metode hibernasi

2
PENANGANAN KEPITING BAKAU DENGAN METODE HIBERNASI 1. Pendahuluan Salah satu komoditas perikanan yang diperdagangkan dalam keadaan hidup adalah kepiting bakau, baik di pasar lokal maupun internasional. Meskipun kepiting bakau mampu hidup lama tanpa air, tetapi penanganannya perlu mendapat perhatian yang cermat untuk memperoleh produk yang berkualitas tinggi. Menurut Carrasco (1984), kematian kepiting sebagian besar disebabkan oleh stres dan benturan fisik yang keras yang berawal dari penanganan dalam proses pengikatan kepiting di lapangan sebelum pengangkutan ke daerah tujuan pemasaran. Surono et al (1994) mengembangkan metode Hibernasi (memingsankan ikan termasuk kepiting dengan suhu dingin/es selama pengangkutan), istilah hibernasi itu sendiri secara umum adalah keadaan istirahat yang dialami oleh binatang tertentu selama musim dingin. Metode hibernasi mempunyai beberapa keuntungan yaitu : 1. Mengurangi stres pada ikan termasuk kepiting. 2. Menurunkan kecepatan metabolisme sehingga mengurangi penggunaan oksigen. 3. Menurunkan tingkat kematian akibat kondisi lingkungan (getaran, kebisingan, cahaya). 4. Tidak menurunkan bobot badan. 5. Tidak adanya kotoran. 6. Serta tidak memerlukan media air sehingga daya angkut lebih besar. 2. Permasalahan Kepiting bakau merupakan binatang yang berbahaya karena memiliki capit. Oleh karena itu pengikatan kepiting perlu dilakukan oleh orang yang berpengalaman. Dan biasanya para petani menggunakan alat bantu berupa kayu atau bambu yang dapat mengakibatkan cacat fisik dan stres yang serius. Saat

Upload: muhammad-jafar-ibrahim

Post on 11-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perikanan budidaya

TRANSCRIPT

PENANGANAN KEPITING BAKAU

PENANGANAN KEPITING BAKAU

DENGAN METODE HIBERNASI

1. PendahuluanSalah satu komoditas perikanan yang diperdagangkan dalam keadaan hidup adalah kepiting bakau, baik di pasar lokal maupun internasional. Meskipun kepiting bakau mampu hidup lama tanpa air, tetapi penanganannya perlu mendapat perhatian yang cermat untuk memperoleh produk yang berkualitas tinggi. Menurut Carrasco (1984), kematian kepiting sebagian besar disebabkan oleh stres dan benturan fisik yang keras yang berawal dari penanganan dalam proses pengikatan kepiting di lapangan sebelum pengangkutan ke daerah tujuan pemasaran.Surono et al (1994) mengembangkan metode Hibernasi (memingsankan ikan termasuk kepiting dengan suhu dingin/es selama pengangkutan), istilah hibernasi itu sendiri secara umum adalah keadaan istirahat yang dialami oleh binatang tertentu selama musim dingin.Metode hibernasi mempunyai beberapa keuntungan yaitu :1. Mengurangi stres pada ikan termasuk kepiting. 2. Menurunkan kecepatan metabolisme sehingga mengurangi penggunaan oksigen.3. Menurunkan tingkat kematian akibat kondisi lingkungan (getaran, kebisingan, cahaya).

4. Tidak menurunkan bobot badan.5. Tidak adanya kotoran.6. Serta tidak memerlukan media air sehingga daya angkut lebih besar.2. PermasalahanKepiting bakau merupakan binatang yang berbahaya karena memiliki capit. Oleh karena itu pengikatan kepiting perlu dilakukan oleh orang yang berpengalaman. Dan biasanya para petani menggunakan alat bantu berupa kayu atau bambu yang dapat mengakibatkan cacat fisik dan stres yang serius. Saat ini belum ada sentuhan teknologi yang dapat menangulanggi masalah tersebut. Penggunaan bahan kimia sebagai bahan anestesi untuk memingsankan kepiting guna memudahkan pada waktu pengikatan masih terbatas jumlahnya. Selain itu, kepiting memiliki waktu induksi (waktu penggunaan bahan anestesi sampai kepiting pingsan) dan sedaktif (waktu pemulihan sampai sadar kembali) relatif lama. Penggunaan bahan anestesi dalam jumlah banyak cenderung menjadi racun dan dapat mengakibatkan kematian. Anestesi fenoksi etanol yang mencapai 2,50 mg/L memerlukan biaya yang mahal dengan resiko yang tinggi sehingga tidak dilakukan bagi kepiting.3. Penelitian HibernasiDampak pemberian hibernasi terhadap kepiting, diawali dengan gerakan membuka dan menutupnya mulut kepiting serta hanya terjadi pada kanan atau kiri saja, selanjutnya kedua-duanya. Dengan hibernasi, pergerakan kepitingpun berangsur-angsur menurun dan gerakan yang tidak terkendali ditandai dengan tidak adanya daya untuk mencapit.Selain itu jika diletakkan dengan posisi terbalik (perut di sebelah atas) tidak dapat membalikkan dirinya. Dalam penanganan kepiting dengan suhu dingin (es) perlu memperhatikan suhu ideal pemingsanannya untuk pendinginan bertahap waktu yang dibutuhkan 30 menit dengan suhu 15-17 0C sedangkan untuk pendinginan cepat membutuhkan waktu 20 menit dengan suhu yang sama. Sumber : Warta Penelitian Perikanan Indonesia, Volume 6 Nomor 1, 2000