meningkatkan komunikasi antar pribadi siswa …

14
MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY PADA SISWA KELAS X BO 2 SMKN 1 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR Oleh Puri Tyasita 132013010 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 01-Feb-2022

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …

MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

SISWA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

PADA SISWA KELAS X BO 2 SMKN 1 SALATIGA

ARTIKEL TUGAS AKHIR

Oleh

Puri Tyasita

132013010

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

Page 2: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …
Page 3: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …
Page 4: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …
Page 5: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …
Page 6: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …

MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

SISWA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

PADA SISWA KELAS X BO 2 SMKN 1 SALATIGA

Oleh : Puri Tyasita

(Program Studi Bimbingan dan Konseling - FKIP - UKSW)

Pembimbing :

Drs. Sumardjono Pm., M.Pd

Yustinus Windrawanto, S.Pd, M.Pd

(Program Studi Bimbingan dan Konseling - FKIP - UKSW)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan komunikasi antar pribadi siswa

kelas X BO 2 SMK N 1 Salatiga menggunakan metode role play. Penelitian ini menggunakan

desain eksperimen semu (Quasi Eksperiment). Subjek dalam penelitian ini adalah 12 siswa

yang dikategorikan memiliki tingkat komunikasi antar pribadi rendah dan sangat rendah. Dari

12 siswa ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang terdiri dari 6

siswa dan kelompok kontrol yang terdiri dari 6 siswa. Instrumen yang digunakan adalah skala

komunikasi antar pribadi yang diadaptasi dari Uci Damayanti (2014) dengan berdasarkan

teori DeVito (2011) yang terdiri dari 45 item. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen

diberi perlakuan dengan menggunakan metode role play sebanyak 6 kali pertemuan. Teknik

analisis yang digunakan adalah Mann-Whitney Test melalui SPSS for Windows 16.0.

Perbedaan antara Mean Rank nilai pretest (3,50) dengan nilai posttest (9,50) pada kelompok

eksperimen diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) 0,004<0.05. Ini berarti bahwa ada perbedaan

yang signifikan komunikasi antar pribadi antara Mean Rank nilai pretest (3,50) dengan nilai

posttest (9,50) pada kelompok eksperimen. Dengan demikian, metode role play telah

meningkatkan secara signifikan komunikasi antar pribadi siswa kelas X BO 2 SMK N 1

Salatiga.

Kata kunci : Komunikasi Antar Pribadi, Role Play, Siswa SMK Kelas X.

PENDAHULUAN

Komunikasi adalah peristiwa

sosial, peristiwa yang terjadi ketika

manusia satu berinteraksi dengan manusia

lainnya. Manusia merupakan makhluk

sosial, karena itu kehidupan manusia selalu

ditandai dengan pergaulan antar manusia,

misalnya pergaulan dalam keluarga,

lingkungan tetangga, sekolah, tempat

bekerja dan lain sebagainya. Dengan

komunikasi bisa menimbulkan

persahabatan, memelihara kasih sayang

dan saling perhatian. Tetapi dengan

komunikasi pula dapat menyuburkan

pepecahan, menghidupkan permusuhan,

menanamkan kebencian dan sebagainya.

Salah satu bentuk komunikasi yang

diperlukan dalam pembelajaran adalah

komunikasi antar pribadi. Komunikasi

antar pribadi merupakan salah satu

kemampuan dalam kecerdasan antar

pribadi yang dimiliki oleh masing-masing

individu, oleh karena itu komunikasi antar

pribadi yang baik diperlukan oleh setiap

individu untuk dapat berinteraksi di

lingkungnnya. Selain itu komunikasi juga

sangat diperlukan di lingkungan sekolah,

contohnya komunikasi antar guru dengan

Page 7: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …

siswa, komunikasi guru dengan guru, dan

komunikasi antar siswa dengan siswa.

Siswa yang mempunyai komuniasi antar

pribadi dengan baik akan mudah untuk

mencari teman karena dengan kemampuan

berkomunikasinya itu siswa dengan sangat

mudah untuk bergaul, siswa juga mampu

bersosialisasi dengan baik di sekolah

maupun di lingkungan sekitar dan juga

akan membawa prestasi yang baik di

sekolah.

Mengingat begitu pentingnya

komunikasi antar pribadi bagi siswa dalam

meningkatkan hubungan sosial dengan

orang lain serta prestasi akademik dan non

akademiknya, dalam hal ini siswa yang

memiliki tingkat komunikasi antar pribadi

yang cenderung rendah perlu mendapat

bantuan untuk menunjang hubungannya

dengan orang lain terutama di lingkungan

sekolah.

Berdasarkan observasi yang

diperoleh peneliti selama melakukan PPL

sekolah pada siswa kelas X BO2 SMKN 1

Salatiga yang berjumlah 34 siswa, dilihat

bahwa sebagian siswa memiliki

komunikasi antar pribadi yang rendah.

Siswa cenderung sedikit bertanya kepada

guru mengenai pelajaran yang belum

dipahami. Siswa banyak diam dan sedikit

tanggapan saat pelajaran sedang

berlangsung. Hal tersebut ditunjukkan pada

saat peneliti melakukan observasi dan

wawancara oleh siswa kelas X BO2

SMKN 1 Salatiga pada hari Rabu, 5

Oktober 2016. Saat observasi, tampak

sebagian siswa kurang aktif dalam

mengikuti pelajaran yang diberikan.

Setelah diwawancarai ada beberapa siswa

yang mengungkapkan ada ketakutan saat

bertanya dengan guru dan enggan

mengajukan pertanyaan karena malu jika

pertanyaannya itu dianggap salah. Siswa

juga bilang bahwa kesulitan untuk

merangkai kata yang akan dipertanyakan.

Selain itu, kurangnya kemampuan

komunikasi mengakibatkan terjadinya

masalah seperti tidak adanya kecocokan

antar teman sekelas dan juga ada

kesenjangan komunikasi antara siswa yang

kurang pintar dengan siswa yang pintar

dikelasnya. Kurangnya kemampuan

berkomunikasi siswa juga disebabkan

karena pengaruh komunikasi di dalam

lingkungan keluarga, contohnya karena

kurangnya perhatian dari kedua orang tua,

perceraian orang tua dan juga kurangnya

kedekatan siswa terhadap orang serumah.

Untuk mengatasi masalah tersebut yang

telah dipaparkan akan dilakukan penelitian

tentang komunikasi antar pribadi siswa

menggunakan metode role play.

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui signifikansi peningkatan

komunikasi antar pribadi siswa kelas X

BO2 SMK N 1 Salatiga dengan

menggunakan metode Role Play.

Page 8: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …

Penyebaran skala komunikasi antar

pribadi dilakukan pada tanggal 8 Maret

2017 terhadap 34 siswa, didapatkan hasil

sebagai berikut :

LANDASAN TEORI

A. Komunikasi Antar Pribadi

1. Pengertian Komunikasi Antar

Pribadi

DeVito (2011) mengemukakan

komunikasi antar pribadi adalah proses

selektif, sistemik, unik, dan interaksi

berkelanjutan antar orang-orang yang

mencerminkan dan membangun

pengetahuan pribadi satu sama lain dan

menciptakan makna bersama.

Sedangkan Wood (dalam Enjang,

2009) mengemukakan bahwa

komunikasi merupakan suatu proses

sistematis dalam interaksi antar

individu, dengan menggunakan

berbagai simbol dalam rangka

menciptakan dan menginterpretasi

makna atau arti.

Dari beberapa pendapat tersebut

diatas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi antarpribadi adalah suatu

proses interaksi antar individu secara

selektif, sistematik, unik dan

berkelanjutan untuk menciptakan

tujuan dan makna bersama.

2. Aspek-aspek Komunikasi Antar

Pribadi

Aspek-aspek komunikasi antar

pribadi menurut DeVito (2011) adalah :

1. Keterbukaan (Openness)

2. Empati (Empathy)

3. Dukungan (Supportiveness)

4. Rasa positif (Positivenes)

5. Kesetaraan (Equality)

B. Role Play

1. Pengertian Role Play

Menurut Husain Ahmad (dalam

Hidayati, 2004) role playing adalah

salah satu bentuk permainan

pendidikan yang dipakai untuk

menjelaskan peranan, sikap, perilaku

dan nilai dengan tujuan menghayati

perasaan, sudut pandang dan cara

berpikir orang lain. Sedangkan Syaiful

Sagala (2003) menjelaskan bahwa

metode role play adalah cara

menyajikan bahan pelajaran dengan

mempertunjukkan dan memerankan

cara tingkah laku dalam hubungan

sosial, metode role play dalam

pelaksanaannya peserta didik mendapat

tugas dari guru untuk memerankan

suatu situasi sosial yang mengandung

suatu problem agar peserta didik

Kelas Interval Frekuensi Persentase

Sangat

Tinggi

147 – 155 4 12 %

Tinggi 138 – 146 13 38 %

Sedang 129 – 137 5 15 %

Rendah 120 – 128 10 29 %

Sangat

Rendah

110 – 119 2 6 %

Jumlah 34 100 %

Page 9: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …

memecahkan suatu masalahyang

muncul dari situasi sosial.

Dari pendapat tersebut

mengenai metode bermain peran

(roleplaying), maka dapat disimpulkan

bahwa metode role play merupakan

salah satu metode yang dapat

menyajikan bahan pelajaran dengan

cara memainkan peranan dan

mendramatisasikan suatu situasi sosial

yang mengandung suatu problem,

dengan harapan agar peserta didik

dapat memecahkan masalah yang

dihadapi dalam hubungan sosial

dengan orang-orang dilingkungan

keluarga, sekolah maupun masyarakat.

2. Langkah Role Play

Menurut Hidayati (2004)

langkah metode role play adalah

sebagai berikut :

a) Pemahaman

Pemahaman disini adalah

pemahaman tentang skenario yang

telah diberikan.

b) Pemilihan peran

Pemilihan peran dilakukan dengan

cara menunjuk siswa secara acak.

c) Penyiapan pengamat

Pengamat adalah audien yang

disiapkan untuk mengamati

permainan peran yang sedang

berlangsung.

d) Mengatur panggung

Panggung diatur sesuai dengan

kebutuhan pernanan.

e) Bermain peran

Pelaksanaan permainan peran atau

role playing.

f) Diskusi dan evaluasi

Diskusi dan evaluasi dari

pemeranan yang sudah dilakukan.

g) Permainan berikutnya

Melakukan pemeranan berikutnya

dengan topik yang berbeda.

h) Diskusi lebih lanjut

Mendiskusikan kegiatan lanjutan.

3. Tujuan dan Manfaat Role Play

Menurut Mukminan dalam

(Hidayati, 2004 : 95) tujuan dan

manfaat role play adalah sebagai

berikut :

a) Mempertajam indera dan rasa siswa

terhadap sesuatu

b) Sebagai penyaluran atau pelepasan

ketegangan dan perasaan-perasaan

c) Sebagai alat mendiagnosa keadaan

kemampuan siswa

d) Pembentukan konsep diri suatu

peran tertentu secara mandiri

e) Agar siswa memahami apa yang

menjadi sebab dari sesuatu serta

bagaimana akibatnya

f) Agar siswa menghayati suatu

kejadian atau hal yang sebenarnya

dalam realita hidup

Page 10: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …

g) Menggali peranan-peranan dan

figur seseorang dalam suatu

kehidupan kejadian atau kegiatan

h) Membina kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah, berfikir

kritis analisis, berkomunikasi dan

hidup dalam kelompok

i) Melatih kemampuan siswa dalam

mengendalikan dan memperbaharui

perasaan cara berpikir dan

perbuatannya.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian lain yang menjadi

acuan adalah yang dilakukan oleh

Wicaksono (2013) dengan judul

“Penerapan Teknik Bermain Peran

dalam Bimbingan Kelompok Untuk

Meningkatkan Kemampuan

Komunikasi Antarpribadi Siswa kelas

XI Multimedia SMK UNESA”

menunjukkan bahwa tehnik bermain

peran dalam bimbingan kelompok

dapat meningkatkan secara signifikan

komunikasi antar pribadi siswa kelas

XI Multimedia SMK UNESA dengan

N=7 dan XI=0 diperoleh ρ=0,008.

dalam ketetapan α sebesar 5% adalah

0,05 maka harga 0,008 < 0,05.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan

penelitian eksperimen. Desain penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Eksperimen Semu (Quasi Esperiment).

Subjek dalam penelitian ini adalah 12

siswa yang dikategorikan memiliki tingkat

komunikasi antar pribadi rendah dan

sangat rendah. Instrumen yang digunakan

adalah skala komunikasi antar pribadi yang

diadaptasi dari Uci Damayanti (2014)

dengan berdasarkan teori DeVito (2011)

yang terdiri dari 45 item. Teknik analisis

yang digunakan adalah Mann-Whitney Test

melalui SPSS for Windows 16.0.

HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Mann-Whitney Test Pre-test dan

Post-test Kelompok Eksperimen

Ranks

Klpk N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai 1 6 3.50 21.00

2 6 9.50 57.00

Total 12

Keterangan :

1 : Pre-test

2 : Post-test

Test Statisticsb

Nilai

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.887

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Dilihat dari tabel di atas dapat

diketahui bahwa nilai Asymp.Sig. sebesar

Page 11: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …

0,004. Karena nilai Asymp.Sig.

0,004<0,05 dapat disimpulkan bahwa ada

peningkatan yang signifikan hasil pre-test

dan hasil post-test pada kelompok

eksperimen.

Tabel 2. Mann-Whitney Test Post-test

Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Ranks

Klpk N

Mean

Rank

Sum of

Ranks

Nilaiposttest 1 6 9.50 57.00

2 6 3.50 21.00

Total 12

Keterangan :

1 : Kelompok Eksperimen

2 : Kelompok Kontrol

Test Statisticsb

Nilaiposttest

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.892

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Dilihat dari hasil uji Mann-Whitney

post-test antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol di atas, dapat diketahui

bahwa nilai Asymp.Sig. sebesar 0,004.

Karena nilai Asymp.Sig. 0,004<0,05 dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan yang

signifikan hasil post-test antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

PEMBAHASAN

Dengan telah selesainya pengujian

hipotesis, maka penulis dapat mengetahui

apakah terdapat peningkatan yang

signifikan komunikasi antar pribadi siswa

pada kelompok eksperimen atau kelompok

yang diberi layanan bimbingan kelompok

dengan metode role play dan kelompok

kontrol atau kelompok yang tidak diberi

layanan bimbingan kelompok dengan

metode role play.

Layanan bimbingan kelompok

dengan metode role play diberikan kepada

siswa yang memiliki tingkat komunikasi

antar pribadi rendah dan sangat rendah.

Pengumpulan data awal (pre-test)

dilakukan dengan cara menyebarkan skala

komunikasi antar pribadi kepada semua

siswa kelas X BO2 SMK N 1 Salatiga

yang berjumlah 34 siswa, dimana dari hasil

input data penyebaran skala komunikasi

antar pribadi tersebut didapatkan 12 siswa

dalam kategori rendah dan sangat rendah.

Dari 12 siswa yang masuk kategori

rendah dan sangat rendah tersebut, dibagi

menjadi 2 kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol

sehingga didapatkan 6 siswa masuk

kelompok eksperimen dan 6 siswa masuk

kelompok kontrol. Di sini kelompok

eksperimenlah yang menjadi target dalam

pemberian layanan bimbingan kelompok

dengan menggunakan metode role play,

sedangkan kelompok kontrol tidak

Page 12: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …

diberikan layanan. Pemberian layanan

bimbingan kelompok pada kelompok

eksperimen ini dilaksanakan sebanyak 6

kali pertemuan sesuai dengan kebutuhan

siswa.

Setelah dilaksanakan 6 kali layanan

bimbingan kelompok dengan metode role

play pada kelompok eksperimen,

selanjutnya dilakukan pengumpulan data

akhir (post-test) pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dengan

tujuan untuk membandingkan hasil pre-test

dan post-test kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Hasilnya adalah nilai

Asymp.Sig. sebesar 0,004 untuk kelompok

eksperimen. Karena nilai Asymp.Sig.

0,004<0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat peningkatan yang

signifikan komunikasi antar pribadi siswa

pada kelompok eksperimen dengan

menggunakan metode role play.

Sedangkan untuk kelompok kontrol

didapatkan hasil Asymp.Sig. sebesar

0,466. Karena nilai Asymp.Sig.

0,466>0,05 dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat peningkatan terhadap komunikasi

antar pribadi siswa pada kelompok kontrol.

Dengan demikian, hasil dari

penelitian ini didapatkan nilai ρ=0,004

dengan ketetapan α=0,05. Dengan

0,004<0,05 dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima yang artinya bahwa metode role

play dapat meningkatkan secara signifikan

komunikasi antar pribadi siswa X BO2

SMK N 1 Salatiga.

Dengan menggunakan metode role

play dalam layanan bimbingan kelompok

siswa lebih leluasa untuk mengekspresikan

dan mengkomunikasikan apa yang

dirasakannya secara tepat. Metode role

play juga membuat siswa mengerti tentang

potensi dalam dirinya yang belum disadari.

Layanan bimbingan kelompok dengan

metode role play dapat membantu siswa

dalam menyelesaikan masalah yang ada

disekitar siswa yaitu dengan menanggapi

apa yang sedang terjadi dengan lingkungan

sekitar. Siswa juga dapat mengembangkan

perasaan, presepsi dan perilaku yang

dimilikinya dalam berkomunikasi.

Komunikasi antar pribadi siswa

dapat meningkat dengan metode role play

karena dengan menggunakan metode role

play ini siswa dapat memperoleh

pengertian lebih baik tentang dirinya

sendiri. Siswa dapat menemukan konsep

dirinya, menyatakan kebutuhan-

kebutuhanya dan menyatakan reaksinya

terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya

(Corey dalam Romlah, 2001).

Hasil ini sesuai dengan penelitian

yang sudah dilakukan oleh Wicaksono

(2013) dengan judul “Penerapan Teknik

Bermain Peran dalam Bimbingan

Kelompok untuk Meningkatkan

Kemampuan Komunikasi Antar Pribadi

Siswa kelas XI Multimedia SMK UNESA”

Page 13: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …

yang menunjukkan bahwa teknik bermain

peran dalam bimbingan kelompok dapat

meningkatkan secara signifikan

komunikasi antar pribadi siswa kelas XI

Multimedia SMK UNESA dengan nilai

ρ=0,008 dalam ketetapan α=0,05 maka

harga 0,008<0,05.

PENUTUP

1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan

pembahasan pada bab IV, dapat

disimpulkan bahwa metode role play

dapat meningkatkan secara signifikan

komunikasi antar pribadi siswa kelas X

BO2 SMK N 1 Salatiga.

2. Saran :

1) Bagi Siswa

Siswa lebih aktif mengikuti layanan

bimbingan kelompok dengan

metode role play untuk

meningkatkan komunikasi antar

pribadi.

2) Bagi Guru

Guru lebih banyak memberikan

layanan bimbingan kelompok

dengan metode role play untuk

meningkatkan komunikasi antar

pribadi siswa.

3) Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat

mengambil penelitian ini sebagai

dasar atau pembanding dari

penelitian lain dengan judul yang

sama. Hasil yang didapat bisa

dijadikan bahan perbandingan

dengan penelitian yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitan Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin. 2012. Validitas dan

Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

A Devito, Joseph. 2011. Komunikasi Antar

Manusia. Tangerang Selatan:

Karisma Publishing Group.

Damayanti, Uci. 2014. Hubungan Antara

Komunikasi Interpersonal dengan

Respon Terhadap Konflik Antar

Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP

Negeri 2 Suruh. UKSW. Skripsi.

Enjang. 2009. Komunikasi Konseling.

Bandung: Nuansa.

George, D. & Mallery, P. 1995 SPSS/PC +

Step By Step A Simple Guide and

Reference. Belmant: Wadsworth

Publishing Co.

Hidayati. 2004. Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial di Sekolah

Dasar. Yogyakarta: IKIP

Yogyakarta.

Huda, Nurul. 2013. Metode Pembelajaran

Role Playing Untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa. Skripsi.

http://ittemputih.wordpress.com/2013/03/2

8/komunikasi-interpersonal/

Page 14: MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA …

https://www.slideshare.net/mobile/obitokru

nch/metode-role-playing

Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi Antar

Pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna

Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, Dr. 2010. Metode penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung : Alfabeta.

Wicaksono, Galih. 2013. Penerapan

Teknik Bermain Peran Dalam

Bimbingan Kelompok Untuk

Meningkatkan Kemampuan

Komunikasi Antarpribadi Siswa

Kelas XI Multimedia SMK UNESA.

Skripsi. IKIP Surabaya.