merangkai refluk

3
MERANGKAI REFLUK Labu didih, mengapa kita gunakan labu didih ? karena, kita bermain dengan penguapan, itu artinya ada steam yang dihasilkan, agar tekanannya merata maka kita gunakan labu didih Kondensor  Klem Statif  Selang pompa Cara merangkainya : seperti pada gambar dibawah ini, selang dipasang pada kedua lubang kondensor, lubang atas kita alirkan selang ke ember, sedangkan lubang bawah kita sambungkan dengan pompa. Catatan : labu didih di beri jarak , atau jangan kontak langsung dengan hotplaid untuk menghindari pecahnya labu karena pemanasan yang kontinyu  Prinsip kerja :  Pada rangkaian refluks ini terjadi empat proses, yaitu proses heating, evaporating, kondensasi dan coo long. Heating terjadi pada saat fee d dipanaskan di labu didi h, evaporating ( penguapan ) terjadi ketika feed mencapai titik didih dan berubah fase menjadi uap yang kemudian uap tersebut masuk ke kondensor dalam. Cooling terjadi di dalam ember, di dalam ember kita masukkan batu es dan air , sehingga ketika kita menghidupkan pompa, air dingin akan mengalir dari bawah menuju kondensor luar, mengapa air harus dialirkan dari bawah kondensor bukan dari atas ? alasannya adalah agat tidak ada turbulensi udara yang menghalangi dan agar air terisi penuh, lihat lagi rangkaian kalian ( waktunya anda berimajinasi, apa yang akan terjadi jika kita

Upload: fera-elya

Post on 31-Oct-2015

583 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

7/16/2019 MERANGKAI REFLUK

http://slidepdf.com/reader/full/merangkai-refluk-5634fa9371429 1/2

MERANGKAI REFLUK 

Labu didih, mengapa kita gunakan labu didih ? karena, kita bermain dengan penguapan,

itu artinya ada steam yang dihasilkan, agar tekanannya merata maka kita gunakan

labu didih

Kondensor 

Klem 

Statif  

Selang pompa 

Cara merangkainya : seperti pada gambar dibawah ini,

selang dipasang pada kedua lubang

kondensor, lubang atas kita alirkan selang ke

ember, sedangkan lubang bawah kita

sambungkan dengan pompa. Catatan : labu

didih di beri jarak , atau jangan kontak 

langsung dengan hotplaid untuk menghindari

pecahnya labu karena pemanasan yang

kontinyu 

Prinsip kerja : Pada rangkaian refluks ini terjadi empat proses, yaitu proses heating, evaporating,

kondensasi dan coolong. Heating terjadi pada saat feed dipanaskan di labu didih,

evaporating ( penguapan ) terjadi ketika feed mencapai titik didih dan berubah fase

menjadi uap yang kemudian uap tersebut masuk ke kondensor dalam. Cooling terjadi didalam ember, di dalam ember kita masukkan batu es dan air , sehingga ketika kita

menghidupkan pompa, air dingin akan mengalir dari bawah menuju kondensor luar,

mengapa air harus dialirkan dari bawah kondensor bukan dari atas ? alasannya adalah

agat tidak ada turbulensi udara yang menghalangi dan agar air terisi penuh, lihat lagi

rangkaian kalian ( waktunya anda berimajinasi, apa yang akan terjadi jika kita

7/16/2019 MERANGKAI REFLUK

http://slidepdf.com/reader/full/merangkai-refluk-5634fa9371429 2/2

mengalirkan air dari atas ? ) . Proses yang terakhir adalah kondensasi ( Pengembunan ) ,

proses ini terjadi di kondensor, jadi terjadi perbedaan suhu anta kondensor dalam yang

berisi uap panas dengan kondensor luar yang berisikan air dingin, hal ini menyebabkan

penurunan suhu dan perubahan fase dari steam tersebut untuk menjadi liquid kembali. 

keterangan alat beserta funsinya : 

1.  labu dasar bulat : sebagai tempat zat cair dipanaskan

2.  kondensor spiral : mendinginkan uap larutan

3.  kassa asbes : untuk meratakan panas

4.  pembakar Bunsen : untuk memanaskan larutan dalam labu dasar bulat

5.  kaki tiga : untuk menyangga labu dasar bulat, kondensor saat proses pemanasan

6.  statif : untuk menyangga kondensor dan labu dasar bulat

7.  klem : untuk menahan kondensor spiral dan labu dasar bulat

8.  selang masuk : sebagai penghubung air masuk dari sirkulator menuju kondensor

9.  selang keluar : sebagai penghubung keluarnya air dari kondensor menuju ember

10. sirkulator : alat untuk mensirkulasikan air

11. ember : sebagai tempat menyimpan air

12. batu didih : alat untuk mencegah terjadinya bumping

Pembahasan1.  kondensor yang digunakan pada rangkaian alat refluks adalah kondensor ball (spiral)

karena bentuknya seperti bola yang memungkinkan untuk menahan uap di bulatan

pertama sehingga pendinginan akan relatif lebih cepat dibandingkan dengan kondensor

leibig dan mengurangi kemungkinan terkumpulnya uap pereaksi di bagian ats kondensor 

2.  proses penguapan tidak boleh terlalu cepat agar uap yang terbentuk dapat

dikondensasikan dengan baik dan uap tidak mengumpul

3.   jika zat yang akan direaksikan mudah terbakar atau menguap, pemanasan tidak boleh

menggunakan api langsung. maka digunakan nya heating mantle untuk mengurangi

kemungkinan kebakaran

4.  air pada kondensor dialirkan dari bawah keatas, karena jika air dialirkan dari atas

kebawah dikhawatirkan air hanya mengalir pada dinding kondensor sehingga

pendinginan menjadi tidak sempurna

5.  penggunaan vaseline tidak boleh terlalu banyak karena jika terlalu banyak efeknya

adalah terjadi penurunan jumlah volume akhir larutan pada labu dasar bulat

6.  pada labu dasar bulat harus ditambahkan batu didih untuk menghindari terjadinya

bumping dalam labu

7.  pada percobaan refluks menggunakan gelas kimia terjadi penurunan karena uap dapat

keluar melalui lubang di gelas kimia

8.  pada percobaan refluks menggunakan labu erlenmeyer terjadi penurunan volume akhir

karena uap dapat keluar melalui corong pendek