metode ilmiah

14
Metode Ilmiah Metode Ilmiah adalah suatu prosedur yang berupa langkah-langkah kerja yang disusun secara sistematis dengan menggunakan logika yang digunakan untuk mencari jawaban tentang suatu kebenaran ilmiah. Kata metode sendiri berasal dari bahasa Yunani, meta yang berarti sesudah dan hedos yang berarti jalan. Agar dalam melakukan pekerjaan bisa benar-benar sistematis, maka metode ilmiah harus memiliki pola kerja, prosedur, dan langkah-langkah tertentu. Adapun langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut: Menentukan dan merumuskan masalah Mengumpulkan data dan informasi tentang masalah yang akan dipecahkan Mengajukan hipotesis Melakukan eksperimen Menarik Kesimpulan A. Menentukan dan Merumuskan Masalah Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah menentukan masalah yang akan dipecahkan, dan untuk menemukan masalah kita perlu membuat pertanyaan. Masalah sendiri adalah segala sesuatu yang harus dipecahkan secara pasti dan benar. B. Mengumpulkan Data dan Informasi Setelah menemukan masalah apa yang akan dipecahkan, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang ditentukan sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara membaca buku membaca laporan hasil penelitian orang lain, atau bisa juga dengan melakukan wawancara dengan orang yang sudah ahli dalam masalah tersebut. C. Mengajukan Hipotesis Hipotesis adalah dugaan atau prediksi sementara terhadap masalah yang telah diperoleh sebelumnya. Kebenaran dari hipotesis yang diajukan ini belum pasti, jadi harus dilakukan pengujian dan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut. D. Melakukan Eksperimen

Upload: angeline-tancherla

Post on 26-Dec-2015

60 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Ilmiah

Metode IlmiahMetode Ilmiah adalah suatu prosedur yang berupa langkah-langkah kerja yang disusun secara sistematis dengan menggunakan logika yang digunakan untuk mencari jawaban tentang suatu kebenaran ilmiah. Kata metode sendiri berasal dari bahasa Yunani, meta yang berarti sesudah dan hedos yang berarti jalan. Agar dalam melakukan pekerjaan bisa benar-benar sistematis, maka metode ilmiah harus memiliki pola kerja, prosedur, dan langkah-langkah tertentu.

Adapun langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut:

Menentukan dan merumuskan masalah Mengumpulkan data dan informasi tentang masalah yang akan dipecahkan Mengajukan hipotesis Melakukan eksperimen Menarik Kesimpulan

A. Menentukan dan Merumuskan Masalah Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah menentukan masalah yang akan dipecahkan, dan untuk menemukan masalah kita perlu membuat pertanyaan. Masalah sendiri adalah segala sesuatu yang harus dipecahkan secara pasti dan benar.

B. Mengumpulkan Data dan Informasi Setelah menemukan masalah apa yang akan dipecahkan, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang ditentukan sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara membaca buku membaca laporan hasil penelitian orang lain, atau bisa juga dengan melakukan wawancara dengan orang yang sudah ahli dalam masalah tersebut.

C. Mengajukan Hipotesis Hipotesis adalah dugaan atau prediksi sementara terhadap masalah yang telah diperoleh sebelumnya. Kebenaran dari hipotesis yang diajukan ini belum pasti, jadi harus dilakukan pengujian dan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.

D. Melakukan Eksperimen Eksperimen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang telah disampaikan sebelumnya. Tujuan dari eksperimen adalah untuk membuktikan hipotesis yang didukung oleh bukti yang nyata. Dan kadang, untuk mendapatkan hasil yang pasti, eksperimen bisa dilakukan lebih dari satu kali.

E. Menarik Kesimpulan Kesimpulan adalah hasil akhir yang diperoleh setelah melewati serangkaian metode-metode ilmiah diatas. Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil eksperimen. Kesimpulan bisa sesuai (menerima) hipotesis, namun bisa juga tidak sesuai (menolak) hipotesis.

Page 2: Metode Ilmiah

Setelah kesimpulan diambil, maka langkah terakhir setelah melakukan metode ilmiah adalah membuat laporan berupa karya tulis ilmiah atau yang lainnya tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ilmiah yang telah dilakukan lalu melakukan pubikasi.

Keselamatan Dan Kesehatan Dalam Laboratorium

a) Hal-Hal Mendasar Pra-KerjaHal-hal mendasar yang perlu diperhatikan sebagai persiapan kerjaadalah:1. Adanya kesepakatan (kontrak) tentang keselamatan bersama antara guru, siswa dan bila memungkinkan orang tua. Dalam hal ini,upayakan keterlibatan siswa dalam menyusun atau membuat aturan, prosedur, dan rencana tindakan darurat.2. Sosialisasi prosedur keselamatan dan kebijakan regulasi lainnya melalui model atau poster.3. Mengenal baik keberadaan sistem keamanan dan keselamatan kerja di sekolah, seperti jalur evakuasi/penyelamatan, letak pemadam api/kebakaran, instalasi air, dll.4. Pengetahuan keberadaan tempat-tempat perlindungan, catatan atau peringatan penting, termasuk kontak darurat (polisi, RS, dokter, pemadam kebakaran, dll).5. Pastikan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan praktik di laboratorium terlindungi dari risiko kecelakaan, seperti panas, bahan kimia, proyektil logam, debu alergik, parasit, dll, denganmengenakan pakaian dan alat pelindung.6. Perhitungkan ukuran atau jumlah siswa (dalam kelompok) yang terlibat dalam aktivitas laboratorium secara proporsional. Hal ini juga perlu mempertimbangkan kapasitas ruang laboratorium dan sarana pendukung seperti meja, kursi atau alat-alat lab.7. Pastikan ada larangan untuk tidak makan dan minum di dalam laboratorium (terlebih ketika kegiatan pengamatan, percobaan atau investigasi sedang berlangsung).8. Jangan menyimpan bahan-bahan kimia dan biologis (termasuk spesimen) di dalam lemari penyimpan (lemari es) yang sama dengan penyimpan makanan.9. Pastikan siswa memahami larangan minum menggunakan gelas/plastik yang digunakan untuk kegiatan.10. Beri label (penanda) peralatan-peralatan dan bahan-bahan kimia, termasuk informasi tentang kandungan dan risiko-risikonya.11. Simpan bahan-bahan kimia di tempat yang sesuai.12. Pastikan siswa memahami bahwa bahan-bahan kimia tidak bisa/boleh dicampur hanya untuk bersenang-senang. Hal serupa juga berlaku untuk perangkat listrik atau yang menggunakan aliran listrik.13. Hati-hati dalam penggunaan ekstensi kabel. Upayakan untuk tidak menggunakannya.14. Pahami risiko bahaya baik dari bahan atau perangkat sebelum memulai aktivitas. Guru hendaknya melakukan preparasi sebelum siswa melaksanakan kegiatan laboratorium. Selain itu, juga lakukan pemeriksaan petunjuk keamanan kimia atau toksisitas.15. Pastikan alat-alat dan perangkat laboratorium dalam keadaan baik sebelum digunakan.16. Pastikan ketersediaan perangkat pertolongan pertama (P3K) untuk penanganan awal darurat.17. Upayakan memeriksa kesehatan atau identifikasi kelainan kesehatan, seperti alergi, epilepsi, dll.18. Perhatikan pakaian dan penampilan, seperti rambut panjang, sepatu atau sandal, dan pakaian. Selain itu, pergunakan alat-alat pelindung tubuh.19. Pahami dan coba prosedur atau prinsip kerja berbagai alat, termasuk pengetahuan tentang kandungan zat bahan dan penanganannya.

b) Hal-Hal Pencegahan Kecelakaan saat Kerja

Page 3: Metode Ilmiah

1. Awasi siswa dengan seksama selama kegiatan laboratorium. Strategi atau pendekatan pola pengawasan bisa diatur dalam kesepakatan atau kontrak belajar. Upayakan pendekatan yang dilakukan utamanya melalui pendekatan psiko-emosional.2. Pastikan bahwa siswa telah membaca dan memahami prosedur kerja kegiatan/percobaan yang harus dilakukan.3. Pastikan bahwa tangan siswa dan bagian tubuh lainnya dalam keadaan kering sebelum menyambungkan perangkat berlistrik.4. Cegah kontaminasi dengan tidak mengembalikan sisa bahan kimia ke dalam tempat semula.5. Pastikan limbah atau sampah, khususnya limbah B3, terbuang dengan aman sesuai klasifikasinya.6. Penanganan segera segala bentuk kecelakaan.7. Matikan gas dan peralatan listrik lainnya setelah selesai kegiatan.8. Pastikan segera mencuci tangan atau bagian tubuh yang lain setelah kegiatan selesai.9. Ingatkan siswa untuk mengembalikan kondisi lab dalam keadaan bersih dan nyaman kembali.10. Pastikan semua manajemen kerja laboratorium diselesaikan secara baik, termasuk kebutuhan higien laboratorium dan diri siswa.

c) Penanganan/Pertolongan Pertama Kecelakaan KerjaPertolongan pertama (First Aid) merupakan upaya penanganan segera terhadap kecelakaan untuk mencegah risiko bahaya yang lebih parah/besar, baik fisik maupun mental, terhadap si korban melalui tindakan medis mendasar. Pada dasarnya tindakan medis dasar ini bisa diupayakan untuk dilakukan oleh orang awam. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memberi tindakan pertolongan pertama adalah:1) Bersiap tenang, tidak panik, dan berpikir jernih untuk menciptakan kondisi tenang dan nyaman bagi korban dan orang lain.2) Melakukan identifikasi bahaya dan seleksi penanganan secara jernih melalui analisis gejala-gejala yang ada serta jenis obat atau penanganan yang tepat.3) Memberikan bantuan penanganan sesegera mungkin secara tepat dan representatif termasuk menghubungi tenaga medis yang lebih berkompeten untuk penanganan yang lebih baik, atau segeramengirimkan korban ke rumah sakit.

Secara spesifik, tindakan penanganan terhadap kecelakaan dapat dilakukan untuk kasus-kasus kontaminasi bahan kimia, kebakaran, dan luka atau infeksi.1) Kontaminasi bahan kimia, pada mata atau kulit.Segera basuh mata dengan air jernih yang mengalir, minimal 15 menit atau sampai gejala risiko berkurang. Jangan gunakan obat yang tidak diyakini pengaruh klinisnya, sampai tenaga medikmenangani.2) Kebakaran yang mengenai kulit. Bila minor, basuh dengan kapas basah dan beri krim pelembab pencegah iritasi. Bila mayor, jangan basuh dengan air, tetapi langsung lilit dengan kasa kering, dan upayakan korban tetap dalam keadaan hangat untuk menghindari syok. Bila kebakaran terjadi pada baju kerja atau material lain, segera padamkan api dengan kain/selimut basah, busa pemadam, atau air pancuran.3) Luka atau infeksi. Bila luka minor dan darah mengucur, gunakan sarung tangan non-alergenik untuk mengendalikan pendarahan. Sekiranya ada luka yang terbuka, bersihkan dengan alkohol dan tutup dengan krim dan perban.

Page 4: Metode Ilmiah

Karya Tulis Ilmiah Tentang Penelitian Perubahan-Perubahan Fisik pada Tanaman Umbi Lapis

(Bawang Merah)Disusun Oleh :

- Alvin- Angeline T

- Emilda- Vidiana K

- Yapw Kelas SMA X MIA B

Tahun Ajaran 2014/2015

AbstraksiPenelitian tentang “Pertumbuhan Bawang Merah” ini dilakukan untuk membuktikan bahwa bawang bisa tumbuh dengan sempurna. Penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti 2 bawang merah dalam satu minggu. Penelitian dari hari pertama diawali dengan menanam 2 bawang merah di dua gelas plastik. Bawang merah pada gelas plastik pertama diberi air secukupnya, dan bawang merah pada gelas plastik kedua diberi air yang banyak. Dihari pertama belum ada perubahan. Tetapi di hari kedua, bawang merah pada gelas plastik pertama sudah muncul daun kecil dan akar serabut, di hari keempat mulai tumbuh besar dan berakar serabut. Demikian dengan hari seterusnya ada pertumbuhan sedikit demi sedikit. Dan hari ke tujuh daunnya sudah tumbuh lebat. Rata-rata pertumbuhan tinggi daun adalah 1,13 cm.

DAFTAR ISIPENDAHULUAN MATERI

A. Metode IlmiahB. Langkah-Langkah Metode Ilmiah C. Keselamatan dan Kesehatan dalam Laboratorium

Bab I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Rumusan Masalah dan Batasan MasalahC. Tujuan PenulisanD. Manfaat Penulisan

Bab II PEMBAHASAN MASALAHA. Pengertian Tanaman Bawang MerahB. Kegunaan dan Kekurangan Bawang Merah

Bab III Metode Penelitian A. Tempat dan Tanggal PenelitianB. Metode Penelitian

Page 5: Metode Ilmiah

C. Alat dan Bahan PenelitianD. Cara Kerja PenelitianBab IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian Pertumbuhan Bawang B. Pembahasan Hasil Penelitian

Bab V PenutupA. SimpulanB. Saran

* Gambar Penelitian

Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bawang merah merupakan salah satu tanaman dan tumbuhan berjenis umbi lapis. Bawang merah banyak digunakan sebagai bumbu berbagai macam masakan di Asia Tenggara maupun di dunia. Namun, ada kegunaan lain yang ada dari bawang merah yaitu sebagai obat tradisional karena mengandunug banyak antiseptik dan senyawa ailin.Pada zaman dahulu sampai sekarang, bawang merah merupakan hal yang wajib hadir sebagai bumbu penyedap masakan. Namun, disamping kegunaannya yang banyak sekali, bawang merah mempunyai kekurangan yaitu, membuat manusia yang memakannya berlebihan mempunyai bau badan yang berlebihan pula. Berdasarkan uraian diatas, bawangmerah merupakan suatu tumbuhan yang berperan penting untuk manusia. Maka dari itu kami tertarik untuk menyusun karya tulis dan mengambil topik dari tanaman bawang merah ini.

B. Rumusan Masalah dan Batasan MasalahObjek Penelitian: Bawang MerahVariabel Bebas : AirVariabel Terikat : Pertumbuhan Bawang MerahRumusan Masalah : Adakah pengaruh air terhadap pertumbuhan bawang merah?

C. Tujuan PenulisanDalam penulisan karya tulis ini, penyusun memiliki beberapa tujuan, antara lain:- Untuk melengkapi tugas kami dalam pelajaran Biologi tahun ajaran 2014/2015- Untuk mengembangkan bakat dan kompetensi siswa dalam menyusun karya tulis- Untuk mengetahui kegunaan serta kekurangan tanaman bawang- Untuk mengetahui pengaruh air terhadap tanaman bawang

D. Manfaat PenulisanDalam penulisan karya tulis ini, penyusun juga memiliki beberapa manfaat untuk pembaca, antara lain :- Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tanaman bawang- Memberikan informasi berupa pengetahuan umum kepada pembaca

Page 6: Metode Ilmiah

BAB II PEMBAHASAN MASALAHA. Pengertian Tanaman Bawang Merah.

Bawang merah (allium cepa L kelompok aggregatum) adalah sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan dunia. Orang jawa menyebut bawang merah dengan nama ‘brambang’. Bagian yang paling banyak di gunakan atau di manfaatkan adalah umbi, meskipun beberapa tardisi kuliner juga menggunakan daun serta tangkai bunganya sebagai bumbu penyebab masakan. Tanaman ini di duga berasal dari daerah Asia Tengah atau Asia Tenggara

Klasifikasi IlmiahKerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : LiliopsidaOrdo : AsparagalesFamili : AmaryllidaceaeGenus : AlliumSpecies : A.cepa

Dekrips i Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan di bagian tengah pun mengembung, bentuknya seperti pipa yang berlubang di dalamnya. Tangkai bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapi 30-50 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga yang sempuna yang setiap bunga terdapat benang sari dan putik. Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk 3 buah ruang dan dalam setiap ruang itu terdapat 2 calon biji. Buah bawang berbentuk bulat dengan ujung yang tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif. Bawang merah mengandung vitamin c, kalium, serat dan asam folat. Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tubuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.

BAB III Metode Penelitian

A. Tempat dan Tanggal Penelitian

Tempat penelitian sendiri di lakukan di rumah ketua penyusun di daerah Batam, Kepulauan Riau, Indonesia. Dimana kondisi lingkungannya cukup memadai untuk menanam tanaman bawang merah ini. Tanggal penelitian ini pun dimulai dari tanggal 22-30 Juli 2014. Mulai dari bawang itu di tanam, tumbuh tunas lalu tumbuh batang.

B. Metode Penelitian

Sebagai bahan penyusun karya tulis ini maka penyusun menggunakan metode penulisan serta metode penelitian. Metode observasi langsung di area pekarangan rumah untuk mengetahui hasil

Page 7: Metode Ilmiah

penelitian itu sendiri. Dan tidak kalah penting adalah penyusun juga menggunakan metode kepustakaan untuk mendapatkan data yang pailit.

C. Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang di butuhkan untuk melakukan penelitian ini yaitu :- Pot atau Cup bening yang lebih besar dari gelas Aqua, sebagai wadah- Kamera, sebagai alat untuk memotret bukti penelitian

Bahan yang di butuhkan , yaitu :- 1 buah bawang merahTanah secukupnya- Air untuk menyiram tanaman itu setiap pagi dan sore

D. Cara Kerja PenelitianCara kerja penelitian tanaman bawang merah, antara lain :- Jika memakai cup bening, bawahnya di lupangi dulu sebagai resapan air, cukup 4-8 bolongan saja- Beri tanah secukupnya kira-kira ¾ cup bening atau pot yang digunakan- Taruh bawang yang akan di tanam di atasnya. Usahakan saat menaruh bawang agak di tekan namun jangan sampai masuk - Siram setiap pagi dan sore, atau jika perlu di foto sebagai bukti penelitian

Bab IV Hasil PenelitianA. Hasil Penelitian Pertumbuhan Bawang

Hari Bawang Merah 1 Bawang Merah 2Tinggi Bentuk Tinggi Bentuk

Hari ke-1 0,5 cm Tumbuh Tunas 0 Tidak BerubahHari ke-2 1 cm Tumbuh Tunas 0 Tidak BerubahHari ke-3 2 cm Tumbuh Batang 0 Tidak BerubahHari ke-4 3 cm Tumbuh Batang 0,5 cm Tumbuh TunasHari ke-5 4 cm Batang Tambah

Tinggi 1 cm Tumbuh Tunas

Hari ke-6 5 cm Batang Tambah Tinggi

1,5 cm Batang Tambah Tinggi

Hari ke-7 7 cm Batang Tambah Tinggi

4 cm Batang Tambah Tinggi

Hari ke-8 9 cm Batang Tambah Tinggi

6 cm Batang Tambah Tinggi

Page 8: Metode Ilmiah

B. Pembahasan Penelitian

Setiap hari tanaman bawang tumbuh sekitar 3 cm . Faktor yang mempengaruhi percepatan pertumbuhan adalah cahaya yang cukup serta iklim dan cuaca yang mendukung dan kadar air yang cukup untuk mengatur kelembapan.

BAB V Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan Penelitian

Cahaya matahari ,temperature kelembapan atau kadar air adalah factor yang sangat mempengaruhi pertumubuhan bawang. Cahaya matahari membantu proses fotosintesis . Temperature mempercepat pertumbuhan jika temperatur terlalu rendah atau terlalu tinggi akan menyebabkan pertumbuhan lambat dan berhenti. Tanah dan udara yang kurang lembab berpengaruh baik karena menigkatkan penyerapan air dan menurunkan penguapan.

B. Saran

Bila menanam bawang sebaiknya airnya jangan terlalu banyak agar tanaman bawang tidak cepat busuk lalu perhatikan pula intensitas cahaya ,temperature dan kelembapan udara.

Pertumbuhan Bawang pada Hari Pertama

Page 9: Metode Ilmiah

Pertumbuhan Bawang pada Hari Kedua

Pertumbuhan Bawang pada Hari Ketiga

Pertumbuhan Bawang pada Hari Keempat

Page 10: Metode Ilmiah

Pertumbuhan Bawang pada Hari Kelima

Pertumbuhan Bawang pada Hari Keenam

Page 11: Metode Ilmiah

Pertumbuhan Bawang pada Hari Ketujuh

Pertumbuhan Bawang pada Hari Kedelapan