mengetahui evaluasi dari hasil prosesing film
TRANSCRIPT
Mengetahui evaluasi dari hasil prosesing film
http://kerlipandentist.wordpress.com/2011/06/08/radiologi-kedokteran-gigi/
Kegagalan dalam processing film bisa terjadi oleh beberapa alasan di antranya:
Time and temperature errors
Pengaturan waktu dalam processing film harus diperhatikan, seperti contoh dalam FIXING,
yang menurut ketentuan harus dilakukan selama 4-15 menit. Jika kurang dari penetapan
waktu tersebut maka hasil film akan mudah kabur dalam jangka waktu pendek. Sedangkan
pabila melebihi batasan waktu, maka gambar pada film akan hilang. Sedangkan pengaturan
temperature di gunakan dalam processing film dengan metode Time and Temperature.
Chemical contamination errors
Bahan-bahan kimia yang mencampuri dalam processing film dapat mengakibatkan hasil film
yang buruk. Seperti bila ada senyawa AgBr, yang masih tertinggal pada film maka hasil film
pada nantinya akan terlihat buram
Film handling errors
Pemegangang pada film diperbolehkan saat memastikan bahawa film tersebut sudah benar
benar kering. Karena kalau tidak akan tercetak jari jari kita pada film, bisa juga timbul bercak
bercak yang akan mengganggu dari hasil FILM itu sendiri.
Lighting errors
Tidak diperbolehkan untuk menggunakan warna lampu yang berwarna putih, dan jarak antara
penerangan dengan working area tidak boleh terlalu dekat, minimum 4 kaki. Bila hal ini
tidak diperhatikan maka hasil pada film akan terlihat seperti berkabut (fogged).
ARTEFACT RADIOGRAFI:
http://kerlipandentist.wordpress.com/2011/06/08/radiologi-kedokteran-gigi/
Struktur atau gambaran yang tidak normal ada/tampak dlm radiograf ; pada obyek yg difoto
tidak ada, sebab:
Defect pada film atau film packet
Improper handling of the film packet
Accidental incidental to processing of the film
Radiographic technical error
http://kerlipandentist.wordpress.com/2011/06/08/radiologi-kedokteran-gigi/
1. RADIOGRAF DENGAN GORESAN RADIOLUSEN
SEBAB :
film tergores kuku atau benda lainnya
film tertekuk / kerutan film
goresan penjepit film yg terkontaminasi developer yg pekat
pecikan larutan developer
2. RADIOGRAF DENGAN CAP JARI
SEBAB : memegang film dengan jari yang basah atau berkeringan
3. RADIOGRAF DENGAN GAMBAR JARING/POLA ALUR BAN
SEBAB : penempatan film terbalik
4. NODA PUTIH PADA RADIOGRAF
SEBAB :
eartifak larutan fiksasi
emulsi tergores
benda/obyek radiopak tertanam dalam jaringan
benda/obyek radiopak pada cone
5. RETIKULASI PADA RADIOGRAF
SEBAB: perbedaan suhu yang tajam antara larutan developing dan air pencuci
6. RADIOGRAF TIDAK LENGKAP
SEBAB :
film kontak dengan hanger, sisi bak pencuci atau kontak dengan film lain selama
proses pengembangan
penempatan film kurang tepat (kurang ke apikal; terlalu ke apikal)
sebagian film tidak masuk dalam larutan pengembang
kegagalan penempatan film sejajar dataran oklusal
angulasi vertikal terlalu kecil c pemanjangan
7. RADIOGRAF TERLALU PUTIH
SEBAB:
Underexposure
waktu developing terlalu singkat
temperatur developer rendah
konsentrasi developer lemah
larutan developer terlalu dingin, kadaluarsa, kotor atau tercampur satu sama lain
kualitas film jelek
voltage dan mA kurang
Syarat radiografi yang baik
http://alihalih.wordpress.com/2011/07/05/tingkat-keberhasilan-foto-radiografi-panoramik-di-tinjau-
dari-segi-processingnya-di-laboratorium-klinik-kanaka-manado/
Citra radiografi merupakan hal penting dalam menunjang praktek Kedokteran radiografi
sehari-hari. Setiap radiologist (dokter spesialist radiologi) pasti menginginkan gambar
radiografi atau foto rontgen dengan kualitas yang semaksimal mungkin dalam rangka
menegakkan diagnosis, membuat rencana perawatan, dan menilai keberhasilan perawatan
yang telah dilakukan terhadap pasiennya.
Sebagai tenaga paramedis, seorang radiografer hendaknya dapat menyajikan gambar
radiografi (foto rontgen) yang berkualitas, terutama saat pelayanan di rumah sakit – rumah
sakit, atau laboratorium klinik swasta yang sudah banyak tersebar di masyarakat.
Radiografer sebagai seorang mitra kerja seorang radiologist (dokter spesialist radiologi) harus
dapat memberikan hasil kerja yang maksimal kepada mitranya tersebut. Untuk menjaga
kualitas kerja, radiografer sebagai mitra kerja seorang radiologist (dokter spesialis radiologi)
harus dapat memberikan gambar radiografi (foto rontgen) yang berkualitas, baik detail mutu
maupun karakteristik gambar radiografi (meliputi detail dari pada citra radiografi tersebut).
Apabila citra radiografi yang dihasilkan terlalu rendah, dapat menyebabkan tingkat
diagnostik yang rendah pula, dan apabila kualitas diagnosa yang dihasilkan rendah, pasti akan
menimbulkan kesulitan dalam menentukan tahap perawatan berikutnya terkait kasus yang
dialami pasien.
Gambaran Foto rontgen yang dianggap baik
http://alihalih.wordpress.com/2011/07/05/tingkat-keberhasilan-foto-radiografi-panoramik-di-tinjau-dari-segi-processingnya-di-laboratorium-klinik-kanaka-manado/
1. Struktur anatomis dari regio gigi yang difoto harus jelas, yaitu perbedaan dari
gambaran enamel, dentin, kamar pulpa dan jaringan periapikalnya harus betul-betul
tajam dan terlihat jelas.
2. Gambaran dari puncak-puncak tonjol gigi atau cusp gigi-gigi yang difoto (cusp bukal
dan lingual / palatal) sedapat mungkin bersatu, dimana permukaan oklusal dari gigi
tersebut tidak terlihat sama seekali.
3. Daerah interdental dibawah titik kontak dua gigi yang bertetangga pada foto, tidak
boleh tumpang tindih / overlapping satu dengan yang lain, sehingga tidak terlihat.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan supaya dapat membaca atau menilai radiograf
dengan benar antara lain:
http://dc310.4shared.com/img/LKFAYq8e/preview.html
Seluruh bagian dari objek yang akan dibaca harus kelihatan semua
Bagian normal di sekeliling objek juga harus kelihatan dengan maksimal
Mengetahui tanda-tanda normal anatominya
Diagnosis klinis juga membantu dalam interpretasi radiograf
Langkah-langkah yang harus diperhatikan:
http://dc310.4shared.com/img/LKFAYq8e/preview.html
Elemen atau organ yang diminta gambarnya jelas dan utuh
Pelajari tanda-tanda anatominya
Pelajari tanda-tanda normalitasnya
Pelajari hubungan elemen yang satu dengan yang lainnya, atau organ dengan daerah
yang dekat
Amati batas-batas elemen atau organ tersebut
Apakah ada yang tidak wajar
Bandingkan dengan radiograf sisi lain
Buat diagnosis radiograf
Gambaran radiografi pada gigi, mandibula dan maxilla dalam keadaan normal:
http://dc310.4shared.com/img/LKFAYq8e/preview.html
Gambaran Radiografi Gigi Normal:
1. Email, dentin, sementum dan tulang: bagian-bagian keras gigi yang bersifat
radioopaque. Email bersifat lebih radioopaque daripada dentin dan tulang. Sementum
di sekitar permukaan akar tidak dapat terlihat pada radiograf (radiolusen)
2. Pulpa dan periodontal ligamen terlihat sebagai area yang radiolusen
3. Lamina dura terlihat sebagai daerah yang radiolusen
4. Benih gigi (dental germ)
Gambaran Radiografi Maxilla Normal:
1. Sutura mediana berupa garis yang radiolusen diantara gigi incisivus sentralis
2. Foramen palatina incisivus atau anterior berada diantara atau di atas gigi incisivus
sentralis. Foramen ini bisa berbentuk bulat, hati atau berlian.
3. Spina nasalis anterior terlihat seperti bentuk huruf V yang terletak di atas foramen
incisivum
4. Septum nasal terlihat sebagai bayangan berwarna abu-abu atau putih di atas incisivus
sentralis
5. Sinus maxillaris, secara radiografi sinus ini tidak terlihat hingga berumur 5 tahun ke
atas. Tetapi setelah umur ini, sinus maxillaris akan terlihat sebagai gambaran
radiolusen yang sangat dominan pada daerah rahang atas dan area molar
6. Fossa lateralis akan terlihat sebagai bagian yang radiolusen pada daerah gigi incisivus
lateralis rahang atas
7. Processus zygomaticus, terlihat seperti bentuk huruf U (U-shaped) yang bersifat
radiolusen. Bagian ini terlihat pada tulang zygomaticus sampai maxilla.
8. Processus coronoideus terlihat sebagai bagian yang berbentuk suatu segitiga
(triangular) pada bagian posterior gigi rahang atas dan sangat mudah diidentifikasi
9. Hamulus pterygoideus terlihat pada daerah tuberositas rahang atas dan bersifat
radiopaque
10. Gigi-gigi molar RA terlihat mempunyai 3 akar
11. Gigi-gigi premolar terlihat punya 1 akar
12. Gigi incisivus RA
Gambaran Radiografi Normal Mandibulla
1. Foramen mentale terlihat sebagai suatu daerah yang gelap, terletak di bawah dan di
antara kedua premolar RB (letak kadang bervariasi: rata-rata ada diantara P1 dan P2
RB)
2. Foramen mandibula terlihat gelap terletak pada ramus mandibul. Foramen ini terlihat
dengan film extraoral dari rahang sebelah lateral
3. Canalis mandibula: terlihat gelap, terletak di sepanjang akar M3 hingga P1 kiri dan
kanan
4. Kanal-kanal interdental atau nutrien canal terlihat sebagai garis-garis gelap yang
tersusun secara vertikal, terletak di bawah I1 atau I2, bahkan kerap kali meluas hingga
daerah premolar. Kanal-kanal ini juga terlihat sama pada RA
5. Ruang pharynk terlihat sebagai daerah gelap yang luas dan meluas secara vertikal
pada ramus mancibula. Daerah ini bisa kelihatan karena pada saat pengambilan
gambar, pasien melakukan proses menelan
6. Linea oblique externa terlihat sebagai garis putih pada bagian anterior dari ramus
ascendens pada ramus mandibula
7. Tuberculum geni terlihat sebagai cincin putih yang ditengahnya berwarna gelap,
terletak di bawah dan diantara kedua I sentralis RB
8. Crista mentalis terlihat meluas ke daerah symphisis ke daerah premolar
9. Crista mylohyoidea terlihat sebagai garis putih yang memanjang mulai dari tepi
bawah symphisis kemudian bergerak ke atas pada regio molar dan menuju ke arah
ramus mandibula
10. Tepi dari mandibula terlihat sebagai daerah yang sangat putih
11. Gigi-gigi premolar RB, terlihat mempunyai 2 akar
12. Gigi-gigi premolar RB terlihat mempunyai 1 akar
13. I1 dan I2 RB lebar gigi-gigi ini adalah 2/3 lebar I1 dan I2 RA