mengingat : 1. undang-undang nomor 16 tahun 1997 tentang ... · dan kreasi, mice, jasa informasi...

39
BADAN PUSAT STATISTIK PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI DAYA TARIK WISATA 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK, Menimbang : bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Survei Daya Tarik Wisata 2014, perlu menetapkan Pedoman Pencacahan Survei Daya Tarik Wisata 2014 dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3854); 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik; 4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 6 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Statistik Dasar; 5. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah; 6. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat

Upload: doanphuc

Post on 18-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BADAN PUSAT STATISTIK

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK

NOMOR 43 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI DAYA TARIK WISATA 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

Menimbang : bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Survei Daya TarikWisata 2014, perlu menetapkan Pedoman Pencacahan SurveiDaya Tarik Wisata 2014 dengan Peraturan Kepala BadanPusat Statistik;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3683);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3854);

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun

2007 tentang Badan Pusat Statistik;

4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 6 Tahun2000 tentang Penyelenggaraan Statistik Dasar;

5. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan

Pusat Statistik di Daerah;

6. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK TENTANGPEDOMAN PENCACAHAN SURVEI DAYA TARIK WISATA 2014.

Pasal 1

Pedoman Pencacahan Survei Daya Tarik Wisata 2014

merupakan panduan dalam pelaksanaan pencacahan Survei

Daya Tarik Wisata Tahun 2014.

Pasal 2

Pedoman Pencacahan Survei Daya Tarik Wisata 2014

sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Kepala

Badan Pusat Statistik ini.

Pasal 3

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini mulai berlaku pada

tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 10 Februari 2014

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

^9 SURYAMIN

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK

NOMOR 43 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI DAYA TARIK

WISATA TAHUN 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sektor pariwisata memiliki pengaruh besar bagi perekonomian suatu

negara terutama dalam menggerakkan roda perekonomian antara lain karena

peranannya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menciptakan

lapangan usaha, kesempatan kerja, pendapatan negara serta pemerataan

pembangunan. Untuk itu pengembangan destinasi pariwisata saat ini sangat

penting, tidak semata-mata hanya untuk meningkatkan penerimaan devisa,

tetapi juga memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, sehingga

mampu mendorong kegiatan sektor ekonomi lainnya seperti sektor angkutan,

industri rumah tangga (kecil), termasuk destinasi usaha wisata yang terdiri

dari daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa transportasi wisata, hiburan

dan kreasi, MICE, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa

pramuwisata, wisata tirta, SPA, Biro Perjalanan Wisata, Restoran dan

Akomodasi.

Pariwisata memiliki dimensi yang sangat luas dan usaha pariwisata tidak

terbatas pada sektor usaha yang berada di bawah Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif, tetapi juga mencakup berbagai sektor usaha lain yang

pembinaannya di bawah kewenangan kementerian lain seperti Kementerian

Kehutanan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sehingga, sangat

diperlukan adanya koordinasi dan sinkronisasi atas kebijakan masing-masing

kementerian maupun lembaga dalam mengembangkan kepariwisataan

nasional. Untuk itu, pada tahap awal Badan Pusat Statistik dan Kementerian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyusun Klasifikasi Baku Lapangan

Usaha Indonesia (KBLI) 2009 Bidang Pariwisata, sehingga diharapkan dapat

mempermudah dalam memperoleh gambaran keseluruhan jenis usaha

pariwisata yang terdapat di Indonesia.

Tahapan berikutnya yang perlu dilaksanakan adalah penyusunan

database usaha pariwisata sebagai bahan perencanaan, evaluasi dan

kebijakan pariwisata. Dalam rangka penyusunan database tersebut, maka

perlu mendata dan mengumpulkan informasi terkait objek/tempat yang

menjadi destinasi pariwisata. Informasi/keterangan yang dikumpulkan berupa

direktori usaha pariwisata, profil usaha pariwisata, dan informasi-informasi

lain yang sangat diperlukan dalam penyusunan kebijakan. Pengumpulan data

statistik objek/tempat yang menjadi destinasi pariwisata akan diusahakan

untuk dilakukan setiap tahun. Pada pencacahan tahun 2014, nama dan

alamat usaha pariwisata tersebut diperoleh dari hasil updating pencacahan

VOW tahun 2013 dan informasi lain yang telah dilakukan pencocokan dan

penelitian oleh BPS Provinsi.

1.2. TUJUAN

Tujuan pendataan destinasi usaha wisata adalah untuk mendapatkan

data mengenai karakteristik spesifik kegiatan masing-masing usaha

pariwisata, serta mendapatkan gambaran mengenai struktur pembiayaan

masing-masing usaha pariwisata.

Secara khusus tujuan dari survei ini adalah untuk:

a. Memperoleh direktori usaha pariwisata dan usaha-usaha atau pengelolaan

objek terkait pariwisata yang up to date.

b. Memperoleh informasi dan data-data perkembangan dan prospek usaha-

usaha pariwisata secara umum.

1.3. RUANG LINGKUP

Pendataan usaha pariwisata yang menjadi objek daya tarik atau

destinasi pariwisata ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Usaha

atau kegiatan yang dicakup dalam pendataan ini, meliputi objek/tempat yang

menjadi daya tarik wisata, kawasan pariwisata, penyelenggaraan kegiatan

hiburan dan rekreasi, serta wisata tirta. Usaha atau kegiatan tersebut sesuai

dengan Undang-Undang Nomor Nomor 10 Tahun 2009.

1.4. JENIS DOKUMEN DAN KEGUNAANNYA

Dokumen yang digunakan dalam survei ini meliputi:

b. V-DTW14 adalah daftar isian/ kuesioner yang digunakan untuk mendata

usaha yang tercakup dalam survei ini.

c. Buku Pedoman adalah buku Pedoman Pencacahan dan Pemeriksaan yang

digunakan oleh petugas sebagai pedoman dalam melakukan pencacahan

dan pemeriksaan.

1.5. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan

1. Persiapan

a. Penyusunan metodologi

b. Penyusunan kuesioner dan buku pedoman

c. Pencetakan dokumen

d. Pengiriman dokumen ke daerah

2. Pelaksanaan

a. Pencocokan dan penelitian daftar

sampel/ direktori

b. Pemilihan/penarikan sampel usaha

pariwisata

c. Pencacahan lapangan

d. Pengawasan/pemeriksaan hasil pencacahan

e. Pengiriman dokumen ke BPS Pusat

f. Pengolahan data

3. Penyusunan Laporan

a. Tabulasi dan analisis

b. Publikasi

Waktu

Januari

Januari-Februari

Maret

Maret

Februari

Maret

1 April - 30 April

7 April - 14 Mei

Mei - Juni

Juli - Agustus

September

Oktober

BAB II

ORGANISASI LAPANGAN

2.1. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk memperlancar pelaksanaan pencacahan statistik usaha

pariwisaha yang menjadi destinasi wisata di lapangan, maka perlu disusun

struktur organisasi. Struktur organisasi pencacahan yang dibentuk adalah

sebagai berikut:

BPSRI

IBPSPROVINSI

BPS KABUPATEN/KOTA

IPENGAWAS/PEMERIKSA

IPENCACAH

2.2. ARUS DOKUMEN

Kuesioner/daftar isian untuk pencacahan perusahaan/usaha objek

wisata (V-DTW14) yang sudah disetujui, kemudian dikirim oleh Badan Pusat

Statistik ke BPS Provinsi yang kemudian diteruskan ke BPS Kabupaten/Kota

untuk dibagikan kepada petugas pengawas, yang selanjutnya didistribusikan

kepada petugas pengumpul data (pencacah). Setelah pencacahan selesai,

petugas pengumpul data (pencacah) menyerahkan kuesioner kepada pengawas

untuk diperiksa. Kuesioner yang sudah diperiksa diteruskan oleh pengawas

kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diperiksa ulang, baik kelengkapan isian

maupun konsistensi pengisian, dan selanjutnya kuesioner akan dikirimkan ke

Badan Pusat Statistik U.P. Sub Direktorat Statistik Pariwisata melalui BPS

Provinsi.

Alur Pengiriman Dokumen

BPSRI

BPS PROVINSI

BPS KABUPATEN/KOTA

^EL

PENGAWAS

PENCACAH

PERUSAHAAN/USAHA WISATA

PERUSAHAAN/USAHA WISATA

JLPENCACAH

JLPENGAWAS

JLBPS KABUPATEN/KOTA

BPS PROVINSI

m

BPSRI

Pengolahan Data

Setelah kuesioner yang terisi sampai di BPS RI, kemudian dilanjutkan dengan

proses pengelompokan (batching) yang bertujuan untuk memudahkan pada

saat pengolahan data yang didasarkan menurut provinsi. Kemudian dilakukan

editing, coding dan entri data yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi

komputer. Semua kegiatan ini dilakukan oleh staf pada Subdirektorat Statistik

Pariwisata.

2.3. TUGAS PENCACAH

1. Melakukan pencacahan setiap perusahaan/usaha daya tarik wisata dengan

menggunakan kuesioner V-DTW14.

2. Mengikuti pertemuan dengan Pengawas untuk membahas berbagai temuan

atau masalah yang muncul di lapangan dan cara mengatasinya.

3. Melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang bermasalah dengan

disertai pengawas.

4. Menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan kepada Pengawas.

5. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan.

2.4. TUGAS PEMERIKSA/PENGAWAS

Pengawasan/pemeriksaan dilakukan mulai tanggal 7 April hingga 14 Mei

2014. Dokumen yang akan diperiksa adalah dokumen hasil pencacahan pada

Tugas pengawas/pemeriksa meliputi:

1. Menerima, mengatur, dan melaksanakan pembagian kuesioner.

2. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan lapangan

pencacahan kuesioner, yaitu:

a. memeriksa kebenaran isian kuesioner yang diisi oleh pencacah, bila

isian tersebut ada yang meragukan dan atau kurang lengkap, maka

pengawas mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah untuk

diteliti kembali di lapangan. Bila perlu penelitian kembali dilakukan

oleh pencacah bersama-sama dengan pengawas;

b. menerima kembali dokumen dari petugas pencacah hasil pencacahan

perusahaan/usaha, serta bertanggung jawab atas kelengkapan dan

kualitas hasil pencacahan.

3. Pengawas menyampaikan kuesioner yang sudah terisi dan sudah diperiksa

ke BPS Kabupaten/Kota. Dari BPS Kabupaten/Kota, kuesioner tersebut

dikirim ke BPS Provinsi sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah

ditentukan.

4. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan kuesioner sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan.

BAB III

METODOLOGI PENGUMPULAN DATA

3.1. CAKUPAN

Survei pencacahan perusahaan/usaha objek daya tarik wisata tahun

2014 meliputi museum (baik yang dikelola pemerintah maupun swasta),

peninggalan sejarah (baik yang dikelola pemerintah maupun swasta),

taman/wisata budaya, pemandian alam, wisata gua, taman konservasi alam,

taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam, hutan lindung, suaka

margasatwa dan cagar alam, taman laut, taman buru dan kebun buru, wisata

petualangan alam, wisata agro, daya tarik wisata buatan, kawasan pariwisata,

taman hiburan/bertema, taman rekreasi, dan wisata tirta (arung jeram, wisata

selam, dermaga marina, selancar, jetsky, dan sejenisnya). Usaha pariwisata

yang akan dilakukan pencacahan hanya terbatas pada usaha pariwisata yang

komersial. Pencacahan akan dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia.

Perusahaan/usaha pariwisata yang akan dicacah sebanyak 1.574 buah

yang tersebar di seluruh provinsi. Jika jumlah alokasi sampel provinsi sama

atau lebih besar dari jumlah usaha pariwisata yang terdapat di provinsi

tersebut, maka pencacahan dilakukan untuk seluruh usaha pariwisata yang

berada di provinsi tersebut. Namun jika jumlah alokasi sampel provinsi lebih

kecil dari jumlah usaha pariwisata yang terdapat di provinsi tersebut, maka

penarikan sampel dilakukan sebanyak jumlah alokasi usaha yang ada.

Penarikan sampel dilakukan secara purposive dengan memperhatikan

keterwakilan KBLI 2009.

Kode 5 digit KBLI 2009 yang dicakup dalam survei ini meliputi 91021

(Museum yang Dikelola Pemerintah), 91022 (Museum yang Dikelola Swasta),

91023 (Peninggalan Sejarah yang Dikelola Pemerintah), 91024 (Peninggalan

Sejarah yang Dikelola Swasta), 91025 (Taman Budaya), 93221 (Pemandian

Alam), 93222 (Wisata Gua), 91031 (Kegiatan Taman Konservasi Alam), 91032

(Taman Nasional (TN), 91033 (Taman Hutan Raya (Tahura), 91034 (Taman

Wisata Alam (Twa), 91035 (Hutan Lindung (HI), Suaka Margasatwa (Sm), dan

Cagar Alam (Ca), 91036 (Taman Laut), 91037 (Taman Buru dan Kebun Buru),

93223 (Wisata Petualangan Alam), 93231 (Wisata Agro), 93239 (Daya Tarik

Wisata Buatan/Binaan Manusia Lainnya), 68120 (Kawasan Pariwisata), 93210

(Kegiatan Taman Bertema Atau Taman Hiburan), 93232 (Taman

Rekreasi/Taman Wisata), 93241 (Arung Jeram), 93242 (Wisata Selam), 93243

USAHA PARIWISATA YANG DICACAHHANYA TERBATAS PADA:

KODE 5 DIGIT KBLI 2009 TERTENTU DANKOMERSIAL

Komersial, menurut KBBI adalah sesuatu yang berhubungan dengan

perdagangan atau niaga. Namun dalam survei ini, yang dimaksud dengan

objek wisata komersial adalah objek wisata yang menerapkan tiket masuk

dengan harga/tarif tertentu bagi para pengunjungnya atau objek wisata yang

mengharuskan pengunjungnya untuk membayar dengan harga/tarif tertentu.

Alokasi sampel perusahaan/usaha daya tarik wisata tahun 2014(V-DTW14)

Provinsi Jumlah Sampel

(1) (2) (3)

11 Aceh 53

12 Sumatera Utara 48

13 Sumatera Barat 49

14 Riau 21

15 Jambi 13

16 Sumatera Selatan 21

17 Bengkulu 14

18 Lampung 53

19 Kepulauan Bangka Belitung 21

21 Kepulauan Riau 20

31 DKI Jakarta 63

32 Jawa Barat 207

33 Jawa Tengah 198

34 DI. Yogyakarta 60

35 Jawa Timur 118

36 Banten 57

51 Bali 85

52 Nusa Tenggara Barat 29

53 Nusa Tenggara Timur 62

61 Kalimantan Barat 17

62 Kalimantan Tengah 21

Provinsi Jumlah Sampel

(1) (2) (3)

63 Kalimantan Selatan 31

64 Kalimantan Timur 34

71 Sulawesi Utara 12

72 Sulawesi Tengah 51

73 Sulawesi Selatan 91

74 Sulawesi Tenggara 15

75 Gorontalo 14

76 Sulawesi Barat 8

81 Maluku 24

82 Maluku Utara 23

91 Irian Jaya Barat 28

94 Papua 13

Indonesia 1.574

3.2. METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dari perusahaan/usaha/pengusaha terpilih

dilakukan melalui wawancara langsung (tatap muka) antara pencacah dengan

responden. Apabila tidak selesai, kuesioner dapat ditinggal dengan

memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian kuesioner

secara benar. Untuk perusahaan-perusahaan yang relatif besar, pengumpulan

data mungkin lebih dari satu kali kunjungan. Responden yang dimaksud pada

survei ini adalah pengusaha atau orang yang mengetahui tentang pengelolaan

destinasi usaha wisata terkait.

3.3. TATA TERTIB PENGISIAN DAFTAR

a. Semua pengisian daftar isian/kuesioner harus menggunakan pensil hitam.

b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan

menggunakan huruf kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali

singkatan yang sudah umum. Kode harus ditulis dengan kode biasa (bukan

kode romawi).

c. Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap

pertanyaan.

Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:

1. Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia;

2. Penulisan kode ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan

(right justified).

BAB IV

TATA CARA PENGISIAN DAFTAR V-DTW14

4.1. SISTEMATIKA DAFTAR V-DTW14

Karakteristik usaha pariwisata yang dikumpulkan sangat beragam, oleh

karena itu untuk memudahkan pengisian kuesioner, karakteristik data yang

akan dikumpulkan dikelompokkan menjadi beberapa blok, yaitu:

1. Blok I

2. Blok II

3. Blok III

4. Blok IV

5. BlokV

6. Blok VI

7. Blok VII

Pengenalan Tempat

Keterangan Petugas

Keterangan Usaha

Pendapatan/Pengeluaran Usaha Tahun 2013

Permodalan

Catatan

Pengesahan

4.2. CARA PENGISIAN DAFTAR V-DTW14

BLOK I - PENGENALAN TEMPAT

Tujuan blok ini mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah

perusahaan (usaha) pariwisata. Identitas ini dipergunakan untuk

memudahkan proses pengolahan data dan untuk kelengkapan pemasukan

data kuesioner.

Rincian 1 s.d. Rincian 7

Contoh

1. Provinsi

2. Kabupaten/Kota

3. Kecamatan

4. Kelurahan/Desa

5. Nomor Urut Perusahaan/Usaha

6. Nama Lengkap Perusahaan/Usaha

7. Alamat Perusahaan/Usaha

Nomor telepon

DKI Jakarta

Jakarta Utara

Kelapa Gading

Kelapa Gading Barat

(diisi petugas pengolah data)

Balai Taman Nasional Kepulauan

Seribu (BTNKpS)

Jl. Salemba Raya No. 9 Lt. Ill

JakartaPusat 10440.

RT: 004 / RW: 002 Kode Pos: 14240

(021) 3915773, 3103574

Nomor faksimili : (021)3915773

homepage: www.panduwisata.com

BLOK II - KETERANGAN PETUGAS

Tujuan blok ini mencatat identitas petugas pencacah dan petugas pengawas,

dalam hal ini memuat: 1. Nama Petugas; 2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan; dan

3. Tanda Tangan.

BLOK III - KETERANGAN USAHA

Blok ini mencatat keterangan umum jenis usaha pariwisata, bentuk badan

hukum/badan usaha/perizinan, tahun mulai beroperasi secara komersial, jam

buka usaha, harga tiket masuk, serta beberapa pertanyaan mengenai keadaan

perusahaan/usaha secara umum.

Rincian la. - Jenis Usaha Pariwisata yang Utama

Lingkarilah kode yang sesuai dengan jenis usaha bidang pariwisata yang

utama. Kemudian masukkan ke kotak yang tersedia. Jawaban yang tersedia

hanya meliputi:

Kode 1: Museum

Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik,

dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian,

mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata

kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan.

Contohnya adalah Museum Nasional Indonesia, Museum Gajah dan

sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

a. 91021: MUSEUM YANG DIKELOLA PEMERINTAH

Kelompok ini mencakup kegiatan pemerintah dalam usaha memberikan

pelayanan kepada masyarakat tentang jasa museum untuk tujuan

pendidikan, pengetahuan dan pariwisata, seperti perawatan barang-barang

museum, mengkomunikasikan dan memamerkan barang-barang museum,

penjagaan dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan jasa museum,

termasuk juga jasa galeri.

b. 91022: MUSEUM YANG DIKELOLA SWASTA

yalnmnnV ini mpnralnTn irpcriatnn mnspiim vnncr Hikplnlfl nlph swasta

Kode 2: Peninggalan Sejarah

Peninggalan sejarah adalah sesuatu yang yang didirikan (dibangun) pada

zaman dulu yang masih ada sampai saat ini seperti rumah, gedung, candi,

kraton, makam petilasan, prasasti dan sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

a. 91023: PENINGGALAN SEJARAH YANG DIKELOLA PEMERINTAH

Kelompok ini mencakup kegiatan pemerintah dalam usaha pengelolaan

bangunan/tempat peninggalan bersejarah yang berumur sekurang-

kurangnya 50 tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili

gaya sekurang-kurangnya 50 tahun, serta dianggap mempunyai nilai

penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Misalnya candi,

makam, masjid dan lainnya.

b. 91024: PENINGGALAN SEJARAH YANG DIKELOLA SWASTA

Kelompok ini mencakup kegiatan pengelolaan peninggalan sejarah oleh

swasta.

Kode 3: Taman/Wisata Budaya

Taman/wisata budaya adalah suatu taman atau tempat wisata yang bertujuan

untuk melestarikan budaya yang pernah ada seperti Pemukiman/kampung

adat.

KBLI yang dicakup meliputi:

91025: TAMAN BUDAYA

Kelompok ini mencakup kegiatan taman budaya yang menyediakan dan

mengelola fasilitas atau tempat untuk pergelaran budaya.

Kode 4: Pemandian Alam

Pemandian alam adalah suatu usaha pemandian umum, dimana airnya

bersumber dari mata air secara alami. Contohnya adalah Pemandian Air Panas

Ciater.

KBLI yang dicakup meliputi:

93221: PEMANDIAN ALAM

Kelompok ini mencakup suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas

untuk mandi dengan memanfaatkan air panas dan atau air terjun sebagai

usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan

dan minum serta akomodasi. Misalnya Pemandian Alam Ciater.

Kode 5: Wisata Gua

Gua adalah Hang (lubang) besar pada kaki gunung atau tempat tertentu.

Wisata gua adalah wisata yang menggunakan objek gua seperti susur gua.

Contohnya adalah Gua Jatijajar, Gua Lawa dan sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

93222: WISATA GUA

Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan kegiatan

petualangan dan ekspedisi gua sebagai usaha pokok di suatu kawasan

tertentu dan dapat dilengkapi dengan penyediaan berbagai jenis pemandu,

pelayanan makan dan minum serta akomodasi.

Kode 6: Taman Konservasi Alam

Taman konservasi alam adalah taman yang digunakan untuk melestarikan dan

melindungi alam. Contohnya adalah Kebun Binatang Ragunan, Kebun Raya

Bogor, Taman Safari, Taman Buah Mekarsari dan sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

91031: KEGIATAN TAMAN KONSERVASI ALAM

Kelompok ini mencakup kegiatan pengembangbiakan dan atau penyelamatan

tumbuhan dan satwa dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya dan

digunakan sebagai tempat pendidikan, peragaan dan penelitian serta

pengembangan ilmu pengetahuan dan tujuan rekreasi, seperti Kebun Binatang

(Ragunan), Taman Satwa Khusus, Pusat Latihan Satwa Khusus, Kebun Botani

(kebun raya Bogor), Herbarium dan Taman Tumbuhan Khusus.

Kode 7: Taman Nasional

Taman nasional adalah kawasan yang digunakan untuk melestarikan dan

melindungi alam dan masih berada dalam ekosistem asli yang dimanfaatkan

untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,

pariwisata, dan rekreasi. Contohnya adalah Taman Nasional Komodo, Taman

Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan

sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

91032: TAMAN NASIONAL (TN)

Kelompok ini mencakup kegiatan kawasan pelestarian alam yang mempunyai

ekosistem asli untuk menyelenggarakan usaha sarana dan prasarana

pariwisata alam di zona pemanfaatan yang bertujuan meningkatkan

pemanfaatan gejala keunikan dan keindahan alam untuk kegiatan rekreasi,

penelitian, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, menunjang budidaya serta

konservasi sumber daya alam yang diselenggarakan oleh pemerintah, seperti

Gunung Leuser (Aceh), Danau Kalimutu dan Taman Nasional Komodo (NTT)

dan Gunung Palung (Kalimatan Barat).

Kode 8: Taman Hutan Raya (TAHURA)

Taman hutan raya adalah kawasan hutan yang digunakan untuk melestarikan

dan melindungi alam dan masih berada dalam ekosistem asli yang bertujuan

untuk mengoleksi tumbuhan dan satwa yang dimanfaatkan bagi kepentingan

penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya,

pariwisata dan rekreasi. Contohnya adalah Taman Hutan Raya Juanda,

Tahura Bukit Barisan dan sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

91033: TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA)

Kelompok ini mencakup kegiatan kawasan pelestarian alam untuk tujuan

koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan

atau bukan asli, untuk menyelenggarakan usaha sarana dan prasarana

pariwisata alam di zona pemanfaatan yang bertujuan meningkatkan

pemanfaatan gejala keunikan dan keindahan alam untuk kegiatan rekreasi,

penelitian, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, pariwisata, menunjang

budidaya serta konservasi sumber daya alam seperti Seulawah (Aceh), Bukit

Barisan (Sumatra Utara), Tahura Juanda, Curug Dago (Jawa Barat) dan Sultan

Adam (Kalimantan Selatan).

Kode 9: Taman Wisata Alam

Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan

untuk pariwisata dan rekreasi alam seperti Tangkuban Perahu, Pulau Weh,

Maribaya dan Air Terjun, Pangandaran, dan sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

91034: TAMAN WISATA ALAM (TWA)

Kelompok ini mencakup kegiatan kawasan pelestarian alam untuk

pemanfaatan yang bertujuan untuk pariwisata dan rekreasi alam, seperti

Pulau Weh (Aceh), Tangkuban Perahu (Jawa Barat), dan Bukit Soeharto

(Kalimantan Timur), Taman Wisata Alam Maribaya dan air terjun,

Pangandaran dan Batu Putih.

Kode 10: Hutan Lindung, Suaka Margasatwa dan Cagar Alam

Hutan Lindung, cagar alam dan suaka margasatwa merupakan Kawasan

Suaka Alam (KSA) dengan adanya suatu upaya suaka dan perlindungan jangka

panjang terhadap lingkungan seperti Suaka Marga Satwa Danau Sentarum.

KBLIyang dicakup meliputi:

91035: HUTAN LINDUNG (HL), SUAKA MARGASATWA (SM), DAN CAGAR

ALAM (CA)

Kelompok ini mencakup kegiatan untuk menyelenggarakan kegiatan rekreasi

terbatas, seperti hutan lindung, yaitu kawasan hutan yang mempunyai fungsi

sebagai pelindung ekosistem, tata air, erosi dan memelihara kesuburan tanah.

Suaka margasatwa, yaitu kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas

berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa dan untuk

kelangsungan hidup dilakukan pembinaan terhadap habitatnya, dan cagar

alam, yaitu kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa

dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang dilindungi dan

perkembangannya berlangsung secara alami. Misalnya Cagar Alam Raya Pasi

(Kalimantan Barat) dan Suaka Margasatwa Danau Sentarum (Kalimantan

Barat).

Kode 11: Taman Laut

Taman Laut adalah kawasan konservasi alam (taman nasional) yang berada

dalam ekosistem laut seperti Taman Laut Bunaken, Taman Laut Kepulauan

Seribu dan sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

91036: TAMAN LAUT

Kelompok ini mencakup kegiatan taman laut yang terdiri dari wilayah laut

yang dilindungi dapat digunakan sebagai daerah rekreasi atau hanya wilayah

untuk melestarikan habitat tertentu dan menjamin ekosistem berkelanjutan

untuk organime di wilayah tersebut. Misalnya Taman Laut Bunaken, Taman

Laut Komodo, Taman Laut Kepulauan Seribu.

Kode 12: Taman Buru dan Kebun Buru

Taman buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat

diselenggarakannya perburuan secara teratur sedangkan Kebun Buru adalah

lahan di luar kawasan hutan yang diusahakan oleh badan usaha dengan

sesuatu atas hak untuk kegiatan perburuan. Contohnya adalah Taman Buru

Lingga Isaq, Taman Buru Komara dan sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

91037: TAMAN BURU DAN KEBUN BURU

Kelompok ini mencakup kegiatan suatu kawasan yang didalamnya terdapat

potensi satwa buru, yang diperuntukkan untuk rekreasi berburu, mencakup

penyediaan sarana dan prasarana berburu di blok pemanfaatan, cagar alam

dan suaka margasatwa, seperti Taman Buru Lingga Isaq (Aceh), Taman Buru

Gunung Masigit Kareumbi (Jawa Barat), Taman Buru Komara (Sulawesi

Selatan) dan Taman Buru Moyo.

Kode 13: Wisata Petualangan Alam

Wisata petualangan alam adalah kegiatan wisata khusus untuk para

wisatawan yang senang berpetualang di alam bebas atau yang berminat

mencoba berpetualang di alam bebas seperti Hiking, Rock Climbing dan

sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

93223: WISATA PETUALANGAN ALAM

Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan kegiatan

petualangan alam dengan menjelajahi hutan. Misalnya Hiking, Rock Climbing.

Kode 14: Wisata Agro

Wisata Agro atau agroturisme adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang

memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan

untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha

di bidang pertanian. Contohnya adalah Agro Wisata Kebun Apel Tropis Batu

dan Tanaman Bonsai, Agro Wisata Kebun Percobaan Pasir Sarongge Cianjur

dan sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

93231: WISATA AGRO

Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan dengan memanfaatkan

sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan berbagai jenis

fasilitas termasuk jasa pelayanan makan dan minum serta akomodasi.

Kode 15: Daya Tarik Wisata Buatan

Daya Tarik Wisata Buatan adalah suatu objek daya tarik wisata yang sengaja

dibuat oleh manusia seperti Wisata Outbound dan sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

93239: DAYA TARIK WISATA BUATAN/BINAAN MANUSIA LAINNYA

Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan kegiatan

daya wisata buatan/binaan manusia lainnya yang belum dicakup pada

kelompok 93231 s.d. 93233. Termasuk Wisata Outbond.

Kode 16: Kawasan Pariwisata

Kawasan Pariwisata contohnya adalah Bali Tourism Development Corporation

(BTDC), Taman Impian Jaya Ancol dan sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

68120: KAWASAN PARIWISATA

Kelompok ini mencakup pengusahaan lahan dengan luas sekurang-kurangnya

100 hektar, dengan menata dan membagi lebih lanjut menjadi satuan-satuan

simpul atau lingkungan tertentu, membangun atau menyewakan satuan-

satuan simpul untuk pembangunan usaha sarana dan prasarana wisata yang

diperlukan dengan persyaratan yang telah dipersiapkan sebelumnya,

melaksanakan dan atau mengawasi pembangunan usaha pariwisata sesuai

persyaratan yang ada serta membangun atau menyediakan tempat untuk

keperluan administrasi usaha kawasan pariwisata. Misalnya Bali Tourism

Development Corporation (BTDC), Tanjung Lesung, Lombok Tourism Development

Corporation (LTDC).

Kode 17: Taman Bertema

Taman bertema atau taman hiburan contohnya adalah Dunia Fantasi, The

Jungle, Atlantis, Water Boom dan sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

93210: KEGIATAN TAMAN BERTEMA ATAU TAMAN HIBURAN

Kelompok ini mencakup kegiatan taman bertema atau taman hiburan.

Kegiatannya mencakup pengoperasian berbagai macam atraksi seperti

permainan menggunakan mekanik, permainan menggunakan air, permainan

pertunjukan, pameran dengan tema tertentu dan lapangan piknik. Misalnya

Taman Bertema Dunia Fantasi, Atlantis, The Jungle, Water Boom dan

sejenisnya.

Kode 18: Taman Rekreasi

Taman rekreasi contohnya seperti Pantai Matahari, Pantai Losari dan

sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

93232: TAMAN REKREASI/TAMAN WISATA

Kelompok ini mencakup suatu usaha yang menyediakan tempat dan berbagai

jenis fasilitas untuk memberikan kesegaran jasmani dan rohani yang

mengandung unsur hiburan, pendidikan dan kebudayaan sebagai usaha

pokok di suatu kawasan tertentu (termasuk pantai) dan dapat dilengkapi

dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum serta akomodasi.

Kode 19: Wisata Tirta

Contohnya adalah pengelola arung jeram, wisata selam, selancar, jetsky dan

sebagainya.

KBLI yang dicakup meliputi:

a. 93241: ARUNG JERAM

Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan dengan pemanfaatan

sungai sungai arus deras untuk mengadakan kegiatan arung jeram sebagai

usaha pokok dikawasan tertentu. Misalnya Arung jeram Sobek Bali, Arung

jeram Arus Liar Citarik.

b. 93242: WISATA SELAM

Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan

kegiatan selam untuk tujuan wisata pada kawasan tertentu sebagai usaha

pokok di suatu kawasan tertentu. Termasuk kegiatan snorkeling.

c. 93243: DERMAGA MARINA

Kelompok ini mencakup suatu usaha penyediaan dan pengelolaan tempat

untuk penambatan atau berlabuh kapal pesiar/wisata dan atau perahu

la^T-ar micata r\ar\ nplavatinn iasa lain vancr hRrlcaitan Hpnran kepiatan

d. 93249: WISATA TIRTA LAINNYA

Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan

wisata tirta lainnya yang belum tercakup di kelompok 93241 s.d. 93243

seperti selancar, selancar angin, para layar dan motor air sebagai usaha

pokok disuatu kawasan tertentu dan dapat dilengkapi dengan penyediaan

berbagai jenis fasilitas termasuk jasa pelayanan makan dan minum serta

akomodasi.

Rincian lb. - Jika rincian la berkode 1 atau 2, sebutkan pengelolanya

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian ini diisi jika Rincian la. Di atas berkode '1' (Museum) atau '2'

(Peninggalan sejarah). Isian pada Rincian lb meliputi kode '1' (Pemerintah)

apabila museum atau peninggalan sejarah tersebut dikelola oleh pemerintah

dan kode '2' (Swasta) apabila apabila museum atau peninggalan sejarah

tersebut dikelola oleh swasta/non pemerintah.

Rincian lc. - Jika rincian la. berkode 19, sebutkan jenis kegiatan utama

yang dikelola

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian ini diisi jika Rincian la. di atas berkode '19' (Wisata Tirta). Isian pada

Rincian lc. meliputi:

> Kode '1' apabila usaha utamanya adalah mengelola arung jeram.

> Kode '2' apabila usaha utamanya adalah mengelola wisata selam.

> Kode '3' apabila usaha utamanya adalah mengelola dermaga marina.

> Kode '4' apabila usaha utamanya adalah mengelola wisata tirta selain yang

telah disebutkan di atas. Sebutkan kegiatan usaha utama dengan

menuliskannya pada tempat yang telah disediakan.

Jika usaha pariwisata yang dikelolanya lebih dari satu jenis usaha, maka

penentuan usaha utamanya adalah:

2 \Penentuan usaha pariwisata utama jika lebih dari satu usaha pariwisata yang

dikelola dan administrasinya tergabung:

1. Berdasarkan izin usaha yang dimiliki dalam menyelenggarakan usaha

pariwisata;

2. Jika semua usaha pariwisata yang dikelola mempunyai izin usaha, maka

penentuan usaha utamanya adalah berdasarkan omzetyang terbesar;

3. Jika semua usaha pariwisata yang dikelola mempunyai izin usaha, dan

omzetnya juga sama, maka penentuan usaha utamanya adalah berdasarkan

pengakuan responden.

Rincian 2. - Dalam operasionalnya, apakah usaha ini mempunyai

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Isian pada Rincian 2. meliputi:

> Kode '1' apabila usaha ini mempunyai Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP).

> Kode '2' apabila usaha ini mempunyai Tanda Daftar Usaha Pariwisata

(TDUP).

> Kode '3' apabila usaha ini mempunyai izin selain jenis izin yang telah

disebutkan (selain ITUP dan TDUP). Sebutkan jenis izin yang dimiliki

dengan menuliskannya pada tempat yang telah disediakan.

> Kode '4' apabila usaha ini tidak/belum mempunyai izin.

Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP)

Izin Tetap Usaha Pariwisata adalah izin untuk menyelenggarakan kegiatan

Industri Pariwisata yang dikeluarkan oleh dari Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Pemerintah Daerah setempat. ITUP berlaku sepanjang usaha

tersebut masih berjalan dan wajib daftar ulang setiap 1 (satu) tahun sekali.

ITUP tidak berlaku apabila tidak didaftar ulang selama 2 (dua) tahun berturut-

turut dan/atau pindah kepemilikan dan/atau perubahan nama usaha.

Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)

Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan serta berdasarkan Permenbudpar Nomor 85-97 Tahun 2010

tentang Tata Cara Penyelenggara Jasa Usaha Pariwisata, maka Izin Tetap

Usaha Pariwisata atau ITUP sudah tidak berlaku lagi, dan diganti dengan ijin

Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). TDUP adalah dokumen resmi yang

tercantum di dalam daftar usaha pariwisata. TDUP berlaku sebagai bukti

bahwa pengusaha telah dapat menyelenggarakan usaha pariwisata.

Rincian 3. - Apakah usaha ini sudah memperoleh sertifikasi usaha

pariwisata dari Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU)?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.

Kode '1' jika Ya dan kode '2'jika Tidak.

Seperti yang diijelaskan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun

2012, Sertifikasi Usaha Pariwisata adalah proses pemberian sertifikat kepada

usaha pariwisata untuk mendukung peningkatan mutu produk pariwisata,

pelayanan, dan pengelolaan usaha pariwisata melalui audit.

Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang Pariwisata adalah lembaga mandiri

yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sertifikasi usaha

pariwisata bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepariwisataan

dan produktivitas usaha pariwisata.

Rincian 4. - Bentuk Badan Hukum/Badan Usaha

Pilihlah jenis badan hukum/badan usaha/perizinan yang dimiliki, kemudian

pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Isian kode '1' apabila berbentuk

'PT/PT(Pesero)'; kode '2' apabila berbentuk 'CV; kode '3' apabila berbentuk

Yayasan'; kode '4' apabila berbentuk 'Koperasi'; kode '5' apabila berbentuk

'Perwakilan Perusahaan Asing'; kode '6' apabila berbentuk 'Pemerintah/UPT';

kode '7' apabila berbentuk Tidak Berbadan Hukum'.

a. PT/PT (Pesero)

Perseroan Terbatas (PT): perusahaan yang berstatus badan hukum,

didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang

saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang

dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta

berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau

berdasarkan perjanjian antara pemegang saham.

PT (Persero): perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara

(pemerintah), dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara

dengan tujuan mencari keuntungan maksimal dengan menggunakan

faktor-faktor produksi secara efisien.

b. CV (Commanditair Venootschap= Perseroan Komanditer) adalah suatu

*4—i-iljr t>Q*«irtMiinM lr£^t~t r\ <r% /-»***** f* nnfnV r\.̂ +•1 lcnhn on rrs ro r\-r,n t-i nr_/"\i-o ir\ rr tjo f-» rr

bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh

atau kekayaan pribadinya dengan orang-orang yang memberikan

pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta

bertanggungjawab pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan

tersebut.

c. Yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang

dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha sosial dan

bukan mencari untung.

d. Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,

beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan

tata susunan ekonomi sebagaiusaha bersama atas asas kekeluargaan.

e. Perwakilan Perusahaan Asing adalah usaha pariwisata yang dikelola dan

dimiliki oleh perusahaan asing.

f. Pemerintah/UPT (Unit Pelaksana Teknis) adalah usaha atau objek

pariwisata yang dikelola oleh sebuah lembaga atau unit teknis dari suatu

kementerian terkait, misalnya museum.

Rincian 5. - Tahun mulai beroperasi secara komersial

Isilah tahun dimulainya beroperasi secara komersial usaha yang dimaksud.

Rincian 6. - Harga tiket masuk

Isilah harga tiket masuk per pengunjung setiap kali kunjungan yang

dibedakan menurut hari berkunjung. Jika tidak membedakan harga tiket

menurut hari kunjungan maka tuliskan saja pada point a. Hari Biasa. Begitu

juga jika ada perbedaan harga tiket menurut umur (Anak dan Dewasa) maka

yang dituliskan adalah Harga Tiket Dewasa. Misal Rp. 15.000,-. Jika usaha

tersebut memberlakukan tiket terusan bagi pengunjung, maka tuliskan

besarnya tarif/ harga tiket terusan tersebut.

Rincian 7a. - Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha,

perusahaan menerapkan teknologi komputer?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.

Kode '1'jika Ya dan kode '2'jika Tidak.

Komputer adalah alat elektronik yang terdiri dari rangkaian komponen yang

terintegrasi yang bekerja dan melaksanakan suatu tugas berdasarkan data

matematika dan logika. Komponen dan bagian-bagian utama dari komputer

meliputi keyboard untuk memasukkan perintah, monitor untuk melihat proses

hasil tugas, dan central processing unit (CPU) sebagai otak yang

mengkoordinasikan berbagai instruksi dan hasil kerja.

Menurut penggunaannya, jenis-jenis komputer dibedakan menjadi:

1. PC (Personal Computer)

Personal computer digunakan oleh personal/pribadi. Komputer ini pertama kali

diciptakan berwujud sangat besar, merk pertamanya adalah Altair yang dibuat

pada tahun 1975 oleh MITS.

2. Desktop PC

Komputer inilah yang sering dijumpai di laboratorium komputer

sekolah/kampus, dan kantor kantor . Pada dasarnya Desktop PC ini dirancang

untuk tidak berpindah-pindah.

3. Laptop/ Netbook/ Notebook (computerportable)

Komputer jenis ini adalah komputer yang sedang paling marak digunakan

sekarang. Mungkin dari segi desain, warna yang semakin beragam, ukurannya

yang ramping dan harga yang semakin murah. Pada dasarnya komputer ini

digunakan untuk memudahkan pekerjaan karena komputer ini fleksibel dalam

artian bisa dibawa kemana saja dan ringan.

4. Computer workstation

Komputer ini biasanya di gunakan oleh instansi tertentu pada bidang tertentu

pula, karena Computer workstation ini memiliki keunggulan dari segi memori

yang besar, prosesor yang paling bagus dan dapat menjalankan aplikasi atau

software yang tidak bisa dijalankan oleh jenis komputer lain. Misal dalam

bidang rendering, desain, multimedia, dll.

5. Computer Server

Komputer ini digunakan sebagai penyedia atau pelayanan terhadap komputer

lain (client). Keunggulan komputer ini biasanya dari segi RAM, hardisk,

prosesor, dll. Spesifikasi komputer ini harus lebih powerjull dari komputer

client karena bertindak sebagai induk atau penyedia layanan.

6. Komputer Mainframe

Komputer ini biasanya digunakan pada pusat data perusahaan perusahaan

besar karena komputer ini dapat melayani aplikasi secara bersamaan

(multitasking), menyimpan library secara terus menerus, kapasitas hardisk

yang besar, mampu membaca berbagai bahasa pemrograman, dan mampu

mplavnni rrnnsaksi serara nenat Han bersamaan. Namun seirin^ dengan

mampu menyaingi komputer jenis ini hanya dibedakan dari ukurannya saja

misal untuk yang berukuran kecil disebut mikro komputer dan yang

berukuran sedang dinamakan mini komputer.

7. Wearable Computer

Komputer inilah yang sering disebut-sebut sebagai komputer masa depan

karena penggunaan komputer ini layaknya seperti pakaian. Hanya dengan

menggunakan smartphone atau dalam bentuk lainnya langsung bisa

menikmati email, multimedia, ataupun yang lainnya. Contoh dari wearable

computer adalah google glass.

8. Personal Digital Assistants (PDA)

Komputer ini seperti handphone dengan menggunakan flash memory sebagai

hardisk/RAM untuk media penyimpanannya. Sebagian besar PDA

menggunakan teknologi touchscreen (layar sentuh) walaupun ada yang

memiliki keyboard tambahan. Sekilas memang seperti handphone namun bila

diamati ukurannya lebih besar lebih tebal dari handphone. Namun seiring

dengan perkembangan tehnologi PDA ini mulai tergerus sejak kemunculan

Tablet PC.

9. Tablet PC (computer tablet)

Computer tablet ini ringkasnya merupakan komputer portable dengan desain

full touchscreen (layar sentuh) dan mempunyai body yang ramping. Saat ini

banyak beredar jenis komputer ini di pasaran dengan berbagai merk dan harga

yang bervariasi. Contoh komputer jenis ini adalah Ipad, Samsung Galaxy Tab,

dsb.

Rincian 7b. - Jumlah unit komputer yang dimiliki

Tuliskan jumlah unit komputer yang dimiliki dan kemudian pindahkan ke

kotak yang tersedia.

Rincian 7c. - Apakah teknologi yang diterapkan digunakan untuk

mengakses jaringan internet?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.

Kode '1' jika Ya dan kode '2' jika Tidak. Jika rincian 7c. berkode '2', maka

langsung dilanjutkan ke rincian 8.

Internet (interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang

terhubung di dalam beberapa rangkaian. Sistem Internet ialah sistem

komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP

sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communicationprotocol).

Rincian 7d. - Apakah dalam transaksi transaksi usahanya menggunakan

fasilitas E-commerce?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.

Kode '1'jika Ya dan kode '2'jika Tidak.

E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang

dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www atau

jaringan komputer lainnya.

Rincian 8. - Apakah pembayaran dapat melalui kartu kredit [credit card)/

kartu ATM (debit card)?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.

Kode '1'jika Ya dan kode '2'jika Tidak.

Kartu kredit {credit card) adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel

(retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang

diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut. Kartu kredit memiliki bentuk

dan ukuran yang standar seperti yang dispesifikasikan oleh standar ISO 7810.

Kartu kredit dikeluarkan oleh bank yang menjamin pemegangnya untuk dapat

berbelanja tanpa membayar kontan dan pengeluaran belanja itu akan

diperhitungkan dl rekening pemilik kartu di bank tersebut;

Kartu debit {debit card) adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik

yang diterbitkan oleh Bank. Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti

pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini mengacu pada saldo tabungan bank

anda di bank penerbit tersebut. Fungsi dari kartu debit adalah untuk

memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang

tunai.

Rincian 9. - Apakah perusahaan ini menjadi anggota Asosiasi?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.

Kode '1'jika Ya dan kode '2'jika Tidak.

Jika jawabannya adalah Ya' atau berkode '1', maka sebutkan nama asosiasi

yang dimaksud. Asosiasi yang dimaksud adalah asosiasi yang terkait dengan

usaha pariwisata yang diusahakan seperti: PHRI, ASITA, APJI (Asosiasi

Pengusaha Jasaboga Indonesia) dan sebagainya.

Rincian 10. - Luas wilayah obyek daya tarik wisata:

Tuliskan luas seluruh wilayah objek daya tarik wisata yang dimiliki/dikelola

dalam satuan meter persegi. Kemudian pindahkan ke dalam kotak yang

tersedia. Jika luasnya tidak diketahui karena batasannya tidak jelas, maka

cukup dituliskan kode '9999999' pada kotak yang tersedia.

Rincian 11. - Fasilitas/layanan yang tersedia

Isilah jenis fasilitas/layanan yang tersedia. Tuliskan kode '1'jika "Tersedia' dan

kode '2'jika Tidak' untuk masing-masing poin.

a. Asuransi pengunjung - pertanggungan, berupa perjanjian antara dua

belah pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak

yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada

pembayar iuran apabila terjadi se suatu yang menimpa pihak pertama atau

barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat.

b. Pusat informasi (information centre) - pusat penerangan,

pemberitahuan kabar atau berita tentang sesuatu peristiwa.

c. Interpretasi terhadap objek daya tarik - pemberian kesan, pendapat

atau pandangan teoritis terhadap objek daya tarik. Misalnya penjelasan

singkat tentang asal-usul hewan di kebun binatang.

d. Prosedur kerja penyelenggaraan kegiatan (SOP) - tahapan kegiatan

untuk menyelesaikan suatu aktivitas atau metode langkah demi langkah

secara pasti dalam menjalankan dan memecahkan suatu masalah yang

didukung dengan penggunaan peralatan pengawasan.

e. Prosedur keamanan dan keselamatan pengunjung termasuk jalur

evakuasi - tahapan kegiatan untuk menjaga keamanan dan keselamatan

pengunjung serta tata cara pengungsian atau pemindahan pengunjung

dari lokasi bencana (kecelakaan, daerah berbahaya) ke tempat yang aman.

f. Jasa pramuwisata - layanan yang diberikan oleh petugas pariwisata

(pemandu wisata) yang berkewajiban memberikan petunjuk dan informasi

yang dibutuhkan wisatawan (pengunjung).

g. Toilet umum - tempat/fasilitas untuk keperluan cuci tangan dan cuci

muka, serta kamar kecil (kakus).

h. Area parkir - wilayah terbuka tempat menghentikan atau menaruh

kendaraan bermotor bagi pengunjung untuk beberapa saat.

i. Tempat ibadah - ruangan/fasilitas yang disediakan bagi pengunjung

untuk melakukan ibadah.

j. Layanan makan minum (restorasi) - tersedianya restoran (rumah makan,

kios, gerai) yang menjual makanan dan minuman bagi para pengunjung.

k. Toko/kios cenderamata - kedai berupa bangunan permanen tempat

menjual barang-barang sebagai kenang-kenangan (pertanda ingat, tanda

mata) dari lokasi daya tarik wisata.

Rincian 12. - Luas dan kapasitas area parkir

Isilah luas lahan/area parkir dan kapasitas parkir kendaraan untuk masing-

masing jenis kendaraan. Jenis kendaraan dikelompokan menurut:

a. Sepeda motor dan sejenisnya;

b. Mobil dan sejenisnya;

c. Bis dan sejenisnya.

Rincian 13. - Jarak usaha/perusahaan ini dari

Isilah jarak usaha/perusahaan ini dari bandara/terminal/stasiun terdekat

(dalam satuan kilometer) dan kemudian pindahkan pada kotak yang tersedia.

Bandar Udara (disingkat bandara) adalah kawasan di daratan dan/atau

perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat

udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat

barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang

dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta

fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. Bandara terdekat yang

dimaksud dalam rincian ini adalah bandara yang paling dekat jaraknya dengan

lokasi obyek wisata yang sedang dicacah yang dapat diakses oleh para

pengunjung dari atau menuju daerah asalnya. Bandara yang dimaksud tidak

harus berada pada wilayah provinsi yang sama.

Terminal didefinisikan sebagai tempat berakhirnya dan berawalnya suatu

perjalanan dengan menggunakan berbagai jenis moda angkutan. Terminal

yang dimaksud dalam rincian ini adalah terminal bus/angkutan umum untuk

penumpang yang lokasinya berjarak paling dekat dengan lokasi obyek wisata

yang sedang dicacah yang dapat diakses oleh para pengunjung dari atau

menuju daerah asalnya.

Stasiun adalah tempat penumpang turun dari kereta api, menunggu, dan naik

kereta api. Stasiun yang dimaksud dalam rincian ini adalah stasiun kereta

yang lokasinya berjarak paling dekat dengan lokasi obyek wisata yang sedang

Hirarah vana Hanat Hiakses oleh nara rjen^uniune dari atau menuiu daerah

asalnya. Stasiun yang dimaksud termasuk stasiun pemberhentian kereta rel

listrik (KRL).

Rincian 14a. - Apakah tersedia sarana/moda angkutan umum untuk

mencapai tempat daya tarik wisata?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.

Kode '1'jika Ya dan kode '2'jika Tidak.

Rincian 14b. - Jika "Ya", sebutkan sarana/moda angkutan umum tersebut

Lingkarilah jawaban-jawaban yang sesuai dan pindahkan jumlah kode dari

jawaban-jawaban tersebut ke dalam kotak yang tersedia. Isian pada Rincian

14b. meliputi:

> Kode '1' apabila sarana/moda angkutan umum tersebut adalah kereta api.

> Kode '2' apabila sarana/moda angkutan umum tersebut adalah bus.

> Kode '4' apabila sarana/moda angkutan umum tersebut adalah angkutan

kota/desa.

> Kode '8' apabila sarana/moda angkutan umum tersebut adalah

perahu/boat.

> Kode '16' apabila sarana/moda angkutan umum tersebut adalah selain

yang telah disebutkan di atas. Tuliskan sarana/moda angkutan umum yang

dimaksud pada tempat yang telah disediakan.

Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan

masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif.

Rincian 15. - Sarana promosi yang digunakan

Lingkarilah jawaban-jawaban yang sesuai dan pindahkan jumlah kode dari

jawaban-jawaban tersebut ke dalam kotak yang tersedia. Isian pada Rincian

14. meliputi:

> Kode '1' apabila sarana promosi yang digunakan adalah melalui TV/Radio.

> Kode '2' apabila sarana promosi yang digunakan adalah secara online.

> Kode '4' apabila sarana promosi yang digunakan adalah melalui media

cetak surat kabar/majalah.

> Kode '8' apabila sarana promosi yang digunakan adalah

spanduk/ billboard.

> Kode '16' apabila sarana promosi yang digunakan adalah brosur/leaflet.

> Kode '32' apabila sarana promosi yang digunakan adalah selain sarana-

sarana promosi yang telah disebutkan.

Rincian 16. - Sumber penyediaan air bersih

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan kode dari jawaban tersebut ke

dalam kotak yang tersedia. Isian pada Rincian 15. meliputi:

> Kode '1' apabila sumber penyediaan air bersih hanya berasal dari air

tanah atau mata air yang dikelola sendiri.

> Kode '2' apabila sumber penyediaan air bersih hanya berasal dari PDAM.

> Kode '3' apabila sumber penyediaan air bersih berasal dari gabungan air

tanah dan PDAM.

> Kode '4' apabila tidak menggunakan sumber penyediaan air bersih.

Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu

baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam

melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.

Rincian 17. - Sistem tenaga listrik

Sistem tenaga listrik adalah suatu sistem yang berfungsi untuk

membangkitkan, mentransmisikan dan mendistribusikan energi listrik dari

pusat pembangkit sampai konsumen.

Rincian 17a. - Sumber energi listrik

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan kode dari jawaban tersebut ke

dalam kotak yang tersedia. Isian pada Rincian 16a. meliputi:

> Kode '1' apabila sumber energi listrik hanya berasal dari PLN.

> Kode '2' apabila hanya menggunakan sumber energi listrik yang

dibangkitkan sendiri seperti genset (generator).

> Kode '3' apabila menggunakan sumber energi listrik dari PLN dan Internal

(genset).

> Kode '4' apabila tidak menggunakan sumber penyediaan energi listrik.

Rincian 17b. - Jika R.17a berkode 2, tuliskan kapasitas daya listrik

internal

Tuliskan kapasitas daya listrik internal yang tersedia dalam Kwh jika

menggunakan sumber energi listrik internal (Rincian 17a. berkode 2).

Kemudian nindahkan ke dalam kotak vaner tersedia.

Rincian 18. - Apakah dalam beroperasi, sudah menjalankan sistem ramah

lingkungan?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.

Kode '1'jika Ya dan kode '2'jika Tidak.

Ramah lingkungan adalah tidak merusak lingkungan, melainkan menjaga dan

melestarikan lingkungan.

Rincian 19. - Sistem pengolahan limbah

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan kode dari jawaban tersebut ke

dalam kotak yang tersedia. Isian pada Rincian 18. meliputi:

> Kode '1' apabila usaha/ perusahaan tersebut mempunyai dan

menggunakan pengolah limbah sendiri (instalasi pengolahan limbah

internal).

> Kode '2' apabila limbah dari usaha tersebut dibuang langsung keluar

kawasan tanpa adanya proses pengolahan terlebih dahulu.

> Kode '3' apabila limbah tidak diolah atau dibiarkan saja.

> Kode '4' apabila pengolahan limbah menggunakan cara lain, tidak

menggunakan cara-cara yang telah disebutkan.

Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses

produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan

sebagainya.

Sistem pengolahan limbah (bahasa Inggris: sewerage system) adalah

infrastruktur yang dibangun khusus untuk menangani, menyalurkan, dan

mengolah limbah agar dapat dikembalikan dan diterima oleh lingkungan

sehingga tidak membahayakan (relatif aman).

Rincian 20. - Apakah sudah memberlakukan konsep 3R (Reduce, Reuse,

Recycle)?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.

Kode '1'jika memberlakukan konsep 3R dan kode '2'jika Tidak.

Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu:

1. Reduce (Mengurangi)

Reduce atau pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau

pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidakmalnlni1mn r^nln b-/->i~ionmoi vranrr V\ot-1 <=>l-viVian Pnnl-nVi mpnaoninakan alat-alat

makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga

memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk

yang dipakai seperti galon air kemasan, tinta printer serta bahan rumah

tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini

dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknya sampah wadah

produk di rumah.

2. Reuse (Menggunakan Kembali)

Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali

material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong

plastik atau kantung kertas yang umumnya didapat dari hasil kita

berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan

kembali saat dibutuhkan.

3. Recycle (Mendaur Ulang)

Recycle atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau

mendaur ulang. Pada prinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas

dengan cara mengolah materialnya untuk dapat digunakan lebih lanjut.

Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk

dijadikan pupuk kompos.

Rincian 21. - Banyaknya pekerja/karyawan tetap, pekerja tidak

tetap/kontrak, dan pekerja asing pada saat pencacahan menurut jenis

kelamin dan jenjang pendidikan yang ditamatkan

Isilah jumlah pekerja/karyawan yang sesuai pada saat pencacahan

berdasarkan tingkat pendidikan serta dibedakan menurut kelompok Pekerja

Tetap, Pekerja Kontrak/Tidak Tetap, Pekerja Asing. Setiap kelompok dibedakan

menurut pekerja laki-laki dan perempuan.

Status pekerja:

Pekerja tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan

menerima upah/gaji secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran

pekerja tersebut, dan biasanya apabila diberhentikan akan mendapat

pesangon.

Pekerja tidak tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dan

menerima upah/gaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk

Pekerja kontrak adalah orang yang bekerja dengan perjanjian tertentu.

Pekerja WNA adalah karyawan yang bukan Warga Negara Indonesia (WNI) dan

bekerja dengan mendapat upah/gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau

yang bekerja dengan perjanjian tertentu (sebagai pekerja kontrak).

Jenjang pendidikan:

a. Tamat SMP dan jenjang pendidikan di bawahnya (SD).

Tamat SMP adalah pekerja/karyawan yang tamat Sekolah Menengah

Pertama, MULO, HBS tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat

Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Kepandaian Putri, Sekolah

Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata (SMIP),

Sekolah Teknik, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah

Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian

Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4

tahun, Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan

Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama.

b. Tamat SMA adalah pekerja/karyawan yang tamat dari SMTA umum dan

SMTA kejuruan, seperti Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS,

Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah

Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah

Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi

Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas, Sekolah

Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah

Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi

Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah

Raga, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah

Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman

Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia

Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur Rontgen,

dan Kursus Pegawai Administrasi Atas.

c. Diploma I/II adalah diploma I atau II pada suatu pendidikan yang khusus

diberikan untuk program diploma I dan II termasuk kejuruan pariwisata,

seperti tamat jurusan ticketing Diploma I/II Biro Perjalanan, jurusan

memasak (Cook) dari BPLP, tamat jurusan komputer dari BSI dan

sebagainya.

d. Sarjana Muda (Diploma III) adalah pekerja/karyawan yang tamat

Seni Musik Indonesia, Akademi Seni Tari Indonesia, Akademi Bahasa

Asing, Akademi Perhotelan dan Akademi Pariwisata, Akademi

Pemerintahan Dalam Negeri dan sebagainya. Bagi fakultas yang tidak

mengeluarkan gelar sarjana muda maka pekerja/karyawan yang

menempuh pendidikan sampai semester 8/9 dan belum tamat tetap

dimasukkan sebagai tamat SMA.

e. D IV/S1 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan

sarjana, diploma IV, Akta IV 8b V pada suatu universitas/institut/sekolah

tinggi termasuk program dengan jurusan pariwisata.

f. S2/S3 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan pasca

sarjana, doktor, spesialis 1 dan 2 pada suatu universitas/institut/sekolah

tinggi.

Pekerja Bersertifikat Pariwisata adalah pekerja yang telah memperoleh tanda

atau surat keterangan tertulis dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang

dibentuk oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Seperti Front Office,

Housekeeping, Tata Boga, Patttiserie, Food & Beverage Service, SPA, Bidang

Biro Perjalanan Wisata, Tour Leader, Pemandu Wisata, Pemandu Eko Wisata,

Pemandu Wisata Selam, Pemandu Wisata Museum, Terapis Air Panas, Panjat

Tebing, Wisata Agro, Wisata Gua, Wisata Gunung, dan sebagainya.

Rincian 22 - Banyaknya pekerja Indonesia yang mempunyai sertifikat

kompetensi pariwisata menurut bidang kompetensi

Isilah jumlah pekerja/karyawan Indonesia yang mempunyai sertifikat

kompetensi pariwisata menurut bidang kompetensinya.

Pekerja Bersertifikat Pariwisata adalah pekerja yang telah memperoleh tanda

atau surat keterangan tertulis dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang

dibentuk oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Seperti Front Office,

Housekeeping, Tata Boga, Patttiserie, Food 8b Beverage Service, SPA, Bidang

Biro Perjalanan Wisata, Tour Leader, Pemandu Wisata, Pemandu Eko Wisata,

Pemandu Wisata Selam, Pemandu Wisata Museum, Terapis Air Panas, Panjat

Tebing, Wisata Agro, Wisata Gua, Wisata Gunung, dan sebagainya.

Rincian 23 - Jumlah pengunjung

Isilah jumlah pengunjung setiap tahun sesuai dengan tahun yang dimaksud

(tahun 2012 dan 2013). Jumlah pengunjung dibedakan menurut

kewarganegaraan (Indonesia dan Asing). Jika responden tidak dapat

memberikan jawaban jumlah pengunjung menurut kewarganegaraan, maka

BLOK IV. PENDAPATAN/PENGELUARAN USAHA TAHUN 2013

Rincian 1 - Jumlah pendapatan usaha

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai pendapatan

perusahaan/usaha dari kegiatan utama selama tahun 2013 (isian dalam

satuan rupiah). Pendapatan yang dimaksud adalah seluruh pendapatan utama

dan pendapatan lainnya yang terkait dengan kegiatan/usaha yang dilakukan.

Rincian 2 - Jumlah pengeluaran usaha (biaya+balas jasa)

Rincian ini untuk mencatat seluruh pengeluaran (biaya)

administrasi/ operasional kantor perusahaan yang berkaitan secara langsung

maupun tidak langsung dengan usaha, termasuk upah/gaji

pekerja/karyawan selama tahun 2013 (isian dalam satuan rupiah).

BLOK V. PERMODALAN

Rincian la. - Status penanaman modal

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai status

permodalan perusahaan/usaha. Isilah jawaban pada kotak yang tersedia. Kode

'1' apabila 'Fasilitas PMDN; kode '2' apabila "Fasilitas PMA'; kode '3' apabila

'Non Fasilitas'; dan kode '4' apabila dirasa tidak relevan untuk menjawab

rincian ini. Jika rincian la. berkode '4', silakan lanjutkan ke Blok VI Catatan

untuk menuliskan penjelasan.

PMDN adalah Penanaman Modal Dalam Negeri; PMA adalah Penanaman Modal

Asing; dan Non Fasilitas adalah status permodalan sendiri yang tidak masuk

kelompok PMDN maupun PMA.

Rincian lb. - Jiika 1.2 berkode 2 (PMA) negara utama penanam modal

(sebutkan)

Jika status permodalan adalah berasal dari fasilitas PMA (rincian l.a berkode

'2'), isilah nama negara utama penanam modal di tempat yang disediakan.

Rincian 2 - Persentase Permodalan

Isilah persentase permodalan sesuai dengan sumber permodalan. Sumber

permodalan dibagi berdasarkan Pemerintah pusat/daerah, Swasta

nasional/perorangan, dan Asing.

Rincian 3 - Sumber Modal

Lingkarilah jawaban yang sesuai (pilihan jawaban boleh lebih dari satu) dan

salin jumlah kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. Kode 'V apabila

'Modal sendiri/Saham'; kode '2'jika 'Hibah'; kode '4' apabila "Pinjaman Bank';

dan kode '8' apabila 'Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank'.

Modal Sendiri

Modal Sendiri adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk

berdagang, melepas uang, dan sebagainya; berupa harta benda (uang, barang,

dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang

menambah kekayaan modal sendiri.

Modal Saham

Modal Saham adalah bukti kepemilikan peserta (andil atau sero) permodalan

pada suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, yang memiliki hak

atas dividen dan Iain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.

Hibah

Hibah adalah pemberian modal secara sukarela dengan mengalihkan hak atas

sesuatu kekayaaan (uang, barang, dan sebagainya) kepada perusahaan atau

pihak lain.

Pinjaman Bank

Pinjaman Bank adalah memakai uang dari pihak bank untuk waktu tertentu

dan syarat-syarat sesuai ketentuan bank untuk melakukan investasi dan

operasional kerja perusahaan.

Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank

Pinjaman lembaga Keuangan Bukan Bank adalah Pinjaman yang berasal dari

lembaga keuangan non bank berupa uang untuk waktu tertentu dan syarat-

syarat tertentu sesuai ketentuan pinjaman untuk melakukan investasi dan

operasional kerja perusahaan.

BLOK VI. CATATAN

Blok ini digunakan untuk memberikan catatan mengenai isian-isian

daftar. Berikan catatan-catatan jika diperlukan dengan singkat dan jelas.

BLOK VII. PENGESAHAN

Blok ini bertujuan untuk mengetahui bahwa jawaban yang diberikan

dalam daftar diketahui oleh yang bertanggung jawab dalam perusahaan

tersebut. Dilengkapi dengan nama, jabatan, nomor telepon, tanggal

pengesahan, dan tanda tangan responden (yang memberi jawaban) serta cap

perusahaan. Hal ini berguna sekali jika dibutuhkan adanya kunjungan ulang.

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

* SURYAMIN