Tebakan awal

r

0 4.000000 -

1 1.500000 2,500000

2 -6.000000 7,500000

3 -0,375000 5,625000

4 -1,263158 0,888158

5 -0,919355 0,343803

6 -1,027624 0,108269

7 -0,990876 0,036748

8 -1,003051 0,012175

9 -0,998984 0,004066

10 -1,000339 0,001355

11 -0,999887 0,000452

12 -0,000038 0,000151

13 -0,999987 0,000050

14 -1,000004 0,000017

15 -0,999999 0,000006

16 -1,000000 0,000002

17 -1,000000 0,000001

Hampiran akar = -1,00000 (konvergen berosilasi)

(iii).

→ prosedur iterasi yang bersesuaian

r

0 4,000000 -

1 6.500000 2.500000

Page 25: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

25

2 19.625000 13.125000

3 191.070313 171.445312

4 18252.432159 18061.361847

…..dst…..

Notasi divergen (nilai semakin membesar)

Teorema Kekonvergenan

Misalkan adalah solusi dari dan andaikan mempunyai turunan kontinue

dalam selang yang memuat

Maka jika dalam selang tersebut , proses iterasi yang didefinisikan

akan konvergen ke Sebaliknya jika dalam selang tersebut ,

maka iterasi akan divergen dari

Jika terdapat selang dengan sebagai titik tetap, maka berlaku :

(i) . → Iterasi konvergen monoton.

(ii) . → Iterasi konvergen berosilasi.

(iii). → Iterasi divergen monoton.

(iv) . → Iterasi divergen berosilasi.

Contoh :

a. =

Page 26: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

26

Karena maka iterasi konvergen monoton

b. Tentukan selang agar konvergen ?

Penyelesaian :

Syarat konvergen

Untuk ( tidak mungkin)

Untuk

Jadi iterasi akan konvergen

Page 27: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

27

2. Metode Newton-Rhapson

Y

Y=f(x)

)(,( 00 XfX

1X 0X X

Perhatikan grafik )(xfy di atas!

Akar terjadi ketika grafik memotong sumbu x,estimasi untuk digunakan garis singgung

yang menyinggung garfik )(xfy di 0x . Gradien garis singgung dapat dicari dengan

turunan pertama fungsi )(xf . Dari gambar tersebut gradien garis singgungnya adalah:

Gradien garis singgung ))(,( oo xfx dan )0,( 1x

12

12

xx

yym

)(' xfm

10

00

0)()('

xx

xfxf

)('

)(

0

010

xf

xfxx

)('

)(

0

001

xf

xfxx ……………..(*)

Secara umum,bentuk rumus (*) bisa digeneralisasi menjadi:

0)('...,4,3,2,1,0;)('

)(1 xfn

xf

xfxx

n

nnn . . . (**)

Formula atau rumus (**) digunakan untuk prosedur iterasi metode Newton-Rhapson.

Iterasi Newton-Rhapson akan berhenti pada kondisi:

1

1

n

nn

x

xx dengan dan adalah toleransi galat yang diinginkan.

Catatan:

1. Jika 0)(' nxf , ulangi kembali hitungan iterasi dengan 0x yang lain.

2. Jika persamaan 0)( xf memiliki lebih dari satu akar pemilihan 0x yang berbeda-

beda dapat menemukan akar yang lain.

Page 28: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

28

3. Dapat terjadi iterasi konvergen keakar yang berbeda dari yang diharapkan.

Contoh:

Carilah akar dari 1)( 6 xxxf dengan menggunakan metode Newton-Rhapson.

Untuk menyelesaikan soal diatas maka terlebih dahulu mencari selang yang

mengandung akar. Batas atas dan batas bawah selang sebaiknya menghasilkan nilai

dengan perubahan tanda ketika dimasukkan kedalam fungsi tersebut.

Selanjutnya,pilih satu nilai didalam selang tersebut.

)('

)(1

n

nnn

xf

xfxx

16

1

16)('

5,1;1)(

5

6

1

5

0

6

x

xxxx

xxf

xxxxf

nnnn

Jadi akar dari persamaan diatas adalah 1,134724

Tentukan hampiran akar untuk persamaan berikut:

1. 3)( 3 xxxf Dengan tebakan awal )1,1(0 x

2. 342)( 34 xxxxf Dengan tebakan awal 30 x

Penyelesaian:

1. 3)( 3 xxxf

13)(' 2 xxf

n xn f(xn) f'(xn) xn-xn-1

0 1.1 -0.569 4.63

1 1.222894 0.051696 5.48641 0.122894

2 1.213472 0.000325 5.41754 -0.00942

3 1.213412 1.31E-08 5.417104 -6E-05

4 1.213412 0 5.417104 -2.4E-09

5 1.213412 0 5.417104 0

6 1.213412 0 5.417104 0

Jadi akar persamaannya adalah=1,213412

2. 342)( 34 xxxxf

234)(' 23 xxxf

Page 29: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

29

n xn f(xn) f'(xn) xn-xn-1

0 3 14 79

1 2.822785 1.353001 64.06474 -0.17722

2 2.801666 0.01745 62.4168 -0.02112

3 2.801386 3.02E-06 62.39517 -0.00028

4 2.801386 9.24E-14 62.39516 -4.8E-08

5 2.801386 0 62.39516 0

6 2.801386 0 62.39516 0

Jadi akar persamaannya adalah=2,801386

Kriteria Konvergen Newton Raphson.

Untuk memperoleh iterasi konvergen maka harus memenuhi harga mutlak g’(x) < 1

Karena metode Newton Raphson adalah metode terbuka maka dapat dirumuskan

g(x) maka turunan pertama g(x)adalah :

g‟(x)=1-

=

g‟(x)=

karena syarat konvergensi g‟(x) < 1

maka <1

Dengan syarat f‟(x) 0

3. Metode Secant

Page 30: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

30

Prosedur iterasi Newton Rhapson memerlukan perhitungan turunan fungsi,sayangnya,tidak

semua fungsi mudah dicari turunanya terutama fungsi yang bentukya rumit.Turunan fungsi

dapat dihilangkan dengan cara menggantinya dengan bentuk lain yang ekivalen.modifikasi

metode Newton Rhapson dinamakan metode secant.

Diamsumsikan terdapat 2 nilai tebakan awal yaitu dan x1. 2 titik (x0,f(x0)) dan (x1 ,f(x1))

pada kurva y =f(x) dibuat garis lurus,yang disebut garis secant.formmula untuk metode

secant dapat dicari dengan menggunakan metode Newton Rapshon dengan menyamakan

gradient yang ditentukan oleh :

{(x0,f(x0));(x1,f(x1))} dan {(x1,f(x1)),(x2,0)}

F(X1)-f(x0) = 0-f(x1)

X1-x0 x2-x1

X2-x1=-

X2=x1- f(x1)(x1-x0)

f(x1)-f(x0) „‟‟‟‟‟‟(*)

secara umum formula( *) dapat digeneralisasi menjadi:

xn+1 = xn-f(xn)(xn-xn-1)

f(xn)-f(xn-1)

Page 31: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

31

akar persamaan f(x)=x6 –x -1 dengan x0=2,x1=1

n xn f(xn) Xn-xn-1

0 2 61

1 1 -1 -1

2 1,016129 -0,91537 0,06129

3 1,190578 0,657466 0,174449

4 1,117656 -0,16849 -0,07291

5 1,132532 -0,02244 0,014876

Page 32: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

32

BAB 4

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER

a. Metode Iterasi Jacobi

Tinjau kembali sistem persamaan linier

𝑎11𝑥1 + 𝑎12𝑥2 + 𝑎13𝑥3 + ⋯+ 𝑎1𝑛𝑥𝑛 = 𝑏1

𝑎21𝑥1 + 𝑎22𝑥2 + 𝑎23𝑥3 + ⋯+ 𝑎2𝑛𝑥𝑛 = 𝑏2 .

.

.

𝑎𝑛1𝑥1 + 𝑎𝑛2𝑥2 + 𝑎𝑛3𝑥3 + ⋯+ 𝑎𝑛𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑛

Dengan syarat 𝑎𝑘𝑘 ≠ 0, k =1, 2, ..., n.

Misalkan diberikan tebakan awalnya 𝑥1(0)

, 𝑥2(0)

, 𝑥3(0)

,… , 𝑥𝑛(0)

.

Maka lelalaran pertamanya adalah :

𝑥1(1)

=𝑏1 − 𝑎12𝑥2

(0)− 𝑎13𝑥3

(0)−⋯− 𝑎1𝑛𝑥𝑛

(0)

𝑎11

𝑥2(1)

=𝑏2 − 𝑎21𝑥1

(0)− 𝑎23𝑥3

(0)−⋯− 𝑎2𝑛𝑥𝑛

(0)

𝑎21

𝑥𝑛(1)

=𝑏𝑛 − 𝑎𝑛1𝑥1

(0)− 𝑎𝑛2𝑥2

(0)−⋯− 𝑎𝑛𝑛−1𝑥𝑛−1

(0)

𝑎𝑛1

Lelaran kedua

𝑥1(2)

=𝑏1 − 𝑎12𝑥2

(1)− 𝑎13𝑥3

(1)−⋯− 𝑎1𝑛𝑥𝑛

(1)

𝑎11

𝑥2(2)

=𝑏2 − 𝑎21𝑥1

(1)− 𝑎23𝑥3

(1)−⋯− 𝑎2𝑛𝑥𝑛

(1)

𝑎22

𝑥𝑛(2)

=𝑏𝑛 − 𝑎𝑛1𝑥1

(1)− 𝑎𝑛2𝑥2

(1)−⋯− 𝑎𝑛𝑛−1𝑥𝑛−1

(1)

𝑎𝑛𝑛

Page 33: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

33

Secara umum :

𝑥𝑖(𝑘+1)

=𝑏𝑖 − 𝑎𝑖𝑗𝑥𝑗

(𝑘)𝑛𝑗=1,𝑗≠𝑖

𝑎𝑖𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘 = 0,1,2…

b. Metode Iterasi Gauss-Seidel

Lelaran pertama :

𝑥1(1)

=𝑏1 − 𝑎12𝑥2

(0)− 𝑎13𝑥3

(0)

𝑎11

𝑥2(1)

=𝑏2 − 𝑎21𝑥1

(1)− 𝑎23𝑥3

(0)

𝑎22

𝑥3(1)

=𝑏𝑛 − 𝑎31𝑥1

(1)− 𝑎32𝑥2

(1)

𝑎𝑛𝑛

Jadi hasil yang telah diperoleh langsung digunakan pada perhitungan berikutnya.

C. Latihan

Tentukan solusi SPL

4x - y + z = 7

4x - 8y + z = -21

-2x + y + 5z = 15

dengan nilai awal P0 = (x0, y0, z0) = (1, 2, 2)

Page 34: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

34

BAB 5

INTERPOLASI

a. Pencocokan Kurva

Pencocokan Kurva adalah sebuah metode yang mencocokkan titik data dengan sebuah kurva

(curve fitting) fungsi.

Pencocokan kurva dibedakan menjadi dua metode:

1. Regresi

Data memuat galat yang cukup berarti

Kurva cocokan mewakili kecenderungan titik data (tidak perlu melalui semua titik)

sehingga selisih antara titik data dan titik hampiran sekecil mungkin

2. Interpolasi

Data dengan ketelitian tinggi

Kurva cocokan melalui setiap titik data

Page 35: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

35

Interpolasi

• Tujuan: Mencari nilai di antara beberapa titik data yang telah diketahui nilainya

• Fungsi cocokan berupa polinom: Interpolasi Polinom

• Polinom berbentuk:

b. Interpolasi dengan Polinom Linear dan Kuadrat

Interpolasi dengan Polinom Linear

• Diketahui data: (x0,y0), (x1,y1)

• Polinom yang menginterpolasi:

Interpolasi dengan Polinom Kuadrat

• Diketahui data: (x0,y0), (x1,y1), (x2,y2)

• Polinom yang menginterpolasi:

P2(x)=a0 + a1x + a2x2 …………(*)

a0 dan a1 telah diketahui dari polinom linear

Menentukan a2 : Substitusi (xi,yi) ke (*)

01

1

1)( axaxaxaxP n

n

n

nn

Page 36: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

36

a0 + a1x0 + a2x02 = y0 (1)

a0 + a1x1 + a2x12 = y1 (2)

a0 + a1x2 + a2x22 = y1 (3)

Dengan cara eliminasi diperoleh:

c. Interpolasi dengan polinom Newton

a0=y0 ,a1=f[x1,x0], a2=f[x2,x1,x0],……

an=f[xn,xn-1,…,x1,x0]

Contoh:

Nilai Viskositas air dapat ditentukan dengan menggunakan tabel berikut ini:

T(ºC) (10-3

Ns/m2)

0 1,792

10 1,308

30 0,801

50 0,549

70 0,406

90 0,317

100 0,284

Perkirakan harga viskositas air pada temperatur tertentu

Page 37: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

37

Jawab:

Nilai untuk T=400

• Jika digunakan titik [30,50,70]: P2(40)=0.6613750000

• Jika digunakan titik [10,30,50]: 0.643125000

• Jika digunakan titik [0,10,30,50]: P3(40)=0.67010000

• Jika digunakan titik [10,30,50,70]: P3(40)=0.652250001

Polinom Lagrange

Polinom linear:

Dapat disusun kembali menjadi:

Polinom kuadrat dapat pula disusun menjadi:

Atau:

Dengan memakai fungsi Lagrange

Dimana syarat interpolasi harus dipenuhi

))...()...()...()((

))...()...()...()((

)(

)(

01110

1110

0 niiiiii

niin

ij

j ji

j

ixxxxxxxxxx

xxxxxxxxxx

xx

xxL

nn

n

i

iin LyLyLyLyxP

1100

0

)(

nnnnn yxPyxPyxP )(,.....,)(,)( 1100

Page 38: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

38

d. Interpolasi Dengan Polinom Newton Gregory

Polinom Newton Gregory Maju

Diketahui titik-titik berjarak sama: x0, x1= x0+h, x2= x0+2h,…

Didefinisikan:

Sehingga

Misal nilai yang akan diinterpolasi: x = x0+sh

1. Polinom Newton Gregory Maju:

2. Polinom Newton Gregory Mundur

Diketahui titik-titik berjarak sama: x0, x-1= x0-h, x-2= x0 -2h,…

Didefinisikan:

Page 39: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

39

Polinom Newton dapat ditulis:

Misal nilai yang akan diinterpolasi: x = x0+sh

Diperoleh Polinom Newton Gregory Mundur:

C. Latihan

1. Sejumlah uang didepositokan dengan tingkat bunga tertentu. Tabel berikut menguraikan

perkiraaan uang deposito pada masa yang akan datang, berupa nilai uang pada 20 tahun

mendatang dibandingkan dengan nilai sekarang.

Tingkat suku bunga F/P (n = 20 tahun)

15 16,366

20 38,337

25 86,736

30 190,050

Jika Rp. 100.000.000,- didepositokan sekarang dengan suku bunga 23,6%, berapa nilai

uang tersebut pada 20 tahun yang akan datang. Gunakan interpolasi Newton Lagrange

dan Newton maju, Kemudian bandingkan hasil perhitungan ketiga metode tersebut.

2. Misal diberikan sekumpulan titik data. Bila di dalam tabel selisih maju ditemukan k

bernilai hampir konstan (0) maka polinom yang tepat menginterpolasi titik-titik itu

adalah polinom derajat k. Berikut ini diberikan pasangan nilai x dan f(x)

Page 40: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

40

x 0.1 0.3 0.5 0.7 0.9 1.1 1.3

f(x) 0.003 0.067 0.148 0.248 0.370 0.518 0.697

a. Berapa derajat polinom yang terbaik untuk menginterpolasi ketujuh titik data di atas?

b. Dengan derajat terbaik dari jawaban a) tentukan nilaiu fungsi di x = 0.58 dengan

polinom interpolasi Newton Gregory maju

3. You are given some data: (0,f(0)), (h,f(h)), (2h,f(2h)) and (3h,f(3h)). Find )(2

53

hP with

Lagrange polynomial

4. Jika sejumlah uang didepositokan dengan suatu kurs bunga tertentu maka tabel di bawah

ini dapat digunakan untuk menentukan jumlah uang yang terakumulasi setelah 20 tahun

Kurs bunga (%) 15 20 25 30 35

F/P 20,1114 20,4445 20,7777 21,222 21,8884

F/P adalah perbandingan dari keuntungan nanti terhadap nilai sekarang. Misalnya jika p

= 1.000.000 didepositokan, maka setelah 20 tahun dengan bunga 32% jumlah uangnya

menjadi: F = (F/P).P = 20,4445 x 1.000.000 = 20.444.500.

a. Tentukan derajat polinom yang terbaik untuk menginterpolasi ke-enam titik di atas

b. Dengan derajat terbaik pada jawaban a), tentukan jumlah uang setelah 20 tahun dari

Rp.30.000.000 yang didepositokan dengan bunga 32%. (Gunakan polinom interpolasi

Newton Gregory maju)

5. Sebuah daerah dijangkiti oleh epidemi demam berdarah. Misal f(t) menyatakan

banyaknya orang yang terjangkiti demam berdarah setelah t minggu. Seorang petugas

mencatat data sebagai berikut

t (minggu) 1 2 4 5 7

f(t) 3 8 15 25 40

a. Tentukan fungsi yang menghampiri data di atas dengan polinom Lagrange

b. Gunakan hasil pada a) untuk menaksir banyak orang yang terjangkiti demam berdarah

setelah 6 minggu

c. Tentukan t jika banyaknya orang yang terjangkiti demam berdarah mencapai 20 orang

Page 41: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

41

6. Buktikan bahwa: 4

0

4

01234!.4

],,,,[h

fxxxxxf

Page 42: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

42

BAB 6

INTEGRASI NUMERIK

Integral:

Jika f(x)>0, tafsiran geometrik: luas daerah

Jika fungsi primitif F(x) yaitu diketahui , maka

Jika tidak diketahui maka diselesaikan dengan Pengintegralan Numerik

a. Metode Newton-Cotes

Ide: Penggantian fungi yang rumit atau data yang ditabulasikan ke fungsi aproksimasi yang

mudah diintegrasikan

Jika fungsi aproksimasi adalah polinomial berorde n, maka metode ini disebut metode

integrasi Newton-Cotes

Kaidah Segiempat

Disini aproksimasi f (x) dengan suatu fungsi tangga (fungsi

x

xFxf

d

)(d)(

)()(d)( aFbFxxfI

b

a

)(d)(d)()( fIxxfxxffI n

b

a

n

b

a

Page 43: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

43

konstan sepotong-potong)

Kaidah Trapesium

Disini aproksimasi f (x) dengan suatu fungsi linier sepotong-potong

a). Satu pias

)]()()([)()( 1100 nxfxfxfhfIfI

)]()()([)()( 210 nxfxfxfhfIfI

2

)()()()()( 10

011

xfxfxxfIfI

3

01 )()(12

1xxfEt

Page 44: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

44

Kesalahan:

b). Banyak pias

Kesalahan:

Kaidah Simpson 1/3

Disini aproksimasi f (x) dengan suatu fungsi kuadratik sepotong-potong

a) Satu pias

Kesalahan:

1

1

00

1 )(2)()(2

)()()(

n

i

inn

m xfxfxfn

xxfIfI

n

i

nt fxxfn

E1

3

02)( dimana,)(

12

1

6

)()(4)()()()( 20

02

xfxfxfxxfIfI i

n

)(2880

)( )4(5

0 fxx

E nt

Page 45: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

45

b) Banyak Pias:

Kesalahan:

b. Metode kuadratur Gauss

Rumusan yang paling akurat untuk integrasi numerik

Tinjauan Gauss dalam perhitungan integral

F(x) dx berdasarkan nilai f(x) dalam sub interval yang tidak berjarak sama, melainkan

simetris terhadap titik tengah interval

I = f(x) dx

= (a-b) [R1 (U1 ) + R2 (u2) + … + Rn (Un)]

U1,U2,…,Un adalah titik dalam interval [-1/2,1/2]

(U) = f(x) = f[(b-a)u + ]

X = (b-a)u +

(Tersedia tabel nilai numerik parameter U dan R)

Latihan

Tentkan luas daerah di bawah kurva f(x) = x2, antara x = 0 sampai x = 4, dengan kaidah

segiempat dan trapesium dan simpson 1/3

Penyelesaian

1

5,3,1

2

6,4,2

00

2 )(2)(4)()(3

)()()(

n

i

n

i

iinn

m xfxfxfxfn

xxpIfI

)4(

4

5

0

180

)(f

n

xxE n

t

b

a

2

ba

2

ba

Page 46: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

46

a). Dengan kaidah segiempat

Interval (0, 4) dibagi menjadi 4 bagian sama panjang, n = 4 h = (4 - 0)/4 = 1

Luas persegi panjang P1 = 1 * f(1) = 1 * 1 = 1

P2 = 1 * f(2) = 1 * 4 = 4

P3 = 1 * f(3) = 1 * 9 = 9

P4 = 1 * f(4) = 1 * 16 = 16

Luas Total = 30

Penyimpangannya = 30 – 21.33 = 8.66

Jika interval (0, 4) dibagi menjadi 8 sub-interval, n = 8 h = (4 - 0)/8 = 0.5

Luas persegi panjang P1 = 1 * f(0.5) = 1 * 1 = 0.125

P2 = 1 * f(1.0) = 1 * 4 = 1

P3 = 1 * f(1.5) = 1 * 9 = 1.125

P4 = 1 * f(2.0) = 1 * 16 = 2

P5 = 1 * f(2.5) = 1 * 4 = 3.125

P6 = 1 * f(3.0) = 1 * 9 = 4.5

P7 = 1 * f(3.5) = 1 * 16 = 6.125

P8 = 1 * f(4.0) = 1 * 16 = 8

Luas Total = 26

Penyimpangannya = 26 – 21.33 = 4.67

Jika banyaknya sub-interval diperbanyak lagi, misal n = 40, diperoleh L = 22.14,

dan untuk n = 100 diperoleh L = 21.6544

Jika diambil tinggi adalah nilai fungsi pada ujung kiri sub-interval

Luas P1 = 0.5 * f(0.0) = 0.5 * 0 = 0

P2 = 0.5 * f(0.5) = 0.5 * 0.25 = 0.125

P3 = 0.5 * f(1.0) = 0.5 * 1 = 1

P4 = 0.5 * f(1.5) = 0.5 * 2.25 = 1.125

P5 = 0.5 * f(2.0) = 0.5 * 4 = 2

P6 = 0.5 * f(2.5) = 0.5 * 6.25 = 3.125

P7 = 0.5 * f(3.0) = 0.5 * 9 = 4.5

P8 = 0.5 * f(3.5) = 0.5 * 12.25 = 6.125

Luas Total = 18

Jika tinggi sama dengan titik tengah interval, diperoleh:

Page 47: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

47

Luas P1 = 0.5 * f(0.25) = 0.03125

P2 = 0.5 * f(0.75) = 0.28125

P3 = 0.5 * f(1.25) = 0.78125

P4 = 0.5 * f(1.75) = 1.53125

P5 = 0.5 * f(2.25) = 2.53125

P6 = 0.5 * f(2.75) = 3.78125

P7 = 0.5 * f(3.25) = 5.23125

P8 = 0.5 * f(3.75) = 7.03125

Luas Total = 21.2000

Perhatikan bahwa hasil terakhir ini adalah yang terbaik.

b). Dengan kaidah trapesium

Interval (0, 4) dibagi menjadi 4 sub-interval, n = 4 h = (4 - 0)/4 = 1

Luas total

D. Lembar kegiatan:

Soal tes formatif dikerjakan oleh tiap mahasiswa untuk tugas rumah dan

dikumpulakan pada pertemuan berikutnya

E. Tes Formatif

1. Volume suatu daerah yang dibatasi oleh grafik f(x), a≤x≤b yang diputar terhadap

sumbu x dapat ditentukan dengan rumus dxxfv

b

a

2))(( .

Hampiri volume daerah yang dibatasi oleh grafik 1ln)( xxf , 0≤x≤1 yang

diputar terhadap sumbu x dengan metode Kuadratur Gauss 2 titik

xk 0 1 2 3 4

f(xk) 0 1 4 9 16

)f(x )f(x 2 )f(x 2

3

1

4k0

k

h 22 16 9)4(1 2 0

2

1

Page 48: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

48

2. The region D is bounded by curve 2)sin(cos)( xxxf ,

2

3,

2

3x .

The volume of the solid generated by revolving about X-axis the region D is given by

b

a

dxxfV 2)( , 2

3,

2

3

ba . Find the volume V with 2 point-Gauss

Legendre method

3. Hitunglah 5.2

5.1

22 )cos(xx dt dengan aturan Gauss Legendre 3 titik

4. Tentukan n sehingga dxx1

0

)sin( jika diselesaikan dengan metode Simpson 1/3

galatnya kurang dari -10-4

Page 49: METODE NUMERIK D6114006 - Blog IAIN Tulungagungblog.iain-tulungagung.ac.id/.../sites/100/2013/11/Metode-Numerik-3.pdf · bahan ajar metode numerik d6114006 disusun oleh: zaenal abidin,

49

DAFTAR PUSTAKA

Chapra, S. C. and Canale, R. P. 1991. Metode Numerik untuk Teknik. Penerbit Universitas

Indonesia, Jakarta.

Conte, S. D. and de Boor, C. 1993. Dasar-Dasar Analisis Numerik, Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Hanselman, D. and Littlefield, B. 1997. Matlab Bahasa Komputasi Teknis. Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Atkinson, K.E, 1989. An Introduction to Numerical Analysis, 2nd Edition. Wiley. New York.

Munir, R. 2003. Metode Numerik. Penerbit Informatika: Bandung.

Scheid, F. 1983. Numerical Analysis, McGraw-Hill International Editions, Singapore.