menjadi karateka tangguh_nurosi
TRANSCRIPT
![Page 1: Menjadi Karateka Tangguh_Nurosi](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/5571f9eb497959916990c626/html5/thumbnails/1.jpg)
1
MENJADI KARATE-KA TANGGUH1
Neneng Nurosi Nurasjati
2
I. PENDAHULUAN
Menjadi seorang Karate-ka yang berhasil,adalah dambaan setiap orang.
Karateka yang berhasil yang dimaksud adalah menjadi seorang sosok olahragawan
khususnya pada cabang beladiri karate, yang dapat mengukir prestasi baik regional
maupun internasional secara berulang-ulang, tanpa kehilangan masa depan pasca
mejadi atlet. Artinya, Karateka tersebut tidak saja berhasil sebagai atlet dengan
gemilang dilapangan, tetapi juga berhasil menemukan kariernya atau jalan hidupnya
dibidang lain dengan sukses pula, setelah tidak produktif lagi sebagai atlet karena
telah menurun secara alami.
Tentu saja bukan hal yang mudah untuk menjadi sosok seperti itu. Namun
ada sebuah rumusan yang sering kita dengar dan sudah tidak asing lagi di
masyakarakat, bawa ”Nothing is imposible....”artinya : tidak ada sesuatu yang tidak
mungkin.
Saya teringat dengan ucapan seorang sprinter wanita kelas dunia, Lynnet
Woodar, bahwa ”Jika kita menginginkan sesuatu, jangan takut tidak tercapai,
selama masih ada usaha” . Dari beberapa sumber yang pernah saya baca, ada yang
mengatakan ”sering-seringlah melamun, bermimpi dan berkhayal, sehingga pada
suatu ketika lamunan, khayalan dan keinginan tersebut bisa megendap pada alam
1 Disampaikan Pada Seminar Kepelatihan Pelatih Karate Tingkat Nasional 2010.Hotel Holiday Inn-Bandung, 16 Oktober 2010.Kerjasama SKDR-LEMKARI JABAR-KEMENPORA 2 Penulis adalah Dosen MKOR Sekolah Farmasi ITB, Mantan Atlet Nasional & Pelatih Nasional, Mahasiswa Pasca Sarjana Program Doktor Olahraga
![Page 2: Menjadi Karateka Tangguh_Nurosi](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/5571f9eb497959916990c626/html5/thumbnails/2.jpg)
2
bawah sadar, sehingga bawah sadar dengan caranya sendiri akan mewujudkan
impian tersebut menjadi kenyataan. Orang yang telah dikuasai oleh harapan-
harapannya, tidak ada lagi keraguan dalam dirinya.3
3 Sharamas O’Skeel,The Power of Thought- Daya Kekuatan Pikiran Glenn Bland.Alih Bahasa Moch. Anwar BA.(Penerbit Interaksara).p.15
Jika kita kupas lebih dalam makna kalimat-kalimat diatas, bahwa ”tidak ada
sesuatu yang tidak mungkin, selama kita masih berusaha dengan maksimal,
memvisualisasikan harapan-harapannya dan sebagai seorang umat beragama tentu
dibarengi dengan doa”. Dalam doa terdapat kepasrahan, rileksasi dan proses
meditasi, dimana kondisi-kondisi seperti inilah yang sangat berperan dalam
pembentukan keinginan yang mengkristal pada alam bawah sadar tadi. Doa juga
merupakan bentuk usaha puncak kepada Sang Khaliq, yang pada akhirnya sambil
menunggu usaha tersebut berhasil, adalah dengan bertawakal.
Penulis tidak pernah menyangka akan menjadi karateka nasional yang cukup
lama. Memperkuat merah putih pada berbagai Kejuaraan regional maupun
internasional, dengan berbagai peringkat dan medali. Dua kali menjadi juara
bertahan di tingkat Asia dan runer up dunia serta menyandang predikat karateka
nasional selama lebih dari 10 tahun tidaklah mudah.
Namun perjalanan panjang dan cukup melelahkan saat-saat menggapai
keinginan dan cita-cita tersebut, telah menjadi sebuah resep yang kiranya layak
dituangkan sehingga berharap dapat lebih dikembangkan menjadi resep instan yang
bermanfaat bagi para pembaca.
![Page 3: Menjadi Karateka Tangguh_Nurosi](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/5571f9eb497959916990c626/html5/thumbnails/3.jpg)
3
Pada kesempatan ini, penulis ingin berbagi resep tersebut, semoga dapat
menjadi bagian kecil dalam meramu resep untuk untuk manjadi ”Seorang Karateka
Tangguh”
II. PEMABAHASAN
Ada beberapa hal yang akan dikupas tentang isi dari resep tersebut.
Diantaranya adalah :
2.1 Berani.
Seorang karateka harus memiliki rasa keberanian. Keberanian seorang karate-
ka adalah fondasi yang sangat penting. ”I’m brave if I have to be.....”
Ciri-ciri orang yang berani adalah : gembira, sungguh-sungguh, teguh pada
ketetapan hati dan pilihan.4
a. Gembira
Hati yang gembira, sering kali memunculkan ide-ide positif, karena mengalir
di tubuhnya energi yang positif pula. Hanya dengan energi yang positif pula,
kita dapat menentukan dan menetapkan sebuah target atau tujuan yang
diharapkan. Kamu akan dapat memperbesar tingkat kepercayaan dirimu jika
kamu fokus pada tujuan yang positif.5
Energi positif yang mengalir akan membuat seseorang menjadi lebih nyaman,
kemampuan menjadi lebih berkembang, tidak mudah lelah, lebih mudah
menerima instruksi, mudah menganalisis dsb. Dengan hati dan suasana
gembira, jiwa dan fikiran akan tetap rilek, dan mudah merespon aksi yang
4 Wismoyo Arismunandar/Ketua Umum KONI Pusat.Pembekalan kepada atlet Nasional Karate SEA Games 1997 5 Robert de Castella and Wayde Clews, Smart Sport.(RWM Publishing Pty Ltd A.C.N Australia, 1996).p.6
![Page 4: Menjadi Karateka Tangguh_Nurosi](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/5571f9eb497959916990c626/html5/thumbnails/4.jpg)
4
terjadi disekitar kita. Kondisi seperti ini sangat dibutuhkan oleh seorang
karateka yang sedang berlatih dan bertanding.
b. Sungguh-sungguh
Karateka yang memiliki hasrat yang tinggi untuk menang, akan melakukan
segalanya dengan sungguh-sungguh. Berlatih, bertanding, istirahat, sikap
serta perilakunya juga sungguh-sungguh mengarah pada sebuah tujuan, yaitu
kesuksesan.
c. Teguh pada ketetapan hati dan pilihan
Menjadi atlet karate adalah sebuah pilihan, maka telah ditetapkan dalam
segala tidak tanduknya bahwa dirinya sebagai seorang atlet karate dan
menjadi keharusan baginya untuk teguh mempertahankan statusnya sebagai
karateka, sebagai atlet yang bisa diandalkan . Tentu saja hanya karateka yang
rela mempertahankan dan memperjuangkan harga diri serta kehormatannya
demi sebuah tujuan tadi.
2.2 Berfikir positif
Di atas telah disinggung bahwa hasil dari energi positif adalah output yang
positif pula. Demikian halnya dengan berfikir positif. Maka janganlah sekali-kali
bermain-main dengan fikiran, karena akan mewujudkan sesuatu yang terpikir menjadi
kenyataan. Sering-seringlah berfikir, mengira dan menduga hal-hal yang positif
terhadap apapun yang ada dihadapan kita. Seperti dalam sebuah dongeng, ada
seorang laki-laki bernama Pygmalion, yang karena ia selalu berfikiran positif akan
sebuah patung cantik hasil buatannya sendiri, pada akhirnya menjelma menjadi
seorang wanita yang benar-benar cantik dan kemudian menjadi istrinya.
![Page 5: Menjadi Karateka Tangguh_Nurosi](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/5571f9eb497959916990c626/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Hal ini adalah sebuah pelajaran yang patut ditiru oleh seorang karateka. Seorang
karateka harus selalu berfikir positif tentang pelatihnya, tentang materi latihannya,
sekalipun latihannya itu membuatnya sangat cape dan membosankan. Berfikir
positif pula tentang hasil drawing atau lawan yang akan dihadapi, juga tentang target
yang ingin dicapainya. Lakukan teknik afirmasi atau pemrograman terhadap diri
sendiri tentang sesuatu yang positif.
Pengalaman penulis selama menjadi atlet adalah, ketika secara tidak disadari
berfikir secara terus menerus, memikirkan tentang calon-calon lawan yang dianggap
berat, dianggap lebih hebat dan dianggap lebih mampu. Berulang-ulang fikiran itu
datang dan berulang-ulang pula berharap supaya tidak bertemu dengan lawan yang
tidak diingini tersebut. Namun kenyataannya lain, justru lawan-lawan yang tidak
diharapkan malah bertemu pada babak-babak awal atau babak penentu.
Hal ini menunjukan bahwa sesuatu yang kita takuti dan tidak kita harapkan malah
akan muncul menjadi kenyataan. Pertanyaan yang kemudian timbul adalah mengapa
bisa demikian?? Ternyata rasa tidak mau, rasa takut, rasa tidak percaya diri terpikir
secara terus-menerus dan berulang ulang. Dengan demikian fikiran-fikiran tersebut
mengendap pada alam bawah sadar, dan lebih mungkin mengkristal dan seterusnya
menjadi kenyataan.
Fikiran-fikiran tersebut, bukan saja membuat atlet menjadi tidak percaya diri,
tetapi juga menguras energi dan menghilangkan keyakinan dan munculnya rasa
ketidakmampuan. Bukan tidak mungkin atlet malah menjadi tidak mampu berbuat
apa-apa saat di tatami, atlet menjadi ”black out” dan hilang semua kemampuannya
baik secara fisik, teknik maupun taktik, karena mentalnya tidak siap.
![Page 6: Menjadi Karateka Tangguh_Nurosi](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/5571f9eb497959916990c626/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Sesuatu yang sangat membuat rugi, setelah sekian lama latihan, hanya karena
fikiran-fikiran yang kurang produktif itulah sehingga tidak mencapai tujuan yang
diinginkan.
Jadi sebaiknya ketika sesuatu yang tidak kita sukai itu muncul, jangan terus
dipikirkan, melainkan harus di cancel sesegera mungkin hanya dengan satu kata
”Stop” dan diganti dengan pikiran-pikiran yang lebih positif, sehingga pikiran-
pikiran tersebutlah yang nantinya akan terekam dan mengendap dibawah sadar kita.
Kemampuan bawah sadar sungguh luar biasa, bisa mengatur apa yang kita inginkan,
bisa memprogram dan membuat sesutu menjadi kenyataan, selama khayalan tersebut
masih pada taraf kewajaran, masuk akal dan masuk logika secara normal. Misalnya
seorang karateka pastinya ingin menjadi juara karate, karena dia berlatih karate dan
hidup sebagai seorang karateka, tidak berfikir ingin menjadi seorang juara badminton.
2.3 Tanggung jawab
Karateka yang tangguh memiliki rasa tanggug jawab yang besar terhadap apa
yang dibebankan kepadanya, dia akan menjaganya dengan sepenuh hati,
memperjuangkannya dengan penuh pengorbanan serta mempertahankannya dengan
gigih. Bentuk tanggung jawabnya bisa dibuktikan dengan latihan keras, pantang
menyerah, mampu mengatasi masalah dengan segenap kemampuannya dan karyanya
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Karateka tangguh memiliki komitmen yang kuat untuk memperjuangkan
keinginannya. Tanggung jawab berjalan bergandengan dengan daya tahan dan
kekuatan.6 Orang harus menerima tanggung jawab untuk hidup yang lebih baik7
6 J.G Holland ,The Power of Thought- Daya Kekuatan Pikiran Glenn Bland.Alih Bahasa Moch. Anwar BA.(Penerbit Interaksara).p.67
![Page 7: Menjadi Karateka Tangguh_Nurosi](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/5571f9eb497959916990c626/html5/thumbnails/7.jpg)
7
2.4 Tidak ada alasan
Tidak ada alasan untuk tidak berprestasi bagi seorang karateka tangguh. Seribu
kali bertanding seribu kali menang. Baginya setiap latihan berat adalah sebuah
tantangan yang menggairahkan. Seorang karateka tangguh tidak akan mencari-cari
alasan atas kekalahannya, tidak juga menyalahkan wasit yang berat sebelah, lawannya
yang lebih besar, atau tataminya yang terlampau keras.
Baginya kekalahan adalah kesalahan dan kelemahan yang ada pada dirinya.
Tidak pernah ada celah untuk menyalahkan siapapun, kecuali dengan melakukan
introspeksi, untuk melakukan evaluasi terhadap segala kelemahan dan kekurangan
yang ada pada dirinya, serta kesalahan-kesahan yang telah ia lakukan pada masa
persiapan sebuah pertandingan dan saat bertanding. Artinya tetap tidak ada alasan
untuk berlatih keras setiap hari, perbaikan kearah kesempurnaan teknik dan mental .
”Tidak ada hari tanpa latihan keras bagi Sang Juara ” 8
2.5 100 % is not enough
Untuk menjadi yang terbaik di tatami, berlatih 100% tidaklah cukup, melainkan
harus melebihi 100% atau harus melebihi kemampuan lawannya. Jika saja berlatih
masih sama dengan kemampuan lawan, masih perlu kita ragukan akan mampu
memenangi sebuah pertandingan.9
7 Glenn Bland, The Power of Thought- Daya Kekuatan Pikiran. Alih Bahasa Moch. Anwar BA.(Penerbit Interaksara).p.67 8 Wimoyo Arismunandar/Ketua Umum KONI Pusat.Pembekalan kepada atlet Nasional Karate SEA Games 1997 9 Gunter Mohr (Pelatih Nasional Karate Jerman), Pembekalan kepada Timnas Indonesia SEA Games 2005
Namun jika kita berlatih lebih keras atau lebih
sungguh-sungguh serta memiliki kemampuan diatas rata-rata lawan, akan terbentuk
![Page 8: Menjadi Karateka Tangguh_Nurosi](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/5571f9eb497959916990c626/html5/thumbnails/8.jpg)
8
sebuah kepercayaan diri dan kemampuan mental yang lebih luar biasa. Maka
berlatihlah seperti bertanding dan bertandinglah seperti latihan.
2.6 ”Self talk”
Berlatih yang keras tanpa kompromi dan tanpa menyerah adalah bagian
pembentukan mental juara. Bertahan dalam kelelahan baik saat latihan fisik maupun
latihan teknik akan mampu membangun mental yang tangguh. Jadi ketika karateka
sedang menjalani latihan dan merasakan kebosanan, letih dan seluruh badan terasa
sakit, maka bertahanlah dan lanjutkan latihan, tahan sedikit dan lanjutkan lagi, tahan
lagi, latihan lagi, terus pertahankan sampai porsi latihan selesai.
Kemampuan tubuh bertahan seperti itu akan membentuk ”tanaga yang
tersembunyi” yang akan keluar pada saat-saat kritis dilapangan, bahkan mungkin bisa
menjadi senjata pamungkas yang kadang tidak terprediksi.
Perlu dipahami bahwa perasaan lemah atau pegal-pegal dan semua badan terasa
sakit, belum tentu adalah sakit secara medis. Kondisi seperti itu lebih kepada
psikosomtis, yaitu keadaan seseorang yang merasa terganggu fikirannya sehingga
menjadi sakit dan mempengaruhi tubuhnya secara fisik. Jika fikirannya sudah tenang
kembali maka sakitnya pun akan hilang secara langsung. Pada kondisi-kondisi seperti
ini diperlukan ucapan atau kata-kata yang menggugah perasaannya dan
mengembalikan kepada kondisi yang sehat.
Kata penggugah, berbicara kepada diri sendiri atau ”self talk” adalah energi yang
ampuh dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk merubahnya. Hanya dengan
kata yang diulang seperti ”...saya hebat, saya kuat, saya sehat, dan saya bisa...saya
bisa....” lanjutkan dengan beranjak dari tempat asal misalnya langsung berdiri,
![Page 9: Menjadi Karateka Tangguh_Nurosi](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/5571f9eb497959916990c626/html5/thumbnails/9.jpg)
9
langsung berjalan, atau langsung melakukan gerakan-gerakan yang bisa mengubah
suasana awal.
Kata-kata adalah sangat bertenaga. Dia dapat membuat kita merasa hebat atau
menolak kesedihan dan kesendirian. Kata-kata juga dapat menolong kita merasa
bertenaga dari dalam diri kita, atau dapat mengumpulkan kepercayaan diri dan
meninggalkan kita dari ketidakyakinan dan ketidakmampuan.10
2.7 Kekalahan dan Kemenangan adalah proses
Intinya jangan pernah
memberikan kesempatan kepada tubuh untuk bermanja pada saat sedang berjuang,
karena hal ini adalah bagian dari proses pematangan seorang juara.
Latihan, bertanding, menang dan kalah adalah proses yang cukup panjang.
Namun harus disadari bahwa rangkaian ini tidak bisa terpisahkan satu sama lain,
karena merupakan bagian-bagian penting untuk menuju sebuah puncak prestasi.
Tidak ada seorang pun yang menjadi juara tetapi tidak pernah kalah pada perjalanan
kariernya. Yang menjadi permasalahan adalah ketika seorang atlet merasa dirinya
telah berlatih dengan keras dan sungguh-sungguh, namun kemenangan tidak juga
berpihak kepadanya. Jalan yang teramat mudah adalah mundur dan tidak lagi
berlatih. Tentu saja pilihan ini sangat tidak bijak bagi seorang atlet.
Mengapa kekalahan dan kemenangan adalah bagian dari proses pematangan
seorang juara??? Atlet yang tangguh dan kalah, akan menjadikan sebuah kekalahan
adalah latihan yang belum selesai, program yang belum sempurna dan target yang
tertunda. Sehingga setiap kali ada kesempatan, besar keiginannya untuk
10 Robert de Castella and Wayde Clews, Smart Sport.(RWM Publishing Pty Ltd A.C.N Australia, 1996).p.11
![Page 10: Menjadi Karateka Tangguh_Nurosi](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/5571f9eb497959916990c626/html5/thumbnails/10.jpg)
10
menyelesaikan latihannya dengan lebih dari yang sebelumnya. Akan melanjutkan
programnya dengan lebih sungguh-sungguh, serta akan mengejar targetnya yang
belum tercapai dengan lebih telaten.
Begitu pula sebaliknya, seorang karateka tangguh yang telah meraih sebuah
kemenangan dan kesuksesan bukan keberuntungan, kemenangan juga bukan produk
instan, bahkan kemenangan tidak pernah datang tiba-tiba. Kemenangan harus
dibangun dengan material yang bersifat multi faktor. Setidaknya ada 4 faktor dasar
yang diyakini dapat memengaruhinya yaitu : faktor fisiologis, anthropometris,
psikologis dan non teknis.11
Hal yang dianggap paling penting bagi seorang pemain (atlet) adalah mental
yang keras.
Melalui proses-proses diatas ini akan terbangun mental
yang tangguh, mental keras, kaya mental dan percaya diri.
12
a. Kompetitif, seorang pesaing akan menemukan jalan untuk menang. Para
pesaing selalu mencari cara untuk bekerja lebih keras, sedangkan para
pecundang selalu mencari alasan untuk menyerah.
Tujuh karaktristik dari mental yang keras, yaitu :
13
b. Percaya diri, Tiger Wood berkata, Setiap kali saya bermain, dalam pikiran saya,
Sayalah yang di paforitkan. Kepercayaan atlet dapat membentuk sikap,
kepercayaan bahwa mereka dapat mengatasi apapun yang datang kepada
mereka.
11 Bompa, T.O, Theory and methodology of training, the key to athletic performance (2nd ed). (Bubuque, IOWA : Kendall/Hunt Publishig Company)p.117 12 Mia Hamm, Mental Toughness- Mind Games (Coppy right c 2001 by Garry Mack.USA) 13 Garry Mack with David Casstevens – Mind Games (Coppy right c 2001 by Garry Mack.USA)
![Page 11: Menjadi Karateka Tangguh_Nurosi](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/5571f9eb497959916990c626/html5/thumbnails/11.jpg)
11
c. Kontrol,sebuah ciri bahwa seorang atlet yang memiliki mental yang kuat adalah
menjaga keseimbangan , konsentrasi, kontrol emosi dibawah tekanan terbesar
dan situasi tantangan yang amat besar.
d. Komitmen. Atlet yang memiliki mental kuat fokus pada waktu mereka dan
energi untuk meraih tujuan dan mimpi-mimpinya. Mereka juga memiliki
pengaturan diri dan motivasi yang besar.
e. Ketenangan. Para atlet yang memiliki mental kuat akan tahu bagaimana fokus
dan berteman dengan kesulitan dan kesukaran. Mereka juga mampu mengatur
emosi yang dapat menentukan kemenangan dan kekalahan mereka.
f. Keberanian, keberanian mengahadapi resiko.
g. Konsisten, para atlet yang memiliki mental kuat memiliki kekuatan dari dalam,
dan tidak pernah membuat alasan-alasan.
III. PENUTUP
Menjadi karateka tangguh dan berhasil bukanlah sesuatu yang sulit, jika segala
sesuatunya dihadapi dengan sungguh-sungguh dan fokus pada tujuan. Beberapa hal
diatas yang mengungkap sebagian kecil karakteristik mental tangguh, harus selalu dilatih,
dicoba, dikuatkan dengan sungguh-sungguh dan dipelihara tentunya.
Tidak ada sesuatu hal yang tidak mungkin, jika sebuah usaha dan doa dilakukan
dengan keikhlasan. Sebenarnya tulisan ini masih banyak kekurangannnya, untuk itu
penulis berharap ada sebuah kritik yang membangun guna perbaikan ke arah yang lebih
baik.
![Page 12: Menjadi Karateka Tangguh_Nurosi](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100601/5571f9eb497959916990c626/html5/thumbnails/12.jpg)
12
KEPUSTAKAAN
Bompa, T.O, Theory and methodology of training, the key to athletic performance (2nd ed). (Bubuque, IOWA : Kendall/Hunt Publishig Company)p.117
Gunter Mohr (Pelatih Nasional Karate Jerman), Pembekalan kepada Timnas Indonesia SEA Games 2005 Mia Hamm, Mental Toughness- Mind Games (Coppy right c 2001 by Garry Mack.USA) Garry Mack with David Casstevens – Mind Games (Coppy right c 2001 by Garry Mack.USA) Glenn Bland, The Power of Thought- Daya Kekuatan Pikiran. Alih Bahasa Moch. Anwar BA.(Penerbit Interaksara).p.67 Robert de Castella and Wayde Clews, Smart Sport.(RWM Publishing Pty Ltd A.C.N Australia, 1996).p.6 Sharamas O’Skeel,The Power of Thought- Daya Kekuatan Pikiran Glenn Bland.Alih Bahasa Moch. Anwar BA.(Penerbit Interaksara).p.15 Wimoyo Arismunandar/Ketua Umum KONI Pusat.Pembekalan kepada atlet Nasional Karate SEA Games 1997