(menyoal janji capres
TRANSCRIPT
![Page 1: (Menyoal Janji Capres](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100515/577d38291a28ab3a6b9733cd/html5/thumbnails/1.jpg)
8/9/2019 (Menyoal Janji Capres
http://slidepdf.com/reader/full/menyoal-janji-capres 1/2
EDITORIAL
MENYOAL JANJI CAPRES - CAWAPRES
Indonesia memang bukan Amerika Serikat. Di Amerika sana, kampanye benar-benar merupakan
media bagi masing-masing capres (dari Partai Republik dan Partai Demokrat) untuk
menyampaikan ide-ide dan program-program yang secara mendasar memang berbeda sehingga
menarik khlayak masyarakat untuk menyimaknya. Orang Amerika sangat memahami kalau
kedua partai ini memiliki banyak kebijakan yang sangat kontras satu sama lainnya. Partai
Republik, misalnya, memiliki kebijakan konservatif, dan memihak kepada pekerja berkerah
putih (white collars). Politik luar negerinya cenderung keras, seperti yang dijalankan mantan
Presiden George W Bush. Sebaliknya, Partai Demokrat memiliki kebijakan yang cenderung
liberal dan lebih memihak pada buruh, petani, dan masyarakat AS dari kulit berwarna. Di sisi
politik luar negeri, Demokrat cenderung lebih dingin.
Berbeda halnya dengan apa yang terjadi di Indonesia.Kampanye antar pasangan capres-cawapres
peserta Pemilu Presiden 2009, bagi sebagian orang, terasa membosankan. Janji-janji mereka
cenderung seragam, hanya kemasannya saja yang berbeda. Di bidang ekonomi, misalnya,
masing-masing kontender berlomba-lomba meyakinkan masyarakat bahwa mereka pro wong
cilik. Lihat slogan-slogan mereka. SBY-Boediono dengan slogan Ekonomi Jalan Tengah,
Megawati Soekarnoputri-Prabowo dengan jargon Ekonomi Kerakyatan, dan M Jusuf Kalla-
Wiranto dengan semboyan Kemandirian Ekonomi. Keseragaman program-program ini membuat
para capres membicarakan hal-hal yang bersifat normatif. Akibatnya, pemilih pun menjadi
kesulitan menentukan pilihannya secara rasional. Oleh karena itu, jangan kaget kalau kemudian
pemilih pemilih, dalam menentukan pilihannya, sangat dipengaruhi pertimbangan-pertimbangan
subyektif dan irrasional, seperti popularitas dan penampilan fisik. Dengan kata lain, jangan
salahkan pemilih jika mereka memilih capres-cawapres yang kerap mereka tonton di layar kaca.
Suka atau tidak itulah kenyataan politik yang ada. Kita berharap para capres cawapres semakin
arif untuk memahami bahwa rakyat tidak lagi bodoh. Sejatinya, rakyat semakin pintar dalam
menyikapi janji-janji yang dilontarkan oleh para capres cawapres. Karenanya, siapapun presiden
![Page 2: (Menyoal Janji Capres](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100515/577d38291a28ab3a6b9733cd/html5/thumbnails/2.jpg)
8/9/2019 (Menyoal Janji Capres
http://slidepdf.com/reader/full/menyoal-janji-capres 2/2
dan wakil presidennya nanti, yang diinginkan oleh rakyat adalah terwujudnya reformasi nyata
berupa peningkatan perbaikan dalam berbagai bidang kehidupan.
Kita tentunya sangat memahami bahwa kata µJANJI¶ dalam khazanah keislaman bukanlah kata
tanpa ruh. Manakala sebuah µJANJI¶ telah diucapkan oleh seseorang maka secara ruhaniah ia
terikat untuk merealisasikannya. Ketika janji terucap, maka tidak hanya manusia yang akan
menagihnya tetapi Sang Kholiq pun akan mengejar dan memintai pertanggungjawaban atas janji
tersebut. Itulah pesan yang terkandung dalam al-Quran Surah Al Isra ayat 17 yang artinya,
³Penuhilah janji karena sesungguhnya janji itu akan dimintai pertanggungan-jawab.´