menghitung biaya overhead pabrik

Upload: dasty-veronika-tarigan

Post on 02-Mar-2016

465 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

cara-cara dan langkah menghitung biaya overhead pabrik dalam mengoperasionalisasikan perusahaan

TRANSCRIPT

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM METODE VARIABLE COSTINGDalam metode variable casting, produk hanya di bebeani dengan biaya produksi variabel saja, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Oleh karena itu, dalam perusahaan yang menggunakan metoda harga pokok pesanan dalam pengumpulan biaya produksinya dan menggunakan variabel costing dalam penentuan harga pokok produknya, tarif biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk hanya terdiri dari tarif biaya overhead pabrik variabel saja. Dalam perusahaan yang menggunakan metoda harga pokok proses dalam pengumpulan biaya produksinya dan menggunakan variabel costing dalam penentuan harga pokok produknya, biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dibebankan kepada produk, hanya terdiri dari biaya overhead pabrik sesungguhnya yang berperilaku variabel saja.Tarif biaya overhead pabrik variabel per departemen dihitung dengan langkah berikut ini :1. Biaya overhead pabrik langsung departemen dipisahkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.2. Biaya overhead pabrik variabel departemen pembantu dialokasikan ke departemen pembantu lain dan departemen produksi.3. Biaya overhead pabrik variabel departemen produksi setelah ditambah dengan biaya overhead pabrik variabel yang diterima dari alokasi biaya departemen pembantu dibagi dengan dasar pembebanan untuk mendapatkan tarif biaya overhead pabrik variabel.Untuk menggambarkan perhtungan tarif biaya overhead pabrik per departemen dalam metoda variabel costing , berikut ini diberikan contoh.Contoh 4Misalnya Departemen Listrik menghasilkan listrik untuk memenuhi kebutuhan dua departemen produksi A dan B. Dalam tahun anggaran 19x1, biaya overhead pabrik langsung departemen produksi diperkirakan sebagai berikut :Departemen ABiaya VariabelRp.81.500.000Biaya tetap30.000.000TotalRp.111.500.000Departemen BBiaya VariabelRp.34.000.000Biaya tetap25.000.000TotalRp.59.000.000Departemen ListrikBiaya VariabelRp.20.000.000Biaya tetap40.000.000TotalRp.60.000.000Kapasitas Departemen Listrik per tahun adalah 100.000 kwh. Kebutuhan minimum. Kebutuhan minimum Departemen A dan Departemen B berturut-turut 50.000 kwh dan 30.000 kwh per tahun. Untuk beroprasi pada kapasitas normal, konsumsi listrik departemen produksi diatas kebutuhan minimum departemen tersebut dalam tahun anggaran 19x1 diperkirakan sebagai berikut :Departemen A60.000 kwhDepartemen B40.000 kwhTotal100.000 kwhAlokasi biaya Departemen Listrik disajikan pada gambar 8.27Dalam metoda alokasi ini, biaya departemen listrik sebesar Rp. 60.000.000 dialokasikan dengan cara sebagai berikut :1. Biaya tetap departemen pembantu dialokasikan berdasarkan pemakaian jasa minimum oleh departemen produksi. Dengan cara alokasi ini, departemen produksi dibebani dengan biaya tetap departemen pembantu berdasarkan proporsi kapasitas yang disediakan oleh departemen pembantu untuk memenuhi kebutuhan pokok departemen produksi. Dengan demikian Departemen A dalam contoh tersebut menerima beban alokasi biaya tetap Departemen Listrik sebesar Rp. 25.000.000 (50.000/80.000 x Rp. 40.000.000) dan departemen B menerima beban alokasi biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp. 15.000.000 (30.000/80.000 x Rp.40.000.000) 2. Biaya variabel departemen pembantu dialokasikan berdasarkan proporsi jumlah kapasitas yang dipakai diatas kebutuhan pokok departemen produksi. Disamping dibebani biaya tetap, untuk setiap kwh listrik yang dipakai oleh Departemen A dan B akan dibebani dengan biaya variabel sebesar Rp.200 (Rp. 20.000.000 / 100.000) per kwh. Dengan demikian biaya variabel Departemen Listrik yang dialokasikan ke Departemen Produksi A adalah Rp. 12.000.000 (Rp.200 x 60.000) dan Departemen Produksi B sebesar Rp.8.000.000 (Rp.200 x 40.000)Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Departemen ProduksiDalam metode variabel costing, tarif pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk hanya dihitung untuk biaya overhead pabrik variabel saja. Biaya overhead pabrik tetap bukan merupakan unsur harga produk, melainkan sebagai biaya periode yang dibebankan sebagai biaya dalam tahun terjadinya dan dikurangkan dari pendapatan dalam laporan rugi labaBerdasarkan data dalam contoh 4 perhitungan tarif biaya overhead pabrik variabel departemen produksi disajikan pada gambar 8.28Data Departemen ListrikBiayaBiaya tetapRp.40.000.000Biaya Variabel20.000.000Total biaya produksi listrik per tahunRp.60.000.000

Data pemakaian listrik per tahunKapasitas yang tersedia180.000 kwh

Kebutuhan pokok :Departemen A50.000 kwhDepartemen B30.000 kwh80.000 kwhKapasitas yang bebas pemakaiannya100.000 kwh

Kapasitas normal departemen produksi untuk tahun anggaran 19x1 yang diukur dengan jam mesin adalah sebagai berikut :Departemen A110.000 Jam mesinDepartemen B70.000 Jam mesinALOKASI BIAYA DEPARTEMEN LISTRIKDepartemen ABiaya tetap = (50.000 / 80.000) x Rp. 40.000.000Rp.25.000.000 +Biaya variabel (Rp. 20.000.000 / 100.000)Rp.200 per kwhDepartemen BBiaya tetap = (30.000 / 80.000) x Rp. 40.000.000Rp.15.000.000 +Biaya variabel (Rp. 20.000.000 / 100.000)Rp.200 per kwh

Gambar 8.27 Alokasi Raya Departemen Listrik

AKUTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM METODE VARIABLE COSTINGMisalkan data jumlah biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi, pemakaian listrik sesungguhnya oleh departemen produksi, dan kapasitas departemen departemen produksi yang sesunguhnya dicapai dalam tahun 19x1 disajikan pada gambar 8.29.Akutansi biaya overhead pabrik dalam metode variabel costing berbeda dengan akutansi yang sama dengan metoda full costing. Perbedaan tersebut terletak pada.1. Dalam metoda variable costing, biaya overhead pabrik perlu dipisahkan menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Oleh karena itu pada saat overhead pabrik terjadi, baik di Departemen pembantu maupun rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya departemen tertentu. Kemudian pada akhir periode akutansi tertentu misalnya pada akhir bulan, dilakukan pemisahan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dengan memindahkan unsur biaya variabel ke dalam rekening Biaya Overhead Pabrik Variable departemen tertentu. Gambar 8.30 berikut ini menjeaskan pencatatan biaya onerhead pabrik sesungguhnya terjadi dan pemisahan biaya overhead pabrik menurut perilakunya.2. Karena metode variabel costing menghendaki pemisahan biaya variabel dan biaya tetap, maka alokasi biaya overhead pabrik dari departemen pembantu ke departemen pembantu lain dan ke departemen produksi harus selalu memisahkan unsur biaya tetap. Oleh karena itu biaya overhead pabrik departemen pembantu dialokasikan ke departemen pembantu lain dan ke departemen produksi dalam dua tahap.a. Tahap pertama, biaya overhead pabrik tetap sesungguhnya departemen pembantu dialokasikan ke departemen-departemen pemakai jasa (departemen pembantu lain dan departemen produksi) atas dasar perbandingan konsumsi minimum jasa oleh departemen pemakai jasa.b. Tahap kedua, biaya overhead pabrik variabel sesungguhnya depatemen pembantu dialokasikan ke departemen pemakai jasa atas dasar proporsi konsumen jasa di atas konsumsi minimum.

Departemen ADepartemen BBiaya variabel langsung departemenRp. 81.500.000Rp. 34.000.000Biaya variabel dari alokasi biayaRp. 12.000.000Rp. 8.000.000Departemen Listrik Total biaya overhead pabrik variabelRp.93.000.000Rp.42.000.000

Dasar pembebanan biaya overhead pabrik variabel110.000 jam mesin70.000 jam mesinTarif biaya overhead pabrikRp. 850 per jam mesinVariabel Departemen ATarif biaya overhead pabrikRp. 600 per jam mesin

Gambar 8.28 Perhitungan Tarif Biaya Overhead PabrikVariabel Departemen ADepartemen ListrikBiaya tetapRp. 40.000.000Biaya variabelRp. 25.000.000TotalRp. 65.000.000Departemen ABiaya tetapRp. 30.000.000Biaya variabelRp. 80.000.000TotalRp. 110.000.000Departemen BBiaya tetapRp. 24.000.000Biaya variabelRp. 30.000.000TotalRp. 54.000.000

Kapasitas sesungguhnya yang dicapai Departemen A105.000 jam mesinKapasitas sesungguhnya yang dicapai Departemen B60.000 jam mesinDepartemen A55.000 kwhDepartemen B45.000 kwh

Gambar 8.28 Perhitungan Tarif Biaya Overhead Pabrik

3. Biaya overhead pabrik yang dibeberkan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka adalah biaya overhad pabrik variabel. Untuk mencatat biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan pada produk dibentuk rekening Biaya Overhead Pabrik Variabel yang dibebankan Departemen produksi tertentu. Rekening ini pada akhir bulan ditutup ke rekening Biaya Overhead Pabrik Variabel sesungguhnya departemen produksi tertentu. Dari rekening yang terakhir inilah dihitung selisih antara biaya overhead pabrik variabel yang terakhir inilah dihitung selisih antara biaya overhead pabrik yang telah dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dengan biaya overhead pabrik variabel yang sesungguhnya terjadi. Jumlah selisih yang dihitung pada akhir periode akutansi ini dipindahkan dari rekening Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya ke rekening Rugi-Laba.

Pencatatan pembebanan Biaya Overhead Pabrik Variabel kepada ProdukUntuk mengikuti urutan pencatatan biaya overhead pabrik dalam metode variabel costing, berikut ini disajikan jurnal-jurnal untuk mencatat transaksi yang bersangkutan dengan biaya overhead pabrik berdasarkan data dalam contoh nomor 4. Setiap jurnal berikut ini diberi nomor urut dan untuk memudahkan pemahaman prosedur

Pencatatan biaya overhead pabrik berikut ini, nomor-nomor jurnal tersebut dicantumkan dalam gambar 8.31Jurnal #1Barang dalam proses Proses-Biaya OverheadRp.89.250.000Pabrik Variabel Departemen ABarang dalam proses Proses-Biaya OverheadRp.36.000.000Pabrik Variabel Departemen BBiaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan-Departemen ARp. 89.000.000Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan-Departemen BRp. 36.000.000Jumlah Biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan departemen produksi kepada produk dihitung sebagai berikut :Departemen A =Rp.850 x 105.000=Rp.89.250.000Departemen B =Rp.850 x 60.000=Rp.36.000.000

Pencatatan Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Terjadi di Departemen Pembantu dan Departemen ProduksiJurnal #2Biaya Overhead Pabrik SesungguhnyaRp. 65.000.000Departemen ListrikBiaya Overhead Pabrik SesungguhnyaRp.110.000.000Departemen ABiaya Overhead Pabrik SesungguhnyaRp. 54.000.000Departemen BBerbagai Rekening yang DikreditRp.229.000.000

Pencatatan Pemisahan Biaya Overhead Pabrik ke dalam Biaya Tetap dan Biaya VariabelJurnal #3(a). Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp.25.000.000Departemen ListrikBiaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Rp.40.000.000Departemen ListrikBiaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp.65.000.000Departemen Listrik

(b). Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp.80.000.000Departemen ABiaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Rp.30.000.000Departemen ABiaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp.110.000.000Departemen A(c). Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp.30.000.000Departemen BBiaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Rp.24.000.000Departemen BBiaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp.54.000.000Departemen B

Alokasi Biaya Overhead Pabrik Departemen Pembantu ke Departemen ProduksiJurnal #4(a). Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp.13.750.000Departemen ABiaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp.11.250.000Departemen BBiaya Overhead Pabrik Variabel SesungguhnyaRp.25.000.000Departemen ListrikBiaya Overhead pabrik Variabel Departemen Listrik dialokasikan ke departemen produksi atas dasar jumlah sesungguhnya kwh listrik yang dikonsumsi oleh departemen produksiDepartemen A = (55.000/100.000) x Rp.25.000.000=Rp.13.750.000Departemen B = (45.000/100.000) x Rp.25.000.000=Rp.11.250.000

(b). Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Rp.25.000.000Departemen ABiaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Rp.15.000.000Departemen BBiaya Overhead Pabrik Tetap SesungguhnyaRp.40.000.000Departemen ListrikBiaya Overhead pabrik tetap Departemen Listrik dialokasikan ke departemen produksi atas dasar jumlah sesungguhnya kwh listrik yang dikonsumsi oleh departemen produksiDepartemen A = (50.000/80.000) x Rp.40.000.000=Rp.25.000.000Departemen B = (30.000/80.000) x Rp.40.000.000=Rp.15.000.000

Penutupan Rekening Biaya Overhead Pabrik Variabel yang dibebankan ke rekening biaya overhead Pabrik variabel sesengguhnyaJurnal #5Biaya Overhead Pabrik Variabel yang DibebankanRp. 89.250.000Departemen ABiaya Overhead Pabrik Variabel yang DibebankanRp. 36.000.000Departemen BBiaya Overhead Pabrik Variabel SesungguhnyaRp. 89.250.000Departemen ABiaya Overhead Pabrik Variabel SesungguhnyaRp. 36.000.000Departemen B

Penutupan Rekening Biaya Overhead Pabrik Variabel yang dibebankan ke rekening biaya overhead Pabrik variabel sesengguhnyaJurnal #6Rugi-labaRp.9.750.000Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Departemen ARp. 4.500.000Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Departemen BRp. 5.250.000

Perhitungan selisih biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka dengan yang sesungguhnya terjadi adalah sebagai berikut :Departemen ABiaya overhead pabrik variabel yang dibebankan kepadaProduk atas dasar tarif yang ditentukan di muka 105.000 jam mesin x Rp.850Rp. 89.250.000Biaya overhead pabrik variabel sesungguhnya:Biaya langsung departemenRp.80.000.000Alokasi dari Departemen ListrikRp.13.750.000Jumlah biaya overhead pabrik variabel sesungguhnyaRp.93.750.000Pembebanan kurang biaya overhead pabrik variabel Departemen ARp.4.500.000Departemen BBiaya overhead pabrik variabel yang dibebankan kepadaProduk atas dasar tarif yang ditentukan di muka 60.000 jam mesin x Rp.600Rp. 36.000.000Biaya overhead pabrik variabel sesungguhnya:Biaya langsung departemenRp.30.000.000Alokasi dari Departemen ListrikRp.11.250.000Jumlah biaya overhead pabrik variabel sesungguhnyaRp.41.250.000Pembebanan kurang biaya overhead pabrik variabel Departemen ARp.5.250.000

Penutupan Rekening Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya ke Rekening Rugi LabaJurnal #7Rugi LabaRp.94.000.000Biaya Overhead Pabrik Tetap SesungguhnyaRp55.000.000Departemen ABiaya Overhead Pabrik Tetap SesungguhnyaRp39.000.000Departemen ABiaya overhead pabrik tetap departemen produksi terdiri dari unsur berikut ini:Departemen ABiaya langsung DepartemenRp.30.000.000Alokasi Biaya dari Departemen ListrikRp.25.000.000TotalRp.55.000.000Departemen BBiaya langsung DepartemenRp.24.000.000Alokasi Biaya dari Departemen ListrikRp.15.000.000TotalRp.39.000.000