metode analisis laporan keuangan
TRANSCRIPT
Metode Analisis Laporan KeuanganPosted: Februari 27, 2011 in Uncategorized
0Metode Analisis Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend
untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan
memuaskan atau tidak memuaskan. Analisa dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-
unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk
mengetahui arah perkembangannya.
Dalam menganalisa laporan keuangan masing-masing pihak mempunyai kepentingan sendiri-sendiri.
Perbedaan kepentingan akan membawa perbedaan dalam cara menganalisa laporan keuangan dan
perbedaan dalam tekanan-tekanan yang diberikan pada analisa tersebut. Dengan kata lain penafsiran
atas hasil analisa laporan keuangan suatu perusahaan akan tergantung pada kedudukan dan
kepentingan masing-masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Dari sudut pandang manajemen, yang penting adalah bahwa laba yang dicapai cukup tinggi, cara
kerja cukup efisien, aktiva aman dan terjaga baik, struktur permodalan sehat, dan perusahaan
mempunyai rencana yang baik mengenai hari depan baik di bidang keuangan maupun dibidang usaha
atau operasi. Untuk keperluan analisa-analisa tersebut, bagi manajemen yang merupakan pihak intern
perusahaan, informasi yang lengkap dan terperinci akan tersedia.
Bagi pemegang saham, dalam menilai keberhasilan manajemen dalam memimpin perusahaan,
perhatian terutama ditujukan pada kemampuan perusahaan membayar deviden dan bunga yang
dihasilkan dari investasi dan pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai perusahaan pada
waktu yang akan datang.
Dari sudut pandang kreditur jangka pendek, seperti bank-bank dan pedagang-pedagang besar, yang
penting adalah menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya
(likuiditas perusahaan). Sedang bagi kreditur jangka panjang yang penting adalah bagaimana tingkat
pendapatan perusahaan sekarang maupun waktu-waktu yang akan datang yaitu prospek ekonomis
dari perusahaan yang diberi kredit. Dari tingkat pendapatan perusahaan akan dapat dinilai bagaimana
kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan angsuran pinjaman secara teratur.
Pihak lain lagi seperti pemerintah dan karyawan perusahaan, kepentingannya berhubungangan
dengan soal kesempatan kerja, peningkatan hasil produksi, penarikan pajak sebagai salah satu
sumber anggaran belanja negara, pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi dari pemerintah. Bagi
karyawan yang penting adalah soal gaji atau upah dan insentif-insentif lainnya.
Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk membantu agar pengambilan keputusan dalam bidang
keuangan menjadi lebih cepat, cermat, tepat dan akurat.
Metode dan Teknik Analisa
Ada beberapa macam metode dan teknik analisa laporan keuangan yang dapat dibuat. Metode dan
teknik analisa laporan keuangan tersebut antara lain seperti disebutkan di bawah ini:
1. Analisa perbandingan neraca, laporan laba-rugi, dan laporan laba yang ditahan dengan
menunjukkan:
1. data absolut (jumlah dalam rupiah);
2. kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah;
3. kenaikan dan penurunan dalam persen;
4. perbandingan yang dinyatakan dalam ratio;
5. persentase dari total.
2. Analisa perubahan modal kerja
3. Analisa trend dari ratio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya.
4. Analisa persentase per komponen dari neraca dan laporan laba-rugi.
5. Analisa ratio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi, dan kedua
laporan keuangan tersebut.
6. Analisa perbandingan dengan ratio industri.
7. Analisa perubahan pendapatan netto atau analisa perubahan laba bruto.
8. Analisa titik impas atau analisa break-even point.
Jenis Analisa
Ada beberapa jenis analisa yang dapat dilakukan, yakni: analisa internal, analisa eksternal, analisa
horizontal, dan analisa vertical.
1. Analisa Internal
Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan
terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian terutama dilakukan oleh manajemen dalam
mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan. Bagi
seorang penganalisa intern, selain laporan-laporan keuangan yang diumumkan pada publik, juga
tersedia laporan-laporan intern yang biasa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk maksud-maksud
intern.
1. Analisa Eksternal
Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai
suatu perusahaan. Analisa demikian dilakukan oleh bank-bank, para kreditur, pemegang saham, calon
pemegang saham dan lain-lain seperti dalam hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas. Bagi
seorang penganalisa ekstern hanya tersedia laporan-laporan keuangan yang lazimnya diumumkan
pada publik yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Karena terbatasnya data yang bisa didapatkan oleh
penganalisa ekstern maka analisa tersebut tentu tidak bisa sedemikian mendalam seperti yang
dilakukan oleh seorang penganalisa intern.
1. Analisa Horisontal
Yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna
mengetahui kekuatan aatu kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis ini terdiri
dari Comparative statements dan Index Number Series
1. Analisa Vertikal
Yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja. Analisis ini
terdiri dari Common Size financial statement dan Ratio Analysis.
Seringkali laporan keuangan disederhanakan untuk mengetahui posisi relatif suatu rekening dalam
laporan keuangan. Teknik penyederhanaannya yaitu:
Teknik Analisis Common Size
Analisis ini merubah angka-angka yang ada dalam neraca dan laporan laba-rugi menjadi persentase
berdasarkan dasar tertentu. Untuk angka-angka yang ada di neraca, common base-nya adalah total
aktiva. Dengan kata lain, total aktiva dipergunakan sebagai 100%
Teknik Analisis Indeks
Analisis ini merubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100. Pemilihan
tahun dasar adalah tahun yang dipandang sebagai tahun normal, bukan selalu tahun yang paling awal.
Demikian analisis ini dilakukan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waktu.
Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut:
1. Review Data Laporan Keuangan
Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis
perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku.
1. Menghitung
Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan, baik
metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.
1. Membandingkan/Mengukur
Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur. Langkah ini
diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut.
1. Menginterpretasi
Interpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil
pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan
keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan.
1. Solusi
Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan memahami problem keuangan
yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat.
Laporan Keuangan yang Diperbandingkan
Dalam analisa laporan keuangan, perincian jumlah sen biasanya dapat dihilangkan. Pembulatan data
keuangan dan hasil usaha atau operasi dalalml ribuan atau jutaan rupiah tidak akan mempengaruhi
dalam perhitungan ratio, persentase, dan perbandingan karena sifat hubungan itu sebenarnya tidak
berubah.
Membandingkan data neraca untuk dua periode atau lebih bertujuan untuk mengetahui adanya
kenaikan atau penurunan jumlah absolut (dalam rupiah) dan dalam persentase. Perubahan ini penting
karena dapat memberi petunjuk arah perkembangan kondisi keuangan perusahaan.
Analisa perbandingan tersaebut biasanya juga dilengkapi dengan ratio. Ratio ini dihitung dengan cara
membagi jumlah rupiah tahun sedang berjalan dengan jumlah rupiah tahun sebelumnya sebagai tahun
dasar. Ratio kurang dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih kecil dari jumlah
rupiah tahun dasar, sebaliknya ratio lebih dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan
lebih besar dari jumlah rupiah tahun dasar.
Jumlah Kumulatif dan Rata-rata
Analisa perbandingan dapat diperluas dengan menunjukkan jumlah kumulatif dan angka rata-rata
tahunan. Selanjutnya akan dapat dianalisa apakah data yang ada menyimpang dari angka rata-rata
tahunan tersebut. Apabila terjadi penyimpangan, kemudian dapat dicari faktor-faktor penyebabnya,
dan dapat disimpulkan apakah penyimpangan tersebut menguntungkan atau merugikan.
Interpretasi Laporan Keuangan yang Diperbandingkan
Dari laporan keuangan yang diperbandingkan, dengan menunjukkan perubahannya secara absolut
(dalam jumlah rupiah) dan perubahan secara relatif (dalam persen), analisa dapat dilakukan dengan
melihat perubahan masing-masing unsur secara individual dan melihat gabungan beberapa unsur
yang ada kaitannya. Perbedaan-perbedaan yang terjadi dicari faktor-faktor penyebabnya dan dapat
dinilai apakah perubahan-perubahan itu bersifat menguntungkan.
Analisa Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan suatu pos dengan pos
laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan di
antara pos-pos tertentu baik dalam neraca maupun laporan laba-rugi. Berikut ini kategori rasio
keuangan menurut Weston dan Brigham:
Rasio Tujuan Penggunaan
Rasio LikuiditasUntuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiabn jangka pendeknya.
Rasio LeverageUntuk mengukur sejauhmana kebutuhan keuangan perusahaan dibelanjai dengan dana pinjaman.
Rasio Aktivitas Untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan dana.
Rasio ProfitabilitasUntuk mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjulan.
Rasio PertumbuhanUntuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kedudukannya dalam pertumbuhan perekonomian dan dalam industri.
Rasio Valuasi Untuk mengukur performance perusahaan secara keseluruhan, karena
rasio ini merupakan pencerminan dari rasio resiko dan rasio imbalan hasil
Sedangkan dalam Modul Teori dan Praktik Akuntansi Keuangan USAP Review, Analisis Rasio diuraikan
seperti berikut ini:
Profitabilitas
Analisis ini berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam manghasilkan laba dan sejauh mana
efektifitas pengelolaan perusahaan pada masa-masa yang lalu. Karena alasan keberadaan sebagian
besar perusahaan adalah untuk mendapatkan laba, rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio
keuangan yang signifikan. Analisis ini meliputi:
1. Marjin Laba atas Penjualan
2. Tingkat Pengembalian atas Total Aktiva
3. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Pemegang Saham
4. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas
5. Laba per saham
6. Dividen per saham
7. Tingkat pembayaran dividen
8. Hasil atas Saham Biasa
9. Rasio Harga-Laba
Likuiditas
Analisis ini bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek beserta bunganya pada saat tanggal jatuh tempo. Analisis likuiditas yang paling lazim antara
lain sebagai berikut:
1. Rasio Lancar
2. Rasio Cepat
3. Defensive Internal Ratio
Solvabilitas
Rasio solvabilitas yang biasanya dihitung adalah sebagai berikut:
1. Rasio Ekuitas Pemegang saham terhadap total kewajiban.
2. Kelipatan bunga terhadap laba
3. Nilai buku per saham
4. Arus kas per lembar
Aktivitas
Analisis ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana efisiensi perusahaan dalam penggunaan
aktivanya. Analisis yang sering digunakan adalah:
1. Perputaran piutang usaha
2. Jumlah Penjualan Harian dalam piutang
3. Tingkat perputaran persediaan
4. Perputaran total aktiva
http://anitawulan.wordpress.com/2011/02/27/metode-analisis-laporan-keuangan/
Macam-Macam Metode Analisis Laporan Keuangan Analisis Rasio Analisis Common Size Analisis Du Pont Analisis Cross Section Analisis Time Series dan Forecasting Data Keuangan
Penjelasannya sebagai berikut:
Analisis RasioRasio adalah hubungan matematis antara dua kuantitas Agar memiliki arti, rasio dalam laporan keuangan harus mengacu pada hubungan yang penting secara ekonomi. Misal, karena ada hubungan yang pentingantara laba dengan aset yang digunakan untuk menghasilkan laba, maka rasio laba terhadap aset menjadi penting untuk dianalisis
Analisis rasio dapat dikelompokkan ke dalam 5 macam kategori:
1. Rasio Likuiditas (liquidity ratio)
2. Rasio Solvabilitas (Solvency ratio)
3. Rasio Aktivitas (activity ratio)
4. Rasio Profitabilitas (profitability ratio)
5. Rasio Pasar (market ratio)
Analisis Common SizeAdalah analisis dengan pembacaan data-data keuangan untuk beberapa periode (untuk mencari trend-trend tertentu). Analisis common size disusun dengan cara menghitung tiap-tiap rekening
dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (utk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).
Analisis common size perusahaan dianalisa dengan melihat trend yang muncul.
Analisis common size perusahaan selanjutnya dibandingkan dengan analisis common size industri untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Untuk kekuatan akan diupayakan untuk dipertahankan sedang kelemahan diupayakan untuk diperbaiki.
Analisis Du Pont Adalah analisis yang mempertajam analisis rasio dengan memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan aset.
Analisis Du Pont I: menghubungkan ROA, profit margin, dan perputaran aktiva ROA = Profit margin x perputaran aktiva
Analisis Du Pont II: memasukkan unsur financial leverage (hutang)
ROE = ROA/ (1-(Tot hutang/TotAset))
Untuk menaikkan ROE dapat dilakukan dengan menaikkan ROA dan/atau menaikkan Hutang.
Analisis Cross SectionAdalah perbandingan data keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan atau industri yg sejenis
Definisi industri sejenis adalah
1. Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier contoh: standar klasifikasi industri listing di BEJ.
2. Kesamaan dari sisi permintaan
Kriteria pengelompokan industri didasarkan atas produk yg dihasilkan. Contoh: misal kebutuhan komunikasi, penghasil komputer PC dengan mesin fax bisa bersaing. Kamera dengan HP.
3. Kesamaan dalam atribut keuangan
Saham-saham yg punya kesamaan atribut bisa dimasukkan dalam satu kelompok, misal: kesamaan
Analisis Time SeriesAdalah analisis terhadap data historis untuk melihat tren yang mungkin timbul.
Trend angka selanjutnya dianalisis guna mengetahui apa yang terjadi.
Trend perusahaan sebaiknya dibandingkan dengan tren industri apakah sudah bergerak lebih baik dari trend industri.
Metode PeramalanAda 2 metode: mekanis dan non mekanis:
Metode mekanis
Menggunakan teknik-teknik yang lebih objektif seperti statistik misal menggunakan model regresi (regresi sederhana /univariate maupun regrese berganda/multivariate)
Metode non mekanis
menggunakan teknik yang bersifat subjektif dengan menggabungkan banyak pertimbangan untuk menentukan garis tren yang dibuat dengan tangan (pendekatan visual untuk univariate) dan pendekatan analis sekuritas (multivariate). (pertimbangan bisa dari faktor industri, ekonomi, pasar dll)
http://ariearjunaug.blogspot.com/2011/02/macam-macam-metode-analisis-laporan.html
TEKNIK DALAM ANALISA LAPORAN KEUANGAN DAN
ANALISIS PEMBANDING
1. Tujuan Analisa
Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah :
1. Likwiditas
Menunjukkan kemampuan suatu usaha perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi./kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Kebalikannya yaitu ilikwid atau perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya digolongkan menjadi 2 :
1. Kemampuan keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan
(kreditur).disebut dengan likwiditas badan usaha.
2. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern
perusahaan)/ likwiditas perusahaan.
1. Solvabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan dikatakan solvabilitas apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva / kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang. Ketika aktiva tidak cukup/ lebih kecil daripada jumlah hutangnya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insolvabel.
Dalam hubungan antara likwiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang dapat dialami perusahaan :
1. Perusahaan yang likwid dan solvabel
2. Perusahaan yang likwid tetapi insolvabel
3. Perusahaan yang illikwid dan insovabel
4. Perusahaan yang illikwid tetapi solvable
Baik perusahaan yang insolvabel maupun yang illikwid menunjukkan keadaan keuangan yang kurang baik,karena keduanya pada suatu waktu akan menhadapi kesulitan keuangan. Perusahaan yang dilikwid akan segera mengalami kesulitan keuangan walaupun perusahaan tersebut dalam keadaan solvabel. Sebaliknya kalau perusahaan dalam keadaan insolvabel tetapi likwid tidak segera akan mengalami kesulitan keuangan, dan kesulitan keuangan baru timbul kalau perusahaan itu dibubarkan.
1. Rentabilitas/profitability
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Dapat dibandingkan dengan laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva / jumlah modal perusahaan.
Modal dapat berupa modal sendiri dan dari kreditur (modal asing). Dengan adanya dua sumber modal tersebut, maka dapat dihitung dengan dua cara :
1. Perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yang digunakan
(modal sendiri dan modal asing) yang disebut dengan rentabilitas ekonomi
2. Perbandingan antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan
jumlah modal sendiri yang dimasukka oleh pemilik perusahaan tersebut.
Yang disebut rentabilitas modal sendiri atau tentabilitas usaha.
Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur effisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi,. Karena rentabilitas tinggi lebih penting dari pada keutungan besar.
1. Stabilitas usaha
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang- hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutangnya tersebut tepat waktu. Serta kemampuan perusahaan untuk membayar dividend secara teratur kepada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.
Faktor yang penting bagi kreditur adalah rentabilitas, karena rentabilitas merupakan jaminan yang utama bagi para kreditur tersebut dengan tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya.
Faktor-faktor tersebut dapat diketahui dengan cara menganalisa dan menginterpretasikan laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode atau teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.
1. Prosedur Analisa
Untuk dapat menganalisa laporan keuangan dengan hasil yang memuskan maka perlu mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.
Bentuk dan isi laporan keuangan tidak atau belum ada keseragaman diantara perusahaan industri maupun perdagangan, sehingga klasifikasi dari pos-pos yang ada dalam laporan keuangan suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang lain. Perbedaan tersebut dapat disebabkan karena :
1. Laporan trsebut disesuaikan dengan tekanan atau tujuan management
dengan maksud laporan keuangan.
2. Perbedaan pendapat di antara mereka yang menyusun laporan tersebut.
3. Perbedaan pengetahuan serta pengalaman dari akuntan yang menyusun
laporan keuangan.
4. Adanya kegagalan untuk mengetrapkan sebutan-sebutan (terminology)
ataupun klasifikasi yang terbaru yang telah diterima umum atau lazim
digunakan.
Setelah mempelajari /menyusun laporan keuangan, kemudian mengadakan perhitungan- perhitungan, analisa dan interprestasi dengan menggunakan metode dan teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.
1. Metode dan Teknik Analisa
Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila dibandingkan dengan laporan dari beberapa metode untuk satu perusahaan tertentu, atau dibandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya. Missalnya dibandingkan dengan laporan keuangan yang di budgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih mengerti. Pertama analisis harus mengorganisir atau mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur kemudian menganalisa dan menginterprestasikan sehingga data tersebut jadi lebih berarti.
Dua metode yang digunakan oleh penganalisa laporan keuangan. Yaitu ;
1. Analisa horizontal
Analisa dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Disebut juga dengan metode analisa dinamis.
1. Analisa vertical
Apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga akan diketahui dengan keuntungan atau hasil operasi pada saat itu saja. Disebut juga dengan analisa statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.
Teknik analisa yang digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Analisa perbandingan laporan keuangan
Adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan menunjukkan :
1. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah
2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
4. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
5. Prosentase dari total
Analisa dengan metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memperlukan penelitian lebih lanjut.
1. Trend atau tendensi posisi kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan
dalam prosentase (trend presentage analysis) adalah suatu metode atau
teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari keadaan keuangan, apakah
menunjukkan tendensi tetap, naik atau turun.
2. Laporan dengan prosentase perkomponen atau common size statement,
adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada
masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui
struktur permodalannya dan komposisi per ongkosan yang terjadi
dihubungkan dengan jumlah penjualan.
3. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisa untuk
mengetahui sumber- sumber serta penggunaan modal kerja / untuk
mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
4. Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis), adalah
suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas
atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama
periode tertentu.
5. Analisa ratio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari
pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba/rugi secara individu atau
kombinasi dari kedua laporan tersebut.
6. Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis) adalah suatu analisa
untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari
periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan
laba yang dibudgetkan untuk periode tertentu.
7. Analisa Break-even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan
yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak
menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan
analisa break even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau
kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
Metode dan teknik analisa manapun yang digunakan, kesemuanya adalah permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk menganalisa laporan keuangan, dan setiap ,metode analisa mempunyai tujuan yang sama, untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
1. Analisis Perbandingan
Neraca menunjukkan aktiva, hutang dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu, dengan demikian neraca yang diperbandingkan menunjukkan aktiva, hutang serta modal perusahaan pada dua tanggal atau lebih untuk satu perusahaan, atau pada tanggal tertentu untuk dua perusahaan yang berbeda. Dengan membandingkan neraca dua tanggal atau lebih akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi.
Perubahan penting diketahui karena akan menunjukkan sampai seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dimana perubahan-perubahan di dalam neraca dalam suatu periode mungkin disebabkan karena :
1. Laba/rugi yang bersifat operasionil maupun yang incidental
2. Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva
3. Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang
yang satu dengan yang lainnya.
4. Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham (adanya
penambahan modal atau pengurangan modal)
laporan rugi laba menunjukkan penghasilan-penghasilan yang diperoleh perusahaan, biaya-biaya yang terjadi serta laba atau rugi netto sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu, sehingga laporan keuangan rugi laba yang diperbandingkan menunjukkan penghasilan. Biaya, laba atau rugi netto dari hasil operasi perusahaan dalam dua periode atau lebih.
Laporan keuangan dianalisa dengan mengadakan pembandingan dari laporan-laporan selama beberapa periode, maka analisa yang demikian dinamakan analisa horizontal atau analisa dinamis. Apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode saja, analisa yang demikian itu disebut dengan analisa vertical atau analisa statis.
Dengan menggunakan analisa yang dinamis akan diperoleh hasil analisa yang lebih memuaskan, karena dengan laporan keuangan yang diperbandingkan untuk beberapa periode akan diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Dalam metode analisa pembandingan ini dapat ditunjukkan dalam :
1. Data absolute atau jumlah-jumlah dalam rupiah
2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
4. Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio
5. Dinyatakan dalam prosentase dari total
Keuntungan utama dapat diketahui pertambahan atau pengurangan ini adalah bahwa perubahan yang besar akan terlihat dengan jelas, dan dapat segera diadakan penyelidikan atau analisa lebih lanjut dan menunjukkan
sampai beberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai.
Prosentase dapat dihitung dengan membagi jumlah pertambahan atau pengurangan dari setiap pos dengan jumlah yang terdapat dalam laporan tahun sebelumnya atau yang dijadikan pembanding (tahun dasar). Apabila data tahun pembandingnya kosong atau negative maka perubahan dalam prosentase tidak dapat ditentukan, begitu pula kalau data yang dibandingkan negative maka prosentase perubahan tidak dapat ditentukan, tetapi kalau data pembandingnya data nilainya sedang data yang diperbandingkan kosong maka perubahan dalam prosentase masih dapat ditentukan.
Ratio dihitung dengan membagi jumlah rupiah tiap pos dari tahun yang diperbandingkan daengan tahun pembanding atau tahun dasar. Prosentase dari total dihitung dengan cara membagi msaing-masing pos aktiva dengan jumlah aktivanya dan masing-masing pos pasiva dibagi dengan jumlah pasiva, sedangkan pos-pos biaya dibagi dengan jumlah penjualan bersih.
Perbandingan laporan keuangan yang menunjukkan data absolutnya saja maka kita akan mengalami kesulitan, karena sulit untuk mengetahui adanya hubungan-hubungan ataupun perubahan-perubahan yang penting diantara data-data tersebut. Oleh karena itu di dalam perbandingan ditunjukkan juga kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
Besarnya perubahan dalam jumlah rupiah dari tahun ke tahun sebaiknya juga diikuti dengan menentukan perubahan relatifnya yang dinyatakan dalam prosentase, sehingga kita mengetahui proporsi perubahan yang terjadi. Ratio yang lebih dari satu berarti bahwa dalam tahun yang dibandingkan lebih besar daripada jumlah dalam tahun pembanding atau menunjukkan adanya kenaikan, sebaliknya kalau ratio lebih rendah daripada satu berarti ada penurunan. Dengan diketahui prosentase dari total untuk masing-masing pos maka akan diketahui pula perubahan proporsi masing-masing pos tersebut dari period ke periode berikutnya.
1. Tahun Pembanding
Laporan keuangan yang diperbandingkan terdiri dari dua neraca atau laporan rugi laba dari dua periode, atau antara neraca dan laporan rugi laba yang direncanakan (budget) dengan realisasinya maka penentuan data
pembandingnya tidak akan ditemukan kesulitan, yaitu bahwa data tahun sebelumnya atau data menurut budget yang digunakan sebagai pembanding. Tetapi kalau data/laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari dua periode atau tahun, maka yang digunakan sebagai tahun pembanding (tahun dasar) dengan cara sebagai berikut :
1. Tahun yang paling awal digunakan sebagai tahun pembanding.
2. Perbandingan dapat dilakukan dengan data keuangan dari tahun sebelumnya.
3. Dasar pembandingnya adalah rata-rata dari jumlah kumulatif seluruh periode
yang bersangkutan. Akan bermanfaat sekali apabila diterapkan pada laporan
rugi-laba, karena penganalisa akan dapat mengetahui rata-rata dari beberapa
tahun dan dapat menentukan jumlah-jumlah atau pos2 mana yang
menyimpang dari jumlah rata-rata, dan dapat segera mencari faktor-faktor
penyebabnya.
Setelah diadakan perhitungan terhadap data yang diperoleh, maka langkah berikutnya dilakukan analisa terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Langkah dalam analisa ini dimulai dari analisa terhadap perubahan jumlah totalnya, kemudian analisa terhadap perubahan sub total dan kemudian diadakan analisa terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masing-masing pos, dengan membandingkan atau menghubungkan antara perubahan yang satu dengan yang lainnya sehingga akan terjadi dapat ditarik kesimpulan dari hasil analisa.
Jika laporan keuangan yang akan disajikan secara bulanan atau kwartalan, maka pembandingnya dapat dilakukan secara bulanan ataupun kwartalan. Data pembanding dapat diambil dari bulan-bulan atau kwartal yang sama dari tahun sebelumnya atau dengan memperbandingkan antara bulan atau kwartal yang satu dengan bulan atau kwartal lain dalam tahun yang sama.
http://adi04wahyudi.wordpress.com/pendidikan/semester-5/
Analisis laporan keuangan
Laporan keuangan adalah suatu catatan informasi keuangan dari suatu perusahaan, institusi, atau
lembaga dalam suatu periode akuntansi yang dapat dijadikan acuan dalam menilai kinerja suatu
perusahaan. Laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang baik biasanya meliputi:
1. Neraca (Balance sheet)
Neraca disebut juga posisi keuangan, berarti neraca berguna untuk menggambarkan posisi
keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu (a moment of time). Biasanya tanggal tertentu
tersebut jatuh per 31 Desember. Posisi keuangan yang digambarkan adalah posisi harta, utang dan
modal.
AKTIVA = KEWAJIBAN (UTANG) + MODAL
2. Laporan laba/rugi (Income Statement)
Pada dasarnya laporan laba rugi adalah laporan yang berisi tentang kemampuan atau kinerja
perusahaan dalam memperoleh keuntungan pada suatu periode akuntansi. Unsur-unsur yang
dijabarkan dalam laporan keuangan diantaranya unsur pendapatan dan beban-beban perusahaan
yang nantinya akan menghasilkan laba atau rugi perusahaan.
3. Laporan arus kas (Cashflow)
Laporan arus kas menunjukkan adanya arus kas masuk dan arus kas keluar dari suatu perusahaan.
Laporan arus kas disajikan selama periode tertentu dan diklasifikasikan sesuai dengan aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling tepat dengan bisnis perusahaan
tersebut.
Tujuan analisa
Laporan keuangan akan semakin berarti bagi pihak yang berkepntingan apabila telah
diperbandingkan untuk 2 periode atau lebih dan telah dilakukan analisa lebih lajut untuk
memperoleh data yang akan mendukung dalam pengambilan keputusan. Analisa laporan keuangan
dilakukan dengan melakukan penelaahan, mempelajari hubungan, serta tendensi atau
kecenderungan (trend) yang akan membantu dalam menentukan posisi keuangan perusahaan dan
hasil operasi perusahaan.
Faktor utama yang memperoleh perhatian khusus dalam analisis adalah
1. Likuiditas
Memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya pada saat dilakukan
penagihan. Likuid diartikan suatu perusahaan dapat membayarkan kewajibannya dengan tepat
waktu. Sedangkan illikuid diartikan suatu perusahaan yang tidak bisa dengan segera membayar
kewajibannya ketika dilakukan penagihan.
2. Solvabilitas
Ini menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya pada saat
perusahaan dilikuidasi, baik dalam jangka pendek atau panjang. Istilah “solvabel” berarti
perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya ketika dilikuidasi. Sedangkan “insovabel”
berarti jumlah aktiva suatu perusahaan kurang dari atau lebih kecil dari jumlah hutangnya.
3. Rentabilitas atau profitability
Penggunaan aktiva yang diperuntukan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu.
Untuk mengetahui rentabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan antara laba dengan jumlah
aktiva atau modal dalam suatu periode tertentu.
4. Stabilitas usaha
Menunjukkan kestabilan perusahaan dalam menjalankan usahanya, kestabilan ini dapat diukur
dengan:
- Kemampuan dalam membayar beban bunga yang timbul karena utang perusahaan dan
kemampuan perusahaan dalam melunasi utang tepat waktu.
- Kemampuan dalam membayarkan deviden tanpa adanya hambatan atau krisis keuangan
perusahaan.
Metode dan Teknik Analisa
Fungsi dari metode dan teknik analisa adalah untuk mengukur keterikatan atau hubungan akun-
akun yang ada pada laporan, hal ini membantu mengetahui perubahan
yang terjadi pada masing-masing akun apabila diperbandingkan dengan:
1. Laporan yang diperoleh dari beberapa periode (analisis historis)
2. Laporan keuangan yang telah dibudgetkan (analisa variance)
3. Laporan keuangan pada perusahaan lainnya (analisa rata-rata industri)
Setiap metode dan teknik analisa mempunyai tujuan untuk menyederhanakan data sehingga lebih
mudah untuk dipahami.
Beberapa macam metode analisa:
1. Analisa Horisontal (analisa dinamis)
Metode ini menggunakan metode perbandingan laporan keuangan dalam beberapa periode,
sehingga perkembangannya akan diketahui.
2. Analisa Vertikal (analisa statis)
Metode ini akan menghasilkan analisa dalam satu periode saja dan tidak mengetahui
perkembangannya. Analisa ini akan memperbandingkan antar akun pada laporan keuangan, oleh
sebab itu yang akan diketahui hanya keadaan keuangan dan hasil operasi ketika periode itu saja.
Berikut beberapa teknik analisa yang digunakan dalam analisis laporan keuangan:
1. Analisa perbandingan laporan keuangan
Analisa ini akan melakukan perbandingan laporan keuangan dalam dua periode atau lebih dengan
cara menunjukkan:
- Data absolut (jumlah-jumlah satuan mata uang)
- Kenaikan dan penurunan pada satuan mata uang
- Kenaikan dan penurunan pada persentase
- Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio
- Persentase total
Metode ini akan membantu dalam mengetahui perubahan yang terjadi dan perubahan mana yang
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
2. Trend atau Tendensi
Untuk mengetahui tentang kemajuan perusahaan dan tendensi posisi perusahaan yang dinyatakan
dalam bentuk persentase atau tren percentage analysis, apakah posisi tendensi tetap, naik atau
turun.
3. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja
Digunakan untuk mengetahui sumber-sumber modal kerja, penggunaan dan perubahan modal kerja
pada periode tertentu.
4. Laporan persentase per komponen (common size statement)
Berguna untuk mengetahui besarnya persentase investasi di masing-masing aktiva, mengetahui
komposisi beban, struktur permodalan yang dikaitkan dengan jumlah penjualannya.
5. Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis)
Matode analisa ini membantu mengetahui dari mana sumber-sumber dan uang kas digunakan, serta
mengetahui perubahan dari jumlah uang kas pada periode tertentu.
6. Analisa Ratio
Dengan metode analisa ini akan mengetahui hubungan antara akun-akun tertentu pada neraca.
7. Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis)
Untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan laba kotor perusahaan dari satu periode ke
periode berikutnya, atau perubahan laba kotor dalam periode tertentu dengan laba yang telah
dibudgetkan dalam periode tersebut.
8. analisa titik impas (break even point)
Berguna untuk menganalisa pencapaian tingkat penjualan supaya perusahaan tidak mengalami
kerugian, namun juga tidak mendapatkan keuntungan. Analisa BEP akan mengetahui berbagai
tingkat kerugian atau keuntungan dalam berbagai tingkat penjualan.
http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/analisis-laporan-keuangan.html
Metode Analisis Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend
untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan
memuaskan atau tidak memuaskan. Analisa dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-
unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk
mengetahui arah perkembangannya.
Dalam menganalisa laporan keuangan masing-masing pihak mempunyai kepentingan sendiri-
sendiri. Perbedaan kepentingan akan membawa perbedaan dalam cara menganalisa laporan
keuangan dan perbedaan dalam tekanan-tekanan yang diberikan pada analisa tersebut. Dengan
kata lain penafsiran atas hasil analisa laporan keuangan suatu perusahaan akan tergantung pada
kedudukan dan kepentingan masing-masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Dari sudut pandang manajemen, yang penting adalah bahwa laba yang dicapai cukup tinggi, cara
kerja cukup efisien, aktiva aman dan terjaga baik, struktur permodalan sehat, dan perusahaan
mempunyai rencana yang baik mengenai hari depan baik di bidang keuangan maupun dibidang
usaha atau operasi. Untuk keperluan analisa-analisa tersebut, bagi manajemen yang merupakan
pihak intern perusahaan, informasi yang lengkap dan terperinci akan tersedia.
Bagi pemegang saham, dalam menilai keberhasilan manajemen dalam memimpin perusahaan,
perhatian terutama ditujukan pada kemampuan perusahaan membayar deviden dan bunga yang
dihasilkan dari investasi dan pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai perusahaan pada
waktu yang akan datang.
Dari sudut pandang kreditur jangka pendek, seperti bank-bank dan pedagang-pedagang besar,
yang penting adalah menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka
pendeknya (likuiditas perusahaan). Sedang bagi kreditur jangka panjang yang penting adalah
bagaimana tingkat pendapatan perusahaan sekarang maupun waktu-waktu yang akan datang yaitu
prospek ekonomis dari perusahaan yang diberi kredit. Dari tingkat pendapatan perusahaan akan
dapat dinilai bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan angsuran pinjaman
secara teratur.
Pihak lain lagi seperti pemerintah dan karyawan perusahaan, kepentingannya berhubungangan
dengan soal kesempatan kerja, peningkatan hasil produksi, penarikan pajak sebagai salah satu
sumber anggaran belanja negara, pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi dari pemerintah. Bagi
karyawan yang penting adalah soal gaji atau upah dan insentif-insentif lainnya.
Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk membantu agar pengambilan keputusan dalam
bidang keuangan menjadi lebih cepat, cermat, tepat dan akurat.
Metode dan Teknik Analisa
Ada beberapa macam metode dan teknik analisa laporan keuangan yang dapat dibuat. Metode dan
teknik analisa laporan keuangan tersebut antara lain seperti disebutkan di bawah ini:
Analisa perbandingan neraca, laporan laba-rugi, dan laporan laba yang ditahan dengan
menunjukkan:
data absolut (jumlah dalam rupiah);
kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah;
kenaikan dan penurunan dalam persen;
perbandingan yang dinyatakan dalam ratio;
persentase dari total.
Analisa perubahan modal kerja
Analisa trend dari ratio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya.
Analisa persentase per komponen dari neraca dan laporan laba-rugi.
Analisa ratio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi, dan kedua
laporan keuangan tersebut.
Analisa perbandingan dengan ratio industri.
Analisa perubahan pendapatan netto atau analisa perubahan laba bruto.
Analisa titik impas atau analisa break-even point.
Jenis Analisa
Ada beberapa jenis analisa yang dapat dilakukan, yakni: analisa internal, analisa eksternal, analisa
horizontal, dan analisa vertical.
Analisa Internal
Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan
terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian terutama dilakukan oleh manajemen
dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan.
Bagi seorang penganalisa intern, selain laporan-laporan keuangan yang diumumkan pada publik,
juga tersedia laporan-laporan intern yang biasa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk maksud-
maksud intern.
Analisa Eksternal
Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci
mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian dilakukan oleh bank-bank, para kreditur, pemegang
saham, calon pemegang saham dan lain-lain seperti dalam hal mengukur tingkat likuiditas dan
profitabilitas. Bagi seorang penganalisa ekstern hanya tersedia laporan-laporan keuangan yang
lazimnya diumumkan pada publik yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Karena terbatasnya data yang
bisa didapatkan oleh penganalisa ekstern maka analisa tersebut tentu tidak bisa sedemikian
mendalam seperti yang dilakukan oleh seorang penganalisa intern.
Analisa Horisontal
Yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna
mengetahui kekuatan aatu kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis ini terdiri
dari Comparative statements dan Index Number Series
Analisa Vertikal
Yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja. Analisis ini
terdiri dari Common Size financial statement dan Ratio Analysis.
Seringkali laporan keuangan disederhanakan untuk mengetahui posisi relatif suatu rekening dalam
laporan keuangan. Teknik penyederhanaannya yaitu:
Teknik Analisis Common Size
Analisis ini merubah angka-angka yang ada dalam neraca dan laporan laba-rugi menjadi persentase
berdasarkan dasar tertentu. Untuk angka-angka yang ada di neraca, common base-nya adalah total
aktiva. Dengan kata lain, total aktiva dipergunakan sebagai 100%
Teknik Analisis Indeks
Analisis ini merubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100.
Pemilihan tahun dasar adalah tahun yang dipandang sebagai tahun normal, bukan selalu tahun
yang paling awal. Demikian analisis ini dilakukan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waktu.
Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut:
Review Data Laporan Keuangan
Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis
perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku.
Menghitung
Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan, baik
metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.
Membandingkan/Mengukur
Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur. Langkah ini
diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut.
Menginterpretasi
Interpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil
pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan
keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan.
Solusi
Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan memahami problem keuangan
yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat.
Laporan Keuangan yang Diperbandingkan
Dalam analisa laporan keuangan, perincian jumlah sen biasanya dapat dihilangkan. Pembulatan
data keuangan dan hasil usaha atau operasi dalalml ribuan atau jutaan rupiah tidak akan
mempengaruhi dalam perhitungan ratio, persentase, dan perbandingan karena sifat hubungan itu
sebenarnya tidak berubah.
Membandingkan data neraca untuk dua periode atau lebih bertujuan untuk mengetahui adanya
kenaikan atau penurunan jumlah absolut (dalam rupiah) dan dalam persentase. Perubahan ini
penting karena dapat memberi petunjuk arah perkembangan kondisi keuangan perusahaan.
Analisa perbandingan tersaebut biasanya juga dilengkapi dengan ratio. Ratio ini dihitung dengan
cara membagi jumlah rupiah tahun sedang berjalan dengan jumlah rupiah tahun sebelumnya
sebagai tahun dasar. Ratio kurang dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih
kecil dari jumlah rupiah tahun dasar, sebaliknya ratio lebih dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang
sedang berjalan lebih besar dari jumlah rupiah tahun dasar.
Jumlah Kumulatif dan Rata-rata
Analisa perbandingan dapat diperluas dengan menunjukkan jumlah kumulatif dan angka rata-rata
tahunan. Selanjutnya akan dapat dianalisa apakah data yang ada menyimpang dari angka rata-rata
tahunan tersebut. Apabila terjadi penyimpangan, kemudian dapat dicari faktor-faktor penyebabnya,
dan dapat disimpulkan apakah penyimpangan tersebut menguntungkan atau merugikan.
Interpretasi Laporan Keuangan yang Diperbandingkan
Dari laporan keuangan yang diperbandingkan, dengan menunjukkan perubahannya secara absolut
(dalam jumlah rupiah) dan perubahan secara relatif (dalam persen), analisa dapat dilakukan dengan
melihat perubahan masing-masing unsur secara individual dan melihat gabungan beberapa unsur
yang ada kaitannya. Perbedaan-perbedaan yang terjadi dicari faktor-faktor penyebabnya dan dapat
dinilai apakah perubahan-perubahan itu bersifat menguntungkan.
Analisa Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan suatu pos dengan pos
laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan
di antara pos-pos tertentu baik dalam neraca maupun laporan laba-rugi. Berikut ini kategori rasio
keuangan menurut Weston dan Brigham:
Rasio Tujuan Penggunaan
Rasio Likuiditas Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiabn jangka
pendeknya.
Rasio Leverage Untuk mengukur sejauhmana kebutuhan keuangan perusahaan dibelanjai dengan
dana pinjaman.
Rasio Aktivitas Untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan dana.
Rasio Profitabilitas Untuk mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil
dari investasi melalui kegiatan penjulan.
Rasio Pertumbuhan Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan
kedudukannya dalam pertumbuhan perekonomian dan dalam industri.
Rasio Valuasi Untuk mengukur performance perusahaan secara keseluruhan, karena rasio ini
merupakan pencerminan dari rasio resiko dan rasio imbalan hasil
Sedangkan dalam Modul Teori dan Praktik Akuntansi Keuangan USAP Review, Analisis Rasio
diuraikan seperti berikut ini:
Profitabilitas
Analisis ini berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam manghasilkan laba dan sejauh
mana efektifitas pengelolaan perusahaan pada masa-masa yang lalu. Karena alasan keberadaan
sebagian besar perusahaan adalah untuk mendapatkan laba, rasio profitabilitas merupakan salah
satu rasio keuangan yang signifikan. Analisis ini meliputi:
Marjin Laba atas Penjualan
Tingkat Pengembalian atas Total Aktiva
Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Pemegang Saham
Tingkat Pengembalian atas Ekuitas
Laba per saham
Dividen per saham
Tingkat pembayaran dividen
Hasil atas Saham Biasa
Rasio Harga-Laba
Likuiditas
Analisis ini bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek beserta bunganya pada saat tanggal jatuh tempo. Analisis likuiditas yang paling lazim antara
lain sebagai berikut:
Rasio Lancar
Rasio Cepat
Defensive Internal Ratio
Solvabilitas
Rasio solvabilitas yang biasanya dihitung adalah sebagai berikut:
Rasio Ekuitas Pemegang saham terhadap total kewajiban.
Kelipatan bunga terhadap laba
Nilai buku per saham
Arus kas per lembar
Aktivitas
Analisis ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana efisiensi perusahaan dalam
penggunaan aktivanya. Analisis yang sering digunakan adalah:
Perputaran piutang usaha
Jumlah Penjualan Harian dalam piutang
Tingkat perputaran persediaan
Perputaran total aktivahttp://deonfadillah.blogspot.com/2013/04/metode-analisis-laporan-keuangan.html
Metode dan Jenis Analisis Laporan Keuangan
Terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai yaitu:
1. Analisis vertical (statis), yaitu analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode
laporan keuangan saja.
2. Analisis horizontal (dinamis) merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan
laporan keuangan untuk beberapa periode.
Jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan adalah:
1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan
2. Analisis trend
3. Analisis persentase per komponen
4. Analisis sumber dan penggunaan dana
5. Analisis sumber dan penggunaan kas
6. Analisis rasio
7. Analisis kredit
8. Analisis laba kotor
9. Analisis BEP
Kasmir,S.E., M.M
https://ccaccounting.wordpress.com/2012/10/27/metode-dan-jenis-analisis-laporan-keuangan/