mengatasi gigi hipersensitif.docx

5
Mengatasi Gigi Hipersensitif (Dentin Hipersensitivity) Oleh : drg. Martha Mozartha Tidak semua orang bisa menikmati enaknya minuman dingin dan es krim, malah kalau bisa cenderung dihindari. Alasannya? Gigi terasa ngilu tajam saat bersentuhan dengan air es yang dingin. Pada sebagian orang, gigi juga bisa terasa ngilu saat terkena tiupan angin, atau saat berkontak dengan makanan yang asam. Hal ini sering kali dianggap angin lalu, dan penderita jarang datang ke dokter gigi untuk mengatasinya karena mereka menganggap ini bukan masalah kesehatan yang serius. Padahal masalah ini patut mendapat perhatian dan tidak dibiarkan saja, dengan harapan akan hilang dengan sendirinya. Sebetulnya istilah gigi hipersensitivitas tidak begitu tepat. Di kalangan kedokteran gigi, fenomena ini dikenal dengan dentin hipersensitivity. Tidak setiap rasa ngilu disebabkan oleh hipersensitivitas. Karies (lubang gigi) yang mencapai dentin juga dapat menimbulkan keluhan ngilu saat gigi berkontak dengan makanan/minuman dingin atau manis dan asam. Selain itu bisa juga karena gigi patah, karies sekunder yang terjadi di bawah tambalan Agar mekanisme gigi hipersensitif dapat dipahami, ada baiknya kita melihat lagi anatomi gigi. Gigi terdiri dari lapisan- lapisan. Struktur gigi terluar adalah yang paling keras, disebut email. Email bisa keras karena tersusun oleh kristal hidroksi apatit. Di bawah email terdapat dentin yang terdiri dari tubuli atau pori, dan jauh lebih lunak daripada email. Dentin berbatasan dengan ruang pulpa yang berisi serabut syaraf. Ujung serabut syaraf ini ada yang terletak di ujung tubuli dentin. Bila ada rangsangan, serabut syaraf yang terletak di ujung tubuli dentin akan terstimulasi, maka timbullah rasa ngilu. Rangsangan ini contohnya rangsangan thermal (suhu panas/dingin), terutama dingin. Gigi juga dapat menjadi hipersensitif setelah prosedur pemutihan gigi/dental bleaching. Ngilu sesaat yang tajam saat gigi sama sekali tidak ada karies atau kelainan gigi lainnya adalah ciri dari hipersensitivitas dentin. Biasanya, daerah yang paling sering mengalami hipersensitif adalah daerah leher gigi terutama pada permukaan gigi yang menghadap bibir. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, dentin di daerah leher gigi lebih tipis. Di daerah akar tidak tertutup lapisan email. Jadi bila email di daerah leher gigi mengalami abrasi, otomatis dentin akan terbuka dan dapat mengarah ke hipersensitivitas dentin. Kalkulus/karang gigi awalnya menumpuk di daerah leher gigi, dan lama kelamaan gusi dapat menjadi resesi/menurun karena

Upload: a

Post on 12-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Mengatasi Gigi Hipersensitif(Dentin Hipersensitivity)Oleh : drg. Martha MozarthaTidak semua orang bisa menikmati enaknya minuman dingin dan es krim, malah kalau bisa cenderung dihindari. Alasannya? Gigi terasa ngilu tajam saat bersentuhan dengan air es yang dingin. Pada sebagian orang, gigi juga bisa terasa ngilu saat terkena tiupan angin, atau saat berkontak dengan makanan yang asam. Hal ini sering kali dianggap angin lalu, dan penderita jarang datang ke dokter gigi untuk mengatasinya karena mereka menganggap ini bukan masalah kesehatan yang serius. Padahal masalah ini patut mendapat perhatian dan tidak dibiarkan saja, dengan harapan akan hilang dengan sendirinya.Sebetulnya istilah gigi hipersensitivitas tidak begitu tepat. Di kalangan kedokteran gigi, fenomena ini dikenal dengandentin hipersensitivity. Tidak setiap rasa ngilu disebabkan oleh hipersensitivitas. Karies (lubang gigi) yang mencapai dentin juga dapat menimbulkan keluhan ngilu saat gigi berkontak dengan makanan/minuman dingin atau manis dan asam. Selain itu bisa juga karena gigi patah, karies sekunder yang terjadi di bawah tambalanAgar mekanisme gigi hipersensitif dapat dipahami, ada baiknya kita melihat lagi anatomi gigi. Gigi terdiri dari lapisan-lapisan. Struktur gigi terluar adalah yang paling keras, disebut email. Email bisa keras karena tersusun oleh kristal hidroksi apatit. Di bawah email terdapat dentin yang terdiri dari tubuli atau pori, dan jauh lebih lunak daripada email. Dentin berbatasan dengan ruang pulpa yang berisi serabut syaraf. Ujung serabut syaraf ini ada yang terletak di ujung tubuli dentin. Bila ada rangsangan, serabut syaraf yang terletak di ujung tubuli dentin akan terstimulasi, maka timbullah rasa ngilu. Rangsangan ini contohnya rangsangan thermal (suhu panas/dingin), terutama dingin. Gigi juga dapat menjadi hipersensitif setelah prosedur pemutihan gigi/dental bleaching.Ngilu sesaat yang tajam saat gigi sama sekali tidak ada karies atau kelainan gigi lainnya adalah ciri dari hipersensitivitas dentin. Biasanya, daerah yang paling sering mengalami hipersensitif adalah daerah leher gigi terutama pada permukaan gigi yang menghadap bibir. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, dentin di daerah leher gigi lebih tipis. Di daerah akar tidak tertutup lapisan email. Jadi bila email di daerah leher gigi mengalami abrasi, otomatis dentin akan terbuka dan dapat mengarah ke hipersensitivitas dentin.Kalkulus/karang gigi awalnya menumpuk di daerah leher gigi, dan lama kelamaan gusi dapat menjadi resesi/menurun karena penumpukan kalkulus semakin banyak. Setelah dilakukan scaling (pembersihan karang gigi), biasanya gigi terasa ngilu, karena permukaan akar yang tadinya tertutup oleh karang gigi sekarang bersih dan dentin menjadi terbuka.Hipersensitivitas dentin juga dapat terjadi secara fisiologis (alamiah), yaitu pada orang tua di mana umumnya gusinya menurun atau resesi gingiva. Resesi gingiva ini semakin bertambah seiring dengan pertambahan usia.Dapat dilihat pada gambar, permukaan gusi yang seharusnya menutupi akar menurun sehingga akar terbuka. Gigi jadi terlihat seolah-olah lebih panjang.Pencegahan dentin hipersensitifBahan makanan yang bersifat erosif seperti buah-buahan yang asam, jus buah yang asam, dan minuman beralkohol memegang peranan dalam dentin hipersensitif. Asam yang timbul dari lambung pada orang dengan masalah pencernaan juga rentan untuk mengalami dentin hipersensitif. Selain itu, menyikat gigi dengan pasta gigi yang abrasif juga dapat mengabrasi permukaan dentin di daerah leher gigi. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk menyikat gigi langsung setelah mengkonsumsi makanan/minuman yang asam untuk mengurangi efek merusak dari asam dan abrasi. Sebaiknya diberi jeda waktu antara 2-3 jam. Menyikat gigi juga tidak perlu dengan tekanan berlebihan dan lakukan dengan arah vertikal dari atas ke bawah.Perawatan dentin hipersensitifPerawatan dentin hipersensitif dapat dilakukan sendiri di rumah atau oleh dokter gigi di tempat praktek.-Perawatan di rumahPasien dapat mengurangi hipersensitivitas dentin di rumah dengan menggunakan pasta gigi dan obat kumur yang mengandung bahan aktif tertentu. Sebagian besar pasta gigi desensitisasi yang beredar di pasaran saat ini mengandung potassium salt seperti potassium nitrate, potassium chloride, atau potassium citrate.Konsumen dituntut jeli dalam memilih bahan pasta gigi yang mengklaim dapat mengurangi gigi hipersensitif. Telah dilakukan penelitian yang menguji efektifitas pasta gigi yang mengandung potassium citrate. Ion potassium diyakini dapat berdifusi ke tubuli dentin dan mengurangi kemungkinan terstimulasinya syaraf, sehingga hipersensitivitas dentin berkurang.Banyak pasta gigi yang juga mengandung bahan aktif lain seperti fluoride dan bahan antiplak. Aplikasi fluor topikal membuat adanya penghalang di permukaan gigi dengan terbentuknya presipitat kalsium florida (CaF2) sehingga tubuli dentin tertutup. Akibatnya hipersensitivitas dentin dapat berkurang.Cara menyikat gigi juga patut diperhatikan. Kebanyakan orang banyak berkumur-kumur setelah menggosok gigi. Sebetulnya kumur-kumur tidak perlu terlalu banyak karena kumur dengan air dapat menyebabkan bahan aktif menjadi larut dan terbuang dari mulut sehingga efektifitas dari pasta gigi menjadi berkurang.-Perawatan oleh dokter gigiUntuk mengurangi dentin hipersensitif, dokter gigi mengaplikasikan bahan desensitisasi yang tujuannya untuk menutup tubuli dentin sehingga mengurangi hipersensitifitas. Bahan tersebut dapat mengandung fluoride, atau potassium nitrate, atau bahan aktif lainnya. Namun, agen desensitisasi tersebut biasanya tidak bertahan terlalu lama, efeknya hanya sementara.Selain itu bisa juga dilakukan perawatan dengan menggunakan bahan adhesive termasuk varnish, atau bagian dentin yang terbuka di daerah leher dan akar gigi ditutup dengan bahan tambal.[](MM)

Bahan DesensitisasiBahan desensitisasiadalah bahan untuk merawat hipersensitivitas dentin atau akar gigi. Hipersensitivitas dentin adalah keadaan yang dimanifestasikan dengan nyeri sakit yang timbulnya karena rangsangan dingin atau panas, asam atau manis, atau kontak dengan sikat gigi. Keadaan ini timbul bila akar gigi tersingkap akibat resesi gingival atau pembentukan saku periodontal (spontan atau pasca terapi periodontal).Mekanisme desentisasi :Menyumbat atau memperkecil diameter tubulus dentin;Pembentukan dentin sekunder sepanjang tubulus dentinPengendapan protein pada tubulus dentinPembentukan Kristal Kristal pada tubulus dentinMengurangi eksitabilitas saraf saraf interdentin

1. Untuk pemakaian di klinik;Pasta yang dibuat daria)Natrium fluoride 30 mgNatrium fluoride adalah zat yang bekerja menekan terjadinya karies gigi dan sekaligus mencegah terjadinya erosi awal dari email gigi (lapisan terluar gigi).b)Kaolin 30 mgKaolin berfungsi untuk menghilangkan noda.c)Gliserin 30 mlGliserin dengan rantai HO-CH2-CH-(OH)-CH2OH, adalah bahan kimia yang sering digunakan sebagai bahan utama pasta gigi. Gliserin berfungsi sebagai humectant (pelembab) sehingga pasta gigi selalu basah dan tidak cepatr mengering di udara bebas. Kekentalan pasta gigi juga merupakan sifat yang berasal dari gliserin.Humectant atau pelembab biasanya digunakan dengan konsentrasi 20-40%. Contoh humectant misalnya gliserin, alphahidroksi acids (AHA) dan asam laktat. Biasanya zat yang ditambahkan sebagai bahan pembasah yaitu sorbitol, manitol, gliserin, propilen glikol, dan surfaktan.

Cara aplikasia)Isolasi dan keringkan permukaan gigib)Oleskan pasta ke permukaan gigi dengan burnisher selama 1-2 menitc)Bilas permukaan gigi dengan air hangat

Bahan lain yang dipakai:a.Natrium fluoride yang diaplikasikan dengan cara iontoforesisb.Kalium oksalatI.Duraphant, pernis yang mengandung 50mg natrium fluroridaII.Fluocal, cairan yang mengandung 1 gr natrium fluorideKalsium hidroksida yang setelah diaplikasikan ke permukaan akar dan mengeras ditutup ke pembalut periodontal

Untuk pemakaian di rumah:a.Pasta gigi dengan aksinya menyumbat tubulus dentin:Sensodyne yang mengandung stronsium kloridaStronsium klorida berfungsi sebagai pemblock tubulus dentin untuk penatalaksanaan hipersensitifitas dentin.Colgate yang mengandung natrium monofluropospatNatrium monofluoropospat berguna untuk membantu penyerapan fluor ke email gigi sampai ke akar gigi, sehingga bisa mencegah kerusakan gigi. Fluor dapat menghambat demineralisasi email dan meningkatkan remineralisasi sehingga email dapat resisten terhadap asam.fluor dapat menghambat karies dengan cara menghambat aktivitas metabolisme bakteri kariogenik dalam memetabolisme karbohidrat guna menghasilkan asam dan polisakarida adhesif yang diperlukan untuk berkolonisasi pada permukaan gigi.Thermodent yang mengandungpottasium nitrat 5%. Pottasium nitrat dapat memblock transmisi nyeri di antara sel-sel saraf.b.Pasta gigi dengan aksinya mengurangi eksitabilitas tubulus dentin.Dengel, yang mengandung kalium nitratc.Pasta gigi dengan aksi gandaSensodyne-F, yang mengandung kalium nitrat dan natrium monofluropospat.