metode-kerja-proyek-ciliwung.pdf

Upload: h-chandra-wahyu-sulistyo

Post on 08-Oct-2015

2.788 views

Category:

Documents


720 download

TRANSCRIPT

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    METODE PELAKSANAAN Pekerjaan : Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3 Provinsi : DKI Jakarta

    Tahun Anggaran : Tahun 2013 s/d 2016 Penawar : KSO BRANTAS - NINDYA

    I. URAIAN SINGKAT / PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Kali Ciliwung merupakan salah satu sungai penyebab banjir yang terjadi di Jakarta, terutama

    di Kota Administrasi Jakarta Barat, Timur, Utara, Selatan,dan Pusat, dimana setiap ahunnya

    selalu mengakibatkan dampak kerugian yang luas, baik kerugian materiil (direct losses) yang berupa kerusakan bangunan, kerusakan sarana dan prasarana serta kemacetan lalu-lintas

    yang terjadi hampir di setiap sudut kota, maupun kerugian im-materiil (indirect losses) yang berupa gangguan kesehatan, perasaan stress dan was-was serta dampak-dampak social

    lainnya, yang pada akhirnya dapat menimbulkan instabilitas kehidupan bermasyarakat, sosial,

    politik dan ekonomi.

    Kali Ciliwung Paket 3 terletak di wilayah Kota Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, adalah merupakan satu sistem drainase Banjir Kanal Barat. Akibat sedimentasi yang cukup tinggi,

    selain itu adanya perubahan tata guna lahan daerah-daerah yang ada di sepanjang aliran sungai yang semakin cepat tidak seimbang dengan penanganan konservasi sungai, sehingga

    mengakibatkan limpasan permukaan (surface run off) menjadi semakin besar, begitu juga

    dengan laju erosi, kapasitas aliran sungai yang semakin kecil tidak mampu menampung debit banjir yang semakin besar. Untuk mengoptimalkan kapasitas aliran kali pesanggrahan perlu

    dilaksanakan kegiatan normalisasi alur sungai, perkuatan tebing dan penataan serta pemeliharaan secara berkesinambungan.

    Dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat seperti tersebut di atas akan dapat diminimalkan apabila dilakukan pengelolaan dan penanganan banjir yang tepat dengan

    Normalisasi Kali Ciliwung, tetap diperlukan konservasi di catchmant area (DAS) Ciliwung. Oleh sebab itu, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane melalui PPK Sungai dan Pantai,

    Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane merasa perlu untuk segera

    mengadakan penanganan masalah banjir di wilayah DKI Jakarta, yang disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung, salah satunya yaitu dengan melakukan normalisasi sungai, baik berupa

    pengerukan sungai maupun upaya-upaya peningkatan kapasitas sungai serta perkuatan tebing sungai.

    1.2. Maksud dan Tujuan

    - Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah melanjutkan pekerjaan normalisasi sebelumnya

    sehingga kapasitas tampungnya dapat optimal kembali dan mengurangi resiko banjir disekitar lokasi Kali Ciliwung yang melewati wilayah DKI Jakarta

    - atau ditentukan lain sesuai Maksud dan Tujuan pekerjaan ini dilaksanakan oleh pemilik proyek

    1.2. Pemberi Tugas

    Pemberi Tugas (Owner) adalah : Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber

    Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Satuan Kerja NVT Pelaksana Jaringan

    Sumber Air Ciliwung Cisadane

    1.3. Sumber Dana

    APBN tahun 2013 sd 2016 pada Satuan Kerja NVT Pelaksana Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane

    1.4. Lokasi Pekerjaan

    Lokasi pekerjaan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan (sesuai

    tender dokumen)

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    1.5. Waktu Pelaksanaan

    Waktu Pelaksana Pekerjaan adalah 1260 (Seribu Dua Ratus Enam Puluh) hari kalender

    dengan masa Pemeliharaan sesuai yang dipersyaratkan dalam Tender Dokumen.

    1.6. Pengendalian Waktu Pelaksanaan Pengendalian waktu pelaksanaan dilakukan dengan metode Network Planing (Jika

    dipersyaratkan) dan Jadual Waktu Pelaksanaan menggunakan Bar carth dan S-Curve.

    1.7. Hari Kerja Efektif

    1.5.1. Secara Umum, Hari kerja efektif perbulan ditetapkan 25 hari kerja 1.5.2. Jam kerja efektif per hari :

    - Jam kerja efektif normal = 7 Jam/hari 1 Jam istirahat - Jam kerja efektif lembur = 10 Jam/hari 2 Jam istirahat

    - Jam kerja efektif 2 shift = 14 Jam/hari 2 Jam istirahat

    1.8. Pengendalian Mutu Pelaksanaan

    Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan mengacu pada spesifikasi teknis yang ada didalam dokumen tender, Berita acara rapat tinjauan lapangan, addendum

    (jika ada) dan dikendalikan dengan Quality Control Plan.

    Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan polisi, peraturan yang berkaitan tatacara dan Pengendalian Traffic

    kendaraan/peralatan proyek dan penjaminan keamanan dan keselamatan oleh team K-3 proyek.

    II. LINGKUP PEKERJAAN

    2.1. Lingkup Pekerjaan

    Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi dengan nilai Rp. 250 milyar s/d Rp. 500 milyar Pada PPK Sungai dan Pantai Satker NVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane Tahun

    Anggaran 2013

    Nama Paket Pekerjaan : Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3

    2.2. Uraian Singkat Pekerjaan:

    Peningkatan jaringan sarana/ prasarana pengendalian banjir berupa galian saluran, perkuatan

    tebing, retaining wall dan pemancangan sheet pile

    2.3. Daftar Peralatan Utama Minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan (sesuai permintaan dokumen tender)

    No. Jenis Kapasitas Jumlah

    1. Excavator Standar 0,8 m3/dt 4 Unit

    2. Vibro Hammer - 4 Unit

    3. Ponton - 2 Unit

    4. Dump Truck 18 m3 3 Unit

    Peralatan kerja yang digunakan (jenis, jumlah dan kapasitas) sebenarnya sesuai dengan

    Lampiran Daftar Peralatan Utama untuk pelaksanaan pekerjaan yang merupakan satu kesatuan dengan Dokumen Penawaran

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan

    No. Jenis Pekerjaan yang disubkontrakkan

    1. Pemancangan Sheet Pile

    2. Relokasi Utilitas PDAM

    3 Relokasi Utilitas PLN

    4. Relokasi Utilitas Telekomunikasi

    5. Relokasi Utilitas Gas

    6. Pintu Klep 60 cm

    7. Pintu Klep 80 cm

    8. Pintu Klep 100 cm

    Sebagai pekerjaan utama adalah:

    No. Jenis Pekerjaan Utama

    1. Galian Tanah

    2 Timbunan Tanah setempat memenuhi syarat,

    dipadatkan

    3. Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km

    4. Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km

    5. Pengadaan SP Type W325 B1000

    6. Pemancangan SP Type W325 B1000

    7. Pengadaan SP Type FPC320 C500

    8. Pemancangan SP Type FPC320 C500

    9. Beton Ready Mix K.225

    10. Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350

    mm Type B

    11. Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x

    350 mm Type B

    10. Penulangan Ulir

    11 Lantai Kerja B0

    12 Beton Readymix K 300

    13 Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi t = 20 cm

    Sebagai pekerjaan penunjang/sementara adalah:

    No. Jenis Pekerjaan Penunjang/Sementara

    1. Kisdam/Dewatering (Dinding Penahan

    Tebing)

    2. Stripping

    3. Bekisting, ekspose multipleks 9

    mm

    4. Pengadaan dan pemasangan U-Ditch uk 80 x

    100 (pabrikasi)

    5 Pengadaan dan pemasangan Plat Beton Tutup

    U-Ditch

    6. Gorong -Gorong 60 cm

    7. Gorong -Gorong 80 cm

    8. Gorong -Gorong 100 cm

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    III. PENGENDALIAN TEKNIS / PENGUASAAN TEKNIS LAPANGAN

    Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menjamin suatu hasil

    pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratakan di dalam dokumen kontrak. Kepuasan suatu hasil pekerjaan untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk diterbitkan Sertifikat Serah Terima Pertama

    (PHO) dan Serah Terima Terakhir (FHO).

    Dalam Melaksanaan Pengendalian Teknis, Sebelum Selama Sesudah Pelaksanaan Pekerjaan, mengacu pada :

    3.1. Dokumen Kontrak Pekerjaan,terdiri atas : Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, Bill of Quantity, Gambar kontrak, Spesifikasi

    Teknis, Tata cara pembayaran dan pengukuran, Addendum Kontrak (jika ada). Dan rujukannya yaitu Peraturan Teknis Kontruksi dan pengadaan barang konstruksi,

    3.2. Engineering : Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama, pengecekan

    kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt Drawing, proses usulan / persetujuan material konstruksi,dokumentasi, Quality Control Plan (QCP), test, inspection &

    cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan dan pengadaan barang / bahan, peraturan dan

    perijinan yang berlaku.

    3.3. Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan : Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan ini dikelola oleh team manajemen proyek yang terdiri

    dari personal inti. Team manajemen proyek membuat rancangan urutan pekerjaan mengacu pada denah pentahapan yang ada di dalam dokumen kontrak. Untuk selanjutnya

    berdasar pada urutan pelaksanaan pekerjaan tersebut dibuat metode kerja sesuai dengan

    item pembayaran sesuai bill of quantity (daftar kuantitas) dimaksudkan untuk mendapatkan suatu cara pelaksanaan yang effektif dan effisien berdasarkan kondisi lapangan yang ada

    dengan tetap mengendalikan resiko selama pelaksanaan hingga selesai pekerjaan. 3.3.1. Pengaturan Lokasi

    Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan dan tenaga yang

    disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang akan diterapkan.

    3.3.2. Urutan pekerjaan Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan dilapangan

    dan sangat penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi / demobilisasi tenaga,

    alat, material sesuai dengan ukuran dan waktu pada saat dibutuhkan.

    3.3.3. Metode kerja Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode kerja secara

    rinci sesuai dengan persyaratan teknis konstruksi dan persyaratan lain yang dicantumkan didalam dokumen kontrak. Metode kerja ini dimaksudkan untuk

    menentukan keperluan alat, material dan tenaga untuk mencapai suatu target

    produktivitas yang telah dirancang dan juga berfungsi untuk tools pengendalian mutu dan pengendalian waktu untuk memenuhi target komitment kontrak.

    3.3.4. Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan)

    Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan

    maka dibuatlah pedoman pengendalian mutu pekerjaan yaitu Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan) yang dimulai dari proses kegiatan pembuatan shop

    drawing, proses pengadaan dan mobilisasi material, alat dan proses pemilihan tenaga pelaksana trampil.

    3.3.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)

    Keamanan dan keselamatan baik bagi tenaga kerja proyek maupun pihak lain

    harus dijamin yaitu dengan mengadakan team K-3 proyek.

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    3.4. Pengendalian Waktu

    Berdasar metode kerja yang telah dipilih maka baik keterurutan, produkstivitas dan

    keperluan alat, bahan dan tenaga dapat diendalikan sehingga waktu yang yang telah dirancang juga secara otomatis dapat dikendalikan dengan benar.

    3.5. Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan(PHO/FHO)

    Sesuai dengan ketentuan didalam dokumen lelang maupun dokumen kontrak maka

    pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai dan sesuai dengan persyaratan teknisnya.

    Tahapan serah terima pekerjaan yaitu Serah Terima Pertama (disebut PHO) kemudian diikuti dengan pemeliharaan dan perbaikan minor pekerjaan untuk selanjutnya sesuai dengan

    batas waktu masa pemeliharaan dan jika pekerjaan telah dapat diterima dengan baik oleh pemilik proyek maka akan dilakukan Serah Terima Kedua (disebut FHO).Dengan telah

    diterbitkannya Sertifikat FHO maka seluruh tanggung jawab telah diserahkan kepada pemilik

    proyek dan kontraktor pelaksana dibebaskan dari segala macam tuntutan

    3.6. Sosialisasi dan Koordinasi

    Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kontraktor bersama - sama konsultan pengawas dan pemilik pekerjaan beserta instansi terkait melakukan sosialisasi kepada masyarakat

    setempat agar masyarakat bisa memahami kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga dapat meminimalisir timbulnya konflik atau persepsi - persepsi negatif dari masyarakat.

    Sosialisasi dan koordinasi tetap dilakukan selama jalannya proyek sehingga dapat

    memperoleh informasi dan masukan dari masyarakat serta pemecahan masalah yang timbul

    selama pelaksanaan proyek.

    METODE SOSIALISASI DAN KOORDINASI 1. MASYARAKAT DI SEKITAR LOKASI PEKERJAAN

    1.1. Sosialisasi melalui media suratkabar khususnya lokal, selain daripada itu dapat

    dilakukan melalui tatap muka langsung di lokasi proyek dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat, perangkat desa atau kecamatan.

    1.2 Hari pertemuan dipilih pada hari dimana masyarakat kurang melakukan aktivitas sehari - hari dan diinformasilkan 7 (tujuh) hari sebelum acara sosialisasi

    dimulai,tempatnya di balai pertemuan di tingkat Kecamatan atau di Balai Desa , dengan kata lain tempat acara sosialisasi harus mudah dicapai tanpa menggunakan

    kendaraan, sehingga masyarakat dapat hadir untuk mendengarkan penjelasan.

    1.3. Sosialisasi mengenai pengadaan Material Pekerjaan, Alat Kerja dan Lokasi Pekerjaan 1.4. Dukungan masyarakat akan diminta secara tertulis pada saat itu juga, yang ditanda

    tangani oleh Kepala Desa atas nama masyarakat. 1.5. Masyarakat akan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapat

    atau pandangannya pada acara sosialisasi tersebut.

    1.6. Apabila terjadi pertentangan/perbedaan pendapat akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat dengan melibatkan berbagai unsur terkait, termasuk

    tokoh masyarakat.

    2. PADA SAAT PELAKSANAAN / PENGATURAN LALU LINTAS / MANAJEMENT LALU

    LINTAS Secara umum, pekerjaan dilaksanakan pada lokasi dimana aktivitas lalu lintas masih berjalan keluar masuk jalan akses ke lokasi pekerjaan. Dalam pelaksanaan pekerjaan, lalu lintas existing tidak terganggu, Untuk itu diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

    2.1. Pengaturan lalu lintas.

    2.1.1. Koordinasi dengan pihak yang berwenang

    Pengaturan lalu lintas dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dengan pihak DLLAJR dan kepolisian sector setempat, sehingga diharapkan

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    kelancaran lalu lintas tetap terjaga, demikian pula halnya pada saat mobilisasi / demobilisasi peralatan

    2.1.2. Petugas Bendera Petugas bendera ditempatkan di semua tempat kegiatan pelaksanaan yang

    menggangu arus lalu lintas, terutama pada keluar masuk jalan akse kerja.

    2.1.3. Rambu-rambu lalu lintas

    Rambu lalu lintas dengan material, Bentuk dan dimensi mengacu pada spesifikasi teknis dan gambar kerja dibuat dengan jumlah dan jenis sesuai

    dokumen pelelangan dan kebutuhan dilapangan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti

    palu, gergaji, dll. Rambu-rambu lalu lintas ini dipasang pada lokasi pekerjaan yang bersinggungan dengan lokasi existing/kepentingan

    publik/pengguna jalan.

    rambu-rambu lalu lintas lainnya

    Image diatas hanya sebagai illustrasi Pekerjaan pengaturan lalu lintas / Traffic Management pada lokasi Jalan existing dan jalan akses proyek. Adapun arah in-out kendaraan proyek, kondisi jalan existing sesuai

    dengan kondisi real di lapangan.

    Access Road

    Existing Road

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Flow Chart Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Pelaksanaan

    Dokumen Kontrak Pemborongan

    Perijinan dg Pihak Terkait

    Pemahaman Ketentuan

    Dokumen Kontrak Koordinasi/rundingan dg Direksi

    pengawas & Konsultan Pengawas

    Survey Bersama & Pengukuran

    Keterangan :

    Pelaksanaan Item Pekerjaan

    Pelaksanaan Item Pekerjaan Berikutnya

    Engineering & Addendum Kontrak

    PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Request Item Pekerjaan Berikutnya dan seterusnya = Cek :

    - Shop Drawing & BQ

    - Spesifikasi teknis (termasuk Inspeksi & Test Pengendalian Mutu)

    - Approved Konsultan Pengawas & Owner

    Request For Inspection/work

    Pelaksanaan Item Pekerjaan Berikutnya dan seterusnya

    Pelaksanaan Item Pekerjaan

    Request Item Pekerjaan Berikutnya

    Ok

    No

    Ok

    No

    Ok

    No

    Ok

    No

    Ok

    No

    Lihat halaman berikutnya

    START

    FINISH

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    FLOW CHART PENYIAPAN GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWINGS)

    Selesai Survey dan Pengukuran disetujui

    - Stake Out, Pengukuran, Patok-patok

    - dsb

    ENGINEERING Proses pengajuan /

    persetujuan Pekerjaan

    Compare dan checking terhadap tender drawing (dokumen tender )

    Proposal / pengajuan Desain Konstruksi baru utk beberapa item pekerjaan atau

    seluruh item pekerjaan

    Gambar Pelaksanaan / Shop Drawing

    Perubahan

    Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan

    Reference to next Construction (same work)

    issued

    Repair

    Final Check

    Check

    Persetujuan Konsultan Pengawas

    Check

    Ok

    Approved for Construction

    START

    FINISH

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    BAGAN ALIR PELAKSANAAN KONSTRUKSI

    SELESAI

    Pemahaman Syarat Kontrak

    Cek

    Tdk

    Ya

    Sosialisasi & Penyuluhan Pra Konstruksi

    Perijinan dg Pihak Terkait

    Scope Pekerjaan

    Koordinasi dg Pihak Owner & Konsultan Pengawas

    Masukan dari Pihak Owner & Konsultan Pengawas

    Cek

    Tdk

    Ya

    Pemeriksaan Bersama Scope Kontrak

    Cek

    Tdk

    Ya

    Pelaksanaan Scope Kontrak (sesuai bagan Alir

    Pek. & BQ )

    Pembuatan Gambar Pelaksanaan / Rekayasa

    Enginer

    Cek

    Tdk

    Ya

    Gambar Pelaksanaan

    Pelaksanaan Pekerjaan / Fisik

    Cek

    Tdk

    Ya

    Pekerjaan Selesai

    Serah terima Pekerjaan (PHO)

    Pemeliharaan

    Tdk

    Perbaikan

    Ya

    Serah Terima Akhir (FHO)

    As Build Drawing

    Cek

    Tdk

    Ya

    FINISH

    START

    Kontrak Pek.

    Uji Alir & Uji Fungsi Bangunan Irigasi

    Cek

    Tdk

    Ya

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    IV. IDENTIFIKASI DAN PENGUASAAN LAPANGAN

    4.1. Identifikasi Lapangan

    Lokasi Proyek sesuai yang telah disebutkan pada halaman sebelumnya (sesuai tender dokumen)

    Peta Lokasi Pekerjaan

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    ZOOM

    Lokasi Pekerjaan

    Lokasi Proyek adalah Kali Ciliwung,

    DKI Jakarta

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    PLAN (LAYOUT PEKERJAAN) BY SATELITE

    PROPINSI DKI JAKARTA

    Catatan; - Layout / foto dibawah ini bukan sebagai gambaran Kondisi Lokasi Pekerjaan

    pada ini (kondisi pada saat Pelelangan) - Layout / Foto dibawah hanya sebagai Petunjuk lokasi pekerjaan yang akan

    dilaksanakan

    Indonesia

    LOKASI

    PEKERJAAN

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    CILIWUNG PAKET 3 (P199 sd 303)

    JEMBATAN KALIBATA SAMPAI DENGAN JEMBATAN BESI CONDET

    Lok. Hilir : Jembatan Kalibata

    Lok. Hulu : Jembatan

    Besi Condet

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    4.2. Penguasaan Lapangan

    4.2.1. Umum

    Pekerjaan secara umum akan duraikan pada Bagar Alir Pekerjaan Secara Garis Besar (pada lembar berikutnya)

    - Adalah memungkinkan selama tahapan pelaksanaan terjadi perubahan terhadap hal - hal sebagai berikut :

    Metode pelaksanaan yang akan diterapkan Sumber daya Urutan kegiatan pekerjaan Estimasi waktu pelaksanaan sampai selesai

    - Faktor yang dapat mengubah jadwal pelaksanaan konstruksi antara lain : Tambahan detail metode pelaksanaan yang dilakukan setelah design final

    selesai seluruhnya.

    Kerangka waktu pelaksanaan yang diharapkan Umpan balik dari pemberi kerja / konsultan pengawas Kondisi aktual lapangan (Lahan berupa pembebasan Pemukiman di daerah

    Bantaran kali Ciliwung)

    Cuaca

    4.2.2. Kegiatan Utama

    Elemen kunci dari pekerjaan ini adalah jalan masuk ke lokasi proyek yang terangkum kedalam Pekerjaan Umum, sedangkan Kegiatan Utama dari proyek ini adalah :

    No. Jenis Pekerjaan Utama

    1. Galian Tanah

    2 Timbunan Tanah setempat memenuhi syarat,

    dipadatkan

    3. Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km

    4. Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km

    5. Pengadaan SP Type W325 B1000

    6. Pemancangan SP Type W325 B1000

    7. Pengadaan SP Type FPC320 C500

    8. Pemancangan SP Type FPC320 C500

    9. Beton Ready Mix K.225

    10. Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350

    mm Type B

    11. Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x

    350 mm Type B

    10. Penulangan Ulir

    11 Lantai Kerja B0

    12 Beton Readymix K 300

    13 Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi t = 20 cm

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    4.2.3. Uraian Pekerjaan Secara Garis Besar

    1. Pelaksanaan Pekerjaan dengan Lokasi dan Item Pekerjaan Sesuai dengan BQ dan

    Gambar Kerja / Gambar Pelelangan

    2. Dengan Item Pekerjaan dan Lokasi yang Pelaksanaan dalam satu area memanjang kali Ciliwung, maka pekerjaan akan dilaksanakan secara frontal / serempak pada

    sisi kiri dan kanan, artinya pelaksanaan pekerjaan pada Lokasi 1 tidak

    berhubungan dengan Lokasi pekerjaan yang lain, hanya hubungan penggunaan peralatan.

    3. Untuk Pekerjaan Pemancangan coorugated Sheet Pile, Pekerjaan dilakukan secara

    bersamaan & Continue dan akan dilakukan oleh 2 Group Pembagian group pekerjaan berdasarkan Jumlah alat Crawler crane & Vibrating hammer.

    Flow Chart

    START

    Pek. Turap Beton (Kiri-Kanan Kali)

    Drain

    Lok. Saluran

    Pek. Concrete Sheet Pile & Pile

    Pek. Caping Beam / Beton Penutup

    FINISH

    Pek. Jalan Inspeksi Pek. Timbunan utk Tanggul

    Pek. Galian Saluran

    Pek. Instalasi U ditch dan Gorong-Gorong

    Pek. Pintu Klep

    Pek. Instalasi Trash Rack

    Pek. Galian dasar Sungai (s/d elevasi rencana) &

    Buangan

    Pek. Revetment

    Pek. Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja

    Pek. Jembatan 1 Unit

    Pek. Bore Pile

    Pek. Abutment

    Pek. Girder

    Pek. Bridge Slab

    Pek. Railling Bridge

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    ILUSTRASI PEKERJAAN SECARA BERSAMAAN / FRONTAL

    Ilustrasi Pekerjaan Sheet Pile dan Galian Alur Sungai

    Assumsi; - Lokasi Pekerjaan memanjang dengan panjang sesuai ganmbar kerja

    - Sedimen / Rencana Galian Alur sungai cukup besar dan rencana bentang cukup lebar dari kondisi existing yang ada

    - Menghindari kondisi stand by Peralatan kerja

    - Pekerjaan Frontal dimungkinkan pada kondisi Waktu Pelaksanaan sangat kritis yang disebabkan oleh keterikatan dengan pihak 3 Pemukiman yang harus dibebaskan.

    Galian Awal

    Pekerjaan Galian awal & Start Pekerjaan Sheet Pile

    Pekerjaan Caping Beam, Sheet Pile dan Galian Akhir

    Renc. Pekerjaan Sheet Pile Spare Lokasi yang tidak digali utk Pek. Dudukan Caping Beam

    Galian Awal

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    ILUSTRASI PEKERJAAN SECARA BERKESINAMBUNGAN / CONTINUE

    - Secara Umum, Pekerjaan pada lokasi Sungai / Kali, Pekerjaan dilakukan dari Hulu ke Hilir, Khususnya

    pekerjaan Galian Alur Sungai

    - Pada Kondisi tertentu (Dalam hal ini paket pekerjaan berhubungan dengan Pembebasan DAS dari Permukiman), maka pekerjaan Dapat dilaksanakan pada lokasi yang telah siap.

    - Pekerjaan pada lokasi yang telah siap berhubungan dengan Jalan Akses yang ada di sisi kanan / kiri Sungai.

    Adapun pada satu lokasi dengan beberapa item pekerjaan, bekerjaan akan dilakukan secara

    berkesinambungan / continue

    Misal;

    1. Pekerjaan Pada Lokasi Sungai (Pek. Sheet Pile dan Galian Alur Sungai) Tahap awal

    Keterangan; - Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai warna merah - Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau

    Tahap Berikutnya

    Keterangan; - Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai warna merah - Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau - Pek. Galian dasar tanah sungai Profil air

    Arah Pekerjaan

    Arah Pekerjaan Pek. Galian dasar sungai

    Pek. Sheet Pile

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Tahap Berikutnya

    Keterangan; - Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai warna merah - Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau - Pek. Galian dasar tanah sungai Profil air - Pek. Jalan Inspeksi warna kuning tua Tahap Berikutnya

    - Secara umum, pekerjaan akan dilaksanakan secara simultan / continue pada lokasi pekerjaan dengan penggunaan peralatan yang selalu bekerja tidak ada alat stand by

    4.2.4. Rencana Mobilisasi Alat, Personil, material pekerjaan & Sirkulasi Alat Mobilisasi /pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih dahulu yang

    berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan

    peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman / dekat di lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.

    Lokasi Rencana base Camp, Akses Road, Permasalahan dan Solusinya;

    1. Base Camp dan Stock Pile - Rencana menggunakan Lahan pada sekitar lokasi pekerjaan yang cukup luas sepanjang lokasi

    pekerjaan - Kontraktor akan menggunakan lahan tersebut dan seijin Pihak Owner dan pihak terkait lainnya.

    - Setelah disepakati oleh kedua belah pihak, selanjutnya kontraktor akan mendirikan base camp dan Stock Pile beserta kelengkapannya sesuai yang dipersyaratkan.

    - Sekeliling Lokasi base camp akan di beri pagar seng sebagai pembatas (dengan pintu masuk-

    keluar) yang dicat dan diberi logo kontraktor dan symbol lainnya yang dipersyaratkan.

    2. Akses Road Assumsi Mobilisasi alat dan Material:

    - Transportasi / Mobilisasi Alat Kerja kelokasi proyek dari Jalan Existing

    - Transportasi Material ke lokasi proyek menggunakan transportasi Darat. Untuk lokasi tertentu, missal lokasi sisi lainnya yang tidak dimungkinkan via darat, maka material dapat dilangsir dari sisi

    yang dapat via darat dengan pontoon. - Sirkulasi Peralatan secara umum adalah mobile / dinamis, artinya tidak ada peralatan kerja yang

    statis

    - Personil yang ditempatkan pada pelaksanaan pekerjaan ini, sebelumnya akan di koordinasikan dengan Pihak Pemilik (Owner) dan Instansi terkait lainya.

    Penjelasan Akses Road (berdasar hasil survey); - Pada sisi Timur dan Barat Sungai, kondisi Penuh dengan Perumahan dan Pemukimam Penduduk.

    - Jalan akes ke lokasi sungai dari Sisi Timur dan Barat terdiri dari Jalan Pemukiman yang sempit dan ada beberapa jalan Perumahan yang Cukup lebar.

    Arah Pekerjaan Pek. Galian dasar sungai

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    - Secara umum, Mobilisasi alat ataupun material dapat melalui Sisi Hilir ataupun Hulu. Untuk kondisi dimana Sisi Hulu / Hilir pada paket dilelangkan tidak dapat dilalui, pekerjaan dapat menggunakan

    lokasi Hilir / hulu pada paket lain yang memungkinkan.

    - Pada saat pelaksanaan, sebelum pelaksanaan pekerjaan, terlebih dahulu akan dipetakan Jalan Akses

    selain dari hulu ataupun Hilir (jika memungkinkan) dari sisi Barat ataupun sisi Timur.

    - Setelah terpetakan, Mobilisasi alat dan material dapat melalui Jalan existing tersebut dengan Ijin dan

    Sosialsasi pada Pihak terkait.

    - Kontraktor akan memelihara dan juga memperbaikin kerusakan jalan umum yang digunakan akibat proses pelaksanaan konstruksi.

    - Jika pada beberapa lokasi (STA Pekerjaan) tidak memungkinkan Mobilisasi lewat darat, maka

    mobilisasi dapat lewat sungai dengan bantuan Ponton dan perahu bermotor.

    - Seluruh pekerjaan Jalan Kerja / akses road mengacu pada Spesifikasi teknis dan ketentuan lain dalan

    tender Dokumen

    Foto Rencana akses jalan kerja dengan Kondisi Existing yang ada;

    Lokasi Hilir yang memungkinkan Lokasi Hulu yang tidak memungkinkan

    Diperkirakan ada Akses Road / Jalan kerja dapat

    melewati Lokasi Hilir

    Ket; - Foto diatas hanya sebagai gambaran Lokasi Hulu / Hilir, dimana maksud adalah penggambaran jika

    kondisi akses road dapat di jangkau dari Hulu / Hilir

    - Kondisi sebenarnya sesuai dengan paket Yang dilelangkan

    PENGAMANAN UTILITAS - Selama pelaksanaan pekerjaan kontraktor akan menjaga fungsi tanggul yang sudah ada, dari

    kemungkinan banjir dan rob akibat pasang air laut yang dapat mengakibatkan banjir/tanggul jebol

    (akibat kegiatan pemancangan atau pelaksanaan konstruksi tanggul).

    - Selama pelaksanaan, kontraktor akan bertanggung jawab atas kelangsungan bangunan/infrastruktur lainnya yang ada, misalnya : pipa air minum, tiang listrik serta konstruksi jembatan serta struktur

    bangunan lainnya.

    Lokasi akses terdiri atas jlan pemukiman yang sangat padat dan kecil (umumnya setapak) dan tidak dapat digunakan untuk mobilisasi alat ataupun material

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    V. MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN

    5.1. Lokasi, Urutan Pekerjaan dan Flow Cart

    Lokasi : Pekerjaan di Propinsi DKI Jakarta, Tepatnya di Aliran Kali Ciliwung (sesuai gambar

    kerja).

    Urutan Pelaksanaan

    Secara umum Pekerjaan akan dilaksanakan sebagai berikut: 1. Pekerjaan Umum Persiapan

    - Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

    2. Pekerjaan Tanah - Stripping

    - Galian Alur Sungai

    - Galian Struktur - Timbunan tanah setempat

    - Timbunan tanah dari luar - Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km

    - Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km

    3. Pekerjaan Konstruksi Perkuatan Beton

    3.1. Pekerjaan Turap Beton 3.1.1. Pekerjaan Sheet Pile

    - Pengadaan SP Type FPC320 C500 - Pemancangan SP Type FPC320 C500

    - Pengadaan Steel Sheet Pile

    - Pemancangan Steel Sheet Pile - Pemancangan dengan Ponton

    - Pemancangan dengan Preboring

    3.1.2. Pekerjaan Back Pile

    - Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B - Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B

    3.1.3. Pekerjaan Balok Penghubung

    - Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2"

    - Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter

    3.1.4. Pekerjaan Pile Cap (Caping Beam) - Penulangan Ulir

    - Bekisting Multiplek 9 mm - Beton Ready Mix K.225

    Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

    3.2. Pekerjaan Revetment - Pengadaan mini pile beton 28 cm, L = 6 m' (termasuk tulangan) - Pemancangan mini pile beton 28 cm, L = 6 m' (termasuk tulangan) - Lantai Kerja BO K-125

    - Penulangan Ulir - Bekisting Multiplek 9 mm

    - Beton Ready Mix K-225

    - Pengadaan dan Pemasangan Concrete Tile K-300 (Warna) Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

    3.3. Pekerjaan Saluran dan Pintu Air - Pengadaan dan pemasangan U-Ditch uk 80 x 100 (pabrikasi)

    - Pengadaan dan pemasangan Plat Beton Tutup U-Ditch

    - Pengadaan dan Pemasangan Pintu Klep (Type sesuai BQ dan gambar kerja)

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    - Pengadaan dan Pemasangan Gorong Gorong (Type sesuai BQ dan gambar kerja) - Pengadaan dan Pemasangan Trashrack (Type sesuai BQ dan gambar kerja) Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

    3.4. Pekerjaan Jalan Inspeksi dan Jembatan - Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi (sirtu), t = 40 cm

    - Lantai Kerja BO K-125 - Paving Blok Warna, tebal = 8 cm, K-400

    - Jembatan Beton Bertulang (lebar 2 m, Bentang 50 m) Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

    3.5. Penanaman Pohon Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

    3.6. Penanaman Relokasi Utilitas

    Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen 4. Pekerjaan Lainnya sesuai gambar dan BQ

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Kondisi Existing

    - Foto existing berikut hanaya sebagai contoh kondisi existing sungai yang ada

    - Assumsi sementara, kondisi adalah typekal pada semua paket pekerjaan - Untuk Cross section / kondisi yang berbeda, pekerjaan akan disesuaikan dengan kondisi dilapangan

    Pengambilan Foto dari arah Hilir (pengampilan

    dari sisi barat) - Kondisi Sisi Barat

    - Kondisi Sisi Timur

    Potongan dari Hulu Sungai

    Bagian Hilir

    U

    Bagian Hulu

    Sisi Barat Sisi Timur

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Assumsi Urutan Pekerjaan Berdasarkan Kondisi Existing;

    - Sebagian besar Mobilisasi Peralatan dan material akan melalui sisi sungai dengan kondisi lapangan

    cukup landai dan cukup lebar - Assumsi Pada saat pelaksanaan Lahan pekerjaan sudah bebas seluruhnya.

    - Urutan / bagan alir pekerjaan secara garis besar akan diuraikan pada lembar berikutnya. - Melihat Kondisi yang ada, secara umum, Pekerjaan Galian Alur Sungai sebagai berikut

    Potongan dari Hulu Sungai

    Sisi Timur

    Type 1; Assumsi; - Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak keras,

    dimana dump truck dapat langsung ke lokasi sedimen / rencana galian alur sungai mendekati Excavator

    - Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali

    Type 2; Assumsi; - Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah

    berlumpur / lunak, dimana dump truck tidak dapat berdiri di atas sedimen / rencana galian alur sungai / Tidak ada Space kerja

    - Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali dengan lansir / estafet

    Type 3; Pekerjaan: - Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi bantaran sungai dan pekerjaan melalui darat tidak dapat dilakukan - Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode langsir material hasil galian

    dengan Ponton Temporary Stock Pile

    Sisi Barat

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Potongan dari Hulu Sungai

    Illustrasi Pekerjaan Type Galian alur Sungai akan dijelaskan pada lembar berikutnya

    Type 1; Assumsi; - Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak

    keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi sedimen / rencana galian alur sungai mendekati Excavator

    - Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali

    Type 3; Pekerjaan: - Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi bantaran sungai dan pekerjaan melalui darat tidak dapat dilakukan - Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode langsir material hasil galian

    dengan Ponton Temporary Stock Pile

    Type 1; Assumsi; - Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak

    keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi sedimen / rencana galian alur sungai mendekati Excavator

    - Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali

    Sisi Timur Sisi Barat

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    FLOW CHART / BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN SECARA UMUM

    Traffic Management

    Lok. Turap Beton

    START

    Met. Pelaksanaan Pekerjaan

    Kontrak Kerja

    Mobilisasi & Demobilisasi (Pek.

    Pendahuluan)

    Survey Lokasi & Pengukuran

    Shop Drawing

    Lok. Jembatan Lok. Drainase

    Pek. Pedahuluan Lainnya

    Pek. Bongkaran & Stripping

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Galian Tahap Awal (lok. tertentu)

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Timbunan Tahap Awal (lok. tertentu)

    Cek

    Ok

    No

    A

    Pek. Kisdam

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Bore Pile

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Galian Struktur

    Cek

    Ok

    No

    B

    Pek. Galian Struktur

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Sub Grade Preparation

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Urugan Pasir & Pemadatan

    Cek

    Ok

    No

    C

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    A

    Pek. Sheet Pile (type sesuai BQ & Gambar

    kerja)

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Pile (type sesuai BQ & Gambar kerja) sbg

    jangkar

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Steel Sheet Pile (type sesuai BQ & Gambar

    kerja)

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Cut Top Pile

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Strand (antara Sheet Pile dan Pile)

    Cek

    Ok

    No

    Pek.Caping Beam (termasuk lean concrete, Pembesian & Form work)

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Galian Alur sungai Tahap Selanjutnya

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Jalan Inspeksi

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Ground Anchor

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Timbunan untuk Tanggul

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Revetment

    A1

    A-A

    Pek.Caping Beam (termasuk lean concrete, Pembesian & Form work)

    Cek

    Ok

    No

    B

    Pek. Cut Top Pile

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Lean Concrete

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Pile Cap (termasuk lean concrete, Pembesian

    & Form work)

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Abutment (termasuk lean concrete, Pembesian

    & Form work)

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Bongkaran Kisdam & Bearing Pad

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Pengadaan dan Erection I Girder

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Slab Bridge (termasuk lean concrete, Pembesian

    & Form work)

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Pylon (termasuk lean concrete, Pembesian &

    Form work)

    Cek

    Ok

    No

    B-B

    C

    Pek. Installasi U Ditch (Type sesuai BQ &

    gaambar Kerja)

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Installasi Gorong-gorong (Type sesuai BQ &

    gaambar Kerja)

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Installasi Pintu Klep (Type sesuai BQ &

    gaambar Kerja)

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Installasi Trastrak/ Saringan Sampah (Type

    sesuai BQ & gaambar Kerja)

    Cek

    Ok

    No

    C-C

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    FINISH

    Catatan; Tanda Relation adalah : Hubungan pekerjaan yang terjadi jika pada lokasi tersebut tidak terdapat pekerjaan sesuai Flow chart berikutya yang dimaksud /

    Pekerjaan langsung ke item pekerjaan berikutnya yang ditunjukan oleh tanda

    relation ( ) tersebut.

    A1

    Pek. Mini Pile 28, L=6m

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Cut Top Pile

    Cek

    Ok

    No

    Pek.Caping Beam (termasuk lean concrete, Pembesian & Form work)

    Cek

    Ok

    No

    Pek.Kolom (termasuk lean concrete, Pembesian & Form work) sbg Frame

    Cek

    Ok

    No

    Pek.Kolom (termasuk lean concrete, Pembesian & Form work) sbg Frame

    Cek

    Ok

    No

    B-B

    Pek. Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Concrete Tile K-300 (warna)

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Railling Jembatan

    Cek

    Ok

    No

    Pek. Kabel Stayed (Sling kawat baja dia. 20 cm)

    Cek

    Ok

    No

    A-A C-C

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    5.2. Penggambaran Urutan Pelaksanaan Pekerjaan

    5.2.1. Pekerjaan Pendahuluan

    5.2.1.1. Pekerjaan Persiapan & Mobilisasi Pekerjaan Mobilisasi/Persiapan, melakukan Sosialisasi ke masyarakat dan

    pengurusan perijinan dengan pihak terkait untuk pengendalian lalulintas, keamanan lokasi & peralatan, puskesmas / rumah sakit.

    Sosialisasi ke masyarakat tentang akan dilaksanakannya dengan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat & aparatur pemerintah setempat

    Perijinan dengan pihak terkait; DLLAJR & Kepolisian = Traffic Manajemen Dinas Pertamanan = Pohon PDAM, PLN, TELKOM, dsb = Pemilik Utilitas Pihak terkait lainnya / Pemilik Utilitas lainnya

    Survey & Pengukuran

    Mobilisasi Personil

    Mobilisasi alat

    Dsb (sesuai Daftar Pengadaan Peralatan)

    Penyediaan listrik

    Foto Proyek / Dokumentasi

    Penyediaan Air Kerja

    Shop Drawing & As Built

    Drawing

    Pagar Proyek, Peralatan K3

    Pekerjaan lainnya sesuai

    yang dipersyaratkan dalam

    dokumen pelelangan (Bq)

    Jika ada

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    5.2.1.2. PERALATAN K3 (yang dipakai oleh para pekerja proyek)

    Dalam bidang konstruksi, ada beberapa peralatan yang

    digunakan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses

    konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalan suatu lingkungan konstruksi. Peralatan ini wajib

    digunakan oleh seseorang yang bekerja dalam suatu

    lingkungan konstruksi.

    Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang sangat penting. Oleh karenanya, semua perusahaan konstraktor

    berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/ perlengkapan perlindungan diri (APD = Alat Pelindung Diri)

    atau personal protective Equipment (PPE) untuk semua karyawan yang bekerja, yaitu :

    1. Pakaian Kerja Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak 3 pasang dalam setiap tahunnya.

    2. Sepatu Kerja Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau

    tertimpa benda dari atas.

    3. Kacamata Kerja Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah

    mengelas.

    4. Sarung Tangan Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dab tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terus-menerus dapat mengakibatkan lecet pada

    tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobag.

    5. Helm

    Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri.

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    6. Penutup Telinga Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya

    buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini.

    7. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Apabila terjadi kebakaran di lokasi kerja, segera dilakukan tindakan dengan memadamkan alat pemadam ringan sebagai tindakan awal. Jika tidak memadai, segera hubungi Pihak pemadam kebakaran.

    8. P3K Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk pertolongan pertama. Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada dan disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat tindakan preventif jauh lebih baik dan murah ketimbang sudah kejadian.

    9. Rambu dan Petunjuk Safety Pekerjaan ini dilakukan di awal dan selama proses pekerjaan berlangsung. pelaksanaan pekerjaan. Rambu dan petunjuk dipasang pada lokasi dimana rambu dimaksud dan berguna sebagai Tanda / peringatan para pekerja atau pihak lain.

    10. ALat Keamana ketika Bekerja Di atas Air Penggunaan alat angkut dan Pakaian Pelampung selama proses pekerjaan Berlangsung. Pakaian pelampung wajib dipakai oleh semua pekerjan yang

    bekerja di lokasi air.

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    5.2.1.3. Pekerjaan Pengukuran dan Bowplank

    - Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon

    dan waterpass sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang

    sesungguhnya lalu dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik atau sudah rusak.

    - Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh direksi pekerjaan bersama dengan kontraktor/pemborong yang berguna untuk

    mempermudah kegiatan staking out selama pelaksanaan pekerjaan - Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang dikoordinir

    oleh seorang surveyor yang sudah berpengalaman pada bidangnya dengan

    menggunakan peralatan-peralatan antara lain : Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.

    Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan bak ukur aluminium panjang 4 meter untuk

    pengukuran waterpass

    Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk mendapatkan comments

    atau approval.

    Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan rekayasa engineering, dan perhitungan volume MC0, serta sebagai acuan dalam pelaksanakan

    pekerjaan fisik seperti : Pekerjaan Sheet Pile, Pekerjaan Galian, Pekerjaan Jalan Inspeksi dan lain-lain sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan.

    5.2.1.4. Pekerjaan Saluran Air Hujan

    1. Pekerjaan dimaksudkan Pada saat Proses Pelaksanaan Pekerjaan sedang berlangsung, tampungan & aliran air tetap dapat mengalir / tidak menggenang

    dan tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan (khususnya pelaksanaan

    pekerjaan tanah)

    2. Pembuatan saluran utk Penanganan Aliran air dilakukan sepanjang daerah lokasi pekerjaan dan sampai ke lokasi saluran existing terdekat Aliran air yang tidak tergenang dan tidak mengganggu pekerjaan. Lokasi Saluran air hujan ini

    nantinya sebagai struktur Drainase.

    5.2.1.5. Pekerjaan Persiapan Lainnya

    1. Testing-testing Sebelum dilakukan pekerjaan, perlu dilakukan testing / pengujian material,

    terutama test material Beton dan Sheet Pile.

    Pengujian / testing dilakukan sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis

    dan standar yang berlaku umum.

    Tahapan Slump Beton (untuk Uji tekan beton) Setiap 5 ( lima ) m3 beton diambil minimal 3 buah benda uji berupa silinder atau

    kubus beton atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis, untuk dibawa ke laboratorium untuk mengetahui strength capacity pada umur 28 hari. Silinder atau

    kubus beton diberi tanda berupa tanggal dan lokasi pengecoran.

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Gambar. Pengetesan Slump Beton dan

    Pembuatan Benda Uji Test Beton

    Gambar Tahapan Test Beton

    Peralatan yang

    dipakai :

    Selinder / Kubus

    beton, Alat ukur / meteran

    las dari plat /

    triplek, sendok adukan

    QA / QC Engineer bertanggung jawab atas segala kegiatan konstruksi dilapangan

    sebagai berikut : - Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan inspeksi dan tes di proyek.

    - Melaporkan hasil pelaksanaan inspeksi dan tes kepada direksi/pengawas. - Menjamin peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan inspeksi dan tes maupun

    pengukuran sudah terkalibrasi. - Mengendalikan dan mengirim sample bahan yang telah disetujui oleh

    direksi/pengawas untuk dilakukan pengetesan dilaboratorium pengujian.

    - Membuat laporan hasil pengujian kepada pihak direksi/pengawas. - Memelihara kelangsungan implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO dan K3 serta

    meningkatkan daya guna dan hasil gunanya bagi perusahaan.

    Teknisi Laboratorium

    - Bertanggung jawab atas segala dokumentasi pengujian mutu pekerjaan sebagai bahan laporan kepada Pihak Pemberi Tugas atau yang mewakilinya maupun

    kepada Quantity Engineer. - Melakukan pengujian terhadap seluruh raw material dari berbagai sumber yang

    digunakan dalam proses pekerjaan lapangan.

    - Melakukan survey material dan mengidentifikasi sumber sumber material yang sesuai dengan spesifikasi yang dapat digunakan dalam proses pekerjaan di

    lapangan. - Merencanakan Job Mix Material untuk digunakan dalam pekerjaan beton.

    - Melaksanakan seluruh pengetesan atas segala hasil pekerjaan di lapangan baik tes langsung di lapangan maupun tes di laboratorium.

    - Memonitor kalibrasi alat alat laborat yang sudah ditentukan jadwalnya.

    PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN

    KODE

    I / T

    J E N I S

    INSPEKSI / TES

    FREKWENSI

    INSPEKSI / TES

    KRITERIA

    KEBERTERIMAAN

    A L A T

    INSPEKSI / TES

    METODE

    INSPEKSI / TES

    PENANGGUNG JAWAB

    A.

    I.1

    PENGUKURAN

    Survey (INSPEKSI)

    Tiap titik BM / STA

    o Elevasi dan Koordinat

    mengikuti BM yang telah ditetapkan

    bersama-sama antara Direksi, Konsultan dan

    Kontraktor

    o Theodolith; Total

    station o Waterpass/Water

    Level o Meteran

    Data Survey dan

    Joint Survey

    Q/Assurance . Surveyor.

    B.

    I.1

    PEKERJAAN TANAH Galian Biasa /

    Excavation (INSPEKSI)

    Tiap 25 m bidang pekerjaan atau ditentukan lain sesuai

    spesifikasi teknis dan arahan dari direksi pekerjaan.

    Batas Luas & Elevasi

    Galian sesuai Patok Tanda

    Waterpas/Water Level

    Metode/Instruksi Kerja

    Inspeksi Pekerjaan Tanah

    Q/Assurance & Laborat

    Surveyor

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    T.1

    Galian Biasa /

    Excavation (TES)

    Sand Cone Test

    AASHTO T-99.

    atau ditentukan lain sesuai dengan

    spesifikasi teknis

    Quality Assurance & Laborat

    I.2.

    Borrow Material (INSPEKSI

    Tiap 500 matau

    1000m =Kepadatan dan 5000m=CBR,

    atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis dan arahan

    dari direksi pekerjaan.

    o Bebas dari Bahan

    Organik.

    o Tebal Hamparan tiap lapis 20 cm.

    o Bukan Jenis OL, OH, PT. o atau ditentukan lain

    sesuai spesifikasi teknis dan arahan dari direksi pekerjaan.

    o Visual. o Meteran.

    o Alat-Alat Tes Tanah

    Laboratorium sesuai Spesifikasi.

    Metode/Instruksi Kerja Inspeksi

    Pekerjaan Tanah

    Q/Assurance & Laborat

    T.2

    Borrow Material

    (TES)

    T Tiap 500 matau

    1000m =Kepadatan dan 5000m=CBR, atau ditentukan lain

    sesuai spesifikasi teknis dan arahan

    dari direksi pekerjaan.

    o CBR 6%.

    o Tebal Hamparan tiap lapis 30 cm.

    Kepadatan = 100% MDD.

    o Tebal Hamparan tiap

    lapis 30 cm.

    Kepadatan = 95%

    MDD. o atau ditentukan lain

    sesuai spesifikasi

    teknis dan arahan dari direksi pekerjaan.

    o Alat-Alat Tes Tanah

    Laboratorium sesuai Spesifikasi.

    o Sand Cone

    o AASHTO T-99.

    o ASTM D1557 dan Aastm D1556

    o atau ditentukan lain

    sesuai dengan spesifikasi teknis

    Q/Assurance & Laborat

    D. I.1.

    PERSIAPAN TANAH DASAR (INSPEKSI)

    Tiap 100 m atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis dan

    arahan dari direksi pekerjaan.

    o Tidak boleh kering atau retak.

    o Variasi Kerataan

    Permukaan Tanah Maksimum 12 mm.

    o atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis

    dan arahan dari direksi pekerjaan.

    o Waterpas/Water Level.

    o Meteran.

    o Straightedge. o Visual.

    Metode/Instruksi Kerja Inspeksi Pekerjaan Tanah

    Dasar.

    Q/Assurance & Laborat.

    Surveyor.

    T.1

    PERSIAPAN

    TANAH DASAR (TES)

    Tiap 100 m atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis dan

    arahan dari direksi pekerjaan.

    o Kepadatan Tanah

    95%. ( Kedalaman 20 cm),

    o CBR min. 6%. o atau ditentukan lain

    sesuai spesifikasi

    teknis dan arahan dari direksi pekerjaan.

    Alat-Alat Tes Tanah

    Laboratorium sesuai Spesifikasi

    o AASHTO T-180.

    o AASHTO T-193. o atau ditentukan lain

    sesuai dengan spesifikasi teknis

    Q/Assurance & Laborat.

    Surveyor.

    T.1

    Spun Pile (INSPEKSI)

    Tiap batang / titik

    o Tiap Material pancang dari Supplier

    o Sesuai gambar kerja

    o Alat-alat PDA test o Alat-alat laboratorium

    sesuai standard

    Inspeksi Kerja Beton

    o Q/Assurance & Laborat

    o Pelaksana lapangan

    I.2

    Spun Pile

    (TEST)

    Tiap batang

    o Kuat tekan

    karakteristik (sesuai spesifikasi teknis)

    o Alat-alat laboratorium

    sesuai standard

    Sesuai spesifikasi

    Quality Assurance & Laborat

    T.1

    Sheet Pile (INSPEKSI)

    Tiap batang

    o Tiap Material Sheet

    Pile dari Supplier

    o Sesuai gambar kerja

    o Alat-alat laboratorium

    sesuai standard

    Inspeksi Kerja Beton

    o Q/Assurance & Laborat

    o Pelaksana lapangan

    I.2

    Sheet Pile (TEST)

    Tiap batang

    o Kuat moment horizontal / momen krek (sesuai spesifikasi

    teknis)

    o Alat-alat laboratorium sesuai standard

    Sesuai spesifikasi

    Quality Assurance & Laborat

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Beton

    Sesuai standar

    persyaratan AASHTO T 126 (ASTM C

    192) dan persyaratan lain yang ditentukan dalam dokumen spesifikasi

    Kubus / Silinder

    AASHTO T 126

    (ASTM C 192)

    Dan Persyaratan lain yang ditentukan dalam dokumen

    spesifikasi

    o Q/Assurance & Laborat

    Besi Beton

    Sesuai Standar

    persyaratan : Baja Anyaman sesuai AASHTO M 55

    Baja tarik sesuai AASHTO M 31

    dan persyaratan lain yang ditentukan dalam

    dokumen spesifikasi

    Uji tarik/strength

    AASHTO M55 dan M31

    o Q/Assurance & Laborat

    2. Pengendalian kwalitas dan Kuantitas pekerjaan.

    - Untuk menjamin terlaksananya pengendalian kwalitas/mutu proyek dipergunakan Sistim Manajemen Mutu Standard ISO yang dimiliki kontraktor

    dengan cara antara lain : Membuat Rencana Mutu Proyek.

    Membuat Prosedur Kerja.

    Membuat Instruksi Kerja Pekerjaan. Membuat Rencana Inspeksi dan Test.

    - Untuk menjamin bahwa setiap material yang akan dipergunakan telah memenuhi persyaratan spesifikasi dan setiap proses produksi telah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi dan

    setiap hasil akhir dari setiap pekerjaan betul-betul telah memenuhi persyaratan spesifikasi dan gambar, diperlukan suatu Rencana Mutu Proyek (Project Quality Plan) berdasarkan Spesifikasi Teknik.

    - Untuk menjamin terlaksananya Sistem Jaminan Mutu maka diperlukan suatu

    cara pengendalian mutu yaitu dengan melaksanakan Audit Mutu Internal dan Audit Mutu Eksternal yang dilaksanakan secara periodik selama periode

    kontrak.

    Tujuan; - Menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan spek. dan gambar kerja tidak

    ada perbaikan / pembongkaran yang berakibat mundurnya jadwal pelaksanaan.

    - Dengan terkendalinya Material dan Pekerjaan, maka prediksi item pekerjaan

    tepat waktu dan akhirnya secara keseluruhan pekerjaan tepat waktu pelaksanaan.

    3. Kerjasama dengan pihak Supplier untuk penggunaan Bahan bangunan

    dan Sub kontraktor untuk pekerjaan khusus / spesifik Kontraktor akan menjalin kerjasama dengan Sub kontraktor dan Supplier yang

    berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi / Owner. Secara

    teratur dan periodik, kontraktor akan mengevaluasi hasil kerja dan bahan, dimana hasil evaluasi tersebut menjadi acuan selama pelaksanaan pekerjaan

    berlangsung.

    Jika hasil Evaluasi pada sub kontraktor dan Supplier tersebut memuaskan (hasil

    sesuai spesifikasi teknis), maka kontraktor akan terus menggunakan jasa dari sub kontraktor dan supplier selama proses pelaksanaan, jika tidak maka kontraktor

    akan mencari pengganti dengan pihak lain yang berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi / Owner

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    4. Antisipasi waktu kritis

    Untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat

    waktu, dengan jadwal waktu pelaksanaan yang telah dijadwalkan, dijabarkan lagi menjadi jadwal 2 (dua) mingguan, mingguan hingga harian.

    Monitoring jadwal harian dilaksanakan setiap hari dan selalu di Up Date sesuai pelaksanaan dilapangan, bila terjadi keterlambatan pada hari tersebut maka

    keterlambatan tersebut harus dapat digantikan pada hari berikutnya, Misalnya dengan menambah jam kerja atau cara lain sehingga keterlambatan tersebut

    dapat dipenuhi.

    5.2.2. TAHAP KEGIATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI (URUTAN PEKERJAAN DENGAN GAMBAR)

    1. PEKERJAAN PENDAHULUAN DAN RELOKASI 1.1. Pekerjaan Testing-Testing Pra Pekerjaan

    - Test Sondir (12 Meter) - Test dengan Bor Mesin (20 meter)

    Penyelidikan Tanah (Pengeboran tanah, termasuk SPT dan Laporan). Maksud:

    - Untuk mengetahui karekteristik tanah pada lokasi Rencana konstruksi dan Pelaksanan Pekerjaan yang tepat.

    Penyelidikan Tanah meliputi;

    - Hand Boring

    - Sondir (DCPT) - Coring

    Pelaksanaan:

    Pengujian tanah akan dilakukan oleh badan independen (tenaga dan Peralatan) yang disetujui

    oleh Owner dan Konsultan Pengawas (Pihak universitas, laboratorium PU atau badan lainnya) atau ditentukan lain sesuai tender dokumen

    1. Hand Borring

    Peralatan yang digunakan :

    - Mata bor tanah - Stang Bor Per 1m

    - Pemutar dan T konektor Metode pemboran ini adalah metode untuk mendapatkan keadaan bawah pernukaan tanah

    dengan cara mengebor, dioperasikan dengan tenaga manusia yaitu dengan cara memutar mata bor tanah dengan menggunakan rod (pipa bor) yang terbatas hingga maksimum

    kedalaman 6 m sampai 10 m, atau dalam proyek ini pekerjaan sampai kedalaman 12 m

    Hasil yang diperoleh :

    - Stratifikasi tanah dengan hasil tanah yang terambil - Sampel tanah Disturbed

    2. Sondir (DCPT) SONDIR atau DCPT alias Tes Penusukkan Kerucut Londo Sondir atau nama lainnya Ducth

    Cone Penetration Test atau Cone Penetration Test adalah metode pengetesan tanah dengan menggunakan cone pada ujung alat ini. Besarnya cone yang digunakan dapat diubah-ubah

    tergantung kebutuhannya atau jenis tanah tersebut.

    Dari uji ini dapat didapat 3 data yaitu,

    1) Cone Resistance (qc) 2) Friction (fc)

    3) Total Friction (Tfc)

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    3. Coring

    Pekerjaan pemboran inti dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh data geologi teknik

    bawah permukaan tanah (insitu testing) yang akan digunakan untuk analisa geologiteknik dengan melalui pengujian lapangan dan laboratorium.

    Pada setiap pemboran inti diusahakan agar perolehan contoh inti tanah (Core recovery)

    mencapai 100%. Core Recovery itu sendiri artinya adalah presentasi tanah/batuan yang

    diperoleh selama proses pengeboran. Urutan stratigrafi tanah yang diperoleh sangat tergantung dari core recovery-nya.

    Pengeboran pada setiap lokasi akan dilaksanakan dengan distribusi dan kedalaman yang

    disesuaikan dengan kondisi geologi tekniknya. Tetapi jika dibutuhkan pengeboran dapat dilakukan lebih dalam lagi bila terjadi keraguan pengambilan sampel, misalnya terjadinya

    ketidakseragaman jenis tanah. Pengambilan contoh inti pemboran dilakukan dengan peralatan

    tabung penginti single, double ataupun triple core barrel, tergantung kebutuhannya. Yang membedakannya adalah tabung pelapis luarnya saja, contohnya pada pengambilan

    tanah, tanah pada bagian tengah core barrel tidak akan terganggu (undisturbed) sedangkan pada bagian pinggiran core barrelnya akan terjadi disturbed sample. Mata bor yang digunakan

    juga tergantung pada kondisi tanah yang akan dibor. Untuk type soil akan digunakan mata

    bor Tungsten atau Steel Bit dan untuk type batuan digunakan Diamond Bit.

    4. Pekerjaan Sondir termasuk Laporan / Test dengan Bor Mesin (20 meter) Assumsi;

    1. Pekerjaan dilakukan dengan alat berat ( mekanik), alat laboratorium dan tenaga manusia 2. Lokasi pekerjaan : Sesuai dengan petunjuk direksi Lapangan /Pimpro

    Uraian Tujuan ;

    Sondir dilakukan untuk mengetahui data tanah. Dari data tersebut dan dengan mempertimbangkan beban rencana dapat ditentukan jumlah kebutuhan tiang (Typer, panjang

    dan jumlahnya).

    Pelaksanaan ;

    - Penentuan lokasi Sondir dengan persetujuan direksi/pimpro

    - Pelaksanaan sondir berat akan dilakukan hingga kedalaman 30 50 m atau sesuai petunjuk Pimpro (dalam proyek ini kedalaman yag diminta adalah 20 meter).

    - Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja untuk pekerjaan sondir berat

    - Pembobokan / pembongkaran perkerasan existing pada lokasi pile cap

    - Pemboran hingga kedalaman > 30 m atau sesuai petunjuk Pimpro / direksi dengan pengujian SPT tiap interval 5 m dan dibuat laporan sesuai format yang disetujui Pimpro

    dan digambar pada suatu kertas grafik yang menunjukan hubungan antara kedalaman dan nilai conus dan JHP (Jumlah Hambatan Pelekat).

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    1.2. Pembersihan Semak Belukar dan Pemotongan Pohon Dia.

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    1.3. Pembongkaran Bangunan Lama

    - Pekerjaan dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan

    - Jenis pekerjaan Pemngkaran Bangunan Lama

    Acuan; - Pembongkaran Bangunan yaitu Pembongkaran dan penghancuran semua kawasan tempat

    rumah, jalan, saluran. Untuk pekerjaan bongkaran bangunan lama dilaksanakan dengan

    menggunakan excavator untuk meruntuhkan bangunan kemudian didorong dengan menggunakan bulldozer untuk dikumpulkan pada satu lokasi yang mempermudah untuk

    mengangkut dengan menggunakan dump truck dan kemudian dibuang sesuai persetujuan Direksi.

    pekerjaan bongkaran bangunan lama dilaksanakan

    dengan menggunakan excavator untuk meruntuhkan bangunan

    kemudian didorong dengan menggunakan bulldozer untuk dikumpulkan pada satu lokasi yang

    mempermudah untuk mengangkut dengan menggunakan dump truck dan kemudian dibuang

    sesuai persetujuan Direksi.

    Loading dapat menggunakan Excavator ataupun

    dengan Wheel Loader

    1.4. Penebangan Pohon dan Pendongkelan Tanggul > 20 cm

    - Penebangan pohon Pohon-pohon yang tidak dipertahankan kelangsungan hidupnya harus ditebang hingga akar-

    akarnya atau ditebang hingga dekat dengan permukaan tanah, dan harus di pindahkan dari lokasi pekerjaan bersama semua bahan yang timbul dari pohon tersebut. Adapun penggunaan

    peralatan untuk pekerjaan ini adalah chain saw untuk penebangan pohon dan apabila

    diperlukan dibantu dengan penggunaan alat Excavator, Bulldozer.

    - Pendongkelan tanggul (Grubbing) Pekerjaan pendongkelan (grubbing) dilaksanakan setelah pekerjaan pembersihan pada seluruh kawasan selesai. Sisa-sisa pohon besar (agak besar) terletak dibawah tanah dari pohon yang

    tidak bisa dibersihkan dengan alat-alat untuk pembersihan harus didongkel (grubbing) dengan cara digali atau ditarik dengan bulldozer yang dilengkapi dengan rantai besi. Hasil grubbing

    akan dibakar atau ditumpuk disuatu tempat atas petunjuk direksi.

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    1.5. Relokasi Utilitas

    Pekerjaan adalah;

    - Relokasi Utilitas PDAM - Relokasi Utilitas PLN

    - Relokasi Utilitas GAS - Relokasi Utilitas Telekomunikasi

    Assumsi : 1. Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia ) dan alat Bantu

    2. Lokasi pekerjaan : material/bahan yang dipindah/direlokasi

    Uraian ; 1. Koordinasi dengan Pihak Pemilik Itilitas

    2. Penentuan material yang akan direlokasi.

    3. Untuk rencana lokasi pekerjaan yang diperkirakan terdapat Utilitas kabel, dilaksanakan test pit di lokasi yang ditentukan.

    4. Pekerjaan penyediaan tempat lokasi relokasi (galian dsb) 5. Pembongkaran material dari tempat lokasi exsisting dengan menggunakan tenaga manusia dan

    alat bantu.

    6. Material di angkut dan ditempatkan Langsung di pasang di tempat relokasi / pada lokasi penampungan sementara yang disediakan. Selama disimpan, material dijaga agar tidak rusak

    dari kegiatan proyek yang sedang berlangsung. 7. Pemasangan material pada tempat/lokasi baru yang telah ditentukan dalam gambar rencana

    dan telah disetujui oleh direksi. Pemasangan ini mengikuti schedule pelaksanaan pekerjaan yang ada.

    8. Pelaksanaan pemasangan material seperti pekerjaan pemasangan pada material baru, tapi

    material yang dipakai adalah material existing yang telah ada .

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    2. PEKERJAAN TANAH Pekerjaan Tanah untuk pekerjaan Pendahuluan sebelum Pekerjaan Konstruksi / Struktur

    Dilaksanakan

    Typical Cross Section sesuai tender Dokumen

    Type 1;

    - Pekerjaan Pembersihan

    dan kupasan lokasi pekerjaan

    - Pekerjaan

    Pemancangan Sheet

    Pile dan Tiang Pancang

    - Pekerjaan berikutnya sesuai tender dokumen

    Type 2;

    - Pekerjaan Pembersihan dan kupasan lokasi

    pekerjaan

    - Pekerjaan Timbunan tanah sampai elevasi

    rencana

    - Pekerjaan

    Pemancangan Sheet Pile dan Tiang Pancang

    via Timbunan tanah

    sesuai gambar kerja

    Ket;

    = Lokasi Galian tanah / Kupasan sebelum pekerjaan Sheet Pile dan Back Pile dilaksanakan

    = Lokasi Timbunan Tanah dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pekerjaan Sheet Pile dan Back

    Pile dilaksanakan

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    2.1. Stripping

    Peralatan:

    - Bulldozer Stripping - Wheel Loader Loading - Dump Truck hauling & Dumping ke disposal area /

    lokasi pembuangan

    Stripping / Kosrekan

    - Pengupasan lapisan top soil (stripping) Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi

    pekerjaan yang telah ditentukan. Stripping dilakukan dengan kedalam

    minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-pohon

    dibongkar sampai keakar-akarnya,

    kemudian bekas akar diisi dengan tanah kemudian dipadatkan.

    2.2. Timbunan

    2.2.1. Timbunan tanah Setempat 2.2.2. Timbunan tanah dari Luar

    Pengadaan Material Timbunan

    Timbunan tanah Setempat Pengadaan Material di Lokasi Galian yang telah ditentukan

    Peralatan: Excavator dan Dump Truck

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Timbunan tanah dari Luar Material on Quarry / Borrow Pit Area

    Equipment; - Wheel Loader

    - Dump truck - Motor Grader

    - Vibratory Roller

    - Water Tank Truck - Tools

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Penghamparan dan Pemadatan Timbunan Pekerjaan Timbunan dilakukan Layer per layer dengan ketebalan layer sesuai yang dipersyaratkan

    Penghamparan

    Penghamparan

    Pemadatan

    Penyiraman air jika kadar air tidak sesuai dengan

    yang dipersyaratkan

    Pemadatan dengan alat Vibro Roller

    dipasang profil untuk penimbunan (patok-2 dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)

    Penghamparan dilaksanakan layer perlayer dengan

    ketebalan maksimum 20 cm dan tidak boleh kurang

    dari 10 cm

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Pada kondisi Tertentu, dimana penghamparan Awal tidak dapat dilakukan oleh Motor Grader, Maka

    penghamparan awal dapat dilakukan dengan bantuan Bulldozer

    Penghamparan dengan Bulldozer

    Dilanjutkan Penghamparan dengan Motor Grader

    Proses Penimbunan dan Pemadatan 1. Material dihampar dengan metode layer perlayer dengan ketebalan tiap layernya sama.

    2. Timbunan dengan elevasi , corss section dan kelandaian sesuai gambar kerja. Sebelum dilaksanakan

    penimbunan daerah / area yang akan dilaksanakan telah dipasang profil untuk penimbunan (patok-2

    dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)

    3. Penghamparan dilakukan dari pinggir timbunan terus kearah sumbu timbunan dan dari arah rendah menuju arah yang lebih tinggi

    4. Penghamparan dilakukan dengan tebal padat penghamparan maksimal 20 cm atau Timbunan

    dihampar dalam lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan

    tebal padat kurang dari 10 cm

    Arah pemadatan pada jalan lurus (dari tepi ke tengah)

    As Jalan

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Perapihan dengan Excavator (trimming) Dari sisi bawah tanggul

    - Kelebihan timbunan pada kedua lereng akan

    dibuang (Timming) dengan bulldozer / excavator - Bidang / permukaan timbunan tanggul diratakan

    sehingga membentuk profil seperti gambar

    rencana. - Bentuk akhir tanggul mempunyai toleransi 0,05

    m untuk tinggi dan 0,1 untuk lebarnya - Pekerjaan Triming juga digunakan sebagai persiapan

    pekerjaan Treatment selanjutnya

    Dari sisi bawah tanggul

    2.3. Galian Alur Sungai

    Pekerjaan Tanah untuk pekerjaan Pendahuluan sebelum Pekerjaan Konstruksi / Struktur

    Dilaksanakan Typical Cross Section sesuai tender Dokumen

    - Pekerjaan Pembersihan

    dan kupasan lokasi pekerjaan

    - Pekerjaan Galian Alur

    Sungai Sampai elevasi

    rencana Caping Beam / Pile Cap

    - Pekerjaan berikutnya sesuai tender dokumen

    Galian dengan Excavator untuk lokasi yang memungkinkan pekerjaan dapat dilakukan dengan alat berat

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Handling Material

    Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan diratakan. Pada saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam

    perjalanan tidak ada cairan yang tercecer di jalan

    Perataan excavated material pada alokasi disposal area

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    PEKERJAAN KONSTRUKSI

    3. PEKERJAAN TURAP BETON

    3.1. Pekerjaan Turap Beton - Pengadaan SP Type FPC320 C500

    - Pemancangan SP Type FPC320 C500 - Pemancangan dengan Ponton

    - Pemancangan dengan Preboring

    Ilustrasi Pekerjaan di lapangan:

    1. Pengadaan dan Pemancangan

    Pengadaan dan Transportasi Material Sheet

    Pile

  • Normalisasi Kali Ciliwung

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Gambar diatas hanya sebagai ilustrasi pekerjaan Sheet Pile Beton. Adapun Type Sheet Pile (Corrugated atau Flat) sesuai dengan gambar kerja dan BQ untuk proyek dimaksud

    Pada Lokasi tertentu, sesuai dengan kondisi di lapangan, Pekerjaan Pemacangan dapat dilakukan dengan Pekerjaan:

    - Pemancangan dengan Ponton

    - Pemancangan dilakukan

    pada lokasi dimana

    Pemacangan

    lewat darat tidak dapat dikerjakan hanya bisa lewat

    kali/sungai

    - Pemancangan dengan Preboring

    Pekerjaan pada lokasi tertentu yang diassumsikan terdapat lapisan tanah keras Setelah dapat menembus lapisan tanah keras, pekerjaan pemancangan dilanjutkan kembali

    - Pekerjaan dikerjakan pada

    saat ketemu lapisan tanah keras

    - Preboring berakhir setelah menembus lapisan tanah yang telah ditentukan ,

    kemudian auger flight diangkat .

    - Selanjutnya di mulai pemancangan dengan Vibro Hammer

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    3.2. Pekerjaan Back Pile

    - Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B

    - Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B

    Pengadaan Material - Material dari Supplier di pruduksi

    dengan dimensi, kekuatan dan bentuk sesuai pemesanaan dari kontraktor (mengacu pada spesifikasi teknis)

    - Material dibawa ke lokasi pekerjaan, selanjutnya di letakkan pada stock pile kontraktor

    Pemancangan

    Sesuai Ketentuan Spesifikasi teknis; - Tiang pancang harus sesuai dengan prinsip-prinsip dasar standar yang berlaku di Indonesia (PBI

    1971) dan atau standar yang lain seperti JIS atau BritishStandard Code.

    - Tiang pancang dipancang dengan metode Palu Gravitasi atau Palu Diesel.

    Pekerjaan Tiang pancang di darat Peralatan;

    1. Crane with Pile Hammer 2. Alat bantu Pemancangan pertama dengan

    Tiang Pertama setelah ditentukan titik vertical dan Horizontal

    Tiang pancang ke 2 disambung dengan tiang pancang pertama sesuai dengan shop drawing dan instruksi dari engineer

    Pemancangan dilaksanakan sampai

    didapat Final set (S) yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis

    Pemancangan dpt menggunakan Pile Follower jika tiang pancang terakhir tdk mencapai elevasi rencana

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    DETAIL CUT TOP PILE

    Pemecahan Kepala Tiang Pancang

    Pemotongan tiang pancang dapat dilakukan setelah dilakukan test pada titik-titik yang

    mewakili dan hasil kuat dukung ijin yang

    diperoleh telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

    Pemotongan Tiang Pancang diawali dengan melakukan pemotongan elevasi top kepala

    tiang dengan menggunakan gerinda potong

    yang dimaksudkan untuk menunjukkan batas potongan agar pembobokan rapi tidak

    melewati batas potongan. Diatas batas potongan tersebut pembobokan

    tiang dilakukan secara manual (Godam, Betel

    dsb) hingga batas besi tulangan yang harus masuk ke poer .

    Kemudian besi dipotong menggunakan gergaji besi dan sisa tiang dibuang ke disposal area.

    Untuk tiang pancang baja, pemotongan dapat menggunakan Mesin Las.

    3.3. Pekerjaan Balok Penghubung

    - Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2"

    - Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter

    Untuk Ground Anchor, Pekerjaan pada lokasi Steel Sheet Pile sesuai gambar kerja

    Tahapan Pekerjaan Strand

    1.Pembobokan / Lubang pada Pile dan Sheet Pile

    2.Pemasangan Kabel Strand beserta Asesoriesnya (Klem, Beji dan Pembungkus Pipa HDPE)

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    3.Pembungkus Pipa HDPE

    4.Pematian kabel Strand dengan baji dan dikuti dengan Klem

    5.Pemasukan ke lobang ujung Kabel Strand yang telah diikat dengan Baji dan Klem atau ditentukan lain

    sesuai gambar kerja

    6.Penutupan Lubang dengan Mortar

    7.

    Penarikan dan Pematian Kabel strand

    pada sisi lainnya walling peng-Angkuran UNP 200.90.8

    dengan panjang walling 1.00 m.

    gambar disamping hanya sebagai Ilustrasi Pekerjaan Pematian pada sisi wall dengan klem dan baji. Untuk konstruksi sebenarnya sesuai dengan gambar kerja

    8. Dilanjutkan dengan Pekerjaan Caping Beam

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    3.4. Pekerjaan Pile Cap (Caping Beam)

    - Penulangan Ulir

    - Bekisting Multiplek 9 mm - Beton Ready Mix K.225

    Penulangan Ulir

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    - Perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran

    panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat

    suhu dingin (sesuai dengan prosedur ACI 315).

    - Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan

    kawat bendrat - Pemasangan baja tulangan di dalam konstruksi beton cor

    dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut;

    3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya kebakaran

    7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai

    yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan

    dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton ditempatkan langsung di atas tanah atau

    batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.

    Untuk beton yang terendam/tertanam atau terekspos

    langsung dengan cuaca tanah tetapi masih dapat diamati

    untuk pemeriksaan, dipasang sesuai dengan table dibawah ini

    Bekisting Multiplek 9 mm

    Uraian : - Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk beton biasa dan 18mm untuk beton

    ekspos atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis sebagai bentuk dan

    balok kayu sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang proyek).

    - Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk ketika proses pengecoran berlangsung.

    - Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak / Vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau unting-unting

    - Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat

    celah/bocor. - Lokasi yang tinggi, bekisting dibantu dengan Scafollding / Perancah)

  • Normalisasi Kali Ciliwung

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Beton Ready Mix K.225

    - Pengecoran dengan Beton

    Ready Mix dengan mutu

    beton sesuai yang dipersyaratkan

    - Pemadatan dengan

    Menggunakan Concrete Vibrator

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Beton Ready Mix

    Peralatan: - Batching Plant + Truck Mixer

    - Alat bantu lainnya

    Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang

    baik

    - Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air

    - Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang

    berkualitas dan lemah

    - Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk

    - Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir

    secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas

    - Gunakan selalu kerikil yang bersih

    Uraian Singkat

    - Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.

    - Pelaksanaan pengecoran. Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku

    dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.

    Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat.

    Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang

    diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

    Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika

    diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh truck mixer, penuangan beton dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton

    pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).

    Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi

    kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton

    Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan

    semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.

    Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.

    Kondisi Khusus - Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan

    pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus

    (concrete admixture) pada material beton readymix

    - Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Pekerjaan Caping

    Beam / Pile - Pembesian

    - Bekisting

    - Pengecoran dengan mutu beton sesuai

    yang dipersyaratkan

    FINISH

    Dilanjutkan pekerjaan

    Lainnya Sesuai Gambar Kerja

    Pada Lokasi back Pile, Pekerjaan Caping Beam / Pile Cap dilaksanakan dengan tahapan sama seperti

    pekerjaan Caping Beam pada lokasi sheet pile beton seperti

    Pada Lokasi Tertentu, pada

    pekerjaan Turap, diperlukan Kisdam/Dewatering (Dinding

    Penahan Tebing). Pekerjaan Kisdam diassumsikan

    dengan menggunakan Sand bad / Karung pasir

    Sand Bag Turap

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    - Pengadaan Steel Sheet Pile

    - Pemancangan Steel Sheet Pile

    - Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter

    Pengadaan dan Transportasi Material Sheet Pile

    - Pemancangan Steel Sheet Pile

    dengan Vibro Hammer

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    - Pekerjaan Galian sampai

    elevasi yang memungkinkan

    alat drilling dapat bermanuver

    - Pelubangan Steel Pile

    - Pengeboran dengan Drilling

    machine

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    1. Drilling / Pengeboran Lubang Anchor

    Jenis pengeboran yang digunakan pada proyek ini adalah rotary drilling,/ Rock Drill breaker. Kotoran atau Lumpur hasil pengeboran dari lubang bor dengan menyemprotkan air ke dalam lubang bor.

    Diameter pengeboran dan kedalaman sesuai gambar kerja dengan

    kemiringan sudut sesuai Gambar kerja.

    1. Pemasukan Pipa Groting Ke

    Lokasi Lubang Anchor

    2. Pemasangan Anchor

    Pemasangan Anchor

    Ujung salah satu anchor fixed (mati) dan ujung lainnya bebas (sesuai

    gambar kerja

    ( 4 meter untuk penempatan bond length dan 4.5 cm free length berisi

    kabel angkur dengan jumlah dan

    diameter sesuai gambar kerja )

    Stressing Anchor

    Foto diatas hanya sebagai Ilustrasi Tahapan Pekerjaan Ground Anchor . Adapun pada pelaksanaan, pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan dimensi, ukuran sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi

    teknis.

  • Normalisasi Kali Ciliwung

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Pekerjaan Steel Pile Dan Anchor selesai, dilanjutkan dengan Pekerjaan Lantai Kerja, Pembesian dan Pengecoran Pile Cap

    Pekerjaan Caping

    Beam - Pembesian

    - Bekisting

    - Pengecoran dengan mutu beton sesuai

    yang dipersyaratkan

    FINISH

    Dilanjutkan pekerjaan Lainnya sesuai Tender

    Dokumen

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    - Perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran

    panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat

    suhu dingin (sesuai dengan prosedur ACI 315).

    - Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan

    kawat bendrat - Pemasangan baja tulangan di dalam konstruksi beton cor

    dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut;

    3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya kebakaran

    7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai

    yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan

    dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton ditempatkan langsung di atas tanah atau

    batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.

    Untuk beton yang terendam/tertanam atau terekspos langsung dengan cuaca tanah tetapi masih dapat diamati

    untuk pemeriksaan, dipasang sesuai dengan table dibawah

    ini

    Bekisting Multiplek 9 mm

    Uraian :

    - Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk

    beton biasa dan 18mm untuk beton ekspos atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis

    sebagai bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang

    proyek).

    - Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk

    ketika proses pengecoran berlangsung. - Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak /

    Vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau

    unting-unting - Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun

    multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat celah/bocor.

  • Normalisasi Kali Ciliwung

    Beton Ready Mix

    Peralatan: - Batching Plant + Truck Mixer

    - Alat bantu lainnya

    Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang

    baik

    - Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air

    - Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang

    berkualitas dan lemah

    - Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk

    - Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir

    secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas

    - Gunakan selalu kerikil yang bersih

    Uraian Singkat

    - Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.

    - Pelaksanaan pengecoran. Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku

    dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.

    Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat.

    Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang

    diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

    Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika

    diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh truck mixer, penuangan beton dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton

    pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segrega