menyanyi sebagai metode untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa arab santriwan

Upload: agus-zuhri

Post on 17-Jul-2015

762 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

MENYANYI SEBAGAI METODE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB SANTRIWAN-SANTRIWATI KELAS UMAR BIN KHATAB TPA MASJID PANGERAN DIPONEGORO YOGYAKARTA Skripsi/Undergraduate Theses from digilib-uinsuka / 2011-02-18 10:12:12 By : SULIH PRASTIYA - NIM. 06420081 , Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Created : 2011-02-18, with 1 files Keyword : Penguasaan Kosa Kata , Bahasa Arab , Menyanyi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan ada tidaknya peningkatan kemampuan penguasaan kosa kata bahasa Arab santriwan-santriwati kelas Umar Bin Khatab TPA Masjid Pangeran Diponegoro Yogyakarta. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan baru kepada semua pihak yang berkecimpung pada pembelajaran bahasa Arab pada umumnya dan khususnya TPA Masjid Pangeran Diponegoro sendiri sebagai tempat dilaksanakannya penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research yang menggunakan metode menyanyi untuk meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Arab santriwan-santriwati kelas Umar Bin Khatab TPA Masjid Pangeran Diponegoro. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus; siklus I tentang pakaian dan warna sedangkan siklus II tentang keluarga dan perkenalan. Disetiap masing-masing siklusnya ustadz (peneliti) menyampaikan materi dengan metode menyanyi yang juga dikombinasi dengan strategi active learning lainnya, dengan begitu pembelajaran menjadi menarik dan santripun aktif dalam belajar sehingga santri dapat memahami materi yang disampaikan oleh ustadz (peneliti). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan disetiap siklusnya, yaitu - Santri mampu mengerjakan soal evaluasi dengan baik - Santri menjadi senang dan tertarik untuk belajar bahasa Arab sehingga mereka bersemangat dan tidak takut lagi mengikuti pelajaran bahasa Arab. Santri menjadi mudah menghafal dan memahami kosa kata bahasa Arab baru. Metode menyanyi untuk meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Arab tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam dalam pembelajaran kosa kata pada peserta didik yang masih dalam usia anak-anak.

STRATEGI PEMBELAJARAN MUFRADAT

Pengertian Kosakata (al-Mufradt) Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata atau khazanah kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut dan kemungkinan akan digunakannya untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya. Menurut Horn, kosakata adalah sekumpulan kata yang membentuk sebuah bahasa. Peran kosakata dalam menguasai empat kemahiran berbahasa sangat diperlukan sebagaimana yang dinyatakan Vallet adalah bahwa kemampuan untuk memahami empat kemahiran berbahasa tersebut sangat bergantung pada penguasaan kosakata seseorang. Meskipun demikian pembelajaran bahasa tidak identik dengan hanya mempelajari kosakata. Dalam arti untuk memiliki kemahiran berbahasa tidak cukup hanya dengan menghafal sekian banyak kosakata. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan kumpulan kata-kata yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang dan kumpulan kata tersebut akan ia digunakan dalam menyusun kalimat atau berkomunikasi dengan masyarakat. Komunikasi seseorang yang dibangun dengan penggunaan kosakata yang tepat dan memadai menunjukkan gambaran intelejensia dan tingkat pendidikan si pemakai bahasa. Pembelajaran mufradat adalah mampu menguasai mufradat, menerjemahkannya, dan mampu menggunakannya dalam jumlah (kalimat) yang benar. Artinya tidak hanya sekedar hafal kosakata tanpa mengetahui bagaimana menggunakannya dalam komunikasi yang sesungguhnya. Jadi dalam prakteknya setelah siswa memahami kosakata kemudian mereka diajari untuk menggunakannya baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan. Menurut Ahmad Djanan Asifuddin, pembelajaran kosakata (al-mufradt) yaitu proses penyampaian bahan pembelajaran yang berupa kata atau perbendaharaan kata sebagai unsur dalam pembelajaran bahasa Arab. Prinsip-prinsip dalam pemilihan mufradat yang akan diajarkan kepada pembelajar asing (selain penutur arab) adalah sebagai berikut: 1. Tawatur (Frequency), yaitu frekuensi penggunaan kata-kata yang tinggi dan sering itulah yang harus menjadi pilihan. 2.Tawazzu (Range), yaitu mengutamakan kata-kata yang banyak digunakan baik di negara Arab maupun di negara-negara non Arab atau di suatu negara tertentu yang mana kata-kata itu lebih sering digunakan. 3.Mutaahiyah (Availability), mengutamakan kata-kata atau kosakata yang mudah dipelajari dan digunakan dalam berbagai media atau wacana. 4.Ulfah (Familiarity), yakni mendahulukan kata-kata yang sudah dikenal dan cukup familiar didengar, seperti penggunaan kata lebih sering digunakan dari pada kata , padahal

keduanya sama maknanya. 5.Syumuul (Coverage), yakni kemampuan daya cakup suatu kata untuk memiliki beberapa arti, sehingga menjadi luas cakupannya. Misalnya kata lebih luas daya cakupannya dari pada kata . 6.Ahammiyah (Significance), yakni mengutamakan kata-kata yang memiliki arti yang signifikan untuk menghindari kata-kata umum yang banyak ditinggalkan atau kurang lagi digunakan. 7. uruubah, yakni mengutamakan kata-kata Arab dari kata-kata serapan yang diarabisasi dari bahasa lain. Misalnya kata , , secara berurutan ini harus diutamakan pemilihannya dari pada kata , dan . Pembelajaran mufrodat pada tingkat dasar 1. Menggunakan nyanyian/lagu dalam pembelajaran bahasa arab dapat dibedakan antara bernyanyi sambil belajar dan belajar sambil bernyanyi. Penggunaan lagu dalam pembelajaran mufradat dapat menghilangkan kejenuhan belajar, dan dapat memberikan kesenangan kepada pembelajar. dapat meningkatkan penguasaan mufradat atau menambah perbendaharaan mufradat, 2. Dengan menampilkan benda atau sampel yang di tunjukkan makna kata, contoh: pensil atau buku. 3. Mendengarkan dan menirukan bacaan,dan mengulang-ngulang bacaan. Pembelajaran mufrodat pada tingkat menengah. 1. Menggunakan peragaan tubuh. Contoh guru membuka buku dalam menerangkan kata fathul kitab. 2. Menulis kata Penguasaan kosakata siswa akan sangat terbantu bilamana ia diminta untuk menulis kata-kata yang baru dipelajarinya (dengar, ucap, paham, baca) mengingat karakteristik kata tersebut masih segar dalam ingatan siswa. 3. Dengan bermain peran. 4. Menyebutkan antonym dan sinonimnya. 5. Menyebutkan kelompok katanya. 6. Menyebutkan kata dasar dan kata bentuknya. Pembelajaran mufradat pada tingkat lanjut. 1. Menjelaskan makna kata dengan menjelaskan maksudnya. 2. Mencari makna kata dalam kamus. 3. Menerjemahkan ke dalam bahasa siswa. 4. Mengurutkan kata. 5. Meletakan kata dalam kalimat. 6. Memilih contoh kata yang baik 7. Menyusun kalimat 8. Memberikan harokat pada kata. Diposkan oleh Saiful Mustofa di 18:03 2 komentar 010009000003ee02000000002e02000000002e02000026060f005204574d46430100000000000100 c6d50000000001000000300400000000000030040000010000006c0000000000000000000000110 000000c00000000000000000000007a020000ca01000020454d4600000100300400000c000000010 000000000000000000000000000005605000000030000e20100000f0100000000000000000000000 00000665a070055220400460000002c00000020000000454d462b014001001c0000001000000002 10c0db010000006000000060000000460000008001000074010000454d462b224004000c0000000

00000001e4009000c00000000000000244001000c00000000000000304002001000000004000000 0000803f214007000c0000000000000008400005cc000000c00000000210c0db0100000000000000 0000000000000000000000000100000047494638396112000d00e300008a8a8a808080e5e5e5ffffff f2f2f2eaeaeae4e4e4000000ccccccb4b4b41a1a1a3333336666664d4d4dffffffffffff2c000000001200 0d0000045910c8492b0893e8cdf90508400c646912205684a359a288a1aea23b1ca0210345cf9e8b8 36ed7f3d50e8ac322a99bf50009d181d1581e844ea84000402a99c482764b162c034ddeb8bc3d0812 68cc9a5d866302f8bc7e8f8f00003b0840010824000000180000000210c0db0100000003000000000 0000000000000000000001b40000040000000340000000100000002000000000000bf000000bf000 090410000504103000000000000b3000000b3ffff8f41000000b3000000b3ffff4f412100000008000 000620000000c00000001000000150000000c00000004000000150000000c000000040000005100 00004c0100000000000000000000110000000c00000000000000000000000000000000000000120 000000d0000005000000060000000b00000009c000000000000002000cc00120000000d00000028 000000120000000d00000001000400000000000000000000000000000000000e000000000000000 0000000ffffff008a8a8a0080808000f2f2f200cccccc00eaeaea00e4e4e400333333001a1a1a00b4b4b 400666666004d4d4d00e5e5e50023333333333333333303030322adddddddddddda33020a0d262ad ddddddd0da3730d0d0a2662addddddd8937730d0d0d26662add2090890773034444266662a240bc8 900730d0d0d26666524109089077306060626665241111480777309000726652411111102577302 0a02265241111111142573030000252411111111114253000900224444444444444423060606222 2222222222222320007074c000000640000000000000000000000110000000c0000000000000000 000000120000000d0000002900aa0000000000000000000000803f00000000000000000000803f00 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000220000000c000000ff ffffff460000001c00000010000000454d462b024000000c000000000000000e00000014000000000 0000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c020d00120003 0000001e00040000000701040004000000070104008b000000410b2000cc000d001200000000000 d0012000000000028000000120000000d0000000100040000000000000000000000000000000000 0e0000000000000000000000ffffff008a8a8a0080808000f2f2f200cccccc00eaeaea00e4e4e4003333 33001a1a1a00b4b4b400666666004d4d4d00e5e5e50023333333333333333303030322addddddddd ddda33020a0d262adddddddd0da3730d0d0a2662addddddd8937730d0d0d26662add209089077303 4444266662a240bc8900730d0d0d266665241090890773060606266652411114807773090007266 524111111025773020a022652411111111425730300002524111111111142530009002244444444 444444230606062222222222222222320007070c00000040092900aa000000000000000d0012000 0000000040000002701ffff030000000000 Label: pembelajaran

14 Okt 2010STRATEGI PEMBELAJARAN TAROKIBPada pembahasan materi strategi pembelajaran tarokib di tingkat dasar, menengah dan lanjut, kami akan membahas terlebih dahulu tentang definisi dari tema tersebut. Definisi strategi berasal dari bahasa yunani yang berarti ilmu perang atau panglima perang, maka strategi adalah suatu seni merancang operasi dalam peperangan (Iskandarwassid:2009). Definisi pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Dimyati, dkk:2005). Sedangkan menurut Knirk bahwa pembelajaran adalah setiap pembelajaran yang

dirancang guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dalam konteks belajarmengajar. Definisi tarokib adalah Seperangkat pola penataan kata dalam sesuatu bahasa. Sedangkan strategi pembelajaran atau bisa disebut dengan teknik pengajaran adalah operasionalisasi metode. Karena itu, teknik pengajaran itu berupa rencana, aturan-aturan, langkahlangkah serta sarana yang pada prakteknya akan diperankan dalam proses belajar-mengajar di dalam kelas guna mencapai dan merealisasikan tujuan pembelajaran (Abdul Hamid, dkk: 2008). Pendapat lain mengatakan dalam konteks pembelajaran bahwa strategi menurut Gagne (1974) berarti proses pembelajaran yang menyebabkan peserta didik berpikir untuk memecahkan masalah dalam mengambil keputusan (Iskandarwassid: 2009). Strategi pembelajaran tarokib itu sendiri,dalam beberapa lembaga pendidikan seringkali dipisahkan menjadi dua, yaitu pembelajaran nahwu dan shorof. Keduannya memiliki karakteristik materi yang bebebeda. Dengan demikian, jika keduannya berdiri sendiri, maka strategi pembelajarannya tentu akan berbeda (Imam: 2009). Kemudian arti tingkatan mubtadi , mutawasith dan mutaqoddim dalam materi pembahasan ini sebenarnya memiliki banyak arti, sesuai dengan konteks yang dimaksud pada tingkatannya, karena pada tiap-tiap tingkatan MI, MTs, MA dan marhalah jamiah itu juga memiliki pembagian dalam tingkatan mubtadi , mutawasith dan mutaqoddim. Namun di sini kami lebih menspesifikasikan tingkat mubtadi setara dengan SD/MI, tingkat mutawasith setara dengan SMP/Tsanawiyah, begitu pun dengan tingkat mutaqoddim yakni setara dengan SMA/Aliyah. Dari beberapa definisi arti di atas, telah kita ketahui arti strategi pembelajaran secara umum dan khusus, sehingga para pakar bahasa mengatakan bahwa mempelajari gramatikal merupakan media untuk mengevaluasi kalam dan kitabah seseorang . pEserta didik dituntut untuk menghafal kaidah-kaidah dengan urutan secara tradisional yang terdapat dalam keseluruhan kitab nahwu dan shorof tanpa melihat kebutuhan peserta didik, sehingga hasilnya peserta didik hanya menguasai struktur bahasa Arab tanpa mengetahui cara mengimplementasikannya secara praktis. Jenjang Pengajaran Qowaid (Morfem) Dalam pengajaran Qowaid, baik Qowaid Nahwu maupun Qowaid Sharaf juga harus mempertimbangkan kegunaannya dalam percakapan/keseharian. Dalam pengajaran Qawaid Nahwu misalnya, harus diawali dengan materi tentang kalimat sempurna (Jumlah Mufiidah), namun rincian materi penyajian harus dengan cara mengajarkan tentang isim, fiil, dan huruf. Pada perkembangan terkini, pengajaran gramatikal mulai berubah pola ajar dengan mengaitkannya degan kebutuhan riil bahasa keseharian peserta didik yaitu berkisar pada pola-pola (uslub) yang digunakan dalam teks wacana, teks istima atau membahas kesalahan-kesalahan yang ada pada hasil karangan peserta didik. Pengajaran gramatika yang berdasarkan kebutuhan ini dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh peserta didik. Pola terakhir ini mendorong peserta didik untuk belajar qowaid secara sungguh-sungguh dan memiliki akses langsung bagi peserta didik dalam

menentukan kata dan menyusun kalimat (zainuddin, dkk:2005) Terdapat dua model pembelajaran nahwu yang dikenal dengan metode qiyasi dan istiqroi. metode qiyasi ini diawali dengan menyajikan kaidah-kaidah dulu kemudian menyebutkan contoh-contoh, sedangkan metode istiqroi merupakan kebalikan dari metode qiyasi, yakni pengajaran dimulai dengan menampilkan contoh-contoh kemudian disimpulkan menjadi kaidah-kaidah nahwu. Adapun strategi dan langkah pembelajaran nahwu sesuai dengan dua metode diatas dalam penerapannya secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Penerapan metode qiyasi 1. Guru memulai pelajaran dengan mengutarakan tema tertentu. 2. Menjelaskan kaedah-kaidah nahwu 3. Meminta siswa untuk memahami dan menghafal kaidah-kaidah nahwu 4. Mengemukakan contoh-contoh yang berkaitan dengan kaidah 5. Memberikan kesimpulan pelajaran 6. Siswa diminta mengerjakan soal-soal latihan Penerapan metode istiqroi 1. Guru memulai pelajaran dengan menentukan topik tertentu 2. Menampilkan contoh-contoh kalimat yang berhubungan dengan tema 3. Siswa diminta untuk membaca contoh-contoh tersebut 4. Guru menjelaskan kaidah nahwu yang terdapat dalam contoh 5. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang kaidah-kaidah nahwu 6. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan-latihan (Abdul Hamid, dkk:2008) Contoh metode istiqroI: ( contoh ini adalah contoh susunan mubtada khobar, guru menjelaskan contoh tersebut dan menyuruh siswa untuk memperhatikan isim yang ada di awal kalimat yang bergaris bawah tersebut, dan guru menjelaskan bahwa kalimat yang ada diawal kalimat tersebut adalah mubtada, sedangkan kalimat yang setelahnya adalah khobar). Metode istiqroi ini dapat di terapkan di tingkatan SD/MI,SMP/ MTS dan SMA/MA, akan tetapi pada tingkatan mahasiswa, metode yang biasa digunakan terlebih dahulu adalah metode qiyasi meskipun mahasiswa tersebut belum pernah belajar tarokib. Pemerolehan Sintaksis Dalam bidang sintaksis, anak mulai berbahasa dengan mengungkapkan satu kata (bagian kata). Kata ini, bagi anak, sebanarnya hanyalah merupakan kalimat penuh, tetapi karena ia belum dapat mengatakan lebih dari satu kata, ia hanya mengambil satu kata dari seluruh kalimat. Seandainjya

anak tersebut bernama Andi dan yang ingin dia sampaikan adalah Andi mau pipis, dia akan memilih di (untuk kata Andi), mo (untuk kata mau), dan pis (untuk kata pipis). Chaer (2003) meringakas beberapa teoti yang terkait dengan pemerolehan Sintaksis. Pertama yaitu teori tata bahsa Pivot yang menerangkan bahwa anak cenderung menggunakan kata-kata fungsi yang bercirikan sebagai berikut: Terdapat pada awal atau akhir kalimat Jumlanya terbatas Jarang memunculkan kata baru Tidak muncul sendirian Tidak muncul bersamaan dalam satu kalimat, dan Selalu merrujuk pada kata-kata lain. Teori kedua yaitu hubungannya tata bahasa nurani yang dikemukakan oleh Mc Neil. Mengatakan bahwa ucapan anak meskipun terdiri dari dua kata juga memiliki struktur kalimat yang menunjukkkan urutan Subjek-Verbal dengan posisi Objek sebagai opsional. Ketiga yaitu hubungan tata bahasa dan informasi situasi yang berpijak dari teori Bloom bahwa hubungan tata bahas merujuk pada konteks atau informasi situasi berjumlah cukup. Hal ini disebabkan ketaksaan gabungan kata yang dihasilkan anak. Keempat, teori kukulatif komplek yang dikemukakan Browm yang menyatakan bahwan pemerolehan sintaksis anak dimulai dari morfem yang dikuasai. Pada anak-anak hubunganhubungan semantic tidak selalu sejalan dengan hubungan yang dir=terapkan oleh penutur dewasa.

Daftar Pustaka Hamid, Abdul, dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab . Malang: UIN Press Imam makru. 2009. Strategi pembelajaran bahasa arab aktif. Semarang: Needs press Iskandarwassid, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung: Rosdakarya Zaenuddin, dkk. 2005. Metodologi dan Strategi Alternatif. Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group