mengetahui evaluasi dari hasil prosesing film

10
Mengetahui evaluasi dari hasil prosesing film http://kerlipandentist.wordpress.com/2011/06/08/radiologi- kedokteran-gigi/ Kegagalan dalam processing film bisa terjadi oleh beberapa alasan di antranya: Time and temperature errors Pengaturan waktu dalam processing film harus diperhatikan, seperti contoh dalam FIXING, yang menurut ketentuan harus dilakukan selama 4-15 menit. Jika kurang dari penetapan waktu tersebut maka hasil film akan mudah kabur dalam jangka waktu pendek. Sedangkan pabila melebihi batasan waktu, maka gambar pada film akan hilang. Sedangkan pengaturan temperature di gunakan dalam processing film dengan metode Time and Temperature. Chemical contamination errors Bahan-bahan kimia yang mencampuri dalam processing film dapat mengakibatkan hasil film yang buruk. Seperti bila ada senyawa AgBr, yang masih tertinggal pada film maka hasil film pada nantinya akan terlihat buram Film handling errors Pemegangang pada film diperbolehkan saat memastikan bahawa film tersebut sudah benar benar kering. Karena kalau tidak akan tercetak jari jari kita pada film, bisa juga timbul bercak bercak yang akan mengganggu dari hasil FILM itu sendiri.

Upload: martarayani

Post on 28-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengetahui Evaluasi Dari Hasil Prosesing Film

Mengetahui evaluasi dari hasil prosesing film

http://kerlipandentist.wordpress.com/2011/06/08/radiologi-kedokteran-gigi/

Kegagalan dalam processing film bisa terjadi oleh beberapa alasan di antranya:

Time and temperature errors

Pengaturan waktu dalam processing film harus diperhatikan, seperti contoh dalam FIXING,

yang menurut ketentuan harus dilakukan selama 4-15 menit. Jika kurang dari penetapan

waktu tersebut maka hasil film akan mudah kabur dalam jangka waktu pendek. Sedangkan

pabila melebihi batasan waktu, maka gambar pada film akan hilang. Sedangkan pengaturan

temperature di gunakan dalam processing film dengan metode Time and Temperature.

Chemical contamination  errors

Bahan-bahan kimia yang mencampuri dalam processing film dapat mengakibatkan hasil film

yang buruk. Seperti bila ada senyawa AgBr, yang masih tertinggal pada film maka hasil film

pada nantinya akan terlihat buram

Film handling errors

Pemegangang pada film diperbolehkan saat memastikan bahawa film tersebut sudah benar

benar kering. Karena kalau tidak akan tercetak jari jari kita pada film, bisa juga timbul bercak

bercak yang akan mengganggu dari hasil FILM itu sendiri.

Lighting errors

Tidak diperbolehkan untuk menggunakan warna lampu yang berwarna putih, dan jarak antara

penerangan dengan working area tidak boleh terlalu dekat, minimum  4 kaki. Bila hal ini

tidak diperhatikan maka hasil pada film akan terlihat seperti berkabut (fogged).

ARTEFACT RADIOGRAFI:

http://kerlipandentist.wordpress.com/2011/06/08/radiologi-kedokteran-gigi/

Struktur atau gambaran yang tidak normal ada/tampak dlm radiograf ; pada obyek yg difoto

tidak ada, sebab:

Page 2: Mengetahui Evaluasi Dari Hasil Prosesing Film

 Defect pada film atau film packet

 Improper handling of the film packet

 Accidental incidental to processing of the film

 Radiographic technical error

http://kerlipandentist.wordpress.com/2011/06/08/radiologi-kedokteran-gigi/

1. RADIOGRAF DENGAN GORESAN RADIOLUSEN

SEBAB :

film tergores kuku atau benda lainnya

film tertekuk / kerutan film

goresan penjepit film yg terkontaminasi developer yg pekat

pecikan larutan developer

2. RADIOGRAF DENGAN CAP JARI

SEBAB : memegang film dengan jari yang basah atau berkeringan

3. RADIOGRAF DENGAN GAMBAR JARING/POLA ALUR BAN

SEBAB : penempatan film terbalik

4. NODA PUTIH PADA RADIOGRAF

SEBAB :

eartifak larutan fiksasi

emulsi tergores

benda/obyek radiopak tertanam dalam jaringan

benda/obyek radiopak pada cone

5. RETIKULASI PADA RADIOGRAF

SEBAB: perbedaan suhu yang tajam antara larutan developing dan air pencuci

Page 3: Mengetahui Evaluasi Dari Hasil Prosesing Film

6. RADIOGRAF TIDAK LENGKAP

SEBAB :

film kontak dengan hanger, sisi bak pencuci atau kontak dengan film lain selama

proses pengembangan

penempatan film kurang tepat (kurang ke apikal; terlalu ke apikal)

sebagian film tidak masuk dalam larutan pengembang

kegagalan penempatan film sejajar dataran oklusal

angulasi vertikal terlalu kecil c pemanjangan

7. RADIOGRAF TERLALU PUTIH

SEBAB:

Underexposure

waktu developing terlalu singkat

temperatur developer rendah

konsentrasi developer lemah

larutan developer terlalu dingin, kadaluarsa, kotor atau tercampur satu sama lain

kualitas film jelek

voltage dan mA kurang

Syarat radiografi yang baik

http://alihalih.wordpress.com/2011/07/05/tingkat-keberhasilan-foto-radiografi-panoramik-di-tinjau-

dari-segi-processingnya-di-laboratorium-klinik-kanaka-manado/

Citra radiografi merupakan hal penting dalam menunjang praktek Kedokteran radiografi

sehari-hari. Setiap radiologist (dokter spesialist radiologi) pasti menginginkan gambar

radiografi atau foto rontgen dengan kualitas yang semaksimal mungkin dalam rangka

menegakkan diagnosis, membuat rencana perawatan, dan menilai keberhasilan perawatan

yang telah dilakukan terhadap pasiennya.

Page 4: Mengetahui Evaluasi Dari Hasil Prosesing Film

Sebagai tenaga paramedis, seorang radiografer hendaknya dapat menyajikan gambar

radiografi (foto rontgen)  yang berkualitas, terutama saat pelayanan di rumah sakit – rumah

sakit, atau laboratorium klinik swasta yang sudah banyak tersebar di masyarakat.

Radiografer sebagai seorang mitra kerja seorang radiologist (dokter spesialist radiologi) harus

dapat memberikan hasil kerja yang maksimal kepada mitranya tersebut. Untuk menjaga

kualitas kerja, radiografer sebagai mitra kerja seorang radiologist (dokter spesialis radiologi)

harus dapat memberikan gambar radiografi (foto rontgen) yang berkualitas, baik detail mutu

maupun karakteristik gambar radiografi (meliputi detail dari pada citra radiografi tersebut).

Apabila citra radiografi yang dihasilkan terlalu rendah, dapat menyebabkan tingkat

diagnostik yang rendah pula, dan apabila kualitas diagnosa yang dihasilkan rendah, pasti akan

menimbulkan kesulitan dalam menentukan tahap perawatan berikutnya terkait kasus yang

dialami pasien.

Gambaran Foto rontgen yang dianggap baik

http://alihalih.wordpress.com/2011/07/05/tingkat-keberhasilan-foto-radiografi-panoramik-di-tinjau-dari-segi-processingnya-di-laboratorium-klinik-kanaka-manado/

1. Struktur anatomis dari regio gigi yang difoto harus jelas, yaitu perbedaan dari

gambaran enamel, dentin, kamar pulpa dan jaringan periapikalnya harus betul-betul

tajam dan terlihat jelas.

2. Gambaran dari puncak-puncak tonjol gigi atau cusp gigi-gigi yang difoto (cusp bukal

dan lingual / palatal) sedapat mungkin bersatu, dimana permukaan oklusal dari gigi

tersebut tidak terlihat sama seekali.

3. Daerah interdental dibawah titik kontak dua gigi yang bertetangga pada foto, tidak

boleh tumpang tindih / overlapping satu dengan yang lain, sehingga tidak terlihat.

Syarat-syarat yang harus diperhatikan supaya dapat membaca atau menilai radiograf

dengan benar antara lain:

http://dc310.4shared.com/img/LKFAYq8e/preview.html

Seluruh bagian dari objek yang akan dibaca harus kelihatan semua

Bagian normal di sekeliling objek juga harus kelihatan dengan maksimal

Page 5: Mengetahui Evaluasi Dari Hasil Prosesing Film

Mengetahui tanda-tanda normal anatominya

Diagnosis klinis juga membantu dalam interpretasi radiograf

Langkah-langkah yang harus diperhatikan:

http://dc310.4shared.com/img/LKFAYq8e/preview.html

Elemen atau organ yang diminta gambarnya jelas dan utuh

Pelajari tanda-tanda anatominya

Pelajari tanda-tanda normalitasnya

Pelajari hubungan elemen yang satu dengan yang lainnya, atau organ dengan daerah

yang dekat

Amati batas-batas elemen atau organ tersebut

Apakah ada yang tidak wajar

Bandingkan dengan radiograf sisi lain

Buat diagnosis radiograf

Gambaran radiografi pada gigi, mandibula dan maxilla dalam keadaan normal:

http://dc310.4shared.com/img/LKFAYq8e/preview.html

Gambaran Radiografi Gigi Normal:

1. Email, dentin, sementum dan tulang: bagian-bagian keras gigi yang bersifat

radioopaque. Email bersifat lebih radioopaque daripada dentin dan tulang. Sementum

di sekitar permukaan akar tidak dapat terlihat pada radiograf (radiolusen)

2. Pulpa dan periodontal ligamen terlihat sebagai area yang radiolusen

3. Lamina dura terlihat sebagai daerah yang radiolusen

4. Benih gigi (dental germ)

Gambaran Radiografi Maxilla Normal:

1. Sutura mediana berupa garis yang radiolusen diantara gigi incisivus sentralis

2. Foramen palatina incisivus atau anterior berada diantara atau di atas gigi incisivus

sentralis. Foramen ini bisa berbentuk bulat, hati atau berlian.

Page 6: Mengetahui Evaluasi Dari Hasil Prosesing Film

3. Spina nasalis anterior terlihat seperti bentuk huruf V yang terletak di atas foramen

incisivum

4. Septum nasal terlihat sebagai bayangan berwarna abu-abu atau putih di atas incisivus

sentralis

5. Sinus maxillaris, secara radiografi sinus ini tidak terlihat hingga berumur 5 tahun ke

atas. Tetapi setelah umur ini, sinus maxillaris akan terlihat sebagai gambaran

radiolusen yang sangat dominan pada daerah rahang atas dan area molar

6. Fossa lateralis akan terlihat sebagai bagian yang radiolusen pada daerah gigi incisivus

lateralis rahang atas

7. Processus zygomaticus, terlihat seperti bentuk huruf U (U-shaped) yang bersifat

radiolusen. Bagian ini terlihat pada tulang zygomaticus sampai maxilla.

8. Processus coronoideus terlihat sebagai bagian yang berbentuk suatu segitiga

(triangular) pada bagian posterior gigi rahang atas dan sangat mudah diidentifikasi

9. Hamulus pterygoideus terlihat pada daerah tuberositas rahang atas dan bersifat

radiopaque

10. Gigi-gigi molar RA terlihat mempunyai 3 akar

11. Gigi-gigi premolar terlihat punya 1 akar

12. Gigi incisivus RA

Gambaran Radiografi Normal Mandibulla

1. Foramen mentale terlihat sebagai suatu daerah yang gelap, terletak di bawah dan di

antara kedua premolar RB (letak kadang bervariasi: rata-rata ada diantara P1 dan P2

RB)

2. Foramen mandibula terlihat gelap terletak pada ramus mandibul. Foramen ini terlihat

dengan film extraoral dari rahang sebelah lateral

3. Canalis mandibula: terlihat gelap, terletak di sepanjang akar M3 hingga P1 kiri dan

kanan

4. Kanal-kanal interdental atau nutrien canal terlihat sebagai garis-garis gelap yang

tersusun secara vertikal, terletak di bawah I1 atau I2, bahkan kerap kali meluas hingga

daerah premolar. Kanal-kanal ini juga terlihat sama pada RA

5. Ruang pharynk terlihat sebagai daerah gelap yang luas dan meluas secara vertikal

pada ramus mancibula. Daerah ini bisa kelihatan karena pada saat pengambilan

gambar, pasien melakukan proses menelan

Page 7: Mengetahui Evaluasi Dari Hasil Prosesing Film

6. Linea oblique externa terlihat sebagai garis putih pada bagian anterior dari ramus

ascendens pada ramus mandibula

7. Tuberculum geni terlihat sebagai cincin putih yang ditengahnya berwarna gelap,

terletak di bawah dan diantara kedua I sentralis RB

8. Crista mentalis terlihat meluas ke daerah symphisis ke daerah premolar

9. Crista mylohyoidea terlihat sebagai garis putih yang memanjang mulai dari tepi

bawah symphisis kemudian bergerak ke atas pada regio molar dan menuju ke arah

ramus mandibula

10. Tepi dari mandibula terlihat sebagai daerah yang sangat putih

11. Gigi-gigi premolar RB, terlihat mempunyai 2 akar

12. Gigi-gigi premolar RB terlihat mempunyai 1 akar

13. I1 dan I2 RB lebar gigi-gigi ini adalah 2/3 lebar I1 dan I2 RA