mengapa teknik fisika-dosen ugm

Upload: ahmadhasinur

Post on 08-Jan-2016

288 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Mengapa Teknik Fisika-Dosen UGM

TRANSCRIPT

fisikateknikfisikaThe greatest WordPress.com site in all the land!Main menuSkip to content Home AboutTop of FormSEARCHGOBottom of Form

June 21, 2013MENGAPA BELAJAR TEKNIK FISIKA? Dosen Teknik Fisika UGM Bapak Gea Oswah FatahParikesit Leave a commentada sumbangan artikel dari temen temen teknik fisika ugmdari dosen mereka, saya belum izin mengambil dari bapaknya tapi akan saya cantumkan blognya disinihttps://sites.google.com/site/geaari/geaofp-cv/teaching20122013Mengapa Kita Perlu Belajar Teknik Fisika?Selamat datang di halaman ini.Saya adalahDr. Gea Oswah Fatah Parikesit.

Salah satu dogma yang sering disampaikan kepada para mahasiswa teknik adalah bahwa Ilmu Teknik itu merupakan ilmu yang bersifat eksak. Dogma ini akan terbantahkan jika seorang mahasiswa mampu memahami peran dari dua buah konsep penting, yaitu asumsi dan ketidakpastian.Konsep pertama, yaitu konsep mengenaiasumsi, adalah konsep dasar yang diperlukan seorangengineerketika menganalisis dan merancang sebuah sistem. Jika asumsi yang digunakan ternyata terlalu jauh dari kenyataan di alam, maka analisis dan perancangan yang dilakukannya akan gagal total. Sebaliknya, jikaengineertersebut memaksakan untuk lebih dulu mengetahui setiap detil dari kenyataan di alam yang terkait dengan sistem yang dikerjakannya, maka ia tidak akan pernah dapat memulai pekerjaannya. Karenanya, seorangengineerperlu secara cerdas memilih serangkaian asumsi yang tepat, agar ia dapat menyederhanakan sebuah masalah namun tetap menghindari kegagalan karena penggunaan asumsi yang sifatnya terlalu jauh dari kenyataan di alam.Lantas, bagaimana cara kita mengetahui apakah asumsi yang digunakan tidak terlalu jauh dari kenyataan di alam? Di sinilahkonsep kedua, yaitu konsep mengenaiketidakpastian, menjadi hal yang berguna untuk dikuasai. Satu-satunya cara untuk memastikan apakah asumsi yang digunakan cocok dengan kenyataan di alam adalah dengan melakukan pengukuran terhadap gejala-gejala alam. Meski demikian, setiap langkah pengukuran mengandung ketidakpastian, dan selanjutnya ketidakpastian ini menegasikan dogma mengenai ilmu eksak yang disebut di atas. Peran ketidakpastian ini menjadi semakin penting ketika seorangengineerperlu merekayasa sebuah sistem yang berskala nanometer (atau lebih kecil daripada itu), di mana alam bekerja secara mekanika kuantum dan kemampuan pengukuran kita dibatasi oleh ketidakpastian Heisenberg.Uraian di atas membawa kita ke sebuah kesimpulan bahwa sebuah Ilmu Teknik hanya bisa diterapkan dengan baik jikaengineeryang menggunakannya telah secara utuh memahami gejala alam dan telah secara mantap menguasai konsep mengenai asumsi dan konsep mengenai ketidakpastian. Konsep mengenai asumsi membantu seorangengineermelakukan penyelidikan secara komputasional, sedangkan konsep mengenai ketidakpastian membantu seorangengineermelakukan penyelidikan secara eksperimental. Dari sekian banyak ragam Ilmu Teknik yang dipelajari di dunia, ada satu Ilmu Teknik yang secara rinci mempelajari berbagai gejala alam dan secara fundamental mendalami peran asumsi dan ketidakpastian dalam merekayasa teknologi yang memanfaatkan gejala-gejala alam tersebut. Ilmu ini bernama Teknik Fisika.

Bidang ilmu Teknik Fisika, yang sesungguhnya lebih tepat disebut sebagai Fisika Teknik (bahasa Inggris:Engineering Physics; bahasa Belanda:Technische Natuurkunde), dapat didefinisikan sebagai sebuah bidang ilmu yang menjembatani Ilmu Fisika dan Ilmu Teknik (baca salinan dokumen Engineering Physics, antara Fisika Teknik dan Teknik Fisika yang tersedia di akhir halaman ini). Jika dibandingkan dengan bidang-bidang ilmu keteknikan lainnya, maka bidang ilmu Teknik Fisika memiliki rentang keilmuan yang lebih lebar, mencakup seluruh bagian dari Ilmu Fisika serta bagian-bagian dasar dari Ilmu Teknik.Rentang keilmuan yang unik tersebut telah menjadi ciri khas, bahkan sejak bidang ilmu Teknik Fisika ini mulai masuk ke Indonesia. Pada tahun 1950, Prof.dr.ir. A. Nawijn, seorang Guru Besar bidang Teknik Fisika dari Delft (Belanda), ditunjuk oleh Fakulteit Teknik Universitas Indonesia untuk mengelolaNatuurkundig Ingenieur Afdeling. Perubahan nama ke dalam bahasa Indonesia terjadi pada tahun 1959, di mana Bagian Fisika Teknik saat itu tergabung di dalam Departemen Fisika/Fisika Teknik yang dikepalai oleh Prof. Ir. M. U. Adhiwijogo. Bidang ilmu Teknik Fisika ini lalu terus berkembang di Indonesia.

Inti keilmuan dari bidang ilmu Teknik Fisika terletak pada kemampuan rekayasa Teknologi Multi-Fisika (dengan penekanan penting pada kata Multi) yang memanfaatkan pemahaman sejumlah kelompok fenomena fisika yang berbeda-beda. Sebagai sebuah ilustrasi akan pentingnya penekanan kata Multi pada visi keilmuan Teknologi Multi-Fisika, kita dapat menengok perkembangan teknologi Lab dalam Kepingan (Lab on a Chip), yaitu sebuah sistem mikrofluidika yang terintegrasi. Teknologi ini muncul untuk menjawab kebutuhan mendesak akan perangkat diagnosa medik yang mudah dibawa, tidak mahal, tidak harus dioperasikan dengan bantuan teknisi ahli serta tidak membutuhkan jumlah sampel yang terlalu banyak.Dalam pertumbuhan teknologi ini, metode rekayasa bisa diterapkan secara tepat hanya jika sang perekayasa telah mampu memahami sejumlah kelompok fenomena fisika (Multi-Fisika, atau dalam bahasa Inggris:multi-physics) secara sekaligus, yang mencakup antara lain mekanika zat padat, mekanika fluida, transport energi dan massa, medan elektromagnetika dan gelombang akustika. Karena memerlukan bekal pemahaman Multi-Fisika, maka pengembangan teknologi baru ini lebih sulit dikerjakan oleh bidang ilmu teknik lain (misal: Teknik Mesin atau Teknik Elektro) yang hanya memfokuskan diri hanya ke satu buah kelompok fenomena fisika tertentu. Melihat hal ini, rentang keilmuan Teknik Fisika yang bersifat umum dan melebar akan menjadi sangat menguntungkan, khususnya untuk kasus-kasus di mana masyarakat luas memerlukan inovasi yang melibatkan Teknologi Multi-Fisika.

Rentang keilmuan yang melebar dari Teknik Fisika tersebut memancing keingintahuan di dalam diri saya. Dalam sudut pandang yang saya miliki, masing-masing fenomena fisika dapat diperlakukan sebagai sebuahLEGO block. Semakin banyak jenisblockyang saya kuasai, maka semakin luas pula ragam bentuk yang dapat saya rekayasa. Dengan kata lain, saya mengajukan hipotesis sebagai berikut: semakin banyak jenis fenomena fisika yang saya pahami, maka semakin beragam pula kemampuan rekayasa yang saya miliki. Keragaman ini justru menyenangkan, karena saya tidak harus memilih hanya satu jenis fenomena fisika saja untuk dimainkan.They are all fun!Dengan sudut pandang tersebut, pada tahun 1996 saya mulai mempelajari ilmu Teknik Fisika, tepatnya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada periode ini saya bekerja sebagai asisten dosen dalam sejumlah mata kuliah: Mekanika Fluida, Akustik, Pengukuran, Perpindahan Kalor dan Massa, Analisis Termal, Elektronika, serta Laser dan Serat Optik. Selain itu, saya juga melakukan Kerja Praktek di P.T. Caltex Pacific Indonesia dengan judulApplication of Distributed Control System on Co-Gen Supply Pump Control in Water Treatment Plant CGS Area 5 Duri Field. Pada tahun 2001 saya menyelesaikan Tugas Akhir saya dengan judulDesign and Fabrication of an Articulated Arm as a Low-Power Laser Beam Delivery Deviceyang dikerjakan di Laboratorium Optika yang dipimpin Prof. A. Handojo.

Pada tahun 2001-2003, dengan beasiswa STUNED saya belajar diM.Sc. International Program of Applied PhysicsdiTechnische Universiteit Delft(TUD) di Belanda. Pada periode tersebut, saya melakukan penelitian berjudulLaser Frequency Stabilization for Multiple-Wavelength InterferometerdiOptics Research Groupdi TUD yang dipimpin Prof. J.J.M. Braat. Berkaitan dengan penelitian itu, pada musim panas 2002 saya melakukan Kerja Praktek diNederlands Meet-instituut(Institut Metrologi Belanda) dengan judulLaser Frequency Digital Stabilization for A Portable and User-Friendly Optical Frequency Standard.Setelah itu, pada tahun 2003-2007 saya bekerja sebagai peneliti doktor diQuantitative Imaging groupdi TUD yang dipimpin Prof. I.T. Young. Pada penelitian ini, saya mengaplikasikan instrumentasi optika untuk menganalisis perilaku DNA di bawah pengaruh medan elektromagnetik di dalam pipa-pipa berskala nano. Dengan hasil analisis ini, saya menghasilkan sebuahperangkatLab on a Chipyang dapat mengenali dan memilah molekul DNA untuk keperluan analisis lanjut pada bidang kesehatan dan genetika. Selain melakukan penelitian, pada periode ini saya juga melakukan tugas mengajar pada praktikumPhysics Instrumentation.

Selanjutnya, pada periode 2007-2009, saya bekerja sebagai penelitipost-docdiLaboratory for Aero and Hydro-Dynamicsdi TUD yang dipimpin Prof. J. Westerweel. Dalam proyek penelitian ini saya belajar untuk mengelola sejumlah tanggung jawab yang tidak ringan: membangun sebuah instrumentasiNano-Particle Image Velocimetrysenilai Eur 100.000,00; mengaplikasikan instrumentasi optika tersebut untuk menyelidiki interaksi berskala nanometer antara aliran fluida dengan permukaan dinding; serta mengkomunikasikan data yang saya peroleh dengan rekan-rekan peneliti dari sejumlah institusi lain di Eropa yang tergabung dalam kolaborasi yang sama. Selain itu, pada periode ini saya juga memperdalam kemampuan sebagai pendidik dengan cara menjalani programActive and Collaborative Learning, sebuah pelatihanBasic Teaching Qualificationyang wajib diikuti oleh semua dosen di TUD.

Selama mempelajari ilmu Teknik Fisika, saya tidak hanya memperoleh kesempatan unik untuk bekerja dengan sejumlah Teknologi Multi-Fisika namun juga mendapat banyak pengalaman hidup yang berharga ketika mempresentasikan hasil pekerjaan saya di sejumlah forum keilmuan di berbagai tempat di dunia: Denver, San Jose, Jena, Boston, Mons, Heidelberg, Amsterdam, Waterville Valley, Paris, Gottingen, Roma, Lisbon, San Antonio, Bologna, Oxford, Leiden. Pengalaman saya tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan mengembangkan kemampuan hanya bisa dicapai dengankeingintahuan yang tinggi, logika yang cermat, serta kejujuran yang tulus.Meski seluruh proses studi harus saya jalani dengan kesungguhan dan kerja keras, namun saya selalu menikmati proses tersebut. Ternyata hipotesis saya tidak keliru:semakin banyak jenis fenomena fisika yang saya pahami, maka semakin beragam pula kemampuan rekayasa yang saya miliki.And most importantly: They are all fun!

Pada tahun 2009 saya pulang ke Indonesia untuk bekerja sebagai dosen Teknik Fisika di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan dua buah niat.Niat pertama: saya berniat untuk terus mengembangkan ilmu saya melalui kegiatan penelitian dan terus menikmati setiap bagian dari prosesnya. Terkait dengan niat pertama ini, selama periode 2009-2013 saya menggunakan ilmu rekayasa Teknik Fisika untuk menyulap benda sehari-hari menjadi teknologi yang dapat dimanfaatkan olehmasyarakat Indonesia yang mayoritas masih memiliki kesulitan dengan sumber daya: saya menganalisis metode untuk memfungsikanwebcammenjadi mikroskop, memadukan kaca preparat dan selotip menjadi prototipLab on a Chip, serta mentransformasi kain tekstil menjadi sebuah platform baru untuk teknologi mikrofluidika. Sejak tahun 2013, saya berkolaborasi denganDr. Indraswari Kusumaningtyasdalam memanfaatkan instrumentasi optika guna menganalisis fenomena getaran mekanik pada berbagai instrumen musik.

Niat kedua:saya berniat untuk membagi ilmu dan pengalaman saya ke orang-orang yang memang mau bekerja keras untuk ikut menikmatinya. Terkait dengan niat kedua tersebut, saya mengajar sejumlah mata kuliah di Jurusan Teknik Fisika UGM. Sebelum ini, saya sempat mengajar di mata kuliah Teknik Kehandalan, Fisika Medik, Laser dan Serat Optik, Mekanika Teknik, Pengolahan Citra, Radiasi Visual, Kalkulus Elementer, dan NanoteSelengkapnyahttps://sites.google.com/site/geaari/geaofp-cv/teaching20122013

About these adsShare this: Twitter Facebook Like this:LikeLoading... Posted byzakeruga.Post navigationTempat Kerja Lulusan Teknik Fisika diIndonesiaLeave a ReplyTop of Form

Bottom of FormTop of FormBottom of FormAPA AJA SIH ?? MENGAPA BELAJAR TEKNIK FISIKA? Dosen Teknik Fisika UGM Bapak Gea Oswah FatahParikesit Tempat Kerja Lulusan Teknik Fisika diIndonesia Renewable energy for a better indonesia :D (EnergiTerbarukan) Attend ICA 2013! Positions for EngineeringPhysicists! Introduction to EngineeringPhysics Sejarah Fisika Teknik Di INDONESIA:) Engineering Physics / FT dari Wikipedia:) Teknik Kimia Versus Teknik Fisika:) Programmer dari FT? why not ??:) quote senior FT & cool soccer analogy dari situs luar negeri:D Control and Instrumentation EngineerDesc per konsentrasi jurusan:) LahanKerja! Kaskus ada Lounge FT loooh mampir mampir aja kalau mau nanyaaa:) First post,salam dari penulis . FISIKA TEKNIK UNTUK INDONESIA!!!VIVATDAFTAR ISI FT! CATEGORIES META Register Log in EntriesRSS CommentsRSS WordPress.comBlog at WordPress.com.|Theme:SplendiobyDesignDisease.