mengenal instalasi transmisi pln pjb

11
INSTALASI TRANSMISI PLN SOURCE : http://www.pln.co.id/p3bjawabali/ http://www.pln.co.id/p3bjawabali/ 1

Upload: assindra

Post on 01-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Mengenal instalasi utama transmisi listrik tegangan tinggi dan menengah PLN Jawa Bali.

TRANSCRIPT

INSTALASI TRANSMISI PLN SOURCE : http://www.pln.co.id/p3bjawabali/

GI / GITET

Gardu Induk(GI) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari saluran transmisi distribusi listrik.Dimana suatu system tenaga yang dipusatkan pada suatu tempat berisi saluran transmisi dan distribusi,perlengkapan hubung bagi,transfomator, dan peralatan pengaman serta peralatan control.Sistem tenaga listrik Jawa Bali Tahun 2010 Jumlah Gardu Induk sebanyak 435 dengan 24 Gardu Induk tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV, 310 GI 150 kV, 101 GI 70 kV.Fungsi utama dari gardu induk :1. Untuk mengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran transmisi lainnya yang kemudian didistribusikan ke konsumen2. Sebagai tempat control3. Sebagai pengaman operasi system4. Sebagai tempat untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusiOleh karena itu,jika dilihat dari segi manfaat dan kegunaan dari gardu induk itu sendiri,maka peralatan dan komponen dari gardu induk harus memiliki keandalan yang tinggi serta kualitas yang tidak diragukan lagi,atau dapat dikatakan harus Optimal dalam kinerjanya sehingga masyarakat sebagai konsumen tidak merasa dirugikan oleh kinerjanya.OLeh karena itu,sesuatu yang berhubungan dengan rekonstruksi pembangunan gardu induk harus memiliki syarat-syarat yang berlaku dan pembanguna gardu induk harus diperhatikan besarnya beban.Maka prencanaan suatu gardu induk harus memenuhi persyaratan sebagai berikut1. Operasi,yaitu dalam segi perawatan dan perbaikan mudah2. Flexsibel3. Konstruksi sederhana dan Kuat4. Memiliki tingkat keandalan dan daya guna yang tinggi5. Memiliki tingkat keamanan yang tinggi

Perlengkapan Gardu Induk1. Lightning Arrester / LA2. Transformator instrument atau Transformator ukur3. Transformator Tegangan Transformator Arus.4. Transformator Bantu (Auxilliary Transformator).5. Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS).6. Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB).7. Sakelar Pentanahan atau Earthing Switch.8. Peralatan SCADA dan Telekomunikasi9. Rele Proteksi dan Papan Alarm (Announciator).10. Kompensator.

Sedangkan berdasarkan rekonstruksi letak pemasangan gardu induk,maka gardu induk dapat dibedakan atas :1. Gardu Induk jenis pasang dalam :2. Gardu Induk jenis pasang luar3. Gardu Induk jenis setengah pasang luar4. Gardu Induk jenis pasang bawah Tanah5. Gardu Induk jenis MobilGardu Induk jenis pasang luaradalah Gardu Induk yang terdiri dari peralatan tinggi pasang luar,misalnya Transformator, peralatan penghubung (switch gear) yang mempunyai peralatan control pasang dalam seperti meja penghubung (switch board).Pada umumnya,gardu induk untuk transmisi yang mempunyai kondensator pasangan dalam dan sisi tersier trafo utama dan trafo pasangan dalam disebut juga sebagai pasangan luar.Jenis gardu ini memerlukan tanah yang luas akan tetapi biaya konstruksinya murah dan pendinginnya mudah Oleh karena itu biasanya gardu induk jenis ini dipasang dipinggiran kota.Gardu Induk jenis pasang dalamadalah semua komponen yang berada pada gardu induk terpasang didalam,meskipun ada beberapa sejumlah kecil peralatan terpasang diluar.Gardu induk ini dipakai dipusat kota,dimana harga suatu lokasi sangat tidak relevan (mahal) dan biasa digunakan untuk menghindari kebakaran dan gangguan suaraGardu Induk jenis pasang setengah pasang luaradalah gardu induk yang sebagian dari peralatan tegaangan tingginya terpasang didalam gedung.Gardu ini juga dapat dikatakan sebagai jenis setengah pasang dalam.Biasanya jenis gardu ini bermacam-macam bentuknya dengan berbagai pertimbangan yang sangat ekonomis serta pencegahan kontaminasi garamGardu Induk jenis pasang bawahtanah dimana hampir semua peralatan terpasang dalam bangunan bawah tanah.Biasanya alat pendinginnya terletak diatas tanah terletak dipusat kota seperti dijalan-jalan kota yang ramai dimana kebanyakan gardu induk ini dibangun dibawah jalan rayaGardu induk jenis mobilyaitu dimana gardu jenis ini dilengkapi dengan peralatan diatas kereta hela (trailer).Gardu ini biasa digunakan jika ada gangguan disuatu gardu lain maka digunakan gardu jenis ini guna pencegahan beban lebih berkala dan juga biasa digunakan pada pemakaian sementara dilokasi pembangunan tenaga listrik.Maka dapat dikatakan bahwa gardu ini tidak dijadikan sebagai gardu utama melainkan sebagai gardu induk cadangan (sebagai penghubung yang dapat berpindah-pindah)Jenis Gardu Induk Berdasarkan Isolasi Busbar:a. Gardu Induk Konvensionaladalah Gardu Induk yang peralatan instalasinya berisolasikan udara bebas karena sebagian besar peralatannya terpasang di luar gedung (switch yard) dan sebagian kecil di dalam gedung (HV cell, dll) dan memerlukan areal tanah yang relatif luas.b. Gardu Induk GIS (Gas Insulated Switchgear) adalah suatu gardu induk yang semua peralatan switchgearnya berisolasikan gas SF-6 , karena sebagian besar peralatannya terpasang di dalam gedung dan dikemas dalam tabung/Gardu Induk Berdasarkan Sistem BusbarBusbar atau rel adalah titik pertemuan/hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik. Berdasarkan busbar gardu induk dibagi menjadi:1. Gardu Induk dengan sistem ring busbar2. Gardu Induk dengan busbar tunggal / single busbar3. Gardu Induk dengan busbar ganda / double busbar4. Gardu Induk dengan satu setengah / one half busbar

O & M

Pemeliharaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)

Untuk lebih mensukseskan Visi PLN menuju Perusahaan Listrik yang bisa bersaing di tingkat internasional, maka PLN terus berupaya melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik agar visi tersebut bisa tercapai terutama dari sisi teknik perusahaan berupaya terus melakukan perbaikan agar citranya di masyarakat bisa terangkat sehingga keluhan-keluhan pelanggan selama ini dapat lebih diminimalisir. Salah satu misinya yaitu dapat mengurangi pemadaman listrik yang terencana dalam melaksanakan pemeliharaan jaringan dan salah satu teknik yang mendukung solusi tersebut adalah teknik PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan).Tahun 1984, PLN mengirimkan salah satu pegawai terbaiknya untuk mengikuti pelatihan PDKB di Perancis dan setelah kembali ke Indonesia dengan berbekal ilmu tersebut di bentuk tim dari lingkungan beliau bekerja di PLN Udiklat Semarang dan melatihnya dengan peralatan yang sudah ada.Tahun 1993 atau tepatnya tanggal 10 Nopember 1993 di PLN Udiklat Semarang terbentuklah satu tim pertama yang siap dan menjadi cikal bakal terbentuknya PDKB-PDKB yang lain di seluruh Indonesia.Selanjutnya pada tahun 1994 terbitlah SK Direksi Nomer : 057.K/7003/DIR/1994 tanggal 13 Desember 1994 yang merupakan dasar hukum terbentuknya Tim PDKB di PLN.

Organisasi PDKB terbagi menjadi 2 yaitu PDKB Tegangan Tinggi/Tegangan Ekstra Tinggi (TT/TET) dan PDKB Tegangan Menengah. PDKB TT/TET hingga saat ini baru terbentuk 2 PDKB TT/TET yaitu di PLN P3B Jawa Bali dan PLN P3B Sumatera. Sedangkan PDKB TM terdapat 31 Unit PLN yang telah melaksanakan PDKB TM yang terbagi menjadi :

1. Indonesia Bagian Barat: Nangrroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, S2JB, Lampung.2. Indonesia Bagian Timur: Kalimantan Selatan & Tengah, Sulawesi Utara dan Tenggara, Sulawesi Selatan & Barat, Maluku dan Maluku Utara3. Jawa Bali: Distirbusi Bali, Distribusi Jatim, Distribusi Jateng dan DIY, Distribusi Jawa Barat & Banten dan Distribusi Jaya & Tangerang

Sedangkan tugas utama PDKB TT/TET di Gardu Induk adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan Klem membara2. Perbaikan / penggantian isolator busbar3. Perbaikan kawat rantas4. Perbaikan PMS, LA, CT, PT, PMT

Ketentuan Kerja PDKB TT/TET Petugas PDKB dalam melaksanakan tugas harus dilandasi dengan SOP operasi sistem, antara lain reclose blok harus dilakukan, prosedur K3, instruksi kerja (IK) setiap jenis pekerjaan harus dimiliki, hanya diperkenankan mengerjakan off line 20 persen dari seluruh kegiatan dan dalam melaksanakan pekerjaan off line reclose blok tetap harus dilakukan.

Sumber daya manusia merupakan yang tidak dapat dipisahkan bagi keberhasilan perusahaan. Visi dan Misi Perusahaan akan tercapai jika memiliki SDM yang mumpuni yang mampu bekerja dengan profesionalisme tinggi. Perlu pembinaan dan pengembangan manajemen secara berkelanjutan terhadap peningkatan hard dan soft competency anggota Tim PDKB agar tujuan yang dicanangkan tercapai sesuai dengan rencana.

Sebanyak 163 pegawai sudah dilatih menjadi anggota Tim PDKB TT/TET. Mereka terdiri dari pegawai PLN P3B JB sebanyak 97 orang dan sisa PLN P3B Sumatera. Secara rinci di PLN P3B JB berhasil didik SUPERVISOR PDKB (10 Orang di tahun 2003/2004), PELAKSANA PDKB (36 Orang tahun 2003/2004) dan Program DIPLOMA 1 (D1) PELAKSANA PDKB (51 Orang tahun 2007/2008). Sisa ditempatkan di PLN P3B Sumatera.

SUTT / SUTET

Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai distribution station hinggasampai pada konsumer pengguna listrik. Tenaga listrik di transmisikan oleh suatubahan konduktor yang mengalirkan tipe Saluran Transmisi Listrik.Berdasarkan sistem transmisi dan kapasitas tegangan yang disalurkan terdiri:

1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV

Pada umumnya saluran transmisi di Indonesia digunakan pada pembangkit dengan kapastas 500 kV. Dimana tujuannya adalah agar drop tegangan daripenampang kawat dapat direduksi secara maksimal, sehingga diperolehoperasional yang efektif dan efisien. Akan tetapi terdapat permasalahanmendasar dalam pembangunan SUTET ialah konstruksi tiang (tower) yangbesar dan tinggi, memerlukan tanah yang luas, memerlukan isolator yangbanyak, sehingga memerlukan biaya besar. Masalah lain yang timbul dalampembangunan SUTET adalah masalah sosial, yang akhirnya berdampak padamasalah pembiayaan.

2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-150kV

Pada saluran transmisi ini memiliki tegangan operasi antara 30kV sampai150kV. Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau doble sirkuit, dimana 1sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat danpenghantar netralnya diganti oleh tanah sebagai saluran kembali. Apabilakapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masingphasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau Qudrapole) dan Berkaskonduktor disebut Bundle Conductor.

3. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-150Kv

Saluran kabel bawah tanah (underground cable), saluran transmisi yangmenyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam didalam tanah.Kategori saluran seperti ini adalah favorit untuk pemasangan didalam kota,karena berada didalam tanah maka tidak mengganggu keindahan kota dan jugatidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namuntetap memiliki kekurangan, antara lain mahal dalam instalasi dan investasi sertasulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikkannya.Saluran transmisi ini menggunakan kabel bawah tanah, dengan alasan beberapapertimbangan :

a. Ditengah kota besar tidak memungkinkan dipasang SUTT, karena sangatsulit mendapatkan tanah untuk tapak tower.b. Untuk Ruang Bebas juga sangat sulit karena padat bangunan dan banyak gedung-gedung tinggi.c. Pertimbangan keamanan dan estetika.d. Adanya permintaan dan pertumbuhan beban yang sangat tinggi.e. Untuk saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang berjauhan, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, oleh karena itu digunakan kawat penghantar ACSR. Kawat penghantar alumunium, terdiri dari berbagai jenis, dengan lambang sebagai berikut : AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnyaterbuat dari alumunium. AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar yangseluruhnya terbuat dari campuran alumunium. ACSR (Alumunium Conductor, Steel-Reinforced), yaitu kawat penghantaralumunium berinti kawat baja. ACAR (Alumunium Conductor, Alloy-Reinforced), yaitu kawat penghantaralumunium yang diperkuat dengan logam campuran.

Panjang Transmisi 500 kV sistem tenaga listrik Jawa Bali Tahun 2010 bertambah menjadi 5.052 kms. Transmisi 150 kV menjadi12.370 kms, sedangkan Transmisi 70 kV menjadi 3.608 kms.

Kabel Bawah Laut

Kabel listrik bawah laut adalah kabel transmisi utama untuk membawa tenaga listrik bawah permukaan air. Hal ini disebut kapal selam karena mereka biasanya membawa daya listrik di bawah air garam (lengan laut , laut , selat , dll) namun juga memungkinkan untuk menggunakan kabel listrik bawah laut di bawah air tawar (besar danau dan sungai ).

PLN P3B JB mempunyai dua system kabel : Saluran Kabel Laut 150 kV Jawa- Bali dan Saluran Kabel Bawah Laut 150 kV Jawa Madura.

http://www.pln.co.id/p3bjawabali/9