menggambar bebas alat-alat kebersihan
TRANSCRIPT
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS
PENGEMBANGAN KEGIATAN ANAK USIA DINI MENGGAMBAR BEBAS ALAT-ALAT KEBERSIHAN DI TAMAN KANAK-KANAK KASIH IBU BANDA ACEH
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Anak adalah amanat bagi orang tua dan asset bangsa yang menentukan masa depan
bangsa itu. Orang bijak mengatakan untuk melihat masa depan suatu bangsa adalah dengan
melihat keadaan anak dan pemudanya. Oleh sebab itu kita berkewajiban memberi hak-haknya
sedini mungkin. Salah satunya adalah memberikan pendidikan yang tepat sehingga anak dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya dan mampu meningkatkan
potensi yang dimilikinya.
Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang
memberikan pelayanan pendidikan untuk usia 4 sampai 6 tahun. Sedang tugas utama seorang
pendidik TK adalah memberikan stimulasi dan rangsangan bagi anak untuk mengoptimalkan
fungsi organ-organ dalam tubuh yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
sikap dan perilakunya di masa mendatang.
Penelitian ini dilaksanakan di Tk. Kasih Ibu yang beralamat di Banda Aceh. Tk. Kasih
Ibu mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
Visi : Menciptakan generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah dan didasari
Dienul Islam.
Misi : Meletakan dasar kearah perkembangan anak yang optimal jasmani dan
rohaninya, memberikan bekal untuk hidup bermasyarakat dan mempersiapkan anak untuk
memasuki pendidikan dasar.
Program S1 PG PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusan menjadi tenaga
pendidik PAUD professional yaitu yang dapat mengembangkan program PAUD dan membuat
inovasi-inovasi. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata
kuliah tersebut maka telah dilakukan penelitian di Tk. Kasih Ibu Banda Aceh yang bertujuan
mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut
untuk selanjutnya dianalisis secara kritis.
2. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di salah satu ruang kelas Tk. Kasih Ibu Banda Aceh maka
penelitian ini difokuskan pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan "Menggambar Bebas Alat-
Alat Kebersihan".
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
a. Mengumpulkan data mengenai :
1. Alasan pendidik melakukan kegiatan "Menggambar Bebas Alat-Alat Kebersihan".
2. Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut.
3. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut.
b. Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan tersebut.
4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
a. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan anak di Tk. Kasih Ibu Banda Aceh.
b. Melatih mahasiswa melakukan tindakan kelas.
c. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di
lembaga Taman Kanak-Kanak.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Menggambar Di TK
Menggambar adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencoret,
menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi warna, sehingga menimbulkan
gambar. Soesatyo (1994) (Dalam Hajar Pamadhi, dkk 2008 : 2.11) mengemukakan pendapat
tentang arti menggambar sebagai berikut : "Anak menggambar adalah menceritakan,
mengungkapkan (mengekspesikan) sesuatu yang ada pada dirinya secara intuitif dan spontan
lewat media gambar, maka karya lukis anak-anak adalah seni meskipun tidak disamakan dengan
karya lukis orang dewasa, namun syarat-syarat kesenian lukisan telah terpenuhi dengan adanya
teknik, artistic dan ekspresi."
Kegiatan menggambar merupakan kegiatan yang naluriah atau alami untuk anak. Hampir
setiap anak melakukan kegiatan ini untuk bercerita kepada orang lain. Sedangkan hasil (karya)
gambar anak dapat diamati dari berbagai sudut pandang, misalnya kejiwaan (psikologi),
kemasyarakatan (sosisologi), gerakan dan ide (fisiologi). Kenneth M Lansing menjelaskan
bahwa gambar anak mempunyai manfaat ganda bagi anak : manfaat perkembangan intelek
(pikiran, perasaan dan kepribadian) dan manfaat praktis pengembangan pengamatan (intelegensi
dan visual). Kenneth M Lansing (tt) lebih lanjut menyarankan jika kita akan mengetahui manfaat
gambar sebaiknya melihat dari tiga sisi : (a) sisi produk atau hasil karya anak ; (b) proses, yaitu
kegiatan anak ketika sedang menggamar ; (c) keterkaitan isi dan bentuk gambar dengan
kehidupan social, kemungkinan besar tema atau bentuk-bentuk yang mengungkapkan keadaan
sekitarnya.
Lowenfeld mengemukakan bahwa karakteristik gambar usia TK berada pada masa pra
bagan, dengan cirri-ciri visual sebagai berikut :
a. Objek gambar adalah benda atau figur yang dekat dengan lingkungan anak misalnya
gambar orang, hewan, rumah, bunga dan pohon.
b. Objek gambar yang mereka buat tidak ada hubungan satu dengan yang lain.
c. Warna yang digunakan biasanya tidak berhubungan dengan realitas alam dan bersifat
subjektif sesuai perasaan dan emosi anak.
d. Penempatan objek gambar bersifat subjektif, menyebar di beberapa bagian dari bidang
gambar karena anak belum mengenal konsep dataran garis.
Kegiatan menggambar di TK biasanya dikerjakan secara individu, tetapi dapat juga
dilaksanakan secara berkelompok yaitu menggambar bersama dalam satu bidang. Dengan
menggambar bersama dalam satu bidang akan menanamkan dasar-dasar kerja sama yang sehat,
rasa sosial, penyesuaian diri, rasa tanggung jawab, disiplin dan sebagainya.
Gagasan menggambar anak usia dini meliputi :
a. Menggambar bentuk
Kegiatan yang dilakukan untuk latihan menggambar bantuk yaitu meneruskan titik-titik
menjadi gambar, mengisi warna, menginterpretasikan bentuk dan warna dan
menggambar alam benda.
b. Menggambar tematik
Sedangkan menggambar tematik meliputi lingkungan sekitar anak (pedesaan, gunung,
sungai, bebatuan dan kota), cerita masa lalu dan cerita akan datang.
Ditinjau dari segi realita karakteristik gambar anak-anak berbeda dengan gambar buatan
orang dewasa. Hal ini perlu diperhatikan ketika kita akan merancang kegiatan menggambar di
TK dan melakukan penilaian terhadap hasil karya anak. Bagi anak usia TK yang lebih
dipentingkan adalah keberanian, kreativitas dan spontanitas dalam mengekspresikan gambarnya
dan bukan keindahan atau kerapiannya.
2. Manfaat Gambar dan Menggambar Bagi Anak Usia Dini
Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi S. (2008 : 2. 9) menyebutkan bahwa manfaat gambar
bagi anak adalah :
a. Alat untuk mengutarakan (berekspresi) isi hati, pedapat maupun gagasannya.
b. Media bermain fantasi, imajinasi dan sekaligus seblimasi.
c. Stimulasi bentuk ketika lupa atau untuk menumbuhkan gagasan baru.
d. Alat menjelaskan bentuk serta situasi.
Sedangkan manfaat menggambar bagi anak adalah sebagai berikut :
a. Menggambar sebagai alat bercerita (bahan visual/bentuk)
b. Menggambar sebagai media mencurahkan perasaan.
c. Menggambar sebagai alat bercermin.
d. Menggambar melatih ingatan.
e. Menggambar melatih berpikir komprehensif (menyeluruh)
f. Menggambar sebagai media sublimasi perasaan
g. Menggambar melatih keseimbangan
h. Menggambar mengembangkan kecakapan emosional
i. Menggambar melatih kreativitas anak
j. Menggambar melatih ketelitian pengamatan langsung
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, pimpinan Tk. Kasih Ibu Banda Aceh.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data
mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :
a. Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu.
Observasi dalam penelitian dilaksanakan selama satu kali pertemuan. Selama dua jam
pelajaran yaitu pada tanggal 13 Oktober 2011. Penelitian menggunakan teknik observasi
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung melalui pembelajaran mencoba dan menceritakan apa yang
terjadi jika benda-benda didekatkan dengan magnet.
1. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan untuk
menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian. Wawancara dilakukan
oleh peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pendidik dan
pimpinan TK untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar kemampuan seni
melalui kegiatan menggambar bebas di Tk. Kasih Ibu Banda Aceh.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti serta penjelasan
yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan dengan tujuan mencari
data yang berasal dari dokumen, wawancara dan catatan yang ada hubungannya dengan
objek penelitian sebagai sumber data.
BAB IV
ANALISIS DATA
1. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian dibuat tabulasi sebagai
berikut :
ObservasiWawancara dengan
Guru
Wawancara dengan
Pimpinan TKDokumentasi
Anak-anak
sedang asyik
menggambar
bebas alat-
alat
kebersihan
sesuai
dengan
imajinasinya
.
TK kami
menerima usia
5 – 6 tahun dan
yang berumur
4 tahun kami
sarankan
masuk ke RB.
Kami
memberikan
kesempatan
pada anak
untuk
Melalui
kegiatan
menggambar
diharapkan
anak-anak dapat
mengembangka
n iderawi
khususnya
indera
penglihatan,
ketrampilan,
motorik dan
Dalam rencana
kegiatan anak-
anak
menggambar
bebas sesuai
dengan
keinginan
anak.
Dalam
program
kegiatan TK
tercantum
menggambar
bebas sesuai
dengan
imajinasinya
dengan
memberikan
rangsangan dan
motivasi agar
anak bisa
berkreasi
daya imajinasi
anak sehingga
anak dapat
mengembangka
n kreativitas
menggambarny
a.
bahwa tujuan
pendirian TK
adalah
mengembangk
an kemampuan
yang dimiliki
anak agar
dapat
berkembang
dengan
optimal
melalui
kegiatan yang
menyenangkan
.
Anak-anak
mewarnai
gambar yang
telah dibuat
sesuai
dengan
keinginan
anak.
Dengan anak-
anak mewarnai
gambarnya
anak-anak akan
menuangkan
imajinasinya
dengan goresan
warnanya dan
mengembangk
an
kreativitasnya
dengan
memilih warna
yang sesuai
dengan
Kami
berkeinginan
agar
kemampuan
anak dapat
berkembang
dengan optimal
termasuk
kemampuan
seni pada anak
karena
menggambar
adalah bentuk
eskspresi seni
yang umumnya
keinginan
anak.
paling awal
dikenal oleh
anak.
Guru
menggunaka
n alat peraga
langsung
sebagai alat
peraga
edukatif.
Dengan
menggunakan
alat peraga
langsung anak
akan lebih
memahami dan
diharapkan
anak mengerti
akan
kegunaannya
walaupun
dalam
kesehariannya
anak sudah
terbiasa
melihat benda
tersebut di
lingkungan
sekolah
maupun di
rumah.
Kami
mengembangka
n potensi anak
sejak dini
sedemikian rupa
sehingga anak
tidak hanya
mengenal lewat
gambar dan
tulisan yang
nantinya akan
terarah pada
suatu
pencapaian
perkembangan
yang optimal.
Dalam rencana
kegiatan
tertulis bahwa
salah satu alat
peraga
edukatif yang
digunakan
adalah alat-alat
kebersihan.
Sebelum
anak pulang
menghafalka
n bacaan
sholat.
Untuk
kemampuan di
bidang agama
lebih banyak
kami berikan
bacaan dan
Kami memang
memberikan
bidang
pengembangan
agama lebih
banyak karena
gerakan sholat
setiap hari
yang
diharapkan
agar anak
selalu
mengingat dan
menghafalkan.
sesuai dengan
harapan BA
Aisyiyah
Kembaran
Kulon dan
sesuai dengan
visi dan
misinya.
Pemberian
materi bacaan
dan gerakan
sholat memang
sudah jadi
program dari
kami dengan
harapan agar
nanti anak dapat
melaksanakan
atau
mempraktekan
walaupun masih
dalam latihan
dan bimbingan
dari guru dan
orang tua.
Kegiatan yang
bervariasi
dengan
mengacu pada
kurikulum yang
telah ditetapkan
yaitu Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP) 2006
dan kurikulum
dari Kementrian
Agama
Rebuplik
Indonesia.
Program
dirancang
bersama sesuai
tahapan
perkembangan
anak.
Jumlah pendidik
2 orang jumlah
anak 31 dibagi 2
kelas.
Pada TK kami
menggunakan
model
kelompok.
2. Hasil Analisis
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat penelitian maka
diperoleh hasil dalam kegiatan mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika benda-benda
didekatkan dengan magnet yang dilakukan pada Tk. Kasih Ibu Banda Aceh adalah sebagai
berikut :
Di Tk. Kasih Ibu Banda Aceh guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan kegiatan
anak menggambar bebas sesuai dengan keinginan anak merupakan suatu kegiatan yang
bermaksud mengembangkan kemampuan seni anak yang merupakan kemampuan yang
dikembangkan di TK kami.
Hasil wawancara dengan pendidik bahwa diharapkan sebagai media ekspresi yang
dimiliki oleh anak dengan kegiatan yang menyenangkan sesuai pendapat Widya Pekerti, dkk
(2008: 10.29) yang mengatakan bahwa gambar bebas adalah media ekspresi seni rupa dwimatra
yang paling ekspresif yang dapat secara langsung digunakan untuk mengungkapkan gagasan
serta ide dari dalam seorang anak secara bebas.
Hasil wawancara dengan pimpinan Tk. Kasih Ibu Banda Aceh bahwa kegiatan
menggambar bebas anak dapat mencurahkan perasaan yang dirasakannya melalui goresan
gambarnya, hal tersebut sesuai hasil penelitian Beth Cesey dari Boston College menyimpulkan
bahwa anak mempunyai hambatan mengucapkan kata-kata namun pikirannya lebih maju akan
nampak pada lukisan/gambarnya. Dalam mewarnai warna yang digunakan biasanya tidak
berhubungan dengan realitas alam dan bersifat subjektif sesuai perasaan dan emosi anak. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Hajar Pamadhi dan Evan Suhardi S. (2008:1.40) yang
mengatakan bahwa anak usia TK masih berada pada masa pra-bagan, periode ini anak belum
memberikan arti yang kuat dalam hal warna. Warna yang dipilih kadang kala tidak sesuai dengan
objek sesungguhnya.
Jadi, analisis data diperoleh dari data yang terkumpul melalui observasi, wawancara
dengan pendidik dan pimpinan TK dan dokumentasi pada saat penulis melakukan penelitian dan
disusun menjadi tabulasi data. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Hasil data yang
telah dicapai oleh siswa melalui observasi dalam pembelajaran menggambar alat-alat kebersihan
yang dilakukan di Tk. Kasih Ibu Banda Aceh.
3. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak menggambar bebas sesuai
dengan keinginan anak merupakan suatu kegiatan yang bermaksud mengembangkan kemampuan
seni anak yang merupakan kemampuan yang dikembangkan di TK kami.
Melalui kegiatan menggambar yang dilakukan di Tk. Kasih Ibu Banda Aceh diharapkan
sebagai media ekspresi yang dimiliki oleh anak dengan kegiatan yang menyenangkan sesuai
pendapat Widya Pekerti, dkk (2008: 10.29) yang mengatakan bahwa gambar bebas adalah media
ekspresi seni rupa dwimatra yang paling ekspresif yang dapat secara langsung digunakan untuk
mengungkapkan gagasan serta ide dari dalam seorang anak secara bebas.
Dengan kegiatan menggambar bebas anak dapat mencurahkan perasaan yang
dirasakannya melalui goresan gambarnya, hal tersebut sesuai hasil penelitian Beth Cesey dari
Boston College menyimpulkan bahwa anak mempunyai hambatan mengucapkan kata-kata
namun pikirannya lebih maju akan nampak pada lukisan/gambarnya. Dalam mewarnai warna
yang digunakan biasanya tidak berhubungan dengan realitas alam dan bersifat subjektif sesuai
perasaan dan emosi anak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hajar Pamadhi dan Evan Suhardi
S. (2008:1.40) yang mengatakan bahwa anak usia TK masih berada pada masa pra-bagan,
periode ini anak belum memberikan arti yang kuat dalam hal warna. Warna yang dipilih kadang
kala tidak sesuai dengan objek sesungguhnya. Hal tersebut disebabkan oleh hal-hal berikut :
a. Kesengajaan menggunakan warna tersebut untuk simbol tertentu : marah, senang.
b. Pemahaman atau pengetahuan tentang kualitas suara seperti nama warna dan kegunaan
juga paham sehingga untuk menginterpretasikan warna sangat minim.
c. Tipe anak bukan pada kekuatan warna melainkan pada garis, bentuk atau kekuatan pada
drawing/menggambar bukan painting/melukis.
d. Kesukaan terhadap warna tertentu.
Secara umum Tk. Kasih Ibu Banda Aceh telah mempunyai kegiatan yang baik dan
terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa sesuai dengan tahap
perkembangan anak sehingga kemungkinan anak berkembang dengan optimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
a. Tk. Kasih Ibu Banda Aceh mempunyai program unggulan yaitu memberikan kegiatan
menggambar sejak awal anak masik TK sehingga anak didiknya sering menjuarai lomba
menggambar dan mengenalkan bacaan dan gerakan sholat lewat kegiatan yang
menyenangkan sesuai dengan perkembangan anak.
b. Pengembangan kemampuan seni anak salah satunya dikembangkan melalui kegiatan
menggambar bebas sehingga anak dapat berkreasi sesuai dengan imajinasi yang dimiliki.
c. Lingkungan kelas di Tk. Kasih Ibu Banda Aceh juga disiapkan sedemikian rupa sehingga
dapat mendukung pencapaian kemampuan seni anak.
d. Tenaga pendidik yang sesuai dengan bidangnya.
2. Saran-Saran
a. Dalam mengembangkan kemampuan seni anak pendidik bisa memberikan kegiatan lain
yang lebih bervariasi sehingga anak berkreasi sesuai dengan imajinasinya dan
kemampuan seni anak berkembang dengan optimal.
b. Pengembangan kemampuan seni dilakukan dengan media dan sarana yang lebih
bervariasi dan dikemas melalui kegiatan yang menyenangkan sehingga anak-anak lebih
termotivasi dan menikmati dunia bermainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Musfiroh Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Pamadhi Hajar. Evan Sukardi S. 2008. Seni Ketrampilan Anak. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Pekerti Widia. 2008. Metode Pengembangan Seni. Jakarta : Universitas Terbuka.