metode numerik lengkap (endick)

Upload: endi-febrianto

Post on 06-Jul-2015

2.353 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

fb : [email protected] : 085332200073 ; 085386007677jGn lupa comment yh.. :)

TRANSCRIPT

Metode Numerik (Endi F. ; 310800073)

P.MTK STKIP-PGRI Pontianak

BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Menggunakan Metode Numerik Tidak semua permasalahan matematis atau perhitungan dapat diselesaikan dengan mudah. Bahkan dalam prinsip matematik, dalam memandang permasalahan yang terlebih dahulu diperhatikan apakah permasalahan tersebut mempunyai penyelesaian atau tidak. Hal ini menjelaskan bahwa tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan menggunakan perhitungan biasa. Sebagai contoh perhatikan integral berikut ini.L=01sin (x)x dx

Integral di atas terlihat tidak terlalu panjang, tetapi untuk menyelesaikan integral tersebut bukan permasalahan yang mudah bahkan dapat dikatakan tidak mungkin. Tetapi bukan berarti integral tersebut tidak mempunyai penyelesaian, hanya saja menyelesaikan integral semacam itu sangat sulit dan kalaupun bisa memerlukan pengetahuan matematis yang tinggi dan waktu yang cukup lama. Padahal integral di atas adalah bentuk integral yang banyak digunakan dalam bidang teknik, khususnya pada analisa sinyal yang melibatkan sinyal frekwensi, filtering dan optimasi pola radiasi.

Kurva y=sin(x)

Fb : [email protected] 085332200073 ; 085386007677

Metode Numerik (Endi F. ; 310800073)

P.MTK STKIP-PGRI Pontianak

2. Prinsip-prinsip Metode Numerik Seperti telah dibahas di atas, metode numerik digunakan untuk menyelesaikan persoalan dimana perhitungan secara analitik tidak dapat digunakan. Metode numerik ini berangkat dari pemikiran bahwa permasalahan dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatanpendekatan yang dapat dipertanggung-jawabkan secara analitik. Metode numerik ini disajikan dalam bentuk algoritma-algoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah. Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik merupakan pendekatan analisis matematis. Sehingga dasar pemikirannya tidak keluar jauh dari dasar pemikiran analitis, hanya saja pemakaian grafis dan teknik perhitungan yang mudah merupakan pertimbangan dalam pemakaian metode numerik. Mengingat bahwa algoritma yang dikembangkan dalam metode numerik adalah algoritma pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan muncul istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhitungan. Dengan kata lain perhitungan dalam metode numerik adalah perhitungan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk terus-menerus diperoleh hasil yang main mendekati nilai penyelesaian exact. Perhatikan salah bentuk formulasi dalam metode numerik adalah:n=n-1+n-1

Terlihat bahwa hasil iterasi ke n adalah hasil iterasi ke n-1 (sebelumnya) dengan ditambah n1 yang merupakan nilai perbaikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakain banyak iterasi

yang digunakan, maka nilainya semakin mendekati nilai exact atau semakin baik hasil yang diperoleh. Dengan menggunakan metode pendekatan semacam ini, tentukan setiap nilai hasil perhitungan akan mempunyai nilai error (nilai kesalahan). Dalam analisa metode numerik, kesalahan ini menjadi penting artinya. Karena kesalahan dalam pemakaian algoritma pendekatan akan menyebabkan nilai kesalahan yang besar, tentunya ini tidak diharapkan. Sehingga pendekatan metode analitik selalu membahas tingkat kesalahan dan tingkat kecepatan proses yang akan terjadi.

Fb : [email protected] 085332200073 ; 085386007677

Metode Numerik (Endi F. ; 310800073)

P.MTK STKIP-PGRI Pontianak

BAB II SISTEM BILANGAN DAN KESALAHAN 2.1 Penyajian Bilangan Bulat Bilangan bulat yang sering digunakan adalah bilangan bulat dalam sistem bilangan desimal yang didefinisikan :N=(anan-1an-2.a0) =anan+an-110n-1+an-110n-2++a0100

Algoritma 2.1. Bila diketahui koefisien-koefisien a1,a2,a3,.an dari polinompx=anan+an-110n-1+an-110n-2++a0100

Dan suatu bilangan . Maka dapat dihitung bn,bn-1,..,b0 dari sebagai berikut :bn=an bn-1=an-1+bn bn-2=an-2+bn-1

b0=a0+b1

Algoritma ini banyak digunakan untuk menghitung konversi bilangan secara cepat, karena dalam algoritma ini tidak terdapat pemakaian pangkat yang membuat kesalahan numerik menjadi lebih besar. Contoh:2673=2.103+6.102+7.101+3.100

Contoh: Bilangan biner (1101)2 dapat dihitung dengan :b3=1 b2=b3+a3=1+1.2=3 b1=b2+a2=0+3.2=6 b0=1+a3=1+6.2=13

Jadi (1101)2=13

Fb : [email protected] 085332200073 ; 085386007677

Metode Numerik (Endi F. ; 310800073)

P.MTK STKIP-PGRI Pontianak

3. Contoh: Bilangan Oktal (721)8 dapat dihitung dengan :b2=7 b1=2+7.8=58 b0=1+58.8=465

Jadi, (721)8=465 Contoh:187=18710=1.102+8.101+7.100 =12(1010)22+(1000)2(1010)21+(111)2

Dengan algoritma di atas :b2=(1)2 b1=(1000)2+(1)2(1010)2=(1000)2+(1010)2=(10010)2 b0=(111)2+(10010)2(1010)2=(111)2+(10110100)2=(10111011)2

Jadi, 187=(10111011)2

2.2 Penyajian Bilangan Pecahan Bilangan pecahan x antara 0 s/d 1 dalam system bilangan decimal didefinisikan :x=a1a2a3an= a110-1+a210-2+a310-3++an10-n

Bilangan pecahan x secara umum dalam system bilangan dengan bilangan dasar k didefinisikan:(a1a2a3an)k=i=1naik-i

Contoh: 0,625 = 6.10-1 + 2.10-2 + 5.10-3 Contoh: (0,101)2= 1.2-1 + 0.2-2 + 1.2-3 = 0,5 + 0,125 = 0,625

A. Angka Penting / Angka Signifikan

Fb : [email protected] 085332200073 ; 085386007677

Metode Numerik (Endi F. ; 310800073)

P.MTK STKIP-PGRI Pontianak

Nilai Signifikan adalah Suatu nilai dimana jumlah angka ditentukan sebagai batas nilai tersebut diterima atau tidak. Angka Signifikan terdiri dari digit 1,2 3,4,5,6,7,8,9 dan 0, untuk 0 (nol) tidak termasuk angka signifikan jika digunakan untuk menentukan titik decimal atau untuk mengisi tempat-tempat dari digit yang tidak diketahui/dibuang. Contoh: 0,00144 0,0010408 1,260 x 104 (3 angka signifikan) (5 angka signifikan) (4 angka signifikan)

1,2600 x 104 (5 angka signifikan) Implikasi penting angka signifikan dalam metode numerik: Angka signifikan akan memberikan kriteria untuk merinci seberapa keyakinan kita mengenai hasil-hasil pendekatan dalam metode numerik Angka signifikan memberikan pengabaian dari angka signifikan sisa untuk besaran spesifik yang tidak bisa dinyatakan secara eksak karena keterbatasan jumlah digit yang mampu disimpan komputer. A. Akurasi, Presisi dan Inakurasi Akurasi menyatakan seberapa dekat nilai hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya (true value) atau nilai yang dianggap benar (accepted value). Jika tidak ada data bila sebenarnya atau nilai yang dianggap benar tersebut maka tidak mungkin untuk menentukan berapa akurasi pengukuran tersebut. Presisi menyatakan seberapa dekat nilai hasil dua kali atau lebih pengulangan pengukuran. Semakin dekat nilai nilai hasil pengulangan pengukuran maka semakin presisi pengukuran tersebut. Inakurasi menyatakan simpangan sistematis dari kebenaran. Inakurasi dalam komputasi adalah selalu melakukan kesalahan hitungan yang sama. Dalam arti ini, inakurasi merupakan lawan dari akurasi.Fb : [email protected] 085332200073 ; 085386007677

Metode Numerik (Endi F. ; 310800073)

P.MTK STKIP-PGRI Pontianak

a. Akurat dan Presisi b. Presisi tapi tidak akuratc. Sebenarnya akurat

tapi tidak presisi d. Tidak akurat dan tidak presisi

A. Pendekatan Dan Kesalahan Kesalahan dalam metode numerik meliputi :1. Kesalahan Bawaan (Inheren Error)

Kesalahan/galat bawaan Terjadi akibat kekeliruan dalam menyalin data, salah membaca skala atau kesalahan karena kurangnya pengertian mengenai hukum hukum fisik dari data yang diukur.2. Kesalahan Pemotongan (Trunction Error)

Kesalahan Pemotongan adalah kesalahan yang dihasilkan dari penggunaan suatu aproksimasi pengganti prosedur matematika eksak suatu kesalahan pemotongan dimasukkan ke dalam solusi numerik karena kesamaan differensial hanya melakukan aproksimasi harga turunan sebenarnya. Agar memperkuat pengertian terhadap perilaku kesalahan semacam ini, sekarang kita kembali pada suatu rumus matematika yang secara luas telah digunakan dalam metode numerik untuk menyatakan fungsifungsi dalam suatu bentuk pendekatan yaitu Deret taylor.

Fb : [email protected] 085332200073 ; 085386007677

Metode Numerik (Endi F. ; 310800073) 3. Kesalahan Pembulatan (Round Of Error)

P.MTK STKIP-PGRI Pontianak

Kesalahan pembulatan adalah kesalahan yang Terjadi karena tidak diperhitungkannya beberapa angka terakhir dari suatu bilangan. Contoh :

8632574 dibulatkan menjadi 8633000 3,1415926 dibulatkan menjadi 3,14

Fb : [email protected] 085332200073 ; 085386007677

Metode Numerik (Endi F. ; 310800073)

P.MTK STKIP-PGRI Pontianak

BAB III PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER 3.1 Permasalahan Masalah Non Linier Penyelesaian persamaan non linier adalah penentuan akar-akar persamaan non linier. Dimana akar sebuah persamaan f(x) = 0 adalah nilai-nilai x yang menyebabkan nilai f(x) sama dengan nol. Dengan kata lain akar persamaan f(x) adalah titik potong antara kurvaf(x) dan sumbu X.

Gambar 3.1 Penyelesaian Persamaan Non Linier Jika penyelesaian persamaan linier mx + c = 0 dimana m dan c adalah konstanta, dapat dihitung dengan : mx + c = 0 , x= - cm Penyelesaian persamaan rumus ABC.x1,2=-bb2-4ac2a

kuadrat ax2+bx+c=0 dapat dihitung dengan menggunakan

Beberapa persamaan polynomial yang sederhana dapat diselesaikan theorem sisa. Sehingga tidak memerlukan metode numerik dalam menyelesaikannya, karena metode analitik dapat dilakukan.Tetapi bagaimana menyelesaikan persamaanFb : [email protected] 085332200073 ; 085386007677

Metode Numerik (Endi F. ; 310800073) xe-x=0

P.MTK STKIP-PGRI Pontianak

Tampaknya sederhana, tetapi untuk menyelesaikan persamaan non linier merupakan metode pencarian akar secara berulang-ulang. Theorema 1 Suatu range x=[a,b] mempunyai akar bila f(a) dan f(b) berlawanan tanda atau memenuhif(a).f(b)