menjawab wacana jil

16
MENJAWAB WACANA JARINGAN ISLAM LIBERAL

Upload: ahmad-sa-al-musabiq

Post on 28-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Indonesia Tanpa JIL

TRANSCRIPT

MENJAWAB WACANA LIBERALISASI ISLAM

MENJAWAB WACANA JARINGAN ISLAM LIBERAL

6 Landasan Islam LiberalMembuka pintu ijtihad pada semua dimensi Islam.Mengutamakan, semangat religio etik, bukan makna literal teks.Kebenaran relatif , terbuka & plural.Memihak kepada yang minoritas & tertindas. (Minoritas yg dimaksud seperti LGBT dll)

Meyakini kebebasan beragama, artinya boleh tidak beragama.Memisahkan otoritas duniawi & ukhrawi, otoritas keagamaan & politik .

6 Landasan Islam Liberal

Makna "Wahyu"Ibn Manzhur: makna "wahyu" adalah seputar isyarat (isyaarah), menulis (kitaabah), menyampaikan surat/pesan (risaalah), memberi ilham (ilhaam), dan berbicara dengan pelan (kalam khafiy)

Wahyu Menurut SyariDiberikan kepada para Nabi (QS. an-Nisaa: 43)Disampaikan dengan cara yang unikKetersampaiannya dijamin oleh Allah SWT (QS. al-Qiyaamah: 16-19)Hak prerogatif Allah SWT (QS. al-Haaqqah: 43-47)

Tantangan al-Quran: QS. al-Israa: 88, QS. Huud: 13-14, dan QS. al-Baqarah: 23-24.

Dekonstruksi Konsep WahyuKomaruddin Hidayat:Al-Quran itu suci dan kebenarannya absolut, karena itu ia tak bisa diubah dan diterjemahkanKarena al-Quran sampai kepada kita melalui rantai tafsiran-tafsiran, maka muncul dua dimensi darinya, yaitu yang absolut dan yang profanAl-Quran tidak berbeda dengan teks-teks lainnya; bebas digugat dan dikritisi

Beberapa RetorikaApa jaminannya Nabi Muhammad saw tidak salah tangkap atau salah ingat, padahal adakalanya beliau merasa berat ketika menerima wahyu?Mengapa Allah SWT yang sangat dekat kepada manusia memerlukan Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi?Rasulullah saw adalah pribadi yang cerdas, bukan kaset kosong yang siap direkam; bukankah beliau pun ikut menafsirkan wahyu yang diterimanya?Dari Tuhan ke Jibril, dari Jibril ke Rasulullah saw; bukankah ini berarti telah terjadi dua kali penafsiran terhadap wahyu?

Beberapa RetorikaHermeneutikaBerasal dari nama HermesLahir sebagai metode penafsiran Bibel, karena Bibel bukanlah firman Tuhan, melainkan interpretasi para penulisnya terhadap firman TuhanBerkembang bersamaan dengan merebaknya sekularisme dan protestanisme di Barat

Tiga Aliran Hermeneutika pada Abad ke-17 MHermeneutika Teoritis (Theoretical Hermeneutic): menafsirkan berdasarkan kaidah-kaidah gramatikal, psikologis pengarang dan menganalisis keadaan-keadaan politis pada masa hidup pengarangHermeneutika Filosofis (Philosophical Hermeneutic): penafsiran adalah proses produksi makna baru, bukan reproduksi makna awalHermeneutika Kritis (Critical Hermeneutic): penafsiran dilakukan untuk membongkar motif-motif tersembunyi di balik teks

Tiga Tokoh yang Memberi PengaruhSigmund Freud: kondisi psikologis penulis pasti memberi pengaruh dalam penafsiran teksKarl Marx: motif politis-ekonomis memberikan pengaruh di balik penafsiran teksFriedrich Nietzsche: setiap manusia memiliki kecenderungan untuk mendominasi / menguasai orang lain

Dampak Hermeneutika (1)Nasr Hamid Abu Zayd: Al-Quran adalah produk budaya, bukan teks suci

Mohammed Arkoun: Al-Quran menjadi tak terpikirkan (unthinkable) karena paksaan penguasa

Dampak Hermeneutika (2)Siti Musdah Mulia: Motif Nabi Luth as mengharamkan homoseksualitas adalah karena kegagalannya menikahkan putri-putrinya dengan laki-laki yang kebetulan homoseks

Amin Abdullah: Tafsir-tafsir klasik al-Quran tidak lagi memberi makna dan fungsi yang jelas dalam kehidupan umat Islam

KesimpulanWahyu (al-Quran) menempati posisi sentral dalam agama Islam, bersama penjelasannya dalam al-HaditsInfiltrasi hermeneutika menyebabkan munculnya keraguan dalam benak sebagian Muslim, meskipun hermeneutika jelas-jelas tidak sepadan dengan ilmu tafsir yang dikembangkan oleh para ulama

Follow us @ITJBekasi

TERIMA KASIH