menceraikan pecahan kedalam pecahan bagian
TRANSCRIPT
Menceraikan Pecahan kedalam Pecahan Bagian
Telah kita ketahui bahwa, hasil jumlah dua atau beberapa buah pecahan pada
umumnya berupa pecahan pula. Sekarang kita hendak memeriksa, adakah hasil jumlah itu
dapat diuraikan lagi kedalam suku-sukunya. Pengerjaan ini di sebut menceraikan pecahan
kedalam pecahan bagian.
penjumlahan beberapa buah pecahan aljabar menghasilkan suatu pecahan jumlah, yang
penyebutnya berupa KPK penyebut suku-suku yang di jumlahkan. Maka jika suatu pecahan
aljabar hendak diuraikan kedalam suku-suku asalnya, mestilah penyebut pecahan itu
diuraikan dahulu kedalam factor. Pangkat penyebut pecahan yang akan diceraikan ituboleh
dipandang sekurang-kurangnya satu lebih tinggi daripada pangkat pembilang; bila tidak
demikian halnya, pecahan boleh dijabar dahulu menjadi bentuk tercampur, contohnya :
1). x2+3 x+5x2−5x+4
≡ x+5+ 24 x−15x2−5 x+4
; yang harus diceraikan menjadi pecahan bagian,
yaitu bentuk 24 x−15x2−5 x+4
. Mula-mula diuraikan penyebutnya : x2−5 x+4=( x−1 ) ( x−4 ) ;
sesudah itu diumpamakan :
24 x−15x2−5 x+4
≡ AX−1
+ BX−4 . . . . . . .(I)
Kedua pembilang didalam ruas yang kedua itu harus berupa pangkat x yang ke-nol,
sebab jika umpamanya ia berpangkat satu atau lebih dalam x, mestilah pecahan dalam ruas
kedua itu dapat diceraikan kedalam bentuk tercampur, sedang hasil jumlah bentuk-bentuk
bulat itumenurut suatu sifat yang telah dibicarakan terdahulu harus identik dengan nol. Hal
itu disebabkan, oleh karena ruas pertama berupa pecahan sebenarnya.
Selanjutnya (I) itu memperlihatkan, bahwa A dan B melukiskan bilangan yang
demikian, sehingga dipenuhi :
24x-15 ≡ A ( x−4 )+B ( x−1 ) .
Artinya, untuk setiap harga yang diberikan kepada x, ruas pertama harus sama dengan ruas
kedua. Karena ruas-ruas itu hanyalah berupa pangkat kesatu dalam x, jika kita mengusahan,
agar ia sama untuk dua buah harga x yang berlainan; maka berturut-turut diambil x = 1 dan
x2+3 x+5x2−5 x+4
≡ x+5-3
X−1+ 27
X−4 .
Jadi untuk selanjutnya boleh dianggap bahwa pecahan yang hendak diceraikan itu berbentuk
g (x)f (x )
; dalam bentuk f(x) menyatakan suku banyak yang berpangkat n dan g(x) menyatakan
suku banyak yang pangkatnya lebih rendah dari pada n, sedang disamping itu dianggap pula,
bahwa f(x) dapat diuraikan kedalam n factor linier yang berbeda-beda, jadi umpamanya :
f(x) ≡ A(x-a1) (x-a2). . . . . . . .(x-xn).
perlu pula diperhatiakn, bahwa faktor-faktor seperti px + pa dan qx + qa, yang dapat di tulis
sebagai p(x + a) dan q(x + a), tidaklah dipandang sebagai faktor-faktor yang berbeda. Dalam
segala faktor linier berpangkat satu dalam x) yang terbentuk karena penguraian diatas itu
koefisien x disamakan dengan 1(bila perlu, dengan jalan memindahkan sesuatu faktor
bilangan kedepan kurung), sedang segala bilangan-bilangan a1, a2, dsb. Itu dianggap berbeda-
beda.
Sekarang kita hendak mencoba untuk menceraikan pecahan yang tak dapat
dimudahkan g (x)f (x ) kedalam hasil jumlah n pecahan bagian yang bentuknya dinyatakan oleh
Tk
x−ak , atau dengan kata-kata yang laen, kita mengumpamakan, bahwa:
g (x)f (x )
≡ T1
x−a1 +
Tx−a2
+ . . . . . .+ Tn
x−an .
Setelah ruas kiri dan ruas kanan diperbanyak dengan f(x), didapatlah
g(x) = AT1 (x-a2) (x-a3). . . . . (x-an) +
AT2 (x-a1) (x-a3). . . . . (x-an) +
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .+
ATn (x-a1) (x-a2). . . . . (x-an-1) . . . . . . . . . . . (2)
Ruas-ruas yang diatas itu setinggi-tingginya berpangkat n-1; agar identitet itu berlaku, telah
cukuplah jika ruas-ruas itu berharga sama untuk n harga x yang berbeda-beda. Yang terpilih
sebagai n harga-harga itu yakni a1, a2, . . . . ,an, yang menurut anggapan yang diatas itu
semuanya berbeda-beda.
Substitusi x = a1 memberikan :
g (a1) = AT1 (a1 – a2) (a1 – a3). . . . . . . (a1 – an),
sehingga T1 =g(a¿¿1)
A (a¿¿1−a2)(a¿¿1−a3)…(a¿¿1−an)¿¿¿¿ ,
Demikian pula substitusi x = a2 kedalam (2) akan memberikan :
T2 =g(a¿¿1)
A (a¿¿1−a2)(a¿¿1−a3)…(a¿¿1−an)¿¿¿¿ ,
Dst. Dengan jalan demikian segala pembilang itu telah dapat ditetapkan; lain dari pada itu
Nampak pula, bahwa jika penyebut dapat diuraikan kedalam bermacam-macam linier,
penceraian pecahan bagian menurut cara ini selamanya mungkin dikerjakan.
Tentang cara ini hendak diberikan sebuah contoh lagi :
2). Ceraikan 3 x2+x−382x2−14 x2+30
kedalam pecahan bagian.
Yang mula-mula dikerjakan yaitu penyebut, penyebut itu yakni 2(x3 – 7x2 + 7x +15),
diuraikan kedalam faktor-faktor linier.
Oleh sebab x2 – 7x2 + 7x + 15 itu menjadi nol untuk x = -1, bentuk tersebut dapat dibagi
dengan x + 1. 1 – 7 +7 +15
pembagian itu di kerjakan dengan cara – 1 +8 – 15
berhitung menurur Horner; hasil pembaginya 1 –8 +15 0
ialah x2 – 8x + 15 = (x – 3) (x – 5), sehingga diperoleh
2x3 – 14x2 + 30 = 2(x + 1)(x – 3)(x – 5).
Sesudah itu dimisalkan :
3 x2+x−382x2−14 x2+30
≡T1
x+1 +
T 2
x−3 +
T 3
x−5
Sehingga kita peroleh indentitet :
3x2 + x – 38 ≡ 2T1 (x – 3)(x – 5) + 2T2 (x + 1)( x – 5) + 2T3 (x +1)(x – 3).
Sehingga substitusi x = - 1 menghasilkan :
–36 = + 48T1, sehingga T1 = - 34 ; x = 3 memberikan :
–8 = + 16T2, sehingga T2 = 12 dan x = 3 memberikan :
42 = 24T3, sehingga T3 =1 34 .
Hasil penceraian yang di tanyakan itu berupa
3 x2+x−382x2−14 x2+30
≡−34
x+1 +
12
x−3 +
1 34 3
x−5
Apabila pecahan g (x)f (x )
itu dapat dimudahkan, pengerjaan yang diatas itu baru dilakukan,
setelah pembilang dan penyebut dibagi oleh faktor persekutuan itu.
Hingga sekarang telah diumpamakan, bahwa penyebut pecahan yang harus diceraikan itu
dapat diuraikan kedalam faktor-faktor linier yang semuanya berbeda. Tapi jika didalam
penyebut yang asli itu ada terdapat faktor-faktor yang sama (pecahan diandaikan tak dapat
dimudahkan), penceraian kedalam pecahan-pecahanyang hanya mengandung penyebut linier
itu tidak mungkin dilaksanakan.
Didalam penyebut bersama, suatu faktor linier itu hanya akan terambil m kali, apabila
sekurang-kurangnya satu diantara berbagai penyebut pecahan yang harus dijumlahkan itu
mengandung m faktor tersebut. Bahwa jika pecahan asli yang tak dapat dimudahkan
f ( x)( x−a1 )3 ( x−a2 )2(x−a3)
(a1 ≠ a2 ≠ a3 ) dapat ditulis sebagai hasil jumlah pecahan yang lain,
salah satu diantara suku-suku itu harus mengandung tiga faktor x – a1 didalam penyebut.
Maka bentuk yang semudah-mudahnya daripada pecahan itu ialah T 1
( x−a1 )3 ; dalam bangun
itu T1 menyatakan suatu bilangan yang diketahui. Selanjutnya dapat juga dibuktikan, bahwa
pecahn dapat diceraikan menurut cara yang berikut ; penceraian macam lain tidak mungkin
pula ada :
f ( x)( x−a1 )3 ( x−a2 )2(x−a3)
≡ T 1
( x−a1 )3 +
T 2
( x−a2 )2 + T 3
(x−a1) +
T 4
( x−a1 )2 +
T 5
(x−a2) +
T 6
(x−a3) .
3). Ceraikan x2
(x+1)3(x−x 1)2 kedalam pecahan bagian.
Mka dimisalkan :
x2
(x+1)3(x−x1)2 =A
(x+1)3 + B
(x+1)2 + C
(X+1) + D
(x−1)2 + E
(X−1).
Setelah ruas kiri dan kanan di perbanyak dengan (x+1)3(x−x1)2 di peroleh identitet:
X2 ≡ A(x−1)2 + B(x+1) (x−1)2 + C(x+1)2(x−1)2 + D(x+1)3+ E(x+1)3(x-1).
Subtitusi x=1 kedalam bentuk itu memberikan : 1=8D, jadi D=1/8.
Untuk x = -1 diperoleh : 1 = 4A, jadi A = 14 .
Setelah koefisien x4 didalam ruas pertama disamakan dengan koefisien x4 didalam ruas
kedua didapat pula : 0 = C + E.
Selanjutnya dimasukkan harga x = 0:
0 = A + B + C +C – E,
Lalu koefisien x3 didalam kedua ruas itu disamakan pula : 0 = B + D + 2E.
Harga yang telah didapat untuk A dan D dimasukkan kedalam dua persamaan yang terakhir,
sehingga diperoleh :
B + C – E = −38 ; B + 2E =
−18 ;
Sesuai dengan perhubungan C + E = 0, diperoleh pula :
B = −14 , C =
−116 , E =
116 .
Akhirnya harga-harga yang telah didapatkan untuk A, B, C, D, dan E itu dimasukkan
kedalam bentuk yang dimisalkan tadi, sehingga penceraian pecahan bagian yang di tanyakan
itu menjadi :
x2
(x+1)3(x−x1)2 ≡ 1
4 (x+1)3 - 1
4 (x+1)2 - 1
16(X+1) +
18(x−1)2 +
116(X−1) .
Soal no 5
2 x+3( x+1 )2(x+2)
=A
( x+1 )2 +
B(x+1) +
C(x+2)
2 x+3( x+1 )2(x+2)
=
A (x+2 )+B ( x+1 ) ( x+2 )+C ( x+1 )2
( x+1 )2(x+2)
Untuk x = -2
C ( x+1 )2= 2x + 3
C(−2+1 )2 = 2 (-2) + 3
C = -1
Ax +2 A
Bx2 + 3Bx +2B
Cx2 + 2 Cx + C
B + C = 0 (koefisien x2)
B – 1 = 0
B = 1
A + 3 B + 2C = 2 (koefisien x)
A + 3(1) +2(-1) = 2
A + 3 - 2 = 2
A = 1
2A + 2B + C = 3 (konstanta)
2A + 2 (1) -1 = 3
2A = 2
A = 1
Bukti : 2 x+3
( x+1 )2(x+2)=
1( x+1 )2
+ 1
(x+1)
−1(x+2)
2 x+3( x+1 )2(x+2)
=
( x+2 )+( x+1 )+( x+2 )−( x+1 )2
( x+1 )2(x+2)
2 x+3( x+1 )2(x+2)
=
x+2+x2+3 x+2−x2−2x−1( x+1 )2(x+2)
2 x+3( x+1 )2(x+2)
= 2 x+3
( x+1 )2(x+2)