meningkatkan keterampilan menulis huruf jawa …... · analisis data menggunakan teknik analisis...

91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BUMIHARJO NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: INNA SRI SUHARSINI K7108162 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Upload: vuongliem

Post on 13-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI II BUMIHARJO NGUNTORONADI

WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

INNA SRI SUHARSINI

K7108162

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Inna Sri Suharsini

NIM : K7108162

Jurusan/Program Studi : IP/PGSD

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul ”MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI II BUMIHARJO NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN

PELAJARAN 2011/2012 ” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Inna Sri Suharsini

Page 3: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI II BUMIHARJO NGUNTORONADI

WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

INNA SRI SUHARSINI

K7108162

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 5: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal:

Page 6: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?

(Ar Rahman :55)

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

(Al Insyirah :5)

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga kaum itu

mengubah keadaan yang ada pada dirinya sendiri

(Ar Ra’d :11)

Belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh orang yang bukan penakut

(Andre Hirata)

Page 7: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring doa dan syukurku pada kehadirat Allah SWT serta Sholawat salam

kepada Nabi Muhammad SAW atas selesainya skripsi ini, kupersembahkan karya

ini untuk:

Ayah dan Ibuku

Terima kasih atas segala kasih sayang, cinta, kekuatan, doa, keikhalasan,

dan pengorbanan yang ayah dan ibu berikan selama ini. Ayah dan ibu

yang selalu menjadi inspirasi, dan kekuatanku untuk menjalani segala

aktivas-aktivitas yang ada dalam setiap langkahku.

Adikku, Nenekku dan seluruh keluarga besarku

Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan penuh

perhatian dan semangat.

Teman-teman PGSD FKIP UNS

Terima kasih teman-temanku, banyak pelajaran berharga yang dapat

kupetik dari pertemanan kita. Suka duka kita lalui selama kita menuntut

ilmu di kampus PGSD Surakarta.

Almamaterku Universitas Sebelas Maret

Terima kasih atas ilmu yang selama ini diberikan padaku. sungguh

pelajaran hidup yang sangat berharga.

Page 8: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Inna Sri Suharsini. MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

HURUF JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BUMIHARJO

NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012. Skripsi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli

2012.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis huruf

Jawa melalui model pembelajaran Quantum Learning pada siswa kelas V SD

Negeri II Bumiharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tiandakan kelas (PTK). Penelitian

dilaksanakan dalam 2 siklus, dan setiap siklus melalui tahap perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD

Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri yang berjumlah 19 siswa. Sumber

data berasal dari siswa dan guru. Teknik pengumpulan data adalah observasi, tes

dan studi dokumen. Uji validitas data dengan menggunakan triangulasi sumber

dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang

mencakup tiga langkah, yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3)

penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Quantum

Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas

V SD negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012

dari pratindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hal ini terbukti pada

pratindakan nilai rata-rata siswa 61,9 dengan persentase ketuntasan klasikal

sebesar 31,6%, siklus I nilai rata-rata kelas 66,2 dengan persentase ketuntasan

klasikal sebesar 58% dan siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 83,6

dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 84%. Dengan demikian, dapat

diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran keterampilan menulis huruf

Jawa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dapat

meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri II

Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012.

Kata Kunci: keterampilan menulis huruf Jawa, model pembelajaran

Quantum Learning.

Page 9: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Inna Sri Suharsini. IMPROVING GRADE V STUDENT’S WRITING

JAVANESS LETTERS SKILL USING QUANTUM LEARNING MODEL

IN SD NEGERI II BUMIHARJO NGUNTORONADI WONOGIRI

ACADEMIC YEAR 2011/2012

Thesis, Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University

Surakarta, July 2012.

This reserch as a purpose is to improving grade V student’s writing

javaness letters skill using quantum learning model in SD Negeri II Bumiharjo

Nguntoronadi Wonogiri academic year 2011/2012.

This reserch is a Classroom Action Research (CAR). The research was

handled in two cycles and each of which consisted of planning, action,

observation and reflection. The subjects of the research were grade V students of

SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri which consisted of 19 students.

The source of data came from teachers and students. The techniques of collecting

data were observation, test and document study. Triangulation of sources and

methods is used to test the data validity. Interactive analysis was used in data

analysis which consisted of three steps, namely (1) data reduction, (2) data

display, and (3) conclusion drawing.

The result of the reserch shows that quantum learning model can improve

grade V student’s writing javaness letters skill in SD Negeri II Bumiharjo

Nguntoronadi Wonogiri academic year 2011/2012, before the action to Cycle I

and Cycle I to Cycle II. It is proven on the condition before the action where the

average grade was 61,9 with the percentage of classical completeness is 31,6 %.

Cycle I indicated the averaged grade of class is 66,2 with the classical

completeness precentage of 58% and Cycle II it increased become 83,6 with the

classical completeness precentage of 84%. Therefore a recommendation can be

addressed that writing javaness letters skill by quantum learning can improve the

student’s writing javaness letters skill in SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi

Wonogiri on the academic year of 2011/2012.

Keyword: writing javaness letters skill, quantum learning

Page 10: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi

ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul ”MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

HURUF JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BUMIHARJO

NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu

Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Kuswadi, M. Ag selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

5. Bapak Drs. Tri Budiharto, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

6. Purwanto, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Bumiharjo yang telah

memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD Negeri

II Bumiharjo.

7. Nusasmi, S.Pd.SD selaku guru kelas V SD Negeri II Bumiharjo yang telah

merelakan waktunya untuk membantu peneliti dalam melaksanakan

penelitian.

Page 11: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

8. Bapak dan ibu guru SD Negeri II Bumiharjo yang membantu dan memberi

dukungan.

9. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik berupa moral

maupun materi.

10. Nenekku dan adikku tercinta beserta keluarga besarku yang telah

memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

11. Teman-teman PGSD angkatan 2008 Universitas Sebelas Maret Surakarta.

12. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan penulis, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran yang membangun untuk perbaikan di kemudian hari.

Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 12: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii

HALAMAN ABSTRAK ......................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ............................................................................... 6

1. Hakikat Keterampilan Menulis Huruf Jawa ............................. 6

a. Pengertian Keterampilan ....................................................... 6

b. Pengertian Menulis ............................................................... 8

c. Aspek-Aspek Menulis ........................................................... 9

d. Huruf Jawa ............................................................................ 10

e. Keterampilan Menulis Huruf Jawa ....................................... 15

f. Cara Penulisan Aksara Jawa .................................................. 16

g. Penilaian Keterampilan Menulis Huruf Jawa ....................... 18

2. Hakikat Model Pembelajaran Quantum Learning ..................... 22

Page 13: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

a.Pengertian Quantum Learning ............................................... 21

b. Karakteristik Quantum Learning .......................................... 23

c. Penerapan TANDUR Dalam Pembelajaran

Menulis Huruf Jawa ............................................................. 26

B. Penelitian Relevan ......................................................................... 28

C. Kerangka Berfikir .......................................................................... 28

D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 31

B. Subjek Penelitian ........................................................................... 32

C. Sumber Data Penelitian ................................................................. 32

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 32

E. Validitas Data ................................................................................. 34

F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 35

G. Indikator Kinerja ........................................................................... 36

H. Prosedur Penelitian ........................................................................ 37

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Pratindakan ..................................................................... 42

B. Deskripsi Hasil Tindakan Setiap Siklus ........................................ 43

1. Siklus I ....................................................................................... 43

2. Siklus II ...................................................................................... 53

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus .................................... 62

D. Pembahasan ................................................................................... 67

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................ 71

B. Implikasi ........................................................................................ 71

C. Saran .............................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 74

LAMPIRAN ............................................................................................ 77

Page 14: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Rincian Waktu Penelitian .................................................................. 31

4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pratindakan Keterampilan Menulis

Huruf Jawa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo ................................. 42

4.2 Distribusi Frekuensi Nilai KeterampilanMenulis Huruf Jawa

Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus I ............................. 49

4.3 Perkembangan Ketuntasan Hasil Evaluasi Keterampilan

Menulis Huruf Jawa Siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo

pada Pratindakan dan Siklus I ......................................................... 51

4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus II ............................ 59

4.5 Perkembangan Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas V

pada Siklus I dan II .......................................................................... 61

4.6 Perbandingan Hasil Nilai Terhadap Jumlah Siswa

pada Tiap Siklus ............................................................................... 62

4.7 Perbandingan Hasil Tes Melalui Nilai Klasikal Tiap Siklus ............ 64

4.8 Perbandingan Hasil Tes Melalui Perolehan Ketuntasan Klasikal

pada Tiap siklus ............................................................................... 65

Page 15: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berfikir.............................................................................. 29

3.1 Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif ............................ 36

3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas ........................................................ 37

4.1 Grafik Pratindakan Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo ............ 43

4.2 Grafik Nilai Tes Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Kelas V SD Negeri Ii Bumiharjo Siklus I ........................................ 50

4.3 Perkembangan Hasil Evaluasi Siswa kelas V

SD Negeri II Bumiharjo pada saat Pratindakan dan Siklus I ........... 51

4.4 Grafik Perkembangan Ketuntasan Hasil Evaluasi Siswa Kelas V

SD Negeri II Bumiharjo pada Pratindakan dan Siklus I .................. 52

4.5 Grafik Nilai Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo .......................................... 59

4.6 Grafik Perkembangan Nilai Evaluasi Keterampilan Menulis

Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo

pada Siklus I dan Siklus II ............................................................... 60

4.7 Grafik Perkembangan Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas V

pada Siklus I dan II .......................................................................... 61

4.8 Grafik Perbandingan Jumlah Siswa Tiap Siklus ............................... 63

4.9 Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Siswa Melalui Nilai Klasikal

Tiap Siklus ....................................................................................... 64

4.10 Grafik perolehan Ketuntasan Siswa Secara Klasikal

pada tiap Siklus .............................................................................. 65

Page 16: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

4.11 Perbandingan Hasil Nilai Evaluasi Siswa Berdasarkan

Ketuntasan Klasikal setiap Siklus .................................................. 66

Page 17: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo .................................. 78

2. Silabus ................................................................................................. 79

3. Lembar Observasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Siswa SD Negeri II Bumiharjo ........................................................... 81

4. Pedoman Observasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo ............................................. 84

5. Lembar Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Siswa SD Negeri II Bumiharjo ........................................................... 87

6. Pedoman Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo ............................................. 90

7.Pedoman Wawancara Pratindakan Untuk Guru Kelas V

SD Negeri II Bumiharjo ..................................................................... 94

8. Soal Pratindakan.................................................................................. 98

9. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Huruf Jawa...................... 99

10.Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis Huruf Jawa Pada

Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Pada Pratindakan ................ 100

11. RPP Siklus I Pertemuan I .................................................................. 103

12.Lembar Kerja Siswa Siklus I pertemuan I ......................................... 111

13. Rekap Nilai Observasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa

SD Negeri II Bumiharjo ..................................................................... 112

14. Kisi- Kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan I .................................. 115

15. Soal Evaluasi Siklus I pertemuan I ................................................... 116

16. Rekap Nilai Hasil Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa

SD Negeri II Bumiharjo ..................................................................... 117

17 RPP Siklus I Pertemuan II ............................................................... 119

18. Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan II ....................................... 126

19. Rekap Nilai Observasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa

Page 18: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

SD Negeri II Bumiharjo .................................................................. 127

20. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ................................... 130

21. Soal Evaluasi Siklus I pertemuan 2 ................................................... 131

22. Rekap Nilai Hasil Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa

SD Negeri II Bumiharjo ................................................................... 132

23. Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis Huruf Jawa Melalui

Model Pembelajaran Quantum Learning Pada Siswa

Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus I........................................ 134

24. Hasil Observasi Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Keterampilan

Menulis Huruf Jawa Menggunakan Model Pembelajaran Quantum

Learning Pada siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo................... 136

25. RPP Siklus II Pertemuan I ................................................................ 140

26. Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan I ....................................... 147

27. Rekap Hasil Observasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa

SD Negeri II Bumiharjo ................................................................... 148

28. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ................................. 151

29. Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ........................................................ 152

30. Rekap Nilai Hasil Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Siswa SD Negeri II Bumiharjo......................... ............................... 153

31. RPP Siklus II Pertemuan 2 ................................................................ 155

32. Lembar Kerja siswa Siklus II Pertemuan I ...................................... 162

33. Rekap Hasil Observasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa

SD Negeri II Bumiharjo ................................................................... 163

34 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2. ................................. 166

35.Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 .......................................................... 167

36.Rekap Hasil Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa

SD Negeri Ii Bumiharjo ................................................................... 168

37. Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis Huruf Jawa Melalui

Model PembelajaranQuantum Learning Pada Siswa

Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus II ...................................... 170

38.Hasil Observasi Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Keterampilan

Page 19: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Menulis Huruf Jawa Menggunakan Model Pembelajaran Quantum

Learning Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo .................... 172

Page 20: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Jawa merupakan salah satu pelajaran muatan lokal (mulok) di daerah

Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Menurut Sugiono (2011: 1)

muatan lokal adalah sebuah pengembangan kurikulum yang materinya berupa materi

yang berdasar pada kebutuhan masyarakat sekitar lembaga pendidikan. Sugiono

(2011: 1) juga mengatakan bahwa tujuan dari muatan lokal adalah untuk

mengembangkan potensial siswa agar terampil dan mampu memahami kondisional

yang ada di lingkungannya. Pembelajaran bahasa Jawa, menyangkut aspek

keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan apresiasi sastra.

Dalam keterampilan menulis, terdapat pelajaran menulis dengan menggunakan huruf

Jawa. Berdasarkan tujuan umum muatan lokal yang telah dipaparkan diatas, pelajaran

menulis huruf Jawa menjadi sangat penting untuk memberikan keterampilan menulis

huruf Jawa sehingga peserta didik memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan

lingkungan yang berlaku di daerahnya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri

II Bumiharjo, Nguntoronadi, Wonogiri diketahui bahwa kriteria ketuntasan minimal

(KKM) mata pelajaran Bahasa Jawa adalah 68. Selain itu, aspek yang kurang

dikuasai siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa adalah keterampilan menulis huruf

Jawa. Hal ini dibuktikan dari hasil tes pra tindakan yaitu nilai rata-rata keterampilan

menulis huruf Jawa siswa adalah 61,9 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar hanya

6 siswa atau 31,6 % dari 19 siswa (lihat lampiran 10:100). Kenyataan yang demikian

dapat diindikasikan bahwa keterampilan menulis huruf Jawa siswa kelas V SD Negeri

II Bumiharjo masih rendah. Kondisi ini dapat dijadikan sebagai landasan yang

melatarbelakangi adanya upaya meningkatkan pembelajaran keterampilan menulis

huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri.

Page 21: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Guru kelas V SD Negeri II Bumiharjo mengatakan bahwa salah satu

penyebab rendahnya nilai bahasa Jawa adalah karena banyaknya siswa yang

mengalami kesulitan dalam menulis huruf Jawa. Bahkan bukan hanya siswa saja yang

mengalami kesulitan menulis huruf Jawa, akan tetapi hampir kebanyakan orang

mengalami kesulitan dalam menulis huruf Jawa. Samidi (2010: 7) mengatakan” Ana

panemu jare maca Basa Jawa iku angel, apa maneh wacan iku mau nganggo aksara

Jawa “. Ada pendapat yang mengatakan bahwa membaca bahasa Jawa itu sulit,

apalagi bacaan itu menggunakan aksara Jawa. Jika hanya membaca tulisan Jawa saja,

kebanyakan orang jawa merasa kesulitan, apalagi menulis dengan menggunakan

huruf Jawa, dimana keterampilan menulis mempunyai tingkatan yang lebih tinggi

dari membaca.

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan guru kelas V SD

Negeri II Bumiharjo dapat diidentifikasi beberapa faktor yang melatarbelakangi

masalah rendahnya keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa diantaranya adalah

siswa kurang menguasai huruf Jawa nglegena beserta sandhangan dan pasangannya.

Pembelajaran di sekolah yang kurang efektif, sebab guru dalam memberikan

pelajaran, selalu menggunakan metode yang monoton, yaitu metode ceramah

penugasan. Selain itu, guru juga tidak menggunakan model pembelajaran yang

inovatif.

Sebagai salah satu solusinya, seorang guru dituntut kemampuannya untuk

menggunakan model pembelajaran secara tepat. Kegiatan belajar mengajar di kelas

memerlukan penggunaan model pembelajaran yang tepat agar tercipta kondisi

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan materi tersampaikan secara efektif

sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan optimal. Model

pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting di dalam kegiatan belajar

mengajar. Ketika pendidik menguasai model pembelajaran inovatif, maka pendidik

akan merasakan adanya kemudahan di dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Salah satu model yang dapat diterapkan secara tepat dan melibatkan siswa aktif untuk

Page 22: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa Sekolah Dasar adalah

model pembelajaran Quantum Learning.

Keterampilan menulis huruf Jawa harus ditingkatkan agar siswa sebagai

generasi penerus dapat mempelajari dan akhirnya dapat melestarikan kebudayaan

Jawa khususnya huruf Jawa. Kebudayaan Jawa sangat penting untuk dilestarikan

karena merupakan kebudayaan warisan nenek moyang yang akan memperkaya

khasanah kebudayaan nusantara.

Adapun alasan pemilihan model pembelajaran Quantum Learning adalah

karena model pembelajaran Quantum Learning mempunyai beberapa kelebihan

diantaranya adalah adanya unsur kepuasan siswa dan unsur pemantapan dalam

menguasai materi atau suatu keterampilan yang diajarkan. Model ini sangat cocok

untuk diterapkan karena pada pembelajaran Quantum Learning terdapat aspek

pengalaman belajar yang dapat menjadi penanaman ingatan yang kuat sehingga siswa

lebih memahami apa yang telah diketahuinya seperti ketika siswa melihat nama jalan,

nama instansi atau nama suatu tempat yang bertuliskan huruf Jawa. Selain itu,

pembelajaran Quantum juga mempunyai karakteristik yang sama dengan karakteristik

keterampilan yaitu mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses

pembelajaran sehingga siswa dapat mengoptimalkan keterampilan menulis huruf

Jawa. Model pembelajaran Quantum Learning diterapkan untuk menjawab

permasalahan penyebab rendahnya keterampilan menulis huruf Jawa. Sri Anitah

(2009: 78) mengatakan bahwa model pembelajaran Quantum hampir sama dengan

sebuah simfoni, jika seseorang menonton simfoni, maka banyak unsur yang menjadi

faktor pengalaman musiknya. Pembelajaran Quantum Learning membagi unsur-

unsur tersebut menjadi dua kategori, yaitu konteks dan isi. Konteks adalah latar untuk

pengalaman belajar dan isi meliputi interaksi guru - peserta didiik. Model

pembelajaran Quantum Learning melibatkan pengalaman siswa dan berlangsung

secara menyenangkan. Dengan melibatkan siswa secara aktif dan pembelajaran yang

berlangsung menyenangkan, diindikasikan keterampilan menulis huruf Jawa siswa

meningkat.

Page 23: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat

permasalahan dalam penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan

Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui Model Pembelajaran Quantum Learning

pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri Tahun

Pelajaran 2011/2012.”

B. Rumusan Masalah

“ Apakah model pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan

keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo

Nguntoronadi Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012?”.

C. Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa dengan

menggunakan model pembelajaran Quantum Learning pada siswa kelas V SD Negeri

II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan

model pembelajaran inovatif yaitu penggunaan model pembelajaran Quantum

Learning dalam pembelajaran keterampilan menulis di Sekolah Dasar demi

kemajuan siswa.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Siswa

1) Kualitas pembelajaran menulis huruf Jawa siswa meningkat.

2) Keterampilan menulis huruf Jawa siswa meningkat sehingga hasil belajar

siswa meningkat.

b. Bagi Guru

1) Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar menulis huruf Jawa.

Page 24: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2) Dapat dijadikan sebagai acuan dalam penerapan model pembelajaran yang

tepat dan sesuai dalam mengatasi kesulitan keterampilan menulis huruf Jawa.

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkatnya kualitas pembelajaran menulis huruf Jawa.

2) Menghasilkan siswa yang berkualitas dan berprestasi dalam pelaksanaan

pembelajaran sehingga mutu siswa dan sekolah meningkat.

Page 25: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Keterampilan Menulis Huruf Jawa

a. Pengertian Keterampilan

Menurut Hamalik (2010: 73) keterampilan memiliki tiga

karakteristik, yakni menunjukkan ikatan (a chain) respons motorik,

melibatkan koordinasi gerakan tangan dan mata, dan menuntut kaitan–

kaitan organisasi menjadi pola–pola respon yang kompleks. Rangkaian

respon suatu perilaku keterampilan melibatkan serangkaian respon–respon

motorik. Respon motorik adalah gerakan–gerakan otot. Setiap gerakan

dipandang sebagai asosiasi Stimulus–Respon individual. Sehingga suatu

keterampilan adalah serangkaian gerakan–gerakan, tiap unit stimulus

respon bertindak sebagai stimulus terhadap ikatan berikutnya. Koordinasi

gerakan, tingkah laku terampil ditinjau sebagai koordinasi antara gerakan

tangan dan gerakan mata.

Reber mengemukakan bahwa keterampilan adalah kemampuan

melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi sesuai

dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Sehinggga keterampilan

bukan hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga pengejawentahan

fungsi mental yang bersifat kognitif (Dalyono, 2005: 214). Sardiman

(2006: 27) juga mengatakan bahwa keterampilan bersifat jasmani dan

rohani. Keterampilan adalah koordinasi dari gerakan fisik dan teknik

dengan penghayatan untuk mencari jawaban yang cepat dan tepat.

Keterampilan dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan.

Sesuai dengan beberapa pendapat di atas, Sukardi (2009: 1) juga

menyatakan bahwa keterampilan akan menghasilkan tindakan dalam

bentuk lain yang bersifat jasmani dan rohani, yaitu nilai dan sikap.

Dari beberapa pendapat tentang keterampilan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa keterampilan adalah perpaduan dari tindakan yang

Page 26: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

besifat jasmani dan rohani yang terkoordinasi sehingga menghasilkan

suatu tindakan yang tidak hanya cepat dan cekatan, namun juga tepat dan

sesuai. Keterampilan dapat dididik dengan banyak melatih kemampuan.

1) Karakteristik Keterampilan

Dari beberapa penadapat di atas dapat disimpulkan beberapa

karakteristik keterampilan, antara lain:

a) Ketepatan

b) Kecepatan

c) Kelengkapan

d) Kejelasan

e) Kebenaran

f) Koordinasi tepat antara gerakan tangan dan mata

g) Koordinasi tepat antara kemampuan kognitif dan motorik

2) Indikator Keterampilan

a) Dapat melakukan sesuatu dengan tepat sesuai dengan perintah atau

petunjuk.

b) Dapat melakukan sesuatu dengan cepat sesuai waktu yang

ditentukan.

c) Dapat melakukan sesuatu dengan lengkap, tidak ada yang kurang

sedikitpun, sesuai dengan perintah atau petunjuk yang diberikan.

d) Dapat melakukan sesuatu dengan jelas, tidak membingungkan

orang lain dan maksud yang disampaikan dapat diterima orang

lain.

e) Dapat melakukan sesuatu dengan benar, sehingga sesuatu yang

dilakukan akan dapat diterima dan bermanfaat untuk orang lain.

f) Dapat melakukan koordinasi gerakan tangan dan mata secara tepat

sehingga dapat melakukan kegiatan dengan baik.

g) Dapat melakukan koordinasi kemampuan kognitif dan motorik

dengan tepat sehingga dapat melakukan kegiatan dengan baik dan

benar.

Page 27: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Dalam

kehidupan sehari–hari, menulis merupakan salah satu aktivitas komunikasi

dan sarana menyampaiakan pesan pada orang lain. Menulis juga

digunakan sebagai media menyampaikan pesan kepada orang lain. Oleh

karena itu, menulis memegang peranan penting dalam kehidupan sehari–

hari.

Menurut McCrimmon menulis merupakan kegiatan menggali

pikiran dan perasaan mengenai subjek, memilih hal–hal yang akan ditulis,

menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya

dengan mudah dan jelas (St.Y.Slamet, 2008: 96). Sementara itu Lawrence

menyatakan bahwa menulis adalah mengkomunikasikan apa dan

bagaimana pikiran penulis (St.Y.Slamet, 2008: 97).

Tarigan (2008: 22) menyatakan bahwa menulis pada hakikatnya

adalah melukiskan lambang–lambang grafis yang menggambarkan suatu

bahasa yang dipahami seseorang untuk dibaca orang lain yang dapat

memahami bahasa dan lambang–lambang grafis tersebut. Senada dengan

pendapat Tarigan, Soemarmo Markam juga menyatakan bahwa menulis

adalah mengungkapkan dalam bentuk simbol gambar(Abdurrahman, 2009:

224).

Sejalan dengan pendapat di atas, Abdurrahman (2009: 224)

mengungkapkan bahwa menulis merupakan salah satu komponen sistem

komunikasi, menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide ke dalam bentuk

lambang–lambang bahasa grafis dan dilakukan untuk keperluan mencatat

dan komunikasi. Nurudin (2010: 4) menyatakan bahwa menulis adalah

kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan dalam

rangka mengungkapkan gagasan.

Menurut Santosa dkk (2011 :6.14) menulis merupakan kegiatan

yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan. sedangkan menurut

Suparno dan Yunus (2010 :1.3) menulis adalah suatu kegiatan

penyampaian komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat

Page 28: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

atau medianya. Mujiyanto dkk (1992: 63) menyatakan bahwa menulis

adalah menyusun buah pikiran dan perasaan atau data-data informasi yang

diperoleh menurut organisasi penulisan sistematis sehingga tema tulisan

yang disampaikan sudah dipahami pembaca.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa menulis adalah melukiskan lambang–lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa secara visual dan sistematis untuk keperluan

komunikasi, sehingga orang lain dapat membaca lambang–lambang

tersebut dan gagasan yang ditulis dapat tersampaikan.

c. Aspek–Aspek Menulis

Dalam menulis terjadi suatu aktivitas yang didukung oleh

beberapa indra dan anak harus mampu mentransfer dan mengintegrasikan

antar kemampuan visual, auditori, kinestetis, maupun berpikir. Karena itu,

pelajaran menulis terasa berat bagi anak dan tidak jarang anak menolak

untuk menulis.

Lovitt menyatakan bahwa pelajaran menulis mencakup tiga aspek

yaitu menulis dengan tangan atau menulis permulaan, mengeja dan

menulis ekspresif (Abdurrahman, 2009: 227). Yang akan dibahas disini

adalah pengajaran menulis dengan tangan. Abdurrahman (2009: 227)

mengatakan bahwa sejak awal masuk sekolah, anak harus belajar menulis

tangan karena kemampuan ini merupakan prasyarat bagi upaya belajar

berbagai bidang studi yang lain. Kesulitan menulis dengan tangan tidak

hanya menimbulkan masalah bagi anak tetapi juga guru. Tulisan yang

tidak jelas misalnya, baik anak maupun guru tidak dapat membaca tulisan.

Menurut Lerner ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kemampuan anak untuk menulis permulaan, (Abdurrahman, 2009: 227)

antara lain :

1) Motorik, anak yang perkembangan motoriknya belum matang atau

mengalami gangguan , akan mengalami kesulitan dalam menulis seperti

tulisannya tidak jelas, terputus–putus atau tidak mengikuti garis.

Page 29: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Perilaku, anak yang hiperaktif atau anak yang perhatiannya mudah

teralihkan dapat menyebabkan pekerjaannya terhambat, termasuk

pekerjaan menulis.

3) Persepsi, jika persepsi visual anak terganggu, mengakibatkan aanak

mungkin akan sulit membedakan huruf–huruf.

4) Memori, gangguan memori juga akan mengganggu anak dalam menulis.

Anak tidak mampu mengingat apa yang akan ditulisnya.

5) Kemampuan cross modal, kemampuan cross modal menyangkut

kemampuan mentransfer dan mengorganisasikan fungsi visual ke motorik.

Ketidakmampuan di bidang ini menyebabkan anak mengalami gangguan

koordinasi mata–tangan sehingga tulisan menjadi tidak jelas.

6) Penggunaan tangan yang dominan, anak yang tangan kirinya lebih

dominan atau kidal, tulisannya juga sering terbalik–balikdan kotor.

7) Kemampuan memahami instruksi, ketidakmampuan memahami instruksi

dapat menyebabkan anak sering keliru menulis kata–kata yang sesuai

dengan perintah guru.

d. Huruf Jawa

Herusatoto (2008: 73) menyatakan bahwa asal-usul terbentuknya

aksara Jawa berasal dari cerita guru Sekolah Rakyat yang mengajar bahasa

Jawa pada tahun 1950-an. Aksara Hanacaraka dihubungkan dengan

legenda atau cerita Aji Saka. Menurut cerita guru tersebut pencipta huruf

Jawa adalah Aji Saka. Pada mulanya tulisan Jawa ini untuk mengenang

utusannya yang bertengkar karena mempertahankan kebenarannya.

Tersebutlah dua utusan Aji Saka bernama Dora dan Sembada. Pada suatu

hari, Aji Saka akan pergi bersama Dora untuk suatu keperluan. Sembada

diperintahkan untuk menunggu pusaka, di mana tidak satu pun orang boleh

mengambilnya selain Aji Saka sendiri. Ketika akan bertengkar dengan

Dewata Cengkar, Aji Saka memerintahkan Dora untuk mengambil pusaka

itu. Sembada berpendirian bahwa sebagai utusan akan salah jika

melanggar perintah, sebab perintahnya jelas untuk menunggu pusaka

sampai Aji Saka sendiri yang datang mengambil. Kedua utusan tersebut

Page 30: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

saling mempertahankan kebenarannya. Oleh karena itu, kedua utusan

saling bertengkar hingga terjadi baku hantam. Akhirnya perkelahian

selesai sebab keduanya bertempur sampai titik darah penghabisan. Dora

dan Sembada meninggal dunia bersama-sama karena saling membunuh.

Lama menunggu, akhirnya Aji Saka kembali ke tempat pusaka

ditempatkan. Melihat kejadian yang menimpa kedua utusannya tersebut,

Aji Saka sangat menyesal. Untuk mengenang mereka ditulislah huruf

Jawa. Susunannya yaitu:

ha na ca ra ka yang berarti ada utusan : Dora lan Sembada. Da ta sa wa

la yang berarti saling bertengkar, saling bersitegang. Pa da ja ya nya yang

berarti sama saktinya, sama perkasanya. Ma ga ba ta nga yang berarti

sama-sama meninggal dunia, sama-sama menjadi bangkai.

Legenda ini diceritakan kepada siswa agar tertarik dan menghibur

siswa sehingga mempermudah siswa dalam memahami dan menghafal

huruf Jawa

Menurut Darusuprapta (1996: 5-51) yang di pelajari dalam

penulisan huruf Jawa adalah huruf dasar Jawa (aksara carakan),

sandhangan, pasangan,aksara murda, aksara swara, aksara rekan, tanda

baca, dan huruf lainnya.

1) Huruf dasar Jawa (aksara carakan)

Huruf dasar Jawa (aksara carakan) disebut juga aksara Jawa

nglegena. Hadiwiradarsana (2010: 5) menyatakan bahwa aksara Jawa

nglegena adalah aksara yang belum mendapat ”sandhangan” atau

belum diberi sandhngan (belum disandhangi).

Darusuprapta (1996: 5) mengemukakan huruf carakan atau

aksara carakan yang digunakan di dalam ejaan bahasa Jawa pada

dasarnya terdiri atas 20 aksara pokok yang bersifat silabik (kesukuan).

Huruf Dasar Jawa (Aksara Carakan) sebagai berikut :

a n c r k

ha na ca ra ka

f t s w l

da ta sa wa la

Page 31: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

p d j y v

pa dha ja ya nya

m g b q z

ma ga ba tha nga

2) Pasangan

Hadiwirodarsono (2010: 12) menyatakan bahwa aksara yang

dapat menghentikan aksara disebut aksara pasangan.

Suryadipuro (2007: 29) menemukakan bahwa huruf pasangan

(aksara pasangan) adalah huruf Jawa seperti halnya huruf carakan

yang jumlahnya juga 20 buah, tetapi bentuk dan fungsinya berbeda.

Pasangan dapat diartikan sebagai ”setelan”, karena setiap huruf Jawa

memiliki pasangan sendiri-sendiri-sendiri. Fungsi huruf pasangan

adalah untuk menghilangkan tanda pangkon sekaligus untuk sedikit

menghemat tempat serta untuk mematikan (menjadi konsonan) huruf

di depan atau di atasnya.

Tabel 1. pasangan huruf Jawa (aksara jawa) sebagai berikut

…H

Ha

…N

na

…C

ca

…R

Ra

…K

Ka

…F

da

…T

ta

…S

Sa

…W

wa

…L

La

…P

Pa

…D

dha

…J

ja

…Y

Ya

…V

Nya

…M

ma

…G

ga

…B

Ba

…Q

tha

…Z

Nga

3) Aksara Murda

Hadiwirodarsono (2010: 22) menyatakan bahwa aksara

murda disebut huruf besar. Adapun jumlahnaya hanya ada 8 aksara

Murda, jadi tidak semua aksara Jawa ada huruf besarnya.

Darusuprapta (1996: 13) mengemukakan bahwa aksara

murda jumlahnya terbatas, tidak semua aksara yang terdaftar dalam

carakan ada aksara murdanya. Aksara murda berjumlah delapan buah

Tabel 2. Bentuk dan Wujud Aksara Murda sebagai berikut

! I # $ % ^ & *

Na Ka Ta Sa Pa Nya Ga Ba

Page 32: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

4) Aksara Swara

Aksara swara (huruf vokal) ialah huruf khas yang berfungsi

sebagai huruf vokal yang menjadi suku kata. Aksara swara biasanya

digunakan pada kata asing. Aksara swara tidak mempunyai pasangan.

Menurut Hadiwirodarsono (2010: 25) aksara swara ada 5 bentuk

yaitu :

A I U E O

a i u e o

5) Aksara Rekan

Menurut Hadiwirodarsono (2010: 24) aksara rekan dipakai

dalam penulisan bahasa asing terutama bahasa Arab. Huruf-huruf ini

dicipta dengan menambah cecak telu (tiga titik) pada huruf-huruf yang

sedia ada. Menurut Darusuprapta (1996 : 16) terdapat lima aksara

rékan, masing-masing mempunyai pasangan seperti berikut

k+ f +p +j +g+

Kh Dz F Z Gh

6) Sandhangan

Menurut Darusuprapta (1996: 18) mengatakan bahwa

sandhangan ialah tanda yang dipakai sebagai pengubah bunyi di

dalam tulisan Jawa. Di dalm tulisan Jawa, aksara yang tidak mendapat

sandhangan diucapkan sebagai gabungan antara konsonan dan vokal

a.

Sandhangan ialah tanda yang mengubah bunyi suku kata.

Sandhangan terbagi kepada tiga kategori:

a) Sandhangan swara

Sandhangan swara ialah tanda yang bertindak sebagai

“baris” kepada suku kata. Ia digunakan untuk membatalkan bunyi

asal /a/ dalam suku kata dan menggantikannya dengan vokal lain,

umpamanya /i/ dan /u/. Terdapat lima jenis sandhangan swara.

(1) i wulu - untuk bunyi /i

Page 33: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(2) u suku - untuk bunyi /u/

(3) e pepet - untuk bunyi /ǝ/

(4) [ taling - untuk bunyi /e/

(5) [ o taling-tarung-untuk bunyi /o/

Contohnya, ha dengan wulu menghasilkan suku kata /hi/.

b) Sandhangan Panyigeging Wanda

Sandhangan panyigeging wanda digunakan untuk

mengakhiri suku kata dengan bunyi konsonan.

(1) layar-untuk bunyi /r/

(2) wignyan- untuk bunyi /h/

(3) cecak- untuk bunyi /ng/

(4) patèn atau pangkon- untuk 'membunuh' bunyi pada

sebuah huruf-huruf lainnya.

c) Sandhangan Wyanjana

Sandhangan wyanjana digunakan untuk menggabungan

bunyi konsonan.

(1) cakra - untuk bunyi /r/

(2) ) cakra keret - untuk bunyi /re/, sebagai pengganti

gabungan cakra dan pepet.

(3) péngkal - untuk bunyi /y/

7) Tanda Baca

Menurut Hadiwirodarsono (2010: 30) “tanda baca huruf Jawa ada 4”.

a) adeg adeg - penanda awal ayat

b) pada lingsa - sama seperti fungsi koma

Page 34: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c) pada lungsi - sama seperti fungsi noktah

d) pada pangkat - mengapit angka dan petikan kata

e. Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Suriamiharja (1996: 2) mengemukakan bahwa keterampilan

menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis

yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang

mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol–simbol bahasa tersebut.

Menurut Keraf (1984: 46), “huruf adalah lambang atau gambaran

dari bunyi”. Tulisan Jawa merupakan abjad suku kata, bermakna bahwa

setiap unit terkecil (huruf) adalah suku kata (terdiri dari satu bunyi

konsonan dan satu bunyi vokal iringan). Suku kata ini boleh diubah sesuai

dengan tanda–tanda yang dinamakan oleh orang Jawa.

Berdasarkan uraian–uaraian diatas, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis huruf Jawa adalah kemampuan seseorang untuk

melukiskan lambang-lambang grafik abjad aksara Jawa secara visual

dengan cepat dan benar.

f. Cara Penulisan Aksara Jawa

Suryadipura dkk, (2008 : 3) mengatakan bentuk aksara Jawa

dikenal sebagai “MBATA SARIMBAG”, maksudnya seperti cetakan batu

bata, atau geometris seperti persegi panjang atau jajargenjang. Secara

detail, bentuk huruf – hutuf Jawa itu adalah sebagai berikut:

1) Aslinya, aksara / huruf Jawa itu ditulis miring (= condong). Namun

dibuat tegak seperti cetakan juga tidak salah.

2) Letaknya di bawah garis sebab kalau ditulis di atas garis, kaki – kaki

huruf itu akan kelihatan bergandengan, tertutup/ tidak menganga.

Maka agak susah dibaca.

Page 35: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3) Hampir seluruh huruf ini sama tingginya, geometris seperti kotak.

Polanya, kalau ditulis miring seperti jajar genjang, kalau tegak seperti

persegi panjang.

4) Penampang huruf Jawa terdiri dari bagian lebar dan bagian yang

sempit dengan skala tertentu seperti cantaah huruf “Na” di bawah ini.

Secara detail, lebar dan sempitnya rentang kaki – kaki huruf Jawa

yang “mbata sarimbag” itu dapat dipolakan seperti huruf Ha – Na – Ca di

bawah ini.

Keterangan tanda “panah” pada pola huruf :

a) Gerakan ke atas dibuat tipis.

b) Gerakan ke bawah atau serong ke bawah dibuat tebal.

Page 36: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

c) Sedangkan gerakan yang mendatar, seyogianya dibuat sedikit tebal.

Namun apabila dibuat tipis juga tidak salah.

Di bawah ini pola huruf Ga, Pa, Ba dan sejenisnya:

Keterangan:

a) Seperti pola huruf Ha, Na, Ca di muka, ada 3 jenis lebar / rentang kaki,

yaitu 1, 2 dan 3 spasi. Tidak ada yang lebarnya sampai 4 bidang (spasi).

b) Ujung – ujung awal dan ujung bagian akhir masing – masing huruf

dibuat sedikit melengkung ke dalam, (lihat tanda “panah” pada huruf

)

g. Penilaian Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Evaluasi menulis permulaan diadakan untuk memperoleh

informasi tentang keterampilan siswa menulis lambang–lambang bunyi

dalam hubungan kata atau kalimat, sesuai dengan ejaan yang sudah

diajarkan. Tes ini bersifat individual dimana guru menggunakan tabel

penilaian keterampilan menulis huruf Jawa. Pedoman penilaian

keterampilan menulis huruf Jawa ini dikembangkan dari tinjauan pustaka

keterampilan menulis huruf Jawa.

Tabel 2.1 Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Komponen yang dinilai berpedoman pada deskriptor di bawah ini

1. Ketepatan

Skor Deskriptor

1 Bentuk huruf sama sekali tidak sesuai dengan huruf Jawa

Page 37: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2 Bentuk huruf hampir sesuai dengan dengan huruf Jawa

3 Bentuk huruf sudah sesuai dengan huruf Jawa

2. Kecepatan

Skor Deskriptor

1 Siswa mampu menyelesaikan tugas, ≥ 5 menit dari waktu yang

telah ditentukan.

2 Siswa mampu menyelesaikan tugas, tepat pada waktu yang

telah ditentukan.

3 Siswa mampu menyelesaikan tugas, ≤ 5 menit dari waktu yang

telah ditentukan.

3. Keutuhan kalimat

Skor Deskriptor

1 Rangkaian kalimat tidak utuh sehingga pembaca sulit memahami

makna kalimat

2 Rangkaian kalimat kurang utuh sehingga pembaca kurang bisa

memahami makna kalimat

3 Rangkaian kalimat utuh sehingga pembaca bisa memahami

makna kalimat

4. Kelengkapan sandhangan

Skor Deskriptor

1 Sandhangan yang digunakan dalam kalimat huruf Jawa tidak

lengkap sehingga bunyi kalimat tidak tepat dan tidak sesuai

dengan tulisan latin

2 Sandhangan yang digunakan dalam kalimat huruf Jawa kurang

lengkap sehingga bunyi kalimat kurang tepat dan tidak sesuai

dengan tulisan latin

3 Sandhangan yang digunakan dalam kalimat huruf Jawa lengkap

sehingga bunyi kalimat tepat dan sesuai dengan tulisan latin

5. Kejelasan kalimat

Skor Deskriptor

1 Bunyi kalimat tidak jelas sehingga makna kalimat tidak dapat

diterima pembaca.

2 Bunyi kalimat kurang jelas sehingga makna kalimat kurang bisa

diterima pembaca

3 Bunyi kalimat jelas sehingga makna kalimat dapat diterima

pembaca

6. Letak huruf Jawa di bawah garis atau nggandhul garis

Skor Deskriptor

1 Tulisan huruf Jawa tidak ada yang terletak dibawah garis

Page 38: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2 Tulisan huruf Jawa sedikit yang terletak di bawah garis

3 Tulisan huruf Jawa seluruhnya terletak di bawah garis

Contoh :

7. Seluruh huruf Jawa tingginya hampir sama

Skor Deskriptor

1 Seluruh tulisan huruf Jawa tingginya tidak ada yang sama

2 Sebagian tulisan huruf Jawa tingginya hampir sama

3 Seluruh tulisan huruf Jawa tingginya hampir sama

8. Pola penulisan huruf Jawa bila ditulis miring seperti jajar genjang, bila

ditulis tegak seperti persegi panjang

Skor Deskriptor

1 Penulisan huruf Jawa sama sekali tidak mengikuti pola penulisan

miring atau tegak

2 Penulisan huruf Jawa sedikit mengikuti pola penulisan miring

atau tegak

3 Penulisan huruf Jawa mengikuti pola penulisan miring atau tegak

Contoh :

9. Gerakan ke atas dibuat tipis sedangkan gerakan ke bawah atau serong

ke bawah dibuat sedikit tebal

Skor Deskriptor

1 Tulisan sama sekali tidak sesuai aturan tipis tebal

2 Sebagian tulisan sesuai dengan aturan tipis tebal

Page 39: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3 Seluruh tulisan sesuai dengan aturan tipis tebal

Contoh :

10. Ujung-ujung awal dan ujung bagian akhir masing-masing huruf dibuat

sedikit melengkung ke dalam (lihat tanda panah pada huruf )

Skor Deskriptor

1 Tulisan huruf Jawa tidak ada sama sekali yang melengkung

2 Tulisan huruf Jawa sebagian ada yang melengkung

3 Tulisan huruf Jawa seluruhnya sudah melengkung

Contoh :

KRITERIA PENILAIAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA:

Nilai = 3 (skor maksimal ) X 10X10 = = 300 = 100

3 3

2. Hakikat Model Pembelajaran Quantum Learning

a. Pengertian Quantum Learning

DePorter (2003: 16) menyatakan bahwa Quantum Learning

menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP

dengan teori, keyakinan, dan metodenya sendiri. Termasuk diantaranya

konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain,

Page 40: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

seperti teori otak kanan/kiri, teori otak triune (3 in 1), pilihan modalitas,

teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik (menyeluruh), belajar

berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol dan simulasi atau

permainan.

Quantum Learning menurut Azhar (2008:1) memberikan kritik

terhadap cara mengajar yang selama ini dilakukan secara turun temurun.

Persamaan Quantum Learning ini diibaratkan mengikuti konsep Fisika

Quantum. E=mc2, dimana E adalah energi yang diibaratkan antusiasme

siswa, efektivitas belajar-mengajar dan semangat. Simbol m adalah massa

yang diibaratkan sebagai semua individu yang terlibat, situasi, materi, dan

fisik. Simbol c adalah interaksi yang diibaratkan hubungan yang tercipta di

kelas.

Menurut Kusno dan Joko Purwanto (2011: 85) dalam

international journal for educational studies menyatakan bahwa:

In short, in quantum learning students are required to think,

explore, and construct knowledge from their experiences with the

guide question given by the teacher. Students should solve a

problem through discussion and present their solution. The

teacher only facilitates, guide, and encourage enjoyable and

cheerful learning.

Dapat diartikan bahwa dalam Quantum Learning, peserta didik harus

berfikir, menemukan dan membangun pengetahuan dari pengalaman

mereka dengan panduan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Peserta

didik harus memecahkan sebuah masalah melalui diskusi dan memberikan

pemecahan mereka. Guru hanya sebagai fasilitas, pemandu, dan

mendorong pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Dengan kata

lain, Quantum Learning adalah sebuah model pembelajaran yang nyaman

dan menyenangkan. Model ini diterapkan dengan mengutamakan

pengalaman belajar siswa, dari mulai berfikir siswa, menemukan dan

membangun pengetahuan dari pengalaman yang telah mereka alami

dengan panduan pertanyaan dari guru.

Menurut Janzen, Perry & Edwards (2011) dalam the international

review of research in open and distance learning menyatakan bahwa: “The

Page 41: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

quantum perspective of learning environments often consist of virtual

classrooms that can be designed to accommodate the quantum learner”.

Dapat diartikan bahwa dalam pandangan pembelajaran kuantum

lingkungan seringkali berupa kelas sesungguhnya yang dapat disesuaikan

untuk melengkapi kebutuhan siswa. Dalam artian untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan, guru terlebih dahulu harus

menciptakan suasana yang kondusif yang merangsang minat siswa untuk

belajar sehingga siswa selalu bergairah dalam mengikuti pembelajaran

dengan cara mengubah interaksi –interaksi yang terjadi di dalam kelas,

sehingga diharapkan interaksi-interaksi ini nantinya dapat meningkatkan

kemampuan dan bakat alamiah siswa.

Ada bermacam–macam dasar pandangan dan pikiran yang

menjadi landasan Quantum Learning. Berbagai akar pandangan dan

pikiran itu diramu, bahkan disatukan dalam sebuah model teoritis yang

padu dan utuh hingga tidak tampak lagi asalnya dan pada gilirannya model

teoritis tersebut diujicobakan secara sistematis sampai ditemukan bukti–

bukti empirisnya (Sugiyanto, 2009: 72)

Diantara berbagai akar pandangan dan pikiran yang menjadi

landasan pembelajaran kuantum yang dikemukakan oleh DePorter diatas,

tidak dapat dipungkiri bahwa pandangan–pandangan teori sugestologi atau

pembelajaran akseleratif Lozanov, teori kecerdasan ganda Gardner, teori

pemrograman neuorolinguistik (NLP) Grinder dan Bandler, dan

pembelajaran eksperensial (berdasarkan pengalaman) Hahn, serta temuan–

temuan mutakhir neurolinguistik mengenai peranan dan fungsi otak kanan

mendominasi atau mewarnai secara kuat sosok (profil) pembelajaran

kuantum. Teori kecerdasan ganda, teori pemrograman neurolinguistik, dan

temuan–temuan mutakhir neurolinguistik sangat berpengaruh terhadap

pandangan dasar pembelajar, khususnya kemampuan otak dan pikiran

pembelajar.

Quantum Learning adalah suatu kiat, petunjuk, strategi, dan

seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya

Page 42: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

ingat, serta membuat belajar sebagai suatu yang bermaknadan sesuai

dengan kehidupan siswa yang dapat membentuk sikap positif, motivasi,

belajar aktif, membangun dan mempertahankan lingkungan positif,

kepercayaan diri dan sukses.

b. Karakteristik Umum Quantum Learning

Sugiyanto (2009: 73) menyatakan bahwa Quantum Learning

memiliki karakteristik umum yang dapat memantapkan dan menguatkan

sosoknya. Beberapa karakteristik umum yang tampak membentuk sosok

Quantum Learning sebagai berikut :

1) Quantum Learning berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika

kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.

Oleh karena itu, pandangan tentang pembelajaran, belajar, dan

pembelajar diturunkan, ditransformasikan, dan dikembangkan dari

berbagai teori psikologi kognitif, bukan teori fisika kuantum.

2) Quantum Learning lebih bersifat humanistis. Manusia selaku

pembelajar menjadi pusat perhatiannya. Potensi diri, kemampuan

pikiran, daya motivasi, dan sebagainya dari pembelajar diyakini dapat

berkembang secara maksimal atau optimal. Hadiah dan hukuman

dipandang tidak ada karena semua uasaha yang dilakukan manusia

patut dihargai. Kesalahan dipandang sebagai gejala manusiawi. Ini

semua menunjukkan bahwa keseluruhan yang ada pada manusia dilihat

dalam perspektif humanistis.

3) Quantum Learning lebih bersifat konstruktivistis sehingga nuansa

konstruktivisme dalam pembelajaran Quantum Learning relatif kuat.

Quantum Learning berupaya memadukan, menyinergikan, dan

mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar

dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran.

Lingkungan maupun kemampuan pikiran atau potensi diri manusia

harus diperlakukan sama dan memperoleh stimulan yang seimbang

agar pembelajar berhasil baik.

Page 43: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

4) Quantum Learning memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu

dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna. Dapat dikatakan bahwa

interaksi telah menjadi kunci dan konsep dalam pembelajaran

Quantum Learning. Karena itu pembelajaran Quantum Learning

memberikan tekanan pada pentingnya interaksi yang bermutu dan

bermakna.

5) Quantum Learning sangat menekankan pada pemercepatan

pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Segala sesuatu yang

menghalangi pemercepatan pembelajaran harus dihilangkan pada satu

sisi dan pada sisi lain segala sesuatu yang mendukung pemercepatan

pembelajaran harus diciptakan dan dikelola sebaik–baiknya.

6) Quantum Learning sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran

proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat–

buat. Kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman,

segar, sehat, rileks, santai, dan menyenagkan, sedang keartifisialan dan

kepura–puraan menimbulkan suasana tegang, kaku, dan

membosankan.

7) Quantum Learning sangat menekankan kebermaknaan dan

kebermutuan proses pembelajaran. Segala upaya yang memungkinkan

terwujudnya kebermaknaan dan kebermutuan pembelajaran harus

dilakukan oleh pengajar atau fasilitator. Proses pembelajaran yang

tidak bermakna dan tidak bermutu membuahkan kegagalan, dalam arti

tujuan pembelajaran tidak tercapai.

8) Quantum Learning memiliki model yang memadukan konteks dan isi

pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang

memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung

dan rancangan belajar yang dinamis. Isi pembelajaran meliputi

penyajian yang prima, pemfasilitasan yang lentur, keterampilan hidup.

Konteks dan isi ini tidak terpisahkan, saling mendukung, bagaikan

sebuah orchestra yang memainkan simfoni.

Page 44: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

9) Quantum Learning memusatkan perhatian pada pembentukan

keterampilan akademis, keterampilan dalam hidup dan prestasi fisikal

atau material. Ketiganya harus diperhatikan, diperlakukan, dan

dikelola secara seimbang dan relatif sama dalam proses pembelajaran.

10) Quantum Learning menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian

penting proses pembelajaran. Proses pembelajaran hendaknya

menanamkan nilai dan keyakinan positif dari diri pembelajar. Nilai dan

keyakinan negatif akan membuahkan kegagalan proses pembelajaran.

11) Quantum Learning mengutamakan keberagaman dan kebebasan,

bukan keseragaman dan ketertiban. Keberagaman dan kebebasan dapat

dikatakan sebagai kata kunci selaininteraksi

12) Quantum Learning mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam

proses pembelajaran. Aktivitas total antara tubuh dan ppikiran

membuat pembelajaran bisa berlangsung lebih nyaman dan hasilnya

lebih optimal.

Menurut DePorter (2005: 10), untuk memudahkan mengingatnya

dan untuk keperluan konstruksional Quantum Learning dikenal dengan

konsep TANDUR yang merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami,

Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Unsur–unsur ini yang

membentuk basis struktur yang melandasi model pembelajaran Quantum

Learning. Kerangka TANDUR dapat membawa siswa menajdi teratrik dan

berminat pada setiap pelajaran, tingkat kelas dengan beragam budayanya

jika guru benar–benar menggunakan model pembelajaran Quantum

Learning. Kerangka ini juga memastikan bahwa mereka mengalami

pembelajaran, berlatih dan menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka

sendiri, dan akhirnya dapat mencapai kesuksesan belajar.

Kerangka pembelajaran TANDUR adalah sebagai berikut :

1) Tumbuhkan : Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan

keingintahuan mereka, buatlah mereka tertarik atau penasaran tentang

materi yang akan kita pelajari.

Page 45: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2) Alami : Berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan kebutuhan

untuk mengetahui.

3) Namai : Berikan data tepat saat minat memuncak mengenalkan konsep

– konsep pokok dan materi pelajaran.

4) Demonstrasikan : Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan

pengalaman dengan data baru, sehingga mereka mengahayati dan

membuatnya sebagai pengalaman pribadi.

5) Ulangi : Rekatkan gambaran keseluruhannya. Ini dapat dilakukan

melalui pertanyaan post tes, ataupun penugasan, atau membuat ikhtisar

hasil belajar.

6) Rayakan : Ingat, jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan.

Perayaan menambah belajar dengan asosiasi.

c. Penerapan TANDUR Dalam Pembelajaran Menulis Huruf Jawa

1) Tumbuhkan: sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan

keingintahuan mereka, buatlah mereka tertarik atau penasaran tentang

materi yang akan kita ajarkan, guru bisa mendongengkan legenda

huruf Jawa. Guru juga bisa menayangkan macro mediaflash

pembelajaran huruf Jawa.

2) Alami: berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan kebutuhan

untuk mengetahui. Guru memberi pertanyaan pada siswa tentang

tulisan–tulisan Jawa yang dipasang pada instansi–instansi tertentu.

3) Namai: berikan data tepat saat minat memuncak mengenalkan konsep–

konsep pokok dan materi pelajaran. Menyuruh siswa untuk menulis

huruf Jawa di bukunya masing–masing. Guru bisa menggunakan

poster huruf Jawa yang dipasang di papan tulis untuk membantu siswa.

4) Demonstrasikan: berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan

pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan

membuatnya sebagai pengalaman pribadi. Guru menyuruh siswa

menulis di bukunya masing-masing, kemudian mempresentasikan

Page 46: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

hasilnya ke depan kelas untuk membaca dan menulis huruf Jawa yang

telah didiskusikan sebelumnya.

5) Ulangi: rekatkan gambaran keseluruhannya, ini dapat dilakukan

melalui pertanyaan post tes, ataupun penugasan, atau membuat ikhtisar

hasil belajar. Siswa secara berkelompok mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru. Guru juga bisa memberikan semacam kuis atau

cerdas cermat untuk mengetahui kemampuan siswa membaca huruf

Jawa.

6) Rayakan: ingat, jika layak dipelajari, layak pula dirayakan. Perayaan

menambah belajar dengan asosiasi positif. Guru bisa memberikan

pujian atau tepuk tangan atau memberikan hadiah pada siswa yang

mampu menulis huruf Jawa dengan baik.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian Sri Mulyani (2010) yang berjudul ”Upaya Meningkatkan

Kemampuan Membaca huruf Jawa Berbasis Quantum Learning pada siswa kelas

IV SD N Sukorame Musuk Boyolali”. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa

penerapan Quantum Learning dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf

Jawa. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata – rata kemampuan membaca huruf Jawa

pada siklus I sebanyak 36 %, kemudian meningkat pada siklus II sebanyak 80 %.

Pembelajaran dengan menerapkan model Quantum Learning mengalami

peningkatan hasil belajar yang sangat baik.

Penelitian Sri Mulyani di atas,relevan dengan penelitian ini.

Persamaannya adalah jenis penelitian tindakan kelas dan pada modelnya, sama-

sama menggunakan model Quantum Learning. Namun terdapat perbedaan antara

penelitian Sri Mulyani dengan penelitian ini yaitu objek kajian Sri Mulyani

kemampuan membaca huruf Jawa, sedangkan penelitian ini memiliki objek kajian

keterampilan menulis huruf Jawa.

Penelitian Desi Ana Hapsari (2010)yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Menulis Huruf Jawa Melalui Media Kartu Huruf pada siswa kelas

III SD N 01 Paseban Jumapolo Karanganyar”. Hasil penelitian ini menyimpulkan

bahwa terdapat peningkatan keterampilan menulis huruf Jawa dengan

Page 47: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

menggunakan media kartu huruf yang ditandai dengan meningkatnya hasil

keterampilan menulis huruf Jawa di setiap siklusnya yaitu siklus I 65 % dan siklus

II 85 %.

Penelitian Desi Ana Hapsari diatas, relevan dengan penelitian ini.

Persamaannya terdapat pada objek kajiannya dalam meningkatkan keterampilan

menulis huruf Jawa. Selain memiliki persamaan, penelitian tersebut juga memiliki

perbedaan dengan penelitian ini, yaitu pada penelitian Desi Ana Hapsari

menggunakan media kartu huruf , sedangkan penelitian ini menggunakan model

Quantum Learning.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan tes pra tindakan yang telah

dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa keterampilan menulis huruf Jawa

pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo diidentifikasikan masih mengalami

kesulitan dan tergolong rendah. Hal ini terjadi karena guru masih menggunakan

metode yang konvensional dan model yang kurang inovatif. Guru juga belum

menggunakan model pembelajaran Quantum Learning.

Karena itu diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat

meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa. Diantara banyaknya model

pembelajaran yang inovatif, model pembelajaran Quantum Learning adalah suatu

model yang diharapkan dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis

huruf Jawa pada siswa. Melalui konsep TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan)yang melandasi Quantum Learning dapat

membawa siswa menjadi lebih tertarik dan berminat untuk menulis huruf Jawa.

DePorter menyatakan bahwa pembelajaran dengan Quantum Learning terbukti

dapat meningkatkan kemampuan membaca, menciptakan lingkungan belajar yang

efektif, memudahkan proses belajar, meningkatkan partisipasi siswa,

meningkatkan minat dan motivasi siswa belajar, serta melatih daya ingat dan daya

serap siswa dalam pembelajaran (DePorter, 2003 :12).

Melalui model pembelajaran Quantum Learning, siswa akan mengalami

pembelajaran, berlatih dan menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka sendiri,

Page 48: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dan akhirnya keterampilan menulis huruf Jawa pun meningkat. Kerangka berpikir

dalam penelitian ini dapat divisualisasikan pada gambar 2.1 sebagai berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori, dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis

penelitian tindakan kelas yang dirumuskan bahwa model pembelajaran Quantum

Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas

V SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012”.

Tindakan

keterampilan menulis huruf Jawa

siswa masih rendah Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

Guru belum menggunakan

model pembelajaran

Quantum Learning dalam

pembelajaran keterampilan

menulis huruf Jawa dan

masih menggunakan model

konvensional

Guru menggunakan model

pembelajaran Quantum

learning dalam pembelajaran

keterampilan huruf Jawa

Dengan menggunakan model pembelajaran Quantum

Learning keterampilan menulis huruf Jawa pada

siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo meningkat

egeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri

Siklus I

Siklus II

1.Perencanaan

2.Tindakan

3.Observasi

4.Refleksi

Page 49: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri II Bumiharjo yang terletak di

Kelurahan Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri II Bumiharjo. Pemilihan SD

Negeri II Bumiharjo sebagai lokasi penelitian berdasarkan beberapa

pertimbangan yaitu hasil pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa

khususnya pada siswa kelas V masih rendah, di sekolah tersebut belum pernah

digunakan sebagai objek penelitian, sehingga dapat terhindar dari adanya

penelitian ulang dan diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi sekolah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulanJanuari sampai dengan Juli 2012.

Adapun rincian waktu kegiatan penelitian disajikan dalam tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 : Rincian waktu penelitian

No Kegiatan

Bulan

Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Survei dan tes pra

tindakan

2. Penyusunan dan

pengajuan Proposal

3. Mengurus ijin

penelitian

4. Persiapan

penelitian

5. Pelaksanaan

penelitian dan

pengolahan data

6. Analisis data

7. Penyusunan

laporan hingga

penjilidan skripsi

8. Ujian skripsi dan

revisi

Page 50: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo

Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dengan jumlah 19 siswa, yang

terdiri dari 10 siswa laki–laki dan 9 siswa perempuan.

C. Sumber Data Penelitian

Menurut Arikunto (2008: 129) menyatakan sumber data adalah subjek

dari mana data tersebut diperoleh. Data yang baik adalah data yang diambil dari

sumber yang tepat dan akurat. Data penelitian itu dikumpulkan dari berbagai

sumber yang meliputi :

1. Data nilai hasil pretes dan pelaksanaan pembelajaran kegiatan menulis huruf

Jawa yang berlangsung di dalam kelas dengan menggunakan model Quantum

Learning.

2. Hasil observasi, data yang diperoleh dari pengamatan peneliti dan guru kelas

V saat pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa.

3. Dokumen, yaitu data nilai ulangan harian keterampilan menulis huruf Jawa

tahun 2010 / 2011 dan tahun 2011/2012 semester I serta arsip pendukung

penelitian seperti silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, buku penilaian

dan daftar kelas V tahun 2011/2012

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang

relevan dengan permasalahan yang ada, sedangkan untuk mendapatkan data

tersebut, diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat. Berdasarkan sumber

data yang dikumpulkan dan untuk mempermudah pengumpulan data, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tes

Purwanto (2010: 65) menjelaskan pengertian tes adalah sekumpulan

butir yang merupakan sampel dari populasi butir untuk mengukur perilaku

tertentu baik berupa keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, bakat dan

Page 51: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

sebagainya dimana dalam penyelenggaraannya siswa didorong untuk

memberikan penampilan maksimalnya.

Tes ini dilakukan pada setiap akhir pertemuan untuk mengumpulkan

data hasil keterampilan menulis huruf Jawa siswa SD Negeri II Bumiharjo dan

untuk mengukur seberapa jauh hasil belajar siswa ranah psikomotorik sebelum

tindakan dan sesudah pemberian tindakan.

2. Pengamatan

Pengamatan atau observasi adalah alat pengumpul data yang

dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-

gejala yang diselidiki. Pengamatan merupakan teknik untuk merekam data

atau keterangan atau informasi tentang diri seseorang yang dilakukan secara

langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan–kegiatan yang sedang

berlangsung, sehingga diperoleh data tingkah laku seseorang yang nampak,

apa yang dikatakan, dan apa yang diperbuatnya (Cholid, 2007: 70).

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai partisipan aktif, yaitu

peneliti yang melakukan tindakan (sebagai guru pengajar) kegiatan

pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa dengan model pembelajaran

Quantum Learning. Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan

berlangsung. Dari pengamatan tersebut diperoleh data pengamatan siswa.

Pengamatan juga dilakukan terhadap guru untuk mengetahui kualitas

pembelajaran sebelum dan pada saat menerapkan model Quantum Learning

oleh guru kelas V SD Negeri II Bumiharjo Nguntoronadi Wonogiri.

3. Studi Dokumen

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh berbagai arsip atau data

berupa silabus, Rencana pelaksanaan Pembelajaran, dan nama responden

penelitian pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo. Selain itu pada saat

proses pembelajaran berlangsung dilakukan dokumentasi yang berupa foto

dan video.

Page 52: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

E. Validitas Data

Azwar (2010: 5) mengatakan bahwa validitas mempunyai arti sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti dan dijadikan data dalam

penelitian harus diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat

dipertanggungjawabkan dan data yang diperoleh dapat dijadikan data yang akurat

dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan dalam memeriksa validitas

dalam penelitian ini adalah triangulasi.

Sugiyono (2008: 83) menyatakan triangulasi sebagai teknik pengumpulan

data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah triangulasi sumber data dan triangulasi metode.

1. Triangulasi sumber data, teknik ini digunakan untuk menguji kebenaran data

yang diperoleh dari satu informan dengan informan yang lain. Data yang sama

atau sejenis, akan lebih valid kebenarannya apabila digali dan dikomparasikan

dari beberapa sumber data yang berbeda. Dalam hal ini, kegiatan yang

dilakukan peneliti adalah mengkomparasikan data/informasi terkait

pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa, yaitu sumber data yang

diperoleh dari siswa dan guru

2. Triangulasi metode, yaitu peneliti mengumpulkan data yang sejenis dengan

menggunakan metode /teknik pengumpulan data yang berbeda. Kegiatan yang

dilakukan peneliti yakni membandingkan data yang telah diperoleh dari

beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda, kemudian dapat ditarik

simpulan data yang lebih kuat validitasnya. Peneliti mengumpulkan dan

membandingkan data yang terkumpul dari teknik observasi dan dokumentasi.

Page 53: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

F. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2008: 89) analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit–unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Teknik

analisis data digunakan untuk menganalisis data–data yang telah berhasil

dikumpulkan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif Miles dan Hubermen (2009: 15) yang merupakan interaksi dari

tiga komponen utama, yaitu, reduksi data (data reduction), penyajian data (data

display), dan megambil kesimpulan (conclusion drawing) lalu diverifikasi.

1. Reduksi data (Data reduction)

Sugiyono (2009: 92) menyatakan bahwa mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal–hal pokok, memfokuskan pada hal–hal yang

penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.

Reduksi data pada penelitian di kelas V SD Negeri II Bumiharjo

dilakukan dengan mengumpulkan data proses pembelajaran menggunakan

model pembelajaran Quantum Learning, silabus, RPP, dan foto kegiatan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. Setelah

data terkumpul, data dipilih dan difokuskan kemudian data yang tidak

digunakan direduksi atau dibuang. Reduksi data dalam penelitian ini adalah

mereduksi foto kegiatan pembelajaran yang kurang sesuai dengan data yang

dibutuhkan.

2. Penyajian data (Data display)

Display data atau penyajian data, merupakan penyajian data ke dalam

sejumlah matriks atau daftar kategori setiap data yang didapat, penyajian data

Page 54: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

biasanya digunakan berbentuk teks naratif. Kemudian seluruh hasil analisis

yang terdapat dalam reduksi data maupun penyajian data diambil suatu

simpulan.

3. Penarikan kesimpulan (Conclusion drawing / verification)

Hasil dari data – data yang telah didapatkan dari laporan penelitian

selanjutnya digabungkan dan disimpulkan serta diuji kebenarannya.

Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan

display data sehingga data dapat disimpulkan. Interaksi ketiga komponen

utama tersebut dapat divisualisasikan pada gambar 3.1. sebagai berikut:

^

Gambar 3.1. Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif

(Sumber: Miles dan Hubermen, 2009: 20)

G. Indikator Kinerja

Menurut Suwandi (2009: 61) indikator kinerja merupakan keberhasilan

atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah keterampilan menulis huruf Jawa melalui model pembelajaran

Quantum Learning pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo dengan Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) 68.

Penelitian ini akan diakhiri setelah 80% siswa atau sekitar 16 siswa telah

mengalami peningkatan keterampilan menulis huruf Jawa yang didasarkan pada

nilai tes keterampilan menulis huruf Jawa dan pengamatan keterampilan menulis

huruf Jawa. Apabila 16 siswa dari 19 siswa kelas V sudah mengalami peningkatan

Pengumpulan

data

Kesimpulan

Penarikan/Verifikasi

Reduksi data

Penyajian

data

Page 55: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

keterampilan menulis huruf Jawa berarti siklus daat dihentikan dan penelitian

dikatakan telah memenuhi standar yang telah ditentukan oleh peneliti.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas, sehingga mekanisme

kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus berulang–ulang, yang mencakup empat

langkah yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan

(observing) dan refleksi (reflecting) (Suharsimi Arikunto, 2008: 70). Hubungan

keempat tahapan tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan

berulang. Dalam penelitian ini direncanakan II siklus. Adapun tahapan–tahapan

dalam prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan secara jelas pada gambar

3.2 berikut :

Gambar 3.2. Alur Penelitian Tindakan Kelas

(Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007: 16)

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Pengamatan

SIKLUS II

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Pelaksanaan Refleksi

Page 56: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Perencanaan

Sebelum pelaksanaan tindakan yang perlu disiapkan adalah sebagai

berikut : 1) Mengumpulkan data yang diperlukan; 2) Membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) keterampilan menulis huruf Jawa dengan

penerapan model pembelajaran Quantum Learning yang terdiri dari 2

pertemuan; 3) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran; 4) Menyusun

alat – alat evaluasi tindakan berupa instrument tes keterampilan menulis

huruf Jawa; 5) Menyiapkan lembar observasi siswa

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan dalam siklus pertama ini adalah:

1) Pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa dengan materi cara

menulis dengan huruf Jawa dan huruf Jawa nglegena. Pada pertemuan

pertama guru memberikan penjelasan tentang cara menulis huruf Jawa

dan huruf Jawa nglegena sedangkan pada pertemuan kedua membahas

tentang huruf Jawa dengan sandhangan dan pasangannya.

2) Siswa mendengarkan cerita guru mengenai cerita legenda asal-usul

huruf Jawa.

3) Guru menayangkan slide macromediaflash tentang pengenalan huruf

Jawa nglegena dan pasangannya agar siswa dapat melihat sendiri

bentuk huruf Jawa yang benar.

4) Siswa bersama dengan guru menyebutkan cara menulis huruf Jawa

dengan benar berdasarkan tayangan macromediaflash serta bimbingan

guru

5) Dengan bimbingan guru, siswa bersama–sama mengucapkan huruf

Jawa nglegena dengan benar. Siswa menyimak penjelasan guru

mengenai cara penulisan pasangan apabila digabungkan dengan huruf

Jawa nglegena.

6) Pembelajaran di kelas mulai diiringi dengan musik agar suasaana

belajar siswa menjadi nyaman dan santai.

Page 57: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

7) Siswa menulis huruf Jawa nglegena, sandhangan dan pasangannya

dengan menggunakan pensil warna.

8) Setelah membentuk tulisan huruf Jawa dengan menggunakan pensil

warna, tiap siswa menulis kalimat huruf Jawa sesuai dengan

pengalamannnya masing-masing.

9) Siswa yang tercepat menyelesaikan pekerjaannya menuliskan hasil

pekerjaannya di depan kelas.

10) Siswa mengerjakan soal evaluasi

11) Siswa yang tercepat menyelesaikan pekerjaannya akan mendapatkan

reward.

c. Pengamatan

Tahap pengamatan dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran dan

aktivitas siswa. Pengamatan diarahkan pada poin- poin dalam pedoman

yang telah disiapkan peneliti. Lembar pengamatan yang telah disiapkan

dalam penelitian ini antara lain instrumen penilaian keterampilan menulis

dan lembar pengamatan proses pembelajaran keterampilan menulis huruf

Jawa.

d. Refleksi

Guru mengumpulkan hasil tes atau evaluasi dan hasil pengamataan untuk

mengetahui perubahan apa yang terjadi. Berikut ini adalah refleksi dari

siklus I:

1) Evaluasi: nilai rata-rata evaluasi pada siklus I ini adalah 66,2 dengan

ketuntasan klasikal 58%. Hasil ini belum mencapai indikator kinerja

yang telah ditetapkan.

2) Observasi: secara umum siswa sangat antusias dengan penerapan

model pembelajaran Quantum Learning. Keterampilan menulis huruf

Jawa pada siswa meningkat.

Secara umum dalam pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa pada

siklus I diatas sudah mengalami peningkatan dibandingkan sebelum

dilaksanakan tindakan. Namun peningkatan tersebut masih belum

mencapai target yang telah ditentukan. Oleh karena itu akan diadakan

Page 58: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

siklus II untuk melakukan perbaikan agar lebih meningkatkan

keterampilan menulis huruf Jawa siswa.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Mengumpulkan data yang diperlukan.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model

pembelajaran Quantum Learning yang terdiri dari 2 pertemuan

3) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa laptop dan

speaker

4) Menyusun instrumen evaluasi dan observasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa pada pertemuan kedua

dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning.

2) Siswa menyimak contoh kalimat menggunakan huruf Jawa yang

dibawa oleh guru.

3) Siswa bersama dengan guru membaca huruf Jawa yang dibawa oleh

guru.

4) Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai penulisan huruf Jawa yang

benar berdasarkan hasil pengamatan contoh kalimat huruf Jawa yang

dibawa oleh guru.

5) Siswa bersama dengan guru menyebutkan cara penulisan huruf Jawa

yang benar berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan.

6) Guru menayangkan slide power point tentang cara penulisan huruf

Jawa.

7) Pembelajarn di kelas mulai diiringi dengan musik agar suasaana

belajar siswa menjadi nyaman dan santai.

8) Siswa menulis kalimat dengan menggunakan huruf Jawa memakai

pensil warna.

9) Setelah seluruh siswa selesai menulis kalimat dengan huruf Jawa

menggunakan pensil warna, guru mengacak siswa dengan

Page 59: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

menggunakan bola kertas untuk maju ke depan menuliskan kalimat

yang telah ditulisnya dipapan tulis.

10) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

11) Siswa yang tercepat menyelesaikan pekerjaannya akan mendapatkan

reward.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan berpedoman pada lembar observasi

yang telah disiapkan sebelumnya. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran

selama dua pertemuan dilakukan secara kolaboratif dengan guru mitra

dengan menggunakan instrumen observasi yang telah dibuat. Sumber data

diperoleh dari siswa dengan hal yang diamati berupa keterampilan menulis

huruf Jawa siswa.

d. Tahap Refleksi

Guru mengumpulkan hasil pengamatan dan evaluasi untuk

mengetahui perubahan apa yang terjadi. Berikut ini adalah refleksi dari

siklus II:

1) Evaluasi: nilai rata-rata evaluasi pada siklus II ini adalah 83,6 dengan

ketuntasan klasikal 84 %. Hasil ini sudah mencapai indikator kinerja

yang telah ditetapkan.

2) Observasi: secara umum siswa sangat antusias dengan penerapan

model pembelajaran Quantum Learning sehingga saat menulis dengan

huruf Jawa, siswa merasa nyaman dan senang dan menjadi penyebab

meningkatnya keterampilan menulis huruf Jawa siswa.

Secara umum, dalam pembelajaran IPS pada siklus II diatas sudah

mengalami peningkatan dibandingkan siklus I dan sudah mencapai target

yang telah ditentukan. Oleh karena itu sampai siklus II ini penelitian

dihentikan.

Page 60: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Penelitian diawali dengan melakukan observasi dan wawancara tentang

masalah pembelajaran yang dihadapi guru kelas. Setelah berdiskusi dengan guru

kelas V, peneliti menemukan permasalahan pada pembelajaran keterampilan

menulis huruf Jawa siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo. Siswa kelas V SD

Negeri II Bumiharjo berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 9

siswa perempuan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas ,

diketahui bahwa siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo mengalami kesulitan

dalam menulis huruf Jawa. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes pratindakan (lihat

lampiran 10:100) yang dilaksanakan tanggal 21 Januari 2012. Berdasarkan hasil

tes tersebut diketahui bahwa 31,6 % atau 6 siswa yang memperoleh nilai di atas

KKM (>68) dan yang memperoleh nilai di bawah KKM, 68,4% atau 13 siswa.

Perolehan nilai tertinggi 68 dan nilai terendah 38. Hasil nilai tes pratindakan dapat

disajikan dala tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pratindakan Keterampilan Menulis Huruf

Jawa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fi.xi Prosentase

(%)

1. 38-43 1 40,5 40,5 5,2

2. 44-49 0 46,5 0 0

3. 50-55 2 52,5 105 10,6

4. 56-61 2 58,5 117 10,6

5. 62-67 8 64,5 516 42,1

6. 68-73 6 70,5 423 31,6

jumlah 19 1201,5 100

Nilai rerata = 61,9

Ketuntasan klasikal = 6:19 x 100% = 31,6%

Nilai Tertinggi = 68

Nilai Terendah = 38

Page 61: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 4.1 menunjukkan nilai keterampilan menulis huruf Jawa saat

pratindakan. Hasil tes tersebut dapat disajikan ke dalam bentuk grafik seperti

yang tergambar pada gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Grafik pratindakan siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo

Dari tabel 4.1 dan gambar 4.1 di atas dapat diketahui nilai tes

keterampilan menulis huruf Jawa siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo sebelum

diterapkan model pembelajaran Quantum Learning masih sangat rendah. Siswa

yang memperoleh nilai di bawah atau sama dengan KKM masih banyak yaitu 13

siswa (lihat lampiran 10 :100)

B. Deskripsi Hasil Tindakan Setiap Siklus

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus

terdiri dari 2 kali pertemuan dengan 4 tahapan, yaitu: 1) perencanaan, 2)

pelaksanaan, 3) pengamatan (observasi), dan 4) refleksi. Pelaksanaan tindakan

setiap siklus, dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus I

Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2012, pembelajaran dilakukan selama 2 jam

pelajaran atau 70 menit mulai dari pukul 10.30-11.40 WIB. Pertemuan kedua

0

2

4

6

8

Fre

ku

ensi

Hasil Nilai Pratindakan Siswa Kelas V

38-43 44-49 50-55 56-61 62-67 68-73

Page 62: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2012, pembelajaran dilakukan selama 2 jam

pelajaran atau 70 menit mulai dari pukul 07.00-08.10 WIB.

Tahap pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

penerapan model Quantum Learning.

Agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan

tujuan yang akan dicapai maka sebelum kegiatan pembelajaran perlu

melakukan kegiatan perencanaan terkait dengan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan perencanaan

pembelajaran yang dilakukan yaitu dengan membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sebelum menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), peneliti menentukan model dan

metode pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini menggunakan

model pembelajaran Quantum Learning dan menerapkan beberapa

metode lain yang mendukung. Materi ajar pada pertemuan pertama

adalah cara menulis dengan menggunakan huruf Jawa dan cara

menulis kalimat sederhana dengan menggunakan huruf Jawa

nglegena. Materi ajar pada pertemuan kedua adalah cara menulis

kalimat sederhana dengan menggunakan huruf Jawa dilengkapi

sandhangan dan pasangan.(lihat lampiran 11: 103)

2) Menyiapkan sumber belajar.

Sumber belajar sangat penting dalam pelaksanaan

pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru

harus terlebih dahulu menyiapkan berbagai sumber belajar yang akan

digunakan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran. sumber

belajar berupa buku-buku referensi yang berkaitan dengan cara

menulis huruf Jawa. Buku referensi tersebut berupa buku paket bahasa

Jawa untuk kelas V Sekolah Dasar dan buku cara membaca dan

Page 63: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

menulis huruf Jawa dari beberapa penerbit. Sumber belajar bukan

hanya berupa buku referensi, namun lingkungan sekitar juga dapat

digunakan sebagai sumber belajar.

3) Menyiapkan media, fasilitas dan sarana pendukung

Dalam pembelajaran, media mempunyai kedudukan yang

sangat penting. Siswa Sekolah Dasar berada pada fase operasional

kongkret, sehingga dalam pembelajaran penggunaan media sangat

penting. Media yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan

menulis huruf Jawa ini adalah macromediaflash tentang huruf Jawa,

slide power point dan alat pendukung berupa pensil warna.

4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran

Guru mengembangkan format evaluasi pembelajaran dengan

membuat kisi-kisi evaluasi yang sesuai dengan indikator pembelajaran

yang telah dibuat di dalam RPP. Kisi-kisi pembelajaran kemudian

dijabarkan ke dalam bentuk soal-soal evaluasi. Soal-soal evaluasi

yang telah dibuat digunakan untuk mengukur keberhasilan

pembelajaran yang telah dilakukan.

5) Menyiapkan lembar observasi keterampilan menulis huruf Jawa

siswa dan lembar observasi kinerja guru.

6) Menyiapkan alat dokumentasi

Alat dokumentasi yang digunakan berupa kamera untuk

merekam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Rekaman

kegiatan pembelajaran dapat digunakan untuk mengevaluasi jalannya

pembelajaran, sehingga pembelajaran yang akan datang akan lebih

baik. Selain kamera untuk merekam video, juga untuk

mendokumentasikan gambar berupa foto (lihat lampiran 39: 175)

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I dilaksanakan pada

hari Kamis, 3 Mei 2012. Pelaksanaan tindakan dimulai pada pukul

10.30-11.40 WIB. Kegiatan dilaksanakan pada jam pelajaran ke-4

Page 64: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

sampai jam pelajaran ke-5. Uraian kegiatan pembelajaran pada

pertemuan I sebagai berikut:

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan rutin, yaitu

guru memberi salam, berdoa dan presensi. Guru melakukan apersepsi

dengan menanyakan kepada siswa, siapa saja yang pernah mellihat

nama jalan dengan huruf Jawa. Selanjutnya guru mengkondisikan

kelas agar pembelajaran berjalan dengan lancar.

Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

pembelajaran Quantum Learning. Media penunjang yang digunakan

dalam pembelajaran ini adalah LCD untuk menayangkan program

macromediaflash tentang huruf Jawa dan siswa menyimak tayangan

macromediaflash tersebut. Pembelajarn dilaksanakan dengan

menerapkan konsep TANDUR yang meliputi: Tumbuhkan, Alami,

Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Sesuai dengan konsep

T (Tumbuhkan) pada Quantum Learning, untuk apersepsi guru

meyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian guru menceritakan

legenda asal mula huruf Jawa. Berdasarkan cerita legenda tadi, guru

membawa siswa ke pengenalan huruf Jawa dilanjutkan tanya jawab

mengenai tulisan Jawa yang pernah dilihatnya. Guru kemudian

menayangkan slide macromediaflash agar siswa lebih tertarik. Slide

macromediaflash ini berisi animasi huruf Jawa nglegena disertai

musik yang menyenangkan. Program ini mudah dipahami siswa

karena ditampilkan dengan sajian yang menarik. Dengan menyimak

tayangan macromediaflash tadi, siswa dapat mengidentifikasi bentuk-

bentuk huruf Jawa nglegena dan bagaimana penulisan huruf Jawa

yang benar.

Langkah selanjutnya A (Alami) yaitu guru menyuruh siswa

menuliskan huruf Jawa nglegena di buku tulis masing-masing agar

dapat membantu daya ingat siswa terhadap bentuk-bentuk huruf Jawa.

Kemudian N (Namai), saat minat belajar siswa memuncak, siswa

disuruh menyebutkan cara menulis huruf Jawa dengan bimbingan

Page 65: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

guru, kemudian siswa menulis kalimat sederhana dengan huruf Jawa

nglegena sesuai dengan tata cara penulisan huruf Jawa. Selanjutnya D

(Demonstrasikan), pada tahap ini, setelah semua siswa selesai

menuliskan kalimat sederhana dengan huruf Jawa, beberapa siswa

maju ke depan untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis.

Hasil pekerjaaan tersebut kemudian dibahas bersama-sama. Konsep

Quantum Learning selanjutnya adalah U (Ulangi), yaitu guru

melakukan evaluasi keterampilan menulis huruf Jawa siswa. Dan yang

terakhir adalah R(Rayakan), yaitu memberikan reward atau pujian

kepada siswa yang maju ke depan.

Sebagai penutup dari pertemuan pertama guru menarik

kesimpulan dari pembelajaran , memberikan nasihat-nasihat kepada

siswa. Pembelajaran dibubarkan dengan menyanyikan lagu “di sini

senang di sana senang” .

2) Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada

hari sabtu, 5 Mei 2012. Pelaksanaan tindakan dimulai pada pukul

7.00-08.10 WIB. Kegiatan dilaksanakan pada jam pelajaran ke-1

sampai jam pelajaran ke-2. Uraian kegiatan pembelajaran pada

pertemuan II sebagai berikut:

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan rutin, yaitu

guru memberi salam, berdoa dan presensi. Guru melakukan apersepsi

dengan menanyakan kepada siswa, siapa saja yang pernah mellihat

nama jalan dengan huruf Jawa. Selanjutnya guru mengkondisikan

kelas agar pembelajaran berjalan dengan lancar.

Pada pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah

pengenalan sandhangan dan pasangan dan menulis kalimat sederhana

dengan menggunakan sandhangan sederhana dan pasangan.

Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran

Quantum Learning. Media penunjang yang digunakan adala LCD

untuk menyangkan slide macromediaflash tentang huruf Jawa.

Page 66: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pembelajarn dilaksanakan dengan menerapkan konsep TANDUR

yang meliputi: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi

dan Rayakan. Sesuai dengan konsep T(Tumbuhkan) pada Quantum

Learning, untuk apersepsi guru mengajak siswa untuk menyanyi,

kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab tentang pelajaran yang

telah lalu dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa kemudian

melakukan tanya jawab tentang nama tempat atau bangunan

bertuliskan huruf Jawa yang pernah dilihatnya. Mulai masuk ke

materi, guru menayangkan slide macromediaflash tentang

sandhangan huruf Jawa dan slide power point tentang pasangan huruf

Jawa. Langkah selanjutnya A(Alami). Setelah siswa melihat

penayangan slide macromediaflash dan power point, siswa

menyebutkan cara menulis kalimat sederhana dengan huruf Jawa, cara

penulisan pasangan dan sandhanga kemudian menuliskan di bukunya

masing-masing. N (Namai), tepat pada saat minat siswa memuncak,

guru menjelaskan bagaimana penggunaan sandhangan dan pasangan

apabila digabungkan dengan huruf Jawa nglegena, kemudian siswa

disuruh menuliskan kalimat sederhana dengan menggunakan

sandhangan dan pasangan. D (Demonstrasikan), pada tahap ini

setelah siswa selesai menulis kalimat sederhana dengan huruf Jawa

menggunakan sandhangan dan pasangan, beberapa siswa maju ke

depan untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Hasil

pekerjaan tersebut kemudian dibahas bersama-sama. U (Ulangi), yaitu

guru mengadakan evaluasi keterampilan menulis huruf Jawa siswa.

Yang terakhir adalah R (Rayakan), yaitu memberikan reward kepada

siswa yang berani maju ke depan untuk menuliskan hasil

pekerjaannya.

Sebagai penutup dari pertemuan kedua, guru bersama siswa

menarik kesimpulan dari pembelajaran. Selain itu guru juga

memberikan nasihat-nasihat. Pembelajaran dibubarkan dengan

menyanyikan lagu “di sini senang di sana senang”.

Page 67: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan atau observasi dilakukan selama pembelajaran

berlangsung, yaitu pengamatan keterampilan menulis huruf Jawa siswa.

Penilaian observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka diketahui nilai

keterampilan menulis huruf Jawa siswa pada siklus I (lihat lampiran

23:134) mengalami peningkatan. Pada siklus I, siswa yang tuntas

sebanyak 11 anak atau 58%. Untuk lebih jelasnya nilai keterampilan

menulis huruf Jawa dapat dilihat ke dalam tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus I

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fi.xi Prosentase

(%)

1. 50-57 3 53,5 160,5 15,8%

2. 58-65 2 61,5 123 10,6%

3. 66-73 6 69,5 417 31,6%

4. 74-81 5 77,5 387,5 26,3%

5. 82-89 2 85,5 171 10,5%

6. 90-97 1 93,5 93,5 5,2%

jumlah 19 1352,5 100

Nilai rerata = 66,23

Ketuntasan klasikal = 11:19 x 100% = 58%

Nilai Tertinggi = 91

Nilai Terendah = 50,5

Tabel 4.2 menunujukkan distribusi frekuensi nilai keterampilan

menulis huruf Jawa kelas V SD Negeri II Bumiharjo pada siklus I. Hasil

evaluasi pada siklus I dapat disajikan ke dalam bentuk grafik pada gambar

4.2. Sebagai berikut:

Page 68: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Gambar 4.2 Grafik Nilai tes Keterampilan Menulis Huruf Jawa Kelas V SD

Negeri II Bumiharjo Siklus I.

Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa siswa

yang tuntas mengalami peningkatan meskipun kurang signifikan. Jumlah

siswa yang tuntas atau mendapat nilai di atas KKM meningkat dari 6 siswa

atau 31,6% menjadi 11 atau 58%. Jumlah siswa yang tidak tuntas juga

mengalami penurunan, yaitu dari 13 atau 68,4% menjadi 8 atau 42,1% siswa

(lihat lampiran 23:134). Perolehan nilai tertinggi dan terendah juga

mengalami peningkatan yaitu nilai tertinggi 91 dan terendah 50,5 (lihat

lampiran 23:134).

Perkembangan hasil nilai evaluasi pada kegiatan pratindakan dan

siklus I dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.3 berikut:

0

1

2

3

4

5

6

Fre

ku

ensi

Nilai Interval

Hasil Nilai Tes Siklus I Kelas V

50-57 58-65 66-73 74-81 82-89 90-97

Page 69: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Gambar 4.3. Perkembangan hasil evaluasi siswa kelaas V SD Negeri II

Bumiharjo pada saat pratindakan dan siklus I

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa nilai evaluasi siswa kelas V

pada keterampilan menulis huruf Jawa mengalami peningkatan setelah

dilaksanakan tindakan siklus I. Nilai tertinggi meningkat menjadi 91 dan

nilai terendah meningkat menjadi 50,5. Jumlah siswa yang tuntas juga

mengalami peningkatan dibanding pada saat pratindakan. Data disajikan

ke dalam tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Perkembangan Ketuntasan Hasil Evaluasi Keterampilan

Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo

pada Pratindakan dan Siklus I

No Ketuntasan Pratindakan Siklus I

Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 6 31,6 11 58

2 Tidak Tuntas 13 68,4 8 42

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pratindakan Siklus I

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Rerata Kelas

38

68 61,9

50,5

91

66,2

Page 70: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Data tersebut dapat disajikan ke dalam bentuk grafik seperti

pada Gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Ketuntasan Hasil Evaluasi

Keterampilan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas V SD

Negeri II Bumiharjo pada Pratindakan dan Siklus I

Tabel 4.3 dan gambar 4.4 menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal

mengalami peningkatan pada siklus I dibandingkan pada saat

pratindakan. Pada saat pratindakan siswa yang tuntas 6 atau 31,6 % dan

pada saat siklus I meningkat menjadi 11 atau 58% siswa. Siswa yang

tidak tuntas pada saat pratindakan 13 atau 68,4% dan berkurang pada

siklus I menjadi 8 atau 42,1%. Berdasarkan uraian tersebut nilai

keterampilan menulis huruf Jawa siswa telah meningkat, namun

peningkatan tersebut belum maksimal karena belum mencapai indikator

kinerja yang telah ditetapkan.

d. Tahap Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I sudah dapat

meningkatkan nilai keterampilan menulis huruf Jawa siswa kelas V SD

Negeri II Bumiharjo dibanding nilai pada saat pratindakan. Dalam

pelaksanaan siklus I terdapat kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran

sehingga guru harus menentukan cara untuk mengatasi hambatan tersebut

agar pembelajaran pada siklus II berjalan dengan baik dana nilai siswa

dapat meningkat sesuai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Adapun

0

2

4

6

8

10

12

14

Tuntas Tidak Tuntas

Pratindakan

Siklus I

Page 71: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

alternatif solusi untuk mengatasi kelemahan-kelamahan pada siklus I

adalah sebagai berikut:

1) Pada kegiatan prapembelajaran terlebih dahulu guru harus memeriksa

kesiapan siswa sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan agar

siswa lebih siap dalam melakukan proses pembelajaran. (lihat

lampiran 24: 136)

2) Pada kegiatan inti guru harus lebih menggali keingintahuan siswa,

guru harus lebih bersikap tegas dan menarik perhatian siswa agar

siswa tidak gaduh dan dapat berkonsentrasi dalam mengikuti

pembelajaran. Guru memastikan semua siswa mengerti tentang

keterampilan menulis huruf Jawa. Pada siklus II guru harus lebih

memperhatikan alokasi waktu yang telah ditetapkan (lihat lampiran

24:136)

3) Guru harus lebih menekankan pada siswa bagaimana ciri-ciri bentuk

sandhangan dan pasangan supaya mudah dihafalkan oleh siswa.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2012, pembelajaran dilakukan selama 2 jam

pelajaran atau 70 menit mulai dari pukul 09.30-11.40 WIB. Pertemuan kedua

dilaksanakan pada tanggal 12 mei 2012, pembelajaran dilakukan selama 2 jam

pelajaran atau 70 menit mulai dari pukul 07.00-08.10 WIB.

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menerapkan model pembelajarn Quantum Learning.

Sebelum Melaksanakan pembelajaran pada siklus II, guru

terlebih dahulu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang merupakan perbaikan dari siklus I. RPP yang dibuat

menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dan beberapa

metode sebagai pendukung (lihat lampiran 25: 140)

2) Menyiapkan sumber belajar.

Page 72: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Sumber belajar sangat penting dalam pelaksanaan

pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru

harus terlebih dahulu menyiapkan berbagai sumber belajar yang akan

digunakan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran. sumber

belajar berupa buku-buku referensi yang berkaitan dengan cara

menulis huruf Jawa. Buku referensi tersebut berupa buku paket bahasa

Jawa untuk kelas V Sekolah Dasar dan buku cara membaca dan

menulis huruf Jawa dari beberapa penerbit. Sumber belajar bukan

hanya berupa buku referensi, namun lingkungan sekitar juga dapat

digunakan sebagai sumber belajar.

3) Menyiapkan media, fasilitas dan sarana pendukung.

Dalam pembelajaran, media mempunyai kedudukan yang

sangat penting. Siswa Sekolah Dasar berada pada fase operasional

kongkret, sehingga dalam pembelajaran penggunaan media sangat

penting. Media yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan

menulis huruf Jawa ini adalah slide macromediaflash tentang huruf

Jawa, slide power point, bola kertas dan alat pendukung berupa pensil

warna.

4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.

Guru mengembangkan format evaluasi pembelajaran dengan

membuat kisi-kisi evaluasi yang sesuai dengan indikator pembelajaran

yang telah dibuat di dalam RPP. Kisi-kisi pembelajaran kemudian

dijabarkan ke dalam bentuk soal-soal evaluasi. Soal-soal evaluasi

yang telah dibuat digunakan untuk mengukur keberhasilan

pembelajaran yang telah dilakukan.

5) Menyiapkan lembar observasi keterampilan menulis huruf Jawa

siswa.

6) Menyiapkan alat dokumentasi.

Alat dokumentasi yang digunakan berupa kamera untuk

merekam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Rekaman

kegiatan pembelajaran dapat digunakan untuk mengevaluasi jalannya

Page 73: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

pembelajaran, sehingga pembelajaran yang akan datang akan lebih

baik. Selain untuk merekam video, kamera juga untuk

mendokumentasikan gambar berupa foto.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada

hari Kamis, 10 Mei 2012. Pelaksanaan tindakan dimulai pada pukul

10.30-11.40 WIB. Kegiatan dilaksanakan pada jam pelajaran ke-4

sampai jam pelajaran ke-5. Uraian kegiatan pembelajaran pada

pertemuan I sebagai berikut:

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan rutin, yaitu

guru memberi salam, berdoa dan presensi. Guru melakukan apersepsi

dengan menanyakan kepada siswa, siapa saja yang pernah mellihat

nama jalan dengan huruf Jawa. Selanjutnya guru mengkondisikan

kelas agar pembelajaran berjalan dengan lancar.

Pada pertemuan pertama materi yang diajarkan menulis

kalimat sederhana dengan menggunakan sandhangan sederhana dan

pasangan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

pembelajaran Quantum Learning. Media penunjang yang digunakan

adala LCD untuk menyangkan slide macromediaflash tentang huruf

Jawa. Pembelajarn dilaksanakan dengan menerapkan konsep

TANDUR yang meliputi: Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Sesuai dengan konsep

T(Tumbuhkan) pada Quantum Learning, untuk apersepsi guru

mengajak siswa untuk menyanyi “Di sini senang di sana senang”,

kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab tentang pelajaran yang

telah lalu dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa kemudian

melakukan tanya jawab tentang nama tempat bertuliskan huruf Jawa

yang pernah dilihatnya. Mulai masuk ke materi, guru menayangkan

slide macromediaflash tentang sandhangan huruf Jawa dan slide

power point tentang pasangan huruf Jawa. Langkah selanjutnya

Page 74: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

A(Alami). Setelah siswa melihat penayangan slide macromediaflash

dan power point, siswa menyebutkan cara menulis kalimat sederhana

dengan huruf Jawa, cara penulisan pasangan dan sandhangan

kemudian menuliskan di bukunya masing-masing. N (Namai), tepat

pada saat minat siswa memuncak, guru menjelaskan bagaimana

penggunaan sandhangan dan pasangan apabila digabungkan dengan

huruf Jawa nglegena, kemudian siswa disuruh menuliskan kalimat

sederhana dengan menggunakan sandhangan dan pasangan diiringi

dengan musik. D (Demonstrasikan), pada tahap ini setelah siswa

selesai menulis kalimat sederhana dengan huruf Jawa menggunakan

sandhangan dan pasangan,guru melempar bola kertas kepada siswa.

Secara bergilir berurutan, masing-masing siswa secara bergantian

memegang bola kertas. Pada saat bola kertas bergilir dipegang, guru

memberi aba-aba agar bola kertas berhenti. Ketika bola kertas berhenti

pada salah satu siswa, siswa tersebut yang mendapat giliran maju ke

depan untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Hasil

pekerjaan tersebut kemudian dibahas bersama-sama. Langkah

selanjutnya U (Ulangi), yaitu guru mengadakan evaluasi

keterampilan menulis huruf Jawa siswa. Yang terakhir adalah R

(Rayakan), yaitu memberikan reward kepada siswa yang nilainya

tertinggi pada siklus I.

Sebagai penutup dari pertemuan kedua, guru bersama siswa

menarik kesimpulan dari pembelajaran. Selain itu guru juga

memberikan nasihat-nasihat. Pembelajaran dibubarkan dengan

menyanyikan lagu “di sini senang di sana senang”.

2) Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan II dilaksanakan

pada hari sabtu, 12 Mei 2012. Pelaksanaan tindakan dimulai pada

pukul 07.00-08.10 WIB. Kegiatan dilaksanakan pada saat jam

pelajaran ke-1 sampai jam pelajaran ke-2. Uraian kegiatan

pembelajaran pada pertemuan II sebagai berikut:

Page 75: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Kegiatan pembelajaran dilakukan di ruangan bebas yaitu di

perpustakaan agar siswa lebih nyaman mengikuti pembelajaran.

Pembelajaran dimulai dengan kegiatan rutin, yaitu guru memberi

salam, berdoa dan presensi. Guru melakukan apersepsi dengan

menanyakan kepada siswa, siapa saja yang pernah mellihat nama jalan

dengan huruf Jawa. Selanjutnya guru mengkondisikan kelas agar

pembelajaran berjalan dengan lancar.

Pada pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah menulis

kalimat sederhana dengan menggunakan sandhangan sederhana dan

pasangan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

pembelajaran Quantum Learning. Media penunjang yang digunakan

adala LCD untuk menayangkan slide macromediaflash tentang huruf

Jawa. Pembelajarn dilaksanakan dengan menerapkan konsep

TANDUR yang meliputi: Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Sesuai dengan konsep

T(Tumbuhkan) pada Quantum Learning, untuk apersepsi guru

mengajak siswa untuk menyanyi “Ayo Maca Jawa”, kemudian

dilanjutkan dengan tanya jawab tentang pelajaran yang telah lalu dan

menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa kemudian melakukan

tanya jawab tentang nama tempat bertuliskan huruf Jawa yang pernah

dilihatnya. Mulai masuk ke materi, yaitu cara menulis huruf Jawa guru

memutar musik agar siswa lebih nyaman dalam pembelajaran.

Langkah selanjutnya A(Alami). Setelah siswa menyebutkan cara

menulis kalimat sederhana dengan huruf Jawa, cara penulisan

pasangan dan sandhangan kemudian siswa menuliskan sandhangan

dan pasangan di bukunya masing-masing dengan bimbingan guru.

Guru menekankan pada peletakan pasangan, di bawah atau di samping

huruf Jawa nglegena N (Namai), tepat pada saat minat siswa

memuncak, siswa disuruh menuliskan kalimat sederhana dengan

menggunakan sandhangan dan pasangan diiringi dengan musik. D

(Demonstrasikan), pada tahap ini setelah siswa selesai menulis

Page 76: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

kalimat sederhana dengan huruf Jawa menggunakan sandhangan dan

pasangan,guru melempar bola kertas kepada siswa. Secara bergilir

berurutan, masing-masing siswa secara bergantian memegang bola

kertas. Pada saat bola kertas bergilir dipegang, guru memberi aba-aba

agar bola kertas berhenti. Ketika bola kertas berhenti pada salah satu

siswa, siswa tersebut yang mendapat giliran maju ke depan untuk

menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Hasil pekerjaan tersebut

kemudian dibahas bersama-sama. Langkah selanjutnya U (Ulangi),

yaitu guru mengadakan evaluasi keterampilan menulis huruf Jawa

siswa. Yang terakhir adalah R (Rayakan), yaitu memberikan reward

kepada siswa yang maju ke depan dan dengan benar menuliskan hasil

pekerjaannya.

Sebagai penutup dari pertemuan kedua, guru bersama siswa

menarik kesimpulan dari pembelajaran. Selain itu guru juga

memberikan nasihat-nasihat. Pembelajaran dibubarkan dengan

menyanyikan lagu “di sini senang di sana senang”.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan atau observasi dilakukan selama pembelajaran

berlangsung, yaitu pengamatan keterampilan menulis huruf Jawa siswa.

Penilaian observasi dilakukan setiap akhir pertemuan. Berdasarkan hasil

pengamatan yang diperoleh, maka diketahui nilai keterampilan menulis

huruf Jawa siswa pada siklus II (lihat lampiran 37:170) mengalami

peningkatan. Pada siklusI I, siswa yang tuntas sebanyak 16 atau 84%

siswa. Untuk lebih jelasnya data disajikan ke dalam tabel 4.4 berikut :

Page 77: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo Siklus II

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fi.xi Prosentase

(%)

1. 65,5-70,5 3 68 204 15,8

2. 71,5-76,5 0 74 0 0

3. 77,5-82,5 4 80 240 21,1

4. 83,5-88,5 6 86 516 31,6

5. 89,5-94,5 5 92 460 26,3

6. 95,5-100,5 1 98 98 5,2

Jumlah 19 1518 100

Nilai rerata = 83,6

Ketuntasan klasikal = 16:19 x 100% = 84%

Nilai Tertinggi = 96

Nilai Terendah = 66

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa nilai evaluasi

terhadap keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri

II Bumiharjo meningkat. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas

KKM meningkat menjadi 16 atau 84% siswa. Data tersebut dapat

disajikan dalam grafik pada gambar 4.5 sebagai berikut:

Gambar 4.5 Grafik Nilai Evaluasi Keterampilan Menulis Huruf Jawa

Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo

0

1

2

3

4

5

6

Fre

ku

ensi

Nilai Interval

Hasil Nilai Tes Siklus II Kelas V

65,5-

70,5

71,5-

76,5

77,5-

82,5

83,5-

88,5 89,5-

94,5

95,5-

100,5

Page 78: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.5 dapat diketahui bahwa

kemampuan siswa dalam keterampilan menulis huruf Jawa meningkat.

Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui perolehan nilai tertinggi siswa

yaitu 96 dan nilai terendah 66. Selain itu rata-rata kelas juga mengalami

peningkatan menjadi 83,6. Ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan

menjadi 16 atau 84% siswa.

Untuk mengetahui perkembangan nilai evaluasi keterampilan

menulis huruf Jawa siswa kelas V pada siklus I dan siklus II dapat

disajikan dalam grafik pada gambar 4.6 berikut:

Gambar 4.6 Grafik Perkembangan Nilai Evaluasi Keterampilan Menulis

Huruf Jawa Siswa Kelas V SD Negeri II Bumiharjo pada

Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat bahwa hasil evaluasi siswa

pada siklus II meningkat dari siklus I. Pada siklus I nilai terendah adalah

50,5 dan pada siklus II meningkat menjadi 66. Demikian juga perolehan

nilai tertinggi meningkat dari 91 pada siklus I menjadi 96 pada siklus II.

Nilai rata-rata kelas siswa juga meningkat, yaitu 66,2 pada siklus I dan

meningkat menjadi 83,6 pada siklus II.

Selain data nilai siswa, ketuntasan siswa mengalami peningkatan

juga menjadi 16 atau 84% siswa (lihat lampiran 37: 170). Adapun data

perkembangan ketuntasan kelas pada siklus I dan siklus II sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus I Siklus II

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Rerata Kelas

50,5

91

66,2 66

96

83,6

Page 79: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 4.5 Perkembangan Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas V pada siklus I

dan II

Perkembangan ketuntasan klasikal siswa kelas V pada siklus I

dan II dapat disajikan ke dalam grafik pada gambar 4.7 sebagai berikut:

Gambar 4.7 Grafik Perkembangan Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas V SD

Negeri II Bumiharjo pada Siklus I dan II

Tabel 4.5 dan grafik pada gambar 4.7 menunjukkan bahwa siswa

yang memperoleh nilai di atas KKM mengalami peningkatan yang

signifikan. Ketuntasan pada siklus I mencapai 11 atau 58% siswa dan

meningkat menjadi 16 atau 84% siswa. Berdasarkan hasil ini dapat

diketahui bahwa indikator kinerja telah tercapai, maka penelitian dapat

dikatakan berhasil dan tindakan dihentikan.

d. Tahap Refleksi

Dalam tahap refleksi, peneliti kembali menganalisis, merefleksi,

dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan. Pembelajaran yang dilaksanakan

pada siklus II sudah berlangsung dengan baik. Nilai evaluasi siswa juga

mengalami peningkatan, yaitu 84% siswa sudah mencapai indikator

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Tuntas Tidak Tuntas

Siklus I

Siklus II

No Ketuntasan Siklus I Siklus II

Jumlah % jumlah %

1 Tuntas 11 58 16 84

2 Tidak Tuntas 8 42 3 16

Page 80: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

ketercapaian yang telah ditetapkan. Penelitian ini dikatakan berhasil, jika

telah mencapai indikator ketercapaian, yaitu 80% siswa mendapat nilai

diatas KKM (68). Berdasarkan hasil tersebut, maka penelitian tidak perlu

dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

1. Perbandingan Hasil Tes Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

Untuk mengetahui secara jelas peningkatan yang terdapat pada

tindakan setiap siklus, data-data peningkatan hasil evaluasi siswa dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Perbandingan Hasil Nilai terhadap Jumlah Siswa pada Tiap Siklus

Setiap siklus nilai evaluasi siswa mengalami peningkatan. Jumlah

siswa yang tuntas juga mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut

disajikan dalam tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Nilai terhadap Jumlah Siswa pada Tiap Siklus

Interval Pratindakan Siklus I Siklus II

Fi % Fi % Fi %

38-48 1 5 0 0 0 0

49-59 3 16 3 16 0 0

60-70 15 79 7 37 3 16

61-71 0 0 6 31 3 16

82-92 0 0 3 16 13 68

Jumlah 19 100 19 100 19 100

Perbandingan hasil nilai terhadap jumlah siswa pada pratindakan,

siklus I dan siklus II, jika disajikan dalam grafik pada gambar 4.8 berikut:

Page 81: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Jumlah Siswa Tiap Siklus

Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.8 dapat diamati bahwa terdapat

perbedaan jumlah siswa yang mendapat nilai tertentu pada setiap siklus.

Perbedaan tersebut menunjukkan perolehan nilai setiap siklus yang

meningkat. Pada pratindakan terdapat 1 siswa yang memperoleh nilai antara

interval 38-48. Pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa tidak ada

siswa yang mendapat nilai pada interval nilai 38-48. Siswa yang mendapat

nilai antara interval 49-59, ada 3 siswa saat pratindakan, 3 siswa saat siklus

I, dan pada siklus II tidak ada yang mendapat nilai pada interval 49-59.

Kemudian siswa yang mendapat nilai antara interval nilai 60-70 ada 15

siswa pada saat pratindakan, 7 siswa saat siklus I, dan 3 siswa saat siklus II.

Siswa yang mendapat nilai antara interval nilai 71-81 pada saat pratindakan

tidak ada, 6 siswa pada saat siklus I, dan 3 siswa saat siklus II. Selanjutnya

siswa yang memperoleh nilai antara interval nilai 80-94, pada saat

pratindakan tidak ada, 3 siswa pada siklus I dan 13 siswa saat siklus II.

b. Perbandingan Hasil Tes Melalui Nilai Klasikal pada Tiap Siklus

Peningkatan hasil evaluasi yang diperoleh siswa dapat diketahui

dengan cara membandingkan nilai evaluasi siswa tiap siklus secara klasikal.

Adapun datanya disajikan ke dalam tabel 4.7 sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Pratindakan

Siklus I

Siklus II

Perbandingan Jumlah Siswa Tiap Siklus

38-48 49-59 60-70 71-81 82-92

Page 82: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Tes Melalui Nilai Klasikal Tiap Siklus

Pratindakan Siklus I Siklus II

Nilai Terendah 38 50,5 66

Nilai Tertinggi 68 91 96

Nilai Rerata 61,9 66,2 83,6

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai klasikal siswa

mengalami peningkatan pada masing-masing siklus. Nilai evaluasi siswa

pada saat siklus I lebih baik daripada pratindakan dan nilai evaluasi siklus II

lebih baik daripada siklus I. Untuk lebih jelasnya peningkatan yang terjadi

setiap siklus, data disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.9 sebagai

berikut:

Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Siswa Melalui Nilai

Klasikal Tiap Siklus

Gambar 4.9 menunjukkan bahwa peningkatan terjadi setiap

dilakukannya tindakan. Nilai terendah dan tertinggi pada saat pratindakan

dapat ditingkatkan setelah dilakukannya tindakan siklus I. Nilai terendah

dan tertinggi pada siklus I dapat ditingkatkan melalui tindakan siklus II.

c. Perbandingan Hasil Tes Melalui Perolehan Ketuntasan Klasikal pada Tiap

Siklus

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rerata

Pratindakan

Siklus I

Siklus II

Page 83: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Berdasarkan data nilai evaluasi yang diperoleh menunjukkan

bahwa ketuntasan klasikal pada setiap tindakan mengalami peningkatan.

Untuk mengetahui perbandingan perolehan nilai ketuntasan klasikal setiap

tindakan, dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Perbandingan Nilai Evaluasi Siswa Melalui Ketuntasan Klasikal

Tiap Siklus

Ketuntasan Klasikal

Jumlah Siswa (Fi) Presentase

Pratindakan 6 31,6

Siklus I 11 58

Siklus II 16 84

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai di atas KKM (68) selalu mengalami peningkatan. Untuk

lebih jelasnya, berikut ini grafik perolehan ketuntasan siswa secara klasikal

pada tiap siklus (gambar 4.10a dan gambar 4.10b):

Gambar 4.10a Grafik Perolehan Ketuntasan Siswa Secara Klasikal Pada

Tiap Siklus

Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar

4.10b di bawah ini, sehingga dapat dilihat peningkatan perolehan ketuntasan

klasikal siswa tiap siklus. Adapun grafiknya disajikan pada gambar 4.10b

sebagai berikut:

0

20

40

60

80

100

Ketuntasan Klasikal

Pratindakan

Siklus I

Siklus II

Page 84: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar 4.10b Perbandingan Hasil Nilai Evaluasi Siswa Berdasarkan

Ketuntasan Klasikal Setiap Siklus

Berdasarkan tabel 4.10, gambar 4.10a, dan gambar 4.10b dapat

diketahui bahwa hasil nilai evaluasi siswa kelas V SD Negeri Nganti

1tentang pemahaman konsep bangun ruang dalam pembelajaran

Matematika. Data tersebut menunjukkan bahwa peningkatan terjadi

setelah dilaksanakannya tindakan. Pada pratindakan siswa yang tuntas 6

siswa atau 31,6%, kemudian jumlah siswa yang tuntas ditingkatkan

dengan dilakukannya tindakan siklus I. Pada tindakan siklus I jumlah

siswa yang tuntas meningkat dari 6 siswa pada saat pratindakan menjadi

11 siswa pada saat siklus I. Perolehan ketuntasan nilai evaluasi siswa

pada siklus I ditingkatkan dengan pemberian tindakan pada siklus II.

Pada siklus II nilai evaluasi siswa mengalami peningkatan dibanding

siklus I, yaitu dari 11 atau 58% siswa yang tuntas pada siklus I menjadi

16 atau 84% siswa yang tuntas pada siklus II.

Berdasarkan pemaparan mengenai perbandingan hasil tes siswa

pada tiap siklus, dapat dilihat dengan jelas, bahwa hasil tes siswa

meningkat setelah adanya perlakuan atau tindakan (siklus I dan siklus II)

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Pratindakan Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 85: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

D. Pembahasan

1. Pratindakan

Kegiatan pratindakan dimulai pada bulan Januari dengan

melakukan wawancara, observasi dan diakhiri dengan tes pratindakan.

Berdasarkan wawancara wali kelas V SD Negeri Nganti 1 pada tanggal 14

Januari 2012 diketahui bahwa terdapat permasalahan dalam mata pelajaran

bahasa Jawa yaitu keterampilan menulis huruf Jawa.

Dalam pembelajaran keterampilan menulis huruf Jawa guru harus

menggunakan model pembelajaran yang dapat mengembangkan

keterampilan dan kompetensi siswa. Dalam pembelajaran keterampilan

menulis huruf Jawa dibutuhkan usaha guru untuk melibatkan siswa secara

aktif, sehingga siswa akan benar-benar memahami tentang keterampilan

menulis huruf Jawa secara utuh. Penggunaan model pembelajaran yang

sesuai dan media yang mendukung akan sangat membantu pembelajaran

keterampilan menulis huruf Jawa. Padahal pembelajaran yang dilakukan

guru selama ini masih bersifat konvensional.

Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas V (lihat lampiran

7: 94) diketahui bahwa terdapat kelemahan dalam pembelajaran yang

dilaksanakan guru selama ini. Kelemahan pembelajaran tersebut antara lain:

pertama, dalam kegiatan pembelajaran guru masih banyak menerapkan

metode ceramah, sehingga pembelajaran kurang bermakna. Kurang

bermaknanya pembelajaran bagi siswa akan menyebabkan siswa mudah

melupakan pembelajaran yang telah dilakukan dan siswa akan mengalami

kesulitan ketika menyelesaikan soal-soal. Kedua, kurangnya penggunaan

metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga siswa mudah bosan dan

kurang tertarik terhadap pembelajaran. Kurang tertariknya siswa dalam

pembelajaran akan menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi dalam

pembelajaran Ketiga, model pembelajaran cenderung bersifat teacher

centered, sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran. kurang aktifnya

siswa dalam pembelajaran akan mengakibatkan kurangnya pengalaman

belajar yang didapatkan siswa dan pengetahuan siswa tidak akan

Page 86: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

berkembang karena hanya mendengar penjelasan dari guru. Keempat,

dalam penyampaian materi pelajaran guru belum banyak memanfaatkan

media pembelajaran yang sesuai, sehingga siswa kesulitan untuk memahami

materi. Penggunaan media yang tepat akan membantu siswa untuk lebih

mudah memahami materi ajar, sebaliknya tidak adanya media dalam

pembelajaran akan mengakibatkan siswa kesulitan memahami materi ajar.

Beberapa kekurangan Guru dalam melaksanakan pembelajaran keterampilan

menulis huruf Jawa menyebabkan siswa kurang terampil dalam menulis

huruf Jawa. Hal tersebut berdampak pada jumlah siswa yang memperoleh

nilai di atas KKM masih sedikit. Hasil evaluasi pratindakan (lihat lampiran

10:100) yang dilaksanakan pada hari kamis, 21 Januari 2012 menunjukkan

bahwa masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (68).

Dari 19 siswa, hanya 6 atau 31,6% siswa yang memperoleh nilai di atas

KKM. Artinya 13 atau 68,4% siswa nilainya masih sama atau di bawah

KKM. Oleh karenanya perlu dilakukan tindakan untuk memperbaiki proses

pembelajaran. Dalam mempelajari keterampilan menulis huruf Jawa,

rancangan pembelajaran harus inovatif dan menyenangkan bagi siswa

sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bukan sekedar hafalan.

Pembelajaran yang dilakukan guru haruslah menarik perhatian siswa dan

mendorong siswa untuk meningkatkan keterampilannya.

Metode yang sesuai dengan keterampilan menulis huruf Jawa salah

satunya adalah model pembelajaran Quantum Learning. Model ini

menekankan pada aspek pengalaman belajar yang dapat menjadi penanaman

ingatan yang kuat sehingga siswa lebih memahami apa yang telah

diketahuinya. Model ini juga mempunyai karakteristik yang sama dengan

karakteristik keterampilan yaitu mengintegrasikan totalitas tubuh dan

pikiran dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat mengoptimalkan

keterampilan menulis huruf Jawa. Pembelajarn dengan model Quantum

Learning ini dirancang dengan konsep TANDUR, yaitu Tumbuhkan,

Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Dengan penerapan

Page 87: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

model pembelajaran Quantum Learning diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan menulis huruf Jawa siswa.

2. Siklus I

Berdasarkan pada temuan-temuan yang diperoleh dari kegiatan

pratindakan, perlu adanya tindak lanjut untuk meningkatkan keterampilan

menulis huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo. Upaya

tersebut dilaksanakan dengan melakukan pembelajaran pada siswa kelas V

SD Negeri II Bumiharjo tentang keterampilan menulis huruf Jawa siswa

dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Tindakan

tersebut dilaksanakan secara bersiklus, yaitu dengan 2 siklus.

Pada pelaksanaan siklus I, terbukti adanya keterampilan menulis

huruf Jawa yang meningkat pada siswa kelas V SD Negeri Bumiharjo.

Perolehan ketuntasan klasikal berdasarkan hasil tes pertemuan I dan

pertemuan II (lihat lampiran 23:134) menunjukkan bahwa jumlah siswa

yang tuntas meningkat. Pada pratindakan hanya ada 31,6% atau 6 dari 19

siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dan pada siklus I meningkat

menjadi 58% atau 11 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM. Dengan

demikian tindakan pada siklus I berhasil meningkatkan keterampilan

menulis huruf Jawa siswa namun belum mencapai target penelitian yaitu

nilai ketuntasan sebesar 80% sehingga perlu dilanjutka ke siklus berikutnya

yaitu siklus II.

3. Siklus II

Pada pelaksanaan siklus II, terbukti adanya keterampilan menulis

huruf Jawa yang meningkat pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo.

Berdasarkan hasil evaluasi siswa pada siklus II (lihat lampiran 37:170),

perolehan ketuntasan siswa meningkat dari 58% atau hanya 11 dari 19 siswa

yang memperoleh nilai di atas KKM pada saat siklus I menjadi 84% atau 16

siswa memperoleh nilai di atas KKM pada saat siklus II. Siswa yang tidak

mencapai KKM sebesar 16% atau sebanyak 3 siswa. Siswa yang belum

mencapai KKM tersebut disebabkan oleh kemampuan siswa yang kurang

dan siswa kurang memperhatikan pelajaran.Peningkatan tersebut cukup

Page 88: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

signifikan bila dibanding peningkatan dari pratindakan ke siklus I. Hal

tersebut terjadi karena pelaksanaan siklus II lebih matang dan kelemahan-

kelemahan yang masih terdapat pada siklus I sudah diatasi dengan baik pada

siklus II.

Peningkatan nilai evaluasi siswa pada siklus II tidak begitu Saja

terjadi. Peningkatan tersebut karena guru dalam melakukan pembelajaran

sudah lebih baik, sehingga aktivitas siswa mengalami kemajuan.

Peningkatan tersebut juga disebabkan karena kelemahan-kelemahan pada

siklus I telah diatasi dengan baik. Pada pelaksanaan tindakan siklus II, guru

banyak memberikan motivasi-motivasi agar siswa tidak perlu takut untuk

bertanya, menjawab pertanyaan dan maju ke depan kelas. Motivasi-motivasi

yang diberikan guru dapat menumbuhkan keberanian siswa. Pada siklus II,

siswa sudah dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap pembelajaran

dengan model pembelajarn Quantum Learning yang diterapkan guru,

sehingga siswa sudah tidak mengalami kebingungan seperti pada

pelaksanaan siklus I.

Berdasarkan hasil tes yang diperoleh pada siklus II, indikator

kinerja telah tercapai, sehingga tindakan dapat dihentikan dan dinyatakan

berhasil. Data-data yang telah dipaparkan, menunjukkan bahwa model

pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis

huruf Jawa pada siswa kelas V SD Negeri II Bumiharjo.

Page 89: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN, SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Quantum

Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa siswa kelas V SD

Negeri II Bumiharjo.

Dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning terbukti

dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf Jawa siswa kelas V SD Negeri II

Bumiharjo. Peningkatan tersebut terjadi pada setiap siklus. Pada saat pratindakan

kemampuan siswa kelas V SD Negeri Nganti 1 masih sangat rendah. Perolehan

nilai rata-rata kelas pada saat pratindakan mencapai 61,9. Perolehan nilai rata-rata

kelas meningkat menjadi 66,2 pada siklus I, kemudian ditingkatkan lagi pada

tindakan siklus II dengan capaian nilai rata-rata kelas sebesar 83,6.

Peningkatan juga terjadi pada pencapaian ketuntasan klasikal siswa. Pada

saat pratindakan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM mencapai 31,6%.

Artinya dari 19 siswa hanya 6 siswa mencapai ketuntasan. Kondisi tersebut

ditingkatkan pada pelaksanaan siklus I dengan pencapaian ketuntasan klasikal

sebesar 58% atau 11 siswa nilainya sudah mencapai ketuntasan. Kondisi pada

siklus I ditingkatkan lagi sehingga pada siklus II pencapaian nilai ketuntasan

klasikal siswa meningkat menjadi 84%. Artinya dari 19 siswa, ada 16 siswa yang

telah mencapai ketuntasan.

Dengan demikian secara klasikal keterampilan menulis huruf Jawa

dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning telah mencapai

ketuntasan belajar dan meningkat.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan,

terdapat implikasi teoritis dan implikasi praktis yang dapat dikemukakan, sebagai

berikut:

1. Implikasi Teoritis

Page 90: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Meningkatnya keterampilan menulis huruf Jawa pada siswa kelas V

SD Negeri Bumiharjo melalui model pembelajaran Quantum Learning

mengimplikasikan bahwa hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai

pedoman pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

Quantum Learning. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi bagi

peneliti lain untuk memberikan wawasan mengenai teori dan penerapan model

pembelajaran Quantum Learning dalam keterampilan menulis huruf Jawa.

Selain dapat diterapkan dalam keterampilan menulis huruf Jawa, model

pembelajaran Quantum Learning juga dapat diterapkan dalam mata pelajaran

yang lain.

2. Implikasi Praktis

Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan membuktikan

keterampilan menulis huruf Jawa siswa meningkat setelah diterapkannya

model pembelajaran Quantum Learning. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,

maka model pembelajaran Quantum Learning dapat digunakan sebagai

alternatif model pembelajaran untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas.

model pembelajaran Quantum Learning juga dapat dimanfaatkan untuk

menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman dan melibatkan keaktifan

siswa serta mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran, sehingga

pembelajaran lebih bermakna dan berkesan bagi siswa dan keterampilan

menulis huruf Jawa siswa meningkat.

C. Saran

Berdasarkan saran dan implikasi yang telah dipaparkan, maka saran-

saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu

pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi siswa SD Negeri II

Bumiharjo pada khususnya sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Hendaknya dalam belajar, siswa mempelajari dengan sungguh-

sungguh materi yang diajarkan guru, sehingga belajar bukan sekedar

menghafal. Dengan mempelajari huruf Jawa, baik berupa aksara nglegena,

Page 91: MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA …... · Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif, yang ... Hal ini terbukti pada ... 4 Keterampilan Menulis Huruf Jawa melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

sandhangan maupun pasangan siswa akan dengan mudah mengerjakan soal-

soal keterampilan menulis huruf Jawa.

2. Bagi Guru

Dalam melakukan kegiatan pembelajaran guru hendaknya

menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

keterampilan. Selain itu dalam pemilihan model pembelajaran guru harus

mengutamakan kebermaknaan pembelajaran bagi siswa sehingga siswa tidak

hanya sekedar menghafal namun siswa dapat menemukan sendiri konsep-

konsep pengetahuan tentang materi pelajaran.

Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru dalam kegiatan

pembelajaran yaitu menerapkan model pembelajaran Quantum Learning dalam

mata pelajaran dan materi yang sesuai.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu

pembelajaran, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Quantum

Learning dalam kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan kesesuaian

materi pelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal dan

dapat meningkatkan kompetensi siswa.

4. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama,

hendaknya menghindari kemungkinan-kemungkinan hambatan dalam

pelaksanaan model pembelajaran Quantum Learning dan mempersiapkan

alternatif untuk mengatasinya agar hasil yang diperoleh lebih baik dan

maksimal.