perancangan film dokumenter ” proses …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12.1945.pdf ·...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN FILM DOKUMENTER” PROSES PEMBUATAN BATIK TULIS ”
Naskah Publikasi
Disusun oleh:
Pama Felosia Adanta06.12.1945
Jurusan Sistem InformasiSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
“STMIK AMIKOM YOGYAKARTA”2011
Design of Film Documenter Procces of Batik Tulis
Perancangan Film Dokumenter Proses Pembuatan Batik Tulis
Pama Felosia Adanta
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
In Indonesia, batik is the result of industrial activities that artsy. The operations
there are batik village or town. Meaning is how to make batik clothing materials in the
form of a patterned textile staining using candles as a cover to secure the color of the
permeation of other colors in dyeing. The beauty of batik lies in the scratch wax from
canting, motifs and color composition of a harmonious and perfect. The idea of ??making
a video documentary of batik-making process based on the number of local and foreign
tourists who want to know how to make batik. From the design of this documentary can
be obtained from the two main functions namely: media to deliver information and
supporting the nation's cultural preservation, creation of a means of delivering information
that is easily understood by various circles.
On the whole the process of making batik is: sketch process, the process of batik,
nembok process, coloring process and the process ngelorod.
Keywords: Documentary, Batik Making Process
1. Pendahuluan
Teknologi sekarang ini sangatlah maju dengan kecanggihan, kemampuan, ketrampilan
ide dan imajinasi yang tinggi untuk masuk dari ilmu multimedia itu sendiri, sangatlah tidak
dipungkiri apabila sekarang ini mulai tidak terbatas dengan adanya ilmu computer yang
masuk dalam industri perfilman, dansangat digandrungi oleh anak muda zaman
sekarang. Dengan adanya ilmu multimedia yang tercakup antara lain memiliki (Audio dan
Video player) sebagai alat untuk menikmati gambar bergerak, tetapi juga sebagai sarana
media atau alat Bantu untuk melakukan editing film/video seperti pembuatan film
dokumenter, film Indie dan FTV.
Banyaknya turis asing maupun lokal yang ingin mengetahui bagaimana cara membuat
batik tulis, maka berdasarkan pernasalahan tersebut akan dibuat sebuah film dokumenter
yang menngambarkan urutan dari awal hingga akhir pembuatan batik tulis.
2. Landasan Teori2.1 MultimediaMultimedia adalah kombinasi antara komputer dan video. Secara umum multimedia
merupakan kombinasi dari tiga elemen, yaitu : suara, gambar dan text atau multimedia
adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini
dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. Multimedia
merupakan alat yang dapat menciptakan prosentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video.
Definisi yang lain dari multimedia adalah dengan menempatkanya dalam konteks,
multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks,
grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool
yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan
berkomunikasi
2.2 Manfaat Multimedia BroadcastingDidunia broadcasting informatika sangat memberikan peran yang sangat besar. Dalam
membuat sebuah program acara pasti menggunakan software dan hardware yang
berkaitan dengan multimedia sebagai perangkat pokok dalam menghasilkan karya.
Karena dalam broadcasting berhubungan dengan teknologi informatika, maka untuk
kedepan nanti dunia informatika lebih dimudahkan dengan penggunaan software
multimedia yang lebih canggih dan familiar dalam penggunaanya.
Dengan analisis ini setidaknya dapat memberikan gambaran bagaimana menggunakan
peralatan broadcast dan memberikan pengalaman untuk menjadi seorang produser,
kameramen, sutradara dan editor.
2.3 Perangkat Lunak Multimedia BroadcastingDalam sebuah program acara dibutuhkan software sebagai media dalam membuat
aninasi-animasi maupun desian untuk pra produksi, produksi dan pasca produksi.
2.4 Film DokumenterFilm dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. Istilah
"dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh Robert Flaherty,
ditulis oleh The Moviegoer, nama samaran John Grierson, di New York Sun pada tanggal
8 Februari 1926.Di Perancis, istilah dokumenter digunakan untuk semua film non-fiksi,
termasuk film mengenai perjalanan dan film pendidikan. Berdasarkan definisi ini, film-film
pertama semua adalah film dokumenter. Mereka merekam hal sehari-hari, misalnya
kereta api masuk ke stasiun. pada dasarnya, film dokumenter merepresentasikan
kenyataan. Artinya film dokumenter berarti menampilkan kembali fakta yang ada dalam
kehidupan.
2.5 Film Sebagai Alat KomunikasiDalam kajian media massa, film masuk ke dalam jajaran seni yang ditopang oleh
industri hiburan yang menawarkan impian kepada penonton yang ikut menunjang
lahirnya karya film.
Pada awal sejarah film, para sutradara semacam Lumiere yang membuat film hanya
merekam realitas secara bersahaja seperti para pekerja yang meninggalkan pabrik,
tanpa menceritakan suatu kisah atau cerita. Sebaliknya, George Millies menubah
kenyataan yang naif ini menjadi kisah dengan bumbu fantasi yang menarik.
2.6 Kru2.6.1 Kru IntiSusunan Kru juga dapat ditekan menjadi Kru inti dan yang paling kecil, tetapi
masih bisa diandalkan untuk membuat film :
- Sutradara
- Pengarah Kamera
- Juru Kamera
- Juru Rekam
- Penata Lampu
- Assisten Produksi
Tanpa bantuan Kru pun sebuah film dapat dibuat oleh satu orang saja akan tetapi
dengan bantuan peralatan digital yang canggih.
2.7 Peralatan 2.7.1 Kamera
Kamera adalah alat yang digunakan untuk merekam, menangkap dan mengambil
objek berupa video dan audio. Bagian-bagian utama pada lensa kamera antara lain :
2.7.2 LensaLensa berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan obyek sehingga
membentuk bayangan optis pada tabung lensa. Pada kamera terdapat elemen optis yang
bisa diubah-ubah biasa disebut focus ring, yang berfungsi untuk memfokuskan obyek
yang masuk kekamera.
2.7.3 View FinderView finder berfungsi sebagai tempat untuk melihat obyek yang sedang direkam.
2.7.4 RecorderRecorder digunakan untuk merekam gambar yang masuk kedalam kamera ke
dalam pita video. Ada kamera yang tidak dilengkapi recorder dan biasanya dihubungkan
dengan kabel dan masuk ke alat rekam sendiri yang disebut portable recorder.
Sedangkan kamera yang sudah dilengkapi recordernya biasa disebut camcorder.
2.8 SinematografiSinematografi adalah tata cara merekam unsur visual sebuah film, dengan
mengenal variabel apa saja yang harus diketahui :
2.8.1 Brighness ( kecerahan )
Pada penataan lampu sangat berarti bagi film itu sendiri; adakalanya high-key : gambar
keseluruhan terang; low-key : keseluruhan gambar gelap; mid-key : memilikinkecerahan
yang sama. Kualitas film tergantung dengan pengaturan kecerahan.
2.8.2 Kontras Kontras adalah cakupan tone warna antara putih mutlak dengan hitam mutlak. Gambar
dengan kontras rendah akan terlihat lembut, sementara gambar dengan kontras tinggi
akan terlihat tajam.
2.8.3 Kualitas Cahaya
Kualitas keras akan menghasilkan bayangan gelap dengan pinggiran tajam, untuk
kualitas halus akan menghasilkan bayangan ringan.
2.8.4 Fokus
Fokus adalah ketajaman gambar. Fokus dapat berkisar halus dan kasar.
2.8.5 Perspektif
Perspektif adalah nafas dan penampilan gambar. Perspektif kedalaman dapat
mempengaruhi kecepatan gerak.
2.8.6 Warna
Warna dapat dimanipulasi melalui tata lampu, tata artistik, dan proses di laboratorium.
2.8.7 Sound
Kunci dari bagusnya sebuah film adalah karena hasil suara yang bagus. Sound sangat
penting sekali, jika terjadi frekuensi respon yang buruk, noise, dan distorsi akan
mengganggu dalam proses editing.
2.9 Adobe Premiere 2.0
Adobe Premiere 2.0 merupakan software editing video yang mempuyai dua jenis track
yaitu video track (visual) dan audio track (audio) dan menggunakan system multiple track.
Video track adalah bagian dari timeline yang menampung berbagai jenis objek edit yang
berbentuk visual seperti video, gambar, teks (title), dan video effect. Sedangkan audio
track adalah tempat untuk berbagai jenis objek edit audio seperti musik, narasi dan audio
effect.
Adobe Premiere 2.0 dapat menampung berbagai jenis file. Baik .mpeg, .avi, .wmv,
.wav, .mp3, dan semua file hasil olah software-software keluaran Adobe Inc sepert .psd
(Photoshop) atau .aep (After Effect) .ai (Ilustrator) dan berbagai jenis file image (jpeg,
bmp, tga, png, gif, dll) bidang kerja Adobe Premiere 2.0 memiliki banyak kesamaan
dengan bidang kerja software lain hasil keluaran Adobe Inc, sehingga memudahkan user
untuk mengenal bidang kerja Adobe Premiere 2.0
2.10 Macromedia Flash 8
Macromedia Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Macromedia,
saat itu sebagai pengembangnya yang saat ini sudah dibeli oleh Adobe Incorporated
sehingga berubah nama menjadi Adobe Flash, Flash didesain dengan kemapuan untuk
membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan
untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD Interaktif dan yang
lainnya.
Keunggulan yang dimiliki oleh Flash ini adalah ia mampu diberikan sedikit code
pemograman baik yang berjalan sendiri untuk mengatur animasi yang ada didalamnya
atau digunakan untuk berkomunikasi dengan program lain seperti HTML, PHP, dan
Database dengan pendekatan XML.
2.11 Handycam SONY HYBRID DCR-DVD610
Merekam video langsung ke DVD atau removable media dengan mudah digunakan
Handycam ® camcorder.
Gambar 2.1 Handycam SONY HYBRID DCR-DVD610
2.12 Tripod
Kaki tiga atau Tripod adalah alat stan untuk membantu agar badan kamera bisa berdiri
dengan tegak dan tegar. Hal ini dimakudkan untuk mengurangi kelelahan dalam
mengambil gambar dan mengurangi noise yang ditimbulkan oleh guncangan tangan.
Gambar 2.2 Gambar Tripod
2.13 Kaset DVD-RW
Keuntungan utama DVD-RW adalah kemampuan menghapus dan menulis kembali
sebuah cakram DVD-RW. Cakram DVD-RW biasanya digunakan untuk tujuan backup,
kumpulan berkas, atau home DVD video recorder. Keuntungan lain adalah bila ada
kesalahan menulis, cakram masih dapat digunakan dengan cara menghapus data yang
salah tersebut.
Gambar 2.3 Gambar DVD-RW
2.14 Kebutuhan Komputer/ Laptop Untuk Editing :
- Laptop merk Acer aspire 4732 Z
- Processor intel pentium 1ghz
- Intel gma 4500M video graphic
- Layar monitor 14”
- 2GB memory ram
- DVD multi Re-Writer
- Baterey tahan lama
3. Perencanaan 3.1 Penentuan Ide Dasar Video Yang Hendak Dibuat
Ide pembuatan video dokumenter proses pembuatan batik tulis didasarkan pada
banyaknya wisatawan lokal maupun asing yang ingin mengetahui bagaimana cara
membuat batik tulis.
3.2 Riset Ada beberapa persiapan yang dilakukan sebelum proses penulisan serta
pembuatan video dokumenter. Karena dengan konsep yang tersusun apik dan
kematangan dalam menggarap sebuah video dokumenter, menjadi awal nilai jual
produksi tersebut layak tayang di beberapa media. Beberapa persiapan tersebut antara
lain :
3.3 Observasi Sebelum pembuatan maupun penulisan dan produksi, pastilah membutuhkan
sebuah pengamatan pada sebuah objek yang berfungsi memudahkan penulis untuk
mendapatkan data, laporan serta kebenaran yang nantinya digunakan sebagai bahan
skripsi. Batik tulis merupakan sebuah objek yang tepat dalam pemilihan judul skrisi ini.
3.4 Survey Lapangan Langkah berikutnya setelah melakukan observasi adalah melakukan survey
lapangan di tempat dimana batik tulis tersebut di buat namun disini penulis menggunakan
tempat asli pembuatan batik itu sendiri sehingga suasana yang ditampilkan adalah
keadaan yang sebenarnya.
3.5 Wawancara Pengambilan data yang tepat adalah dengan cara wawancara dengan
narasumber batik tulis itu sendiri, dan data yang diperoleh dari wawancara itu sendiri
akan dijadikan naskah dalam mengisi backsound.
3.6 Identifikasi Masalah Inti permasalahan yang ada pada batik tulis adalah :
1. bagaimana cara membuat batik itu?
2. banyaknya orang yang belum paham bagaimana cara membuat batik tulis
untuk itu sudah jelas bahwa video dokumenter ini dapat menjadi media pembelajaran
bagi masyarakat luas.
3.7 Perencanaan Biaya Pembuatan Pembuatan video dokumenter ini membutuhkan biaya, estimasi biaya tersebut antara lain
:
1. Sewa kamera Rp 50.0002. kaset DVD-RW Rp 35.000(@Rp 35.000)3. Sewa tripod Rp 20.0004. Konsumsi Rp 30.0005. Bahan bakar kendaraanRp 20.000( per motor Rp 5000)6. Dvd finishing editing Rp 12.000(Per keping Rp 4000)7. Lain-lain Rp 10.000(Parkir + Tambal Ban) 8. Narasumber Rp 100.000 9. Editing RP 150.000 10. Animasi Rp 100.000
__________________+Rp 427.000
selain rincian diatas tersebut, mungkin masih banyak lagi yang perlu diperhatikan, salah
satunya penggunaan aktor, namun dalam video ini tidak membutuhkan banyak aktor
hanya seorang narasumber saja sehinnga mengurangi biaya pembuatan.
3.7 Pra-Produksi Sebelum membuat sebuah film atau video, langkah yang perlu ditentukan yaitu
tujuan pembuatan film atau video itu sendiri. Hanya sebagai hiburan, mengangkat
fenomena, pembelajaran atau pendidikan, dokumenter, ataukah menyampaikan pesan
moral tertentu. Hal ini sangat perlu agar pembuatan film lebih terfokus, terarah sesuai
detail cerita dan pembuatan film akan terlihat lebih mudah. Selanjutnya mengembangkan
naskah kedalam program video siap pakai melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
tahap pra produksi, tahap produksi, tahap pasca produksi.
3.7.1 Persiapan AwalPersiapan awal ini terdiri dari beberapa tahap dimana tiap tahapan menjelaskan rencana
proses yang akan dilakukan dalam pembuatan video dokumenter proses pembuatan
batik tulis tersebut.
3.7.2 Persiapan Jadwal Pembuatan VideoMengingat waktu dan pelaksanaan yang sangat sempit sekali, maka perlu dibuatlah
sebuah agenda jadwal pembuatan dimana tersusun sebagai berikut :
Minggu III dan IV bulan Oktober 2010.
Senin – jumat : 08.00 – 17.00 WIB
Mempersiapkan konsep dan ide skripsi.
Sabtu – minggu : 07.00 – 17.00 WIB
Observasi, survei, wawancara dan penyusunan storyboard. Observasi, survey objek dan
melakukan wawancara serta melakukan ijin kepada narasumber yaitu seniman batik
yang bersangkutan.
Minggu I bulan November 2010
Sabtu : 08.00 – 17.00 WIB
Shoting gambar. Dan penyempurnaan dari seluruh proses ini dilakukan pada tahap
editing nantinya.
09.00 - 15.00 : pengambilan gambar proses batik dari awal hingga akhir
15.30 – 17.00 : pengambilan gambar dari tugu, malioboro dan diakhiri di BI.
Proses pengambilan gambar ini membutuhkan waktu 1 hari.
3.7.3 Jadwal Pengambilan Gambar Sebuah shooting video ataupun film memilik jadwal untuk shooting supaya dalam
proses produksi dapat diperkirakan waktu dimulai dan waktu selesai. Jadwal lokasi
shooting atau sering disebut dengan breakdown location, ini berguna supaya para kru
dan artis mengetahui waktu dan lokasi shooting yang akan diadakan. Adapun contoh
breakdown location seperti dibawah ini:
Day : 1
Date : 6 November 2010
Location : Yogyakarta
Crew call : 08.00 WIB
On cam : 09.00 WIB
Off cam : 17.00 WIB
3.7.4 NaskahIsi dan konten naskah yang terdapaat dalam video dokumenter tersebut.
3.7.5 Storyboard Atau Gambaran Jalan Cerita Merupakan gambaran alur cerita berupa coretan atau foto yang berguna
mempermudah suatu pengambilan gambar. Fungsi utamanya adalah mempermudah
seorang sutradara dalam mengembangkan teknik cinematografi dalam membuat jalan
cerita untuk menghindari cerita yang tidak berurutan. Storyboard dalam video
dokumenter ini terlampir :
Gambar 3.1 contoh storyboard
Dalam video dokumenter ini penulis menambahkan animasi kartun 2D yang dibuat
dengan menggunakan software Macromedia Flash, dengan storyboard terlampir :
Gambar 3.2 Contoh storyboard animasi kartun 2D
4. Pembahasan
4.1 Produksi
Proses saat shooting dimulai hingga selesai serta teknik yang digunakan, dan pada
tulisan ini akan menjelaskan beberapa laporan pada saat pembuatan video dokumenter
Proses Pembuata Batik Tulis.
4.1.1 Proses Setting KameraUntuk mendapatkan hasil yang sempurna dan tidak merepotkan pada pengambilan
gambar, tentu saja keseluruhan alat tersebut dilakukan cek terlebih dahulu seperti
kekuatan baterai.
4.1.2 Teknik Pengamatan GambarDalam video dokumenter ini menggunakan teknik yang pertama yaitu dengan media
menu LCD monitor pada kamera handycam.
4.1.3 Teknik Pengambilan GambarAda dua macam teknik pengambilan gambar dalam video yaitu teknik autofokus dan
manual. Dengan keterbatasan alat yang digunakan video dokumenter ini menggunakan
teknik autofokus.
Ada beberapa kamera angel yang dapat digunakan yaitu :
a. high angel (pengambilan dari atas objek )
b. eye level ( pengambilan gambar sejajar dengan objek )
c. low angel ( pengambilan gambar dari bawah objek )
dalam video ini menggunakan angel-angel kamera tersebut.
Gambar 4.1 Macam macam angel kamera
4.1.4 Tata Setting LokasiSet construction merupakan bangunan latar belakang untuk keperluan pengambilan
gambar. video dokumenter ini tidak memerlukan tata setting tersebut, karena video ini
menggambarkan kondisi asli.
4.1.5 Tata Suara Suara yang baik adalah suara yang sesuai dengan tema dan kondisi yang ada pada
video tersebut. Karena mikrofon yang ada pada handycam kurang baik maka
dimasukkan suara tambahan, backsound atau narasi pada proses editing.
4.1.6 Tata Cahaya Penataan cahaya dengan menggunakan kamera video cukup memperhatikan
perbandingan highlight(bagian ruang yang paling terang) dan shade (bagian yang
tergelap ) agar tidak terlalu tinggi atau biasa disebut hight contrast. Sebagai contoh
apabila latar belakang yang didunakan lebih terang dibanding dengan artist yang sedang
melakukan akting, kita dapat gunakan reflektor untuk menambah cahaya. Reflektor dapat
dibuat sendiri dengan menggunakan styrofoam atau almunium foil yang ditempelkan
dikarton tebal atau triplek, dan ukuranya disesuaikan dengan kebutuhan.
4.2 Pasca ProduksiSecara sederhana tahap pasca produksi atau proses editing merupakan usaha
merapikan dan membuat sebuah tayangan film menjadi lebih berguna dan enak ditonton.
Dalam tahap editing yang dilakukan penulis yaitu merekonstruksi potongan-potongan
gambar yang di ambil .
4.3 Editing Di dunia komputer banyak sekali program yang tujuanya untuk editing video.
Program-program itu antara lain : Ulead, Pinacle,Vegas, Windows Movie Maker, Adobe
Premiere dan lain sebagainya dari berbagai macam program tersebut, dalam pembuatan
skripsi ini penulis memilih Adobe Premiere 2.0 dibanding software yang lain. Karena
software ini banyak memberikan ruang yang luas untuk berkreasi dan mempunyai
banyak sekali fasilitas serta kostumisasi seperti yang diinginkan oleh user. Dan juga
sangat compatible dengan berbagai merk video capture card.
4.3.1 Memulai Project Baru Setelah klik icon adobe premiere pada desktop atau melalui start menu , muncul
jendela welcome.
Pilih new project, karena untuk memulai mengedit video. Kemudian akan muncul jendela
pengaturan new project. Pilih setting yaitu PAL dengan standard 48 kHz Kemudian pilih
lokasi penyimpanan dengan klik tombol browse, kemudian tuliskan nama file.
4.3.2 Memindahkan Video Dari Kamera ke Komputer Pastikan komputer dilengkapi dengan DVD-ROM agar dapat membaca video
yang akan dipindahkan.
Setelah proses selesai maka di dapat sebuah file video dengan format AVI .
4.3.3 Import Dan Editing Kembali ke menu utama, pilih import video kedalam jendela project. Kemudian
drag menuju jendela source untuk melihat hasil rekamanya. Setelah itu drag file yang ada
pada jendela source menuju ke timeline sequence untuk dilakukan proses editing. Untuk
melihat hasil editing bisa dilihat melalui jendela program sequence.
Gambar 4.2 Gambar alur settingan proses editing
Proses editing yang dilakukan penulis disini terdiri dari 3 format yaitu memotong video,
reposisi peletakkan video, dan memberi efek baik suara narasi dan transisi. Proses
pemotongan menggunakan razor tool, yaitu memisahkan dua atau lebih file capture.
Sedangkan reposisinya berdasarkan dari cerita atau naskah film yang sudah
dipersiapkan dengan contoh storyboard sehingga memudahkan dalam peletakkan antara
video cut satu dengan video cut lainya.
Kemudian untuk memberi efek transisinya bisa diambil dari fassilitas yang tersedia pada
adobe premiere. Format transisi video yang digunakan adalah tipe cross dissolve karena
yang umum banyak digunakan oleh para profesional editor. Dan untuk menambahkan
efek pada klip, mulai dengan menyusun klip dengan irama berselang-seling, yaitu dengan
menempatkan klip 1 pada video 1, klip 2 pada video 2, klip 3 pada video 3, dan seterusn
ya. Kemudian buat klip 2 kita majukan sedikit, sehingga ada bagian yg tampil bersamaan
dengan klip 1.
Dan untuk pemberian efek yaitu sekedar memberikan backsound berupa suara narasi
dan musik , penambahan file audio juga dapat sebagai penutup kekurangan pada audio
yang dihasilkan pada perekam video.
Setelah semua proses editing telah dilakukan , langkah selanjutnya adalah menentukkan
format yang akan digunakan pada proses finishingnya. Tahap ini merupakan tahap akhir
dari keseluruhan pembuatan video documenter. Karena hasil dari finishing inilah yang
nantinya digunakan sebagai media penyampaian informasi oleh pihak yang
membutuhkan. Format tersebut dapat berupa VCD, DVD, maupun Blue-Ray. Proses
yang dilkukan cukup mudah, apakah ingin di lakukan proses render terlebih dahulu atau
langsung di eksport ke format file yang diinginkan. Dan penulis memutuskan untuk
mengeksport ke movie.
Ditentukan letak lokasi penyimpananya, setelah itu tekan save. Hasil file Videonya AVI.
4.4 Animasi Pembuatan animasi ini menggunakan software Macromedia Flash 8, Kemudian
pilih create new dan pilh flash dokument, karena untuk memulai membuat animasi.
4.4.1 Menggambar Karakter dan PenganimasianDalam menggambar karakter ini menggunakan pencil tool, pada option dirubah
menjadi smooth.
Setelah gambar selesai, di copy ke frame berikutnya, kemudia diubah bentuk agar
gambar dapat bergerak sesuai dengan keinginan.
Langkah-langkah diatas dilakukan terus menerus hingga sampai pada gerakan yang di
inginkan. Setelah semua jadi sesuai keinginan, di tahap terakhir proses eksport, klik pada
save pilih eksport lalu pilh exsport movie.
Setelah tahap tersebut penulis memilih untuk mengganti save as type nya menjadi
AVI.Dalam penggabungan animasi dengan film dokumenter menggunakan premiere.
4.5 Review EditingSetelah film selesai diproduksi maka kegiatan selanjutnya adalah pemutaran film
tersebut secara intern. Pemutaran intern ini berguna untuk review hasil editing. Jika
ternyata ada kekurangan atau penyimpangan dari skenario maka dapat segera
diperbaiki. Maka kegiatan review ini sangat membantu tercapainya kesempurnaan hasil
akhir suatu film.
4.6 Presentasi dan Evaluasi- Ahli Batik (Seniman Batik)
“ Menanggapi tentang film proses pembuatan batik tulis ini, untuk tahap awal atau dasar
membatik memang sudah bisa dikatakan baik. Didalam membatik ini memang harus
dilakukan satu bentuk proses dari membuat pola pada kain, kemudian proses membatik,
lalu proses nembok dilanjutkan tahap mewarna setelah mewarna selesai terakhir proses
melorod. Dalam tahap melorod tadi akan menghasilkan satu gambar batik dari proses
menutup, mewarna kemudian melorod. Proses-proses membuat batik ini semua telah
ada dalam film ini sehingga film ini sudah bisa dikatakan baik “
( DRS. RIS MARYONO)
- Penonton atau Penikmat filmBerikut beberapa data kuesioner yang telah penulis dapatkan pada saat
presentasi dan evaluasi hasil pembuatan video dokumenter yang nantinya dapat menjadi
kritik dan saran untuk perbaikan kearah yang lebih baik. Hasil survey diperoleh dengan
cara bertanya kepada 15 orang awam.
KuesionerTangggapan audiens pada pemutaran video dokumenter proses pembuatan batik
tulis
Identitas responden :
Nama :
Alamat :
Usia :
Pekerjaan :
Tabel 4.1 Data kuesioner terhadap 15 orang tentang pembuatan video dokumenter
No Pertanyaan A B C D E HasilPresentase
%1. Bagaimana menurut anda
tentang video dokumenter
proses pembuatan batik tulis
yang telah dibuat saat ini ??
IIII IIIIIIIIII
I A = 26,6%B = 66,6%C = 6%D = 0%E = 0%
2. mengenai durasi video yang
hanya sekitar 18 menit apakah
terlalu pendek atau terlalu
panjang?
IIIIIII
IIIIIII
I A = 0%B = 46,6%C = 46,6%D = 6,6%E = 0%
3. Mengenai teknik dan cara
pembuatan, apakah video ini
sudah layak untuk tayang?
IIIIIIIIIIIIII
I A = 93,3%B = 0%C = 6,67%D = 0%E = 0%
4. Mengenai isi video, sudahkah
dapat dipahami ?
IIIIII
IIIIIIIII
A = 40%B = 60%C = 0%D = 0%E = 0%
5. Dengan melihat video ini
dapatkah anda mempraktekan
untuk membuat batik tulis ?
II IIIIIIIII
IIII A = 13,3%B = 60%C = 26,6%D = 0%E = 0%
6. Video seperti ini apakah
memang perlu untuk
didokumenterkan ?
IIIIIIIIIIII
II A = 80%B = 20%C = 0%D = 0%E = 0%
7. Dalam penyampaian informasi
video ini apakah telah dirasa
baik?
I IIIIIIIIIIIIII
A = 6,67%B = 93,3%C = 0%D = 0%E = 0%
8. masih adakah kesulitan bagi
anda dalam menerima informasi
IIIIIIIIII
IIII A = 73,3%B = 26,7%
dari video ini ? I C = 0%D = 0%E = 0%
9. Dengan narasi yang singkat
apakah sudah dirasa cukup ?
IIII IIIIIIIIIII
A = 26,7%B = 73,3%C = 0%D = 0%E = 0%
10. Apakah video ini sudah layak
dijadikan media informasi ?
IIIIIII
IIIIIIII
A = 46,7%B = 53,3%C = 0%D = 0%E =- 0%
Keterangan jawaban :
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Netral
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
Berdasarkan dari tabel diatas maka fim ini dapat menjadi sarana penyampaian informasi
yang mudah dimengerti oleh berbagai kalangan.
5. Kesimpulan
- Dari hasil perancangan film dokumenter ini dapat diperoleh dua fungsi utama yaitu:
media penyampaian informasi dan penunjang pelestarian budaya bangsa.
- Terciptanya sarana penyampaian informasi yang mudah dimengerti oleh berbagai
kalangan.
Dapat disimpulkan proses pembuatan batik sebagai berikut :
1. Proses Pemolaan
2. Proses Batik
3. Proses Nembok
4. Proses Pewarnaan
5. Proses Ngelorod