meningkatkan hasil belajar fiqih materi wudhu...

202
i MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII A MTs MA’ARIF 2 GRABAG, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: ISTIROKHAH NIM 111 14 019 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 11-Jan-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

i

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH

MATERI WUDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

DAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII A

MTs MA’ARIF 2 GRABAG, MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ISTIROKHAH

NIM 111 14 019

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

ii

Page 3: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

iii

Page 4: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

iv

Page 5: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

v

Page 6: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

vi

MOTTO

Agama Islam adalah (agama) yang bersifat bersih/suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya

tidak akan masuk surga, kecuali orang-orang yang suci (HR. Baihaqi).

Sesungguhnya Allah swt itu menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha

mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-

tempatmu dan jangan meniru orang-orang yahudi (HR. Tirmidzi).

Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan untuk menguji akar.

(Ali bin Abi Thalib ra)

Page 7: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin Maha suci Allah yang telah memberi kebahagiaan,

rasa syukur yang terdalam terpancar dalam butiran-butiran bening di kala hati

mulai tersenyum. Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis

persembahkan kepada:

1. Teruntuk yang selalu aku sebut dalam doa-doaku, Kedua orang tuaku tercinta

Bapak Sugianto dan Ibu Botok yang senantiasa membimbing, merawat,

mendidik, mencintai dan memberikan kasih sayangnya kepada penulis sedari

kecil sampai sekarang, semoga Allah selalu melimpahkan kasih sayangNya

kepada beliau berdua, senantiasa diberikan kesehatan, umur yang panjang dan

manfaat, serta dimudahkan dalam setiap urusannya.

2. Adikku Rizal Nahrowi yang selalu menyayangi kakaknya, semoga apa yang

menjadi cita-citamu dapat tercapai dan didengar serta ayo bareng-bareng kita

bahagiakan kedua pahlawan kita “Pae dan Mae tercinta”.

3. Keluarga besar ku mbah Jarkoni, Mbah Supiyah, Mbah Ngatirah, dan semua

adik-adik dari mae pae (pak lik dan bu lik) yang selalu memberi restu dan

doa-doanya kepada penulis untuk keberhasilan dan kesuksesan penulis.

4. Adik-adik kecil sepupuku Lala, Rahma, Asma, Shifa, Seli, Faris, Farhan,

Rehan, Fiki, Reza, Ndiroh, Safa, Akmal, Risa, Ferdi yang menjadi harapan

penulis semoga kelak menjadi anak-anak yang cinta terhadap ilmu dan

berpendidikan tinggi sehinga cita-citanya tercapai.

Page 8: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

viii

5. Almagfurllah Bapak K. H. Muhammad Zumri RWS (Alm) beserta Ibu Nyai

Hj. Latifah pengasuh PPTI Al-Falah Salatiga yang senantiasa memberikan

membimbing dan memberikan nasihat-nasihatnya kepada penulis.

6. Bapak Saeful Bahri dan Ibu Meva Evita Dewi pengasuh asrama IBS

Daarunnajah MAN 1 Magelang yang hingga saat ini selalu memberi motivasi

untuk penulis.

7. Ibu Dra. Hj. Maryatin, M.Pd yang telah sabar membimbing dan mendo‟akan

dalam penyusunan skripsi ini, hanya Allah yang mampu membalas kebaikan

ibu, semoga selalu diberi kesehatan dan dimudahkan dalam segala urusannya.

8. Teman-teman BigFam‟14 PPTI Al-Falah yang selalu berjalan beriringan

untuk mencapai keberhasilan bersama, terkhusus mbak Siti Uswatun

Khasanah yang setia menemani dalam proses penelitian.

9. Adek-adekku PPTI Al-Falah dek Renita, dek Imro‟, dek Fadhil, dek Najibah,

dek Mela yang selalu mendukung dan setia menemani penulis dalam

penyelesaian skripsi ini serta kepada Adek-adekku Likai, Dihlis, Okta yang

selalu memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10. Bu Lurah PPTI Al-Falah (Ulfah Mahmudah) yang selalu menemani,

mendukung dan memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi.

11. Teman-teman pengurus jurnalistik Insantri, pengurus poskestren dan

pengurus perpustakaan PPTI Al-Falah yang tidak bisa penulis sebutkan satu

per satu.

Page 9: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

ix

12. Sahabat MTs ku tercinta Katri Handayani yang selalu nagih kapan aku

wisuda.

13. Teman-teman PPL MTs NU Salatiga dan teman-teman KKN posko 90

Boyolali.

14. Rekan mahasiswa PAI angkatan 2014 IAIN Salatiga.

15. Seseorang yang akan menjadi imam dalam hidupku.

16. Semua pihak yang selalu memberi semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Page 10: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahi rabbi al-„alamin, segala Puji bagi Allah Tuhan semesta

alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan

kepada penulis, sehingga penulis dapat melalui segala macam proses penulisan

skripsi ini hingga selesai dengan judul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

FIQIH MATERI WUDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN

MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII A MTs MA‟ARIF 2

GRABAG TAHUN PELAJARAN 2018/2019”. Shalawat salam semoga

senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw, utusan Allah yang

ilmunya masih bisa penulis rasakan melalui rantai ilmu para Ulama dan Kyai yang

mempunyai sanad kepada beliau.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh

gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan PAI IAIN Salatiga.

4. Ibu Dra. Hj. Maryatin, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa

secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan

tenaganya memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna sejak awal

Page 11: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

xi

proses penyusunan dan penulisan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

5. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag. selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi dari

sebelumnya.

6. Seluruh anggota tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk

menilai dan menguji skripsi ini dalam rangka menyelesaikan studi Pendidikan

Agama Islam di Institut Agama Islam Negri Salatiga.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah berkenan

memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan kepada penulis dan pelayanan

hingga studi ini dapat selesai dan semoga memberikan manfaat kepada penulis

khususnya dan masyarakat, lingkungan sekitar umumnya.

8. Bapak K. H. Muhammad Zumri RWS (Alm) beserta Ibu Nyai Hj. Latifah

selaku pengasuh pondok pesantren Tarbiyyatul Islam Al-Falah yang telah

membina, mendidik dan mencurahkan ilmunya kepada penulis selama belajar

di pondok pesantren. Semoga keberkahan selalu menyertai mereka.

9. Para ustadz dan ustadzah PPTI Al-Falah yang dengan ikhlas memberikan

ilmunya kepada penulis.

10. Bapak kepala sekolah MTS Ma‟arif 2 Grabag, Bapak Turyana, S.Pd.I yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di MTs

Ma‟arif 2 Grabag.

Page 12: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

xii

11. Bapak Agus Ahmad Marzuki, M.Pd selaku guru pengampu mata pelajaran

fiqih kelas VII MTs Ma‟arif 2 Grabag yang telah banyak membantu

pelaksanaan penelitian hingga selesai.

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan dan

mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya, dengan tulisan ini semoga bisa

bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 14 September 2018

Penulis,

ISTIROKHAH

NIM 11114019

Page 13: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

xiii

ABSTRAK

Istirokhah. 2018. Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Materi Wudhu Melalui

Metode Demonstrasi Dan Media Audio Visual Pada Siswa

Kelas VII A MTs Ma’arif 2 Grabag, Magelang Tahun Pelajaran

2018/2019. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dra. Hj. Maryatin, M,Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Wudhu, Metode Demonstrasi dan Media Audio

Visual

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah metode

demonstrasi dan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar mata

pelajaran fiqih materi wudhu pada siswa kelas VII A MTs Ma‟arif 2 Grabag,

Magelang Tahun pelajaran 2018/2019.

Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) menerapkan 2

siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek

penelitian siswa kelas VII A MTs Ma‟arif 2 Grabag, Magelang tahun pelajaran

2018/2019 sebanyak 33 siswa. Teknik pengumpulan data yang menggunakan

observasi, tes, dan dokumentasi. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif,

nilai praktik dan lembar observasi kegiatan pembelajaran. Kemudian di analisis

menggunakan rumus ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal kemudian

ditarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa pra siklus 42% (14

siswa), siklus I 73% (24 siswa) dan siklus II 88% (29 siswa). Jadi tingkat

keberhasilan siswa meningkat pra siklus ke siklus I 31% (10 siswa), siklus I ke

siklus II 15% (5 siswa). Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II hanya

mencapai 88% dikarenakan terdapat siswa yang sakit dan siswa yang tidak

memperhatikan saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil nilai praktik siklus

I jumlah nilai 73 dan siklus II 125, hampir seluruh siswa mampu mempraktikan

wudhu. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual dan metode

demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih pokok bahasan

thaharah materi wudhu pada siswa kelas VII A semester I MTs Ma‟arif 2 Grabag,

Magelang tahun pelajaran 2018/2019.

Page 14: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO.............................................................................. ii

HALAMAN DEKLARASI.......................................................................... iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING........................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... v

MOTTO........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR.................................................................................. x

ABSTRAK.................................................................................................... xii

DAFTAR ISI................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL........................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................... 6

C. Tujuan Penelitian................................................................. 6

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Penelitian...................... 7

E. Manfaat Penelitian............................................................... 8

F. Definisi Operasional............................................................ 10

G. Metode Penelitian................................................................ 14

H. Sistemtika Penulisan........................................................... 25

Page 15: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

xv

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori......................................................................... 27

1. Pengertian hasil belajar.................................................. 27

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar............ 28

3. Mata pelajaran fiqih....................................................... 33

4. Materi Wudhu................................................................ 37

5. Metode Demonstrasi...................................................... 37

6. Media Audio Visual ...................................................... 41

B. Kajian Materi Penelitian...................................................... 46

1. Pokok Bahasan Thaharah............................................... 46

2. Materi Wudhu................................................................ 52

C. Kajian Pustaka..................................................................... 71

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum................................................................ 74

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian........................................ 78

1. Pra Siklus....................................................................... 78

2. Siklus I........................................................................... 79

3. Siklus II......................................................................... 87

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian................................................................... 95

1. Pra Siklus........................................................... 95

2. Siklus I............................................................... 100

3. Siklus II......................................................................... 106

B. Pembahasan ........................................................................ 113

Page 16: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

xvi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................... 122

B. Saran.................................................................................... 123

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 125

LAMPIRAN................................................................................................. 127

Page 17: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

xvii

DAFTAR TABEL

1.1 Kriteria Ketuntasan Nilai Pada Siswa............................................... 24

3.1 Jumlah Siswa MTs ma‟arif 2 Grabag................................................ 76

3.2 Lembar Pengamatan Guru Siklus I................................................... 83

3.3 Lembar Pengawasan Siswa Siklus I.................................................. 85

3.4 Lembar Pengamatan Guru Siklus II.................................................. 91

3.5 Lembar Pengawasan Siswa Siklus II................................................ 93

4.1 Hasil Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Fiqih............................. 96

4.2 Hasil Nilai Tes Formatif Siklus I...................................................... 99

4.3 Hasil Nilai Praktik Silkus I................................................................ 104

4.4 Hasil Nilai Tes Formatif Siklus II..................................................... 107

4.5 Hasil Nilai Praktik Silkus II.............................................................. 111

4.6 Perbandingan Nilai Pra Siklus dan Siklus I...................................... 114

4.7 Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II......................................... 115

4.8 Perbandingan Nilai Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II............ 116

4.9 Selisih Ketentuan Siswa....................................................................

119

4.10 Perbandingan Presentase Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan

Siklus II.............................................................................................

119

4.11 Perbandingan Nilai Praktik Siklus I dan Siklus II............................. 120

Page 18: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

xviii

DAFTAR GAMBAR

1.1 Skema siklus PTK........................................................................ 18

4.1 Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Ketuntasan Siswa............. 118

4.2 Presentase Hasil Belajar Siswa..................................................... 120

Page 19: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

xix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Nilai Ulangan Harian

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

3. Lembar Pengamatan Guru Siklus I

4. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

5. Soal Tes Siklus I

6. Hasil Nilai Tes Formatif Siklus I

7. Hasil Nilai Praktik Siklus I

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

9. Lembar Pengamatan Guru Siklus II

10. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

11. Soal Tes Siklus II

12. Hasil Nilai Tes Formatif Siklus II

13. Hasil Nilai Praktik Siklus II

14. Dokumentasi

15. Surat Tugas Pembimbing Skripsi

16. Surat Permohonan Izin Penelitian

17. Surat Keterangan Penelitian

18. Lembar Konsultasi Skripsi

19. Surat Keterangan Kegiatan (SKK)

20. Riwayat Hidup

21. Deklarasi

Page 20: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hidup di dunia ini tidak lepas dari pendidikan, karena tujuan

sesungguhnya manusia bukan hanya sekedar untuk hidup, melainkan ada

tujuan yang lebih mulia daripada sekedar hidup dan semua itu dapat tercapai

dan terwujud lewat pendidikan. Itulah yang membuat perbedaan antara

manusia dengan makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya, yang

menjadikannya lebih unggul dan lebih mulia. Manusia merupakan makhluk

yang sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lainnya, karena manusia

diberi kelebihan berupa akal untuk berfikir dengan akal tersebut manusia

diharapkan dapat memanfaatkannya dengan baik sehingga mampu

membedakan antara yang benar dan yang batil sehingga menjadi manusia

yang seutuhnya.

Pendidikan merupakan suatu wahana dan sarana yang baik dalam

upaya pembinaan sumber daya manusia dan mempunyai nilai esensial yang

tinggi dalam kehidupan. Pendidikan merupakan kebutuhan utama sebagai

bekal manusia di kehidupannya nanti, maka dari itu sudah selayaknya

pendidikan mendapatkan perhatian, penanganan dan sebagai perioritas oleh

pemerintah, masyarakat, keluarga dan seluruh pelaku pendidikan.

Pendidikan dalam Undang-Undang RI no. 20 tahun 2003 pasal 1

tentang Sistem pedidikan Nasional adalah suatu usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

Page 21: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

2

aktif dapat mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Keberhasilan pendidikan tidak dapat terlepas dari proses pembelajaran

yang sedang berlangsung, yaitu di dalamnya meliputi beberapa komponen

yang saling terkait. Komponen tersebut adalah guru (pendidik), siswa (peserta

didik), materi (bahan), media (alat/sarana), dan metode atau model

penyampaian. Dalam proses pembelajaran seorang guru dituntut untuk dapat

menciptakan dan menggunakan berbagai macam strategi agar pembelajaran

tidak membosankan bagi siswa. Akan tetapi sejauh ini proses pembelajaran

yang berlangsung dalam dunia pendidikan masih berpusat pada guru (teacher

centered), bukan pada siswa (student centered). Siswa hanya duduk,

mendengarkan, mencatat dan menghafal apa yang disampaikan oleh guru.

Pola seperti ini menyebabkan siswa kurang bisa mengaktualisasikan dirinya

dan pembelajaran menjadi kurang aktif dan kurang sesuai dengan cara belajar

yang disukai oleh peserta didik.

Suatu sistem pendidikan dibentuk agar tujuan pendidikan dapat

tercapai sesuai dengan rencana, untuk itu dibutuhkan suatu peraturan

mengenai pendidikan itu sendiri yang disebut dengan kurikulum. Kurikulum

dalam pasal 1 ayat 19 Undang-Undang tahun 2003 adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta

cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Page 22: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

3

Tolok ukur berhasil tidaknya tujuan pendidikan selain dapat dilihat

dari perubahan tingkah laku peserta didik juga dapat dilihat pula melalui

pencapaian hasil belajar yang maksimal setelah diadakan evaluasi di akhir

proses pembelajaran. Dengan mengetahui hasil belajar setiap peserta didik

maka dapat dijadikan tolok ukur bagi pendidik untuk mengetahui sejauh

mana proses pendidikan itu berlangsung, dan sejauh mana peserta didik

tersebut memahami dan mendalami materi pembelajaran yang telah diajarkan,

serta sejauh mana tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Pendidikan agama islam merupakan pendidikan yang penting dan

harus di pelajari sejak dini, pembinaan tentang pendidikan agama islam

dikembangkan dengan menekankan antara tiga lingkungan pendidikan yaitu

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Untuk itu guru agama perlu

mendorong dan mematau kegitan pendidikan islam yang dialami oleh peserta

didiknya di dua lingkungan pendidikan lainnya (keluarga dan masyarakat).

Sehingga terwujud keselarasan dan kesatuan tindakan dalam pembinaannya.

Mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) di MTs Ma‟arif 2

Grabag terdiri dari empat komponen, yaitu meliputi Fiqih, Akidah Akhlak,

Al-Qur‟an Hadits dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Fiqih berfungsi

untuk melaksanakan syariat dan hukum-hukum Islam dalam kehidupan

sehari-hari. Akidah Akhlak berfungsi untuk meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan siswa kepada Allah SWT. Al-Qur‟an Hadits berfungsi memahami

ayat-ayat Al-Qur‟an serta mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-

hari, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) berfungsi mengajarkan siswa

Page 23: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

4

tentang sejarah Islam agar siswa dapat mengetahui dan mengambil hikmah

dari apa yang terjadi pada Islam zaman dahulu.

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti khusus meneliti tentang

mata pelajaran fiqih. Belajar fiqih merupakan hal yang yang sangat penting

yang mana fiqih adalah syariat Islam yang harus dikerjakan oleh setiap umat

muslim. Dalam kehidupan sehari-hari fiqih sangat dibutuhkan oleh setiap

orang khususnya dalam bidang ibadah. Fiqih membahas tentang cara

beribadah, prinsip rukun Islam, dan hubungan antar manusia sesuai yang

tersurat dalam Al-Qur‟an dan Sunnah. Fiqih mengatur segala hukum Allah

yang berhubungan dengan segala pekerjaan mukalaf yang mana hukum ini

diambil dari Al-Qur‟an dan Sunnah dengan jalan ijtihad.

Dalam penelitian ini penulis membahas tentang fiqih materi wudhu.

Thaharah merupakan upaya seseorang untuk mensucikan dirinya dari hadas

dan najis dengan tujuan supaya dapat menjalankan ibadah, yang termasuk

kedalam fiqih thaharah (bersuci) yaitu meliputi alat bersuci, seperti air, tanah,

dan sebagainya, kaifiyah (cara) bersuci, macam dan jenis-jenis najis yang

perlu disucikan, benda yang dapat disucikan dan sebab-sebab atau keadaan

yang menyebabkan wajib untuk bersuci. Pentingnya pemahaman peserta

didik tentang thaharah (bersuci) mempengaruhi terhadap keabsahan atau

keutaman dalam beribadah. Oleh karena itu memberikan pemahaman tentang

materi wudhu kepada peserta didik di usia dini tidaklah perkara yang mudah,

seorang pendidik selain harus menguasai pelajaran, juga harus memiliki

Page 24: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

5

kemampuan untuk memilih dan menggunakan metode serta media

pembelajaran yang tepat untuk di gunakan dalam proses pembelajaran.

Dalam mata pelajaran fiqih di MTs Ma‟arif 2 Grabag banyak siswa

yang mengalami kesulitan. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar yang

kurang memuaskan ketika dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian.

Bedasarkan nilai rata-rata ulangan harian mata pelajaran fiqih di MTs Ma‟arif

2 Grabag menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik banyak yang masih

dibawah standar yang telah ditetapkan (KKM) yaitu 70. Hal ini dipengaruhi

oleh beberapa faktor baik dari peserta didik atau guru itu sendiri. Dilihat dari

faktor peserta didik, peserta didik memiliki hasil belajar yang rendah

dikarenakan kurangnya minat untuk belajar fiqih, kurangnya antusias peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran, rendahnya minat baca peserta didik

terhadap materi pembelajaran dan lain sebagainya. Ditinjau dari aspek guru,

selama ini dalam pembelajaran guru hanya menggunakan metode

konvensional seperti ceramah sehingga peserta didik kurang tertarik terhadap

proses pembelajaran. Selain itu guru juga kurang memanfaatkan media yang

dapat menarik perhatian peserta didik. Proses pembelajaran yang kurang baik

dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik, bila guru hanya

menggunakan metode yang monoton, menggunakan pendekatan yang kurang

tepat maka peserta didik akan merasa bosan dan enggan mengikuti

pembelajaran, siswa tidak dapat belajar aktif dan hanya akan pasif saja

sehingga memberikan dampak yang kurang baik terhadap hasil belajar peserta

didik.

Page 25: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

6

Untuk memperbaiki kasus tersebut penulis menetapkan metode dan

media pembelajaran yang akan digunakan, yaitu melalui metode

pembelajaran demonstrasi dan media audio visual, diharapkan dapat menarik

perhatian peserta didik terhadap proses pembelajaran fiqih khususnya pada

materi wudhu sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Dari permasalahan dan hasil study pendahuluan diatas, maka penulis

termotivasi untuk meneliti tentang “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

FIQIH MATERI WUDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN

MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII A MTs MA‟ARIF 2

GRABAG, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas,

maka dapat ditarik rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah : Apakah penerapan metode demonstrasi dan media audio visual dapat

meningkatkan hasil belajar fiqih materi wudhu pada siswa kelas VII A MTs

Ma‟arif 2 Grabag, Magelang tahun pelajaran 2018/2019.

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mempunyai tujuan yang

ingin dicapai yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar fiqih materi

wudhu melalui metode demonstrasi dan media audio visual pada siswa kelas

VII A MTs Ma‟arif 2 Grabag, Magelang tahun pelajaran 2018/2019.

Page 26: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

7

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis tindakan

Hipotesis berasal dari dua kata hypo yang berarti di bawah (lemah),

tesis yang berarti kebenaran. Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau

kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian

kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2011: 96). Jadi suatu

hipotesis akan diterima jika disertai dengan adanya fakta-fakta yang

membenarkan. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan hipotesis dalam

penelitian ini adalah “Penerapan pembelajaran melalui metode

demonstrasi dan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar

fiqih materi wudhu pada siswa kelas VII A MTs Ma‟arif 2 Grabag,

Magelang tahun pelajaran 2018/2019 dan dapat mencapai target

pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah diterapkan di

sekolah, serta siswa dapat mempraktikan materi wudhu dalam kehidupan

sehari-hari sesuai dengan materi yang telah disampaikan.

2. Indikator keberhasilan

Penerapan metode demonstrasi dan media audio visual dikatakan

berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator yang

dapat dirumuskan penulis adalah sebagai berikut :

a. Siswa merasa tertarik dengan metode dan media pembelajaran yang

digunakan, sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa menjadi

Page 27: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

8

ingin tahu. Dampak dari rasa ingin tahu tersebut menjadikan siswa

aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas sehingga siswa

mengalami peningkatan hasil belajar dan mampu mempraktikkan

materi pembelajaran fiqih materi wudhu dalam kehidipan sehari-hari

sesuai dengan materi yang telah disampaikan.

b. Lebih dari 85% dari jumlah siswa kelas VII MTs Ma‟arif 2 Grabag,

Magelang memperoleh nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal).

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yang bersifat

teoritis maupun praktis, manfaat penelitian ini antara lain yaitu :

1. Manfaat teoritis

Dalam penelitian tindakan kelas ini berusaha memberikan kontribusi

sebagai informasi dan menambah wawasan dalam khazanah keilmuan

Islam tentang metode demonstrasi dan media audio visual dapat

memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas yaitu pada

mata pelajaran fiqih materi wudhu pada siswa kelas VII A MTs Ma‟arif 2

Grabag, dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi

dan literatur kepustakaan dan sebagai acuan untuk penelitan selajutnya.

Page 28: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

9

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis yang penulis paparkan di sini adalah sebagai berikut :

a. Untuk guru

Manfaat yang dapat dirasakan oleh guru setelah penelitian ini

dilaksanakan adalah sebagai motivasi guru untuk meningkatkan

kreatifitas dalam penggunaan metode dan media pembelajaran untuk

proses belajar mengajar serta menambah wawasan kepada guru tentang

pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

b. Untuk siswa

Manfaat yang dapat dirasakan oleh siswa setelah penelitian

dilaksanakan adalah membantu siswa dalam memahami materi

pelajaran yang disampaikan oleh guru, siswa mampu memperoleh

pengalaman tentang pembelajaran yang lebih menarik sehingga siswa

mengalami peningkatan dalam hasil belajarnya dan mampu

mengaplikasikannya dalam kehidupannya sehari-hari.

c. Untuk sekolah

Manfaat yang dapat dirasakan oleh sekolah setelah penelitian

dilaksanakan adalah didapatkannya masukan bagi sekolah untuk

memperbaiki proses pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat

meningkatkan mutu dari sekolah dengan adanya peluang untuk

menambah jumlah peserta didik baru.

Page 29: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

10

d. Untuk peneliti

Manfaat yang dapat dirasakan oleh peneliti setelah penelitian

dilaksanakan adalah akan menambah pengetahuan dan wawasan yang

luas sebagai bekal kelak katika akan mendidik.

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama

penulisan dalam penggunaan kata pada judul, maka akan dijelaskan istilah-

istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini pada definisi operasional,

sebagai berikut :

1. Hasil belajar

Belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi dalam diri

seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu (Fathurrahman, 2007: 6).

Belajar adalah kegiatan yang berproses secara sistematis dan merupakan

unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis pendidikan

(Sardiman, 2009: 26).

Prestasi belajar adalah Hasil belajar atau perubahan tingkah laku

yang menyangkut ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap setelah

melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya (Surya, 2004: 75). Jadi, hasil belajar

dapat diartikan sebagai kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melewati proses kegiatan pembelajaran.

Hasil belajar adalah penambahan dan perubahan perilaku peserta

didik dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, kemampuan dan

Page 30: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

11

nilai sikap serta kualitas maupun kuantitas agar menjadi lebih baik

setelah melakukan kegiatan proses belajar mengajar pada mata pelajaran

fikih materi thaharah. Secara kualitatif dapat ditandai dengan perubahan

perilaku dan sikap, sejauh mana peserta didik mampu mempraktikkan

materi thaharah dalam kehidupan sehari-hari. Secara kuantitatif dapat

ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas setelah diadakannya

tes formatif.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil bahan penelitian tentang

materi wudhu dikarenakan materi ini sangat penting untuk di pelajari,

dipahami dan di amalkan peserta didik sejak dini sebagai landasan dasar

dalam beribadah. Thaharah (bersuci) yang termasuk di dalamnya adalah

wudhu merupakan salah satu syarat dari berbagai ibadah, baik ibadah

wajib maupun ibadah sunah, seperti: sholat, membaca Al-Qu‟an, dan lain

sebagainya. Pemilihan media audio visual karena materi wudhu adalah

materi yang tidak hanya berbentuk teori saja akan tetapi juga harus

dipraktikkan, sehingga peserta didik harus melihat gambaran tentang

bagaimana cara berwudhu dan melalui metode demonstrasi peserta didik

berlatih untuk mempraktikan apa yang telah diperlihatkan melalui

gambaran yang telah diperlihatkan dan mampu mengamalkan dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Fiqih

Fiqih berarti ilmu yang menerangkan tentang hukum-hukum syara‟

yang berkenaan dengan amal perbuatan manusia yang diperoleh dari

Page 31: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

12

dalil-dalil tafsir (jelas). Fiqih adalah salah satu bidang ilmu dalam

syari‟at Islam yang secara membahas persoalan hukum yang mengatur

berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi,

bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya.

Fiqih membahas tentang bagaimana cara beribadah, tentang prinsip

rukun Islam dan hubungan antar manusia sesuai dengan dalil-dalil yang

terdapat dalam Al-Qur‟an dan Sunnah. Dalam Islam terdapat 4 madzhab

dari Sunni yaitu Syafi‟i, Hambali, Maliki, Hanafi. Dari keempat madzhab

tersebut terdapat 4 imam yang mempunyai pendapat yang berbeda-beda

dalam pembahasan Fiqih.

Sedangkan ilmu fiqih adalah ilmu yang membahas tentang hukum-

hukum syari‟at yang bersifat praktis yang diperoleh dari dalil-dalil yang

rinci. Secara umum, Al-Ghazali memandang ilmu fiqih sebagai bagian

dari syari‟ah yang memiliki keterkaitan erat dengan jalan akhirat, hanya

saja lahan pembahasannya terbatas pada perbuatan-perbuatan lahir

manusia (Abu Hapsin, 2017: 54). Objek kajian ilmu fiqih adalah

perbuatan orang mukallaf (dewasa) dalam pandangan hukum syariat,

agar dapat diketahui mana yang diwajibkan, disunahkan, diharamkan,

dimakruhkan, dan diperbolehkan serta mana yang batal (tidak sah) (Nata,

2003: 26)

Page 32: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

13

3. Wudhu

Wudhu merupakan salah satu amalan ibadah yang agung dalam

Islam. Secara bahasa, wudhu berasal dari kata al-wadha’ah, yang

mempunyai arti kebersihan dan kecerahan. Sedangkan secara istilah,

wudhu adalah menggunakan air untuk anggota-anggota tubuh tertentu

(yaitu wajah, dua tangan, kepala, dan dua kaki) untuk menghilangkan

hal-hal yang dapat menghalangi seseorang untuk melaksanakan shalat

atau ibadah yang lain (Al-Batawy, 2015: 7) .

Wudhu adalah menyucikan diri dari hadas kecil agar dapat

mengerjakan ibadah-ibadah yang disyariatkan untuk berwudhu terlebih

dahulu. Secara syariat Islam, wudhu adalah membasuh muka, kedua

tangan hingga siku, sebagian kepala, dan kedua kaki hingga mata kaki

untuk dapat beribadah kepada Allah Swt.

4. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan cara

memperagakan benda, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu

kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media

pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang telah

disajikan (Simamora, 2009: 57)

Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pembelajaran

dengan memeragakan atau menunjukkan kepada siswa suatu proses,

situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya

ataupun tiruan, yang disertai dengan penjelasan lisan (Djamarah, 1997:

Page 33: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

14

102). Jadi, metode demonstrasi adalah cara mengajar seorang guru

dengan memperagakan atau menunjukkan kepada siswa materi yang

yang sedang dipelajari sehingga siswa dapat mengamati dan

mendangarkan dengan jelas materi yang disampaikan oleh guru, serta

siswa mampu mempraktikan sesuai dengan apa yang telah dilihat dan

telah didengarnya.

5. Media audio visual

Media audio visual adalah media yang bisa didengar dan dilihat

secara bersamaan. Media ini mengerakkan indra pendengaran dan

penglihatan secara bersamaan. Contohnya: media drama, pementasan,

film, televisi dan media yang sekarang menjamur, yaitu VCD

(Satrianawati, 2018: 10). Jadi media audio visual adalah media yang

mengkombinasikan antara audio dan visual atau bisa kita sebut dengan

pandang dan dengar.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang penulis ambil adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Prof. Suharsimi Arikunto

dalam bukunya Penelitian Tindakan Kelas mendefinisikan bahwa PTK

merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah kegiatan

yang sengaja ditimbulkan yang terjadi dalam sebuah kelas secara

bersamaan (Jalil, 2014: 6). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian

yang di lakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

Page 34: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

15

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru dan

memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga hasil

belajar siswa menjadi meningkat. Alasan utama pemilihan rancangan PTK

adalah dikarenakan peneliti dapat secara lagsung terlibat dalam penelitian.

Peneliti memilih jenis peneltian tindakan kelas yaitu untuk

memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran.

Rendahnya hasil belajar siswa dapat dianalisis menggunakan jenis

penelitian tindakan kelas. Setelah penyebab masalah ditemukan, peneliti

melakukan tindakan yang dianggap mampu memecahkan masalah

tersebut. Pada akhir tindakan dilakukan refleksi tentang keberhasilan dan

kegagalan tindakan terhadap pemecahan masalah.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A MTs Ma‟arif 2

Grabag, yaitu sekitar 33 siswa. Alasan mengambil subjek siswa kelas VII

A dikarenakan kurangnya kreatifitas guru dalam menggunakan media dan

metode pembelajaran sehingga siswa kurang termotivasi dalam

memperhatikan guru saat menjelaskan materi kemudian berdampak pada

kurangnya hasil belajar siswa kelas VII A MTs Ma‟arif 2 Grabag serta

dinilai perlu adanya suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran

supaya mereka lebih termotivasi dan hasil belajarnyapun meningkat.

3. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini adalah MTs Ma‟arif 2 Grabag, tepatnya di

dusun Ngandong, desa Banaran, kecamatan Grabag, kabupaten Magelang.

Page 35: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

16

Sekolah ini dipilih menjadi tempat penelitian adalah kerena dianggap

memerlukan pengembangan model pembelajaran yang akan meningkatkan

kinerja guru dan aktifitas siswa. Selain itu juga adanya kesediaan untuk

bekerja sama dari pihak kepala sekolah dan guru kelas serta guru mata

pelajaran yang bersangkutan di MTs Ma‟arif 2 Grabag.

4. Waktu penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih selama satu

bulan pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 di MTs Ma‟arif 2

Grabag.

5. Langkah-langkah penelitian

Ada beberapa tahapan dalam penelitian tindakan kelas ini, penelitian

tindakan kelas dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi.

a. Perencanaan

Dalam penelitian tindakan kelas ini kegiatan perencanaan yang

dilakukan meliputi :

1) Pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada pertemuan yang

lalu.

2) Mengidentifikasi masalah dan menganalisis data secara jelas

tentang masalah apa yang akan diteliti.

3) Merumuskan masalah yaitu secara jelas dan baik dengan

pertanyaan-pertanyaan.

Page 36: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

17

4) Pemecahan masalah yaitu ide menetapkan cara yang akan

dilaksanakan untuk menemukan jawaban berupa hipotesis

tindakan.

5) Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan.

6) Membuat rancangan tindakan secara rinci.

7) Membandingkan antara siklus satu dengan siklus selanjutnya.

b. Pelaksanaan

Tahapan ini merupakan tahap pelaksanaan penelitian yaitu

menerapkan apa yang telah direncanakan ditahapan pertama, kegiatan

pembelajaran di kelas seperti yang telah disusun dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti saat kegiatan kedua

dilaksanakan. Kedua tahap ini tidak dapat dipisahkan karena tahapan

ini akan mempengaruhi hasil akhir dari penelitian. Dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan, untuk

mengamati kondisi dan reaksi serta keaktifan siswa terhadap tugas

yang diberikan.

Aspek-aspek keaktifan siswa yang diamati antara lain:

1) Aktifitas siswa dalam menerima materi pelajaran.

2) Kemampuan siswa dalam mempraktikan materi pelajaran.

3) Kerjasama dengan teman.

Page 37: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

18

d. Refleksi

Pada kegiatan ini dilaksanakan untuk mengungkapkan kembali

apa yang telah dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah

mengobservasi kelemahan dan kekurangan kegiatan pada siklus I,

menyusun rencana perbaikan pada siklus II. Jika indikator

pembelajaran sudah tercapai pada siklus I maka tidak perlu melakukan

siklus selanjutnya, tetapi jika belum tercapai maka perlu dilanjutkan

siklus berikutnya.

Keempat kegiatan ini akan terjadi terus menerus membentuk

sebuah siklus, yaitu terjadi secara beruntun yang kembali pada

langkah semula (Jalil, 2014: 11). Berikut ini merupakan skema siklus

PTK:

Gambar 1.1 Skema siklus PTK (Jalil, 2014: 11)

Pelaksanaan Perencanaan

SIKLUS I (T₀ )

Refleksi Pengamatan

Perencanaan Pelaksanaan

SIKLUS II (T₀ )

Refleksi Pengamatan

Dst.

Sebelum Tindakan

Page 38: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

19

6. Siklus penelitian

1) Siklus I

a. Tahap I : Perencanaan

Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan

masalah meliputi :

1) Perencanaan pembelajaran tentang materi thaharah.

2) Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP).

3) Menyiapkan sumber belajar.

4) Mengembangkan format evaluasi.

5) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.

b. Tahap II : Pelaksanaan tindakan kelas

Melaksanakan tindakan kelas dengan rencana pembelajaran

yang telah disusun yang akan digunakan dalam melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan metode Demostrasi tahap

pelaksanaan yaitu :

1) Pertama kali, guru harus menyampaikan kopetensi yang ingin

dicapai.

2) Guru menyajikan materi tentang Thaharah

3) Untuk mengetahui daya tangkap siswa, dibentuk kelompok

berpasangan untuk menjalankan latihan.

4) Tunjuk salah satu siswa yang berpasangan tersebut untuk

mempraktikan materi yang baru diterima dari guru dan

Page 39: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

20

pasangannya melihat serta membuat catatan-catatan kecil,

kemudian bergantian peran begitu juga pada kelompok lain.

5) Menugaskan siswa secara bergiliran atau bisa juga dengan

secara acak menyampaikan hasil dari praktik pasangannya.

6) Guru mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang telah

dipraktikkan, untuk memberi penekanan kepada peserta didik

yang masih kurang paham terhadap ateri yang disampaikan

guru.

7) Dan diakhiri dengan mengambil kesimpulan.

c. Tahap III : Pengamatan tindakan kelas

Peneliti mengamati jalannya pembelajaran yang

berlangsung sesuai dengan materi ajar dengan menggunakan media

audio visial dengan metode demonstrasi, serta mengetahui kendala

yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran yang sedang

berlangsung.

d. Tahap IV : Refleksi

Peneliti mengungkapkan dan mengevaluasi apa yang

dilakukan setelah melakukan tindakan meneliti diri sendiri,

kekurangan dan kelebihan guru saat penelitian tindakan kelas

berlangsung. Serta mengamati dan meneliti tindakan apa yang

sudah berhasil dan tindakan apa yang belum berhasil, tindakan-

tindakan yang belum berhasil tersebut maka harus diperbaiki

kembali untuk penelitian siklus berikutnya.

Page 40: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

21

2) Siklus II

Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Tujuannya untuk

memperbaiki dan menutup kekurangan dari siklus I. Yang ditekankan

pada siklus II adalah untuk memperbaiki siklus I. Tahap-tahap yang

dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Tahap I : Perencanaan tindakan

Menyusun rancangan kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan sebagaimana yang dilakukan pada siklus I dan

penetapan alternative pemecahan masalah pada siklus I.

b. Tahap II : Pelaksanaan tindakan

Untuk memperbaiki pembelajaran fiqih materi thaharah

dengan metode demonstrasi pada siklus I.

c. Tahap III : Pengamatan

Mengamati kegiatan pembelajaran pada siklus II untuk

mengetahui apakah kekurangan-kekurangan dan hambatan pada

siklus I sudah terjadi peningkatan dari siklus I.

d. Tahap IV : Refleksi

Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I yang

didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I dan proses penelitian

berheti pada siklus II. Setelah semua data terkumpul dan

dianalisis, diharapkan metode demonstrasi dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas VII A MTs Ma‟arif 2 Grabag.

Page 41: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

22

7. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Silabus

b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

c. Alat peraga/media gambar, video, dll

d. Lembar observasi

e. Soal evaluasi yang berupa post test.

8. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data yang dilakukan penelti adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Sebagai metode ilmiah observasi adalah cara menghimpun

bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-

fenomena yang dijadikan obyek pengamatan (Djaali, 2013: 16).

Peneliti mengadakan pengamatan secara langsung datang ke lokasi

penelitian dengan menggunakan lembar observasi yang telah

disesuaikan sebelumnya. Observasi dilaksanakan untuk mengamati

peristiwa-peristiwa yang terjadi berkaitan dengan tujuan penelitian di

MTs Ma‟arif 2 Grabag. Observasi digunakan peneliti untuk

mengamati karakter siswa dalam proses belajar.

Page 42: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

23

b. Tes

Teknik pengumpulan data dalam tes, peneliti membuat dan

mengemukakan lembar tes tertulis kepada siswa, tes ini digunakan

peneliti untuk memperoleh data-data berupa nilai yang berhubungan

dengan hasil belajar yang diperoleh siswa sebagai tolok ukur

kemampuan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran.

c. Dokumentasi

Jika data dicari dalam dokumen atau sumber pustaka, maka

kegiatan pengumpulan data ini disebut studi dokumen atau sumber

pustaka. Data ini merupakan data sekunder karena sudah tertulis atau

diolah oleh orang lain. Dengan kata lain, datanya sudah jadi

(Wirartha, 2006: 36). Dalam penelitian tindakan kelas ini metode

dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang ada

kaitannya dengan pelaksanaan penelitian. Selain itu, dokumentasi

diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses

pembelajaran berupa foto, nilai, soal dan materi.

9. Analisis data

Analisis data menurut (Arikunto, 2014), yaitu : mengumpulkan data,

dan diolah serta dianalisis dengan meliputi tiga langkah yaitu persiapan,

tabulasi, dan penerapan data sesuai penelitian. Sesuai dengan rancangan

penelitian yang digunakan maka analisis dan refleksi setiap siklusnya

berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan.

Page 43: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

24

Setelah data-data didapatkan melalui beberapa metode/teknik

pengumpulan data, maka selanjutnya data-data tersebut diolah, dianalisis

untuk mngetahui hasil nilai peserta didik yang dijadikan dasar sebagai

hasil ketuntasan belajar siswa. Pada analisis ini peneliti menggunakan

rumus sebagai berikut:

a. Ketentuan Individu

Untuk mengetahui ketuntasan individu dalam mencapai

nilai lebih dari 70 pada mata pelajaran fiqih materi wudhu dapat

dilihat dari hasil tes formatif. Teknik untuk menentukan nilai

kopetensi secara individu adalah sebagai berikut:

N = Jumlah skor keseluruhan x 2

Soal terdiri dari 10 pilihan ganda yang di beri skor penilaian 1

point per nomer pada jawaban benar, kemudian 10 bentuk esay

yang diberi skor penilaian 2 point per nomer pada jawaban benar

dan 5 soal uraian yang di beri skor penilaian 4 point per nomor.

b. Ketentuan klasikal

Persentase ketentuan belajar yang peneliti harapkan adalah

≥ 85% dari jumlah siswa kelas VII A MTs Ma‟arif 2 Grabag

memperoleh nilai di atas KKM. Teknik mengukur persentase

kopetensi secara klasik (bersama-sama) dapat digunakan rumus

sebagai berikut:

Page 44: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

25

Tabel 1.1 Kriteria Ketuntasan Nilai Pada Siswa

No Skor Nilai Ketuntasan

1. 0-69 Belum Tuntas

2. 70-100 Tuntas

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi tindakan kelas ini dimaksudkan sebagai

gambaran yang akan menjadi pembahasan dalam penulisan skripsi sehingga

dapat memudahkan dalam memahami atau mencerna masalah-masalah yang

akan dibahas. Maka akan disusun sistematika sebagai berikut:

1. Bagian awal

Bagian awal skripsi mencangkup tentang sampul, lembar berlogo,

halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,

pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian inti

Bab I berisi tentang pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan indikator

pencapaian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian,

dan sistematika penelitian. Bab ini bertujuan untuk mengantarkan pembaca

untuk mengetahui tentang apa, mengapa dan bagaimana penelitian

dilakukan.

Page 45: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

26

Bab II Kajian Pustaka mencangkup hal-hal yang berkaitan dengan

masalah yang menjadi fokus penelitian yaitu (1) hasil belajar, (2) mata

pelajaran fikih, (3) materi wudhu, (4) Metode pembelajaran demonstrasi,

(5) Media peembelajaran audio visual.

Bab III Paparan hasil penelitian. Pada bab ini berisi tentang

gambaran umum di MTs Ma‟arif 2 Grabag dan deskripsi pelaksanaan

penelitian.

Bab IV Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan, bagian ini

menyajikan hasil penelitian dan pembahasan setiap selesai penelitian pada

setiap siklusnya.

Bab V penutup, pada bagian ini meliputi kesimpulan dan saran.

3. Bagian akhir

Bagian akhir mencangkup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan

daftar riwayat hidup penulis.

Page 46: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

27

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian hasil belajar

Menurut Dr. Nana Sujana (2010: 22) mengatakan bahwa “Hasil

Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajar”. Jadi, yang dimaksud hasil belajar

merupakan sebuah bukti keberhasilan usaha yang telah dicapai melalui

pengalaman belajarnya.

Dalam KBBI dijelaskan bahwa hasil adalah sesuatu yang diadalan

dengan suatu usaha. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa

hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan dengan suatu usaha nyata yaitu

belajar, sesuatu yang diadakan itu dapat berupa pengetahuan baru, berupa

nilai, berupa angka, serta karakteristik, sikap dan perilaku yang

sebelumnya belum ada.

Hasil belajar yang diharapkan dari proses belajar yang utama adalah

adanya perubahan baik pengetahuan, sikap maupun ketrampilan, yang

pada akhirnya bermuara pada pencapaian pendidikan nasional dalam UU

No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 3, tujuan

pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Page 47: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

28

Belajar adalah proses seseorang memperoleh kecakapan, ketrampilan,

dan sikap (Yamin, 2005: 97). Jadi dari pengertian tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa, setiap orang mempunyai kewajiban belajar dimulai

sejak kecil hingga akhir hayat karena belajar merupakan proses seseorang

untuk hidup mandiri dan mengembangkan diri.

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu secara

sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu, baik yang dapat

diamati secara langsung sebagai pengalaman (latihan) dalam interaksinya

dengan lingkungan (Husamah, 2018: 4). Jadi, Belajar merupakan suatu

perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. Perubahan itu

tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan saja, akan

tetapi lebih dari itu belajar juga membentuk kecakapan, ketrampilan, sikap

dan penyesuaian diri.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dikesimpulan bahwa hasil belajar

merupakan wujud dari suatu usaha atau hasil dari proses belajar, yaitu

hasil dari suatu kegiatan yang telah dilakukan melalui pembelajaran yang

sistematis dan terencana sebagai hasil dari pengalaman, sehingga terjadi

suatu perubahan sikap, tingkah laku dan kepribadian kearah yang lebih

baik dari sebelumnya atau yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran

tersebut. Atau dapat diartikan bahwa hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Page 48: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

29

Hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun

eksternal. Penjelasan mengenai faktor internal dan faktor eksternal yang

mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:

a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri

peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor

internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,

ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

1) Kecerdasan (intellegent qution)

Kecerdasan adalah sifar pemikiran yang pencangkup

sejumlah kemampuan, seperti: menalar, merencanakan,

memecahkan masalah, berfikir abstrak, memahami gagasan,

menggunakan bahasa, dan belajar.

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_intelektual).

2) Bakat (Aptitude)

Bakat (Aptitude) adalah kecerdasan manusia yang bersifat

khusus dalam bidang atau pekerjaan tertentu. (Sunaryo, 2004: 187).

Bakat adalah potensi bawaan yang merupakan potensi yang masih

perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan,

pengetahuan atau ketrampilan khusus misalnya, kemampuan

berbahasa, bermain musik, melukis dan lain-lain.

3) Sikap (attitude) terhadap belajar

Page 49: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

30

Sikap merupakan faktor penting dalam belajar, karena tanpa

kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik. Sikap

seseorang dalam belajar akan sangat mempengaruhi hasil yang

diperoleh dari belajar tersebut. Sikap sangat tergantung pada

pendirian, kepribadian, dan keyaninannya, tidak dapat dipelajari

atau dipaksakan, tetapi perlu kesadaran diri yang penuh (Susanto,

2016: 2).

4) Minat (Intered)

Minat merupakan suatu keadaan di mana seseorang

mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan

untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih

lanjut.

Dalam KBBI, minat merupakan kecenderungan hati yang

tinggi terhadap sesuatu. Jadi minat dalam belajar merupakan

kecenderungan hati yang tinggi terhadap keinginan untuk belajar.

5) Motivasi (motivation)

Menurut Mc. Donald yang dikutip Oemar Hamalik (2003:

158) menjelaskan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam

diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi

untuk mencapai tujuan. Dalam A.M Sardiman (2005: 75) motivasi

belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan

Page 50: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

31

ingin melakukan sesuatu, dan bila ia suka, maka akan berusaha

untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi belajar

merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses

belajar yang timbul dari dalam diri (intrinsik) dan luar diri siswa

(ekstrinsik).

6) Keyakinan (Belief)/percaya diri

Salah satu penyebab kegagalan dalam proses belajar adalah

tidak adanya keyakinan. Meskipun hanya merupakan salah satu

penyebab, namun tidak adanya keyakinan dan rasa percaya diri

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu proses belajar.

7) Kesadaran (Consciousness)

Kesadaran merupakan sadar akan perbuatan, seseorang yang

ingin mencapai tujuan pembelajaran yang dituju maka ia harus

memiliki kesadaran sedang belajar.

8) Kedisiplinan (Discipline)

Kedisiplinan sebagai kunci dari keberhasilan merupakan

salah satu permata sikap yang banyak menarik perhatian.

Kedisiplinan adalah dasar ditempatinya segala aturan main atau

prosedur yang menjadi syarat dasar dari setiap jenis

pekerjaan/aktivitas (Efferin, 2010: 103).

9) Tanggung Jawab (Responsibility)

Page 51: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

32

Yang menjadi faktor keberhasilan dalam belajar adalah

tanggung jawab. Tanggung jawab di sini berarti kesadaran

seseorang akan tingkah laku atau perbuatan yang baik yang

disengaja maupun yang tidak disengaja.

b. Faktor eksternal

Keberhasilan belajar siswa disamping dibentuk oleh faktor

internal juga ditentukan oleh faktor ekternal, yaitu sebagai faktor yang

ada di luar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan

hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas belajar

siswa adalah:

1) Lingkungan sosial

Yang mempengaruhi hasil belajar dari luar diri siswa yaitu

lingkungan sosial yang meliputi: lingkungan sosial sekolah,

lingkungan sosial siswa, dan lingkungan sosial yang lebih banyak

mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa

itu sendiri.

2) Lingkungan non sosial

Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan non sosial

adalah gedung sekolah dan letak rumah tempat tinggal keluarga

siswa, fasilitas belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang

digunakan siswa.

Page 52: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

33

3. Mata Pelajaran Fiqih

1) Pengertian fiqih

Fiqih )فق( dalam bahasa arab adalah bentuk masdar dari fi‟il

madhi )فق(, yaitu : فقا-فق-فق (Yunus, 1989: 321). Menurut bahasa

fiqih berarti mengerti atau faham. Fiqih adalah suatu ilmu yang

mempelajari syariat yang bersifat amaliyah (perbuatan) yang diperoleh

dari dalil-dalil yang terperinci (Karim, 1995: 11). Fiqih adalah ilmu

tentang hukum Islam yang bersifat amaliyah/perkara hukum islam

yang bersifat amaliyah yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil yang

terperinci (Syarifudin, 1997: 2).

Kata fiqih semula berarti dan (pengetahuan) اىعي اىف

(pemahaman). Kata fa’, qa’, dan ha’ dalam bahasa arab terkadang

hadir dengan fathah (فق), terkadang dengan dhamah (فق), dan

terkadang dengan kasrah (فق). Masing-masing memiliki arti yang

berbeda, فق berarti fiqih sudah menjadi kepiawaiannya (menjadi ahli

fiqih). Sedang فق berarti telah memahami (lebih dahulu dibanding

orang lain), sedang فق berarti telah mengetahui (Abdul, 2006: 5).

Imam Al-Ghazali dan al-Amidi berpendapat bahwa fiqh secara

etimologi berarti pemahaman secara mutlak, baik yang dipahami

rumit atau tidak, maupun tujuan dari ucapan pembicara atau yang lain.

Dalam buku yang sama Syaikh Abu Ishaq Asy-Syirazi dan yang

Page 53: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

34

sependapat dengannya mengatakan bahwa fiqh adalah pemahaman

terhadap hal-hal yang rumit saja, oleh karena itu, ungkapan “saya

paham bahwa langit di atas kita dan bumi di bawah kita” tidak

termasuk fiqih karena itu sudah jelas. Sedangkan menurut Abu Hasan

Al-Basri dan Ar-Razi, serta orang yang sependapat dengannya

mengatakan bahwa fiqh adalah pemahaman terhadap tujuan ungkapan

si pembicara saja, sehingga memahami bahasa burung tidak disebut

dengan fiqih (Abdul , 2006: 6).

Menurut istilah para ahli fiqih mutakhir memberikan definisi

secara eksklusif, yaitu terkisar pada hukum-hukum yang ‘amaliy

(praktis) yang diambil dari dalil-dalilnya yang tafsiliy (terperinci)

(Salam dan Farthurohman, 1994: 30).

Menurut beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

fiqih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syari‟at yang

berkaitan dengan perbuatan mukallaf (mereka yang sudah terbebani

menjalankan syariat agama), yang telah diambil dari dalil-dalil yang

terperinci, yaitu berupa nash-nash Al-qur‟an dan As-sunnah serta yang

bercabang dari keduanya yaitu ijma‟ dan ijtihad.

Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum MTs Ma‟arif 2 Grabag

merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran PAI yang terdiri dari

empat komponen, yaitu meliputi fiqih, akidah akhlak, al-qur‟an hadits

dan sejarah kebudayaan islam (SKI). Dalam buku (DEPAG RI, 2004:

48) dijelaskan bahwa dengan mata pelajaran fiqih diharapkan mampu

Page 54: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

35

untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, dan mampu mengamalkan hukum Islam, yang kemudian

menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan

pembiasaan. Dalam mata pelajaran terdapat pokok bahasan thaharah

(bersuci) yang termasuk di dalamnya adalah materi wudhu yang

sangat penting untuk diajarkan sejak dini dikarenakan wudhu

merupakan syarat sahnya berbagai ibadah, baik ibadah wajib maupun

ibadah sunah, seperti: shalat, thawaf, membaca Al-Qur‟an dan lain

sebagainya. Seseorang yang ingin menghadap tuhannya hendaknya

harus dalam keadaan suci atau bebas dari hadas dan najis.

2) Objek pembahasan Ilmu Fiqih

Yang menjadi objek pembahasan ilmu fiqih menurut batasan

yang telah dikemukakan oleh ahli ushul fiqih adalah segala perbuatan,

perkataan, dan tindakan para mukallaf dari segi hukum, termasuk

yang mensifati perbuatan para mukallaf itu, seperti: wajib, sunah,

makruh, mubah, sah, batal, qada‟ dan sebagainya (Salam dan

Fathorohman, 1994: 44). Secara terperinci objek pembahasan ilmu

fikih dapat diperinci menjadi delapan bagian sebagai berikut:

a. Kumpulan hukum yang digolongkan ke dalam ibadah, yaitu

shalat, puasa, zakat, haji, jihad, dan nadzar.

Page 55: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

36

b. Kumpulan hukum yang berkaitan dengan masalah berkeluarga,

seperti perkawinan, talak nafkah, wasiat dan pusaka. Hukum

seperti ini sering disebut dengan al-ahwal al-syakhsiyah.

c. Kumpulan hukum mengenai mu‟amalah madiyah (kebendaan),

seperti hukum-hukum jual beli, sewa-menyewa, utang-piutang,

gadai, syufa’ah hiwalah, mudharabah, memenuhi akad atau

transaksi dan menunaikan amanah.

d. Kumpulan hukum yang berkaitan dengan harta negara, yaitu

kekayaan yang menjadi urusan baitulmal, penghasilannya,

macam-macam harta yang ditempatkan di baitulmal, dan tempat-

tempat pembelanjaannya. Hukum ini termasuk al-siyasah.

e. Kumpulan hukum yang dinamai ‘uqubat, yaitu hukum-hukum

yang disyariatkan untuk memelihara jiwa, kehormatan, dan akal

manusia, seperti qisas, had, ta‟zir.

f. Kumpulan hukum yang termasuk kedalam hukum acara, yaitu

hukum-hukum mengenai peradilan, gugatan, pembuktian, dan

lain sebagainya.

g. Kumpulan hukum yang tergolong kepada hukum tata negara,

seperti syarat-syarat menjadi kepala negara, hak-hak penguasa,

hak-hak rakyat, dan sistem permusyawaratan. Ini juga termasuk

dalam lingkup al-siyasah (Koto, 2009: 6).

h. Kumpulan hukum yang sekarang disebut sebagai hukum

internasional. Termasuk kedalamnya hukum perang, tawanan,

Page 56: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

37

perampasan perang, perdamaian, perjanjian tebusan, cara

menggauli al-zimmah, dan lain sebagainya. Ini juga termasuk

kedalam lingkup al-siyasah (Koto, 2009: 7).

4. Materi Wudhu

Materi wudhu merupakan salah satu materi yang berada dalam

pokok bahasan thaharah yang berada pada mata pelajaran fiqih di kelas

VII A semester I MTs Ma‟arif 2 Grabag. Pembahasan dalam pokok

bahasan thaharah ini membahasa materi tentang macam-macam najis,

macam-macam air yang dapat digunakan untuk bersuci, dan wudhu

meliputi: pengertian wudhu, dasar hukum pelaksanaan wudhu, syarat sah

wudhu, rukun wudhu, hal-hal yang membatalkan wudhu, sunah-sunah

wudhu serta tata cara pelaksanaan wudhu. Dalam penelitian ini yang

menjadi titik fokus pembahasan adalah materi tentang wudhu. Pada

pembahasan pertama siswa di beri materi tentang pengertian wudhu, niat

wudhu, rukun wudhu, dan syarat sah wudhu. Kemudian untuk materi yang

kedua siswa di beri materi tentang hal-hal yang membatalkan wudhu,

sunah-sunah wudhu serta tata cara pelaksanaan wudhu.

5. Metode Demonstrasi

1) Pengertian metode demonstrasi

Metode adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan

karakteristik siswa, materi, serta kondisi lingkungan di mana

pengajaran berlangsung (Usman B, 2010: 31-32).

Page 57: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

38

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar dengan cara

memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu

kegiatan, baik secara langsung, maupun melalui penggunaan media

pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang

sedang disajikan (Mariyaningsih, 2018: 82).

2) Manfaat metode demonstrasi untuk siswa

a. Memiliki ketrampilan motoris/gerak, seperti: memperagakan

konsep materi, memecahkan masalah lewt praktik,

mempergunakan alat, membuat suatu bentuk atau melaksanakan

gerak dalam kegiatan.

b. Memiliki kecakapan mental, seperti melakukan sesuatu di depan

teman yang lain dan di depan guru.

c. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa.

d. Pengetahuan siswa akan bertambah dari berbagai segi dan anak

didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan

lebih mendalam (Usman B, 2010: 45).

3) Syarat-syarat metode demonstrasi

Agar penggunaan metode demonstrasi dapat efektif, maka harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Sebelum perjalanan dimulai, hendaknya diawali terlebih dahulu

dengan perumusan yang secara spesifik pada materi pelajaran.

Page 58: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

39

b. Menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan dengan

demonstrasi secara teratur sesuai dengan skenario yang

direncanakan.

c. Persiapan-persiapan peralatan yang dibutuhkan sebelum

demonstrasi dimulai, dan atur sesuai dengan sekenario yang

direncanakan.

d. Usahakan dalam melakukan demonstrasi tersebut sesuai dengan

kenyataan yang sebenarnya, dan jangan berlebih-lebihan (Usman

B,2010: 45-46).

4) Langkah-langkah metode demonstrasi

a. Guru mengatur tempat duduk siswa sehingga semua siswa dapat

melihat secara jelas apa yang didemonstrasikan.

b. Kemukakan tujuan yang ingin dicapai dan tugas-tugas yang harus

diselesaikan siswa setelah menyaksikan demonstrasi.

c. Melakukan demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang

merangsang siswa untuk berfikir.

d. Pastikan semua siswa mengikuti demonstrasi dan beri kesempatan

secara aktif untuk berfikir lebih lanjut.

e. Bila demonstrasi selesai dilaksanakan, maka guru memberikan

tugas-tugas tertentu kepada siswa.

5) Kelebihan metode demonstrasi

a. Menghindari verbalisasi karena langsung memperhatikan materi

yang diajarkan.

Page 59: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

40

b. Mudah diingat siswa karena siswa melihat praktiknya secara

langsung.

c. Bila dilaksanakan sesuai prosedur, dapat terlihat hasilnya secara

cepat.

d. Dapat mengkaitkan teori dengan kejadian sehari-hari.

e. Dapat memperjelas beberapa persoalan yang menimbulkan

pertanyaan atau keraguan.

f. Dapat mengarahkan siswa ke arah berfikir yang sama

(Mariyaningsih, 2018: 84).

6) Kekurangan metode demonstrasi

a. Tidak semua benda dapat di demonstrasikan.

b. Demonstrasi memerlukan persiapan yang matang dari guru karena

faktor keberhasilan dalam demonstrasi akan membentuk

keyakinan siswa.

c. Memerlukan peralatan, benda dan tempat yang memadai.

d. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli

bahan-bahan praktik.

e. Diperlukan pemusatan perhatian siswa dalam pengamatan yang

kadang-kadang diabaikan oleh siswa.

f. Kadang-kadang hal yang didemonstrasikan di kelas akan berbeda

jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata atau

sebenarnya (Mariyaningsih, 2018: 84).

Page 60: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

41

6. Media Audio Visual

1) Pengertian media audio visual

Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang

berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti “tengah”,

“perantara”. Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara

atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Jalinus dan

Ambiyar, 2016: 2).

Secara harfiah kata media memiliki arti perantara atau pengantar.

Asocciation For Education And Communication Teknologi (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk

suatu penyaluran informasi. Menurut Education (NEA) mendefinisikan

sebagai benda yang dapat dimanipulasikan dilihat, didengar, dibaca atau

dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam

kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi efektifitas program

intruksional (Asnawir dan Usman, 2002: 11).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan

pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta

didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.

Audio visual adalah gabungan dari kata audio dan visual. Audio

adalah suara yang dapat didengar sedangkan visual adalah yang dapat

dilihat.

Page 61: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

42

2) Kriteria media audio visual

Dalam pengelompokan audio visual dapat dibagi menjadi dua

kategori yang dapat membedakannya:

a. Media opsional atau media pengayaan.

b. Media yang diperlukan atau yang harus digunakan

Adapun ciri-ciri media audio-visual adalah sebagai berikut:

a. Bersifat linier

b. Menyajikan visual dinamis

c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh

perancang atau pembuatnya.

d. Representasi fisik dari gagasan real dan abstrak

e. Dikembangkan menurut prinsip psikologi behaviorisme kognitif

f. Umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan

interaktif murid yang rendah (Arsyad, 2002: 3).

3) Jenis-jenis media audio visual

Diantara jenis-jenis media audio visual lain televisi, proyektor

transparasi (OHP), video, komputer/laptop dan lain-lain.

4) Fungsi dan manfaat media audio visual

Media audio visual merupakan sarana untuk menyampaikan

informasi atau pesan pembelajaran kepada peserta didik, dengan

menggunakan media audio visual diharapkan guru dapat merangsang

perkembangan otak anak-anak. Diantara manfaat menggunakan media

audio visual dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

Page 62: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

43

a. Dapat mempermudah orang yang menyampaikan dan memudahkan

dalam menerima suatu pelajaran atau informasi.

b. Mendorong keinginan untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang

hal-hal yang berkaitan dengan meteri.

c. Lebih mengena dalam ingatan.

d. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing.

5) Tahapan penggunaan media audio visual

Tahapan penggunaan media audio visual menurut Asnawir dan

usman (2002:97) adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan pengajaran.

Sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar hendaknya

merumuskan tujuan pengajaran yang ingin dicapai.

b. Persiapan guru.

Pertama-tama guru harus mempersiapkan video terlebih dahulu

kemudian mempersiapkan unit pelajaran, kemudian baru memilih

video yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

c. Persiapan kelas.

Siswa dipersiapkan terlebih dahulu supaya mereka mendapat

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam pikiran

mereka sewaktu menyaksikan video tersebut. Untuk itu dapat

dilakukan hal-hal sebagai berikut:

Page 63: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

44

1) Menjelaskan maksud perbuatan video.

2) Menjelaskan secara singkat isi video.

3) Menjelaskan bagian-bagian yang harus mendapatkan

perhatian khusus sewaktu menonton video.

4) Harus dijelaskan mengapa terdapat ketidakcocokan isi video

bila ditemukan ketidaksesuaian.

d. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media.

Setelah siswa dipersiapkan barulah video diputar. Dengan

mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dan keadaan ruangannya.

e. Langkah kegiatan belajar siswa.

Setelah melihat video yang diputar, siswa diberikan

kesempatan untuk menjelaskan apa yang telah dilihat dan

didengarnya serta diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan apa

yang telah dipahaminya.

f. Langkah evalusai pengajaran.

Aktivitas selanjutnya dapat berupa kegiatan evaluasi melalui

tanya jawab tes, guna untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan.

6) Kelebihan dan kekurangan penggunaan media pembelajaran audio

visual

a. Kelebihan penggunaan media pembelajaran audio visual

1) Perpaduan teks dan gambar akan menambah menarik informasi

yang disajikan secara vebal dan visual.

Page 64: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

45

2) Pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi atau berinteraksi

dengan aktif karena harus memberi respon terhadap pertanyaan

dan latihan yang disusun.

3) Menampilkan obyek besar yang tidak mungkin dibawa kedalam

kelas, misalnya gambar gunung, batu dan lain-lain.

4) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.

5) Meletakkan dasar-daras konkret dari konsep yang abstrak

sehingga dapat mengurangi kepemahaman yang besifat

verbalisme. Misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran

darah, maka digunakanlah film.

b. Kekurangan penggunaan media pembelajaran audio visual

1) Kecepatan merekam dan pengaturan tek yang bermacam-macam

menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman

yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda

dengannya.

2) Film dan video yang tersedia selalu sesuai dengan kebutuhan

dan tujuan belajar yang diinginkan kecuali film dan video itu

dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.

3) Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya yang

mahal dan waktu yang banyak.

Page 65: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

46

4) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak ada hubungan pribadi

dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama

penayangannya.

B. Kajian Materi Penelitian

1. Pokok Bahasan Tahaharah

Kebersihan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa

dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Tidak akan terwujud suatu

kenyamanan tanpa adanya kebersihan. Kebersihan di sini meliputi:

badan, pakaian, lingkungan dan yang lainnya. Islam menaruh perhatian

sangat tinggi pada masalah kebersihan atau kesucian, baik kebersihan

dari najis maupun kebersihan dari hadas.

a. Pengertian Thaharah

Thaharah secara etimologi berarti bersih (nazhafah), suci

(nazahah), dan terbebas (khulus) dari kotoran, baik yang bersifat

hissiy (konkret atau dapat diindra) maupun ma’nawi (abstrak).

Sedangkan thaharah secara terminologi (syara’), adalah memersihkan

diri dari hadas atau menghilangkan najis atau kototan (Supiana, 2009:

3). Jadi, thaharah adalah bersuci dari hadas dan najis.

Thaharah meliputi dua macam hal menurut syar‟i (syariat islam)

yaitu thaharah dari najis dan thaharah dari hadas. Thaharah dari najis

(menurut fikih) dan kotoran yaitu dengan membasuh dan

membersihkan najis dan kotoran dengan air dan alat thaharah yang

lainnya. Ada tiga macam najis, yaitu najis mukhaffafa, najis

Page 66: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

47

mutawasittah, dan najis mughaladah . sedangkan thaharah dari hadas

dibagi menjadi tiga bagian yaitu dengan wudhu, mandi dan tayamum.

Alat yang digunakan untuk bersuci adalah air untuk berwudhu dan

mandi, dan tanah atau debu untuk bertayamum. Air dan tanah sebagai

alat bersuci harus memenuhi persyaratan, yaitu suci dan mensucikan.

Yang akan menjadi bahasa utama penulis dalam penelitian ini

adalah berthaharah dari hadas kecil dengan cara berwudhu, akan tetapi

sebelum pembahasan wudhu lebih jauh, terlebih dahulu penulis akan

membahas tentang macam-macam najis dan bagaimana cara

mensucikannya serta macam-macam air yang bisa digunakan untuk

bersuci.

1) Macam-Macam Najis

Najis ialah kotoran yang wajib disucikan, baik pada diri

seseorang ataupun pada sesuatu yang dikenainya. Seperti kotoran

manusia dan hewan (Nuhuyanan, 2002: 10). Segala sesuatu yang

terkena najis seumpama air kencing, darah, nanah, bangkai, bekas

jilatan anjing, dan lain sebagainya harus dibersihkan dari badan,

pakaian dan tempat yang akan kita gunakan untuk beribadah.

Berikut adalah macam-macam najis dan cara mensucikannya:

a) Najis Mughalladhah, yaitu najis yang sangat berat, artinya

najis yang datang dari anjing dan babi serta keturunannya

(walaupun blasteran). Cara membasuhnya (membersihkannya)

yaitu: pertama hilangkanlah rupa najis itu, lalu basuhlah

Page 67: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

48

dengan air bersih 7 kali, salah satu daripadanya hendaknya

dicampuri dengan debu.

للا صي قواىث اىنيةا ف ى ارا امذم ساا ور ي هي

تاىرشاب)ساسي( ل اخا ش ثع غسي

Artinya: Cara mencuci bejana seseorang kamu apabila dijilat

anjing hendaklah dibasuh 7 kali, air pertama hendaknya

dicampur dengan tanah (H.R. Muslim).

b) Najis Mukhaffah adalah najis yang ringan, seperti air seni bayi

laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum

makan/minum apapun kecuali air susu ibu. Cara

mensucikannya yaitu cukup dengan memercikkan atau

mengusapkan air yang suci pada permukaan yang terkena nijis.

Adapun kencing anak perempuan yang belum makan/minum

apa-apa selain air susu ibunya, maka cara mencucinya

hendaklah dibasuh sampai mengalir air diatas benda yang

terkena najis hingga hilang zat dan sifat-sifat najisnya., seperti

halnya membasuh air kencing orang dewasa.

c) Berdasarkan sabda Rasul:

)سااىرشز( هاىغل ت شاش هاىجاسح ت غسو

Artinya: Kencing anak-anak perempuan dibasuh, dan kencing

anak-anak laki-laki disiram (H.R. Turmuzi).

Page 68: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

49

d) Najis Mutawassitah adalah najis pertengahan, yaitu segala

najis yang tidak termasuk kedalam najis mughaladhah dan

najis mukhafafah antara lain:

a) Darah (termasuk darah manusia) nanah dan sejenisnya.

b) Kotoran (tahi atau kencing), manusia atau binatang, atau

sesuatu yang keluar dari perut melalui jalan manapun,

termasuk yang keluar melalui mulut (muntah).

c) Bangkai binatang, yaitu binatang yang mati karena tidak

disembelih secara Islam, kecuali bangkai ikan dan belalang

(keduanya bukan najis, halal dimakan tanpa disembelih).

d) Arak atau benda-benda yang memabukkan.

e) Air susu atau air mani binatang yang tidak halal dimakan.

Dalam najis mutawassithah jenis terdapat dua macam

najis, yaitu: najis ‘ainiyah dan najis hukmiyah. 1) Najis

‘ainiyah adalah najis yang tampak wujud (terlihat warnanya,

tercium baunya dan tercicipi rasanya), terkecuali warna atau

bau yang sangat sukar menghilangkannya, sifat ini dimaafkan.

Cara mensucikannya adalah dengan menghilangkan zat, rasa,

warna dan baunya. 2) Najis hukmiyah yaitu tidak tampak

wujudnya, artinya yang kita yakini adanya, tetapi tidak nyata

zatnya, bau, rasa dan warnanya, seperti kencing yang sudah

lama kering sehingga sifat-sifatnya telah hilang. Cara

Page 69: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

50

mensucikan najis ini adalah cukup dengan mengalirkan air di

atas benda yang terkena najis itu (Mufid, 1986: 4).

2) Macam-macam air

Air merupakan salah satu alat untuk bersuci. Air yang boleh

digunakan untuk bersuci disebut dengan air mutlak. Air mutlak

yaitu air yang bersih dan belum tercemar, belum berubah rasa,

warna dan baunya. Yang termasuk air mutlak diantaranya adalah

air sungai, air sumur, air hujan, air laut, air embun, air es dan air

mata air (RI D. A., 1995: 5).

Menurut ajaran Islam air dibagi menjadi empat macam:

a. Air suci dan mensucikan, artinya dapat sah dipergunakan

untuk bersuci dan tidak makruh. Air semacam itu ialah air

mutlak (muthlaq).

Artinya: air yang sewajarnya, bukan air yang telah bersyarat.

Air kelapa dan air kopi itu bukan lagi air mutlak karena telah

bersyarat, keduanya itu suci dan dapat diminum, tetapi tidak

dapat sah dipergunakan untuk bersuci seumpama untuk

berwudhu dan mandi.

b. Air yang suci tetapi tidak dapat dipergunakan untuk bersuci

seumpama wudhu, mandi dan menghiangkan najis. Air yang

semacam itu adalah :

1. Air sedikit yang sudah bekas dipakai (musta’mal) dari

wudhu atau mandi.

Page 70: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

51

2. Air yang bercampur dengan campuran air suci,

umpamanya air kopi, air teh dan lain sebagainya.

c. Air yang suci dan dapat mensucikan, tetapi makruh

memakainya, yaitu air didalam ember atau bejana yang

dijemur oleh panas sinar matahari (musyammas).

d. Air bernajis (mutannajis)

Air bernajis atau mutannajis dibagi menjadi dua yaitu

sebagai berikut:

1. Jika air itu sedikit, kemudian kemasukan najis, maka ia

tidak sah dipakai untuk bersuci, dan ia tetap najis

hukumnya berubah sifatnya atau tidak.

2. Jika air itu banyak, (artinya lebih dari 216 liter) maka

apabila kemasukan najis yang terlalu sedikit yang tidak

merubah sifatnya, maka hukumnya tetap suci dan dapat

sah dipergunakan untuk bersuci; tetapi apabila berubah

sifatnya (bau, rupa dan rasanya) maka tidak lagi dapat

(tidak sah) dipergunakan untuk bersuci.

“Air sedikit artinya kurang dari dua kulah (kolam) dan

kalau dihitung dengan liter kurang dari 216 liter. Air banyak

ialah yang lebih dari 216 liter. Dua kulah sama degan 216 litet.

Jika berbentuk bak, maka besarnya sama dengan panjangnya

60 cm, lebarnya 60 cm dan dalamnya 60 cm” (Zarkasyi, 1994:

11).

Page 71: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

52

2. Materi Wudhu

a. Pengertian wudhu

Wudhu menurut bahasa yaitu اىظافح اىحس yang artinya “baik

dan bersih”. Adapun menurut syara‟ adalah

صح خص فح خشاىىا تن اىذ ج اى خصصح ف اهضا

ا رع ال اى

Artinya : memakai/menggunakan air untuk anggota-anggota tertentu,

seperti muka, dua tangan (dan seterusnya tentang fardlu-fardlu

wudlu) dengan cara-cara tertentu (Mufid, 1986: 9).

Kata wudhu berasal dari bahasa Arab yang diadopsi dari kata

Wadha’ah, yang berarti baik dan bersih. Menurut syara‟, wudhu

adalah perbuatan tertentu yang dimulai dengan niat. Wudhu dapat juga

diartikan menyengaja membasuh anggota badan tertentu yang telah

disyariatkan untuk melaksanakan suatu perbuatan yang

membutuhkannya, seperti shalat dan thawaf (Supiana, 2009: 4).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa wudhu

adalah menyengaja membasuh anggota badan atau mensucikan diri

dari hadas kecil agar dapat melaksanakan ibadah-ibadah yang

disyaratkan untuk melaksanakan wudhu terlebih dahulu. Anggota

badan yang dibasuh ketika wudhu meliputi muka, kedua tangan

hingga siku, sebagian kepala, kedua kaki sampai mata kaki untuk

dapat beribadah kepada Allah.

b. Dasar hukum pelaksanaan wudhu

Page 72: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

53

Wudhu adalah menyengaja membasuh dan mengusap bagian

tubuh yang menjadi anggota wudhu dengan air yang suci dan

menyucikan untuk menghilangkan hadas kecil sebagai syarat sah

untuk melaksanakan shalat Syariat wudhu diwajibkan setelah

Rasulullah saw melakukan Isra‟ Mi‟raj pada 27 Rajab tahun 11

kenabian. Karena, mulai saat itulah umat Islam wajib melaksanakan

shalat, diwajibkan berwudhu terlebih dahulu (El-Bantanie, 2010: 162).

Dalil wajibnya wudhu didasarkan pada Al-Qur‟an, hadis

(sunah), dan ijma‟ (konsensus) ulama. Dalil Al-Qur‟an dapat dilihat

dalam firman Allah swt, QS. Al-Maidah ayat 6:

Page 73: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

54

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak

mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu, dan tanganmu sampai

dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai

dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan

jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat

buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak

memperoleh air. Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik

(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah

tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan

kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu

bersyukur (QS.Al-Maidah: 06) (Kementrian Agama RI, 2012: 108).

Dalil dari hadis diambil dari riwayat Al-Bukhari dan Muslim

dari Abu Hurairah:

هلقثوللاصلج غذ لصذقح س شر تغ

Artinya: Allah tidak akan menerima shalat seseorang tanpa bersuci

dan tidak menerima sedekah hasil penghianatan (H.R. Bukhari dan

Muslim)

Dalam hadis lain dijelaskan:

امذز القثوللاصلج ض ر مر

Artinya: Allah tidak akan menerima shalat seseorang yang berhadas

sampai ia melaksanakan wudhu (H.R Bukhari dan Muslim).

Adapun dalil berdasarkan ijma’, telah disepakati bahwa sejak

zaman Nabi saw sampai sekarang wudhu merupakan bagian dari

ajaran Islam. Tidak ada seorang muslim pun yang mempunyai

pendapat berbeda. Seandainya pendapat yang berbeda itu ada, pasti

akan disebutkan dalam sebuah riwayat seperti biasanya suatu pendapat

(Supiana, 2009: 5).

Page 74: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

55

c. Syarat sah wudhu

Menurut Sulaiman (1994: 24) dalam buku Fiqih Islam, bahwa

Syarat sahnya wudhu ialah:

1) Beragama Islam. Artinya, selain orang Islam tidak sah melakukan

wudhu.

2) Mumayiz (memasuki usia dewasa) artinya bisa membedakan yang

halal dan yang haram, yang baik dan yang jelek.

3) Tidak berhadas besar.

4) Memakai air yang suci dan mensucikan.

5) Najis telah dibersihkan dari badan.

6) Semua anggota badan yang dikenai wudhu merata terkena air,

artinya tida ada yang menghalangi asamapinya air pada anggota

wudhu, baik hissi maupun syar’i.

7) Mengetahui rukun dan sunah wudhu.

8) Masuk waktu shalat (khusus bagi yang hadasnya

berkepanjangan).

d. Rukun wudhu

Yang termasuk kedalam rukun wudhu adalah niat, membasuh

muka, membasuh tangan hingga siku, menyapu kepala, membasuh

kaki hingga mata kaki, dan tertib.

1) Niat

Page 75: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

56

Niat artinya menyengaja (al-qashd) sesuatu serentak

dengan melakukannya. Tempat dan pelaku niat adalah hati,

namun sunnah menyertainya dengan ucapan lisan untuk

membantu pernyataan sengaja yang di dalam hati itu (Supiana,

2009: 6).

قرشاتفعي قصذش

Artinya: Menyengaja mengerjakan sesuatu dibarengi dengan

perbuatan kerena ikhlas dan tunduk kepada allah (Mufid, 1986:

10).

Niat berfungsi untuk membedakan antara:

a) Perbuatan ibadah dan yang bukan ibadah

b) Tingkatan-tingkatan ibadah, yaitu antara ibadah fardhu dan

ibadah sunah.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

niat merupakan fardhu wudhu yang harus dikerjakan, karena

tanpa niat wudhu tidak sah. Kewajiban niat ini didasarkan pada

ayat Al-Qur‟an dan hadis Nabi saw sebagai berikut:

Page 76: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

57

Artinya: Mereka tidak disuruh kecuali agar beribadah kepada

Allah secara ikhlas kepada-Nya dalam menjalankan agama

dengan lurus (Q.S. Al-Bayyinah: 5) (Kementrian Agama RI,

2012: 589).

Dalam hadis Nabi dijelaskan bahwa:

اخ اهتاى االه ا

Artinya: Sesungguhnya, segala perbuatan hanya sah dengan

niat...(H.R Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan firman Allah swt dan hadis Nabi saw di atas

menunjukkan bahwa setiap ibadah harus di sertai dengan niat.

Karena wudhu termasuk kedalam ibadah, maka wudhu akan sah

apabila disertai dengan niat. Waktu berniat saat wudhu adalah

ketika mambasuh muka.

Bacaan niat pada wudhu adalah sebaga berikut:

ذعاى ىشفعاىحذزالصغشفشضالل ض داى

Artinya: Aku berniat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil,

fardhu karena Allah Ta’ala (Sulaiman, 1994: 25).

2) Membasuh muka

Page 77: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

58

Membasuh muka diwajibkan berdasarkan dalam firman

Allah swt Q.S Al-Maidah ayat 6:

Artinya: .....maka basuhlah mukamu.... (Q.S. Al-Maidah: 6)

(Kementrian Agama RI, 2012: 108).

Basuhan muka harus merata hingga keseluruh wajah yaitu

bagian depan kepala. Batasan-batasan wajah yang harus dibasuh

ketika berwudhu adalah melintang dari kanan ke kiri yaitu daun

telinga, memanjang dari tempat tumbuhnya rambut kepala sampai

dengan ujung bawah dagu. Dalam membasuh muka, air harus

mengalir pada bagian luar kulit ataupun rambut yang terdapat pada

wajah. Jadi, bagian dalam mulut, hidung, dan mata tidak wajib

untuk terkena basuhan (Supiana, 2009: 6).

3) Membasuh tangan

Kewajiban membasuh tangan pada wudhu yaitu meliputi

keseluruhan tangan dari ujung jari hingga kedua siku, sebagaimana

yang telah diperintahkan dalam firma Allah Q.S Al-Maidah ayat 6:

Artinya:..dan tanganmu sampai dengan siku... (Q.S. Al-Maidah: 6)

(Kementrian Agama RI, 2012: 108).

Page 78: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

59

Dalam membasuh tangan harus sampai kepada seluruh kulit

dan bulu yang ada di tangan. Jika terdapat kotoran yang

menghalangi sampainya air ke ujung jari dibawah kukunya maka

wudhunya tidak sah (Sulaiman, 1994: 25).

4) Mengusap kepala

Mengusap kepala adalah sekedar menyampaikan air tanpa

mengalirkannya, yaitu dengan meletakkan tangan yang basah pada

kepala. Kewajiban mengusap kepala didasarkan pada Q.S Al-

Maidah ayat 6:

Artinya: .....dan sapulah kepalamu... (Q.S Al-Maidah: 6)

(Kementrian Agama RI, 2012: 108).

Di dalam hadis Mughiroh bin Syu‟bah ra, yang menyatakan

bahwa ketika Nabi saw berwudhu, beliau mengusap ubun-ubun

dan sorbannya, kemudian menyapu kedua khufnya (HR. Muslim).

سح اف ض وذ ي صيللاهي اىث حا ا هياىع , تاصر

هياىخف )ساسي(

Artinya: sesunggugnya Nabi Saw berwudhu, maka beliau

mengusap ‘an-nashiyah’, (mengusap) imamah dan dua buah khuff

(sepatu) beliau. (HR. Muslim no.247).

Di dalam Hadis lain juga dijelaskan bahwa:

Page 79: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

60

ااى رةت مر سأ قذ أدتش،تذأت ا ،فأقثوت تذ سحسأ ث

اىزتذأ نا اأىاى سد قفا،ث

Artinya: Kemudian Nabi saw mengusap kepala dengan kedua

(telapak) tangannya. Beliau (mengusap) ke arah depan kemudian

kembali lagi ke belakang, kemudian mengusap ke arah belakang

dengan kedua telapak tangannya sampai tengkuk, kemudian

kembali lagi kedepan sampai ketempat di mana beliau memulai

mengusap kepalanya (yaitu bagian depan kepala) (HR. Bukhari

no. 185, Muslim no. 235, dan Tirmidzi no. 28).

Firman Allah swt dan kedua hadis Nabi saw menunjukkan

bahwa yang wajib di basuh itu hanyalah sebagian kepala, bukan

seluruhnya. Dari hadis tersebut dijelaskan bahwa Nabi mengusap

ubun-ubunnya. Ubun-ubun itu adalah bagian dari kepala. Ini berarti

menjelaskan bahwa yang wajib untuk diusap bukanlah seluruh

kepala melainkan hanya sebagian kepala saja. Bagian yang diusap

itu tidak pula mesti ubun-ubun sebab tidak ada petunjuk yang

mengkhususkan untuk mengusap ubun-ubun (Sulaiman, 1994: 25).

5) Membasuh kaki

Kewajiban membasuh kaki berlaku bagi setiap orang yang

berwudh, kecuali jika ia menyapu khufu dengan ketentuan dan

syarat-syarat tertentu. Membasuh kaki dalam wudhu di wajibkan

berdasarkan kepada firman Allah Q.S Al-Maidah ayat 6:

Page 80: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

61

Artinya: ......dan (basuh) kakimu sampai kedua mata kaki.... (Q.S

Al-Maidah:6) (Kementrian Agama RI, 2012: 108).

Dalam hadis Nabi saw juga di jelaskan yaitu hadis dari jabir

yang mengatakan bahwa Nabi saw memerintahkan agar membasuh

kaki bila berwudhu, dengan redaksi menurut al-Daruquthni. Hadis

itu berbunyi, “Rasulullah telah memerintahkan kepada kami, jika

kami hendak mengerjakan shalat, sebelumnya harus (berwudhu)

dengan membasuh kedua kaki kami.” ('Abdullah, 2004: 20).

Dalam membasuh kaki, kedua mata kaki harus ikut

terbasuh, sebab pada ayat di atas sudah dijelaskan bahwa

membasuh kaki harus sampai mata kaki. Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya membasuh kaki juga harus mencapai

seluruh bagian dari kaki. Jika kaki tersebut terkena sesuatu yang

dapat menghalangi sampainya air kedalam kulit anggota wudhu

maka harus dihilangkan terlebih dahulu agar air benar-benar

sampai keseluruh bagian kaki yang harus terkena air saat

berwudhu.

6) Tertib

Tertib dalam melakukan wudhu hukumnya adalah wajib.

Artinya jika mendahulukan sebagian anggota dan mengakhirkan

yang lain bukan menurut urutan sebagaimana yang disebutkan oleh

Page 81: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

62

nash, maka wudhunya batal atau tidak sah. Praktek wudhu menurut

sunnah (contoh Rasul) adalah tertib. Tidak terdapat suatu

riwayatpun tentang wudhu melainkan beliau melakukannya dengan

tertib. Yang dimaksud dengan tertib di sini adalah tersusun

sebagaimana urutan dalam Al-Qur‟an (Hasanuddin, 2007: 37).

Jumhur ulama memasukkan tertib sebagai rukun wudhu,

berdasarkan hadis riwayat Ad-Daaruquthni dari jabir:

اتذأللات أتذؤت

Artinya: Mulailah dengan apa yang Allah telah memulai

dengannya (H.R Ad-Daaruquthni).

Kecuali ulama Hanafi dan Maliki, mereka mengatakan

bahwa tertib dalam berwudhu tidak termasuk dalam rukun wudhu,

tetapi hanya sunah (Hasanuddin, 2007: 37).

e. Hal-hal yang membatalkan wudhu

Ada beberapa hal yang menyebabkan wudhu seseorang batal,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Keluar sesuatu dari qubul atau dubur

Keluar sesuatu dari qubul atau dubur bisa berupa apa pun,

yaitu: benda padat, angin ataupun cairan, kecuali air maninya

sendiri, baik yang biasa maupun tidak, yang keluar dengan

sendirinya atau dikeluarkannya. Ini didasarkan pada firman Allah

Page 82: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

63

dalam Q.S Al-Maidah ayat 6:....atau kembali dari tempat buang

air... di samping itu, ada beberapa hadis yang menjelaskan hal ini,

diantaranya hadis berikut: Allah tidak menerima salat orang yang

berhadas sampai ia berwudhu (Supiana, 2009: 14).

2) Keluarnya najis dari bagian tubuh lain.

Jika yang keluar itu berupa kencing atau kotoran, hal itu

membatalkan wudhu, baik banyak maupun sedikit. Namun yang

keluar selain kencing dan kotoran, seperti misalnya darah,

muntah, dan nanah dalam jumlah yang banyak dan lain-lainnya,

ada yang berpendapat hal itu dapat membatalkan wudhu jika

dalam jumlah yang banyak lagi najis.

3) Tidur, kecuali dalam keadaan duduk dengan mantap

Rasulullah bersabda, kedua mata merupakan pengikat bagi

dubur, maka barang siapa tidur, hendaknya ia berwudhu (H.R.

Abu Dawud). Ketika seseorang tidur, biasanya keluar dari

duburnya sesuatu tanpa ia sadari. Oleh karena itu, Nabi

menetapkan bahwa tidur membatalkan wudhu. Tetapi jika tidur

dengan ilyah, menempel rapat ketempat duduknya, tidak ada

kemungkinan keluar sesuatu dari duburnya, maka ketentuan itu

tidak membatalkan wudhu (Supiana, 2009: 15).

4) Hilang akal

Hilang akal adalah salah satu hal yang membatalkan

wudhu, yang dimaksud dengan hilang akal adalah kehilangan

Page 83: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

64

kesadaran berfikir, baik karena pingsan, mabuk (minum minuman

keras), gila, ataupun sakit ayan (epilepsi).

Jika seseorang yang telah berwudhu mengalami salah satu

dari kondisi di atas, maka wudhunya batal. Alasannya adalah jika

tidur saja membatalkan wudhu, maka sudah tentu pingsan,

mabuk, sakit ayan, dan gila berat tingkatannya daripada tidur (el-

Bantanie, 2010: 187).

5) Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan

Hal yang membatalkan wudhu lainnya adalah bersentuhan

kulit antara laki-laki dan perempuan yang telah baligh dan bukan

mahram tanpa adanya penghalang. Pendapan ini adalah menurut

para ulama madzhab syafi‟i. Dalilnya di jelaskan dalam Q.S Al-

Maidah ayat 6:

Artinya: ....atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak

memperoleh air, maka bertayamumlah denga debu yang suci...

(Q.S Al-Maidah: 6) (Kementrian Agama RI, 2012: 108).

Ayat diatas menjelaskan bahwa jika seseorang laki-laki

bersentuhan kulit dengan perempuan dan tidak menemukan air,

maka diperintahkan untuk bertayamum. Artinya, bersentuhan

kulit antara laki-laki dan perempuan yang telah baligh dan bukan

Page 84: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

65

mahram tanpa penghalang adalah membatalkan wudhu (el-

Bantanie, 2010: 190).

6) Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan

7) Menyentuh kemaluan dengan batin telapak tangan tanpa alas

dapat membatalkan wudhu, baik kemaluan sendiri terlebih

kemaluan orang lain, baik yang disentuh kemaluannya itu sudah

baligh maupun masih anak-anak, hal ini dijelaskan dalam hadis

Nabi saw yang diriwayatkan oleh Turmudzi Barang siapa yang

menyentuh kemaluannya, hendaknya ia berwudhu (H.R.

Turmudzi).

Batalnya wudhu di sini terkait dengan sentuhan itu terjadi

dengan telapak tangan, termasuk perut jari-jari tangan. Oleh

karena itu, sentuhan dengan punggung telapak tangan atau bagian

tubuh yang lainnya tidak membatalkan wudhu. Di sampin itu, hal

ini terkait dengan kemaluan yang disentuh adalah zakar laki-laki

dan pertemuan bibir vagina perempuan. Jadi, menyentuh pelir,

ari-ari, atau bagian yang terletak diantara qubul dan dubur tidak

membatalkan wudhu. Menyentuh lingkaran dubur juga

membatalkan wudhu, sebab itu termasuk kemaluan (farj) atau

diqiaslkan dengan dubur (Supiana, 2009: 17).

f. Sunah-sunah dalam wudhu

Wudhu sebagaimana ibadah-ibadah lainnya mempunyai rukun-

rukun yang wajib ditunaikan, di mana jika ada satu saja rukun wudhu

Page 85: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

66

yang ditinggalkan, maka wudhunya batal dan harus mengulanginya

lagi dari awal. Berbeda dengan rukun wudhu, sunah-sunah wudhu

merupakan amalan atau tata cara yang ada di dalam wudhu yang

didasarkan pada kebiasaan-kebiasaan atau sunah Rasulullah saw.

Apabila dikerjakan dengan baik, maka akan mendapat banyak sekali

manfaatnya dan apabila ditinggalkan tidak membatalkan wudhu

(wudhunya tetap sah). Diantaranya yang menjadi sunah dalam wudhu

adalah sebagai berikut:

1) Membaca basmalah

Rasulullah saw barsabda:

للا)سأتداد( إاتس ذض

Artinya: Berwudhulah kamu dengan menyebut nama Allah (H.R.

Dawud).

Wudhu adalah pekerjaan yang baik, setiap pekerjaan yang

baik hendaknya dimulai dengan bismillah. Dalam sabda

Rasulullah yang lain:

اقطع للاف تاهلثذأتس شر ا مو

Artinya: Tiap-tiap pekerjaan yang baik, tidak dimulai dengan

bismillah, pekerjaan itu kurang berkah (H.R. Abu Dawud)

(Supiana, 2009: 12).

Berdasarkan penjelasan hadis diatas dapat disimpulkan

bahwa mengawali wudhu dengan bacaan bismillah akan

menambah keberkahan dan kutamaan dalam wudhu.

Page 86: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

67

2) Membasuh kedua telapak tangan hingga ke pergelangan sebanyak

tiga kali sebelum berkumur.

Walaupun diyakini bahwa tangannya itu bersih. Hal ini

sesuai dengan perbuatan Nabi yang diperagakan oleh Usman dan

Ali juga tersebut dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-

Bukhari dan Muslim. Inilah pendapat yang dikemukakan

Malikiah dan Syafi‟iah. Sedangkan menurut Imam Malik sendiri,

mencuci tangan bagi orang yang merasa ragu akan kebersihan

tangannya hanya bersifat anjuran. Adapun menurut Daud Al-

Zhahiri, membasuh tangan hukumnya wajib bagi orang yang baru

saja bangun tidur (Supiana, 2009: 12).

3) Bersiwak setiap kali hendak wudhu

Bersiwak merupakan amalan sunah yang sangat dianjurkan

(sunnah mu’akadah), Rasulullah saw bersabda: Seandainya tidak

memberatkan umatku, maka sungguh aku sudah memerintahkan

mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu (shalat) (H.R. Imam

Malik).

Bersiwak adalah menyikat atau menggosok gigi dengan

menggunakan kayu (kayu ara’: banyak dijual di pasar-pasar

Makah dan Madinah atau di pasar Tanah Abang Jakarta dan

tempat-tempat ziarah wali) atau dengan menggunakan sikat gigi

untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di gigi

Page 87: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

68

agar kebersihan dan kesehatan gigi (mulut) tetap terjaga (Akrom,

2010: 33).

4) Madmadhah (berkumur-kumur)

Berkumur-kumur merupakan salah satu sunah wudhu yang

diajarkan Rasulullah saw. Cara berkumur yang baik adalah dengan

memasukkan air kedalam mulut, lalu menggerak-gerakkan dengan

kuat, lalu mengeluarkannya kembali. Air yang dimasukkan ke

mulut (untuk berkumur) jangan terlalu banyak, dan juga jangan

terlalu sedikit (Akrom, 2010: 34).

5) Istinsyaq dan Istinsyar

Istinsyaq adalah menghirup atau memasukkan air kedalam

lubang hidung, lalu menghirupnya dengan sekali napas sampai

kedalam hidung yang paling dalam. Sedang Istinsyar adalah

mengeluarkan air atau menyemburkannya dari hidung sesudah

menghirupnya (istinsyaq) (Akrom, 2010: 35).

6) Mendahulukan anggota wudhu yang kanan daripada yang kiri

7) Membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali

Diriwayatkan dalam hadis shahih, “bahwa Nabi berwudhu

sekali-sekali, dan dua kali-dua kali”.

8) Menggosok anggota wudhu

Sesuai dengan hadis Abdullah ibn Zaid, bahwa ia

membawakan air kepada Nabi saw sebanyak dua pertiga mudd,

lalu ia berwudhu dan menggosok tangannya.

Page 88: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

69

9) Membersihkan sela-sela dari jari-jari tangan dan jari-jari kaki.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam sabda Rasulullah saw

Sempurnakanlah wudhu, bersihkanlah sela-sela jari, dan

beristinsyaqlah lebih dalam, kecuali jika engkau sedang berpuasa.

10) Muwalah (beruntun)

Muwalah yaitu melakukan perbuatan wudhu secara beruntun,

tidak berselang lama-lama antara satu dan yang lainnya.

Perbuatan itu dianggap lama jika anggota yang dibasuh terdahulu

sempat kering sebelum anggota berikutnya dibasuh. Hal ini berlaku

menurut ukuran, kondisi suhu udara atau tubuh orang yang

berwudhu itu normal (Supiana, 2009: 13).

11) Menghadap kiblat.

12) Menggunakan air dengan hemat.

13) Berdoa setelah berwudhu

Berikut adalah bacaan do‟a setelah berwudhu:

لئىئلللا اشذا ىاىي س ذاهثذ ح أ لى مذلشش

اىح هثادكاىص اجعي ش رط اى اجعي ات اىر اجعي

Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan (Yang berhak disembah)

selain Allah, yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku

bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya,

Wahai Tuhanku, jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang

yang bertaubat dan golongan orang-orang yang suci dan jadikan

aku (Kamal, 2013: 39).

14) Menunaikan shalat dua rakaat setelah berwudhu

Page 89: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

70

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadis Utsman, ia

berkata “aku telah melihat Nabi saw berwudhu sebagaimana

wudhuku ini dan kemudian Nabi saw bersabda barang siapa

wudhu seperti wudhuku ini, lalu ia melaksanakan shalat dua

rekaat, dan tidak berbicara dengan dirinya dalam dua rekaat

shalatnya itu, maka telah diampuni baginya dosanya yang lalu

(Kamal, 2013: 39).

Tentang keutamaan shalat sunah 2 (dua) rakaat setelah

wudhu, Nabi Muhammad saw bersabda sebagai berikut:

ذ قاهىثلهه ي للاهي صي اىث للاها شجسض ش أت ه

ل يرفال وه تأسجه ث عدصلجاىفجشاتلهمذ فأ

ى أ ذ لأسجه يده اه فاىجحقو ذ لت عي دف

امرةى س دتزىلاىط صي اسأل وأ اهحى ساف أذطشر

قاهأت أصي لأ ذحش لع عي هثذللادف

Artinya: Dari Abu Hurairah ra, bahwa nabi saw berkata, kepada

bilal ra ketika shalat fajar (subuh): wahai bilal, ceritakan padaku

amal yang paling utama yang sudah kamu amalkan dalam Islam,

sebab aku mendengar di hadapanku suara sandalmu dalam surga.

Bilal berkata: Tidak ada amal yang utama yang sudah aku

amalkan kecuali bahwa jika aku bersuci (berwudhu) pada suatu

kesempatan malam ataupun siang melainkan aku selalu shalat

dengan wudhu tersebut selain shalat wajib. Berkata, (Abu

Abdullah): ‘Daffa na’laika’ maksudnya gerakan sandal (H.R.

Bukhari).

g. Tata cara wudhu

Berikut ini adalah tata cara wudhu yang disempurnakan dengan

sunah-sunahnya:

Page 90: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

71

1) Mendahulukan bagian tubuh yang sebelah kanan.

2) Mengulangi masing-masing anggota wudhu sebanyak 3 (tiga) kali.

3) Tidak berbicara.

4) Menghadap kiblat.

5) Membaca basmalah (dalam hati atau melafazkannya).

6) Niat.

7) Membasuh telapak tangan sampai pergelangan tangan.

8) Menggosok gigi (bersiwak).

9) Berkumur.

10) Membersihkan hidung (memasukkan air/istinsyaq ke hidung

kemudian dibuang kembali/istinsar).

11) Membasuh muka (dengan merata).

12) Membasuh kedua tangan sampai kedua siku (dengan merata).

13) Mengusap sebagian kepala.

14) Membasuh telinga kanan dan kiri.

15) Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam.

16) Membasuh kaki sampai dengan kedua mata kaki (dengan merata).

17) Membaca doa sesudah berwudhu.

18) Kemudian dilanjutkan dengan shalat sunah wudhu sebanyak 2

(dua) rakaat.

19) Tertib.

C. Kajian pustaka

Page 91: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

72

Berdasarkan data yang peneliti dapatkan, ada beberapa penelitian

yang berkaitan dengan penerapan metode dan media pembelajaran. Dalam

kajian pustaka peneliti menemukan beberapa penelitian yang relevan berupa

penelitian skripsi dan beberapa jurnal sebagai berikut:

Pertama, skripsi yang berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA

Dengan Metode Demonstrasi dan Pemanfaatan Media audio Visual Pada

Siswa Kelas 4 Semester II SDN Sumogawe 03 Kecamatan Getasan

Kabupaten semarang Tahun Pelajaran 2012/2013, yang ditulis oleh Adhi

Aryanto program studi pendidikan guru sekolah dasar fakultas keguruan dan

ilmu pendidikan universitas kristen satya wacana Salatiga. Hasil penelitian

yang telah dilakukan menunjukkan dengan menggunakan metode demonstrasi

dan pemanfaatan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar hasil

belajar khususnya dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas 4 semester II di

SDN Sumogawe 03 hal ini dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar pra siklus menunjukkan dari

29 siswa hanya 11 siswa tuntas (37%) dan 18 siswa belum tuntas (63%), hasil

belajar pada siklus I meningkat, dari 29 siswa 21 siswa yang tuntas (72%) dan

8 siswa yang belum tuntas (28%). Hasil belajar pada siklus II meningkat dari

29 siswa dan mencapai ketuntasan hasil belajar (100%).

Kedua, skripsi yang berjudul Efektifitas Penerapan Demonstrasi dan

Media Audio Visual Terhadap Pembelajaran bidang studi PAI Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SDN 54 Sinjai Selatan Kabupaten

Sinjai disusun oleh Nalarati Jurusan Pendidikan agama Islam Fakultas

Page 92: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

73

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Hasil analisis statistik deskriptif rata-rata nilai prestasi belajar peserta didik

sebelum penerapan metode demonstrasi dan media audio visual sebesar 43

yang berada pada kategori rendah. Rata-rata nilai prestasi belajar peserta

didik setelah penerapan metode demonstrasi dan audio visual sebesar 85,4

yang berada pada kategori sangat tinggi. Hasil analisis inferensial

berdasarkan hasil perhitungan data hasil pretes-posttese diperoleh thitung

(13,431) > ttabel (1,697). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang

signifikan pada prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan metode

demonstrasi dan media audio visual terhadap pembelajaran bidang studi PAI

kelas 5 SDN 54 Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai.

Kedua skripsi tersebut yaitu sama-sama melakukan penelitaian dengan

menggunakan metode demonstrasi dan media audio visual serta mengalami

keberhasilan dalam peningkatan hasil belajar dan prestasi belajar.

Berdasarkan keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dari

penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan terdapat

persamaan yaitu sama-sama melakukan penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan metode demonstrasi dan media audio visual. Sedangkan

perbedaan dari ketiga penelitian di atas yaitu terdapat pada materi yang

menjadi kajian peneliti. Pada penelitian yang pertama mengkaji tentang mata

pelajaran umum yaitu IPA dan penelitian yang kedua mengkaji tentang

peningkatan prestasi belajar pada bidang studi PAI dan pada penelitian yang

Page 93: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

74

penulis lakukan ini mengkaji tentang peningkatan hasil belajar fiqih melalui

menggunakan metode demonstrasi dan media audio visual. Namun pada

penelitian yang penulis lakukan ini hanya berfokus untuk meneliti apakah

melalui metode demonstrasi dan media audio visual dapat meningkatkan hasil

belajar fiqih materi wudhu pada siswa MTs Ma‟arif 2 Grabag.

Page 94: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

75

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah singkat sekolah

MTs Ma‟arif 2 Grabag merupakan madrasah yang terletak di

Dusun Ngandong, Desa Banaran, Kecamatan Grabag, Kabupaten

Magelang dan didirikan pada tanggal 15 juli 1996. Sebagai pendiri

adalah yayasan Sabilul Falah di Desa Banaran juga didukung oleh para

pemuka agama dan beberapa masyarakat setempat. Tidak lama kemudian

tepatnya pada tanggal 18 juli 1996 lembaga pendidikan ini mendapatkan

pengesahan dari Mentri Agama Republik Indonesia dengan nomor :

w.k./5.c/PP/00.6/4773/1996.

Pada awal berdirinya madrasah ini belum memiliki gedung sendiri

sehingga proses belajar mengajar dilaksanakan di pondok pesantren

Roudlotu Al-Tholibin Ngandong. Baru kemudian MTs Ma‟arif 2 Grabag

mendapatkan pinjam hak pakai atas tanah bengkok dengan luas 1.800 m2

dari Desa Banaran. Dari awal berdirinya hingga tahun 2001 MTs Ma‟arif

2 Grabag berstatus “terdaftar”.

Mengingat statusnya masih terdaftar, untuk melaksanakan ujian

akhir/UASBN menginduk di MTs N Grabag. Baru kemudian pada tahun

2005/2006 MTs Ma‟arif 2 Grabag mendapat pengesahan pemberian hak

menuntut hukum untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran

serta diperbolehkan untuk mengikuti ujian persamaan Madrasah Negeri

Page 95: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

76

oleh Mentri Agama Republik Indonesia. Di sinilah awal melaksanakan

ujian sediri hingga saat ini dan statusnya menjadi “swasta”. Dengan

melihat tingkat kelulusan mencapai 85,9% pada tahun 2005/2006 atas

kegigihan dan kerjasama semua pihak, terkait dengan dewan guru,

komite, dan tokoh-tokoh masyarakat serta prestasi siswa pada tahun 2010

sampai sekarang MTs Ma‟arif 2 Grabag terakreditasi B.

Pada tahun 2016 telah berdiri pondok pesantren “Roudlotu Al-

Tholibin 2” yang bekerjasama dengan pihak sekolah yang merupakan

cabang dari pondok pesantren Roudlotu Al-Tholibin dusun Ngandong.

Pondok pesantren Roudlotu Al-Tholibin 2 didirikan oleh Bapak Nurul

Huda yang merupakan putra dari Bapak K.H. Junaidi pendiri pondok

pesantren Roudlotu Al-Tholibin. Selain pendiri pondok pesantren

Roudlotu Al-Tholibin 2 beliau juga termasuk pengajar di sekolah sebagai

guru mata pelajaran Akidah Akhlak dan Al-Qur‟an Hadis. Tujuan

didirikannya pondok pesantren Roudlotu Al-Tholibin 2 ini adalah

sebagai fasilitas untuk siswa MTs Ma‟arif 2 Grabag yang ingin

menambah ilmu agama. Pada awal berdirinya pesantren ini yaitu pada

tahun 2016 sebanyak 10 siswa yang ikut nyantri di sana, akan tetapi

hingga saat ini tahun 2018 mengalami peningkatan yaitu sekitar 50 siswa

yang nyantri di pondok pesantren tersebut. Sedangkan jumlah

keseluruhan siswa MTs Ma‟arif 2 Grabag adalah 177 siswa yang terbagi

menjadi 6 kelas yaitu masing-masing kelas terdiri dari dua kelas

diantaranya adalah kelas VII A, VII B, VIII A, VII B, IX A, dan IX B.

Page 96: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

77

Tabel 3.1

Jumlah Siswa MTs Ma‟arif 2 Grabag

No Kelas Jumlah Kelas Jumlah Siswa

1 Tujuh 2 64

2 Delapan 2 70

3 Sembilan 2 43

Total 177

(Sumber : Data primer MTs Ma‟arif 2 Grabag)

2. Letak geografis sekolah

MTs Ma‟arif 2 Grabag secara geografis terletak di daerah pedesaan

tepatnya wilayah dusun Ngandong, desa Banaran, kecamatan Grabag,

kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah yang kurang lebih berjarak 3

Km sebelah selatan kecamatan Grabag serta 25 Km sebelah timur

kabupaten Magelang.

Struktur geografis desa Ngandong adalah daerah persawahan oleh

karena itu masyarakat kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani

dan buruh, walaupu ada juga yang berprofesi sebagai pegawai dan

wirausaha itu hanya sebagian kecilnya saja.

3. Identitas sekolah

a. Nama Sekolah : MTs Ma‟arif 2 Grabag

b. NIS : 20331498/20363659

c. NSS/NSM : 121 233 080 058

d. Provinsi : Jawa Tengah

Page 97: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

78

e. Otonomi : Kabupaten Magelang

f. Kecamatan : Grabag

g. Desa/Kelurahan : Banaran

h. Dusun : Ngandong

i. Kode Pos : 56196

j. Daerah : Perdesaan

k. Status Sekolah : Swasta

l. Kelompok Sekolah : Inti

m. Akreditasi : B

n. Surat Keputusan/SK : kw.II.44/PP032624.848/2005

o. Tahun Berdiri : 1996

p. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi dan Siang

q. Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

r. Luas Bangunan : 648m2

4. Visi dan Misi sekolah

a. Visi

Menciptakan Sumber Daya Manusia yang beriman, taqwa, cerdas,

trampil, disiplin, santun dan berakhlakul karimah.

b. Misi

1) Mewujudkan program pembiasaan yang menuju pada

peningkatan keimanan dan ketaqwaan bagi semua warga

madrasah.

Page 98: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

79

2) Mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efisien dan

menyenangkan untuk guru.

3) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang relefan

dengan tuntunan NU.

4) Mewujudkan SDM pendidikan dan tenaga kependidikan yang

memiliki kemampuan dan kinerja yang tinggi.

5) Meningkatkan pembelajaran siswa dan praktek beribadah sesuai

dengan tuntunan NU.

6) Meningkatkan kerjasama antar warga sekolah, siswa, guru,

orangtua, wali murid, komite dan masyarakat.

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini, dilaksanakan dua siklus penilaian, yang masing-

masing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi,

uraiannya adalah sebagai berikut :

1. Pra siklus

Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi

wudhu sebelum diadakan penelitian menggunakan metode demonstrasi

dan media audio visual dalam pembelajaran, peneliti menggunakan nilai

ulangan harian yang diperoleh dari guru mata pelajaran fiqih sebagai

evaluasi kemampuan siswa dan bahan pertimbangan siklus penelitan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari proses pembelajaran yang

dilakukan.

Page 99: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

80

2. Siklus 1

Siklus I penelitian dilaksanakan pada Minggu pertama bulan

September tahun 2018 yaitu tepatnya pada hari sabtu tanggal 01

September 2018, selama kurang lebih 3 jam pelajaran (3 × 40 menit),

dengan pokok bahasan thaharah sub pokok bahasan wudhu. Tahapan dan

langkah-langkah yang dilakukan peneliti meliputi perencanaan,

pelaksanaan, observasi, refleksi, ssecara garis besar pelaksanaan dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian langkah awal yang peneliti

lakukan adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran fiqih kelas VII A.

Peneliti menetapkan media audio visual dan metode demonstrasi

untuk pembelajaran fikih pokok bahasan thaharah materi wudhu.

Dalam tahapan perencanaan ini mencangkup beberapa kegiatan

sebagai berikut:

1) Menentukan titik fokus permasalahan dan pengkajian teori

untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam

pembelajaran.

2) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan metode demonstrasi dan media audio visual pada

pembelajaran fiqih pokok bahasan thaharah materi wudhu

pada siswa kelas VII A MTs Ma‟arif 2 Grabag.

Page 100: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

81

3) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas untuk siklus I

yaitu pada hari sabtu tanggal 01 September 2018.

4) Menentukan materi yang akan diajarkan pada siklus I yaitu

pengertian wudhu, niat wudhu, rukun wudhu, syarat sah wudhu.

5) Menyusun indikator yang ingin dicapai setelah pembelajaran

dilaksanakan.

6) Membuat lembar pengamatan, dilakukan untuk mengamati

keaktifan siswa dan guru selama proses pembelajar berlangsung.

7) Menyiapkan soal evalusai sebagai sarana untuk mengetahui

kemampuan siswa dan tingkat keberhasilan pembelajaran pada

siklus I.

8) Menyiapkan sarana/perangkat dan media pembelajaran

LCD Proyektor

Pengeras suara/speaker

Laptop

Video

b. Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I

berlangsung selama satu kali tatap muka (3 x 40 menit), materi yang

diajarkan oleh guru dalam siklus I ini adalah pengertian wudhu, niat

wudhu, rukun wudhu, syarat sah wudhu, pelaksanaan strategi

pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), yaitu menggunakan metode demonstrasi dan media audio

Page 101: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

82

visual. Pada tahapan ini pelaksanaan siklus I meliputi kegiatan-

kegiatan yang disusun di dalam RPP secara runtut langkah-langkah

pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1) Pendahuluan

Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi

tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

Guru memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat

seputar ketentuan berthaharah khususnya dalam berwudhu.

2) Kegiatan inti

Sebagai kegiatan pembuka, siswa membaca dan mencermati

teks materi pelajaran yang akan dipelajari hari ini

(mengamati).

Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar, video

yang berkaitan dengan materi yang diajarkan (mengamati).

Siswa mendengarkan penjelasan guru ketika menyampaikan

gambaran teknis tentang tata cara bersuci dengan berwudhu

(mengamati).

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang telah dipelajari (menanya).

Siswa secara bergantian mempraktikkan tata cara berwudhu

sesuai dengan ketentuan dalam syariat seperti yang telah

ditampilkan melalui video (melakukan).

Page 102: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

83

3) Penutup

Bersama-sama melakukan refleksi dengan bertanya tentang

kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

Guru memberikan soal tes.

Guru memberika apresiasi terhadap hasil kerja siswa.

Guru memberikan motivasi kepada siswa.

Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas tidak

terstruktur.

Guru mengingatkan siswa untuk menjaga kebersihan dalam

kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari ketentuan

wudhu.

Bersama-sama mengakhiri kegiatan pelajaran dengan berdoa

dan guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.

c. Pengamatan

Pada tahapan ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung di kelas, yaitu sebagai

berikut:

1) Memperhatikan sikap dan perilaku peserta didik saat kegiatan

pembelajaran berlangsung.

2) Peneliti mengamati menggunakan lembar observasi.

Page 103: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

84

Berikut ini adalah hasil pengamatan terhadap guru dan peserta

didik pada kegiatan pembelajaran siklus I:

Tabel 3.2

Lembar Pengamatan Guru Siklus I

No. Aspek yang diamati

Pengamatan Guru

A B C D

1.

Persiapan guru dalam mengajar

a. Menyiapkan RPP

b. Menyiapkan apresiasi

c. Menyiapkan lembar observasi

d. Menyiapkan perlengkapan mengajar

2.

Kemampuan guru dalam membuka

pelajaran dan apresiasi

a. Salam pembuka

b. Mengkondisikan siswa

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Memberikan motivasi untuk belajar

3.

Ketepatan guru menggunakan media:

a. Guru paham mengenai media audio

visual dan metode demonstrasi

b. Guru mampu menggunakan media

audio visual dan metode demonstrasi

Page 104: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

85

4.

Kemampuan guru dalam menguasai kelas:

a. Menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan

b. Membuat siswa aktif bertanya

5.

Kemampuan guru dalam menutup

pembelajaran:

a. Memberi kesimpulan

b. Melakukan evaluasi

c. Memberikan tindak lanjut

d. Salam penutup

Keterangan:

A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang

Page 105: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

86

Tabel 3.3

Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

No. Aspek yang diamati

Pengamatan Siswa

A B C D

1. Siswa duduk rapi sebelum pelajaran dimulai

2. Siswa menjawab salam dengan semangat

3. Siswa merespon apresiasi dari guru

4. Siswa memperhatikan penjelajasan dari guru

5. Siswa semangat memperhatikan penjelasan

pelajaran fiqih

6. Siswa mendengarkan sambil memperhatikan

film atau video yang ditampilkan terkait

dengan materi pembelajaran

7. Siswa memberi umpan balik dari penjelasan

guru dan video yang telah ditampilkan

8. Siswa mampu mendemonstrasikan wudhu

sesuai dengan ketentuan syariat seperti video

yang telah ditampilkan

9. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan jujur

Keterangan:

A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang

Page 106: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

87

d. Refleksi

Setelah dilakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan,

maka selajutnya peneliti mengadakan tahap refleksi dengan

menggunakan metode pembelajaran demonstresi dan media

pembelajaran audio visual. Dengan menggunakan metode dan media

pembelajaran tersebut apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa

atau tidak. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan

seberapa jauh tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan

sesudah dilakukan pelaksanaan/tindakan. Juga mengkaji tingkat

keberhasilan hasil belajar siswa sebagai persiapan tindakan

selanjutnya.

Adapun refleksi yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus I ini

adalah penggunaan metode pembelajaran demonstrasi dan media

pembelajaran audio visual pada mata pelajaran fiqih materi wudhu

pada siklus I ini kurang maksimal, hal ini dikarenakan terdapat

beberapa faktor yang menyebabkankegagalan tersebut, diantaranya

adalah:

Masih terdapat siswa yang berbicara dan bermain sendiri.

Masih terdapat siswa yang belum memperhatikan penjelasan

guru.

Masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan video yang

ditampilkan oleh guru.

Page 107: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

88

Masih terdapat siswa yang kurang percaya diri dan ragu-ragu

untuk bertanya.

Untuk mengatasi hal-hal di atas, peneliti perlu menyajikan media

pembelajaran audio visual yaitu menyiapkan video-video yang

menarik dengan metode pembelajaran demonstrasi, guru juga lebih

bersikap tegas terhadap siswa yang belum memperhatikan pelajaran

seperti bermain dan berbicara sendiri ketika kegiatan pembelajaran

sedang berlangsung yaitu dengan memberi pengertian bahwa

berbicara dan bermain sendiri ketika kegiatan pembelajaran

berlangsung hanya akan merugikan diri sendiri. Selain itu, guru juga

memberikan motivasi atau dorongan supaya siswa berani dan percaya

diri untuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi

pembelajaran yang belum dipahami. Cara guru memancing keberanian

siswa untuk bertanya dengan memberikan hadiah atau apresiasi

kepada siswa yang mau bertanya atau menjawab pertanyaan yang

terkait dengan materi pembelajaran yang diajarkan.

3. Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 4 September 2018,

selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 40 menit). Pelaksanaan siklus II

dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu tahap perencanaan, observasi, refleksi.

Secara garis besar pelaksanaan siklus II dapat dideskripsikan sebagai

berikut:

Page 108: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

89

a. Perencanaan

Berdasarkan refleksi yang diperolah dari observasi dan hasil

penilaian sebelumnya yaitu pada penelitian siklus I, maka siklus II

merupakan perbaikan dari siklus I. Rencana tindakan siklus II yang

dilaksanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan

membenahi kekurangan yang ada pada siklus I.

2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari selasa

tanggan 4 September 2018.

3) Menentukan materi yang akan diajarkan pada siklus II yaitu hal-

hal yang membetalkan wudhu, sunah-sunah wudhu, tata cara

wudhu, doa setelah wudhu.

4) Menyusun indikator yang ingin dicapai setelah pembelajaran.

5) Membuat lembar pengamatan, dilakukan untuk mengamati

keaktifan siswa dan guru selama proses pembelajaran

berlangsung.

6) Menyiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui

kemampuan siswa dan tingkat keberhasilan pembelajaran pada

siklus II.

7) Menyiapkan sarana/perangkat dan media pembelajaran

LCD Proyektor

Pengeras suara/speaker

Laptop

Page 109: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

90

Video

b. Pelaksanaan

Pada tahapan ini guru melaksananakan proses pembelajaran sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun

sebelumnya. Pada siklus II ini sebelum kegiatan pembelajaran dimulai

guru membaca ulang RPP yang telah disusun agar semua kegiatan yang

ada dalam RPP dapat terlaksana.

1) Pendahuluan

Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

Guru memberikan informasi tenteng tujuan dan manfaat seputar

ketentuan berthaharah khususnya dalam berwudhu.

2) Kegiatan inti

Sebagai kegiatan pembuka, siswa membaca dan mencermati

teks materi pembelajaran yang akan dipelajari hari ini

(mengamati).

Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar, video

yang berkaitan dengan materi yang diajarkan (mengamati).

Siswa mendengarkan penjelasan guru ketika guru

menyampaikan gambaran teknis tentang tata cara bersuci

dengan berwudhu (mengamati).

Page 110: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

91

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang telah dipelajari (menanya).

Siswa secara bergantian mempraktikkan tata cara berwudhu

sesuai dengan syariat seperti yang telah ditampilkan melalui

video (melakukan).

3) Penutup

Bersama-sama melakukan refleksi dengan bertanya tentang

kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Guru memberikan soal tes.

Guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja siswa.

Guru memberikan motivasi kepada siswa.

Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan

berikutnya dan menyampaikan tugas tidak terstruktur.

Guru mengingatkan siswa untuk menjaga kebersihan dalam

kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari ketentuan

thaharah.

Bersama-sama mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan

berdoa dan guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.

c. Pengamatan

Pada tahapan ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung di kelas, yaitu sebagai

berikut:

Page 111: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

92

1) Memperhatikan sikap dan perilaku peserta didik saat proses

pembelajaran sedang berlangsung.

2) Peneliti mengamati menggunakan lembar observasi.

Berikut ini adalah hasil pengamatan guru dan peserta didik pada

kegiatan pembelajaran siklus II:

Tabel 3.4

Lembar Pengamatan Guru Siklus II

No. Aspek yang diamati

Pengamatan Guru

A B C D

1.

Persiapan guru dalam mengajar

a. Menyiapkan RPP

b. Menyiapkan apresiasi

c. Menyiapkan lembar observasi

d. Menyiapkan perlengkapan mengajar

2.

Kemampuan guru dalam membuka

pelajaran dan apresiasi

a. Salam pembuka

b. Mengkondisikan siswa

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Memberikan motivasi untuk belajar

Ketepatan guru menggunakan media:

Page 112: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

93

3.

a. Guru paham mengenai media audio

visual dan metode demonstrasi

b. Guru mampu menggunakan media

audio visual dan metode demonstrasi

4.

Kemampuan guru dalam menguasai

kelas:

a. Menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan

b. Membuat siswa aktif bertanya

5.

Kemampuan guru dalam menutup

pembelajaran:

a. Memberi kesimpulan

b. Melakukan evaluasi

c. Memberikan tindak lanjut

d. Salam penutup

Keterangan:

A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang

Page 113: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

94

Tabel 3.5

Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

No. Aspek yang diamati

Pengamatan Siswa

A B C D

1. Siswa duduk rapi sebelum pelajaran dimulai

2. Siswa menjawab salam dengan semangat

3. Siswa merespon apresiasi dari guru

4. Siswa memperhatikan penjelajasan dari guru

5. Siswa semangat memperhatikan penjelasan

pelajaran fiqih

6. Siswa mendengarkan sambil memperhatikan

film atau video yang ditampilkan terkait

dengan materi pembelajaran

\

7. Siswa memberi umpan balik dari penjelasan

guru dan video yang telah ditampilkan

8. Siswa mampu mendemonstrasikan wudhu

sesuai dengan ketentuan syariat seperti video

yang telah ditampilkan

9. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan jujur

Keterangan:

A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang

Page 114: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

95

d. Refleksi

Setelah melakukan perbaikan pada siklus II ini jumlah siswa yang

memperhatikan pelajaran semakin banyak dibandingkan dengan siklus

I, hal ini dikarenakan persiapan penyajian pembelajaran lebih matang

dibandingkan dengan penyajian pembelajaran sebelumnya. Motivasi

dari guru kepada peserta didik supaya percaya diri dan mau bertanya

berhasil dilakukan serta tidak lepas dari penggunaan media

pembelajaran audio visual dan metode pembelajaran demonstrasi yang

telah berhasil diterapkan membuat kegiatan pembelajaran asik dan tidak

membosankan sehingga siswa tertarik untuk memperhatikan

pembelajaran sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami oleh

siswa dan hasil belajar yang diraih jumlahnya lebih baik dari siklus

sebelumnya dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik,

meskipun masih terdapat beberapa siswa yang belum mencapai nilai

KKM akan tetapi jumlah keseluruhan apabila dipresentasekan sudah

mencapai tingkat keberhasilan yaitu lebih dari 85%.

Page 115: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

96

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan

tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa penggunaan metode

pembelajaran demonstrasi dan media pembelajaran audio visual dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih pokok bahasan

thaharah materi fiqih di MTs Ma‟arif 2 Grabag, Magelang tahun pelajaran

2018/2019.

A. Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Mata pelajaran fiqih yang dilaksanakan di MTs Ma‟arif 2 Grabag

sebelum diadakan penelitian ini hanya menggunakan metode

konvensional seperti ceramah karena kurangnya fasilitas sekolahan

sehingga kurang memanfaatkan media yang dapat menarik perhatian

peserta didik. Karena beberapa faktor tersebut menyebabkan kurangnya

pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini juga terjadi

pada materi pembelajaran yang lainnya.

Sebagai acuan, selain menggunakan KKM pembelajaran fiqih

sebesar 70, peneliti juga menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal

(KKL) yaitu sebesar 85%. Dalam penilaian ini peneliti menggunakan

nilai hasil ulangan harian yang didapatkan dari guru pengampu mata

pelajaran fiqih.

Page 116: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

97

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari guru pengampu mata

pelajaran fiqih, lebih dari 50% yang nilainya belum memenuhi standar

KKM indikator sekolah. Keterangan tersebut dapat ditunjukkan dengan

hasil nilai ulangan harian sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Fiqih

No Nama Nilai Keterangan

1. Siswa 1 66 Belum Tuntas

2. Siswa 2 80 Tuntas

3. Siswa 3 64 Belum Tuntas

4. Siswa 4 80 Tuntas

5. Siswa 5 58 Balum Tuntas

6. Siswa 6 82 Tuntas

7. Siswa 7 68 Belum Tuntas

8. Siswa 8 84 Tuntas

9. Siswa 9 58 Balum Tuntas

10. Siswa 10 56 Balum Tuntas

11. Siswa 11 60 Balum Tuntas

12. Siswa 12 86 Tuntas

13. Siswa 13 66 Belum Tuntas

14. Siswa 14 42 Balum Tuntas

15. Siswa 15 60 Balum Tuntas

Page 117: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

98

16. Siswa 16 66 Balum Tuntas

17. Siswa 17 88 Tuntas

18. Siswa 18 70 Balum Tuntas

19. Siswa 19 78 Tuntas

20. Siswa 20 62 Balum Tuntas

21. Siswa 21 60 Balum Tuntas

22. Siswa 22 58 Balum Tuntas

23. Siswa 23 62 Balum Tuntas

24. Siswa 24 80 Tuntas

25. Siswa 25 80 Tuntas

26. Siswa 26 78 Tuntas

27. Siswa 27 48 Balum Tuntas

28. Siswa 28 82 Tuntas

29. Siswa 29 56 Balum Tuntas

30. Siswa 30 78 Tuntas

31. Siswa 31 72 Tuntas

32. Siswa 32 58 Balum Tuntas

33. Siswa 33 68 Balum Tuntas

Jumlah 14 Tuntas

19 Belum Tuntas

Page 118: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

99

Data diatas menunjukkan hasil belajar siswa pada pra siklus. Siswa

yang mencapai KKM indikator sekolah dalam presentase adalah sebagai

berikut:

P =

P =

P = 42%

Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM indikator sekolah

dalam presentase adalah sebagai berikut:

P =

P =

P = 58%

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik

yang tuntas belajar sebanyak 14 siswa atau 42%, sedangkan siswa yang

belum tuntas belajar sebanyak 19 siswa 56%. Nilai tersebut menunjukkan

secara klasikal nilai pembelajaran siswa belum memenuhi kriteria

ketuntasan. Ketuntasan individu masih rendah hanya 14 siswa yang

tuntas belajar atau 42% dan yang lainnya masih mendapatkan nilai

dibawah ketuntasan minimal.

2. Siklus I

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I telah diterapkan

penggunaan media pembelajaran audio visual dan metode pembelajaran

Page 119: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

100

demonstrasi. Selama proses pembelajaran peneliti juga melakukan

pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses

pembelajaran berlangsung.

Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan mengerjakan soal

evaluasi dengan tujuan untuk mngetahui tingkat keberhasilan siswa

dalam menguasai materi pembelajaran fiqih.

Hasil belajar yang diraih peserta didik pada soal tes evaluasi siklus

I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 120: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

101

Tabel 4.2

Hasil Nilai Tes Formatif Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

1. Siswa 1 82 Tuntas

2. Siswa 2 84 Tuntas

3. Siswa 3 68 Belum Tuntas

4. Siswa 4 84 Tuntas

5. Siswa 5 62 Belum Tuntas

6. Siswa 6 86 Tuntas

7. Siswa 7 84 Tuntas

8. Siswa 8 84 Tuntas

9. Siswa 9 94 Tuntas

10. Siswa 10 60 Belum Tuntas

11. Siswa 11 64 Belum Tuntas

12. Siswa 12 92 Tuntas

13. Siswa 13 82 Tuntas

14. Siswa 14 42 Belum Tuntas

15. Siswa 15 68 Belum Tuntas

16. Siswa 16 86 Tuntas

17. Siswa 17 90 Tuntas

18. Siswa 18 86 Tuntas

19. Siswa 19 82 Tuntas

Page 121: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

102

20. Siswa 20 68 Belum Tuntas

21. Siswa 21 64 Belum Tuntas

22. Siswa 22 78 Tuntas

23. Siswa 23 70 Tuntas

24. Siswa 24 82 Tuntas

25. Siswa 25 84 Tuntas

26. Siswa 26 82 Tuntas

27. Siswa 27 58 Belum Tuntas

28. Siswa 28 84 Tuntas

29. Siswa 29 80 Tuntas

30. Siswa 30 82 Tuntas

31. Siswa 31 82 Tuntas

32. Siswa 32 78 Tuntas

33. Siswa 33 78 Tuntas

24 Tuntas

Jumlah 9 Belum Tuntas

Data diatas menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus I. Siswa

yang mencapai KKM indikator sekolah dalam presentase adalah sebagai

berikut:

P =

Page 122: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

103

P =

P = 73%

Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM indikator sekolah

dalam presentase adalah sebagai berikut:

P =

P =

P = 27%

Berdasarkan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa siswa

tertarik dengan materi pembelajaran yang disampaikan melalui media

audio visual. Dari data siklus I di atas terjadi keberhasilan yang

signifikan dibandingkan dengan nilai pra siklus yang didapatkan dari

hasil nilai ulangan harian yang diperoleh dari guru hal ini di tunjukkan

dengan tingkat keberhasilan siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus

I mencapai 73% yaitu sebanyak 24 siswa yang sebelumnya hanya

terdapat 42% atau 14 siswa, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai

KKM adalah 27% atau 9 siswa yang sebelumnya adalah 58% atau 19

siswa.

Berdasarkan perolehan hasil diatas yaitu pada siklus I hanya

mencapai 73% siswa yang mengalami keberhasilan mencapai nilai KKM

maka hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual

dan metode demonstrasi dapat katakan belum berjalan secara maksimal

Page 123: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

104

sehingga belum mengalami keberhasilan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa, hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya

adalah sebagai berikut:

a. Masih terdapat siswa yang belum memperhatikan meteri yang di

jelaskan oleh guru secara maksimal.

b. Tujuan dari pembelajaran kurang maksimal dan pengkondisisn kelas

yang masih kurang sehingga siswa asik bermain dan berbicara sendiri.

c. Masih terdapat siswa yang tidak serius dalam mengerjakan soal

evaluasi.

d. Guru masih kurang dalam menciptakan suasana kelas yang aktif dan

menyenangkan, karena masih terdapat siswa yang kelihatan malas

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada pembelajaran

siklus I ini, peneliti perlu menyiapkan sarana pembelajaran berupa video

yang lebih menarik, menyenangkan serta mudah dipahami oleh siswa

untuk ditampilkan pada pembelajaran berikutnya. Selain itu, guru juga

bersikap lebih tegas lagi kepada siswa yang masih bermain dan berbicara

sendiri dengan memberikan pengertian bahwa bermain sendiri saat

kegiatan pembelajaran berlangsung akan merugikan diri sendiri dan lebih

baik jika mengikuti pembelajaran dengan serius. Disamping itu guru juga

memberikan motivasi atau dorongan agar siswa memiliki keberanian

untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami. Cara

guru untuk memancing keberanian siswa untuk bertanya adalah dengan

Page 124: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

105

memberikan hadiah kepada siswa yang mau mengajukan pertanyaan

yang terkait dengan materi.

Tabel 4.3

Hasil Nilai Praktik Silkus I

No. Nama Sangat baik 4

Baik 3

Cukup 2

Bimbingan 1

1. Siswa 1

2. Siswa 2

3. Siswa 3

4. Siswa 4

5. Siswa 5

6. Siswa 6

7. Siswa 7

8. Siswa 8

9. Siswa 9

10. Siswa 10

11. Siswa 11

12. Siswa 12

13. Siswa 13

14. Siswa 14

15. Siswa 15

16. Siswa 16

17. Siswa 17

Page 125: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

106

18. Siswa 18

19. Siswa 19

20. Siswa 20

21. Siswa 21

22. Siswa 22

23. Siswa 23

24. Siswa 24

25. Siswa 25

26. Siswa 26

27. Siswa 27

28. Siswa 28

29. Siswa 29

30. Siswa 30

31. Siswa 31

32. Siswa 32

33. Siswa 33

Jumlah 0 21 52 0

Total 73

Keterangan:

A: 4 (Sangat Baik) B: 3 (Baik)

C: 2 (Cukup) D: 1 (Bimbingan)

Page 126: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

107

Kategori kerja siswa penilaian praktik:

85-100 : Sangat Baik 41-69 : Cukup

70-85 : Baik 10-40 : Bimbingan

Berdasarkan penilaian praktik masih ada beberapa siswa yang

belum memenuhi KKM, terdapat 7 siswa mendapat kriteria penilaian

(baik) dengan skor 3, 26 siswa mendapatkan kriteria penilaian (cukup)

dengan skor 2 dan tidak terdapat siswa yang mendapatkan kriteria

penilaian (sangat baik dan bimbingan) dalam praktik berwudhu. Dari

hasil penilaian tersebut dapat diketahui bahwa pada siklus I siswa belum

mencapai indikator ketuntasan yaitu 85%. Oleh karena itu peneliti masih

harus melanjutkan penelitian tindakan kelas siklus II karena pada siklus I

belum mengalami keberhasilan yaitu belum mencapai kriteria klasikal

yang diharapkan.

3. Siklus II

Pada pembelajaran siklus II ini peneliti lebih memaksimalkan

penerapan metode demonstrasi dan media audio visual kepada peserta

didik untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Guru juga

memberikan motivasi untuk membangkitkan semangat belajar siswa agar

siswa lebih antusias lagi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Seperti

halnya pembelajaran pada siklus I dalam pembelajaran siklus II peneliti

juga memberikan soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Adapun

hasil belajar yang diraih peserta didik pada evaluasi siklus II dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Page 127: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

108

Tabel 4.4

Hasil Nilai Tes Formatif Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1. Siswa 1 90 Tuntas

2. Siswa 2 92 Tuntas

3. Siswa 3 88 Tuntas

4. Siswa 4 100 Tuntas

5. Siswa 5 80 Tuntas

6. Siswa 6 96 Tuntas

7. Siswa 7 90 Tuntas

8. Siswa 8 88 Tuntas

9. Siswa 9 98 Tuntas

10. Siswa 10 90 Tuntas

11. Siswa 11 80 Tuntas

12. Siswa 12 92 Tuntas

13. Siswa 13 96 Tuntas

14. Siswa 14 52 Balum Tuntas

15. Siswa 15 68 Balum Tuntas

16. Siswa 16 88 Tuntas

17. Siswa 17 96 Tuntas

18. Siswa 18 96 Tuntas

19. Siswa 19 94 Tuntas

Page 128: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

109

20. Siswa 20 80 Tuntas

21. Siswa 21 80 Tuntas

22. Siswa 22 96 Tuntas

23. Siswa 23 76 Tuntas

24. Siswa 24 98 Tuntas

25. Siswa 25 84 Tuntas

26. Siswa 26 90 Tuntas

27. Siswa 27 56 Belum Tuntas

28. Siswa 28 86 Tuntas

29. Siswa 29 80 Tuntas

30. Siswa 30 68 Belum Tuntas

31. Siswa 31 86 Tuntas

32. Siswa 32 100 Tuntas

33. Siswa 33 90 Tuntas

29 Tuntas

Jumlah 4 Belum Tuntas

Data diatas menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus I. Siswa

yang mencapai KKM indikator sekolah dalam presentase adalah sebagai

berikut:

P =

Page 129: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

110

P =

P = 88%

Sedangkan siswa yang belum mencapai KKm indikator sekolah

dalam presentase adalah sebagai berikut:

P =

P =

P = 12%

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa pembelajaran fiqih

menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dan media

pembelajaran audio visual pada siklus II mengalami keberhasilan, hasil

belajar siswa memuaskan meskipun masih terdapat beberapa siswa yang

belum mencapai nilai KKM dikarenakan beberapa faktor. Siswa

menunjukkan adanya perkembangan yang lebih baik dan hasil belajar

siswa meningkat dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Pada siklus II

ini guru berhasil meningkatkan hasil belajar siswa denga indikator

ketuntasan 85% melalui media pembelajaran audio visual dan metode

pembelajaran demonstrasipada siswa kelas VII A MTs Ma‟arif 02

Grabag. Hal ini ditunjukkan dengan 29 siswa atau 88% siswa yang

tuntas belajar yang sebelumnya pada siklus I hanya 24 siswa atau 73%,

sedangkan siswa yang belum tuntas terdapat 4 siswa 12% karena

beberapa faktor. Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada guru dan

Page 130: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

111

siswa yang belum tuntas terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal

tersebut terjadi:

a. Terdapat dua siswa yang sedang sakit sehingga ia kurang maksimal

dalam mengikuti pembelajaran.

b. Masih terdapat siswa yang lebih asik dengan permainannya sendiri,

lebih sering menganggu teman sebangkunya ketika belajar.

c. Masih terdapat beberapa siswa yang belum bisa memahami materi,

misalnya kebingungan dalam membedakan antara sunah wudhu dan

rukun wudhu.

Berdasarkan data yang diperoleh di atas dengan sudah

menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan hasil belajar dengan

metode pembelajaran demonstrasi dan media pembelajaran audio visual,

maka peneliti mencukupkan penelitian tindakan kelas dan tidak

melanjutkan ke tindakan ke tindakan berikutnya.

Page 131: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

112

Tabel 4.5

Hasil Nilai Praktik Silkus II

No. Nama Sangat baik 4

Baik 3

Cukup 2

Bimbingan 1

1. Siswa 1

2. Siswa 2

3. Siswa 3

4. Siswa 4

5. Siswa 5

6. Siswa 6

7. Siswa 7

8. Siswa 8

9. Siswa 9

10. Siswa 10

11. Siswa 11

12. Siswa 12

13. Siswa 13

14. Siswa 14

15. Siswa 15

16. Siswa 16

17. Siswa 17

18. Siswa 18

19. Siswa 19

Page 132: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

113

20. Siswa 20

21. Siswa 21

22. Siswa 22

23. Siswa 23

24. Siswa 24

25. Siswa 25

26. Siswa 26

27. Siswa 27

28. Siswa 28

29. Siswa 29

30. Siswa 30

31. Siswa 31

32. Siswa 32

33. Siswa 33

Jumlah 104 21

Total 125

Keteragan:

A: 4 (Sangat Baik) B: 3 (Baik)

C: 2 (Cukup) D: 1 (Bimbingan)

Kategori kerja siswa penilaian praktik:

85-100 : Sangat Baik 41-69 : Cukup

70-85 : Baik 10-40 : Bimbingan

Page 133: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

114

Berdasarkan data penilaian praktik di atas semua siswa mengalami

peningkatan dari siklus I yaitu peda siklus II seluruh siswa mecapai nilai

KKM yang di tentukan oleh sekolah. Terdapat 7 siswa yang

mendapatkan kriteria penilaian (baik) dengan skor 3 dan sisanya 26 siswa

mendapatkan kriteria penilaian (sangat baik) dengan skor 4. Dari

penilaian tersebut dapat diambil kesimpulan 100% siswa mengalami

ketuntasan dalam mempraktikkan wudhu.

B. Pembahasan

Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan peneliti

menunjukkan hasil belajar siswa meningkat dari sebelum dilaksanakan

tindakan. Hasil belajar siswa tersebut meliputi hasil perolehan nilai pada hasil

tes formatif, nilai praktik dan pengamatan peneliti untuk menilai aktivitas

belajar siswa.

1. Siklus I

Setelah melaksanakan penelitian pada siswa kelas VII A MTs

Ma‟arif 02 Grabag, kabupaten Magelang peneliti dapat mengetahui

bahwa sebenarnya kemampuan siswa dalam mempelajari materi fiqih

sangat tinggi antusiasnya. Meskipun pada siklus I masih ada beberapa

siswa yang belum mencapai nilai KKM dan belum mencapai kriteria

klasikal yang diinginkan. Hal ini terjadi karena siswa belum

sepenuhnya terfokus pada materi pembelajaran, masih banyak siswa

yang bermain dan berbicara sendiri. Akan tetapi siswa sangat antusias

Page 134: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

115

dan mengharapkan pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan yang akan

datang.

Tabel 4.6

Perbandingan Nilai Pra Siklus dan Siklus I

No. Tuntas dan Belum Tuntas Pra Siklus Siklus I

1. Tuntas

14

(42%)

24

(73%)

2. Belum Tuntas

19

(58%)

9

(27%)

Berdasarkan hasil tes siklus I menunjukkan hasil belajar siswa

mengalami peningkatan. Hasil belajar jumlah siklus I siswa yang tuntas

belajar 24 siswa dan 9 siswa belum tuntas belajar. Dalam pelaksanaan

siklus I ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Selain itu,

meskipun ketuntasan belajar siswa talah mengalami peningkatan,

namun belum mencapai target ketuntasan yang diinginkan yaitu

sebanyak kurang lebih 85% ketuntasan siswa. Oleh karena itu peneliti

memutuskan untuk melanjutkan pembelajaran pada siklus II.

2. Siklus II

Dalam siklus II ini peneliti masih meggunakan media dan metode

pembelajaran yang sama yaitu media pembelajaran audio visual dan

metode pembelajaran demonstrasi dengan memperbaiki kekurangan-

kekurangan yang ada pada siklus I. Berbeda denga siklus I sebelumnya,

Page 135: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

116

pembelajaran pada siklus II ini berjalan lebih kondusif dan siswa lebih

bersemangat lagi saat pembelajaran pada siklus sebelumnya.

Pengelolaan kondisi dan suasana kelas secara baik mendukung

berjalannya pembelajaran pada siklus II sehingga pada siklus ini

berjalan lebih lancar, dengan siswa yang pada siklus sebelumnya masih

belum sepenuhnya memperhatikan materi pembelajaran yang di

sampaikan oleh guru.

Tabel 4.7

Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II

No. Tuntas dan Belum Tuntas Siklus I Siklus II

1. Tuntas

24

(73%)

29

(88%)

2. Belum Tuntas

9

(27%)

4

(12%)

Berdasarkan hasil tes pada siklus II menunjukkan adanya

peningkatan, dapat dilihat dari siklus I ke siklus II dan siswa yang

tuntas belajar materi fiqih dengan presentase 88% atau 29 siswa

mendapat kan nilai di atas KKM sedangkan 12% atau 4 siswa lainnya

belum berhasil mencapai KKM. Oleh karena itu, pembelajaran fiqih

dengan media pembelajaran audio visual dan metode demonstrasi

dianggap telah berhasil dan pelaksanaan penelitian berhenti pada siklus

II.

Page 136: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

117

Tabel 4.8

Perbandingan Nilai Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No. Nama

Pra

Siklus

Ket.

Siklus

I

Ket.

Siklus

II

Ket.

1. Siswa 1 66 BT 82 T 90 T

2. Siswa 2 80 T 84 T 92 T

3. Siswa 3 64 BT 68 BT 88 T

4. Siswa 4 80 T 84 T 100 T

5. Siswa 5 58 BT 62 BT 80 T

6. Siswa 6 82 T 86 T 96 T

7. Siswa 7 68 BT 84 T 90 T

8. Siswa 8 84 T 84 T 88 T

9. Siswa 9 58 BT 94 T 98 T

10. Siswa 10 56 BT 60 BT 90 T

11. Siswa 11 60 BT 64 BT 80 T

12. Siswa 12 86 T 92 T 92 T

13. Siswa 13 66 BT 82 T 96 T

14. Siswa 14 42 BT 42 BT 52 BT

15. Siswa 15 60 BT 68 BT 68 BT

16. Siswa 16 66 BT 86 T 88 T

17. Siswa 17 88 T 90 T 96 T

18. Siswa 18 70 T 86 T 96 T

Page 137: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

118

19. Siswa 19 78 T 82 T 94 T

20. Siswa 20 62 BT 68 BT 80 T

21. Siswa 21 60 BT 64 BT 80 T

22. Siswa 22 58 BT 78 T 96 T

23. Siswa 23 62 BT 70 T 76 T

24. Siswa 24 80 T 82 T 98 T

25. Siswa 25 80 T 84 T 84 T

26. Siswa 26 78 T 82 T 90 T

27. Siswa 27 48 BT 58 BT 56 BT

28. Siswa 28 82 T 84 T 86 T

29. Siswa 29 56 BT 80 T 80 T

30. Siswa 30 78 T 82 T 68 BT

31. Siswa 31 72 T 82 T 86 T

32. Siswa 32 58 BT 78 T 100 T

33. Siswa 33 68 BT 78 T 90 T

Jumlah 2256 BT :

14

T : 19

2550 BT :

9

T : 24

2844

BT : 4

T : 29 Rata-rata

68,3 77,2 86,1

Keterangan:

BT: Belum Tuntas

T: Tuntas

Page 138: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

119

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai rata-rata siswa

mengalami peningkatan dari tahap pra siklus yaitu 68,3, pada siklus I

nilai rata-rata meningkat menjadi 77,2 dan di siklus II nilai rata-rata

meningkat menjadi 86,1. Peningkatan nilai rata-rata dapat dilihat pada

diagram dibawah ini:

Gambar 4.1

Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Ketuntasan Siswa

Berdasarkan diagram di atas, dapat di ketahui nilai rata-rata siswa

kelas VII A MTs Ma‟arif 02 Grabag meningkat. Dari pra siklus

sebelum menggunakan media pembelajaran audio visual dan metode

pembelajaran demonstrasi nilai rata-rata siswa pra siklus adalah 68,3

sedangkan nilai rata-rata siklus I adalah 77,2 dan pada siklus II nilai

rata-rata siswa adalah 86,1. Hal ini menunjukkan peningkatan hasil

belajar dari pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.

0,00%

1000,00%

2000,00%

3000,00%

4000,00%

5000,00%

6000,00%

7000,00%

8000,00%

9000,00%

10000,00%

Category 1

Pra siklus

Siklus I

Siklus II

Page 139: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

120

Tabel 4.9

Selisih Ketentuan Siswa

Pra Siklus Siklus I Siklus II

19 24 29

Keterangan Meningkat 5 Meningkat 5

Pada pra siklus terdapat 19 siswa tuntas belajar, siklus I meningkat

menjadi 24 siswa dan siklus II meningkat menjadi 29 siswa tuntas

belajar. Dari pra siklus ke siklus I selisih 5 siswa yang tuntas belajar,

siklus I ke siklus II selisih 5 siswa tuntas belajar.

Tabel 4.10

Perbandingan Presentase Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan

Siklus II

Kriteria Pra siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 42% 73% 88%

Tidak tuntas 58% 27% 12%

Berdasarkan tabel di atas diketahui presentase ketuntasan siswa

mengalami peningkatan yaitu pra siklus siswa tuntas belajar 42% siswa

yang belum tuntas belajar 58%. Siklus I siswa yang tuntas belajar

sebanyak 73% sedangkan yang belum tuntas 27%. Siklus II yaitu

sebanyak 88% siswa tuntas belajar sedangkan yang belum tuntas adalah

Page 140: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

121

12%. Pada siklus II penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

media pembelajaran audio visual dan metode pembelajaran demonstrasi

dinyatakan berhasil karena telah mencapai target ketuntasan yaitu 85%

siswa dinyatakan tuntas mencapai KKM. Peningkatan presentase

ketuntasan dari pra siklus sampai siklus II dapat dilihat pada gambar

diagram dibawah ini:

Gambar 4.2

Presentase Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.11

Perbandingan Nilai Praktik Siklus I dan Siklus II

Praktik Jumlah Nilai

Siklus I 73

Siklus II 125

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

pra siklus Siklus I Siklus II

Peningkatan Presentase

Tuntas

Belum Tuntas

Page 141: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

122

Berdasarkan tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai

praktik siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, yaitu dengan

jumlah nilai siklus I 73 dan meningkat di siklus II dengan jumlah 125.

Page 142: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

123

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dan pembahasan

pada bab IV dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar mata

pelajaran fiqih melalui metode pembelajaran demonstrasi dan media

pembelajaran audio visual pada siswa kelas VII A Ma‟arif 02 Grabag,

Magelang tahun pelajaran 2018/2019 mengalami keberhasilan. Hal

tersebut dibuktikan dengan peningkatan pembelajaran fiqih dari siklus ke

siklus dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) 70. Hasil pra siklus

yang diperoleh dari hasil nilai ulangan harian tanpa menggunakan metode

demonstrasi dan media audio visual sebanyak 19 siswa dari 33 siswa

mendapatkan nilai tuntas di atas KKM atau 42% dan nilai rata-rata

kelasnya 68,3. Pada siklus I yang tuntas belajar adalah 24 siswa atau 73%

siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimum dengan nilai rata-

rata kelas 77,2. Hal tersebut membuktikan bahwa hasil nilai siswa antara

pra siklus dan siklus I mengalami peningkatan 31%. Meskipun pada siklus

I mengalami peningkatan akan tetapi hal tersebut belum mencapai

ketuntasan klasikal yaitu 85% dari jumlah keseluruhan siswa. Selanjutnya

peneliti melanjutkan penelitian pada Siklus II. Pada siklus ini siswa yang

tuntas sebanyak 29 siswa atau 88% dengan nilai rata-rata kelas 86,1. Hal

tersebut membuktikan hasil nilai siswa mengalami peningkatan dari siklus

I ke siklus II dengan peningkatan 15%. Yang semula 77,2 menjadi 86,1.

Page 143: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

124

Dan pada siklus II ini telah mencapai lebih dari 85 % dari jumlah siswa.

Maka peneliti menghentikan penelitian, karena hasil penelitian sedah

mencapai kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas

(PTK).

Untuk penilaian praktik pada siklus I mendapatkan nilai yang

berjumlah 73 dan pada siklus II dengan jumlah 125, dari siklus I ke siklus

II mengalami peningkatan dengan selisih nilai 52. Dari penilaian tersebut

dapat diambil kesimpulan 100% siswa mengalami ketuntasan dalam

mempraktikkan wudhu.

B. Saran

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang diperoleh, maka

terdapat beberapa saran diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

a. Pihak sekolah hendaknya melakukan sosialisasi dengan para guru

guna meningkatkan kualitas mengajar.

b. Sekolah hendaknya meningkatkan hubungan kerja sama dengan

orang tua/wali untuk menunjang keberhasilan belajar siswa.

c. Sekolah hendaknya menambah fasilitas sekolahan guna menambah

semangat siswa dan memotivasi siswa dalam mengikuti kagiatan

pembelajaran.

2. Bagi Guru

d. Hendaknya guru mampu meningkatkan profesionalisme dalam

melakukan pembelajaran.

Page 144: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

125

e. Guru harus dapat memilih/menggunakan media dan metode

pembelajaran selain yang sudah ada di dalam buku.

f. Guru harus mampu menguasai metode yang digunakan dalam

proses pembelajaran.

g. Guru harus mempu menjadi motivator sekaligus sebagai fasilitator

bagi siswa.

3. Bagi Peneliti

a. Bagi penelitian selanjutnya yang akan melakukan penelitian

dibandingkan dengan penelitian tindakan kelas (PTK) diharapkan

dapat mengembangkan penelitan lebih luas lagi.

b. Bagi peneliti diharapkan penelitiannya dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dan pendidikan kepadanya.

Page 145: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

126

DAFTAR PUSTAKA

'Abdullah, 'Adil. Fahri. 2004. Populer tapi Keliru. Jakarta: Mirqat Publishing.

Akrom, Muhammad. 2010. Terapi Wudhu . Yogyakarta: Mutiara Media.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.

'Al, A. H. 2006. Pengantar Ushul Fikih. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Efferin, Sujoko. 2010. Seni Perang SUN Zi dan Sistem Pengendalian Manajemen.

Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

el-Bantanie, M. S. 2010. Dahsyatnya Terapi Wudhu. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Djaali. 2013. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta. Grasindo.

Fathurrahman, Pupuh. 2007. Strategi Pembelajaran. Bandung: Insan Media.

Farthurohman, Z. Abdul Salam. 1994. Pengantar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih.

Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam.

Hakim, M. Saifudin. 2014, november Jumat. https://muslim.or.id/23599-

mengusap-peci-dan-kerudung-ketika-berwudhu-bolehkah.html. Retrieved

Agustus Jumat, 2018, from Muslim.or.id.

Hasanuddin, Oan. 2007. Mukjizat Berwudhu. Jakarta: Qultum Media.

Husanamah. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Malang. UMM Press.

Jalil, J. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Kamal, Abdul Malik. 2013. Fikih Sunah Wanita. Jakarta: Qisthi Press.

Kementrian Agama RI. 2012. Al-Qur’an dan Terjemah New Cordova. Bandung:

Syamil Qur‟an

Mariyaningsih, Nining. 2018. Teori dan Praktik Berbagai Model dan Metode

Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran di Kelas-Kelas

Inspiratif. Surakarta: Kekata Publisher.

Page 146: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

127

Mudjiono, Dimyati. 2002. Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Nata, A. 2003. Masail Al-Fiqhiyah. Bogor: Prenada Media.

Nizwardi Jalinus, Ambiyar. 2016. Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:

Kencana.

Nuhuyanan, Abdul Kadir. 2002. Tuntunan Shalat Lengap. Jakarta: Gema Insani.

Retrieved from https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_intelektual.

RI, D. A. 1995. Fiqih 1 Madrasah Diniyah Awaliyah. Jakarta: Departemen

Agama RI.

RI, D. 2004. STANDAR KOPETENSI, DIRJEN KELEMBAGAAN AGAMA

ISLAM. Jakarta.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Satrianawati. 2018. Media dan Sumber Belajar. Yogyaarta : Deepublisher.

Simamora, N. R. 2009. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Sujana, Ns. Roymond H. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Sulaiman, R. 1994. Fiqih Islam. Bandung: PT Sinar Baru.

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Supiana, M. K. 2009. Materi Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:

Pustaka bani Quraisy .

Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Syarifudin, Amir. 1997. Ushul Fiqih Jilid I. Jakarta : Logos Wacana Islam.

Usman, Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.

Page 147: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

128

Usman, Asnawir dan Basyirudin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat

Press.

Usman, Basyiruddin. 2010. Metode Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat

Press.

Wirartha, I. Made. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis.

Yogyakarta: Andi Offset.

Yamin, Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer. Jakarta:

Gaung Persada Press.

Page 148: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

129

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 149: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

130

Daftar Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)

No Nama Nilai Keterangan

1 Abdul Wahib 66 Belum Tuntas

2 Achmad Mahrus 80 Tuntas

3 Achmad Nuruddin 64 Belum Tuntas

4 Ahmad Aditya Rahman 80 Tuntas

5 Ahmad Gussulkhan 58 Belum Tuntas

6 Aininditha Elok Humaica 82 Tuntas

7 Arif Bima Aditya 68 Belum Tuntas

8 Armiyati Nurul Akhidah 84 Tuntas

9 As'ad Ali Ridho 58 Belum Tuntas

10 Dian Fadilah 56 Belum Tuntas

11 Dinda Maulia Zahrotin Nisa 60 Belum Tuntas

12 Fatma Aulia 86 Tuntas

13 Hana Arif Afifah 66 Belum Tuntas

14 Ikmal Huda 42 Belum Tuntas

15 Istikomah 60 Belum Tuntas

16 Khoirul Fatkhurohim 66 Belum Tuntas

17 Kurotul Ayun 88 Tuntas

18 Lailatul Fadhilah 70 Tuntas

19 Muasaroh 78 Tuntas

20 Muhamad Saiful Anwar 62 Belum Tuntas

21 Nisna 60 Belum Tuntas

22 Niya Sari 58 Belum Tuntas

23 Nur Azizah 62 Belum Tuntas

24 Nurul Wakhid 80 Tuntas

25 Panji Ilham Saputra 80 Tuntas

26 Putri Dewi Anisa 78 Tuntas

27 Revana Astri Wardani 48 Belum Tuntas

28 Salsa Putri Nabila 82 Tuntas

29 Sariwiyati 56 Belum Tuntas

30 Siti Ghoriyah 78 Tuntas

31 Triyani 72 Tuntas

32 Widodo 58 Belum Tuntas

33 Agung Setiyawan 68 Belum Tuntas

Page 150: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

131

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Madrasah : MTs Ma‟arif 02 Grabag

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas : VII /I

Materi Pokok : Wudhu

Pertemuan : Pertama

Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit

A. Kopetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

Page 151: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

132

B. Kompetensi Dasar

1.1 Meyakini pentingnya bersuci dari hadas dan najis.

2.1 Membiasakan diri berperilaku bersih sebagai implementasi dari

pemahaman tentang tata cara bersuci.

3.1 Mengetahui dan memahami cara pelaksanaan wudhu dengan benar.

4.1 Mendomonstrasikan tata cara berwudhu di sertai dengan lafadz niat dan

do‟a setelah wudhu.

C. Indikator

1. Menyebutkan pengertian thaharah.

2. Menyebutkan macam-macam najis dan contohnya serta cara

mensucikannya.

3. Menyebutkan tentang macam-macam air yang digunakan untuk bersuci.

4. Menjelaskan pengertian wudhu.

5. Melafadzkan niat dan do‟a setelah wudhu.

6. Menyebutkan tentang rukun wudhu, dan syarat sah wudhu.

7. Menjelaskan ketentuan tata cara berwudhu yang benar.

8. Mempraktikan tata cara berwudhu di sertai dengan lafadz niat dan do‟a

setelah wudhu sesuai dengan video yang telah ditampilkan dan materi

yang telah diajarkan.

D. Tujuan Pelajaran

Setelah mengikuti pelajaran, peserta didik diharapkan memiliki

kopetensi berikut:

Page 152: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

133

1. Menyebutkan pengertian thaharah.

2. Menyebutkan macam-macam najis dan contohnya serta cara

mensucikannya.

3. Menyebutkan tentang macam-macam air yang digunakan untuk bersuci.

4. Menjelaskan pengertian wudhu.

5. Melafadzkan niat dan do‟a setelah wudhu.

6. Menyebutkan tentang pengertian wudhu, rukun wudhu, dan syarat sah

dalam wudhu.

7. Menjelaskan ketentuan tata cara berwudhu yang benar.

8. Mempraktikan tata cara berwudhu di sertai dengan lafadz niat dan do‟a

setelah wudhu.

E. Materi

1. Pengertian wudhu

Wudhu harus menggunakan air yang suci dan mensucikan. Wudhu

adalah mensucikan diri dari hadas kecil agar dapat mengerjakan ibadah-

ibadah yang disyaratkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Secara syariat

Islam, wudhu adalah membasuh muka, kedua tangan sampai siku,

sebagian kepala, dan kedua kaki sampai mata kaki untuk dapat beribadah

kepada Allah Swt.

2. Niat wudhu

Bacaan niat pada wudhu adalah sebaga berikut:

ذعاى ىشفعاىحذزالصغشفشضالل ض داى

Page 153: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

134

Artinya: Aku berniat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil,

fardhu karena Allah Ta’ala (Sulaiman, 1994: 25).

3. Rukun wudhu

a. Niat

b. Membasuh muka

c. Membasuh kedua tangan hingga siku

d. Mengusap sebagian kepala

e. Membasuh kaki hingga mata kaki

f. Tertib

4. Syarat sah wudhu

a. Beragama Islam

b. Dengan Air yang suci dan mensucikan

c. Tamyiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk)

d. Tidak berhadas besar

e. Tadak ada halangan sampainya air ke anggota wudhu

F. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran

Pendekata pembelajaran : Saintifik.

Strategi pembelajaran : Kooperatif.

Motede pembelajaran : Penugasan, Demonstrasi.

Media pembelajaran : Laptop, LCD, Video, dan speaker

Page 154: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

135

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Uraian Kegiatan

Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

b. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi

tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

c. Guru memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat

seputar ketentuan thaharah.

Inti a. Sebagai kegiatan pembuka, siswa membaca dan

mencermati teks materi pelajaran yang akan dipelajari

hari ini (mengamati).

b. Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar,

video yang berkaitan dengan materi yang diajarkan

(mengamati).

c. Siswa mendengarkan penjelasan guru ketika

menyampaikan gambaran teknis tentang tata cara bersuci

dengan berwudhu (mengamati).

d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya mengenai materi yang telah dipelajari

(menanya).

e. Siswa secara bergantian mempraktikkan tata cara

berwudhu sesuai dengan ketentuan dalam syariat seperti

yang telah ditampilkan melalui video (melakukan).

Penutup a. Bersama-sama melakukan refleksi dengan bertanya

Page 155: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

136

tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

b. Guru memberikan soal tes.

c. Guru memberika apresiasi terhadap hasil kerja siswa.

d. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

e. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas tidak

terstruktur.

f. Guru mengingatkan siswa untuk menjaga kebersihan

dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari

ketentuan thaharah.

g. Bersama-sama mengakhiri kegiatan pelajaran dengan

berdoa dan guru menutup kegiatan pembelajaran dengan

salam.

H. Penilaian Proses dan Hasil

Tes Tertulis

Menjawab pertanyaan (pilihan ganda, isian, dan uraian).

Tes Unjuk Kerja

Mengerjakan tugas-tugas, seperti pengamatan, praktik, diskusi, menunjukkan

hafalan, menulis laporan, dan melaporkannya.

Page 156: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

137

Contoh:

Rumus Perhitungan

Keteragan:

A: 4 (Sangat Baik)

B: 3 (Cukup)

C: 2 (Baik)

D: 1 (Bimbingan)

Kategori kerja siswa penilaian praktik:

85-100 : Sangat Baik

70-85 : Baik

41-69 : Cukup

10-40 : Bimbingan

Uraian Kriteria Baik sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Bimbingan

(1)

Mempraktikkan

cara bersuci

dengan wudhu.

Mempraktikkan

dengan benar.

Ada sedikit

kesalahan saat

mempraktikkan.

Ada banyak

kesalahan saat

mempraktikkan.

Tidak

mampu

mempraktik

kan

Page 157: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

138

Pengamatan Sikap

Adab peserta didik selama mengikuti pelajaran, contoh:

Nama:.....

No. Kriteria Terlihat Belum Terlihat

1 Menunjukkan sikap yang baik

sebagai peserta didik

... ...

2 Aktif dalam kegiatan kelas

(diskusi, tanya jawab, praktik).

(rasa ingin tahu,

bersahabat/komunikatif, mandiri,

tanggung jawab, kerja keras,

disiplin).

... ...

I. Contoh Instrumen untuk penilaian

1. Yang termasuk kedalam rukun wudhu, kecuali:

a. Niat c. Membasuh kedua tangan hingga siku

b. Membaca bismillah d. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki

2. Air yang masih murni belum tercampur dengan hal apapun dan dapat

digunakan untuk bersuci disebut dengan air...

a. Musyamas c. Hujan

b. Musta‟mal d. Mutlak

Page 158: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

139

Page 159: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

140

Pedoman Pengamatan Guru Siklus I

No. Aspek yang diamati

Pengamatan Guru

A B C D

1.

Persiapan guru dalam mengajar

e. Menyiapkan RPP

f. Menyiapkan apresiasi

g. Menyiapkan lembar observasi

h. Menyiapkan perlengkapan mengajar

2.

Kemampuan guru dalam membuka

pelajaran dan apresiasi

e. Salam pembuka

f. Mengkondisikan siswa

g. Menyampaikan tujuan pembelajaran

h. Memberikan motivasi untuk belajar

3.

Ketepatan guru menggunakan media:

c. Guru paham mengenai media audio

visual dan metode demonstrasi

d. Guru mampu menggunakan media

audio visual dan metode demonstrasi

4.

Kemampuan guru dalam menguasai kelas:

c. Menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan

Page 160: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

141

d. Membuat siswa aktif bertanya

5.

Kemampuan guru dalam menutup

pembelajaran:

e. Memberi kesimpulan

f. Melakukan evaluasi

g. Memberikan tindak lanjut

h. Salam penutup

Keterangan:

A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang

Page 161: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

142

Pedoman Pengamatan Siswa Siklus I

No. Aspek yang diamati

Pengamatan Siswa

A B C D

1. Siswa duduk rapi sebelum pelajaran dimulai

2. Siswa menjawab salam dengan semangat

3. Siswa merespon apresiasi dari guru

4. Siswa memperhatikan penjelajasan dari guru

5. Siswa semangat memperhatikan penjelasan

pelajaran fiqih

6. Siswa mendengarkan sambil memperhatikan

film atau video yang ditampilkan terkait

dengan materi pembelajaran

7. Siswa memberi umpan balik dari penjelasan

guru dan video yang telah ditampilkan

8. Siswa mampu mendemonstrasikan wudhu

sesuai dengan ketentuan syariat seperti video

yang telah ditampilkan

9. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan jujur

Keterangan:

A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang

Page 162: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

143

Nama : ...........................

No Urut : ..............

Kelas : VII A

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang

benar!

1. Air yang masih murni belum tercampur dengan hal apapun dan dapat

digunakan untuk bersuci disebut dengan air...

a. Musyamas c. Hujan

b. Musta‟mal d. Mutlak

2. Berikut ini yang termasuk macam-macam najis, kecuali....

a. Musta‟mal c. Mughaladhah

b. Mukhafafah d. Mutawassitah

3. Apa yang harus kita lakukan sebelum melaksanakan sholat?

a. Makan c. Mandi

b. Wudhu d. Tidur

4. Berikut ini yang termasuk rukun wudhu, kecuali.....

a. Mencuci telinga c. Niat

b. Mambasuh muka d. Mengusap sebagian kepala

5. Berikut ini merupakan hal yang membatalkan wudhu, kecuali...

a. Kentut c. Bersin

b. Kencing d. Buang Air besar

Page 163: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

144

6. Setelah berwudhu kita disunahkan untuk langsung membaca....

a. Doa sesudah wudhu c. Niat

b. Takbir d. Tasbih

7. Dalil Al-Qur‟an yang menjelaskan tentang tata cara berwudhu

adalah....

a. Al-Maidah ayat 16 c. Al-Maidah ayat 6

b. Al-Baqarah ayat 6 d. Al-Bayyinah ayat 161

8. Membasuh telapak tangan hingga pergelangan tangan hukumnya ...

a. Wajib c. Makruh

b. Sunah d. Mubah

9. Air kencing bayi laki-laki yang yang belum berumur dua tahun dan

hanya mengkonsumsi air susu ibu (ASI) termasuk kedalam najis ....

a. Mughaladhah c. „Ainiyah

b. Mutawassitah d. Mukhafafah

10. Rukun wudhu yang ke dua adalah ....

a. Niat c. Mambasuh muka

b. Membasuh tangan d. Tertib

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Istilah untuk air makruh yang digunakan untuk bersuci

adalah.................

2. Najis yang diyakini kebenarannya, namun tidak terlihat wujud, warna,

dan baunya disebut............

3. Sebutkan salah satu yang termasuk sunah wudhu...........

Page 164: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

145

4. Sebutkan salah satu hal yang membatalkan wudhu...............

5. Air yang masih murni dan asli belum bercampur dengan benda lain

dan tidak terkena najis adalah air........

6. Najis yang bersumber dari anjing dan babi adalah.........

7. Sebutkan contoh yang termasuk najis ringan (najis

Mukhaffafah)............

8. Nama lain dari najis sedang atau najis pertengahan...........

9. Sebutkan rukun wudhu yang pertama dan terakhir..............................

10. Sebutkan salah satu yang menjadi syarat wudhu............................

C. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar!

1. Apakah pengertian dari wudhu?

2. Tulislah niat wudhu dengan artinya!

3. Tulislah dalil Al-Qur‟an yang menerangkan tentang tata cara

berwudhu!

4. Sebutkan urutan wudhu secara urut sesuai dengan video yang telah

ditampilkan, sertakan keterangan wajib dan sunahnya!

5. Sebutkan hal-hal yang membatalkan wudhu!

Page 165: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

146

Daftar Nilai Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

1 Abdul Wahib 82 Tuntas

2 Achmad Mahrus 84 Tuntas

3 Achmad Nuruddin 68 Belum Tuntas

4 Ahmad Aditya Rahman 84 Tuntas

5 Ahmad Gussulkhan 62 Belum Tuntas

6 Aininditha Elok Humaica 86 Tuntas

7 Arif Bima Aditya 84 Tuntas

8 Armiyati Nurul Akhidah 84 Tuntas

9 As'ad Ali Ridho 94 Tuntas

10 Dian Fadilah 60 Belum Tuntas

11 Dinda Maulia Zahrotin Nisa 64 Belum Tuntas

12 Fatma Aulia 92 Tuntas

13 Hana Arif Afifah 82 Tuntas

14 Ikmal Huda 42 Belum Tuntas

15 Istikomah 68 Belum Tuntas

16 Khoirul Fatkhurohim 86 Tuntas

17 Kurotul Ayun 90 Tuntas

18 Lailatul Fadhilah 86 Tuntas

19 Muasaroh 82 Tuntas

20 Muhamad Saiful Anwar 68 Belum Tuntas

21 Nisna 64 Belum Tuntas

22 Niya Sari 78 Tuntas

23 Nur Azizah 70 Tuntas

24 Nurul Wakhid 82 Tuntas

25 Panji Ilham Saputra 84 Tuntas

26 Putri Dewi Anisa 82 Tuntas

27 Revana Astri Wardani 58 Belum Tuntas

28 Salsa Putri Nabila 84 Tuntas

29 Sariwiyati 80 Tuntas

30 Siti Ghoriyah 82 Tuntas

31 Triyani 82 Tuntas

32 Widodo 78 Tuntas

33 Agung Setiyawan 78 Tuntas

Page 166: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

147

Daftar Nilai Praktik Siklus I

No. Nama Sangat baik 4

Baik 3

Cukup 2

Bimbingan 1

.1. Abdul Wahib

2. Achmad Mahrus

3. Achmad Nuruddin

4. Ahmad Aditya Rahman

5. Ahmad Gussulkhan

6. Aininditha Elok Humaica

7. Arif Bima Aditya

8. Armiyati Nurul Akhidah

9. As'ad Ali Ridho

10. Dian Fadilah

11. Dinda Maulia Zahrotin Nisa

12. Fatma Aulia

13. Hana Arif Afifah

14. Ikmal Huda

15. Istikomah

16. Khoirul Fatkhurohim

17. Kurotul Ayun

18. Lailatul Fadhilah

19. Muasaroh

20. Muhamad Saiful Anwar

21. Nisna

22. Niya Sari

23. Nur Azizah

24. Nurul Wakhid

25. Panji Ilham Saputra

26. Putri Dewi Anisa

27. Revana Astri Wardani

28. Salsa Putri Nabila

29. Sariwiyati

30. Siti Ghoriyah

31. Triyani

32. Widodo

33. Agung Setiyawan

Jumlah 0 21 52 0

Total 73

Page 167: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

148

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Madrasah : MTs Ma‟arif 02 Grabag

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas : VII /I

Materi Pokok : Wudhu

Pertemuan : Kedua

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

J. Kopetensi Inti

5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya.

7. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan.

8. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

Page 168: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

149

K. Kompetensi Dasar

5.1 Meyakini pentingnya bersuci dari hadas dan najis.

6.1 Membiasakan diri berperilaku bersih sebagai implementasi dari

pemahaman tentang tata cara bersuci.

7.1 Mengetahui dan memahami cara pelaksanaan wudhu dengan benar.

8.1 Mendomonstrasikan tata cara berwudhu di sertai dengan lafadz niat dan

do‟a setelah wudhu.

L. Indikator

9. Menyebutkan pengertian thaharah.

10. Menyebutkan macam-macam najis dan contohnya serta cara

mensucikannya.

11. Menyebutkan tentang macam-macam air yang digunakan untuk bersuci.

12. Menjelaskan pengertian wudhu.

13. Melafadzkan niat dan do‟a setelah wudhu.

14. Menyebutkan tentang rukun wudhu, dan syarat sah wudhu.

15. Menjelaskan ketentuan tata cara berwudhu yang benar.

16. Mempraktikan tata cara berwudhu di sertai dengan lafadz niat dan do‟a

setelah wudhu sesuai dengan video yang telah ditampilkan dan materi

yang telah diajarkan..

M. Tujuan Pelajaran

Setelah mengikuti pelajaran, peserta didik diharapkan memiliki

kopetensi berikut:

Page 169: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

150

9. Menyebutkan pengertian thaharah.

10. Menyebutkan macam-macam najis dan contohnya serta cara

mensucikannya.

11. Menyebutkan tentang macam-macam air yang digunakan untuk bersuci.

12. Menjelaskan pengertian wudhu.

13. Melafadzkan niat dan do‟a setelah wudhu.

14. Menyebutkan tentang hal-hal yang membatalkan wudhu, rukun wudhu,

dan sunah-sunah dalam wudhu.

15. Menjelaskan ketentuan tata cara berwudhu yang benar.

16. Mempraktikan tata cara berwudhu di sertai dengan lafadz niat dan do‟a

setelah wudhu.

N. Materi

1. Hal-hal yang membatalkan wudhu

a. Keluar sesuatu dari qubul atau dubur

b. Keluarnya najis dari bagian tubuh lain.

c. Tidur, kecuali dalam keadaan duduk dengan mantap

d. Hilang akal

e. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan

f. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan

2. Sunah-sunah dalam wudhu

a. Membaca basmalah

b. Membasuh kedua telapak tangan hingga ke pergelangan sebanyak tiga

kali sebelum berkumur.

Page 170: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

151

c. Bersiwak setiap kali hendak wudhu

d. Madmadhah (berkumur-kumur)

e. Istinsyaq dan Istinsyar

f. Mendahulukan anggota wudhu yang kanan daripada yang kiri

g. Membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali

h. Menggosok anggota wudhu

i. Membersihkan sela-sela dari jari-jari tangan dan jari-jari kaki.

j. Muwalah (beruntun)

k. Menghadap kiblat.

l. Menggunakan air dengan hemat.

m. Berdoa setelah berwudhu

ى س ذاهثذ ح أ لى مذلشش لئىئلللا اشذا

اىي اجعي ش رط اى اجعي ات اىر اجعي

اىح هثادكاىص

Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan (Yng berhak disembah)

selain Allah, yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku

bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya,

Wahai Tuhanku, jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang

yang bertaubat dan golongan orang-orang yang suci dan jadikan

aku (Kamal, 2013: 39).

n. Menunaikan shalat dua rekaat setelah berwudhu

3. Tata cara wudhu

a. Mendahulukan bagian tubuh yang sebelah kanan.

b. Mengulangi masing-masing anggota wudhu sebanyak 3 (tiga) kali.

c. Tidak berbicara.

Page 171: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

152

d. Menghadap kiblat.

e. Membaca basmalah (dalam hati atau melafazkannya).

f. Niat.

g. Membasuh telapak tangan sampai pergelangan tangan.

h. Menggosok gigi (bersiwak).

i. Berkumur.

j. Membersihkan hidung (memasukkan air/istinsyaq ke hidung

kemudian dibuang kembali/istinsar).

k. Membasuh muka (dengan merata).

l. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku (dengan merata).

m. Mengusap sebagian kepala.

n. Membasuh telinga kana dan kiri.

o. Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam.

p. Membasuh kaki sampai dengan kedua mata kaki (dengan merata).

q. Membaca doa sesudah berwudhu.

r. Kemudian dilanjutkan dengan shalat sunah wudhu sebanyak 2 (dua)

rekaat.

s. Tertib.

4. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran

Pendekata pembelajaran : Saintitifik.

Strategi pembelajaran : Kooperatif.

Motede pembelajaran : Penugasan, Demonstrasi.

Media pembelajaran : Laptop, LCD, Video, dan speaker

Page 172: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

153

5. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Uraian Kegiatan

Pendahuluan d. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

e. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi

tempat duduk disesuaikan denga kegiatan pembelajaran.

f. Guru memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat

seputar ketentuan thaharah.

Inti f. Sebagai kegiatan pembuka, siswa membaca dan

mencermati teks materi pelajaran yang akan dipelajari

hari ini (mengamati).

g. Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar,

video yang berkaitan dengan materi yang diajarkan

(mengamati).

h. Siswa mendengarkan penjelasan guru ketika

menyampaikan gambaran teknis tentang tata cara bersuci

dengan berwudhu (mengamati).

i. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya mengenai materi yang telah dipelajari

(menanya).

j. Siswa secara bergantian mempraktikkan tata cara

berwudhu sesuai dengan ketentuan dalam syariat seperti

yang telah ditampilkan melalui video (melakukan).

Page 173: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

154

Penutup h. Bersama-sama melakukan refleksi dengan bertanya

tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

i. Guru memberikan soal tes.

j. Guru memberika apresiasi terhadap hasil kerja siswa.

k. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

l. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas tidak

terstruktur.

m. Guru mengingatkan siswa untuk menjaga kebersihan

dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari

ketentuan thaharah.

n. Bersama-sama mengakhiri kegiatan pelajaran dengan

berdoa dan guru menutup kegiatan pembelajaran dengan

salam.

6. Penilaian Proses dan Hasil

Tes Tertulis

Menjawab pertanyaan (pilihan ganda, isian, dan uraian).

Tes Unjuk Kerja

Mengerjakan tugas-tugas, seperti pengamatan, prktik, diskusi, menunjukkan

hafalan, menulis laporan, dan melaporkannya.

Page 174: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

155

Contoh:

Rumus Perhitungan

Keteragan:

A: 4 (Sangat Baik)

B: 3 (Cukup)

C: 2 (Baik)

D: 1 (Bimbingan)

Kategori kerja siswa penilaian praktik:

85-100 : Sangat Baik

70-85 : Baik

41-69 : Cukup

10-40 : Bimbingan

Uraian Kriteria Baik sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Bimbingan

(1)

Mempraktikkan

cara bersuci

dengan wudhu.

Mempraktikkan

dengan benar.

Ada sedikit

kesalahan saat

mempraktikkan.

Ada banyak

kesalahan saat

mempraktikkan.

Tidak

mampu

mempraktik

kan

Page 175: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

156

Pengamatan Sikap

Adab peserta didik selama mengikuti pelajaran, contoh:

Nama:.....

No. Kriteria Terlihat Belum Terlihat

1 Menunjukkan sikap yang baik

sebagai peserta didik

... ...

2 Aktif dalam kegiatan kelas

(diskusi, tanya jawab, praktik).

(rasa ingin tahu,

bersahabat/komunikatif, mandiri,

tanggung jawab, kerja keras,

disiplin).

... ...

7. Contoh Instrumen untuk penilaian

1. Pada saat berwudhu anggota tubuh dibasuh sebanyak .... kali

a. Empat c. Tiga

b. Enam d. Lima

2. Ketika berwudhu membasuh kaki sampai ....

a. Telapak kaki c. Lutut

b. Mata kaki d. Paha

3. Air yang termasuk air suci dan mensucikan adalah ....

a. Air hujan dan air sumur c. Air kelapa dan air cuka

b. Air kopi dan air sungai d. Air hujan dan air gula

Page 176: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

157

Page 177: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

158

Pedoman Pengamatan Guru sikus II

No. Aspek yang diamati

Pengamatan Guru

A B C D

1.

Persiapan guru dalam mengajar

i. Menyiapkan RPP

j. Menyiapkan apresiasi

k. Menyiapkan lembar observasi

l. Menyiapkan perlengkapan mengajar

2.

Kemampuan guru dalam membuka

pelajaran dan apresiasi

i. Salam pembuka

j. Mengkondisikan siswa

k. Menyampaikan tujuan pembelajaran

l. Memberikan motivasi untuk belajar

3.

Ketepatan guru menggunakan media:

e. Guru paham mengenai media audio

visual dan metode demonstrasi

f. Guru mampu menggunakan media

audio visual dan metode demonstrasi

4.

Kemampuan guru dalam menguasai kelas:

e. Menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan

Page 178: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

159

f. Membuat siswa aktif bertanya

5.

Kemampuan guru dalam menutup

pembelajaran:

i. Memberi kesimpulan

j. Melakukan evaluasi

k. Memberikan tindak lanjut

l. Salam penutup

Keterangan:

A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang

Page 179: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

160

Pedoman Pengamatan Siswa Siklus II

No. Aspek yang diamati

Pengamatan Siswa

A B C D

1. Siswa duduk rapi sebelum pelajaran dimulai

2. Siswa menjawab salam dengan semangat

3. Siswa merespon apresiasi dari guru

4. Siswa memperhatikan penjelajasan dari guru

5. Siswa semangat memperhatikan penjelasan

pelajaran fiqih

6. Siswa mendengarkan sambil memperhatikan

film atau video yang ditampilkan terkait

dengan materi pembelajaran

7. Siswa memberi umpan balik dari penjelasan

guru dan video yang telah ditampilkan

8. Siswa mampu mendemonstrasikan wudhu

sesuai dengan ketentuan syariat seperti video

yang telah ditampilkan

9. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan jujur

Keterangan:

A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang

Page 180: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

161

Nama : ...........................

No Urut : ..............

Kelas : VII A

D. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang

benar!

1. Pada saat berwudhu anggota tubuh dibasuh sebanyak .... kali

a. Empat c. Tiga

b. Enam d. Lima

2. Ketika berwudhu membasuh kaki sampai ....

a. Telapak kaki c. Lutut

b. Mata kaki d. Paha

3. Air yang termasuk air suci dan mensucikan adalah ....

a. Air hujan dan air sumur c. Air kelapa dan air cuka

b. Air kopi dan air sungai d. Air hujan dan air gula

4. Berikut ini yang tidak termasuk sebab-sebab orang berhadas kecil

adalah ....

a. Kencing c. Haid

b. Nifas d. Meninggal

5. Cara menghilangkan hadas kecil adalah ....

a. Wudhu c. Membasuh muka

b. Mandi d. Membasuh tangan

Page 181: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

162

6. Alat yang digunakan untuk berwudhu adalah ....

a. Lumpur c. Air

b. Tanah d. Debu

7. Berikut ini adalah ayat yang menjelaskan tentang ....

a. Mandi c. Tayamum

b. Tidur d. Wudhu

8. Salah satu rukun wudhu adalah ...

a. Membasuh tangan hingga pergelangan c. Niat

b. Membaca doa setelah wudhu d. Membasuh kuping

9. Menggunakan air wudhu tidak boleh ...

a. Sedikit c. Cepat

b. Hemat d. Berlebihan

Page 182: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

163

10. Ketika wudhu kita disunahkan mendahulukan anggota tubuh yang ....

a. Tengah c. Kiri

b. Kanan d. Depan

E. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Jika rukun wudhu tidak dilakukan secara urut maka wudhunya

menjadi.................

2. Najis yang diyakini kebenarannya, terlihat wujud, warna, dan baunya

disebut............

3. Orang yang tidak berwudhu juga tidak diperbolehkan untuk

menyentuh ...........

4. Mengusap kedua telinga termasuk .......... wudhu

5. Hukum melaksanakan wudhu sebelum sholat adalah ........

ىشفعاىحذزالصغشفشضالل .6 ض داى ذعاى

Lafadz diatas merupakan bacaan ......

7. Sebutkan contoh yang termasuk najis berat (najis Mughaladhah)

............

8. Air sungai termasuk kedalam air ...........

9. Apa yang kita lakukan setelah berwudhu ................

10. Air yang sudah digunakan untuk berwudhu disebut dengan air

.........................

F. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar!

1. Jelaskan pengertian wudhu secara istilah ?

2. Sebutkan macam-macam air beserta contohnya masing-masing 3 !

Page 183: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

164

3. Jelaskan pengertian dari najis ringan (najis mukhaffafah) !

4. Sebutkan syarat-syarat wudhu secara lengkap !

5. Tulislah niat wudhu beserta artinya !

Page 184: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

165

Daftar Nilai Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 Abdul Wahib 90 Tuntas

2 Achmad Mahrus 92 Tuntas

3 Achmad Nuruddin 88 Tuntas

4 Ahmad Aditya Rahman 100 Tuntas

5 Ahmad Gussulkhan 80 Tuntas

6 Aininditha Elok Humaica 96 Tuntas

7 Arif Bima Aditya 90 Tuntas

8 Armiyati Nurul Akhidah 88 Tuntas

9 As'ad Ali Ridho 98 Tuntas

10 Dian Fadilah 90 Tuntas

11 Dinda Maulia Zahrotin Nisa 80 Tuntas

12 Fatma Aulia 92 Tuntas

13 Hana Arif Afifah 96 Tuntas

14 Ikmal Huda 52 Belum Tuntas

15 Istikomah 68 Belum Tuntas

16 Khoirul Fatkhurohim 88 Tuntas

17 Kurotul Ayun 96 Tuntas

18 Lailatul Fadhilah 96 Tuntas

19 Muasaroh 94 Tuntas

20 Muhamad Saiful Anwar 80 Tuntas

21 Nisna 80 Tuntas

22 Niya Sari 96 Tuntas

23 Nur Azizah 76 Tuntas

24 Nurul Wakhid 98 Tuntas

25 Panji Ilham Saputra 84 Tuntas

26 Putri Dewi Anisa 90 Tuntas

27 Revana Astri Wardani 56 Belum Tuntas

28 Salsa Putri Nabila 86 Tuntas

29 Sariwiyati 80 Tuntas

30 Siti Ghoriyah 68 Belun Tuntas

31 Triyani 86 Tuntas

32 Widodo 100 Tuntas

33 Agung Setiyawan 90 Tuntas

Page 185: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

166

Daftar Nilai Praktik Siklus II

No Nama Sangat Baik Baik Cukup Bimbingan

1 Abdul Wahib

2 Achmad Mahrus

3 Achmad Nuruddin

4 Ahmad Aditya Rahman

5 Ahmad Gussulkhan

6 Aininditha Elok Humaica

7 Arif Bima Aditya

8 Armiyati Nurul Akhidah

9 As'ad Ali Ridho

10 Dian Fadilah

11 Dinda Maulia Zahrotin Nisa

12 Fatma Aulia

13 Hana Arif Afifah

14 Ikmal Huda

15 Istikomah

16 Khoirul Fatkhurohim

17 Kurotul Ayun

18 Lailatul Fadhilah

19 Muasaroh

20 Muhamad Saiful Anwar

21 Nisna

22 Niya Sari

23 Nur Azizah

24 Nurul Wakhid

25 Panji Ilham Saputra

26 Putri Dewi Anisa

27 Revana Astri Wardani

28 Salsa Putri Nabila

29 Sariwiyati

30 Siti Ghoriyah

31 Triyani

32 Widodo

33 Agung Setiyawan

104 23

127

Page 186: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

167

DOKUMENTASI

Siswa Bertanya Mengenai Materi Yang Belum Dipahami

Siswa Memperhatikan Video Wudhu

Page 187: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

168

Siswa Mengerjakan Soal

Guru Menjelaskan Materi Wudhu

Page 188: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

169

Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru

Page 189: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

170

Siswa Mempraktikkan Wudhu

Page 190: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

171

Page 191: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

172

Page 192: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

173

Page 193: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

174

Page 194: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

175

Page 195: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

176

Page 196: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

177

Page 197: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

178

Page 198: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

179

Page 199: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

180

Page 200: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

181

Page 201: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

182

Page 202: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4253/1/istiass.pdf · alam yang telah melimpahkan semangat dan memberikan jalan kemudahan kepada

183

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Istirokhah

Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 07 November 1995

Alamat Asal : Keposong Rt 02/Rw 01, Banaran, Grabag, Magelang,

Jawa Tengah

Domisili : Pondok Pesantren Tarbiyyatul Al-Falah Salatiga

E-mail : [email protected]

Nomor Handphone : 085878450889

Riwayat Pendidikan

A. Formal

1. RA Atthayyibah, lulus tahun 2002

2. MI Arrasyiddin Ngandog, lulus tahun 2008

3. MTs Ma‟arif 2 Grabag,lulus tahun 2011

4. MAN 1 Magelang, lulus tahun 2014

5. IAIN Salatiga

B. Non-Formal

1. Asrama Daarunnajah MAN 1 Magelang

2. PPTI AL-Falah Salatiga

Pengalaman Organisasi

1. Himpunan Mahasiswa Jurusan PAI

2. Kru Jurnalistik Insantri PPTI Al-Falah Salatiga

3. Pengurus Perpustakaan PPTI Al-Falah Salatiga

4. Pengurus Pos Kesehatan Pondok Pesantren (POSKESTREN) Al-Falah Salatiga