metabolisme mineral

10

Click here to load reader

Upload: rina-mirraldhy-oey

Post on 30-Apr-2017

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metabolisme Mineral

Metabolisme Mineral

METABOLISME MINERAL

Definisi dari mineral adalah suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam

maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting pada tanah, bebatuan,

air, dan udara. Sedangkan pada tubuh makhluk hidup sendiri mineral merupakan salah satu

komponen penyusun tubuh.

Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat

sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalium, fosfor, dan magnesium

adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormone

tiroksin. Disamping itu mineral berperan dalam bebagai tahap metabolisme, terutama sebagai

kofaktor dalam aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan mineral di dalam cairan tubuh diperlukan

untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu

transfer ikatan-ikatan penting melalui membrane sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf

terhadap terhadap rangsangan.

Sekitar 4 % dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang ada dalam analisa bahan makanan

tertinggal sebagai kadar abu, yaitu sisa yang tertinggal bila suatu sampel bahan makanan dibakar

sempurna di dalam suatu tungku. Kadar abu menggambarkan banyaknya mineral yang tidak

terbakar menjadi zat yang dapat menguap. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan

mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah 100 mg

sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Jumlah mineral mikro

dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang dianggap

esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah.

Mineral dapat dikelompokkan menjadi dua macam kelompok besar mineral (elemen/unsur)

yang terdapat dalam tubuh kita, berdasarkan kuantumnya, ialah :

  Makro elemen, yaitu terdapat dalam kwantum yang relative besar, seperti K, Na, Ca, Mg, dan P, S,

serta CI.

  Mikro elemen, yang terdapat dalam kwantum yang relative sedikit. Mikro elemen dapat

dikelompokkan lagi menurut kegunaannya di dalam tubuh :

Page 2: Metabolisme Mineral

         Mikro elemen esensial, yaitu yang betul-betul diperlukan oleh tubuh jadi harus ada seperti Fe,

Cu, Co, Se,Zn, dan J, serta F.

         Mikro elemen yang mungkin esensial, belum pasti betul diperlukan atau tidak dalam struktur

atau fisiologi tubuh, seperti Cr, Mo.

         Mikro elemen yang tidak diperlukan, atau non-esensial. Jenis ini terdapat di dalam tubuh karena

terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan. Jadi sebagai kontaminan (pencemar) termasuk ke

dalam kelompok ini adalah Al, As, Ba, Bo, Pb, Cd, dsb.

         Ada lagi kelompok yang disebut trace elements, yang sebenarnya sudah termasuk kelompok

mikro elemen, tetapi diperlukan dalam kwantum yang lebih kecil lagi,dalam kelas ini termasuk

Co, Cu dan Zn.

Berdasarkan kebutuhannya didalam tubuh, mineral dapat digolongkan menjadi 2 kelompok

utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang menyusun

hampir 1% dari total berat badan manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000

mg/hari, sedangkan mineral mikro. (Trace ) merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah

kurang dari 100 mg /hari dan menyusun lebih kurang dari 0.01% dari total berat badan. Mineral

yang termasuk di dalam kategori mineral makro utama adalah kalsium (Ca+), fosfor (P),

magnesium (Mg), sulfur (S), kalium (K+), klorida (Cl), dan natrium (Na).

Sedangkan mineral mikro terdiri dari kromium (Cr), tembaga (Cu), fluoride (F), yodium (I)

, besi (Fe), mangan (Mn), silisium (Si) and seng (Zn). Dalam komposisi air keringat, tiga mineral

utama yaitu natrium, kalium & klorida merupakan mineral dengan konsentrasi terbesar yang

terdapat di dalamnya. Sehingga dengan semakin besar laju pengeluaran keringat, maka laju

kehilangan natrium , kalium dan klorida dari dalam tubuh juga akan semakin besar. Diantara

ketiganya, natrium dan klorida merupakan mineral dengan konsentrasi tertinggi yang terbawa

keluar tubuh melalui kelenjar keringat (sweat glands).

Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan:

  Mineral Organik Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita

peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-

sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.

  Mineral Anorganik Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh

kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik,

Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.

Page 3: Metabolisme Mineral

Sifat keasaman dan kebasaan suatu bahan makanan tergantung jumlah dan jenis mineral

yang dikandungnya. Bahan makanan seperti sayuran dan buah-buahan mengandung banyak

mineral Na, K, Ca, Fe, dan Mg yang di dalam tubuh akan membentuk komponen bersifat basa.

Oleh karena itu, bahan tersebut disebut base forming foods. Bahan serelia mengandung Cl, P,

dan S. Dalam tubuh unsur tersebut membentuk komponen yang bersifat asam sehingga bahan

makanan tersebut membentuk komponen yang bersifat asam sehingga bahan makanan tersebut

dikenal sebagai acid forming foods. Sulfur yang ada dalam bahan makanan biasanya dalam

bentuk netral dan merupakan komponen asam amino yang mengandung sulfur.

Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil didalam tubuh, namun mempunyai

peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan da reproduksi. Kandungan mineral mikro dalam

bahan makanan sangat tergantung pada konsentrasi mineral mikro.

Mineral dalam bahan makanan tidak semuanya dapat dimanfaatkan. Keadaan tersebut

tergantung ketersediaan biologisnya (tingkatan zat gizi yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh

tubuh). Faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologis mineral antara lain interaksi dengan

senyawa lain.

Setiap unsur esensial dibutuhkan satu atau lebih fungsinya di dalam tubuh dan fungsinya

terjadi secara optimal ketika nutrisi konsentrasi tubuh jatuh didalam daerah yang spesifik.

Kapanpun konsentrasinya terlalu rendah atau terlalu tinggi, fungsi melemah atau mati yang

dihasilkan. Ini terutama paling penting ketika keseimbangan mineral sisa karena angka

konsentrasi optimal dapat menjadi hampir terbatas. Selain itu, karena interaksi diantara mineral

essensial sisa, melampaui batas pemasukan satu, khususnya ion divalent (misalnya, zinc,

magnesium, kalsium, besi), dapat mencegah absorpsi dengan yang lain.

Dalam proses metabolisme energi tubuh, mineral-mineral yang diperoleh melalui konsumsi

bahan pangan dalam keseharian ini akan terlibat dalam proses pengambilan energi dari simpanan

glukosa (glycolysis), pengambilan energi dari simpanan lemak (lipolysis), pengambilan energi

dari simpanan protein (proteolysis) serta juga terlibat dalam pengambilan energi dari

phosphocreatine (PCr). Mineral mikro (Trace Mineral) sangat penting untuk tubuh manusia.

Mineral mikro (trace Mineral) memegang peranan penting dalam metabolisme tubuh, bertindak

sebagai katalisator dalam berbagai substansi dan juga membantu enzim untuk melaksanakan

kerjanya.

Page 4: Metabolisme Mineral

Metabolisme berkaitan erat dengan pembakaran kalori. Meningkatkan metabolisme

merupakan cara efektif untuk membantu menurunkan berat badan. Orang yang memiliki

metabolisme tinggi, cenderung dapat terhindar dari kegemukan, karena proses pembakaran kalori

yang terjadi dalam tubuhnya juga berlangsung cepat. Selain rajin berolahraga, salah satu cara

untuk meningkatkan metabolisme adalah dengan mencukupi kebutuhan mineral tubuh Anda.

Tidak seperti vitamin, mineral biasanya tidak mengandung atom karbon, hydrogen dan

oksigen. Untuk diklasifikasikan sebagai mineral, sebuah zat harus bersifat padat dan memiliki

struktur berkristal. Zat ini juga harus terbentuk secara alami, homogeni dan memiliki komposisi

kimia tertentu.

Mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu major mineral dan trace mineral. Major

mineral adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih besar dari 100 mg per

harinya. Sedangkan trace mineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih

kecil dari 100 mg per hari.

Pembagian mineral dan pembahasannya dapat diuraikan dalam beberapa bagian besar yaitu

sebagai berikut :

  Major Mineral

         Kalsium

Berat kalsium tubuh sekitar 1,5 kg dari berat tubuh, 99% dari jumlah tersebut membentuk

tulang dan gigi. Sedangkan sisa 1% terdapat dalam cairan ekstraseluler (cairan di sekitar sel

tubuh). Manfaat kalsium bagi tubuh antara lain sebagai, pengatur keseimbangan cairan tubuh,

menjaga kontraksi otot saat latihan, menjaga pembekuan darah dalam batas normal.

         Fosfor

Sekitar 85% fosfor dalam tubuh terdapat dalam tulang. Fosfor juga dibutuhkan untuk

menyampaikan kode genetik dari satu sel ke sel lainnya ketika sel dibelah dan direproduksi.

Kebutuhan fosfor meningkat dengan tambahan sebesar 440 mg per hari untuk ibu menyusui.

Fosfor penting untuk metabolisme karbohidrat, sintesis protein dan membawa lemak dan asam

lemak di antara jaringan dan organ.

         MagnesiumTubuh menggunakan magnesium untuk mengatur pelepasan energi, fungsi sel saraf dan

kontraksi otot. Juga digunakan untuk membentuk jaringan tubuh, terutama tulang. Tubuh orang

Page 5: Metabolisme Mineral

dewasa memiliki sekitar 30% magnesium dan tiga perempatnya terdapat pada tulang.

Magnesium juga merupakan bagian dari lebih dari 300 enzim berbeda yang merangsang reaksi

kimia dalam tubuh

         BesiTubuh manusia terdiri sekitar 4-5 gram zat besi, dan sebagian besar terdapat sebagai

bagian dari hemoglobin dan mioglobin, dua protein yang mentransfer oksigen dan

mengedarkannya ke seluruh tubuh. Hemoglobin ditemukan di sel darah merah. Mioglobin

terdapat di jaringan otot. Besi juga bagian dari berbagai enzim dan penting untuk fungsi sistem

imum yang sehat.

         SengTubuh manusia menyimpan sekitar 2 gram seng di otot dan tulang. Seng memiliki banyak

peran dalam tubuh termasuk untuk pertumbuhan dan perbaikan sel yang normal, penyembuhan

luka dan imunitas yang sehat. Asupan seng yang cukup sangat penting untuk membuat berbagai

enzim dan hormon, termasuk hormon pertumbuhan, insulin dan testosteron, hormon yang

dibutuhkan untuk memproduksi sperma yang sehat dalam jumlah banyak. Tanpa seng yang

cukup, pria bisa mengalami infertilitas atau penurunan kesuburan.

         SulfurMesipun sulfur sering dianggap sebagai nutrisi yang sangat dibutuhkan manusia, namun

hampir tidak pernah disebutkan dalam buku maupun sumber lainnya. Hal ini karena sulfur

adalah bagian integral dari semua protein sebaik yang ditemukan dalam lemak dan banyak cairan

tubuh. Diet apa pun yang mencukupi protein berarti juga akan mencukupi sulfur.

         FluorineFluorine ditemukan sebagian besar dalam bentuk fluoride baik dalam makanan dan air.

Tubuh menyimpan fluoride dalam tulang dan gigi. Sejumlah kecil fluoride terdapat secara alami

di semua tumbuhan dan jaringan hewan. Selain itu asupan fluoride juga bisa didapatkan dari air

yang mengandung fluoride.

  Trace Mineral

         YodiumYodium merupakan komponen dari hormon tiroid yaitu tiroksin dan triiodotironin, yang

membantu mengatur aktivitas sel dan metabolisme. Hormon ini juga penting untuk sintesis

protein, pertumbuhan jaringan (termasuk pembentukan sistem saraf yang sehat), mencegah

penyakit gondok dan meningkatkan kesehatan tulang.

Page 6: Metabolisme Mineral

         SeleniumSelenium memiliki peran penting dalam mengontrol efek hormon tiroid pada metabolisme

tubuh. Hormon tiroid sendiri merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid, yang

memiliki pengaruh besar pada metabolisme tubuh.

         TembagaTembaga telah lama dikenal sebagai mineral yang dibutuhkan tubuh untuk tetap berfungsi

optimal. Tembaga adalah salah satu unsur mineral yang tergolong dalam mikro mineral karena

hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil dalam tubuh. Namun, walaupun demikian, mineral ini

sangat dibutuhkan untuk memastikan metabolisme tubuh tetap berfungsi optimal, juga penting

untuk proses pembentukan hemoglobin atau sel darah merah.

         ManganMangan terlibat dalam fungsi berbagai sistem organ dan dibutuhkan juga untuk fungsi

kekebalan tubuh

normal, regulasi gula darah, produksi energi seluler, reproduksi, pencernaan, dan pertumbuhan

tulang. Selain itu, mangan juga bekerja dengan vitamin K untuk mendukung pembekuan darah

dan merupakan komponen yang penting bagi enzim antioksidan penting yang disebut superoxide

dismutase dimana akan memberi perlindungan akibat serangan radikal bebas selama proses

metabolisme dalam tubuh.

         KromiumKromium memiliki berbagai peran dalam metabolisme tubuh. Kromium juga merupakan

partner untuk glucose tolerance factor (GTF) atau factor toleransi glukosa, yang meningkatkan

kerja insulin untuk mengatur penggunaan glukosa dalam tubuh, hasil akhir dari metabolisme dan

sumber energi utama dari setiap sel tubuh. Juga terlibat dalam dalam memelihara baik kadar gula

darah maupun kolesterol yang normal.

Kebutuhan tubuh akan mineral tidak dapat diabaikan. Mineral merupakan katalisator

vitamin maupun nutrisi tubuh yang sangat dibutuhkan guna meningkatkan metabolisme dan

menjaga kesehatan tubuh secara optimal. Oleh karena itu, cukupilah kebutuhan mineral harian

Anda.