mendiagnos efi secara manual

7
CARA MENDIAGNOSIS KERUSAKAN MOBIL INJEKSI SECARA MANUAL Posted on June 22, 2013 by 0313wiwin Cara mendeteksi kerusakan elektrikal mobil melalui cara Diagnostic On Board (OBD) adalah salah satu metode yang paling ampuh di dalam menentukan spare part mana yang memerlukan penggantian sehingga mobil Toyota menjadi normal kembali.Mobil Toyota tahun ’90 an masih menggunakan diagnostic manual, dalam arti : kerusakan spare part elektrikal belum dapat terdeteksi melalui software komputer layaknya mobil Toyota sekarang ini.Ciri mobil Toyota yang masih menggunakan sistem Diagnostic On Board ditandai dengan adanya kotak diagnosis manual yang terletak di bawah kap mesin mobil Toyotanya seperti toyota Soluna, Toyota Great Corolla, Toyota All new Corolla. Diagnostic on Board sangat dibutuhkan ketika mobil kita tiba- tiba mati total padahal sebelumnya masih baik-baik saja (hal ini sangat sering terjadi).Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan Diagnostic on Board cukup simple yaitu hanya kabel pendek dengan terminal yang dimodifikasi seperti berikut : Peralatan yang dibutuhkan 1.Diagnosis Normal Mode (DNM) : Pada Diagnostic Normal Mode, yg dibutuhkan hanyalah menjumper diagnostic box dengan melihat stiker yg tertempel dibalik diagnostic box. Pasanglah kabel tersebut, pada kode TE1 + E1.

Upload: nael-mrboen

Post on 18-Dec-2015

438 views

Category:

Documents


51 download

DESCRIPTION

jsgci

TRANSCRIPT

CARA MENDIAGNOSIS KERUSAKAN MOBIL INJEKSI SECARAMANUAL

Posted on June 22, 2013 by 0313wiwin

Cara mendeteksi kerusakan elektrikal mobil melalui cara Diagnostic On Board (OBD) adalah salah satu metode yang paling ampuh di dalam menentukan spare part mana yang memerlukan penggantian sehingga mobil Toyota menjadi normal kembali.Mobil Toyota tahun 90 an masih menggunakan diagnostic manual, dalam arti : kerusakan spare part elektrikal belum dapat terdeteksi melalui software komputer layaknya mobil Toyota sekarang ini.Ciri mobil Toyota yang masih menggunakan sistem Diagnostic On Board ditandai dengan adanya kotak diagnosis manual yang terletak di bawah kap mesin mobil Toyotanya seperti toyota Soluna, Toyota Great Corolla, Toyota All new Corolla.

Diagnostic on Board sangat dibutuhkan ketika mobil kita tiba-tiba mati total padahal sebelumnya masih baik-baik saja (hal ini sangat sering terjadi).Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan Diagnostic on Board cukup simple yaitu hanya kabel pendek dengan terminal yang dimodifikasi seperti berikut :

Peralatan yang dibutuhkan

1.Diagnosis Normal Mode (DNM) :Pada Diagnostic Normal Mode, yg dibutuhkan hanyalah menjumper diagnostic box dengan melihat stiker yg tertempel dibalik diagnostic box. Pasanglah kabel tersebut, pada kode TE1 + E1.

Kondisi mesin mobil boleh dinyalakan ataupun hanya ignition ON saja (posisi kunci kontak ON, tp mesin tidak dinyalakan).

Diagnostic akan mendeteksi kerusakan melalui kedipan lampu pada lampu check engine speedometer kita. Diagnostic Normal Mode ini akan memonitor 15 items dalam mobil Toyota kita.

2.Diagnosis Test Code (DTC) :Biasanya dalam Diagnosis Normal Mode banyak item penyebab mobil mogok total tidak terdeteksi, sehingga kita beralih untuk mengecek mobil dengan cara diagnosis test code Karena dalam keadaan mati, diagnosis test code ini mencangkup 3 kode penting yang akan dicek secara langsung :

Kode 22 : Temperatur Engine coolant tetap pada suhu 80 derajat celcius (apakah mobil overheating atau tidak?)

Kode 31 : Waktu pengapian tetap pada 50 sebelum TMA dan tekanan absolut manifold tetap pada 46,7 kPa. (Apakah pengapian mobil normal ?)

Kode 41 : Throttle position tetap pada 0 (apakah sensor-sensor yang di Throttle Body dalam keadaan normal yang biasanya berguna untuk pengaturan udara masuk)

Jika salah satu dari kode ini terdeteksi ketika kita melakukan Diagnostic on Board maka secara otomatis ECU akan mengubah mobil ke mode fail safe.Dan sama seperti komputer yang dapat dijalankan melalui safe mode, mobil tetap dapat dijalankan melalui safe mode untuk melihat lebih dalam kerusakan apakah yang terjadi.

Pastikan sebelum DTC dimulai, Throttle Valve tertutup, Seluruh switch aksesoris mobil dalam kondisi OFF, dan transmisi pada posisi parker / netral.

Kode yg harus dijumper untuk DTC ini adalah TE1 + TE2 + E1 kemudian kunci kontak diputar pada posisi ON saja (mesin mobil jgn dinyalakan dahulu), seperti pada gambar ini:

Rangkai kabel yang di jumper seperti ini

Setelah menjumpai trouble code pada saat DTC, kemudian nyalakan mesin dan coba test jalan sebentar.Saat ini, ECU telah mengoperasikan Fail Safe Mode. Jika kecepatan kendaraan adalah 5 km/jam (3mph) atau kurang, kode trouble diagnosis 42 (Signal kecepatan kendaraan) akan dimunculkan, dan ini normal.

Untuk kembali ke normal mode setelah pengetesan silahkan mematikan mesin dan cabut kabel jumper tersebut.Setelah memperbaiki area permasalahan dari trouble code tersebut, ECU akan tetap menyimpan kode trouble diagnostic tersebut pada memorinya dan untuk menghapus kode troublenya, silahkan mencabut sekring EFI pada fuse box atau mencabut kabel negative accu selama 10 detik. ECU akan kembali kepada Normal Mode.

Sedangkan untuk mendeteksi kodenya setelah dijumper seperti gambar diatas, dapat dilihat pada lampu check engine speedometer, seperti gambar dibawah ini:

Perhatikan kedipan pada check engine

Setelah mengetahui cara manual melakukan Diagnosis on Board yang dipersembahkan oleh rekan-rekan di Toyota Soluna Community , tentu tidak lengkap apabila tidak diajarkan cara membaca kedipan lampu check engine sehingga ilmu Diagnosis on Board secara manual menjadi lengkap dan berguna.

Cara membaca check engine ketika sedang melakukan Diagnosis on Board :1.Setiap kode umumnya terdiri dari 2 digit seperti 12, 14, 16, 22, Dll

2.Maksud dari 14 itu bukan berarti check engine kedap kedip sebanyak 14 kali, apabila seperti ini bisa kelewatan ketika kita mencoba menghitungnya dan yang ada malah salah hitung terus.

3.Digit pertama biasanya ditandai dengan kedip check engine yang lebih pelan.misalkan digit pertama adalah 1, maka check engine akan berkedip pelan selama kurang lebih 0,5 detik sebanyak 1 kali

4.Setelah itu diikuti dengan kedip lampu check engine yang lebih cepat untuk angka di belakangnya misalkan angka 6 maka check engine akan berkedip secara cepat sebanyak 6x.

5.Dan setelah menunjukkan angka 16 (dalam kasus di atas) atau satu trouble code maka check engine akan mati selama kurang lebih 1 detik dan akan melakukan pengulangan kedipan kembali untuk trouble code 16.Tetapi apabila trouble code lebih dari satu maka check engine akan berkedip menunjukkan trouble code baru.

Misalkan :

Kode 16 : kedipan panjang 1x diikutin dengan kedipan cepat selama 6x,

Check engine akan mati selama 1 detik setelah itu,

Kode 22 : kedipan panjang 2x diikutin dengan kedipan cepat selama 2x,

Check engine akan mati selama 1 detik setelah itu,

Kembali menunjukkan kode 16 dan terus melakukan pengulangan untuk 2 kode diata

Bagaimana bila ada 3 kode atau 4 kode ? maka akan terjadi pengulangan ke awal setiap 3 atau 4 trouble code yang telah ditunjukkan kepada kita.

Berikut ini adalah list trouble code Diagnostic on Board (OBD I) untuk mobil Toyota :Code 11 Momentary interruption in power supply to ECU (electronic control unit or computer) up to 1991Code 12 Engine revolution signal missing : Masalah di DelcoCode 13 Rpm signal to ecu missing above 1000 rpm : Masalah di DelcoCode 14 Igniter signal to ecu missing : Masalah di sirkuit pengapianCode 16 A/T control signal missing from ecu : Masalah di sensor MaticCode 21 Main oxygen sensor signal fault : Masalah di Sensor OksigenCode 22 Water temperature sensor circuit fault : Masalah di ThermostatCode 23 and 24 Intake air temperature signal fault : Masalah di Mass Air Flow SensorCode 25 Air/fuel ratio LEAN : Masalah di sensor COCode 26 Air/fuel ratio RICH : Masalah di sensor COCode 27 Sub-oxygen sensor signal or heater circuit fault : Masalah di sensor oksigenCode 28 No.2 oxygen sensor/heater signal fault : Masalah di sensor oksigenCode 31 and 32 Air flow meter circuit or Vacuum sensor signal fault : Masalah di MAP / Vacuum sensorCode 34 and 36 Turbo-charging pressure signal faultCode 35 Altitude compensation sensor signal fault : Masalah di Throtlle bodyCode 41 Throttle position circuit fault : Masalah di sensor TPSCode 42 Vehicle speed sensor circuit : Masalah di Sensor Speed / Kabel SpeedometerCode 43 No starter signal to the ecu : Masalah di Dinamo StaterCode 52, 53 and 55 Knock sensor fault : Masalah di Knock SensorCode 71 EGR system malfunction : Masalah di Knalpot / ExhaustCode 72 Fuel cut solenoid signal fault : Masalah di selenoid karburatorCode 78 Fuel pump control signal fault : Masalah di Fuel PumpCode 81, 83, 84 and 85 TCM communication fault : Masalah di Transmisi mobil

1. MAP Sensor, Map sensor terletak di rumah filter udara, memiliki tiga kabel yang berfungsi untuk mendeteksi kevacuuman pada intake manifol atau camber.

2. TPS atau Throttle Position Sensor, TPS atau Sensor Posisi Throttle terletak di throttle body atau katup gas, berfungsi untuk mengetahui berapa persen katup gas (throttle valve) dibuka atau seberapa lebar katup gas terbuka saat pedal gas diinjak.

3. CKP Sensor, CKP sensor atau CrankShaft Posision Sensor terletak di bagian depan mesin bagian bawah untuk mendeteksi posisi TOP silinder.

4. Camshaft Sensor, Camshaft sensor berfungsi untuk mendeteksi posisi camshaft.

5. ISC atau Idle Speed Control Valve, ISC termasuk aktuator, sesuai dengan namanya ISC valve adalah sparepart atau komponen yang berfungsi untuk mengatur putaran mesin saat idel atau stationer.

6. IAT (Intake Air Temperatur) atau Sensor temperatur udara masuk, sensor temperatur udara masuk berada di filter udara yang berfungsi untuk mendeteksi berapa derajat celsius suhu udara yang masuk di ruang filter udara sebelum ke mesin.

7. ECT atau Engine coolant Temperature, ECT atau sensor temperatur cairan pendingin mesin yang bertugas untuk memberi sinyal untuk menghidupkan kipas radiator saat mesin sudah panas.

8. Sensor Knock, berfungsi untuk mendeteksi terjadinya knocking pada mesin. Knock sensor terbuat dari piezo electric element yang menghasilkan tegangan saat piezo electric element-nya berubah bentuk, hal ini terjadi pada saat block silinder vibrasi yang disebabkan karena terjadinya knocking.

9. Vacuum Switching Valve (EVAP) atau VSV, VSV bukanlah sensor tetapi aktuator, fungsi katup vsv (EVAP) adalah untuk membuka saluran uap bensin dari tanki melalui charcoal canister, uap bensin dari tanki tersebut akan ikut terbakar didalam mesin. Katup vsv biasanya bekerja setelah kondisi mesin sudah panas.

10. Oxygen Sensor, O2 sensor adalah sensor gas buang, sensor oksigen berfungsi untuk mendeteksi oksigen didalam gas buang hasil pembakaran mesin, oksigen sensor terletak di knalpot atau exhaus manifold. Silakan lihat sistem kerja atau cara kerja oksigen sensor.

11. OCV atau Oil Control Valve, OCV termasuk aktuator yang berfungsi untuk mengatur oli mesin yang masuk ke VVT-i, silakan lihat artikel tentang OCV.

12. Injektor Bahan Bakar adalah aktuator yang berfungsi untuk menyemprotkan atau mengabutkan bensin ke dalam mesin atau ke dalam ruang bakar.

13. Pompa Bensin atau pompa bahan bakar, dimana letak atau posisi pompa bensin?Pada Avanza, xenia, terios atau rush dan mobil injeksi pada umumnya, letak atau posisi pompa bensin berada didalam tangki. Pompa bensin ini berfungsi untuk menaikan tekanan bahan bakar sebelum dikabutkan oleh injektor.