materi kelompok 1 komunikasi antar pribadi
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu berinteraksi interaksi sosial
dalam semua aspek kehidupan, dan seluruh ruang lingkup disekitar. Baik dalam
lingkup pendidikan, sosial budaya, kesehatan, kemasyarakatan bahkan sejak kecil di
lingkungan rumah setiap individu selalu terlibat dalam interaksi sosial. Dalam
berinteraksi manusia tidak pernah lepas dari yang dinamakan komunikasi.
Berkomunikasi antar pribadi, atau secara ringkas berkomunikasi, merupakan
keharusan bagi manusia. Manusia membutuhkan dan senantiasa berusaha membuka
serta menyalin komunikasi atau hubungan dengan sesamanya. Selain itu, ada
sejumlah kebutuhan di dalam diri manusia yang hanya dapat dipuaskan lewat
komunikasi dengan sesamanya. Oleh karena itu, penting bagi kita menjadi terampil
berkomunikasi. Pada bagian ini seacara berturut-turut akan dibahas penting Konsep
dasar komunikasi antar pribadi, keterampilan berkomunikasi, macam-macam
keterampilan berkomunikasi, dan cara mempelajarinya.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, rumusan
masalah dalam penyusunan makalah ini yaitu :
a. Bagaimana konsep dasar komunikasi antar Pribadi ?
b. Mengapa komunikasi sangat diperlukan ?
c. Bagaimana keterampilan dasar berkomunikasi anatar pribadi ?
d. Bagaimana cara mempelajari keterampilan berkomunikasi ?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
a. Untuk mengetahui konsep dasar komunikasi antar Pribadi
1
b. Untuk memahami mengapa komunikasi sangat diperlukan
c. Untukn mengetahui dan memahami serta mengimplikasikan keterampilan
dasar berkomunikasi anatar pribadi
d. Untuk mengetahui Bagaimana cara mempelajari keterampilan
berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Komunikasi Antar Pribadi
1) Pengertian Komunikasi dan Komunikasi antar Pribadi
Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah
kominikasi atau communication berasal dari bahasa laitin yaitu commnicatio
yang berate pemberitahuan atau pertukaran.
Wiryanto (dalam Binham: 2012 ) mendefinisikan komunikasi menurut
sudut pandang mereka masing-masing. Masing-masing pendapat ahli tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Sarah trenholm dan Arthur Jensen (1996) Kominikasi adalah “A
process by which a source transmits a massage to a receiver throught
some channel. (Komunikasi adalah suatu proses dimana sumber
mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran
b. Hoveland (1984) Mendefinisikan komunikasi demikian “The process
by which an individual (the communicator) transmits stimuli (ussualy
verbal symbol) to modify, the beaviour of other individu”. (Kominikasi
adalah proses di mana individu mentransmisikan stimulus untuk
mengubah perilaku individu yang lain.
c. Gode (1969) Memberi pengertian komikasi sebagai berikut: “It is a
process that makes common to or several what was the monolopy of
one or some”. (Kominikasi adalah suatu proses yang membuat
3
kebersamaan bagi dua orang atau lebih yang semula monopoli oleh
satu atau beberapa orang.
d. Raymond S. Ross (1983) Mendefinisikan komunikasi sebagai suatu
proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol
sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan
makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang
dimaksudkan oleh sang komunikator.
2) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Berkomunikasi antar pribadi atau secara ringkas berkomunikasi
merupakan keharusan bagi manusia. Manusia membutuhkan dan
senantiasa berusaha membuka serta menjalin komunikasi atau hubungan
dengan sesamamnya. Selain itu ada sejumlah kebutuhan dalam diri
manusia yang hanya dapat dipuaskan lewat komunikasi dengan sesamanya
(Supratiknya, 1995).
Komunikasi antar pribadi yang dimaksud disini ialah proses
komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap
muka, seperti yg dinyatakan R. Wayne pace (1979) bahwa “ interpersonal
communication is cominication invoplving two or more people in a face to
face setting” Havied (2003 : 32)
Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi.
Komunikasi Antar Pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial
dimana orang-orang yag terlibat didalamnya saling mempengaruhi.
Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut
yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi.
Komunikasi antar pribadi dianggap paling efektif dalam hal upaya
mengubah sikap, perilaku, atau pendapat seseorang, karena sifatnya
4
dialogis, berupa percakapan. Komunikator bisa mengetahui tanggapan dari
komunikan saat itu juga. Oleh karena itu penting bagi kita menjadi
terampil berkomunikasi.
3) Tujuan Komunikasi Antar Pribadi:
1. Mengenal diri sendiri dan orang lain
2. Mengetahui dunia luar
3. Menciptakan dan memelihara hubungan yang bermakna
4. Mengubah sikap dan perilaku orang lain
5. Bermain dan mencari hiburan
6. Membantu orang lain
4) Ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi:
1. Komunikasi antar pribadi biasanya terjadi secara spontan dan sambil
lalu
2. Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu
3. Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan diantara peserta
yang tidak mempunyai identitas jelas
4. Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun
yang tidak disengaja
5. Komunikasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas-balasan
6. Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatkan
hubungan 2 orang dengan suasana yang bebas, bervariasi dan adanya
keterpengaruhan
7. Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak
membuahkan hasil
8. Komunikasi antar pribadi menggunakan iasng-lambang bermakna.
5
5) Fungsi Komunikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Susan Curtis terhadap kasus
seorang anak di California yang bernama Genie yang mengalami
kekerasan dari seorang yang merupakan ayah kandungnya sendiri,
sehingga menyebabkan konflik yang berkepanjangan dan mengakibatkan
ayahnya bunuh diri di sebuah pengadilan California, menunjukan dua hal
yang sangat fungsional Rachman ( 2001 : 2)
Pertama, komunikasi sangat esesnsial untuk pertumbuhan manusia.
Antropologi terkenal Ashley Montagu (dalam Rachman, 2001:2) dengan
tegas Menulis “ The most important agency through wich the child learns
to be human is comunication, verbal also nonverbal ”
Kedua, komunikasi erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman
kesadaran manusia.
6) Tipe Komunikasi
Menurut sifatnya, komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua
macam, yakni komunikasi diadik (Dyadic Comunication) dan komunikasi
kelompok kecil ( small group communication).
Komunikasi diadik adalh proses proses komunkasi yang berlangsung
antara dua orang dalam situasi tatap muka .kominkasi diadik menurut pace
dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog, dan
wawancara. Percakapan berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan
informal, . dialog berlagsung dalam situasi yang lebig intim, lebih dalam
dan lebih personal, sedangkan wawancara sifatnya lebih serius, yakni
adanya pihak yang dominan, pada psisi bertanya yang lainnya pada posisi
menjawab.
Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yg berlangsung
antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggotanya saling
beriteraksi satu sama lainnya. Komunikasi kelomopok kecil oleh banyak
kalangan dinilai sebagai tipe komunikasi antar pribadi, karena Pertama,
6
anggota-anggotanya terlibat dalam suatu proses komunikasi yang
berlangsung secara tatap muka. Kedua, pembicaraan berlangsung secara
terpotong-ptong dimana semua peserta ias berbicara dalam kedudukan
yang sama. Dengan kata lain tidak ada pembicara tunggal yang
mendominasi situasi. Ketuga, sumber dan penerima sulit diidentifikasi,
dalam situasio spert ini semua anggota ias berperan sebagai sumber dan
juga sebagai penerima.karena itu pengaruhnya ias bermacam-macam.
Misalnya si A ias terpengaruh dari si B. si C ias mempengaruhi si B .
Proses komunikasi biasanya banyak ditemukan dalam kelompok studi dan
kelompokn diskusi .
Tidak ada batas yang menentukansecara tegas berapa besar jumlah
anggota suatu kelomok kecil. Biasanya antar 2-3 orang, bahkan ada yang
mengembangkan sampai 20-30 orang, tetapi tidak lebih dari 50 orang.
Sebenaranya untuk member batasan pengertan terhadap konsep
komunikasi antar pribadi tidak begitru mudah. Hal ini disebabkan adanya
pihak yang member defenisi komunikasi antarpribadi sebagai proses
komuniukasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih, seacara tatap
muka. Sementara lainnya mempertanyakan bagimana kalu proses
komunikasi itu terjadi melalui telepon dan surat menyurat yang sifatnya
lebih personal.
Menurut Everett M. Roges, proses komunikasi yang menggunakan
telepnn kurang kena biala digolnogkan sebagai komunikasi antar pribadi .
“… machine-assisted interpersonal communication is the telephone, it
does not fit into eithercategory of mass media or interpersonal channels
because it is neither face-to-face nor one-to-many. (Rogers, 1989)
Tetapi sarjana komunikasi Amerika lainnya Croskey memasukkan
peralatan komunikasi yang menggunakan gelombang udara dan cahaya
seperti halnya telepon dan telex sebagai saluran komunikasi antar
opribadi. “ the cannel is the means of confeyance of the stimulated the
7
source creates to the receiver. Chanels include airwaves, light waves and
the like. “
Oleh sebab itu timbul kelompok yang lebih senang memakai istilah
komunikasi atar pribadi yang beralat. (memakai media mekanik ) dan
komunikasi antar pribadi yang tidak beralat (berlangsung secara tatap muka).
B. Pentingnya Berkomunikasi
Komunikasi antar pribadi sangat penting bagi kebahagiaan hidup
kita.Johnson (1981) menunujuka beberapa peranan yang disumbangkan oleh
komunikasi antar Pribadi dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia.
Pertama, komunikasi antar pribadi membantu perkembangan intelektual
dan sosial kita, perkembangan kita sejak masih bayi sampai masa dewasa
mengikuti pola semakin meluasnya ketergantungan pada orang lain d/iawali
dengan ketergantungan atau komunikasi yang intensif dengan ibu pada masa bayi,
lingkarang ketergantungan atau komunikasi itu menjadi semakin luas dengan
bertambahnya usia kita. Bersamaan proses itu, perkembangan intelektual dan
sosial kita sangat ditentukan oleh kualitas komunikasi kita dengan orang lain itu.
Kedua, identitas atau jati diri kita berbentuk dalam dan lewat komunikasi
dengan orang lain. Selama berkomunikasi dengan orang lain, secara sadar
maupun tidak sadar kita mengamati, memperhatikan dan mencatat dalam hati
semua tanggapan yang diberikan oleh orang lain terhadap diri kita. Kita menjadi
tau bagaimana pandangan oranglain itu tentang diri kita. Berkat pertolongan
komunikasi dengan orang lain kita dapa menemukan diri, yaitu mengetahui siapa
diri kita sebenarnya.
Ketiga, dalam rangka memahami realitas disekeliling kita serta menguji
kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia disekitar
kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain
8
tentang realitas yang sama. Hanya dapat kita lakukan lewat komunikasi dengan
orang lain.
Keempat, kesehatan mental kta sebgian besar juga ditentukan oleh kualitas
komunikasi atau hubungan denagn orang lain, lebih-lebih orang-orang yang
merupakan tokoh-tokoh signifikan (significan figures) dalam hidup kita. Bila
hubungan kita dengan orang lain diliputi berbagai masaalah, maka tentu kita akan
menderita, merasa sedih, cemas, frustrasi. Bila kemudian kita menarik diri dan
menghindari diri dari orang lain, maka rasa sepi dan terasing yang mungkin kita
alami pun tentu akan menimbulkan penderitaan, bukan hanya penderitaan
emosional atau batin, bahklan mungkin juga penderitaan fisik.
Agar merasa bahagia, kita membutuhkan konfirmasi dari orang lain, yakni
pengekuan berup[a tanggapan dari oranglain yang menunjukan bahwa diri kita
normal, Sehat dan berharga. Lawan dari konfirmasi adalah diskonfirmasi, yakni
penolakan dari orang lain berupa tanggapan yang menunjukan bahwa diri kita
abnormal, tidak sehat dan tidak berharga. Semuanya itu hanya kita peroleh lewat
komunikasi antar pribadi, komunikasi dengan orang lain.
C. Keterampilan Dasar Berkomunikasi
Agar mampu memulai, mengembangkan dan memelihara komunikasi
yang akrab, hangat, dan produktif dengan orang lain, kita perlu memiliki sejumlah
keterampilan dasar berkomunikasi. Menurut Johnson (1981), beberapa
keterampilan dasar, yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Pertama, kita harus mampu saling memahami. Secara rinci, kemampuan
ini mencakup beberapa subkemampuan, yaitu sikap percaya, pembukaan diri,
keinsfaan diri dan penerimaan diri (johnson, 1981). Agar dapat saling memahami,
termasuk kata-kata yang diucapkan atau perbuatan yang dilakukan oleh lawan
komunikasi kita. Untuk dapat membuka dri seperti itu, tentu saja sebelumnya kita
9
harus menginsafi diri kita, yaitu menyadari perasaan-perasaan kita maupun
tanggapan-tanggapan bati lainnya. Namun, untuk dapat sampai pada kensafan diri
semacam itu, kita perlu menerima diri, menerima dan mengakui pikiran perasaan
kita, bukan menyangkal, menekan, atau menyembunyikannya. Selain itu, tentu
saja kita juga harus mampu mendegarkan orng lain. Membuka diri kepada orang
lain dan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika orang lain sedang
membuka diri pada kita adalh cara yang jitu untuk memulai dengan memeluhara
komunikasi (johnson, 1981).
Kedua, kita harpus mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kita
secarra tepat dan jelas. Kemampuan ini juga harus disertai kemampuan
menunjukan sikap hangat dan rasa senang serta kemampuan mendengarkan
dengan cara yang akan menunjukan bahwa kita memahami lawan komunikasi
kita. Dengan saling mengungkapkan pikiran-perasaan dan saling mendengarkan.
Kita memulai, mengembangkan, dan memelihara komunikasi dengan orang lain.
Ketiga, kita harus saling menerima dan saling memberi dukungan atau
saling menolong. Kita harus mampu menanggapi keluhan orang lain dengan cara-
cara yang bersifat menolong, yaitu menunjukan sikap memahami dan bersedia
dan menolong sambil memberikan bimbingan dan contoh seperlunya agar orang
tersebut mampu menemukan pemcahan-pemecahan yang konstruktif terhadap
masalahnya.
Keempat, kita harus mampu memecahkan konflik dan bentuk-bentuk
masalah antar pribadi lain yang mungkin muncul dalam komunikasi kita dengan
orang lain, melalui cara-cara yang konstruktif. Artinya, dengan cara-cara yang
semakinn mendekatkan kita dengan lawan komunikasi kita dan menjadikan
komunikasi kita itu semakin tumbuh dan berkemabng. Kemampuan ini sangat
penting untuk mengembangkan dan menjaga kelangsungan komunikasi kita.
10
D. Kiat Mempelajari Keterampilan Berkomunikasi
Keterampilan berkomunikasi bukan merupak kemampuan yang kita
bawa sejak lahir dan juga tidak akan muncul secara tiba-tiba saat kita
memerlukannya. Keterampilan tersebut harus kita pelajari atau latih. Seperti
keterampilan –keterampilan lainnya, keterampilan komunikasi ini dapat kita
pelajari mengikuti kiat-kiat sebagai berikut (johnson,1981):
Pertama, kita harus menyadari mengapa keterampilan berkomunikasi
ini penting kita kuasai dan apa manfaatnya bagi kita.
Kedua, kita harus memahami arti kterampilan berkomunikasi dan
bentuk-bentuk perilaku komponennya yang perlu kita kuasai untuk
mewujudkan keterampilan-keterampilan itu
Ketiga, kita harus rajin mencari atau menemukan situasi-situasi
dimana kita dapat mempraktikkan keterampilan tersebut.
Keeempat, kita tidak boleh segan atau malu meminta bantuan orang
lain untuk mamantau usaha kita serta memberikan penilaian tentang kemajuan
yang sudah kita capai maupun kekurangan yang masih kita miliki.
Kelima, kita tidak boleh bosan belajar atau berlatih. Keterampilan
komunikasi tersebut harus kita praktikkan terus-menerus.
Keenam, keseluruhan latihan tersebut harus kita bagi dalam satuan-
satuan atau bagian-bagian tertentu, agar setiap kali dapat kita rasakan
kebersihan dari usaha kita. Misalnya berlatih membangaun sikap percaya,
mengungkapkan pikiran secara jelas, mendengarkan dan sebagainya.
Ketujuh, akan sangat menolong bila kita dapat menemukan teman
yang dapat kita ajak sebagai lawan berlatih.
11
Kedelapan, keterampilan berkomunikasi dengan seluruh komponen
atau bagiannya tersebut harus terus-menerus kita latih dan praktikkan sampai
akhirnya menjadi bagian dari diri kita .
Seluruh langkah dalam kiat diatas dapat dilakukan dalam keseluruh
rangka metode belajar yang disebut exprential learning atau belajar melalui
pengalman (johnson, 1981). Metode belajar yang oleh banyak ahli dipandang
paling efektif untuk belajar di bidang efektif, termasuk mempelajari
keteramoilan berkomunikasi ini, meliputi empat tahap (Johnson,1981).
Pertama, kita mencari kesempatan untuk mendapatkan pengalaman
pribadi konkret berkaitan dengan hal yang ingin kita pelajari. Misalnya kita
ingin belajar mengungkapkan perasaan secara jelas dan tepat, kita ajak
seorang teman untuk berkomunikasi dengan fokus dan saling mengungkapkan
perasaan.
Kedua, kita lakukan refleksi , observasi, pemeriksaan atas pengalamn
pribadi yang baru kita peroleh. Apa saja yang kita alami, kita rasakan selama
menjalani pengalaman konkret tersebut.
Ketiga, dari hasil refleksi tersebut kita dapat merumuskan prinsip-
prinsip, menemukan konsep-konsep. Misalnya, ungkapan perasaan menjadi
mudah ditangkap lawan komunikasi dengan cara menyebutkan nama perasaan
itu. Tentu saja hal itu menunutut keberanian.
Keempat. Membuat kesimpulan-kesimpulan pribadi unutk
dipraktikkan. Kadang- kadang kesimpulan ini masih berupa hipotesis. Benar
atau tidaknya dapat dibuktikan dengan mempraktikkannya.
12
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena
dengan berkomunikasi maka akan tercipta suasana interaksi sosial yang
efektif antara kita dengan orang lain. Komunikasi yang baik akan tercipta
apabila kita memahami berbagai konsep komunikasi yang baik, menguasai
keterampilan berkomunikasi dan mengimplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari
B. Saran
Sebagai orang-orang yang bergelut dalam dunia pendidikan penting
untuk kita megetahui dan mengembangkan proses komunikasi yang efektif
untuk mencapai taraf perkembangan dedikasi akademik kita.
13
DAFTAR PUSTAKA
- Binham. 2012. Konsep komunikasi antar pribadi. Cafe motivasi (online).
http://binham.wordpress.com/2012/01/24/konsep-dasar/
(Diakses 8 November 2012)
- Cangara. Hafied. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Press.
- Danang. 2010. Komunikasi Antar Pribadi, Cafe Motivas(Online).
http://danankseta.blog.uns.ac.id/2010/06/01/komunikasi-antar pribadi/
(Diakses 8 November 2012)
- Rachmat, Jalaluddin. 2001 Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Seta
- Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta : Kanisius
14
15