mencari model tafsir alternatif

16
MENCARI MODEL TAFSIR ALTERNATIF Aunur Rofiq, Ph.D Dipresentasikan dalam Kuliah Perdana di Jurusan Syari’ah UMM 04 Oktober 2012

Upload: nur-laily

Post on 29-Jul-2015

81 views

Category:

Law


5 download

TRANSCRIPT

MENCARI MODEL TAFSIR

ALTERNATIF

Aunur Rofiq, Ph.D

Dipresentasikan dalam Kuliah Perdana di Jurusan

Syari’ah UMM 04 Oktober 2012

Redaksi ayat-ayat al- Qur’an , turun dan ditulis tidak dapat dijangkau maksudnya secara pasti, kecuali secara spesifik telah dijelaskan oleh pemilik redaksi tersebut. Kondisi seperti ini berefek pada munculnya keragaman penafsiran, tidak terkecuali dikalangan para sahabat Nabi . Hal ini menunjukkan bahwa padadasarnya Allah dan Rasulnya memberikan tolerans keberagaman dalam penafsiran. Ini mengindikasikan perlunya sikap dinamis, kontekstual dalam usaha memahami kitab suci ini. Al Qur’an diturunkan pada konteks bumi dan untuk makhluk yang bernama manusia yang juga hidup di bumi. Dalam konteks inilah penafsiran-penafsiran alternatif perlu diupayakan.

LATAR BELAKAN

G

التفسير

االصطالحي

Menerangkan ayat-ayat Al-Qur’an dari

berbagai aspek

Ilmu yang membahas tentang teknik atau cara menafsirkan Al-

Qur’an, termasuk segala sesuatu yang

berkaitan dengannya.

ي�ر� على اللغوي س� ت�ف�, ع�ي�ل� وزن ت�ف�ر$ س� ��ل�ف اصله ا

”al-fasr” berarti menyingkap sesuatu yang

tertutup, sedang ”at-tafsir” berarti menyingkapkan maksud sesuatu

lafadz yang

musykil

قوله تعالى في القران الكريم:

Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu

yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang

benar dan paling baik penjelasannya. (al-Furqan [25]: 33).

قال الزركشي في البرهان:

Nمعاني القرأن Rالتفسير بيانواستخراجR احكامNه وحكمNه

Tafsir itu ialah menerangkan makna-makna Al-Qur’an dan mengeluarkan

hukum-hukumnya dan hikmah-hikmahnya

معاني فهمالقرأن

احكامه ]مNهN فهم حNك فهمهدايات فهمMANFAAاالخرى

T

التفسير بالرأي

•Pasca th 150 H. setelah berakhirnya masa tabi’in. •Peran rasio/ijtihad•Munculnya berbagai corak tafsir sesuai mazhab yang dianut.

التفسير

بالمأثور

التفسيراإلشلرى

tafsir bi al-riwayah, tafsir bi

al-manqul(Periode I

Perkembangan Tafsir yang

berakhir sekitar tahun 150 H)

-Tafsir al-qur’an dengan al-qur’an-Tafsir al-qur’an dengan Sunnah

Nabawiyah-Tafsir al-qur’an

dengan pendapat sahabat

-Tafsir al-qur’an dengan pendapat

Tabi’in

Metodologi Tafsir

• Tafsir Tahlili • Tafsir Ijmali

• Tasir Maudu`i• Tafsir Muqarin

Kronolo-gis

Global

TematikPerbandi

-ngan

Model-model Pendekatan Tafsir Kontemporer

• Pendekatan Objektif dan Pendekatan Subjektif• Pendekatan Langsung dan Tidak Langsung• Pendekatan Komprehensif dan Pendekatan Sektoral• Pendekatan Disipliner, Pendekatan Multi disipliner, dan

Pendekatan Interdisipliner• Pendekatan Sosio-Historis• Pendekatan filosofis• Pendekatan Linguistik (riwayat dan Bahasa)• Pendekatan Tekstual dan Pendekatan Konstektual (M.

Alfatih Suryadilaga dkk Metodologi Ilmu Tafsir)

Abduh dan al-Manar• Model Muhammad Abduh:• Sosial Budaya (al-Adab al-Ijtima’i)• bercorak sastra budaya dan kemasyarakatan, yaitu menitikberatkan

penjelasan petunjuk-petunjuk ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat, dimana hampir dari setiap ayat-ayat al-Quran yang ditafsirkan mengandung usaha-usaha untuk menanggulangi penyakit-penyakit atau masalah-masalah mereka berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an. Disamping itu, pendekatan ini sangat memperhatikan segi-segi ketelitian redaksinya, dengan penyusunan kandungan ayat-ayatnya dalam suatu redaksi yang indah.

• Tujuan utama turunnya Al-Qur’an memberikan petunjuk bagi kehidupan manusia, kemudian ayat tersebut dikaitkan dengan sunnatullah yang terjadi dalam alam, masyarakat dan kemajuan peradaban manusia.

Model Pendekatan Tafsir Kontekstual Rahman

• Pendekatan Sosio-Historis: - melihat kembali sejarah yang turunnya ayat. Ilmu asbabun nuzul sangat

penting dalam hal ini. memotret kondisi sosial yang terjadi pada masa al-Qur’an diturunkan

- Teori Gerakan Ganda:- membedakan antara legal spesifik dan ideal moral: pertama memperhatikan

konteks mikro dan makro ketika ayat diwahyukan. Kedua, menerapkan nilai dan prinsip umum tersebut pada konteks pembaca al-Qur’an kontemporer. Untuk menafsirkan ayat-ayat hukum dan sosial

- Pendekatan Sintetis-Logis:- Dipakai ketika menafsirkan ayat-ayat metafisis-teologis.- pendekatan yang membahas suatu tema dengan cara melihat ayat-ayat yang

berhubungan dengan tema tersebut, seperti yang dilakukan dalam Mayor themes of tema pokok al-Qur’an.

Bintu Syathi` (Pendekatan sastra dan i`jaz bayani)

• 1.Basis metodenya adalah memperlakukan apa yang ingin dipahami secara objektif. Mengumpulkan semua surah dan ayat tentang satu topik atau kalimat yang akan dipelajari (al-Qur’an menjelaskan dirinya sendiri)

• 2. makna al-Qur’an ditelusuri melalui berbagai bentuk kata untuk diketahui konteks spesifik dan umumnya. Al-Qur’an dipahami sebagai satu kesatuan dengan karakteristik gaya bahasanya.

• 3. memperhatikan kalimat-kalimat yang serupa dari sisi indikator dan makna yang dikandungnya.

Model Pendekatan Semantik• Pendekatan Toshiko Izutsu, God and Man in The Koran.• Pendekatan Semantik yang dimaksud oleh Izutsu adalah kajian analitik

terhadap istilah-istilah kunci suatu bahasa dengan suatu pandangan yang akhirnya sampai pada pengertian konseptual weltanschauung atau pandangan dunia masyarakat yang menggunakan bahasa itu tidak hanya sebagai alat bicara, berfikir, tetapi yang lebih penting adalah pengkosepan dunia yang melingkupinya. Dalam hal ini semantik bermakna studi mengenai hakikat dan struktur serta pandangan dunia suatu bangsa pada suatu pereode sejarah tertentu yang dilakukan dengan cara analisis metodologis dari konsep-konsep utama budaya yang dilahirkannya sendiri dan terkeristal ke dalam kata-kata kunci bahasa itu (God and Man in The Koran)

• Semantik adalah fenomena makna dari suatu kata/istilah

Model Pendekatan “Tafsir Resolusi Konflik” (Aunur Rofiq)

• Pendekatan Tematik• Antara pendekatan ma’tsur dan ra’yu• Antara Bahasa dan konteks historis• Untuk membumikan al-Qur’an dalam konteks

kekinian khususnya yang terkait dengan manajemen interaksi umat beragama, perlu menggali nilai dan semangat dari konteks Piagam Madinah.

Tafsir interdisipliner (jama`i)

• Pendekatan ini sangat relevan untuk konteks sekarang yang semakin kompleks. Al-Qur’an kaya dengan makna yang dapat didekati dari berbagai perspektif.

SEMOGA BERMANFAAT