Download - Metode-Kerja-Proyek-Ciliwung.pdf
-
Normalisasi Kali Ciliwung
METODE PELAKSANAAN Pekerjaan : Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3 Provinsi : DKI Jakarta
Tahun Anggaran : Tahun 2013 s/d 2016 Penawar : KSO BRANTAS - NINDYA
I. URAIAN SINGKAT / PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kali Ciliwung merupakan salah satu sungai penyebab banjir yang terjadi di Jakarta, terutama
di Kota Administrasi Jakarta Barat, Timur, Utara, Selatan,dan Pusat, dimana setiap ahunnya
selalu mengakibatkan dampak kerugian yang luas, baik kerugian materiil (direct losses) yang berupa kerusakan bangunan, kerusakan sarana dan prasarana serta kemacetan lalu-lintas
yang terjadi hampir di setiap sudut kota, maupun kerugian im-materiil (indirect losses) yang berupa gangguan kesehatan, perasaan stress dan was-was serta dampak-dampak social
lainnya, yang pada akhirnya dapat menimbulkan instabilitas kehidupan bermasyarakat, sosial,
politik dan ekonomi.
Kali Ciliwung Paket 3 terletak di wilayah Kota Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, adalah merupakan satu sistem drainase Banjir Kanal Barat. Akibat sedimentasi yang cukup tinggi,
selain itu adanya perubahan tata guna lahan daerah-daerah yang ada di sepanjang aliran sungai yang semakin cepat tidak seimbang dengan penanganan konservasi sungai, sehingga
mengakibatkan limpasan permukaan (surface run off) menjadi semakin besar, begitu juga
dengan laju erosi, kapasitas aliran sungai yang semakin kecil tidak mampu menampung debit banjir yang semakin besar. Untuk mengoptimalkan kapasitas aliran kali pesanggrahan perlu
dilaksanakan kegiatan normalisasi alur sungai, perkuatan tebing dan penataan serta pemeliharaan secara berkesinambungan.
Dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat seperti tersebut di atas akan dapat diminimalkan apabila dilakukan pengelolaan dan penanganan banjir yang tepat dengan
Normalisasi Kali Ciliwung, tetap diperlukan konservasi di catchmant area (DAS) Ciliwung. Oleh sebab itu, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane melalui PPK Sungai dan Pantai,
Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane merasa perlu untuk segera
mengadakan penanganan masalah banjir di wilayah DKI Jakarta, yang disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung, salah satunya yaitu dengan melakukan normalisasi sungai, baik berupa
pengerukan sungai maupun upaya-upaya peningkatan kapasitas sungai serta perkuatan tebing sungai.
1.2. Maksud dan Tujuan
- Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah melanjutkan pekerjaan normalisasi sebelumnya
sehingga kapasitas tampungnya dapat optimal kembali dan mengurangi resiko banjir disekitar lokasi Kali Ciliwung yang melewati wilayah DKI Jakarta
- atau ditentukan lain sesuai Maksud dan Tujuan pekerjaan ini dilaksanakan oleh pemilik proyek
1.2. Pemberi Tugas
Pemberi Tugas (Owner) adalah : Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Satuan Kerja NVT Pelaksana Jaringan
Sumber Air Ciliwung Cisadane
1.3. Sumber Dana
APBN tahun 2013 sd 2016 pada Satuan Kerja NVT Pelaksana Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane
1.4. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan (sesuai
tender dokumen)
-
Normalisasi Kali Ciliwung
1.5. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksana Pekerjaan adalah 1260 (Seribu Dua Ratus Enam Puluh) hari kalender
dengan masa Pemeliharaan sesuai yang dipersyaratkan dalam Tender Dokumen.
1.6. Pengendalian Waktu Pelaksanaan Pengendalian waktu pelaksanaan dilakukan dengan metode Network Planing (Jika
dipersyaratkan) dan Jadual Waktu Pelaksanaan menggunakan Bar carth dan S-Curve.
1.7. Hari Kerja Efektif
1.5.1. Secara Umum, Hari kerja efektif perbulan ditetapkan 25 hari kerja 1.5.2. Jam kerja efektif per hari :
- Jam kerja efektif normal = 7 Jam/hari 1 Jam istirahat - Jam kerja efektif lembur = 10 Jam/hari 2 Jam istirahat
- Jam kerja efektif 2 shift = 14 Jam/hari 2 Jam istirahat
1.8. Pengendalian Mutu Pelaksanaan
Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan mengacu pada spesifikasi teknis yang ada didalam dokumen tender, Berita acara rapat tinjauan lapangan, addendum
(jika ada) dan dikendalikan dengan Quality Control Plan.
Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan polisi, peraturan yang berkaitan tatacara dan Pengendalian Traffic
kendaraan/peralatan proyek dan penjaminan keamanan dan keselamatan oleh team K-3 proyek.
II. LINGKUP PEKERJAAN
2.1. Lingkup Pekerjaan
Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi dengan nilai Rp. 250 milyar s/d Rp. 500 milyar Pada PPK Sungai dan Pantai Satker NVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane Tahun
Anggaran 2013
Nama Paket Pekerjaan : Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3
2.2. Uraian Singkat Pekerjaan:
Peningkatan jaringan sarana/ prasarana pengendalian banjir berupa galian saluran, perkuatan
tebing, retaining wall dan pemancangan sheet pile
2.3. Daftar Peralatan Utama Minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan (sesuai permintaan dokumen tender)
No. Jenis Kapasitas Jumlah
1. Excavator Standar 0,8 m3/dt 4 Unit
2. Vibro Hammer - 4 Unit
3. Ponton - 2 Unit
4. Dump Truck 18 m3 3 Unit
Peralatan kerja yang digunakan (jenis, jumlah dan kapasitas) sebenarnya sesuai dengan
Lampiran Daftar Peralatan Utama untuk pelaksanaan pekerjaan yang merupakan satu kesatuan dengan Dokumen Penawaran
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan
No. Jenis Pekerjaan yang disubkontrakkan
1. Pemancangan Sheet Pile
2. Relokasi Utilitas PDAM
3 Relokasi Utilitas PLN
4. Relokasi Utilitas Telekomunikasi
5. Relokasi Utilitas Gas
6. Pintu Klep 60 cm
7. Pintu Klep 80 cm
8. Pintu Klep 100 cm
Sebagai pekerjaan utama adalah:
No. Jenis Pekerjaan Utama
1. Galian Tanah
2 Timbunan Tanah setempat memenuhi syarat,
dipadatkan
3. Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
4. Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km
5. Pengadaan SP Type W325 B1000
6. Pemancangan SP Type W325 B1000
7. Pengadaan SP Type FPC320 C500
8. Pemancangan SP Type FPC320 C500
9. Beton Ready Mix K.225
10. Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350
mm Type B
11. Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x
350 mm Type B
10. Penulangan Ulir
11 Lantai Kerja B0
12 Beton Readymix K 300
13 Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi t = 20 cm
Sebagai pekerjaan penunjang/sementara adalah:
No. Jenis Pekerjaan Penunjang/Sementara
1. Kisdam/Dewatering (Dinding Penahan
Tebing)
2. Stripping
3. Bekisting, ekspose multipleks 9
mm
4. Pengadaan dan pemasangan U-Ditch uk 80 x
100 (pabrikasi)
5 Pengadaan dan pemasangan Plat Beton Tutup
U-Ditch
6. Gorong -Gorong 60 cm
7. Gorong -Gorong 80 cm
8. Gorong -Gorong 100 cm
-
Normalisasi Kali Ciliwung
III. PENGENDALIAN TEKNIS / PENGUASAAN TEKNIS LAPANGAN
Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menjamin suatu hasil
pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratakan di dalam dokumen kontrak. Kepuasan suatu hasil pekerjaan untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk diterbitkan Sertifikat Serah Terima Pertama
(PHO) dan Serah Terima Terakhir (FHO).
Dalam Melaksanaan Pengendalian Teknis, Sebelum Selama Sesudah Pelaksanaan Pekerjaan, mengacu pada :
3.1. Dokumen Kontrak Pekerjaan,terdiri atas : Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, Bill of Quantity, Gambar kontrak, Spesifikasi
Teknis, Tata cara pembayaran dan pengukuran, Addendum Kontrak (jika ada). Dan rujukannya yaitu Peraturan Teknis Kontruksi dan pengadaan barang konstruksi,
3.2. Engineering : Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama, pengecekan
kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt Drawing, proses usulan / persetujuan material konstruksi,dokumentasi, Quality Control Plan (QCP), test, inspection &
cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan dan pengadaan barang / bahan, peraturan dan
perijinan yang berlaku.
3.3. Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan : Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan ini dikelola oleh team manajemen proyek yang terdiri
dari personal inti. Team manajemen proyek membuat rancangan urutan pekerjaan mengacu pada denah pentahapan yang ada di dalam dokumen kontrak. Untuk selanjutnya
berdasar pada urutan pelaksanaan pekerjaan tersebut dibuat metode kerja sesuai dengan
item pembayaran sesuai bill of quantity (daftar kuantitas) dimaksudkan untuk mendapatkan suatu cara pelaksanaan yang effektif dan effisien berdasarkan kondisi lapangan yang ada
dengan tetap mengendalikan resiko selama pelaksanaan hingga selesai pekerjaan. 3.3.1. Pengaturan Lokasi
Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan dan tenaga yang
disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang akan diterapkan.
3.3.2. Urutan pekerjaan Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan dilapangan
dan sangat penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi / demobilisasi tenaga,
alat, material sesuai dengan ukuran dan waktu pada saat dibutuhkan.
3.3.3. Metode kerja Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode kerja secara
rinci sesuai dengan persyaratan teknis konstruksi dan persyaratan lain yang dicantumkan didalam dokumen kontrak. Metode kerja ini dimaksudkan untuk
menentukan keperluan alat, material dan tenaga untuk mencapai suatu target
produktivitas yang telah dirancang dan juga berfungsi untuk tools pengendalian mutu dan pengendalian waktu untuk memenuhi target komitment kontrak.
3.3.4. Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan)
Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan
maka dibuatlah pedoman pengendalian mutu pekerjaan yaitu Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan) yang dimulai dari proses kegiatan pembuatan shop
drawing, proses pengadaan dan mobilisasi material, alat dan proses pemilihan tenaga pelaksana trampil.
3.3.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)
Keamanan dan keselamatan baik bagi tenaga kerja proyek maupun pihak lain
harus dijamin yaitu dengan mengadakan team K-3 proyek.
-
Normalisasi Kali Ciliwung
3.4. Pengendalian Waktu
Berdasar metode kerja yang telah dipilih maka baik keterurutan, produkstivitas dan
keperluan alat, bahan dan tenaga dapat diendalikan sehingga waktu yang yang telah dirancang juga secara otomatis dapat dikendalikan dengan benar.
3.5. Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan(PHO/FHO)
Sesuai dengan ketentuan didalam dokumen lelang maupun dokumen kontrak maka
pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai dan sesuai dengan persyaratan teknisnya.
Tahapan serah terima pekerjaan yaitu Serah Terima Pertama (disebut PHO) kemudian diikuti dengan pemeliharaan dan perbaikan minor pekerjaan untuk selanjutnya sesuai dengan
batas waktu masa pemeliharaan dan jika pekerjaan telah dapat diterima dengan baik oleh pemilik proyek maka akan dilakukan Serah Terima Kedua (disebut FHO).Dengan telah
diterbitkannya Sertifikat FHO maka seluruh tanggung jawab telah diserahkan kepada pemilik
proyek dan kontraktor pelaksana dibebaskan dari segala macam tuntutan
3.6. Sosialisasi dan Koordinasi
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kontraktor bersama - sama konsultan pengawas dan pemilik pekerjaan beserta instansi terkait melakukan sosialisasi kepada masyarakat
setempat agar masyarakat bisa memahami kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga dapat meminimalisir timbulnya konflik atau persepsi - persepsi negatif dari masyarakat.
Sosialisasi dan koordinasi tetap dilakukan selama jalannya proyek sehingga dapat
memperoleh informasi dan masukan dari masyarakat serta pemecahan masalah yang timbul
selama pelaksanaan proyek.
METODE SOSIALISASI DAN KOORDINASI 1. MASYARAKAT DI SEKITAR LOKASI PEKERJAAN
1.1. Sosialisasi melalui media suratkabar khususnya lokal, selain daripada itu dapat
dilakukan melalui tatap muka langsung di lokasi proyek dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat, perangkat desa atau kecamatan.
1.2 Hari pertemuan dipilih pada hari dimana masyarakat kurang melakukan aktivitas sehari - hari dan diinformasilkan 7 (tujuh) hari sebelum acara sosialisasi
dimulai,tempatnya di balai pertemuan di tingkat Kecamatan atau di Balai Desa , dengan kata lain tempat acara sosialisasi harus mudah dicapai tanpa menggunakan
kendaraan, sehingga masyarakat dapat hadir untuk mendengarkan penjelasan.
1.3. Sosialisasi mengenai pengadaan Material Pekerjaan, Alat Kerja dan Lokasi Pekerjaan 1.4. Dukungan masyarakat akan diminta secara tertulis pada saat itu juga, yang ditanda
tangani oleh Kepala Desa atas nama masyarakat. 1.5. Masyarakat akan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapat
atau pandangannya pada acara sosialisasi tersebut.
1.6. Apabila terjadi pertentangan/perbedaan pendapat akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat dengan melibatkan berbagai unsur terkait, termasuk
tokoh masyarakat.
2. PADA SAAT PELAKSANAAN / PENGATURAN LALU LINTAS / MANAJEMENT LALU
LINTAS Secara umum, pekerjaan dilaksanakan pada lokasi dimana aktivitas lalu lintas masih berjalan keluar masuk jalan akses ke lokasi pekerjaan. Dalam pelaksanaan pekerjaan, lalu lintas existing tidak terganggu, Untuk itu diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
2.1. Pengaturan lalu lintas.
2.1.1. Koordinasi dengan pihak yang berwenang
Pengaturan lalu lintas dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dengan pihak DLLAJR dan kepolisian sector setempat, sehingga diharapkan
-
Normalisasi Kali Ciliwung
kelancaran lalu lintas tetap terjaga, demikian pula halnya pada saat mobilisasi / demobilisasi peralatan
2.1.2. Petugas Bendera Petugas bendera ditempatkan di semua tempat kegiatan pelaksanaan yang
menggangu arus lalu lintas, terutama pada keluar masuk jalan akse kerja.
2.1.3. Rambu-rambu lalu lintas
Rambu lalu lintas dengan material, Bentuk dan dimensi mengacu pada spesifikasi teknis dan gambar kerja dibuat dengan jumlah dan jenis sesuai
dokumen pelelangan dan kebutuhan dilapangan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti
palu, gergaji, dll. Rambu-rambu lalu lintas ini dipasang pada lokasi pekerjaan yang bersinggungan dengan lokasi existing/kepentingan
publik/pengguna jalan.
rambu-rambu lalu lintas lainnya
Image diatas hanya sebagai illustrasi Pekerjaan pengaturan lalu lintas / Traffic Management pada lokasi Jalan existing dan jalan akses proyek. Adapun arah in-out kendaraan proyek, kondisi jalan existing sesuai
dengan kondisi real di lapangan.
Access Road
Existing Road
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Flow Chart Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Pelaksanaan
Dokumen Kontrak Pemborongan
Perijinan dg Pihak Terkait
Pemahaman Ketentuan
Dokumen Kontrak Koordinasi/rundingan dg Direksi
pengawas & Konsultan Pengawas
Survey Bersama & Pengukuran
Keterangan :
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Pelaksanaan Item Pekerjaan Berikutnya
Engineering & Addendum Kontrak
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Request Item Pekerjaan Berikutnya dan seterusnya = Cek :
- Shop Drawing & BQ
- Spesifikasi teknis (termasuk Inspeksi & Test Pengendalian Mutu)
- Approved Konsultan Pengawas & Owner
Request For Inspection/work
Pelaksanaan Item Pekerjaan Berikutnya dan seterusnya
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Request Item Pekerjaan Berikutnya
Ok
No
Ok
No
Ok
No
Ok
No
Ok
No
Lihat halaman berikutnya
START
FINISH
-
Normalisasi Kali Ciliwung
FLOW CHART PENYIAPAN GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWINGS)
Selesai Survey dan Pengukuran disetujui
- Stake Out, Pengukuran, Patok-patok
- dsb
ENGINEERING Proses pengajuan /
persetujuan Pekerjaan
Compare dan checking terhadap tender drawing (dokumen tender )
Proposal / pengajuan Desain Konstruksi baru utk beberapa item pekerjaan atau
seluruh item pekerjaan
Gambar Pelaksanaan / Shop Drawing
Perubahan
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan
Reference to next Construction (same work)
issued
Repair
Final Check
Check
Persetujuan Konsultan Pengawas
Check
Ok
Approved for Construction
START
FINISH
-
Normalisasi Kali Ciliwung
BAGAN ALIR PELAKSANAAN KONSTRUKSI
SELESAI
Pemahaman Syarat Kontrak
Cek
Tdk
Ya
Sosialisasi & Penyuluhan Pra Konstruksi
Perijinan dg Pihak Terkait
Scope Pekerjaan
Koordinasi dg Pihak Owner & Konsultan Pengawas
Masukan dari Pihak Owner & Konsultan Pengawas
Cek
Tdk
Ya
Pemeriksaan Bersama Scope Kontrak
Cek
Tdk
Ya
Pelaksanaan Scope Kontrak (sesuai bagan Alir
Pek. & BQ )
Pembuatan Gambar Pelaksanaan / Rekayasa
Enginer
Cek
Tdk
Ya
Gambar Pelaksanaan
Pelaksanaan Pekerjaan / Fisik
Cek
Tdk
Ya
Pekerjaan Selesai
Serah terima Pekerjaan (PHO)
Pemeliharaan
Tdk
Perbaikan
Ya
Serah Terima Akhir (FHO)
As Build Drawing
Cek
Tdk
Ya
FINISH
START
Kontrak Pek.
Uji Alir & Uji Fungsi Bangunan Irigasi
Cek
Tdk
Ya
-
Normalisasi Kali Ciliwung
IV. IDENTIFIKASI DAN PENGUASAAN LAPANGAN
4.1. Identifikasi Lapangan
Lokasi Proyek sesuai yang telah disebutkan pada halaman sebelumnya (sesuai tender dokumen)
Peta Lokasi Pekerjaan
-
Normalisasi Kali Ciliwung
ZOOM
Lokasi Pekerjaan
Lokasi Proyek adalah Kali Ciliwung,
DKI Jakarta
-
Normalisasi Kali Ciliwung
PLAN (LAYOUT PEKERJAAN) BY SATELITE
PROPINSI DKI JAKARTA
Catatan; - Layout / foto dibawah ini bukan sebagai gambaran Kondisi Lokasi Pekerjaan
pada ini (kondisi pada saat Pelelangan) - Layout / Foto dibawah hanya sebagai Petunjuk lokasi pekerjaan yang akan
dilaksanakan
Indonesia
LOKASI
PEKERJAAN
-
Normalisasi Kali Ciliwung
CILIWUNG PAKET 3 (P199 sd 303)
JEMBATAN KALIBATA SAMPAI DENGAN JEMBATAN BESI CONDET
Lok. Hilir : Jembatan Kalibata
Lok. Hulu : Jembatan
Besi Condet
-
Normalisasi Kali Ciliwung
4.2. Penguasaan Lapangan
4.2.1. Umum
Pekerjaan secara umum akan duraikan pada Bagar Alir Pekerjaan Secara Garis Besar (pada lembar berikutnya)
- Adalah memungkinkan selama tahapan pelaksanaan terjadi perubahan terhadap hal - hal sebagai berikut :
Metode pelaksanaan yang akan diterapkan Sumber daya Urutan kegiatan pekerjaan Estimasi waktu pelaksanaan sampai selesai
- Faktor yang dapat mengubah jadwal pelaksanaan konstruksi antara lain : Tambahan detail metode pelaksanaan yang dilakukan setelah design final
selesai seluruhnya.
Kerangka waktu pelaksanaan yang diharapkan Umpan balik dari pemberi kerja / konsultan pengawas Kondisi aktual lapangan (Lahan berupa pembebasan Pemukiman di daerah
Bantaran kali Ciliwung)
Cuaca
4.2.2. Kegiatan Utama
Elemen kunci dari pekerjaan ini adalah jalan masuk ke lokasi proyek yang terangkum kedalam Pekerjaan Umum, sedangkan Kegiatan Utama dari proyek ini adalah :
No. Jenis Pekerjaan Utama
1. Galian Tanah
2 Timbunan Tanah setempat memenuhi syarat,
dipadatkan
3. Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
4. Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km
5. Pengadaan SP Type W325 B1000
6. Pemancangan SP Type W325 B1000
7. Pengadaan SP Type FPC320 C500
8. Pemancangan SP Type FPC320 C500
9. Beton Ready Mix K.225
10. Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350
mm Type B
11. Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x
350 mm Type B
10. Penulangan Ulir
11 Lantai Kerja B0
12 Beton Readymix K 300
13 Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi t = 20 cm
-
Normalisasi Kali Ciliwung
4.2.3. Uraian Pekerjaan Secara Garis Besar
1. Pelaksanaan Pekerjaan dengan Lokasi dan Item Pekerjaan Sesuai dengan BQ dan
Gambar Kerja / Gambar Pelelangan
2. Dengan Item Pekerjaan dan Lokasi yang Pelaksanaan dalam satu area memanjang kali Ciliwung, maka pekerjaan akan dilaksanakan secara frontal / serempak pada
sisi kiri dan kanan, artinya pelaksanaan pekerjaan pada Lokasi 1 tidak
berhubungan dengan Lokasi pekerjaan yang lain, hanya hubungan penggunaan peralatan.
3. Untuk Pekerjaan Pemancangan coorugated Sheet Pile, Pekerjaan dilakukan secara
bersamaan & Continue dan akan dilakukan oleh 2 Group Pembagian group pekerjaan berdasarkan Jumlah alat Crawler crane & Vibrating hammer.
Flow Chart
START
Pek. Turap Beton (Kiri-Kanan Kali)
Drain
Lok. Saluran
Pek. Concrete Sheet Pile & Pile
Pek. Caping Beam / Beton Penutup
FINISH
Pek. Jalan Inspeksi Pek. Timbunan utk Tanggul
Pek. Galian Saluran
Pek. Instalasi U ditch dan Gorong-Gorong
Pek. Pintu Klep
Pek. Instalasi Trash Rack
Pek. Galian dasar Sungai (s/d elevasi rencana) &
Buangan
Pek. Revetment
Pek. Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja
Pek. Jembatan 1 Unit
Pek. Bore Pile
Pek. Abutment
Pek. Girder
Pek. Bridge Slab
Pek. Railling Bridge
-
Normalisasi Kali Ciliwung
ILUSTRASI PEKERJAAN SECARA BERSAMAAN / FRONTAL
Ilustrasi Pekerjaan Sheet Pile dan Galian Alur Sungai
Assumsi; - Lokasi Pekerjaan memanjang dengan panjang sesuai ganmbar kerja
- Sedimen / Rencana Galian Alur sungai cukup besar dan rencana bentang cukup lebar dari kondisi existing yang ada
- Menghindari kondisi stand by Peralatan kerja
- Pekerjaan Frontal dimungkinkan pada kondisi Waktu Pelaksanaan sangat kritis yang disebabkan oleh keterikatan dengan pihak 3 Pemukiman yang harus dibebaskan.
Galian Awal
Pekerjaan Galian awal & Start Pekerjaan Sheet Pile
Pekerjaan Caping Beam, Sheet Pile dan Galian Akhir
Renc. Pekerjaan Sheet Pile Spare Lokasi yang tidak digali utk Pek. Dudukan Caping Beam
Galian Awal
-
Normalisasi Kali Ciliwung
ILUSTRASI PEKERJAAN SECARA BERKESINAMBUNGAN / CONTINUE
- Secara Umum, Pekerjaan pada lokasi Sungai / Kali, Pekerjaan dilakukan dari Hulu ke Hilir, Khususnya
pekerjaan Galian Alur Sungai
- Pada Kondisi tertentu (Dalam hal ini paket pekerjaan berhubungan dengan Pembebasan DAS dari Permukiman), maka pekerjaan Dapat dilaksanakan pada lokasi yang telah siap.
- Pekerjaan pada lokasi yang telah siap berhubungan dengan Jalan Akses yang ada di sisi kanan / kiri Sungai.
Adapun pada satu lokasi dengan beberapa item pekerjaan, bekerjaan akan dilakukan secara
berkesinambungan / continue
Misal;
1. Pekerjaan Pada Lokasi Sungai (Pek. Sheet Pile dan Galian Alur Sungai) Tahap awal
Keterangan; - Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai warna merah - Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau
Tahap Berikutnya
Keterangan; - Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai warna merah - Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau - Pek. Galian dasar tanah sungai Profil air
Arah Pekerjaan
Arah Pekerjaan Pek. Galian dasar sungai
Pek. Sheet Pile
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Tahap Berikutnya
Keterangan; - Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai warna merah - Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau - Pek. Galian dasar tanah sungai Profil air - Pek. Jalan Inspeksi warna kuning tua Tahap Berikutnya
- Secara umum, pekerjaan akan dilaksanakan secara simultan / continue pada lokasi pekerjaan dengan penggunaan peralatan yang selalu bekerja tidak ada alat stand by
4.2.4. Rencana Mobilisasi Alat, Personil, material pekerjaan & Sirkulasi Alat Mobilisasi /pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih dahulu yang
berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan
peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman / dekat di lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.
Lokasi Rencana base Camp, Akses Road, Permasalahan dan Solusinya;
1. Base Camp dan Stock Pile - Rencana menggunakan Lahan pada sekitar lokasi pekerjaan yang cukup luas sepanjang lokasi
pekerjaan - Kontraktor akan menggunakan lahan tersebut dan seijin Pihak Owner dan pihak terkait lainnya.
- Setelah disepakati oleh kedua belah pihak, selanjutnya kontraktor akan mendirikan base camp dan Stock Pile beserta kelengkapannya sesuai yang dipersyaratkan.
- Sekeliling Lokasi base camp akan di beri pagar seng sebagai pembatas (dengan pintu masuk-
keluar) yang dicat dan diberi logo kontraktor dan symbol lainnya yang dipersyaratkan.
2. Akses Road Assumsi Mobilisasi alat dan Material:
- Transportasi / Mobilisasi Alat Kerja kelokasi proyek dari Jalan Existing
- Transportasi Material ke lokasi proyek menggunakan transportasi Darat. Untuk lokasi tertentu, missal lokasi sisi lainnya yang tidak dimungkinkan via darat, maka material dapat dilangsir dari sisi
yang dapat via darat dengan pontoon. - Sirkulasi Peralatan secara umum adalah mobile / dinamis, artinya tidak ada peralatan kerja yang
statis
- Personil yang ditempatkan pada pelaksanaan pekerjaan ini, sebelumnya akan di koordinasikan dengan Pihak Pemilik (Owner) dan Instansi terkait lainya.
Penjelasan Akses Road (berdasar hasil survey); - Pada sisi Timur dan Barat Sungai, kondisi Penuh dengan Perumahan dan Pemukimam Penduduk.
- Jalan akes ke lokasi sungai dari Sisi Timur dan Barat terdiri dari Jalan Pemukiman yang sempit dan ada beberapa jalan Perumahan yang Cukup lebar.
Arah Pekerjaan Pek. Galian dasar sungai
-
Normalisasi Kali Ciliwung
- Secara umum, Mobilisasi alat ataupun material dapat melalui Sisi Hilir ataupun Hulu. Untuk kondisi dimana Sisi Hulu / Hilir pada paket dilelangkan tidak dapat dilalui, pekerjaan dapat menggunakan
lokasi Hilir / hulu pada paket lain yang memungkinkan.
- Pada saat pelaksanaan, sebelum pelaksanaan pekerjaan, terlebih dahulu akan dipetakan Jalan Akses
selain dari hulu ataupun Hilir (jika memungkinkan) dari sisi Barat ataupun sisi Timur.
- Setelah terpetakan, Mobilisasi alat dan material dapat melalui Jalan existing tersebut dengan Ijin dan
Sosialsasi pada Pihak terkait.
- Kontraktor akan memelihara dan juga memperbaikin kerusakan jalan umum yang digunakan akibat proses pelaksanaan konstruksi.
- Jika pada beberapa lokasi (STA Pekerjaan) tidak memungkinkan Mobilisasi lewat darat, maka
mobilisasi dapat lewat sungai dengan bantuan Ponton dan perahu bermotor.
- Seluruh pekerjaan Jalan Kerja / akses road mengacu pada Spesifikasi teknis dan ketentuan lain dalan
tender Dokumen
Foto Rencana akses jalan kerja dengan Kondisi Existing yang ada;
Lokasi Hilir yang memungkinkan Lokasi Hulu yang tidak memungkinkan
Diperkirakan ada Akses Road / Jalan kerja dapat
melewati Lokasi Hilir
Ket; - Foto diatas hanya sebagai gambaran Lokasi Hulu / Hilir, dimana maksud adalah penggambaran jika
kondisi akses road dapat di jangkau dari Hulu / Hilir
- Kondisi sebenarnya sesuai dengan paket Yang dilelangkan
PENGAMANAN UTILITAS - Selama pelaksanaan pekerjaan kontraktor akan menjaga fungsi tanggul yang sudah ada, dari
kemungkinan banjir dan rob akibat pasang air laut yang dapat mengakibatkan banjir/tanggul jebol
(akibat kegiatan pemancangan atau pelaksanaan konstruksi tanggul).
- Selama pelaksanaan, kontraktor akan bertanggung jawab atas kelangsungan bangunan/infrastruktur lainnya yang ada, misalnya : pipa air minum, tiang listrik serta konstruksi jembatan serta struktur
bangunan lainnya.
Lokasi akses terdiri atas jlan pemukiman yang sangat padat dan kecil (umumnya setapak) dan tidak dapat digunakan untuk mobilisasi alat ataupun material
-
Normalisasi Kali Ciliwung
V. MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1. Lokasi, Urutan Pekerjaan dan Flow Cart
Lokasi : Pekerjaan di Propinsi DKI Jakarta, Tepatnya di Aliran Kali Ciliwung (sesuai gambar
kerja).
Urutan Pelaksanaan
Secara umum Pekerjaan akan dilaksanakan sebagai berikut: 1. Pekerjaan Umum Persiapan
- Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
2. Pekerjaan Tanah - Stripping
- Galian Alur Sungai
- Galian Struktur - Timbunan tanah setempat
- Timbunan tanah dari luar - Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
- Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km
3. Pekerjaan Konstruksi Perkuatan Beton
3.1. Pekerjaan Turap Beton 3.1.1. Pekerjaan Sheet Pile
- Pengadaan SP Type FPC320 C500 - Pemancangan SP Type FPC320 C500
- Pengadaan Steel Sheet Pile
- Pemancangan Steel Sheet Pile - Pemancangan dengan Ponton
- Pemancangan dengan Preboring
3.1.2. Pekerjaan Back Pile
- Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B - Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B
3.1.3. Pekerjaan Balok Penghubung
- Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2"
- Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter
3.1.4. Pekerjaan Pile Cap (Caping Beam) - Penulangan Ulir
- Bekisting Multiplek 9 mm - Beton Ready Mix K.225
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
3.2. Pekerjaan Revetment - Pengadaan mini pile beton 28 cm, L = 6 m' (termasuk tulangan) - Pemancangan mini pile beton 28 cm, L = 6 m' (termasuk tulangan) - Lantai Kerja BO K-125
- Penulangan Ulir - Bekisting Multiplek 9 mm
- Beton Ready Mix K-225
- Pengadaan dan Pemasangan Concrete Tile K-300 (Warna) Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
3.3. Pekerjaan Saluran dan Pintu Air - Pengadaan dan pemasangan U-Ditch uk 80 x 100 (pabrikasi)
- Pengadaan dan pemasangan Plat Beton Tutup U-Ditch
- Pengadaan dan Pemasangan Pintu Klep (Type sesuai BQ dan gambar kerja)
-
Normalisasi Kali Ciliwung
- Pengadaan dan Pemasangan Gorong Gorong (Type sesuai BQ dan gambar kerja) - Pengadaan dan Pemasangan Trashrack (Type sesuai BQ dan gambar kerja) Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
3.4. Pekerjaan Jalan Inspeksi dan Jembatan - Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi (sirtu), t = 40 cm
- Lantai Kerja BO K-125 - Paving Blok Warna, tebal = 8 cm, K-400
- Jembatan Beton Bertulang (lebar 2 m, Bentang 50 m) Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
3.5. Penanaman Pohon Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
3.6. Penanaman Relokasi Utilitas
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen 4. Pekerjaan Lainnya sesuai gambar dan BQ
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Kondisi Existing
- Foto existing berikut hanaya sebagai contoh kondisi existing sungai yang ada
- Assumsi sementara, kondisi adalah typekal pada semua paket pekerjaan - Untuk Cross section / kondisi yang berbeda, pekerjaan akan disesuaikan dengan kondisi dilapangan
Pengambilan Foto dari arah Hilir (pengampilan
dari sisi barat) - Kondisi Sisi Barat
- Kondisi Sisi Timur
Potongan dari Hulu Sungai
Bagian Hilir
U
Bagian Hulu
Sisi Barat Sisi Timur
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Assumsi Urutan Pekerjaan Berdasarkan Kondisi Existing;
- Sebagian besar Mobilisasi Peralatan dan material akan melalui sisi sungai dengan kondisi lapangan
cukup landai dan cukup lebar - Assumsi Pada saat pelaksanaan Lahan pekerjaan sudah bebas seluruhnya.
- Urutan / bagan alir pekerjaan secara garis besar akan diuraikan pada lembar berikutnya. - Melihat Kondisi yang ada, secara umum, Pekerjaan Galian Alur Sungai sebagai berikut
Potongan dari Hulu Sungai
Sisi Timur
Type 1; Assumsi; - Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak keras,
dimana dump truck dapat langsung ke lokasi sedimen / rencana galian alur sungai mendekati Excavator
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali
Type 2; Assumsi; - Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah
berlumpur / lunak, dimana dump truck tidak dapat berdiri di atas sedimen / rencana galian alur sungai / Tidak ada Space kerja
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali dengan lansir / estafet
Type 3; Pekerjaan: - Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi bantaran sungai dan pekerjaan melalui darat tidak dapat dilakukan - Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode langsir material hasil galian
dengan Ponton Temporary Stock Pile
Sisi Barat
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Potongan dari Hulu Sungai
Illustrasi Pekerjaan Type Galian alur Sungai akan dijelaskan pada lembar berikutnya
Type 1; Assumsi; - Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak
keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi sedimen / rencana galian alur sungai mendekati Excavator
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali
Type 3; Pekerjaan: - Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi bantaran sungai dan pekerjaan melalui darat tidak dapat dilakukan - Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode langsir material hasil galian
dengan Ponton Temporary Stock Pile
Type 1; Assumsi; - Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak
keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi sedimen / rencana galian alur sungai mendekati Excavator
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali
Sisi Timur Sisi Barat
-
Normalisasi Kali Ciliwung
FLOW CHART / BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN SECARA UMUM
Traffic Management
Lok. Turap Beton
START
Met. Pelaksanaan Pekerjaan
Kontrak Kerja
Mobilisasi & Demobilisasi (Pek.
Pendahuluan)
Survey Lokasi & Pengukuran
Shop Drawing
Lok. Jembatan Lok. Drainase
Pek. Pedahuluan Lainnya
Pek. Bongkaran & Stripping
Cek
Ok
No
Pek. Galian Tahap Awal (lok. tertentu)
Cek
Ok
No
Pek. Timbunan Tahap Awal (lok. tertentu)
Cek
Ok
No
A
Pek. Kisdam
Cek
Ok
No
Pek. Bore Pile
Cek
Ok
No
Pek. Galian Struktur
Cek
Ok
No
B
Pek. Galian Struktur
Cek
Ok
No
Pek. Sub Grade Preparation
Cek
Ok
No
Pek. Urugan Pasir & Pemadatan
Cek
Ok
No
C
-
Normalisasi Kali Ciliwung
A
Pek. Sheet Pile (type sesuai BQ & Gambar
kerja)
Cek
Ok
No
Pek. Pile (type sesuai BQ & Gambar kerja) sbg
jangkar
Cek
Ok
No
Pek. Steel Sheet Pile (type sesuai BQ & Gambar
kerja)
Cek
Ok
No
Pek. Cut Top Pile
Cek
Ok
No
Pek. Strand (antara Sheet Pile dan Pile)
Cek
Ok
No
Pek.Caping Beam (termasuk lean concrete, Pembesian & Form work)
Cek
Ok
No
Pek. Galian Alur sungai Tahap Selanjutnya
Cek
Ok
No
Pek. Jalan Inspeksi
Cek
Ok
No
Pek. Ground Anchor
Cek
Ok
No
Pek. Timbunan untuk Tanggul
Cek
Ok
No
Pek. Revetment
A1
A-A
Pek.Caping Beam (termasuk lean concrete, Pembesian & Form work)
Cek
Ok
No
B
Pek. Cut Top Pile
Cek
Ok
No
Pek. Lean Concrete
Cek
Ok
No
Pek. Pile Cap (termasuk lean concrete, Pembesian
& Form work)
Cek
Ok
No
Pek. Abutment (termasuk lean concrete, Pembesian
& Form work)
Cek
Ok
No
Pek. Bongkaran Kisdam & Bearing Pad
Cek
Ok
No
Pek. Pengadaan dan Erection I Girder
Cek
Ok
No
Pek. Slab Bridge (termasuk lean concrete, Pembesian
& Form work)
Cek
Ok
No
Pek. Pylon (termasuk lean concrete, Pembesian &
Form work)
Cek
Ok
No
B-B
C
Pek. Installasi U Ditch (Type sesuai BQ &
gaambar Kerja)
Cek
Ok
No
Pek. Installasi Gorong-gorong (Type sesuai BQ &
gaambar Kerja)
Cek
Ok
No
Pek. Installasi Pintu Klep (Type sesuai BQ &
gaambar Kerja)
Cek
Ok
No
Pek. Installasi Trastrak/ Saringan Sampah (Type
sesuai BQ & gaambar Kerja)
Cek
Ok
No
C-C
-
Normalisasi Kali Ciliwung
FINISH
Catatan; Tanda Relation adalah : Hubungan pekerjaan yang terjadi jika pada lokasi tersebut tidak terdapat pekerjaan sesuai Flow chart berikutya yang dimaksud /
Pekerjaan langsung ke item pekerjaan berikutnya yang ditunjukan oleh tanda
relation ( ) tersebut.
A1
Pek. Mini Pile 28, L=6m
Cek
Ok
No
Pek. Cut Top Pile
Cek
Ok
No
Pek.Caping Beam (termasuk lean concrete, Pembesian & Form work)
Cek
Ok
No
Pek.Kolom (termasuk lean concrete, Pembesian & Form work) sbg Frame
Cek
Ok
No
Pek.Kolom (termasuk lean concrete, Pembesian & Form work) sbg Frame
Cek
Ok
No
B-B
Pek. Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja
Cek
Ok
No
Pek. Concrete Tile K-300 (warna)
Cek
Ok
No
Pek. Railling Jembatan
Cek
Ok
No
Pek. Kabel Stayed (Sling kawat baja dia. 20 cm)
Cek
Ok
No
A-A C-C
-
Normalisasi Kali Ciliwung
5.2. Penggambaran Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
5.2.1. Pekerjaan Pendahuluan
5.2.1.1. Pekerjaan Persiapan & Mobilisasi Pekerjaan Mobilisasi/Persiapan, melakukan Sosialisasi ke masyarakat dan
pengurusan perijinan dengan pihak terkait untuk pengendalian lalulintas, keamanan lokasi & peralatan, puskesmas / rumah sakit.
Sosialisasi ke masyarakat tentang akan dilaksanakannya dengan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat & aparatur pemerintah setempat
Perijinan dengan pihak terkait; DLLAJR & Kepolisian = Traffic Manajemen Dinas Pertamanan = Pohon PDAM, PLN, TELKOM, dsb = Pemilik Utilitas Pihak terkait lainnya / Pemilik Utilitas lainnya
Survey & Pengukuran
Mobilisasi Personil
Mobilisasi alat
Dsb (sesuai Daftar Pengadaan Peralatan)
Penyediaan listrik
Foto Proyek / Dokumentasi
Penyediaan Air Kerja
Shop Drawing & As Built
Drawing
Pagar Proyek, Peralatan K3
Pekerjaan lainnya sesuai
yang dipersyaratkan dalam
dokumen pelelangan (Bq)
Jika ada
-
Normalisasi Kali Ciliwung
5.2.1.2. PERALATAN K3 (yang dipakai oleh para pekerja proyek)
Dalam bidang konstruksi, ada beberapa peralatan yang
digunakan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses
konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalan suatu lingkungan konstruksi. Peralatan ini wajib
digunakan oleh seseorang yang bekerja dalam suatu
lingkungan konstruksi.
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang sangat penting. Oleh karenanya, semua perusahaan konstraktor
berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/ perlengkapan perlindungan diri (APD = Alat Pelindung Diri)
atau personal protective Equipment (PPE) untuk semua karyawan yang bekerja, yaitu :
1. Pakaian Kerja Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak 3 pasang dalam setiap tahunnya.
2. Sepatu Kerja Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau
tertimpa benda dari atas.
3. Kacamata Kerja Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah
mengelas.
4. Sarung Tangan Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dab tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terus-menerus dapat mengakibatkan lecet pada
tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobag.
5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri.
-
Normalisasi Kali Ciliwung
6. Penutup Telinga Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya
buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini.
7. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Apabila terjadi kebakaran di lokasi kerja, segera dilakukan tindakan dengan memadamkan alat pemadam ringan sebagai tindakan awal. Jika tidak memadai, segera hubungi Pihak pemadam kebakaran.
8. P3K Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk pertolongan pertama. Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada dan disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat tindakan preventif jauh lebih baik dan murah ketimbang sudah kejadian.
9. Rambu dan Petunjuk Safety Pekerjaan ini dilakukan di awal dan selama proses pekerjaan berlangsung. pelaksanaan pekerjaan. Rambu dan petunjuk dipasang pada lokasi dimana rambu dimaksud dan berguna sebagai Tanda / peringatan para pekerja atau pihak lain.
10. ALat Keamana ketika Bekerja Di atas Air Penggunaan alat angkut dan Pakaian Pelampung selama proses pekerjaan Berlangsung. Pakaian pelampung wajib dipakai oleh semua pekerjan yang
bekerja di lokasi air.
-
Normalisasi Kali Ciliwung
5.2.1.3. Pekerjaan Pengukuran dan Bowplank
- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon
dan waterpass sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang
sesungguhnya lalu dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik atau sudah rusak.
- Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh direksi pekerjaan bersama dengan kontraktor/pemborong yang berguna untuk
mempermudah kegiatan staking out selama pelaksanaan pekerjaan - Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang dikoordinir
oleh seorang surveyor yang sudah berpengalaman pada bidangnya dengan
menggunakan peralatan-peralatan antara lain : Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.
Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan bak ukur aluminium panjang 4 meter untuk
pengukuran waterpass
Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk mendapatkan comments
atau approval.
Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan rekayasa engineering, dan perhitungan volume MC0, serta sebagai acuan dalam pelaksanakan
pekerjaan fisik seperti : Pekerjaan Sheet Pile, Pekerjaan Galian, Pekerjaan Jalan Inspeksi dan lain-lain sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan.
5.2.1.4. Pekerjaan Saluran Air Hujan
1. Pekerjaan dimaksudkan Pada saat Proses Pelaksanaan Pekerjaan sedang berlangsung, tampungan & aliran air tetap dapat mengalir / tidak menggenang
dan tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan (khususnya pelaksanaan
pekerjaan tanah)
2. Pembuatan saluran utk Penanganan Aliran air dilakukan sepanjang daerah lokasi pekerjaan dan sampai ke lokasi saluran existing terdekat Aliran air yang tidak tergenang dan tidak mengganggu pekerjaan. Lokasi Saluran air hujan ini
nantinya sebagai struktur Drainase.
5.2.1.5. Pekerjaan Persiapan Lainnya
1. Testing-testing Sebelum dilakukan pekerjaan, perlu dilakukan testing / pengujian material,
terutama test material Beton dan Sheet Pile.
Pengujian / testing dilakukan sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
dan standar yang berlaku umum.
Tahapan Slump Beton (untuk Uji tekan beton) Setiap 5 ( lima ) m3 beton diambil minimal 3 buah benda uji berupa silinder atau
kubus beton atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis, untuk dibawa ke laboratorium untuk mengetahui strength capacity pada umur 28 hari. Silinder atau
kubus beton diberi tanda berupa tanggal dan lokasi pengecoran.
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Gambar. Pengetesan Slump Beton dan
Pembuatan Benda Uji Test Beton
Gambar Tahapan Test Beton
Peralatan yang
dipakai :
Selinder / Kubus
beton, Alat ukur / meteran
las dari plat /
triplek, sendok adukan
QA / QC Engineer bertanggung jawab atas segala kegiatan konstruksi dilapangan
sebagai berikut : - Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan inspeksi dan tes di proyek.
- Melaporkan hasil pelaksanaan inspeksi dan tes kepada direksi/pengawas. - Menjamin peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan inspeksi dan tes maupun
pengukuran sudah terkalibrasi. - Mengendalikan dan mengirim sample bahan yang telah disetujui oleh
direksi/pengawas untuk dilakukan pengetesan dilaboratorium pengujian.
- Membuat laporan hasil pengujian kepada pihak direksi/pengawas. - Memelihara kelangsungan implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO dan K3 serta
meningkatkan daya guna dan hasil gunanya bagi perusahaan.
Teknisi Laboratorium
- Bertanggung jawab atas segala dokumentasi pengujian mutu pekerjaan sebagai bahan laporan kepada Pihak Pemberi Tugas atau yang mewakilinya maupun
kepada Quantity Engineer. - Melakukan pengujian terhadap seluruh raw material dari berbagai sumber yang
digunakan dalam proses pekerjaan lapangan.
- Melakukan survey material dan mengidentifikasi sumber sumber material yang sesuai dengan spesifikasi yang dapat digunakan dalam proses pekerjaan di
lapangan. - Merencanakan Job Mix Material untuk digunakan dalam pekerjaan beton.
- Melaksanakan seluruh pengetesan atas segala hasil pekerjaan di lapangan baik tes langsung di lapangan maupun tes di laboratorium.
- Memonitor kalibrasi alat alat laborat yang sudah ditentukan jadwalnya.
PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN
KODE
I / T
J E N I S
INSPEKSI / TES
FREKWENSI
INSPEKSI / TES
KRITERIA
KEBERTERIMAAN
A L A T
INSPEKSI / TES
METODE
INSPEKSI / TES
PENANGGUNG JAWAB
A.
I.1
PENGUKURAN
Survey (INSPEKSI)
Tiap titik BM / STA
o Elevasi dan Koordinat
mengikuti BM yang telah ditetapkan
bersama-sama antara Direksi, Konsultan dan
Kontraktor
o Theodolith; Total
station o Waterpass/Water
Level o Meteran
Data Survey dan
Joint Survey
Q/Assurance . Surveyor.
B.
I.1
PEKERJAAN TANAH Galian Biasa /
Excavation (INSPEKSI)
Tiap 25 m bidang pekerjaan atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis dan arahan dari direksi pekerjaan.
Batas Luas & Elevasi
Galian sesuai Patok Tanda
Waterpas/Water Level
Metode/Instruksi Kerja
Inspeksi Pekerjaan Tanah
Q/Assurance & Laborat
Surveyor
-
Normalisasi Kali Ciliwung
T.1
Galian Biasa /
Excavation (TES)
Sand Cone Test
AASHTO T-99.
atau ditentukan lain sesuai dengan
spesifikasi teknis
Quality Assurance & Laborat
I.2.
Borrow Material (INSPEKSI
Tiap 500 matau
1000m =Kepadatan dan 5000m=CBR,
atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis dan arahan
dari direksi pekerjaan.
o Bebas dari Bahan
Organik.
o Tebal Hamparan tiap lapis 20 cm.
o Bukan Jenis OL, OH, PT. o atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi teknis dan arahan dari direksi pekerjaan.
o Visual. o Meteran.
o Alat-Alat Tes Tanah
Laboratorium sesuai Spesifikasi.
Metode/Instruksi Kerja Inspeksi
Pekerjaan Tanah
Q/Assurance & Laborat
T.2
Borrow Material
(TES)
T Tiap 500 matau
1000m =Kepadatan dan 5000m=CBR, atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi teknis dan arahan
dari direksi pekerjaan.
o CBR 6%.
o Tebal Hamparan tiap lapis 30 cm.
Kepadatan = 100% MDD.
o Tebal Hamparan tiap
lapis 30 cm.
Kepadatan = 95%
MDD. o atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi
teknis dan arahan dari direksi pekerjaan.
o Alat-Alat Tes Tanah
Laboratorium sesuai Spesifikasi.
o Sand Cone
o AASHTO T-99.
o ASTM D1557 dan Aastm D1556
o atau ditentukan lain
sesuai dengan spesifikasi teknis
Q/Assurance & Laborat
D. I.1.
PERSIAPAN TANAH DASAR (INSPEKSI)
Tiap 100 m atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis dan
arahan dari direksi pekerjaan.
o Tidak boleh kering atau retak.
o Variasi Kerataan
Permukaan Tanah Maksimum 12 mm.
o atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis
dan arahan dari direksi pekerjaan.
o Waterpas/Water Level.
o Meteran.
o Straightedge. o Visual.
Metode/Instruksi Kerja Inspeksi Pekerjaan Tanah
Dasar.
Q/Assurance & Laborat.
Surveyor.
T.1
PERSIAPAN
TANAH DASAR (TES)
Tiap 100 m atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis dan
arahan dari direksi pekerjaan.
o Kepadatan Tanah
95%. ( Kedalaman 20 cm),
o CBR min. 6%. o atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi
teknis dan arahan dari direksi pekerjaan.
Alat-Alat Tes Tanah
Laboratorium sesuai Spesifikasi
o AASHTO T-180.
o AASHTO T-193. o atau ditentukan lain
sesuai dengan spesifikasi teknis
Q/Assurance & Laborat.
Surveyor.
T.1
Spun Pile (INSPEKSI)
Tiap batang / titik
o Tiap Material pancang dari Supplier
o Sesuai gambar kerja
o Alat-alat PDA test o Alat-alat laboratorium
sesuai standard
Inspeksi Kerja Beton
o Q/Assurance & Laborat
o Pelaksana lapangan
I.2
Spun Pile
(TEST)
Tiap batang
o Kuat tekan
karakteristik (sesuai spesifikasi teknis)
o Alat-alat laboratorium
sesuai standard
Sesuai spesifikasi
Quality Assurance & Laborat
T.1
Sheet Pile (INSPEKSI)
Tiap batang
o Tiap Material Sheet
Pile dari Supplier
o Sesuai gambar kerja
o Alat-alat laboratorium
sesuai standard
Inspeksi Kerja Beton
o Q/Assurance & Laborat
o Pelaksana lapangan
I.2
Sheet Pile (TEST)
Tiap batang
o Kuat moment horizontal / momen krek (sesuai spesifikasi
teknis)
o Alat-alat laboratorium sesuai standard
Sesuai spesifikasi
Quality Assurance & Laborat
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Beton
Sesuai standar
persyaratan AASHTO T 126 (ASTM C
192) dan persyaratan lain yang ditentukan dalam dokumen spesifikasi
Kubus / Silinder
AASHTO T 126
(ASTM C 192)
Dan Persyaratan lain yang ditentukan dalam dokumen
spesifikasi
o Q/Assurance & Laborat
Besi Beton
Sesuai Standar
persyaratan : Baja Anyaman sesuai AASHTO M 55
Baja tarik sesuai AASHTO M 31
dan persyaratan lain yang ditentukan dalam
dokumen spesifikasi
Uji tarik/strength
AASHTO M55 dan M31
o Q/Assurance & Laborat
2. Pengendalian kwalitas dan Kuantitas pekerjaan.
- Untuk menjamin terlaksananya pengendalian kwalitas/mutu proyek dipergunakan Sistim Manajemen Mutu Standard ISO yang dimiliki kontraktor
dengan cara antara lain : Membuat Rencana Mutu Proyek.
Membuat Prosedur Kerja.
Membuat Instruksi Kerja Pekerjaan. Membuat Rencana Inspeksi dan Test.
- Untuk menjamin bahwa setiap material yang akan dipergunakan telah memenuhi persyaratan spesifikasi dan setiap proses produksi telah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi dan
setiap hasil akhir dari setiap pekerjaan betul-betul telah memenuhi persyaratan spesifikasi dan gambar, diperlukan suatu Rencana Mutu Proyek (Project Quality Plan) berdasarkan Spesifikasi Teknik.
- Untuk menjamin terlaksananya Sistem Jaminan Mutu maka diperlukan suatu
cara pengendalian mutu yaitu dengan melaksanakan Audit Mutu Internal dan Audit Mutu Eksternal yang dilaksanakan secara periodik selama periode
kontrak.
Tujuan; - Menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan spek. dan gambar kerja tidak
ada perbaikan / pembongkaran yang berakibat mundurnya jadwal pelaksanaan.
- Dengan terkendalinya Material dan Pekerjaan, maka prediksi item pekerjaan
tepat waktu dan akhirnya secara keseluruhan pekerjaan tepat waktu pelaksanaan.
3. Kerjasama dengan pihak Supplier untuk penggunaan Bahan bangunan
dan Sub kontraktor untuk pekerjaan khusus / spesifik Kontraktor akan menjalin kerjasama dengan Sub kontraktor dan Supplier yang
berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi / Owner. Secara
teratur dan periodik, kontraktor akan mengevaluasi hasil kerja dan bahan, dimana hasil evaluasi tersebut menjadi acuan selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung.
Jika hasil Evaluasi pada sub kontraktor dan Supplier tersebut memuaskan (hasil
sesuai spesifikasi teknis), maka kontraktor akan terus menggunakan jasa dari sub kontraktor dan supplier selama proses pelaksanaan, jika tidak maka kontraktor
akan mencari pengganti dengan pihak lain yang berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi / Owner
-
Normalisasi Kali Ciliwung
4. Antisipasi waktu kritis
Untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat
waktu, dengan jadwal waktu pelaksanaan yang telah dijadwalkan, dijabarkan lagi menjadi jadwal 2 (dua) mingguan, mingguan hingga harian.
Monitoring jadwal harian dilaksanakan setiap hari dan selalu di Up Date sesuai pelaksanaan dilapangan, bila terjadi keterlambatan pada hari tersebut maka
keterlambatan tersebut harus dapat digantikan pada hari berikutnya, Misalnya dengan menambah jam kerja atau cara lain sehingga keterlambatan tersebut
dapat dipenuhi.
5.2.2. TAHAP KEGIATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI (URUTAN PEKERJAAN DENGAN GAMBAR)
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN DAN RELOKASI 1.1. Pekerjaan Testing-Testing Pra Pekerjaan
- Test Sondir (12 Meter) - Test dengan Bor Mesin (20 meter)
Penyelidikan Tanah (Pengeboran tanah, termasuk SPT dan Laporan). Maksud:
- Untuk mengetahui karekteristik tanah pada lokasi Rencana konstruksi dan Pelaksanan Pekerjaan yang tepat.
Penyelidikan Tanah meliputi;
- Hand Boring
- Sondir (DCPT) - Coring
Pelaksanaan:
Pengujian tanah akan dilakukan oleh badan independen (tenaga dan Peralatan) yang disetujui
oleh Owner dan Konsultan Pengawas (Pihak universitas, laboratorium PU atau badan lainnya) atau ditentukan lain sesuai tender dokumen
1. Hand Borring
Peralatan yang digunakan :
- Mata bor tanah - Stang Bor Per 1m
- Pemutar dan T konektor Metode pemboran ini adalah metode untuk mendapatkan keadaan bawah pernukaan tanah
dengan cara mengebor, dioperasikan dengan tenaga manusia yaitu dengan cara memutar mata bor tanah dengan menggunakan rod (pipa bor) yang terbatas hingga maksimum
kedalaman 6 m sampai 10 m, atau dalam proyek ini pekerjaan sampai kedalaman 12 m
Hasil yang diperoleh :
- Stratifikasi tanah dengan hasil tanah yang terambil - Sampel tanah Disturbed
2. Sondir (DCPT) SONDIR atau DCPT alias Tes Penusukkan Kerucut Londo Sondir atau nama lainnya Ducth
Cone Penetration Test atau Cone Penetration Test adalah metode pengetesan tanah dengan menggunakan cone pada ujung alat ini. Besarnya cone yang digunakan dapat diubah-ubah
tergantung kebutuhannya atau jenis tanah tersebut.
Dari uji ini dapat didapat 3 data yaitu,
1) Cone Resistance (qc) 2) Friction (fc)
3) Total Friction (Tfc)
-
Normalisasi Kali Ciliwung
3. Coring
Pekerjaan pemboran inti dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh data geologi teknik
bawah permukaan tanah (insitu testing) yang akan digunakan untuk analisa geologiteknik dengan melalui pengujian lapangan dan laboratorium.
Pada setiap pemboran inti diusahakan agar perolehan contoh inti tanah (Core recovery)
mencapai 100%. Core Recovery itu sendiri artinya adalah presentasi tanah/batuan yang
diperoleh selama proses pengeboran. Urutan stratigrafi tanah yang diperoleh sangat tergantung dari core recovery-nya.
Pengeboran pada setiap lokasi akan dilaksanakan dengan distribusi dan kedalaman yang
disesuaikan dengan kondisi geologi tekniknya. Tetapi jika dibutuhkan pengeboran dapat dilakukan lebih dalam lagi bila terjadi keraguan pengambilan sampel, misalnya terjadinya
ketidakseragaman jenis tanah. Pengambilan contoh inti pemboran dilakukan dengan peralatan
tabung penginti single, double ataupun triple core barrel, tergantung kebutuhannya. Yang membedakannya adalah tabung pelapis luarnya saja, contohnya pada pengambilan
tanah, tanah pada bagian tengah core barrel tidak akan terganggu (undisturbed) sedangkan pada bagian pinggiran core barrelnya akan terjadi disturbed sample. Mata bor yang digunakan
juga tergantung pada kondisi tanah yang akan dibor. Untuk type soil akan digunakan mata
bor Tungsten atau Steel Bit dan untuk type batuan digunakan Diamond Bit.
4. Pekerjaan Sondir termasuk Laporan / Test dengan Bor Mesin (20 meter) Assumsi;
1. Pekerjaan dilakukan dengan alat berat ( mekanik), alat laboratorium dan tenaga manusia 2. Lokasi pekerjaan : Sesuai dengan petunjuk direksi Lapangan /Pimpro
Uraian Tujuan ;
Sondir dilakukan untuk mengetahui data tanah. Dari data tersebut dan dengan mempertimbangkan beban rencana dapat ditentukan jumlah kebutuhan tiang (Typer, panjang
dan jumlahnya).
Pelaksanaan ;
- Penentuan lokasi Sondir dengan persetujuan direksi/pimpro
- Pelaksanaan sondir berat akan dilakukan hingga kedalaman 30 50 m atau sesuai petunjuk Pimpro (dalam proyek ini kedalaman yag diminta adalah 20 meter).
- Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja untuk pekerjaan sondir berat
- Pembobokan / pembongkaran perkerasan existing pada lokasi pile cap
- Pemboran hingga kedalaman > 30 m atau sesuai petunjuk Pimpro / direksi dengan pengujian SPT tiap interval 5 m dan dibuat laporan sesuai format yang disetujui Pimpro
dan digambar pada suatu kertas grafik yang menunjukan hubungan antara kedalaman dan nilai conus dan JHP (Jumlah Hambatan Pelekat).
-
Normalisasi Kali Ciliwung
1.2. Pembersihan Semak Belukar dan Pemotongan Pohon Dia.
-
Normalisasi Kali Ciliwung
1.3. Pembongkaran Bangunan Lama
- Pekerjaan dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan
- Jenis pekerjaan Pemngkaran Bangunan Lama
Acuan; - Pembongkaran Bangunan yaitu Pembongkaran dan penghancuran semua kawasan tempat
rumah, jalan, saluran. Untuk pekerjaan bongkaran bangunan lama dilaksanakan dengan
menggunakan excavator untuk meruntuhkan bangunan kemudian didorong dengan menggunakan bulldozer untuk dikumpulkan pada satu lokasi yang mempermudah untuk
mengangkut dengan menggunakan dump truck dan kemudian dibuang sesuai persetujuan Direksi.
pekerjaan bongkaran bangunan lama dilaksanakan
dengan menggunakan excavator untuk meruntuhkan bangunan
kemudian didorong dengan menggunakan bulldozer untuk dikumpulkan pada satu lokasi yang
mempermudah untuk mengangkut dengan menggunakan dump truck dan kemudian dibuang
sesuai persetujuan Direksi.
Loading dapat menggunakan Excavator ataupun
dengan Wheel Loader
1.4. Penebangan Pohon dan Pendongkelan Tanggul > 20 cm
- Penebangan pohon Pohon-pohon yang tidak dipertahankan kelangsungan hidupnya harus ditebang hingga akar-
akarnya atau ditebang hingga dekat dengan permukaan tanah, dan harus di pindahkan dari lokasi pekerjaan bersama semua bahan yang timbul dari pohon tersebut. Adapun penggunaan
peralatan untuk pekerjaan ini adalah chain saw untuk penebangan pohon dan apabila
diperlukan dibantu dengan penggunaan alat Excavator, Bulldozer.
- Pendongkelan tanggul (Grubbing) Pekerjaan pendongkelan (grubbing) dilaksanakan setelah pekerjaan pembersihan pada seluruh kawasan selesai. Sisa-sisa pohon besar (agak besar) terletak dibawah tanah dari pohon yang
tidak bisa dibersihkan dengan alat-alat untuk pembersihan harus didongkel (grubbing) dengan cara digali atau ditarik dengan bulldozer yang dilengkapi dengan rantai besi. Hasil grubbing
akan dibakar atau ditumpuk disuatu tempat atas petunjuk direksi.
-
Normalisasi Kali Ciliwung
1.5. Relokasi Utilitas
Pekerjaan adalah;
- Relokasi Utilitas PDAM - Relokasi Utilitas PLN
- Relokasi Utilitas GAS - Relokasi Utilitas Telekomunikasi
Assumsi : 1. Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia ) dan alat Bantu
2. Lokasi pekerjaan : material/bahan yang dipindah/direlokasi
Uraian ; 1. Koordinasi dengan Pihak Pemilik Itilitas
2. Penentuan material yang akan direlokasi.
3. Untuk rencana lokasi pekerjaan yang diperkirakan terdapat Utilitas kabel, dilaksanakan test pit di lokasi yang ditentukan.
4. Pekerjaan penyediaan tempat lokasi relokasi (galian dsb) 5. Pembongkaran material dari tempat lokasi exsisting dengan menggunakan tenaga manusia dan
alat bantu.
6. Material di angkut dan ditempatkan Langsung di pasang di tempat relokasi / pada lokasi penampungan sementara yang disediakan. Selama disimpan, material dijaga agar tidak rusak
dari kegiatan proyek yang sedang berlangsung. 7. Pemasangan material pada tempat/lokasi baru yang telah ditentukan dalam gambar rencana
dan telah disetujui oleh direksi. Pemasangan ini mengikuti schedule pelaksanaan pekerjaan yang ada.
8. Pelaksanaan pemasangan material seperti pekerjaan pemasangan pada material baru, tapi
material yang dipakai adalah material existing yang telah ada .
-
Normalisasi Kali Ciliwung
2. PEKERJAAN TANAH Pekerjaan Tanah untuk pekerjaan Pendahuluan sebelum Pekerjaan Konstruksi / Struktur
Dilaksanakan
Typical Cross Section sesuai tender Dokumen
Type 1;
- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi pekerjaan
- Pekerjaan
Pemancangan Sheet
Pile dan Tiang Pancang
- Pekerjaan berikutnya sesuai tender dokumen
Type 2;
- Pekerjaan Pembersihan dan kupasan lokasi
pekerjaan
- Pekerjaan Timbunan tanah sampai elevasi
rencana
- Pekerjaan
Pemancangan Sheet Pile dan Tiang Pancang
via Timbunan tanah
sesuai gambar kerja
Ket;
= Lokasi Galian tanah / Kupasan sebelum pekerjaan Sheet Pile dan Back Pile dilaksanakan
= Lokasi Timbunan Tanah dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pekerjaan Sheet Pile dan Back
Pile dilaksanakan
-
Normalisasi Kali Ciliwung
2.1. Stripping
Peralatan:
- Bulldozer Stripping - Wheel Loader Loading - Dump Truck hauling & Dumping ke disposal area /
lokasi pembuangan
Stripping / Kosrekan
- Pengupasan lapisan top soil (stripping) Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi
pekerjaan yang telah ditentukan. Stripping dilakukan dengan kedalam
minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-pohon
dibongkar sampai keakar-akarnya,
kemudian bekas akar diisi dengan tanah kemudian dipadatkan.
2.2. Timbunan
2.2.1. Timbunan tanah Setempat 2.2.2. Timbunan tanah dari Luar
Pengadaan Material Timbunan
Timbunan tanah Setempat Pengadaan Material di Lokasi Galian yang telah ditentukan
Peralatan: Excavator dan Dump Truck
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Timbunan tanah dari Luar Material on Quarry / Borrow Pit Area
Equipment; - Wheel Loader
- Dump truck - Motor Grader
- Vibratory Roller
- Water Tank Truck - Tools
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Penghamparan dan Pemadatan Timbunan Pekerjaan Timbunan dilakukan Layer per layer dengan ketebalan layer sesuai yang dipersyaratkan
Penghamparan
Penghamparan
Pemadatan
Penyiraman air jika kadar air tidak sesuai dengan
yang dipersyaratkan
Pemadatan dengan alat Vibro Roller
dipasang profil untuk penimbunan (patok-2 dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)
Penghamparan dilaksanakan layer perlayer dengan
ketebalan maksimum 20 cm dan tidak boleh kurang
dari 10 cm
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Pada kondisi Tertentu, dimana penghamparan Awal tidak dapat dilakukan oleh Motor Grader, Maka
penghamparan awal dapat dilakukan dengan bantuan Bulldozer
Penghamparan dengan Bulldozer
Dilanjutkan Penghamparan dengan Motor Grader
Proses Penimbunan dan Pemadatan 1. Material dihampar dengan metode layer perlayer dengan ketebalan tiap layernya sama.
2. Timbunan dengan elevasi , corss section dan kelandaian sesuai gambar kerja. Sebelum dilaksanakan
penimbunan daerah / area yang akan dilaksanakan telah dipasang profil untuk penimbunan (patok-2
dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)
3. Penghamparan dilakukan dari pinggir timbunan terus kearah sumbu timbunan dan dari arah rendah menuju arah yang lebih tinggi
4. Penghamparan dilakukan dengan tebal padat penghamparan maksimal 20 cm atau Timbunan
dihampar dalam lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan
tebal padat kurang dari 10 cm
Arah pemadatan pada jalan lurus (dari tepi ke tengah)
As Jalan
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Perapihan dengan Excavator (trimming) Dari sisi bawah tanggul
- Kelebihan timbunan pada kedua lereng akan
dibuang (Timming) dengan bulldozer / excavator - Bidang / permukaan timbunan tanggul diratakan
sehingga membentuk profil seperti gambar
rencana. - Bentuk akhir tanggul mempunyai toleransi 0,05
m untuk tinggi dan 0,1 untuk lebarnya - Pekerjaan Triming juga digunakan sebagai persiapan
pekerjaan Treatment selanjutnya
Dari sisi bawah tanggul
2.3. Galian Alur Sungai
Pekerjaan Tanah untuk pekerjaan Pendahuluan sebelum Pekerjaan Konstruksi / Struktur
Dilaksanakan Typical Cross Section sesuai tender Dokumen
- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi pekerjaan
- Pekerjaan Galian Alur
Sungai Sampai elevasi
rencana Caping Beam / Pile Cap
- Pekerjaan berikutnya sesuai tender dokumen
Galian dengan Excavator untuk lokasi yang memungkinkan pekerjaan dapat dilakukan dengan alat berat
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Handling Material
Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan diratakan. Pada saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam
perjalanan tidak ada cairan yang tercecer di jalan
Perataan excavated material pada alokasi disposal area
-
Normalisasi Kali Ciliwung
PEKERJAAN KONSTRUKSI
3. PEKERJAAN TURAP BETON
3.1. Pekerjaan Turap Beton - Pengadaan SP Type FPC320 C500
- Pemancangan SP Type FPC320 C500 - Pemancangan dengan Ponton
- Pemancangan dengan Preboring
Ilustrasi Pekerjaan di lapangan:
1. Pengadaan dan Pemancangan
Pengadaan dan Transportasi Material Sheet
Pile
-
Normalisasi Kali Ciliwung
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Gambar diatas hanya sebagai ilustrasi pekerjaan Sheet Pile Beton. Adapun Type Sheet Pile (Corrugated atau Flat) sesuai dengan gambar kerja dan BQ untuk proyek dimaksud
Pada Lokasi tertentu, sesuai dengan kondisi di lapangan, Pekerjaan Pemacangan dapat dilakukan dengan Pekerjaan:
- Pemancangan dengan Ponton
- Pemancangan dilakukan
pada lokasi dimana
Pemacangan
lewat darat tidak dapat dikerjakan hanya bisa lewat
kali/sungai
- Pemancangan dengan Preboring
Pekerjaan pada lokasi tertentu yang diassumsikan terdapat lapisan tanah keras Setelah dapat menembus lapisan tanah keras, pekerjaan pemancangan dilanjutkan kembali
- Pekerjaan dikerjakan pada
saat ketemu lapisan tanah keras
- Preboring berakhir setelah menembus lapisan tanah yang telah ditentukan ,
kemudian auger flight diangkat .
- Selanjutnya di mulai pemancangan dengan Vibro Hammer
-
Normalisasi Kali Ciliwung
3.2. Pekerjaan Back Pile
- Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B
- Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B
Pengadaan Material - Material dari Supplier di pruduksi
dengan dimensi, kekuatan dan bentuk sesuai pemesanaan dari kontraktor (mengacu pada spesifikasi teknis)
- Material dibawa ke lokasi pekerjaan, selanjutnya di letakkan pada stock pile kontraktor
Pemancangan
Sesuai Ketentuan Spesifikasi teknis; - Tiang pancang harus sesuai dengan prinsip-prinsip dasar standar yang berlaku di Indonesia (PBI
1971) dan atau standar yang lain seperti JIS atau BritishStandard Code.
- Tiang pancang dipancang dengan metode Palu Gravitasi atau Palu Diesel.
Pekerjaan Tiang pancang di darat Peralatan;
1. Crane with Pile Hammer 2. Alat bantu Pemancangan pertama dengan
Tiang Pertama setelah ditentukan titik vertical dan Horizontal
Tiang pancang ke 2 disambung dengan tiang pancang pertama sesuai dengan shop drawing dan instruksi dari engineer
Pemancangan dilaksanakan sampai
didapat Final set (S) yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis
Pemancangan dpt menggunakan Pile Follower jika tiang pancang terakhir tdk mencapai elevasi rencana
-
Normalisasi Kali Ciliwung
DETAIL CUT TOP PILE
Pemecahan Kepala Tiang Pancang
Pemotongan tiang pancang dapat dilakukan setelah dilakukan test pada titik-titik yang
mewakili dan hasil kuat dukung ijin yang
diperoleh telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
Pemotongan Tiang Pancang diawali dengan melakukan pemotongan elevasi top kepala
tiang dengan menggunakan gerinda potong
yang dimaksudkan untuk menunjukkan batas potongan agar pembobokan rapi tidak
melewati batas potongan. Diatas batas potongan tersebut pembobokan
tiang dilakukan secara manual (Godam, Betel
dsb) hingga batas besi tulangan yang harus masuk ke poer .
Kemudian besi dipotong menggunakan gergaji besi dan sisa tiang dibuang ke disposal area.
Untuk tiang pancang baja, pemotongan dapat menggunakan Mesin Las.
3.3. Pekerjaan Balok Penghubung
- Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2"
- Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter
Untuk Ground Anchor, Pekerjaan pada lokasi Steel Sheet Pile sesuai gambar kerja
Tahapan Pekerjaan Strand
1.Pembobokan / Lubang pada Pile dan Sheet Pile
2.Pemasangan Kabel Strand beserta Asesoriesnya (Klem, Beji dan Pembungkus Pipa HDPE)
-
Normalisasi Kali Ciliwung
3.Pembungkus Pipa HDPE
4.Pematian kabel Strand dengan baji dan dikuti dengan Klem
5.Pemasukan ke lobang ujung Kabel Strand yang telah diikat dengan Baji dan Klem atau ditentukan lain
sesuai gambar kerja
6.Penutupan Lubang dengan Mortar
7.
Penarikan dan Pematian Kabel strand
pada sisi lainnya walling peng-Angkuran UNP 200.90.8
dengan panjang walling 1.00 m.
gambar disamping hanya sebagai Ilustrasi Pekerjaan Pematian pada sisi wall dengan klem dan baji. Untuk konstruksi sebenarnya sesuai dengan gambar kerja
8. Dilanjutkan dengan Pekerjaan Caping Beam
-
Normalisasi Kali Ciliwung
3.4. Pekerjaan Pile Cap (Caping Beam)
- Penulangan Ulir
- Bekisting Multiplek 9 mm - Beton Ready Mix K.225
Penulangan Ulir
-
Normalisasi Kali Ciliwung
- Perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran
panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat
suhu dingin (sesuai dengan prosedur ACI 315).
- Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan
kawat bendrat - Pemasangan baja tulangan di dalam konstruksi beton cor
dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut;
3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya kebakaran
7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai
yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan
dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton ditempatkan langsung di atas tanah atau
batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.
Untuk beton yang terendam/tertanam atau terekspos
langsung dengan cuaca tanah tetapi masih dapat diamati
untuk pemeriksaan, dipasang sesuai dengan table dibawah ini
Bekisting Multiplek 9 mm
Uraian : - Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk beton biasa dan 18mm untuk beton
ekspos atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis sebagai bentuk dan
balok kayu sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak / Vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat
celah/bocor. - Lokasi yang tinggi, bekisting dibantu dengan Scafollding / Perancah)
-
Normalisasi Kali Ciliwung
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Beton Ready Mix K.225
- Pengecoran dengan Beton
Ready Mix dengan mutu
beton sesuai yang dipersyaratkan
- Pemadatan dengan
Menggunakan Concrete Vibrator
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Beton Ready Mix
Peralatan: - Batching Plant + Truck Mixer
- Alat bantu lainnya
Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang
baik
- Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air
- Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang
berkualitas dan lemah
- Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk
- Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir
secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas
- Gunakan selalu kerikil yang bersih
Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran. Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku
dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat.
Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang
diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika
diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh truck mixer, penuangan beton dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton
pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi
kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan
semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Kondisi Khusus - Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus
(concrete admixture) pada material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Pekerjaan Caping
Beam / Pile - Pembesian
- Bekisting
- Pengecoran dengan mutu beton sesuai
yang dipersyaratkan
FINISH
Dilanjutkan pekerjaan
Lainnya Sesuai Gambar Kerja
Pada Lokasi back Pile, Pekerjaan Caping Beam / Pile Cap dilaksanakan dengan tahapan sama seperti
pekerjaan Caping Beam pada lokasi sheet pile beton seperti
Pada Lokasi Tertentu, pada
pekerjaan Turap, diperlukan Kisdam/Dewatering (Dinding
Penahan Tebing). Pekerjaan Kisdam diassumsikan
dengan menggunakan Sand bad / Karung pasir
Sand Bag Turap
-
Normalisasi Kali Ciliwung
- Pengadaan Steel Sheet Pile
- Pemancangan Steel Sheet Pile
- Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter
Pengadaan dan Transportasi Material Sheet Pile
- Pemancangan Steel Sheet Pile
dengan Vibro Hammer
-
Normalisasi Kali Ciliwung
- Pekerjaan Galian sampai
elevasi yang memungkinkan
alat drilling dapat bermanuver
- Pelubangan Steel Pile
- Pengeboran dengan Drilling
machine
-
Normalisasi Kali Ciliwung
1. Drilling / Pengeboran Lubang Anchor
Jenis pengeboran yang digunakan pada proyek ini adalah rotary drilling,/ Rock Drill breaker. Kotoran atau Lumpur hasil pengeboran dari lubang bor dengan menyemprotkan air ke dalam lubang bor.
Diameter pengeboran dan kedalaman sesuai gambar kerja dengan
kemiringan sudut sesuai Gambar kerja.
1. Pemasukan Pipa Groting Ke
Lokasi Lubang Anchor
2. Pemasangan Anchor
Pemasangan Anchor
Ujung salah satu anchor fixed (mati) dan ujung lainnya bebas (sesuai
gambar kerja
( 4 meter untuk penempatan bond length dan 4.5 cm free length berisi
kabel angkur dengan jumlah dan
diameter sesuai gambar kerja )
Stressing Anchor
Foto diatas hanya sebagai Ilustrasi Tahapan Pekerjaan Ground Anchor . Adapun pada pelaksanaan, pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan dimensi, ukuran sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi
teknis.
-
Normalisasi Kali Ciliwung
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Pekerjaan Steel Pile Dan Anchor selesai, dilanjutkan dengan Pekerjaan Lantai Kerja, Pembesian dan Pengecoran Pile Cap
Pekerjaan Caping
Beam - Pembesian
- Bekisting
- Pengecoran dengan mutu beton sesuai
yang dipersyaratkan
FINISH
Dilanjutkan pekerjaan Lainnya sesuai Tender
Dokumen
-
Normalisasi Kali Ciliwung
- Perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran
panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat
suhu dingin (sesuai dengan prosedur ACI 315).
- Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan
kawat bendrat - Pemasangan baja tulangan di dalam konstruksi beton cor
dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut;
3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya kebakaran
7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai
yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan
dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton ditempatkan langsung di atas tanah atau
batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.
Untuk beton yang terendam/tertanam atau terekspos langsung dengan cuaca tanah tetapi masih dapat diamati
untuk pemeriksaan, dipasang sesuai dengan table dibawah
ini
Bekisting Multiplek 9 mm
Uraian :
- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk
beton biasa dan 18mm untuk beton ekspos atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
sebagai bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang
proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk
ketika proses pengecoran berlangsung. - Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak /
Vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau
unting-unting - Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun
multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat celah/bocor.
-
Normalisasi Kali Ciliwung
Beton Ready Mix
Peralatan: - Batching Plant + Truck Mixer
- Alat bantu lainnya
Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang
baik
- Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air
- Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang
berkualitas dan lemah
- Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk
- Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir
secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas
- Gunakan selalu kerikil yang bersih
Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran. Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku
dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat.
Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang
diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika
diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh truck mixer, penuangan beton dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton
pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segrega