bab ii pemahaman terhadap dojo internasional karate 2 ida bagus...menurun. namun kondisi mental...

34
Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015 Dojo Karate Internasional di Denpasar 8 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE Pada bab ini akan diuraikan kajian mengenai teori yang bersangkutan dengan pemahaman mengenai perancangan Dojo Karate Internasional di Denpasar. Pada bab ini juga akan disertakan dengan studi banding pada lokasi yang memiliki kesamaan fungsi dengan judul karya ilmiah ini. 2.1 Tinjauan Karate 2.1.1 Definisi Karate Sensei Gichin Funakoshi yang merupakan pendiri aliran Shotokan karate, menjelaskan makna kata “Kara” pada Karate mengarah kepada sifat kejujuran, rendah hati dari seseorang. Walaupun demikian sifat kesatria tetap tertanam dalam kerendahan hatinya, demi keadilan berani maju sekalipun berjuta lawan tengah menunggu. Demikianlah makna yang terkandung dalam Karate. Karena itulah seseorang yang belajar karate tidak hanya memperhatikan sisi teknik dan fisik, melainkan juga memperhatikan sisi mental yang sama

Upload: others

Post on 29-Oct-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 8

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP

DOJO INTERNASIONAL KARATE

Pada bab ini akan diuraikan kajian mengenai teori yang bersangkutan

dengan pemahaman mengenai perancangan Dojo Karate Internasional di

Denpasar. Pada bab ini juga akan disertakan dengan studi banding pada lokasi

yang memiliki kesamaan fungsi dengan judul karya ilmiah ini.

2.1 Tinjauan Karate

2.1.1 Definisi Karate

Sensei Gichin Funakoshi yang merupakan pendiri aliran Shotokan

karate, menjelaskan makna kata “Kara” pada Karate mengarah kepada sifat

kejujuran, rendah hati dari seseorang. Walaupun demikian sifat kesatria tetap

tertanam dalam kerendahan hatinya, demi keadilan berani maju sekalipun

berjuta lawan tengah menunggu. Demikianlah makna yang terkandung dalam

Karate. Karena itulah seseorang yang belajar karate tidak hanya memperhatikan

sisi teknik dan fisik, melainkan juga memperhatikan sisi mental yang sama

Page 2: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 9

pentingnya. Seiring usia yang terus bertambah, kondisi fisik akan terus

menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan

yang lama akan membentuk kesempurnaan karakter. Akhiran kata “Do” pada

Karate-Do memiliki makna jalan atau arah. (Sulistyo, 2013)

Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri

karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali

disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke

Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya.

(Wikipedia,5 maret 2015)

2.1.2 Sejarah Karate

Menurut catatan japan karate association (2010), Buku berjudul “kaokiji”

yang merupakan salah satu buku tertua di Jepang, abad ke-8 yang berarti

"catatan hal-hal kuno", berisi tentang tata cara berperang dan secara khusus

berbicara mengenai kemampuan prajurit berpedang.tapi kita bisa melihat dan

melewati catatan awal pada buku tersebut karena karate datang jauh setelah era

tersebut berlangsung di tanah Jepang. Ilmu bela diri ini berkembang secara

terpisah bila di bandingkan dengan seni bela diri memanah, berpedang, gulat

dan ilmu bela diri kuno Jepang lainnnya. Dengan diagram sejarah

perkembangannya dapat di lihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Gichin Funakoshi,Pendiri Aliran Shotokan

Sumber: Nkai.Ub.Ac.Id,Diakses Pada 5 Maret 2015

Page 3: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 10

Sementara itu, orang orang di Ryuku, Okinawa kepulauan Jepang Selatan,

telah mempraktikan seni mempertahankan diri tanpa senjata hanya

bersenjatakan tangan dan kaki saja. Teknik ini konon diperkenalkan dan

disebarkan oleh para pedagang yang melakukan perdagangan ke Cina selatan.

Teknik ini hanya membutuhkan tinju dengan tangan kosong, siku, kaki dan

lutut. Hal tersebut sebelumnya biasa di sebut sebagai “tangan-cina” dan

‘tangan-okinawa”. Gerakan gerakan tersebut disusun dalam berbagai

perguruan oleh para sensei / guru yang dipraktekkan selama hidupnya.

Penyempurnaan teknik serta memahami ilmu ini sebagian besar melalui jalur

keluarga yang ketat.

Perkembangan yang paling signifikan dalam sejarah Karate di zaman

modern adalah pada saat kedatangan Funakoshi Gichin menuju Okinawa di

daratan Jepang pada awal abad lalu di tahun 1922 tepatnya. Funakoshi

menggabungkan keterampilan dengan filosofi Budo untuk membuat Karate-do

(aliran tangan kosong). Dia menunjukkan seni secara luas kepada masyarakat

umum. Dengan dukungan dari Pemerintah, ia mendirikan Karate sebagai subjek

kurikuler dalam sistem Universitas Pendidikan.

Sebagai hasil dari upaya hidupnya, Funakoshi kemudian dikenal sebagai

Bapak Karate Jepang. kondisi saat itu adalah saat yang sempurna untuk

Gambar 2.2. Alur Sejarah Terbentuknya Bela Diri KarateSumber: Www.Dynamic-Karate.Com Diakses Pada 5 Maret 2015

Page 4: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 11

memperluas aliran karate yang ia kenalkan di masyarakat. Orang-orang pasca

feodal Jepang mengambil ajaran ini dan di gunakan dalam metode pelatihan

keras dan menambah dimensi kemiliteran baru. Seiring waktu, mahasiswa inti

Funakoshi memperkenalkan ide-ide mereka sendiri. Beberapa tetap setia

kepada ajaran Funakoshi dan lain-lain mengembangkan teknik-teknik baru,

filosofi dan cara yang berbeda dari mengajar. Ini adalah awal dari

berkembangnya keberagaman teknik karate.

Pada bulan Mei 1948, Japan Karate Association (Nihon Karate Kyokai)

didirikan. Kurang dari 10 tahun pada bulan Oktober tahun 1957, murid dari

Guru Funakoshi yang bernama Masatoshi Nakayama Sensei, mengadakan

turnamen pertama Karate-do di Tokyo. Ini menguji aturan baru persaingan dan

meletakkan dasar untuk pengembangan Karate sebagai olahraga. japan karate

association juga mendirikan instruktur untuk seni bela diri karate. Pembuatan

program pengiriman pelatih pelatih muda karate yang di lakukan oleh banyak

kelompok karate di Jepang menuju beberapa benua pada tahun 1960-an sudah

menandakan adanya ekspansi menuju luar jepang.

Pada tahun 1970, dibentuk organisasi karate yang berfungsi sebagai

pemersatu seni beladiri karate yang diberi nama World Union Of Karate-Do.

Namunpada tahun 1990 nama organisas tersebut di rubah menjadi World Karate

Federation.

Sedangkan di Indonesia sendiri karate bukanlah dibawa oleh orang jepang,

melainkan di awa dan disebarkan oleh bebrapa orang mahasiswa yang datang

dari jepang setelah usai menuntut ilmu. Baud AD Adikusumo, Karianto

Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan dojo pertama di

Jakarta pada tahun 1963 serta mendirikan wadah pemersatu karateka di

Indonesia yang di bernama Persatuan Olah Raga Karate Indonesa (PORKI).

(lihat gambar 2.2)

Page 5: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 12

Beberapa tahun kemudian berdatangan mantan mahasiswa Indonesia dari

Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth

Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate di tanah air.

Disamping mantan mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas orang-orang Jepang

yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna

bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain:

Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971)

dan Oyama (Kyokushinkai-1967). Sejak FORKI berdiri sampai dengan saat ini

kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan nama Pengurus Besar (PB).

telah dipimpin oleh tujuh orang Ketua Umum dan periodisasi

kepengurusannyapun mengalama tiga kali perubahan masa periodisasi yaitu ;

periode lima tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1972 untuk kepengurusan

periode tahun 1972–1977) periodisasi tiga tahun (ditetapkan pada kongres tahun

1997 untuk kepengurusan periode tahun 1997-1980) dan periodisasi empat

tahun. (PBFORKI,2010)

2.1.3 Falsafah Karate

Menurut PBFORKI (2010), disebutkan bahwa di dalam falsafah karate,

terdapat pengelompokan konsep seni bela diri yang di bedakan menjadi 2 jenis

yaitu; rakka dan mizu no kokoro. Definisi kedua konsep bela diri karate yang di

sebutkan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Logo ForkiSumber:

Www.Pbforki.Org YangDi Akses Pada 5 Maret

2015

Page 6: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 13

a. Rakka (Bunga Yang Berguguran)

Merupakan konsep bela diri atau pertahanan di dalam Karate setiap

teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar dengan

menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga

diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pokok, maka semua bunga dari

pokok tersebut akan jatuh berguguran. Contohnya jika ada orang menyerang

dengan menumbuk muka, si pengamal Karate boleh menggunakan teknik

menangkis atas. Sekiranya tangkisan atas itu cukup kuat dan mantap, ia boleh

mematahkan tangan yang menumbuk itu. Dengan itu tidak perlu lagi membuat

serangan susulan pun sudah cukup untuk membela diri.

B. Mizu No Kokoro (Minda Itu Seperti Air)

Konsep ini bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, minda (pikiran)

perlulah dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila minda tenang, maka

mudah untuk pengamal bela diri untuk mengelak atau menangkis serangan.

Minda itu seumpama air di danau. Bila bulan mengambang, kita akan dapat

melihat bayangan bulan dengan terang di danau yang tenang. Sekiranya dilontar

batu kecil ke danau tersebut, bayangan bulan di danau itu akan kabur. Adapun

ciri khas dan latar belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk dalam “4

besar JKF” adalah SHOTOKAN, GOJU-RYU, SHITO-RYU, WADO-RYU,

KYOKUSHIN (bukan termasuk 4 besar)

2.1.4 Ajaran Dalam Seni Bela Diri Karate

Menurut Sulistyo (2013), guru besar karate yang bernamana Gichin

funakoshi mendefinisikan dua puluh ajaran karate (juga disebut niju kun). Dua

puluh ajaran karate yang di definisikan olehnya ini bertujuan untuk membentuk

dasar serta filosofi karate aliran Shotokan. Penekanannya anatar lain pada

kerendahan hati, rasa hormat, kasih sayang, dan kesabaran yang harus di patuhi

oleh para karateka untuk membentuk kesempurnaan karakter. Adapun kedua

puluh ilmu yang di definisikan tersebut adalah:

Page 7: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 14

a. Karate bukan hanya tempat latihan

b. Karate dimulai dan di akhiri dengan membungkuk

c. Dalam karate, tidak pernah serangan pertama

d. Karate harus mengikuti jalan keadilan

e. Harus mengenali diri sendiri sebelum mengenali orang lain

f. Perkembangan spiritual sangat penting, keterampilan teknis hanyalah alat

untuk mencapai tujuan

g. Anda harus melepaskan pikiran anda

h. Kemalangan keluar dari kemalasan

i. Karate adalah latihan seumur hidup

j. Masukkan karate dalam segala sesuatu yang anda lakukan

k. Karate itu seperti air panas,jika tidak di latih secara berkala akan menjadi

dingin

l. Jangan berfikir menang, berfikir bahwa tidak harus kehilangan

m. Kemenangan tergantung pada kemampuan anda untuk memberitahu titik

rawan dari titik tak terkalahkan

n. Bergerak menurut lawanmu

o. Pertimbangkan tngan dan kaku lawan seperti pedang tajam

p. Saat meninggalkan rumah, berfikirlah bahwa jutaan lawan sedang

menunggu

q. Posisi siap untuk pemula dan posisi alam untuk siswa lanjutan

r. Kata adalah satu hal, terlibat dalam pertarungan sungguhan adalah hal

lain.

s. Jangan lupa Kekuatan dan kelemahan kekuasaan, Ekspansi dan kontraksi

seluruh tubuh, Lambat dan kecepatan teknik

Page 8: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 15

2.1.5 Pola Latihan Karate

secara umum, pola pelatihan seni beladiri karate tidak jauh berbeda

dengan pola latihan seni beladiri tradisional jepang lainnya. Berikut pola

latihan karate secara umum yang dapat di lihat pada gambar 2.3.

a. Doa Sebelum Latihan

Merupakan proses doa bersama para peserta latihan dalam satu

ruangan dengan menggunakan posisi doa bersimpuh di lantai ruang latihan

dengan pola berbaris sejajar untuk para peserta latihan dan guru atau sensei

duduk bersimpuh di depan barisan sebagai pemimpin doadan mengucapkan

sumpah karate. (lihat gambar 2.4 dan 2.5)

b. Pemanasan

Merupakan proses peregangan otot dan persendian peserta didik

karate sebelum dimulainya kegiatan latihan utama. Kegiatan pemanasan ini

Diagram 2.4 Pola Latihan Karate Secara UmumSumber: Analisa ,2015

0.5-0.6mGambar 2.5 Posisi Bersimpuh Karateka

Saat BerdoaSumber: Www.Pbforki.Org Yang Di

Akses Pada 11 Maret 2015

Gambar 2.6 Pola Barisan Doa Bersama KaratekaSumber: Analisa,2015

Page 9: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 16

memiliki tujuan untuk mencegah cidera otot para peserta didik serta melatih

kekuatan dan kelenturan persendian para peserta didik. Pada kegiatan ini

biasanya memerlukan ruang dengan area yang cukup luas. Pemanasan yang

biasa diterapkan dalam pelatihan karate yaitu Pemanasan untuk kepala

(peregangan sendi leher), Pemanasan utuk lengan (peregangan sendi, push up),

Pemanasan untuk badan ( peregangan sendi, sit up, plank), Pemanasan untuk

kaki (peregangan sendi, split, squad), Pemanasan keseluruhan tubuh (lari,

jumping jack).

c. Latihan Dasar / kihon

mencakup teknik seperti kuda-kuda, pukulan, tendangan, blok/

tangkisan dan serangan balasan yang membentuk dasar Karate. Praktek dan

penguasaan teknik dasar atau kihon sangat penting untuk semua pelatihan

lanjutan. Praktek pelatihan dasar yang baik dapat menghasilkan peserta didik

Gambar 2.7 Posisi Dasar Kuda Kuda KarateSumber: Dojo104.Blogspot.Com Yang Di Akses Pada 11

Maret 2015

Page 10: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 17

yang memiliki konsentrasi,disiplin serta mengembangkan fokus yang baik

dalam seni bela diri.

d. Latihan Kata

Kata adalah sebuah kata dalam bahasa Jepang yang menggambarkan

pola koreografer rinci gerakan yang dimaksudkan untuk mensimulasikan

membela diri melawan banyak lawan imajiner. Kata dalam karate sendiri

merupakan perpaduan gerakan yang di kombinasikan sehingga membentuk

rangkaian gerakan yang memiliki estetika serta nilai seni karena memadukan

antara kekuatan, kecepatan serta kesabaran karateka. Oleh sebab itu, maka

pelatihan kata juga sering di identikka sebagai latihan meditasi semi dalam

pelatihan karate. setiap kali sebuah kemajuan Karateka ke peringkat berikutnya

kata yang baru dipelajari. Namun, selalu ada lebih banyak yang dapat dipelajari

dari awal kata dan bahkan peringkat tertinggi Karateka akan terus berlatih kata

awal.

e. Latihan Kumite

Kumite berarti perkelahian, dan ini adalah bagian dari karate di mana

Anda melatih melawan musuh, dengan menggunakan teknik belajar dari kihon

dan kata. Kumite dipraktekkan dalam beberapa format, tergantung pada

peringkat dari karateka itu sendiri. Adapun beberapa jenis kumite yang ada

dalam karate yaitu Sanbon Kumite (Tiga langkah Perkelahian), Ippon Kumite

(Salah satu langkah Perkelahian), Jyu-Ippon Kumite (Perkelahian Setengah

Bebas), Jiyu Kumite (Perkelahian bebas)

f. Pelemasan

Merupakan proses dimana otot diregangkan dan diberikan pelemasan

seusai latihan yang menggunakan aktivitas fisik yang berat agar tidak terjadi

cidera otot yang di akibatkan seusai pelatihan. Proses ini dapat di lakukan

dengan cara stretching pada bagian bagian otot yang dirasa perlu peregangan /

stretching seperti pada otot leher, otot lengan, otot pinggul dan otot kaki.

Sehingga ruang yang dibutuhkan per prang dalam sesi pemanasan adalah seperti

yang terdapat pada gambar 2.6.

Page 11: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 18

Gambar 2.8. ruang yang di butuhkan saat sesi pemanasanSumber : Neuvert,2000

g. Doa Setelah Latihan

Merupakan proses doa bersama yang dilakukan para murid pelatihan

karate serta para sensei. Pada proses ini memiliki pola yang sama dengan doa

pada awal pelatihan yang prosesnya diawali dengan doa bersama yang dipimpin

oleh sensei serta pengucapan sumpah karate bersama. (lihat gambar 2.7.)

Gambar 2.9. Proses Doa Setelah Latihan Pada Bela Diri KarateSumber: Www.Dojowu.Com Yang Di Akses Pada 12 Maret

2015

Page 12: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 19

2.1.6 Teknik Dasar Bela Diri Karate

Dalam ilmu bela diri karate terdapat beberapa teknik dasar dalam

pelatihan bela diri ini. Pertama ada teknik kuda kuda atau yang di sebut dengan

nama “dachi”, kedua adalah teknik pukulan yang disebut dengan nama “tsuki”,

ketiga adalah teknik tangkisan yang disebut dengan nama”uke” dan keempat

merupakan teknik tendangan yang di sebut dengan nama “geri”. Adapun

pemaparan mengenai teknik dasar yang telah di sebutkan tadi sebagai berikut:

a. Teknik Kuda Kuda (Dachi)

Teknik kuda kuda dalam karate merupakan posisi kunci dalam

mempertahankan posisi diri pada saat berhadapan dengan lawan. Dalam karate

sendiri, ada beberapa teknik dasar dalam posisi sikap kuda kuda saat

menghadapi lawan. Adapun teknik dasar kuta kuda yang disebutkan

membutuhkan ruang gerak minimal seperti pada yang ditampilkan pada gambar

2.8.

Gambar 2.10. luas ruang yang diperlukan saat posisi kuda kudaSumber : analisa, 2015

b. Teknik Pukulan (Tsuki)

Teknik dasar selanjutnya merupakan teknik dasar pukulan. Ada beberapa

jenis teknik dasar pukulan yang terdapat pada aliran bela diri karate, mulai dari

pukuran lurus mengarah ke hulu atin pukulan ke atas yang mengarah ke kepala

dan yang lainnya sesuai dengan tahap pemnelajaran yang dijalani. Secara

umum, teknik pukulan karate memerlukan ruang gerak yang tidak terlalu luas.

Berikut ruang gerak teknik pululan karate yang ditampilkan pada gambar 2.9.

Page 13: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 20

Gambar 2.11. ruang yang dibutuhkan pada teknik pukulan karateSumber : analisa, 2015

c. Teknik Dasar Tangkisan (Uke)

Merupan teknik dasar dalam seni bela diri karate yang mempelajari

mengenai dasar dasar gerakan untuk mengantisipasi dan menangkis seragan

yang diluncurkan oleh lawan. Ada beberapa teknik tangkisan yang terdapat

pada ilmu beladiri karate. Secara umum, ruang gerak yang dibutuhkan saat

melakukan teknik ini adalah seperti yang terdapat pada gamber 2.10.

Gambar 2.12. ruang yang dibutuhkan pada teknik tangkisan karateSumber : analisa, 2015

Page 14: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 21

d. Teknik Dasar Tendangan (Geri)

Pada teknik dasar tendangan dalam ilmu bela diri karate, terdapat 3

jenis tendangan secara umum yaitu tendangan bawah, tendangan tengah dan

tendangan atas. Secara garis besar, ruang gerak yang dibutuhkan pada proses

pelaksanaan teknik ini adalah seperti yang terdapat pada gambar 2.11.

Gambar 2.13. ruang yang dibutuhkan pada teknik tangkisan karateSumber : analisa, 2015

2.1.7. Alat Berlatih Seni Bela Diri Karate

1. Punching Pad

Merupakan alat bantu dalam berlatih serangan jenis pukulan dengan

bentuk sarung tangan pelindung yang digunakan pada tangan kiri dan kanan

pelatih.

2. Samsak

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, samsak berarti karung berisi

pasir, namun dalam dunia olah raga, samsak merupakan alat bantu latihan

penyerangan yang digunakan dengan cara di pukul atau di tending.

3. Striking ShieldMerupakan alat bantu pelatihan bela diri yang di gunakan dalam

berlatih teknik tendangan

Page 15: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 22

2.2 Tinjauan Dojo Internasional

2.2.1 Definisi Dojo

Dojo dalam bahasa Jepang secara harfiah memiliki makna “tempat

jalan”. bangunan dojo awalnya di pergunakan sebagai tempat untuk

mengajarkan ajaran Buddha. Ruang dojo juga identik dengan tempat untuk

belajar meditasi serta mencari pencerahan lewat ketenangan pikiran. Dahulu,

dojo memang merupakan bangunan tambahan yang di gunakan untuk pemujaan

pada kuil kuil. Masuknya konsep dari budaya barat, dojo berubah konsep dan

fungsi sebagai tempat latihan seni bela diri, sehingga setiap fasilitas pelatihan

ilmu bela diri jepang dapat di sebut dengan sebutan dojo.

Ditinjau dari balok pembangun huruf kanji untuk kata do (道) terdiri

dari; ashi (telapak kaki), menunjukkan makna langkah maju, dan kubi (leher,

kepala; hidung dan tanduk) mewakili untuk diri sendiri, (kamus lain;

menyebutkan kata do terdiri dari radikal telapak kaki dan ketel atau kawah

untuk menggodok tampak ber-uap yang menunjukkan semangat,

penggemblengan). Sehingga do menurut makna tersebut dapat diartikan

memajukan moral semangat diri, identik dengan character building. Huruf

kanji場 (dapat dibaca jo atau ba), mempunyai arti tempat, dengan arti sebuah

tempat spesifik untuk melakukan kegiatan tertentu. Huruf tersebut dibangun

dari simbol tanah, yang secara realita menunjukkan tempat, simbol matahari dan

cakrawala, menunjukkan sumber kekuatan dan garis pandang serta take (tiang

bambu, dengan bendera, pataka, atau panji-panji) untuk memanggil bahwa

disitu terdapat keramaian atau kegiatan orang berkumpul. Sehingga pengertian

dojo dalam arti yang lebih luas tidak dapat dipandang sebagai tempat olah-raga

saja.

Dalam seni beladiri tradisional jepang, dojo cenderung di perlakukan

secara khusus dan cenderung di sakralkan. Penggunaan alas kaki secara umum

tidak di perkenankan di dalam dojo. Terdapat satu alas kaki khusus yang boleh

di gunakan dalam dojo yang di sebut dengan “tabi, yang berupa kaus kaki/

sandal tradisional dari jepang. Dalam dojo gaya tradisional selalu dilakukan

ritual pembersihan dojo atau dalam istilah jepang di sebut dengan dojo soji, pada

Page 16: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 23

awal dan/atau akhir setiap sesi pelatihan atau kegiatan. Selain untuk manfaat

higienis, jelas pembersihan secara reguler juga berfungsi untuk memperkuat

fakta bahwa dojo yang seharusnya didukung dan dikelola oleh murid atau siswa,

bukan staf pengelola dojo itu sendiri. Sikap ini telah menjadi hilang dalam dojo

modern, dojo komersial yang didirikan dan dijalankan oleh sekelompok kecil

orang atau instruktur. Bahkan, sering dijumpai dalam sekolah tradisional,

jarang/tidak pernah menggunakan dojo untuk pelatihan sama sekali, tetapi

hanya untuk acara-acara yang lebih simbolis atau formal. Pelatihan atau acara

yang sebenarnya dilakukan biasanya di luar ruangan atau di daerah yang kurang

formal.

Secara umum, dojo dapat di kategorikan menjadi 3 jenis dojo. Adapun

jenis dojo yang di maksud antara lain:

a. Dojo Tradisional

Banyak dojo tradisional mengikuti pola yang ditentukan dengan shomen

(“depan”) dan menggunakan beberapa pintu masuk, serta hirarki tempat yang

didasarkan pada peringkat murid dan guru (instruktur) ditata dengan tepat.

Biasanya murid/siswa akan masuk dari sudut kiri bawah dojo (dalam referensi

shomen) dengan instruktur di sudut kanan atas. Shomen biasanya berisi

kamidana, yakni tempat untuk melakukan meditasi (mokuso) serta untuk

menempatkan barang keperluan pemujaan Shinto, hata (banner), kanban

(kartu) dan artefak lainnya. Istilah kamiza ini, sering dikacaukan oleh praktisi

seni bela diri dengan kamidana. Banyak artefak lainnya mungkin ditampilkan

di seluruh dojo, seperti kanban yang mencirikan sekolah (kai) dengan style atau

strategi tertentu, dan barang-barang seperti gendang taiko atau senjata yoroi.

Pada dojo seringkali ditemukan nama-dojo dan kun-dojo (sumpah, doktrin atau

“aturan dojo“) yang ditampilkan secara mencolok pada sisi shomen.

Adakalanya dojo menyediakan tempat khusus bagi tamu atau pengunjung,

tetapi penempatan tergantung pada peringkat dan asal mereka. Senjata dan

peralatan pelatihan lain yang biasanya akan ditempatkan di dinding belakang.

Page 17: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 24

b. Dojo Honbu

Dojo gaya Hombu, lebih mencirikan gaya dari seni bela diri atau kelompok

beladiri tertentu, dilengkapi dengan markas administrasi.\

c. Dojo Gaya Barat

Dojo gaya Barat lebih tepat disebut tempat latihan fisik, seni bela-diri lebih

terlihat dari sisi ”sport”, tidak ada keseimbangan antara ”yin” dan ”yang”.

Model budaya dojo diadopsi oleh praktisi dengan mengambil model paling

kontemporer, yaitu dojo dengan arsitektur berbentuk gym. Dalam realita;

sebuah dojo modern, dojo komersial adalah tempat latihan olah raga beladiri

tertentu atau multifungsi (olah raga beladiri, senam aerobik, latihan kebugaran,

dsb.) yang didirikan dan dijalankan oleh sekelompok kecil orang atau instruktur.

2.2.2 Definisi Internasional

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia (2012), kata internasional

memiliki makna berhubungan dengan banyak Negara. Sehingga dojo

internasional memiliki definisi sebagai sarana pelatihan seni bela diri tradisional

jepang yang dapat menunjang kebutuhan civitas civitas yang berasal dari

berbagai Negara dalam ruang lingkup pelatihan seni bela diri tradisional jepang.

Definisi internasional dalam perancangan fasilitas ini memiliki arti

bahwa fasilitas ini akan memiliki hubungan kegiatan dengan dojo dojo yang

berada di luar negeri. Dalam konteks ini, hubungan kegiatan yang akan di

laksanakan adalah gasuku (ujian kenaikan tingkatan sabuk dalam karate) dan

pelatihan bersama dengan atlit internasional.

2.2.3 Persyaratan Gedung Olah Raga

Berdasarkan peraturan yang di tetapkan oleh Dinas pekerjaan umum

(2015), Terdapat beberapa persyaratan serta standar dalam membangun fasilitas

/ gedung olah raga di Indonesia. Salah satunya yang di keluarkan oleh dinas

pekerjaan umum dengan aturan mendirikan gedung olah raga sebagai berikut:

Page 18: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 25

a. Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang harus memenuhi ketentuan, sebagai berikut:

Lokasi ruang ganti harus dapat langsung menuju lapangan melalui

koridor yang berada dibawah tempat duduk penonton.

Toilet pria harus dilengkapi minimal 2 buah bak cuci tangan, 4 buah

peturasan dan 2 buah kakus

Ruang bilas pria dilengkapi minimal 9 buah shower

Ruang ganti pakaian pria dilengkapi tempat simpan benda-benda dan

pakaian atlit minimal 20 box dan dilengkapi bangku panjang minimal

20 tempat duduk

Toilet wanita harus dilengkapi minimal 4 buah kakus dan 4 buah bak

cuci tangan yang dilengkapi cermin

Ruang bilas wanita harus dibuat tertutup dengan jumlah minimal 20

buah

Ruang ganti pakaian wanita dilengkapi tempat simpan benda-benda

dan pakaian atlit minimal 20 box dan dilengkapi bangku panjang

minimal 20 tempat duduk.

b. Ruang pijat direncanakan minimal 12 m2. Kelengkapannya minimal 1 buah

tempat tidur, 1 buah cuci tangan dan 1 buah kakus

c. Lokasi ruang P3K harus berada dekat dengan ruang ganti atau ruang bilas

dan direncanakan minimal 1 unit yang dapat melayani 20.000 penonton

dengan luas minimal 15 m2. Kelengkapannya minimal 1 buah tempat tidur

untuk pemeriksaan, 1 buah tempat tidur untuk perawatan dan 1 buah kakus

yang mempunyai luas lantai dapat menampung 2 orang untuk kegiatan

pemeriksaan dopping

d. Ruang pemanasan direncanakan minimal 300 m2 untuk type a

e. Ruang latihan beban direncanakan mempunyai luas yang disesuaikan

dengan alat latihan yang digunakan minimal 150 m2

f. Toilet penonton direncanakan untuk dengan perbandingan penonton wanita

dan pria adala 1:4 yang penempatannya dipisahkan. Fasilitas yang

dibutuhkan minimal dilengkapi dengan:

Page 19: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 26

Jumlah akus jongkok untuk pria dibutuhkan 1 bush kakus untuk 200

penonton pria dan untukwanita 1 buah kakus jonkok untuk 100 penonton

wanita

Jumlah bak cuci tangan yang dilengkapicermin, dibutuhkan minimal 1

buah untuk 200 penonton pria dan 1 buah untuk 100 penonton wanita.

Jumlah peturasan yang dibutuhkan minimal 1 buah untuk 100 penonton

pria.

g. Kantor pengelolaan lapangan tipe A dan B direncanakan sebagai berikut :

Dapat menampung minimal 10 orang, maximal 15 orang dengan luas

yang dibutuhkan minimal 5 m2 untuk setiap orang.

dilengkapi ruang untuk petugas keamanan, petugas kebakaran dan polisi

yang masing-masing membutuhkan luas minimal 15 m2.

h. Gudang direncanakan untuk menyimpan alat kebersihan dan alat olahraga

dengan luas yang disesuaikan dengan alat kebersihan atau alat olahraga

yang digunakan, antara lain:

Tipe A, gudang alat olahraga yang dibutuhkan minimal 120 m2 dan 20

m2untuk gudang alat kebersihan;

Tipe B, gudang alat olahraga yang dibutuhkan minimal 50 m2 dan 20

m2untuk gudang alat kebersihan

Tipe C, gudang alat olahraga yang dibutuhkan 20m2 dan 9 m2 untuk

gudang dan alat kebersihan

i. Ruang panel direncanakan harus diletakan dengan ruang staf teknik

j. Ruang mesin direncanakan dengan luas ruang yang sesuai kapasitas mesin

yang dibutuhkan dan lokasi mesin tidak menimbulkan bunyi bising yang

mengganggu ruang arena dan penonton

k. Ruang kantin direncanakan sesuai kapasitas

l. Ada perencanaan Ruang pos keamanan

m. Tiket box direncanakan sesuai kapasitas penonton

n. Ruang pers direncanakan untuk tipe A, B dan C sebagai berikut:

Harus disediakan kabin untuk awak TV dan Film

harus disediakan ruang telepon dan telex

Toilet khusus untuk pria dan wanita masing-masing minimal 1 unit

terdiri dari 1 kakus jongkok dan 1 bak cuci tangan

Page 20: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 27

o. Ruang VIP direncanakan untuk tipe tempat wawancara khusus atau

menerima tamu khusus

p. Tempat parkir direncanakan sebagai berikut :

Jarak maksimal dari tempat parkir, pool atau tempat pemberhentian

kendaraan umum menuju pintu masuk gedung olahraga 1500m

1 ruang parkir mobil dibutuhkan minimal untuk 4 orang pengunjung

pada saat jam sibuk

q. Toilet penyandang cacat direncanakan dengan fasilitas yang dibutuhkan

minimal, sebagai berikut :

1 unit yang terdiri dari 1 buah kakus, 1 buah peturasan, 1 buah bak cuci

untuk pria dan 1 buah kakus duduk serta 1 buah bak cuci tangan untuk

wanita

Toilet untuk pria harus dipisahkan dari toilet untuk wanita

Toilet harus dilengkapi dengan pegangan untuk melakukan perpindahan

dari kursi roda ke kakus duduk yang diletakan di depan dan di samping

kakus duduk setinggi 80 cm

r. Jalur sirkulasi untuk penyandang cacat harus memenuhiketentuan, sebagai

berikut :

Tanjakan harus mempunyai kemiringan 8%, panjangnya maksimal 10m

Pada ujung tanjakan harus disediakan bagian datar minimal 180 cm

Selasar harus cukup lebar untuk kursi roda melakukan putaran 1800.

s. Lantai

Lantai harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

Lantai harus stabil, kuat dan kaku, serta tidak mengalami perubahan

bentuk atau lendut, selama dipakai

Lantai harus mampu menerima beban kejut dan beban gravitasi minimal

400kg/m2

Permukaan lantai harus terbuat dari bahan yang bersifat elastis

Bila lantai menggunakan konstruksi kaku, permukaan lantai harus

ditutup dengan lapisan elastis

Permukaan lantai harus rata tanpa ada celah sambungan

Permukaan lantai harus tidak mudah aus

Permukaan lantai harus dapat memberikan pantulan bola yang merata

Page 21: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 28

2.3 Studi Proyek Sejenis

2.3.1 Dojo Aora Di Kuta, Bali

Merupakan sebuah dojo yang dibangun pada Jalan Nakula, lantai 2

gedung kawan mini market, Kuta Bali. Lokasinya sendiri berjarak kurang lebih

8,5km dari pusat kota Denpasar dengan waktu tempuh dalam perjalanan sekitar

20-25 menit dengan kondisi jalan yang lancar. (lihat gambar 2.11.)

Gambar 2.14. Peta Lokasi Gedung Dojo Aora Bali.Sumber: Maps,Google.Com Yang di Akses Pada 21 Maret 2015

Page 22: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 29

Sarana pelatihan karate

pada gedung ini merupakan

salah satu dari tiga fungsi utama

yang terdapat di sini yaitu mini

market pada lantai pertama, dojo

pelatihan seni bela diri pada

lantai ke dua dan fitness center

pada lantaike tiga. Secara

keseluruhan, ketiga fungsi

tersebut menjadi satu kesatuan

dalam satu bangunan serta

memiliki keterkaitan fungsi serta

sirkulasi pada masing masing

fungsi tersebut. (lihat gambar

2.15.)

Bangunan tempat di

tempatkannya dojo aora ini merupakan bangunan masa tunggal yang memiliki

3 latai, pada masing masing lantai memiliki fungsi yang berbeda yaitu lantai

satu terdapat fungsi mini market, pada lantai ke dua terdapat fungsi fasilitas

pelatihan ilmu bela diri atau dojo dan pada lantai ke tiga terdapat fungsi fitness

center. Berikut di tampilkan denah bangunan dojo aora secara keseluruhan pada

lantai 1,2,dan 3 yang di tampilkan pada gambar 2.15. yang di dapatkan dengan

cara observasi langsung di lapangan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 3 maret 2015,

didapat informasi ruang yang di aplikasikan di dalam bangunan dojo aora dalam

menunjang proses berjalannya pelatihan seni bela diri karate. Berikut ruang

serta fasilitas yang di aplikasikan pada dojo aora yang akan dijelaskan terperinci

pada tabel 2.1.

Gambar 2.15. Denah Gedung Dojo Aora SecaraKeseluruhan

Sumber :Analisa, 2015

Page 23: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 30

Tabel 2.1. Ruang dan Fasilitas Pada Dojo Aora

NoNama ruang

dan fasilitasgambar situasi Keterangan

1 Ruang

Latihan

Ruang latihan

berbentuk persegi

panjang dengan

ukuran berkisar

20x40 meter,dengan

kapasitas berkisar 60

orang perserta bela

diri.

Pada bagian lantai di

lapisi matras khusus

setebal 2cm, untuk

mengurangi getaran

karena hentakan serta

anti slip.

Fasilitas pelengkap

terdiri dari protector

kolom-dinding,

cermin dan 12

samsak.

Bukaan dibuat lebar

serta penggunaan

pencahayaan alami

yang maksimal.

2 Ruang

Tunggu Dan

Sport Shop

Digunakan sebagai

ruang tunggu

keluarga peserta

latihan

Ruang tunggu di

gabungkan dengan

sport shop yang

menjual alat alat

Page 24: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 31

yang berkaitan

dengan pelatihan

bela diri.

Fasilitas yang di

sediakan antara lain

sofa tunggu, meja

dan rak sepatu.

3 Ruang Terapy Digunakan sebagai

ruang perawatan

peserta latihan yang

cidera

Ditempatkan

bersebelahan dengan

ruang latihan dengan

matras latihan

sebagai batas ruang.

Memiliki fasilitas

sebuah bed untuk 1

orang dan kursi.

4 Ruang

Sirkulasi

Ruang sirkulasi

memiliki lebar 1,5

meter dengan lantai

di lapisi parket kayu.

Jalur sirkulasi di

letakkan pada

pinggir area latihan

agar tidak

mengganggu proses

latihan.

Page 25: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 32

5 Ruang

Bertanding

Merupakan area

untuk berlatih sparing

petarung. Arena

mengadopsi sarana

untuk pertandingan

MMA dengan bentuk

segi 8 pada arena

pertandingan.

6 Toilet Dan

Ruang Ganti

Fasilitas yang disediakan pada toiletsama dengan toiletpada umumnya

Pada ruang gantidisediakan lokerpakaian, bangku,ruang ganti danhanger baju.

Ruang di buat tidakterlalu tertutupdengan warna ruangyang sedikit gelap.

Sumber : observasi,2015

a. Permasalahan

I. Tampilan bangunan yang di gunakan kurang mencerminkan sebuah

fasilitas pelatihan seni bela diri tradisional jepang. Kesan yang di dapat

pada dojo ini berkesan seperti tempat pelatihan bela diri modern.

II. Fasilitas yang di sediakan pada dojo ini terbilang kurang bila dilihat

dari peserta latihan merupakan orang orang yang bersasal dari luar

negeri.

III. Sisitim pengkondisian udara yang terlau mengutamakan penghawaan

alami yang menyebabkan ruangan terasa pengap pada waktu tertentu.

b. Kelebihan

I. Penempatan dojo yang berlokasi pada area yang stategis dan sangat

mudah untuk di temukan.

Page 26: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 33

II. Staf dan pengajar pada dojo ini dapat melayani keperluan peserta

didik dari dalam maupun luar negeri.

III. Bangunan dojo menyatu dengan fungsi fitness center dan mini

market sehingga dapat lebih melengkapi kebutuhan dan aktivitas

peserta pelatihan bela diri.

2.3.2. Dojo Starawies Di Stara Wies, Polandia

Merupakan sebuah fasilitas pelatihan seni bela diri karate yang berlokasi

di Stara Wies, Polandia. Merupakan bangunan hasil kerjasama antara federasi

karate tradisional di Polandia dan yayasan pengembang karate tradisional.

Fasilitas ini dirancang dan dibangun sesuai dengan prinsip prinsip arsitektur

Jepang di atas landscape Polandia yang indah. Fasilitas ini adalah salah satu

fasilitas pelatihan olah raga tradisional terbesar yang ada di dunia. Fasilitas ini

menawarkan kesempatan pelatihan professional maupun secara non

professional untuk para tamu yang datang secara individual dengan site plan

bangunan yang dapat dilihat pada gambar 2.16.

Gambar 2.16. Site Plan Dojo StrarawiesSumber: Www.Dojostarawies.Com Yang Di Akses Pada 21 Maret 2015

Luas total wilayah fasilitas ini mencapai 60 hektar yang terletak di

tengah landscape wilayah Przedborski Park yang di kelilingi oleh hutan yang

sejuk. Fasilitas pelatihan bela diri ini terdiri lebih dari 20 masa bangunan yang

siap untuk di gunakan. Beberapa fasilitas yang di tonjolkan antara lain rumah

Page 27: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 34

jepang, taman jepang, sport hall dan danau buatan. Berikut fasilitas yang

terdapat pada dojo Starawies yang akan di jelaskan sebagai berikut:

a. Japanese House

Pada fasilitas ini di sediakan cottage bergaya rumah tradisional jepang

dengan standar yang tinggi. Memiliki gaya aritektur yang benar benar

mebgikuti prinsip arsitektur tradisional jepang pada fasad maupun fungsinya

Dimana pada masing masing unit telah di lengkap dengan kamar tidur, ruang

teras, dapur serta kamar mandi prIbadi. (lihat gambar 2.17.)

Gambar 2.17. Denah Japanese House Cottage Pada Dojo StarawiesSumber: Www.Dojostarawies.Com Yang Di Akses Pada 21 Maret 2015

Keterangan gambar:

1. = kamar tidur2. = ruang tamu3. = area dapur4. = kamar mandi5. = perapian6. = ruang cuci

Page 28: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 35

b. Conference Hall

Digunakan sebagai ruang pertemuan dengan desain menggunakan prinsip

bangunan tradisional jepang. Pada fasilitas pelatihan ini terdapat 2 buah

conference hall dengan ukuran yang berbeda yaitu besar: 50m x 14m, tinggi

3.80m untuk conference hall besar Dan besar 13m x 13m, tinggi 3.80m untuk

conference hall kecil. (lihat gambar 2.18.)

Gambar 2.18. Conference Hall Dojo StarawiesSumber: Www.Dojostarawies.Com Yang Di Akses Pada 21 Maret 2015

c. Sport Hall

Merupakan bangunan dengan luas 2000m2 yang terdiri dari tiga ruang

utama yang di lengkapi dengan perlantaian khusus untuk pelatihan seni bela diri

tradisional jepang, cermin latihan, samsak, dan peralatan untuk menunjang

pelatihan lainnya. Pada bangunan ini juga terdapat ruang ganti dengan tiga

kamar yag berisi kamar mandi air panas, lemari berfentilasi dan Jacuzzi. Berikut

ukuran ruang hall utama pada sport hall dojo starawies; hall 1 berbentuk “L”

berukuran: 50m x 30m x 14m, tinggi 3.80m; hall 2 berukuran 13m x 13m, tinggi

3,8m; hall 3 dilengkapi dengan tikar judo, dengan ukuran ruang : 13m x 13m,

tinggi 3,80m. (lihat gambar 2.19.)

Page 29: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 36

Gambar 2.19.Denah Sport Hall Dojo StarawiesSumber: Www.Dojostarawies.Com Yang Di Akses Pada 21 Maret 2015

d. Spa And Tea Room

Tea room merupakan bangunan yang du rancang menyerupai kamar

danterletak di pinggiran kolam, dilengkapi dengan perepian, teras, toilet dan

dapur. Bangunan ini dapat menampung kelompok kecil antara 10-15 orang.

Sedangkan untuk ruang spa dapat menampung hingga 12 orang per ruangan

dengan fasilitas tiap ruang spa di lengkapi dengan kursi santai serta meja.

Terdapat 2 jenis kamar spa dengan ukuran yang berbeda yaitu, kamar 1 dengan

ukuran: 8,8m x 5m, tinggi 2.70m; dan kamar 2 dengan ukuran 6,5m x 5m, tinggi

2.70m. (lihat gambar 2.20.)

Keterangan gambar:

1. = ruang latihan utama2. = ruang latihan3. = gym4. = ruang ganti5. = ruang pelatih6. = ruang treatment7. =jacuzy8. = teras

Page 30: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 37

Gambar 2.20. Spa Dan Tea Room Pada Dojo StarawiesSumber: Www.Dojostarawies.Com Yang Di Akses Pada 21 Maret 2015

e. Kantin

Kantin pada dojo stara wies di gunakan sebagai ruang penerimaan tamu.

Fasilitas yang terdapat di dalamnya antara lain meja tradisional jepang, teras ,

serta dapur yang memiliki standar yang sangat baik. Kapasitas kantin dapat

menampung kurang lebih 120 orang sekaligus. Ukuran pada kantin dojo ini

adalah 16m x 10m dengan baian tradisional jepang berukuran 7m x 5m. (lihat

gambar 2.21.)

Gambar 2.21. Kantin Pada Dojo StarawiesSumber: Www.Dojostarawies.Com Yang Di Akses Pada 21 Maret 2015

a. Permasalahan

I. Kurangnya fasilitas fasilitas dalam pelatihan out door

b. Kelebihan

I. Penampilan serta konsep bangunan sangat mencerminkan bangunan serta

fasilitas pelatihan seni beladiri tradisional dari jepang.

II. Fasilitas pada bangunan di rancang memiliki integrasi terhadap aktifitas

aktifitas yang terjadi pada pusat pelatihan bela diri ini.

III. Lokasi penempatan fasilitas ini terletak pada site yang cukup jauh dari

keramaian sehingga proses pelatihan dapat berjalan lebih focus.

Page 31: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 38

2.4. Spesifikasi Umum Dojo Internasional Karate

2.4.1. Pengertian

Dojo internasional karate merupakan fasilitas pelatihan seni bela diri

tradisional jepang yang di buat untuk mewadahi aktifitas pelatihan seni bela diri

karate dengan ruang lingkup peserta latihan berasal dari atlit dalam maupun luar

negeri serta menyediakan pelatihan bagi pemula yang ingin memulai pelatihan

bela diri karate dari awal.

2.4.2. Fungsi

Adapun fungsi dari dojo internasional karate ini antara lain:

1. Sebagai fasilitas pelatihan seni bela diri karate yang menonjolkan konsep

tradisional jepang.

2. Sebagai fasilitas yang mewadahi atlit karate baik dari dalam daerah maupun

luar daerah denpasar bahkan bali secara umum.

3. Menfasilitasi segala bentuk pelatihan seni bela diri karate dari tingkat awal

maupun tingkat professional.

2.4.3.tujuan

Menyediakan fasilitas pelatihan seni bela diri karate yang dapat

menampung dan merangkul atlit atlit baik yang berasal dari dalam maupun luar

negeri dengan fasilias, sarana dan perasarana yang dapat menunjang segala

kebutuhan aktivitas pelatihan seni bela diri karate, sehingga di dapatkan hasil

pelatihan yang optimal dari masing masing peserta didik.

2.4.4. fasilitas

Dalam menunjang proses pelatihan seni bela diri pada dojo ini, maka di

perlukan fasilitas fasilitas yang terkait dengan pola kegiatan pelatihan seni bela

diri karate itu sendiri. Adapun fasilitas yang di maksud adalah:

1. Fasilitas Utama

Merupakan fasilitas yang menunjang kegiatan utama yang berlangsung

dalam bangunan, antara lain:

Page 32: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 39

a. Ruang pelatihan yang terdiri dari: ruang pelatihan prapemula, ruang

pelatihan pemula dan ruang pelatihan senior

b. Ruang pelatihan fisik

c. Ruang meditasi

d. Ruang pelatih

e. Ruang peralatan latihan

f. toliet

g. Ruang loker

h. Ruang mandi atlit

i. Ruang ganti pakaian

2. Fasilitas Pendukung

Merupakan fasilitas yang berfungsi untuk mendukung kegiatan utama

dalam bangunan, antara lain:

a. Restaurant

b. Spa

c. Ruang menginap atlit

d. Ruang minum teh

e. Ruang terapi

f. Ruang medis

3. Fasilitas Penunjang

Merupakan fasilitas penunjang dalam meningkatkan kualitas ruang yang

lainnya antara lain:

a. Resepsionis

b. Toilet umum

c. Loby

4. Fasilitas Service

Merupakan fasilitas yang dapat mendukung proses operasional gedung,

antara lain:

a. Ruang ME

b. Ruang janitor

c. Storage

d. Parkir

Page 33: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 40

e. Pos keamanan

5. Fasilitas Pengelola

Merupakan fasilitas yang menunjang kegiatan pengelolaan gedung, antara

lain:

a. Ruang kepala pengelola

b. Ruang staf administrasi dan operasional

c. Ruang arsip

d. Ruang rapat / conference hall

e. Toilet staf

2.4.5. Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan yang terjadi di dalam dojo ini dapat di kelompokan

secara umum menjadi 2 kelompok kegiatan, yaitu kegiatan yang terjadi pada

pengunjung dojo dan kegiatan yang terjadi pada staf dojo, berikut di jabarkan

secara umum kegiatan tersebut melalui gambar 2.22..

Gambar 2.22. pola kegiatan dalam gedung dojo rancangan

2.4.6. Sasaran Fasilitas Gedung

adapun sasaran fasilitas dojo internasional karate yang dimaksud antara

lain:

Page 34: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP DOJO INTERNASIONAL KARATE 2 ida bagus...menurun. Namun kondisi mental seorang Karateka yang diperoleh lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan

Seminar Tugas Akhir | Universitas Udayana 2015

Dojo Karate Internasional di Denpasar 41

1. Berdasarkan atlit yang akan melakukan pelatihan

a. Tingkat Prapemula yaitu peserta yang baru mengikuti pelatihan dan

memegang sabuk putih

b. Tingkat Pemula yaitu peserta yang sudah memegang sabuk kuning

c. Tingkat junior yaitu peserta yang memegang sabuk hijau dan biru

d. Tingkat senior yaitu peserta yang sudah memegang sabuk coklat

dan hitam

2. Dilakukannya aktivitas pelatihan bersama antara atlit karate dari dalam

maupun luar daerah

3. Pengadaan kenaikan tingkat pada tingkat daerah, provinsi maupun

internasional.

2.4.7. System Pengolaan

System pengolaan yang di terapkan pada dojo internasional karate ini

menerapkan system pengolaan yang menyediakan fasilitas pelatihan bela diri

karate baik dari tingkat paling rendah hingga tingkat senior sehingga

memungkinkan setiap orang dapat bergabung dan menjalani pelatihan dalam

fasilitas ini. pengelolaan gedung akan di lakukan dengan cara operasional dan

maintenance yang di sesuaikan dengan kebutuhan atlit karate sehingga dapat

di peroleh hasil pelatihan yang optimal pada setiap peserta didik.