meningkatkan kemampuan pemahaman matematik siswa...

4

Click here to load reader

Upload: haque

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA …publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2013/01/Jurnal-Ranti... · MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA MI DENGAN MODEL

1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWAMI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK

Ranti RahmawatiProgram Studi Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi

Bandung, Jalan Terusan Jenderal Sudirman CimahiEmail: [email protected]

ABSTRAK

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru kelas, diketahui siswapada umumnya masih sangat rendah tingkat kemampuan pemahaman matematiknya. Selain itu, nilai rata-rata siswamasih dibawah rata-rata dan masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Setelahdiidentifikasi lebih lanjut, ternyata rendahnya kemampuan pemahaman matematik siswa ini disebabkan oleh beberapafaktor, salah satunya kemampuan guru dalam menerapkan metode atau model pembelajaran yang kurang inovatif,misalnya pembelajaran yang berpusat pada guru, sehingga siswa kurang aktif dalam belajar. Untuk itu, salah satualternatif yang bisa diterapkan adalah dengan model pembelajaran investigasi kelompok, karena model investigasikelompok dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapatterlihat mulai dari tahap awal sampai tahap akhir pembelajaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswaMI Bojonghaur Kecamatan Lengkong Kabupaten Sukabumi, sedangkan sampelnya adalah siswa Kelas V MIBojonghaur Kecamatan Lengkong Kabupaten Sukabumi. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalahtes kemampuan pemahaman matematik jenis uraian yang sebelumnya telah dilakukan uji coba. Selanjutnya diperolehhasil dari penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran investigasikelompok ternyata dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematik siswa Madrasah Ibtidaiyah.

Kata Kunci: Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa, Model Pembelajaran Investigasi Kelompok

1. PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yangmemiliki karakteristik yang bersifat abstrak. Sifatmatematika yang abstrak ini menyebabkan banyaksiswa yang mengalami berbagai kesulitan dalammempelajari matematika, terutama dalam memahamidan menyelesaikan masalah matematika. Akibatnyasiswa kurang menghayati atau memahami konsep-konsep matematika dan mengalami kesulitan untukmengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berakibat pada pemahaman matematikayang semakin berkurang. Oleh karena itu, diperlukanperbaikan pembelajaran matematika untukmeningkatkan pemahaman matematika siswa, tidakterkecuali di sekolah dasar.

Salah satu aspek yang perlu dikembangkan dalammempelajari matematika adalah kemampuanpemahaman matematik. Dengan memiliki pemahamanini, siswa diharapkan tidak akan menemui kesulitanyang berarti dalam mempelajari matematika. Disampingitu siswa diharapkan memiliki keterampilan dalampenerapan matematika, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam membantu mempelajari ilmu

pengetahuan lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari kitadituntut untuk menggunakan akal pikiran untukmelakukan setiap kegiatan dengan penuh pemikiran danpertimbangan.

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa kemampuanpemahaman matematik adalah salah satu tujuan pentingdalam pembelajaran, yang memberikan pengertianbahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswabukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itudengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akankonsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahamanmatematik juga merupakan salah satu tujuan dari setiapmateri yang disampaikan oleh guru, sebab gurumerupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsepyang diharapkan.

Sebagaimana dikemukakan Herbert dan Carpenter(Hasanah, 2004:24) menjelaskan sejumlah manfaatterhadap pengetahuan yang diperoleh dalam belajarmatematika dengan pemahaman yakni sebagai berikut:

Page 2: MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA …publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2013/01/Jurnal-Ranti... · MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA MI DENGAN MODEL

2

1. Bersifat generatif, artinya pengetahuan yangterbentuk dari hasil belajar dengan pengertiansewaktu-waktu dapat dimunculkan kembali(distimulasi).

2. Bermakna, menyesuaikan antara materi pelajarandengan kemampuan berfikir siswa memungkinkankegiatan belajar lebih bermakna.

3. Memperkuat ingatan dan mengurangi jumlahinformasi yang harus dihapal.

4. Memudahkan transfer belajar, terjadinya transferdalam belajar dengan pengertian atau pemahamankarena adanya persamaan-persamaan konteksantara pengetahuan baru yang akan dipelajaridengan pengetahuan lama yang dengan cepat dapatdimunculkan kembali.

5. Mempengaruhi kepercayaan, siswa yang belajardengan pemahaman selalu akan memunculkanpengetahuan-pengetahuan yang salingberhubungan secara sistematis dalam strukturkognitif.

Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuanpemahaman matematik siswa adalah denganmenggunakan model pembelajaran investigasikelompok. Model pembelajaran investigasi kelompokmerupakan model pembelajaran yang didalamnyamemberikan kesempatan kepada siswa untukberpartisipasi dalam memecahkan masalah matematikadengan mengkombinasikan pengalaman dankemampuan antar personal (kelompok), sehinggadiperoleh suatu kesepakatan yang merupakanpenyelesaian dari permasalahan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan dan batasanmasalahnya adalah: Apakah peningkatan kemampuanpemahaman matematik siswa MI yang menggunakanmodel pembelajaran investigasi kelompok lebih baikdari pada yang menggunakan pembelajaran biasa?Sedangkan tujuan dari penelitian ini ingin mengetahuiapakah peningkatan kemampuan pemahaman matematiksiswa MI yang menggunakan model pembelajaraninvestigasi kelompok lebih baik dari pada yangmenggunakan pembelajaran biasa.

Pemahaman merupakan salah satu daerah kognitif daritaksonomi Bloom (Ruseffendi, 2006:220) yangmenyatakan bahwa tujuan pada daerah kognitif itudibagi kedalam 6 aspek, salah satunya adalah aspekpemahaman (comprehension) dimana siswa mengetahuitentang sesuatu, maka itu adalah memahami sesuatu.

Pemahaman matematik dapat dibedakan ke dalambeberapa jenis antara lain: Ruseffendi (2006:221)mengatakan “ada 3 macam pemahaman: pengubahan(translation), pemberian arti (interpretation) danpembuat ekstrapolasi (extrapolation)”, sebagai contohdalam matematika seperti yang disebutkan (Ruseffendi,2006:221) mampu mengubah (translation) soal kata-

kata kedalam simbul dan sebaliknya, mampumengartikan (interpretation) suatu kesamaan, mampumemperkirakan (ekstrapolasi) suatu kecenderungan daridiagram.Selanjutnya Munir (2008) mengemukakan: bahwapemahaman matematika akan mampu menjelaskan ataumembedakan sesuatu, kemampuan itu menyangkut: (1)penerjemahan (interpreting), (2) memberikan contoh(exemplifying), (3) mengklasifikasikan (classifying), (4)meringkas (summarizing), (5) berpendapat (inferring),(6) membandingkan (comparing) dan (7) menjelaskan(explaining).Ada beberapa jenis pemahaman menurut para ahli yaitu:1. Polya, membedakan empat jenis pemahaman:

1. Pemahaman mekanikal, yaitu dapatmengingat dan menerapkan sesuatu secararutin atau perhitungan sederhana.

2. Pemahaman induktif, yaitu dapatmencobakan sesuatu dalam kasus sederhanadan tahu bahwa sesuatu itu berlaku dalamkasus serupa.

3. Pemahaman rasional, yaitu dapatmembuktikan kebenaran sesuatu.

4. Pemahaman intuitif, yaitu dapatmemperkirakan kebenaran sesuatu tanparagu-ragu, sebelum menganalisis secaraanalitik.

2. Polattsek, membedakan dua jenis pemahaman:1. Pemahaman komputasional, yaitu dapat

menerapkan sesuatu pada perhitunganrutin/sederhana atau mengerjakan sesuatusecara algoritmik saja.

2. Pemahaman fungsional, yaitu dapatmengkaitkan sesuatu dengan hal lainnyasecara benar dan menyadari proses yangdilakukan.

3. Copeland, membedakan dua jenis pemahaman:1. Knowing how to, yaitu dapat mengerjakan

sesuatu secara rutin/algoritmik.2. Knowing, yaitu dapat mengerjakan sesuatu

dengan sadar akan proses yangdikerjakannya.

4. Skemp, membedakan dua jenis pemahaman:1. Pemahaman instrumental, yaitu hafal sesuatu

secara terpisah atau dapat menerapkansesuatu pada perhitungan rutin/sederhana,mengerjakan sesuatu secara algoritmik saja.

2. Pemahaman relasional, yaitu dapatmengkaitkan sesuatu dengan hal lainnyasecara benar dan menyadari proses yangdilakukan.

Pemahaman instrumental diartikan sebagai pemahamankonsep yang saling terpisah dan hanya hafal rumusdalam perhitungan sederhana. Dalam hal ini seseoranghanya memahami urutan pengerjaan atau algoritma.Kemampuan pemahaman relasional termuat skema atau

Page 3: MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA …publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2013/01/Jurnal-Ranti... · MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA MI DENGAN MODEL

3

struktur yang dapat digunakan pada penjelasan masalahyang lebih luas dan sifat pemakaiannya lebih bermakna.

Investigasi kelompok (group investigation) merupakansalah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yangmenekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untukmencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akandipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnyadari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melaluiinternet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baikdalam menentukan topik maupun cara untukmempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntutpara siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalamberkomunikasi maupun dalam keterampilan proseskelompok. Model investigasi kelompok dapat melatihsiswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikirmandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihatmulai dari tahap pertama sampai tahap akhirpembelajaran.

Dalam model pembelajaran investigasi kelompokterdapat tiga konsep utama, yaitu penyelidikan(inquiry), pengetahuan (knowladge) dan dinamikakelompok belajar (dinamic of learning group).Penelitian di sini adalah proses dinamika siswamemberikan respon terhadap masalah dan memecahkanmasalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalamanbelajar yang diperoleh siswa baik secara langsungmaupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompokmenunjukkan suasana yang menggambarkansekelompok saling berinteraksi yang melibatkanberbagai ide dan pendapat serta saling bertukarpengalaman melaui proses saling beragumentasi.

Dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakanmodel pembelajaran investigasi kelompok ini, gurumula-mula memberikan informasi tentang tugas belajaryang harus dikerjakan. Guru yang menggunakan modelpembelajaran investigasi kelompok biasanya membagikelasnya kedalam kelompok-kelompok yang heterogenyang terdiri dari 2 sampai 6 orang anggota. Komposisikelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnikmaupun kemampuan akademik.

Sharan (Afifah, 2011:13), mengemukakan tahapan-tahapan dalam menerapkan pembelajaran investigasikelompok adalah sebagai berikut:1. Tahap Identifikasi Topik

Guru menyediakan topik dalam modulpembelajaran. Siswa mengidentifikasi topiktersebut, kemudian mengatur diri mereka kedalamkelompok tugas kecil yang terdiri dari dua sampaienam anggota.

2. Tahap Perencanaan KooperatifSiswa didalam kelompok bersama gurumerencanakan prosedur belajar tertentu, tugas-tugas dan pembelajaran sesuai dengan topik yangada didalam modul pembelajaran.

3. Tahap PenerapanSiswa melaksanakan rencana yang telahdiformulasikan pada tahap kedua. Belajar harusmelibatkan berbagai aktifitas dan keterampilan danharus mengarahkan siswa kepada berbagai jenissumber informasi yang berbeda-beda, baikdidalam maupun diluar sekolah. Guru secara ketatmengikuti kemajuan atau perkembangan masing-masing kelompok dan menawarkan bantuan biladiperlukan.

4. Tahap Analisis dan SintesisSiswa menganalisis dan mengevaluasi informasiyang diperoleh pada tahap ketiga danmerencanakan bagaimana dapat merangkum dalamberbagai penampilan atau sajian yang menarikbagi anggota kelas.

5. Tahap Presentasi Produk AkhirSebagian atau seluruh kelompok didalam kelasmemberikan presentasi yang menarik atas topikyang baru dipelajari. Presentasi kelompokdikoordinasikan oleh guru.

6. Tahap EvaluasiGuru dan siswa mengevaluasi kontribusi masing-masing kelompok. Kontribusi dari setiapkelompok merupakan hasil kerja kelas secarakeseluruhan.

Didalam pemanfaatannya, model pembelajaraninvestigasi kelompok memiliki kelebihan dankekurangan. Kelebihan model pembelajaran investigasikelompok adalah sebagai berikut:1. Menumbuhkan motivasi belajar mandiri dalam diri

siswa.2. Meningkatkan rasa percaya diri siswa.3. Melatih siswa untuk belajar memecahkan,

menangani suatu masalah.4. Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif dan

aktif.5. Meningkatkan bekerjasama dan berinteraksi antar

siswa dalam kelompok tanpa memandang latarbelakang.

6. Memiliki kemampuan yang baik dalamberkomunikasi dan mengemukakan pendapat.

7. Belajar menghargai pendapat orang lain.Sedangkan kelemahan model pembelajaran investigasikelompok adalah sebagai berikut:1. Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu

kali pertemuan.2. Sulitnya memberikan penilaian secara personal.3. Tidak semua topik cocok dengan model

pembelajaran ini.4. Siswa yang malas memiliki kesempatan untuk

tetap pasif dalam kelompoknya danmemungkinkan akan mempengaruhikelompoknya, sehingga usaha kelompoknya gagal.

Page 4: MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA …publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2013/01/Jurnal-Ranti... · MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA MI DENGAN MODEL

4

Hal penting untuk melakukan model pembelajaraninvestigasi kelompok menurut Nuraeni (2009:25) yaitu:membutuhkan kemampuan kelompok didalammengerjakan tugas. Setiap kelompok harus mendapatkesempatan memberikan berbagai kontribusi. Dalampenyelidikan siswa dapat mencari informasi dariberbagai sumber dari dalam atau dari luar kelas. Siswakemudian mengumpulkan informasi yang diberikan darisetiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja.Rencana kooperatif, siswa bersama-sama menyelidikimasalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan,siswa melakukan apa dan bagaimana mereka akanmempresentasikan proyek mereka di depan kelas. Peranguru, guru menyediakan sumber orang dan fasilitator.Guru memutar diantara kelompok-kelompok,memperhatikan siswa mengatur pekerjaannya danmembantu jika siswa menemukan kesulitan dalaminteraksi kelompok.

Berdasarkan studi literatur dan permasalahan yang telahdirumuskan pada bagian sebelumnya, makahipotesisnya adalah: Peningkatan kemampuanpemahaman matematik siswa MI yang menggunakanmodel pembelajaran investigasi kelompok lebih baikdari cara biasa.

2. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode kuasi eksperimen. Subjek penelitiandibagi atas dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelaskontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan khusus yaitupembelajaran matematika dengan menggunakan modelpembelajaran investigasi kelompok, sedangkan kelaskontrol tidak mendapat perlakuan atau pembelajarancara biasa. Adapun desain penelitiannya adalah sebagaiberikut:A O X OA O ODimana:A: Pengambilan sampel secara acak kelasO: Pretes = Postes dengan kemampuan pemahaman

matematikX: Model pembelajaran investigasi kelompok

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MIBojonghaur Kecamatan Lengkong KabupatenSukabumi, sedangkan sampelnya adalah siswa Kelas VMI Bojonghaur Kecamatan Lengkong KabupatenSukabumi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran matematika dengan menggunakan modelpembelajaran investigasi kelompok ternyata dapatmeningkatkan kemampuan pemahaman matematiksiswa Madrasah Ibtidaiyah, karena model pembelajaraninvestigasi kelompok ini perencanaannya disesuaikan

agar siswa bekerja dalam kelompok melakukan prosespenemuan, diskusi kelompok, merencanakan danmempersiapkan tugas akhir, kemudianmempresentasikan penemuan mereka kepada seluruhsiswa di kelas.

4. KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah peningkatankemampuan matematik siswa MI yang menggunakanmodel pembelajaran investigasi kelompok lebih baikdari pada yang menggunakan pembelajaran biasa.

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, D.N (2011). Perbandingan KemampuanPemecahan Masalah Matematik antara SiswaSMK yang Menggunakan Metode InvestigasiKelompok dengan Metode Biasa. Skripsi STKIPSiliwangi-Bandung: Tidak Diterbitkan.

Hasanah, A (2004).Tersedia:https/www.Google.co.id=PemecahanMatematika menurut Munir[Diakses 28 Nopember 2012].

Munir (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasidan Komunikasi [online]Tersedia:https/www.Google.co.id=PemecahanMatematika menurut Munir[Diakses 28 Nopember 2012].

Nuraeni, E (2009). Perbandingan Hasil BelajarMatematik Siswa yang PembelajarannyaMenggunakan Model Kooperatif Tipe TeamAssisted Individualization (TAI) denganInvestigasi Kelompok pada Pokok BahasanRuang Dimensi Tiga. Skripsi STKIP Siliwangi-Bandung: Tidak Diterbitkan.

Ruseffendi, E.T (2006). Pengantar Kepada GuruMengembangkan Kompetensinya dalamPengajaran Matematika untuk MeningkatkanCBSA. Bandung: Tarsito.