metode

9
14 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekat an dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif yang menunjukkan segala sesuatu yang terjadi secara alamiah dalam kelas dan apa adanya tanpa manipulasi. Penelitian berhubungan langsung dengan subjek penelitian, data yang diperoleh berupa kata-kata dan lebih mementingkan proses daripada hasil. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), PTK sebagai  bentuk kajian kelas yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan (guru atau pendidik) untuk meningkatkan kemantapan rasional dalam melaksanakan tugas, memperdalam  pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya, dan memperbaiki  praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan (Dasna, 2008: 13). Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan perbaikan-perbaikan yang ingin dicapai melalui tahap refleksi. Desain penelitian yang digunakan mengacu pada model Kemmis dan M.C Taggart yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Adapun skema siklus penelitian model Kemmis dan M.C Taggart dapat digambarkan pada gambar 3.1. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencaan tindakan adalah merencanakan dan menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk penelitian, meliputi menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), materi pelajaran, menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi keterlaksanaan proses  pembelajaran model TTW (Think Talk Write) , lembar observasi pemecahan masalah dan soal test formatif yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.

Upload: okkypereira

Post on 06-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metode penelitian

TRANSCRIPT

7/17/2019 metode

http://slidepdf.com/reader/full/metode-568d2d7c11768 1/9

14

BAB III

METODE PENELITIAN

A.  Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif yang

menunjukkan segala sesuatu yang terjadi secara alamiah dalam kelas dan apa adanya

tanpa manipulasi. Penelitian berhubungan langsung dengan subjek penelitian, data

yang diperoleh berupa kata-kata dan lebih mementingkan proses daripada hasil.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), PTK sebagai

 bentuk kajian kelas yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan (guru atau pendidik)

untuk meningkatkan kemantapan rasional dalam melaksanakan tugas, memperdalam

 pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya, dan memperbaiki

 praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan (Dasna, 2008: 13).

Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus.

Tiap siklus dilaksanakan perbaikan-perbaikan yang ingin dicapai melalui tahap

refleksi. Desain penelitian yang digunakan mengacu pada model Kemmis dan M.C

Taggart yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi. Adapun skema siklus penelitian model Kemmis dan

M.C Taggart dapat digambarkan pada gambar 3.1.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencaan tindakan adalah merencanakan

dan menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk penelitian, meliputi menyiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), materi pelajaran,

menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi keterlaksanaan proses

 pembelajaran model TTW (Think Talk Write) , lembar observasi pemecahan masalah

dan soal test formatif yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.

7/17/2019 metode

http://slidepdf.com/reader/full/metode-568d2d7c11768 2/9

15

Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis & MC Taggart

B.  Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan

Kehadiran peneliti pada penelitian ini adalah bertindak sebagai perencana,

 pelaksana proses pembelajaran, pengumpul data, pengolah data sekaligus pelapor

hasil penelitian. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dibantu oleh guru

fisika kelas X-IPA 1 sebagai observer.

C.  Kancah Penelitian

Kancah penelitian ini adalah dilakukan dalam satu kelas X-IPA 1 di SMAN 1

Lawang. Sekolah ini beralamat di Jalan Pramuka No 152 Lawang, Malang. Sekolah

ini adalah salah satu sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 di Kabupaten Malang

dan merupakan salah satu sekolah unggulan.

Perencanaan

Siklus I

Pengamatan

Pengamatan

Refleksi

Refleksi

Perencanaan

Siklus II Pelaksanaan

Pelaksanaan

Siklus Berikutnya

7/17/2019 metode

http://slidepdf.com/reader/full/metode-568d2d7c11768 3/9

16

D.  Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-IPA 1 SMAN 1 Lawang, semester

genap tahun ajaran 2015/2016. Siswa kelas X-IPA 1 SMAN 1 Lawang berjumalah 34

siswa dalam satu kelas yang terdiri dari 11 laki-laki dan 23 perempuan. Alasan

 peneliti memilih SMAN 1 Lawang karena SMA ini masih menerapkan model

 pembelajaran yang berpusat pada guru dan belum menggunakkan pendekatan

saintifik.

E.  Data dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah peneliti, peserta didik dan guru yang

menjadi observer. Peneliti sebagai pemberi tindakan, peserta didik sebagai subjek

 penelitian dan guru sebagai pengamat selama pembelajaran berlangsung. Data yang

diperoleh dari penelitian ini adalah keterlaksanaan model pembelajaran TWT (Think

Talk Write) , pemecahan masalah dan prestasi belajar peserta didik. Berikut uraian

untuk masing-masing data yang diperoleh dari sumber data:

a. 

Keterlaksanaan model pembelajaran TWT (Think Talk Write)

Keterlaksanaan model pembelajaran ini sebagai bentuk ketercapaian proses

 pembelajaran sesuai dengan RPP. Data keterlaksanaan model pembelajaran

ini berupa presentase rencana pembelajaran dengan model pembelajaran yang

 berhasil dilaksanakan pendidik selama pembelajaran berlangsung.

 b.  Pemecahan masalah 

Pemecahan masalah peserta didik merupakan suatu permasalahan yang

dihadapi peserta didik dan peserta didik harus menemukan solusinya dengan

menggunakkan model pembelajaran TWT (Think Talk Write).  Indikator

 pemecahan masalah dapat dilihat dari aspek afektif yaitu kerja sama,

menghargai pendapat teman, mengajukan pendapat. Sedangkan, aspek

 psikomotorik yaitu melakukan tahap pembelajaran sesuai prosedur. Dalam

 penelitian ini peningkatan pemecahan masalah peserta didik diketahui

 berdasarkan peningkatan rata-rata presentase pemecahan masalah dari siklu I

ke siklus II melalui rubrik dan lembar observasi.

c.  Prestasi belajar  

sumber data prestasi belajar peserta didik diperoleh dari hasil test belajar

fisika pada setiap akhir siklus. Peningkatan prestasi belajar ditunjukkan dari

 peningkatan nilai siswa dikelas pada siklus I dibandingkan dengan nilai yang

diperoleh pada siklus II.

7/17/2019 metode

http://slidepdf.com/reader/full/metode-568d2d7c11768 4/9

17

F.  Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakkan teknik

sebagai berikut:

a.  Persiapan awal

Sebelum masuk kelas untuk melakukan observasi, terlebih dahulu peneliti

mengadakan pertemuan dengan observer yang bertujuan untuk menyamankan

 persepsi mengenai semua instrumen yang akan diisi oleh observer dan yang

telah dibuat oleh peneliti.

 b.  Observasi

Selama penelitian berlangsung, observer berusaha mengamati semua

tingkah laku siswa yang tercatat dalam lembar observasi. Observasi ini

 bertujuan untuk mengamati cara pemecahan masalah siswa bersama dengan

kelompoknya. Selain itu lembar observasi juga digunakan untuk mengamatai

tahapan pembelajaran yang dilakukan pendidik selama dikelas apakah sudah

sesuai dengan tahapan model pembelajaran TWT (Think Talk Writer).

c.  Catatan lapangan

Selain menuliskan dilembar observasi semua kejadian didalam kelas

dicatat didalam catatan lapangan oleh observer. Catatan lapangan ini

digunakan sebagai data pendukung untuk data penelitian sehingga diharpkan

semua data penting dapat dikumpulkan dalam penelitian ini. Data-data dicatat

melalui catatan lapangan antara lain berbagai informasi mengenai kegiatan

 pembelajaran yang meliputi suasana kelas, kegiatan siswa dan kegiatan guru.

d.  Tes hasil belajar

Setelah pembelajaran selesai dilakukan tes tulis untuk tiap peserta didik.

Tes hasil belajar ini dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes diberikan

dengan maksud untuk mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah

 pemberian tindakan.

7/17/2019 metode

http://slidepdf.com/reader/full/metode-568d2d7c11768 5/9

18

G.  Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif

dan analisis data kuantitatif. Analisis data kualitatif merupakan teknik pengolahan

data dari hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk paparan data secara deskriptif

tentang temuan-temuan selama penelitian berlangsung. Paparan data mengacu pada

catatan lapangan, data lembar keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi hasil

 belajar ranah afektif, lembar observasi hasil belajar ranah psikomotor dan nilai tes

 pada akhir siklus. Data-data tersebut disajikan dan dievaluasi secara naratif.

Analisis data kuantitatif digunakan sebagai alat pendukung ketercapaian hasil

 penelitian yang dijabarkan dalam bentuk presentase dan anka. Teknik analisi data

tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a. 

Keterlaksanaan Model Pembelajaran TWT (Think Talk Write) 

Keterlaksanaan model pembelajaran ini dapat diukur dengan menggunakkan

lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran TWT (Think Talk Write). 

Analisis data dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

1.  Memberikan skor pada masing-masing tahapan pelaksanaan pembelajaran

sesuai kriteria yang ditentukan.

2. 

Menjumlahkan skor yang didapat seluruhnya, dirata-rata dan dihitung

 presentase keterlaksanaannya dengan menggunakkan persamaan

 presentase menurut Arikunto (2003).

 Presentase keterlaksanaan =∑

∑  

Berdasarkan hasil perhitungan presentase keterlaksanaan proses pembelajaran

akan dapat menentukan kualitas model pembelajaran TWT (Think Talk Write).

Indikator keberhasilan untuk keterlaksanaan proses pembelajaran adalah 80%.

Kriteria taraf keterlaksanaan akan disajikan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kriteria Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran

Persentase Keterlaksanaan Taraf Keberhasilan

86% ≤ r ≤ 100% 

74% ≤ r ≤ 85% 

61% ≤ r ≤ 73% 

50% ≤ r ≤ 60%

32% ≤ r ≤ 49% 

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Gagal

(Diadopsi dari Arikunto, 2003)

7/17/2019 metode

http://slidepdf.com/reader/full/metode-568d2d7c11768 6/9

19

 b.  Pemecahan masalah

Analisis data untuk keberhasilan pemecahan masalah peserta didik dapat

dihitung menggunakkan rumus sebagai berikut:

 Presentase Keberhasilan =

∑  

Indikator keberhasilan untuk pemecahan masalah peserta didik adalah 85%.

Deskripsi yang dijadikan penentu tingkat keberhasilan tindakan untuk aspek

 pemecahan masalah dapat dilihat pada tabel 3.2 dan penentuan taraf keberhasilan

 pemecahan masalah dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.2 Deskriptor Aktivitas Peserta Didik

Aspek Indikator

Afektif   Kerja sama

  Menghargai pendapat teman

  Mengajukan pendapat

  Menjawab pertanyaan

Psikomotor 

Melakukan percobaan sesuai prosedur

  Tanggap dalam melaksanakan tugas

  Kerja sama kelompok

Tabel 3.3 Penentuan Taraf Keberhasilan Aktivitas (Pemecahan Masalah)

Persentase Aktivitas Taraf Keberhasilan80-100%

66-79%

56-65%

40-55%

0-39%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

(Diadopsi dari Arikunto 2007)

7/17/2019 metode

http://slidepdf.com/reader/full/metode-568d2d7c11768 7/9

20

c. 

Prestasi Belajar

Analisis data untuk peningkatan prestasi belajar peserta didik dilakukan

dengan membandingkan skor prestasi selama penerapan model pembelajaran

TWT (Think Talk Write). Peningkatan prestasi belajar peserta didik juga

dianalisis untuk membandingkan skor prestasi belajar pada siklu I dan siklus

II. Peserta didik dikatakan tuntas belajarnya apabila mempunyai nilai tes

 75, sehingga indikator keberhasilan prestasi belajar adalah 75 yang

sebelumnya sudah ditetapkan. Untuk mencari ketuntasan belajar klasikal

dapat menggunakkan rumus berikut:

 Ketuntasan Belajar= 

∑  

H.  Prosedur Penelitian

1.  Pendahuluan

Melakukan observasi pendahuluan untuk mengetahui keadaan awal peserta didik,

guru dan sekolah sebelum melakukan tindakan pada siklus I.

2.  Pelaksanaan

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap

 perencanaan tindakan ( planning ), pelaksanaan tindakan (action), observasi

(observation) dan refleksi (reflection). Secara rinci tahap-tahap dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

a.  Siklus I

Tahap I: Perencanaan Tindakan I

Perencanaan pembelajaran dipersiapkan sebagai upaya mencapai

 percepatan pembelajaran yang telah direncanakan. Perencanaan tindakan ini

difokuskan pada aktivitas pendidik dan aktivitas siswa. Beberapa hal yang

dipersiapkan dalam tindakan ini adalah: (1) membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, (2) materi pembelajaran, (3) soal-soal tes formatif serta kunci

 jawabannya, (4) instrumen untuk merekam proses pembelajaran yaitu lembar

observasi keterlaksanaan model pembelajaran TWT (Think Talk Write) dan (5)

instrumen untuk melihat aktivitas belajar peserta didik yang berupa lembar

7/17/2019 metode

http://slidepdf.com/reader/full/metode-568d2d7c11768 8/9

21

observasi pengamatan pemecahan masalah siswa baik dalam aspek afektif

maupun psikomotor.

Tahap II: Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan rencana tindakan

yang telah disusun pada tahap I. Peneliti bertugas menjadi pendidik dalam

kegiatan pembelajaran model TWT (Think Talk Write). Sedangkan pendidik

dari sekolah berperan sebagai observer dengan tugas menganalisis

 pembelajaran dan mengisi lembar observasi.

Dalam tahap pelaksanaan tindakan, sebelum dilaksanakan kegiatan

 penelitian, terlebih dahulu ditentukan tata cara dalam pembelajaran. Adapun

urutan selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah:

a) 

Pendidik membuka pelajaran

 b)  Pendidik membagi teks bacaan berupa LKS yang memuat situasi

masalah dan petunjuk serta prosedur pelaksanaan

c) 

Siswa membaca LKS (think ) dan mempelajarinya serta membuat

catatan dari hasil bacaannya secara individual untuk dibawa keforum

diskusi

d) 

Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman untuk membahas

LKS (talk ) dalam posisi ini guru sebagai mediator lingkungan belajar

e)  Siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan hasil kolaborasi berupa

catatan kelompok dan rangkuman hasil belajar (write)

Tahap III: Observasi Tindakan I

Tahap ini dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya pembelajaran,

observasi ini digunakan untuk merekam segala kegiatan siswa selama proses

 pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh pendidik dari sekolah.

Tahap IV: Refleksi Tindakan I

Tahap ini merupakan tahap pengamatan secara rinci yang telah

dilakukan dan berserta dengan hasilnya. Dalam penelitian ini peneliti

melakukan penarikan kesimpulan mengidentifiksi kekurangan dan kelebihan

kegiatan model pembelajaran TWT (Think Talk Write)  yang dilakukan pada

siklus I. Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai pertimbangan untukmenindak lanjuti tindakan selanjutnya pada siklus II.

7/17/2019 metode

http://slidepdf.com/reader/full/metode-568d2d7c11768 9/9

22

b.  Siklus II

Tahap I: Perencanaan Tindakan II

Kegiatan yang dilakukan adalah membuat rencana pelaksanaan

 pemeblajaran berupa RPP, LKS, kisi-kisi soal test dan lembar observasi.

Selain itu pada siklus ini juga dilakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan

hasil refleksi dari siklus I.

Tahap II: Pelaksanaan Tindakan II

Secara umum pelaksanaan pada tahap II ini sama dengan siklus I tetapi

telah dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai hasil refleksi siklus I. Peneliti

 bertugas menjadi pendidik dalam kegiatan pembelajaran sedangkan pendidik

daris ekolah menajdi observer dengan tugas mengisi lembar observasi.

Tahap III: Observasi Tindakan II

Tahap ini dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya pembelajaran,

observasi ini digunakan untuk merekam segala kegiatan siswa selama proses

 pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh pendidik dari sekolah.

Tahap IV: Refleksi Tindakan II

Tahap ini bertujuan untuk membahas peristiwa yang terjadi pada

 pembelajaran dalam siklus I dan siklus II, sehingga dapat dilihat peningkatan

yang terjadi pada siklus I dan siklus II.