menata organisasi memantapkan...
TRANSCRIPT
2016Laporan TahunanAnnual Report
Menata Organisasi
Developing Organization, Strengthening Performance
Memantapkan Kinerja
SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, kebijakan, proyeksi, rencana, strategi, serta tujuan Dana Pensiun Bank Indonesia yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan.
Pernyataan-pernyataan prospektif dalam Laporan Tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang serta lingkungan bisnis Dana Pensiun. DAPENBI tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.
DISCLAIMER
This annual report contains financial conditions, operation results, policies, projections, plans, strategies, as well as the objectives of Dana Pensiun Bank Indonesia, which are classified as forward-looking statements in the implementation of the applicable laws, excluding historical matters. Such forward-looking statements are subject to known and unknown risks (prospective), uncertainties, and other factors that could cause actual results to differ materially from expected results. Prospective statements in this Annual Report are prepared based on numerous assumptions concerning current conditions and future events of Pension Fund, and the business environment where Pension Fund conducts business. DAPENBI shall have no obligation to guarantee that all the valid documents presented will bring specific results as expected.
TENTANG LAPORAN TAHUNAN 2016 AbOUT THE 2016 ANNUAL REPORT
Selamat datang pada Laporan Tahunan 2016 Dana Pensiun Bank Indonesia dengan tema “Menata Organisasi
Memantapkan Kinerja”. Tema tersebut dipilih berdasarkan kajian dan fakta dari fokus kinerja DAPENBI pada
2016 serta prospek keberlanjutan DAPENBI.
Tujuan utama penyusunan Laporan Tahunan ini adalah untuk meningkatkan keterbukaan informasi
DAPENBI kepada otoritas terkait serta menjadi buku tahunan yang turut membangun rasa bangga dan
solidaritas di antara karyawan.
Laporan Tahunan 2016 DAPENBI menjadi sumber dokumentasi komprehensif yang berisikan informasi
kinerja DAPENBI dalam tahun berjalan serta tahun-tahun sebelumnya. Informasi tersebut memuat
dokumentasi lengkap yang menggambarkan profil DAPENBI; kinerja operasional dan keuangan; informasi
tentang tugas, peran, dan fungsi struktural organisasi DAPENBI yang menerapkan konsep best practices dan
prinsip-prinsip good pension fund governance.
Selain itu, Laporan Tahunan ini juga bertujuan untuk membangun pemahaman dan kepercayaan tentang
DAPENBI dengan menyediakan informasi yang tepat, seimbang, dan relevan. Pendiri dan seluruh Pemangku
Kepentingan lainnya dapat memperoleh informasi yang memadai terkait kebijakan yang telah dan akan
dilakukan serta kesuksesan pencapaian DAPENBI pada 2016.
Welcome to the 2016 Annual Report of Dana Pensiun Bank Indonesia with “Developing Organization, Strengthening Performance” as the theme. Such theme is selected based on the review and fact from DAPENBI performance focus in 2016 and sustainability prospect.
The main purpose of the composition of this Annual Report is to improve DAPENBI’s information disclosure to the related authority and to compose an annual book that elicit a sense of pride and solidarity between the employees.
The 2016 Annual Report of DAPENBI shall become a comprehensive documentation which contains performance information during the year and from the previous years. The information shall contain a thorough documentation that illustrates DAPENBI’s profile; operational and financial performance; information on duties, role and structural function of DAPENBI organization that implements best practice concept and good pension fund governance principles.
In addition, this Annual Report aims to develop understanding and trust on DAPENBI by providing correct, balanced and relevant information. Plan Sponsor and other stakeholders may receive relevant information regarding the policy that has been and will be implemented and the Company’s achievement in 2016.
Daftar IsITable of Content
Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
8 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights8 Perubahan Aset Neto dan Hasil
Usaha Changes of Net Assets and
Income10 Posisi Keuangan (Neraca) Financial Position (Balance)12 Rasio Keuangan Financial Ratio 13 Portofolio Investasi Investment Portfolio14 Kondisi Pendanaan Financing Condition15 Iuran Pensiun Pension Contribution16 Peristiwa Penting 2016 2016 Significant Events16 Penghargaan yang Telah
Diterima Awards Received
01
03
02
20 Laporan Dewan Pengawas Supervisory Board Report30 Laporan Pengurus Board of Directors Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Sanggahan Dan Batasan Tanggung JawabDisclaimerTentang Laporan Tahunan 2016About The 2016 Annual ReportPenjelasan TemaExplanation Theme
40 Identitas Dana Pensiun Bank Indonesia Company Proflie41 Identitas Perusahaan Company Identity41 Riwayat Singkat Dana Pensiun Brief History of Pension Fund42 Bidang Usaha Business Line44 Struktur Organisasi Organization Structure46 Visi dan Misi Dana Pensiun
Bank Indonesia (DAPENBI) Vision and Mission of Dana
Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI)
47 Budaya Kerja Work Culture
48 Profil Dewan Pengawas Supervisory Board Profile51 Profil Pengurus Board of Directors Profile54 Profil Pendiri Founder Profile58 Profil Dewan Gubernur Bank
Indonesia Profile of the Board of
Governors of Bank Indonesia66 Struktur Grup Dana Pensiun
Bank Indonesia Group Structure of Dana
Pensiun Bank Indonesia67 Informasi Anak Perusahaan Information on Subsidiaries68 Profil Jasa Penunjang Profile of Supporting Services69 Pengelola Administrasi
Kepesertaan dan Manajer Investasi
Participant and Investment Manager Administration Management
70 Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion
and Analysis
tata Kelola Dana Pensiun Good Pension Fund Governance
Informasi KeuanganFinancial Information
04 05
06
87 Pengelolaan Investasi Investment Management104 Akuntansi dan Pelaporan Accounting and Reporting106 Kinerja Keuangan Financial Performance119 Realisasi Anggaran Pendapatan
dan Pengeluaran Tahun 2016 dan Target Anggaran Tahun 2017
Realization of Budget and Expenditure of 2016 and Budget Target of 2017
121 Target Tahun 2017 Target in 2017122 Kebijakan Penting Terkait
Dana Pensiun Significant Policy on Pension
Fund Investment124 Informasi dan Fakta Material
yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Material Information and Fact Subsequent to Balance Sheet Date
124 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
Information on Material Transaction Containing Conflict of Interest and/or Transaction With Affiliates
125 Uraian Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Dana Pensiun
Description of Changes in The Regulation with Significant Impact on Pension Fund
125 Uraian Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Diterapkan Dana Pensiun pada Tahun Buku Terakhir
Description of Changes in Accounting Policy Implented by Pension Fund on The Last Fiscal Year
129 Dewan Pengawas Supervisory Board133 Pengurus Board of Directors142 Pengungkapan Hubungan
Afiliasi Antara Anggota Pengurus , Dewan Pengawas dan Pendiri
Disclosure of Affiliation Between Members of The Board of Directors, Supervisory Board and The Plan Sponsor
142 Remunerasi Bagi Pengurus dan Dewan Pengawas
Remuneration For The Board of Directors and Supervisory Board
144 Komite Investasi Investment Committee148 Forum Investasi Investment Forum150 Audit Internal Internal Audit152 Sistem Pengendalian Internal Intern Control System153 Manajemen Risiko Risk Management
161 Teknologi dan Sistem Informasi Information Technology and
System163 Perkara Penting yang Dihadapi
DAPENBI 2016 Significant Cases Faced by
DAPENBI in 2016163 Informasi Sanksi Administratif Information on Administrative
Sanction163 Akses Informasi dan Data Dana
Pensiun Access on Information and
Pension Fund Data 164 Akuntan Publik Public Accountant164 Kode Etik Code of Conduct165 Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System168 Keberagaman Komposisi
Pengurus Composition Diversity of The
Board of Directors168 Budaya Kerja Work Culture
Penjelasan tema
Laporan Tahunan ini mengambil tema “Menata Organisasi Memantapkan Kinerja” yang merepresentasikan fokus pengembangan Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI) pada tahun 2016. Tema ini mencerminkan keseriusan Dana Pensiun untuk terus mengembangkan diri serta memberikan pelayanan terbaik bagi Peserta maupun para pemangku kepentingan lainnya.
Pada tahun 2016, fokus utama DAPENBI memang ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi perusahaan. Kami menyusun ulang balance scorecard sebagai indikator penilaian kinerja serta memperbarui struktur kompensasi dan remunerasi para pegawai sehingga menjadi salah satu yang terdepan dalam industri terkait. Pada saat bersamaan, DAPENBI juga meningkatkan pelatihan internal untuk meningkatkan standar mutu untuk mencapai kinerja yang lebih optimal.
Kami memahami bahwa pegawai merupakan aset terpenting dalam pengelolaan sebuah perusahaan, tak terkecuali dalam industri Dana Pensiun. Dengan dinamika dan tantangan yang semakin kompleks dan beragam, peningkatan kinerja organisasi yang dimulai dari peningkatan kapasitas dan kapabilitas para pegawai sudah menjadi sebuah keniscayaan.
DAPENBI berharap bahwa upaya ini akan meningkatkan kenyamanan dan motivasi kerja para pegawai. Pada akhirnya, upaya ini bermuara pada pelayanan yang lebih prima, tepat waktu, tepat sasaran, dan memberikan kepuasan bagi peserta dana pensiun.
Penataan dalam bidang organisasi ini telah memberi dampak positif pada kinerja DAPENBI baik secara finansial maupun kecukupan pendanaan sebagaimana tercermin pada Laporan Keuangan Audit.
Kami optimis langkah yang diambil pada 2016 akan menjadi investasi penting serta menjadi pondasi fundamental untuk menopang kinerja keuangan Dana Pensiun Bank Indonesia pada masa depan.
This Annual Report uses “”Developing Organization, Strengthening Performance” as a theme to represent the development focus of Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI) in 2016. This theme reflects the Pension Fund’s intention for continuous self-improvement and provision of best services for both the Participants and other stakeholders.
In 2016, DAPENBI had its main focus on improving corporate organizational performance. We reviewed and redefined our balance scorecard as a performance assessment indicator and renewed our compensation and remuneration structure for the employees in order for us to become one of the leaders in the industry. Concurrently, DAPENBI also improved its internal training to improve its quality standard in order to achieve a more optimum performance.
We acknowledge that employees are the most significant aspects in company management, including in the Pension Fund industry. With the increasingly complex and diverse dynamics and challenge, a well-developed organizational performance, starting from the improvement of employees’ capacity and capability, has become a necessity.
DAPENBI hopes that this effort may improve the sense of comfort and work motivation of the employees. Finally, this effort shall come forth at the provision of high-quality, and to correct beneficiaries that provides satisfaction for the participants of pension fund program.
The development in this organization generates positive impact for DAPENBI’s performance, both in financial and funding adequacy terms, as illustrated in the Audited Financial Statements.
We are optimistic that the steps we conducted in 2016 shall serve as a significant investment and as fundamental foundation to support the financial performance of Dana Pensiun Bank Indonesia in the future.
Explanation Theme
01
K i l a s K i n e r j a 2 0 1 6
F l a s h b a c k P e r f o r m a n c e 2 0 1 6
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Perubahan aset neto & hasIL usahaChanges of net assets & InCoMeDalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain / In full Rupiah, unless stated otherwise
Keterangan / Description2016
(Audited)
2015
(Audited)
2014
(Audited)
2013
(Audited)
Penambahan / addition
Pendapatan Investasi / Investment Income
Bunga / Interest 529.295.384.190,00 485.336.743.654,00 467.016.511.375,00 407.009.311.617,00
Dividen / Dividend 22.665.253.149,00 24.384.027.708,00 26.099.434.072,00 63.009.473.383,00
Sewa / Interest 200.000.000,00 - - -
Laba (rugi) pelepasan investasi / Profit (loss) of investment disposal
30.131.701.657,00 17.419.612.653,00 66.973.028.109,00 115.720.426.738,00
Pendapatan investasi lain / Revenue from other investment 1.562.058,00 - - -
Jumlah pendapatan investasi / Total investment revenue 582.293.901.054,00 527.140.384.015,00 560.088.973.556,00 585.739.211.738,00
Peningkatan/Penurunan Nilai Investasi / Increase/Decrease of Investment Value
310.404.080.587,00 (162.806.244.516,00) 140.868.768.717,00 (819.345.470.717,00)
Iuran Jatuh Tempo / Matured Contribution
Iuran Pemberi kerja / Employer’s Contribution 192.955.698.557,00 138.934.647.512,00 133.884.476.546,00 119.142.806.122,00
Iuran Peserta / Participant’s Contribution 44.773.742.204,00 42.846.485.259,00 39.234.084.986,00 35.404.259.470,00
Iuran Tambahan / Additional Contribution 671.608.508.880,00 479.037.561.304,00 149.486.592.132,00 149.486.592.132,00
Pendapatan di Luar Investasi / Non-Investment Income 12.371.551.135,00 13.489.935.319,00 1.978.600.454,00 1.129.468.394,00
Pengalihan Dana dari Dana Pensiunan Lain / Fund Transfer from Other Pension Funds
- - - -
Jumlah Penambahan / total addition 1.814.407.482.417,00 1.038.642.768.893,00 1.025.541.496.391,00 71.556.867.139,00
Pengurangan / Reduction
Beban Investasi / Investment Expense 2.595.948.954,00 1.391.303.250,00 1.966.030.491,00 4.475.598.769,00
Beban Operasional / Operational Expense 44.065.757.815,00 43.662.605.517,00 36.685.449.455,00 33.389.717.632,00
Beban di luar investasi dan operasional / Expenses outside of investment and operations
- - - -
Manfaat Pensiun / Pension Benefits 555.680.219.896,00 513.475.254.211,00 484.106.963.828,00 453.055.636.295,00
Pajak Penghasilan / Income Tax 6.947.172.500,00 6.836.503.000,00 4.005.540.500,00 12.512.594.750,00
Pengalihan Dana ke Dana Pensiun Lain / Fund Transfer to Other Pension Funds
- - - -
Jumlah Pengurangan / Total Reduction 609.289.099.165,00 565.365.665.978,00 526.763.984.274,00 503.433.547.446,00
Kenaikan (Penurunan) Aset Neto / Increase (Decrease) of Net Assets
1.205.118.383.252,00 473.277.102.915,00 498.777.512.117,00 (431.876.680.307,00)
Aset Neto Awal Tahun / Net Assets in the Beginning of the Year
6.356.570.760.282,00 5.883.293.657.367,00 5.384.516.145.249,00 5.816.392.825.556,00
Aset Neto Akhir Tahun / Net Assets by the End of the Year 7.561.689.143.534,00 6.356.570.760.282,00 5.883.293.657.366,00 5.384.516.145.249,00
Pendapatan Investasi / Investment Revenues
Bunga / Interest 529.295.384.190,00 485.336.743.654,00 467.016.511.375,00 407.009.311.617,00
Dividen / Dividend 22.665.253.149,00 24.384.027.708,00 26.099.434.072,00 63.009.473.383,00
Sewa / Loan 200.000.000,00 - - -
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi / Profit (Loss) of Investment Dispossal
30.131.701.657,00 17.419.612.653,00 66.973.028.109,00 115.720.426.738,00
Pendapatan Investasi Lain / Revenues from Other Investment 1.562.058,00 - - -
Jumlah Pendapatan Investasi / Total Investment Revenues 582.293.901.054,00 527.140.384.015,00 560.088.973.556,00 585.739.211.738,00
Per 31 Desember / As of December 31, 2016
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
8 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Keterangan / Description2016
(Audited)
2015
(Audited)
2014
(Audited)
2013
(Audited)
Beban Investasi / Investment expense
Beban Transaksi / Transaction Expense 1.201.322.687,00 233.520.446,00 863.583.598,00 3.246.887.168,00
Beban Pemeliharaan Tanah dan Bangunan / Assets Maintenance Expense
- - - -
Beban Penyusutan Bangunan / Building Depreciation Expense - - - -
Beban Manajer Investasi / Investment Manager Expense - - - -
Beban Investasi Lain / Other Investment Income 1.394.626.267,00 1.157.782.804,00 1.102.446.893,00 1.228.711.601,00
Jumlah Beban Investasi / Total Investment Expense 2.595.948.954,00 1.391.303.250,00 1.966.030.491,00 4.475.598.769,00
Hasil Usaha Investasi / Investment Income 579.697.952.100,00 525.749.080.765,00 558.122.943.065,00 581.263.612.969,00
Beban Operasional / operational expense
Gaji/Honor Karyawan. Pengurus. dan Dewan Pengawas / Employee Salary/Honorarium.
22.652.881.284,00 20.968.899.056,00 16.881.865.426,00 17.190.257.126,00
Beban Kantor / Office Expense 1.004.623.691,00 767.307.134,00 1.150.543.570,00 374.202.745,00
Beban Pemeliharaan / Maintenance Expense 86.439.337,00 192.128.018,00 154.111.616,00 322.817.858,00
Beban Penyusutan / Depreciation Expense 454.691.886,00 375.910.071,00 371.350.460,00 409.285.072,00
Beban Jasa Pihak Ketiga / Third Party Service Expense 6.887.329.035,00 6.730.364.494,00 5.526.198.510,00 5.190.114.051,00
Beban Operasional Lain / Other Operational Expense 12.979.792.582,00 14.627.996.744,00 12.601.379.873,00 9.903.040.780,00
Jumlah Beban Operasional / total operational expenses 44.065.757.815,00 43.662.605.517,00 36.685.449.455,00 33.389.717.632,00
Pendapatan dan Beban Lain / Other Revenues and Expenses
Bunga Keterlambatan Iuran / Delayed Payment Interest - - - -
Laba (Rugi) Penjualan Aset Operasional / Profit (Loss) of Operational Assets Sales
110.408.000,00 10.865.000,00 210.800.000,00 101.033.334,00
Laba (Rugi) Penjualan Aset Lain-Lain / Profit (Loss) of Other Assets Sales
- - - -
Pendapatan Lain di Luar Investasi / Other Revenues Outside of Investment
12.261.143.135,00 13.479.070.319,00 1.767.800.454,00 1.028.435.060,00
Beban Lain di Luar Investasi dan Operasional / Other Expenses Outside of Investment and Operations
- - - -
Jumlah Pendapatan dan Beban Lain-Lain / Total Other Revenues and Expenses
12.371.551.135,00 13.489.935.319,00 1.978.600.454,00 1.129.468.394,00
Hasil Usaha Sebelum Pajak / Income before tax 548.003.745.420,00 495.576.410.567,00 523.416.094.064,00 549.003.363.731,00
Pajak Penghasilan / Income tax 6.947.172.500,00 6.836.503.000,00 4.005.540.500,00 12.512.594.750,00
Hasil Usaha Setelah Pajak / Income after tax 541.056.572.920,00 488.739.907.567,00 519.410.553.564,00 536.490.768.981,00
Per 31 Desember / As of December 31, 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
9Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
PosIsI Keuangan (neraCa)fInanCIaL PosItIon (baLanCe)Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain / In full Rupiah, unless stated otherwise
Keterangan / Description2016
(Audited)
2015
(Audited)
2014
(Audited)
2013
(Audited)
Aset / assets
Investasi (Nilai Historis) / Investment (Historical Value)
Surat Berharga Negara / Government Securities
3.409.357.305.969,00 3.199.483.235.459,00 2.737.260.817.523,00 3.384.308.148.229,00
Deposito on Call / On-Call Deposit 52.465.000.000,00 58.560.000.000,00 75.532.000.000,00 41.126.000.000,00
Deposito Berjangka / Time Deposit 869.251.000.000,00 765.085.000.000,00 1.293.531.000.000,00 354.907.000.000,00
Saham / Share 108.918.963.616,00 423.935.600.484,00 458.636.841.892,00 650.185.320.010,00
Obligasi / Bond 2.108.036.500.000,00 1.830.036.500.000,00 1.320.031.500.000,00 1.082.031.500.000,00
Sukuk / Sharia Bond (Sukuk) 78.000.000.000,00 78.000.000.000,00 43.000.000.000,00 43.000.000.000,00
Reksa Dana / Mutual Fund 561.050.000.000,00 232.648.000.000,00 30.000.000.000,00 25.297.000.000,00
Penempatan Langsung / Direct Placement
163.987.733.141,00 163.987.733.141,00 163.987.733.141,00 144.009.733.141,00
Tanah / Land 240.336.871.330,00 - - -
Jumlah Investasi / total Investment 7.591.403.374.056,00 6.751.736.069.084,00 6.121.979.892.556,00 5.724.864.701.380,00
Selisih Penilaian Investasi / Difference In Investment assessment
(207.881.308.106,00) (518.285.388.693,00) (355.479.144.177,00) (496.347.912.895,00)
Aset Lancar Di Luar Investasi / Current Assets Outside Of Investment
Kas dan bank / Cash and bank 6.055.552.694,00 3.955.576.584,00 1.207.908.822,00 1.084.981.000,00
Beban Dibayar di Muka / Prepaid Advance
46.651.293.050,00 42.969.569.189,00 40.658.627.191,00 37.772.222.622,00
Piutang Investasi / Investment Receivables
- - 142.498.718,00 43.199.200.000,00
Piutang Hasil Investasi / Investment Receivables
82.419.382.872,00 75.067.525.254,00 64.447.661.821,00 67.766.541.433,00
Piutang Lain-Lain / Other Receivables 5.968.853.478,00 7.041.951.271,00 9.732.590.797,00 11.226.412.993,00
Jumlah Aset Lancar di Luar Investasi / Total Current Assets Outside of Investment
141.095.082.094,00 129.034.622.298,00 116.189.287.349,00 161.049.358.048,00
Aset Operasional / operational assets
60.714.723.207,00 1.117.598.724,00 535.494.795,00 906.845.255,00
Aset Lain-Lain / Other Assets 600.000,00 8.491.603.747,00 18.435.293.952,00 9.944.290.205,00
Jumlah Aset / total assets 7.585.332.471.251,00 6.372.094.505.160,00 5.901.660.824.475,00 5.400.417.281.993,00
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Per 31 Desember / As of December 31, 2016
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
10 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
Hasil Usaha Setelah PajakIncome After Tax
Jumlah LiabilitasTotal Liability
Jumlah Aset NetoTotal Net Assets
488.739.907.567,00
541.056.572.920,00
6.372.094.505.160,00
7.585.332.471.251,00
6.356.570.760.282,00
7.561.689.143.534,00
51 9.410.553.564,00
5.901.660.824.475,00
5.883.293.657.366,00
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2016
2016
2016
Keterangan / Description2016
(Audited)
2015
(Audited)
2014
(Audited)
2013
(Audited)
Liabilitas / Liability
Nilai Kini Aktuarial / Actuarial Present Value
8.202.977.714.589,00 8.728.245.032.375,00 7.226.014.153.190,00 6.223.697.757.000,00
Selisih Nilai Kini Aktuarial / Differences of Actuarial Present Value
(641.288.571.055,00) (2.371.674.272.093,00) (1.342.720.495.823,00) (839.181.611.751,00)
Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial / Liability Outside of Actuarial Present Value
Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo / Matured Pension Benefit Payable
1.926.348.802,00 2.779.031.180,00 1.745.478.803,00 1.696.185.411,00
Utang Investasi / Investment Payable 510.368.700,00 240.480.000,00 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar / Accrued Expenses
8.795.178.347,00 673.499.653,00 2.263.586.530,00 177.891.342,00
Liabilitas Lain / Other Liabilities 12.411.431.868,00 11.830.734.045,00 14.358.101.775,00 14.027.059.991,00
Jumlah Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial / Total Liabilities Other Than Actuarial Present Value
23.643.327.717,00 15.523.744.878,00 18.367.167.108,00 15.901.136.744,00
Jumlah Liabilitas / total Liabilities 7.585.332.471.251,00 6.372.094.505.160,00 5.901.660.824.475,00 5.400.417.281.993,00
Per 31 Desember / As of December 31, 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
11Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Rasio Kecukupan Dana (RKD)Fund Adequacy Ratio (RKD)
Biaya Operasional terhadap Aset NetoOperational Expense to Net Assets
Biaya Investasi terhadap Pendapatan InvestasiInvestment Expense to Investment Revenues
Return on Investment (roI) Return on Asset (roa)
6,05%
12.91%
72,65%
92.11%
0,69%
0.58%
5,93%
12.79%
0,26%
0.45%
-4,35%
86,18%
0,62%
-4,25%
0,76%
12,71%
81,03%
0,62%
12,41%
0,35%
15,18%
93,66%
0,55%
14,93%
1,02%
2015
2015
2015
2015
2015
2013
2013
2013
2013
2013
2014
2014
2014
2014
2014
2012
2012
2012
2012
2012
2016
2016
2016
2016
2016
rasIo KeuanganfInanCIaL ratIo
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
12 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
PortofoLIo InvestasIInvestMent PortfoLIoDalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain / In full Rupiah, unless stated otherwise
Keterangan / Description2016
(Audited)
2015
(Audited)
2014
(Audited)
2013
(Audited)
Aset Investasi / assets Investment
Nilai Wajar / Investment (Market Value)
Surat Berharga Negara / Government Securities
3.244.618.319.477,00 2.882.451.447.340,00 2.509.693.607.126,00 3.079.499.214.907,00
Tabungan / Savings - - - -
Deposito on Call / On-Call Deposit 52.465.000.000,00 58.560.000.000,00 75.532.000.000,00 41.126.000.000,00
Deposito Berjangka / Time Deposit 869.251.000.000,00 765.085.000.000,00 1.293.531.000.000,00 354.907.000.000,00
Sertifikat Deposito / Deposit Certificate
- - - -
Sertifikat Bank Indonesia / Bank Indonesia Certificate
- - - -
Saham / Share 158.963.213.184,00 224.205.860.130,00 309.260.781.480,00 442.942.708.878,00
Obligasi / Bond 2.090.474.335.000,00 1.775.599.199.000,00 1.271.766.407.100,00 1.031.542.057.600,00
Sukuk / Sharia Bond (Sukuk) 73.696.999.000,00 70.630.092.000,00 37.995.453.700,00 36.695.402.100,00
Reksa Dana / Mutual Fund 355.926.499.289,00 210.973.382.498,00 31.677.059.909,00 22.667.394.907,00
Penempatan Langsung / Direct Placement
290.989.700.000,00 245.945.699.423,00 237.044.439.064,00 219.137.010.093,00
Tanah / Land 247.137.000.000,00 - - -
Jumlah Investasi / total Investment 7.383.522.065.950,00 6.233.450.680.391,00 5.766.500.748.379,00 5.228.516.788.485,00
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
13Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
KonDIsI PenDanaanfInanCIng ConDItIonDalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain / In full Rupiah, unless stated otherwise
Keterangan / Description2016
(Audited)
2015
(Audited)
2014
(Audited)
2013
(Audited)
Aset Tersedia / Available Assets 7.585.332.471.251,00 6.372.094.505.160,00 5.901.660.824.475,00 5.400.417.281.993,00
Kekayaan Untuk Pendanaan / Assets Fund
7.555.719.690.055,00 6.341.037.205.264,00 5.855.125.772.618,00 5.363.345.442.051,00
Nilai Kini Aktuarial / Actuarial Present Value
8.202.977.714.589,00 8.728.245.032.375,00 7.226.014.153.190,00 6.223.697.757.000,00
Rasio Kecukupan Dana / Fund Adequacy Ratio
92.11% 72.65% 81.03% 86.18%
Rp Triliun / Trillion
92.11%
72.65%
81.03%
5,90 5,85
7,22
6,37 6,34
8,72
7,58 7,55
8,20
86.18%
5,40
10,00 95.00%
9,00
8,00 90.00%
7,00
6,00 85.00%
5,00
4,00 80.00%
3,00
2,00 75.00%
1,00
- 70.00%
5,36
6,22
Aset Tersedia / Available Assets
Kekayaan Untuk Pendanaan / Assets Fund
Nilai Kini Aktuarial / Actuarial Present Value
Rasio Kecukupan Dana / Fund Adequacy Ratio
2013 2014 2015 2016
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
14 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
Iuran PensIunPensIon ContrIbutIonDalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain / In full Rupiah, unless stated otherwise
Keterangan / Description2016
(Audited)
2015
(Audited)
2014
(Audited)
2013
(Audited)
Iuran Normal Pemberi Kerja (IPPK) / Normal Employer Contribution (IPPK)
192.955.698.557,00 138.934.647.512,00 133.884.476.546,00 119.142.806.122,00
Iuran Normal Peserta (IPP) / Normal Participant Contribution (IPP)
44.773.742.204,00 42.846.485.259,00 39.234.084.986,00 35.404.259.470,00
Iuran Tambahan / Additional Contribution
671.608.508.880,00 479.037.561.304,00 149.486.592.132,00 149.486.592.132,00
Iuran Normal Pemberi Kerja (IPPK) / Normal Employer Contribution (IPPK)
19.44% 30.23% 23.90% 23.90%
Iuran Normal Peserta (IPP) / Normal Participant Contribution (IPP)
7.00% 7.00% 7.00% 7.00%
119.14
35.40
149.49133.88
39.23
149.49138.93
42.85
479.40
192,95
44,77
671,60Rp Triliun / Trillion
600,00
500,00
400,00
300,00
200,00
100,00
-
Iuran Normal Pemberi Kerja (IPPK) / Normal Employer
Contribution (IPPK)
Iuran Normal Peserta (IPP) / Normal Participant Contribution
(IPP)
Iuran Tambahan / Additional Contribution
2013 2014 2015 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
15Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Peristiwa Penting 20162016 Significant Events
Penghargaan yang telah DiterimaAwards Received
Waktu Keterangan
21 Maret 2016 / March 21, 2016
Persetujuan Program Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran (PKRAPP) DAPENBI tahun buku XXIV/2016 Gubernur Bank Indonesia selaku Pendiri DAPENBI.
Approval of Work Program and Revenues and Expenditure Budget (PKRAPP) DAPENBI for the XXIV/2016 fiscal year by the Governor of Bank Indonesia as DAPENBI Founder.
6 April 2016 / april 6, 2016
Penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) tanah di Jalan Catur No.1, Kecamatan Menteng Dalam, Pancoran, Jakarta Selatan, yang akan dibangun Gedung Kantor DAPENBI
The signing of Notarial Sales & Purchase Agreement (AJB) of land at Jalan Catur No. 1, Menteng Dalam Subdistrict, Pancoran, South Jakarta, at which the construction of DAPENBI Office Building will be conducted.
14 April 2016 / april 14, 2016
Pengangkatan Sdri. Damayanti Johan sebagai Anggota Dewan Pengawas yang mewakili Pendiri sekaligus merangkap sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas DAPENBI
The appointment of Mrs. Damayanti Johan as Supervisory Board Member representing the Founder and concurrently as Vice Chairman of Supervisory Board of DAPENBI.
18 Juli 2016 / July 18, 2016
Penandatanganan penunjukkan Konsultan eksternal untuk melakukan kajian Salary Survey di Industri Dana Pensiun dan perusahaan asuransi yang setara.
Signing of the appointment of External Consultant to perform Salary Survey assessment in Pension Fund Industry and similar insurance companies.
29 Juli 2016 / July 29, 2016
Pengesahan Laporan Keuangan dan Laporan Investasi DAPENBI tahun buku 2015 oleh Gubernur Bank Indonesia selaku Pendiri DAPENBI.
The ratification of Financial Statement and Investment Report of DAPENBI for the 2015 fiscal year by the Governor of Bank Indonesia as DAPENBI Founder.
8 November 2016 / november 8, 2016
Penandatangan penunjukkan Konsultan Perancang untuk mendesain arsitektur dan interior Gedung Kantor DAPENBI
Signing of the appointment of Designing Consultant to design the architecture and interior of DAPENBI Office Building.
DAPENBI menerima penghargaan dalam ajang ADPI Award yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) sebagai Dana Pensiun Pemberi Kerja (PPMP) dengan Kinerja terbaik Pertama tahun 2011 Kategori Total Aktiva Bersih diatas Rp1 Triliun. Penghargaan ini diberikan atas dasar kinerja dana pensiun tahun buku 2011. Penganugerahan ADPI AWARD ini diberikan oleh ADPI kepada DAPENBI pada tanggal 28 September 2012 bertempat di Sumba Room Hotel Borobudur Jakarta.
DAPENBI received an award in the ADPI Award organized by the Indonesian Pension Fund Association (ADPI) as the Employer Pension Fund (PPMP) with the first best Performance in 2011 for Total Net Assets Category above Rp1 trillion. This award was granted based on the performance of the pension fund performance in the 2011 fiscal year. The granting of ADPI AWARD was given by ADPI to DAPENBI on September 28, 2012 at Sumba Room, Hotel Borobudur, Jakarta.2012
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
16 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
DAPENBI menerima penghargaan dalam ajang Annual Report Award (ARA) Tahun 2013 sebagai Juara II kategori Dana Pensiun. Kegiatan ARA diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank Indonesia (BI), Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, Kementerian Badan Usaha Milik Negara RI, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), serta Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).Penghargaan ini diberikan atas dasar Laporan Buku Tahunan DAPENBI tahun buku 2013. Penganugerahan ARA ini diberikan oleh Panitia ARA kepada DAPENBI pada tanggal 16 Oktober 2014 bertempat di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta.
DAPENBI received an award from the 2013 Annual Report Award (ARA) as Runner Up of Pension Fund category. ARA was convened by the Financial Service Authority (OJK) with Bank Indonesia (BI), Indonesia Stock Exchange (IDX), the Directorate General of Tax of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, Ministry of State Owned Enterprise of the Republic of Indonesia, National Committee on Governance Policy (KNKG), and Indonesian Institute of Accountants (IAI). This award was granted based on DAPENBI Annual Report for the 2013 fiscal year. ARA award was granted by ARA Committee to DAPENBI on October 16, 2014 at Ritz Carlton Pacific Place Hotel, Jakarta.
Setelah pada tahun 2014 DAPENBI berhasil meraih Juara II Annual Report Award (ARA) untuk kategori Dana Pensiun, pada tahun 2015 DAPENBI kembali menerima penghargaan dalam ajang Annual Report Award (ARA) Tahun 2014 sebagai Juara I kategori Dana Pensiun. Penghargaan ini diberikan atas dasar Laporan Buku Tahunan DAPENBI tahun buku 2014. Kegiatan ARA diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank Indonesia (BI), Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktorat Jendral Pajak Kementerian Keuangan RI, Kementerian Badan Usaha Milik Negara RI, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), serta Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Penganugerahan ARA diberikan oleh Panitia ARA kepada DAPENBI pada tanggal 22 September 2015 bertempat di Hotel Ritz Carlton Pacific Palace Jakarta. Adapun Juara II ARA ditempati oleh Dana Pensiun PT. Bank Mandiri dan Juara III ditempati oleh Dana Pensiun PT. Bank Rakyat Indonesia. Dalam pelaksanaan kali ini tercatat penambahan 33 peserta perusahaan, sehingga total perusahaan yang ikut sebanyak 294 perusahaan umum, 3 perusahaan Bank Perkreditan Rakyat, dan sisanya sebanyak 15 peserta dari Dana Pensiun. Adapun penyelenggaraan kali ini merupakan penyelenggaraan ke-14 yang mengangkat tema “Akuntabilitas dan Transparansi Informasi untuk Memenangkan Persaingan Bisnis dalam Era Integrasi Ekonomi ASEAN”.
After successfully winning a Runner Up position in the Annual Report Award (ARA) for Pension Fund category in 2014, DAPENBI received another award in the 2015 Annual Report Award (ARA) as the First Prize Winner for Pension Fund category. This award was granted based on DAPENBI Annual Report Book of the 2014 fiscal year. ARA was organized by Financial Service Authority (OJK) with Bank Indonesia (BI), Indonesia Stock Exchange (IDX), Directorate General of Tax of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, National Committee on Governance Policy (KNKG) and Indonesian Institute of Accountants (IAI). ARA award was granted by ARA Committee to DAPENBI on September 22, 2015 at Ritz Carlton Hotel Pacific Palace, Jakarta. The runner up of ARA was granted to Dana Pensiun PT. Bank Mandiri, followed by Dana Pensiun PT. Bank Rakyat Indonesia at the third place. In the event, there were additions of 33 companies. As such, the sum of the participating companies was 294 public companies, 3 Rural Banks and 15 participants from Pension Fund companies. This ARA convention was the 14th convention with the theme of “Information Accountability and Transparency to Win Business Competition in the Era of ASEAN Economic Integration”.
2014
2015
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
17Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
02
l a p o r a n M a n a j e M e n
M a n a g e m e n t R e p o r t
LAPORAN DEWAN PENGAWASSupervisory Board Report
Assalamualaikum Wr. Wb.
Pemangku Kepentingan yang Terhormat
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya dalam membawa Dana
Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI) melewati tahun 2016
dengan performa yang memuaskan. Kami juga turut memberikan
apresiasi yang tertinggi kepada seluruh insan DAPENBI untuk
kerja keras dan dedikasi dalam mencapai kinerja yang optimal.
Pada 2016, Dewan Pengawas telah menjalankan fungsi
pengawasan terhadap pengelolaan Dana Pensiun Bank Indonesia
yang dijalankan oleh Pengurus. Pengawasan ini meliputi
pengawasan terhadap kinerja keuangan, kinerja operasional dan
pengawasan terhadap pengelolaan entitas anak perusahaan.
Pada kesempatan ini, Dewan Pengawas akan memaparkan
laporan pertanggungjawaban selama tahun berjalan. Laporan
Dewan Pengawas ini meliputi pelaksanaan pengawasan terhadap
penyelenggaraan DAPENBI, penilaian terhadap kinerja Pengurus
dalam menjalankan DAPENBI, penilaian terhadap kinerja
investasi, dan juga perubahan komposisi Dewan Pengawas
selama tahun buku 2016.
PeLaKsanaan PengawasanSesuai dengan tugas dan wewenang yang telah dijabarkan,
sepanjang tahun 2016 Dewan Pengawas telah melaksanakan
berbagai kegiatan dalam menjalankan fungsi pengawasan
serta memberikan saran dan masukan kepada Pengurus.
Fungsi pengawasan ini dijalankan secara bersinergi sehingga
pengurusan Dana Pensiun Bank Indonesia berjalan efektif dan
dapat mencapai dengan seluruh target yang telah dicanangkan
dalam rencana kerja tahunan.
Selama periode tahun buku 2016, Dewan Pengawas telah
melaksanakan hak, kewajiban, dan tanggung jawab, baik dalam
hal pengawasan maupun menyampaikan saran dan pertimbangan
kepada Pendiri mengenai hal-hal yang memerlukan persetujuan
atau pengesahan Pendiri. Pengawasan terhadap DAPENBI
dilakukan terhadap aspek-aspek antara lain: kinerja Keuangan
DAPENBI termasuk kinerja anak perusahaan DAPENBI, dan
operasional DAPENBI yang dilakukan antara lain dengan
pemantauan realisasi Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
(RKAT) tahun 2016 secara reguler (triwulanan); pemantauan
pengelolaan DAPENBI dan anak-anak perusahaan, pemantauan
pelaksanaan berbagai komitmen DAPENBI kepada Dewan
Pengawas dan Pendiri.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Distinguished Stakeholders
We extend our gratitude to The Almighty God for His mercy
and grace in guiding Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI)
through 2016 with a satisfactory performance. We also extend
our highest appreciation to all DAPENBI employees for their
hard work and dedication in achieving optimal performance.
In 2016, the Supervisory Board has performed a supervisory
function on the management of Dana Pensiun Bank Indonesia
as performed by the Board of Directors. This supervision
activity covered oversight of financial performance, operational
performance and supervision of subsidiary management.
On this occasion, the Supervisory Board shall present an
accountability report during the year. The Supervisory Board’s
report covered the implementation of supervision on DAPENBI
organization, assessment of the Board of Directors’ performance
in running DAPENBI, assessment on investment performance,
as well as changes in the composition of the Supervisory Board
during the 2016 fiscal year.
suPervIsIon IMPLeMentatIonIn accordance with the aforementioned duty and authority,
throughout 2016, the Supervisory Board has implemented
various activities in carrying out supervisory functions and
provided advices and inputs for the Board of Directors. This
supervisory function is implemented in synergy for the effective
Pension Fund management capable of achieving the targets
stipulated in the annual work plan.
In 2016 fiscal year, the Supervisory Board has exercised its rights,
obligations and responsibilities, both in terms of supervision and
by providing advice and considerations to the Founder on matters
that required the approval or ratification from the Founder.
Supervision on DAPENBI shall be conducted on the following
aspects: DAPENBI’s financial performance including the
performance of DAPENBI subsidiaries and DAPENBI operational
activities, among others, by regularly monitoring quarterly
realization of the Annual Work Plan and Budget (RKAT) 2016;
Monitoring the management of DAPENBI and its subsidiaries
and monitoring the implementation of DAPENBI’s commitments
to the Supervisory Board and the Founder.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
20 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Selama kurun waktu 2011 sampai dengan 2016, kinerja investasi DAPENBI secara umum lebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri Dana Pensiun.During 2011 to 2016, DAPENBI’s investment performance was generally better than in the average Pension Fund industry.
KetuaChairman
MUBARAKAH
12,91%ROIROI
21Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Selain itu, Dewan Pengawas juga memberikan saran dan
pertimbangan kepada Pendiri dalam proses penyusunan kajian
keberlanjutan DAPENBI, serta penyesuaian Arahan lnvestasi dan
Peraturan Dana Pensiun DAPENBI dengan ketentuan OJK yang
terkini serta penambahan aturan-aturan untuk meningkatkan
aspek tata kelola yang baik.
PenILaIan KInerja Pengurus Dan InvestasI
Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Pengurus, Dewan
pengawas menggunakan indikator-indikator sebagai berikut:
Portofolio DaPenbI per 31 Desember 2016
Dalam juta Rupiah
no Jenis Investasi / Investment Type
31 Desember 2015 / 31 December 31, 2015
RIT 2016 / RIT 201631 Desember 2016 / December 31, 2016
Kenaikan (Penurunan) terhadap Posisi 31 Desember 2016 /
Increase (Decrease) to the Position on
December 31, 2016
nilai Wajar /
Fair Value
Komposisi / Composition
nilai Wajar /
Fair Value
Komposisi / Composition
nilai Wajar /
Fair Value
Komposisi / Composition
31 Des 2016 / Dec
31, 2016rIt
a b c d e f g h i=g-c j=g-e
1 Deposito On Call / On Call Deposit 58.560 0,94% 84.744 1,41% 52.465 0,72% (6.095) (32.279)
2 Deposito Berjangka / Time Deposit 765.085 12,27% 389.749 6,51% 869.251 11,87% 104.166 479.502
3Surat Berharga Negara / Government Bonds
2.882.451 46,24% 2.763.292 46,13% 3.244.618 44,30% 362.167 481.326
4 Obligasi Korporasi / Corporate Bonds 1.775.599 28,49% 1.698.921 28,36% 2.090.474 28,54% 314.875 391.553
5 Sukuk / Sharia Bonds (Sukuk) 70.630 28,49% 70.842 1,18% 73.697 1,01% 3.067 2.855
6 Saham / Share 224.206 3,60% 288.683 4,82% 158.963 2,17% (65.243) (129.720)
7 Reksadana / Mutual Fund 210.973 3,38% 271.033 4,52% 348.098 4,75% 137.125 77.065
8 Penempatan Langsung / Direct Placement 245.946 3,95% 244.904 4,09% 245.946 3,36% - 1.042
9 Tanah dan Bangunan / Land and Building - 0,00% 178.041 2,97% 240.337 3,28% 240.337 62.296
Jumlah Aset / Total Aset 6.233.451 100,00% 5.990.210 100,00% 7.323.850 100,00% 1.090.399 1.333.640
Secara umum realisasi nilai wajar investasi posisi 31 Desember
2016 lebih tinggi dari target dalam Rencana lnvestasi Tahunan
(RlT) tahun 2016. Peningkatan tersebut disebabkan oleh
realisasi iuran tambahan Pemberi Kerja yang jauh diatas rencana
anggaran, sehingga menambah akumulasi kekayaan investasi
DAPENBI. Realisasi investasi posisi 31 Desember 2016 lebih
tinggi dari Rencana lnvestasi Tahunan (RlT) tahun 2016 kecuali
untuk komponen investasi Deposito On Call dan Saham.
Komposisi Deposito On Call lebih kecil dari yang ditargetkan pada
RIT karena DAPENBI menempatkan kebutuhan likuiditasnya di
Deposito Berjangka yang menghasilkan bunga lebih tinggi. Namun
demikian, pengalihan Deposito Berjangka menjadi instrumen
yang lebih menguntungkan sebagaimana direncanakan dalam
RlT, belum terealisasi secara maksimal, yang tercermin dari masih
tingginya nilai wajar Deposito Berjangka. Selain Deposito on Call, penempatan pada Saham juga tercatat lebih rendah dibandingkan
dengan RlT. Hal ini disebabkan karena strategi DAPENBI yang
In addition, the Supervisory Board also provides recommendations
and considerations to the Founder in the process of preparing
sustainability assessment, as well as to adjust the Investment
Guideline and DAPENBI Pension Fund Regulation with the
latest OJK provisions and the addition of rules to improve good
governance aspects.
PerforManCe assessMent on the boarD of DIreCtors anD InvestMent In assessing the performance of the Board of Directors, the
Supervisory Board uses the following indicators:
DaPenbI Portfolio as of December 31, 2016
In million Rupiah
In general, the realization of the fair value of investment for
December 31, 2016 was higher than the targets set in the 2016
Annual Investment Plan (RlT). The increase was due to the
realization of additional Employers contribution which exceeded
the budget plan, thus increased DAPENBI’s accumulated
investment assets. The investment realization for December 31,
2016 was higher than the Annual Investment Plan (RlT) in 2016,
excluding the investment components of On Call Deposit and
Shares.
The composition of On Call Deposit was lower than the target
in RIT as DAPENBI prioritized its liquidity requirement in Time
Deposit, which generated higher interest rates. However, the
transfer of Time Deposit into a more beneficial instrument as
planned in RIT has not been fully realized, as reflected in the
still-high Time Deposits. In addition to On-Call Deposit, the
placement on Shares was also lower than that of RlT. This was due
to DAPENBI’s strategy to start investing in Mutual Funds with
shares underlying to meet the composition of Equity Securities
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
22 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
mulai menempatkan pada Reksa Dana dengan underlying saham
untuk memenuhi komposisi Efek Bersifat Ekuitas di SAA sebesar
20% dan upaya restrukturisasi saham DAPENBI yang memiliki
prospek yang kurang baik menjadi Reksa Dana dengan nilai
sebesar Rp355,04 miliar.
Kinerja portofolio DAPENBI pada tahun 2016.
Dalam juta Rupiah
no Jenis Investasi / Investment Type31 Desember 2015 / December 31, 2015
rIt 201631Desember 2016 / December 31, 2016
Selisih / Difference
a b c d e f=e-c g=e-d
1. Deposito On Call / On Call Deposit 6.808 3.452 5.033 (1.775) 1.581
2. Deposito Berjangka / Time Deposit 102.488 59.861 66.524 (35.964) 6.663
3. Surat Berharga Negara / Government Bonds 229.806 276.707 277.797 47.991 1.09
4. Obligasi Korporasi / Corporate Bonds 146.726 171.483 175.422 28.696 3.939
5. Sukuk / Sharia Bonds (Sukuk) 13.040 6.917 10.445 (2.595) 3.528
6. Saham / Share 8.644 26.238 14.564 5.92 (11.674)
7. Reksadana / Mutual Fund 0.619 14.642 15.083 14.464 0.441
8. Penempatan Langsung / Direct Placement 19.008 9.226 17.209 (1.799) 7.983
9. Tanah dan Bangunan / Land and Building - - 200 200 200
Jumlah / Total 527.140 568.526 582.292 55.152 13.766
Yield / Yield 6,05% 9,49% 8,45%
ROI 8,79% 11,15% 12,05%
Pada tahun 2016, meskipun beberapa jenis investasi belum
memenuhi komposisi dalam RIT 2016, realisasi pendapatan yang
berasal dari investasi mencapai 102,42% dan target anggaran,
terutama berasal dari pendapatan berbasis bunga (dengan
instrumen investasi Deposito on Call dan Deposito Berjangka)
dan kupon (SBN, Obligasi dan Sukuk) tercatat di atas target. Hal
ini disebabkan karena instrumen-instrumen tersebut melebihi
komposisi RIT 2016 kecuali pada Deposito on Call.
Selain itu, harga SBN dan Obligasi juga dipengaruhi oleh
pergerakan tingkat bunga sehingga mempengaruhi yield SBN.
Pergerakan tingkat bunga ini terjadi terutama pada Obligasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan di sektor keuangan (perbankan dan
perusahaan pembiayaan).
Sedangkan untuk instrumen Saham, pendapatan masih di bawah
target RIT 2016 yang disebabkan karena komposisi investasi
pada Saham masih di bawah RIT 2016 dan masih belum aktifnya
kegiatan trading saham oleh DAPENBI.
Dividen dari Penyertaan Langsung tercatat melebihi target
karena realisasi laba anak perusahaan lebih besar dari perkiraan
pada RIT 2016. Dividen berasal dari PT Mekar Prana lndah dan
PT Pemeringkat Efek lndonesia.
Kinerja Keuangan Berdasarkan Laporan Keuangan per 31
Desember 2016
Kinerja DAPENBI sampai akhir tahun 2016 lebih baik dari
Anggaran 2016 dan kinerja tahun 2015. Total Pendapatan
in SAA by 20% and restructuring efforts of DAPENBI shares with
poor prospects into Mutual Funds of Rp355.04 billion.
DaPenbI portfolio performance in 2016
In million Rupiah
In 2016, although some types of investments have yet to meet
the composition in RIT 2016, the realization of revenues from
investments reached 102.42% and the budget target, which
was primarily derived from interest-based income (with On
Call Deposit and Time Deposit as investment instruments) and
coupons (SBN, Bonds and Sukuk) were recorded as exceeding the
target. This was due to the instruments’ number exceeded the
composition of RIT 2016, except On-Call Deposit.
In addition, SBN and Bond prices were also influenced by
interest rate movement that affected the yield of government
bonds. This interest rate movement occurred mainly in bonds
issued by companies in the financial sector (banking and finance
companies).
For Share instrument, the revenue was still below the target of
RIT 2016 due to the composition of investment in Shares that
was still below RIT 2016 and the trading activity which had not
been activated by DAPENBI.
Dividend from Direct Placement exceeded the target due to the
subsidiaries’ profit realization that was higher than expected at
RIT 2016. The dividend was generated from PT Mekar Prana
Indah and PT Pemeringkat Efek lndonesia.
financial Performance based on financial statement as of
December 31, 2016
DAPENBI’s performance until the end of 2016 was significantly
better than in the 2016 Budget and 2015 performance. Total
23Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
mencapai 102,31% dari Anggaran 2016 atau 110,26% dari
pencapaian tahun 2015. Sedangkan Total Pengeluaran mencapai
89.61% atau 103,08% dari realisasi tahun 2015, sehingga
menghasilkan Surplus Hasil Usaha sebesar Rp542,82 miliar
atau 103,71% dari Anggaran 2016 atau 110,99% dari realisasi
per 31 Desember 2015 (audited). Namun demikian, kinerja
tersebut belum dapat sepenuhnya mencukupi pembayaran
Manfaat Pensiun sebesar Rp551,62 miliar, sehingga DAPENBI
mengalami Defisit Tidak Termasuk luran sebesar Rp8,79 miliar.
Defisit tersebut lebih rendah dari anggaran tahun 2016 sebesar
Rp66,11 miliar dan realisasi defisit per 31 Desember 2015
sebesar Rp27,27 miliar.
Realisasi penerimaan iuran sampai dengan akhir tahun 2016
adalah Rp909,23 miliar alau 178,78% dari target penerimaan
iuran tahun 2016. luran yang diterima tersebut dibayarkan
berdasarkan perhitungan aktuaria per 31 Desember 2015
yang menyebutkan Rasio Pendanaan DAPENBI sebesar 81%
dan Kualitas pendanaan berada pada Tingkat Ketiga, sehingga
terjadi defisit Rp1,37 triliun. Untuk tahun 2016, iuran yang
diterima DAPENBI terdiri dari iuran normal Pemberi Kerja, iuran
normal Peserta dan iuran tambahan Pemberi Kerja masing-
masing sebesar Rp192,90 miliar, Rp44,72 miliar dan Rp671,61
miliar. Dengan memperhitungkan iuran-iuran tersebut, Surplus
Termasuk luran tercatat sebesar Rp900,44 miliar atau 203,51%
jika dibandingkan dengan Anggaran tahun 2016.
Atas kinerja DAPENBI tersebut, pada proses penyusunan SAA,
Dewan Pengawas telah meminta DAPENBI untuk memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a. Mengurangi penempatan pada Deposito baik Deposito On Call maupun Deposito Berjangka dan menempatkan pada
instrumen lain yang menghasilkan tingkat imbal hasil lebih baik.
b. Menambah penempatan pada instrument berbasis Ekuitas
untuk percepatan peningkatan aset jangka panjang.
c. Melakukan upaya untuk meningkatkan kinerja anak
perusahaan agar dapat beroperasi secara efisien dan
memberikan dividen yang optimal. Perbandingan realisasi
Pendapatan dan Pengeluaran per 31 Desember 2016 dengan
Anggaran Tahunan Tahun Buku 2016 dan realisasi per 31
Desember 2015 adalah sebagaimana tabel 3 di bawah ini.
Dalam juta Rupiah
Keterangan / Description
31 Desember 2015(audited)
/ December 31, 2015 (Audited)
Anggaran / Budget
31 Desember 2016(unaudited) / December 31,
2016
Perbandingan / Comparison
a b c d e=d/b f=d/c
Pendapatan / Income
Pendapatan Investasi / Investment Income 527.140 568.526 582.293 110,46% 102,42%
Pendapatan di Luar Investasi / Income Other than Investment 13.479 12.734 12.368 91,76% 97,13%
Jumlah Pendapatan / Total Investment 540.619 581.260 594.661 110,00% 102,31%
Pengeluaran / Expenditure
Beban Investasi / Investment Expense 1.391 3.287 2.596 186,63% 78,98%
Beban Operasional / Operational Expense 43.663 47.492 42.249 96,76% 88,96%
Revenues reaches 102.31% from the Budget in 2016 or by
110.26% of the achievement in 2015. While Total Expenditure
reached 89,61% or 103.08% of the realization in 2015. This
resulted in a Results Surplus of Rp542.82 billion or 103.71%
from the 2016 Budget or 110.99% of the realization as of
December 31, 2015 (audited). Nevertheless, such performance
was still insufficient to fully meet Pension Benefits payment of
Rp551,62 billion. As such, DAPENBI experienced Deficit Without
Contribution of Rp8,79 billion. The deficit was lower than the
2016 budget of Rp66.11 billion and the deficit realization as of
December 31, 2015 of Rp27.27 billion.
The realization of contribution revenue until the end of 2016
was Rp909.23 billion or 178.78% of the targeted contribution
revenue in 2016. The received contribution was paid based on
actuarial calculation as of December 31, 2015 which stated
DAPENBI’s Funding Ratio at 81% and Funding Quality at the Third
Level, thus resulting in a deficit of Rp1.37 trillion. For 2016, the
contribution received by DAPENBI consisted of the Employers’
normal contribution, the Participants’ normal contribution and
additional Employer contribution at Rp192.90 billion, Rp44.72
billion and Rp671.61 billion respectively. Taking into account
these contributions, the Surplus Including Contribution was
Rp900.44 billion, or 203.51% compared to the 2016 Budget.
Based on DAPENBI’s performance above, during SAA preparation
process, the Supervisory Board requested DAPENBI to observe
the following matters:
a. Reduced the placement on Deposits, both for On Call Deposits
and Time Deposit, and made placement in other instruments
that resulted in better returns.
b. Added placements on Equity-based instruments to accelerate
long-term asset upgrades.
c. Strived to improve the performance of subsidiaries in order
to operate efficiently and provide an optimal dividend. The
comparison of realization of Revenues and Expenditure as of
December 31, 2016 with the Annual Budget of 2016 Fiscal
Year and the realization as of December 31, 2015 is stated in
table 3 below.
In million Rupiah
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
24 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Keterangan / Description
31 Desember 2015(audited)
/ December 31, 2015 (Audited)
Anggaran / Budget
31 Desember 2016(unaudited) / December 31,
2016
Perbandingan / Comparison
a b c d e=d/b f=d/c
Uang Pembinaan / Supervision Budget 9.652 7.598 7.488 77,58% 98,55%
Sewa Gedung / Building Lease 4.560 4.999 4.507 98,84% 90,16%
Iuran OJK / OJK Contribution 2.801 3.067 3.079 109,93% 100,39%
Gaji dan Emolumen / Salary and Emolument 19.293 23.869 20.774 107,68% 87,03%
Beban Operasional Selain Rincian di Atas / Other Operational Expenses
7.358 7.959 6.401 86,99% 80,42%
Pajak Penghasilan / Income Tax 6.837 7.071 6.993 102,28% 98,90%
Jumlah Pengeluaran / Total Expenditure 51.890 57.850 51.839 99,90% 89,61%
Surplus/Defisit Hasil Usaha / Income Surplus/Deficit 488.729 523.41 542.824 111,07% 103,71%
Pembayaran MP / MP Payment 513.475 589.516 551.617 107,43% 93,57%
Surplus/Defisit Tidak Termasuk Iuran / Surplus/Deficit Other Than Contribution
(24.746) (66.106) (8.793) 35,53% 13,30%
Penerima Iuran / Contribution Beneficiary
Iuran Pemberi Kerja / Employer Contribution 138.935 136.826 192.902 138,84% 140,98%
Iuran peserta / Participant Contribution 42.846 42.193 44.721 104,38% 105,99%
Iuran Tambahan / Additional Contribution 479.038 329.551 671.609 140,20% 203,80%
Jumlah Pendapatan Iuran / Total Contribution Income 660.819 508.57 909.232 137,59% 178,78%
Surplus/Defisit Termasuk Iuran / Surplus/Deficit Including Contribution
636.072 442.464 900.439 141,56% 203,51%
ROI 6,05% 11,15% 12,05%
YIELD 8,79% 9,49% 8,45%
Perbandingan dengan lndustri
Selama kurun waktu 2011 sampai dengan 2016, kinerja investasi
DAPENBI secara umum lebih baik dibandingkan dengan rata-rata
industri Dana Pensiun, kecuali pada tahun 2013 (tabel 4). Lebih
rendahnya kinerja keuangan DAPENBI pada tahun 2013 dari
rata-rata ROI Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) maupun
ROI lndustri antara lain disebabkan oleh tingginya komposisi
Surat Utang Negara (SUN) pada portofolio investasi (+/- 60%),
sementara pasar keuangan lndonesia pada saat itu, baik pasar
SUN maupun pasar saham, mengalami gejolak yang cukup tinggi
yang disebabkan oleh sentimen negatif yang berasal dari faktor
eksternal dan domestik.
Tahun / Year roI DaPenbI roI PPMP ROI INDUSTRI / INDUSTRY ROI
2011 14,63% 7,62% 9,22%
2012 15,18% 12,11% 12,21%
2013 -4,35% 3,67% 3,59%
2014 12,71% 8,57% 8,28%
2015 6,05% 10,59% 9,79%
2016 12,05% n/a n/a
Keterangan : Sumber data ROI PPMP maupun ROI lndustri berasal dari Laporan Statistik Dana Pensiun tahun 2015 - OJK. ROI DAPENBI 2016 merupakan data unaudited sementara data ROI peer dan industri tahun 2016 belum tersedia.
Berdasarkan data-data dari berbagai indikator tersebut, Dewan Pengawas menilai Pengurus telah bekerja maksimal dan secara umum mampu memenuhi target yang dicanangkan di awal tahun. Dewan Pengawas juga berharap kinerja ini dapat dipertahankan serta terus ditingkatkan pada tahun-tahun selanjutnya sehingga pertumbuhan DAPENBI dapat terus terjaga secara berkesinambungan.
Comparison with the Industry
During 2011 to 2016, DAPENBI’s investment performance was
generally better than in the average Pension Fund industry,
excluding in 2013 (table 4). The lower financial performance of
2013 from the average ROI of the Defined Pension Benefit Plan
(PPMP) and the Industry ROI was due to the high composition
of Government Securities (SUN) in the investment portfolio (+/-
60%). In lndonesia’s financial market, at that time, both the SUN
market and the stock market experienced considerable volatility
due to negative sentiments from external and domestic factors.
Description : The data source for PPMP ROI and Industry ROI was from the Statistics Report of Pension Fund 2015 – OJK
Based on data from the indicators above, the Supervisory Board assessed that the Board of Directors has exerted maximum efforts and, in general, was able to meet the targets determined at the beginning of the year. The Supervisory Board also hopes that this performance can be maintained and continuously improved in the subsequent years to continuously sustain DAPENBI’s improvement.
25Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
tata KeLoLa Dana PensIunSebagai perusahaan pengelolan dana kepensiunan dengan
pengalaman lebih dari 61 tahun, DAPENBI telah memiliki
pedoman Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik atau Good Pension Fund Governance (GPFG). GPFG DAPENBI mencakup lima hal yang
mendasar, yaitu struktur governance, pengelolaan dana peserta
secara amanah, kepatuhan pada regulasi dan penerapan GPFG,
implementasi manajemen risiko, serta pertanggungjawaban
sosial perusahaan.
Dewan Pengawas senantiasa mendorong penyempurnaan
penerapan GPFG di lingkungan DAPENBI. Sebagai organ
pengawas, kami terus mengarahkan agar penerapan prinsip-
prinsip GPFG yang meliputi aspek transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran dilaksanakan
secara baik dan menyeluruh.
Pada bulan Juni 2016, Dewan Pengawas telah melaksanakan
penandatanganan berkala atas kepatuhan terhadap Pedoman
Perilaku dan Kode Etik sebagaimana diatur dalam Pedoman
Perilaku dan Kode Etik DAPENBI. Selain itu, untuk terus
menyempurnakan penerapan tata kelola, pada 2016 Dewan
Pengawas DAPENBI telah melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Memberikan masukan dalam penyusunan sistem remunerasi
pegawai melalui salary survey dan pengkajian struktur maupun
posisi remunerasi pegawai DAPENBI di dalam peer group sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi dan kinerja
pegawai DAPENBI. Dewan Pengawas juga telah menyetujui
penunjukkan PT Tower Watson sebagai konsultan pelaksana
salary survey.
2. Mendukung pelaksanaan penyampaian informasi dari
DAPENBI kepada calon pensiunan dan pensiunan melalui
berbagai media. Dewan Pengawas aktif dalam kegiatan
sosialisasi yang dilakukan bersama Pengurus DAPENBI.
3. Memberikan masukan atas laporan yang disusun oleh
DAPENBI kepada OJK untuk disesuaikan dengan petunjuk
teknis penyusunan laporan tersebut, misalnya pada Laporan
Hasil Penilaian Sendiri (self-assessment) Manajemen Risiko
DAPENBI tahun 2015.
PengeLoLaan anaK Perusahaan DaPenbI Terkait dengan pengelolaan anak perusahaan DAPENBI, Dewan
Pengawas telah memberikan arahan untuk memperbaiki
pengelolaan anak perusahaan dengan meningkatkan tata kelola
(Good Corporate Governance) dan kinerja anak perusahaan.
Terkait dengan pengelolaan anak perusahaan DAPENBI, Dewan
Pengawas telah memberikan saran-saran antara lain meminta
Pengurus DAPENBI untuk:
1. Mengawal proses persidangan terkait permasalahan
penggelapan deposito DAPENBI yang berasal dari penjualan
aset PT Bidakara Taruma Sakti (PT BTS).
2. Memastikan bahwa proses pembangunan gedung oleh PT
Binakarsa Swadaya (PT BKS) dilakukan secara prudent dan
PensIon funD governanCeAs a pension fund management company with more than 61 years
of experience, DAPENBI has Good Pension Fund Governance
(GPFG). GPFG DAPENBI includes five fundamental aspects,
namely governance structure, fund management based on trust,
compliance to the regulations and GPFG implementation, risk
management implementation, and corporate social responsibility.
The Supervisory Board always encourages the refinement
of GPFG implementation in DAPENBI’s environment. As a
monitoring instrument, we continue to supervise the application
of GPFG principles which include aspects of transparency,
accountability, responsibility, independence, and fairness. These
aspects shall be carried out properly and thoroughly.
In June 2016, the Supervisory Board conducted periodic signing
of compliance with Behavioral Guideline and Code of Conduct as
set out in DAPENBI’s Behavioral Guideline and Code of Conduct.
In addition, in 2016, the Supervisory Board has undertaken the
following steps:
1. Provided input in the preparation of employee remuneration
system through salary survey and assessment of structure and
position of employee remuneration in peer group as an effort
to improve motivation and performance of the employees
DAPENBI. The Supervisory Board approved the appointment
of PT Tower Watson as a salary survey consultant.
2. Support the delivery of information from DAPENBI to
prospective pensioners and regular customers through
various media. The Supervisory Board actively disseminated
the activities undertaken with the Board of Directors.
3. Provide feedback on reports prepared by DAPENBI to
OJK to be adjusted with the technical guidelines of report
preparation, for example in Self-Assessment Report on
DAPENBI Risk Management in 2015.
SUBSIDIARY MANAgEMENT OF DAPENBI In relation to the management of DAPENBI subsidiaries, the
Supervisory Board has provided direction to improve the
management of subsidiaries by improving Good Corporate
Governance and the performance of subsidiaries. In relation
to the management of DAPENBI subsidiaries, the Supervisory
Board has provided suggestions such as requesting the Board of
Directors to:
1. Guard the hearing process related to the embezzlement
of DAPENBI deposits arising from the sale of PT Bidakara
Taruma Sakti (PT BTS) assets.
2. Ensure that the construction process by PT Binakarsa
Swadaya (PT BKS) was performed in prudent and governed
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
26 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
govern, mulai dari pengadaan konsultan untuk perancang
bangunan sampai melakukan survei pemilihan building management.
3. Memastikan penempatan hasil penjualan tanah PT BKS
dilakukan dengan prudent dengan memperhatikan kasus
sebelumnya pada PT BTS.
4. Memastikan keterwakilan kepentingan DAPENBI pada anak
perusahaan PT Pemeringkat Efek lndonesia (PT Pefindo) dan
PT Mekar Prana Indah (PT MPI) dilakukan dengan baik pada
proses pemilihan pengurus anak perusahaan.
5. Memastikan perkembangan invetasi PT MPI antara lain
pembangunan hotel dan mall di Yogyakarta serta penawaran
Salak Tower Hotel, dilaporkan kepada Dewan pengawas dan
Pendiri.
6. Melakukan penyempurnaan Standard Operating Procedures pemilihan pengurus anak perusahaan.
7. Melaporkan tindak lanjut perbaikan tata kelola yang
dilengkapi dengan langkah-langkah konkret dan dokumen
pendukung.
Dewan Pengawas menyampaikan bahwa perbaikan good governance tersebut agar diikuti dengan perbaikan kinerja anak
perusahaan DAPENBI berupa peningkatan penghasilan yang
berdampak pada perbaikan dividen.
oPerasIonaL DaPenbIHal-hal yang menjadi masukan Dewan Pengawas terkait dengan
pengelolaan Operasional DAPENBI pada tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa pengaduan pensiunan kepada DAPENBI
dapat ditangani dengan baik untuk menyelesaikan masalah
dan mencegah masalah yang sama timbul di kemudian hari.
2. Memastikan DAPENBI melakukan proses pendataan yang
baik atas pensiunan Bl khususnya yang berasal dari pegawai
penugasan OJK terkait dengan adanya pilihan manfaat
pensiun dipercepat. Hal ini dilakukan bekerja sama dengan
DSDM Bl.
3. Memastikan bahwa pembelian tanah dan pembangunan
gedung kantor DAPENBI di Jalan Catur No. 1 dilakukan
dengan cermat, memenuhi aspek governance.
4. Memberikan masukan dan pandangan atas kepengurusan
anak perusahaan.
rasIo PenDanaanLaporan Aktuaris Berkala posisi 31 Desember 2015 menunjukkan
DAPENBI dalam kondisi defisit pendanaan sebesar Rp2.239
miliar, sehingga kualitas pendanaan DAPENBI tergolong Tingkat
Ketiga, dengan Rasio Solvabilitas sebesar 97,72% dan Rasio
Pendanaan sebesar 72,65%. Untuk menutup defisit tersebut,
Bank lndonesia selaku Pendiri DAPENBI memberikan iuran
tambahan untuk masa angsuran selama 60 bulan, terhitung
dari Januari 2016 sampai dengan Desember 2020 atau sampai
dengan Rasio Kecukupan Dana mencapai 100%. Laporan
Aktuaris Berkala untuk posisi 31 Desember 2016 sedang dalam
proses penyusunan dan persetujuan ke Pendiri.
manners, starting from consultant appointment for building
designer to conducting survey on building management
selection.
3. Ensure the placement of the proceeds from the sale of land of
PT BKS was conducted in prudent manner, with respect to the
previous case in PT BTS.
4. Ensure that the representation of DAPENBI’s interests in the
subsidiaries of PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo)
and PT Mekar Prana Indah (PT MPI) was conducted properly
in the election process of the subsidiaries’ management.
5. Ensure the development of PT MPI investment such as,
among others, hotel and mall development in Yogyakarta and
Salak Tower Hotel offerings, is reported to the Supervisory
Board and the Founder.
6. Enhance Standard Operating Procedures for the election of
subsidiaries’ management.
7. Reporting on follow-up improvements in governance,
complemented with concrete steps and supporting
documents.
The Supervisory Board stated that the improvement of good
governance should be followed by the improvement of DAPENBI
subsidiary’s performance in the form of income rise which had an
impact on dividend improvement.
DaPenbI oPeratIonSeveral advices to the Supervisory Board regarding DAPENBI’s
operational management in 2016 are as follows:
1. Ensure that retired complaints to DAPENBI can be handled
properly to resolve problems and prevent similar problems
from arising in the future.
2. Ensure that DAPENBI conducts a good data collection process
on Bl pensioners, especially from OJK assigned employees, in
relation to the choice of accelerated retirement benefits. This
is conducted in collaboration with DSDM Bl.
3. Ensure that land purchase and construction of DAPENBI
office building on Jalan Catur No. 1 is implemented carefully
and meets the governance aspect.
4. Provide feedback and views on the management of
subsidiaries.
fInanCIng ratIoThe Periodic Actuarial Report on December 31, 2015, stated that
DAPENBI was in a retained deficit of Rp2,239 billion. As such,
the funding quality of DAPENBI was classified as Third Level,
with Solvency Ratio of 97.72% and Funding Ratio of 72.65%. To
cover the deficit, Bank Indonesia as the Founder of DAPENBI
provided additional contributions for the installment period of
60 months, from January 2016 to December 2020, or up to 100%
Fund Adequacy Ratio. The Periodic Actuarial Report December
31, 2016 is currently being drafted and approved by the Founder.
27Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
KEPESERTAAN DAN PEMBAYARAN Manfaat PensIun Sampai dengan Desember 2016, total peserta DAPENBI
sebanyak 12.753 orang yang terdiri dari 5.462 orang Peserta
Aktif dan 7.291 orang Pensiunan. DAPENBI telah membayarkan
Manfaat Pensiun sebesar Rp551,62 miliar atau meningkat 7,43%
dibandingkan pembayaran tahun sebelumnya karena adanya
kenaikan PhDP bagi Penerima Manfaat Pensiun dan Penerima
Hak atas Pensiun Ditunda sebesar 5,00% yang mulai berlaku
pada bulan Januari 2016 dan tingginya jumlah Peserta yang
mengambil MPS 20%.
PeneraPan ManajeMen rIsIKo Menindaklanjuti POJK No. I/POJK.05/2015 tentang Penerapan
Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank dan
Surat Edaran OJK No. 10/POJK.05/2064 tentang Pedoman
Penerapan Manajemen Risiko dan Laporan Hasil Penilaian Sendiri
Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan
Non-Bank, DAPENBI telah melakukan penilaian sendiri (self-assessment) penerapan manajemen risiko di DAPENBI. Dalam
penilaian tersebut, berdasarkan ikhtisar penilaian tingkat
penilaian risiko, nilai risiko keseluruhan DAPENBI adalah 1,30
dengan tingkat risiko Sedang-Rendah. Ini artinya probabilitas
kegagalan DAPENBI dalam memenuhi kewajibannya berada di
tingkat sedang ke arah rendah.
PanDangan Dewan Pengawas terhaDaP PeneraPan WhIstlebloWIng systemDAPENBI telah memiliki aturan dan mekanisme terkait dengan
sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system). Dalam
pandangan Dewan Pengawas, pada tahun 2016 penerapan
whistleblowing system sudah berjalan baik dan sesuai harapan.
Pengelolaan pelaporan pelanggaran dilakukan secara transparan
melalui mekanisme yang memudahkan pelapor melalui medium
telepon, surat, dan e-mail. Laporan yang masuk akan diterima oleh
Kepala Divisi Sumber Daya Manusia untuk kemudian diteruskan
kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini Pengurus, Dewan
Pengawas, dan Pendiri sesuai dengan tingkat pelanggaran dan
siapa yang dilaporkan. Proses klarifikasi laporan, pemeriksaan,
hingga pengenaan sanksi (jika terbukti) akan disesuaikan dengan
Peraturan Tata Tertib dan Disiplin Pegawai DAPENBI maupun
peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku.
Dewan Pengawas terus mendorong agar implementasi
whitleblowing system di lingkungan DAPENBI diterapkan sebaik-
baiknya. Dewan Pengawas juga senantiasa mendorong agar
penerapan whitleblowing system terus dievaluasi serta diperbaiki
secara berkala.
PartICIPant anD PensIon benefIts PAYMENTAs of December 2016, the total numbr of DAPENBI participants
was at 12,753 participants, which consisted of 5,462 Active
Participants and 7,291 Pensioners. DAPENBI has paid the
Pension Benefit of Rp551.62 billion or increased by 7.43%
compared to the previous year’s payment due to the increase
in PhDP for Pension Beneficiaries and Beneficiaries of Pending
Retirement at 5.00%, effective from January 2016, and the high
number of Participants registering for MPS by 20%.
rIsK ManageMent IMPLeMentatIonIn following up POJK No. I/POJK.05/2015 on the Implementation
of Risk Management for Non-Bank Financial Services Institutions
and OJK Circular Letter no. 10/POJK.05/2064 concerning Risk
Management Implementation Guideline and Self-Assessment
Report of Risk Management Implementation for Non-Bank
Financial Services Institutions, DAPENBI has conducted
self-assessment of risk management implementation. In the
assessment, based on an overview of the assessment of the risk
rating level, the overall risk value of DAPENBI was 1.30 with
Low-Moderate risk level. This rate stated that the probability of
DAPENBI’s failure in fulfilling its obligations was at a moderate
to low level.
SUPERVISORY BOARD’S VIEW ON WHISTLEBLOWINg SYSTEM IMPLeMentatIonDAPENBI has had the regulations and mechanism on
whistleblowing system. The Supervisory Board is of the opinion
that, in 2016, the whistleblowing system has been implemented
properly and in line with the expectation.
Whistleblowing management is conducted transparently
through a mechanism that assists the whistleblower through
media such as telephone, letter and e-mail. The incoming reports
shall be received by Head of Human Resources Division to
be forwarded to the authorized parties, namely the Board of
Directors, Supervisory Board and Founder in accordance with
the violation rate and the individual reported. Report clarification
process, examination and sanctioning (if proven) shall be aligned
with the Regulations of Procedures and Discipline of DAPENBI
Employees and the prevailing manpower regulations.
The Supervisory Board relentlessly encourages that
whistleblowing system implementation is performed
accordingly in DAPENBI’s environment. The Supervisory Board
also encourages periodical evaluation and improvement on
whistleblowing system implementation.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
28 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
renCana tInDaK LanjutRencana tindak lanjut terkait pengawasan terhadap DAPENBI di
tahun 2017, sebagaimana telah dicantumkan dalam Supervisory Plan 2017 yaitu:
1. Mendorong terwujudnya keberlanjutan DAPENBI melalui
optimalisasi pengelolaan investasi dan penyelarasan dengan
kebijakan SDM Bl
2. Memperkuat manajemen kepesertaan DAPENBI.
3. Memperkuat aspek legal DAPENBI.
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang DAPENBI.
5. Memperbaiki kinerja anak perusahaan DAPENBI.
6. Memperkuat tata kelola DAPENBI melalui peningkatan
kualitas internal audit dan manajemen risiko DAPENBI.
7. Mendorong perbaikan infrastruktur dan peningkatan
kompetensi SDM DAPENBI.
KoMPosIsI Dewan PengawasPada tahun 2016, tidak terdapat perubahan susunan Dewan
Pengawas. Susunan Pengawas DAPENBI per 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
Ketua Merangkap Anggota : Mubarakah
Wakil Ketua Merangkap Anggota : Damayanti Johan
Anggota : Dyah Virgoana Gandhi
Anggota : Ahmad Hidayat
Anggota : Askadi Masda Ramelie
Anggota : Soengkowo Prijoredjo
aPresIasI Dan PenutuPSebagai penutup dari laporan pertanggungjawaban ini, Dewan
Pengawas mengucapkan terima kasih kepada Pendiri yang telah
memberikan kepercayaan kepada kami sebagai Dewan Pengawas
DAPENBI. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) yang secara terus menerus memberikan
masukan agar DAPENBI dapat menjadi lebih baik lagi.
Kami juga mengapresiasi kinerja Pengurus dan segenap insan
DAPENBI selama tahun 2016. Komitmen dan kerja keras yang
telah diperlihatkan selama tahun berjalan membuat DAPENBI
terus berkembang dan menorehkan kinerja sesuai dengan
ekspektasi pemangku kepentingan. Kami berharap kinerja ini
dapat terus dipertahankan sehingga Dana Pensiun Bank Indonesia
akan terus mengalami pertumbuhan secara berkelanjutan.
foLLow-uP PLanFollow-up plans related to supervision of DAPENBI in 2017, as
set out in Supervisory Plan 2017, are:
1. Encourage the realization of DAPENBI sustainability through
the optimization of investment management and alignment
with HR Bl policy.
2. Strengthen DAPENBI participant management.
3. Strengthen the legal aspects of DAPENBI.
4. Improve participants’ understanding of DAPENBI.
5. Improve the performance of DAPENBI subsidiaries.
6. Strengthen DAPENBI’s governance through improved
internal audit quality and risk management.
7. Encourage improvement of infrastructure and improvement
of human resource competence.
SUPERVISORY BOARD COMPOSITIONIn 2016, there was no change in the composition of the
Supervisory Board. The composition of the Supervisory Board of
DAPENBI as of December 31, 2016 is as follows:
Chairman and Member Concurrently: Mubarakah
Vice Chairman and Member Concurently: Damayanti Johan
Member : Dyah Virgoana Gandhi
Member : Ahmad Hidayat
Member : Askadi Masda Ramelie
Member : Soengkowo Prijoredjo
aPPreCIatIon anD CLosIng reMarKsIn closing this accountability report, the Supervisory Board
would like to extend gratitude the Founder who had trusted
us as the Supervisory Board of DAPENBI. We also extend
our gratitude to the Financial Services Authority (OJK) for
continuously providing input to DAPENBI in order for us to
improve.
We also appreciate the performance of the Board of Directors
and all DAPENBI employees in 2016. The commitment and
hard work that has been demonstrated during the year makes
DAPENBI continues to grow and generate performance in line
with the stakeholders’ expectations. We expect this performance
to be maintained for Dana Pensiun Bank Indonesia to continue to
grow sustainably.
Dewan Pengawas / Supervisory Board
Dana PensIun banK InDonesIa
Mubarakah
Ketua / Chairman
29Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
assaLaMuaLaIKuM wr. wb.
Pemangku Kepentingan yang Terhormat
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya bagi
kita semua sehingga kita dapat bertemu dalam
momentum penyampaian Laporan Manajemen
dalam Laporan Tahunan 2016. Saya mewakili
seluruh jajaran Pengurus Dana Pensiun Bank
Indonesia (DAPENBI) memberikan apresiasi
kepada seluruh Pemangku Kepentingan yang
telah mendukung tercapainya kinerja yang baik
di tahun ini.
Melalui laporan manajemen ini, Pengurus
akan memaparkan analisis terkait kinerja
DAPENBI yang telah berjalan di tahun buku
2016 dan prospek usaha ke depan, termasuk
penerapan tata kelola perusahaan yang baik
yang telah diterapkan di Dana Pensiun. Hal
tersebut merupakan wujud transparansi dan
akuntabilitas dalam pertanggungjawaban
Pengurus dalam mengelola dan menjalankan
perusahaan selama tahun berjalan.
Sebagai gambaran umum, berikut kami
sampaikan beberapa rangkuman atas analisis
kinerja DAPENBI pada Tahun Buku 2016.
assaLaMuaLaIKuM wr. wb.
Distinguished Stakeholders
We extend our praise to The Almighty God
for His mercy and grace for us to meet again
in the Management Report submission of the
2016 Annual Report. On behalf of the Board
of Directors of Dana Pensiun Bank Indonesia
(DAPENBI), I would like to give appreciation
to all Stakeholders who have supported the
achievement of good performance in this year.
Through this management report, the Board
of Directors shall present an analysis on
DAPENBI’s performance implemented in
the 2016 fiscal year and future business
prospects, including the implementation of
good corporate governance in the Company.
This is a manifestation of transparency and
accountability in the Board of Directors’
responsibility in managing and running the
Company during the year.
As a general illustration, the following is the
summary of the Company’s performance
analysis for the 2016 Fiscal Year.
Laporan PengurusBoard of Directors Report
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
30 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Hasil usaha investasi pada 2016 tercatat sebesar Rp579,70 miliar, tumbuh senilai Rp53,95 miliar atau 10,26% dibandingkan tahun lalu.The investment proceeds in 2016 stood at Rp579.70 billion, growing at Rp53.95 billion or 10.26%, compared to previous year.
Direktur UtamaPresident Director
RASMO SAMIUN
579,70 Hasil Usaha investasi / The investment proceeds
Dalam miliar / In billion
31Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
KebIjaKan strategIsPada tahun 2016, kebijakan strategis DAPENBI diarahkan
untuk memperkuat pondasi internal selain fokus utama terkait
kinerja keuangan. Pengurus berpendapat bahwa pondasi internal
yang kurang memadai kerap menjadi sumber kendala terbesar
dalam menjalankan kegiatan pengelolaan dana pensiun. Oleh
karena itu, pada tahun 2016 Pengurus berusaha memperkokoh
peran, fungsi, dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)
melalui transformasi di Bidang SDM dan penggunaan teknologi
informasi. Pembenahan internal ini penting karena efesiensi
menjadi perhatian utama dari Pendiri dan Dewan Pengawas,
sementara teknologi informasi menjadi kebutuhan mutlak dalam
industri modern. Kami meyakini perpaduan kompetensi SDM
yang mumpuni dengan sistem teknologi informasi tepat guna
akan menjadi kunci penting untuk meningkatkan efesiensi dan
kinerja DAPENBI.
Dari segi SDM, pembenahan dilakukan dengan menyusun ulang
balance scorecard sebagai instrumen penilaian kinerja karyawan
atau pegawai DAPENBI. Instrumen-instrumen penilaian yang
ada dalam balance scorecard diharapkan mampu memberikan
penilaian secara lebih objektif tentang indeks perilaku (soft skill)
maupun indikator kinerja individual (hard skill) pegawai. Dengan
demikian, penilaian dan performa karyawan dapat dilakukan
lebih komprehensif dan terhindar dari potensi nepotisme
atau benturan kepentingan lainnya. Untuk itu, DAPENBI
meningkatkan pelatihan untuk memperdalam pengetahuan dan
kemampuan karyawan di bidang balance scorecard dan leadership.
Selain itu, kami juga merumuskan kembali formula salary structure
untuk memberikan kenyamanan bagi para karyawan. Melalui
kajian yang mendalam dan menyeluruh, termasuk survei pasar
pada perusahaan sejenis, kami telah merumuskan ulang struktur
remunerasi sehingga lebih representatif dan menjadi salah satu
yang terdepan dalam industri terkait. Kami berharap kebijakan ini
akan menaikan citra DAPENBI sekaligus meningkatkan performa
karyawan.
Sementara itu, kami melakukan pembaruan sistem teknologi
informasi dimana blueprint dan roadmap sudah dirancang sejak
2013. Di antara pembaruan itu adalah penyusunan sistem aplikasi
yang mendukung kemudahan organisasi untuk kegiatan-kegiatan
yang bersifat rutin dan berkelanjutan.
STRATEgIC POLICYIn 2016, DAPENBI’s strategic policy was aimed at strengthening
internal foundations, in addition to its main focus on financial
performance. The Board of Directors believed that inadequate
internal foundations were often the biggest source of constraints
in carrying out pension fund management activities. Therefore,
in 2016, the Board of Directors sought to strengthen the role,
function, and competence of Human Resources (HR) through
the transformation in HR Sector and usage of information
technology. This internal restructuring was important as business
competition in the pension fund industries to increase, while
information technology has become an absolute necessity in
modern industry. We believed that the combination of competent
human resources and the right information technology system
should become an important key to improve DAPENBI’s
efficiency and performance.
In terms of Human Resources (HR), the revamping was done
by restructuring the balanced scorecard as an instrument of
performance appraisal of DAPENBI’s employees. The assessment
instruments in the newly projected balance scorecard were able
to provide a more objective assessment on the soft skill as well
as on individual hard skills indicators. Thus, the assessment and
performance of employees could be performed comprehensively,
thus avoiding potential nepotism or other conflicts of interest.
Therefore, DAPENBI increases trainings to enhance the
employees’ knowledge and skills in balance scorecard and
leadership sectors.
In addition, we also redefined the salary structure formula to
provide convenience for our employees. Through an in-depth
and thorough review, including market surveys of similar
companies, we have redefined the remuneration structure to be
more representatives and as one of the foremost structure in the
industry. We hoped this policy would boost DAPENBI’s image
and develop the employees’ performance..
Furthermore, we updated our information technology system,
in which the blueprint and roadmap have been planned since
2013. Among the update was the construction of application
system that supported comfortable organization of regular and
continuous activities.
Laporan PengurusManagement Report
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
32 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Laporan PengurusManagement Report
KInerja Keuangan Dan oPerasIonaL
Di tengah kondisi politik yang dinamis, perekonomian Indonesia
pada tahun 2016 menunjukkan performa yang menggembirakan.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan
ekonomi nasional pada 2016 berada pada angka 5,02%. Hal ini
menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia mulai membaik
setelah mengalami tekanan berat pada tahun 2015. Sebagai
perbandingan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015
tercatat hanya 4,88% dan 2014 pada angka 5,01%.
Kondisi ekonomi domestik yang cukup memadai mampu
mendukung apresiasi nilai tukar Rupiah sebesar 2,32% (yoy) dan
pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar
15,45% (yoy) pada tahun 2016. Tingkat inflasi di tahun 2016 juga
terkendali dengan baik sesuai dengan target pemerintah pada
level 3,02% (yoy).
Pertumbuhan ekonomi ini juga membawa pengaruh positif
bagi dunia industri, termasuk pada bidang pengelolaan iuran
kepensiunan seperti yang dijalani oleh DAPENBI. Secara
umum, kinerja keuangan dan operasional DAPENBI pada 2016
mengalami pertumbuhan yang cukup menggembirakan.
Aset Kelolaan DAPENBI berdasarkan nilai wajar per 31 Desember
2016 tercatat mencapai angka Rp7,38 triliun, meningkat 18,45%
dibanding tutup buku tahun sebelumnya sebesar Rp6,23 triliun
atau 10,43% dari target sebesar Rp6,88 triliun. Hasil usaha
investasi pada 2016 tercatat sebesar Rp579,70 miliar, tumbuh
senilai Rp53,95 miliar atau 10,26% dibanding perolehan pada
tutup buku 2015 sebesar Rp525,75 miliar, atau 102,47% dari
target senilai Rp565,72 miliar.
Dari sisi operasional, total peserta DAPENBI per 31 Desember
2016 sebanyak 12.753 peserta, turun 1,49% dibandingkan
tahun sebelumnya,. Jumlah itu merupakan akumulasi dari semua
peserta dana pensiun yang meliputi pensiun tunda, penerima
manfaat pensiun, dan juga peserta aktif.
Pencapaian kinerja di atas tentunya juga menghadapi kendala
kendala. Salah satunya adalah masih adanya kesenjangan
kompetensi SDM di internal perusahaan. Hal itulah yang menjadi
dasar untuk melakukan pembenahan SDM dan menjadi fokus
utama DAPENBI pada tahun 2016.
fInanCIaL anD oPeratIonaL PerforManCeAmidst the dynamic political condition, Indonesia’s economy
in 2016 showed an exciting performance. Based on Statistics
Indonesia (BPS), national economic growth in 2016 was at 5.02%.
This was evidence that our economy began to improve after
experiencing heavy pressure in 2015. By comparison, Indonesia’s
economic growth in 2015 was recorded at only 4.88% and 2014
at 5.01%.
The adequate domestic economic condition was capable to
support the appreciation of the Rupiah exchange rate by 2.32%
(yoy) and the growth of the IDX Composite Index by 15.45% (yoy)
in 2016. The inflation rate in 2016 was controlled properly in line
with the government’s target of 3.02% (yoy) level.
This economic growth has also brought positive impact to
the industrial world, including in the field of retirement cost
management as undertaken by the Company. In general, the
financial and operational performance of DAPENBI in 2016 has
been quite encouraging.
DAPENBI’s Managed Assets based on fair value as of December
31, 2016 reached Rp7.38 trillion, an increase of 18.45%
compared to the previous year’s Rp6.23 trillion or 10.43%
from the target of Rp6.88 trillion. The investment proceeds in
2016 stood at Rp579.70 billion, growing at Rp53.95 billion, or
10.26% compared to Rp525.75 billion in the 2015 closing year, or
102.47% of the target at Rp565.72 billion.
From the operational side, the total number of DAPENBI
participants as of 31 December 2016 was 12,753 participants,
a decrease by 1.49% from the previous year. The amount was
generated from an accumulation of all participants of the pension
funds, including deferred pension, pension beneficiaries, and also
active participants.
The achievement of the above performance was riddled with
many constraints. One of them was the competence gap in human
resources in the internal sector. This fact was our reason to make
improvements and made the issue as the main focus of DAPENBI
in 2016.
33Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
The realization and investment income target of DAPENBI in the
last five years.
PENSION FUND INVESTMENT STRATEgYOne area of the Pension Fund business was assets allocation on
the types of investment permitted by the regulations in the field
of Pension Fund. This was done to generate optimal investment
income and sustainable asset growth, with due regard to the
principles of prudence and good governance.
Realisasi dan target pendapatan investasi DAPENBI dalam lima
tahun terakhir
Realisasi Pendapatan investasi / Investment Income Realization
Target Pendapatan Investasi / Investment Income Target
Perbandingan / Comparison
600
700
558,831582,336 585,739
530,803
560,089
639,732
527,140
639,833
568,526582,294
500
400
300
200
100
0
2012 20142013 2015 2016
95.96%
110.35%
87.55%
82.39%
102,42%
Dalam miliar Rupiah / In million Rupiah
strategI InvestasI Dana PensIunSalah satu bidang usaha Dana Pensiun adalah melakukan
alokasi kekayaan pada jenis-jenis investasi yang diperkenankan
oleh regulasi di bidang Dana Pensiun. Hal ini dilakukan
untuk menghasilkan pendapatan investasi yang optimal dan
pertumbuhan aset yang berkesinambungan, dengan tetap
memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian dan tata kelola
yang baik.
Laporan PengurusManagement Report
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
34 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Dalam pengelolaan investasi pada tahun 2016, Pengurus tetap
berpedoman pada Arahan Investasi yang antara lain Deposito
Berjangka dan Deposito On Call maksimal 100%, Obligasi dan
Sukuk Korperasi maksimal 30%, Surat Berharga Negara (SBN)
maksimal 100%, Saham maksimal 20%, reksadana maksimal 10%,
dan saham penyertaan langsung maksimal 7,5%.
Penempatan Deposito On Call dan Deposito Berjangka masih
ditempatkan dalam jumlah yang lebih tinggi daripada yang
ditargetkan dalam Rencana Investasi Tahunan (RIT) Tahun
2016. Jumlah penempatan Deposito Berjangka sampai dengan
akhir tahun 2016 tercatat 13,61% lebih tinggi bila dibandingkan
dengan akhir tahun 2015. Sedangkan penempatan Deposito On
Call pada bulan Desember 2016 tercatat 10,41% lebih rendah
bila dibandingkan dengan jumlah pada bulan Desember 2015.
Pada akhir bulan Desember 2016 jumlah Deposito Berjangka
berkisar Rp869,25 milyar, lebih tinggi 13,62% atau Rp104,17
miliar dari jumlah tahun 2015 yaitu sebesar Rp765,09 miliar.
Sedangkan pada akhir bulan Desember 2016 jumlah Deposito On
Call berkisar Rp52,47 milyar, lebih rendah 10,41% atau Rp6,10
miliar dari jumlah tahun 2015 yaitu sebesar Rp58,56miliar. Nilai
perolehan Surat Berharga Negara dari akhir tahun 2015 ke
akhir tahun 2016 meningkat dari sebesar Rp2,88 triliun menjadi
Rp3,24 triliun, meningkat sebesar Rp362,17 miliar atau 12,56%.
Seluruh alokasi aset investasi telah disesuaikan dengan profil
liabilitas DAPENBI. Per 31 Desember 2016, nilai defisit yang
menggambarkan nilai liabilitas yang lebih besar bila dibandingkan
dengan nilai aset yang tersedia tercatat membaik yaitu sebesar
Rp640,29 miliar, bila dibandingkan dengan nilai defisit per
31 Desember 2015 sebesar Rp2.371,67 miliar. Masih adanya
defisit sampai dengan akhir tahun 2016 sejalan dengan kondisi
pendanaan DAPENBI yang masih kurang dari 100% sehingga
masih diperlukan Iuran Tambahan untuk menutupi defisit
tersebut.
In managing the investment in 2016, the Board of Directors
referred to Investment Guidelines, such as Time Deposit and On
Call Deposit up to 100%, Bond and Cooperatives Sukuk at 30%,
Government Securities (SBN) at 100%, maximum Shares at 20%,
maximum mutual fund at 10%, and maximum direct placement of
7.5%.
On Call Deposit and Time Deposits placement was still placed
higher than those targeted in the Annual Investment Plan (RIT)
of 2016. The amount of Time Deposit placement up to the end
of 2016 was 13.61%, an increase compared to the end of 2015.
On Call Deposit in December 2016 was 10.41%, a decrease
compared to December 2015.
At the end of December 2016, the amount of Time Deposits was
around Rp869.25 billion, 13.62% higher or Rp104.17 billion from
2015 at Rp765.09 billion. While at the end of December 2016,
the amount of On Call Deposit was at Rp52.47 billion, lower by
10.41% or Rp6.10 billion from 2015 at Rp58.56 billion. The value
of Government Securities from the end of 2015 to the end of
2016 increased from Rp2.88 trillion to Rp3.24 trillion, an increase
of Rp362.17 billion or 12.56%.
All allocations of investment assets have been adjusted to
DAPENBI’s liability profile. As of December 31, 2016, the deficit
value representing a larger liability when compared to the value
of available assets was recorded at Rp640.29 billion, compared
to the deficit as of December 31, 2015 of Rp2,371.67 billion. The
existence of deficit until the end of 2016 was due to the funding
condition of DAPENBI that had not reached 100%. As such, an
Additional Contribution was required to cover the deficit.
Laporan PengurusManagement Report
35Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
PeneraPan tata KeLoLa DAPENBI meyakini tata kelola perusahaan yang baik dan
efektif akan menjadi modal utama untuk menjaga pertumbuhan
perusahaan secara berkesinambungan. Implementasi tata kelola
yang efektif dan tepat sasaran bukan hanya menjamin perusahaan
dijalankan sesuai regulasi perundangan-undangan, namun juga
meningkatkan kredibilitas DAPENBI di hadapan Pendiri, Dewan
Pengawas, Peserta, dan pemangku kepentingan lainnya.
DAPENBI telah memiliki pedoman Tata Kelola Dana Pensiun yang
Baik atau Good Pension Fund Governance (GPFG). GPFG Dapen
BI mencakup lima hal yang mendasar, yaitu struktur governance,
pengelolaan dana peserta secara amanah, kepatuhan pada
regulasi dan penerapan GPFG, dan implementasi manajemen
risiko.
Sebagai organ pelaksana perusahaan, Pengurus senantiasa
mengupayakan penerapan GPFG di DAPENBI dijalankan
secara baik dan menyeluruh. Kami memastikan bahwa
GPFG diimplementasikan secara menyeluruh di setiap organ
perusahaan tanpa terkecuali dari jenjang manajemen paling atas
hingga manajemen paling bawah.
Dalam penerapan tata kelola dana pensiun, DAPENBI
berpedoman kepada prinsip-prinsip GPFG, yakni transparansi,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, serta
kesetaraan atau kewajaran. Kami juga senantiasa memastikan
GPFG diterapkan dengan praktik penerapan terbaik. Dalam
pelaksanaanya, kami juga melakukan evaluasi dan review
terhadap penerapan GPFG yang disesuaikan dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang terbaru.
Perubahan KoMPosIsI Pengurus
DAPENBI tidak melakukan perombakan jajaran Pengurus
sepanjang tahun 2016. Komposisi Pengurus yang berakhir pada
tahun buku 2016 sama persis dengan komposisi Pengurus pada
tutup buku tahun sebelumnya.
governanCe IMPLeMentatIonDAPENBI believed that good and effective corporate
governance shall become a key factor to keep the Company’s
growth sustainable. Effective and targeted implementation of
good governance not only guarantees the Company to run in
compliance with legislation, but also enhanced the credibility
of DAPENBI before the Plan Sponsor, Supervisory Board,
Participants and other stakeholders.
DAPENBI had Good Pension Fund Governance (GPFG)
guidelines. GPFG Dapen BI covered five basic aspects, namely
governance structure, trustee fund management, compliance
with the regulations and GPFG implementation, as well as risk
management implementation.
As the organizer of the Company, the Board of Directors strived
for proper and thorough implementation of GPFG. We ensure
that GPFG was implemented thoroughly in all instruments
without exception, from the top management level up to the
bottom.
In the implementation of pension fund governance, DAPENBI
was guided by the principles of GPFG, namely transparency,
accountability, accountability, independence, and equity
or fairness. We also relentlessly ensured that GPFG was
implemented with best practices. In the implementation, we also
evaluated and reviewed our GPFG implementation to comply
with the new regulation from Financial Services Authority
(POJK).
Changes In the CoMPosItIon of the boarD of DIreCtorsDAPENBI did not revise the Board of Directors composition in
2016. The composition of the Board of Directors ended on 2016
fiscal year was similar to the composition of the previous year.
Laporan PengurusManagement Report
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
36 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Direktur UtamaPresident Director
rasMo saMIun
aPresIasIAkhir kata, saya mewakili segenap jajaran pengurus DAPENBI
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
seluruh pihak yang telah ikut serta mendorong kemajuan kinerja
DAPENBI sepanjang 2016. Terima kasih yang sebesar-besarnya
terutama kami sampaikan kepada Pendiri, Dewan Pengawas, dan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah memberikan arahan
serta masukan bagi pengelolaan DAPENBI sehingga kinerja usaha
berjalan lebih baik seperti sekarang ini. Apresiasi yang setinggi-
tingginya kami sampaikan pada segenap jajaran karyawan atas
dedikasi yang diberikan serta kepada seluruh Peserta (Pensiunan
dan Pegawai Aktif) yang telah memberikan kepercayaan yang
besar kepada kami. Semoga di tahun mendatang, DAPENBI dapat
mengukir prestasi yang lebih baik lagi.
aPPreCIatIonFinally, on behalf of DAPENBI Board of Directors, I would like
to extend my gratitude to the parties who have participated in
supporting the progress of DAPENBI’s performance throughout
2016. We extend our utmost gratitude to Plan Sponsor,
Supervisory Board, and Financial Services Authority (OJK) for
providing guidance and inputs for the management of DAPENBI
to achieve our best business performance as today. We also
extend our gratitude to all employees for the dedication given
and to the Participants (Pensioners and Active Employees) who
have given us their trust. Hopefully, in the coming year, DAPENBI
can generate an even better achievements.
Laporan PengurusManagement Report
37Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
03
p r o F i l D a n a p e n s i U n
P e n s i o n F u n d P r o f i l e
i D e n t i t a s D a n a p e n s i U n b a n K i n D o n e s i a
C O M P A N Y P R O F I L E Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI) merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang menjalankan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP).Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI) is an Employers Pension Fund (DPPK) that engages in Defined Benefit Pension Plan (PPMP).
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
40 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
IDENTITAS PERUSAHAAN / COMPANY IDENTITY
Nama Perusahaan / Company name DANA PENSIUN BANK INDONESIA
Bidang Usaha / Line of Business Dana Pensiun / Pension Fund
Tanggal Pendirian / Date of Establishment 14 Juli 1993 / July 14, 1993
Dasar Hukum Pendirian / Legal Basis of Establishment
Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : KEP-137/KM.17/1993 tanggal 14 Juli 1993. Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number: KEP-137/KM.17/1993 dated July 14, 1993.Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : KEP-118/KM.17/1998 tanggal 12 Maret 1998. / Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number: KEP-118/KM.17/1998 dated March 12, 1998.Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : KEP-368/KM.5/2005 tanggal 31 Oktober 2005. / Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number: KEP-368/KM.5/2005 dated October 31, 2005.
Modal Dasar / Authorized Capital -
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Paid-Up Capital
-
Alamat Kantor Pusat / Head Office address
Gedung YKKBI, Lantai 5-7, Kompleks Perkantoran Bidakara, Jl. Deposito VI No. 12-14, Pancoran, Jakarta Selatan, 12870
Telepon Kantor Pusat / Head Office Phone Number
021-83795304-310
Faksimili Kantor Pusat / Head Office facsimile
021-83795340
Surat Elektronik / e-mail [email protected]
Situs / website www.dapenbi.co.id
DAPENBI telah mengalami beberapa perubahan nama sejak
pertama didirikan pada 1 Agustus 1955. Pada awalnya lembaga
ini dibentuk dengan nama Dana Pensiun dan Tunjangan Bank
Indonesia. Pada 8 Maret 1972, Bank Indonesia membentuk
Yayasan Dana Pensiun dan Tunjangan Hari Tua Bank Indonesia
(YDPTHTBI) dan hak serta kewajiban yang sebelumnya
dilaksanakan oleh Dana Pensiun dan Tunjangan Bank Indonesia
dialihkan ke YDPTHTBI. Yayasan ini mendapat pengesahan dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
No. S-399/MK.6/1977 tanggal 28 November 1977.
DAPENBI has undergone several changes in name since its first
establishment on August 1, 1955. The institution was established
under the name Dana Pensiun dan Tunjangan Bank Indonesia.
On March 8, 1972, Bank Indonesia established Yayasan Dana
Pensiun dan Tunjangan Hari Tua Bank Indonesia (TDPTHTBI). The
rights and responsibility previously upheld by Dana Pensiun dan
Tunjangan Bank Indonesia were then transferred to YDPTHTBI.
This foundation was ratified by the Minister of Finance of
Republic of Indonesia through Decree No. S-399/MK.6/1977
dated November 28, 1977.
Riwayat Singkat Dana PensiunBrief History of Pension Fund
41Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Perubahan nama lembaga kembali terjadi setelah pemerintah
mengesahkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 tahun
1992 tentang Dana Pensiun. Untuk menyesuaikan dengan aturan
perundang-undangan, YDPTHTBI mengajukan perubahan status
badan hukum menjadi Dana Pensiun Bank Indonesia pada 19
April 1993 dan mendapat pengesahan Menteri Keuangan tanggal
14 Juli pada tahun yang sama.
Sejak status hukumnya menjadi Dana Pensiun, Peraturan
DAPENBI telah berubah sebanyak dua kali. Perubahan itu
meliputi:
a. Maret 1998, Direksi Bank Indonesia selaku Pendiri DAPENBI
mengajukan permohonan pengesahan perubahan Peraturan
DAPENBI yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi
Bank Indonesia No. 30/87/KEP/DIR tanggal 8 Oktober 1997.
Perubahan Peraturan DAPENBI tersebut telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. KEP-118/KM.17/1998 tanggal
12 Maret 1998.
b. Berdasarkan Surat No. 7/15/GBI/DSDM tanggal b. 25
Oktober 2005, Gubernur Bank Indonesia selaku Pendiri
DAPENBI mengajukan permohonan pengesahan perubahan
Peraturan DAPENBI yang ditetapkan melalui Peraturan
Dewan Gubernur Bank Indonesia No. 7/19/PDG/2005
tanggal 1 Agustus 2005. Perubahan Peraturan DAPENBI
tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
KEP-368/KM.5/2005 tanggal 31 Oktober 2005.
Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI) merupakan Pengelolaan
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang menjalankan Program
Pensiun Manfaat Pasti (PPMP).
BIDANg USAHA DAPENBI MELIPUTI:1. Pengelolaan Iuran Pensiun
Melakukan pengelolaan Iuran Pensiun Peserta (IPP) dan Iuran
Pensiun Pemberi Kerja (IPPK) serta Iuran Tambahan (IT),
apabila ada, dengan melakukan rekonsiliasi dan perhitungan
hasil pengembangan iuran untuk digunakan sebagai dasar
pengembalian iuran bagi peserta yang bekerja kurang dari
tiga tahun masa kepesertaan.
2. Pengelolaan Kekayaan
Melakukan pengalokasian kekayaan pada jenis-jenis investasi
yang diperkenankan oleh regulasi di bidang Dana Pensiun,
Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI) is an Employers
Pension Fund (DPPK) Management that engages in Defined
Benefit Pension Plan (PPMP).
THE LINE OF BUSINESS OF DAPENBI COVERS: 1. Pension Contribution Management
Management of Participant Pension Contribution (IPP),
Employer Pension Contribution (IPPK) and Additional
Contribution (IT), if any, by reconciliating and calculating
the contribution development results to be used as the
foundation of contribution return for working participants
with participant period of less than three years.
2. Assets Management
Allocation of assets to the types of investments permitted
by the regulation in the field of Pension Fund to generate
Bidang UsahaLine of Business
The institution made another name change following the
Government’s ratification of the Law of the Republic of Indonesia
No. 11 year 1992 on Pension Fund. To comply with the new
regulations, YDPTHTBI submitted the change of status from
legal institution to Dana Pensiun Bank Indonesia on April 19,
1993. The change was ratified by the Minister of Finance on July
14 of the same year.
Since having its legal status as Pension Fund, DAPENBI Regulation
has been amended twice. The amendment were:
a. March 1998, the Board of Directors as the Founder of
DAPENBI submitted a request for ratification for the
amendment of DAPENBI Regulation as stipulated in the
Decree of the Board of Directors of Bank Indonesia No.
30/87/KEP/DIR dated October 8, 1997. The amendment
of DAPENBI Regulation was approved by the Minister of
Finance of the Republic of Indonesia with Decree No. KEP-
118/KM.17/1998 dated March 12, 1998.
b. Pursuant to Letter No. 7/15/GBI/DSDM dated October
25, 2005, the Governor of Bank Indonesia as the Founder
of DAPENBI submitted a request for the ratification of the
amendment of DAPENBI Regulation as stipulated through
the Board of Governors Regulation of Bank Indonesia No.
7/19/PDG/2005 dated August 1, 2005. The amendment
of DAPENBI Regulation was ratified by the Minister of
Finance of Republic of Indonesia with Decree No. KEP-368/
KM.5/2005 dated October 31, 2005.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
42 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
untuk menghasilkan pendapatan investasi yang optimal dan
pertumbuhan aset yang berkesinambungan, dengan tetap
memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian dan tata kelola
yang baik.
3. Pembayaran MP dan Pelayanan Kepesertaan
Melakukan proses perhitungan Manfaat Pensiun (MP) dan
membayarkannya secara tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat
terima. Selain itu, memberikan layanan kepesertaan kepada
pegawai aktif dan Penerima MP secara ramah dan akurat.
Hingga tahun 2016, DAPENBI belum pernah mengubah program
pensiun.
juMLah Peserta Dana PensIun
Jumlah penerima dana pensiun DAPENBI dapat dilihat dalam
tabel berikut ini:
Jenis Peserta Program Pensiun / Type of Pension Program Participant 2016 2015 2014 2013 2012
Penerima Manfaat Pensiun (MP) / Pension Benefits (MP) Beneficiaries 7179 7172 7132 7110 7120
Peserta Aktif / Active Participants 5462 5724 5910 5758 5606
Pensiun Tunda / Delayed Retirement 112 92 81 66 64
Jumlah Penerima pensiun melalui pembelian anuitas / Total pension Beneficiaries through annuity purchase
Nihil / Zero
Nihil / Zero
Nihil / Zero
Nihil / Zero
Nihil / Zero
Jumlah Penerima Pensiun Bulanan / Total Mothly Pension Beneficiaries 7185 7127 7132 7110 7120
Sampai dengan Desember 2016, total peserta DAPENBI
sebanyak 12.753 orang yang terdiri dari 5.462 orang Peserta
Aktif dan 7.291 orang Pensiunan.
optimum investment income and sustainable asset growth,
with due regard to prudent principles and good corporate
governance.
3. MP Payment and Participant Services
Calculate Pension Benefits (MP) and make accurate, timely
and correct payment, in addition to provision of participant
services to active employees and MP Beneficiaries in friendly
and accurate manners.
Up to 2016, DAPENBI has not changed its pension program.
totaL nuMber of PensIon funD PartICIPants The total number of pension fund beneficiaries of DAPENBI is
stated in the table below:
Up to December 2016, total DAPENBI participants was 12,753
participants, which consisted of 5.462 Active Participants and
7,291 Pensioners.
43Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Struktur OrganisasiOrganizational Structure
NIRWANSYAHDirektur /Director
CICILIA EMY D.A.Kepala Divisi /Division Head
gUSVIYANDI N.Kepala Divisi /Division Head
eDI PujIono Ketua Tim /Team Head
*)Ketua Tim /Team Head
tejo KusuMoManajer /Manager
*)Ketua Tim / Team Head
L. Margaretha tsManajer /Manager
DIVISI INVESTASI /InVestment DIVIsIon
DIvIsI uMuM & teKnoLogI INFORMASI / geneRAl AFFAIRs & InFoRmAtIon teChnology DIVIsIon
TIM MANAJEMEN RISIKO / RIsK mAnAgement teAm
tIM PengeLoLaan InvestasI IInVestment mAnAgement teAm I
SEKSI TEKNOLOgI INFORMASI /InFoRmAtIon teChnology seCtIon
TIM PENgELOLAAN INVESTASI II /InVestment mAnAgement teAm II
seKsI sDM, PengaDaan & SEKRETARIAT / hR, PRoCURement & seCRetARy seCtIon
KOMITE INVESTASI /INVESTMENT COMMITTEE
FORUM INVESTASI /INVESTMENT FORUM
KOMITE INFORMASI, KOMUNIKASI & TEKNOLOgI /INFORMATION, COMMUNICATION &
TECHNOLOGY COMMITTEE
*) Untuk sementara dirangkap Pimpinan Divisi Investasi / Temporarily served by the Head of Investment Division
rasMo saMIunDirektur Utama /President Director
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
44 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
sutIKnoDirektur /Director
HERRY IRMANKepala Divisi /Division Head
MoChaMaD thosInKepala Divisi /Division Head
aMrILKetua Tim /Team Head
rarasatI K.Manajer /Manager
JOKO PRIYONOManajer /Manager
rosaLInD P.Manajer /Manager
HERI SUMARYUNUSManajer /Manager
PettrIana PauLItaManajer /Manager
DIVISI KEPESERTAAN & PELAYANAN PENSIUN / PARtICIPAnt & PensIon seRVICes DIVIsIon
DIVISI KEUANgAN INTERN / InteRnAl FInAnCe DIVIsIon
TIM PENgAWASAN INTERN / InteRnAl sUPeRVIsoRy teAm
SEKSI KEPESERTAAN /PARtICIPAnt seCtIon
SEKSI PENYELESAIAN TRANSAKSI / tRAnsACtIon settlement seCtIon
SEKSI PELAYANAN PENSIUN /PensIon seRVICes seCtIon
SEKSI PERPAJAKAN / tAX seCtIon
SEKSI AKUNTINg & PELAPORAN / ACCoUntIng & RePoRtIng seCtIon
Garis Komando / Command Line
Garis Koordinasi / Coordination Line
45Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Visi dan Misi Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI)Vision and Mission of Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI)
• Memberikan pelayanan secara prima (service
excellence) dalam bentuk pembayaran manfaat
pensiun secara tepat waktu, tepat jumlah,
dan tepat sasaran dalam rangka memberikan
kepuasan bagi peserta, pensiunan, dan pihak
yang berhak (costumer satisfaction)
• Melakukan pengelolaan kekayaan yang
optimal dengan memperoleh pendapatan yang
optimal, tingkat risiko yang moderat, dan biaya
yang efisien untuk menjamin peningkatan
penghasilan peserta, pensiunan, dan pihak
yang berhak (ensure sustainability)
• Provide service excellence in the form of timely
and accurate payment of pension benefits and
correct beneficiaries to generate satisfaction for
the participants, pensionaries and the rightful
parties (customer satisfaction)
• Managing assets with optimal income gain,
moderate risk level and efficient cost to ensure
income improvement for the participants,
pensionaries and the rightful parties (ensure
sustainability).
Menjadi Dana Pensiun yang prima di bidang investasi
dan pelayanan.
Becoming excellent Pension Fund in the field of
investment and service.
VISI
MISI
Vis ion
Miss ion
Visi dan misi sebagaimana tersebut di atas telah ditinjau dan dikaji serta telah mendapat
persetujuan dari Pendiri dan Dewan Pengawas.
The above vision and mission have been reviewed, examined and approved by the Founder and
Supervisory Board.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
46 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
BUDAyA KERJA Work Culture
DIsIPLIneffeCtIve1. Melayani Stakeholder sesuai dengan kebutuhan dan
tidak melakukan diskrimniasi dalam palayanan. Serving Stakeholders according to need and not discriminating in service.
2. Melayani kepentingan stakeholder secara tegas, adil, dan konsisten. Serve the interests of stakeholders firmly, fairly, and consistently.
3. Melayani dengan penuh perhatian, kelembutan, dan belas kasih. Serve with great care, tenderness, and compassion.
ProfessIonaLProfessIonaL1. Selalu berusaha meningkatkan keterampilan dalam bidang
tugasnya. Always strive to improve skills in the field of duty.
2. Selalu berusaha secara bijak menanggulangi semua kesulitan yang timbul. Always try to wisely tackle all the difficulties that arise.
3. Selalu berusaha membuat skala prioritas dalam pelaksanaan tugas Always make a priority in the execution of tasks
4. Mempunyai sikat berorientasi ke depan dan mampu mengantisipasi dan beradaptasi terhadap perkembangan perubahan lingkungan. Having a forward-looking brush and able to anticipate and adapt to the development of environmental change.
5. Mempunyai pemahaman dan kesadaran tentang sesuatu seperti fakta, informasi atau keterampilan yang diperoleh demi pengalaman atau pendidikan. Have understanding and awareness about something like facts, information or skills gained for the sake of experience or education.
6. Selalu berusaha meningkatkan kompetensi melalui keikutsertaan dalam pelatihan dan pendidikan maupun belajar secara otodidak. Always seek to improve competence through participation in training and education as well as self-taught learning.
7. Selalu Fokus pada kepentingan stakeholder. Always Focus on the interests of stakeholders.
8. Inovasi dalam mencari solusi atas perolehan yang dihadapi oleh perusahaan. Innovation in finding solutions to the acquisition faced by the company.
aKuntabILItasACCOUNTABILITY 1. Mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan
yang telah diambil sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kewajibannya. Responsible for all actions and decisions that have been taken in accordance with the scope of duties and obligations.
2. Memahami tugas, tanggung jawab sebaik-baiknya dengan teliti dan cermat Understand duties, responsibilities as well as carefully and carefully
3. Mengambil keputusan sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kewenangan. Make decisions in accordance with the scope of duty and authority.
4. Menepati janji dan komitmen yang telah disepakati. Keeping promises and commitments that have been agreed.
efeKtIf Dan efIsIeneffeCtIve anD effICIent1. Memahami dengan baik tujuan dan sasaran kerja
Understand well the goals and objectives of the work.2. Membuat perencanaan kerja secara baik dan dapat dicapai
Making a work plan well and can be achieved.3. Melakukan pekerjaan sesuai rencana dan skala prioritas
Doing work according to plan and priority scale.4. Melakukan periksa ulang dan memastikan bahwa hasil pekerjaan
tidak ada yang salah. Re-check and make sure that there is nothing wrong with the work.
5. Menggunakan pedoman kerja (SOP) yang tersedia dan berlaku saat ini. Use work guidelines (SOPs) that are available and current.
6. Menggunakan perangkat kerja atau metode yang tepat guna. Use appropriate tools or methods.
7. Mendayagunakan sumber daya secara optimal. Optimize resources optimally.
8. Menggunakan fasilitas perusahaan sesuai dengan kebutuhan. Use company facilities as needed.
9. Mempertimbangkan untung rugi dan nilai tambah dalam pengambilan keputusan. Consider profit and loss and added value in decision making.
berIMbangbaLanCeD1. Selalu bersikap adil dan bijak dalam bertindak
dan berinteraksi dengan lingkungan internal dan eksternal. Always be fair and wise in acting and interacting with internal and external environment.
2. Selalu mengutamakan kerjasama diantara sesama insan DAPENBI dalam pelaksanaan tugas-tugas. Always prioritize cooperation among DAPENBI fellow in the implementation of tasks.
3. Selalu kompak dalam pengertian yang positif, konstruktif dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang berlaku umum. Always compact in a positive sense, constructive and upholding generally accepted moral values.
4. Selalu berkolaborasi dan bersinergi diantara sesama insan DAPENBI dalam mencapai tujuan perusahaan. Always collaborate and synergize among DAPENBI human beings in achieving company goals.
NYAMANFRIENDLY1. Selalu senyum, mengucapkan salam dan menyapa orang lain
(Pelanggan) terlebih dahulu. Always smile, say hello and greet others (Customers) first.
2. Santun dalam berkomunikasi dan menghargai lawan bicara. Be proficient in communicating and respecting the other person.
3. Mendengarkan dengan baik keluhan pelanggan (pemangku kepentingan) dan tidak melakukan interupsi. Listen well to customer complaints (stakeholders) and not interrupt.
4. Menunjukkan empati (menempatkan diri pada posisi pelanggan). Show empathy (put yourself in the customer’s position).
5. Memahami dan peduli terhadap kebutuhan pelanggan. Understand and care about customer needs.
6. Bertindak cepat dalam menanggapi kebutuhan pelanggan. Act quickly in response to customer needs.
7. Berinisiatif mengambil suatu tindakan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Take the initiative to take action to understand and meet customer needs.
8. Selalu menunjukkan sikap siap membantu. Always show attitude ready to help.
9. Menciptakan terobosan prosuk dan jasa atau gagasan baru yang memiliki nilai tambah. Creating breakthrough prosuk and services or new ideas that have added value.
10. Mencari solusi terbaik dalam pemecahan masalah. Finding the best solution in problem solving.
11. Aktif menyampaikan gagasan positif guna tercapainya tujuan perusahaan. Actively convey positive ideas for achieving company goals.
IntegrItasINTEgRITY1. Konsisten antara perkataan dan perbuatan
Consistent between words and deeds2. Berperilaku sesuai etika moral, hukum dan peraturan
perusahaan yang berlaku. Behave appropriate moral ethics, corporate laws and regulations.
3. Menghindari benturan kepentingan. Avoiding conflicts of interest.
4. Menjaga nama baik perusahaan. Keep the company’s good name.
5. Bertindak adil baik terhadap orang lain maupun diri sendiri. Be fair to both other people and yourself.
6. Mengatakan hal yang sebenarnya. Say the truth.
7. Terbuka dalam menerima kritik dan saran untuk perbaikan. Be open in accepting criticism and suggestions for improvement.
8. Berpikir positif dan konstruktif. Think positive and constructive.
9. Berani mengakui kekurangan dan kesalahan serta berusaha melakukan perbaikan. Dare to acknowledge deficiencies and mistakes and try to make improvements.
dapenbi
BUDAYA KERJA DANA PENSIUN BANK INDONESIA
47Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Profil Dewan PengawasSupervisory Board Profile
MubarakahKetua Dewan Pengawas / Chairman of Supervisory Board Menjabat sebagai wakil ketua merangkap anggota sejak April 2014 dan diangkat menjadi ketua sejak Maret 2016.
Lahir di Bengkulu pada tanggal 21 November 1959 dan saat ini berusia 57 tahun. Menempuh pendidikan sarjana di bidang Akuntansi Universitas Indonesia pada tahun 1985. Melanjutkan pendidikan di Illinois University – Business Administration, dan meraih gelar Master pada tahun 1996.
Beliau bekerja di Bank Indonesia sejak tahun 1986 sampai dengan sekarang. Selama periode tersebut pernah menjabat di beberapa posisi, antara lain, sebagai Kepala Grup Direktorat Pengawasan Bank I, Kepala Departemen Keuangan Intern - Bank Indonesia dan saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Keuangan - Bank Indonesia.
She served as vice chairman and concurrently as member since April 2014 and was appointed as chairman since March 2016.
Born in Bengkulu on November 21, 1959, 57 years old. She graduated with Bachelor’s degree in Accounting, University of Indonesia, in 1985. She continued her study at Illinois University - Business Administration and received Master’s degree in 1996.
She has been serving in Bank Indonesia since 1986 until now. During this period, she has served in several positions, such as Group Head of Bank Monitoring Directorate I, Head of Internal Finance Department - Bank Indonesia and currently as Head of Finance Department - Bank Indonesia.
Damayanti Johanwakil ketua merangkap anggota / Vice Chairman and Concurrent MemberMenjabat sejak bulan November 2015.
Lahir di Yogyakarta pada tanggal 5 Mei 1962 dan saat ini berusia 54 tahun. Menempuh pendidikan sarjana di bidang Hukum Perdata Universitas Gadjah Mada pada tahun 1986. Melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada – Hukum, dan meraih gelar Master pada tahun 2003.
Beliau bekerja di Bank Indonesia sejak tahun 1988 sampai dengan sekarang. Selama periode tersebut pernah menjabat di beberapa posisi, antara lain, sebagai Kepala Grup Sekretariat, Kepala Grup Departemen Sumber Daya Manusia, dan saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Sumber Daya Manusia.
She served since November 2015.
Born in Yogyakarta on May 5, 1962, 54 years old. She graduated with Bachelor’s degree in Civil Law from Gajah Mada University in 1986. She continued her study in Gajah Mada University in Law and received Master’s degree in 2003.
She has been serving in Bank Indonesia since 1988 until now. During this period, she has served in several positions, such as Group Head of Secretary, Group Head of Human Resources Department and currently serves as Head pf Human Resources Department.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
48 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Profil Dewan PengawasSupervisory Board Profile
Dyah Virgoana gandhiAnggota / MemberDiangkat sebagai anggota sejak April 2014.
Lahir di Yogyakarta pada tanggal 25 Agustus 1959 dan saat ini berusia 57 tahun. Menempuh pendidikan sarjana di bidang Ilmu Ekonomi & studi pembangunan Universitas Gadjah Mada pada tahun 1983. Melanjutkan pendidikan di Williams College University–Development Economics, dan meraih gelar Master pada tahun 1985.
Beliau bekerja di Bank Indonesia sejak tahun 1983 sampai dengan sekarang. Selama periode tersebut pernah menjabat di beberapa posisi, antara lain. Kepala Biro Departemen Perencanaan Strategis & Hubungan Masyarakat, Kepala Departemen Sumber Daya Manusia, Kepala Departemen Logistik & Pengamanan. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Departemen Audit Intern Bank Indonesia.
She was appointed as member since April 2014.
Born in Yogyakarta on August 25, 1959, 57 years old. She graduated with Bachelor’s degree in Economic Science & Development Study of Gajah Mada University in 1983. She continued her study at Williams College Unievrsity - Development Economics and received her Master’s degree in 1985.
She has been serving in Bank Indonesia since 1983 until now. During this period, she served in several strategic positions, such as Bureau Head of Strategic Plan & Public Relation Department. Head of Human Resources Department, Head of Logistics & Security Department. Currently, she serves as Head of Internal Audit Department of Bank Indonesia.
Ahmad HidayatAnggota / MemberLahir di Banyuwangi pada tanggal 11 Juli 1966 dan saat ini berusia 50 tahun.
Beliau menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya Jurusan Akuntasi lulus tahun 1988. Kemudian yang bersangkutan mendapatkan gelar MBA dari University of Illinois, Urbana-Champaign, IL tahun 2000.
Beliau merupakan anggota Dewan Pengawas DAPENBI wakil dari pegawai aktif dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPEBI). Yang bersangkutan mengawali karirnya di Bank Indonesia sejak tahun 1992 sampai dengan sekarang dengan jabatan terakhir sebagai Direktur yang menjabat sebagai Kepala Grup Akuntansi dan Pajak di Departemen Keuangan - Bank Indonesia. Jabatan lain yang pernah diembannya adalah Kepala Grup Pengaturan, Perencanaan dan Pelaporan Keuangan di Departemen Keuangan Intern Bank Indonesia.
Born in Banyuwangi on July 11, 1966, 50 years old.
He graduated from the Faculty of Economics of Airlangga University, Surabaya, Accounting Major, in 1998. He received MBA degree from the University of Illinois, Urbana-Champain, II in 2000.
He is a Member of DAPENBI Supervisory Board, the representative of active members in his capacity as Vice Head of Bank Indonesia Employees Association (IPEBI). He started his career in Bank Indonesia since 1992 until now, with the latest position as Director and concurrently as Group Head of Accounting and Tax in Finance Department - Bank Indonesia. He also served in other position as Head of Financial Management, Planning and Reporting Group in the Internal Finance Department of Bank Indonesia.
49Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Profil Dewan PengawasSupervisory Board Profile
Soengkowo PrijorejoAnggota / MemberLahir di Ambarawa pada tanggal 11 November 1933 dan saat ini berusia 83 tahun.
Beliau merupakan Anggota Dewan Pengawas yang mewakili Pensiunan sejak April
2009. Beliau berkarier di Bank Indonesia sejak tahun 1952, dengan jabatan terakhir
sebagai Kepala Urusan (Direktur) Pengawasan dan Pembinaan Bank. Selain di Bank
Indonesia, Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Ficorinvest
di tahun 1987 sampai 1993, Presiden Direktur PT Ficorinvest di tahun 1993 sampai
1994 dan Wakil Presiden Komisaris PT Bank International Indonesia. Saat ini, Beliau
juga menjabat sebagai Pengawas Perkumpulan Pensiunan Bank Indonesia (PPBI) sejak
2006.
Born in Ambarawa on November 11, 1933, 83 years old.
He is a Supervisory Board Member representing Pensioners since April 2009. He
has worked in Bank Indonesia since 1952, with the last position as Bank Supervision
and Development Affairs Director. In addition to Bank Indonesia, he served as Vice
President Director of PT Ficorinvest in 1987 to 1993, President Director of PT
Ficorinvest in 1993 to 1994 and Vice President Commissioner of PT Bank International
Indonesia. Currently, he also serves as Supervisor of Bank Indonesia Pensioners
Association (PPBI) since 2006.
askadi Masda ramelieAnggota / Member
Lahir di Cirebon, pada tanggal 23 September 1945 dan saat ini berusia 71 tahun.
Beliau merupakan Anggota Dewan Pengawas yang mewakili Pensiunan sejak April
2009. Beliau berkarier di Bank Indonesia sejak tahun 1965, dengan jabatan terakhir
sebagai Kepala Biro Kredit. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur DAPENBI
periode tahun 2000 sampai dengan 2005. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai
Anggota Pengurus Pusat di Perkumpulan Pensiunan Bank Indonesia (PPBI) sejak 2005.
Born in Cirebon on September 23, 1945, 71 years old.
He is a Supervisory Board Member representing Pensioners since April 2009. He has
served in Bank Indonesia since 1965, with his last position as Head of Credit Bureau.
He served as Director of DAPENBI for the period of 2000 to 2005. He is currently
also a Member of the Central Executive Committee at Bank Indonesia Pensioners
Association (PPBI) since 2005.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
50 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Profil PengurusBoard of Directors Profile
Rasmo SamiunDirektur Utama / President Director Lahir di Pontianak pada tanggal 11 Juni 1952 dan saat ini berusia 64 tahun.
Rasmo Samiun menjabat sebagai Direktur Utama DAPENBI sejak bulan Februari 2012 dan kembali diperpanjang melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia (GBI) No. 17/5/KEP.GBI/2015 tanggal 3 November 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pengurus DAPENBI.
Sebelumnya beliau berkarier di lingkungan Bank Indonesia sejak tahun 1974 sampai dengan tahun 2010. Selama periode tersebut, pernah menduduki berbagai jabatan, antara lain, Kepala Perwakilan Bank Indonesia London dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2004 dan terakhir sebagai Direktur Direktorat Pengelolaan Devisa (Treasury) dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2010. Pernah menjabat sebagai Executive Officer Financial Market Development dari Executive Meeting of East Asia Pacific Central Banks (EMEAP) dan pada periode yang sama juga sebagai anggota Komite Supervisi Asian Bond Fund (ABF) pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2010.
Rasmo Samiun meraih gelar Master of Economic Policy dari Boston University pada tahun 1987.
Dalam kurun waktu 1998 sampai dengan tahun 2010, beliau pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan di dalam maupun di luar negeri, antara lain Pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Bank Indonesia, The Seven Habits of Highly Effective People yang diselenggarakan oleh Franklin Covery Co, sebagai Course Director pada seminar Hedging: Theory, Practise, and Implementation yang diselengarakan oleh Bank Indonesia, dengan instruktur Prof. Ian Giddy, Stern Business School, New York University. Berperan sebagai editor dan kontributor untuk 2 (dua) laporan khusus yang berjudul: “Perkembangan Strategi Pengelolaan Devisa: Potret Pengelolaan Cadangan Devisa di Bank Indonesia dari Masa ke Masa” dan “Kebijakan Nilai Tukar Rupiah: Mengawal Stabilitas Nilai Tukar dalam Badai Krisis”, Maret 2010.
Penghargaan yang pernah dicapai di industri keuangan adalah The First Listed ETF (Exchange Traded Fund) Bond di Bursa Efek Indonesia (BEI) mewakili EMEAP pada tahun 2008.
Born in Pontianak on June 11, 1952, 64 years old.
Rasmo Samiun Serves as President Director of DAPENBI since February 2012. He was reappointed for the same position through Decree of the Governor of Bank Indonesia (GBI) No. 17/5/KEP.GBI/2015 dated November 3, 2015 on the Dismissal and Appointment of DAPENBI Management.
He previously worked in Bank Indonesia since 1974 to 2010. Throughout this period, he served in various positions, such as Head of Bank Indonesia Representative in London from 2001 to 2004, with the last position as Treasury Director from 2004 to 2010. He has served as Executive Officer of Financial Market Development from Executive Meeting of East Asia Pacific Central Banks (EMEAP) and as member of Supevisory Committee of Asian Bond Fund (ABF) in the same year from 2004 to 2010.
51Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Rasmo Samiun graduated with Master of Economic Policy degree from Boston University in 1987.
Throughout 1998 to 2010, he has attended trainings and education held in the country and abroad, including the Education at Bank Indonesia Staff and Leadership School, The Seven Habits of Highly Effective People organized by Franklin Covery Co., as a Course Director at the Hedging: Theory, Practice, and Implementation seminar held by Bank Indonesia, with Prof. Ian Giddy from Stern Business School, New York University as the instructor. He also served as editor and contributor for 2 (two) special reports titled: “Development of Foreign Exchange Management Strategy: Portrait of Foreign Exchange Reserve Management at Bank Indonesia from Time to Period” and “Rupiah Exchange Rate Policy: Guarding Exchange Rate Stability Amidst Crisis”, March 2010.
He received an award in finance industry, namely The First Listed ETF (Exchange Traded Fund) from Indonesia Stock Exchange, as EMEAP representative, in 2008.
Profil PengurusManagement Profile
NirwansyahDirektur / Director
Lahir di Jakarta pada tanggal 27 Mei 1957 dan saat ini berusia 59 tahun.
Nirwansyah menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum Universitas Indonesia pada
tahun 1982 dan mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan di dalam
maupun di luar negeri, antara lain Financial Sector Deepening and Financial Stability:
Benefit and Challenges yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan seminar mengenai
Participated in The Royal Bank of Scotland’s Option Workshop yang diselenggarakan juga
oleh Royal Bank of Scotland Option’s Workshop serta mendapat sertifikasi di bidang
manajemen risiko “Certified Risk Governance Professional (CRGP)”. Menjabat sebagai
Direktur Investasi DAPENBI sejak bulan Februari 2015.
Nirwansyah bekerja di lingkungan Bank Indonesia sejak tahun 1983 sampai dengan
tahun 2015. Selama periode tersebut pernah menjabat Kepala Biro Manajemen Devisa
dan Nilai Tukar, Kepala Departemen Pengelolaan Aset, dan Kepala Perwakilan Bank
Indonesia Singapura.
Born in Jakarta on May 27, 1957, 59 years old.
Nirwansyah graduated from Faculty of Law of University of Indonesia in 1982 and
participated in education and training in the country and abroad, such as Financial Sector
Deepening and Financial Stability: Benefit and Challenges, held by Bank Indonesia,
and seminar on Participated in The Royal Bank of Scotland’s Option Workshop, held
by the Royal Bank of Scotland Option’s Workshop and received certification in risk
management, namely “Certified Risk Governance Professional (CRGP)”. He served as
Investment Director of DAPENBI since February 2015.
Nirwansyah served in Bank Indonesia since 1983 until 2015. During this period, he
was appointed as Head of Currency and Exchange Rate Management Bureau, Head
of Assets Management Department and Representative Head of Bank Indonesia for
Singapore.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
52 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Profil PengurusManagement Profile
SutiknoDirektur / DirectorLahir di Batang pada tanggal 22 Mei 1957 dan saat ini berusia 59 tahun.
Sutikno menyelesaikan pendidikan Jurusan Manajemen di Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta pada tahun 1983 lalu meraih gelar Master of Development Economics dari
Vanderbit University, USA pada tahun 1989. Beliau bekerja di Bank Indonesia sejak
tahun 1984 sampai dengan tahun 2015. Selama periode tersebut pernah menjabat
di beberapa posisi, baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Perwakilan di daerah.
Beberapa jabatan tersebut antara lain Kepala BI Institute, Kepala Kantor Perwakilan
BI Provinsi Sumatera Selatan dan Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah.
Beliau pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan di dalam maupun di luar negeri,
antara lain Policy Dialogue on SME’s membahas peran UKM Asia dalam ekonomi yang
terintegrasi, yang diselenggarakan oleh Asian Development Bank, Manila. Menjabat
sebagai Direktur Keuangan DAPENBI sejak bulan Desember 2015.
Born in Batang on May 22, 1957, 59 years old.
Sutikno graduated from Management Major in Gadjah Mada University, Yogyakarta,
in 1983 and then received Master of Development Economics degree from Vanderbit
University, USA, in 1989. He served in Bank Indonesia since 1984 until 2015. During this
period, he was appointed in several positions in both Head Office and Representative
Offices in other regions. The positions were, among, others, Head of BI Institute, Head
of BI Representative Office of South Sumatera Province and Head of BI Representative
Office of Central Java Province.
He participated in education and trainings in the country and abroad, such as Policy
Dialogue on SME’s that discussed UKM Asia’s role in an integrated economy. The event
was convened by Asian Development Bank, Manila. He served as Finance Director of
DAPENBI since December 2015.
53Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No.
23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada
tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/2009. Undang-
undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu
lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau
pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam
undang-undang ini.
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan
dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana
ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak
dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia,
dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau
mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak
manapun juga.
Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar
Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai
otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
Bank Indonesia started a new era as an independent Central Bank
in carrying out its duty and authority with the ratification of a
new law, namely Law No. 23/1999 on Bank Indonesia, on May 17,
1999 as amended with the Law of the Republic of Indonesia No.
6/2009. The law granted status and position to Bank Indonesia
as an independent state institution in performing its duty and
authority without influences from the Government and/or other
parties, excluding other matters that are strictly governed in the
law.
Bank Indonesia has the autonomy to formulate and perform
its duty and authority as regulated in the aforementioned
law. External parties are prohibited from influencing the duty
implementation of Bank Indonesia, and Bank Indonesia must
refuse or avoid intervention of any kind and from any party.
Such special status and position are required for Bank Indonesia
to conduct its role and function as monetary authority in a more
effective and efficient way.
Founder Profile
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang.
Bank Indonesia has the autonomy to formulate and perform its duty and authority as regulated in the prevailing law.
PROfILPENDIRI
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
54 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun
badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai
badan hukum publik, Bank Indonesia berwenang menetapkan
peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari
undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai
dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata,
Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di
dalam maupun di luar pengadilan.
seKILas banK InDonesIa
Tentang Bank
Indonesia / About
Bank Indonesia
Keberadaan bank sentral merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Selanjutnya mengenai susunan, kedudukan,
kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009.
Bank Indonesia menyadari pentingnya peranannya dalam menjaga stabilisasi perekonomian dalam negeri. Karena itu,
Bank Indonesia mencanangkan sebuah program transformasi untuk mencapai visi Bank Indonesia menjadi bank sentral
yang kredibel dan terbaik di regional pada tahun 2024. Sementara dalam pelaksanaan tugasnya, Bank Indonesia senantiasa
memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas lembaga.
The presence of a central bank is mandated by the 1945 Constitutions. The structure, status, authority, responsibility, and
independence are further stipulated in the Law No. 23 of 1999 on Bank Indonesia which has been amended several times,
most recently by the Law No. 6 of 2009.
Bank Indonesia realizes the importance of its role in maintaining the stability of domestic economy. Therefore, Bank
Indonesia launched a transformation program to achieve Bank Indonesia’s vision in becoming the most credible and best
central bank in the region by 2024. Meanwhile in the task implementation, Bank Indonesia continues strengthening cross-
institution coordinations and collaborations.
alamat / Address Jl MH Thamrin No 2, Jakarta 10350, Telp 131 (pulsa lokal), 1500131 (dari luar negeri), [email protected]
Status / Status
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia dan merupakan badan hukum yang memiliki kewenangan untuk
melakukan perbuatan hukum. Sebagai badan hukum publik, Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan hukum
pelaksana undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas, sesuai tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum
perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.
Bank Indonesia is the Central Bank of the Republic of Indonesia, representing a legal entity with the authority to
promulgate legislation. As a public legal entity, Bank Indonesia is authorized to issue legally binding subordinate regulations
in accordance with its duties and jurisdiction. As a civil legal entity, Bank Indonesia is entitled to act for and on behalf of itself
in and outside a court of law.
Tujuan / Objectives
Bank Indonesia memiliki tujuan tunggal yakni mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Kestabilan nilai Rupiah
diukur dari dua aspek yaitu kestabilan nilai uang terhadap barang dan jasa yang tere eksikan pada in asi serta kestabilan nilai
tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia melaksanakan kebijakan
moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum Pemerintah di bidang
perekonomian.
Bank Indonesia has the single objective of achieving and maintaining Rupiah currency stability. Rupiah currency stability is
measured in terms of two aspects, namely stability against goods and services as reflected in inflation as well as stability
against other currencies. To that end, Bank Indonesia institutes sustainable, consistent and transparent monetary policy
that pays due consideration to the economic policies of the Government.
Bank Indonesia’s status as public legal institution as well as civil
legal institution is stipulated with a law. As a public legal entity,
Bank Indonesia is authorized to enact legislation which is the
implementation of a law that binds the society in accordance with
its duties and authorities. As a civil legal entity, Bank Indonesia
may act for and on its own behalf either inside or outside the
court.
banK InDonesIa at a gLanCe
55Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Tugas / Tasks
Sesuai Undang-Undang tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia diberikan kewenangan untuk melaksanakan tugas: (i)
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter; (ii) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; (iii) mengatur
dan mengawasi bank.
Pasca beralihnya tugas pengaturan dan pengawasan perbankan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia
mendapatkan mandat tambahan berupa tugas kebijakan, pengaturan, dan pengawasan makroprudensial. Mandat di bidang
makroprudensial ini diamanatkan dalam Undang-Undang tentang OJK dan dilaksanakan mulai 1 Januari 2014. Mandat
tersebut guna mendukung terwujudnya stabilitas sistem keuangan Indonesia, selain tugas di bidang moneter dan sistem
pembayaran, sebagai tambahan tugas yang diamanatkan Undang-Undang tentang Bank Indonesia.
Bank Indonesia masih dapat memeriksa individu bank secara langsung untuk bank yang masuk kategori systemically
important bank atau bank lainnya sesuai kewenangan Bank Indonesia, berkoordinasi dengan OJK.
In accordance with the Bank Indonesia Act, Bank Indonesia is authorized to implement the following tasks: (i) formulate and
execute monetary policy; (ii) regulate and maintain a smooth payment system; (iii) regulate and supervise banks.
After transferring the function of banking supervision and regulation to the Financial Services Authority (OJK), Bank
Indonesia received an additional mandate in the form of macroprudential policy, regulation and supervision pursuant to the
OJK Act enforced on 1st January 2014. The mandate supports the realization of financial system stability in Indonesia, in
addition to the existing monetary and payment system tasks contained in the Bank Indonesia Act.
Bank Indonesia is still authorized to inspect individual systemically important banks directly as well as other banks pursuant
to the mandate of Bank Indonesia in conjunction with the OJK.
visi / Vision
Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki
serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.
To be a credible institution and the best central bank in the region by strengthening the strategic values held as well as
through the achievement of low inflation together with a stable exchange rate.
Misi / Mission
1. Mencapai stabilitas nilai Rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas.
2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal
dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan
stabilitas perekonomian nasional.
3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas
moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.
4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan
berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang
diamanatkan Undang-Undang.
1. To achieve Rupiah stability and maintain the efficiency of monetary policy transmission in order to drive quality economic
growth.
2. To nurture an effective and efficient national financial system that can withstand internal and external shocks in order to
support the allocation of funding/financing that contributes to national economic growth and stability.
3. To create a secure, efficient and smooth payment system that contributes to the economy, monetary stability, and
financial system stability with regard to broad financial access and the national interest.
4. To build and maintain the organization and human resources of Bank Indonesia, who are performance based and uphold
the strategic values, as well as to enforce good corporate governance in order to implement tasks as mandated by
prevailing laws.
Situs / Website www.bi.go.id
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
56 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
PengangKatan Dan PeMberhentIan Dewan gubernurDalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia
dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan ini terdiri atas seorang
Gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang Deputi
Gubernur Senior sebagai wakil, dan sekurang-kurangnya empat
atau sebanyak-banyaknya tujuh Deputi Gubernur. Masa jabatan
Gubernur dan Deputi Gubernur selama 5 tahun dan dapat
diangkat kembali dalam jabatan yang sama untuk sebanyak-
banyaknya 1 kali masa jabatan berikutnya.
Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur
diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR.
Calon Deputi Gubernur diusulkan oleh Presiden berdasarkan
rekomendasi dari Gubernur Bank Indonesia. (vide Pasal 41 UU
No. 3 tahun 2004 yang mengubah UU No. 23 tahun 1999 tentang
Bank Indonesia). Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia tidak
dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila mengundurkan
diri, terbukti melakukan tindak pidana kejahatan, tidak dapat
hadir secara fisik dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut
tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dinyatakan
pailit atau tidak mampu memenuhi kewajiban kepada kreditur,
atau berhalangan tetap.
PengaMbILan KePutusan Sebagai suatu forum pengambilan keputusan tertinggi, Rapat
Dewan Gubernur diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali
dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum di bidang
moneter, serta sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu
untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter
atau menetapkan kebijakan lain yang bersifat prinsipil dan
strategis. Pengambilan keputusan dilakukan dalam Rapat Dewan
Gubernur, atas dasar prinsip musyawarah demi mufakat. Apabila
mufakat tidak tercapai, Gubernur menetapkan keputusan akhir.
MItra PenDIrISepanjang pendiriannya, DAPENBI masih belum memiliki Mitra
Pendiri sehingga informasi mengenai hal ini masih belum dapat
ditampilkan dalam Laporan Tahunan 2016.
aPPoIntMent anD DIsMIssaL of the boarD of governorsIn carrying out its duties and authority, Bank Indonesia is chaired
by the Board of Governors. This Board consists of a Governor as a
leader, assisted by a Senior Deputy Governor as a representative,
and at least four or seven Deputy Governors at maximum. The
term of office of the Governor and the Deputy Governor is 5
years and may be re-appointed for the same position for as many
as 1 subsequent term.
The Governor, Senior Deputy Governor, and the Deputy
Governors shall be nominated and appointed by the President
with the approval of the People’s Legislative Assembly (DPR).
Candidates for Deputy Governors shall be proposed by the
President on the recommendation of the Governor of Bank
Indonesia. (vide Article 41 of Law No. 3 of 2004 which amended
Law No. 23 of 1999 on Bank Indonesia). Members of the Board
of Governors of Bank Indonesia shall not be dismissed by the
President unless they resign, are found guilty of a criminal offense,
unable to attend physically for a period of 3 (three) months
consecutively without valid reasons, are declared bankrupt or
unable to fulfill the Liabilities to the creditor, or are permanently
absent
DeCIsIon MaKIng As the highest decision-making forum, the Board of Governors
Meeting is held at least once a month to establish general
monetary policy, and at least once a week to evaluate the
implementation of monetary policy or to establish other policies
of a principal and strategic nature. Decision making process is
done in the Board of Governors Meeting based on the principle
of consensus. If the consensus is not reached, the Governor shall
determine the final decision.
founDer PartnerIn its establishment, DAPENBI has yet to have a Founder Partner.
As such, this information cannot be presented in the 2016 Annual
Report.
57Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Profil Dewan Gubernur Bank IndonesiaProfile of the Board of Governors of Bank Indonesia
Agus D.W. Martowardojogubernur Agus D.W. Martowardojo lahir di Belanda pada 1956. Gelar Sarjana Ekonomi diraih dari Universitas Indonesia. Perluasan wawasan juga dilakukan dengan mengikuti berbagai program di State University of New York, Harvard Business School, Standford University, dan Wharton Executive Education.
Perjalanan karier diawali di dunia perbankan. Mulai di Bank of America, kemudian di Bank Niaga pada 1986. Sejak 1995, Agus D.W. Martowardojo diminta untuk menjadi Direktur Utama PT. Bank Bumiputera dan pada 1998 sebagai Direktur Utama PT. Bank Ekspor Impor Indonesia. Selama kurun waktu 1999-2002, bertugas sebagai Managing Director Bank Mandiri. Pada Oktober 2002, setelah menjabat sebagai Penasehat untuk Ketua BPPN (Badan Penyehatan Perbakan Nasional), diangkat menjadi Direktur Utama PT. Bank Permata Tbk. dan sejak Mei 2005 hingga Mei 2010 memimpin PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai Direktur Utama.
Penghargaan yang diraih antara lain Indonesia’s Best Executive in 2009 dari Asiamoney, The Indonesian Banker Leadership Achievement Award 2010 dari The Asian Banker, dan terpilih sebagai Finance Minister of the Year 2012 untuk level dunia dan Asia-Pasifik versi The Banker pada Februari 2012.
Sebelum diangkat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia sejak 20 Mei 2010. Sesuai dengan Keputusan Presiden RI No.45/P Tahun 2013 tanggal 13 April 2013, Agus D.W. Martowardojo diambil sumpahnya sebagai Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 24 Mei 2013. Masa jabatannya sebagai Gubernur Bank Indonesia adalah untuk periode 2013 – 2018.
Agus D.W. Martowardojo was born in the Netherlands in 1956. He graduated with Bachelor of Economics degree from University of Indonesia. He also broadened his knowledge by attending various programs at State University of New York, Harvard Business School, Standford University, and Wharton Executive Education.
He started his career in the field of banking, namely from Bank of America, then at Bank Niaga in 1986. Since 1995, Agus D.W. Martowardojo was appointed as President Director of PT. Bank Bumiputera and, in 1998, as President Director of PT. Indonesian Export Import Bank. During 1999-2002, he served as Managing Director of Bank Mandiri. In October 2002, after serving as General Advisor of the Chairman of BPPN (National Bank Restructuring Agency), he was appointed as President Director of PT. Bank Permata Tbk and, from May 2005 to May 2010, led PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk as President Director.
He received awards such as Indonesia’s Best Executive in 2009 from Asiamoney, The Indonesian Banker Leadership Achievement Award 2010 from The Asian Banker. He was selected as Finance Minister of the Year 2012 for both worldwide and Asia-Pacific based on The Banker’s version in February 2012.
Prior to his appointment as Governor of Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo has served as Minister of Finance of the Republic of Indonesia since May 20, 2010. In accordance with Presidential Decree No.45/P of 2013, dated April 13, 2013, Agus D.W. Martowardojo was sworn as Governor of Bank Indonesia on May 24, 2013. His term of office as Governor of Bank Indonesia is effective for 2013-2018 period.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
58 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Mirza adityaswaraDeputi gubernur Senior / Senior Deputy governorMirza Adityaswara lahir di Surabaya pada 1965. Gelar Sarjana Ekonomi diraih dari Universitas Indonesia, diikuti oleh gelar Master of Applied Finance dari Macquarie University, Sydney, Australia.
Awal karier Mirza Adityaswara dijalani sebagai dealer di Bank Sumitomo Niaga pada tahun 1989. Sejak tahun 2002 hingga Oktober 2005, sempat menjabat sebagai Head of Securities Trading & Research di Bahana Sekuritas. Pada November di tahun yang sama, Mirza Adityaswara dipercaya menjadi Head of Equity Research & Bank Analysis di Credit Suisse Securities Indonesia. Selama kurun waktu 2008 – 2010, bertugas sebagai Managing Director, Head of Capital Market di Mandiri Sekuritas, sekaligus sebagai Kepala Ekonom Bank Mandiri Group.
Sebelum diangkat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara menjabat sebagai Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan sejak April 2012 ditugaskan sebagai Kepala Eksekutif LPS sekaligus Dewan Komisioner. Selanjutnya, sesuai dengan Keputusan Presiden RI No.113/P Tahun 2013 tanggal 30 September 2013, diambil sumpahnya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada tanggal 3 Oktober 2013 untuk periode 2013 - 2014.
Jabatan tersebut diperpanjang berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 62/P Tahun 2014, Mirza Adityaswara ditetapkan sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun.
Mirza Adityaswara was born in Surabaya in 1965. He graduated with Bachelor of Economics degree from University of Indonesia, then obtained Master of Applied Finance degree from Macquarie University, Sydney, Australia.
Adityaswara began his career as a dealer at Bank Sumitomo Niaga in 1989. From 2002 to October 2005, he served as Head of Securities Trading & Research at Bahana Sekuritas. In November of the same year, Mirza Adityaswara was trusted as Head of Equity Research & Bank Analysis at Credit Suisse Securities Indonesia. During 2008 - 2010, he served as Managing Director, Head of Capital Market at Mandiri Sekuritas, as well as Head Economist of Bank Mandiri Group.
Prior to his appointment as Senior Deputy Governor of Bank Indonesia, Mirza Adityaswara served as a Member of the Board of Commissioners of Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) and, since April 2012, has been appointed as Executive Head of LPS and concurrently as Board of Commissioners. Furthermore, in accordance with Presidential Decree No.113/P of 2013 dated September 30, 2013, he was sworn in as Senior Deputy Governor of Bank Indonesia on October 3, 2013 for the period of 2013-2014.
The position was extended based on Presidential Decree No. 62/P Year 2014. Mirza Adityaswara was appointed as Senior Deputy Governor of Bank Indonesia for a 5 (five) years term.
59Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Perry warjiyoDeputi gubernur / Deputy governor
Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo pada 1959. Gelar S1 diraih dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta (1982), sementara gelar Master dan PhD di bidang moneter dan keuangan internasional diperoleh dari Iowa State University, AS, masing-masing pada 1989 dan 1991.
Memulai kariernya di Bank Indonesia sejak 1984, Perry Warjiyo telah menjalani karier yang panjang, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, pengelolaan devisa, isu-isu internasional, serta transformasi organisasi. Pada 2007 - 2009, Perry Warjiyo mendapat mandat menduduki posisi penting sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group (SEAVG). Selanjutnya karier di BI dilanjutkan dalam jabatan sebagai Kepala Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia mulai 2009 hingga 2012.
Pada awal 2013, Perry Warjiyo menjabat sebagai Asisten Gubernur yang membawahi area kebijakan moneter dan internasional. Perry Warjiyo aktif mengajar di sejumlah universitas di Indonesia. Ia juga telah menghasilkan dan mempublikasikan sejumlah buku, jurnal, dan makalah di bidang ekonomi, moneter, dan isu-isu internasional.
Perry Warjiyo diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden RI No.28/P Tahun 2013 tanggal 5 April 2013, dan diambil sumpahnya (dilantik) pada 15 April 2013.
Perry Warjiyo was born in Sukoharjo in 1959. He graduated with Bachelor’s degree from Gajah Mada University in Yogyakarta (1982) and obtained his Master and PhD degrees in international monetary and finance from Iowa State University, USA in 1989 and 1991 respectively.
Starting his career at Bank Indonesia since 1984, Perry Warjiyo has engaged for a significantly long period in his career, particularly in the field of economic research and monetary policy, foreign exchange management, international issues, and organizational transformation. In 2007 - 2009, Perry Warjiyo was mandated to serve as an Executive Director of the International Monetary Fund (IMF), representing 13 member countries of the South-East Asia Voting Group (SEAVG).
Starting his career at Bank Indonesia since 1984, Perry Warjiyo has been in a long career, particularly in areas of economic research and monetary policy, foreign exchange management, international issues, and organizational transformation. In 2007 - 2009, Perry Warjiyo was mandated to serve as Executive Director of the International Monetary Fund (IMF), representing 13 member countries of the South-East Asia Voting Group (SEAVG). Furthermore, his career in BI continued in his appointment as Head of Economic Research and Monetary Policy Directorate of Bank Indonesia from 2009 to 2012.
In early 2013, Perry Warjiyo served as Assistant Governor in charge of monetary and international policy. Perry Warjiyo is an active lecturer at several universities in Indonesia. He has also written and published a number of books, journals, and papers on economic, monetary, and international issues.
Perry Warjiyo was appointed as Deputy Governor of Bank Indonesia based on Presidential Decree No.28/P of 2013 dated April 5, 2013, and was sworn (inaugurated) on April 15, 2013.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
60 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
erwin riyantoDeputi gubernur / Deputy governor
Erwin Riyanto dilahirkan di kota Yogyakarta, pada tahun 1958. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi (S1) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1983, Erwin Riyanto kemudian memperoleh gelar Master di bidang Ekonomi dari Illinois University di Amerika Serikat.
Setelah berkarier selama tujuh belas tahun di bidang peraturan dan pengawasan perbankan, Erwin Riyanto telah memiliki pengalaman pula sebagai Deputi Kepala Biro Gubernur pada tahun 2004, serta menangani urusan internasional dan regional ketika menjabat sebagai Deputi Kepala Lembaga Restrukturisasi Hutang Indonesia dan sebagai Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Singapura.
Pada tahun 2013, Erwin Riyanto dipercaya menjadi Direktur Eksekutif Departemen Surveillance Sistem Keuangan, sebuah departemen baru di Bank Indonesia yang menangani regulasi dan pengawasan makroprudensial. Erwin kemudian diangkat sebagai Direktur Eksekutif Kebijakan Makroprudensial di tahun 2015, tahun yang sama dimana Erwin diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia.
Erwin Riyanto diangkat sebagai Deputi Gubernur berdasarkan Dekrit Presiden 39/P Tahun 2015 tanggal 6 Mei 2015, dan secara resmi memulai jabatannya sejak tanggal 17 Juni 2015.
Erwin Riyanto was born in Yogyakarta City in 1958. He received a Bachelor of Economics (S1) degree from Gajah Mada University in 1983, then obtained a Master’s degree in Economics from Illinois University in the USA.
After seventeen years of engaging in banking regulation and supervision, Erwin Riyanto has experience as Deputy Head of the Governors Bureau in 2004 and handled international and regional affairs while serving as Deputy Head of Indonesian Debt Restructuring Agency and as Director of Representative Office of Bank Indonesia in Singapore.
In 2013, Erwin Riyanto was trusted as Executive Director of the Financial System Surveillance Department, a new department at Bank Indonesia that handles macro-prudential regulation and supervision. He was then appointed as Executive Director of Macro-Prudential Policy in 2015, the same year of his appointment as Deputy Governor of Bank Indonesia.
Erwin Riyanto was appointed as Deputy Governor based on Presidential Decree 39/P Of 2015 dated May 6, 2015, and officially engaged in his position since June 17, 2015.
61Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
SugengDeputi gubernur / Deputy governor
Lahir di Purworejo pada 12 September 1958, Sugeng menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Gadjah Mada pada tahun 1984 dengan gelar Sarjana Ekonomi di jurusan Studi Pembangunan. Sugeng kemudian melanjutkan pendidikannya di William College, Massachusetts, AS pada tahun 1992 dengan gelar MA di jurusan Center for Development Economics sebelum akhirnya mendapatkan gelar doctoral nya di bidang Ilmu Ekonomi pada tahun 2012 dari Universtias Gadjah Mada.
Memulai kariernya di Bank Indonesia sejak 1986, Sugeng dipercaya untuk bertugas di International Monetary Fund, Washington D.C., AS sebagai Adviser Executive Director pada tahun 1998. Dengan pengalaman karir yang panjang terutama dalam sektor moneter, Sugeng sempat bertugas sebagai Staf Ahli Dewan Gubernur dalam Pengelolaan Bank Indonesia Institute, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter, Kepala (Direktur Eksekutif) Kantor Perwakilan BI di New York.
Beberapa kursus/ pendidikan tambahan yang pernah diikuti Sugeng antara lain adalah The Program on Macroeconomic Policy and Management oleh Harvard University, John of Kennedy School of Government, Seminar on Macroeconomic Management for Senior Officials oleh IMF, dan 17th Annual Central Bank and Investment Authority Seminar oleh Commerzbank.
Sugeng ditetapkan sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 145/P Tahun 2016 tanggal 29 Desember 2016 dan diambil sumpahnya (dilantik) pada 6 Januari 2017.
Born in Purworejo on September 12, 1958, Sugeng completed his undergraduate study at Gajah Mada University in 1984 and received Bachelor of Economics degree, majoring in Development Studies. He continued his education at William College, Massachusetts, USA in 1992 with an MA degree, majoring in the Center for Development Economics, before finally earning his doctoral degree in Economics in 2012 from Gajah Mada University.
Started his career at Bank Indonesia since 1986, Sugeng was trusted to serve at International Monetary Fund, Washington DC, USA as Adviser Executive Director in 1998. With his extensive career experience in the monetary sector, Sugeng served as Expert Staff of the Board of Governors in the Management of Bank Indonesia Institute, Executive Director of Economic and Monetary Policy Department, Head (Executive Director) of Bank Indonesia Representative Office in New York.
Some of the additional courses/education he participated in were The Program on Macroeconomic Policy and Management by Harvard University, John of Kennedy School of Government, Seminar on Macroeconomic Management for Senior Officials by IMF, and the 17th Annual Central Bank and Investment Authority Seminar by Commerzbank.
Sugeng was appointed as Deputy Governor of Bank Indonesia pursuant to Presidential Decree Number 145/P Year 2016 dated December 29, 2016 and was sworn (inaugurated) on January 6, 2017.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
62 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
rosmaya hadiDeputi gubernur / Deputy governor
Rosmaya Hadi lahir di Bandung tahun 1959 dan mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1984, kemudian melanjutkan pendidikan master di Universitas Indonesia. Rosmaya Hadi kemudian mendapatkan gelar Magister Master Sosial Politik pada tahun 2004.
Memulai kariernya di BI pada tahun 1985, Rosmaya Hadi sempat bertugas di beberapa Departemen, termasuk sebagai Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat. Rosmaya sebelumnya juga berkarir sebagai Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran, Kepala Biro Departemen Keuangan Internal, dan Kepala Bagian Penyelesaian Transaksi Rupiah.
Rosmaya Hadi pernah beberapa kali memegang peran di fora internasional, antara lain saat menjabat sebagai Co-Chair di Working Committee on Payment and Settlement Systems (WCPSS). Rosmaya Hadi juga mendapat kepercayaan untuk menjadi narasumber di berbagai acara internasional seperti Executives’ Meeting of East Asia-Pacific Central Banks Working Group on Payment and Settlement Systems (EMEAP WGPSS), Development Working Group (DWG) G20 sebagai perwakilan Indonesia untuk topik Remmittance, serta SEACEN Director’s on Payment and Settlement Systems meeting di Kuala Lumpur, Malaysia.
Rosmaya Hadi ditetapkan sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 145/P Tahun 2016 tanggal 29 Desember 2016 dan diambil sumpahnya (dilantik) pada 6 Januari 2017.
Hadi was born in Bandung in 1959 and graduated with Bacehlor’s of Law degree from Padjadjaran University in 1984, before continuing to receive a Master’s degree at the University of Indonesia. Rosmaya then earned Master’s of Social Politics degree in 2004.
Started her career in BI in 1985, Rosmaya Hadi had served in several Departments, including as Head of Representative Office of West Java Province. Previously, she also served as Head of Payment System Policy and Monitoring Department, Bureau Head of Internal Finance Department, and Head of Rupiah Transaction Settlement Section.
Rosmaya Hadi played several roles in the international forum, such as serving as Co-Chair in Working Committee on Payment and Settlement Systems (WCPSS). Rosmaya was also trusted as keynote speaker at various international events, such as the Executives’ Meeting of East Asia-Pacific Central Banks Working Group on Payment and Settlement Systems (EMEAP WGPSS), Development Working Group (DWG) G20 as representative from Indonesian for Remmittance topic and SEACEN Director’s on Payment and Settlement Systems meeting in Kuala Lumpur, Malaysia.
Rosmaya Hadi was appointed as Deputy Governor of Bank Indonesia pursuant to Presidential Decree Number 145/P Year 2016 dated December 29, 2016 and was sworn (inaugurated) on January 6, 2017.
63Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
ronald waasDeputi gubernur / Deputy governor
Ronald Waas, lahir di Tanjung Pinang pada 1955. Ronald meraih gelar sarjananya
di Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung di tahun 1980, dan meraih gelar
Master of International Affairs (MIA) di Columbia University pada tahun 1996.
Mulai bekerja di Bank Indonesia pada tahun 1981 dan selama berkarir di Bank Indonesia
beliau sempat menjabat sebagai Direktur Direktorat Teknologi Informasi selama tiga
tahun (2004 s/d 2007), kemudian dilanjutkan dengan menjabat sebagai Direktur Unit
Khusus Manajemen Informasi pada tahun 2007 s/d 2009 dan terakhir beliau menjabat
sebagai Direktur Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran.
Ronald Waas diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia berdasarkan
Keputusan Presiden RI No.75/P Tahun 2011 tanggal 21 Desember 2011 dan diambil
sumpahnya (dilantik) pada tanggal 29 Desember 2011 untuk masa jabatan 2011-2016.
Ronald Waas mengakhiri jabatannya tanggal 21 Desember 2016.
Ronald Waas was born in Tanjung Pinang in 1955. He graduated with Bachelor’s
degree from Faculty of Civil Engineering, Bandung Institute of Technology, in 1980
and received Master of International Affair (MIA) degree from Colombia University
in 1996.
He joined Bank Indonesia in 1981. During his career in Bank Indonesia, he served as
Director of Information Technology Directorate for three years (2004 up to 2007),
then as Director of Information Management Special Unit in 2007 up to 2009. Finally,
he served as Director of Accounting and Payment System Directorate.
Ronald Waas was appointed as Deputy Governor of Bank Indonesia pursuant to
Presidential Degree No.75/P Year 2011 dated December 21, 2011 and was sworn
(inaugurated) on December 29, 2011 for the 211-2016 terms. Ronald Waas ended his
terms on December 21, 2016.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
64 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
hendarDeputi gubernur / Deputy governor
Hendar dilahirkan pada tahun 1957 di Bandung – Jawa Barat. Setelah menempuh
pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Padjajaran – Bandung, pada tahun 1982
ia mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di bidang ilmu manajemen. Pada tahun 1995,
Hendar memperoleh gelar MA di bidang Ekonomi Pembangunan dari Center for
Development Economics, Williams College, AS. Selanjutnya, pada tahun 2010 Hendar
mendapatkan gelar doktor di bidang ekonomi dari Universitas Padjadjaran- Bandung.
Sebagai kader Pimpinan Bank Indonesia, pada tahun 2008 Hendar menjadi wakil Bank
Indonesia untuk mengikuti Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) Aangkatan
41 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia.
Setelah menyelesaikan pendidikan calon pegawai Bank Indonesia, Hendar memulai
perjalanan karirnya di Bank Indonesia pada tahun 1983 sebagai staf pada Urusan
Kredit Umum. Sejak tahun 1995, Hendar memperoleh penugasan pada bidang kajian
ekonomi makro, neraca pembayaran serta analisa dan perencanaan kebijakan moneter.
Terakhir beliau menjabat sebagai Asisten Gubernur Bidang Sistem Pembayaran,
Pengedaran Uang dan Pengelolaan Sistem Informasi. Dalam kapasitasnya mewakili
Bank Indonesia, beliau aktif dalam berbagai forum pertemuan internasional seperti
antara lain Executives’ Meeting of East Asia Pacific Central Banks (EMEAP) dan BIS
Meeting on Government Bonds Market Development.
Hendar diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 89/P Tahun 2013 tanggal 27 Juli 2013 diambil sumpahnya (dilantik)
pada tanggal 2 Agustus 2013 untuk masa jabatan 2 Agustus 2013 - 29 Desember 2016.
Hendar was born in 1957 in Bandung - West Java. After studying in the Faculty of
Economics, Padjajaran University - Bandung, in 1982. he graduated with Bachelor’s
of Economics degree in management. In 1995, he graduated with MA degree in
Development Economics from Center of Development Economics, Williams College,
USA. In 2010, Hendar received a doctoral degree in economics from Padjajaran
University - Bandung. As the cadre of Bank Indonesia Leadership, in 2008, Hendar
became Bank Indonesia representative to participate in Batch Regular Education
Program (PPRA) for Batch 41 of the National Defense Agency of the Republic of
Indonesia.
After completing the education for employee candidates of Bank Indonesia, Hendar
started his career in Bank Indonesia in 1983 as staff of General Credit Section. Since
1995, he has been appointed for the study of macro economy, payment balance and
monetary policy analysis and planning. His last position was as Assistant Governor of
Payment System Sector, Money Circulation and Information System Management. In
his capacity as representative of Bank Indonesia, he actively participated in various
international forum, such as Executives Meeting of East Asia Pacific Central Banks
(EMEAP) and BIS Meeting on Government Bonds Market Development.
Hendar was appointed as Deputy Governor of Bank Indonesia pursuant to Presidential
Decree Number 89/P Year 2013 dated July 27, 2013 and was sworn (inaugurated) on
August 2, 2013 for the terms of August 2, 2013 - December 29, 2016.
65Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Struktur Grup Dana Pensiun Bank IndonesiaGroup Structure of Dana Pensiun Bank Indonesia
Yayasan
Kesejahteraan
Karyawan bI
Dana Pensiun
bank Indonesia
Dana Pensiun
bank Indonesia
Bursa EfekIndonesia / Indonesia
Stock Exchange
Dana Pensiun
bank Indonesia
Pt. MeKar Prana InDah PT. BINAKARSA SWADAYA Pt. bIDaKara taruMa saKtI Pt. PeMerIngKat efeK InDonesIa
Pt. PefInDo bIro KreDIt InDonesIa
Pt. hoteL buMIKarsa bIDaKara
gusviyandi
Nursjam
tejo
Kusumo
Dana Pensiun
bank Indonesia
Dana Pensiun
Pertamina
Lainnya / Others
PT. Pemeringkat
efek IndonesiaPT. Pegadaian
Yayasan
Kesejahteraan
Karyawan bI
Lainnya / Others
Pt. Mekar Prana
Indah
72,24% 99,99% 99,99% 32,37%
27,76% 0,01% 0,01% 22,69%
10,34%
34,60%
50,50%23,37%
30,91%
26,13%
69,09%
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
66 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Hingga 31 Desember 2016, Perseroan tercatat memiliki empat
anak perusahaan yang dapat dilihat dalam tabel berikut:
nonama
PerusahaanCompany Name
alamatAddress
Kegiatan UsahaBusiness Activity
Persentase Kepemilikan Saham
Shareholding Persentage
Keterangan operasional
Description on Operation
1PT Mekar Prana Indah
Kompleks Perkantoran Bidakara, Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 71-73 Jakarta Selatan
Pengelolaan gedung perkantoran, ruang pertemuan, dan hotel / Office buildings, meeting
venues and hotels management27,76%
Beroperasi / Operating
2PT Pemeringkat Efek Indonesia
Panin Tower Lantai 17, Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat
Pemeringkat efek / Rating agency 22,69%Beroperasi /
Operating
3PT Binakarsa Swadaya
Gedung Graha Binakarsa, Jl. HR Rasuna Said, Kav C. 18, Jakarta Selatan
Pengelolaan Gedung Perkantoran, penyedia tenaga kerja outsorcing (THOS), konstruksi, dan
jasa lainnya / Office buildings, management, outsourcing employees procurement (THOS),
construction and other services
99,99%Beroperasi /
Operating
4PT Bidakara Taruma Sakti
Gedung Graha Binakarsa, Jl. HR Rasuna Said, Kav C. 18, Jakarta Selatan
Penyewaan dormitory (kini dormitory sudah dijual) / Dormitory lease (currently, the
dormitory has been sold)99,99%
Akan Dilikuidasi / Will be
liquidated
Pt MeKar Prana InDahPT Mekar Prana Indah (PT MPI) bergerak pada bidang
pengelolaan gedung perkantoran, ruang pertemuan dan hotel.
Untuk pengelolaan gedung perkantoran, PT MPI merupakan
pemilik sekaligus pengelola gedung perkantoran Kompleks
Bidakara, termasuk ruangan Birawa dan Binakarna yang sering
digunakan untuk acara pernikahan, seminar dan rapat yang
berskala nasional. Untuk pengelolaan hotel, PT MPI merupakan
pemilik sekaligus pengelola Hotel Bumikarsa Bidakara, Jakarta,
yang terletak di komplek Perkantoran Bidakara.
Pt PeMerIngKat efeK InDonesIaPT Pemeringkat Efek Indonesia (PT PEFINDO) yang merupakan
satu-satunya perusahaan pemeringkat efek yang dimiliki oleh
para pemegang saham domestik, telah melakukan pemeringkatan
terhadap banyak perusahaan dan surat-surat utang yang
diperdagangkannya di Bursa Efek Indonesia. Aliansi strategis
dengan Standard & Poor’s (S&P), perusahaan pemeringkat global
terkemuka, telah dilakukan sejak tahun 1996, yang memberi
manfaat bagi PT PEFINDO untuk menyusun metodologi
pemeringkatan berstandar internasional.
Pada tahun 2016, PT Pefindo menguasai pangsa pasar sebesar
85,49% dari total pangsa pasar pemeringkatan obligasi.
Until December 31, 2016, DAPENBI had fourteen subsidiaries as
stated in the table below:
Pt MeKar Prana InDahPT Mekar Prana Indah (PT MPI) is engaged in the management of
office buildings, meeting rooms and hotels. For the management
of office buildings, PT MPI is the owner and manager of the
Bidakara Complex office building, including Birawa and Binakarna
rooms which are often used for weddings, seminars and meetings
on a national scale. For hotel management, PT MPI is the owner
and manager of Hotel Bumikarsa Bidakara, Jakarta, located in the
Bidakara Office complex.
Pt PeMerIngKat efeK InDonesIaPT Pemeringkat Efek Indonesia (PT PEFINDO), which is the only
securities rating company owned by the domestic shareholders,
has conducted ratings on companies and debt securities traded
on the Indonesia Stock Exchange. The strategic alliance with
Standard & Poor’s (S&P), a leading global rating agency, has been
in place since 1996, thus benefiting PT PEFINDO to develop a
rating methodology with international standards.
In 2016, PT Pefindo dominated the market share by 85.49% from
the total bonds rating market share.
Informasi Anak PerusahaanInformation on Subsidiaries
67Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
PT BINAKARSA SWADAYAPT Binakarsa Swadaya (PT BKS) bergerak pada bidang pengelolaan
Gedung Perkantoran, penyedia Tenaga Kerja Outsorcing (THOS),
Konstruksi dan Jasa Lainnya. Untuk gedung perkantoran, PT BKS
merupakan pemilik sekaligus pengelola Gedung Graha Binakarsa,
selain melakukan pengelolaan gedung lainnya milik pihak ketiga.
Untuk bidang jasa lainnya, PT BKS juga melakukan pengelolaan
area perparkiran di samping Gedung Bidakara I.
Pt bIDaKara taruMa saKtIPT Bidakara Taruma Sakti (PT BTS) pada awalnya bergerak pada
bidang penyewaan dormitory yang terletak persis di belakang
Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat. Pada awal tahun
2014, aset dormitory tersebut telah dijual kepada pihak ketiga
dan akan dilikuidasi. Proses likuidasi ini mengalami penundaan
disebabkan adanya kasus penggelapan dana simpanan di 2 (dua)
bank berskala nasional, yang saat ini sedang dalam proses pidana
di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
PT BINAKARSA SWADAYAPT Binakarsa Swadaya (PT BKS) is engaged in the management
of Office Buildings, Outsorcing Manpower providers (THOS),
Construction and Other Services. For office buildings, PT BKS is
the owner and manager of Graha Binakarsa Building, in addition
to managing other buildings owned by third parties. For other
services, PT BKS also manages parking areas other than Bidakara
Building I.
Pt bIDaKara taruMa saKtIPT Bidakara Taruma Sakti (PT BTS) initially engaged in the rental
of dormitory, which was located behind Trisakti University,
Grogol, West Jakarta. As early as 2014, the dormitory asset has
been sold to a third party and will be liquidated. This liquidation
process was postponed due to a case of embezzlement of deposit
funds in 2 (two) nation-wide Banks. These Banks were currently
undergoing criminal proceedings at the South Jakarta District
Court.
Profil Jasa PenunjangProfile of Supporting Services
Lembaga dan Profesi / Institution and Profession
Nama / Namealamat dan nomor
Telepon / Address and Phone Number
Jasa yang Diberikan / Service
Rendered
fee (dalam Rupiah) / in
Rupiah
Periode / Period
Kantor Akuntan Publik / Public Accounting Firm
Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto Grace Karunawan / Public Accounting Firm (KAP) Hertanto Grace Karunawan
Palma Tower 18th Floor Lot. F & G, Jl. RA. Kartini II-S Kav. 06, RT.6/RW.14, Pd. Pinang, Kby. Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12310
Jasa Pemeriksaan Laporan keuangan dan Laporan Investasi / Financial Statements and Investment Report Audit Service
210.000.000,00 Tahun Buku 2016 / 2016 Fiscal Year
Penilai Independen / Independent Assessor
Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Nana, Imadduddin & Rekan / Public Appraisal Office (KJPP) Nana Imadduddin & Partners
"Graha HongNa, Jl. Asem Baris Raya No.2 RT.4/RW.12, Kb. Baru, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12830 Telepon: (021) 83705155.”
Jasa Appraisal Independen / Independent Appraisal Service
165.000.000,00 Tahun Buku 2016 / 2016 Fiscal Year
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
68 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Sepanjang berdiri hingga tahun buku 2016 berakhir, DAPENBI
tidak menggunakan pihak ketiga sebagai Pengelola Administrasi
Kepesertaan dan Manajer Investasi . Dengan demikian, informasi
Pengelola Administrasi Kepesertaan dan Manajer Investasi tidak
dapat disajikan pada Laporan Tahunan 2016.
Since its establishment up to the end of 2016 fiscal year, DAPENBI
did not appoint a third party as a Participant and Investment
Manager Administration Management. As such, the information
on this section could not be presented in the 2016 Annual Report
Pengelola Administrasi Kepesertaan dan Manajer InvestasiParticipant and Investment Manager Administration Management
Lembaga dan Profesi / Institution and Profession
Nama / Namealamat dan nomor
Telepon / Address and Phone Number
Jasa yang Diberikan / Service
Rendered
fee (dalam Rupiah) / in
Rupiah
Periode / Period
Penerima Titipan / Deposit Receipt
PT. Bank Mandiri Custody (BMAN 1)
Plaza Mandiri Lt.22. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190
Jasa Kustodian / Custodian Service
1.394.626.267,00 Tahun Buku 2016 / 2016 Fiscal Year
Aktuaris / Actuary PT. Willis Towers Watson
Menara DEA Building, Tower 1, 2nd Floor Jl. Mega Kuningan Barat Kav.E.4.3 No 1 Mega Kuningan Area Jakarta, 12950 Indonesia
Penilaian Valuasi Aktuaria Berkala / Periodical Actuarial Valuation Assessment
49.500.000,00 Tahun Buku 2016 / 2016 Fiscal Year
69Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
p e n G e M b a n G a n s U M b e r D a Y a M a n U s i a
H U M A N R E S O U R C E S D E V E L O P M E N T
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
70 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Pada 2016, jumlah pegawai telah sesuai dengan kebutuhan bisnis dan operasional perusahaan. By 2016, the number of employees was in line with the business and operational needs of the Company.
Kompetensi Sumber Daya Manusia
(SDM) yang andal sesuai bidang keahlian
dan kebutuhan organisasi menentukan
pertumbuhan kinerja bisnis DAPENBI
seiring dengan tujuan peningkatkan aset
kelolaan demi kesejahteraan seluruh
peserta DAPENBI. Secara konsisten
dan berkesinambungan, DAPENBI
menyempurnakan tata kelola kepegawaian
yang berlaku yang diiringi peningkatan
kedisiplinan demi pengembangan karier dan
kesejahteraan pegawai.
DAPENBI melakukan perencanaan
kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM)
secara menyeluruh dan terukur melalui
pengelolaan yang dilaksanakan secara
terintegrasi dengan kemampuan
operasional dan manajerial secara seimbang.
Perencanaan ini bertujuan untuk mengelola
dan mengembangkan SDM sehingga menjadi
kompeten, berkinerja unggul, dan memiliki
kemampuan berkomunikasi yang efektif.
Pada akhirnya, pengelolaan SDM yang
dilakukan secara efektif akan menghasilkan
pegawai yang mampu membawa DAPENBI
menuju arah perekonomian yang positif.
KoMPosIsI PegawaIJumlah pegawai seluruh penulisan menjadi
kapital semua (DAPENBI) per 31 Desember
2016 adalah 40 orang. Jumlah ini menurun
dibanding jumlah pegawai pada tutup
buku tahun sebelumnya yakni 43 orang.
Penyesuaian jumlah pegawai dilakukan
seiring dengan kebutuhan tenaga kerja
dalam tahun berjalan. Pada 2016, jumlah ini
telah sesuai dengan kebutuhan bisnis dan
operasional perusahaan.
Informasi mengenai uraian komposisi
pegawai DAPENBI berdasarkan jabatan,
usia, dan tingkat pendidikan diuraikan
melalui tabel-tabel berikut.
A reliable Human Resources (HR)
competence based on areas of expertise
and organizational needs determines the
growth of DAPENBI’s business performance
along with the objective of enhancing
the managed assets for the welfare of
all DAPENBI participants. DAPENBI
consistently and sustainably improves the
applicable employment practices that are
accompanied by increased discipline for
career development and employee welfare.
DAPENBI undertakes a comprehensive and
measurable Human Resource (HR) capacity
planning through integrated management
with balanced operational and managerial
capabilities. This plan aims to manage
and develop HRso as to be competent,
superior performing, and have the ability
to communicate effectively. Ultimately,
effective HR management will result in
employees capable of uplifting DAPENBI
twoard a positive economic direction.
EMPLOYEE COMPOSITIONThe number of DAPENBI employees as of
December 31, 2016 was 40 people. This
number decreased compared to the number
of employees in the previous fiscal year at
43 people. Adjustment of the number of
employees is done in line with the needs of
the workforce in the current year. By 2016,
this amount was in line with the business and
operational needs of the Company.
Information on the description of DAPENBI
employee composition based on the position,
age, and level of education is described
through the following tables.
71Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
based on Position
Based on the level of position, DAPENBI employees are dominant
at the Executive level, namely 24 employees out of a total of 40
employees. Employee distribution based on position is presented
in the following table:
Based on Education Level
Based on education level, DAPENBI employees in 2016 were
dominated by employees holding Bachelor’s degree as the latest
education. The following table shows the diversity of employees
in the educational background:
Based on Age Range
Based on age range, the dominant number of DAPEN BI employees
is within 30-45 years old as described in the table below:
reCruItMentDAPENBI conducts selective recruitment process taking
into consideration the operational needs of the Company.
The recruitment process is conducted openly by giving equal
opportunity to all prospective employees.
In 2016, DAPENBI recruited two new employees for the
position of Java Programmer and Investment Analyst. To
obtain an adequate number of applications with the expected
competencies, DAPENBI conducted job advertisements through
placement and recruitment information website. The selection
process included administrative selection, technical exams,
psychological tests, and interviews.
berdasarkan jabatan
Berdasarkan jenjang jabatan, pegawai DAPENBI dominan berada
pada level Pelaksana, yakni 24 orang dari total 40 pegawai.
Sebaran pegawai berdasarkan jabatan dipaparkan melalui tabel
berikut ini:
Berdasarkan Level Jabatan / Based on Position Level 2016 2015Pertumbuhan (%) /
Growth (%)
Kepala Divisi / Division Head 6 5 20,00
Manajer / Manager 7 7 0,00
Pelaksana / Officer 24 28 (14,29)
Pegawai Dasar / Basic Employees 3 3 0,00
Jumlah / Total 40 43 (6,98)
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan jenjang pendidikan, pegawai DAPENBI pada tahun
2016 didominasi oleh pegawai dengan latar belakang pendidikan
terakhir sarjana. Tabel berikut menunjukkan keberagaman
pegawai dalam latar belakang jenjang pendidikan:
Berdasarkan Level Pendidikan / Based on Education Level 2016 2015Pertumbuhan (%) /
Growth (%)
Pascasarjana (S2) / Master’s degree 10 9 11,11
Sarjana (S1) / Bachelor’s degree 22 25 (12,00)
Diploma / Diploma degree 5 5 0,00
SMA / Senior High School 3 4 (25,00)
Jumlah / Total 40 43 (6,98)
berdasarkan Kisaran usia
Sementara berdasarkan jenjang umur, pegawai DAPENBI
dominan berada pada kisaran umur 30-45 tahun. Berikut
tabelnya:
Berdasarkan Kisaran Usia / Based on Age Range 2016 2015Pertumbuhan (%) /
Growth (%)
< 30 tahun / years 9 9 0,00
30-45 tahun / years 23 27 (14,81)
> 45 tahun / years 8 7 14,89
Jumlah / Total 40 43 (6,98)
reKrutMenDAPENBI melakukan proses rekrutmen secara selektif dengan
mempertimbangkan kebutuhan operasional perusahaan. Proses
rekrutmen dilakukan terbuka dengan memberikan kesempatan
setara kepada semua calon pegawai.
Pada tahun 2016, DAPENBI merekrut dua pegawai baru untuk
posisi Programmer Java dan Analis Investasi. Untuk memperoleh
jumlah lamaran yang memadai dengan kompetensi yang
diharapkan, DAPENBI melakukan pemasangan iklan lowongan
kerja melalui website penyedia informasi tenaga kerja. Proses
seleksi meliputi seleksi administratif, ujian teknis, ujian psikotes,
dan wawancara.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
72 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
HR DEVELOPMENT STRATEgYDAPENBI continues to develop employees on an ongoing basis.
Since 2010, DAPENBI has compiled a map of Human Resource
Development Planning to deliver quality company employees
and in accordance with the Company’s needs. The composition of
human resource development roadmap at DAPENBI is conducted
to create competent employees, an integrated management
information system, good corporate governance, to create HR
management that supports the achievement of DAPENBI’s vision
and mission.
The HR development roadmap of DAPENBI is presented in the
following chart:
The HR management effort chart above explains how the process
of organizational improvement will continue to be implemented
until the end of 2017, with the following outcome targets:
• The availability of Employees with capabilities that are
in accordance with the competence in each position and
DAPENBI work culture.
• The availability of an integrated Management Information
System (MIS).
• The availability of Good Pension Fund Governance (GPFG).
strategI PengeMbangan sDMDAPENBI terus melakukan pengembangan karyawan secara
berkesinambungan. Sejak 2010, DAPENBI telah menyusun
peta perencanaan pengembangan Sumber Daya Manusia untuk
melahirkan insan perusahaan yang berkualitas dan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Penyusunan roadmap pengembangan
sumber daya manusia di DAPENBI dilakukan untuk menciptakan
pegawai yang kompeten, sistem informasi manajemen yang
terintegrasi, tata kelola yang baik, hingga menciptakan
manajemen SDM yang menunjang pencapaian visi dan misi
DAPENBI.
Roadmap pengambangan SDM DAPENBI disajikan melalui bagan
berikut:
Penyempurnaan Ketentuan Tata Kelola yang Baik (Good Pension Fund Governance) / Improvement of Good Pension Fund Governance Regulation
2010-2011 2012-2014 2015-2017
O
U
T
P
U
T
• Penyempurnaan Ketentuan Kepegawaian (15 Ketentuan) / Improvement of Employment Regulation (15 Regulations)
• Pengembangan Budaya Kerja (Corporate Culture) / Corporate Culture Development
• Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Infromation Management System Development
• Penyusunan Balance Scorecard (BSC) DAPENBI / DAPENBI Balance Scorecard (BSC) Composition
• Implementasi Penilaian Kinerja Pegawai Berbasis Balance Socrecard (BSC) / Implementation of Balance Scorecard (BSC)-based Employee Performance Assessment
• Implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi / Integrated Management Information System (SIM) Implementation
• Penempatan Pegawai Sesuai dengan Komptensi Jabatan / Employee Placement Based on Position Competence
• Peningkatan Kompetensi Pegawai secara Berkala / Regular Employee Competence Improvement
• Pegawai yang Kompetensi dan Berbudaya Kerja / Competent employees that uphold Work Culture
• Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi / Information System (SIM)
• Tata Kelola yang Baik (GPFG) / Good Pension Fund Governance (GPFG)
• Manajemen SDM yang Menunjang Pencapaian Visi dan Misi DAPENBI / HR Management That Supports the Achievement of DAPENBI Vision and Mission
Tahapan Proses Perbaikan /
Stages of Improvement Process
Tahapan Proses Perbaikan /
Stages of Improvement Process
Pada bagan upaya pengelolaan SDM tersebut, dijelaskan
bagaimana tahapan proses perbaikan organisasi akan terus
dilaksanakan sampai dengan akhir tahun 2017, dengan target
hasil sebagai berikut :
• Tersedianya Pegawai yang memiliki kemampuan sesuai
dengan kompetensi jabatan dan berbudaya kerja DAPENBI.
• Tersedianya Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang
terintegrasi.
• Tersedia Tata Kelola Yang Baik (Good Pension Fund Governance
/ GPFG)
73Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
• Terselenggaranya manajemen SDM yang menunjang
pencapaian visi dan misi DAPENBI.
Hasil evaluasi atas pencapaian target hasil di tahun 2017 diatas,
akan disusun kembali tahapan proses perbaikan selanjutnya,
sehingga diharapkan akan terus dilakukan perbaikan yang
berkesinambungan setiap tahunnya.
Sementara itu, pada tahun 2016, pengembangan SDM terfokus
pada 2 (dua) hal pokok, yaitu :
• Perbaikan kualitas sumber daya manusia; dan
• Implementasi penilaian kerja berbasis kinerja.
Pemenuhan Sumber Daya Manusia DAPENBI dijalankan
dengan mengacu kepada Ketentuan Kepegawaian. Ketentuan
Kepegawaian berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya
manusia yang meliputi:
• Ketentuan Penerimaan Pegawai
• Ketentuan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
• Ketentuan Mutasi dan Rotasi Pegawai
• Ketentuan Penilaian Kinerja Pegawai
• Ketentuan Promosi Pegawai
• Ketentuan Pemberhentian Pegawai
• Ketentuan Sanksi Disiplin dan Tata Tertib Pegawai
DAPENBI melakukan penyempurnaan Ketentuan Kepegawaian
secara berkelanjutan dan berkesinambungan guna menjamin
pengembangan karier dan kesejahteraan Pegawai sejalan dengan
peningkatan disiplin Pegawai terhadap ketentuan yang berlaku.
PrograM PeLatIhan untuK PenIngKatan
ProfesIonaLIsMe
DAPENBI memastikan para pegawai memiliki kecakapan yang
tidak saja memenuhi kebutuhan bidang pekerjaannya, namun
juga sesuai dengan tuntutan perubahan dan perkembangan
bisnis. Oleh karena itu, dalam upaya pengembangan SDM, selama
2016, DAPENBI melakukan pengembangan kemampuan dan
wawasan SDM, dengan mengikutsertakan para pegawai pada
program pendidikan/workshop yang relevan dengan spesialisasi
masing-masing. Program pelatihan tersebut diselenggarakan
oleh pihak ketiga.
Program Pelatihan Demi Peningkatan Kompetensi Pegawai
Sepanjang 2016, DAPENBI telah mengikutsertakan sebanyak 37
pegawai dalam sebanyak 15 jenis program pendidikan/workshop.
Peningkatan kompetensi Pegawai di tahun 2016 difokuskan
pada peningkatan pemahaman mengenai Balance Scorecard serta
untuk softskill nya berupa peningkatan aspek kepemimpinan
• The implementation of HR management that supports the
achievement of DAPENBI’s vision and mission.
The results of the evaluation on the achievement of the target
results in the year 2017 above, will be rearranged stages of the
process of further improvement, so it is expected to continue to
be done continuous improvement every year.
Meanwhile, in 2016, HR development was focused on 2 (two)
main points, namely:
• Improving the quality of human resources; and
• Implementation of performance-based assessemnt.
The fulfillment of DAPENBI Human Resources is implemented
with reference to the Employment Conditions. Employment
provision is focused on improving the quality of human resources,
such as:
• Provision for Employees Appointment
• Provision of Employee Education and Training
• Provision of Employee Mutation and Rotation
• Provision of Employee Performance Assessment
• Provision of Employee Promotion
• Provision of Employee Dismissal
• Provisions of Disciplinary Sanctions and Employees Code of
Conduct
DAPENBI has made improvements to the Employees Codes on an
ongoing and sustainable basis to ensure the career development
and welfare of the Employees in line with the increase of employee
discipline to the applicable regulations.
traInIng PrograM for ProfessIonaLIsM
IMProveMent
DAPENBI ensures that the employees have skills that not only
meet the needs of their employment, but also in accordance with
the demands of change and business development. Therefore, in
HR development, during 2016, DAPENBI developed capabilities
and insights of its HR by enrolling the employees in educational
programs/workshops that were relevant to their respective
specialties. The training program was organized by a third party.
Training Program to Improve Employee Competence
In 2016, DAPENBI enrolled 37 employees in 15 types of education/
workshops. The improvement of Employees’ competence in 2016
was focused on raising understanding on Balance Scorecard
and soft skill, namely the improvement of Leadership aspect.In
realizing the employees’ competence improvement, DAPENBI
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
74 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
(Leadership). Untuk realisasi peningkatan kompetensi pegawai,
DAPENBI telah menghabiskan biaya sebesar Rp248.750.082,-
Biaya pelatihan pada tahun 2016 tersebut meningkat sebesar
24,28% dibandingkan biaya pelatihan yang telah digunakan pada
periode sebelumnya, yakni pada 2015, sebesar Rp200.145.000,-
Jumlah keikutsertaan pegawai pada pelatihan sepanjang 2016
meningkat sebesar 127% dibandingkan jumlah keikutsertaan
Pegawai di tahun 2015 pada 13 jenis pelatihan yang diikuti oleh
sebanyak 29 orang.
DAPENBI memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh
pegawai dalam mengikuti program pelatihan dan pengembangan
kemampuan, termasuk dalam hal jenjang karier. DAPENBI
memastikan tidak ada bias gender maupun perbedaan perlakuan
akibat perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA)
bagi seluruh pegawai yang bekerja di institusi ini. Penilaian dan
jenjang karier semata-mata dilihat dari kompetensi dan performa
pegawai dalam bekerja.
Tabel berikut menguraikan pelatihan-pelatihan yang telah diikuti
pegawai sepanjang 2016.
no nIP Nama / Name Informal / Tanggal / Date
1 029 Yati Nurfitriawati Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
2 031 Yunizar Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
3 033 Ary Heriawan Leadership 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
Balance Scorecard 7 November 2016 / November 7, 2016
4 035 Tri Utami Leadership 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
Balance Scorecard 7 November 2016 / November 7, 2016
5 036 L Margaretha T.S Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
6 039 Pettriana Paulita Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
7 041 Heri Sumaryunus Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
8 045 Rosalind Permatasari Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
9 047 Tejo Kusumo Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
10 048 Ernita Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
11 056 Rarasati K Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
12 067 Cicilia E. Dwi Astuti Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
13 070 Edi Pujiono Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
14 071 Indri Astuti Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
15 076 Gusviyandi Nursjam Bagaimana Menghadap PHK 27 April 16 / April 27, 2016
Competency Based Management 10 Juni 2016 / June 10, 2016
Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
16 077 Ari Hardianti Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
17 085 Denny Purwanto Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
spent a total cost of Rp248,750,082,-. The training cost in 2016
increased by 24.28% compared with the training cost of the
previous period, namely in 2015, at Rp200,145,000,-. Employees
participation number for training in 2016 increased by 127%
compared with the number in 2015, namely 29 employees for 13
training types.
DAPENBI offers equal opportunities for all employees to
participate in training program and skill development, including
career stage. DAPENBI ensures that there is no gender bias
or different treatment due to difference in ethnicity, religion,
race and group (SARA) for all employees in this institution.
The assessment and career stage shall be observed from the
employees’ competence and performance at work.
The following table describes the trainings participated by the
employees in 2016.
75Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
no nIP Nama / Name Informal / Tanggal / Date
18 094 Bambang Sukowo Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
19 140 Gautama Yustitia Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
20 110 Pravita Ratriani Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
21 116 Mashita Haqq Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
22 117 Idris Sakti Daulay Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
23 121 Ilma Istiarini Pendidikan Certified Securities Analyst (CSA) / Certified Securities Analyst (CSA) Education
21 Maret s/d 20 Mei 2016 / March 21 - May 20, 2016
Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
24 126 Arga Rahmadika Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
25 138 Taufik Kurniaputra Risk based Internal Auditing 2-4 Maret 2016 / March 2-4, 2016
Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
26 139 Wandy Erdian Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26 - 28, 2016
27 141 Widi Eko Zanuar Iskhak Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
28 142 Arzizal Ardhi Imanu Strategic Asset Allocation (SAA) 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
29 147 Amril Internal Control To Prevent Fraund 22-23 Maret 2016 / March 22-23, 2016
Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
30 148 Mochamad Thosin Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
31 137 Herry Irman Balance Scorecard 26-28 Agustus 2016 / August 26-28, 2016
Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
32 136 Novyardi How to Indentify Training Need Analysis (TNA) 7-8 Maret 2016 / March 7-8, 2016
Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
33 132 Adinda Tri Handayanie Financial analysis23-24 Februari 2016 / February 23-24 2016
Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
34 107 Ardian Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
35 090 Irwan Rustami Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
35 122 Syahrudin Leadership 7 November 2016 / November 7, 2016
DAPENBI secara terus menerus melakukan perbaikan proses
pengembangan SDM agar kemampuan SDM dapat terus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penyelesaian pekerjaan
yang memuaskan (excellence result oriented).
Ketentuan rotasI Dan MutasI PegawaI
Ketentuan Mutasi dan Rotasi Pegawai mengatur tujuan dari
perpindahan penempatan pegawai, baik berupa rotasi yaitu
perubahan penempatan Pegawai antar unit kerja dalam satuan
DAPENBI continuously improves human resource development
process so that the human resources capability can be
continuously developed in accordance with the needs of
satisfactory work completion (excellence result oriented).
REgULATIONS ON EMPLOYEE MUTATION AND ROTATION
The regulation for Employee Mutation and Rotation sets the
objectives of the movement of employee placement, either in
the form of rotation that is changing the placement of Employees
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
76 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
between work units in the same work unit or Mutation that is
changing the placement of employees between work units. The
purpose of the movement of the placement of employees, among
others, for internal control required for Employees who have
occupied a position that has a description of the main task of the
same maximum for 7 (seven) years so it is expected that there is
an effort to control each other and the development of employee
competence in several fields.
In 2016, there were 3 (three) decisions to change the Employees’
appointment that involved 10 (ten) Employees. The decision
decreased in number compared with the amount of decision of
the previous period, namely 4 (four) decisions for the change of
appointment that involved 38 (thirty eight) Employees.
REgULATIONS ON EMPLOYEE PERFORMANCE assessMentThe preparation of improvements to the Performance Appraisal
Performance of the Employees aims to provide an objective
and effective performance measurement tool in achieving the
vision and mission of DAPENBI. Therefore, the performance
measurement of Employee is related to the preparation of
Balance Scorecard (BsC) so that the achievement of Employee
performance will be in line with the achievement of vision and
mission from DAPENBI.
Based on the Strategic Map, Balance Scorecard has been
implemented into the Key Performance Indicator (KPI). KPI
serves as a benchmark in measuring the performance of a work
unit based on its field duty. KPI is specified into 2 (two) types,
namely Monitoring KPI and Performance KPI. Such KPI is then
implemented into Individual Performance Indicator (IKI). IKI is
a benchmark in measuring the performance of each Employee,
based on the KPI on each work unit.
Performance measurement is done in 2 (two) stages, that is Early
Stage in every July and End Stage in every January. In the process
of measurement communication is done in 2 (two) directions so
as to ensure the results of the assessment can be done objectively
based on IKI and its achievement.
By 2016, Employee performance assessment have been based on
IKI of each Employee, which was derived from the Strategic Maps
and the KPI of each work unit. The Compilation of Strategic Maps
and KPI from Balance Scorecard was composed as follows
kerja yang sama maupun Mutasi yaitu perubahan penempatan
Pegawai antar satuan kerja. Tujuan dari perpindahan penempatan
pegawai antara lain untuk pengendalian intern yang diwajibkan
bagi Pegawai yang telah menduduki suatu posisi yang memiliki
uraian tugas pokok yang sama maksimal selama 7 (tujuh) tahun
sehingga diharapkan adanya upaya untuk saling kontrol dan
adanya pengembangan kompetensi Pegawai pada beberapa
bidang.
Pada 2016 terdapat 3 (tiga) kali keputusan perubahan
penempatan Pegawai yang melibatkan sebanyak 10 (sepuluh)
Pegawai. Keputusan ini menurun bila dibandingkan dengan
jumlah keputusan pada periode sebelumnya sebanyak 4 (empat)
kali keputusan perubahan penempatan Pegawai yang melibatkan
38 (tiga puluh delapan) Pegawai.
Ketentuan PenILaIan KInerja PegawaI
Penyusunan penyempurnaan ketentuan penilaian kinerja
Pegawai bertujuan untuk menyediakan alat pengukuran
kinerja yang objektif dan efektif dalam pencapaian visi dan misi
DAPENBI. Untuk itu, pengukuran kinerja Pegawai dikaitkan
dengan penyusunan Balance Scorecard (BSC) sehingga pencapaian
kinerja Pegawai akan sejalan dengan tercapainya visi dan misi
dari DAPENBI.
Berdasarkan Peta Strategis (Strategic Map) Balance Scorecard telah
diturunkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan
acuan pengukuran kinerja dari kinerja satuan kerja sesuai dengan
bidang tugasnya. IKU ditetapkan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu
IKU Monitoring dan IKU Kinerja. Dari IKU tersebut selanjutnya
diturunkan menjadi Indikator Kinerja Individual (IKI) yang
merupakan acuan pengukuran kinerja dari masing-masing Pegawai
yang dikaitkan dengan IKU pada masing-masing unit kerjanya.
Pengukuran kinerja dilakukan dalam 2 (dua) tahapan, yaitu
Tahap Awal pada setiap bulan Juli dan Tahap Akhir pada setiap
bulan Januari. Dalam proses pengukuran tersebut dilakukan
komunikasi secara 2 (dua) arah sehingga dipastikan hasil
penilaian dapat dilakukan secara objektif didasarkan pada IKI
dan pencapaiannya.
Pada 2016, penilaian kinerja Pegawai telah didasarkan pada IKI
masing-masing Pegawai yang diturunkan dari Peta Strategis
dan IKU masing-masing satuan kerja. Adapun Penyusunan
Peta Strategis dan IKU dari Balance Scorecard telah dilakukan
perbaikan sehingga menjadi sebagaimana di bawah ini.
77Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
bagan Peta strategIs Dan IKu
vIsI
Menjadi Dana Pensiun yang prima di bidang investasi dan pelayanan
MIsI
• Memberikan pelayanan secara prima (service excellence) dalam
bentuk pembayaran manfaat pensiun secara tepat waktu, tepat
jumlah dan tepat sasaran dalam rangka memberikan kepuasan
bagi Peserta, Pensiunan dan Pihak yang Berhak (Customer
Satisfaction).
• Melakukan pengelolaan kekayaan yang optimal dengan
memperoleh pendapatan yang optimal, tingkat risiko yang
moderat dan biaya yang efisien untuk menjamin peningkatan
penghasilan Peserta, Pensiunan dan Pihak yang Berhak (ensure
sustainability)
VIsIon
Becoming excellent Pension Fund in the field of investment and service.
mIssIon
• Provide service excellence in the form of timely and accurate payment
of pension benefits and correct beneficiaries to generate satisfaction
for the participants, pensionaries and the rightful parties (customer
satisfaction)
• Managing assets with optimal income gain, moderate risk level and
efficient cost to ensure income improvement for the participants,
pensionaries and the rightful parties (ensure sustainability).
Organisasi dan Budaya Kerja Efektif /
Effective Work Culture
Pengendalian Risiko yang efektif dan
efisien /Effective and Efficient
Risk Control
Pengawasan Intern yang Komprehensif
dan Handal /Competent and Comprehensive
Internal Supervision
Teknologi Informasi yang Handal /
Competent Information Technology
SDM yang Kompeten /Competent HR
ss.03 (10%)
ss.08 (4%)
ss.04 (5%)
ss.09 (3%)
ss.05 (6%)
ss.10 (5%)
ss.06 (4%)
ss.11 (5%)
ss.07 (10%)
ss.12 (3%)
ss.02 ss.01
PersPeKtIf KeuanganfInanCIaL PersPeCtIve 25%
PersPeKtIfProses bIsnIsDan InternaLbusIness anD InternaL ProCess PersPeCtIve35%
PersPeKtIforganIsasI Dan sDMorganIZatIon anD hr PersPeCtIve20%
PersPeKtIfstaKehoLDer
SHAREHOLDER’S PersPeCtIve
25%
Manajemen Pengelolaan Iuran
yang Akurat /Accurate
Contribution Management
Manajemen Penyelesaian
Transaksi yang Akurat /
Accurate Transaction Settlement
Management
Manajemen Anggaran yang Efektif dan
Efisien /Effective and Efficient Budget Management
Manajemen Pengelolaan Investasi
yang optimal /Optimum Investment
Management
Tercapainya Pengelolaan Aset yang optimal /
The achievement of optimum Assets Management
Tercapainya Pelayanan Kepesertaan secara Optimal /
The achievement of Optimum Participant Services
Manajemen Pelayanan Kepesertaan yang
optimal /Optimum Participant
Services Management
Chart of strategIC MaP anD KPI
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
78 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Details of Perspective, Strategic Targets (SS), Main Performance
Indicators (KPI) and Dapne BI Strrategic Map’s Targets
Uraian Perspektif , Sasaran Strategis (SS), Indikator Kinerja
Utama (IKU), dan Target dari Peta Strategis Dapen BI
Perspektif Perspective
Sasaran Strategis strategic target
Indikator utama (IKu) main Indicator (KPI)
bobot IKu KPI Weight
jenis IKu KPI type
satker Pemilik owner Work Unit
Target IKU KPI target
Stakeholder (SH)20%
SS.01 Meningkatkatnya Kualitas & Kuantitatif Pelayanan kepada Stakeholder 20%
Improvement of Service Quality & Quantity to the Stakeholders by 20%
1. % Kenaikan PhDP Pensiunan / % Increase of Pensioner PhDP
0% IKU Monitoring / KPI Monitoring
DKPP 5%
2. Denda Pajak / Tax Fine 25% IKU Kinerja / KPI Performance
DKI Nihil / Nil
3. Sanksi OJK / OJK Sanction 25% IKU Kinerja / KPI Performance
DKI, DUTI, DKPP Nihil / Nil
4. Kualitas Tingkat Pendanaan / Financing Level Quality
0% IKU Monitoring / KPI Monitoring
DKPP dan DI Tingkat II / Level II
5. Kualifikasi Laporan Keuangan Audit / Audited Financial Statement Quality
25% IKU Kinerja / KPI Performance
DKI Wajar Tanpa Pengecualian / Fair Without Exception
6. Kualifikasi Laporan Investasi Audit / Audited Investment Report Quality
25% IKU Kinerja / KPI Performance
DI Sesuai / Comply
Keuangan (K)25%
Finance (K) 25%
SS.02 Meningkatnya Investasi Pengelolaan DAPENBI Secara Optimal
Optimum Investment Management
7. Realisasi Pendapatan Investasi / Investment Income Realization
30% IKU Kinerja / KPI Performance
DI Rp568,53 miliar
8. Realisasi Return on Investment / Return on Investment Realization
30% IKU Kinerja / KPI Performance
DI 11,15%
9. Realisasi YIELD / YIELD Realization
40% IKU Kinerja / KPI Performance
DI 9,49%
Proses Bisnis dan Internal (PB)35%
Internal and Business Proses (PB) by 35%
SS.03 Manajemen Pengelolaan Investasi yang Optimal
Optimal Investment Management
10. Pengendalian SPI / SPI Control
0 IKU Monitoring / KPI Monitoring
DI SPI Negatif Maksimum 10% Total Portofolio Investasi / Maximum Negative SPI of 10% of Total Investment Portfolio
11. Pemantauan Kinerja dan Tata Kelola Anak Perusahaan / Performance and Governance Supervision on Subsidiareis
20% IKU Kinerja / KPI Performance
DI Penyampaian Laporan Analisa Berkala Secara Tepat Waktu dan Proaktif / Timely and Proactive Submission of Periodical Analysis Report
12. Diskusi dengan Analis/Pengamanat Ekonomi di Pasar Modal / Discussion with Analysts/ Economic Observers in Capital Market
10% IKU Kinerja / KPI Performance
DI Minimum 12 kali dalam setahun / 12 times a year at minimum
13. Evaluasi dan Prospek Kinerja Portofolio Investasi Triwulanan / Evaluation and Portfolio Performance of Quarterly Investment
20% IKU Kinerja / KPI Performance
DI 4 kali 1 bulan setelah periode evaluasi / 4 times in 1 month after evaluation period
14. Rebalancing Portofolio untuk Mencapai Target RIT / Rebalancing Portofolio untuk Mencapai Target RIT
40% IKU Kinerja / KPI Performance
DI Deviasi Return Current Portofolio versus Expected Portofolio / Return Deviation of Current Portfolio vs Expected Portfolio
15. Penyelesaian Investasi Bermasalah / Portfolio Rebalancing to Achieve RIT Target
10% IKU Kinerja / KPI Performance
DI Penyelesaian Portofolio Saham dan SBN Under perform / Completion of Shares Portfolio and Underperforming SBN.
SS.04 Manajemen Anggaran yang Efektif dan Efesien
Effective and Efficient Budget Management
16. Penyerapan Anggaran / Budget Absorption
60% IKU Generic Seluruh Satker / Budget Absorption
Minimum 85% / 85% at Minimum
17. Realisasi SERAP / SERAP Realization
40% IKU Generic Seluruh Satker / SERAP Realization
Nihil, kecuali anggaran cadangan PSAK 24 dan Biaya Investasi / Nil, except the reserved budget of PSAK 24 and Investment Cost
79Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Perspektif Perspective
Sasaran Strategis strategic target
Indikator utama (IKu) main Indicator (KPI)
bobot IKu KPI Weight
jenis IKu KPI type
satker Pemilik owner Work Unit
Target IKU KPI target
SS.05 Ketepatan Pelaksanaan Penyelesaian Transaksi
Accuracy of Transaction Settlement Implementation
18. Penyelesaian Transaksi Secara Tepat Waktu, Tepat jumlah, dan Tepat penerima / Timely and Accurate Transaction Settlement to Correct Beneficiaries
40% IKU Kinerja / KPI Performance
DKI Nihil Kesalahan / Zero Mistake
19. Pelaksanaan Pembukuan Transaksi Secara Akurat/ Implementation of Accurate Transaction Bookkeeping
10% IKU Kinerja / KPI Performance
DKI Maksimum Terdapat 3 (Tiga) Kali Jurnal Koreksi / 3 (Three) Corrections For the Journal at Maximum
20. Perhitungan Perpajakan Sesuai dengan Kettentuan yang Berlaku / Tax Calculation Based on the Prevailing Regulation
25% IKU Kinerja / KPI Performance
DKI Nihil Kesalahan / Zero Mistake
21. Penyediaan Laporan Secara Akurat dan Tepat Waktu / Accurate and Timely Report Submission
25% IKU Kinerja / KPI Performance
Seluruh Satker / All Work Units
Nihil Kesalahan / Zero Mistake
SS.06 Manajemen Pengelolaan IPP dan IPPK Secara Akurat4%
Accurate IPP and IPPK Management by 4%
22. Pelaksanaan Rekonsiliasi IPP dan IPK Secara Akurat dan Tepat Waktu / Accurate and Timely Implementation of IPP and IP Reconciliation
30% IKU Kinerja / KPI Performance
DKPP Paling lambat Tanggal 15 Bulan Berikutnya / On the 15th Day of the Next Month At Maximum
23. Pemantauan Penerimaan IPP dan IPPK Secara Tepat Waktu / Accurate and Timely Implementation of IPP and IP Reconciliation
70% IKU Kinerja / KPI Performance
DKPP Paling Lambat 2 (Dua) Hari Kerja setelah dana Masuk ke Rekening DAPENBI di Bank Indonesia / In 2 (Two) Business Days at Maximum After the Fund is Accepted in DAPENBI Account in Bank Indonesia
SS.07 Manajemen Pelayanan Peserta dan Pensiunan yang Optimal10%
Optimum Management of Participants and Pensioners Service by 10%
24. Pembayaran MP Secara Tepat Waktu, Jumlah, dan Penerima / Timely, Accurate and Correct MP Payment
50% IKU Kinerja / KPI Performance
DKPP Nihil Kesalahan / Zero Mistake
25. Tingkat Kepuasan Pelayanan Peserta dan Penerima MP / Service Satisfaction Level of Participants and MP Beneficiaries
15% IKU Kinerja / KPI Performance
DKPP Nilai 3 dari Skala 1-5 / 3 Out of the Scale of 1 - 5
26. Pengelolaan Saldo Utang/Piutang MP / MP Debt/Receivables Balance Management
0 IKU Monitoring / KPI Monitoring
DKPP Penurunan dari Saldo Tahun Sebelumnya / Decrease from the Balance of the Previous Year
27. Pengelolaan Jumlah Penerima MP yang Tidak Melakukan Registrasi Ulang / Management of MP Beneficiaries Who Have Not Conducted Reregistration
30% IKU Kinerja / KPI Performance
DKPP Penurunan dari Jumlah Tahun Sebelumnya / Decrease from the Amount of the Previous Year
28. Realisasi Sosialisasi Kepesertaan / Realization of Participant Dissemination
15% IKU Kinerja / KPI Performance
DKPP Kesesuaian Rencana dan Realisasi / Conformity of the Plan and Realization
Organisasi dan SDM 20% / Organization and SDM 20%
SS.08 Peningkatan Kompetensi SDM4%
Increase of HR Competence by 4%
29. % Jumlah Pegawai yang Mengikuti Pendidikan / % Total Employees Participating in the Education
50% IKU Kinerja / KPI Performance
DUTI Minimum 70% Pegawai / Minimum 70% Employees
30. % Jumlah Pegawai yang melaksanakan Knowldege Sharing atas Hasil Peningkatan Mutu dan Keterampilan (PMK) / % Total Employee performing Knowledge Sharing on the Results of Quality and Skill Improvement (PMK)
30% IKU Kinerja / KPI Performance
DUTI 100%
31. Jumlah Pegawai yang Mengikuti Ujian Sertifikasi / Total Employees Participating in Certification Examination
20% IKU Kinerja / KPI Performance
DUTI Minimum 2 (dua) Pegawai / Minimum 2 (two) Employees
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
80 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
REgULATIONS FOR EMPLOYEE PROMOTIONThe preparation of the improvement of the provisions of the
promotion of the Employee aims to provide career enhancement
opportunities for employees who are judged to have a strong skill
in the field (hard skills) and have the ability to soft (soft skill) in
leading a work unit or work unit.
Therefore, the re-arrangement of the promotion provisions of
the Employee contains administrative requirements that are
capable of screening Personnel who have a reliable competence
in the field accompanied by a selection stage to choose the
Employees who have the necessary managerial skills in their
positions. Completion of provisions for employee promotion
is expected to improve the motivation of employees who have
reliable competence with working periods that have fulfilled
administrative requirements, although not included in the group
of senior employees.
Perspektif Perspective
Sasaran Strategis strategic target
Indikator utama (IKu) main Indicator (KPI)
bobot IKu KPI Weight
jenis IKu KPI type
satker Pemilik owner Work Unit
Target IKU KPI target
SS.09 Penyediaan Teknologi Informasi yang Andal
Procurement of Advantageous Information Technology
32. Penyediaan Infrastruktur IT yang Andal / Procurement of Advantageous IT Infrastructure
70% IKU Kinerja / KPI Performance
DUTI Zero Blank Out
33. Tingkat Kepuasan Layanan Teknologi Informasi / Satisfaction Level for Information Technology Service
30% IKU Kinerja / KPI Performance
DUTI Minimum 4 dari Skala 1-5 / 4 Out of the 1 - 5 Scale at Minimum
SS.10 Pengawasan Intern yang Komprehensif dan Andal 5%
Comprehensive and Advantageous Internal Monitoring by 5%
34. Temuan Audit yang Strategis (Dampak Keuangan, Hukum, dan Reputasi) / Strategic Audit Findings (Financial, Legal and Reputation Impact)
50% IKU Kinerja / KPI Performance
TPI Minimum 1 Temuan untuk Setiap Auditee / Minimum 1 Finding for Each Auditee
35. Tingkat Persepsi Auditee Terhadap Pelaksanaan Pengawasan Intern / Auditee’s Perception Level on Internal Monitoring Implentation
15% IKU Kinerja / KPI Performance
TPI Minimum Skala 4 dari 1-5 / Scale 4 out of 1 - 5 at Minimum
36. Rencana dan Realisasi Audit / Audit Plan and Realization
35% IKU Kinerja / KPI Performance
TPI 100% Terlaksana / 100% Implemented
S.11 Manajemen Risiko yang Terukur dan Andal5%
Measured and Advantageous Risk Management by 5%
37. Laporan atas Pelanggaran Risk Limit / Report on Risk Limit Violation
60% IKU Kinerja / KPI Performance
TMR Hari yang Sama / The Same Day
38. Penyampaian Laporan Profil Risiko beserta Analisisnya / Submission of Risk Profile Report and Its Analysis
40% IKU Kinerja / KPI Performance
TMR Mingguan / Weekly
S.12 Pengembangan Organisasi dan Budaya Kerja
Organization and Work Culture Development
39. Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan Audit / Follow-Up Implementation of Audit Findings
70% KPI Generic Seluruh Satker 100% Sesuai Target Penyelesaian / 100% Compliant With the Completion Target
40. Implementasi Budaya Kerja / Work Culture Implementation
30% KPI Generic Seluruh Satker Minimum 80% dari Nilai Budaya / 80% at Minimum From Cultural Value.
Ketentuan ProMosI PegawaIPenyusunan penyempurnaan ketentuan promosi Pegawai
bertujuan untuk menyediakan kesempatan peningkatan karir
bagi Pegawai yang dinilai memiliki kompetensi yang andal di
bidangnya (hard skill) serta memiliki kemampuan manajerial (soft
skill) dalam memimpin suatu unit kerja atau satuan kerja.
Untuk itu, pengaturan kembali ketentuan promosi Pegawai
memuat persyaratan administratif yang mampu menyaring
Pegawai yang memiliki kompetensi yang andal di bidangnya
disertai dengan tahapan seleksi yang akan menyaring Pegawai
yang memiliki kemampuan manajerial yang diperlukan pada
jabatannya. Penyempurnaan ketentuan promosi pegawai,
diharapkan mampu meningkatkan motivasi Pegawai yang
memiliki kompetensi yang andal dengan masa kerja yang telah
memenuhi persyaratan administratif, walaupun tidak termasuk
dalam kelompok Pegawai yang senior.
81Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Ketentuan PeMberhentIan PegawaIPenyusunan penyempurnaan ketentuan promosi Pegawai
bertujuan untuk menyelaraskan ketentuan internal dengan
ketentuan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
Dengan keikutsertaan Pegawai DAPENBI pada Dana Pensiun
Lembaga Keuangan, maka bagi Pegawai yang berhenti bekerja
pada usia pensiun akan diperhitungkan akumulasi Iuran Pemberi
Kerja dan pengembangannya dibandingkan dengan Uang
Pesangon sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Dalam
hal akumulasi iuran dan pengembangannya tersebut lebih rendah
dibandingkan dengan Uang Pesangon yang seharusnya diterima,
maka selisihnya harus dibayarkan oleh DAPENBI.
Ketentuan sanKsI DIsIPLIn Dan tata tertIb PegawaIDalam ketentuan sanksi disiplin dan tata tertib, jenis pelanggaran
dibagi dalam 5 (lima) tingkatan pelanggaran, dengan pemberian
sanksi sebagai :
• Pelanggaran Tingkat Pertama, hanya diberikan teguran
kecuali pelanggaran disiplin atas ketidaktepatan penyampaian
informasi keterlambatan / cuti diberikan sanksi pengurangan
nilai konduite sebesar 0,01% ( satu per sepuluh ribu).
• Pelanggaran Tingkat Kedua, diberikan Surat Peringatan
Pertama (SP I)
• Pelanggaran Tingkat Ketiga, diberikan Surat Peringatan
Kedua (SP II), dengan diberikan sanksi.
• Pelanggaran Tingkat Keempat, diberikan Surat Peringatan
Ketiga (SP III), dengan diberikan sanksi.
• Pelanggaran Tingkat Kelima, merupakan pelanggaran yang
diatur dalam ketentuan perundang-undangan dan dapat
diberikan sanksi pemutusan hubungan kerja.
reMunerasI Dan fasILItas PegawaI
Dalam pemberian remunerasi, Pegawai DAPENBI menerima
remunerasi berupa gaji pokok dan tunjangan yang dikaitkan
dengan jabatan, bonus dan berbagai tunjangan, termasuk
program pensiun, tunjangan jamsostek dan tunjangan kesehatan.
Pemberian bonus dilaksanakan sesuai dengan Anggaran
pengeluaran Tahunan yang telah memperoleh persetujuan
Pendiri. Pada tahun 2016, pemberian bonus untuk Pegawai
ditetapkan sebesar rata-rata 2,9 kali gaji, yang diberikan
berdasarkan penilaian kinerja masing-masing pegawai.
reguLatIons FOR EMPLOYEE DISMISSALThe preparation of improvements to the provisions of the
promotion of the Employee is aimed at aligning the internal
provisions with the provisions of legislation in the field of
manpower. With the participation of DAPENBI Employees at
the Pension Fund of the Financial Institution, the Employee who
stops working at the retirement age will be accounted for the
accumulation of the Employer Contribution and its development
compared with the Severance Pay in accordance with the
provisions of the law. In the case of accumulated contributions
and development is lower than the severance pay that should be
accepted, the difference must be paid by DAPENBI.
reguLatIons FOR DISCIPLINARY SANCTIONS AND EMPLOYEE’S CODE OF CONDUCT In the provisions of disciplinary and disciplinary sanctions, the
types of violations are divided into 5 (five) levels of violations,
with the following sanctions:
• First Level Offense, a warning will be given unless it is a
disciplinary violation on the inaccuracy of delivery of delay/
leave information, which will resulted in a sanction of 0.01%
reduction of conduite value (one per ten thousand).
• Second Level Offense, a First Warning Letter (SP I) will be
given
• Third-degree Offense, a Second Warning Letter (SP II) with
sanction will be given.
• Fourth Level Violation, a Third Warning Letter (SP III) with
sanction will be given.
• Fifth Level Violation is a violation stipulated in the provisions
of the legislation and may be sanctioned with termination of
employment.
reMuneratIon anD faCILItIes for EMPLOYEESIn remuneration distribution, DAPENBI Employees receive
remuneration in the form of main salary and allowances based
on their positions, bonus and other allowances, including pension
program, JAMSOSTEK allowance and health insurance.
The bonus granting is executed in accordance with the Annual
Budget expenditure approved by the Founder. In 2016, the bonus
for Employees was set at an average of 2.9 times the salary, which
was given based on the performance appraisal of each employee.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
82 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Bonus untuk Pegawai dibayarkan kepada seluruh Pegawai
setelah Laporan Keuangan Audit 2015 diterima oleh Pengurus.
Sedangkan Bonus untuk Dewan Pengawas dan Pengurus
dibayarkan setelah Laporan Keuangan Audit 2015 disahkan oleh
Pendiri.
Tunjangan program pensiun bagi Pegawai DAPENBI dilakukan
dengan mengikutsertakan seluruh Pegawai rekrut umum pada
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang dikelola oleh PT.
Bank Negara Indonesia 1946 dengan Program Pensiun Iuran Pasti
(PPIP). Sedangkan bagi Pegawai multilevel entry diikutsertakan
pada Asuransi Jiwa.
Tunjangan kesehatan bagi seluruh Pegawai rekrut umum
dilakukan dengan mengikutsertakan pada Asuransi kesehatan
yang dikelola oleh Asuransi AXA Indonesia, selain keikutsertaan
pada BPJS Kesehatan yang bersifat wajib. Sedangkan bagi
Pegawai multilevel entry tidak diikutsertakan program Asuransi
Kesehatan, karena yang bersangkutan telah memperoleh
fasilitas pemeliharaan kesehatan yang dikelola oleh Yayasan
Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKKBI).
Employee Bonus was paid to all Employees after the 2015 Audit
Financial Statement was received by the Board of Directors. The
Bonus for the Supervisory Board and the Board of Directors was
paid after the 2015 Audit Financial Statements was authorized
by the Founder.
Pension program allowance for DAPENBI employees is done
by involving all General Recruitment Officer at Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) managed by PT. Bank Negara
Indonesia 1946 with Defined Contribution Pension Program
(PPIP). Multilevel entry employees are included in Life Insurance.
Healthcare benefits for all recruiting employees are generally
conducted by engaging in Health Insurance managed by AXA
Insurance Indonesia, in addition to participation in mandatory
BPJS Kesehatan program. Multilevel entry employees are not
included in Health Insurance program, as the employees have
obtained health care facilities managed by Yayasan Kesejahteraan
Karyawan Bank Indonesia (YKKBI).
83Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
04
a n a l i s i s D a n p e M b a h a s a n M a n a j e M e n
M a n a g e m e n t D i s c u s s i o n a n d A n a l y s i s
a n a l i s a D a n p e M b a h a s a n M a n a j e M e n a t a s K i n e r j a D a n a p e n s i U n b a n K i n D o n e s i a
M a n a g e m e n t D i s c u s s i o n a n d A n a l y s i s
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
86 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan tertinggi sejak 2014 yakni sebesar 5,02% According to the data from Statistics Indonesia (BPS), Indonesia recorded the highest growth since 2014 of 5.02% in 2016.
PengeLoLaan InvestasISepanjang tahun 2016, perekonomian
global belum menunjukkan perkembangan
yang berarti. Menurut data yang dihimpun
oleh Bank Dunia, tingkat perekonomian
global hanya mampu tumbuh sebesar 2,3%.
Hal tersebut terjadi dikarenakan situasi
ekonomi dan politik global yang relatif
tidak stabil sehingga para pelaku pasar
global memilih untuk mengurangi volume
perdagangan dunia di tahun 2016. Selain
penurunan volume perdagangan global,
semakin ketatnya kebijakan moneter di
Amerika Serikat dan sulitnya China untuk
menjaga tingkat pertumbuhan nasional
menjadi faktor penting penyebab rendahnya
pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2016.
Berbeda dengan negara-negara maju yang
hanya berhasil mencatat pertumbuhan
sebesar 1,6% sepanjang tahun 2016,
berbagai negara berkembang terutama
negara penghasil komoditas dunia berhasil
mencatat pertumbuhan yang relatif tinggi
yaitu sebesar 3,4%. Perkembangan positif
tersebut disebabkan oleh membaiknya
harga komoditas dunia, termasuk minyak
bumi.
Mengikuti tren positif pertumbuhan ekonomi
di negara-negara berkembang, pertumbuhan
ekonomi domestik di Indonesia juga turut
mengalami banyak perbaikan di tahun 2016
bila dibandingkan dengan tahun 2015.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS),
Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan
tertinggi sejak 2014 sebesar 5,02% di tahun
2016. Kondisi ekonomi domestik yang cukup
memadai mampu mendukung apresiasi
nilai tukar Rupiah dan pertumbuhan Index
Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun
2016. Tingkat inflasi di tahun 2016 juga
terkendali dengan baik sesuai dengan target
pemerintah pada level 3,02%.
InvestMent ManageMent Throughout 2016, the global economy has
not shown any significant growth. According
to the data compiled by World Bank, the
global economic level was only able to grow
by 2.3%. This issue was due to the relatively
unstable global economic and political
situation. As such, global market players
chose to reduce the volume of world trade
in 2016. In addition to the decline in global
trade volume, the tightening of monetary
policy in the United States and China’s
struggle to maintain its national growth rate
were important factors for the low world
economic growth in 2016.
Unlike the developed countries that only
recorded 1.6% of growth during 2016,
various developing countries, especially
the world’s commodity producing countries
managed to record a relatively high growth
of 3.4%. Such positive development was due
to the improvement of world commodity
prices, including petroleum.
Following the positive trend of economic
growth in developing countries, domestic
economic growth in Indonesia also
experienced improvements in 2016
compared to 2015. According to the data
from Statistics Indonesia (BPS), Indonesia
recorded the highest growth since 2014
of 5.02% in 2016. The relatively capable
domestic economy condition was able to
support the appreciation of the Rupiah
exchange rate and the growth of IDX
Composite in 2016. The inflation rate in
2016 was also well-controlled in accordance
with the government’s target at 3.02%.
87Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Adapun pergerakan volatilitas pasar keuangan Indonesia
tercermin dari pergerakan:
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG);
Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif telah
berhasil memberikan sentimen positif bagi para investor
dalam dan luar negeri seperti yang dapat dilihat dari
penguatan Index Harga Saham Gabungan (IHSG) yang
menguat sebesar 15,32% sampai dengan akhir tahun 2016.
Penguatan IHSG pada tahun 2016 tersebut jauh melebihi
pertumbuhan pasar saham di negara-negara Asia lainnya,
seperti indeks Hang Seng yang tumbuh sebesar 0,96%, indeks
Nikkei yang turun sebesar 0,16% dan Straits Times yang juga
turut menurun sebesar 0,29%.
2. Nilai Transaksi asing pada saham di Pasar Modal Indonesia;
Sepanjang tahun 2016, investor asing mencatatkan
persentase transaksi di pasar modal Indonesia sebesar
36,89% atau Rp1.360 triliun dari jumlah keseluruhan
transaksi sebesar Rp3.688 triliun. Investor asing
mendominasi perdagangan saham di pasar modal Indonesia
pada tahun 2016 bila dibandingkan dengan total transaksi
saham yang hanya mencapai Rp608 triliun sampai dengan
akhir tahun 2015.
3. Yield Surat Berharga Negara (SBN);
Secara keseluruhan, Yield SBN untuk tahun 2016 tercatat
menurun bila dibandingkan dengan Yield pada tahun 2015.
SBN dengan tenor 10 tahun memiliki Yield sebesar 8.0874%,
lebih rendah bila dibandingkan dengan Yield SBN pada tahun
2015 yaitu sebesar 8.9317.
Pergerakan Yield Curve Obligasi Pemerintah
10
8
6
40 10 205 15 25 30
Last Year
TW1-2016
TW1-2016
TW III-2016
30-Dec-16
Indonesia goverment Bonds Yield Curve
Maturity (Year)
Yie
ld (%
)
The volatility movement of Indonesia’s financial market is
described in the following:
1. IDX Composite;
Indonesia’s positive economic growth trend succeeded in
providing positive sentiment for both domestic and foreign
investors as reflected in the improvement of IDX Composite
which increased by 15.32% until the end of 2016. IDX
Composite improvement in 2016 surpassed the share market
growth in other Asian countries, such as the Hang Seng Index
which grew by 0.96%, the Nikkei index which declined by
0.16% and the Straits Times which also decreased by 0.29%.
2. Foreign transaction value on shares in Indonesia’s Capital
Market ;
Throughout 2016, foreign investors recorded a percentage
of transactions in Indonesia’s capital market at 36.89% or
Rp1,360 trillion from the total transaction of Rp3,688 trillion.
Foreign investors dominated stock trading in Indonesia’s
capital market in 2016 compared to the total share
transactions that only reached Rp608 trillion until the end of
2015.
3. Government Bonds Yield ;
Overall, the Government Bonds Yield for 2016 decreased
compared to the Yield in 2015. The Government Bonds with
10-year tenor has Yield of 8,0874%, lower than the Yield in
2015 of 8,9317.
Yield Curve Movement of Government Bonds
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
88 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
4. Kepemilikan asing pada SBN di Pasar Modal;
Kepemilikan investor asing dalam instrumen Surat Berharga
Negara tercatat sebesar Rp660,32 triliun, atau 37,29%
dari total kepemilikan SBN yang diperdagangkan pada
pertengahan bulan November 2016. Jumlah tersebut kian
menurun sejak September 2016 dikarenakan oleh tekanan
ekonomi global yang ditandakan oleh menurunnya bursa
saham di Amerika Serikat, penurunan harga minyak mentah
dan terpilihnya Donald J. Trump sebagai Presiden Amerika
Serikat yang memicu ketidakpastian akan perkembangan
ekonomi di AS dan global. Menurut data yang dihimpun oleh
Indonesian Bond Pricing Agency (IBPA) kepemilikan asing
dalam instrumen SBN sampai dengan 29 Desember 2016
tercatat sebesar Rp665,86 triliun, meningkat sebesar 19,22%
(yoy) bila dibandingkan dengan nilai pada akhir tahun 2015
sebesar Rp558,52 triliun.
Kepemilikan Asing Di Pasar SBN Domestik
700
650
600
550
500
450
400
Dec
-15
Jan
-16
Feb
-16
Mar
-16
Ap
r-1
6
May
-16
Sep
-16
Jun
-16
Oct
-16
Jul-
16
Nov
-16
Au
g-1
6
Dec
-16
*
Rp Trilliun
Sumber / Source: DJPPR Kemenkeu *Per 29 Desember 2016
5. Nilai tukar Rupiah terhadap USD
Pada tanggal 31 Desember 2016 nilai tukar Rupiah terhadap
USD ditutup sebesar Rp13.503,00/USD, atau menguat
sebesar 2,32%. Penguatan tersebut merupakan sebuah
perkembangan positif, bila dibandingkan dengan pelemahan
nilai tukar uang Rupiah terhadap USD pada tahun 2015
yang tercatat sebesar 10,2%. Penguatan nilai tukar Rupiah
terhadap USD pada tahun 2016 merupakan hasil dari
sentimen positif para pelaku pasar atas kinerja ekonomi
Indonesia dan juga hasil dari dana repatriasi yang masuk ke
dalam negeri dikarenakan program pengampunan pajak.
4. Foreign ownership on Government Bond in Capital Market;
Foreign investors ownership in Government Bonds was
Rp660.32 trillion, or 37.29% of the total Government Bonds
traded in mid-November 2016. This number has continued
to decline since September 2016 due to global economic
pressure, which was marked by declining stock exchange
in the United States, the decline of crude oil price and the
election of Donald J. Trump as President of the United
States sparked uncertainty about economic developments
in the US and the world. According to data compiled by the
Indonesian Bond Pricing Agency (IBPA), foreign ownership in
Government Bonds up to December 29, 2016 was Rp665.86
trillion, an increase of 19.22% (yoy) compared to the value at
the end of 2015 of Rp558.52 trillion..
Foreign Ownership in Domestic Government Bonds Market
5. Rupiah exchange rate against USD
As of December 31, 2016, the Rupiah exchange rate against
USD was closed at Rp13,503.00/USD, or improved by 2.32%.
The improvement was a positive development compared with
the weakening of Rupiah exchange rate against USD in 2015
which was recorded at 10.2%. The improvement of Rupiah
exchange rate against USD in 2016 was the result of positive
sentiment of market participants on Indonesia’s economic
performance as well as the result of repatriation fund coming
into the country due to tax amnesty program.
89Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD Tahun 2016
15.000
13.750
13.500
12.750
12.000
4 Januari 2016January 4, 2016
16 Maret 2016March 16, 2016
30 Mei 2016May 30, 2016
12 Agustus 2016August 12, 2016
25 Oktober 2016Ocktober 25, 2016
Dalam menghadapi berbagai kondisi, DAPENBI yang merupakan
salah satu investor yang melakukan investasi di Pasar Modal
Indonesia melakukan strategi investasi sebagai berikut:
1. Deposito on Call dan Deposito Berjangka
Penempatan Deposito On Call dan Deposito Berjangka masih
ditempatkan dalam jumlah yang lebih tinggi daripada yang
ditargetkan dalam Rencana Investasi Tahunan (RIT) Tahun
2016. Per 31 Desember 2016, total outstanding Deposito
Berjangka sebesar Rp869,25 miliar atau sebesar 11,87%
dari total investasi (lebih tinggi daripada komposisi pada RIT
yaitu sebesar 6,51%). Lebih rendahnya pengalihan investasi
dari deposito ke pasar modal dari yang ditargetkan dalam
RIT 2016 disebabkan oleh fundamental emiten korporasi
Realisasi investasi yang ditempatkan pada Obligasi Korporasi per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp2.090,47 miliar. The investment realization placed in Corporate Bonds as of December 31, 2016 was Rp2,090.47 billion.
Rupiah Exchange Rate Against USD in 2016
In keeping up with various conditions, DAPENBI as one of the
investors that invests in the Indonesian Capital Market shall
perform the following investment strategy:
1. On-Call Deposit and Timed Deposit
On Call Deposit and Time Deposit Deposits remained at
higher number than the value targeted in the 2016 Annual
Investment Plan (RIT). As of December 31, 2016, the total
outstanding Time Deposits was Rp869.25 billion, or 11.87%
of the total investment (higher than the RIT composition
at 6.51%). The lower transfer of investment from deposits
to capital markets targeted in the 2016 RIT was due to the
the fundamental of corporate issuer which had not been
developed properly, uncertainty in global economy due to
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
90 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
yang masih belum cukup baik, masih terdapat ketidak pastian
perekonomian global yang di sebabkan oleh sentimen
rencana kebijakan ekonomi dan perdagangan pemerintahan
Amerika Serikat (AS) paska terpilihnya Donald Trump sebagai
presiden, serta persiapan implementasi Strategic Asset
Allocation (SAA) DAPENBI.
Jumlah Deposito Berjangka sampai dengan 31 Desember
2016 tersebut lebih besar dari jumlah pada akhir tahun 2015.
Pada akhir bulan Desember 2016 jumlah Deposito Berjangka
berkisar Rp 869,25 milyar, lebih tinggi 13,61% atau Rp104,17
miliar dari jumlah tahun 2015 yaitu sebesar Rp765,09 miliar.
Sedangkan penempatan Deposito On Call pada akhir bulan
Desember 2016 tercatat sebesar Rp52,47 miliar, lebih
rendah 10,41% atau Rp6,10 miliar dari Deposito On Call pada
akhir bulan Desember 2015 sebesar Rp58,56 miliar
Selama tahun 2016 suku bunga Deposito On Call yang dapat
diperoleh DAPENBI berkisar antara 3,20% - 6,50% per tahun,
sedangkan untuk Deposito Berjangka suku bunga yang
berada pada kisaran 6,75% - 9,25% per tahun.
Penempatan pada Deposito On Call dan Deposito Berjangka
dilakukan pada Bank Depository yang memiliki tingkat
kesehatan sekurang-kurangnya cukup sehat. Penilaian
kesehatan Bank Depository dilakukan dengan kriteria
tertentu dan dinilai oleh Tim Manajemen Risiko DAPENBI.
2. Surat Berharga Negara (SBN)
Faktor ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed
yang menjadi perhatian para investor diseluruh dunia
mengakibatkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap US
Dollar. Selama tahun 2016, nilai tukar rupiah terhadap US
Dollar masih sangat berfluktuasi pada kisaran Rp12.948–
Rp13.960/USD. Level tersebut dirasa masih mengkhawatirkan
oleh investor sehingga pasar SBN bergerak pada rentang yield
8,85% - 6,77% (tenor 10 tahun).
Pada Juni 2016, pasar keuangan global dihadapkan pada
keputusan Inggris yang keluar dari Uni Eropa (Brexit). Kejadian
tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap pasar
SBN di Indonesia meskipun sempat terjadi koreksi harga yang
tidak berlangsung lama. Selanjutnya kesuksesan pelaksanaan
Tax Amnesty pada semester II 2016 mengakibatkan adanya
aliran dana dari luar negeri yang masuk ke Indonesia
(capital inflow) dalam jumlah yang cukup besar. Hal tersebut
berdampak positif terhadap pasar keuangan domestik
the sentiment from economy and trade policy plan issued
by the government of the United States of America (USA)
after the election of Donald Trump as the new president
and the preparation for Strategic Asset Allocation (SAA)
implementation in DAPENBI.
`
The amount of Time Deposits up to December 31, 2016 was
higher compared with than at the end of 2015. At the end of
December 2016, the amount of Time Deposits was Rp869.25
billion, 13.61% higher or Rp104.17 billion from 2015 at
Rp765.09 billion.
On Call Deposit placement by the end of December 2016 was
Rp52.47 billion, 10.41% lower or Rp6.10 billion from the On
Call Deposit at the end of December 2015 of Rp58.56 billion.
During 2016, the On Call Deposit rate earned by DAPENBI
ranged from 3.20% - 6.50% per annum, while the interest rate
of Time Deposit was in the range of 6.75% - 9.25% per annum.
On Call Deposit and Time Deposit placement was conducted
at Depository Bank with a moderately healthy soundness.
Soundness assessment for Depository Bank was conducted
with certain criteria and by DAPENBI Risk Management Team
.
2. Government Bonds (SBN)
The uncertainty of the Fed’s interest rate hike which
concerned investors around the world resulted in the
weakening of Rupiah against US Dollar. During 2016, Rupiah
exchange rate against the US Dollar fluctuated greatly within
the range of Rp12,948-Rp13,960/USD. Such level was still
concerning for investors. As such, the government bonds
market moved in the yield range of 8.85% - 6.77% (10-year
tenor).
In June 2016, the global financial market was challenegd with
United Kingdom’s decision to withdraw from European Union
(Brexit). The event had a significant impact on Indonesia’s
government bonds market despite the brief price correction.
Furthermore, the successful implementation of Tax Amnesty
in semester II of 2016 resulted in the significantly high flow
of foreign fund into Indonesia (capital inflow). This had a
positive impact on the domestic financial market, including
government bonds, to 10-year tenor yield reached 6.77% in
91Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
termasuk SBN hingga yield tenor 10 tahun mencapai 6,77%
pada pertengahan bulan Agustus 2016. Di sisi lain, terpilihnya
Donald Trump pada pemilu di Amerika Serikat pada bulan
November 2016 kembali meningkatkan volatilitas yield SBN
terutama pada tenor 10 tahun yang kenaikannya mencapai
titik tertingginya di level 8,32%.
Dengan adanya ketidakpastian tersebut, selama tahun 2016
DAPENBI menerapkan strategi pengelolaan SBN dengan
melakukan pembelian dan penjualan secara bertahap.
Dalam melakukan pembelian SBN, memperhatikan tingkat
kupon (suku bunga) yield yang diperoleh agar dapat
memenuhi target pendapatan investasi tahun 2016 dan
juga memperhatikan tingkat bunga aktuaria sebesar 8,75%.
Ditengah tren penurunan yield SBN selama tahun 2016 yang
mencapai titik minimum dilevel 7,29% (tenor 20 tahun), sulit
bagi DAPENBI untuk mendapatkan SBN dengan yield 8,75%.
Dengan demikian, strategi trading SBN dilakukan dengan
memanfaatkan fluktuasi harga. SBN yang diperdagangkan
(trading) lebih banyak yang bertenor 10 dan 20 tahun karena
harga yang cenderung lebih berfluktuasi.
Nilai perolehan SBN dari akhir tahun 2015 ke akhir tahun
2016 meningkat dari sebesar Rp2.882,45 miliar menjadi
Rp3.244,62 miliar, meningkat sebesar Rp362,17 miliar atau
12,56%.
3. Obligasi Korporasi dan Sukuk Korporasi
Ditengah penurunan tingkat suku bunga acuan (BI Rate dan BI
7- Day Reverse Repo) yang diiringi dengan penurunan tingkat
suku bunga Deposito dan Yield SBN, Obligasi Korporasi dan
Sukuk Korporasi merupakan salah satu alternatif investasi
yang masih dapat memberikan tingkat return (yield) yang
tinggi.
Selama tahun 2016, banyak emiten yang menerbitkan
Obligasi, baik dari emiten swasta maupun Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). Penerbitan Obligasi Korporasi tersebut
dimanfaatkan DAPENBI untuk membeli dalam jumlah yang
cukup besar dengan tetap memperhatikan rating, kondisi
fundamental, tingkat kupon, komposisi investasi, track record
emiten dan pemegang sahamnya serta faktor-faktor lainnya
yang terkait dengan kepatuhan (compliance). DAPENBI
cenderung membeli Obligasi Korporasi yang diterbitkan
oleh BUMN dengan pertimbangan tingkat risiko khususnya
risiko gagal bayar (creditrisk) yang lebih rendah dibandingkan
dengan emiten swasta.
mid-August 2016. On the other hand, the election of Donald
Trump in the US presidential election in November 2016
increased the volatility of government bonds yield, especially
for the 10-year tenor that rose to its highest point at the level
of 8.32%.
Given these uncertainties, DAPENBI implemented
government bonds management strategy by 2016 through
gradual buying and selling. In purchasing government bonds,
DAPENBI put attention to the yield’s coupon rate (interest
rate) obtained in order to meet the target of investment
income in 2016 and took into account the actuary interest
rate of 8.75%. Amidst the downward trend in government
bonds during the semester in 2016, which reached a minimum
point of 7.29% (20-year tenor), it was difficult for DAPENBI
to obtain government bonds rate with 8.75% yield. Thus,
the government bonds trading strategy was conducted by
utilizing price fluctuations. Most of the traded government
bonds had 10 to 20 years of tenor due to the highly fluctuative
price.
Government bonds from the end of 2015 to the end of 2016
increased from Rp2,882.45 billion to Rp3,244.62 billion, an
increase of Rp362.17 billion or 12.56%.
3. Corporate Bonds and Corporate Sharia Bonds (Sukuk)
Amidst the declining interest rates (BI Rate and 7-Day
Reverse Repo), coupled with lower interest rates on Time
Deposits and Government Bonds, Corporate Bonds and
Corporate Sharia Bonds (Sukuk) were two of the investment
alternatives capable of generating a high rate of return.
During 2016, many issuers issued Bonds, either from private
issuers or State-Owned Enterprises (SOE). The issuance
of Corporate Bonds was utilized by DAPENBI to purchase
in large quantities with due regards to rating, fundamental
condition, coupon rate, investment composition, track record
of the issuers and shareholders and other factors related to
compliance. DAPENBI tend to buy Corporate Bonds issued
by SOE in consideration of the risk level, especially with
the lower credit risk compared to purchasing from private
issuers.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
92 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Realisasi komposisi investasi pada obligasi per 31 Desember
2016 lebih besar/kecil dari yang ditargetkan dalam RIT tahun
2016 (29,57% vs 29,54%).
Selama tahun 2016, DAPENBI telah melakukan pembelian
Obligasi Korporasi sebesar Rp452milyar. Seluruh Obligasi
Korporasi dibeli pada saat Initial Public Offering (IPO) pada
harga at par. Pada periode yang sama, terdapat Obligasi
Korporasi yang jatuh tempo sebesar Rp174milyar, sehingga
selama tahun 2016 DAPENBI mencatatkan posisi net
pembelian sebesar Rp278 milyar.
Realisasi investasi yang ditempatkan pada Obligasi Korporasi
per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp2.090,47 miliar,
lebih tinggi Rp314,88 miliar atau 17,73% bila dibandingkan
dengan penempatan pada Obligasi Korporasi per 31
Desember 2015 sebesar Rp1.775,60 miliar. Sedangkan
realisasi investasi yang ditempatkan pada Sukuk Korporasi
per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp73,63 miliar, lebih
tinggi Rp3,07 miliar atau 4,34% bila dibandingkan dengan
penempatan pada Sukuk Korporasi per 31 Desember 2015
sebesar Rp70,63 miliar.
Selama tahun 2016, DAPENBI telah melakukan pembelian
Obligasi Korporasi sebesar Rp452 milyar. Seluruh Obligasi
Korporasi dibeli pada saat Initial Public Offering (IPO)
pada harga at par. Pada periode yang sama, terdapat
Obligasi Korporasi yang jatuh tempo sebesar Rp174 milyar,
sehingga selama tahun 2016 DAPENBI mencatatkan posisi
net pembelian sebesar Rp278 milyar. Komposisi Obligasi
Korporasi per 31 Desember 2016 adalah sebesar 28,54% dari
total investasi.
4. Saham dan Reksa Dana
Selama tahun 2016, IHSG mencatatkan pertumbuhan
sebesar 15,32%. Tingginya volatilitas harga saham direspon
dengan strategi investasi jangka pendek pada saham (trading)
dan melakukan aksi ambil untung atas akumulasi saham yang
dilakukan pada awal tahun 2016.
Realisasi investasi yang ditempatkan pada saham per 31
Desember 2016 tercatat sebesar Rp158,96 miliar, lebih
rendah Rp65,24 miliar atau 29,10% bila dibandingkan
dengan penempatan pada saham per 31 Desember 2015
sebesar Rp224,21 miliar. Sedangkan realisasi investasi
yang ditempatkan pada Reksa Dana per 31 Desember 2016
The realization of investment composition in bonds as of
December 31, 2016 was higher/lower than the targeted
value in RIT 2016 (29.57% vs 29.54%).
In 2016, DAPENBI purchased a Corporate Bond of Rp452
billion. All Corporate Bonds were purchased at the Initial
Public Offering (IPO) with at par price. In the same period,
there was a Corporate Bond that matured at Rp174 billion.
As such, in 2016, DAPENBI recorded a net purchase position
of Rp278 billion.
The realization of investments placed in Corporate Bonds
as of December 31, 2016 at Rp2,090.47 billion, higher
by Rp314.88 billion or 17.73% than the placement as of
December 31, 2015 at Rp1,775.60 billion. On the other hand,
the realization of investments placed in Corporate Sukuk as
of December 31, 2016 was Rp73.63 billion, higher by Rp3.07
billion 4.34% than the placement as of December 31, 2015 at
Rp70.63 billion.
In 2016, DAPENBI purchased a Corporate Bond of Rp452
billion. All Corporate Bonds were purchased at the Initial
Public Offering (IPO) with at par price. In the same period,
there was a Corporate Bond that matured at Rp174 billion.
As such, in 2016, DAPENBI recorded a net purchase position
of Rp278 billion. The Corporate Bonds composition as of
December 31, 2016 was 28.54% from the total investment
4. Share and Mutual Fund
In 2016, IHSG recorded growth of 15.32%. The high volatility
of stock prices was responded with short-term investment
strategy on stocks (trading) and profit gaining action on the
accumulated shares conducted in early 2016.
The realization of investment placement on Shares as of
December 31, 2016 was recorded at Rp158.96 billion,
Rp65.24 billion lower or by 29.10% compared to placements
in Shares as of December 31, 2015 at Rp224.21 billion.
Meanwhile, investment realization placed in Mutual Fund
as of December 31, 2016 was recorded at Rp355.93 billion,
93Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
tercatat sebesar Rp355,93 miliar, lebih tinggi Rp144,95 miliar
atau 68,71% bila dibandingkan dengan penempatan pada
Reksa Dana per 31 Desember 2015 sebesar Rp210,97 miliar.
5. Penyertaan Langsung
Penyertaan langsung DAPENBI selama tahun 2016 masih
dilakukan pada PT. Binakarsa Swadaya (PT.BKS) sebesar
99,99%, PT.Bidakara Taruma Sakti (PT.BTS) sebesar 99,99%,
PT. Mekar Prana Indah (PT. MPI) sebesar 27,76% dan PT.
Pemeringkat Efek Indonesia (PT. Pefindo) sebesar 22,69%.
Realisasi investasi yang ditempatkan secara langsung per
31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp245,95 miliar,
tidak mengalami perubahan bila dibandingkan nilai per 31
Desember 2015.
Sepanjang tahun 2016 DAPENBI berupaya memperbaiki
kinerja anak perusahaan yang ada. Upaya tersebut antara lain
adalah meminta anak perusahaan untuk memperbaiki Standar
Operasi Prosedur (SOP), menetapkan Key Performance
Indicator (KPI) baik kepada Direksi maupun Komisaris Anak
Perusahaan, selain itu meminta anak perusahaan menyusun
rencana jangka panjang bisnis perusahaan. Selain itu juga
DAPENBI melakukan penggantian Direksi anak perusahaan
khususnya PT. BTS dan PT. BKS dalam rangka efisiensi dan
penyegaran.
PT Binakarsa Swadaya
Rencana investasi pada lahan milik PT.BKS seluas 4.155 m²
di Jalan HR. Rasuna Said Kavling C – 18 Kelurahan Karet
Kecamatan Setiabudi Kotamadya Jakarta Selatan telah
dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2016.
PT Bidakara Taruma Sakti
Selama tahun 2016, DAPENBI telah melakukan upaya tidak
lanjut gugatan perdata pada kasus penggelapan/pemalsuan
deposito berjangka PT BTS. Sampai akhir 2016 telah
dilakukan pertemuan dengan beberapa calon pengacara
dalam rangka pemilihan pengacara untuk melaksanakan
gugatan perdata dan tata cara pengajuan gugatannya masih
didiskusikan. DAPENBI juga telah meminta kepada Direksi
dan Komisaris PT BTS untuk segera melakukan pengadaan
pengacara dalam rangka pengajuan gugatan secara perdata
kepada Bank BRI dan Bank Danamon.
higher by Rp144.95 billion or 68.71% compared to placement
in Mutual Fund as of December 31, 2015 at Rp210.97 billion.
5. Direct Placement
The direct placement of DAPENBI during 2016 was conducted
at PT. Binakarsa Swadaya (PT.BKS) of 99.99%, PT.Bidakara
Taruma Sakti (PT.BTS) of 99.99%, PT. Mekar Prana Indah
(PT MPI) of 27.76% and PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PT
Pefindo) of 22.69%.
The realization of Direct Placement as of December 31, 2016
was recorded at Rp245.95 billion, a similar amount compared
to December 31, 2015.
Throughout 2016, DAPENBI sought to improve the
performance of existing subsidiaries. The efforts included
requesting subsidiaries to improve Standard Operating
Procedures (SOP), established Key Performance Indicators
(KPI) to both the Directors and Commissioners of Subsidiaries
and requested subsidiaries to draw up long-term business
plans. In addition, DAPENBI changed the Board of Directors
of subsidiaries, especially for PT. BTS and PT. BKS, for
efficiency and rejuvenation of the structure.
PT Binakarsa Swadaya
Investment plan on PT.BKS’ land of 4,155 m² in Jalan HR.
Rasuna Said Kavling C – 18, Kelurahan Karet, Kecamatan
Setiabudi, South Jakarta Municipality, was held on October
24, 2016.
PT Bidakara Taruma Sakti
During 2016, DAPENBI made a follow-up on civil action in
the case of embezzlement of PT.BTS term deposits. By the
end of 2016, there were meetings with potential lawyers to
be selected to carry out civil lawsuits, while the procedure
for filing the lawsuit was still being discussed. DAPENBI has
also requested the Directors and Commissioners of PT.BTS to
immediately appoint a lawyer in filing a civil lawsuit to Bank
BRI and Bank Danamon.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
94 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Salah satu anak usaha PT Pefindo yaitu PT. Pefindo Biro Kredit
telah mendapatkan ijin usaha yang diterbitkan oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) pada akhir bulan Desember 2015 yang
baru diterima oleh PT. Pefindo pada tanggal 4 Januari 2016
dan direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2017.
PT Mekar Prana Indah
PT MPI telah melakukan ekspansi usaha berupa investasi
pembangunan hotel dan di Yogyakarta bekerjasama dengan
PT Bangun Jogja Indah yang diproyeksikan akan selesai pada
bulan September 2017.
6. Tanah atau Tanah dan Bangunan
Pada tanggal 24 Oktober 2016 telah dilakukan pembelian
tanah milik PT BKS dengan nilai pembelian sebesar
Rp240.336.871.330,00. Tanah tersebut disewakan kepada PT
BKS dengan nilai sewa sebesar Rp100 juta per bulan. Saat ini
sedang dilakukan proses penilaian oleh appraisal terkait nilai
wajar dan nilai sewa tanah tersebut sesuai dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan.
Pembahasan mengenai strategic Asset Allocation (saa) DaPenbI
Di tahun 2016, DAPENBI mulai menggagas pengelolaan
portofolio investasi melalui Strategic Asset Allocation (SAA).
Melalui SAA, DAPENBI menentukan target alokasi untuk setiap
kelas aset yang akan diinvestasikan dalam rangka mencapai
tujuan investasi jangka panjang dan juga berkelanjutan, dimana
besaran alokasi investasi tergantung pada profil toleransi risiko,
horizon investasi dan tujuan investasi itu sendiri.
Setidaknya, terdapat 4 (empat) peran SAA di DAPENBI
diantaranya yaitu;
• Mencerminkan tujuan jangka panjang DAPENBI.
• Merefleksikan risk-tolerance Bank Indonesia selaku Pendiri
yang menanggung setiap risiko pendanaan (funding risk)
dalam Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP).
• Tolok ukur yang objective dan fair bagi Bank Indonesia selaku
Pendiri (principal) dan Pengurus (agent) dalam mencapai
kinerja pengelolaan investasi yang optimal.
• Menyelaraskan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
melalui penggunaan Return on Investment (ROI) sebagai
ukuran kinerja jangka pendek menggantikan ukuran kinerja
Realized Return (Yield), agar sesuai dengan ukuran kinerja yang
digunakan dalam menilai kecukupan jangka panjang (RKD).
PT Pemeringkat Efek Indonesia
One of PT Pefindo’s subsidiaries, PT Pefindo Biro Kredit,
obtained a business license issued by the Financial Services
Authority (OJK) at the end of December 2015, which was
recently received by PT. Pefindo on January 4, 2016 and was
planned to be operational by 2017.
PT Mekar Prana Indah
PT MPI has expanded its business in the form of investment
of hotels and mall development in Yogyakarta in cooperation
with PT Bangun Jogja Indah. The investment is projected to
be completed in September 2017.
6. Land or Land and Building
On October 24, 2016, DAPENBI purchased a land owned by
PT BKS with the purchase price fo Rp240,336,871,330.00.
The land was leased to PT.BKS with lease value of Rp 100
million per month. Currently, an assessment was being
conducted by an appraisal regarding the fair value and the
lease value in accordance with the Regulation of the Financial
Services Authority.
Discussion on Strategic Asset Allocation (SAA) of DAPENBI
In 2016, DAPENBI began to initiate investment portfolio
management through Strategic Asset Allocation (SAA). Through
SAA, DAPENBI determined the allocation targets for each asset
class to be invested in order to achieve long-term and sustainable
investment objectives, in which the allocation of investment
depended on the risk tolerance profile, investment horizon and
investment objectives.
There were at least 4 (four) roles of SAA in DAPENBI, namely;
• Reflect DAPENBI’s long-term goal.
• Reflect Bank Indonesia’s risk-tolerance as the Founder that
assumed any funding risk in the Defined Benefit Pension Plan
(PPMP).
• As objective and fair benchmarks for Bank Indonesia as
the Founder (principal) and Board of Directors (agent) in
achieving optimal investment management performance.
• Align short-term and long-term goals through the use of
Return on Investment (ROI) as a short-term performance
measurement to replace the Realized Return (Yield)
performance measure, to be in line with the performance
measurement used in assessing long-term adequacy (RKD).
.
95Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Kerangka konstruksi SAA
Tujuan / Purpose
batasan /
Limitation Asumsi /
Assumption
Proses /
Process
hasil /
Results
Minimasi Minimize IuaranAdditional TambahanContribution
• Batasan Investasi / Investment Limitation
• Batasan Operasional / Operational Limitation
• Batasan MVO / MVO Limitation
• Tingkat Risiko / Risk Level
• Tingkat Imbal Hasil / Employee Benefit Level
• Korelasi Aset / Assets Correlation
• Proyeksi Kewajiban Akuaria / Actuary Obligation Projection
Optimasi Alokasi Aset / Optimization of Assets Allocation
• A,B,C (constrained)• D (unconstrained)
Alternatif alokasi aset yang menghasilkan expected economic cost (total PV Iuaran tambahan) paling minimum negative shortfall / Assets allocation alternative to generate minimum expected economic cost (total PV of additional contribution) with minimal negative shortfall.
Asumsi Kewajiban Akuaria / Actuary Obligation Assumptions • PhDP 12%• Kenaikan MP / MP increase 5%• Bunga Teknis / Technical Interest 8,75%• Tabel Mortalita GAM / - G A M
Mortality Table 1983
*) Dilakukan oleh Akuaris Tower Watson / Performed by Actuary Tower Watson
• Dilakukan dengan Mean-Variance Optimization (MVO) approach dengan target return optimized 9,44% / Conducted through Mean-Variance Optimization (MVO) approach with return targets of 8%, 9% and 10% and optimized return target of 9.44%
• Simulasi dilakukan dengan cara pendekatan Monte Carlo / The simulation is conducted through Monte Carlo approach
Dalam prosesnya, terdapat beberapa batasan dan asumsi yang
ditetapkan agar nantinya terbentuk komposisi optimal untuk
setiap kelas asset investasi. Batasan yang ditetapkan diantaranya
adalah batasan Investasi dan Operasional DAPENBI yang harus
mengikuti ketentuan yang ditetapkan regulasi dalam POJK
No.3 tahun 2015 dan Arahan Investasi yang dibuat oleh Bank
Indonesia sebagai Pendiri. Ditetapkan juga batasan Mean-
Variance Optimization (MVO) untuk batas maksimal dan minimal
setiap kelas aset investasi.
Selain itu, beberapa asumsi juga dibuat sebelum proses optimasi
alokasi dilakukan. Diantaranya adalah Asumsi Tingkat Risiko,
Tingkat Imbal Hasil Investasi, Asumsi Korelasi setiap aset
investasi, serta Asumsi Kewajiban Aktuaria yang terdiri dari
besarnya PhDP sebesar 12%, kenaikan Manfaat Pensiun (MP)
sebesar 5%, bunga teknis aktuaria yang digunakan sebesar
8,75%, serta Tabel Mortalita GAM 1983 yang digunakan untuk
menghitung kewajiban aktuaria DAPENBI.
Berdasarkan simulasi yang dilakukan dengan pendekatan Monte
Carlo, didapatkan kombinasi komposisi untuk masing-masing
kelas aset sebagai berikut:
Alternatif / Alternative
Laba / Return Risiko / Risk
alokasi aset / Assets Allocation Perkiraan penurunan
negatif / Probability
negative shrtfall
Deposito / Deposit
Saham / Share
SBN
10thn / 10yr
15thn / 15yr
20thn / 20yr
30thn / 30yr
A 8.00% 1.23% 49.24% 0.59% 0.17% 0.00% 20.00% 30.00% 0.00%
B 9.00% 2.59% 3.00% 7.31% 30.00% 9.69% 20.00% 30.00% 0.03%
C 9.44% 5.00% 3.00% 20.00% 27.00% 0.00% 20.00% 30.00% 3.13%
D 10.00% 8.58% 3.00% 36.31% 10.69% 0.00% 20.00% 30.00% 13.07%
SAA Construction Framework
In the process, there are several restrictions and assumptions
established to create optimal composition for each investment
asset class. The limits set forth are, among others, DAPENBI
Investment and Operational limits which must comply with the
regulation stipulated in POJK No.3 of 2015 and Investment
Guideline made by Bank Indonesia as the Founder. Mean-
Variance Optimization (MVO) limit is also established to set up
the maximum and minimum limits of each investment asset class.
In addition, some assumptions are also made before the allocation
optimization process is performed. The assumptions are Risk
Assumption, Return on Investment, Correlation Assumption of
each investment asset, and Actuarial Responsibility Assumption
consisting of PhDP of 12%, Pension Benefits (MP) increase by 5%,
actuarial technical interest used by 8.75%, And GAM Mortality
Table 1983 used to calculate DAPENBI actuary obligations.
Based on the simulation done with Monte Carlo approach, a
combination of composition for each asset class is generated as
follows:
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
96 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
alokasi Kekayaan
Alokasi Kekayaan DAPENBI yang bertuju pada kegiatan
pengelolaan investasi periode tanggal 1 Januari 2016 sampai
dengan tanggal 2 Desember 2016 diatur dalam arahan investasi
mengacu pada Arahan Investasi No. 12/49/KEP.GBI/2010
tanggal 1 Juli 2010. Sedangkan untuk periode kegiatan tanggal
3 Desember 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016
mengacu pada Arahan Investasi No. 18/7/KEP.GBI/2016 tanggal
3 Desember 2016.
Batas Investasi per Jenis Investasi
Jenis Investasi / Investment Type
Arahan Investasi No. 18/7/KEP.GBI/2016 Tgl 3 Desember 2016 / Investment Guidance No.18/7/KEP.GBI/2016 dated December 3,
2016
Arahan Investasi No. 12/49/KEP.GBI/2010 Tgl 1 Juli 2010 / Investment Guideline No.12/49/
KEP.GBI/2010 dated July 1, 2010
Surat Berharga Negara / Government Bonds 100% 100%
Tabungan / Savings 100% 100%
Deposito Berjangka / Timed Deposit 100% 100%
Deposito On Call / On Call Deposit 100% 100%
Sertifikat Deposito / Deposit Certificate 100% 100%
Saham / Share 20% 20%
Obligasi (Korporat) / Bonds (Corporate) 30% 30%
Sukuk (Korporat) / Sharia Bonds (Sukuk) (Corporate)
- 30%
Unit Penyertaan Reksadana / Mutual Fund Investment Unit
20% 10%
Efek Beragun aset dari kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset / Asset-backed securities from Asset Backed Securities Collective Investment Contracts
5% 5%
Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak Investasi kolektif / Real Estate Investment Fund in the Form of Collective Investment Contract
5% 5%
Kontrak Opsi Saham / Share Option Contract 5% 5%
Penempatan Langsung Pada Saham / Direct Placement on Shares
- Di Indonesia / In Indonesia 15% 7,50%
- Di Luar Negeri / Abroad 5% -
Medium Term Notes (MTN) 10% -
Kontrak Berjangka Efek / Futures Contract of Securities
5% -
REPO 5% -
Tanah, Bangunan, Serta Tanah dan Bangunan di Indonesia / Land, Building and Land and Building in Indonesia
20% 15%
Arahan Investasi No. 12/49/KEP.gBI/2010 tanggal 1 Juli 2010
sebagai berikut:
1. Jumlah seluruh investasi pada satu Pihak tidak boleh melebihi
20% dari total investasi kecuali investasi pada Surat Berharga
Negara, Tanah, Bangunan serta Tanah dan Bangunan.
assets allocation
The allocation of DAPENBI’s Assets to investment management
activity for the period of January 1, 2016 up to December 2,
2016 shall be regulated in the investment directive pursuant
to Investment Guideline No. 12/49/KEP.GBI/2010 of July 1,
2010. While for the activity period of December 3, 2016 until
December 31, 2016 refers to the Investment Guideline no. 18/7/
KEP.GBI/2016 dated December 3, 2016.
Investment Limit per Type
The Investment guideline No. 12/49/KEP.gBI/2010 dated July
1, 2010 is as follows:
1. The sum of all investments in a Party shall not exceed 20%
of the total investment except investment in Government
Bonds, Land, Buildings and Land and Buildings.
97Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
2. Jumlah investasi penempatan langsung pada saham, pada
satu Pihak tidak boleh melebihi 7,5% dari total investasi.
3. Jumlah investasi pada Unit Penyertaan Reksadana, EBA
KIK dan DIRE KIK pada satu Manajer Investasi tidak boleh
melebihi 20% dari total investasi
Arahan Investasi No.18/7/KEP.gBI/2016 tanggal 3 Desember
2016 sebagai berikut:
1. Jumlah seluruh investasi pada satu Pihak tidak boleh melebihi
20% dari total investasi kecuali investasi pada Surat Berharga
Negara, Tanah dan/atau Bangunan dan Penyertaan Langsung.
2. Tanpa mengurangi ketentuan pada butir 1, jumlah seluruh
investasi MTN dan Penyertaan Langsung pada satu Pihak
tidak boleh melebihi 10% dari total investasi.
3. Ketentuan batasan investasi Penyertaan Langsung tidak
berlaku bagi investasi Penyertaan Langsung pada perseroan
terbatas yang bergerak di bidang jasa keuangan.
4. Batasan jumlah investasi pada satu Pihak untuk Unit
penyertaan Reksadana, Efek Beragun Aset dan/atau Dana
Investasi Real Estate adalah untuk investasi yang dikelola
oleh Manajer Investasi yang sama
Pelayanan Kepesertaan
Dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) dari Dana Pensiun Bank
Indonesia (DAPENBI), disebutkan bahwa maksud pendirian
DAPENBI adalah untuk mengelola dan menjalankan Program
Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dengan mengembangkan dana
untuk menjamin pembayaran Manfaat Pensiun (MP) kepada
Pensiunan dan Pihak Yang Berhak. DAPENBI bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan Peserta, Pensiunan dan Pihak
Yang Berhak, serta memelihara kesinambungan penghasilan
pada hari tua. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut,
DAPENBI memiliki (3) fungsi utama yaitu fungsi pengelolaan
dana, fungsi pelayanan kepesertaan dan fungsi pendukung.Pada
fungsi pengelolaan dana, DAPENBI mengelola secara sehat
untuk mencapai hasil yang optimal. Memperhatikan prinsip
kehati-hatian, “don’t put your eggs in to one basket”. Dalam Fungsi
pelayanan kepesertaan, DAPENBI menetapkan suatu Pedoman
Administrasi dan Pelayanan Kepesertaan. Proses pelayanan
kepesertaan dapat dilaksanakan secara optimal sehingga
hak dan kewajiban peserta dapat terpenuhi dan pembayaran
manfaat pensiun dapat dilakukan tepat sasaran, tepat waktu
dan tepat jumlah. Dalam fungsi pendukung, DAPENBI harus
mempunyai manajemen sumber daya manusia antara lain
mengenai pendayagunaan sumber daya manusia yang dapat
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan terbaik
(prima).
2. The amount of direct placement in shares for one Party shall
not exceed 7.5% of the total investment.
3. The amount of investment in Mutual Fund Participation Unit,
EBA KIK and DIRE KIK in one Investment Manager must not
exceed 20% of total investment.
Investment guideline No.18/7/KEP.gBI/2016 dated December
3, 2016 is as follows:
1. The sum of all investments in a Party shall not exceed 20%
of the total investment except investment in Government
Bonds, Land and/or Buildings and Direct Placement.
2. Without reducing the provision of item 1, the sum of all MTN
investments and Direct Placement in a Party shall not exceed
10% of the total investment.
3. The terms of Direct Placement restrictions do not apply to
Direct Placement in a limited liability company engaging in
financial services.
4. Limitation on the amount of investment in a Party for
Redemption of Mutual Fund Unit, Asset-Backed Securities
and/or Real Estate Investment Fund are for investment
managed by the same Investment Manager.
Participant services
The Pension Fund Regulation (PDP) of Dana Penisun Bank
Indonesia (DAPENBI) states that the purpose of DAPENBI
establishment is to manage and run a Defined Benefit Pension
Program (PPMP) by managing funds to guarantee the payment
of Pension Benefit (MP) to Pensioners and Eligible Parties.
DAPENBI aims to improve the welfare of the Participants,
Pensioners and Eligible Parties, and maintain the sustainability of
income after retirement. To achieve these goals and objectives,
DAPENBI has three (3) main functions, namely fund management
function, participant services function and support function.
In fund management function, DAPENBI performs healthy
management to achieve optimal result and acknowledge the
principle of prudence, namely “do not put your eggs in to one
basket”. In participant service Function, DAPENBI establishes a
Participant Administration and Service Guideline and Participant
Service . The participant service may be implemented optimally,
thus fulfilling the participants’ rights and responsibility and
pension benefits payment can be conducted in accurate, timely
and correct manners. In supporting function, DAPENBI must have
human resources management such as that on the utilization
of human resources that can maintain and improve their best
(prime) ability.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
98 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Pada Pedoman Administrasi dan Pelayanan Kepesertaan di
DAPENBI dijelaskan bahwa sejak Pegawai Bank Indonesia mulai
bekerja pada Bank Indonesia dan menjadi Peserta DAPENBI
sampai dengan Pensiun sudah mencapai usia pensiun normal 56
tahun (usia 58 tahun pada golongan tertentu), serta sejak mulai
pensiun hingga Manfaat Pensiun hapus yaitu setelah Pensiunan,
Janda/ Duda meninggal dunia, Janda/ Duda menikah lagi, Anak
meninggal dunia atau Anak mencapai usia 25 tahun. Dalam
Pedoman tersebut menguraikan tentang :
1. Jenis kepesertaan dan Jenis Manfaat Pensiun
Kepesertaan pada DAPENBI terdiri dari 4 (empat) jenis,
sebagai berikut:
a. Peserta yaitu Pegawai Aktif dari Pendiri
• Telah diangkat sebagai Pegawai Bank Indonesia
• Bersedia untuk membayar Iuran Pensiun Peserta
(IPP) setiap bulan sebesar 7% (tujuh persen) dari
Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)
b. Bekas Karyawan yaitu Penerima Hak Pensiun Ditunda
Peserta berhak atas MP Ditunda apabila berhenti bekerja
setelah memiliki masa kepesertaan sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun dan belum mencapai Usia Pensiun Dipercepat
46 (empat puluh enam) tahun. Hak atas pembayaran MP
baru dapat dibayarkan setelah Peserta yang bersangkutan
mencapai usia Pensiun Dipercepat atau Pensiun Normal.
c. Pensiunan adalah Peserta yang telah menerima Manfaat
Pensiun (MP), yaitu:
• Pensiunan yang menerima Manfaat Pensiun Normal
Apabila sudah mencapai usia pensiun Normal yaitu 56
tahun (usia 58 tahun pada golongan tertentu).
• Pensiunan yang menerima Manfaat Pensiun
Dipercepat
Peserta berhak atas MP Dipercepat apabila berhenti
bekerja dan telah mencapai Usia Pensiun Dipercepat
(46 tahun) tetapi belum mencapai usia Pensiun
Normal.
• Pensiunan yang menerima Manfaat Pensiun Cacat
Apabila berhenti dengan alasan cacat yaitu cacat total
dan tetap yang menyebabkan Peserta tidak mampu
lagi melakukan pekerjaannya yang memberikan
penghasilan yang layak diperoleh, sesuai dengan
pendidikan, keahlian, keterampilan dan pengalaman
yang dimilikinya, yang dinyatakan oleh dokter yang
ditunjuk/disetujui oleh Pendiri.
• Pensiun NF (Nederland Fund)
Pensiun NF diberikan kepada bekas pegawai De
Javasche Bank atau Bank Indonesia yang dahulu
bekerja di Indonesia dan hak pensiunnya dinyatakan
The Administration and Participant Service Guideline Manual
of DAPENBI explains that since Bank Indonesia employees start
working at Bank Indonesia, they become DAPENBI Participants
up to the Pension stage at normal retirement age of 56 years (age
58 years for certain groups), and since the start of pension until
the removal of Pension Benefits, namely after the Pensioners,
Widowers pass away, remarried Widowers, the Children
pass away or have reached the age of 25 years. The Guideline
describes:
1. Participant Types and Pension Benefit Types
The Participant in DAPENBI consists of 4 (four) types as
follows:
a. Participants, namely Active Employee of the Founder
• Is appointed as Bank Indonesia Employee
• Is willing to pay monthly Participant Pension
Contribution (IPP) at 7% (seven percent) from Pension
Basic Income (PhDP)
b. Former Employees, namely Receivers of Rights on
Deferred Retirement
The Participant is entitled for Deferred MP if he/she stops
working after a Participant period of at least 3 (three)
years and has not reached the Accelerated Pension Year
of 46 (forty six) years old. The right to a new MP payment
may be received after the Participant reaches the age of
Accelerated Retirement or Normal Pension.
c. Pensioners are Participants who have received Pension
Benefits (MP), namely:
• Pensioners receiving Normal Pension Benefit
When the Pensioner reaches Normal retirement age
of 56 years (age 58 years in certain groups).
• Pensioners receiving Accelerated Pension Benefit
Participants are entitled to Accelerated MP if they
retire and has reached the Accelerated Retirement
Age (46 years) but has not reached the Normal
Pension age.
• Pensioners receiving Pension Benefit for Disability
If a Participant retires due to disability, namely
permanent total disability, that incapacitates his/
her ability to perform work that generates sufficient
income in accordance with his/her education,
expertise, skills and experience. Such disability may be
declared by the doctor appointed by the Participant/
approved by the Founder.
• NF (Nederland Fund)
NF Pension is granted to former employees of De
Javasche Bank or Bank Indonesia who are formerly
working in Indonesia and their pension rights are
99Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
dalam NF. Pada awalnya ketika mereka berhenti dari
dinas De Javasche Bank mendapat pensiun dalam
rupiah, namun kemudian mengingat sejak tahun 1962
mereka menetap di Belanda dan berkewarganegaraan
Belanda, ditetapkan bahwa mereka harus melepaskan
hak atas pensiun dalam rupiah.
d. Pihak yang berhak yaitu Janda atau Duda atau Anak atau
Pihak yang ditunjuk
• MP Janda atau Duda
- Janda atau Duda berhak atas MP apabila Peserta,
Bekas Karyawan atau Pensiunan meninggal dunia.
• MP Anak
- Anak yang belum mencapai usia 25 tahun berhak
atas MP apabila:
i. Peserta, Bekas Karyawan atau Pensiunan
meninggal dunia dan tidak mempunyai Janda
atau Duda, atau
ii. Janda atau Duda meninggal dunia atau
menikah lagi.
• MP Pihak yang Ditunjuk
- MP bagi pihak yang Ditunjuk dibayarkan apabila
Peserta, Bekas Karyawan atau Pensiunan yang
menunjuk meninggal dunia.
2. Registrasi Ulang
Kegiatan Registrasi Ulang adalah suatu kegiatan untuk
meyakini bahwa Penerima Manfaat Pensiun (Pensiunan
atau Janda atau Duda) masih berhak atas Manfaat Pensiun
sesuai ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2016 dilakukan
Registrasi Ulang sebanyak dua tahap pada periode 1 April -
31 Juli 2016 dan tahap kedua pada 01 Juli - 31 Agustus 2016.
Jumlah pensiun yang di Registrasi Ulang sebanyak 7.072
orang.
Registrasi Ulang bagi Penerima Manfaat Pensiun dilakukan
secara periodik, bagi Penerima Manfaat Pensiun Peserta
dilakukan setiap 3 (tiga) tahun sekali dan Registrasi Ulang
khusus Penerima Manfaat Pensiun Janda/Duda dari Peserta
dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali.
Pelaksanaan Registrasi Ulang tersebut dimaksud agar
DAPENBI dalam melaksanakan tugas, khususnya membayar
Manfaat Pensiun kepada Penerima Manfaat Pensiun Bank
Indonesia, menjadi TEPAT WAKTU, TEPAT JUMLAH DAN
TEPAT PENERIMA.
TEPAT WAKTU, artinya Pembayaran Manfaat Pensiun
dilakukan setiap tanggal 1 bulan berikutnya, kecuali tanggal
1 jatuh pada hari libur atau hari raya keagamaan maka
stated in NF. They received pension rights during their
retirement from De Javasche Bank. However, since
they have domiciled in the Netherlands and assumed
citizenship in the country, it is stipulated that they are
required to relinquish their pension rights in Rupiah.
d. The rightful parties, namely Widowers or Children of the
Appointed Parties
• Widower MP
- Widowers are entitled to MP if the Participant,
Former Employee or Pensioner passses away.
• Children MP
- Children who have not reached the age of 25 are
entitled to MP if:
i. Participants, Former Employees or Pensioners
pass away and do not leave any widower, or
ii. The widower passes away or remarries.
• Appointed Party MP
- An MP for the Appointed Party is paid if the
Participant, Former Employee or Pensioner
appointee passes away.
2. Re-registration
Re-registration Activity is an activity to ensure that Pension
Benefit Beneficiary (Pensioner or Widower) is still entitled to
Pension Benefit in accordance with the prevailing regulations.
The Re-registration process was conducted in two phases,
namely on the period of April 1 - July 31 2016 for the first
phase and on July 01 - August 31, 2016 for the second phase.
The number of pensioners undergoing Re-registration was
7,072 pensioners.
Re-registration for Pension Beneficiaries is done periodically.
The Re-registration for Pension Benefits Beneficiary is
performed once every 3 (three) years and Special Re-
registration of Widower Pension Benefit Beneficiary from
Participant is conducted 1 (once) every year.
Re-registration is conducted with an aim for DAPENBI to be
TIMELY, ACCURATE AND FOR CORRECT BENEFICIARIES
in performing its duties, particularly in Pension Benefits
Payment to Beneficiaries of Bank Indonesia Pension Fund.
TIMELY, meaning that the Pension Benefit Payment is made
on Day 1 of the following month. If the date happens to be
a holiday or religious holiday, the payment shall be made in
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
100 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Pembayaran Manfaat Pensiun dibayarkan lebih maju (sesuai
surat dari BI No. 5/743/DpG/DSDM, tanggal 11 Desember
2003).
TEPAT JUMLAH, artinya Pembayaran Manfaat Pensiun
kepada Pensiunan ditetapkan setinggi-tingginya 80%
(delapan puluh perseratus) dari Penghasilan Dasar Pensiun
(PhDP), sedangkan Pembayaran Manfaat Pensiun kepada
Janda/Duda atau Anak dibayarkan 100% (seratus per
seratus) untuk 12 (dua belas) bulan pertama, untuk bulan ke
13 (tiga belas) dan seterusnya sebesar 80% (delapan puluh
per seratus) (sesuai Pasal 35 dan Pasal 36).
TEPAT PENERIMA, artinya Pembayaran Manfaat Pensiun
dibayarkan kepada Pensiunan dan Pihak Yang Berhak yaitu
Janda/Duda, Anak atau Pihak Yang Ditunjuk yang telah
terdaftar pada DAPENBI sebelum Peserta Pensiun atau
meninggal dunia (sesuai Pasal 1).
3. Monitoring
Sesuai Pedoman Administrasi Dan Pelayanan Kepesertaan
dijelaskan bahwa Kegiatan Monitoring bagi Penerima
Manfaat Pensiun dilakukan dan dilaksanakan dengan
berdasarkan skala prioritas dan urutan sebagai berikut :
a. Penerima Manfaat Pensiun yang tidak melakukan
Registrasi Ulang.
b. Penerima Manfaat Pensiun yang telah melakukan
Registrasi Ulang tetapi Formulir Pengesahan Bukti
Dirinya tidak dilakukan oleh Pamong Praja setempat.
c. Diperoleh Informasi atau dugaan bahwa Penerima Manfaat
Pensiun telah meninggal dunia atau Janda/Duda menikah
lagi.
d. Penerima Manfaat Pensiun atau Ahli Warisnya masih
mempunyai Hutang kepada DAPENBI atau masih ada
Manfaat Pensiun yang belum diambil.
Sepanjang tahun 2016 telah dilakukan monitoring kepada
pensiun di wilayah JABODETABEK sebanyak 6 (enam) kali
dengan jumlah peserta 27 orang.
Manfaat dari Kegiatan Monitoring adalah:
1. Dalam Hal Pembayaran Manfaat Pensiun kepada
Penerima Manfaat Pensiun, DAPENBI tidak salah
penerima melainkan Tepat Penerima.
2. Apabila terdapat Penerima Manfaat Pensiun Janda
atau Duda dari Peserta yang sudah Menikah Lagi dan
masih mempunyai Anak dibawah usia 25 tahun, maka
Manfaat Pensiunnya dapat dialihkan kepada anaknya
sampai dengan anak sudah mencapai usia 25 tahun.
advance (according to BI Letter No. 5/743/DpG /DSDM,
December 11, 2003).
ACCURATE means payment of pension benefit to the
pensioner shall be stipulated at 80% (eighty percent) of
Basic Pension Income (PhDP) at maximum, while Payment
of Pension Benefit to Widowers or Children is 100% (one
hundred percent) for the first 12 (twelve) months and 80%
(eighty percent) for the 13th (thirteenth) month and above
(pursuant to Articles 35 and 36).
CORRECT BENEFICIARIES, meaning Payment of Pension
Benefit is given to Pensioners and Eligible Party, namely
Widowers, Children or the Appointed Party registered at
DAPENBI before the Participant is registered or passes away
(pursuant to Article 1).
3. Monitoring
The Administration and Service Participant Guidelines
explains that Monitoring Activity for Pension Benefit
Beneficiaries is conducted and implemented on the basis of
the following priority scale and sequence :
a. Pension Beneficiary who does not perform Re-
registration.
b. Pension Beneficiary who has performed Re-registration
but his/her Self-Evidence Approval Form is not issued by
the local civil service.
c. There is an information or allegation that the Pension
Beneficiary has passed away or is a remarried Widower.
d. Pension Beneficiaries or their Heirs still have Debt to
DAPENBI or unclaimed Pension Benefit.
In 2016, there were 6 (six) monitoring activities on pensioners
in JABODETABEK area with 27 participants.
The Benefits of Monitoring Activity are:
1. In the event of Pension Benefit Payment to the
Beneficiary, DAPENBI shall make such payment to the
Correct Beneficiaries.
2. If there is a Widower Pension Beneficiary from a
Remarried Participant with children under 25 years
old, the Benefit may be transferred to the children
until the children reach the age of 25.
101Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
3. Apabila terdapat Penerima Manfaat Pensiun Janda
atau Duda dari Peserta yang sudah Menikah Lagi dan
tidak mempunyai anak yang berusia dibawah 25 tahun,
maka Tim Monitoring akan menyampaikan aturan
yang sudah dibuat oleh DAPENBI yaitu Manfaat
Pensiun yang sudah terlanjur dibayarkan kepada yang
bersangkutan sejak tanggal pernikahan kembali, maka
Manfaat Pensiun tersebut wajib dikembalikan kepada
DAPENBI.
4. Apabila terjadi Perubahan Alamat Penerima Manfaat
Pensiun walaupun masih dalam kota yang sama, maka
Penerima Manfaat Pensiun yang bersangkutan wajib
melaporkan alamat yang baru.
Penangguhan Sementara Manfaat Pensiun dikarenakan:
a. Penerima Manfaat Pensiun tidak melakukan Registrasi
Ulang.
b. Manfaat Pensiun yang ditunda sementara tersebut
dipindahbukukan dalam Rekening Khusus DAPENBI
pada Bank Mandiri dan ditatausahakan sebagai
Hutang Manfaat Pensiun.
c. Apabila di kemudian hari Penerima Manfaat Pensiun yang
bersangkutan dapat diidentifikasikan keberadaannya
oleh DAPENBI, maka DAPENBI akan membayarkan
seluruh manfaat Pensiun yang menjadi haknya.
4. Komunikasi dan Sosialisasi
Sesuai Peraturan Dewan Gubernur Bank Indonesia Nomor
7/19/PDG/2005 Tanggal 1 Agustus 2005 Tentang Peraturan
Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Indonesia. Pada Pasal
24 Bagian Kedua Tentang Hak dan kewajiban Peserta dan
Pensiun, yaitu pada Ayat (4), “ Peserta dan Pensiunan berhak
menyampaikan pendapat dan saran mengenai perkembangan
portofolio investasi dan hasilnya kepada Pendiri, Dewan
Pengawas dan / atau Pengurus “. Untuk menjembatani hal
tersebut, maka Pengurus wajib menyusun tata cara bagi
Peserta dan Pensiunan untuk menyampaikan pendapat dan
saran dimaksud.
Dalam Pelaksanaannya DAPENBI membagi dalam 3 (tiga)
kelompok mengenai cara penyampaian komunikasi dengan
Peserta dan Pensiunan yaitu :
1. Sosialisasi dalam bentuk pertemuan;
2. Informasi tertulis;
3. Saran dan Pendapat.
3. If there is a Widow or Widower Pension Beneficiary of
a Married Participant Again and has no children under
the age of 25, the Monitoring Team shall deliver the
rules already made by DAPENBI namely the Pension
Benefit that has been paid to the concerned person
from the date of remarriage, Then the Pension Benefit
shall be returned to DAPEN BI.
4. In the event of a Change of Beneficiary’s Address
despite being in the same city, the Pension Beneficiary
must report the new address.
The Temporary Deferral of Pension Benefits is due to:
a. Pension Beneficiary does not perform Re-registration.
b. The temporary postponement of Pension Benefits
is transferred to DAPENBI Special Account in Bank
Mandiri and administered as Pension Benefits
Payable.
c. If, in the future, DAPENBI may identify the presence of
Pension Beneficiary, DAPENBI shall pay the Pension
benefits that are parts of the Beneficiary’s right.
4. Communication and Dissemination
In accordance with the Regulation of the Board of Governors
of Bank Indonesia Number 7/19/PDG/2005 dated August
1, 2005 on the Regulation of Pension Fund from Dana
Pensiun Bank Indonesia. In Article 24 Part Two on the
Rights and Responsibilities of Participants and Pensioners,
namely at Paragraph (4), “Participants and Pensioners are
entitled to express opinions and suggestions concerning the
development of investment portfolios and the results to the
Founder, Supervisory Board and/or the Board of Directors”.
To bridge the matter, the Board of Directors is obliged to
prepare the procedures for the Participants and Pensioners
to express such opinions and suggestions.
In the implementation, DAPENBI divides the method of
communication with the Participants and Pensioners into 3
(three) groups, namely:
1. Dissemination in the form of meetings;
2. Written information;
3. Suggestions and Opinions.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
102 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
1. SOSIALISASI DALAM BENTUK PERTEMUAN
a. Kegiatan Sosialisasi mengenai Peraturan dan Kinerja
Serta Perkembangan Terkini DAPENBI kepada Penerima
Manfaat Pensiun dan Peserta di wilayah Kantor Pusat
Bank Indonesia Jakarta serta kepada Penerima Manfaat
Pensiun dan Peserta di daerah, dilakukan dengan
memberikan penjelasan secara tatap muka berdasarkan
Program Kerja DAPENBI setiap tahun.
b. Sosialisasi tersebut pada angka 1 menjelaskan mengenai
perkembangan DAPENBI baik mengenai Perkembangan
Kepesertaan maupun Perkembangan Kinerja Keuangan,
termasuk isu-isu terkini mengenai DAPENBI.
c. Kegiatan Sosialisasi sebagaimana dimaksud dalam angka
1 tersebut diatas dilakukan oleh DAPENBI atau dapat
bekerjasama dengan organisasi / lembaga lain yang
terkait dengan Pensiunan atau Peserta.
d. Dalam Kegiatan Sosialisasi di daerah-daerah, dapat
dilakukan kunjungan kepada para Penerima Manfaat
Pensiun yang bersangkutan yang ingin diteliti
kebenarannya.
2. INFORMASI TERTULIS
Informasi tertulis dapat disampaikan dengan cara melalui
Media Informasi Majalah DAPENBI, berita dalam Struk
Manfaat Pensiun, Website PPBI, BICOM dan Media Informasi
dan Komunikasi Pensiunan Lentera Citra PPBI.
3. SARAN DAN PENDAPAT
Sebagaimana ditetapkan dalam PDP DAPENBI bahwa Peserta
dan Pensiunan berhak menyampaikan Pendapat dan Saran
mengenai perkembangan portofolio investasi dan hasilnya
kepada Pendiri, Dewan Pengawas dan atau Pengurus.
Penyampaian Saran dan atau Pendapat harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a. Disampaikan secara tertulis dan dikirimkan melalui
Pos kepada Pengurus DAPENBI atau datang sendiri ke
DAPENBI dengan alamat:
1. DISSEMINATION IN THE FORM OF MEETINGS
a. Dissemination of Rules and Performance and Recent
Development of DAPENBI to Pension Beneficiaries and
Participants in the area of Bank Indonesia Head Office
Jakarta and to Pension Beneficiaries and Participants
in the regions is conducted by providing face-to-face
explanation based on DAPENBI Work Program every
year.
b. The dissemination in point 1 explains the development
of DAPENBI, both in terms of Participant and Financial
Performance, including current issues on DAPENBI.
c. Dissemination activity as stated in point 1 above shall
be conducted by DAPENBI or in cooperation with
other organization/institution related to Pensioners or
Participants.
d. In Dissemination Activity in the regions, visits can be made
to the Pension Beneficiaries whose validity is required to
be examined.
2. WRITTEN INFORMATION
Written information can be submitted to DAPENBI Magazine
Information Media, news in Pension Benefit Receipt, PPBI
Website, BICOM and Media Information and Communication
of Lentera Citra PPBI Pensioners.
3. SUGGESTIONS AND OPINIONS
As stipulated in PDP DAPENBI, the Participants and
Pensioners are entitled to convey opinions and suggestions
regarding the development of investment portfolios and the
results to the Founder, Supervisory Board and/or the Board
of Directors.
Submission of Suggestions and/or Opinions should take into
account the following matters:
a. Suggestions and/or opinions shall be delivered in writing
and sent by Post to the Board of Directors of DAPENBI or
by visiting DAPENBI at:
103Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Dana PensIun banK InDonesIa
(DaPenbI)
Divisi Kepesertaan dan Pelayan Pensiun (DKPP) Lt. 6
gedung YKKBI, Jl. Deposito VI No. 12 – 14
Kompleks Bidakara – Pancoran,
jakarta selatan 12870
b. Peserta atau Pensiunan harus mencantumkan identitas
yang jelas dan benar antara lain: Nama, NIP dan Alamat.
c. Saran dan atau Pendapat yang disampaikan oleh Peserta
atau Pensiunan adalah untuk kepentingan perkembangan
DAPENBI, bukan untuk kepentingan pribadi.
d. Saran dan atau Pendapat dari Peserta atau Pensiunan
akan dibahas oleh Pengurus bersama Dewan Pengawas
dan atau Pendiri secara berkala minimal 3 (tiga) bulan
sekali dan tidak dilakukan surat menyurat kepada Peserta
atau Pensiunan.
e. Saran dan pendapat akan ditanggapi oleh DAPENBI
secara bilateral, namun berita mengenai adanya saran
dan pendapat tersebut dapat dimuat di dalam buletin
DAPENBI yang diterbitkan secara triwulanan dan atau
media informasi dan komunikasi DAPENBI lainnya.
Sepanjang tahun 2016, telah dilakukan sosialisasi terhadap
para pensiunan di Jakarta dan beberapa daerah yaitu
Banjarmasin, Palembang, Surabaya, dan Manado. Selain itu
dibawah koordinasi Bank Indonesia, sosialisasi juga dilakukan
bagi pegawai aktif di Kantor Pusat, Makassar, Medan,
Surabaya.
aKuntansI & PeLaPoranPelaksanaan Akuntansi
Berdasarkan hasil pemeriksaan Kantor Akuntan Publik (KAP)
Hertanto, Grace, Karunawan Laporan Keuangan DAPENBI per
31 Desember 2016 dinyatakan bahwa dalam semua hal yang
material, Aset Neto dan Posisi Keuangan Dana Pensiun Bank
Indonesia tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta Perubahan
Aset Neto, Hasil Usaha serta Arus Kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan Audit tahun 2016
tersebut hingga laporan tahunan ini dibuat masih menunggu
persetujuan Pendiri.
Pelaksanaan Akuntansi
Dalam pelaksanaan pelaporan yang berkaitan dengan kegiatan
operasional DAPENBI, sepanjang tahun 2016 telah diselesaikan
pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan pelaporan, yaitu:
1. Membuat dan menyampaikan laporan kepada Otoritas Jasa
Keuangan Direktorat Pengawasan Dana Pensiun, berupa (i)
Laporan Keuangan Semesteran, (ii) Laporan Teknis, (iii) Laporan
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
(DAPENBI)
Participant and Pension Service Division (DKPP) Lt. 6
Gedung YKKBI, Jl. Deposito VI No. 12 – 14
Kompleks Bidakara – Pancoran,
Jakarta Selatan 12870
b. Participants or Pensioners must include a clear and
correct identity such as: Name, NIP and Address.
c. Suggestions and or Opinions submitted by Participants or
Pensioners are for the benefit of DAPENBI development,
not for personal gain.
d. Suggestions and/or Opinions of Participants or Pensioners
shall be discussed by the Board of Directors with the
Supervisory Board or the Founder periodically at least 3
(three) months. Any correspondence to the Participants
or the Pensioners shall not be conducted.
e. Suggestions and opinions will be addressed by DAPENBI
bilaterally. However, news of such suggestions and
opinions may be contained in the quarterly DAPENBI
bulletin and/or other DAPENBI information and
communication media.
In 2016, dissemination activity was convened for pensioners
in Jakarta and other regions, namely Banjarmasin, Palembang,
Surabaya and Manado. In addition, under the coordination of
Bank Indonesia, dissemination activity was also convened for
active employees in the Head Office, Makassar, Medan and
Surabaya.
aCCountIng & rePortIng Accounting Implementation
Based on the audit results of Hertanto Public Accounting Firm
(KPI), Grace, Karunawan, DAPENBI Financial Statement as of
December 31, 2016 stated that in all material aspects, the Net
Assets and Financial Position of Dana Pensiun Bank Indonesia
as of December 31, 2016 and 2015 and Changes in Net Assets,
Operating Revenues and Cash Flows for the year ended in such
date was in accordance with the Indonesian Financial Accounting
Standards. The Audited Financial Statements of 2016 is on the
waiting list for approval from the Founder until the composition
of this annual report.
Accounting Implementation
In the implementation of reporting related to its operational
activities, throughout 2016, DAPENBI has completed the
implementation of tasks related to reporting, namely:
1. To prepare and submit reports to the Financial Services
Authority of the Directorate of Supervision of Pension Funds,
(i) Semester Financial Statement, (ii) Technical Report, (iii)
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
104 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Aktuaria Berkala, (iv) Laporan Keuangan, (v) Laporan Portfolio
Investasi Audited Tahunan dan (vi) Data Rekapitulasi Aset dan
Liabilitas Berdasarkan Mata Uang dan Umur Jatuh Tempo
setiap bulan. Laporan-laporan tersebut dalam tahun 2016 telah
disampaikan sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.
2. Membuat dan menyampaikan Laporan Tahunan 2016
mengenai Kepengurusan dan Laporan Keuangan tahun 2016
unaudited untuk disampaikan kepada Pendiri dan Dewan
Pengawas sesuai pasal 11 ayat (8) Peraturan Dana Pensiun
DAPENBI.
3. Membuat dan menyampaikan Laporan Operasional
DAPENBI secara triwulan untuk disampaikan kepada Pendiri
dan Dewan Pengawas sesuai dengan permintaan Pendiri
dalam rangka pelaksanaan pengawasan DAPENBI. Laporan
Operasional Triwulan memuat laporan realisasi Anggaran dan
Program Kerja tahun 2016 yang telah disetujui oleh Pendiri
beserta penjelasannya secara lengkap dan transparan.
4. Menyelesaikan Program Kerja dan Rencana Pendapatan
dan Pengeluaran (PKRAP) tahun 2017 yang memperoleh
persetujuan Pendiri melalui surat Gubernur Bank Indonesia
No.19/4/GBI-DSDM/Srt/B tanggal 17 Februari 2017 Perihal
Persetujuan atas Penerapan Strategic Asset Allocation (SAA)
dan Program Kerja serta Rencana Anggaran Pendapatan dan
Pengeluaran (PKRAPP) DAPENBI Tahun Buku XXV/2017.
5. Membuat Laporan Perkembangan Kinerja Anak Perusahaan
secara triwulan, untuk disampaikan kepada Dewan Pengawas.
6. Membuat dan menyampaikan Majalah DAPENBI kepada
Peserta Aktif dan Peserta Pensiunan secara triwulan sesuai
pasal 11 ayat (7) Peraturan Dana Pensiun DAPENBI. Pada
Majalah DAPENBI berisi informasi keuangan DAPENBI per
triwulan berupa Laporan Keuangan, Ringkasan Laporan
Investasi dan kondisi keuangan DAPENBI selama tahun
sebelumnya yaitu ringkasan Laporan Keuangan dan Laporan
Akuntan Publik serta Laporan Dewan Pengawas.
7. Memuat Laporan Tahunan 2016 yang memuat pelaksanaan
kegiatan operasional DAPENBI sepanjang tahun 2016.
Penyusunan Laporan Keuangan 2016 dilakukan dengan
mengacu pada kaidah-kaidah penyusunan Laporan Tahunan
bagi instansi yang akan mengikuti Annual Report Award
(ARA). Dalam pelaksanaan tugas di bidang pelaporan
senantiasa dilakukan kerja sama (team work) dengan satuan
kerja terkait, sehingga data dan informasi yang tercantum
dalam dokumen pelaporan dapat diyakini keakuratannya
serta dapat dipertanggungjawabkan.
Sepanjang tahun 2016, tidak terdapat denda dan atau sanksi
yang timbul atas keterlambatannya penyampaian pelaporan
kepada pihak-pihak terkait, mengingat setiap pelaporan telah
disampaikan secara tepat waktu.
Periodic Actuarial Report, (iv) Financial Statement, (v) Annual
Audited Investment Portfolio Report and (vi) Recapitulation
Data of Assets and Liabilities by Currency and Maturity Date
every month. In 2016, the reports have been submitted within
the prescribed time limit.
2. Create and submit the 2016 Annual Report on the
unaudited Management and Financial Statements of 2016
to be submitted to the Founder and Supervisory Board in
accordance with Article 11 paragraph (8) of the DAPENBI
Pension Fund Regulations.
3. Create and submit quarterly DAPENBI Operational Report
to be submitted to the Founder and Supervisory Board in
accordance with the request of the Founder for DAPENBI
supervision. The Quarterly Operational Report contains
report on the realization of the Budget and Work Program
of 2016 approved by the Founder and its complete and
transparent explanation.
4. Complete the Work Program and Income and Expenditure Plan
(PKRAP) of 2017 which have been approved by the Founder
through the letter of the Governor of Bank Indonesia No.19/4/
GBI-DSDM/Srt/B dated February 17, 2017 regarding the
Approval of the Implementation of Strategic Asset Allocation
(SAA) and Work Program and Income and Expenditure Budget
Plan (PKRAPP) DAPENBI for the Fiscal Year XXV/2017.
5. Create a quarterly report on the development of subsidiary’s
performance to be submitted to the Supervisory Board.
6. Create and deliver DAPENBI Magazine to Active Participants
and Retired Participants on a quarterly basis pursuant to Article
11 paragraph (7) of DAPENBI Pension Fund Rules. DAPENBI
Magazine contains financial information of DAPENBI per
quarter in the form of Financial Statement, Summary of
Investment Report and financial condition of DAPENBI during
the previous year, namely the summary of Financial Statement,
Public Accountant Report and Supervisory Board Report.
7. Upload the 2016 Annual Report which covers the
implementation of DAPENBI’s operational activities
throughout 2016. Preparation of the 2016 Financial
Statement shall be conducted by referring to the rules of
preparation of the Annual Report for the institution that
will participate in the Annual Report Award (ARA). In the
implementation of duties in the field of reporting, a team
work is implemented with the relevant work units in order
to validate the accuracy and accountability of the data and
information contained in the reporting document.
Throughout 2016, there were no fines and/or sanctions arising
from delay in the submission of reporting to related parties, given
that any reporting has been submitted in a timely manner.
105Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
fInanCIaL PerforManCeComposition trend of Investment Portfolio in 2014 - 2016
Within the period of 2014 - 2016, the composition of the Government
Bonds (SBN) portfolio was the highest compared to other types of
investment, namely within the range of 43.52% to 46.24%.
At the end of 2016, SBN portfolio composition declined to 43.94%
of Total Investment. The decline in SBN was in line with the
active investment portfolio management strategies. DAPENBI
also conducted short-term trade for SBN benchmark series in
order to capitalize on the momentum of rising and falling prices
in obtaining limited sales profits. The composition of Deposit
decreased in 2016. This was in line with the consideration of
reducing the risk of market value volatility and shorter tenor
purchase of SBN (10-20 years).
The Bonds portfolio composition was relatively stable at 28.49%
in 2015 and 28.31% in 2016. This was in line with efforts to
increase the income of bond coupon, which was relatively higher
than SBN or Deposit.
In brief, the comparison of 2015 and 2016 portfolios can be
observed in the following charts:
KInerja Keuangantrend Komposisi Portofolio Investasi 2014-2016
Jenis Investasi / Investment Type 2014 2015 2016
Deposito on Call / On-Call Deposit 1,31% 0,94% 0,72%
Deposito Berjangka / Time Deposit 22,43% 12,27% 11,77%
Surat Berharga Negara / Government Bonds 43,52% 46,24% 43,94%
Obligasi Korporasi / Corporate Bonds 22,05% 28,49% 28,31%
Sukuk Korporasi / Corporate Sukuk 0,66% 1,13% 1,00%
Saham / Share 5,36% 3,60% 2,15%
Reksa Dana / Mutual Funds 0,55% 3,38% 4,82%
Penempatan Langsung pada Saham / Direct Placement in Shares 4,11% 3,95% 3,94%
Tanah / Land 0,00% 0,00% 3,35%
Dalam kurun waktu 2014 – 2016, komposisi portofolio Surat
Berharga Negara (SBN) merupakan yang tertinggi dibandingkan
dengan jenis investasi lainnya, yaitu kisaran 43,52% hingga 46,24%.
Pada akhir tahun 2016, komposisi portofolio SBN mengalami
penurunan hingga menjadi 43,94% dari Total Investasi. Penurunan
SBN tersebut sejalan dengan strategi pengelolaan aktif portofolio
investasi. DAPENBI juga melakukan perdagangan jangka
pendek untuk seri-seri benchmark SBN guna memanfaatkan
momentum kenaikan dan penurunan harga dalam memperoleh
laba penjualan dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan komposisi
Deposito mengalami penurunan di tahun 2016. Hal ini sejalan
dengan pertimbangan mengurangi risiko volatilitas nilai pasar dan
pembelian SBN yang bertenor lebih pendek (10-20 tahun).
Komposisi portofolio Obligasi relatif stabil pada level 28,31% di
tahun 2015 dan 28,54% di tahun 2016. Hal ini sejalan dengan
upaya untuk meningkatkan pendapatan kupon obligasi yang
relatif lebih tinggi dari SBN ataupun Deposito.
Secara ringkas, perbandingan portofolio 2015 dan 2016 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini:
3%4%
5%
29%
2%12%
1%
44%2016
0%
4%3%
30%
4%12%
1%
201546%
SBN & SBSN/ Government Bonds
Deposito on Call / On-Call Deposit
Deposito Berjangka / Time Deposit
Saham / Share
Obligasi dan Sukuk Korporasi / Corporate Bonds
Reksa Dana / Mutual Funds
Penempatan Langsung pada Saham /
Direct Placement in Shares
Tanah / Land
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
106 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Shares portfolio composition decreased in 2016. Factors
such as global uncertainty, declining exchange rate and other
unstable domestic macroeconomic conditions caused the stock
market move to weaken. This resulted in DAPENBI’s action in
applying prudentiality principle in this instrument. As such, profit
generation has not reached its maximum value.
Table of Investment Income Composition
Investment Income
Chart of Comparison of Total Investment Performance vs
Investment Income Target (in Billion Rupiah)
Untuk komposisi portofolio saham mengalami penurunan di
tahun 2016. Faktor ketidakpastian global, pelemahan nilai tukar
serta kondisi makro ekonomi domestik lainnya yang kurang
mendukung mengakibatkan pasar saham bergerak melemah.
Hal tersebut yang mengakibatkan DAPENBI menerapkan prinsip
kehati-hatian (prudentiality) pada instrumen ini, sehingga belum
dapat membukukan keuntungan secara maksimal.
Tabel Komposisi Pendapatan Investasi
31 Desember 2013 (Audited) / December 31,
2013 (Audited)
31 Desember 2014 (Audited) / December 31,
2014Uraian / Description
31 Desember 2015 (Audited) /
December 31, 2015 (Audited)
31 Desember 2016 (Audited) / December 31,
2016 (Audited)
407.009.311.617,00 467.016.511.375,00 Bunga / Interest 485.336.743.654,00 529.295.384.190,00
63.009.473.383,00 26.099.434.072,00 Dividen / Dividend 24.384.027.708,00 22.665.253.149,00
- - Sewa / Lease - 200.000.000,00
115.720.426.738,00 66.973.028.109,00 Laba (Rugi) Pelepasan Investasi / Profit (Loss) of Investment Release
17.419.612.653,00 30.131.701.657,00
- - Pendapatan Investasi Lain / Other Investment Income
- 1.562.058,00
585.739.211.738,00 560.088.973.556,00 Jumlah Pendapatan Investasi / total Investment Income
527.140.384.015,00 582.293.901.054,00
Pendapatan Investasi
Grafik Perbandingan Kinerja Investasi Total vs Target Pendapatan
Investasi (dalam Milyar Rupiah)
281.38
5.03
66.52
14.56
182.30
15.08 17.21
0.20
276.71
300
250
Realisasi / Realization
Target / Target
200
150
100
50
0 3.45
59.86
26.24
178.40
14.64 9.23
0
Tanah / LandSBN & SBSN / Government
Bonds
Deposito on Call / On-Call
Deposit
Deposito Berjangka / Time
Deposit
Saham / Share Obligasi dan Sukuk Korporasi
/ Corporate Bonds
Reksa Dana / Mutual Funds
Penempatan Langsung pada
Saham / Direct Placement
in Shares
107Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Pendapatan investasi meningkat dari Rp527,14 miliar di tahun
2015 menjadi sebesar Rp582,29 miliar di tahun 2016. Nilai
pendapatan investasi meningkat sebesar 10,46% pada akhir
tahun 2016. Berdasarkan nilai, pendapatan terbesar dari Bunga
yaitu Rp529,30 miliar atau 90,90% dari Total Pendapatan
Investasi, sedangkan nilai terbesar kedua adalah dari Laba
Pelepasan Investasi yaitu sebesar Rp30,13 miliar atau 5,17% dari
Total Pendapatan Investasi.
Peningkatan Total Pendapatan Investasi meningkat dari tahun
2015 dikarenakan kenaikan dari SBN, Obligasi Korporasi,
Reksa Dana, Saham dan Sukuk Korporasi. Sedangkan Deposito
on Call, Deposito Berjangka dan Saham Penyertaan Langsung
mencatatkan penurunan Pendapatan.
Pendapatan dari Bunga meningkat sebesar Rp43,96 miliar atau
9,06% di tahun 2016 menjadi sebesar Rp529,30 miliar bila
dibandingkan dengan Rp485,34 miliar di tahun sebelumnya.
Pendapatan Bunga terbesar berasal dari Kupon Surat Berharga
Negara yaitu sebesar Rp272,84 miliar. Kupon Surat berharga
Negara meningkat sebesar Rp43,41 miliar (18,92%) di tahun
2016 disebabkan oleh lebih tingginya rata-rata komposisi SBN
selama tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 sehingga
berdampak terhadap meningkatnya Pendapatan Kupon SBN.
Pendapatan yang dihasilkan dari investasi SBN juga berasal dari
peningkatan Pendapatan Capital Gain dengan memanfaatkan
terjadinya volatilitas harga selama tahun 2016.
Peningkatan Pendapatan Investasi juga terjadi pada Obligasi
Korporasi yang meningkat sebesar Rp28,71 milyar menjadi
Rp175,44 miliar di tahun 2016. Kenaikan Obligasi Korporasi
disebabkan oleh lebih tingginya rata-rata komposisi Obligasi
Korporasi sepanjang tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Hal tersebut merupakan strategi investasi untuk
menangani penurunan Yield SBN dan tingkat suku bunga Deposito.
Pendapatan investasi pada Sukuk Korporasi, Pendapatan dari
Saham dan pendapatan dari Reksa Dana masing-masing meningkat
sebesar 22,63%, 68,49% dan 2.334,85% di tahun 2016. Walaupun
secara persentase pertumbuhan investasi yang baru disebutkan
cukup signifikan, namun secara nominal pendapatan investasi
yang berasal dari SBN dan Obligasi Korporasi masih mendominasi
komposisi pendapatan investasi DAPENBI di tahun 2016.
Pendapatan dari Deposito on Call menurun Rp1,77 miliar atau
26,05% dari nilai semulanya sebesar Rp6,80 miliar menjadi
Rp5,03 milliar di tahun 2016. Penurunan pendapatan dari
Deposito on Call disebabkan oleh penurunan tingkat suku bunga
Investment income increased from Rp527.14 billion in 2015
to Rp582.29 billion in 2016. The value of investment income
increased by 10.46% by the end of 2016. Based on the value, the
largest revenue from Interest was Rp529.30 billion or 90.90% of
the Total Investment Income, while the second largest value was
from Profit Release of Investment at Rp30.13 billion or 5.17% of
Total Investment Income.
Total Investment Income increased from 2015 due to the rise of
Government Securities, Corporate Bonds, Mutual Funds, Shares
and Corporate Sukuk. On the other hand, On Call Deposits,
Time Deposit and Direct Placement Share decreased in terms of
Revenues.
The revenue from Interest increased by Rp43.96 billion or 9.06%
in 2016 to Rp529.30 billion compared to Rp485.34 billion in
the previous year. The largest interest income came from State
Securities Coupon at Rp272.84 billion. Government Bonds
coupons increased by Rp43.41 billion (18.92%) in 2016 due to
higher average SBN composition in 2016 compared to 2015,
which has resulted in increased SBN Coupon Income. Revenues
generated from SBN investment also came from an increase in
Capital Gain Income by utilizing the occurrence of price volatility
during 2016.
The Increase of Investment Income also occurred in Corporate
Bonds, which increased by Rp28.71 billion to Rp175.44 billion
in 2016. The increase in Corporate Bonds was due to higher
average corporate bond composition during 2016 compared
to the previous year. Such action was an investment strategy to
handle the decrease of SBN Yield and Deposit interest rate.
Investment income on Corporate Sukuk, Revenue from Shares
and Revenue from Mutual Funds increased by 22.63%, 68.49%
and 2,334.85% respectively in 2016. Although the percentage of
new investment growth was significant, the nominal investment
income derived from Government Bonds and Corporate Bonds
still dominated the composition of DAPENBI’s investment
income in 2016.
Revenue from On Call Deposit decreased by Rp1.77 billion or
26.05% from its original value of Rp6.80 billion to Rp5.03 billion
in 2016. The decrease in revenue from On Call Deposits was due
to lower On Call Deposit interest rate, which was affected by the
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
108 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Deposit on Call yang dipengaruhi oleh penurunan tingkat suku
bunga acuan yang menjadi 4,75% pada level terendahnya di bulan
Desember 2016.
Tren penurunan juga terjadi pada pendapatan dari Deposito
Berjangka yang menurun sebesar Rp35,96 miliar atau 35,09%
dari nilai pendapatan sebesar Rp102,49 miliar di tahun 2015
menjadi Rp66,52 miliar di tahun 2016. Penurunan pendapatan
dari Deposito Berjangka disebabkan oleh beberapa faktor
seperti lebih rendahnya komposisi Deposito Berjangka dari total
aset investasi DAPENBI di tahun 2016 dan juga penurunan suku
bunga acuan pada tahun 2016.
Pendapatan dari Dividen Saham Penempatan Langsung menurun
9,74% yaitu dari Rp19,00 miliar menjadi sebesar Rp17,20 miliar di
tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh lebih rendahnya Pendapatan
Dividen yang diterima dari PT. MPI yang dikarenakan penurunan
Laba Bersih PT. MPI di tahun 2016 bila dibandingkan dengan
tahun 2015.
Kemampuan Membayar Manfaat Pensiun
Tabel Komposisi Pendapatan Investasi
31 Desember 2013 (Audited) / December 31,
2013 (Audited)
31 Desember 2014 (Audited) / December 31,
2014Uraian / Description
31 Desember 2015 (Audited) /
December 31, 2015 (Audited)
31 Desember 2016 (Audited) / December 31,
2016 (Audited)
PenaMbahan / aDDItIon
407.009.311.617,00 467.016.511.375,00 - Bunga / Interest 485.336.743.654,00 529.295.384.190,90
63.009.473.383,00 26.099.434.072,00 - Dividen / Dividend 24.384.027.708,00 22.665.253.149,17
- - - Sewa / Lease - 200.000.000,00
115.720.426.738,00 66.973.028.109,00Laba (Rugi) Pelepasan Investasi / Profit (Loss) of Investment Release
17.419.612.653.00 30.131.701.656,07
- - Pendapatan Investasi Lain / Other Investment Income
- 1.562.058,00
585.739.211.738,00 560.088.973.556,00 Jumlah Pendapatan Investasi /
total Investment Income 527.140.384.015.00 582.293.901.054,14
IURAN JATUH TEMPO / MATURED CONTRIBUTION
119.142.806.122,00 133.884.476.546,00 - Iuran Pemberi Pekerja / Employer Contribution
138.934.647.512,00 192.955.698.557,00
35.404.259.470,00 39.234.084.986,00 - Iuran Peserta / Employee Contribution
42.846.485.259,00 44.773.742.204,00
149.486.592.132,00 149.486.592.132,00 - Iuran Tambahan / Additional Contribution
479.037.561.304,00 671.608.508.880,00
1.129.468.394,00 1.978.600.454,00 Pendapatan Diluar Investasi / Income Other Than Investment
13.489.935.319,00 12.371.551.135,00
- - Pengalihan Dana dari Dana Pensiun Lain / Fund Transfer from Other Pension Fund
- -
890.902.337.856,00 884.672.727.674,00 Jumlah Penambahan / Total addition
1.201.449.013.409,00 1.504.003.401.830,00
decline in the benchmark interest rate to 4.75%, the lowest level,
as of December 2016.
The declining trend also occurred in earnings from Time Deposit,
which decreased by Rp35.96 billion or 35.09% from revenues of
Rp102.49 billion in 2015 to Rp66.52 billion in 2016. The decrease
in revenues from Time Deposits was caused by several factors,
such as the lower composition of Time Deposit from DAPENBI’s
total investment assets in 2016 and decline in benchmark interest
rate in 2016.
Revenue from Dividend of Direct Invetsment Share decreased
by 9.74% from Rp19.00 billion to Rp17.20 billion in 2016. This
was due to lower Dividend Income received from PT. MPI due to
the decrease in Net Profit of PT. MPI in 2016 when compared to
2015.
Pension Benefit Solvability
Table of Investment Income Composition
109Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
31 Desember 2013 (Audited) / December 31,
2013 (Audited)
31 Desember 2014 (Audited) / December 31,
2014Uraian / Description
31 Desember 2015 (Audited) /
December 31, 2015 (Audited)
31 Desember 2016 (Audited) / December 31,
2016 (Audited)
PENgURANgAN / DEPRECIATION
4.475.598.769,00 1.966.030.491,00 Beban Investasi / Investment Expense
1.391.303.250,00 2.595.948.954,00
33.389.717.632,00 36.685.449.455,00 Beban Operasional / Operational Expense
43.662.605.517,00 44.065.757.815,00
453.055.636.295,00 484.106.963.828,00 Manfaat Pensiun / Pension Benefit 513.475.254.211,00 555.680.219.896,00
12.512.594.750,00 4.005.540.500,00 Pajak Penghasilan / Income Tax 6.836.503.000,00 6.947.172.500,00
503.433.547.446,00 526.763.984.274,00 Jumlah Pengurangan / Total
Depreciation 565.365.665.978,00 609.289.099.165,00
387.468.790.410,00 357.908.743.400,00 SURPLUS / DEFISIT DENgAN
IURAN / SURPLUS/DEFICIT WTH ContrIbutIon
636.083.347.431,00 894.714.302.665,00
83.435.132.686,00 35.303.589.736,00 SURPLUS / DEFISIT TANPA IURAN / SURPLUS/DEFICIT wIthout ContrIbutIon
(24.735.346.644,00) (14.623.646.976,00)
Kebijakan penyusunan anggaran DAPENBI setiap tahunnya
selalu diarahkan agar pendapatan investasi yang dihasilkan
mampu untuk menutupi seluruh pengeluaran. Dengan demikian
iuran pensiun yang diterima dapat diinvestasikan untuk
meningkatkan kekayaan DAPENBI.
Untuk tahun 2014, DAPENBI mampu membukukan surplus
tanpa memperhitungkan penerimaan iuran pensiun. Namun di
tahun 2015 DAPENBI belum mampu membukukan surplus tanpa
memperhitungkan penerimaan iuran pensiun. Perbaikan mulai
terlihat di tahun 2016, walaupun DAPENBI masih membukukan
defisit tanpa iuran, namun jumlah defisit yang sebesar Rp14,62
miliar tersebut lebih rendah dibandingkan jumlah defisit tanpa
iuran di tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp24,74 miliar.
Surplus secara keseluruhan dengan memperhitungkan iuran
pensiun selama 3 (tiga) tahun terakhir menunjukkan bahwa
DAPENBI mampu memenuhi pembayaran Manfaat Pensiun
termasuk seluruh pengeluaran lainnya.
KOMPOSISI PIUTANg PER 31 DESEMBER 2016 / ReCeIVAbles ComPosItIon As oF DeCembeR 31, 2016
31 DeseMber 2016 (Audited) / DECEMBER
31, 2016 (Audited)Persentase / Percentage
Piutang Iuran / Contribution Receivables
a. Iuran Normal Pemberi Kerja / Normal Employee Contribution - 0,00%
b. Iuran Normal Peserta / Normal Participant Contribution - 0,00%
c. Iuran Tambahan / Additional Contribution - 0,00%
Piutang Bunga Keterlambatan Iuran / Receivables From Overdue Contribution Interest - 0,00%
Piutang Investasi / Investment Receivables - 0,00%
Piutang Hasil Investasi / Investment Results Receivables 82.419.382.872,84 93,24%
DAPENBI’s annual budgeting policy is formulated to generate
investment income that covers all expenditures. Thus, the
pension contribution received can be invested to increase the
assets of DAPENBI.
For 2014, DAPENBI was able to book a surplus without taking
into account pension contribution. However, in 2015, DAPENBI
was unable to record a surplus without taking into account the
contribution of pension contributions. Improvements started
to take shape in 2016. Although DAPENBI still booked an
unemployment deficit, but the deficit of Rp14.62 billion was
lower than the total unrecorded deficit in 2015 of Rp24.74 billion.
The overall surplus by taking into account pension contribution
over the past 3 (three) years indicates that DAPENBI is able to
meet the Pension Benefit payment, including all other expenses.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
110 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
KOMPOSISI PIUTANg PER 31 DESEMBER 2016 / ReCeIVAbles ComPosItIon As oF DeCembeR 31, 2016
31 DeseMber 2016 (Audited) / DECEMBER
31, 2016 (Audited)Persentase / Percentage
Piutang Lain-lain / Other Receivables 0,00%
a. Piutang Kepada Peserta / Receivables to the Participants 697.153.271,00 0,79%
b. Piutang Kepada Pihak Ketiga / Receivables to Third Parties 0,00%
c. Piutang Bunga Berjalan / Current Interest Receivables 3.044.210.000,00 3,44%
d. Uang Panjar Penghasilan / Revenue Advance 2.218.247.396,00 2,51%
e. Provisi Administrasi YMA Diterima / Received YMA Administration Provision 9.242.811,00 0,01%
f. Jasa Giro YMA Diterima / Received YMA Giro Service 2.828.068,00 0,00%
Jumlah PIUTANg / TOTAL RECEIVABLES 88.391.064.419,34 100,00%
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Dalam memenuhi kewajiban pembayaran Iuran Pensiun, Pendiri
tidak pernah terlambat dalam melakukan pembayaran Iuran
Pensiun Pemberi Kerja (IPPK) maupun menyetorkan Iuran
Pensiun Peserta (IPP) kepada DAPENBI, sehingga tidak terdapat
Piutang Iuran maupun Piutang Bunga Keterlambatan Iuran.
Piutang Hasil Investasi sebesar Rp82,42 miliar merupakan
pencatatan secara akrual basis atas pendapatan yang akan
diterima dari Bunga Deposito, Kupon SBN, Kupon Obligasi dan
Kupon SUKUK, yang belum diterima sampai dengan tanggal
laporan akhir tahun 2016. Piutang Hasil Investasi tersebut akan
diterima sesuai dengan tanggal jatuh tempo bunga dan kupon
masing-masing jenis investasi pada awal tahun 2017.
Piutang Kepada Peserta sebesar Rp0,70 miliar merupakan kelebihan
pembayaran Manfaat Pensiun (MP) karena adanya keterlambatan
pelaporan atas hilangnya hak atas MP, misalnya terlambat
menyampaikan laporan kematian penerima MP Janda/Duda atau
Janda/Duda telah menikah lagi dan tidak memiliki anak yang berhak
atas MP. Untuk itu DAPEN harus mengupayakan penagihan kepada
ahli waris atas kelebihan pembayaran MP yang telah diterima
sejak penerima MP dinyatakan hapus. Pengembalian kelebihan
pembayaran MP biasanya dilakukan dengan cara mengangsur
disesuaikan dengan kemampuan ahli waris dan dituangkan dalam
Akta Notaris.
Piutang Bunga Berjalan sebesar Rp3,04 miliar merupakan
pencatatan Bunga/Kupon yang telah dibayarkan kepada pihak
pembeli saat dilakukan penjualan surat utang (BN, Obligasi dan
SUKUK) sebelum jatuh tempo pembayaran kupon. Piutang Bunga
Berjalan ini akan dinihilkan pada saat kupon diterima sesuai
tanggal jatuh tempo.
Uang Panjar Penghasilan sebesar Rp2,22 miliar merupakan
piutang kepada pegawai yang diangsur sampai dengan habis
Collectibility rate
In order to fulfill the obligation to pay Pension Contribution, the
Founder strives to be timely in paying the Employers Pension
Benefit (IPPK) or depositing the Participant Pension Contribution
(IPP) to DAPENBI. As such, there will be no Contribution
Receivable or Receivable From Delayed Contribution Interest.
Receivables from Investment Result of Rp82.42 billion were
recorded on an accrual basis of income to be received from
Deposit Interest, SBN Coupon, Bonds Coupon and SUKUK
coupon, all of which have not been received until the date of
final report of 2016. Receivables from Investment Result would
be received in accordance with the maturity date of interest and
coupon of each type of investment in early 2017.
Receivables to Participants of Rp0.70 billion was an overpayment
of Pension Benefit (MP) due to delays in reporting of loss of MP
rights, such as late submission of the death report of receivers of
Widower MP or remarried Widower who has children with the
right to receive MP. Therefore, DAPENBI shall seek for billing
to the heirs of the MP overpayment which has been received
since the recipient has been declared to be deleted. The refund
of the MP’s overpayment is usually done by installments, which
is adjusted to the ability of the heirs and set forth in the Notarial
Deed.
Current Interest Receivables of Rp3.04 billion was Interest/
Coupon record paid to the buyer during bonds sale (SBN, Bonds
and SUKUK) prior to the maturity of the coupon payment.
Current Interest Receivable will be annulled when the coupon is
received on the due date.
Revenue Advance of Rp2.22 billion was a receivable to employees
in installments up to the payment due date. Payments were made
111Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
waktu pembayarannya. Pembayaran tersebut dilakukan secara
bulanan yang bersumber dari gaji pegawai dan penghasilan
lainnya yang jatuh tempo.
Dengan memperhatikan rincian piutang per 31 Desember
2016 diatas, dapat diyakini bahwa seluruh piutang memiliki
tingkat kolektibilitas yang tinggi, dimana piutang yang
terbesar merupakan piutang hasil investasi yang akan diterima
pembayarannya di awal tahun 2016. Sedangkan piutang lainnya
merupakan piutang kepada ahli waris penerima MP yang
telah diaktanotariskan serta piutang kepada pegawai yang
pembayarannya diangsur dari gaji setiap bulan.
REKAPITULASI ASET DAN LIABILITAS BERDASARKAN JATUH
TEMPO DAN MATA UANG DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PER DESEMBER 2016
no Uraian / Description
Jatuh Tempo Aset dan Liabilities / Maturity Date of Assets and Liability
< 1 tahun / <1 year 1 - 5 tahun / 1-5 year 5 - 10 tahun / 5-10 year ≥ 10 tahun / >10 year Jumlah/ / Total
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
a b c e g i k
a. Aset Investasi / Investment asset
1Surat Berharga Negara / Government Bonds
- 284.928.541.921 343.677.930.605 2.616.011.846.951 3.224.618.319.477
2 Tabungan / Savings - - - - -
3Deposito On Call / On Call Deposit
52.465.000.000 - - - 52.465.000.000
4Deposito Berjangka / Time Deposit
869.251.000.000 - - - 869.251.000.000
5Sertifikat Deposito / Deposit Certificate
- - - - -
6Sertifikat Bank Indonesia / Bank Indonesia Certificate
- - - - -
7 Saham / Shares 158.963.213.184 - - - 158.963.213.184
8 Obligasi / Bonds 362.736.111.000 1.326.653.270.000 401.084.954.000 - 2.090.474.335.000
9Sukuk / Sharia Bonds (Sukuk)
10.118.460.000 35.260.120.000 28.318.419.000 - 73.696.999.000
10
Reksa Dana Pasar Uang. Reksa Dana Pendapatan Tetap. reksa Dana Saham dan Reksa Dana Campuran / Money Market Mutual Fund, Fixed Income Mutual Fund, Share Mutual Fund and Mixed Mutual Fund
355.926.499.289 - - - 355.926.499.289
on a monthly basis from salaries of employees and other income
due.
With due attention to the details of receivables as of December
31, 2016 above, it was believed that all receivables had high
collectibility, whereby the largest receivable was the receivable
from investment proceeds to be received by early 2016. Other
receivables were receivables to the heirs of MP who had been
stated in the notarial deed and receivables to employees, of
which payment was made in installments from monthly salary.
ASSETS AND LIABILITY RECAPITULATION BASED ON THE
DUE DATE AND CURRENCY OF DANA PENSIUN BANK
INDONESIA AS OF DECEMBER 2016
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
112 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
no Uraian / Description
Jatuh Tempo Aset dan Liabilities / Maturity Date of Assets and Liability
< 1 tahun / <1 year 1 - 5 tahun / 1-5 year 5 - 10 tahun / 5-10 year ≥ 10 tahun / >10 year Jumlah/ / Total
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
11
Reksa Dana terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks / Protected Mutual Fund, Surety Mutual Fund and Index Mutual Fund
- - - - -
12
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas / Mutual Funds in Limited Collective Investment Contract Form
- - - - -
13
Reksa Dana yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek / Exchange-Traded Fund
- - - - -
14
Efek Beragun Aset dari KIK EBA / Asset-Backed Security From KIK EBA
- - - - -
15
Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estate berbentuk KIK / Real Estate Investment Trust in Limited Collective Investment Contract
- - - - -
16Kontrak Opsi Saham / Share Option Contract
- - - - -
17Penempatan langsung pada saham / Direct investment in share
- - - 290.989.700.000 290.989.700.000
18 Tanah / Land - - - 247.137.000.000 247.137.000.000
19 Bangunan / Building - - - - -
20Tanah dan Bangunan / Land and Building
- - - - -
Jumlah Investasi / Total Investment
1.809.460.283.473 1.646.841.931.921 773.081.303.605 3.154.138.546.951 7.383.522.065.950
b. Aset Lancar Diluar Investasi / Current Assets Outside of Investment
21Kas dan bank / Cash and bank
a. Kas Kecil / Petty
Cash7.500.000 - - - 7.500.000
b. Bank Indonesia /
Bank Indonesia2.840.339.057 - - - 2.840.339.057
c. Bank Mandiri Bidakara (Umum) / Bank Mandiri Bidakara (Public)
21.020.733 - - - 21.020.733
113Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
no Uraian / Description
Jatuh Tempo Aset dan Liabilities / Maturity Date of Assets and Liability
< 1 tahun / <1 year 1 - 5 tahun / 1-5 year 5 - 10 tahun / 5-10 year ≥ 10 tahun / >10 year Jumlah/ / Total
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
d. Bank Mandiri Bidakara (Khusus) / Bank Mandiri Bidakara (Special)
3.186.692.904 - - - 3.186.692.904
6.055.552.694 - - - 6.055.552.694
22Piutang Iuran / Contribution Receivables
23
Iuran Normal Pemberi Kerja / Normal Employer Contribution
- - - - -
24
Iuran Normal Peserta / Normal Participant Contribution
- - - - -
25Iuran Tambahan / Additional Contribution
- - - - -
26
Piutang Bunga Keterlambatan Iuran / Receivables From Contribution Overdue Interest
- - - - -
27Beban Dibayar Dimuka / Prepaid Expense
a. MP Dibayar Dimuka / Prepaid MP
44.513.052.799 - - - 44.513.052.799
b. UM PPh Pasal 23 / UM PPh Article 23
-c. UM PPh Pasal 25 /
UM PPH Article 25
d. UM PPh Pasal 21 MP / UM PPh Article 21 MP
1.665.719.204 - - - 1.665.719.204
e. Beban Dibayar Dimuka DKPP / KPP Prepaid Expenses
8.976.250 - - 8.976.250
f. Beban Dibayar Dimuka DUTI / DUTI Prepaid Expenses
463.544.797 - - - 463.544.797
46.651.293.050 - - - 46.651.293.050
28Piutang Investasi / Investment Receivables
- - - - -
29Piutang Hasil Investasi / Investment Results Receivables
82.419.382.872 - - - 82.419.382.872
30Piutang Lain-Lain / Other Receivables
- - - - -
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
114 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
no Uraian / Description
Jatuh Tempo Aset dan Liabilities / Maturity Date of Assets and Liability
< 1 tahun / <1 year 1 - 5 tahun / 1-5 year 5 - 10 tahun / 5-10 year ≥ 10 tahun / >10 year Jumlah/ / Total
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
a. Piutang kepada Peserta / Receivables to Participants
334.744.285 362.408.986 - - 697.153.271
b. Piutang Kepada Pihak Ketiga / Receivables to Third Parties
- - - - -
c. Piutang Bunga Berjalan / Receivables For Ongoing Interest
3.044.210.000 - - - 3.044.210.000
d. Uang Panjar
Penghasilan / Revenue Advance
1.403.917.513 814.329.883 - - 2.218.247.396
e. Provisi Administrasi YMA Diterima / Approved YMA Administration Provision
- 9.242.811 - - 9.242.811
f. Jasa Giro YMA Diterima / Approved YMA Giro Service
- - - - -
4.782.871.798 1.185.981.680 0.00 0.00 5.968.853.478
Jumlah Aset Lancar Diluar Investasi / Total Current
Assets Outside of Investment 139.909.100.414 1.185.981.680 - - 141.095.082.094
C. aset operasional / operational assets
31Tanah dan Bangunan / Land and Building
- - - 59.493.904.145 59.493.904.145
32
Aset dalam Penyelesaian (Bangunan) / Asset Under Construction (Building)
- - - 737.523.710 737.523.710
33Kendaraan / Transportation
1.297.785.417 46.814.583 - - 1.762.600.000
34Peralatan Komputer / Computer Equipment
1.788.766.766 454.019.486 - - 2.242.786.252
35Peralatan Kantor / Office Supply
3.633.416.317 33.464.839 - - 3.666.881.156
36Aset Operasional Lain / Other Operational Asset
- - - - -
37
Akumulasi Penyusutan / Depreciation Accumulation
(6.188.972.056) - - - (6.188.972.056)
Jumlah Aset Operasional / Total Operational Asset
530.996.444 952.298.908 - 60.231.427.855 61.714.723.207
D. aset Lain-Lain / Other Assets
38
Uang Jaminan Sewa Gedung. Telepon. dll / Lease Guarantee for Buildings, Telephones, etc.
600.000 - - - 600.000
115Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
no Uraian / Description
Jatuh Tempo Aset dan Liabilities / Maturity Date of Assets and Liability
< 1 tahun / <1 year 1 - 5 tahun / 1-5 year 5 - 10 tahun / 5-10 year ≥ 10 tahun / >10 year Jumlah/ / Total
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
39Tagihan Pajak / Tax Bill
- - -
Jumlah Aset Lain-Lain / Total Other Assets
600.000 - - - 600.000
e.Jumlah Aset (A+B+C+D) / total assets (a+b+C+D)
1.949.900.980.331 1.648.980.212.509 519.569.098.319 3.241.369.974.806 7.586.332.471.251
f.
Nilai Kini (PPMP) / Liabilitas Manfaat Pensiun (PPIP) / Present Value (PPMP)/Pension Benefit Liability (PPIP)
- - - - -
g
Liabilitas di luar Nilai Kini Aktuarial (PPMP)/Liabilitas Manfaat Pensiun / Liability outside of Actuarial Present Value (PPMP)/Pension Benefit Liability
87.399.619.195 1.559.483.401.326 1.532.063.912.950 5.024.030.781.118 8.202.977.714.589
40
Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo / Matured Pension Benefit Debt
1.516.324.457 410.024.345 - - 1.926.348.802
41Utang Investasi / Investment Debt
510.368.700 - - - 510.368.700
42Pendapatan diterima dimuka / Prepaid Income
- - - - -
43Beban yang masih harus dibayar / Accrued Expenses
- - - - -
a. Utang PPh Ps. 29 Badan / Corporate PPh. Article 29 Debt
2.892.577.891 - - - 2.892.577.891
b. Beban YMH Dibayar DKI / YHM Expense Paid By DKI
4.184.223.516 - - 4.184.223.516
c. Beban YMH Dibayar DKPP / YMH Expense Paid By DKPP
600.000 - - - 600.000
d. Beban Pembinaan Pst YMH Dibayar / Expense From Paid YMH Agreement Supervision
39.245.000 - - - 39.245.000
e. Beban YMH Dibayar DUTI / YMH Expense Paid By DUTY
1.678.531.940 - - - 1.678.531.940
8.795.178.347 - - - 8.795.178.347
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
116 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
no Uraian / Description
Jatuh Tempo Aset dan Liabilities / Maturity Date of Assets and Liability
< 1 tahun / <1 year 1 - 5 tahun / 1-5 year 5 - 10 tahun / 5-10 year ≥ 10 tahun / >10 year Jumlah/ / Total
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
44Liabilitas lain / Other Liability
a. Liabilitas Manfaat Cuti Besar / Annual Leave Benefit Liability
1.421.861.983 795.939.569 2.057.535.827 2.018.741.620 6.294.079.000
b. Liabilitas Manfaat Uang Penghargaan / Long Service Payment Liability
c. Liabilitas Manfaat Pensiun Pegawai / Employee’s Pension Benefit Liability
d. Iuran Normal Pemberi Kerja Diterima Dimuka / Prepaid Normal Employee Contribution
0 - - - 0
e. Iuran Normal Peserta Diterima Dimuka / Prepaid Norman Participant Contribution
73.216.070 - - - 73.216.070
f. Transaksi Sehub. Dgn Penerimaan Rest. Pjk Yg Blm Final / Transaction Due To the Receipt of Non-finalized Tax Restoration
- - 6.044.136.799 - 6.044.136.799
1.495.078.053 795.939.569 8.101.672.626 2.018.741.620 12.411.431.868
Jumlah Libiltas diluar Nilai Kini Aktuarial / Liabilitas Manfaat Pensiun / Total
Liabilities Outside of Actuary Present Value
99.716.568.752 1.560.689.365.240 1.540.165.585.576 5.026.049.522.738 8.226.621.042.306
h.Jumlah Liabilitas (F+g) / total Liabilities
99.716.568.752 1.560.689.365.240 1.540.165.585.576 5.026.049.522.738 8.226.621.042.306
I.
Selisih Jumlah Aset dan total Liabilitas (E-H) / Difference of total assets and total Liabilities
1.850.184.411.579 88.290.847.269 (767.084.281.971) (1.811.679.547.932) (640.288.571.056)
Kesesuaian Aset dan Liabilitas (Asset liability mismatch)
Secara keseluruhan, perbandingan antara Aset dengan Liabilitas
per 31 Desember 2016 sebagaimana disajikan pada tabel
menunjukkan adanya defisit (nilai liabilitas lebih besar dibanding
dengan aset) sebesar Rp640,29 miliar. Hal ini sejalan dengan
kondisi pendanaan DAPENBI yang masih kurang dari 100%
sehingga masih diperlukan Iuran Tambahan untuk menutupi
defisit tersebut.
Assets-Liability Mismatch
Overall, the comparison between Assets and Liability as of
December 31, 2016 as presented in the table above indicates
a deficit (liability value is higher than assets value) of Rp640.29
billion. This is in line with DAPENBI funding condition that
remains below 100%. As such, Additional Contribution is
required to cover the deficit.
117Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Total Aset DAPENBI per 31 Desember 2016 tercatat sebesar
Rp7.586,33 miliar yang telah dikelompokkan berdasarkan jatuh
tempo yang terbagi dalam 4 (empat) periode, yaitu kurang dari
1 tahun, 1 sampai 5 tahun, 5 sampai 10 tahun dan lebih dari 10
tahun.
Sedangkan liabilitas DAPENBI per 31 Desember 2016 tercatat
sebesar Rp8.226,62 miliar, yang juga dikelompokkan dalam 4
(empat) periode jatuh tempo sebagaimana dimaksud di atas.
Pada kelompok jatuh tempo kurang dari 1 tahun, nilai aset
tercatat masih lebih tinggi dibandingkan dengan nilai liabilitasnya,
sehingga masih membukukan surplus sebesar Rp1.850,18 miliar.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek atau kurun
waktu 1 tahun, DAPENBI masih mampu/tidak mampu menutupi
seluruh liabilitas dengan aset tersedia.
Pada kelompok jatuh tempo 1 sampai 5 tahun, nilai aset tercatat
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai liabilitasnya dengan
membukukan surplus sebesar Rp88,29 miliar.
Pada kelompok jatuh tempo 5 sampai 10 tahun dan lebih dari
10 tahun, nilai liabilitas lebih tinggi dibandingkan nilai asetnya,
sehingga membukukan defisit masing-masing sebesar Rp767,08
miliar dan Rp1.811,68 miliar.
Tabel Rasio Kecukupan Dana
dalam milyar Rupiah
2013 2014 2015 2016
Nilai kini Aktuarial / Actuarial present value
6.233 7.226 8.728 8.203
Kekayaan Pendanaan / Financing Assets
5.363 5.855 6.341 7.556
Rasio Kecukupan Dana / Fund Adequacy Ratio
86,18% 81,03% 72,65% 92,11%
Tren Rasio Kecukupan Dana
Rasio Kecukupan Dana (RKD) tahun 2016 adalah 92,11% atau
mengalami peningkatan dibandingkan kondisi tahun 2015 yaitu
sekitar 72,65%. Penurunan RKD pada tahun 2015 disebabkan
adanya kenaikan Manfaat Pensiun sebesar 5% di tahun 2015,
adanya deviasi kenaikan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)
pegawai aktif dalam 2 (dua) tahun terakhir, serta perubahan
asumsi tingkat kenaikan PhDP rata-rata dari sebelumnya 10%
menjadi 12%. Sedangkan peningkatan RKD pada tahun 2016
disebabkan adanya kenaikan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)
pegawai aktif dalam 2 (dua) tahun terakhir, serta perubahan
asumsi tingkat kenaikan PhDP rata-rata dari sebelumnya 12%
menjadi 8%.
Total Assets of DAPENBI as of December 31, 2016 was Rp
7,586.33 billion and was classified based on maturity dates in 4
(four) periods, namely less than 1 year, 1 to 5 years, 5 to 10 years
and more than 10 years .
DAPENBI’s liability as of December 31, 2016 was recorded at
Rp8,226.62 billion, which was also classified into 4 (four) maturity
periods as referred above.
In the group of maturity date of less than 1 year, the assets
carrying value was higher than the liability value, thus a surplus
of Rp1.850.18 billion could be generated. This indicates that in
the short term or period of 1 year, DAPENBI is still able to cover
all liabilities with available assets.
In the group of maturity date of 1 to 5 years, the assets value
was recorded higher than liability value by a surplus of Rp88.29
billion.
In the group of maturity date of 5 to 10 years and more than
10 years, liability was higher than assets value, with a deficit of
Rp767.08 billion and Rp 1,811.68 billion, respectively.
Table of Fund Adequacy Ratio
in billion Rupiah
Trend of Fund Adequacy Ratio
Fund Adequacy Ratio (RKD) in 2016 was 92.11% or an increase
compared to 2015 at 72.65%. The decrease in RKD in 2015 was
due to a 5% increase in Pension Benefit in 2015, a deviation in
the increase of Basic Pension Income (PHDP) of active employees
in the last 2 (two) years, as well as a change in the assumption of
the average PhDP increase rate from 10% to 12%. The increase
in RKD in 2016 was due to an increase in Basic Pension Income
(PHDP) of active employees in the last 2 (two) years, as well as
change in the assumption of PhDP increase rate from 12% to 8%.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
118 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Dengan RKD yang dibawah 100% tersebut maka Pendiri telah
memutuskan untuk membayar Iuran Tambahan yang akan
dibayar secara sekaligus selambat-lambatnya selama 3 (tiga)
bulan setelah Laporan Aktuaria diterima oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan diperkirakan pada akhir tahun 2018 RKD
DAPENBI dapat mencapai 100%
Surplus/Defisit Pendanaan
Berdasarkan valuasi aktuaria terakhir dilakukan oleh DAPENBI
per 31 Desember 2016 diketahui kondisi pendanaan mengalami
defisit sebesar Rp64,26 miliar sehingga diperlukan Iuran
Tambahan yang diputuskan akan dibayar secara sekaligus
selambat-lambatnya selama 3 (tiga) bulan setelah Laporan
Aktuaria diterima oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sedangkan pada akhir tahun 2015 defisit pendanaan mengalami
peningkatan lagi dibandingkan tahun 2014. Hal ini karena
adanya peningkatan Nilai Kini Aktuarial diakhir tahun 2015
yang disebabkan adanya kenaikan Manfaat Pensiun sebesar 5%
di tahun 2014, serta adanya deviasi kenaikan Penghasilan Dasar
Pensiun (PhDP) pegawai aktif dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Penurunan RKD di tahun 2015 disebabkan adanya kenaikan
Manfaat Pensiun sebesar 5% di tahun 2015, adanya deviasi
kenaikan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) pegawai aktif dalam
2 (dua) tahun terakhir, serta perubahan asumsi tingkat kenaikan
PhDP rata-rata dari sebelumnya 10% menjadi 12%.
reaLIsasI anggaran PenDaPatan Dan PengeLuaran tahun 2016 Dan target anggaran tahun 2017(Dalam Jutaan Rupiah)
ANggARAN / BUDGET 2017
ANggARAN / BUDGET 2016
reaLIsasI 2016 (Audited)
/ 2016 REALIZATION
(Audited)
PENCAPAIAN / ACHIEVEMENT
PENDAPATAN INVESTASI / InvestMent InCoMe
Bunga / Interest 512.143 505.882 529.295 104,63%
Dividen / Dividend 13.735 12.776 22.665 177,40%
Sewa / Lease 2.200 - 200 -
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi / Profit (Loss) of Investment Release 80.153 49.868 30.132 60,42%
Pendapatan Investasi Lain / Other Investment Income - - 2 0,00%
Total Pendapatan Investasi / Total Investment Income 608.231 568.526 582.294 102,42%
BEBAN INVESTASI / INVESTMENT EXPENSE 0,00%
Beban Transaksi / Transaction Expense 1.881 876 1.201 137,14%
Beban Pemeliharaan Tanah dan Bangunan / Land and Building Maintenance Expense
712 724 455 62,80%
Beban Investasi lain / Other Investment Expense 8.913 7.714 6.887 89,28%
Total Beban Investasi / Total Investment Expense 15.244 14.128 12.980 91,87%
HASIL USAHA INVESTASI /OPERATINg INCOME OF INVESTMENT 51.555 47.974 44.066 91,85%
With the RKD that was below 100%, the Founder decided to pay
the Additional Contribution in advance within 3 (three) months
at the latest after the Actuarial Report was received by the
Financial Service Authority (OJK). It is estimated that, by the end
of 2018, RKD DAPENBI may achieve 100%.
Financing Surplus/Deficit
Based on the latest actuarial valuation conducted by DAPENBI as
of December 31, 2016, funding condition experienced a deficit of
Rp64.26 billion. As such, Additional Contributions was required
to be paid in advance within 3 (three) months at the latest after
the Actuarial Report was received by the Financial Services
Authority (OJK).
At the end of 2015, the funding deficit has increased again
compared to 2014. This was due to an increase in Actuarial
Present Value at the end of 2015 due to an increase of Pension
Benefit by 5% in 2014, as well as an increase in the Basic Pension
Income (PHDP) of active employees in the last 2 (two) years. The
decrease in RKD in 2015 was due to a 5% increase in Pension
Benefit in 2015, an increase in the Basic Pension Income (PHDP)
of active employees in the last 2 (two) years, as well as a change
in the assumption of the average PHDP increase rate from 10%
to 12%.
reaLIZatIon of buDget anD eXPenDIture of 2016 anD buDget target of 2017
(in billion Rupiah)
119Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
ANggARAN / BUDGET 2017
ANggARAN / BUDGET 2016
reaLIsasI 2016 (Audited)
/ 2016 REALIZATION
(Audited)
PENCAPAIAN / ACHIEVEMENT
BEBAN OPERASIONAL / OPERATIONAL EXPENSE
Gaji / Honor Karyawan, Pengurus dan Dewan Pengawas / Salary/Honorarium of Employees, Board of Directors and Supervisory Board
- - - -
Beban Kantor / Office Expense - - 110 -
Beban Pemeliharaan / Maintenance Expense 15.775 12.734 12.261 96,29%
Beban Penyusutan / Depreciation Expense 15.775 12.734 12.372 97,15%
Beban Jasa Pihak Ketiga / Service Expense – Third Party 8.913 7.714 6.887 89,28%
Beban Operasional Lain / Other Operational Expense 15.244 14.128 12.980 91,87%
Jumlah Beban Operasional / Total Operational Expense 51.555 47.974 44.066 91,85%
PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN / INCOME AND OTHER EXPENSES
Bunga Keterlambatan Iuran / Interest of Contribution Overdue - - - 0,00%
Laba (Rugi) Penjualan Aset Operasional / Profit (Loss) of Operational Assets Sales
- - 110 0,00%
Pendapatan Lain Diluar Investasi / Other Income Outside of Investment
15.775 12.734 12.261 96,29%
Jumlah Pendapatan dan Beban Lain-Lain / Total Other Income and Expenses
15.775 12.734 12.372 97,15%
HASIL USAHA INVESTASI SEBELUM PAJAK / oPeratIng InCoMe of InvestMent before taX
569.051 530.482 548.004 103,30%
PAJAK PENGHASILAN / INCOME TAX 6.769 5.536 6.947 125,49%
HASIL USAHA INVESTASI SETELAH PAJAK / oPeratIng InCoMe of InvestMent after taX
562.282 524.946 541.057 103,07%
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN / PENSION BENEFIT PAYMENT 621.482 591.051 555.680 94,02%
SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM IURAN / surPLus (DefICIt) before ContrIbutIon
(59.200) (66.105) (14.624) 22,12%
IURAN PENSIUN / PENSION CONTRIBUTION
Iuran Normal Pemberi Kerja / Normal Employer Contribution 177.108 136.826 192.956 141,02%
Iuran Normal Peserta / Normal Participant Contribution 41.011 42.193 44.774 106,12%
Iuran Tambahan / Additional Contribution 671.609 329.551 671.609 203,80%
SURPLUS (DEFISIT) SETELAH IURAN / surPLus (DefICIt) after ContrIbutIon
830.528 442.465 894.714 202,21%
Pencapaian Atas Anggaran 2016
Realisasi pendapatan investasi tahun 2016 mencapai 102,42%
dari target yang ditetapkan. Kontribusi utama tercapainya target
pendapatan investasi tersebut adalah Pendapatan Bunga yang
mencapai 104,63% dari target anggaran 2016 dan Pendapatan
Dividen yang mencapai 177,40% dari target anggaran 2016.
Namun realisasi pendapatan laba pelepasan investasi hanya
mencapai 60,42% dari target yang ditetapkan.
Tidak tercapainya target pendapatan laba pelepasan investasi
tersebut disebabkan karena DAPENBI fokus untuk memperbesar
komposisi Reksa Dana dan Surat Berharga Negara (SBN) dalam
pemenuhan komposisi Alokasi Aset Strategis (SAA).
Achievement For the 2016 Budget
Realization of investment income in 2016 reached 102.47% of
the target set. The main contribution to the achievement of the
investment income target were Interest Income which reached
104.63% of the 2016 budget target and Dividend Income
which reaches 177.40% of the 2016 budget target. However,
the realization of profit from investment release only reached
60.42% of the planned target.
The failure to meet the target was due to DAPENBI’s focus on
enlarging the composition of Mutual Fund and Government
Bonds (SBN) in the composition of Strategic Asset Allocation
(SAA).
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
120 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
target tahun 2017Anggaran tahun 2017 disusun dengan mengupayakan seluruh
pengeluaran pada tahun 2017 dapat ditutupi hasil investasi
untuk menjaga kondisi pendanaan yang terkait dengan keadaan
anggaran sebelum memperhitungkan Iuran Pensiun. Namun
demikian DAPENBI senantiasa menyusun anggaran yang sesuai
dengan keadaan usaha yang sebenarnya dengan mengambil
faktor kondisi perekenomian pada tahun 2017 sebagai bahan
pertimbangan.
Untuk itu target pendapatan investasi tahun 2017 ditetapkan
sebesar Rp608,23 miliar, naik 4,45% bila dibandingkan dengan
realisasi pendapatan investasi tahun 2016 sebesar Rp579,70
miliar.
Perbedaan target secara komponen jenis pendapatan investasi,
yaitu:
• Target pendapatan investasi berupa Bunga di tahun 2017
ditetapkan Rp512,14 miliar atau lebih rendah dibandingkan
dengan realisasi tahun 2016, namun meningkat bila
dibandingkan dengan anggaran tahun 2016. Hal ini sejalan
dengan proses pemenuhan komposisi Alokasi Aset Strategis
(SAA) yang telah ditetapkan.
• Target pendapatan Dividen tahun 2017 mengalami
peningkatan dibandingkan dengan anggaran 2016 dan
menurun bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2016. Hal
ini disebabkan oleh pemulihan kinerja Emiten di tahun 2016
yang berdampak terhadap tingginya penerimaan Dividen.
• Target pendapatan laba pelepasan investasi pada tahun 2017
mengalami peningkatan dibandingkan target tahun 2016 dan
meningkat dibandingkan realisasi tahun 2016. Hal ini sejalan
dengan fokus DAPENBI untuk memperbesar komposisi Reksa
Dana dan Surat Berharga Negara (SBN) dalam pemenuhan
komposisi Alokasi Aset Strategis (SAA)
Beban Operasional dianggarkan tahun 2017 mengalami
peningkatan sebesar 17,00% dibandingkan realisasi tahun
2016. Peningkatan beban Operasional tersebut bersumber
dari peningkatan Gaji/Honor Karyawan, Pengurus dan Dewan
Pengurus sebesar 12,93%, Beban Pemeliharaan sebesar 65,43%,
Beban Penyusutan sebesar 56,59%, Beban Jasa Pihak Ketiga
sebesar 29,41% dan Beban Operasional Lain sebesar 17,45%.
Berdasarkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran
tahun 2017, diperkirakan akan diperoleh surplus hasil usaha
setelah iuran sebesar Rp830,53 miliar lebih kecil dibandingkan
realisasi tahun 2016 yaitu sebesar Rp894,71 miliar.
2017 targetThe 2017 budget is prepared by seeking all expenditures by
2017 to be covered by investment returns in order to maintain
the funding condition associated with the budget circumstances
before taking into account the Pension Contribution.
Nevertheless, DAPENBI always prepares its budget according to
the business condition in the field by considering the economic
condition in 2017.
Therefore, the investment income target in 2017 is set at
Rp608.23 billion, an increase of 4.45% compared to realization of
investment income of 2016 at Rp579.70 billion.
The differences of the targets based on the components of
investment income types are:
• The target for investment income in the form of Interest
in 2017 is set at Rp512.14 billion or lower compared to the
realization in 2016, but increased compared to the 2016
budget. This is in line with the fulfillment of the composition
of Strategic Asset Allocation (SAA).
• Dividend income target in 2017 has increased compared
to 2016 budget and decreased when compared with the
realization in 2016. This is caused by the performance of
Issuer’s recovery in 2016 which affects the rise of Dividend
income.
• The target of income from investment release in 2017 will
increase compared to 2016 target and increase compared
to 2016. This is in line with DAPENBI’s focus to enlarge the
composition of Mutual Fund and Government Bonds (SBN) in
the composition of Strategic Asset Allocation (SAA).
Operational Expenses budgeted in 2017 increases by 17.00%
compared to the realization in 2016. The increase in Operational
Expenses is due to an increase in Salary/Honorarium of
Employees, Board of Directors and Supervisory Board of 12.93%,
Maintenance Expense by 65.43%, Depreciation Expense by
56.59%, Third Party Service Expenses of 29.41% and Other
Operating Expenses of 17.45%.
Based on the Budget and Expenditure Plan in 2017, it is estimated
that a surplus of business income after contribution of Rp830.53
billion will be lower than the realization in 2016 of Rp894.71
billion.
121Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
KebIjaKan PentIng terKaIt Dana PensIun
Investasi
Dalam rangka memenuhi ketentuan yang tertuang di dalam
Peraturan Menteri Keuangan No.199/PMK.010/2008 tentang
Investasi Dana Pensiun, dalam pengelolaan investasi untuk
tahun 2015, Pengurus DAPENBI telah menyampaikan Rencana
Investasi Tahunan (RIT) kepada Dewan Pengawas dan telah
disetujui oleh Dewan Pengawas untuk dijadikan sebagai acuan
dalam mengelola portofolio investasi selama tahun 2016.
Dalam RIT Tahun 2016, Dewan Pengawas menetapkan target
Yield dan target Return on Investment (ROI) yang didasarkan
pada penyebaran portfolio investasi sesuai dengan jenis investasi
yang diperkenankan oleh ketentuan perundang-undangan di
bidang dana pensiun serta Arahan Investasi yang ditetapkan
oleh Pendiri, serta tingkat imbal hasil yang wajar sesuai dengan
proyeksi pasar keuangan di tahun yang akan datang.
Berdasarkan komposisi portofolio investasi yang telah
ditetapkan, maka Dewan Pengawas menetapkan target Yield di
tahun 2016 sebesar 9,49% dan target ROI sebesar 11,15%. Untuk
mencapai target yang ditetapkan oleh Pendiri di atas, DAPENBI
menetapkan strategi pengelolaan investasi tahun 2016 yaitu
sebagai berikut:
SIgNIFICANT POLICY ON PENSION FUND InvestMentInvestasi
In order to comply with the provisions stipulated in Regulation
of the Minister of Finance No.199/PMK.010/2008 concerning
Pension Fund Investment, in investment management for
2015, DAPENBI Board of Directors has submitted the Annual
Investment Plan (RIT) to the Supervisory Board and has been
approved by the Supervisory Board to serve as a reference in
managing investment portfolio in 2016.
In RIT 2016, the Supervisory Board set the Yield target and
Return on Investment (ROI) target based on the dissemination of
investment portfolio in accordance with the type of investment
permitted by the legislation in the field of pension funds as well as
the Investment Directives set by the Founder, as well as the rate
of return Reasonable results in accordance with the projected
financial markets in the coming year.
Based on the composition of the established investment portfolio,
the Supervisory Board set a Yield target in 2016 of 9.49% and an
ROI target of 11.15%. To achieve the targets set by the Founders
above, DAPENBI established the 2016 investment management
strategy as follows
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
122 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
1. Deposito On Call dan Deposito Berjangka
Penempatan Deposito On Call dan Deposito Berjangka
dilakukan pada Bank Depository yang memiliki tingkat
kesehatan sekurang-kurangnya cukup sehat. Penilaian
kesehatan Bank Depository dilakukan dengan kriteria
tertentu dan dinilai oleh Tim Manajemen Risiko DAPENBI.
Penempatan pada Deposito On Call dan Deposito Berjangka
diupayakan pada tingkat suku bunga yang terbaik dengan
tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
2. Surat Berharga Negara
Penempatan pada Surat Berharga Negara (SBN) dilakukan
pada seri-seri SBN benchmark dan/atau pengganti benchmark
dengan harapan bahwa seri-seri tersebut lebih mudah
untuk diperdagangkan (trading) di pasar sekunder untuk
memperoleh pendapatan capital gain. Keputusan melakukan
pembelian dan penjualan SBN selalu memperhatikan kondisi
perekonomian terkini, baik global, regional, dan domestik.
3. Obligasi dan Sukuk Korporasi
Obligasi dan Sukuk Korporasi umumnya mampu memberikan
tingkat hasil imbal (return) yang lebih tinggi dibandingkan
dengan Deposito dan Surat Berharga Negara (SBN), namun
demikian memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibanding
kedua instrumen investasi tersebut. DAPENBI melakukan
penempatan Obligasi dan Sukuk Korperasi guna mendukung
perolehan pendapatan dari bunga (kupon). Sebagaimana
diketahui, volume perdagangan Obligasi dan Sukuk Korperasi
di Indonesia lebih kecil dibandingkan SBN karena umummnya
investor cenderung menyimpan sampai dengan jatuh tempo
(held to maturity). Oleh karena itu, sulit bagi DAPENBI untuk
memperoleh pendapatan capita gain dengan melakukan
trading jangka pendek pada Obligasi dan Sukuk Korporasi.
4. Saham
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang
mampu memberikan tingkat imbal hasil (return) yang tinggi,
yaitu berasal dari pendapatan dividen dan pendapatan capital
gain dengan memanfaatkan volatilitas pergerakan harga
yang terjadi. Namun demikian, investasi pada saham juga
memiliki risiko yang sangat tinggi. Dalam rangka melakukan
mitigasi risiko yang ada, DAPENBI memiliki kriteria Saham
yang dapat diinvestasikan, yaitu hanya melakukan pembelian
pada Saham yang termasuk di dalam Kompas-100 yang
telah diteliti dan terus diperbaharui secara teratur oleh
Kompas dan Bursa Efek Indonesia. Selain itu, DAPENBI juga
memiliki 10 (sepuluh) kriteria pembelian Saham yang disebut
1. On Call Deposit and Time Deposit
The placement of On Call Deposit and Time Deposit is
conducted at Bank Depository with at least moderate
soundness level. The soundness assessment on Bank
Depository is conducted by following specific criteria and
implemented by the Risk Management Team of DAPENBI.
The placement of On Call Deposit and Time Deposit is aimed
at the best interest rate and consideration of prudence
principle.
2. Government Bonds
Government Bonds (SBN) placement is conducted for
benchmark SBN series and/or benchmark replacement
with expectation that the series will be easier for trading in
secondary market and generate capital gain. The decision to
purchase and sell SBN always take into account the current
economy condition, both in global, regional and domestic
scale.
3. Bonds and Corporate Sukuk
In general, Bonds and Corporate Sukuk are able to generate
higher return compared with Deposits and Government
Bonds (SBN). Nevertheless, Bonds and Corporate Sukuk have
higher risk rate compared with the other two investment
instruments. DAPENBI conducts Bonds and Corporate Sukuk
placement to support revenue gain from interest (coupon). As
has been described before, Bonds and Corporate Sukuk trade
volume in Indonesia is lower compared to SBN as, in general,
investors tend to held the two investment instruments to
maturity. Therefore, DAPENBI has difficulties in generating
capita gain through short-term trading in these investment
instruments.
4. Share
Share is one of the investment instruments that is capable
of generating high return, namely from dividend and capital
gain income by utilizing the volatility of price dynamics.
Nevertheless, the investment in shares also poses a very
high risk. To mitigate the existing risk, DAPENBI has a
criteria of Share to be invested, namely by only purchasing
Shares that are listed in Kompas-100, which have been
examined and improved regularly by Kompas and Indonesia
Stock Exchange. In addition, DAPENBI also has 10 (ten)
Shares purchase criteria called “Dasa Kriteria”. DAPENBI
also conducts in-depth research, namely by performing
fundamental and technical analysis and establish good
123Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
“Dasa Kriteria”. DAPENBI juga melakukan penelitian lebih
mendalam, yaitu dengan melakukan analisa fundamental dan
teknikal serta menjalin hubungan baik dengan counterparty
seperti perusahaan sekuritas dan manajer investasi agar
DAPENBI mendapatkan informasi yang akurat dan terkini
terkait dengan kondisi pasar saham.
5. Reksa Dana
Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang
dipilih DAPENBI untuk menghasilkan pendapatan. Jenis Reksa
Dana yang dipilih adalah Reksa Dana Saham dan Pendapatan
Tetap. Dalam melakukan pembelian Reksa Dana, pemilihan
Manajer Investasi dilakukan dengan menggunakan daftar yang
dikeluarkan oleh Tim Manajemen Risiko DAPENBI. Daftar
tersebut memperhatikan minimal Asset Under Management
(AUM) yang dimiliki tiap jenis Reksa Dana. Selain itu, DAPENBI
juga melakukan penelitian lebih mendalam terhadap produk-
produk Reksa Dana yang dikeluarkan oleh Manajer Investasi
yang di antaranya melakukan analisis terhadap kinerja Reksa
Dana dari waktu ke waktu.
6. Penyertaaan Langsung
Penempatan investasi pada Saham Penyertaan Langsung
dilakukan dengan strategi mengelola anak perusahaan yang
sudah ada agar dapat meberikan pendapatan (return) yang
optimal bagi DAPENBI. DAPENBI selalu mengedepankan
Good Corporate Govenrnance (GCG) dalam mengelola anak
perusahaan.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANg terjaDI seteLah tanggaL LaPoran aKuntanDalam hal ini tidak terdapat kejadian penting yang terjadi setelah
tanggal Laporan Akuntan yang mempengaruhi kinerja dan risiko
di tahun yang akan datang.
INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANg MenganDung benturan KePentIngan DAN/ATAU TRANSAKSI DENgAN PIHAK AFILIASIDalam hal ini tidak terdapat transaksi material yang mengandung
benturan kepentingan dan/ atau transaksi dengan Pihak Afiliasi.
relationship with counterparties such as security companies
and investment managers in order to acquire accurate and
newest information on share market’s condition.
5. Mutual Fund
Mutual Fund is one of the investment alternatives selected
by DAPENBI to generate income. The selected Mutual Fund
types are Share Mutual Fund and Fixed Income. In conducting
Mutual Fund purchase, the appointment of Investment
Manager is conducted by using the list issued by Risk
Management Team of DAPENBI. The list states the minimum
Asset Under Management (AUM) in each Mutual Fund type.
In addition, DAPENBI also performs in-depth research on
Mutual Fund products released by Investment Manager, one
of which is performing analysis on Mutual Fund’s performance
from time to time.
6. Direct Placement
The investment placement in Direct Placement Share
is conducted through the strategy of managing existing
subsidiaries in order to generate optimal return for DAPENBI.
DAPENBI puts forward Good Corporate Governance (GCG)
in managing its subsidiaries.
MaterIaL InforMatIon anD faCt subsequent to baLanCe sheet Date
There was no significant event occurring subsequent to the
Balance Sheet Date that affected the performance and risk in the
coming year.
InforMatIon on MaterIaL transaCtIon CONTAININg CONFLICT OF INTEREST AND/OR transaCtIon wIth affILIatesThere was no material transaction containing conflict of interest
and/or transaction with Affiliates.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
124 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
uraIan Perubahan Peraturan PERUNDANg-UNDANgAN YANg BERPENgARUH sIgnIfIKan terhaDaP Dana PensIunDalam hal ini tidak terdapat perubahan pengaturan perundang-
undangan yang berpengaruh signifikan terhadap DAPENBI
uraIan Perubahan KebIjaKan aKuntansI YANg DITERAPKAN DANA PENSIUN PADA tahun buKu teraKhIrDalam hal ini tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi yang
diterapkan DAPENBI pada tahun buku terakhir
DesCrIPtIon of Changes In the reguLatIon wIth sIgnIfICant IMPaCt on PensIon funD
There was no change in the regulation with significant effect on
DAPENBI
DesCrIPtIon of Changes In aCCountIng POLICY IMPLENTED BY PENSION FUND ON THE LAST FISCAL YEARThere was no change in accounting policy applied by DAPENBI on
the last fiscal year.
125Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
05
t a t a K e l o l a D a n a p e n s i U n
G o o d P e n s i o n F u n d G o v e r n a n c e
t a t a K e l o l a D a n a p e n s i U nG o o d P e n s i o n F u n d G o v e r n a n c e
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
128 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Dewan Pengawas DAPENBI terdiri atas enam orang anggota dan terbagi dalam dua unsur, yaitu unsur yang mewakili Pemberi Kerja dan unsur yang mewakili Peserta. The DAPENBI Supervisory Board consists of 6 (six) members and is divided into two elements, namely the element representing the Employers and the element representing the Participants.
Dewan PengawasDewan Pengawas Dana Pensiun Bank
Indonesia (DAPENBI) memiliki tugas
dan tanggung jawab sebagaimana diatur
dalam perundang-undangan di bidang
Dana Pensiun dan Pedoman Organisasi
serta Tata Kerja (POTK) DAPENBI yang
merupakan salah satu Pedoman Teknis
GPFG DAPENBI.
Dewan Pengawas DAPENBI terdiri atas 6
(enam) orang anggota dan terbagi dalam
dua unsur, yaitu unsur yang mewakil
Pemberi Kerja dan unsur yang mewakili
Peserta, dengan jumlah Dewan Pengawas
masing-masing unsur berimbang. Unsur
yang mewakili Peserta terdiri atas peserta
aktif dan perwakilan dari pensiunan.
Dewan Pengawas DAPENBI diangkat
dan diberhentikan oleh Pendiri dengan
masa jabatan 5 (lima) tahun, dan setelah
masa jabatan dimaksud berakhir, anggota
Dewan Pengawas tersebut dapat
diangkat kembali. Berdasarkan peraturan
DAPENBI, anggota Dewan Pengawas
dapat diberhentikan oleh Pendiri. Dewan
Pengawas bila hendak mengundurkan diri
wajib memberitahukan kepada Pendiri
selambat-lambatnya 30 hari sebelum
pengunduran diri.
SUPERVISORY BOARDThe Supervisory Board of Dana Pensiun
Bank Indonesia (DAPENBI) has a duty and
responsibility as regulated in the Pension
Fund sector and Organizational and Work
Ethic Guideline (POTK) of DAPENBI.
POTK is one of DAPENBI’s GPFG Technical
Guideline.
The DAPENBI Supervisory Board
consists of 6 (six) members and is divided
into two elements, namely the element
representing the Employers and the
element representing the Participants
with equal number of Supervisory Board
members. The element representing
Participants consists of active participants
and pensioner representatives.
DAPENBI Supervisory Board is appointed
and dismissed by the Founder. The Board’s
term of office is (five) years. By the end of
the term, the Supervisory Board members
may be reappointed. Based on DAPENBI
regulation, Board of Supervisory members
may be dismissed by the Founder. In terms
of resignation, the Board of Supervisory
members must notify the Founder within
30 days at most prior to the resignation
date.
129Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Supervisory Board Composition
DAPENBI Supervisory Board consists of 6 (six) members. One of
the members is appointed as chairman of Supervisory Board. As
of December 31, 2016, the composition of Supervisory Board is
as follows:
Rights and Authority of Supervisory Board
Based on DAPENBI regulation, the Supervisory Board has the
following Right and Authority:
1. Requesting information to the Board of Directors in relation
with DAPENBI.
2. Appointing a Public Accountant and Actuary
3. Is permitted to enter DAPENBI buildings or offices, and shall
be entitled to inspect everything that is owned or possessed
on behalf of DAPENBI such as documents, books, letters, as
well as assessing the Company’s cash.
4. Appointing other parties to support the duty implementation.
5. Is entitled to receive honorarium and other income for
DAPENBI based on the Founders agreement.
6. Proposing to the Founder to dismiss the Board of Directors
should the Board of Directors performs any action that
violates or is against the DAPENBI regulation.
7. Presenting the recommendations and considerations to
the Founder on matters that require the approval and/or
authorization of the Founder.
8. Approving the Annual Investment Plan (RTI) submitted by the
Board of Directors.
Responsibility of Supervisory Board
DAPENBI Supervisory Board has the following responsibilities:
1. Supervise the management of DAPENBI conducted by the
Board of Directors for the PDP, especially the purpose and
objectives of DAPENBI, shall be properly implemented.
2. Deliver a written annual report on the results of its
supervision to the Founder no later than 4 (four) months after
the end of the fiscal year and the copy shall be announced to
the Members.
3. Discuss opinions and/or suggestions from the Participants
and/or Pensioners with the Board of Directors on the
development of investment portfolio and its outcomes.
Komposisi Dewan Pengawas
Dewan Pengawas DAPENBI terdiri atas 6 (enam) orang anggota
Dewan Pengawas. Satu diantaranya diangkat sebagai ketua
Dewan Pengawas. Per 31 Desember 2016 komposisi Dewan
Pengawas DAPENBI adalah sebagai berikut:
n0 Nama / Name Jabatan / Position
1. Mubarakah Ketua / Chairman
2. Damayanti Johan Wakil Ketua / Vice Chairman of Supervisory Board
3. Dyah Virgoana Gandhi Anggota / Member
4. Ahmad Hidayat Anggota / Member
5. Soengkowo Prijoredjo Anggota / Member
6. Askadi Masda Ramelie Anggota / Member
Hak dan Wewenang Dewan Pengawas
Berdasarkan peraturan DAPENBI, Dewan Pengawas memiliki
Hak dan Wewenang sebagai berikut:
1. Meminta keterangan kepada Pengurus yang berkenaan
dengan DAPENBI.
2. Menunjuk Akuntan Publik dan Aktuaris
3. Berhak memasuki gedung atau kantor DAPENBI, dan berhak
memeriksa segala sesuatu yang dikuasai atau dimiliki atas
nama DAPENBI seperti dokumen, buku, surat-surat, serta
mengadakan pemeriksaan kas perusahaan.
4. Menunjuk pihak lain untuk membantu pelaksanaan tugas.
5. Berhak menerima honorarium dan penghasilan lainnya yang
dibebankan atas DAPENBI sesuai persetujuan Pendiri.
6. Mengusulkan kepada Pendiri untuk memberhentikan
Pengurus apabila melakukan tindakan yang menyalahi atau
bertentangan dengan aturan DAPENBI.
7. Menyampaikan saran-saran dan pertimbangan kepada
Pendiri mengenai hal-hal yang memerlukan persetujuan dan/
atau pengesahan Pendiri.
8. Memberikan persetujuan atas Rencana Investasi tahunan
(RIT) yang disampaikan oleh Pengurus.
Kewajiban Dewan pengawas
Dewan Pengawas DAPENBI memiliki kewajiban sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan atas pengelolaan DAPENBI yang
dilakukan oleh Pengurus, agar PDP terutama maksud dan
tujuan DAPENBI dilaksanakan sebaik-baiknya.
2. Menyampaikan laporan tahunan secara tertulis atas hasil
pengawasannya kepada Pendiri, selambat-lambatnya 4
(empat) bulan setelah tahun buku berakhir dan salinannya
diumumkan kepada Peserta.
3. Bersama Pengurus, membicarakan secara berkala mengenai
pendapat dan atau saran dari Peserta dan atau Pensiunan
atas perkembangan portofolio investasi dan hasilnya.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
130 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
4. Mengadakan rapat sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam
setahun.
5. Melaksanakan evaluasi dan menyusun hasil evaluasi secara
tertulis atas penerapan Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun
pada tahun yang bersangkutan.
Tanggung Jawab Dewan Pengawas
Dewan Pengawas bertanggung jawab kepada Pendiri dalam
melakukan pengawasan atas pengelolaan DAPENBI. Dalam
pelaksanaan pengawasan, Dewan Pengawas setiap waktu berhak
untuk memasuki gedung yang dipergunakan oleh DAPENBI
dan berhak memeriksa segala sesuatu yang dikuasai oleh/atas
nama DAPENBI. Dalam pelaksanaan pemeriksaan tersebut,
Dewan Pengawas dapat menunjuk pihak lain untuk membantu
pelaksanaan tugas pemeriksaan.
Rapat Dewan pengawas
Berdasarkan Peraturan DAPENBI, Dewan Pengawas
mengadakan rapat sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam
setahun dan/atau setiap waktu atas permintaan lebih dari 1/2
(setengah) dari jumlah anggota Dewan Pengawas. Rapat Dewan
Pengawas dipimpin oleh ketua Dewan Pengawas, atau digantikan
oleh anggota Dewan Pengawas lainnya berdasarkan yang
ditunjuk oleh ketua Dewan Pengawas itu sendiri.
Rapat Dewan Pengawas sah apabila dihadiri lebih dari 1/2
(setengah) jumlah anggota Dewan Pengawas. Keputusan rapat
Dewan Pengawas diangap sah jika disetujui oleh mayoritas
anggota Dewan Pengawas yang hadir. Dalam hal jumlah anggota
yang hadir, baik yang setuju maupun yang tidak setuju sama
banyak, maka pemimpin rapat berwenang untuk memutuskan.
Kehadiran anggota Dewan Pengawas dalam rapat Dewan
Pengawas juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
komunikasi jarak jauh.
Kehadiran anggota Dewan Pengawas dalam rapat Dewan
Pengawas tidak dapat dikuasakan atau diwakilkan kepada anggota
Dewan Pengawas lain atau pihak lainnya. Dewan Pengawas
dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan
rapat Dewan Pengawas, dengan syarat semua anggota Dewan
Pengawas telah diberitahukan secara tertulis mengenai hal
yang bersangkutan dan lebih dari 1/2 (setengah) jumlah anggota
Dewan Pengawas telah menyetujui secara tertulis.
4. Hold meetings at least 2 (two) times a year.
5. Conduct evaluation and compose evaluation results in written
form on the implementation of the Pension Fund Governance
Guidelines of the year.
Responsibility of Supervisory Board
The Supervisory Board is responsible to the Founder in supervising
DAPENBI management. In implementing the supervision, the
Supervisory Board shall at all times be entitled to enter the
building used by DAPENBI and shall be entitled to inspect all
elements controlled by/on behalf of DAPENBI. In the execution
of such examinations, the Supervisory Board may appoint other
parties to assist in the performance of the inspection duties.
Supervisory Board Meeting
Under the DAPENBI Regulation, the Supervisory Board convenes
meeting at least 2 (two) times a year and/or at any time upon
request of more than 1/2 (half) of the total members of the Board.
The Supervisory Board Meeting is chaired by the chairman of
the Supervisory Board, or replaced by another member of the
Supervisory Board based on the chairman, appointment.
The Supervisory Board Meeting is valid if it is attended by more
than 1/2 (half) of the members of the Supervisory Board. The
decision of the meeting of the Supervisory Board is considered
valid if it is approved by the majority of the members of the
Supervisory Board present. In the case of the number of
members present, both agreeing and disagreeing, the meeting
leader is authorized to decide. The presence of Supervisory
Board members in Supervisory Board meetings can also be made
by utilizing remote communications technology.
The presence of members of the Supervisory Board in the
meetings can not be authorized or represented to other members
of the Supervisory Board or any other party. The Supervisory
Board may also make informed decisions without holding a
meeting of the Supervisory Board, provided that all members of
the Supervisory Board have been notified in written form of the
matter and more than 1/2 (half) of the members of the Board of
Supervisors have made a written agreement.
131Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Keputusan Dewan Pengawas ini mempunyai kekuatan hukum
yang sama dengan keputusan yang diambil dalam rapat Dewan
Pengawas. Hasil rapat Dewan Pengawas harus dibuatkan suatu
risalah rapat yang wajib ditandatangani oleh ketua rapat dan oleh
seorang anggota Dewan Pengawas yang khusus ditunjuk oleh
rapat.
Sepanjang 2016, Dewan Pengawas mengadakan rapat 9
(sembilan) kali, dengan tingkat kehadiran anggota Dewan
Pengawas sebagai berikut.
Nama / name Jabatan / PositionJumlah Rapat / total
meetingsKehadiran Rapat /
Kehadiran RapatPersentase /
Percentage
MubarakahKetua Dewan Pengawas Chairman of the Supervisory Board
9 9 100%
Damayanti JohanWakil Ketua Dewan Pengawas Vice Chairman of the Supervisory Board
9 5 55,6%
Dyah Virgoana GandhiAnggota Dewan Pengawas Member of the Supervisory Board
9 8 88,9%
Ahmad HidayatAnggota Dewan Pengawas Member of the Supervisory Board
9 9 100%
Soengkowo PrijoredjoAnggota Dewan Pengawas Member of the Supervisory Board
9 8 88,9%
Askadi Masda RamelieAnggota Dewan Pengawas Member of the Supervisory Board
9 9 100%
Program Pelatihan dan Kompetensi Dewan Pengawas
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dewan
Pengawas dituntut untuk dapat meningkatkan kompetensinya
di bidang Dana Pensiun. Untuk itu, anggota Dewan Pengawas
wajib mengikuti setiap kegiatan peningkatan kompetensi, seperti
pendidikan, pelatihan, seminar, workshop maupun kegiatan
lainnya yang terkait dengan Dana Pensiun.
Sepanjang 2016, Dewan Pengawas telah mengikuti kegiatan
peningkatan kompetensi atau pelatihan sebagaimana yang
tertera dalam tabel berikut ini:
nama Peserta / Participant name
Jabatan / PositionNama Kegiatan/ Pelatihan /
Activity/Training NamePelaksana / organizer
Waktu dan Tempat / time and Place
MubarakahKetua Dewan Pengawas Chairman of the Supervisory Board
Workshop Manajemen Pengawasan Dana Pensiun / Workshop on Pension Fund Supervisory Management
Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) / Asosiasi Dana Pensiun Indonesia
1-2 November 2016 / November 1 - 2, 2016
Dyah Virgoana Gandhi
Anggota Dewan Pengawas Member of the Supervisory Board
Workshop Manajemen Pengawasan Dana Pensiun / Workshop on Pension Fund Supervisory Management
Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) / Asosiasi Dana Pensiun Indonesia
1-2 November 2016 / November 1 - 2, 2016
Ahmad HidayatAnggota Dewan Pengawas Member of the Supervisory Board
Pendidikan & Pelatihan Manajemen Pengawasan Dana Pensiun / Education and Training on Pension Fund Supervisory Management
Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) / Asosiasi Dana Pensiun Indonesia
15-16 Agustus 2016 / August 15-16, 2016
The decision of the Supervisory Board has the same legal force
as the decision taken in the Board meeting. The result of the
meeting of the Supervisory Board shall be made a minutes of
meetings which shall be signed by the chairman of the meeting
and by a member of the Supervisory Board specially appointed
by the meeting.
Throughout 2016, the Supervisory Board convened 9 (nine)
meetings, with members attendance rate as follows:
Training Program and Competence of Supervisory Board
Based on the Financial Services Authority (OJK) Regulation,
the Supervisory Board is expected to improve its competence
in Pension Fund field. Therefore, members of the Supervisory
Board must participate in all competence improvement activities,
such as training, seminar, workshop and other activities related
to Pension Fund.
In 2016, the Supervisory Board participated competence
improvement activity or training as stated in the table below:
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
132 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
nama Peserta / Participant name
Jabatan / PositionNama Kegiatan/ Pelatihan /
Activity/Training NamePelaksana / organizer
Waktu dan Tempat / time and Place
Askadi Masda Ramelie
Anggota Dewan Pengawas Member of the Supervisory Board
Pendidikan & Pelatihan Manajemen Pengawasan Dana Pensiun / Education and Training on Pension Fund Supervisory Management
Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) / Asosiasi Dana Pensiun Indonesia
15-16 Agustus 2016 / August 15-16, 2016
Soengkowo PrijoredjoAnggota Dewan Pengawas Member of the Supervisory Board
Pendidikan & Pelatihan Manajemen Pengawasan Dana Pensiun / Education and Training on Pension Fund Supervisory Management
Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) / Asosiasi Dana Pensiun Indonesia
15-16 Agustus 2016 / August 15-16, 2016
PengurusPengurus adalah salah satu organ terpenting di tubuh DAPENBI,
yang merancang dan menjalankan setiap program yang
berkaitan dengan DAPENBI. Pengurus ditunjuk oleh Pendiri
yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam
melakukan pengelolaan DAPENBI yang sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan terkait lainnya.
Masing-masing Anggota Pengurus dapat melaksanakan tugas dan
mengambil keputusan sesuai degan pembagian tugas operasional
dan kewenangan yang dimilikinya. Namun, pelaksanaan tugas
oleh masing-masing anggota Pengurus tetap merupakan
tanggung jawab bersama.
Komposisi Pengurus
Berdasarkan ketentuan perundang-undangan di bidang Dana
Pensiun dan Pedoman Organisasi dan Tata Kerja (POTK)
DAPENBI, Pengurus DAPENBI berjumlah 3 (tiga) orang, yang
terdiri atas 1 (satu) orang yang menjabat sebagai Direktur
Utama dan 2 (dua) orang menjabat sebagai Direktur. Pengurus
diangkat dan diberhentikan oleh Pendiri dengan masa jabatan 5
(lima) tahun dan setelah masa jabatan tersebut berakhir, anggota
Pengurus yang bersangkutan dapat diangkat kembali.
Sebelum masa jabatan Pengurus berakhir, Pendiri dapat
memberhentikan anggota Pengurus atau anggota Pengurus dapat
mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan
secara tertulis kepada Pendiri selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari sebelum pengunduran diri. Dalam masa jabatannya,
Pengurus tidak dapat merangkap jabatan sebagai Pengurus
dana pensiun lain, Komisaris, Direksi atau jabatan eksekutif pada
perusahaan atau badan hukum lain.
Per 31 Desember 2016, Pengurus DAPENBI adalah sebagai
berikut:
Nama / name Jabatan / Position
Rasmo Samiun Direktur Utama / President Director
Nirwansyah Direktur / Director
Sutikno Direktur / Director
boarD of DIreCtorsThe Board of Directors is one of the most important instruments
in DAPENBI’s body that designs and runs every program related
to DAPENBI. The Board of Directors shall be appointed by the
Founder in charge of and responsible for the management of
DAPENBI in accordance with the provisions of relevant laws
and regulations. Each Member of The Board of Directors can
carry out the task and make decisions according to the division
of operational duties and authority possessed. However, the
execution of duties by each member of The Board of Directors
remains a joint responsibility.
board of Directors Composition
Based on the regulations in the field of Pension Fund and
DAPENBI Organizational and Work Ethic Manual (POTK), The
Board of Directors consists of 3 (three) members, with 1 (one)
member serving as President Director and 2 (two) members as
Directors. The Board of Directors is appointed and dismissed by
the Founder with a term of 5 (five) years and after the term of
office expires, the members concerned may be re-appointed.
Before the end of the term, the Founder may dismiss any Board
of Directors member or such member may withdraw from the
office by giving written notification to the Founder no later than
30 (thirty) days prior to the resignation. In their term of office,
the Board of Directors may not concurrently serve in the Board
of Directors of other pension funds, Commissioners, Directors or
executive positions at other companies or legal entities.
As of December 31, 2015, the Board of Directors of DAPENBI is
as follows:
133Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Persyaratan Menjadi Pengurus
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat diangkat sebagai
Pengurus Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI) antara lain
jujur, memiliki integritas, dan persyaratan lain yang ditetapkan
dalam Undang-Undang Dana Pensiun dan peraturan tata
pelaksanaannya.
Hak dan wewenang Pengurus
Pengurus memiliki hak dan wewenang yang meliputi:
1. Mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga dalam rangka
pelaksanaan PDP, pengelolaan administrasi DAPENBI,
pengelolaan investasi dan menjamin keamanan kekayaan
DAPENBI.
2. Melakukan tindakan hukum untuk dan atas nama DAPENBI
didalam dan diluar Pengadilan, baik secara bersama-
sama maupun sendiri-sendiri. Dalam rangka menjalankan
kewajibannya, Pengurus mengambil keputusan antara lain :
a. Menyusun organisasi serta kelengkapan perangkatnya;
b. Mengangkat, memberhentikan serta menetapkan gaji dan
penghasilan lainnya bagi Pegawai DAPENBI.
3. Meminta kepada Pendiri, Peserta dan Pensiunan mengenai
data yang berkaitan dengan kepesertaannya pada DAPENBI.
4. Memperoleh gaji dan penghasilan lainnya yang besarnya
ditetapkan oleh Pendiri dan dibebankan sebagai biaya
DAPENBI.
Kewajiban Pengurus
1. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
peraturan pelaksanaannya.
2. Mengelola DAPENBI dengan mengutamakan kepentingan
Peserta, Pensiunan dan Pihak Yang Berhak atas Manfaat
Pensiun.
3. Menginvestasikan kekayaan DAPENBI sesuai dengan Arahan
Investasi yang ditetapkan Pendiri dengan sebaik-baiknya
guna memperoleh hasil yang optimal.
4. Mengumumkan pengesahan Menteri Keuangan atas PDP
dan perubahannya dengan menempatkannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
5. Menyerahkan laporan keuangan, laporan investasi dan
memperlihatkan dokumen-dokumen pendukungnya serta
memberikan penjelasan yang diperlukan kepada akuntan
publik untuk keperluan audit.
6. Melaporkan kepada Menteri Keuangan atas perubahan
perjanjian penitipan kekayaan selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari kerja sebelum berlakunya perubahan.
7. Menyampaikan laporan secara berkala kepada Menteri
Keuangan menurut jenis, bentuk, susunan dan waktu yang
Requirement of the Board of Directors
The requirements that must be fulfilled in order to be appointed
as the Board of Directors of Dana Pensiun Bank Indonesia
(DAPENBI) are honesty, integrity, and other requirements as
stipulated in the Pension Fund Law and its implementation
regulations.
Rights and Authority of the Board of Directors
the Board of Directors has the following rights and authority:
1. To enter into agreements with third parties for the
implementation of the PDP, the administration of DAPENBI,
the management of investments and ensuring the security of
DAPENBI’s assets.
2. Conduct legal action for and on behalf of DAPENBI within
and outside the Court, either jointly or individually. In order
to carry out its obligations, the Board shall take the following
decisions:
a. Organize the organization and completeness of its
equipment;
b. Appointing, dismissing and determining salary and other
income for DAPENBI Employees.
3. Requesting the Founder, Participants and Pensioners
regarding data related to participant in DAPENBI.
4. Earned salary and other income as determined by the Founder
and charged as DAPENBI fee.
Board of Directors’ Responsibility
1. Comply with the applicable regulations and implementing
such regulations.
2. Manage DAPENBI by prioritizing the interests of the
Participants, Pensioners and the Parties Eligible For Pension
Benefits.
3. Invest DAPENBI’s assets thoroughly in accordance with the
Investment Directive established by the Founder in order to
obtain optimum results.
4. Announce the approval of the Minister of Finance on the PDP
and its amendment by publishing it in the State Gazette of the
Republic of Indonesia.
5. Submit financial reports, investment reports and show
supporting documents and provide necessary explanations to
the public accountants for audit purposes.
6. Report to the Minister of Finance for changes to the custody
agreement no later than 30 (thirty) working days prior to the
applicable date of the amendment
7. Submit reports periodically to the Minister of Finance based
on type, form, arrangement and time set by the Minister of
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
134 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
ditetapkan oleh menteri Keuangan, yang terdiri dari Laporan
Keuangan, Laporan Investasi, Laporan Teknis dan Laporan
Aktuaris.
8. Menyampaikan kepada Pendiri, laporan tahunan mengenai
kepengurusan dan laporan keuangan untuk setiap tahun
buku yang bersangkutan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
setelah berakhirnya tahun buku.
9. Menyampaikan Laporan Keuangan dan Laporan Investasi
yang telah diaudit oleh akuntan publik kepada Pendiri melalui
Dewan Pengawas selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
setelah diterimanya laporan dimaksud dari akuntan publik
untuk memperoleh pengesahan.
10. Melaporkan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya
kepada Dewan Pengawas sekurang-kurangnya 6 (enam)
bulan sekali.
11. Menyampaikan secara triwulanan kepada Dewan Pengawas
mengenai Laporan Perkembangan Anak Perusahaan, Laporan
Hasil Pemeriksaan Internal Audit dan Laporan Realisasi
Anggaran termasuk pergeseran anggaran pengeluaran
(SERAP).
12. Menyampaikan kepada Pendiri dan Dewan Pengawas,
seluruh laporan yang disampaikan kepada Menteri Keuangan.
13. Menyampaikan informasi kepada Peserta dan Pensiunan
mengenai:
a. Neraca dan perhitungan hasil usaha menurut bentuk,
susunan dan waktu yang ditetapkan Menteri Keuangan;
b. Hal-hal yang timbul dalam rangka kepesertaannya dalam
bentuk dan waktu yang ditetapkan Menteri Keuangan;
c. Setiap perubahan PDP;
d. Perkembangan portofolio investasi dan hasilnya,
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali;
e. Ringkasan laporan investasi dan hasil pemeriksaan
akuntan publik paling lambat 1 (satu) bulan setelah
disampaikan kepada Menteri Keuangan;
f. Ringkasan hasil evaluasi Dewan Pengawas.
14. Membuat dan mengajukan Program Kerja dan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran (PKRAP) kepada
Pendiri selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum
berakhirnya tahun buku untuk mendapatkan persetujuan
Pendiri.
15. Menyusun Rencana Investasi Tahunan (RIT) selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya tahun buku
untuk mendapat persetujuan Dewan Pengawas.
16. Menerbitkan surat keputusan mengenai hak atas manfaat
pensiun sesuai dengan PDP.
17. Menagih secara tertulis kepada Pendiri dan melaporkannya
kepada Menteri Keuangan dalam hal Pendiri belum menyetor
Finance, which consist of Financial Statements, Investment
Reports, Technical Reports and Actuarial Reports.
8. Submit the annual report to the Founder on the management
and financial statements for each fiscal year not later than 1
(one) month after the end of the fiscal year.
9. Submit Financial Statements and Investment Reports
audited by the public accountant to the Founder through the
Supervisory Board no later than 7 (seven) working days after
receiving the report from the public accountant for approval.
10. Report the investment portfolio development and the results
to the Supervisory Board at least once every 6 (six) months.
11. Make quarterly submission to the Supervisory Board on the
Subsidiary Development Report, Internal Audit Result Report
and Budget Realization Report, including budget expenditure
shift (SERAP).
12. Notify the Founder and Supervisory Board of all reports
submitted to the Minister of Finance.
13. Convey information to the Participants and Pensioners
regarding:
a. Balance sheet and calculation of business result according
to the form, structure and time set by the Minister of
Finance;
b. Matters arising in the framework of participant in the
form and time established by the Minister of Finance;
c. Any change of PDP;
d. The development of investment portfolio and the result,
at least once every 6 (six) months;
e. Summary of investment report and results from public
accountant’s examination no later than 1 (one) month
after submitted to the Minister of Finance;
f. Summary of evaluation results of the Supervisory Board.
14. Create and submit the Work Plan and Budget of Income and
Expenditure (PKRAP) to the Founder not later than 2 (two
months before the end of the fiscal year for approval.
15. Prepare an Annual Investment Plan (RIT) no later than 1 (one)
month before the end of the fiscal year for approval by the
Supervisory Board.
16. Issuing a decree on the right to pension benefits in accordance
with the PDP.
17. Conduct billing in written form to the Founder and reports
it to the Minister of Finance in the event that the Founder
135Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
iuran kepada DAPENBI selama 3 (tiga) bulan berturut-turut
sejak jatuh tempo.
18. Menyampaikan laporan kepada Menteri Keuangan apabila
Pendiri tidak mampu membayar iuran.
19. Menyusun tata cara bagi Peserta dan Pensiunan untuk
menyampaikan pendapat dan saran mengenai perkembangan
portofolio investasi dan hasilnya kepada Pendiri, Dewan
Pegawas dan Pengurus.
20. Membicarakan secara berkala mengenai saran dan pendapat
dari Peserta dan atau Pensiunan mengenai portofolio
investasi dan hasilnya.
21. Memberikan informasi penting lainnya kepada Pendiri dan
Dewan Pengawas serta memelihara komunikasi yang baik
dengan Pendiri, Dewan Pengawas dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
22. Memelihara buku, catatan dan dokumen yang diperlukan
dalam rangka pengelolaan DAPENBI.
23. Bertindak teliti, terampil, bijaksana dan cermat dalam
melaksanakan tanggung jawabnya mengelola DAPENBI.
24. Merahasiakan keterangan pribadi yang menyangkut masing-
masing Peserta, Pensiunan dan Pihak Yang Berhak.
25. Mencatat segala pendaftaran dan perubahan data Peserta,
Pensiunan dan Bekas Pegawai yang berkaitan dengan
kepesertaan.
26. Mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan.
Tanggung Jawab Pengurus
1. Pengurus, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri,
bertanggung jawab atas pelaksanaan PDP dan pengelolaan
DAPENBI, sesuai dengan PDP, Undang-Undang Dana Pensiun
dan peraturan pelaksanaannya.
2. Pengurus dalam melakukan tugasnya, bertanggung jawab
kepada Pendiri.
3. Pengurus, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri,
bertanggung jawab secara pribadi atas segala kerugian
yang timbul pada kekayaan DAPENBI akibat tindakan
Pengurus yang melanggar atau melalaikan tugas dan/atau
kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam PDP, Undang-
Undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya, serta
wajib mengembalikan kepada DAPENBI segala kenikmatan
yang diperoleh atas atau dari kekayaan DAPENBI secara
melawan hukum.
Rapat Pengurus
Berdasarkan Pedoman Pengambilan Keputusan DAPENBI, diatur
mengenai proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
Pengurus, baik yang diambil melalui rapat maupun yang diambil
has not paid the dues to DAPENBI for 3 (three) consecutive
months since the maturity date.
18. Submit a report to the Minister of Finance if the Founder can
not afford the contributions.
19. Establish procedures for Participants and Pensioners
to express opinions and advice on the development of
investment portfolios and the results to the Founder, the
Supervisory Board and the Board of Directors..
20. Discuss regularly about suggestions and opinions from
the Participants and/or Pensioners regarding investment
portfolios and outcomes.
21. Provide other important information to the Founder and the
Supervisory Board and maintain good communication with
the Founder, Supervisory Board and the parties upholding
interests.
22. Maintain the books, records and documents required for the
management of DAPENBI.
23. Acting carefully, skillfully, wisely and meticulously in carrying
out his responsibility to manage DAPENBI.
24. Conceal personal information pertaining to each Participant,
Pensioners and Eligible Parties.
25. Record any registration and alteration of Participant,
Pensioners and Former Employees data related to participant..
26. Hold meetings at least once a month.
Responsibility of the Board of Directors
1. the Board of Directors, whether jointly or individually, is
responsible for the implementation of the PDP and the
management of DAPENBI, in accordance with the PDP, the
Pension Fund Law and the implementing regulations.
2. the Board of Directors, in performing its duties, is responsible
to the Founder.
3. the Board of Directors, whether jointly or individually, is
personally liable for any loss arising from DAPENBI’s assets
due to the actions of the Board of Directors in violation
or neglect of its duties and/or obligations as stipulated in
the PDP, the Pension Fund Law and the implementation
regulation, and shall return any benefit gained on or from
DAPENBI’s assets through unlawful manner to DAPENBI.
Board of Directors Meeting
Based on the DAPENBI Decision Making Guidelines, it is
regulated that the decision-making process shall be undertaken
by the Board of Directors, whether through meetings or not .
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
136 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
tidak melalui rapat. Keputusan yang diambil oleh Pengurus
secara bersama-sama adalah keputusan yang berkaitan dengan
Organ DAPENBI.
Proses Pengambilan Keputusan Pengurus Melalui Rapat
Sesuai Peraturan DAPENBI, Pengurus mengadakan rapat
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan dan atau setiap
waktu atas permintaan lebih dari 1/2 (setengah) dari jumlah
anggota Pengurus. Rapat Pengurus sah apabila lebih dari 1/2
(setengah) jumlah anggota Pengurus hadir. Keputusan rapat
Pengurus dianggap sah jika disetujui oleh mayoritas anggota
Pengurus yang hadir.
Dalam hal jumlah angggota yang hadir, baik yang setuju maupun
yang tidak setuju sama banyak, maka pemimpin rapat berwenang
untuk memutuskan. Pengurus dapat juga mengambil keputusan
yang sah tanpa mengadakan rapat Pengurus, dengan syarat
semua anggota Pengurus telah diberitahukan secara tertulis
mengenai hal yang bersangkutan dan lebih dari 1/2 (setengah)
jumlah anggota Pengurus telah menyetujui secara tertulis.
Keputusan Pengurus ini mempunyai kekuatan hukum yang sama
dengan keputusan yang diambil dalam rapat Pengurus. Dalam hal
terdapat anggota Pengurus yang memiliki perbedaan pendapat
yang sangat prinsip (disenting opinion) dalam pengambilan
keputusan, perbedaan pendapat tersebut dapat dicantumkan
dalam risalah rapat apabila dikehendaki oleh Anggota Pengurus
yang bersangkutan. Perbedaan pendapat sangat prinsip tersebut
tidak mengurangi sahnya keputusan Pengurus dan Anggota
Pengurus yang bersangkutan tetap ikut bertanggung jawab
kepada Pendiri atas keputusan yang diambil dalam rapat.
Keputusan yang diambil oleh Pengurus dalam rapat wajib
dibuatkan Risalah Rapat dan ditandatangani oleh seluruh Anggota
Pengurus yang hadir dalam rapat. Dalam hal terdapat Anggota
Pengurus yang tidak hadir dalam rapat Pengurus, Anggota
Pengurus yang bersangkutan ikut menandatangani Risalah Rapat
sebagai bukti mengetahui keputusan Rapat Pengurus.
Apabila Anggota Pengurus tidak menyetujui keputusan Pengurus
yang telah diambil, Anggota Pengurus yang bersangkutan
dapat memberi catatan dalam Risalah Rapat dengan disertai
alasan. Keputusan Pengurus yang diambil melalui rapat dapat
dibedakan dalam 3 (tiga) jenis, yaitu (i) Rapat Antar Pengurus, (ii)
Rapat Pengurus dengan Pemimpin Satuan Kerja, dan (iii) Rapat
Pengurus dengan Pihak Lain.
Decisions made by the Board of Directors through joint meeting
are decisions relating to DAPENBI Instruments.
Decision Making Process of the Board of Directors Through
Meetings
In accordance with DAPENBI Regulation, the Board of Directors
shall convene meetings at least once a month and/or at any time
upon request of more than 1/2 (half) of the members. The meeting
is valid if more than 1/2 (half) of the members are present. The
decision of the meeting is considered valid if it is approved by the
majority of the attending members.
The meeting leader shall decide the number of attending
members, both agreeing and disagreeing. The Board of Directors
may also make a lawful decision without holding a meeting,
provided that all members have received written notification
of the matter and more than 1/2 (half) of the members submit a
written agreement.
The Board of Directors’ decision has the same legal power as the
decision taken in the meeting. In the event that there are members
with dissenting opinion, such disagreements may be included in
the minutes of the meeting if desired by the respective Member.
Principal differences of opinion do not diminish the validity of the
Board of Directors’ decision and the respective Member shall
remain accountable to the Founder regarding the decision.
Decisions taken by the Board of Directors in the meeting
shall be made of the Minutes of Meeting and signed by the
attending Members. In the event that a member is unable to
attend the meeting, he/she shall sign the Minutes as evidence of
acknowledgment of the decision.
If the Member does not approve of the decision made, the
respective Member may attach a note in the Minutes with valid
reason. The Board of Directors’ decision in the meeting can be
distinguished in 3 (three) types, namely (i) Meetings Between
Board of Directors Members Meetings, (ii) Board of Directors
Meeting with Unit Heads, and (iii) Board Meetings with Other
Parties.
137Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Proses Pengambilan Keputusan Pengurus Tidak Melalui Rapat
Proses pengambilan keputusan oleh Pengurus yang dilakukan
tidak melalui rapat didasarkan pada usulan yang disampaikan
melalui Catatan kepada Direktur Bidang I. Direktur Bidang I
memberikan pendapat atas usulan tersebut dan selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Bidang II dan Direktur Bidang
III untuk memperoleh pendapat. Dalam hal pendapat Direktur
Bidang I, Direktur Bidang II dan Direktur Bidang III sama maka
pendapat tersebut menjadi keputusan Pengurus dan untuk
dilaksanakan.
Dalam hal terdapat perbedaan pendapat, maka keputusan dapat
diambil secara konsensus dalam rapat yang diselenggarakan
oleh Pengurus. Selain pengambilan keputusan Pengurus secara
bersama-sama, baik melalui rapat atau tidak melalui rapat,
Pengurus secara sendiri-sendiri dapat mengambil keputusan yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas operasional di bidangnya.
Pengambilan keputusan Direktur Bidang tersebut dapat
dilakukan melalui rapat atau tidak melalui rapat dengan proses
yang sama dengan proses pengambilan keputusan Pengurus.
Keputusan yang diambil oleh Direktur Bidang harus
diinformasikan kepada anggota Pengurus lainnya selambat-
lambatnya dalam Rapat Antar Pengurus setelah keputusan
Direktur Bidang ditetapkan. Berdasarkan data frekuensi
penyelenggaraan rapat dan tingkat kehadiran Pengurus yang
disajikan pada tabel dibawah, maka Pengurus telah memenuhi
Peraturan DAPENBI yang terkait dengan pengaturan rapat
Dewan Pengawas dan Pedoman Pengambilan Keputusan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ketentuan GPFG
DAPENBI. Sepanjang tahun 2016, Pengurus melaksanakan
Rapat Pengurus dengan Pemimpin Satuan Kerja sebanyak
89 pertemuan, dengan tingkat kehadiran sebagaimana tabel
dibawah ini.
Tingkat Kehadiran Rapat Pengurus
Jumlah rapat beserta tingkat kehadiran Pengurus DAPENBI
selama tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Nama / name Jabatan / PositionJumlah Rapat / total
meetingsKehadiran Rapat /
meeting AttendancePersentase / Percentage
Rasmo Samiun Direktur Utama / President Director 89 82 92,13%
NirwansyahDirektur Investasi dan Umum / General Affair Director
89 67 72,28%
SutiknoDirektur Kepesertaan dan Keuangan / Participant and Finance Director
89 61 68,54%
Ketidak hadiran Direktur pada Rapat Pengurus dikarenakan
adanya undangan rapat, mengikuti pendidikan/seminar,
perjalanan dinas serta cuti.
Decision Making Process of the Board of Directors Without
Meeting
The decision-making process by the Board of Directors which
is conducted not through the meeting is based on the proposal
submitted through Notes to the Field Director I. The Director
shall gives an opinion on the proposal, which will then be relayed
to the Field Director II and Field Director III to obtain an opinion.
If the Field Director I, II and III give similar opinion, such opinion
shall become the Board of Directors’ decision and is thus eligible
to be implemented.
In the event of dissenting opinion, a consensus decision making
may be made in the Board of Directors’ Meeting. In addition to the
joint decision-making, either through or not through meetings,
the Board of Directors may individually take decisions relating to
the implementation of operational tasks in its field. The decision-
making process by the Field Director can be done through
meetings or not through meetings with the same procedure as in
the Board of Directors meeting.
Decisions made by the Field Director shall be notified to the Board
of Directors members during the Meeting of Board of Directors’
Members at the latest after the Field Director stipulates the
decision. Based on the data on meeting frequency data and the
attendance rate of the Members as stated in the table below,
the Board of Directors has complied with DAPENBI Regulation
regarding the meeting regulation of the Supervisory Board
and the Decision-Making Guideline, which is part of the GPFG
DAPENBI. Throughout 2016, the Board of Directors conducted
89 Meetings with Unit Heads, with attendance levels as shown in
the table below.
Attendance Rate of the Board of Directors’ Meeting
The total meeting and attendance rate of DAPENBI Board of
Directors in 2016 can be seen in the following table:
The absence of the Directors during the Meeting is due to the
invitation for other meetings, participation in education/training,
business travel and leave.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
138 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Pengurus
Pengurus DAPENBI sangat dituntut untuk dapat meningkatkan
kompetensi di bidang Dana Pensiun guna pemantapan kinerja
tahun berikutnya. Hal ini juga ditekankan dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 4/POJK.05/2013 tentang
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama
Pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan
Pembiayaan, dan Perusahaan Penjaminan. Untuk itu, Pengurus
dibebankan untuk dapat mengikuti kegiatan peningkatan
kompetensi, seperti pendidikan, pelatihan, seminar, workshop
maupun kegiatan lainnya yang terkait dengan Dana Pensiun.
Sepanjang tahun 2016 Pengurus telah mengikuti kegiatan
peningkatan kompetensi sebagaimana tersebut pada tabel
dibawah ini:
noNama Pihak Utama /
Participant nameJabatan / Position Kegiatan / training name
Penyelenggara / organizer
Tanggal Pelaksanaan / time and Place
1. Rasmo Samiun Direktur Utama / President Director
Seminar Peluang & Tantangan Investasi dana Pensiun di Era Tax Amnesty, SBN, & Pembiayaan Infrastruktur / Seminar on Opportunities & Challenges of Pension Fund Investment in the Era of Tax Amnesty, SBN & Infrastructure Financing
Bank Indonesia Annual Investment Forum 2016 / Bank Indonesia Annual Investment Forum 2016
Seminar Peluang Investasi di Tengah Geliat Perekonomian Domestik dan Volatilitas Pasar Global Semester II 2016 / Seminar on Investment Opportunity Amidst the Rising Domestic Economy and the Volatility of Global Market in Semester II 2016
ADPI
Bank Indonesia
ADPI KOMDA III
14 September 2016 / September 14, 2016
21-22 Januari 2016 / January 21-22, 2016
20 Juli 2016 / July 20, 2016
2. Sutikno Direktur Umum / General Affair Director
Seminar Kupas Tuntas Permasalahan Dana Pensiun Menuju Stabilitas Industri / Seminar on In-Depth Discussion on Pension Fund Issues Toward Industrial Stability
Seminar Evolusi Program Pensiun: Dapatkah Dana Pensiun Terus Berkembang? / Seminar on the Evolution of Pension Program: Can Pension Fund Continue to Develop?
ADPI
Miliman Indonesia
28 November 2016 / November 28, 2016
28 Juli 2016 / July 28, 2016
Training Program and Competence
DAPENBI Board of Directors is required to improve competence
in the field of Pension Fund in order to improve the Company’s
performance for the coming year. This is also emphasized in
the Financial Services Authority Regulation (OJK) Number 4/
POJK.05/2013 on the Assessment of Ability and Appropriateness
for Major Parties in Insurance Companies, Pension Funds,
Financing Companies and Guarantee Companies. To that end,
the Board of Directors is expected to participate in competence
improvement activities, such as education, training, seminars,
workshops and other activities related to Pension Fund.
In 2016, the Board of Directors participated in competence
development activities as described in the table below:
139Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
noNama Pihak Utama /
Participant nameJabatan / Position Kegiatan / training name
Penyelenggara / organizer
Tanggal Pelaksanaan / time and Place
3. Nirwansyah Direktur Direktur Investasi / Investment Director
Konferensi Nasional Profesional Manajemen Risiko IV / National Professional Conference on Risk Management IV
Seminar Prospek dan Tantangan Pengelolaan Investasi Dana Pensiun Pasca Implementasi POJK 01/2016 / Seminar on Prospects and Challenges on Pension Fund Investment Management After the Implementation of POJK/2016
Seminar Peluang Investasi di Tengah Geliat Perekonomian Domestik dan Volatilitas Pasar Global Semester II 2016 / Seminar on Investment Opportunity Amidst the Rising Domestic Economy and the Volatility of Global Market in Semester II 2016
LSPMR ADPI
ADPI
KOMDA II
23-25 November 2016 / November 23-25,
2016
25 Mei 2016 / May 25, 2016
20 Juli 2016 / July 20, 2016
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Pengurus (board Charter)
Pedoman kerja Pengurus diatur dalam Peraturan DAPENBI
serta Pedoman Organisasi dan Tata Kerja (POTK) dan Pedoman
Pengambilan Keputusan yang merupakan Pedoman Teknis
bagian dari Pedoman GPFG DAPENBI. Dalam Peraturan
DAPENBI diatur mengenai pelaksanaan rapat Pengurus, proses
pengambilan keputusan, baik yang diambil melalui rapat maupun
tidak melalui rapat, yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya.
Dalam POTK DAPENBI diatur mengenai hak, wewenang,
kewajiban dan tanggung jawab Pengurus serta hubungan antara
Pengurus dengan Dewan Pengawas yang telah diuraikan pada
bagian sebelumnya. Selain itu diatur pula hubungan antara
Pendiri dengan Pengurus, sebagai berikut :
1. Pendiri menunjuk Pengurus untuk mengelola DAPENBI
dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Undang-undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.
2. Pendiri mengangkat dan memberhentikan anggota Pengurus
dengan surat keputusan.
3. Setiap Anggota Pengurus wajib membuat pernyataan tertulis
tentang kesediaannya untuk diangkat sebagai Anggota
Pengurus.
4. Pengurus diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan
setelah masa jabatan tersebut berakhir, anggota Pengurus
yang bersangkutan dapat diangkat kembali.
5. Pendiri dapat memberhentikan Pengurus sebelum masa
jabatannya berakhir.
6. Pengurus dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis kepada Pendiri, selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pengunduran diri.
Board Charter
The Board of Directors’ Board Charter is governed by DAPENBI
Regulations, Organization & Work Procedures Guideline (POTK)
and the Decision Making Guideline, a Technical Guideline section
of GPFG DAPENBI Guidelines. The DAPENBI Regulation states
the convention of Board of Directors meetings and decision-
making processes, whether taken through meetings or not
through meetings, which have been described in the previous
section.
POTK DAPENBI regulates the rights, authority, duties and
responsibilities of the Board of Directors and its relationship with
the Supervisory Board as described in the previous section. In
addition, POTK also regulates the Board of Directors’ relationship
with the Founder as follows:
1. The Founder appoints the Board of Directors to manage
DAPENBI by meeting the requirements stipulated in the
Pension Fund Law and its implementing regulations.
2. The Founder appoints and dismisses the Board of Directors
members through decrees.
3. Each Member shall make a written statement of his/her
willingness to be appointed as a Member.
4. The Member shall be appointed for a term of office of 5 (five)
years and after the term of office expires, said member may
be re-appointed.
5. The Founder may dismiss the Member before his/her term
expires.
6. The Member may resign from his/her position by submitting
written notification to Founder in 30 (thirty) days at the latest
prior to his/her resignation.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
140 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
7. Pendiri menunjuk anggota Pengurus yang baru selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan sejak terjadinya lowongan jabatan
Pengurus untuk mengisi jabatan yang masih tersisa dari
anggota Pengurus yang digantikannya.
8. Pendiri menetapkan gaji dan penghasilan lainnya bagi
Pengurus.
9. Pengurus menyampaikan Program Kerja dan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran (PKRAP) kepada
Pendiri selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum
berakhirnya tahun buku untuk disetujui Pendiri.
10. Pengurus menyampaikan Laporan Keuangan dan Laporan
Investasi yang telah diaudit oleh Akuntan Publik kepada
Pendiri melalui Dewan Pengawas selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kerja setelah diterimanya laporan tersebut dari
akuntan publik untuk disahkan oleh Pendiri.
11. Pengurus menyampaikan Laporan Tahunan mengenai
kepengurusan dan Laporan Keuangan untuk setiap tahun
buku kepada Pendiri selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
setelah berakhirnya tahun buku.
12. Pengurus meminta data kepada Pendiri yang berkaitan
dengan kepesertaan pada DAPENBI.
13. Pengurus menagih secara tertulis kepada Pendiri atas iuran
yang telah jatuh tempo dan selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut belum disetor oleh Pendiri.
14. Pengurus memberikan informasi mengenai pengelolaan
DAPENBI dan memelihara komunikasi yang diperlukan
kepada Pendiri.
15. Pengurus bertanggungjawab kepada Pendiri mengenai
pelaksanaan:
a. PDP dan seluruh aktivitas pengelolaan DAPENBI;
b. Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun (Good Pension Fund
Governance/GPFG);
c. Manajemen Risiko DAPENBI.
16. Pengurus bertanggungjawab kepada Pendiri atas:
a. Kepatuhan DAPENBI terhadap peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku;
b. Kualitas pelayanan DAPENBI terhadap Peserta.
Pengukuran Kinerja Pengurus
Pendiri melakukan penilaian kinerja Pengurus setiap tahunnya
didasarkan pada Laporan Keuangan dan Laporan Investasi
yang telah diaudit oleh Akuntan Publik terhadap pelaksanaan
pengelolaan DAPENBI yang dilakukan oleh Pengurus. Dalam
penyusunan Laporan Investasi yang diserahkan kepada Akuntan
Publik, Pengurus menandatangani Surat Pernyataan yang
menyatakan bertanggungjawab atas pelaksanaan investasi
selama tahun buku 2015 bahwa telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun dan
Arahan Investasi yang ditetapkan oleh Pendiri.
7. The Founder appoints a new Member within at elast 3 (three)
months after the vacuum to fill the remaining positions.
8. The Founder sets salary and other income for the Board of
Directors.
9. The Board of Directors shall submit the Work Program
and Income and Expenditure Budget Plant (PKRAP) to the
Founder not later than 2 (two) months before the end of the
fiscal year to be approved by the Founder.
10. The Board of Directors submits the Financial Statements
and Investment Reports audited by the Public Accountant
to the Founder through the Supervisory Board no later than
7 (seven) working days after receipt of the report from the
public accountant to be stipulated by the Founder.
11. The Board of Directors shall submit the Annual Report on
management and Financial Statements for each fiscal year to
the Founder no later than 1 (one) month after the end of the
fiscal year.
12. The Board of Directors requests data to the Founder
regarding participant in DAPENBI.
13. The Board of Directors shall collect the matured contribution
in written form which have not been paid by the Founder.
14. The Board of Directors provides information on the
management of DAPENBI and maintains the required
communication to the Founder.
15. The Board of Directors is responsible to the Founder on the
following implementation:
a. PDP and all management activities of DAPENBI;
b. Good Pension Fund Governance (GPFG) Guidelines;
c. Risk Management of DAPENBI.
16. The Board of Directors shall be responsible to the Founder
for:
a. DAPENBI’s compliance with prevailing regulations;
b. DAPENBI’s service quality to the Participants.
Performance Measurement of the Board of Directors
The Founder conducts an annual management assessment every
year based on the Financial Statements and Investment Reports
audited by the Public Accountant for the implementation of
DAPENBI management conducted by the Board of Directors. In
the preparation of the Investment Report submitted to the Public
Accountant, the Board of Directors signs a Statement of declaration
of responsibility for the implementation of the investment during
the 2015 fiscal year that it has been conducted in accordance
with the provisions of legislation in the field of Pension Fund and
Investment Direction stipulated by the Founder.
141Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Sedangkan dalam penyusunan Laporan Keuangan yang
diserahkan kepada Akuntan Publik, Pengurus menandatangani
Surat Pernyataan yang menyatakan bahwa Pengurus
bertanggung jawab atas penyusunan Laporan Keuangan dan
semua informasi yang tercantum dalam Laporan Keuangan
adalah benar dan lengkap. Berdasarkan Laporan Keuangan dan
Laporan Investasi yang disusun oleh Pengurus tersebut, Akuntan
Publik melakukan pemeriksaan terhadap angka-angka dan
informasi yang terkandung didalam kedua laporan tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Akuntan Publik terdapat
Laporan Keuangan dan Laporan Investasi DAPENBI untuk tahun
buku 2016, Akuntan Publik menyatakan bahwa untuk hal yang
material posisi tanggal 31 Desember 2016 telah disajikan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
PengungKaPan hubungan afILIasI antara anggota Pengurus, Dewan Pengawas Dan PenDIrIDAPENBI tidak memperkenankan penunjukkan anggota Dewan
Pengawas dan Pengurus yang memiliki hubungan afiliasi diantara
keduanya, termasuk dengan Pimpinan dari Pendiri/ Pemberi
Kerja. Oleh karena itu, keanggotaan Dewan Pengawas dan
Pengurus DAPENBI tidak memiliki hubungan afiliasi, baik antar
Dewan Pengawas dan Pengurus, maupun hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Gubernur yang bertindak sebagai Pendiri
/ Pemberi Kerja dari DAPENBI.
reMunerasI bagI Pengurus Dan Dewan Pengawas Struktur dan besaran remunerasi Pengurus DAPENBI ditetapkan
oleh Pendiri sesuai Peraturan Dana Pensiun Bank Indonesia
Pasal 8 ayat (7) PDG No. 7/19/PDG/2005. Adapun struktur dan
besaran remunerasi tersebut, termasuk berbagai fasilitas yang
disediakan bagi Pengurus dan Pengawas, adalah sebagai berikut:
JENIS REMUNERASI / RemUneRAtIon tyPe
PENgATURAN JUMLAH / AmoUnt mAnAgement
1. Imbalan Jangka Pendek / Short-term Employee Benefits
Gaji Pengurus dan Honorarium Dewan Pengawas / Board of Directors’ Salary and Supervisory Board’s Honorarium
1. Gaji Pengurus mengikuti gaji terakhir Pengurus sebelumnya. Diberikan kenaikan gaji yang ditetapkan setiap tahunnya oleh Pendiri. / The Board of Directors’ salary has similar value with the last salary of the previous Board. A salary increase is given each year by the Founder.
2. Honorarium Dewan Pengawas adalah sebesar 14,1% Gaji Direktur Utama. / Honorarium of Supervisory Board is 14.1% of the President Director’s Salary.
Bonus Pengurus dan Dewan Pengawas / Bonus of the Board of Directors and Supervisory Board
1. Ditetapkan oleh Pendiri dengan memperhatkan kinerja DAPENBI. / Determined by the Founder by taking into account the performance of DAPENBI.
2. Diberikan setelah Laporan Keuangan Audit disahkan Pendiri. / Provided after the Audited Financial Statements is approved by the Founder.
THR / Religious Holiday Allowance
Diberikan 2 (dua) kali gaji / Provided 2 (two) times the salary
In preparing the Financial Statements submitted to the Public
Accountant, the Board shall sign a Statement stating that
the Board is responsible for the preparation of the Financial
Statements and all information contained in the Financial
Statements is true and complete. Based on the Financial
Statements and Investment Reports prepared by the Board of
Directors, the Public Accountant conducts an examination of the
figures and information contained in both reports.
Based on the results of the Public Accountant’s audit, for
DAPENBI’s Financial Report and Investment Report for the fiscal
year 2016, the Public Accountant stated that the material aspects
for December 31, 2016 has been presented in accordance with
the applicable Financial Accounting Standards.
DIsCLosure of affILIatIon between MeMbers of the boarD of DIreCtors, SUPERVISORY BOARD AND THE founDerDAPENBI does not approve the appointment of members of the
Supervisory Board and the Board of Directors with an affiliated
relationship between the two, including with the Leader of
the Founder/Employers. Therefore, the membership of the
Supervisory Board and Board of Directors shall be free from
affiliation, either between the Supervisory Board and the Board
of Directors, as well as the affiliation with members of the Board
of Governors acting as the Founder/Employers.
reMuneratIon for the boarD of DIRECTORS AND SUPERVISORY BOARD The structure and amount of remuneration of DAPENBI Board
of Directors shall be determined by the Founder according to
the Regulation of the Pension Fund of Bank Indonesia Article 8
paragraph (7) PDG. 7/19/PDG/2005. The structure and amount
of the remuneration, including various facilities provided to the
Supervisory Board, are as follows:
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
142 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
JENIS REMUNERASI / RemUneRAtIon tyPe
PENgATURAN JUMLAH / AmoUnt mAnAgement
Bantuan Uang Cuti Tahunan / Annual Leave Donation
1. Bantuan Uang Cuti Tahunan sebesar 1 (satu) kali gaji. / Annual Leave Donation amounts to 1 (one) times the salary
2. Diberikan hak cuti tahunan sebesar 12 (dua belas) hari kerja. / The right for annual leave is granted for 12 (twelve) working days.
3. Sisa hak cuti yang tidak dijalani tidak dapat diuangkan. / The remaining leave rights cannot be cashed.
Iuran Jamsostek Pengurus / JAMSOSTEK Contribution of the Board of Directors
Sesuai dengan UU yang berlaku Maksimal sebesar 6,24% dari gaji per bulan dengan rincian 2% di atas beban Pengurus dan 4,24% atas beban DAPENBI. / In accordance with the applicable Law, a maximum of 6.24% of salary per month with details of 2% above the Board of Directors’ expenses and 4.24% on DAPENBI expenses.
Bantuan uang duka Pengurus / Grief Donation for the Board of Directors
Satu kali gaji untuk kematian Pengurus atau istri/anak yang sah. / One time salary for the death of a Board of Directors member or the member’s legitimate wife/children.
Imbalan akhir masa jabatan / End-of-term Benefits
1,5 X masa kerja X gaji atau asuransi jaminan hari tua dengan nilai manfaat yang sama. / 1.5 X working period X salary or pension insurance with the same benefit value
Uang perpisahan pengurus / Resignation Fund of the Board of Directors
Maksimal 4 x gaji (propata untuk lima tahun masa jabatan). / Maximum 4 x salary (prorated for five-year tenure).
Asuransi kesehatan Pengurus / Health insurance for the Board of Directors
1. Pengurus berasal dari Pensiunan Bank Indonesia memperoleh bantuan pemeliharaan kesehatan pensiunan BI dari YKKBI sesuai standar yang ditetapkan. / The Board of Directors is a Pensioner from Bank Indonesia and receives BI retirement health care assistance from YKKBI according to the established standards.
2. Khusus bagi Direktur yang bukan berasal dari Pegawai/Pensiunan Bank Indonesia, diberikan asuransi kesehatan yang setara dengan fasilitas kesehatan bagi Pensiunan dengan jabatan setingkat GVII Bank Indonesia. / For Directors who are not Employees/Pensioners of Bank Indonesia, the health insurance is provided in equal measure to health facilities for Pensioners with GVII level at Bank Indonesia.
Fasilitas / facilities:
a. Bahan Bacaan / Reading Materials
Diberikan 2 (dua) jenis majalah dan 3 (tiga) jenis surat kabar / 2 (two) types of magazines and 3 (three) types of newspapers are given
b. Biaya perjalanan dinas Pengurus dan Dewan Pengawas / Business travelling cost of the Board of Directors and Supervisory Board
1. Tiket perjalanan dan akomodasi penginapan bersifat natura / Travel tickets and accommodation are physical in nature
2. Tiket dan akomodasi sebagaimana poin 1 tidak dapat diuangkan / The tickets and accommodations in point 1 cannot be cashed
3. Biaya perjalanan dinas Pengurus dan Dewan Pengawas diatur sebagai berikut / The official travel expenses of the Board and the Supervisory Board are regulated as follows:a. Dalam Negeri / Domestic
i. Uang makan siang/malam/pagi (dalam hal tidak disediakan konsumsi) Rp120.000 / Lunch/dinner/breakfast cost (in case foods are not provided) Rp120.000
ii. Uang transportasi / Transportation cost· Transportasi dalam kota (khusus pengurus) Rp100.000 / City transportation (Directors only)
Rp100.000· Transportasi ke Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dengan kendaraan pribadi Rp300.000 /
Transportation to Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, with private vehicles Rp300.000· Uang Taksi Bandara atau perjalanan keluar Jabodetabek Rp400.000 / Airport Taxy Cost or trips
outside of Jabodetabek Rp400.000· Uang saku Rp150.000 / Pocket money Rp150.000
b. Luar Negeri / Abroadi. Uang harian USD250 / Daily money USD250ii. Uang tunjangan perjalanan luar negeri / International travelling allowance
· Direktur Utama/Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pengawas USD580 / President Director/ Chairman and Deputy Chairman of Supervisory Board USD580
· Direktur/Anggota Dewan Pengawas USD460 / Directors/Supervisory Board Members USD460iii. Taksi Bandara Luara Negeri USD100 / Airport Taxi Abroad USD100
c. Kendaraan Dinas / Business Travel Vehicles
Untuk Direktur Utama diberikan kendaraan dinas dengan spesifikasi 2000 s.d 2500 cc, dan untuk Direktur dengan spesifikasi 1800 s.d 2000 cc, termasuk bahan bakar maksimum 200 liter per bulan. / The President Director is given official vehicles with the 200o- 2500 cc specification and 1800 - 2000 cc specification for the Directors, including maximum fuel of 200 liters per month.
d. Bantuan Pulsa Telepon / Mobile Phone Credit
Diberikan Rp300.000,- per bulan / Rp300.000, - per month
e. Penggantian Kartu Kredit / Credit Card Replacement
Diberikan maksimal sebesar Rp1.000.000,- per bulan dengan reimbursment / A maximum of Rp1.000.000, - per month with reimbursement
143Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
JENIS REMUNERASI / RemUneRAtIon tyPe
PENgATURAN JUMLAH / AmoUnt mAnAgement
f. Bantuan Pakaian Lengkap / Clothing Set Donation
Diberikan sebesar Rp3.750.000 setiap 2 (dua) tahun / Rp3.750.000 every 2 (two) years
g. Penggunaan pengemudi di hari libur untuk keperluan kedinasan Pengurus / Hiring driver for office travel of the Board of Directors
Dapat ditanggung DAPENBI / Borne by DAPENBI
KoMIte InvestasIKomite Investasi bertugas untuk memberikan rekomendasi atas
perencanaan dan evaluasi atas pengelolaan portofolio investasi.
Komite Investasi DAPENBI melibatkan Tim Pengelola Investasi
dan Tim Manajemen Risiko. Rapat Komite Investasi dilakukan
dengan tata cara sebagai berikut :
1. Frekuensi pelaksanaan adalah 1 (satu) kali dalam 1 bulan,
namun jika dipandang perlu dapat dilakukan Rapat Komite
Investasi lebih dari 1 (satu) kali pada bulan yang bersamaan.
2. Waktu pelaksanaan adalah pada minggu pertama setiap awal
bulan Rapat dinyatakan memenuhi kuorum jika peserta yang
hadir adalah ½ + 1 dimana setiap peserta yang hadir memiliki
1 (satu) hak suara jika dilakukan penarikan suara (voting).
Dalam pelaksanaannya, Komite Investasi memiliki tugas pokok
sebagai berikut :
1. Melakukan evaluasi atas kondisi Portfolio dan Pendapatan
DAPENBI dari periode Komite Investasi sebelumnya.
2. Mengulas kondisi Pasar Modal baik secara global, regional
dan domestik serta topik-topik yang berkaitan dengan
kegiatan investasi.
3. Setiap pengelola investasi (dealer / analis) akan menyampaikan
strategi yang akan diterapkan serta alokasi pada masing-
masing jenis instrumen investasi.
4. Setiap peserta Komite Investasi akan memberikan
pandangan atas strategi yang akan diterapkan dengan
mempertimbangkan dari sisi Pendapatan maupun Risiko yang
akan dihadapi.
5. Peserta Komite Investasi akan menyetujui besaran alokasi
dan strategi yang akan diterapkan pada masing-masing jenis
instrument investasi.
Komposisi Anggota Komite Investasi 2016
Nama / name Jabatan / Position
Nirwansyah Direktur Investasi / Investment Director
Cicilia Emy Dwi Astuti Kepala Divisi Investasi / Head of Investment Director
Edi Pujiono Ketua Tim Manajemen Risiko / Head of Risk Management Team
Arga Rahmadika Dealer SBN & Obligasi / SBN & Bonds Dealer
InvestMent CoMMItteeThe Investment Committee is tasked with providing
recommendations on planning and evaluation of the investment
portfolio management. The Investment Committee of DAPENBI
involves the Investment Management Team and the Risk
Management Team. The Investment Committee meeting is
conducted in the following manner:
1. The frequency of implementation is 1 (one) time in 1 month. If
deemed necessary, an Investment Committee Meeting can be
conducted more than 1 (one) time in the same month.
2. The convention time shall be on the first week of each month.
The Meeting shall be declared as complying to the quorum
if the attendee number is ½ + 1, in which every attending
participant has 1 (one) voting right should a vote occurs.
In practice, the Investment Committee has the following main
duties:
1. Evaluate Portfolio condition and DAPENBI’s Revenues from
the previous Investment Committee period.
2. Review Capital Market conditions both globally, regionally
and domestically as well as topics related to investment
activities.
3. Each investment manager (dealer/analyst) will deliver the
strategy to be implemented as well as the allocation to each
type of investment instrument.
4. Each participant of the Investment Committee will provide
an overview of the strategy to be implemented by taking into
account both the Revenues and the Risks to be faced.
5. The Participants of the Investment Committee shall approve
the amount of allocations and strategies to be applied to each
type of investment instrument.
Composition of Investment Committee Member in 2016
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
144 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Nama / name Jabatan / Position
Ilma Istiarini Dealer Saham & Reksa Dana / Share & Mutual Fund Dealer
Pravita Ratriani Analis Tim Pengelolaan Investasi II / Analyst of Investment Management Team II
Anggun Lestari Analis Tim Pengelolaan Investasi II / Analyst of Investment Management Team II
Widi Eko Zanuar Iskhak Dealer Deposito & DOC / Deposit & DOC Dealer
Arzizal Ardhi Imanu Anggota Tim Manajemen Risiko / Member of Risk Management Team
Profil Anggota Komite Investasi
Komite Investasi DAPENBI diketuai oleh Direktur yang
membidangi Investasi, yaitu Nirwansyah. Keanggotaan Komite
Investasi lainnya terdiri atas Pegawai yang membidangi Investasi
dan Manajemen Risiko. Pegawai yang membidangi Investasi
terdiri atas Pemimpin Satuan Kerja, Ketua Tim serta para Dealer.
Sedangkan Pegawai yang membidangi Manajemen Risiko terdiri
dari Ketua Tim dan Anggota Tim.
Nirwansyah - Direktur Investasi
Profil Bapak Nirwansyah telah diuraikan pada Bab Profil.
Cicilia Emy Dwi Astuti - Kepala Divisi Investasi
Peraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Katolik
Atmajaya ini bergabung di DAPENBI lebih kurang 19 tahun dan
memiliki pengalaman kerja di berbagai satuan kerja yang ada
di DAPENBI dengan 10 (sepuluh) tahun terakhir berkiprah di
bagian Investasi. Berbagai pendidikan formal dan informal yang
diwajibkan oleh Regulator dan Asosiasi Dana Pensiun telah
diikutinya, seperti Manajemen Umum Dana Pensiun (MUDP),
Manajemen Investasi Dana Pensiun (MIDP), Chartered Financial
Associate Level 1, Wakil Manajer Investasi dan lulus ujian
sertifikasi Wakil Manajer Investasi, Certified Securities Analyst
(CSA) serta Certified Risk Profesional (CRP).
Edi Pujiono - Ketua Tim Manajemen Risiko
Peraih gelar Magister Manejemen dari Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) Budi Luhur Jakarta ini telah bergabung di
DAPENBI lebih kurang 19 tahun dan memiliki pengalaman
kerja di berbagai satuan kerja yang ada di DAPENBI dengan 3
(tiga) tahun terakhir berkiprah di satuan kerja yang membidangi
keuangan.
Arga Rahmadika - Dealer SBN & Obligasi
Peraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah
Mada ini telah bergabung di DAPENBI lebih kurang 7 tahun
dan berkiprah di bagian Investasi. Berbagai pendidikan formal
dan informal yang diwajibkan oleh Regulator dan Asosiasi Dana
Pensiun telah diikuti yaitu Manajemen Umum Dana Pensiun
(MUDP), Manajemen Investasi Dana Pensiun (MIDP), Wakil
Profile of Investment Committee Members
The Investment Committee of DAPENBI is chaired by the
Investment Dierctor, Nirwansyah. The membership of the
Investment Committee consists of Employees in charge of
Investment and Risk Management. The employees in charge
of Investment consists of Work Team Leader, Team Leader and
Dealers. The employees in charge of Risk Management consists
of Team Leader and Team Member.
Nirwansyah - Investment Director
Mr. Nirwansyah’s profile has been described in Profile Chapter.
Cicilia Emy Dwi Astuti - Head of Investment Division
The graduate with Master of Management degree from Atmajaya
Catholic University joined DAPENBI for approximately 19 years
and has work experience in various work units in DAPENBI,
with the last 10 (ten) years in the Investment section. She
participated in various formal and informal education required
by the Regulators and Pension Fund Association, such as General
Management of Pension Fund (MUDP), Investment Management
of Pension Fund (MIDP), Chartered Financial Associate Level
1, Investment Manager Representative, as well as passing the
certification examination of Investment Manager Representative,
Certified Securities Analyst (CSA and Certified Risk Professional
(CRP).
Edi Pujiono - Head of Risk Management Team
The graduate with Master of Management from Budi Luhur
School of Economics (STIE) Jakarta has joined DAPENBI for more
than 19 years and has working experience in various work units,
with the last 3 (three) years in the work unit in charge of finance.
Arga Rahmadika - SBN & Bonds Dealer
The graduate with Master of Management degree from Gadjah
Mada University has joined DAPENBI for more than 7 years
and is involved in Investment section. He participated in formal
and informal education required by the Regulatory and Pension
Fund Association, namely the General Management of Pension
Fund (MUDP), Investment Management of Pension Fund (MIDP),
145Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Manajer Investasi, Certified Securities Analyst (CSA) & lulus ujian
sertifikasi CSA per bulan Mei 2014, Certified Risk Management
Professional dan Bond Market Analysis.
Ilma Istiarini - Dealer Saham & Reksa Dana
Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Trisakti ini telah
bergabung di DAPENBI lebih kurang 7 tahun dan berkiprah di
bagian Investasi. Berbagai pendidikan formal dan informal yang
diwajibkan oleh Regulator dan Asosiasi Dana Pensiun telah
diikutinya, seperti Manajemen Umum Dana Pensiun (MUDP),
Manajemen Investasi Dana Pensiun (MIDP), Wakil Manajer
Investasi.
Pravita ratriani
Analis Tim Pengelolaan Investasi II
Peraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas
Jenderal Sudirman ini telah bergabung di DAPENBI selama 10
(sepuluh) tahun dan berkiprah di bagian Investasi. Berbagai
pendidikan formal dan informal yang diwajibkan oleh Regulator
dan Asosiasi Dana Pensiun telah diikuti yaitu Manajemen Umum
Dana Pensiun (MUDP) dan Manajemen Investasi Dana Pensiun
(MIDP), serta Feasibility Study.
Anggun Lestari - Analis Tim Pengelolaan Investasi II
Peraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Katolik Atmajaya,
telah bergabung di DAPENBI selama lebih kurang 5 tahun dan
memiliki pengalaman kerja di Divisi Investasi selama 2 (dua)
tahun. Berbagai pendidikan formal dan informal yang diwajibkan
oleh Regulator dan Asosiasi Dana Pensiun telah diikuti yaitu
Manajemen Umum Dana Pensiun (MUDP) dan Certified Risk
Management Officer (CRMO) dan lulus ujian Sertifikasi CRMO per
01 Mei 2014.
Widi Eko Zanuar Iskhak - Dealer Deposito & DoC
Bergabung di DAPENBI sejak Oktober 2014 dan berkiprah di
bagian Investasi. Meraih gelar Sarjana Sains (Matematika) dari
Universitas Airlangga. Selama di DAPENBI, ia telah mengikuti
berbagai pendidikan formal dan informal yang diwajibkan
oleh regulator dan Asosiasi Dana Pensiun telah diikuti yaitu
Manajemen Umum Dana Pensiun (MUDP) dan sertifikasi pada
bidang Matematika Keuangan, Probabilita dan Statistika,
Metode Statistika yang diselenggarakan oleh Persatuan Aktuaris
Indonesia (PAI).
Arzizal Ardhi Imanu - Anggota Tim Manajemen Risiko
Peraih gelar Sarjana Sains (Matematika) dari Universitas Airlangga
ini bergabung di DAPENBI sejak Oktober 2014 dan berkiprah di
bagian Manajemen Risiko. Selama di DAPENBI, ia telah mengikuti
pendidikan formal dan informal yang diwajibkan oleh regulator
Investment Manager Representative, Certified Securities
Analyst (CSA), as well as passing the CSA certification exam in
May 2014, Certified Risk Management Professional and Bond
Market Analysis.
Ilma Istiarini - Share & Mutual Fund Dealer
A Bachelor of Accounting Economics from Trisakti University
and has joined DAPENBI for approximately 7 years engaging in
the Investment sector. She participated in various formal and
informal education required by the Regulatory and Pension
Fund Association , such as General Management of Pension Fund
(MUDP), Investment Management of Pension Fund (MIDP) and
as Vice Investment Manager.
Pravita ratriani
Analyst for Investment Management Team II
A graduate with Bachelor of Accounting Economics degree from
Jenderal Sudirman University. She has been joining DAPENBI for
10 (ten) years engaging in Investment sector. She participated in
various formal and informal education required by the Regulatory
and Pension Fund Association, namely the General Management
of Pension Fund (MUDP), Pension Fund Investment Management
(MIDP), and Feasibility Study.
Anggun Lestari - Analyst for Investment Management Team II
A graduate with Bachelor Degree in Accounting Economics from
Atmajaya Catholic and has joined DAPENBI for approximately
5 years with 2 (two) years of working experience in Investment
Division. She participated in formal and informal education
required by the Regulatory and Pension Fund Association,
namely the General Management of Pension Fund (MUDP) and
Certified Risk Management Officer (CRMO), as well as passing
the CRMO Certification exam as of May 01, 2014.
Widi Eko Zanuar Iskhak - Deposit & DOC Dealer
He joined DAPENBI since October 2014 and is engaged inn
Investment sector. He graduated with Bachelor of Science
(Mathematics) degree from Airlangga University. In DAPENBI,
he has attended various formal and informal education required
by the Regulator and the Pension Fund Association, such as the
General Management of Pension Fund (MUDP) and certification
in the field of Financial Mathematics, Probabilities and Statistics
and Statistics Method organized by the Indonesian Actuary
Association (PAI).
Arzizal Ardhi Imanu - Member of Risk Management Team
A graduate with Bachelor of Science (Mathematics) degree from
Airlangga University, he joined DAPENBI since October 2014
and engages in Risk Management sector. In DAPENBI, he has
participated in both formal and informal education as required
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
146 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
dan Asosiasi Dana Pensiun telah diikuti, diantaranya adalah
Manajemen Umum Dana Pensiun (MUDP).
Jumlah Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota Komite Investasi
Selama 2016, Komite Investasi telah melaksanakan rapat
sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran rapat anggota Komite
Investasi adalah sebagai berikut:
no Peserta / ParticipantJumlah Rapat /
total meeting
Kehadiran / Attendance
Jumlah / total Tingkat / Rate
1 Nirwansyah 12 12 100,00%
2 Cicilia Emy Dwi Astuti 12 12 100,00%
3 Edi Pujiono 12 11 91,67%
4 Arga Rahmadika 12 12 100,00%
5 Ilma Istiarini 12 12 100,00%
6 Pravita Ratriani 12 10 83,33%
7 Anggun Lestari 12 10 83,33%
8 Widi Eko Zanuar Iskhak 12 12 100,00%
9 Arzizal Ardhi Imanu 12 10 83,33%
Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi
Pada 2016, DAPENBI telah melaksanakan beberapa program
pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi
anggota Komite Investasi. Program pelatihan tersebut adalah
sebagai berikut:
Nama Peserta / Participant nameNama Kegiatan/ Pelatihan /
Activity/training namePelaksana / organizer
Waktu dan Tempat / time and Place
Cicilia Emy Dwi Astuti Sertifikasi Certified Security Analyst (CSA) / Certified Security Analyst (CSA) Certification
Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal / Capital Market Professional Certification Agency
25-29 Januari 2016 / January 25 - 29, 2016
Arga Rahmadika Sertifikasi Certified Security Analyst (CSA) / Certified Security Analyst (CSA) Certification
Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal / Capital Market Profes-sional Certification Agency
25-29 Januari 2016 / January 25 - 29, 2016
Widi Eko Zanuar Iskhak Training Finnon 1: Understanding Financial Statement
PPM Manajemen / PPM Manage-ment
23-25 Februari 2016 / February 23 - 25, 2016
Ilma Istriani Sertifikasi Certified Security Analyst (CSA) / Certified Security Analyst (CSA) Certification
Asosiasi Analis Efek Indonesia / Indonesian Securities Analysts Association
21 Maret-20 Mei 2016 / March 21 - May 20, 2016
Arzizal Ardhi Imanu Seminar Strategis Asset Alloca-tion / Strategic Seminar of Asset Allocation
Infovesta / Infovesta 26-28 April 2016 / April 26 - 28, 2016
Realisasi Pelaksanaan Tugas Tahun 2016
Pada tahun 2016, Komite Investasi telah melaksanakan tugas
antara lain sebagai berikut:
1. Update kondisi pasar keuangan terkini yang dilakukan setiap
bulannya.
2. Review atas pelaksanaan pengelolaan investasi yang telah
dilakukan pada bulan sebelumnya.
3. Membahas mengenai Rekomendasi Pengelolaan Portofolio
Investasi untuk bulan mendatang.
by the Regulator and Pension Fund Association, such as Pension
Fund General Management (MUDP).
Total Meeting and Attendance Rate of Investment Committee
Members
In 2016, the Investment Committee convened 12 meetings with
the following attendance rate of its members:
Training Program and Competence Development
In 2016, DAPENBI conducted training program to improve the
capability and competence of Investment Committee members.
The training program are as follows:
Realization of Duty Implementation in 2016
In 2016, the Investment Committee performed the following
duties:
1. Update the latest financial market condition every month
2. Review the implementation of investment management
conducted in the previous month.
3. Discuss the Recommendation for Investment Portfolio
Management for next month.
147Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
InvestMent foruMInvestment Forum is a forum where discussion is held on the
decisions made in Investment Committee Meeting. If the
results are in accordance with the current market conditions
and the applicable Governance, the results will subsequently be
endorsed by the Board of Directors in the Investment Forum. The
Investment Forum is comprised of all members of the Board of
Directors and all the existing Work Unit Heads in DAPENBI.
The following is the chart of decision-making process of
investment in DAPENBI in relation to Investment Committee and
Forum.
Investment Forum Composition
The Investment Forum of DAPENBI consists of 10 members, of
which composition consists of President Director, Director and
others. Currently, the position of President Director is held by
Rasmo Samiun, while the position of each Director is held by
Nirwansyah and Sutikno. Here are the complete composition of
DAPENBI Investment Forum members:
foruM InvestasIForum Investasi merupakan forum tempat dibahasnya hasil
keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Komite Investasi. Apabila
sudah sesuai dengan kondisi pasar terkini dan Tata Kelola yang
berlaku maka selanjutnya akan diendorsemen oleh Pengurus
dalam Forum Investasi. Forum Investasi beranggotakan seluruh
anggota Pengurus dan seluruh Pemimpin Satuan Kerja yang ada
dilingkungan DAPENBI.
Berikut diagram alur pengambilan keputusan investasi DAPENBI
terkait dengan Komite dan Forum Investasi.
Diagram Alur Pengambilan Keputusan Investasi DAPENBIChart of Investment Decision-Making Flow of DAPENBI
Foru
m In
vest
asi /
In
vest
men
t For
umK
om
ite
Inve
stas
i /
Inve
stm
ent C
omm
itte
e
An
ggo
ta K
om
ite
Inve
stas
i / In
vest
men
t C
omm
itte
e M
embe
rs
Perumusan usulan pengelolaan investasi bulanan dari Anggota
Komite Investasi (KI) / Composing advices on monthly
investment management from Investment Committee
Members (KI)
Penyampaian usulan pengelolaan investasi oleh
anggota KI / Advices submission on investment management by
KI members
Perumusan rekomendasi KI berdasarkan usulan dari
anggota KI / Composing advices on monthly investment management from Investment
Committee Members (KI)
Penyampaian rekomendasi KI dalam rapat Forum Investasi (FI) / Advices submission on
investment management by KI members
Pembahasan rekomendasi KI / Discussion on KI
recommendations
Penggurus memberikan endorsement atas rekomendasi
KI sesuai dengan ketentuan *) sebagai keputusan rapat FI /
The Board of Directors provides endorsement based on KI
recommendation in accordance with the regulation as a decision
of FI meeting.
Anggota KI sesuai dengan wewenangnya **) melaksanakan keputusan rapat FI berdasarkan
endorsement Pengurus / KI Members have, in accordance to their authority, conducted the FI meeting decision based
on the Board of Directors’ endorsement
*) Ketentuan yang dimaksud meliputi Pedoman Investasi dan Arahan Investasi DAPENBI / Such regulation covers Investment Guideline and Investment Direction of DAPENBI**) Wewenang anggota KI diatur dalam Pedoman Investasi DAPENBI / Authority of KI members is regulated in the Investment Guideline of DAPENBI
Komposisi Forum Investsi
Forum Investasi DAPENBi terdiri atas 9 orang, yang komposisinya
terdiri atas Direktur Utama, Direktur dan seterusnya. Saat ini
posisi Direktur Utama dijabat oleh Rasmo Samiun, sedangkan
posisi Direktur masing-masing dijabat oleh Nirwansyah dan
Sutikno. Berikut komposisi lengkap anggota Forum Investasi
DAPENBI:
Nama / name Jabatan / Position
Rasmo Samiun Direktur Utama / President Director
Nirwansyah Direktur / Director
Sutikno Direktur / Director
Cicilia Emy Dwi Astuti Kepala Divisi Investasi / Head of Investment Director
Herry Irman Kepala Divisi Kepesertaan & Pelayanan Pensiun / Head of Participant & Pension Service Division
Edi Pujiono Ketua Tim Manajemen Risiko / Head of Risk Management Team
Mochamad Thosin Kepala Divisi Keuangan Intern / Head of Internal Finance Division
Amril Ketua Tim Pengawasan Intern / Head of Internal Supervisory Team
Gusviyandi Nursjam Kepala Divisi Umum & Teknologi Informasi / Head of General Affairs & Information Technology Division
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
148 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Profil Anggota Forum Investasi
Rasmo Samiun - Direktur Utama
Profil Bapak Rasmo Samiun telah diuraikan pada Bab Profil.
Nirwansyah - Direktur
Profil Bapak Nirwansyah telah diuraikan pada Bab Profil.
Sutikno - Direktur
Profil Bapak sutikno telah diuraikan pada Bab profil.
Cicilia Emy Dwi Astuti - Kepala Divisi Investasi
Sebagai salah seorang peraih gelar Magister Manajemen dari
Universitas Katolik Atmajaya, telah bergabung di DAPENBI
selama ± 18 tahun dan memiliki pengalaman kerja di berbagai
satuan kerja yang ada di DAPENBI dengan 9 tahun terakhir
berkiprah di bagian Investasi. Berbagai pendidikan formal dan
informal yang diwajibkan oleh Regulator dan Asosiasi Dana
Pensiun telah diikuti yaitu Manajemen Umum Dana Pensiun
(MUDP), Manajemen Investasi Dana Pensiun (MIDP), Chartered
Financial Associate Level 1, Wakil Manajer Investasi dan lulus ujian
sertifikasi Wakil Manajer Investasi, Certified Securities Analyst
(CSA) serta Certified Risk Profesional (CRP).
Herry Irman - Kepala Divisi Kepesertaan & Pelayanan Pensiun
Kepala Divisi Kepesertaan dan Pelayanan Pensiun (DKPP).
Bergabung dengan DAPENBI selama ± 4 tahun dan memiliki
pengalaman kerja di berbagai posisi di Bank Indonesia. Berbagai
pendidikan formal dan informal yang diwajibkan oleh regulator
dan Asosiasi Dana Pensiun telah diikuti yaitu Manajemen Umum
Dana Pensiun (MUDP) Balance Score Card, dan Leadership.
Edi Pujiono - Ketua Tim Manajemen Risiko
Ketua Tim Manajemen Risiko sebagai salah seorang peraih
Magister Manejemen dari Sekolah Tinggi ilmu Ekonomi (STIE)
Budi Luhur Jakarta, telah bergabung di DAPENBI selama ± 18
tahun dan memiliki pengalaman kerja di berbagai satuan kerja
yang ada di DAPENBI dengan 2 tahun terakhir berkiprah di
satuan kerja yang membidangi keuangan.
Mochamad Thosin (Kepala Divisi Keuangan Intern)
Kepala Divisi Keuangan Internal. Peraih gelar Magister
Manajemen dari Universitas Muhamadiyah Malang ini
bergabung dengan DAPENBI pada bulan Januari 2016. Pernah
mengikuti sejumlah pendidikan dan pelatihan terkait Keuangan
dan Akutansi di Dalam dan Luar Negeri. Sebelumnya pernah
menempati posisi sebagai pemeriksaan dan pengawasan di
Profile of Investment Forum Members
Rasmo Samiun - President Director
Mr. Rasmo Samiun’s profile has been stated in the Profile Chapter.
Nirwansyah - Director
Mr. Nirwansyah’s profile has been stated in the Profile Chapter.
Sutikno - Director
Mr. Sutikno’s profile has been stated in the Profile Chapter.
Cicilia Emy Dwi Astuti - Head of Investment Division
The graduate with Master of Management degree from Atmajaya
Catholic University has joined DAPENBI for approximately
18 years and has work experience in various work units in
DAPENBI, with the last 9 (nine) years in the Investment section.
She participated in various formal and informal education
required by the Regulators and Pension Fund Association, such
as General Management of Pension Fund (MUDP), Investment
Management of Pension Fund (MIDP), Chartered Financial
Associate Level 1, Investment Manager Representative, as well
as passing the certification examination of Investment Manager
Representative, Certified Securities Analyst (CSA and Certified
Risk Professional (CRP).
herry Irman - head of Participant & Pension services Division
Head of Participant & Pension Services Division (DKPP). He joined
DAPENBI for ± 4 years with experience in various work units in
Bank Indonesia. He participated in formal and informal education
required by the Regulatory and Pension Fund Association, namely
General Management Pension Fund (MUDP), Balance Score Card
and Leadership.
Edi Pujiono - Head of Risk Management Team
Head of Risk Management Team. He graduated with Master
of Management degree from Budi Luhur School of Economics
(STIE) Jakarta and has joined DAPENBI for ±18 years with work
experience in various work units in DAPENBI and in finance work
unit for the last 2 years.
Mochamad Thosin (Head of Internal Finance Division)
Head of Internal Finance Division. He graduated with Master of
Management degree from Muhamadiyah University Malang and
has joined DAPENBI in January 2016. He has attended a number
of education and training related to Finance and Accounting
in Indonesia and Abroad. Previously, he held the position in the
examination and supervision sector at several Banks in Bank
149Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
beberapa Bank di Bank Indonesia, dengan posisi terakhir
sebagai Deputi Kepala Divisi Direktorat Keuangan Intern, Divisi
Pelaksanaan Gaji dan Administrasi Bank Indonesia.
Amril (Ketua Tim Pengawasan Intern)
Ketua Tim Pengawasan Internal. Peraih gelar Magister Economic
Development dari Vanderbilt University ini mulai bergabung
dengan DAPENBI pada bulan Januari 2016. Memiliki pengalaman
kerja di beberapa posisi di Departemen Statistik Bank Indonesia,
dengan jabatan terakhir menduduki posisi Deputi Direktur,
Departemen Statistik.
gusviyandi Nursjam - Kepala Divisi Umum & Teknologi
Informasi
Sebagai salah seorang peraih Sarjana Ekonomi dari Universitas
Padjadjaran Bandung, telah bergabung di DAPENBI selama ±
16 tahun dan memiliki pengalaman kerja di berbagai satuan
kerja yang ada di DAPENBI dengan 5 tahun terakhir berkiprah
di satuan kerja yang membidangi sumber daya manusia. Aktif
sebagai salah satu pengajar di Asosiasi Dana Pensiun Indonesia
(ADPI) dan salah satu anggota juri ADPI Award dalam 4 (empat)
tahun terakhir.
Jumlah dan Tingkat Kehadiran Rapat Anggota Forum Investasi
2016
Nama / name Jumlah Rapat / total meetings Kehadiran Rapat / meeting Attendance Persentase / Percentage
Rasmo Samiun 12 12 100,00%
Nirwansyah 12 12 100,00%
Sutikno 12 11 91,67%
Cicilia Emy Dwi Astuti 12 12 100,00%
Herry Irman 12 9 75,00%
Edi Pujiono 12 11 91,67%
Mochamad Thosin 12 11 91,67%
Amril 12 5 41,67%
Gusviyandi Nursjam 12 8 66,67%
auDIt InternaLTim Pengawasan Intern (TPI) merupakan unit Audit Internal
DAPENBI yang memiliki 3 (tiga) orang anggota, dan telah
memiliki Sertifikat Auditor Internal Tingkat Dasar dari Yayasan
Pendidikan Internal Audit (YPIA). Kedudukan Tim Pengawasan
Intern (TPI) dalam struktur dana pensiun adalah langsung di
bawah Direktur Utama DAPENBI, sehingga pengangkatan
dan pemberhentian setiap anggota unit Internal Audit adalah
kewenangan dari Direktur Utama.
Indonesia, with the last position as Deputy Division Head of
Directorate of Internal Finance, Salary and Administration
Implementation Division of Bank Indonesia.
Amril (Head of Internal Supervisory Team)
Head of the Internal Control Team. The graduate with Master’s
degree in Economic Development from Vanderbilt University
started joining DAPENBI in January 2016. He has working
experience in several positions in the Department of Statistics
of Bank Indonesia, with the last position as Deputy Director,
Department of Statistics.
gusviyandi Nursjam - Head of general Affairs & Information
Technology Division
As one of the graduate with Bachelor of Economics degree
from Padjadjaran University Bandung, he has joined DAPENBI
for ±16 years and has work experience in various work units in
DAPENBI with the last 5 years working in the work unit in charge
of human resources. He is an active lecturer at the Association of
Indonesian Pension Funds (ADPI) and one of the jury members of
ADPI Award in the last 4 (four) years.
Total and Meeting Attendance rate of Investment Forum
Members in 2016.
InternaL auDItThe Internal Audit Team (TPI) is DAPENBI’s Internal Audit Unit
that has 3 (three) members, and already has a Basic Internal
Auditor Certificate from Yayasan Pendidikan Internal Audit
(YPIA). The position of the Internal Audit Team (TPI) in the
structure of the pension fund is directly under the President
Director. As such, the appointment and dismissal of each member
is the authority of the President Director.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
150 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Dalam pelaksanaan fungsi pengawasan intern, TPI harus
melakukan penilaian yang independen mengenai kecukupan
Sistem Pengendalian Intern dan kepatuhan DAPENBI terhadap
kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. Sebagai bagian dari
Sistem Pengendalian Intern, TPI melaporkan hasil audit secara
langsung kepada Pengurus dan Dewan Pengawas DAPENBI.
TPI berfungsi melakukan pengawasan antara lain meliputi :
a. Fungsi Pengawasan terhadap kecukupan Pedoman
Kebijakan dan Pedoman Operasional.
b. Fungsi Pengawasan terhadap Kepatuhan atas Pedoman
Kebijakan dan Pedoman Operasional Sebagai bagian dari
Sistem Pengendalian Intern, TPI melaporkan hasil audit
secara langsung kepada Pengurus dan kepada Dewan
Pengawas DAPENBI.
Komposisi Audit Internal
Nama / name Jabatan / Position
Amril Ketua / Head
Ary Heriawan Anggota / Member
Taufik Kurniaputra Anggota / Member
Realisasi Tugas Unit Audit Internal 2016
Pada tahun 2016, Tim Pengawas Intern sebagai unit audit internal
DAPENBI telah melaksanakan tugas sebagai berikut:
1. Audit Umum terhadap Satuan Kerja, yaitu :
a) Divisi Keuangan Intern tanggal 10 Maret sampai dengan
15 April 2016.
b) Divisi Investasi tanggal 2 sampai dengan 24 Mei 2016.
c) Divisi Kepesertaan dan Pelayanan Pensiun tanggal 7
sampai dengan 28 September 2016.
d) Divisi Umum dan Teknologi Informasi tanggal 21
November sampai dengan 9 Desember 2016.
e) Tim Manajemen Risiko tanggal 16 sampai dengan 30
Desember 2016.
2. Audit Umum terhadap anak perusahaan yaitu PT. Binakarsa
Swadaya (PT. BKS) tanggal 3 sampai dengan 26 Oktober
2016.
3. Audit Khusus mengenai perhitungan Piutang Kupon Obligasi
tanggal 14 sampai dengan 27 Juli 2016
4. Audit Khusus terhadap PT. BKS, yaitu mengenai :
a. Proyek perbaikan rumah dinas di Rasamala tanggal 18
sampai dengan 22 Januari 2016.
b. Pengelolaan Binakarsa Parking Service tanggal 21 sampai
dengan 24 Maret 2016.
5. Audit Khusus terhadap PT. Bidakara Taruma Sakti mengenai
keterlambatan penyampaian Laporan Triwulanan kepada
DAPENBI tanggal 1 sampai dengan 3 Februari 2016
In the implementation of the internal control function, the TPI
shall conduct independent assessments of the adequacy of
the Internal Control System and DAPENBI’s compliance with
the established policies and procedures. As part of the Internal
Control System, TPI reports the audit results directly to the
Board of Directors and Supervisory Board of DAPENBI.
TPI serves to perform monitoring such as:
a. Supervisory Function on the adequacy of Policy Guidelines
and Operational Guidelines.
b. Monitoring Function of the Compliance on Policy Guideline
and Operational Guideline. As part of the Internal Control
System, TPI reports the audit results directly to the Board
of Directors and the Supervisory Board.
Internal Audit Composition
Duty Realization of Internal Audit Unit in 2016
In 2016, the Internal Audit Team as DAPENBI’s internal audit unit
performed the following duties:
1. General Audit to Work Units, namely:
a) Internal Finance Unit on March 10 to April 15, 2016.
b. Investment Division on May 2 up to May 24, 2016.
c. Participant and Pension Service Division on September 7
up to September 28, 2016.
d. General Affair and Information Technology Division on
November 21 up to December 9, 2016.
e. Risk Management Team on December 16 up to December
30, 2016
2. General Audit on subsidiary, namely PT. Binakarsa Swadaya
(PT. BKS) on October 3 up to October 26, 2016.
3. Special Audit on Bonds Coupon Receivables calculation on
July 14 to July 27, 2016.
4. Special Audit to PT. BKS, namely on
a. a. Rasamala service house repairment project on January
18 up to January 22, 2016.
b. Binakarsa Parking Service management on March 21 up
to March 24, 2016.
5. Special Audit on PT. Bidakara Taruma Sakti on the delay of
Quarterly Report submission to DAPENBI on February 1 up
to February 3, 2016
151Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
sIsteM PengenDaLIan InternSistem Pengendalian Intern atau pengendalian manajemen
adalah sistem yang dianut atau diberlakukan pada suatu
organisasi/perusahaan, dan dirancang secara terkoordinasi yang
meliputi struktur organisasi, kebijakan, prosedur dan metode.
Tujuan penerapan Sistem Pengendalian Intern bagi DAPENBI
adalah untuk:
a. Mengamankan harta kekayaan.
b. Menghasilkan laporan keuangan, laporan investasi dan
laporan manajemen yang akurat, tepat waktu dan dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Memanfaatkan penggunaan sumber daya dan sarana secara
berdaya guna dan berhasil guna.
d. Mendorong peningkatan pelaksanaan tanggung jawab,
budaya risiko dan sistem deteksi dini yang memadai dan
efisien.
Dari sudut tujuan, ruang lingkup Pengendalian Intern meliputi
tujuan kepatuhan, tujuan informasi, tujuan operasional dan
tujuan budaya risiko, sebagai berikut :
a. Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku (Tujuan Kepatuhan). Tujuan kepatuhan
diperlukan untuk menjamin bahwa semua kegiatan DAPENBI
telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan
perundangundangan yang berlaku, baik ketentuan yang
dikeluarkan oleh Pemerintah, regulator maupun kebijakan,
ketentuan dan prosedur intern yang ditetapkan oleh DAPENBI.
b. Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang
benar, lengkap dan tepat waktu (Tujuan Informasi). Tujuan
Informasi diperlukan untuk menyediakan laporan yang
benar, lengkap, tepat waktu dan relevan yang diperlukan
dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha (Tujuan
Operasional). Tujuan Operasional dimaksudkan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan
asset dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi
DAPENBI dari risiko kerugian.
d. Meningkatkan efektivitas budaya pada organisasi secara
menyeluruh (Tujuan Budaya Risiko). Tujuan Budaya Risiko
dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelemahan dan menilai
penyimpangan secara dini dan menilai kembali kewajaran
kebijakan dan prosedur yang ada di DAPENBI secara
berkesinambungan.
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern
Dalam melaksanakan evaluasi atas sistem pengendalian
intern, DAPENBI harus :
INTERNAL CONTROL SYSTEMInternal Control System or management control is a system that
is adopted or applied to an organization/company, and is designed
in a coordinated manner to covers organizational structure,
policies, procedures and methods. The purpose of applying
Internal Control System to DAPENBI is to:
a. Secure assets.
b. Produce accurate, timely and accountable financial reports,
investment reports and management reports.
c. Utilizing resources and facilities in a useful and effective
manner.
d. Encourage improvement of adequate and efficient
responsibilities, risk culture and early detection system.
In terms of purpose, the scope of Internal Control includes
compliance objective, information objective, operational
objective and risk culture objective, as follows:
a. Compliance with the applicable regulations (Compliance
Objective). Compliance objective is required to ensure that
all DAPENBI activities have been implemented in accordance
with the applicable regulations, both the regulations issued
by the Government, regulators or internal policies, rules and
procedures established by DAPENBI.
b. The availability of correct, complete and timely financial
and management information (Information Objective).
Information Objective is required to provide correct,
complete, timely and relevant reports to make informed and
accountable decisions.
c. Efficiency and effectiveness of business activities
(Operational Objective). Operational Objective is intended to
increase the effectiveness and efficiency in using assets and
other resources in order to protect DAPENBI from the risk
of loss.
d. Improving the effectiveness of culture in the organization
thoroughly (Risk Culture Objective). Risk Culture Objective
is aimed to identify weaknesses and, assess early deviations
and reassess the fairness of existing policies and procedures
at DAPENBI on an ongoing basis.
Evaluation on Internal Control System
In performing evaluation on internal control system, DAPENBI
must:
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
152 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
a. Melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap
efektivitas sistem pengendalian intern. Pemantauan terhadap
risiko utama harus diprioritaskan dan berfungsi sebagai
bagian dari kegiatan DAPENBI sehari-hari termasuk evaluasi
secara berkala, baik oleh satuan-satuan kerja operasional
maupun oleh Tim Pengawasan Intern (TPI).
b. Memantau dan mengevaluasi kecukupan sistem
pengendalian intern secara terus menerus berkaitan dengan
adanya perubahan kondisi intern dan ekstern serta harus
meningkatkan kapasitas sistem pengendalian intern tersebut
agar efektivitasnya dapat ditingkatkan.
c. Memastikan bahwa fungsi pemantauan telah ditetapkan
secara jelas dan terstruktur dengan baik.
d. Menetapkan satuan kerja atau pegawai yang ditugaskan
untuk memantau efektivitas pengendalian intern.
e. Menetapkan frekuensi yang tepat untuk kegiatan pemantauan
yang didasarkan pada risiko yang melekat pada DAPENBI dan
sifat atau frekuensi perubahan yang terjadi dalam kegiatan
operasional.
f. Mengintegrasikan sistem pengendalian intern ke dalam
kegiatan operasional dan menyediakan laporan rutin seperti
jurnal pembukuan, management review dan laporan mengenai
persetujuan atas eksepsi atau penyimpangan dari kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan (justifikasi atas irregularities)
yang selanjutnya dilakukan kaji ulang.
g. Melakukan kaji ulang terhadap dokumentasi dan hasil
evaluasi dari satuan kerja atau pegawai yang ditugaskan
untuk melakukan pemantauan.
h. Menetapkan informasi atau feed back dalam suatu format dan
frekuensi yang tepat.
ManajeMen rIsIKo
Dasar Hukum Penerapan Manajemen Risiko DAPENBI
Pada tahun 2006 Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) menerbitkan
peraturan Nomor KEP-136/BL/2006 tanggal 21 Desember 2006
tentang Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun yang mewajibkan
Dana Pensiun untuk menyusun dan menerapkan Pedoman Tata
Kelola Dana Pensiun, termasuk Pedoman Manajemen Risiko,
terhitung mulai tanggal 1 Januari 2008. Sehubungan dengan
peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
tersebut, pada tahun 2006 DAPENBI membentuk Divisi
Manajemen Risiko dan pada tahun 2007 menyusun Pedoman
Manajemen Risiko melalui Keputusan Pengurus No.15/01/
KEP/P/DMR/DAPENBI tanggal 11 April 2007.
Pada tahun 2010, Divisi Manajemen Risiko diubah menjadi Tim
Manajemen Risiko dan pada tahun 2011 Pedoman Manajemen
a. Monitoring continuously on the effectiveness of internal
control system. Major risk monitoring should be prioritized
and functions as part of DAPENBI’s daily activities, including
periodic evaluation, either by operational work units or by the
Internal Supervisory Team (TPI).
b. Monitor and evaluate the adequacy of internal control system
continuously based on the changes of internal and external
conditions and increase the capacity of the internal control
system to improve its effectiveness.
c. Ensure that monitoring functions are clearly defined and well
structured.
d. Establish a work unit or employees to be assigned to monitor
the effectiveness of internal controls.
e. Establish appropriate frequency for monitoring activities
based on the risks that occur in DAPENBI and the nature or
frequency of changes in the operational activities.
f. Integrate internal control systems into operational activities
and provide routine reports such as booking journals,
management reviews and reports on approval of the
exceptions or deviations from the established policies and
procedures (justification for irregularities) to be reviewed.
g. Review the documentation and evaluation results of the work
unit or the employees assigned to perform the monitoring.
h. Determine the information or feedback in an appropriate
format and frequency.
rIsK ManageMent
Legal Basis of Risk Management Implementation at DAPENBI
In 2006, the Capital Market and Financial Institutions Supervisory
Agency (now Financial Service Authority) issued Regulation No.
KEP-136/BL/2006 dated December 21, 2006 on the Guideline
for Pension Fund Governance which requires the Pension
Fund to prepare and implement the Pension Fund Governance
Guidelines, including Risk Management Guidelines, effective
since January 1, 2008. In conjunction with the regulation form
the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency,
in 2006 DAPENBI established Risk Management Division and in
2007 drafted the Risk Management Guideline through the Board
of Directors’ Decision No.15/01/KEP/P/DMR/DAPENBI on April
11, 2007.
In 2010, the Risk Management Division was changed to Risk
Management Team and in 2011 the Risk Management Guideline
153Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Risiko dilakukan penyempurnaan melalui Keputusan Pengurus
No.19 / 04 / KEP / P / TMR / DAPENBI tanggal 30 Mei 2011.
Pada tahun 2016 melalui Keputusan Pengurus No.24 / 1 / KEP
/ P / TMR / DAPENBI tanggal 20 Oktober 2016 telah dilakukan
penyesuaian terhadap Pedoman Manajemen Risiko DAPENBI
berkaitan dengan terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.1/POJK.05/2015 tanggal 1 Januari 2016 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank dan
Surat Edaran No.10/SEOJK.05/2016 tanggal 14 April 2016
tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dan Laporan
Hasil Penilaian Sendiri Penerapan Manajemen Risiko Bagi
Lembaga Jasa Keuangan Non Bank.
Jenis-jenis Risiko yang Dihadapi DAPENBI
Mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.10 /
POJK.05 / 2014 tanggal 28 Agustus 2014 tentang Penilaian
Tingkat Risiko Lembaga Jasa Keuangan Non Bank dan Surat
Edaran No.2 / SEOJK.05 / 2015 tanggal 29 Januari 2015 tentang
Penilaian Tingkat Risiko Dana Pensiun, terdapat 6 (enam) jenis
risiko yang dihadapi DAPENBI, yaitu :
a. Risiko Kepengurusan
Risiko Kepengurusan adalah risiko kegagalan Dana Pensiun
dalam mencapai tujuan Dana Pensiun akibat kegagalan Dana
Pensiun dalam memelihara komposisi terbaik pengurus yang
memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi.
b. risiko tata Kelola
Risiko Tata Kelola adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan
tata kelola yang baik (good governance), ketidaktepatan gaya
manajemen, lingkungan pengendalian, dan perilaku dari setiap
pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan Dana
Pensiun.
c. Risiko Strategi
Risiko Strategi adalah potensi kegagalan Dana Pensiun dalam
merealisasikan kewajiban kepada Peserta akibat ketidaklayakan
atau kegagalan dalam melakukan perencanaan, penetapan dan
pelaksanaan strategi, pengambilan keputusan yang tepat, dan/
atau kurang responsifnya Dana Pensiun terhadap perubahan
eksternal.
d. risiko operasional
Risiko Operasional adalah potensi kegagalan Dana Pensiun
dalam merealisasikan kewajiban kepada Peserta sebagai akibat
ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem
teknologi informasi dan / atau adanya kejadian yang berasal dari
luar lingkungan Dana Pensiun.
was improved through the Board of Directors’ Decision
No.19/04/KEP/P/TMR/DAPENBI on May 30, 2011.
In 2016, through the Board of Directors’ Decision No.24/1/
KEP/P/TMR/DAPENBI on October 20, 2016, an adjustment has
been made for DAPENBI Risk Management Guideline following
the issuance of the Financial Services Authority Regulation No.1/
POJK.05/2015 dated January 1, 2016 on the Implementation of
Risk Management for Non-Bank Financial Services Institutions
and Circular Letter No.10/SEOJK.05/2016 dated April 14, 2016
on Guidelines for the Implementation of Risk Management and
Self-Assessment Report on the Application of Risk Management
for Non-Bank Financial Services Institutions.
risk types faced by DaPenbI
Pursuant to the Regulation of the Financial Services Authority
No.10/POJK.05/2014 on August 28, 2014 on the Assessment
of Risk Rate of Non-Bank Financial Services Institution and
Circular Letter No.2/SEOJK.05/2015 on January 29, 2015 on the
Assessment of Pension Fund Risk Rating, there are 6 (six) types of
risks faced by DAPENBI, namely:
a. Management Risk
Management Risk is the risk of failure of the Pension Fund in
achieving its purpose due to the failure in maintaining the best
composition of the board with high competence and integrity.
b. governance risk
Governance Rusk is the potential for failure in the implementation
of good governance, improper management style, control
environment, and behavior of any party, both in direct or indirect
involvement with the Pension Fund.
c. Strategy Risk
Strategy Risk is the potential failure of the Pension Fund in
realizing the obligations to the Participants due to improperness
or failure in planning, determining and executing strategies,
making appropriate decisions, and/or the lack of responsiveness
of the Pension Fund on external changes.
d. operational risk
Operational Risk is the potential failure of the Pension Fund
in realizing the obligations to the Participants as a result of
improperness or failure of internal process, human error,
information technology systems and/or the presence of events
originating from outside of the Pension Fund’s environment.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
154 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
e. risiko aset dan Liabilitas
Risiko Aset dan Liabilitas adalah risiko yang terjadi karena adanya
potensi kegagalan dalam pengelolaan aset dan liabilitas Dana
Pensiun yang menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan
kewajiban kepada Peserta.
f. Risiko Dukungan Dana
Risiko Dukungan Dana adalah risiko yang muncul akibat
ketidakcukupan dana/modal yang ada pada Dana Pensiun,
termasuk kurangnya akses tambahan dana/modal dalam
menghadapi kerugian atau kebutuhan dana/modal yang tidak
terduga.
Kerangka Kerja Manajemen Risiko DAPENBI
Pengelolaan risiko DAPENBI dilakukan secara menyeluruh
dengan menerapkan Enterprise Risk Management (ERM). Untuk
memastikan pengelolaan seluruh risiko dilakukan secara efektif,
pengelolaan risiko DAPENBI dilakukan dalam suatu Kerangka
Kerja Manajemen Risiko (Risk Management Framework). Kerangka
Kerja Manajemen Risiko (KKMR) DAPENBI terdiri dari 5 (lima)
pilar manajemen risiko, yaitu :
1. Pilar Pengawasan Aktif Pengurus dan Dewan Pengawas,
yaitu pengawasan yang dilakukan oleh Pengurus dan Dewan
Pengawas secara aktif terhadap efektivitas penerapan
Manajemen Risiko di DAPENBI. Dalam melaksanakan
pengawasan, hal-hal yang diperhatikan sekurang-kurangnya
mencakup 3 (tiga) aspek, yaitu :
a. Wewenang dan tanggung jawab Pengurus dan Dewan
Pengawas.
b. Sumber Daya Manusia.
c. Organisasi Manajemen Risiko.
2. Pilar Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit, yaitu untuk
mendukung penerapan Manajemen Risiko yang efektif.
Kebijakan, prosedur dan limit ditetapkan secara jelas sejalan
dengan visi, misi, dan strategi DAPENBI dan memperhatikan
antara lain jenis, kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko,
dan tingkat risiko yang akan diambil serta peraturan yang
ditetapkan otoritas dan/atau praktik Dana Pensiun yang sehat.
Selain itu, penerapan kebijakan dan prosedur Manajemen
Risiko yang dimiliki DAPENBI harus didukung oleh kecukupan
pendanaan dan kualitas Sumber Daya Manusia. Dalam rangka
pengendalian risiko secara efektif, kebijakan dan prosedur
yang dimiliki DAPENBI didasarkan pada 4 (empat) hal, yaitu :
a. Strategi manajemen risiko.
b. Kebijakan dan prosedur
c. Risk appetite dan risk tolerance.
d. Limit risiko.
e. assets and Liability risk
Assets and Liability Risk is a risk that occurs due to potential
failure in assets and liability management of Pension Fund that
causes fund insufficiency in meeting the Participants’ obligation.
e. Fund Support Risk
Fund Support Risk is a risk arising from the inadequacy of existing
fund/capital in the Pension Fund, including the lack of access to
additional fund/capital in facing unexpected losses or needs of
fund/capital.
Risk Management Framework of DAPENBI
DAPENBI’s risk management is carried out thoroughly by
implementing Enterprise Risk Management (ERM). To ensure
effective management of all risks, DAPENBI’s risk management
is conducted within a Risk Management Framework. The Risk
Management Framework (KKMR) of DAPENBI consists of 5 (five)
risk management pillars:
1. Active Supervision Pillar of the Board of Directors and
Supervisory Board, namely the active supervision by the
Board of Directors and Supervisory Board on the effectiveness
of Risk Management implementation in DAPENBI. In carrying
out the supervision, the matters under consideration shall
cover at least 3 (three) aspects, namely::
a. The authority and responsibility of the Board of Directors
and Supervisory Board.
b. Human Resources.
c. Risk Management Organization.
2. Policy, Procedure and Limit Determination Pillar, namely to
support the effective implementation of Risk Management.
The policy, procedures and limits are clearly defined in line
with DAPENBI’s vision, mission and strategy and takes
account of, among other things, the type, complexity of
business activities, risk profiles, and risk levels as well as
the regulation established by the authority and/or healthy
Pension Fund practice. In addition, the implementation of
DAPENBI’s Risk Management policy and procedures must
be supported by sufficient funding and the quality of Human
Resources. In order to effectively control risks, DAPENBI’s
policy and procedures are based on 4 (four) terms: :
a. Risk management strategy.
b. Policies and procedures
c. Risk appetite and risk tolerance.
d. Risk limits.
155Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
3. Risk Management Process Pillar, namely the main part of
Risk Management implementation process which consists of
4 (four) activities, namely: :
a. Risk identification
b. Risk measurement
c. Risk monitoring
d. Risk control
4. Risk Management Information System Pillar, namely to
support risk identification, measurement, monitoring, and
control. The development of Risk Management Information
System is adjusted with the characteristic, activities and
complexity of DAPENBI.
5. Internal Control system Pillar, namely to complete the
effective Risk Management implementation process.
The Risk Management Framework (KKMR) of DAPENBI is
illustrated below:
The risk management pillars forming the KKMR DAPENBI
chart above are stipulated pursuant to attachment V of Circular
Letter No.10/SEOJK.05/2016 dated April 14, 2016 regarding
Guidelines on the Implementation of Risk Management and Self-
Assessment Report on the Implementation of Risk Management
for Non-Bank Financial Service Institutions.
Pursuant to ISO 31000: 2009, KKMR DAPENBI is periodically
evaluated by monitoring and reviewing KKMR based on the
evaluation results on Risk Management implementation. The
results of monitoring and review are used as inputs for the
3. Pilar Proses Manajemen risiko, yaitu bagian utama dari
proses penerapan Manajemen Risiko yang terdiri dari 4
(empat) kegiatan, yaitu :
a. Identifikasi risiko.
b. Pengukuran risiko.
c. Pemantauan risiko.
d. Pengendalian risiko.
4. Pilar sistem Informasi Manajemen risiko, yaitu untuk
mendukung proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
dan pengendalian risiko. Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Risiko disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan
dan kompleksitas DAPENBI.
5. Pilar Sistem Pengendalian Intern, yaitu untuk melengkapi
proses penerapan Manajemen Risiko yang efektif.
Kerangka Kerja Manajemen Risiko (KKMR) DAPENBI dapat
digambarkan sebagai berikut :
Pilar S
istem
Pengendalia
n Inte
rn
Inte
rnal C
ontrol S
ystem
Pill
ar
Pilar Sistem Inform
asi Manajem
en Risiko
Risk Managem
ent Information System
Pillar
Dewan Pengawas dan
Pengurus / Board of Directors and
Supervisory Board
SDMHR
ORGANISASIORGANIZATION
STRATEGISTRATEGY
IDENTIFIKASIIDENTIFICATION
KEPENGURUSANGOVERNANCE
PEMANTAUANMONITORING
OPERASIONALOPERATIONS
RISK APPETITERISK APPETITE
RISK TOLERANCERISK TOLERANCE
LIMIT RISIKORISK LIMIT
PENGUKURANMEASUREMENT
TATA KELOLAMANAGEMENT
PENGENDALIANCONTROL
STRATEGISTRATEGY
ASET DAN LIABILITASASSETS AND LIABILITY
DUKUNGAN DANA
FUND SUPPORT
Pilar Pengawasan AktifActive Monitoring Pillar
Pilar KebijakanPolicy Pillar
Pilar Proses Manajemen RisikoRisk Management Process Pillar
Risiko Yang Dihadapi DAPENBIRisks Faced by DAPENBI
Pilar-pilar manajemen risiko yang membentuk KKMR DAPENBI
tersebut di atas ditetapkan dengan mengacu kepada lampiran V
dari Surat Edaran No.10/SEOJK.05/2016 tanggal 14 April 2016
tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dan Laporan
Hasil Penilaian Sendiri Penerapan Manajemen Risiko Bagi
Lembaga Jasa Keuangan Non Bank.
Mengacu pada ISO 31000 : 2009 KKMR DAPENBI dievaluasi
secara berkala dengan melakukan monitoring dan review
terhadap KKMR berdasarkan hasil evaluasi terhadap penerapan
Manajemen Risiko. Hasil dari monitoring dan review terhadap
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
156 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
improvement of KKMR DAPENBI. The process is described as
follows:
Risk Level Measurement
Risk level is the result of multiplication of the probability level of
risk occurrence with risk impact level. The higher the probability
of risk occurrence, the higher the risk level and impact. In
measuring the risk level, DAPENBI uses 6 (six) risk probability
scales and 6 (six) risk impact scales, as follows:
The multiplication matrix between the probability level and risk
impact level can be described as follows:
KKMR DAPENBI digunakan sebagai masukan untuk perbaikan
KKMR DAPENBI. Proses tersebut digambarkan sebagai berikut :
ManDat Dan KoMItMenManDate anD CoMMItMent
Kerangka Kerja Manajemen Risiko (KKMR)
Risk Management Framework (KKMR)
Penerapan Manajemen Risiko
Risk Management Implementation
Perbaikan KKMRKKMR Improvement
Monitoring dan Review KKMR
KKMR Monitoring and Review
Pengukuran Tingkat Risiko
Tingkat risiko merupakan hasil perkalian dari tingkat probabiltas
terjadinya risiko dengan tingkat dampak dari risiko. Semakin
tinggi probabilitas terjadinya risiko, maka semakin tinggi
tingkat risikonya dan semakin tinggi dampak yang ditimbulkan
risiko, maka semakin tinggi tingkat risikonya. Dalam melakukan
pengukuran tingkat risiko, DAPENBI menggunakan 6 (enam)
skala probabilitas risiko dan 6 (enam) skala dampak risiko, sebagai
berikut
Tingkat Probabilitas (P) dan Tingkat Dampak (D) / Probability Level (P) and Impact Level (D)
Skala Kuantitatif / Quantitative Scale Skala Kualitatif / Qualitative Scale
6 Sangat Tinggi / Very High
5 Tinggi / High
4 Cukup Tinggi / Fairly High
3 Sedang (Moderat) / Moderate
2 Cukup Rendah / Fairly Low
1 Rendah / Low
Matriks hasil perkalian antara tingkat probabilitas dengan tingkat
dampak risiko dapat digambarkan sebagai berikut :
6 6 12 18 24 30 36
5 5 10 15 20 25 30
4 4 8 12 16 20 24
3 3 6 9 12 15 18
2 2 4 6 8 10 12
1 1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Dam
pak
/ Im
pac
t
Probabilitas / Probability
157Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Hasil perkalian dari tingkat probabilitas dan tingkat dampak
dikelompokkan ke dalam 5 (lima) tingkat risiko, sebagai berikut :
Nilai Risiko Probabilitas (Probabilitas vs Dampak) / Probability Risk (Probability vs Impact)
Tingkat Risiko / Risk LevelDiwakili Oleh Warna /
Representative Color
24 s/d 36 / 24 to 36 Sangat Tinggi / Very High Merah / Red
15 s/d 20 / 15 to 20 Tinggi / High Oranye / Orange
8 s/d 12 / 8 to 12 Sedang Tinggi / Moderate Kuning / Yellow
4 s/d 6 / 4 to 6 Sedang Rendah / Moderate - High Hijau Muda / Baby Green
1 s/d 3 / 1 to 3 rendah / Low Hijau Tua / Dark Green
Pengelolaan Risiko DAPENBI Tahun 2016
Sebagai bagian dari pengelolaan risiko, pada tahun 2016
DAPENBI telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengelolaan Risiko Aset dan Liabilitas, antara lain :
a. Melakukan pengelolaan risiko kredit pada investasi
Deposito dengan menetapkan daftar bank depository dan
limit penempatannya.
b. Melakukan pemantauan terhadap risiko kredit pada
investasi Obligasi.
c. Menetapkan daftar Manajer Investasi Reksadana pada
investasi Reksadana.
d. Menetapkan perantara perdagangan efek (broker) pada
investasi Saham, Obligasi dan Surat Berharga Negara.
e. Melakukan pemantauan kinerja investasi melalui
penyelenggaraan rapat Komite Investasi dan Forum
Investasi setiap bulan.
2. Pengelolaan Risiko Operasional, antara lain :
a. Menyusun dan menyempurnakan standard operating
procedure (SOP) pelaksanaan kegiatan satuan kerja.
b. Mengembangkan program aplikasi Sistem Informasi
Manajemen (SIM) DAPENBI yang terintegrasi, meliputi
bidang Investasi, Akunting, Penyelesaian Transaksi
Keuangan, Kepesertaan dan Pelayanan pensiun, serta
Kepegawaian dan Logistik.
c. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada Pegawai
untuk meningkatkan kompetensinya.
3. Pengelolaan Risiko Tata Kelola, antara lain :
a. Memastikan kepatuhan Pengurus, Dewan Pengawas dan
Pegawai DAPENBI terhadap Pedoman Perilaku dan Kode
Etik DAPENBI.
b. Menerapkan budaya kerja DAPENBI.
c. Memastikan kepatuhan terhadap Pedoman GPFG
DAPENBI.
4. Pengelolaan Risiko Strategi, antara lain :
a. Menyelenggarakan rapat Pengurus sekurang-kurangnya
sekali dalam sebulan.
b. Menyelenggarakan rapat Dewan Pengawas dengan/tanpa
Pengurus sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan.
c. Menyampaikan laporan pengelolaan DAPENBI kepada
Dewan Pengawas dan/atau Pendiri secara berkala.
The multiplication results of the probability and impact levels are
grouped into 5 (five) risk levels, as follows:
DAPENBI Risk Management in 2016
As part of risk management, in 2016, DAPENBI conducted the
following activities:
1. Assets and Liabilities Risk:
a. Conduct credit risk management on Deposit investments
by establishing a list of depository banks and their
placement limits.
b. Monitor credit risk on Bonds investments.
c. Establish a list of Mutual Fund Managers for Mutual Fund
investments.
d. Establish brokers for Share, Bonds and Government
Securities investment.
e. Monitor investment performance through the holding of
Investment Committee meeting and Investment Forum
every month.
2. Operational Risk Management, such as:
a. Compile and improve the standard operating procedure
(SOP) implementation for work unit activities.
b. Develop an integrated DAPENBI Management
Information System (SIM) application, including for
Investment, Accounting, Settlement of Financial
Transactions, Participant and Retirement Services, and
Employment and Logistics.
c. Provide education and training to employees to improve
their competence.
3. Governance Risk Management, such as:
a. Ensure the compliance of DAPENBI’s Board of Directors,
Supervisory Board and Employees with DAPENBI Code of
Conduct.
b. Implement DAPENBI work culture.
c. Ensure compliance with DAPENBI’s GPFG Guidelines.
4. Strategy Risk Management, such as:
a. Hold Board of Directors meetings at least once a month.
b. Hold Supervisory Board meeting with/without the Board
of Directors at least once every 3 (three) months.
c. Submit DAPENBI management report to the Supervisory
Board and/or the Founder periodically.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
158 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
5. Pengelolaan Risiko Dukungan Dana, antara lain :
a. Memastikan ketepatan waktu dan jumlah penerimaan
Iuran bulanan Pemberi Kerja dan Iuran Peserta.
b. Memastikan kecukupan pendanaan melalui perhitungan
aktuaria setiap tahun.
6. Menyusun risk register sebagai penerapan dari pilar
Proses Manajemen Risiko. Pada tahun 2016 telah disusun
10 (sepuluh) risk register satuan kerja Tim Manajemen
Risiko (TMR) dan 10 (sepuluh) risk register satuan kerja Tim
Pengawasan Intern (TPI). Dengan demikian, sampai akhir
tahun 2016 setiap satuan kerja DAPENBI telah memiliki risk
register dengan rincian, sebagai berikut :
a. Divisi Investasi sebanyak 15 (lima belas) risk register.
b. Divisi Kepesertaan dan Pelayanan Pensiun sebanyak 9
(sembilan) risk register.
c. Divisi Keuangan Intern sebanyak 17 (tujuh belas) risk
register.
d. Divisi Umum dan Teknologi Informasi sebanyak 10
(sepuluh) risk register .
7. Mengembangkan program aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Risiko (SIMARI) sebagai penerapan dari pilar
Sistem Informasi Manajemen Risiko. Pada tahun 2016
telah dilakukan perbaikan terhadap user requirement dari
program aplikasi “SIMARI” sesuai dengan masukan dari tim IT
DAPENBI.
8. Melaksanakan audit intern terhadap satuan kerja DAPENBI
sebagai penerapan dari pilar Sistem Pengendalian Intern.
Hasil Penilaian Tingkat Risiko DAPENBI Tahun 2016
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.10/
POJK.05/2014 tanggal 28 Agustus 2014 tentang Penilaian
Tingkat Risiko Lembaga Jasa Keuangan Dana Pensiun, pada tahun
2016 DAPENBI telah melakukan penilaian tingkat risiko untuk
posisi tanggal 31 Desember 2016. Dalam melakukan penilaian
tingkat risiko tersebut, DAPENBI berpedoman pada Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan No.2/SEOJK.05/2015 tanggal tanggal
29 Januari 2015 tentang Penilaian Tingkat Risiko Dana Pensiun.
Adapun hasil penilaian tingkat risiko DAPENBI per 31 Desember
2016 adalah sebagai berikut :
Jenis Risiko / Risk TypeNilai Risiko /
Risk ValueBobot / Weight
Risiko Bersih / net Risk
1. Kepengurusan / Management 0.75 15% 0.05
2. Tata Kelola / governance 0.93 15% 0.11
3. Strategi / Strategy 0.75 15% 0.05
3.1. Risiko Bawaan / Innate Risk 0.75 - -
3.2. Manajemen dan Pengendalian / Management and Control 0.75 - -
4. Operasional / operation 0.83 25% 0.12
4.1. Risiko Bawaan / Innate Risk 0.92 - -
4.2. Manajemen dan Pengendalian / Management and Control 0.75 - -
5. Fund Support Risk Management, such as:
a. Ensure the timeliness and amount of monthly contributions
of the Employer and Participant Contributions.
b. Ensure sufficient funding through annual actuarial
calculations.
6. Develop risk registers as the implementation of the Risk
Management Process pillar. In 2016, 10 (ten) risk registers
of Risk Management Team (TMR) work units and 10 (ten) risk
registers of Internal Control Team (TPI) work units have been
established. Thus, until the end of 2016, each DAPENBI work
unit has its respective risk register with details as follows:
a. Investment Division as many as 15 (fifteen) risk registers.
b. Participant and Pension Services with 9 (nine) risk
registers.
c. Internal Finance Division with 17 (seventeen) risk
registers.
d. General Affairs and Information Technology Division with
10 (ten) risk registers.
7. Develop a Risk Management Information System application
program (SIMARI) as the implementation of the Risk
Management Information System pillars. In 2016, an
improvement was made to the user requirements of “SIMARI”
application program in accordance with input from DAPENBI
IT team.
8. Implement internal audit of DAPENBI work unit as an
implementation of internal control system pillar.
Risk Level Assessment Results of DAPENBI in 2016
In accordance with the Financial Services Authority Regulation
No.10 /POJK.05/ 014 dated August 28, 2014 on Risk Rating of
Pension Fund Financial Institution Service, in 2016, DAPENBI has
conducted risk rating as of December 31, 2016. In conducting the
assessment, DAPENBI refers to the Circular Letter of Financial
Services Authority No.2/SEOJK.05/2015 dated January 29,
2015 on Pension Fund Risk Rating. The results of DAPENBI’s risk
level assessment as of December 31, 2016 are as follows:
159Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Jenis Risiko / Risk TypeNilai Risiko /
Risk ValueBobot / Weight
Risiko Bersih / net Risk
5. Aset dan Liabilitas / assets and Liabilities 0.94 30% 0.23
5.1. Risiko Bawaan / Innate Risk 1.00 - -
5.2. Manajemen dan Pengendalian / Management and Control 0.88 - -
Jumlah Nilai Risiko Bersih / Total Net Risk Value - - 0.86
1. Kemampuan Pendanaan / Financing Capability - - 1.75
2. Tambahan Pendanaan / Additional Funding - - 1.00
Jumlah Nilai Risiko Dukungan Dana / Total Risk Value For Fund Support - - 1.51
1. Jumlah Nilai Risiko Bersih / Total Net Risk Value - - 0.86
2. Jumlah Nilai Risiko Dukungan Dana / Total Risk Value For Fund Support - - 1.51
Nilai Risiko / Risk Value 1.30
Tingkat Risiko / risk rate Sedang Rendah / Moderate - Low
Tingkat risiko DAPENBI per tanggal 31 Desember 2016 berada
pada tingkat “Sedang Rendah” dengan nilai 1,30 (satu koma
tiga puluh). Tingkat risiko tersebut mencerminkan probabilitas
kegagalan DAPENBI dalam memenuhi kewajibannya berada di
tingkat sedang ke arah rendah. Secara umum DAPENBI sehat
tetapi terdapat potensi kegagalan untuk memenuhi kewajibannya
kepada peserta. Dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015
tingkat risiko tersebut tidak mengalami perubahan, namun nilai
risikonya mengalami penurunan (membaik) sebesar 10,96% dari
semula 1,46 (satu koma empat enam). Adapun nilai risiko untuk
masing-masing jenis risiko dapat disampaikan sebagai berikut :
• Risiko Kepengurusan per tanggal 31 Desember 2016 memiliki
tingkat risiko “Rendah” dengan nilai risiko sebesar 0,75 atau
sama dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015.
• Risiko Tata Kelola per tanggal 31 Desember 2016 memiliki
tingkat risiko “Rendah” dengan nilai risiko sebesar 0,93 atau
sama dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015.
• Risiko Strategi per tanggal 31 Desember 2016 memiliki
tingkat risiko “Rendah” dengan nilai risiko sebesar 0,75 atau
sama dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015.
• Risiko Operasional per tanggal 31 Desember 2016 memiliki
tingkat risiko “Rendah” atau sama seperti posisi tanggal 31
Desember 2015. Namun nilai risikonya naik sebanyak 0,16
poin (23,88%) dari posisi tanggal 31 Desember 2015 sebesar
0,67 menjadi 0,83. Kenaikan tersebut disebabkan oleh
kenaikan nilai Risiko Bawaan sebanyak 0,17 poin (22,67%)
dari semula sebesar 0,75 menjadi sebesar 0,92. Meskipun nilai
Risiko Bawaan mengalami kenaikan, namun nilai Manajemen
dan Pengendalian juga naik sebanyak 0,17 poin (29,31%) dari
semula sebesar 0,58 menjadi sebesar 0,75.
• Risiko Aset dan Liabilitas per tanggal 31 Desember 2016
memiliki tingkat risiko “Rendah” atau turun dibandingkan
tingkat risiko per tanggal 31 Desember 2015 yang berada di
DAPENBI risk level as of December 31, 2016 was at “Moderate
- Low” level with a value of 1.30 (one point thirty). This risk
level reflected the probability of DAPENBI’s failure to meet its
obligations at a moderate to low level. In general, DAPENBI is
categorized as healthy. Nevertheless, there is a potential failure
to fulfill its obligations to the participants. Compared to the
position of December 31, 2015, the risk level did not change, but
the risk value decreased (improved) by 10.96% from 1.46 (one
point four). The value for each type of risk is described as follows:
• Risk Management as of December 31, 2016 was at “Low” risk
level with a risk value of 0.75 or equal to the position as of
December 31, 2015.
• Governance Risk as of December 31, 2016 was at “Low” risk
level with a risk value of 0.93 or equal to the position as of
December 31, 2015.
• Strategy Risk as of December 31, 2016 was at “Low” risk
level with a risk value of 0.75 or equal to the position as of
December 31, 2015.
• Operational Risk as of December 31, 2016 was at “Low”
risk level or the same as the position of December 31, 2015.
However, the risk value rose by 0.16 points (23.88%) from
the position of December 31, 2015, from 0.67 to 0.83. The
increase was due to the increase of Innate Risk by 0.17 points
(22.67%) from 0.75 to 0.92. Although the Innate Risk has
increased, Management and Control value also rose by 0.17
points (29.31%) from 0.58 to 0.75.
• Assets and Liability Risks as of December 31, 2016 was
at “Low” or a decrease compared with the risk level as of
December 31, 2015 at “Moderate-Low” level. The decrease
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
160 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
tingkat “Sedang Rendah”. Penurunan tingkat risiko tersebut
disebabkan adanya penurunan nilai Risiko Bawaan sebanyak
0,17 poin atau turun 14,53% dari semula 1,17 menjadi
1,00. Sementara, nilai Manajemen dan Pengendalian tidak
mengalami perubahan, yaitu tetap 0,88.
• Risiko Dukungan Dana per tanggal 31 Desember 2016
memiliki tingkat risiko “Sedang Tinggi” atau sama
dibandingkan tingkat risiko per tanggal 31 Desember
2015. Namun demikian, nilai risikonya turun sebanyak
0,25 poin (12,50%) menjadi 1,75 dari semula sebesar 2,00
(31 Desember 2015). Penurunan tersebut disebabkan oleh
naiknya kemampuan pendanaan DAPENBI yang terlihat
dari naiknya kualitas pendanaan DAPENBI dari tingkat III
menjadi tingkat II.
teKnoLogI Dan sIsteM InforMasITeknologi dan sistem informasi merupakan komponen penting
untuk mendukung keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
DAPENBI menyadari bahwa dalam iklim industri yang semakin
terintegrasi dengan dunia digital, sistem teknologi informasi
yang komprehensif sudah menjadi kebutuhan yang mendasar.
Karenanya, manajemen senantiasa berupaya untuk terus
memperbarui teknologi informasi untuk menciptakan sistem
kerja yang lebih efektif dan efisien.
Dalam struktur organisasi DAPENBI, teknologi dan sistem
informasi dikelola oleh Seksi Teknologi Informasi. Seksi ini
berada di bawah Divisi Umum dan Teknologi Informasi serta
bertanggung jawab kepada Direktur. Seksi Teknologi Informasi
bertanggung jawab terhadap pengelolaan serta pengembangan
sistem informasi DAPENBI untuk mendukung unit kerja dan
aktivitas operasional perusahaan.
DAPENBI telah merancang (10) sepuluh sistem informasi yang
saling terintegrasi dalam satu pusat data (server). Setiap sistem
informasi memiliki fungsi spesifik untuk mendukung unit kerja
tertentu, baik yang berhubungan dengan kegiatan operasional,
penyaluran dan pelayanan kepensiunan, hingga informasi
kepegawaian dan pelaporan keuangan. Adapun kesepuluh
sistem informasi tersebut meliputi Sistem Informasi Akunting
dan Pelaporan (SI-AKPEL), Sistem Informasi Penyelesaian
Transaksi (SIP-Trans), Sistem Informasi Perpajakan (SI-JAKA),
Sistem Informasi Investasi (SI-Invest), Sistem Kepesertaan &
Pelayanan Pensiun (SI-KEPEL), Sistem Informasi Kepegawaian
(SI-AGA), Sistem Informasi Logistik (SI-LOGIS), Sistem Informasi
Manajemen Risiko (SI-MARI), Sistem Informasi Manajemen
Eksekutif (SI-EKSE), dan Sistem Informasi Kesekretariatan (SI-
TARI).
was due to a decrease Innate Risk by 0.17 points, or by 14.53%
from 1.17 to 1.00. Meanwhile, the value of Management and
Control did not change at 0.88.
• Fund Support Risk as of December 31, 2016 was at “Moderate-
High” or similar with the risk level at December 31, 2015.
However, the risk value decreased by 0.25 points (12.50%)
to 1.75 from 2.00 (December 31, 2015). The decrease was
caused by the increase in funding capability of DAPENBI as
evidenced by the rising quality of DAPENBI funding from
level III to level II.
INFORMATION TECHNOLOgY AND SYSTEMInformation technology and system are important components
to support long-term business sustainability. DAPENBI realizes
that, in an increasingly integrated industry climate with the digital
world, a comprehensive information technology system has
become a fundamental requirement. Therefore, the management
strives to continuously update its information technology to
create a more effective and efficient working system.
In DAPENBI’s organizational structure, information technology
and system are managed by the Information Technology
Section. This section serves under the General Affairs and
Information Technology Division and is responsible to the
Director. The Information Technology Section is responsible for
the management and development of DAPENBI’s information
system to support the work unit and the company’s operational
activities.
DAPENBI has designed (10) ten integrated information systems
in a single data center (server). Each information system has
specific functions to support a particular work unit, whether
related to operational activities, distribution and retirement
services, to employee information and financial reporting. The
ten information systems include Accounting and Reporting
Information System (SI-AKPEL), Transaction Settlement
Information System (SIP-Trans), Tax Information System (SI-
JAKA), Investment Information System (SI-Invest), Participant
System & (SI-AGA), Information System for Logistics (SI-LOGIS),
Risk Management Information System (SI-MARI), Executive
Management Information System (SI-EKSE), and Secretary
Information System (SITARI ).
161Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Of the ten designs of the information system, four designs have
been completed and are operating properly. The four information
systems are the Investment Information System (SI), Transaction
Settlement SI, Participant SI and Logistics SI. The other six
information systems are still under development and are
scheduled to be completed by 2017.
All information systems are integrated into a single data center
(server). The server also has a backup to prevent data loss
due to the possibility of damage to the main server or other
interruptions.
DAPEN BI Integrated Information System
Information Technology Development in 2016
1. By 2016, IT is still focused on completing the Integrated
Information System, which consists of 10 SI. Throughout
2016, 4 (four) SI have been completed, namely Investment
Information System (SI), Transaction Settlement SI,
Participant SI and Logistics SI, which is a part of the
Integrated Information System based on the above the chart.
In addition to the three SI, Accounting SI was the first to be
completed. In its development, the Integrated SI experienced
delays, which should have been completed entirely in 2016.
Nevertheless, there are still 7 (seven) SI still to be completed
in 2017, namely Taxation SI, Pension Service SI (sub-module
of SI-KEPEL),, Employment S, Risk Management SI, Balance
Scorecard SI (sub-module of SI-ABA),, Secretary SI and
Executive Management SI.
2. In an effort to mitigate the risk of losing the database
of DAPENBI operational activities, a server has been
deployed at a location outside the DAPENBI Office Building
Dari sepuluh rancangan sistem informsi tersebut, empat di
antaranya telah selesai dan beroperasi dengan baik. Keempat
sistem informasi tersebut adalah yaitu Sistem Informasi (SI)
Investasi, SI Penyelesaian Transaksi, SI Kepesertaan, dan SI
Logistik. Enam sistem informasi lainnya masih dalam tahap
pengembangan dan dijadwalkan akan selesai pada 2017.
Seluruh sistem informasi tersebut terintegrasi dalam satu
pusat data (server). Server tersebut juga memiliki back up untuk
mencegah kehilangan data akibat kemungkinan kerusakan server
utama maupun gangguan lainnya.
Sistem Informasi Terintegrasi DAPENBI
SERVER BACKUP SERVERC0-LOCATION
sIteM InforMasI InvestasI SITEM
INVESTMENT INFORMATION
SYSTEM (SI-INVEST)
sIteM InforMasI KePegawaIan /
EMPLOYMENT INFORMATION
SYSTEM (SI-AGA)
sIteM InforMasI LOgISTIK / LOGISTICS
INFORMATION SYSTEM (SI-LOGIS)
sIteM InforMasI KePesertaan &
PELAYANAN /PARTICIPANT & SERVICE INFORMATION SYSTEM
(SI-INVEST)
sIteM InforMasI ManajeMen rIsIKo /
RISK MANAGEMENT INFORMATION
SYSTEM (SI-MARI)
sIteM InforMasI PerPajaKan /
TAX INFORMATION SYSTEM (SI-JAKA)
sIteM InforMasI ManajeMen eKseKutIf /EXECUTIVE
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
(SI-EKSE)
sIteM InforMasI PENYELESAIAN
transaKsI /TRANSACTION SETTLEMENT
INFORMATION SYSTEM (SI-TRANSE)
sIteM InforMasI KeseKtarIatan /
SECRETARY INFORMATION
SYSTEM (SI-TAR)
sIteM InforMasI aKuntIng & PeLaPoran /ACCOUNTING & REPORTING
INFORMATION SYSTEM (SI-AKPOL)
Pengembangan Teknologi Informasi 2016
1. Pada tahun 2016, TI masih fokus pada penyelesaian Sistem
Informasi Terintegrasi, yang terdiri atas 10 SI. Sepanjang tahun
2016 telah dilaksanakan penyelesaian 4 (empat) SI, yaitu
Sistem Informasi (SI) Investasi, SI Penyelesaian Transaksi, SI
Kepesertaan, dan SI Logistik yang merupakan bagian dari Sistem
Informasi yang terintegrasi sebagaimana bagan terlampir.
Selain ketiga SI tersebut, terlebih dahulu telah diselesaikan SI
Akunting. Dalam pengembangan SI Terintegrasi mengalami
keterlambatan, yang seharusnya telah diselesaikan seluruhnya
di tahun 2016. Namun demikian, masih terdapat 7 (tujuh) SI yang
masih harus diselesaikan di tahun 2017, yaitu SI Perpajakan, SI
Pelayanan Pensiun (sub modul dari SI-KEPEL), SI Kepegawaian,
SI Manajemen Risiko, SI Balance Scorecard (sub modul dari SI-
ABA), SI Sekretariatan dan SI Manajemen Eksekutif.
2. Dalam upaya memitigasi risiko kehilangan database
kegiatan operasional DAPENBI, maka telah dilaksanakan
penempatan server pada lokasi di luar Gedung Kantor
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
162 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
DAPENBI (Colocation) dan dapat diakses secara online, yaitu
ditempatkan pada PT. Andalan Media Nusa yang terletak di
Gedung Cyber, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta. Dengan demikian,
maka backup database dapat dilaksanakan secara online
setiap akhir hari dan meminimalisasi risiko kehilangan data
akibat kebakaran gedung karena terletak pada lokasi yang
berbeda.
Rencana Pengembangan Teknologi Informasi 2017
1. Penyelesaian 7 (tujuh) SI yang masih diselesaikan di
tahun 2017, yaitu SI Perpajakan, SI Pelayanan Pensiun, SI
Kepegawaian, SI Manajemen Risiko, SI Balance Scorecard, SI
Sekretariatan dan SI Manajemen Eksekutif. Untuk itu, akan
dilakukan penambahan tenaga programmer yang memiliki
kompetensi di bidang java language.
2. Penyempurnaan Website DAPENBI, yang dapat
mengakomodir satuan kerja untuk meng-upload secara
mandiri konten website sehingga konten website dapat
terupdate lebih optimal.
3. Pengembangan media informasi secara mobile melalui Apple
Store dan Google Store, sehingga Peserta dapat memperoleh
informasi terkini DAPENBI melalui smartphone.
PERKARA PENTINg YANg DIHADAPI DAPENBI 2016Pada tahun 2016, tidak terdapat perkara penting yang dihadapi
oleh Dana Pensiun, anggota Pengurus dan anggota Dewan
Pengawas.
InforMasI tentang sanKsI aDMInIstrasI Sepanjang 2016, tidak ada sanksi administrasi yang dihadapi oleh
DAPENBI, baik oleh Pengurus maupun Dewan Pengawas.
aKses InforMasI Dan Data Dana PensIunDAPENBI selalu terbuka dalam hal informasi. DAPENBI
memberi kemudahan bagi untuk dapat mengakses informasi
terkait dengan Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI) yang
didisajikan melalui beberapa media, yaitu :
a. Website DAPENBI dengan alamat www.dapenbi.co.id.
b. Majalah DAPENBI yang terbit secara rutin setiap triwulanan.
c. Media Sosial, melalui Twitter dengan alamat @dapenbi, dan
melalui Facebook dengan alamat @Dana Pensiun BI.
d. Leaflet yang disediakan pada saat penyelenggaraan kegiatan
Sosialisasi Kepesertaan.
(Colocation) and can be accessed online at PT. Andalan Media
Nusa at Cyber Building, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta. Thus, the
database backups can be performed online at the end of each
day and minimize the risk of data loss due to building fires as
they are located in different locations.
Information Technology Development Plan in 2017
1. Completion of 7 (seven) SI in 2017, namely Taxation SI, Pension
Service SI, Employment SI, Risk Management SI, Balance
Scorecard SI, Secretary SI and Executive Management SI.
There will be additional programmers with competence in the
field of java language.
2. DAPENBI Website Enhancements, which can accommodate
a work unit to independently upload website contents so that
website content can be updated more optimally.
3. Development of mobile information media through Apple
Store and Google Store, so Participants can get the latest
information from DAPENBI via smartphones.
SIgNIFICANT CASES FACED BY DAPENBI IN 2016
In 2016, there were no significant cases faced by the Pension
Fund, Board of Directors members and members of the
Supervisory Board.
InforMatIon on aDMInIstratIve sanCtIon Throughout 2016, there were no administrative sanctions faced
by DAPENBI, either by the Board of Directors or the Supervisory
Board.
aCCess on InforMatIon anD PensIon funD DataDAPENBI is always open in terms of information. DAPENBI
provides convenience for access to information related to Dana
Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI) which is presented through
several media, namely:
a. DAPENBI website at www.dapenbi.co.id.
b. DAPENBI magazine which is published regularly every
quarter.
c. Social Media, via Twitter at @dapenbi, and via Facebook at @
Dana Pensiun BI address.
d. Leaflets provided during the Participant Dissemination.
163Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
aKuntan PubLIKUntuk tahun 2016, Laporan Keuangan dan Laporan Portofolio
Investasi telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
Hertanto Grace Karunawan dengan Akuntan Drs. Hertanto,
MS Ak, CPA, CPAM, CA, CTA. Biaya jasa audit untuk 2 (dua)
jenis pemeriksaan tersebut adalah sebesar Rp210.000.000,-
(termasuk PPN dan PPh).
Sementara itu, daftar Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik
yang melakukan audit laporan keuangan dan laporan portofolio
investasi adalah sebagai berikut
Auditor 2016 2015 2014 2013 2012
Kantor Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik (KAP)
Hertanto, Grace, Karunawan
Kantor Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi,
Tjahyo
Kantor Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi,
Tjahyo
Kantor Akuntan Publik (KAP)
Hertanto, Sidik, Indra
Kantor Akuntan Publik (KAP)
Kanaka, Puradiredja, Suahrtono.
Akuntan PublikDrs. Hertanto, MS Ak, CPA, CPAM, CA, CTA.
Drs. Ruchjat Kosasih, MM.
Drs. Ruchjat Kosasih, MM.
Drs. Abubakar Sidik, Akt, MS, CPA, CA/
Syamsudin
KoDe etIKKode Etik merupakan standar perilaku yang harus dipatuhi
oleh segenap insan DAPENBI. Penerapan kode etik berlaku
pada semua lini DAPENBI baik Pengurus, Dewan Pengawas dan
seluruh karyawan. Implementasi Kode Etik DAPENBI senantiasa
memperhatikan hukum dan ketentuan yang berlaku, visi, misi,
tujuan dan nilai-nilai Dana Pensiun Bank Indonesia.
Pedoman Perilaku dan Kode Etik
Pedoman Perilaku dan Kode Etik Dana Pensiun Bank Indonesia
(DAPENBI) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
GPFG DAPENBI dan merupakan salah satu dari 16 (enam belas)
Pedoman Teknis GPFG yang dimiliki oleh DAPENBI. Penyusunan
Pedoman Perilaku dan Kode Etik DAPENBI dilakukan bersamaan
dengan penyusunan GPFG DAPENBI pada tahun 2006. Kemudian
dilakukan penyempurnaan terakhir kalinya pada tahun 2012 dan
telah ditetapkan oleh Pendiri sesuai dengan Keputusan Gubernur
Bank Indonesia Nomor 14/90/KEP. GBI/2012 tentang Pedoman
Tata Kelola Dana Pensiun dari DAPENBI tanggal 19 Desember
2012.
Pedoman Perilaku dan Kode Etik DAPENBI memuat pengaturan
mengenai :
a. Pokok-Pokok Pedoman Perilaku dan Kode Etik.
b. Pedoman Tentang Hubungan Sesama Pegawai.
c. Pedoman Tentang Hubungan dengan DAPENBI.
PubLIC aCCountantIn 2016, both Financial Statements and Investment Portfolio
were audited by Public Accounting Firm (KAP) Hertanto Grace
Karunawan and Accountant Drs. Hertanto, MS Ak, CPA, CPAM,
CA, CTA. The audit fee for 2 (two) assessment types above was
Rp210,000,000,- (including VAT and Income Tax).
In addition, the list of the Public Accounting Firm and the Public
Accountant performing the audit for the financial statements and
investment portfolio is as follows:
CoDe of ConDuCtThe Code of Conduct is a standard of behavior that must be
obeyed by all DAPENBI employees. Implementation of the code
of conduct applies to all lines of DAPENBI, both for the Board of
Directors, Supervisory Board and all employees. Code of Conduct
implementation always takes into account the applicable laws
and regulations, vision, mission, goals and values of Dana Penisun
Bank Indonesia.
Behavioral guideline and Code of Conduct
The Behavioral Guideline and Code of Conduct of Dana Pensiun
Bank Indonesia (DAPENBI) is an integral part of GPFG DAPENBI
and is one of 16 (sixteen) GPFG Technical Guidelines owned by
DAPENBI. The preparation of the Behavioral Guideline and Code
of Conduct of DAPENBI is conducted simultaneously with the
preparation of GPFG DAPENBI in 2006. It was finalized in 2012
and has been established by the Founder in accordance with the
Decision of the Governor of Bank Indonesia Number 14/90/KEP.
GBI/2012 on the Pension Fund Governance Guidelines from
DAPENBI dated December 19, 2012.
DAPENBI’s Behavioral Guideline and Code of Conduct contain
regulations on:
a. Principles of Behavioral Guideline and Code of Conduct.
b. Guidance on Relationship Between Employees.
c. Guidelines on Relationships with DAPENBI.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
164 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
d. Pedoman Tentang Hubungan dengan Peserta, Peserta
Pensiunan, Bekas Pegawai dan Pihak Yang Berhak.
e. Pedoman Tentang Hubungan dengan Mitra Kerja
f. Pedoman Tentang Hubungan dengan Rekanan.
g. Pedoman Tentang Hubungan dengan Pendiri dan Otoritas.
h. Pedoman Pelaksanaan.
i. Penerapan dan Penegakan Pedoman Perilaku dan Kode Etik
Sepanjang 2016, tidak ada praktik yang menyalahi Pedoman
Perilaku dan Kode Etik DAPENBI yang dilakukan oleh seluruh
karyawan, sehingga tidak ada penegakan sanksi yang dapat
disajikan.
sosialisasi Kode etik
Kode Etik DAPENBI berlaku bagi seluruh pegawai di semua
jenjang organisasi DAPENBI. Sosialisasi kode etik dan prosedur
whistleblowing telah dilakukan secara rutin dan meluas kepada
seluruh pegawai dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk
setiap pelanggaran yang terbukti, DAPENBI akan memberikan
sanksi sesuai jenis dan tingkat pelanggaran.
sIsteM PeLaPoran PeLanggaran
Penyampaian Laporan Pelanggaran
Terkait mekanisme penyampaian laporan pelanggaran Kode Etik,
Pihak Pelapor harus mengungkapkan identitasnya dengan jelas.
DAPENBI akan memberi sanksi kepada Pihak Pelapor bilamana
yang dilaporkan tidak benar. Sanksi diberikan sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Namun apabila pelanggaran tersebut
benar terjadi dan pihak pelapor tidak terlibat di dalamnya, maka
pihak pelapor akan mendapatkan penghargaan yang sesuai.
d. Guidelines on Relationship with Participants, Retired
Participants, Former Officials and Eligible Parties.
e. Guidelines About Relationships with Business Partners
f. Guidelines on Relationships with Partners.
g. Guidelines About Relationships with Founder and Authorities.
h. Operating Procedure.
i. Implementation and Enforcement of Behavioral Guideline
and Code of Conduct.
Throughout 2016, there were no practices that violated
DAPENBI Behavioral Guideline and Code of Conduct conducted
by all employees. As such, there was no enforcement of sanctions
that can be presented.
Code of Conduct Dissemination
DAPENBI Code of Conduct applies for all employees in all
organizational levels of DAPENBI. The dissemination of code of
conduct and whistleblowing procedure have been performed
regularly and in widespread condition to all employees and other
stakeholders. DAPENBI shall issue sanction for each proven
violation in accordance with the violation type and level.
WHISTLEBLOWINg SYSTEM
Violation Report Submission
In relation to the mechanism of submitting a report on Code of
Conduct violation, the Reporting Party shall express his/her
identity clearly. DAPENBI will sanction the Reporting Party
should the given report is incorrect. Sanctions are provided in
accordance with applicable regulations. However, if the violation
is true and the reporting party is not involved in it, then the
reporting party will be awarded accordingly.
165Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Whistleblowing System Chart
Protection For Whistleblower
DAPENBI guarantees the confidentiality of the whistleblower
and shall protect the whistleblower against any complaints in
respect of any breach of the Code of Conduct in DAPENBI, unless
Bagan Whistleblowing system
hanya menyampaikan informasi / Must only report the following information :• Perbuatan yang diindikasikan sebagai pelanggaran tata tertib & disiplin
atau etika / Actions indicated as violation of the rules & discipline or ethic
• Waktu terjadinya pelanggaran / Time of violation• Tempat terjadinya pelanggaran / Place of violation• Bagaimana terjadinya pelanggaran / Method of violation
Proses klarifikasi pemeriksaan sampai dengan pengenaan sanksi sesuai dengan Peraturan Tata Tertib dan Disiplin Pegawai DAPENBI atau Anggaran Dasar serta Peraturan Perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku. / The process of clarifying the examination up to the imposition of sanctions is in accordance with the Regulations of Procedures and Discipline of DAPENBI Employee or the Articles of Association and the applicable manpower regulations.
Apabila terdapat indikasi pelanggaran etika, dibentuk Dewan Penilai Etik yang terdiri dari minimal 3 (tiga) Pejabat yang memiliki standar etika yang tinggi dan tidak terdapat benturan kepentingan terhadap pihak Terlapor. Dewan Penilai Etik berkewajiban untuk: / If there is any indication of violation of ethics, an Ethical Assessment Board shall be established consisting of at least 3 (three) Officials who have high ethical standards and there is no conflict of interest to the Reported Party. The Board of Ethics Assessors is obliged to:1. Mengkaji dan menyimpulkan laporan indikasi pelanggaran etika. / Review and conclude reports of indications of ethical violations2. Mengusulkan sanksi atas pelanggaran etika yang dilakukan pihak Terlapor / Propose sanctions for ethical violations committed by the
Reported Party3. Mengusulkan apresiasi atau penghargaan yang akan diberikan kepada Pegawai sebagai pihak Pelapor atau pengenaan sanksi apabila
laporan terbukti tidak benar / Propose an appreciation or appreciation to be given to the Employee as the Reporting Party or imposition of sanction if the report proves to be incorrect
• Surat / Envelope : Kadiv SDM• Email : [email protected]• Telepon / Telephone : ext. 617
Wajib menyebutkan Nama Pelapor / Must State His/Her
Name
1. Menerima Laporan / Receive the reports2. Validasi Laporan / Validate the reports3. Meneruskan Laporan kepada pihak yang
menangani pelanggaran kepada / Pass over the Reports to the party that will settle the violation to:• Pengurus bila pelanggaran dilakukan oleh
Pegawai / The Board of Directors, if the violation is performed by Employee
• Dewan Pengawas bila pelanggaran dilakukan oleh Pengurus / Supervisory Board, if the violation is performed by the Board of Directors
• Pendiri bila pelanggaran dilakukan oleh Dewan Pengawas / Founder, if the violation is performed by the Supervisory Board
4. Proses Administrasi Laporan / Report Administration Process
MekanisMe pelaporan wishtleblowing systeM (wbs) DapenbiW H I S T L E B L O W I N G S Y S T E M ( W B S ) R E P O R T I N G M E C H A N I S M O F D A P E N B I
pelaporWhistleblower
MeDia pelaporanReporting Media
tugas kaDiv sDMDuties of the Head of HR Division
Perlindungan bagi whistleblower
DAPENBI menjamin kerahasiaan dan akan dilindungi setiap
pelapor terkait pengaduan adanya pelanggaran Kode Etik di
lingkungan DAPENBI, kecuali apabila pengungkapan tersebut
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
166 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
diperlukan dalam kaitan dengan laporan atau penyidikan yang
dilakukan Pemerintah. Hal ini dilakukan demi mempertahankan
posisi DAPENBI di depan hukum.
Penanganan Pengaduan
DAPENBI menyadari bahwa praktik tata kelola yang baik
dan transparan menjadi hal penting dalam meningkatkan
pertumbuhan usaha kedepannya. Menjalankan Kode Etik yang
berlaku menjadi salah satu alternatif menjaga budaya baik
DAPENBI di mata pemangku kepentingan dan lainnya.
Oleh karena itu, setiap pelanggaran terhadap Kode Etik akan
ditindaklanjuti secara tegas dan konsisten sesuai dengan Hukum
dan Peraturan yang berlaku. Untuk itu, Pegawai, anggota
Pengurus dan anggota Dewan Pengawas dari DAPENBI yang
melakukan pelanggaran Kode Etik, dikenakan sanksi sesuai
dengan berat atau ringan, sifat, dan seringnya pelanggaran
dilakukan.
Khusus untuk pelanggaran berupa pembocoran informasi yang
bersifat Rahasia, dapat dikenakan Pemutusan Hubungan Keja
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, dan terhadap yang bersangkutan secara
langsung dapat dituntut sesuai dengan hukum pidana yang
berlaku.
Dalam hal terdapat laporan terjadinya pelanggaran Kode Etik,
maka Pengurus dan/atau Dewan Pengawas membentuk Dewan
Penilai Etik secara ad-hoc terdiri dari minimal 3 (tiga) Pejabat
yang dinilai memiliki standar etika yang tinggi dan tidak terdapat
benturan kepentingan terhadap Pihak Terlapor. Dewan Penilai
Etik berkewajiban untuk :
a. Mengkaji dan menyimpulkan laporan indikasi pelanggaran ke
dalam pelanggaran etika dan atau pelanggaran disiplin dan
tata tertib Pegawai;
b. Mengusulkan sanksi atas pelanggaran etika yang dilakukan
oleh Pihak Terlapor;
c. Mengusulkan apresiasi atau penghargaan yang akan diberikan
kepada Pegawai sebagai Pihak Pelapor atau pengenaan sanksi
apabila laporan terbukti tidak benar.
Pihak yang Mengelola Pengaduan
Bagi pihak yang telah mengetahui terjadi atau patut diduga
telah terjadi pelanggaran Kode Etik untuk dapat menyampaikan
laporan pengaduan melalui telepon dan melengkapi dengan
laporan secara tertulis yang selanjutnya disampaikan kepada
satuan kerja yang membawahi Sumber Daya Manusia, kemudian
diteruskan kepada:
such disclosure is necessary in connection with any Government
report or investigation. This is done in order to maintain the
position of DAPENBI in front of the law.
Complaint Handling
DAPENBI recognizes that good and transparent Good Corporate
Governance practice is important in enhancing future business
growth. Implementing the current Code of Conduct is one of the
alternatives to maintain the good culture of DAPENBI in the eyes
of the stakeholders and others.
Therefore, any violation of the Code will be followed up explicitly
and consistently in accordance with applicable Regulations. To
that end, the Employees, members of the Board of Directors and
members of the Supervisory Board of DAPENBI that violate the
Code of Conduct shall be liable to sanctions in accordance with
the weight, nature and frequency of violations.
Breach of confidential information in particular may be subject to
Termination of Employment in accordance with Law Number 13
of 2003 concerning Manpower. The individual concerned can be
directly prosecuted in accordance with applicable criminal law.
In the event of a violation of the Code of Conduct, the Board of
Directors and/or Supervisory Board establish an ad-hoc Ethics
Assessment Board consisting of at least 3 (three) Officials
deemed to have high ethical standards and have no conflict of
interest to the Reported Parties. The Ethics Assessment Board is
obligated to:
a. Review and conclude reports of indication of violations into
violations of ethics and/or violation of discipline committed
by an Employee;
b. To propose sanctions for ethical violation committed by the
Reported Parties;
c. To propose an appreciation to the Employee as a Reporting
Party or imposition of sanction if the report is proven to be
incorrect
Complaint Management Party
The party acknowledging or is reasonably suspected for violation
of the Code of Conduct shall submit a complaint report by phone
and supplement it with a written report which is subsequently
submitted to the work unit in charge of Human Resources, then
forwarded to:
167Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
a. Pengurus, apabila pelanggaran dilakukan oleh Pegawai;
b. Dewan Pengawas, apabila pelanggaran dilakukan oleh
Pengurus;
c. Pendiri, apabila pelanggaran dilakukan oleh Dewan Pengawas.
Hasil dari Penanganan Pengaduan
Sepanjang 2016, tidak terdapat adanya laporan pengaduan
terkait pelanggaran Kode Etik DAPENBI, baik secara lisan
maupun tulisan, sehingga hasil dari penanganan pengaduan tidak
dapat disajikan.
KeberagaMan KoMPosIsI Pengurus
Dalam penunjukan Pengurus, tidak terdapat kebijakan yang
terkait dengan keberagaman komposisi Pengurus dalam baik
bidang pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja maupun jenis
kelamin. Penunjukan Pengurus DAPENBI dilaksanakan dengan
pertimbangan kompetensi dan kebutuhan dari Dana Pensiun
sehingga diharapkan mampu melaksanakan penugasannya
dengan baik.
BUDAYA KERJABudaya Kerja DAPENBI merupakan akronim dari kata DAPENBI
yang memiliki makna tersendiri. Setiap Pegawai DAPENBI wajib
berupaya untuk bertindak dan berperilaku yang mencerminkan
nilai-nilai Budaya Kerja DAPENBI tersebut. Satuan kerja yang
membidangi sumber daya manusia (SDM) merupakan koordinator
atas pelaksanaan Program Kerja yang mendukung pelaksanaan
pengembangan Budaya Kerja DAPENBI dan tercermin dalam
Program Kerja (PK) yang menjadi bagian dari salah satu aspek
dalam penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang berbasis
Balance Scorecard (BSC).
Evaluasi pelaksanaan pengembangan Budaya Kerja DAPENBI
dilaksanakan semesteran, yaitu setiap bulan Juli dan Desember.
Adapun lingkup evaluasi meliputi :
a. Perkembangan penyelesaian Program Kerja yang terkait
dengan upaya meningkatkan pengembangan Budaya Kerja
DAPENBI.
b. Implementasi Budaya Kerja yang telah dilakukan di setiap
satuan kerja.
c. Umpan balik dan/atau dampak dari pelaksanaan
pengembangan Budaya Kerja DAPENBI yang telah
dilaksanakan.
a. The Board of Directors , if the offense is committed by the
Employee;
b. The Supervisory Board, if the offense is committed by the
Board of Directors;
c. The Founder, if the offense is committed by the Supervisory
Board..
Complaint Handling Results
Throughout 2016, there were no complaint reports related to
DAPENBI Code of Conduct violations, either orally or in written
form. Therefore, the results of complaints handling could not be
presented.
COMPOSITION DIVERSITY OF THE BOARD OF DIreCtors In the appointment of the Board of Directors, there is no policy
related to the diversity of the Board’s composition in either
education (field of study), work experience or gender. The
appointment of the DAPENBI Board of Directors is carried out
with the consideration of the competence and needs of the
Pension Fund so that it is expected to carry out its assignment
well.
worK CuLture DAPENBI Work Culture is an acronym of DAPENBI word that
has its own meaning. Each DAPENBI employee shall endeavor
to act and behave that reflect the values of the DAPENBI Work
Culture. The work unit in charge of HR is the coordinator of
the implementation of the Work Program that supports the
implementation of DAPENBI Work Culture development and is
reflected in the Work Program (PK) which is part of one aspect
in the preparation of Key Performance Indicator (KPI) based on
Balance Scorecard (BsC).
Evaluation of the implementation of DAPENBI Work Culture
development is conducted every semester, such as every July and
December. The scope of the evaluation includes:
a. Development of Work Program completion related to the
efforts to improve the development of DAPENBI Work
Culture.
b. Implementation of Work Culture that has been done in every
work unit.
c. Feedback and/or impact of the implementation of DAPENBI
Work Culture development.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
168 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Setiap pimpinan satuan kerja DAPENBI wajib menyampaikan
hasil evaluasi kepada satuan kerja yang membidangi sumber
daya manusia pada minggu kedua dalam periode evaluasi, dan
selanjutnya satuan kerja yang membidangi sumber daya manusia
wajib menyampaikan arahan Pengurus atas hasil evaluasi untuk
ditindaklanjuti sesuai kewenangannya masing-masing.
Budaya Kerja DAPENBI meliputi Disiplin (D), Akuntabilitas
(A), Profesionalisme (P), Efisien dan efektif (E), Nyaman (N),
Berimbang (B), dan Integritas (I)
Disiplin (Discipline)
Diwujudkan dalam bentuk melayani Stakeholders sesuai
dengan kebutuhannya dan tidak melakukan diskriminasi dalam
pelayanan, melayani kepentingan stakeholders secara tegas,
adil dan konsisten serta melayani dengan penuh perhatian,
kelembutan dan belas kasih.
Akuntabilitas (Accountabilty)
Diwujudkan dalam bentuk mempertanggungjawabkan semua
tindakan dan keputusan yang telah diambil sesuai dengan ruang
lingkup tugas dan kewajibannya, memahami tugas, tanggung
jawab serta kewenangan yang dimiliki dengan baik, melaksanakan
tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya dengan teliti dan
cermat, mengambil keputusan sesuai dengan ruang lingkup tugas
dan kewenangan, serta menepati janji dan komitmen yang telah
disepakati.
Profesionalisme (Profesionalism)
Diwujudkan dengan sikap selalu berusaha meningkatkan
keterampilan dalam bidang tugasnya, selalu berusaha secara bijak
menanggulangi semua kesulitan yang timbul, selalu berusaha
membuat skala prioritas dalam pelaksanaan tugas, mempunyai
sikap berorientasi ke depan dan mampu mengantisipasi dan
beradaptasi terhadap perkembangan perubahan lingkungan,
mempunyai pemahaman dan kesadaran tentang sesuatu
seperti fakta, informasi atau keterampilan yang diperoleh demi
pengalaman atau pendidikan, selalu berusaha meningkatkan
kompetensi melalui keikutsertaan dalam pelatihan dan
pendidikan maupun belajar secara otodidak, selalu fokus pada
kepentingan stakeholders, serta Inovatif dalam mencari solusi
atas perolehan yang dihadapi oleh perusahaan.
Efisien dan efektif (Effective and Efficient)
Diwujudkan dengan perilaku memahami dengan baik tujuan dan
sasaran kerja, membuat perencanaan kerja secara baik dan dapat
dicapai, melakukan pekerjaan sesuai rencana dan skala prioritas,
melakukan periksa ulang dan memastikan bahwa hasil pekerjaan
tidak ada yang salah, menggunakan pedoman kerja (SOP) yang
Each head of the DAPENBI work units shall submit the results of
the evaluation to the work unit in charge of HR during the second
week of the evaluation period, and subsequently the work unit
in charge of HR shall submit the Board of Directors’ directive on
the evaluation result to be followed up in accordance with their
respective authorities.
DAPENBI Work Culture consists of Discipline, Accountability,
Professionalism, Effective and Efficient, Comfortable, Balance
and Integrity.
Discipline
Realized in the form of serving Stakeholders in accordance with
their needs and not discriminating in service, serving the interests
of stakeholders firmly, fairly and consistently and serving with
thorough attention, gentleness and compassion.
Accountability
Realized in the form of accountability for all actions and decisions
that have been taken in accordance with the scope of duties and
obligations, acknowledge the duty, responsibility and authority,
carry out duties and responsibilities as well as possible carefully
and carefully, make decisions in accordance with the scope
of the Tasks and authorities, as well as to keep promises and
commitments.
Professionalism
Realized by continuous improvement of the skills in the field of
duty, always try to overcome all difficulties wisely, always try to
make priority scale in execution of duty, have forward-oriented
attitude and able to anticipate and adapt to development of
environment change, have understanding and awareness about
matters like facts, information or skills gained for the sake of
experience or education, always trying to improve competence
through participation in training and education as well as self-
taught, always focus on the stakeholders’ interest, and being
innovative in finding solutions for the acquisition faced by the
company.
Effective and Efficient
Realized by good understanding of the goals and objectives of
work, making good and achievable work planning, doing work
according to plan and priority scale, checking and ensuring that
work results are not wrong, using work guidelines (SOP) available
and currently in effect, using appropriate tools or methods,
169Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
optimally utilizing resources, using company facilities as needed
and considering profit and loss and value added in decision
making.
Comfortable
Realized by always smiling and greeting others (Customers) first,
be polite in communicating and respecting the other person,
listening to customer complaints (the stakeholders) without
interrupting, showing empathy (putting themselves in the
customer’s position), understanding and care about customer
needs, acting quickly in response to customer needs, taking
initiative to take action to understand and meet customer needs,
always showing a ready attitude to help, creating breakthroughs
of value-added products and services or new ideas, finding the
best solution in problem solving, actively convey positive ideas
for the achievement of corporate objectives.
balance
Realized by being fair and wise in acting and interacting with
the internal and external environment, always prioritizing
cooperation among DAPENBI employees in implementing the
tasks, always cooperative in a positive manner, being constructive
and uphold the moral values generally accepted, and always
collaborate and synergize with DAPENBI employees in achieving
company goals.
Integrity
Realized by avoiding conflicts of interest, maintaining the good
name of the company, acting fairly both toward others and self,
telling the truth, being open to receiving criticism and suggestions
for improvement, positive and constructive thinking, and daring to
acknowledge flaws and mistakes and try to make improvements
Is realized by avoiding conflicts of interest, maintaining the good
name of the company, acting justly towards others and self, telling
the truth, being open to receiving criticism and suggestions for
improvement, positive and constructive thinking, and daring to
acknowledge flaws and mistakes and trying to improve.
Implementation of DAPENBI Work Culture
In the implementation of the internalization of DAPENBI Work
Culture above, a banner has been created. The banner contains
the values of DAPENBI Working Culture. The banners are placed
in the meeting room, where knowledge sharing activity is being
tersedia dan berlaku saat ini, menggunakan perangkat kerja
atau metode yang tepat guna, mendayagunakan sumber daya
secara optimal, menggunakan fasilitas perusahaan sesuai dengan
kebutuhan serta mempertimbangkan untung rugi dan nilai
tambah dalam pengambilan keputusan.
nyaman (Comfortable)
Diwujudkan dengan selalu senyum, mengucapkan salam dan
menyapa orang lain (Pelanggan) terlebih dahulu, santun dalam
berkomunikasi dan menghargai lawan bicara, mendengarkan
dengan baik keluhan pelanggan (pemangku kepentingan) dan
tidak melakukan interupsi, menunjukkan empati (menempatkan
diri pada posisi pelanggan), memahami dan peduli terhadap
kebutuhan pelanggan, bertindak cepat dalam menanggapi
kebutuhan pelanggan, berinisiatif mengambil suatu tindakan
untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan, selalu
menunjukkan sikap siap membantu, menciptakan terobosan
produk dan jasa atau gagasan baru yang memiliki nilai
tambah, mencari solusi terbaik dalam pemecahan masalah,
aktif menyampaikan gagasan positif guna tercapainya tujuan
perusahaan.
Berimbang (balance)
Diwujudkan dengan selalu bersikap adil dan bijak dalam bertindak
dan berinteraksi dengan lingkungan internal dan eksternal,selalu
mengutamakan kerjasama diantara sesama insan DAPENBI dalam
pelaksanaan tugas-tugas, selalu kompak dalam pengertian yang
positif, konstruktif dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang
berlaku umum, serta selalu berkolaborasi dan bersinergi diantara
sesama insan DAPENBI dalam mencapai tujuan perusahaan
Integritas (Integrity)
Diwujudkan dengan menghindari benturan kepentingan, menjaga
nama baik perusahaan, bertindak adil baik terhadap orang lain
maupun diri sendiri, mengatakan hal yang sebenarnya, terbuka
dalam menerima kritik dan saran untuk perbaikan, berpikir
positif dan konstruktif, serta berani mengakui kekurangan dan
kesalahan serta berusaha melakukan perbaikan. diwujudkan
dengan menghindari benturan kepentingan, menjaga nama baik
perusahaan, bertindak adil baik terhadap orang lain maupun
diri sendiri, mengatakan hal yang sebenarnya, terbuka dalam
menerima kritik dan saran untuk perbaikan, berpikir positif dan
konstruktif, serta berani mengakui kekurangan dan kesalahan
serta berusaha melakukan perbaikan.
Implementasi Budaya Kerja DAPENBI
Dalam pelaksanaan internalisasi Budaya Kerja DAPENBI diatas,
telah dibuat yang memuat nilai-nilai yang terkandung dalam
Budaya Kerja DAPENBI. tersebut diletakkan di ruang pertemuan,
tempat diselenggarakannya kegiatan . Selain , disediakan pula
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
170 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
DIsIPLIneffeCtIve1. Melayani Stakeholder sesuai dengan kebutuhan dan
tidak melakukan diskrimniasi dalam pelayanan. Serving Stakeholders according to need and not discriminating in service.
2. Melayani kepentingan stakeholder secara tegas, adil, dan konsisten. Serve the interests of stakeholders firmly, fairly, and consistently.
3. Melayani dengan penuh perhatian, kelembutan, dan belas kasih. Serve with great care, tenderness, and compassion.
ProfessIonaLProfessIonaL1. Selalu berusaha meningkatkan keterampilan dalam bidang
tugasnya. Always strive to improve skills in the field of duty.
2. Selalu berusaha secara bijak menanggulangi semua kesulitan yang timbul. Always try to wisely tackle all the difficulties that arise.
3. Selalu berusaha membuat skala prioritas dalam pelaksanaan tugas Always make a priority in the execution of tasks
4. Mempunyai sikat berorientasi ke depan dan mampu mengantisipasi dan beradaptasi terhadap perkembangan perubahan lingkungan. Having a forward-looking brush and able to anticipate and adapt to the development of environmental change.
5. Mempunyai pemahaman dan kesadaran tentang sesuatu seperti fakta, informasi atau keterampilan yang diperoleh demi pengalaman atau pendidikan. Have understanding and awareness about something like facts, information or skills gained for the sake of experience or education.
6. Selalu berusaha meningkatkan kompetensi melalui keikutsertaan dalam pelatihan dan pendidikan maupun belajar secara otodidak. Always seek to improve competence through participation in training and education as well as self-taught learning.
7. Selalu fokus pada kepentingan stakeholders. Always Focus on the interests of stakeholders.
8. Inovasi dalam mencari solusi atas perolehan yang dihadapi oleh perusahaan. Innovation in finding solutions to the acquisition faced by the company.
aKuntabILItasACCOUNTABILITY 1. Mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan
yang telah diambil sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kewajibannya. Responsible for all actions and decisions that have been taken in accordance with the scope of duties and obligations.
2. Memahami tugas, tanggung jawab sebaik-baiknya dengan teliti dan cermat Understand duties, responsibilities as well as carefully and carefully
3. Mengambil keputusan sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kewenangan. Make decisions in accordance with the scope of duty and authority.
4. Menepati janji dan komitmen yang telah disepakati. Keeping promises and commitments that have been agreed.
efeKtIf Dan efIsIeneffeCtIve anD effICIent1. Memahami dengan baik tujuan dan sasaran kerja
Understand well the goals and objectives of the work.2. Membuat perencanaan kerja secara baik dan dapat dicapai
Making a work plan well and can be achieved.3. Melakukan pekerjaan sesuai rencana dan skala prioritas
Doing work according to plan and priority scale.4. Melakukan periksa ulang dan memastikan bahwa hasil pekerjaan
tidak ada yang salah. Re-check and make sure that there is nothing wrong with the work.
5. Menggunakan pedoman kerja (SOP) yang tersedia dan berlaku saat ini. Use work guidelines (SOPs) that are available and current.
6. Menggunakan perangkat kerja atau metode yang tepat guna. Use appropriate tools or methods.
7. Mendayagunakan sumber daya secara optimal. Optimize resources optimally.
8. Menggunakan fasilitas perusahaan sesuai dengan kebutuhan. Use company facilities as needed.
9. Mempertimbangkan untung rugi dan nilai tambah dalam pengambilan keputusan. Consider profit and loss and added value in decision making.
berIMbangbaLanCeD1. Selalu bersikap adil dan bijak dalam bertindak
dan berinteraksi dengan lingkungan internal dan eksternal. Always be fair and wise in acting and interacting with internal and external environment.
2. Selalu mengutuamakan kerjasama diantara sesama insan DAPENBI dalam pelaksanaan tugas-tugas. Always prioritize cooperation among DAPENBI fellow in the implementation of tasks.
3. Selalu kompak dalam pengertian yang positif, konstruktif dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang berlaku umum. Always compact in a positive sense, constructive and upholding generally accepted moral values.
4. Selalu berkolaborasi dan bersinergi diantara sesama insan DAPENBI dalam mencapai tujuan perusahaan. Always collaborate and synergize among DAPENBI human beings in achieving company goals.
NYAMANFRIENDLY1. Selalu senyum, mengucapkan salam dan menyapa orang lain
(Pelanggan) terlebih dahulu. Always smile, say hello and greet others (Customers) first.
2. Santun dalam berkomunikasi dan menghargai lawan bicara. Be proficient in communicating and respecting the other person.
3. Mendengarkan dengan baik keluhan pelanggan (pemangku kepentingan) dan tidak melakukan interupsi. Listen well to customer complaints (stakeholders) and not interrupt.
4. Menunjukkan empati (menempatkan diri pada posisi pelanggan). Show empathy (put yourself in the customer’s position).
5. Memahami dan peduli terhadap kebutuhan pelanggan. Understand and care about customer needs.
6. Bertindak cepat dalam menanggapi kebutuhan pelanggan. Act quickly in response to customer needs.
7. Berinisiatif mengambil suatu tindakan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Take the initiative to take action to understand and meet customer needs.
8. Selalu menunjukkan sikap siap membantu. Always show attitude ready to help.
9. Menciptakan terobosan prosuk dan jasa atau gagasan baru yang memiliki nilai tambah. Creating breakthrough prosuk and services or new ideas that have added value.
10. Mencari solusi terbaik dalam pemecahan masalah. Finding the best solution in problem solving.
11. Aktif menyampaikan gagasan positif guna tercapainya tujuan perusahaan. Actively convey positive ideas for achieving company goals.
IntegrItasINTEgRITY1. Konsisten antara perkataan dan perbuatan
Consistent between words and deeds2. Berperilaku sesuai etika moral, hukum dan peraturan
perusahaan yang berlaku. Behave appropriate moral ethics, corporate laws and regulations.
3. Menghindari benturan kepentingan. Avoiding conflicts of interest.
4. Menjaga nama baik perusahaan. Keep the company’s good name.
5. Bertindak adil baik terhadap orang lain maupun diri sendiri. Be fair to both other people and yourself.
6. Mengatakan hal yang sebenarnya. Say the truth.
7. Terbuka dalam menerima kritik dan saran untuk perbaikan. Be open in accepting criticism and suggestions for improvement.
8. Berpikir positif dan konstruktif. Think positive and constructive.
9. Berani mengakui kekurangan dan kesalahan serta berusaha melakukan perbaikan. Dare to acknowledge deficiencies and mistakes and try to make improvements.
dapenbi
BUDAYA KERJA DANA PENSIUN BANK INDONESIA
Bagan Budaya Kerja DAPENBI berbentuk poster yang ditempatkan
di setiap ruang kerja Pegawai. Penyediaan dan Poster mengenai
Budaya Kerja DAPENBI tersebut diharapkan agar nilai-nilai
Budaya Kerja DAPENBI dapat dipahami dan diimplementasikan
oleh seluruh Pegawai.
Poster Budaya Kerja DAPENBI
held. In addition to Banners, DAPENBI Work Culture Chart is
also provided in the form of posters at every workspace of the
Employees. With the provision of Banners and Posters of Work
Culture, it is expected that the value of DAPENBI Culture Work
can be understood and implemented by all Employees.
DAPENBI Work Culture Poster
171Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
DAPENBI Work Culture BannerBanner Budaya Kerja DAPENBI
dapenbi
BUDAYA KERJA DANA PENSIUN BANK INDONESIA
DIsIPLIn1. Melayani Stakeholder sesuai dengan kebutuhan dan tidak melakukan diskrim-
niasi dalam pelayanan.2. Melayani kepentingan stakeholder secara tegas, adil, dan konsisten.3. Melayani dengan penuh perhatian, kelembutan, dan belas kasih.
DIsIPLIn1. Melayani Stakeholder sesuai dengan kebutuhan dan tidak melakukan diskrim-
niasi dalam palayanan.2. Melayani kepentingan stakeholder secara tegas, adil, dan konsisten.3. Melayani dengan penuh perhatian, kelembutan, dan belas kasih.
aKuntabILItas1. Mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan yang telah diambil
sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kewajibannya.2. Memahami tugas, tanggung jawab sebaik-baiknya dengan teliti dan cermat3. Mengambil keputusan sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kewenangan.4. Menepati janji dan komitmen yang telah disepakati.
aKuntabILItas1. Mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan yang telah diambil
sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kewajibannya.2. Memahami tugas, tanggung jawab sebaik-baiknya dengan teliti dan cermat3. Mengambil keputusan sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kewenangan.4. Menepati janji dan komitmen yang telah disepakati.
ProfessIonaL1. Selalu berusaha meningkatkan keterampilan dalam bidang tugasnya.2. Selalu berusaha secara bijak menanggulangi semua kesulitan yang timbul.3. Selalu berusaha membuat skala prioritas dalam pelaksanaan tugas4. Mempunyai sikat berorientasi ke depan dan mampu mengantisipasi dan
beradaptasi terhadap perkembangan perubahan lingkungan.5. Mempunyai pemahaman dan kesadaran tentang sesuatu seperti fakta, infor-
masi atau keterampilan yang diperoleh demi pengalaman atau pendidikan.6. Selalu berusaha meningkatkan kompetensi melalui keikutsertaan dalam pelati-
han dan pendidikan maupun belajar secara otodidak.7. Selalu Fokus pada kepentingan stakeholders.8. Inovasi dalam mencari solusi atas perolehan yang dihadapi oleh perusahaan.
ProfessIonaL1. Selalu berusaha meningkatkan keterampilan dalam bidang tugasnya.2. Selalu berusahasecara bijak menanggulangi semua kesulitan yang timbul.3. Selalu berusahan membuat skala prioritas dalam pelaksanaan tugas4. Mempunyai sikat berorientasi ke depan dan mampu mengantisipasi dan
beradaptasi terhadap perkembangan perubahan lingkungan.5. Mempunyai pemahaman dan kesadaran tentang sesuatu seperti fakta, infor-
masi atau keterampilan yang diperoleh demi pengalaman atau pendidikan.6. Selalu berusaha meningkatkan kompetensi melalui keikutsertaan dalam pelati-
han dan pendidikan maupun belajar secara otodidak.7. Selalu Fokus pada kepentingan stakeholders.8. Inovasi dalam mencari solusi atas perolehan yang dihadapi oleh perusahaan.
efeKtIf Dan efIsIen1. Memahami dengan baik tujuan dan sasaran kerja.2. Membuat perencanaan kerja secara baik dan dapat dicapai.3. Melakukan pekerjaan sesuai rencana dan skala prioritas.4. Melakukan periksa ulang dan memastikan bahwa hasil pekerjaan tidak ada
yang salah.5. Menggunakan pedoman kerja (SOP) yang tersedia dan berlaku saat ini.6. Menggunakan perangkat kerja atau metode yang tepat guna.7. Mendayagunakan sumber daya secara optimal.8. Menggunakan fasilitas perusahaan sesuai dengan kebutuhan.9. Mempertimbangkan untung rugi dan nilai tambah dalam pengambilan
keputusan.
efeKtIf Dan efIsIen1. Memahami dengan baik tujuan dan sasaran kerja.2. Membuat perencanaan kerja secara baik dan dapat dicapai.3. Melakukan pekerjaan sesuai rencana dan skala prioritas.4. Melakukan periksa ulang dan memastikan bahwa hasil pekerjaan tidak ada
yang salah.5. Menggunakan pedoman kerja (SOP) yang tersedia dan berlaku saat ini.6. Menggunakan perangkat kerja atau metode yang tepat guna.7. Mendayagunakan sumber daya secara optimal.8. Menggunakan fasilitas perusahaan sesuai dengan kebutuhan.9. Mempertimbangkan untung rugi dan nilai tambah dalam pengambilan
keputusan.
NYAMAN1. Selalu senyum, mengucapkan salam dan menyapa orang lain (Pelanggan)
terlebih dahulu.2. Santun dalam berkomunikasi dan menghargai lawan bicara.3. Mendengarkan dengan baik keluhan pelanggan (pemangku kepentingan) dan
tidak melakukan interupsi.4. Menunjukkan empati (menempatkan diri pada posisi pelanggan).5. Memahami dan peduli terhadap kebutuhan pelanggan.6. Bertindak cepat dalam menanggapi kebutuhan pelanggan.7. Berinisiatif mengambil suatu tindakan untuk memahami dan memenuhi
kebutuhan pelanggan.8. Selalu menunjukkan sikap siap membantu.9. Menciptakan terobosan produk dan jasa atau gagasan baru yang memiliki
nilai tambah.10. Mencari solusi terbaik dalam pemecahan masalah.11. Aktif menyampaikan gagasan positif guna tercapainya tujuan perusahaan.
NYAMAN1. Selalu senyum, mengucapkan salam dan menyapa orang lain (Pelanggan)
terlebih dahulu.2. Santun dalam berkomunikasi dan menghargai lawan bicara.3. Mendengarkan dengan baik keluhan pelanggan (pemangku kepentingan) dan
tidak melakukan interupsi.4. Menunjukkan empati (menempatkan diri pada posisi pelanggan).5. Memahami dan peduli terhadap kebutuhan pelanggan.6. Bertindak cepat dalam menanggapi kebutuhan pelanggan.7. Berinisiatif mengambil suatu tindakan untuk memahami dan memenuhi
kebutuhan pelanggan.8. Selalu menunjukkan sikap siap membantu.9. Menciptakan terobosan prosuk dan jasa atau gagasan baru yang memiliki
nilai tambah.10. Mencari solusi terbaik dalam pemecahan masalah.11. Aktif menyampaikan gagasan positif guna tercapainya tujuan perusahaan.
berIMbang1. Selalu bersikap adil dan bijak dalam bertindak dan berinteraksi dengan ling-
kungan internal dan eksternal.2. Selalu mengutuamakan kerjasama diantara sesama insan DAPENBI dalam
pelaksanaan tugas-tugas.3. Selalu kompak dalam pengertian yang positif, konstruktif dan menjunjung
tinggi nilai-nilai moral yang berlaku umum.4. Selalu berkolaborasi dan bersinergi diantara sesama insan DAPENBI dalam
mencapai tujuan perusahaan.
berIMbang1. Selalu bersikap adil dan bijak dalam bertindak dan berinteraksi dengan ling-
kungan internal dan eksternal.2. Selalu mengutuamakan kerjasama diantara sesama insan DAPENBI dalam
pelaksanaan tugas-tugas.3. Selalu kompak dalam pengertian yang positif, konstruktif dan menjunjung
tinggi nilai-nilai moral yang berlaku umum.4. Selalu berkolaborasi dan bersinergi diantara sesama insan DAPENBI dalam
mencapai tujuan perusahaan.
IntegrItas1. Konsisten antara perkataan dan perbuatan2. Berperilaku sesuai etika moral, hukum dan peraturan perusahaan yang berlaku.3. Menhingdari benturan kepentingan.4. Menjaga nama baik perusahaan.5. Bertindak adil baik terhadap orang lain maupun diri sendiri.6. Mengatakan hal yang sebenarnya.7. Terbuka dalam menerima kritik dan saran untuk perbaikan.8. Berpikir positif dan konstruktif.9. Berani mengakui kekurangan dan kesalahan serta berusaha melakukan
perbaikan.
IntegrItas1. Konsisten antara perkataan dan perbuatan2. Berperilaku sesuai etika moral, hukum dan peraturan perusahaan yang berlaku.3. Menhindari benturan kepentingan.4. Menjaga nama baik perusahaan.5. Bertindak adil baik terhadap orang lain maupun diri sendiri.6. Mengatakan hal yang sebenarnya.7. Terbuka dalam menerima kritik dan saran untuk perbaikan.8. Berpikir positif dan konstruktif.9. Berani mengakui kekurangan dan kesalahan serta berusaha melakukan
perbaikan.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil Dana PensiunPension Fund Profile
172 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
Penghargaan Kepada Karyawan
Penghargaan Kepada Karyawan merupakan salah satu elemen
terpenting di tubuh DAPENBI. Berkat kerja keras dan loyalitas
para karyawan DAPENBI bisa tumbuh dan berkembang pesat.
Oleh karena itu DAPENBI turut memberikan apresiasi dan
penghargaan kepada karyawan atas integritas dan dedikasi
selama ini. Pada 2016, DAPENBI memberikan penghargaan
kepada 1 (satu) orang pegawai, yaitu Sdri Erni Maryani untuk
masa pengabdian 20 tahun.
Award to the Employees
Award to the Employees is one of the most important elements
in DAPENBI. DAPENBI can vastly grow and develop due to the
hard works and loyalty of its employees. Therefore, DAPENBI
gives an appreciation to the employees for their integrity and
dedication throughout the time. In 2016, DAPENBI rewarded 1
(one) employee, namely Mrs. Erni Maryani, for her 20 years of
service.
173Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
PernyaTaan TanggUng Jawab aTas laPOran TahUnan 2016Responsibility Statement on the Annual Report 2016
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua
informasi dalam laporan tahunan Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI)
tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh
atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We the undersigned below declare that all information in the 2016
Annual Report of Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI) is presented
in a complete and correct manner and we are fully responsible for the
content of the accuracy of the content of this Annual Report.
This statement is made truthfully.
nirwansyahDirektur
Director
Damayanti Johanwakil Ketua Dewan Pengawas
Vice Supervisory Board Chairman
sutiknoDirektur
Director
Mubarakah
Ketua Dewan Pengawas
Supervisory Board Chairman
rasmo samiunDirektur Utama
President Director
Dyah Virgoana gandhianggota
Member
ahmad hidayatanggota
Member
soengkowo Prijorejoanggota
Member
askadi Masda ramelieanggota
Member
PengUrUsbOarD Of DirecTOrs
Dewan PengawassUPerVisOry bOarD
Jakarta,
Juni 2017 / June, 2017
175Dana Pensiun Bank Indonesia Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata Kelola Dana PensiunGood Pension Fund Governance
i n D e K s K r i t e r i a a n n U a l r e p o r t a w a r D
2 0 1 6 U n t U K D a n a p e n s i U n
I N D E X O F 2 0 1 6 A N N U A L R E P O R T A W A R D C R I T E R I A
F O R P E N S I O N F U N D
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
I. Umum / general
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris / Annual Report is presented in good and correct Indonesian, it is recommended to present the report also in English
Semua halaman / all pages
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca / Annual Report is printed on light-colored paper so that the text is clear and easy to read
Semua halaman / all pages
Laporan tahunan mencantumkan identitas Dana Pensiun dengan jelas / Annual Report should state clearly the identity of the Pension Fund
Nama Dana Pensiun dan tahun Annual Report ditampilkan d1. Sampul muka;2. Samping;3. Sampul belakang; dan4. Setiap halaman.
The Pension Fund’s name and Annual Report’s period is exhibited at:1. Front Cover;2. Side;3. Back Cover; and4. Every page.
Cover dan Semua
halaman / cover and all
pages
Laporan tahunan ditampilkan di website Dana Pensiun dan Pendiri Dana Pensiun/ The Annual Report is presented at the Pension Fund’s Website
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya. / Including reports for the most recent year and at least four previous years.
website
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting / summary of Financial highlights
Informasi perubahan aset neto dan hasil usaha Dana Pensiun dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak mulai beroperasinya Dana Pensiun jika Dana Pensiun tersebut baru menjalankan kegiatannya kurang dari 3 (tiga) tahun / Information on the change of net assets and operational income of the Pension Fund in comparative form over a period of 3 (three) fiscal years or since the commencement of business if the Pension Fund has been running its business activities for less than 3 (three) years
Informasi memuat antara lain:1. Penambahan aset neto;2. Pengurangan aset neto;3. Total kenaikan dan penurunan aset neto;4. Pendapatan investasi Dana Pensiun;5. Beban investasi Dana Pensiun;6. Beban operasional Dana Pensiun; dan7. Hasil usaha setelah pajak.
The information includes:1. Net assets addition;2. Net assets reduction;3. Total net assets increase and decrease; 4. Investment income of Pension Fund;5. Investment expense of Pension Fund; 6. Operating expense of Pension Fund; and 7. Operational results after tax.
8
178 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
Informasi posisi keuangan Dana Pensiun dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak mulai beroperasinya Dana Pensiun jika Dana Pensiun tersebut baru menjalankan kegiatannya kurang dari 3 (tiga) tahun/ Information of financial position of Pension Fund in comparative form over a period of 3 (three) fiscal year or since the commencement of business if the Pension Fund has been running its business activities for less than 3 years
Informasi memuat antara lain:1. Jumlah investasi Dana Pensiun;2. Jumlah aset di luar investasi Dana Pensiun;3. Jumlah aset tersedia Dana Pensiun;4. Jumlah aset neto Dana Pensiun; dan5. Jumlah liabilitas nilai kini aktuaria (DPPK-PPMP) atau liabilitas manfaat pensiun (DPPK-
PPIP).
Information includes:1. The investment amount of the Pension Fund;2. Total assets other than investment of Pension Fund;3. Total available assets of Pension Fund;4. Total net assets of Pension Fund; and5. Present value of actuarial liabilities (DPPK-PPMP) or pension benefit liability (EPFPPIP).
10-11
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak beroperasinya Dana Pensiun jika Dana Pensiun tersebut baru menjalankan kegiatannya kurang dari 3 (tiga) tahun / Financial ratio in comparative form over a period of 3 (three) fiscal year or since the commencement ofbusiness if the Pension Fund has been running its business activities for less than 3 (three) years
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri Dana Pensiun. / Information includes 5 (five) general and financial ratios relevant to the Pension Fund industry.
12
Portofolio investasi Dana Pensiun selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak beroperasinya Dana Pensiun jika Dana Pensiun tersebut baru menjalankan kegiatannya kurang dari 3 (tiga) tahun / Pension Fund’s investment portfolio for 3 (three) financial years, or since the start of its operations if the Pension Fund has been running its business in less than 3 (three) years
Informasi portofolio investasi Dana Pensiun dalam tabel dan grafik. / Pension Fund’s investment portfolio information in tables and charts.
13
Rasio pendanaan dana pensiun selama 3 (tiga) tahun terakhir atau sejak beroperasinya Dana Pensiun jika Dana Pensiun tersebut baru menjalankan kegiatannya kurang dari 3 (tiga) tahun (Khusus DPPK-PPMP) / Pension Fund’s funding ratio for the last 3 (three) years, or since the start of operations if the Pension Fund has been operating for less than 3 (three) years (Exclusive For DPPK-PPMP)
Informasi rasio pendanaan/rasio kecukupan dana (RKD) berupa tabel atau grafik. / Funding ratio information in tables or charts
14
179Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
Informasi terkait iuran peserta, pemberi kerja dan tambahan (jika ada) selama 3 (tiga) tahun terakhir atau sejak beroperasinya Dana Pensiun jika Dana Pensiun tersebut baru menjalankan kegiatannya kurang dari 3 (tiga) tahun / Information regarding members’, employer’s and additional (if any) contributions for 3 (three) years, or since the start of Pension Fund’s operations if the Pension Fund has been operating for less than 3 (three) years
Informasi memuat antara lain:1. Persentase iuran peserta berdasarkan PDP;2. Penerimaan iuran peserta;3. Persentase iuran pemberi kerja berdasarkan PDP (DPPK-PPIP) atau berdasarkan valuasi
aktuaria (DPPK-PPMP);4. Penerimaan iuran pemberi kerja;5. Penerimaan iuran tambahan (jika ada, khusus DPPK-PPMP); dan6. Penerimaan dana Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP) terhadap Aset
Neto (khusus DPLK).
Information includes:1. Members’ contributions and percentage;2. Employer’s contributions and percentage;3. Additional contributions and percentage (if any, exclusive for DPPK-PPMP); and4. Contributions and percentage for Retirement Program For Severance Compensation
(PPUKP) on Net Assets(exclusive for DPLK).
15
III. Laporan Dewan Pengawas dan Pengurus/Plt. Pengurus / supervisory board and board of Directors/Plt board of Directors Report
Laporan Dewan Pengawas/ Supervisory Board Report
Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Pelaksanaan pengawasan atas penyelenggaraan Dana Pensiun;2. Penilaian atas kinerja Pengurus/Plt. Pengurus mengenai pengelolaan dana pensiun dan
dasar penilaiannya;3. Penilaian atas kinerja investasi Dana Pensiun;4. Pandangan atas penerapan atau pengelolaan whistleblowing system (WBS) di Dana Pensiun
dan peran Dewan Pengawas dalam WBS tersebut;5. Tanda tangan laporan oleh Ketua Dewan Pengawas; dan6. Perubahan komposisi Dewan Pengawas (jika ada) dan alasan perubahannya.
Information includes:1. Supervision over the Pension Fund;2. Assessment of the Board of Directors/Plt Board of Directors’ performance on the basis of
pension fund management and valuation;3. Assessment of the Pension Fund investment performance;4. Views on whistleblowing system (WBS) implementation or management in Pension Fund
and the Supervisory Board’s role in WBS;5. Signed Report by the Chairman of the Supervisory Board; and6. Changes in the composition of the Supervisory Board (if any) and reasons for the change.
9
Laporan Pengurus/Plt. Pengurus Dana Pensiun/ Board of Directors/Plt Board of Directors Report
Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Analisis atas kinerja Dana Pensiun, yang mencakup antara lain:
a. kebijakan strategis;b. perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan; danc. kendala-kendala yang dihadapi Dana Pensiun serta upaya dalam mengatasi kendala
tersebut.2. Gambaran tentang strategi investasi Dana Pensiun;3. Uraian ringkas strategi alokasi aset yang disesuaikan dengan profil liabilitas Dana Pensiun;4. Penerapan tata kelola di Dana Pensiun pada tahun buku;5. Tanda tangan laporan oleh Ketua Pengurus/Plt. Pengurus; dan6. Perubahan komposisi anggota Pengurus/Plt. Pengurus (jika ada) dan alasan perubahannya.
Information includes:1. Analysis of the Pension Fund performance, which includes:
a. strategic policy; b. comparison between results achieved and targets, and; c. constraints faced by the Pension Fund and efforts to overcome these obstacles;
2. The description of the Pension Fund investment strategy;3. Brief description of asset allocation strategy as tailored to the Pension Fund liability profile;4. The application of Pension Fund governance;5. Signed Report by the Chairman of the Board of Directors / Plt Board of Directors; and6. Changes in the composition of the Board of Directors / Plt Board of Directors (if any) and
reasons for the change.
30-37
180 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
Tanda tangan anggota Dewan Pengawas dan anggota Pengurus/Plt. Pengurus/ Signatures of the Supervisory Board and Board of Directors / Plt Board of Directors members
Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri;2. Pernyataan bahwa Dewan Pengawas dan Pengurus/Plt. Pengurus bertanggung jawab
penuh atas kebenaran isi laporan tahunan;3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Pengawas dan anggota Pengurus/Plt. Pengurus
dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat
anggota Dewan Pengawas atau Pengurus/Plt. Pengurus yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
Information includes:1. Signatures on a separate sheet;2. Declaration that the Supervisory Board and the Board of Directors / Plt Board of Directors
are fully responsible for the accuracy of the content of the annual report;3. Signed by all the members of the Supervisory Board and the Board of Directors / Plt Board
of Directors with name and title; and4. A written explanation in a separate letter from the concerned in the event a member of the
Supervisory Board and the Board of Directors / Plt Board of Directors does not sign the annual report, or a written explanation in a separate letter from the other members in the absence of appropriate written explanation from the concerned.
175
IV. Profil Dana Pensiun / Pension Fund Profile
Nama dan alamat lengkap Dana Pensiun/ Pension Fund Name and Address
Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website./ Information includes: name and address, post code, Telephone no., Fax no., email and website.
41
Riwayat singkat Dana Pensiun/ A short history of Pension Fund
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, pengesahan Peraturan Dana Pensiun (PDP) dari mulai berdiri sampai dengan yang terakhir, perubahan nama Dana Pensiun (jika ada), dan tanggal efektif perubahan nama Dana Pensiun./ Include, among others: date/year of establishment, name, ratification of Pension Fund Regulations (PDP) from its establishment up to the latest, changes in Pension Fund’s name (if any) and effective date of the Pension Fund’s name change.
Catatan: apabila Dana Pensiun tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan./ Note: to be disclosed if the Pension Fund has never changed its name.
41-42
Bidang Usaha/ Line of Business Uraian mengenai:1. Jenis dana pensiun;2. Jenis program pensiun yang dijalankan; dan3. Perubahan program pensiun (jika ada).
Description of:1. Type of pension funds;2. Type of pension programs run;3. Changes in the pension plan (if any).
42-43
181Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
Informasi terkait jumlah Peserta Dana Pensiun / Information on total Participants of Pension Fund
1. Informasi memuat antara lain:a. Jumlah peserta aktif;b. Jumlah peserta yang berhak atas pensiun ditunda;c. Jumlah penerima pensiun sekaligus; dand. Jumlah penerima pensiun melalui pembelian anuitas.
1. Information includes:a. Number of active participants;b. The number of participants who are entitled to delayed pensions;c. Number of current pension beneficiaries; andd. Number of pension beneficiaries with annuities.
2. Khusus untuk:a. DPPK-PPMP ditambahkan informasi mengenai jumlah penerima pensiunan bulanan.b. DPLK ditambahkan informasi mengenai jumlah seluruh pemberi kerja yang
mengikutsertakan karyawannya pada DPLK.
2. Exclusive for:a. DPPK-PPMP additional information regarding the number of monthly pension
beneficiaries shall be added.b. DPLK additional information on the total number of employers including their employees
in the Pension Fund shall be added.
43
Struktur organisasi Dana Pensiun / Pension Fund organization structure
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Pengurus/Plt. Pengurus. / In chart form, including the name and position at least until one level below the Board of Directors / Plt Board Directors.
44-45
Visi, Misi, dan Budaya Dana Pensiun / Vision, Mission and Culture of Pension Fund
Mencakup: 1. Visi Dana Pensiun;2. Misi Dana Pensiun;3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Pengurus atau Dewan
Pengawas atau Pendiri; dan4. Pernyataan mengenai budaya Dana Pensiun.
Includes:1. Pension Fund vision;2. Pension Fund mission;3. Description on the approval of vision and mission by the Board of Directors or Supervisory
Board or Founder; and 4. A statement on Pension Fund culture.
46
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Pengawas / Identity and brief resume of the Supervisory Board members
Informasi memuat antara lain:1. Nama;2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada pendiri atau lembaga lain);3. Umur;4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);5. Pengalaman Kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat);6. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Dewan Pengawas di Dana
Pensiun sejak pertama kali ditunjuk; dan7. Status perwakilan Dewan Pengawas sebagai wakil peserta atau pemberi kerja (khusus
DPPK).
Information includes:1. Name;2. Position (including positions with the Founder or other institutions);3. Age;4. Education (Study Field and Institute of Education);5. Work Experience (Position, Agencies and Appointed Period);6. Appointment History as member of the Pension Fund Supervisory Board; and7. Supervisory Board member’s Status as representatives of the members or the employer
(DPPK).
48-50
182 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Pengurus/Plt. Pengurus / Identity and brief resume of the Board of Directors / Plt Board of Directors members
Informasi memuat antara lain:1. Nama;2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada Pendiri (jika ada) atau lembaga lain);3. Umur;4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);5. Sertifikasi yang dimiliki (jika ada);6. Pengalaman Kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai Pengurus/Plt. Pengurus sejak pertama
kali ditunjuk di Dana Pensiun.
Information includes among others:1. Name;2. Position (including positions with the Founder (if any) or other institution);3. Age;4. Education (Study Field and Institute of Education);5. Certification owned (if any);6. Work Experience (Position, Agencies and Appointed Period); and7. Appointment History as member of Pension Fund Board of Directors / Plt Board of
Directors.
51-53
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan data pengembangan kompeten karyawan yang mencerminkan adanya kesempatan untuk masing-masing level organisasi / Number of employees (2 years comparative) and a description of the competence development (e.g aspects of education and training of employees)
Mencakup antara lain:1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan;3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;4. Data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan pada tahun buku yang
terdiri dari pihak (level jabatan) yang mengikuti pelatihan, jenis pelatihan, dan tujuan pelatihan; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan pada tahun buku.
Information includes:1. Number of employees at each level of organization;2. Number of employees at each level of education;3. Number of employees based on employment status;4. Description of employee competency development conducted on the fiscal year, which
consists of the party (position level) undergoing the training, training type and goals; and5. Development costs of competency development.
70-76
Informasi mengenai Pendiri dan Mitra Pendiri Dana Pensiun / Information on Pension Fund’s Founder and Founder Partner
Informasi memuat antara lain :1. Nama dan alamat lengkap Pendiri dan Mitra Pendiri Dana Pensiun;2. Keterangan mengenai bidang usaha Pendiri dan Mitra Pendiri Dana Pensiun;3. Komposisi pemegang saham Pendiri Dana Pensiun atau yang setara, yang terdiri dari:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; danb. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing
kurang dari 5% (khusus Listed Company).4. Informasi mengenai perubahan Mitra Pendiri (jika ada).
Includes:1. Full name and address of Pension Fund Founder and Founder Partner;2. Information regarding business sectors of Pension Fund Founder and Founder Partner;3. Composition of shareholders of Pension Fund Founder or equivalent, consisting of:
a. The names of shareholders who own 5% or more shares; andb. Shareholder groups with their respective shareholdings if less than 5% (Exclusive for
Listed Companies).4. Information about changes in Founder Partner (if any).
54-57
183Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
Daftar anak perusahaan/direct placement Dana Pensiun (jika ada) / List of subsidiaries / direct placement of Pension Fund (if any)
Dalam bentuk tabel memuat informasi antara lain: 1. Nama dan alamat anak perusahaan /direct placement dari Dana Pensiun;2. Persentase kepemilikan saham Dana Pensiun di anak perusahaan/direct placement Dana
Pensiun;3. Keterangan tentang bidang usaha anak perusahaan/direct placement Dana Pensiun; dan4. Keterangan mengenai status operasi anak perusahaan/direct placement Dana Pensiun.
Information includes:1. Name and address of subsidiaries / direct placements from Pension Fund;2. Percentage of shareholding in Pension Fund subsidiaries / direct placements from Pension
Fund;3. Description of subsidiaries / direct placements from Pension Fund business; and4. Information on the status of subsidiary operations / direct placement from Pension Fund.
67-68
Struktur grup Dana Pensiun / Pension Fund group structure
Struktur grup dana pensiun dalam bentuk bagan yang menggambarkan anak perusahaan Dana Pensiun. / Pension Fund group structure in chart form that illustrates Dana Pensiun subsidiaries.
Catatan: apabila tidak mempunyai anak perusahaan, agar diungkapkan. / Note: if there are no subsidiaries, to be disclosed.
66
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi jasa penunjang / Names and addresses of supporting institutions and / or professionals
Informasi memuat antara lain:1. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik;2. Nama dan alamat penerima titipan (bank kustodian);3. Nama dan alamat aktuaris (jika ada);4. Nama dan alamat Manajer Investasi (jika ada);5. Nama dan alamat pengelola administrasi kepesertaan (jika ada); dan6. Nama dan alamat jasa penilai (jika ada).
Information includes:1. Name and address of the Public Accounting Firm;2. Name and address of the custodian bank;3. Name and address of actuaries (if any);4. Name and address of Investment Manager (if any);5. Name and address of Participant Administrative Manager (if any); and6. Name and address of appraisal services (if any).
68-69
Penghargaan yang diterima Dana Pensiun / Awards received by Pension Fund
Informasi memuat antara lain:1. Nama penghargaan;2. Tahun perolehan; dan3. Badan pemberi penghargaan.
Information includes:1. Name of the award;2. Year of acquisition; and3. Award granting institution.
16-17
Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan Pengawas, Pengurus, dan audit internal / Education and/or training for Supervisory Board, Board of Directors and internal audit
Meliputi paling kurang informasi (jenis dan pihak yang relevan dalam mengikuti):1. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Dewan Pengawas;2. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Pengurus; dan3. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Audit Internal. yang diikuti pada tahun buku.
Include, at the very least, information on (type and relevant party that participates in):1. Education and/or training for Supervisory Board;2. Education and/or training for Board fo Directors; and 3. Education and/or training for Internal Audit, participated in fiscal year.
132139-140
75
184 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Dana Pensiun / management Discussion and Analysis on Pension Fund Performance
Tinjauan operasional Dana Pensiun / Pension Fund Operational Overview
Memuat uraian mengenai masing-masing kegiatan berikut ini:1. Pengelolaan Investasi;2. Pelayanan kepesertaan;3. Sumber daya manusia;4. Teknologi informasi dan pengadaan; dan5. Akuntansi dan pelaporan.
Contains a description for each of the following activities:1. Investment Management;2. Participant Services;3. Human resources;4. Information technology and procurement; and5. Accounting and reporting.
87-105
Uraian atas kinerja keuangan Dana Pensiun / Pension Fund Financial Performance
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:1. Komposisi portofolio investasi Dana Pensiun; dan2. Komposisi pendapatan per jenis investasi Dana Pensiun.
Analysis of financial performance including a comparison between the financial performance of the year with the previous year (in the form of narrative and tables), including:1. Pension Fund investment portfolio composition; and2. Revenue composition by type of investments.
106-118
Uraian tentang kemampuan membayar manfaat pensiun dan tingkat kolektibilitas piutang iuran dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan / Ability to pay retirement benefits and contributions receivable collection with relevant ratios
Bahasan dan analisis tentang:1. Kemampuan Dana Pensiun dalam menyelesaikan pembayaran manfaat pensiun kepada
seluruh peserta Dana Pensiun yang akan jatuh tempo dalam satu tahun;2. Tingkat kolektibilitas piutang iuran; dan3. Kesesuaian aset dan liabilitas (asset liability mismatch).
Discussion and analysis of:1. Pension Fund’s ability to complete pension benefits payments to all Pension Fund members
maturing in one year;2. Level of contributions collectibility; and3. Asset liability mismatch.
109-118
Uraian tentang pendanaan Dana Pensiun / Description on Pension Fund Funding
Untuk DPPK PPMP, bahasan dan analisis mengenai:1. Tren rasio kecukupan dana (RKD) dan alasan perubahan RKD; dan2. Informasi mengenai surplus atau defisit.
For DPPK PPMP, discussion and analysis of:1. Trends in capital adequacy ratio (RKD) and reasons for any RKD change; and2. Information regarding surplus or deficit.
Untuk DPPK PPIP dan DPLK, bahasan dan analisis mengenai:1. Saldo akumulasi iuran;2. Hasil pengembangan/investasi; dan3. Pengalihan dana dari Dana Pensiun lain (jika ada).
For DPPK PPIP and DPLK, discussion and analysis of:1. Accumulated contributions;2. Development / investment results; and3. Transfer of funds from other pension funds (if any).
118-119
185Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, hasil usaha, dan lainnya yang dianggap penting bagi Dana Pensiun / Comparison between targets set and results achieved (realized), and targets set for the coming year regarding revenues, operating results, and others that are considered important for Pension Fund
Informasi memuat antara lain:1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang.
Information includes:1. Comparison between targets set at the beginning of the financial year with the results
achieved (realized); and2. Targets or projections set for the coming year.
119-121
Uraian tentang kebijakan penting terkait Dana Pensiun / Pension Fund important policies
Uraian mengenai antara lain:1. Kebijakan investasi;2. Kebijakan kenaikan manfaat pensiun;3. Kebijakan kelanjutan program pensiun; dan4. Kebijakan kepesertaan disertai data pendukung kuantitatif.
Descriptions of:1. Investments policy;2. Pension benefits increase policy;3. Pension plan continuation policy; and3. Participants with supporting quantitative data policy.
122-124
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan / Material information and fact subsequent to balance sheet date
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko di masa mendatang. / Description of significant events after the accountant report’s date, including the impact on the Pension Fund’s future performance and business risk.
Catatan: apabila tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan. / Note: if there were no significant events subsequent to the accountant report’s date, it should be disclosed
124
Uraian tentang aspek pemasaran (khusus DPLK) / Description of the marketing aspects (exclusive for DPLK)
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk, antara lain:1. Strategi pemasaran;2. Segmentasi pasar; dan3. Jenis-jenis paket investasi yang dipasarkan.
Description on marketing aspects on products, such as:1. Marketing strategy;2. Market segmentation; and3. Types of marketed investment package.
-
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi / Material transaction information regarding conflict of interest and/or transaction with affiliated parties
Memuat uraian mengenai:1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;3. Alasan dilakukannya transaksi;4. Realisasi transaksi pada periode berjalan;5. Kebijakan Dana Pensiun terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Contains a description of:1. The name of the parties and the nature of affiliation;2. Description of the fairness of the transaction;3. Reasons for the transaction;4. The transactions realization during the last fiscal year;5. The Company’s policy related to the review mechanism of the transaction; and6. Compliance to reelvant regulations and provisions.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan. / Note: if the Company does not have the mentioned transaction, it should be disclosed
124
186 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan terhadap Dana Pensiun pada tahun buku terakhir / Description on the regulations changes that significantly affect the Pension Fund in the last fiscal year
Uraian memuat antara lain:1. Nama peraturan perundang-undangan yang mengalami perubahan; dan2. Dampaknya (kuantitatif dan/atau kualitatif) terhadap Dana Pensiun (jika signifikan) atau
pernyataan bahwa dampaknya tidak signifikan.
Description includes: 1. changes in the regulations; and2. Impact (quantitative and/or qualitative) on the Pension Fund (if significant) or statement
that there is no significant impact.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. / Note: if there are no changes in rules and regulations that have a significant impact in the last fiscal year, it should be disclosed.
125
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan Dana Pensiun pada tahun buku terakhir / Description of the accounting policy changes implemented by the Pension Fund on the last fiscal year
Uraian memuat antara lain :1. Perubahan kebijakan akuntansi,2. Alasan perubahan kebijakan akuntansi; dan3. Dampaknya secara kuantitatif terhadap laporan keuangan.
Description includes: 1. Changes in the accounting policy;2. Reasons of changes in the accounting policy; and3. Its impact on the financial statements
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. / Note: if there are no changes in the Company’s accounting policy, it should be disclosed
125
VI. Tata Kelola Dana Pensiun / Pension Fund governance
Uraian Dewan Pengawas Dana Pensiun / Description of Supervisory Board of Pension Fund
Uraian memuat antara lain:1. Uraian tanggung jawab Dewan Pengawas;2. Frekuensi pertemuan/rapat Dewan Pengawas; dan3. Tingkat kehadiran Dewan Pengawas dalam pertemuan/rapat Dewan Pengawas.
Description of Supervisory Board of Pension Fund
Description including:1. Supervisory Board responsibilities;2. Frequency of meetings of the Supervisory Board; and3. The Supervisory Board member’s attendance at meetings.
129-133
Uraian Pengurus/Plt. Pengurus Dana Pensiun / Board of Directors / Plt Board of Directors of Pension Fund
Uraian memuat antara lain :1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Pengurus/Plt.
Pengurus;2. Frekuensi pertemuan/rapat Pengurus/Plt. Pengurus;3. Tingkat kehadiran anggota Pengurus/Plt. Pengurus dalam pertemuan/rapat Pengurus/Plt.
Pengurus; dan4. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Pengurus/Plt.
Pengurus).
Description including:1. Scope of work and responsibilities for each member of the Board of Directors / Plt Board of
Directors;2. Frequency of Board of Directors / Plt Board of Directors meetings;3. Board of Directors / Plt Board of Directors member’s attendance at meetings; and4. Disclosure regarding the Board Charter (Board of Directors / Plt Board of Directors
guidelines and work rules).
133-142
187Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
Uraian mengenai pengukuran kinerja bagi Pengurus/Plt. Pengurus / Board of Directors / Plt Board of Directors Performance Measurement
Mencakup antara lain:1. Prosedur pelaksanaan penilaian kinerja Pengurus/Plt. Pengurus;2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Pengurus/Plt.
Pengurus; dan3. Pihak yang melakukan assessment.
Includes:1. Performance appraisal procedure for the Board of Directors / Plt Board of Directors;2. Criteria used for performance appraisal for the Board of Directors / Plt Board of Directors;
and3. The Parties undertaking the appraisal.
141-142
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Pengurus/Plt. Pengurus / Board of Directors / Plt Board of Directors remuneration policy
Mencakup antara lain:1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Pengurus/Plt. Pengurus;2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca
kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Pengurus/Plt. Pengurus; dan3. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Pengurus/Plt. Pengurus.
Includes:1. Remuneration procedure disclosure for the Board of Directors / Plt Board of Directors;2. Remuneration structure showing type and number of short-term benefits, post-
employment, and / or other long-term for each member of the Board of Directors / Plt Board of Directors; and
3. Disclosure of indicators related to Board of Directors / Plt Board of Directors remuneration.
142-144
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Pengurus/Plt. Pengurus, Dewan Pengawas, dan Pendiri Dana Pensiun / Affiliations between members of the Board of Directors / Plt Board of Directors, Supervisory Board and Founder of Pension Fund
Mencakup antara lain :1. Hubungan afiliasi antara anggota Pengurus/Plt. Pengurus dengan Pengurus/Plt. Pengurus
lainnya;2. Hubungan afiliasi antara anggota Pengurus/Plt. Pengurus dengan anggota Dewan
Pengawas;3. Hubungan afiliasi antara anggota Pengurus/Plt. Pengurus dengan Pendiri;4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Pengawas dengan anggota Dewan Pengawas
lainnya; dan5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Pengawas dengan Pendiri.
Includes:1. Affiliate Relationship between the members of the Board of Directors / Plt Board of
Directors;2. Affiliate Relationship between the Board of Directors / Plt Board of Directors with
Supervisory Board;3. Affiliate Relationship between Board for Directors / Plt Board of Directors with Founder;4. Affiliate Relationship between the members of the Supervisory Board; and5. Affiliate Relationship between Supervisory Board with the Founder.
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan. / Note: if there are no affiliations, to be disclosed.
142
Komite Investasi / Investment Committee
Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota komite investasi;2. Uraian tugas dan tanggung jawab;3. Uraian pelaksanaan kegiatan; dan4. Frekuensi pertemuan/rapat dan tingkat kehadiran.
Includes:1. Name, title and brief resume of the investment committee members;2. Description of tasks and responsibilities;3. Description of activities; and4. Frequency of meetings and attendance.
Catatan: apabila tidak memiliki Komite Investasi, agar diungkapkan. / Inggris
144-147
188 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
Uraian mengenai unit audit internal / Description on internal audit unit
Mencakup antara lain:1. Nama ketua unit audit internal;2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal;3. Kualifikasi pendidikan dan sertifikasi sebagai audit internal;4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur dana pensiun;5. Uraian pelaksanaan tugas pada tahun buku; dan6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal.
Includes:1. Name of the internal audit unit head;2. Number of employees (internal auditors) in the internal audit unit;3. Educational qualifications and certifications in internal audit;4. Position of the internal audit unit in Pension Fund structure;5. Description of duties; and6. Appointment / dismissal of the internal audit unit head.
150-152
Akuntan Publik / Public Accountant Informasi memuat antara lain:1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 6
tahun terakhir;2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan
selama 6 tahun terakhir;3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik
pada tahun buku terakhir; dan4. Jasa lain yang diberikan Kantor Akuntan Publik dan akuntan publik selain jasa audit laporan
keuangan tahunan pada tahun buku terakhir.
The information shall include: 1. Name and years of the public accountant that has audited the annual financial statements
for the last 6 years2. Name and years of the Public Accounting Firm that has audited the annual financial
statements for the last 6 years3. The fee for each type of services provided by a Public Accountant in the last fiscal year; and4. Other services provided by the Public Accountant in addition to the annual financial
statement audit services in the last fiscal year.
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan. / Note: if there are no other services referred to, it should be disclosed.
164
Uraian mengenai manajemen risiko Dana Pensiun / Description on the Pension Fund’s risk management
Mencakup antara lain:1. Penjelasan mengenai penerapan manajemen risiko;2. Penjelasan mengenai hasil reviu atas penerapan manajemen risiko pada tahun buku;3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi Dana Pensiun; dan4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.
Include, among others:1. A description of the risk management system implementation;2. A description of the evaluation done on the risk management system effectiveness;3. A description of the risks faced by the Pension Fund; and4. Efforts to mitigate these risks.
153-161
Uraian mengenai sistem pengendalian intern / Description of the Internal Control System
Mencakup antara lain:1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup
pengendalian keuangan dan operasional; dan2. Penjelasan mengenai hasil reviu atas pelaksanaan sistem pengendalian intern pada tahun
buku.
Include, among others:1. A brief description of the internal control system, among others include financial and
operational control; and2. Description on the review results on internal control system implementation on the fiscal
year.
152-153
189Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Dana Pensiun, serta anggota Dewan Pengawas dan anggota Pengurus/Plt. Pengurus yang menjabat pada periode laporan tahunan / Important cases being faced by Pension Fund and members of the Supervisory Board and Board of Directors / Plt Board of Directors serving in the annual reporting period
Mencakup antara lain:1. Pokok perkara/gugatan;2. Status penyelesaian perkara/gugatan;3. Risiko yang dihadapi Dana Pensiun dan nominal tuntutan/gugatan (jika ada);4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada Dana Pensiun, oleh otoritas terkait pada tahun
buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi).
Include, among others:1. Subject matter/lawsuit;2. The disputes/claims settlement status;3. Risk faced by the Pension Fund and nominal value of claims / lawsuits; and4. An administrative sanction imposed on the Pension Fund, by the relevant authorities
(capital markets, banking and others) in the last financial year (or statements that there are no administrative sanctions).
Catatan : dalam hal Dana Pensiun, anak perusahaan, anggota Dewan Pengawas, dan anggota Pengurus/Plt. Pengurus tidak memiliki perkara penting, agar diungkapkan. / Note: in the absence of the Pension Fund, subsidiaries, members of the Supervisory Board and members of the Board of Directors / Plt Board fo Directors who have no legal case, it should be disclosed
163
Akses informasi dan data Dana Pensiun / Access to the Pension Fund’s information and data
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data Dana Pensiun kepada publik, misalnya melalui website, media massa, dan sebagainya. / A description on the availability of the Pension Fund’s information and data access for the public, for example through the website, mass media and others.
163
Bahasan mengenai kode etik / Discussion regarding the Code of Conduct
Memuat urauan antara lain :1. Pokok-pokok kode etik;2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi;3. Penyebarluasan kode etik;4. Sanksi untuk masing-masing jenis pelanggaran yang diatur dalam kode etik (normatif); dan5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir.
Contain a description, among others:1. The content of the Code of Conduct;2. Disclosure that the Code of Conduct applies to all levels of the organization;3. Dissemination of the Code of Conduct;4. Sanction for each violation of the code of conduct; and5. Number of violations of the code of conduct and the sanctions given in the current year.
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. / Note: should there be no violations to the code of conduct in the last fiscal year, it should be stated.
164-165
Pengungkapan mengenai whistleblowing system / Disclosure on the whistleblowing system
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:1. Penyampaian laporan pelanggaran;2. Perlindungan bagi whistleblower;3. Penanganan pengaduan;4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta; dan6. Sanksi/tindak lanjut atas pengaduan yang telah selesai diproses pada tahun buku.
Contains a description of the whistleblowing systems mechanisms, among others:1. Submission of reports on the violations;2. Protection for the whistleblowers;3. Handling of complaints;4. Parties which manages the complaint; 5. The number of complaints received and processed in the last financial year as well as its
follow-up; and6. Sanction/follow up on complains that have been processed in the fiscal year.
Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk dan telah selesai diproses pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. / Note: when there were no complaints filed in the last fiscal year, it should be stated.
165-168
190 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
InDeKs KrIterIa annuaL rePort awarD 2016 untuK Dana PensIun INDEX OF 2016 ANNUAL REPORT AWARD CRITERIA FOR PENSION FUND
KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTIONHALAMAN /
PAGE
Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Pengurus/Plt. Pengurus / Diversity in the composition of the Supervisory Board and the Board of Directors / Plt. Board of Directors
Uraian kebijakan tertulis Dana Pensiun mengenai keberagaman komposisi Pengurus/Plt. Pengurus dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin. / Description of the Pension Fund’s policy on the diversity of the Board of Directors / Plt. Board of Directors composition in education (field of study), work experience, age, and gender.
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya. / Note: if there is no defined policy, the reasons and considerations should be disclosed
168
Evaluasi penerapan tata kelola oleh Dewan Pengawas / Evaluation on governance implementation by Supervisory Board
Memuat uraian mengenai:1. Kriteria yang digunakan dalam evaluasi; dan2. Rekomendasi hasil evaluasi.
Contain description on:1. Criteria used in the evaluation; and2. Recommendation on evaluation results.
152
VII. Informasi Keuangan / Financial Information
Opini auditor independen atas laporan keuangan / Independent auditor’s opinion on the financial statement
Lampiran / Attachment
Deskripsi auditor independen di opini / Description of the Independent Auditor’s opinion
Deskripsi memuat tentang :1. Nama & Tanda Tangan;2. Tanggal Laporan Audit; dan3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
The description includes:1. Name and signature;2. Audit Report date; and3. License number of the Public Accounting Firm and license number of the Public Accountant
Lampiran / Attachment
Laporan keuangan lengkap yang telah diaudit / Full Audited Financial Statements
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:1. Laporan aset neto;2. Laporan perubahan aset neto;3. Catatan atas laporan keuangan;4. Neraca;5. Laporan hasil usaha; dan6. Laporan arus kas.
Includes all elements of the Financial Statements:1. Report on net assets;2. Report on changes in net assets;3. Notes on financial statements;4. Balance;5. Report on operating income; and 6. Report on cash flow.
Lampiran / Attachment
Perbandingan tingkat profitabilitas / Comparison of profitability ratio
Perbandingan kinerja/hasil usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. / Comparison of performance/operating income in the current and previous years
194
Laporan portofolio investasi yang telah diaudit / Audited investment portfolio report
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan portofolio investasi:1. Pernyataan Pengurus/Plt. Pengurus;2. Laporan portofolio investasi;3. Laporan hasil investasi;4. Analisis investasi; dan5. Pengungkapan dasar penilaian setiap jenis investasi.
State in details the elements of investment portfolio report: 1. Statement of the Board of Directors / Plt. Board of Directors;2. Report on investment portfolio;3. Report on investment results;4. Investment analysis; and5. Disclosure of assessment basis for each investment type.
Lampiran / Attachment
191Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
06
i n F o r M a s i K e U a n G a n
F i n a n c i a l I n f o r m a t i o n
Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain / In full Rupiah, unless stated otherwise
31 Desember 2013 (Audited) / December 31.
2013 (Audited)
31 Desember 2014 (Audited) / December
31. 2014Uraian / Description
31 Desember 2015 (Audited) /
December 31. 2015 (Audited)
31 Desember 2016 (Audited) / December 31.
2016 (Audited)
PenDaPatan InvestasI
407.009.311.617,00 467.016.511.375,00 Bunga / Interest 485.336.743.654,00 529.295.384.190,00
63.009.473.383,00 26.099.434.072,00 Dividen / Dividend 24.384.027.708,00 22.665.253.149,00
- - Sewa / Interest - 200.000.000,00
115.720.426.738,00 66.973.028.109,00 Laba (rugi) pelepasan investasi / Profit (loss) of investment disposal
17.419.612.653,00 30.131.701.657,00
- - Pendapatan investasi lain / Revenue from other investment
- 1.562.058,00
585.739.211.738,00 560.088.973.556,00 Jumlah pendapatan investasi / Total investment revenue
527.140.384.015,00 582.293.901.054,00
BEBAN INVESTASI / INVESTMENT EXPENSE
3.246.887.168,00 863.583.598,00 Beban Transaksi / Transaction Expense 233.520.446,00 1.201.322.687,00
- - Beban Pemeliharaan Tanah dan Bangunan / Land and Building Maintenance Expense
- -
- - Beban Penyusutan Bangunan / Building Depreciation Expense
- -
- - Beban Manajer Investasi / Investment Manager Expense
- -
1.228.711.601,00 1.102.446.893,00 Beban Investasi lain / Other Investment Expense 1.157.782.804,00 1.394.626.267,00
4.475.598.769,00 1.966.030.491,00 Jumlah Beban Investasi / total Investment expense 1.391.303.250,00 2.595.948.954,00
581.263.612.969,00 558.122.943.065,00 HASIL USAHA INVESTASI /
OPERATING INCOME OF INVESTMENT 525.749.080.765,00 579.697.952.100,00
BEBAN OPERASIONAL / OPERATIONAL EXPENSE
17.190.257.126,00 16.881.865.426,00 Gaji / Honor Karyawan, Pengurus dan Dewan Pengawas / Salary/Honorarium of Employees, Board of Directors and Supervisory Board
20.968.899.056,00 22.652.881.284,00
374.202.745,00 1.150.543.570,00 Beban Kantor / Office Expense 767.307.134,00 1.004.623.691,00
322.817.858,00 154.111.616,00 Beban Pemeliharaan / Maintenance Expense 192.128.018,00 86.439.337,00
409.285.072,00 371.350.460,00 Beban Penyusutan / Depreciation Expense 375.910.071,00 454.691.886,00
5.190.114.051,00 5.526.198.510,00 Beban Jasa Pihak Ketiga / Service Expense – Third Party
6.730.364.494,00 6.887.329.035,00
9.903.040.780,00 12.601.379.873,00 Beban Operasional Lain / Other Operational Expense 14.627.996.744,00 12.979.792.582,00
33.389.717.632,00 36.685.449.455,00 Jumlah Beban Operasional / total operational expense
43.662.605.517,00 44.065.757.815,00
PenDaPatan Dan beban LaIn
- - PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN / INCOME AND OTHER EXPENSES
- -
101.033.334,00 210.800.000,00 Bunga Keterlambatan Iuran / Interest of Contribution Overdue
10.865.000,00 110.408.000,00
- - Laba (Rugi) Penjualan Aset Operasional / Profit (Loss) of Operational Assets Sales
- -
1.028.435.060,00 1.767.800.454,00 Pendapatan Lain Diluar Investasi / Other Income Outside investment
13.479.070.319,00 12.261.143.135,00
- - Pendapatan Lain Diluar Investasi / Other Income Outside of Investment
- -
1.129.468.394,00 1.978.600.454,00 Jumlah Pendapatan dan Beban Lain-Lain / Total Other Income and Expenses
13.489.935.319,00 12.371.551.135,00
503.433.547.446,00 526.763.984.274,00 Jumlah Pengurangan / total Depreciation 565.365.665.978,00 609.289.099.165,00
549.003.363.731,00 523.416.094.064,00 HASIL USAHA SEBELUM PAJAK /
INCOME BEFORE TAX 495.576.410.567,00 548.003.745.420,00
12.512.594.750.00 4.005.540.500,00 PAJAK PENgHASILAN / InCoMe taX 6.836.503.000,00 6.947.172.500,00
536.490.768.981,00 519.410.553.564,00 HASIL USAHA SETELAH PAJAK /
INCOME AFTER TAX 488.739.907.567,00 541.056.572.920,00
tIngKat ProfItabILItasPROFITABILITY RATE
194 Dana Pensiun Bank Indonesia Laporan Tahunan 2016
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
Daftar Isi
Halaman
Pernyataan Pengurus
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Laporan Aset Neto 1
Laporan Perubahan Aset Neto 2
Catatan Atas Laporan Keuangan 3 - 39
Informasi Tambahan:
Neraca (Laporan Posisi Keuangan) 40
Perhitungan Hasil Usaha 41
Laporan Arus Kas 42
**********
31 Desember 2016 31 Desember 2015
ASET
INVESTASI (Nilai Wajar)
Surat Berharga Negara 3b, 6a, 7 3.244.618.319.477 2.882.451.447.340
Deposito On Call 3b, 6b, 7 52.465.000.000 58.560.000.000
Deposito Berjangka 3b, 6c, 7 869.251.000.000 765.085.000.000
Saham 3b, 6d, 7 158.963.213.184 224.205.860.130
Obligasi 3b, 6e, 7 2.090.474.335.000 1.775.599.199.000
Sukuk 3b, 6f, 7 73.696.999.000 70.630.092.000
Unit Penyertaan Reksadana 3b, 6g, 7 355.926.499.289 210.973.382.498
Penempatan Langsung 3b, 6h, 7 290.989.700.000 245.945.699.423
Tanah 3b, 6i, 7 247.137.000.000 -
Total Investasi 7.383.522.065.950 6.233.450.680.391
ASET LANCAR DILUAR INVESTASI
Kas dan Bank 3e, 8 6.055.552.694 3.955.576.584
Beban Dibayar Dimuka 3, 9 46.651.293.050 42.969.569.189
Piutang Hasil Investasi 3, 10 82.419.382.872 75.067.525.254
Piutang Lain-Lain 11 5.968.853.478 7.041.951.271
Total Aset Lancar diluar Investasi 141.095.082.094 129.034.622.298
ASET OPERASIONAL ( Nilai Buku)
Tanah 12 58.493.904.145 -
Aset Dalam Penyelesaian (bangunan) 12 737.523.710 -
Kendaraan 12 746.093.750 870.358.333
Peralatan Komputer 12 701.862.210 222.253.978
Peralatan Kantor 12 35.339.392 24.986.413
Total Aset Operasional 60.714.723.207 1.117.598.724
ASET LAIN-LAIN 13 600.000 8.491.603.747
ASET TERSEDIA 7.585.332.471.251 6.372.094.505.160
LIABILITAS
LIABILITAS DILUAR NILAI KINI AKTUARIAL
16 1.926.348.802 2.779.031.180
Utang Investasi 17 510.368.700 240.480.000
Beban Yang Masih Harus dibayar 18 8.795.178.347 673.499.653
Liabilitas Lain 19 12.411.431.868 11.830.734.045
Total Liabilitas di Luar Nilai Aktuarial 23.643.327.717 15.523.744.878
ASET NETO 7.561.689.143.534 6.356.570.760.282
Catatan
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN ASET NETO
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan
Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo
- 1 -
31 Desember 2016 31 Desember 2015
PENAMBAHAN
PENDAPATAN INVESTASI
Bunga / Bagi Hasil 21 529.295.384.190 485.336.743.654
Dividen 21 22.665.253.149 24.384.027.708
Sewa 21 200.000.000 -
Laba Pelepasan Aset 21 30.131.701.657 17.419.612.653
Pendapatan Investasi Lain 21 1.562.058 -
JUMLAH PENDAPATAN INVESTASI 582.293.901.054 527.140.384.015
PENINGKATAN/PENURUNAN INVESTASI 7 310.404.080.587 (162.806.244.516)
Iuran Jatuh Tempo
Iuran Normal Pemberi Kerja 25 192.955.698.557 138.934.647.512
Iuran Normal Peserta 25 44.773.742.204 42.846.485.259
Iuran Tambahan 25 671.608.508.880 479.037.561.304
Pendapatan Diluar Investasi 24 12.371.551.135 11.480.315.319
Jumlah Penambahan 1.814.407.482.417 1.036.633.148.893
PENGURANGAN
Beban Investasi 22 2.595.948.954 1.391.303.250
Beban Operasional 23 44.065.757.815 43.662.605.517
Manfaat Pensiun 26 555.680.219.896 513.475.254.211
Pajak Penghasilan 20 6.947.172.500 6.836.503.000
Jumlah Pengurangan 609.289.099.165 565.365.665.978
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO 1.205.118.383.252 471.267.482.915
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Kerja - 2.009.620.000
ASET NETO AWAL PERIODE 6.356.570.760.282 5.883.293.657.367
ASET NETO AKHIR PERIODE 7.561.689.143.534 6.356.570.760.282
Catatan
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
(Disajikan dalam Rupiah Penuh)
LAPORAN PERUBAHAN ASET NETO
31 Desember 2016 dan 2015
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan
- 2 -
1. UMUM
1.1
a)
b)
1.2
:
:
Telepon dan Fax :
1.3
1.4
Nama, Alamat dan Jumlah Pegawai DAPENBI
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dana Pensiun Bank Indonesia (untuk selanjutnya disebut "DAPENBI") didirikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 1 Agustus
1955 dengan nama Dana Pensiun dan Tunjangan Bank Indonesia. Dengan akta Notaris Abdul Latief No. 19 tanggal 8 Maret 1972
didirikan Yayasan Dana Pensiun dan Tunjangan Hari Tua Bank Indonesia (YDPTHTBI). Dengan didirikannya Yayasan tersebut,
hak dan kewajiban dari Dana Pensiun dan Tunjangan Bank Indonesia dimasukkan ke dalam YDPTHTBI. Akta Pendirian Yayasan
tersebut telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat No. S-399/MK.6/1977 tanggal 28 November
1977.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 tahun 1992 tentang "Dana Pensiun" beserta Peraturan
Pelaksanaannya, setelah terlebih dahulu dibentuk Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKKBI) yang akan
memberikan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan kepada pegawai dan pensiunan Bank Indonesia, maka YDPTHTBI
menyesuaikan bentuk badan hukumnya menjadi Dana Pensiun Bank Indonesia (untuk selanjutnya disebut "DAPENBI"). Dalam
rangka memenuhi ketentuan Pasal 61 Undang-Undang No. 11 tahun 1992, Direksi Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No.
26/01/KEP/DIR tanggal 15 April 1993 mengajukan permohonan untuk penyesuaian status badan hukum YDPTHTBI menjadi
DAPENBI. Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Indonesia (untuk selanjutnya disebut "Peraturan DAPENBI") telah
mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan No. KEP-137/KM.17/1993 tanggal 14
Juli 1993.
Berdasarkan Surat No. 30/174/DIR/UHS tanggal 9 Maret 1998, Direksi Bank Indonesia selaku pendiri DAPENBI mengajukan
permohonan pengesahan perubahan Peraturan DAPENBI yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
No. 30/87/KEP/DIR tanggal 8 Oktober 1997. Perubahan Peraturan DAPENBI tersebut telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP-118/KM.17/1998 tanggal 12 Maret 1998.
Maksud pendirian DAPENBI adalah untuk mengelola dan menjalankan Program Pensiun Manfaat Pasti dengan mengembangkan
dana untuk menjamin pembayaran Manfaat Pensiun kepada Pensiunan dan Pihak Yang Berhak sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan DAPENBI. Tujuan pendirian DAPENBI adalah untuk meningkatkan kesejahteraan Peserta, Pensiunan dan Pihak Yang
Berhak, serta memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua.
Berdasarkan Surat No. 7/15/GBI/DSDM tanggal 25 Oktober 2005, Gubernur Bank Indonesia selaku Pendiri DAPENBI
mengajukan permohonan pengesahan perubahan Peraturan DAPENBI yang ditetapkan melalui Peraturan Dewan Gubernur
Bank Indonesia No. 7/19/PDG/2005 tanggal 1 Agustus 2005. Perubahan Peraturan DAPENBI tersebut telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP-368/KM.5/2005 tanggal 31
Oktober 2005.
Susunan Dewan Pengawas dan Pengurus DAPENBI
Nama Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI)
Alamat
Sesuai dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.16/10/KEP.GBI/2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang
Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas DAPENBI, dan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.18/1/KEP.GBI/2016 tanggal
12 Januari 2016, tentang “Pengangkatan Anggota Merangkap Wakil Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun Bank Indonesia”
susunan Dewan Pengawas tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
Persetujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan telah disusun dan disetujui untuk diterbitkan oleh pengurus dan diselesaikan pada tanggal 24 Mei 2017.
Jumlah karyawan DAPENBI termasuk Pengurus dan Pegawai Honorer per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebanyak 52 orang dan 53 orang (tidak diaudit).
021-83795310 dan 021-83795319
Lantai 5 (lima) Gedung Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank
Indonesia (YKKBI) Jl. Deposito VI No. 12-14 Komplek Bidakara,
Jakarta Selatan
Peraturan DAPENBI tersebut di atas telah mengalami 2 (dua) kali perubahan yaitu:
- 3 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (Lanjutan)
1.4
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Wakil Pendiri/Pemberi Kerja
Ketua merangkap Anggota : Ny. Mubarakah Ny. Mubarakah
Wakil Ketua merangkap Anggota : Ny. Damayanti Johan Ny. Damayanti Johan
Anggota : Ny. Dyah Virgoana G Ny. Dyah Virgoana G
Wakil Peserta Aktif/Pensiunan
Anggota : Ahmad Hidayat Ahmad Hidayat
Anggota : Askadi Askadi
Anggota : Soengkowo Prijoredjo Soengkowo Prijoredjo
PengurusDirektur Utama : Rasmo Samiun Rasmo SamiunDirektur : Nirwansyah Nirwansyah
Direktur : Sutikno Sutikno
1.5
2. JENIS PROGRAM DAN JUMLAH PESERTA
1.
2.
3.
4.
5.
31 Desember 2016 31 Desember 2015
- Pensiunan : 4.955 orang 4.926 orang
- Pensiunan NF : 10 orang 12 orang
- : 2.181 orang 2.149 orang
- : 39 orang 40 orang
- : 112 orang 92 orang
7.297 orang 7.219 orang
Sampai tanggal laporan keuangan DAPENBI per 31 Desember 2016, Perjanjian Jasa Kustodian di atas masih berjalan. Jenis
surat-surat berharga yang dititipkan meliputi efek ekuitas dan hutang. Efek dimaksud meliputi saham, opsi, dividen saham,
obligasi, surat berharga negara dan surat berharga lainnya yang terdaftar di Bursa Efek.
Peserta meninggal dunia; atau
Janda/Duda meninggal dunia atau menikah lagi; atau
Anak meninggal dunia atau telah mencapai usia 25 tahun; atau
Peserta berhenti bekerja dan telah mengalihkan haknya ke dana pensiun lain; atau
Peserta dan Pihak Yang Berhak dalam program pensiun ini adalah seluruh karyawan Bank Indonesia, Pensiunan dan Bekas
Karyawan Bank Indonesia serta Janda/Duda atau Anak yang belum berusia 25 tahun, yang masih berhak atas manfaat pensiun.
Kepesertaan pada DAPENBI dimulai sejak pegawai terdaftar sebagai peserta dan berakhir pada saat:
Jumlah Peserta Aktif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing berjumlah 5.462 dan 5.724 orang. Sementara itu,
jumlah Peserta Pensiunan dan Pihak Yang Berhak pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing berjumlah 7.297 dan
7.219 orang. Dalam jumlah penerima manfaat pensiun tersebut sudah termasuk jenis Pensiun Ditunda. Pensiun Ditunda pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing berjumlah 107 dan 92 orang. Penerima manfaat pensiun dapat dirinci sebagai berikut:
Bekas Karyawan
Jumlah
Janda/Duda
Anak
Jasa Kustodian
Susunan Dewan Pengawas dan Pengurus DAPENBI (Lanjutan)
DAPENBI menggunakan jasa penitipan (kustodian) untuk menyimpan, mengadministrasikan dan mengawasi keberadaan surat-
surat berharga investasi yang dimilikinya.
Perusahaan yang ditunjuk sebagai kustodian adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagaimana yang tertuang dalam surat
perjanjian jasa kustodian No. CS/178/2002 tanggal 26 Mei 2002 dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perjanjian ini berlaku
untuk jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan para pihak. Perpanjangan terakhir sebagaimana tertuang
dalam addendum No. CS/178E/2013 tanggal 18 Maret 2013 dan akan diperpanjang secara otomatis setiap tahunnya, apabila
tidak ada pemberitahuan untuk mengakhiri perjanjian.
Sesuai dengan Pasal 5 Peraturan DAPENBI, maksud pendirian DAPENBI adalah untuk mengelola dan menjalankan Program Pensiun
Manfaat Pasti (PPMP) dengan mengembangkan dana untuk menjamin pembayaran Manfaat Pensiun (MP) kepada Pensiunan dan
Pihak Yang Berhak. Sedangkan tujuan pendirian DAPENBI adalah untuk meningkatkan kesejahteraan Peserta, Pensiunan dan Pihak
Yang Berhak, serta memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua.
Peserta berhenti bekerja di usia pensiun dan mengambil hak atas manfaat pensiunnya secara sekaligus.
- 4 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
b. Investasi
1) Surat Berharga Negara:
-
-
2) Deposito Berjangka dan Deposito On Call dinyatakan berdasarkan Nilai Nominal.
3)
4)
-
-
Efek yang memiliki nilai penebusan tetap (fixed redemption value ) dan diperoleh untuk dipadukan dengan kewajiban program
manfaat purnakarya atau bagian spesifik dari program manfaat purnakarya dapat dicatat pada jumlah yang didasarkan pada nilai
penebusan akhir dengan menganggap tingkat pengembalian konstan sampai jatuh tempo. Nilai penebusan akhir tersebut
merupakan nilai tercatat atau nilai perolehan dikurangi amortisasi premi atau ditambah amortisasi diskonto selama masa manfaat
investasi dengan cara yang konsisten.
Saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dinyatakan berdasarkan Nilai Pasar dengan menggunakan informasi harga
penutupan terakhir di Bursa Efek Indonesia.
Penyajian laporan keuangan DAPENBI disesuaikan dengan bentuk dan susunan laporan keuangan sebagaimana diatur dalam
PSAK 18 (Revisi 2010) dan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) No. PER-
05/BL/2012 tanggal 17 Oktober 2012 tentang Penyusunan Laporan Keuangan dan Dasar Penilaian Investasi Bagi Dana Pensiun.
Dalam laporan keuangan, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No. 18 mengenai “Akuntansi dan
Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, investasi dicatat pada nilai wajar. Nilai wajar investasi berupa efek yang
diperdagangkan (marketable securities) adalah nilai pasar. Investasi, jika ada yang tidak mungkin dilakukan estimasi nilai wajar
maka akan diungkap alasan mengapa nilai wajar tidak digunakan.
Surat Berharga Negara yang dikelompokkan dalam Surat Berharga Negara berdasarkan Nilai Penebusan Akhir
dinyatakan dengan nilai yang diamortisasi dengan menggunakan Yield to Maturity.
Obligasi dan Sukuk yang tercatat di Indonesia
Laporan Keuangan DAPENBI disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 18 (PSAK 18) mengenai
"Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya".
Obligasi dan Sukuk yang dikelompokkan dalam Obligasi dan Sukuk berdasarkan Nilai Penebusan Akhir dinyatakan
dengan Nilai yang diamortisasi dengan menggunakan Yield to Maturity.
Dasar penilaian jenis investasi yang digunakan untuk mencatat nilai wajar investasi dalam laporan keuangan mengacu kepada
Peraturan Ketua Bapepam LK No. PER-05/BL/2012 tanggal 17 Oktober 2012 mengenai "Penyusunan Laporan Keuangan dan
Dasar Penilaian Investasi Bagi Dana Pensiun", sebagaimana yang disebutkan pada Bab II Pasal 6. Sesuai peraturan di atas,
dasar penilaian untuk masing-masing jenis investasi adalah sebagai berikut:
Surat Berharga Negara yang dikelompokkan dalam Surat Berharga Negara berdasarkan Nilai Pasar yang ditetapkan oleh
Lembaga Penilai Harga Efek yang telah memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
atau Lembaga Penilai Harga Efek yang telah diakui secara internasional, yaitu Lembaga Indonesia Bond Pricing Agency
(IBPA).
Obligasi dan Sukuk yang dikelompokkan dalam Obligasi dan Sukuk berdasarkan Nilai Pasar yang ditetapkan oleh
Lembaga Penilai Harga Efek yang telah memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
atau Lembaga Penilai Harga Efek yang telah diakui secara internasional, yaitu lembaga Indonesia Bond Pricing Agency
(IBPA).
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi terpenting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan DAPENBI, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (PSAK).
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan DAPENBI disusun berdasarkan konsep akrual (accrual method) dan nilai wajar. Mata uang pelaporan yang
digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Iuran dibukukan pada saat iuran tersebut
terhutang oleh peserta dan pemberi kerja, sedangkan manfaat, beban, dan penghasilan dicatat pada saat terjadinya. Laporan
perubahan posisi keuangan disusun berdasarkan konsep arus kas. Jumlah moneter yang disajikan dalam laporan keuangan dan
catatannya dibulatkan menjadi rupiah penuh. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah
konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2016.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dikelompokkan ke dalam aktivitas investasi, operasional,
dan pendanaan.
- 5 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
b. Investasi (Lanjutan)
5)
-
-
-
-
6)
c.
d.
e. Kas dan Bank
Kas dan Bank meliputi kas dan rekening giro yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya.
f. Aset Operasional
Taksiran Masa
4 Tahun
4 Tahun
4 Tahun
g.
h. Nilai Kini Aktuarial
Peralatan komputer
Peralatan kantor
Beban diakui sesuai saat terjadinya atau manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis ). Metode penyusutan aset
berwujud menggunakan metode garis lurus (straight-line method ) berdasarkan taksiran masa manfaatnya.
Unit Penyertaan Reksa Dana:
Selisih Penilaian Investasi
Selisih Penilaian Investasi merupakan selisih dasar penilaian investasi antara nilai historis dan nilai wajar pada periode pelaporan.
Nilai Kini Aktuarial merupakan liabilitas dana pensiun untuk memenuhi pembayaran manfaat pensiun kepada peserta yang
jumlahnya didasarkan atas perhitungan aktuaria berdasarkan gaji proyeksi (kewajiban aktuaria) pada tanggal yang sama dengan
tanggal pelaporan di neraca (laporan posisi keuangan).
Pendapatan berupa hasil investasi diakui sesuai terjadinya. Pendapatan Kupon Surat Berharga Negara, Bunga Deposito On Call,
Deposito Berjangka, Kupon Obligasi dan Sukuk diakui berdasarkan proporsi waktu (accrual basis ) dan tingkat bunga yang
berlaku. Pendapatan dividen diakui pada saat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan atau kerugian yang timbul
atas penjualan investasi diakui pada saat transaksi.
Aset Berwujud atau Aset Operasional dinyatakan berdasarkan biaya historis setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan. Nilai
historis terdiri dari harga beli ditambah seluruh biaya yang dikeluarkan sampai aset operasional tersebut siap digunakan. Aset
Operasional disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method ) berdasarkan taksiran masa manfaatnya
sebagai berikut:
Kelompok Aset Operasional
Pengakuan Beban dan Metode Penyusutan Aset Berwujud
Penempatan Langsung pada Saham dinyatakan dengan nilai yang ditetapkan penilai independen yang terdaftar pada Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks dinyatakan berdasarkan Nilai Aset
Neto.
Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia dinyatakan berdasarkan Nilai Pasar
dengan menggunakan informasi harga penutupan terakhir di Bursa Efek Indonesia.
Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham dinyatakan
berdasarkan Nilai Aset Neto.
Kendaraan
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan sebagai biaya pada Perhitungan Hasil Usaha pada saat terjadinya pemugaran
dan peningkatan daya guna dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset Operasional yang tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan
dari kelompok Aset Operasional berikut akumulasi penyusutan. Keuntungan atau kerugian dari penjualan Aset Operasional
tersebut dibukukan dalam Perhitungan Hasil Usaha tahun yang bersangkutan.
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas dinyatakan berdasarkan Nilai Aset Neto.
Pengakuan Pendapatan
- 6 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
h. Nilai Kini Aktuarial (Lanjutan)
i. Selisih Nilai Kini Aktuarial
- Hasil Usaha
- Peningkatan/Penurunan Nilai Investasi
- Iuran Normal
- Iuran Tambahan
- Manfaat Pensiun
- Pengalihan dana dari atau ke Dana Pensiun lain, dan
- Penyesuaian Nilai Kini Aktuarial
j. Pembayaran Manfaat Pensiun
k. Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial
l. Aset Neto
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
n. Pajak Penghasilan
-
-
- Dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia.
Bunga, diskonto dan imbalan dari obligasi, obligasi syariah (sukuk), surat berharga syariah negara, yang diperdagangkan
dan/atau dilaporkan perdagangannya pada bursa efek di Indonesia; atau
Bunga, diskonto dan imbalan dari deposito, sertifikat deposito dan tabungan, pada bank di Indonesia yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, serta sertifikat Bank Indonesia;
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 yang terakhir diubah
dengan Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan pasal 6 dan Peraturan Pemerintah No. 94 tahun 2010
tanggal 30 Desember 2010, atas biaya yang terjadi untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang bukan
merupakan objek pajak atau pengenaan pajaknya bersifat final, atau telah dikenakan pemotongan atau pemungutan pajak
penghasilan bersifat final maka dalam menghitung besarnya penghasilan kena pajak, biaya tersebut tidak boleh dikurangkan dari
penghasilan bruto.
DAPENBI melakukan pencatatan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing, jika ada, dicatat berdasarkan kurs
yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Untuk tahun 2016 dan 2015, tidak terdapat transaksi dan saldo dalam mata uang
asing dalam laporan keuangan DAPENBI.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009, penghasilan yang diterima atau
diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, yang tersebut di bawah ini tidak termasuk
sebagai objek pajak penghasilan:
Pajak Penghasilan pada perhitungan hasil usaha ditentukan berdasarkan kenaikan hasil usaha kena pajak dalam tahun buku
bersangkutan dengan menggunakan tarif yang berlaku. Penghasilan utama DAPENBI bukan merupakan objek pajak penghasilan
dan/atau penghasilan dikenakan pajak final, sehingga DAPENBI tidak mengakui aset atau kewajiban pajak tangguhan dari
perbedaan temporer jumlah tercatat aset atau kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya.
Aset Neto merupakan jumlah Aset Tersedia dikurangi dengan jumlah Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial.
Pembayaran Manfaat Pensiun kepada para penerima manfaat pensiun termasuk Pajak Manfaat Pensiun yang dibebankan
kepada DAPENBI, dicatat pada saat jatuh tempo. Manfaat Pensiun yang jatuh tempo tetapi belum dibayarkan kepada penerima
manfaat pensiun dicatat sebagai Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo. Manfaat Pensiun yang dibayar di muka disajikan sebagai
bagian dari Beban Dibayar di Muka.
Dalam hal tanggal valuasi aktuaria berbeda dengan tanggal laporan keuangan, jumlah nilai kini aktuarial di neraca harus disajikan
sebesar nilai kewajiban aktuaria yang diproyeksikan sesuai tanggal pelaporan yang terdapat pada laporan aktuaris terakhir.
Selisih Nilai Kini Aktuarial merupakan selisih antara Nilai Kini Aktuarial dan Aset Neto, yang merupakan perkiraan untuk mencatat:
Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial merupakan liabilitas DAPENBI yang harus dipenuhi.
- 7 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
o. Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Karyawan DAPENBI
(i)
(ii) Imbalan kerja jangka panjang
p.
q.
r.
Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
Defisit ditentukan oleh manajemen dengan bantuan aktuaris independen. Jangka waktu pelunasan defisit ditentukan oleh Pendiri
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Pelunasan defisit diakui sebagai iuran tambahan pada saat jatuh tempo.
Pelunasan Defisit
Untuk imbalan kerja jangka panjang, PSAK No. 24 (Revisi 2010) mengharuskan perlakuan akuntansi yang hampir sama
dengan akuntansi untuk program manfaat purnakarya, kecuali bahwa semua keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya
jasa lalu yang timbul harus diakui sekaligus dalam laporan perhitungan hasil usaha tahun berjalan.
Selama tahun 2016 dan 2015 tidak terdapat transaksi dengan pihak-pihak berelasi tersebut baik langsung maupun tidak langsung.
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Dana Pensiun, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki
pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
Pertimbangan
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Dana Pensiun menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan
mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan
liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Dana Pensiun.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko
signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah
ini. Dana Pensiun mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi
dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Dana
Pensiun. Dana Pensiun tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Penyusunan laporan keuangan Dana Pensiun mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi
yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan yang terkait, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian
mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas
dalam periode pelaporan berikutnya.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah transaksi-transaksi yang dilakukan baik langsung maupun tidak langsung dengan
Pengurus, Dewan Pengawas, Pendiri dan Mitra Pendiri.
Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", pembebanan biaya untuk imbalan pasca kerja karyawan
ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria "Projected Unit Credit" .
DAPENBI mengakui penyisihan imbalan pasca kerja karyawan yang tidak didanai atau tidak memiliki dana pensiun untuk
mengelola aset program berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 ("UUTK") dan
peraturan ketenagakerjaan DAPENBI.
Imbalan pasca kerja
Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian
aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari kewajiban manfaat purnakarya
(manfaat pasti) pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang
ekspektasi sisa masa kerja rata-rata karyawan. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang belum vested yang timbul dari pengenalan
program manfaat purnakarya atau perubahan kewajiban manfaat dari program yang ada, diamortisasi dengan metode garis
lurus selama periode rata-rata hingga manfaat tersebut vested .
- 8 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
r.
Imbalan Pasca Kerja dan Pensiun Karyawan DAPENBI
4.
a.
31 Desember 2016 31 Desember 2015
a. 5.462 orang 5.724 orang
b. 112 orang 92 orang
c. 4.955 orang 4.926 orang
d. 10 orang 12 orang
e.
2.181 orang 2.149 orang
39 orang 40 orang
2.220 orang 2.189 orang
12.759 orang 12.943 orang
b. Usia Pensiun
a.
b.
c.
Jumlah
Anak
Pihak yang Berhak:
Bekas Karyawan (Tunda)
Karyawan
Usia Pensiun Dipercepat ditetapkan sekurang-kurangnya 46 (empat puluh enam) tahun.Usia Pensiun Normal ditetapkan 56 (lima puluh enam) tahun.
Jumlah peserta per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebanyak 12.759 dan 12.943 orang, dengan rincian sebagai
berikut:
Kepesertaan Program Pensiun dari DAPENBI diatur dalam Pasal 23 Peraturan DAPENBI berdasarkan Surat Keputusan Gubernur
Bank Indonesia No. 7/19/PDG/2005 tanggal 1 Agustus 2005 yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. KEP-368/KM.5/2005 tanggal 31 Oktober 2005 dan telah dicatat dalam Buku Daftar Umum Dana
Pensiun No. 05.03.00001.DPPK tanggal 31 Oktober 2005.
Janda/Duda
Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Penentuan nilai kini aktuarial atas program manfaat pasti Dana Pensiun dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan
tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi sampai dengan waktu purnakarya peserta bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat
diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri peserta, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
Sementara Dana Pensiun berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual
atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Dana Pensiun dapat mempengaruhi secara material liabilitas nilai kini
aktuarial.
Nilai Kini Aktuarial
IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN
Pensiunan NF
Sub Jumlah
Penyusutan Aset Operasional
Biaya perolehan aset operasional disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset operasional selama 4 tahun. Ini adalah umur yang secara
umum diharapkan dalam industri dimana Dana Pensiun menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan
masa depan mungkin direvisi.
Penentuan utang dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Dana Pensiun bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan
oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Dana Pensiun diakui segera dalam laporan laba rugi dan pada saat terjadi.
Sementara Dana Pensiun berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual
atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Dana Pensiun dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi
atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 3 huruf O dan
19.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan
tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Dana Pensiun mengakui liabilitas atas
pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Pensiunan
Dalam hal Peserta masih tetap bekerja setelah mencapai Usia Pensiun Normal, maka Batas Maksimum Pensiun adalah 58
(lima puluh delapan) tahun.
Demografi Kepesertaan
- 9 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
c. Iuran Pensiun
1.
2. Iuran Tambahan
d.
1.
2.
3.
a)
b)
c)
4.
a)
b)
c)
d)
5.
a)
b)
c)
d)
6.
a)
b) Fotokopi Kartu Keluarga;
c)
d)
7.
a)
b)
c) Surat tanda bukti penunjukan Pihak Yang Ditunjuk.
8.
a)
b)
c) Fatwa waris.
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Peserta;
Pembayaran Manfaat Pensiun kepada Pensiunan atau Pihak Yang Berhak:
Surat pemberhentian dari Pendiri.
Pembayaran Manfaat Pensiun Cacat dilakukan setelah diterima bukti pendukung sebagai berikut:
Surat pemberhentian dari Pendiri; dan
Surat keterangan cacat yang dikeluarkan oleh dokter yang ditunjuk/disetujui oleh Pendiri.
Surat Kematian Janda/Duda atau surat keterangan bahwa Janda/Duda kawin lagi dari pihak yang berwenang.
Pembayaran Manfaat Pensiun dilakukan secara bulanan.
Pembayaran Manfaat Pensiun
Iuran Tambahan berasal dari Pemberi Kerja yang besarnya ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria.
Tingkat Iuran Normal dari Pemberi Kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria, sedangkan Iuran Peserta ditetapkan
sebesar 7% (tujuh persen) dari PhDP berdasarkan PDP.
Pembayaran Manfaat Pensiun kepada Pihak Yang Ditunjuk dilakukan setelah diterima bukti pendukung sebagai berikut:
Surat kematian Peserta atau Pensiunan dari pihak yang berwenang, dalam hal Peserta atau Pensiunan tidak mempunyai
Janda/Duda; dan
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Anak, atau dalam hal Anak belum memiliki kartu tanda penduduk, surat keterangan wali
bagi Anak di bawah umur;
Pembayaran Manfaat Pensiun bagi Anak dilakukan setelah diterima bukti pendukung sebagai berikut:
Surat kematian Peserta atau Pensiunan dari pihak yang berwenang.
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Janda/Duda;
Fotokopi Kartu Keluarga;
Fotokopi Akta Nikah; dan
Pembayaran Manfaat Pensiun bagi Janda/Duda dilakukan setelah diterima bukti pendukung sebagai berikut:
IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN (Lanjuntan)
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Peserta;
Surat kematian Pensiunan dan atau Janda/Duda dari pihak yang berwenang; dan
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk ahli waris;
Pembayaran selisih jumlah manfaat pensiun dengan akumulasi iuran dan hasil pengembangannya, dilakukan setelah
diterima bukti pendukung sebagai berikut:
Surat Kematian Peserta atau Pensiunan dari pihak yang berwenang, dalam hal Peserta atau Pensiunan tidak mempunyai
Janda/Duda dan Anak; dan
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Pihak Yang Ditunjuk;
Iuran DAPENBI ditetapkan sebagai berikut:
Tanda bukti Kepesertaan; dan
Iuran Normal
Dilakukan dengan cara pemindahbukuan ke dalam rekening Pensiunan atau Pihak Yang Berhak pada bank, menurut
ketentuan dan syarat yang ditetapkan oleh Pengurus DAPENBI.
Pembayaran Manfaat Pensiun Normal dan Manfaat Pensiun Dipercepat dilakukan setelah diterima bukti pendukung sebagai
berikut:
Tanda bukti Kepesertaan;
- 10 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
e.
1.
a)
MPN = 80% x 2,5% x Masa Kerja x PhDP
b) Manfaat Pensiun Dipercepat (MPD)
c)
d)
e)
IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN (Lanjutan)
Manfaat Pensiun Normal (MPN)
Masa Kerja dihitung sampai dengan Peserta mencapai Usia Pensiun Normal.
Manfaat Pensiun Cacat (MPC) (Lanjutan)
Pensiun Ditunda dibayarkan apabila Peserta mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau setelahnya.
PD = Faktor Pengurang x 2,5% x Masa Kerja x PhDP
Pensiun Ditunda (PD)
MPC = 2,5% x Masa Kerja x PhDP
MPN = 2,5% x Masa Kerja x PhDP
Besarnya Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud, setinggi-tingginya 80% (delapan puluh perseratus) dari PhDP.
Pada saat Peserta pensiun pada usia Pensiun Normal atau setelahnya, maka Peserta dapat memilih untuk menerima
pembayaran pertama secara sekaligus (MPS), sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh per seratus) dari Nilai Sekarang
dan Manfaat Pensiun Normal. Apabila pensiunan memilih untuk mengambil MPS 20%, maka rumus Manfaat Pensiun
Normal sebulan adalah:
Peserta yang telah berhenti bekerja dan telah mencapai Usia Pensiun Dipercepat, tetapi belum mencapai Usia Pensiun
Normal berhak mendapatkan Manfaat Pensiun Dipercepat. Besarnya Manfaat Pensiun Dipercepat sebulan dihitung
dengan menggunakan rumus:
Besarnya Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud setinggi-tingginya 80% (delapan puluh perseratus) dari PhDP.
MPD = Faktor Pengurang x 2,5% x Masa Kerja x PhDP
Perhitungan Manfaat Pensiun
Peserta yang berhenti dan telah mencapai Usia Pensiun Normal berhak atas Manfaat Pensiun Normal. Besarnya Manfaat
Pensiun Normal sebulan dihitung dengan menggunakan rumus:
Peserta yang berhenti bekerja karena cacat berhak atas Manfaat Pensiun Cacat yang besarnya ditetapkan dengan
rumus:
Pada saat Peserta pensiun karena Cacat, maka Peserta dapat memilih untuk menerima pembayaran pertama secara
sekaligus (MPS), sebanyak-banyaknya 20% dari nilai sekarang dari Manfaat Pensiun Cacat, maka rumus Manfaat
Pensiun Cacat sebulan adalah sebagai berikut:
Peserta yang berhenti bekerja dan belum mencapai Usia Pensiun Dipercepat dan memiliki Masa Kepesertaan kurang
dari 3 (tiga) tahun, berhak atas akumulasi Iuran Peserta sendiri ditambah bunga tertinggi dari bunga Deposito Berjangka
1 (satu) tahun yang berlaku pada Bank Umum milik pemerintah selama periode kepesertaannya.
MPD = 80% x Faktor Pengurang x 2,5% x Masa Kerja x PhDP
MPC = 80% x 2,5% x Masa Kerja x PhDP
Manfaat Pensiun Peserta
Pada saat Peserta pensiun pada Usia Pensiun Dipercepat, maka Peserta dapat memilih untuk menerima pembayaran
pertama secara sekaligus (MPS), sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh per seratus) dari Nilai Sekarang dari Manfaat
Pensiun Dipercepat. Apabila pensiunan memilih untuk mengambil MPS 20%, maka rumus Manfaat Pensiun Dipercepat
sebulan adalah:
Peserta yang berhenti bekerja dan belum mencapai Usia Pensiun Dipercepat dan telah memiliki Masa Kepesertaan
sekurang-kurangnya 3 tahun, berhak atas Pensiun Ditunda. Besarnya Pensiun Ditunda sebulan dihitung dengan
menggunakan rumus:
- 11 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
e.
2.
a)
1.
-
-
-
-
2.
-
-
3.
4.
5.
-
-
b)
c)
d)
e)
f)
untuk 12 (dua belas) bulan pertama, sebesar 100% (seratus per seratus) dari hak atas Pensiun Ditunda; dan
Dalam hal bekas karyawan meninggal dunia, maka Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Janda/Duda adalah:
Masa Kerja dalam rumus sebagaimana dimaksud pada angka 1, dihitung sampai dengan Peserta mencapai Usia
Pensiun Normal.
Penghasilan Dasar Pensiun dalam rumus sebagaimana dimaksud pada angka 1, adalah berdasarkan Penghasilan
Dasar Pensiun pada saat Peserta meninggal dunia.
untuk 12 (dua belas) bulan pertama, sebesar 100% (seratus per seratus) dari Manfaat Pensiun yang diterima oleh
Pensiunan; dan
untuk bulan ke - 13 (tiga belas) dan seterusnya, sebesar 80% (delapan puluh per seratus) dari Manfaat Pensiun
Dalam hal Peserta meninggal dunia, maka Janda/Duda dapat memilih untuk menerima pembayaran pertama
secara sekaligus (MPS), sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh per seratus) dari Nilai Sekarang dari Manfaat
Pensiun. Apabila Janda/Duda memilih untuk mengambil MPS 20%, maka rumus Manfaat Pensiun Janda/Duda
adalah:
untuk 12 (dua belas) bulan pertama, sebesar 80% x 100% x 2,5% x Masa Kerja x PhDP; dan
untuk bulan ke 13 (tiga belas) dan seterusnya, sebesar 80% x 80% x 2,5% x Masa Kerja x PhDP
Dalam hal Peserta meninggal dunia sebelum mencapai Usia Pensiun Dipercepat, maka berdasarkan pilihan
Janda/Duda, hak atas Manfaat Pensiun bagi yang bersangkutan dapat dibayarkan secara sekaligus dan jumlahnya
adalah sebesar Nilai Sekarang dari Manfaat Pensiun.
untuk bulan ke - 13 (tiga belas) dan seterusnya, sebesar 80% (delapan puluh per seratus) dari hak atas Pensiun
Ditunda.
Anak dari suami/istri yang kedua-duanya menjadi Peserta, berhak atas Manfaat Pensiun bagi Anak yang berasal dari
Manfaat Pensiun ayahnya dan Manfaat Pensiun ibunya.
Besarnya hak Peserta atas Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Pihak Yang Ditunjuk sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34 ayat (3), dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Penghasilan Dasar Pensiun sebagaimana dimaksud pada Pasal 36 ayat (4) adalah Penghasilan Dasar Pensiun pada
saat Peserta meninggal dunia.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN (Lanjutan)
Perhitungan Manfaat Pensiun (Lanjutan)
Besarnya Manfaat Pensiun bagi Janda/Duda sebulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) diatur sebagai
berikut:
Dalam hal Peserta meninggal dunia sebelum mencapai Usia Pensiun Normal, maka Janda/Duda berhak atas
Manfaat Pensiun yang besarnya dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Sekarang x 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun.
Besarnya Manfaat Pensiun bagi Anak sebulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) sama besarnya Manfaat
Pensiun bagi Janda/Duda.
Masa Kerja sebagaimana dimaksud pada Pasal 36 ayat (4) dihitung sampai dengan Usia Pensiun Normal.
untuk bulan ke 13 (tiga belas) dan seterusnya, sebesar 80% x 2,5% x Masa Kerja x PhDP
Dalam hal Pensiunan meninggal dunia, maka Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Janda/Duda adalah:
untuk 12 (dua belas) bulan pertama, sebesar 100% x 2,5% x Masa Kerja x PhDP; dan
Manfaat Pensiun Janda/Duda dan Anak
- 12 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
f.
g.
a.
b.
-
-
Perhitungan besarnya pendanaan yang digunakan pada laporan ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.
510/KMK.06/2002 tanggal 4 Desember 2002 tentang Pendanaan dan Solvabilitas Dana Pensiun Pemberi Kerja dan
perubahannya yaitu Peraturan Menteri Keuangan No. 113/PMK.05/2005 tanggal 18 November 2005 serta perubahan kedua, yaitu
No.21/PMK.010/2012 tanggal 1 Februari 2012. Besarnya kekayaan pendanaan DAPENBI pada 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp7.555.719.690.056.
Besarnnya kewajiban kemudian dibagi menurut masa kerja, kewajiban menurut masa kerja sampai dengan tanggal valuasi
disebut Kewajiban Masa Lalu (Past Service Liability ), sedangkan kewajiban menurut masa kerja yang akan dijalani disebut
Kewajiban Masa Kerja Yang Akan Datang (Future Service Liability ). Kewajiban Masa Kerja Lalu kemudian dibandingkan dengan
kekayaan yang dimiliki Dana Pensiun.
Valuasi Aktuaria
Iuran Normal Peserta sebesar 7,00% dari PhDP sesuai dengan PDP.
Iuran bulanan Pemberi Kerja terdiri dari:
Berdasarkan laporan aktuaria di atas, besarnya Iuran Bulanan DAPENBI yang ditetapkan oleh Aktuaris adalah sebagai berikut:
Iuran Tambahan bulanan:
Metode perhitungan aktuaria (Actuarial Cost Method) yang digunakan dalam Laporan NO. 277/WTW-ACT/F-RPT/V/2017 tanggal
24 Mei 2017 adalah Attained Age Cost Method yaitu suatu metode yang memproyeksikan hak-hak masing-masing peserta yang
akan dibayarkan di masa pensiun dengan memperhatikan kenaikan Penghasilan Dasar Pensiun dan kemungkinan peserta
berhenti karena mengundurkan diri, cacat, meninggal atau pensiun. Nilai dari masing-masing hak peserta tersebut kemudian
didiskontokan ke tanggal perhitungan dengan menggunakan tingkat bunga diskonto.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN (Lanjutan)
Metode Pendanaan
Atas dasar nilai kini aktuaria yang disajikan berdasarkan valuasi aktuaria terakhir tersebut di atas maka secara pendanaan
DAPENBI mengalami defisit sebesar Rp647.258.024.533. Pendiri memutuskan untuk melunasi defisit tersebut secara sekaligus
dan akan selambat-lambatnya 3 bulan setelah laporan aktuaris disahkan oleh OJK.
Iuran Normal (Normal Cost ) yaitu iuran yang diperlukan untuk membiayai 1 (satu) tahun masa kerja yang akan dijalani peserta,
dihitung dengan membagi Masa Kerja Yang Akan Datang dengan Nilai Sekarang dari 1% Penghasilan Dasar Pensiun dari masing-
masing peserta.
Valuasi aktuaria per 31 Desember 2016 menggunakan perhitungan kewajiban aktuaria yang telah dilakukan oleh aktuaris
independen Willis Towers Watson dengan nomor laporan No. 277/WTW-ACT/F-RPT/V/2017 tanggal 24 Mei 2017 yang
diproyeksikan, sehingga Nilai Kini Aktuarial yang diproyeksikan per Desember 2016 yaitu sebesar Rp8.202.977.714.589.
Iuran Normal Pemberi Kerja sebesar 19,44% dari PhDP per bulan.
Tidak terdapat defisit masa kerja lalu yang telah dikategorikan sebagai kekurangan solvabilitas pada perhitungan
aktuaria per 31 Desember 2016 sehingga tidak terdapat iuran tambahan untuk menutup defisit ini.
Iuran Iuran tambahan untuk menutup sisa defisit masa kerja lalu selain yang dikategorikan sebagai kekurangan
solvabilitas sebesar Rp647.258.024.533. Nilai defisit ini lebih kecil dari nilai sekarang iuran tambahan atas defisit
yang ditetapkan pada laporan aktuaria per 31 Desember 2015 dan Pendiri memutuskan untuk melakukan
pembayaran selambat-lambatnya 3 bulan setelah laporan ini diterima oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- 13 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
h.
- :- :
- :
- :
- :
- :
- : 5% per tahun.
- :
- :
- :
- :
- :
i.
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Nilai Kini Aktuaria 8.202.977.714.589 8.728.245.032.375
j.
5. KEBIJAKAN INVESTASI
a.
1.
a.
b.
c.
0,5% per tahun pada usia 20 tahun sampai umur 46 tahun dan
diasumsikan sebesar 1% per tahun setelahnya.
Tingkat CacatMortalita
8% dari Hasil Investasi.
Tingkat Nilai Tukar Euro
Pajak
Biaya Pengelolaan
1% dari Cadangan Manfaat Pensiun Janda/Duda.
Indeks Konjungtur 100% (sesuai dengan keputusan Gubernur BI No.
10/76/KEP.GBI/2008 tanggal 26 November 2008)
- Tarif PPh Ps. 21 per tahun menggunakan rate individu secara aktual
- Tarif PPh Ps. 21 per tahun dan 20% per tahun untuk pensiun NF
Nilai kini aktuarial per 31 Desember 2016 menggunakan hasil perhitungan kewajiban aktuaria yang diproyeksikan berdasarkan
laporan perhitungan proyeksi kewajiban aktuaria yang telah dilakukan oleh aktuaris independen Willis Towers Watson dengan
nomor laporan No. 277/WTW-ACT-RPT/V/2017 tanggal 24 Mei 2017.
Tingkat Bunga Aktuaria
Biaya Cadangan Manfaat Pensiun Anak
IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN (Lanjutan)
8% per tahun.
Tabel Group Annuity Mortality 1983 (GAM 83).
Tingkat Kenaikan PhDP Peserta Aktif
8,75% per tahun.
- Golongan VII - VIII adalah 58 tahun.
Berdasarkan perhitungan aktuaris pada tahun 2016 Defisit adalah sebesar Rp647.258.024.533. Pendiri memutuskan untuk
melunasi defisit yang timbul secara sekaligus (lihat Catatan 4g halaman 13).
- Golongan I - VI adalah 56 tahun.
Nilai Kini Aktuarial
Usia Pensiun Wajib
Amortisasi Defisit
Valuasi aktuaria untuk tahun 2016 dilakukan oleh Willis Tower Watson dengan nomor laporan No. 277/WTW-ACT/F-RPT/V/2017
tanggal 24 Mei 2017 yang menggunakan beberapa asumsi aktuaria sebagai berikut:
Tingkat Pengunduran Diri
0,3% dari tingkat kematian.
Tingkat Kenaikan PhDP Pensiunan 3% minimum Rp300.000 untuk tahun 2017
Seluruh investasi Dana Pensiun dapat ditempatkan pada Surat Berharga Negara;
Tabungan pada Bank, Deposito berjangka pada bank, Deposito on call pada bank, dan Sertifikat Deposito pada bank
hanya dapat ditempatkan pada bank sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perbankan;
Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;
Asumsi Perhitungan Aktuaria
Kebijakan investasi diatur dalam Arahan Investasi yang ditetapkan oleh Pendiri dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.12/49/KEP.GBI/2010 tanggal 1 Juli 2010.
Jenis dan batas kualitatif investasi yang dapat dilakukan adalah dalam bentuk penempatan sebagai berikut:
Jenis dan Batasan Maksimum Investasi
DAPENBI melaksanakan investasi dengan mengacu Keputusan Menteri Keuangan No. 511/KMK.06/2002 tanggal 4 Desember
2002 tentang Investasi Dana Pensiun yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
199/PMK.010/2008 tanggal 5 Desember 2008 dan pembaharuan terakhir mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
3/POJK.05/2015 tanggal 31 Maret 2015.
- 14 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. KEBIJAKAN INVESTASI (Lanjutan)
a.
1.
d.
e.
1.
2.
3.
4.
f.
g.
1.
2.
3.
h.
1.
2.
i.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
Telah melalui analisis yang antara lain mencakup namun tidak terbatas pada:
Unit penyertaan reksa dana sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, yang
terdiri dari:
Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Campurandan Reksa Dana Saham;
Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjamin dan Reksa Dana Indeks;
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas;
Reksa Dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.
Efek Beragun Aset dari Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset dan Unit Penyertaan dana Investasi Real Estate
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, dimana penempatan pada jenis investasi tersebut dilakukan melalui penawaran
umum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Rencana Investasi wajib
dipaparkan terlebih dahulu secara transparan kepada Dewan Pengawas dalam Rapat Dewan Pengawas.
Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas hanya dapat dilakukan apabila
DAPENBI:
Telah memiliki manajemen resiko yang memadai;
- Analisis sektoral
- Analisis kelayakan ekonomi
- Analisis exit strategy
Obligasi yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, Sukuk yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, dan Efek Beragun Aset
dari Kontrak Investasi Kolektif Beragun Aset, dimana jenis investasi tersebut harus memperoleh peringkat sekurang-
kurangnya A atau yang setara dari lembaga pemeringkat Efek yang telah mendapat izin usaha dari Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan;
Jenis dan Batasan Maksimum Investasi (Lanjutan)
Jenis dan batas kualitatif investasi yang dapat dilakukan adalah dalam bentuk penempatan sebagai berikut (lanjutan):
Apabila Dana Pensiun merupakan pemegang saham terbesar atau memiliki paling rendah 25% (dua puluh lima persen)
saham dari Perusahaan dimaksud, DAPENBI harus:
Memiliki wakil pada Entitas Anak untuk memelihara dan menjaga kepentingan Dana Pensiun selaku pemegang
saham berdasarkan perjanjian tertulis;
Memiliki hak untuk mendapatkan informasi keuangan dan bisnis dari Entitas Anak secara berkala berdasarkan
perjanjian tertulis;
Setiap rencana investasi untuk penempatan Langsung pada Saham wajib dipaparkan terlebih dahulu secara
transparan kepada Dewan Pengawas dalam Rapat Dewan Pengawas.
- Analisis hukum termasuk analisis hukum untuk kontrak perjanjian
Setiap rencana investasi pada reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas wajib dipaparkan
terlebih dahulu secara transparan kepada Dewan Pengawas dalam Rapat Dewan Pengawas.
Tidak dilakukan untuk tujuan spekulasi dan hanya dapat ditempatkan pada opsi jual (put option ) dalam rangka
lindung nilai atas investasi yang telah dimiliki Dana Pensiun, yang dibuktikan dengan dokumen strategi lindung nilai;
Dana Pensiun telah memiliki investasi pada saham yang tercatat di Bursa Efek paling rendah 10% (sepuluh persen)
dari total investasi Dana Pensiun.
Penempatan langsung pada saham hanya dapat ditempatkan pada:
Saham yang diterbitkan oleh badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia dan saham dimaksud
tidak tercatat di Bursa Efek di Indonesia maupun diluar negeri;
Saham yang diterbitkan oleh badan hukum yang bukan pendiri, Mitra Pendiri atau Penerima Titipan dari DAPENBI;
Saham yang diterbitkan oleh badan hukum yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pengurus, Dewan
Pengawas, Pendiri, Mitra Pendiri atau Penerima Titipan dari DAPENBI;
Saham yang diterbitkan oleh badan hukum yang tidak mengalami kerugian selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Kontrak Opsi Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, dengan persyaratan sebagai berikut:
- 15 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. KEBIJAKAN INVESTASI (Lanjutan)
a.
1.
j.
1.
2.
2.
a.
1.
2.
3.
b.
1.
2.
3.
4.
1.
a.
b.
c.
2.
3.
Ketentuan pada angka 1 diatas tidak berlaku bagi investasi DAPENBI dalam bentuk surat berharga yang diperdagangkan di
Pasar Modal di Indonesia.
DAPENBI dilarang berinvestasi pada Bank Beku Operasi (BBO), Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU) atau pada Bank
Perkreditan Rakyat, instrumen derivatif, usaha yang cenderung menimbulkan pelanggaran ketertiban dan kesusilaan, semua
pihak yang dalam tahun buku terakhir mengalami kerugian atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban keuangan, kecuali
kerugian dan/atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban keuangan terjadi setelah DAPENBI melakukan investasi dan
investasi dilakukan untuk tujuan memperbaiki kinerja investasi tersebut.
Tanah dan atau bangunan yang diagunkan, dalam sengketa, atau diblokir oleh pihak lain.
Kebijakan investasi diatur dalam Arahan Investasi yang ditetapkan oleh Pendiri dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.18/7/KEP/GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016:
Tidak satu bagianpun dari kekayaan DAPENBI dapat dipinjamkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, pada surat
berharga yang diterbitkan oleh, atau pada tanah dan bangunan yang dimiliki atau yang dipergunakan oleh orang / badan
yang tersebut dibawah ini:
Pengurus, Pendiri, Mitra Pendiri atau penerima titipan;
Badan usaha yang lebih 25% sahamnya dimiliki oleh orang atau badan hukum yang terdiri dari Pendiri, Mitra Pendiri,
Pengurus, Penerima Titipan, atau serikat kerja yang anggotanya adalah peserta DAPENBI;
Direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris pada badan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dan
angka 2), serta pihak yang memiliki hubungan keluarga dengan Direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau
komisaris tersebut karena perkawinan atau keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal.
Tanah dan/atau bangunan di Indonesia, dengan persyaratan sebagai berikut:
Dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama DAPENBI;
Memberikan penghasilan ke DAPENBI atau bertambah nilainya karena pembangunan penggunaan, dan/atau
pengelolaan oleh pihak lain yang dilakukan melalui transaksi yang didasarkan pada harga pasar yang berlaku; dan
harus didasarkan pada perjanjian yang sah di hadapan notaris;
Setiap rencana investasi pada tanah, bangunan serta tanah dan bangunan wajib dipaparkan terlebih dahulu secara
transparan kepada Dewan Pengawas dalam Rapat Dewan Pengawas.
Jenis dan Batasan Maksimum Investasi (Lanjutan)
Jenis dan batas kualitatif investasi yang dapat dilakukan adalah dalam bentuk penempatan sebagai berikut (lanjutan):
Usaha yang cenderung menimbulkan pelanggaran ketertiban dan kesusilaan;
Obyek Investasi yang dilarang, dalam Arahan Investasi No. 12/49/KEP.GBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, Objek investasi yang
dilarang diatur sebagai berikut:
Tidak satu bagianpun kekayaan DAPENBI dapat dipinjamkan atau diinvestasikan, baik secara langsung maupun tidak
langsung, pada surat berharga yang diterbitkan oleh, atau pada tanah dan bangunan yang dimiliki atau dipergunakan
oleh orang atau badan hukum yang tersebut dibawah ini:
Badan Usaha yang lebih 25% sahamnya dimiliki oleh orang atau badan hukum yang terdiri dari Pendiri, Mitra
Pendiri, Pengurus, Penerima Titipan atau serikat kerja yang anggotamya adalah Peserta dari DAPENBI.
Pengurus, Pendiri, Mitra Pendiri atau Penerima Ttitipan;
Pejabat atau Direktur dari badan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan 2, serta keluarganya sampai derajat
kedua menurut garis lurus maupun garis kesamping, termasuk menantu dan ipar.
Dilarang menepatkan investasi pada:
Bank beku operasi, Bank beku kegiatan usaha atau Bank Perkreditan Rakyat;
Instrumen derivatif;
- 16 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. KEBIJAKAN INVESTASI (Lanjutan)
a.
4.
5.
6.
7.
8.
a.
b.
a. 100% 100%
b. 100% 100%
c. 100% 100%
d. 100% 100%
e. 100% 100%
f. 20% 20%
g. 30% 30%
h. - 30%
i. 20% 10%
j. 5% 5%
k.
5% 5%
l. Kontrak Opsi Saham 5% 5%
m. Penempatan Langsung Pada Saham 7,50%
- Di Indonesia 15% -
- Di Luar Negeri 5% -
n. Medium Term Notes (MTN) 10% -
o. Kontrak Berjangka Efek 5% -
p. REPO 5% -
q. Tanah, Bangunan, serta Tanah dan Bangunan Di Indonesia 20% 15%
Wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal transaksi, yang dilampiri paling sedikit
dengan : hasil kajian tentang perlunya lindung nilai, perjanjian transaksi derivatif, dan bukti peringkat pihak lain.
Jenis dan Batasan Maksimum Investasi (Lanjutan)
Kebijakan investasi diatur dalam Arahan Investasi yang ditetapkan oleh Pendiri dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.18/7/KEP/GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016 (lanjutan):
Setiap investasi yang dilakukan untuk tujuan memperbaiki kinerja investasi hanya dapat dilakukan setelah terlebih dahulu
dipaparkan kepada Dewan Pengawas secara transparan.
Penyewaan Tanah dan Bangunan atau harta tetap lainnya milik DAPENBI kepada pihak lain hanya dapat dilakukan
sepanjang hal tersebut melalui transaksi yang didasarkan pada harga pasar yang berlaku.
DAPENBI dilarang melakukan tranksaksi derivatif atau memiliki instrumen derivatif, kecuali : kontrak opsi dan kontrak
berjangka efek yang diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia, instrumen derivatif diperoleh DAPENBI sebagai instrumen
yang melekat pada surat berharga negara, saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia atau obligasi korporasi yang
tercatat di Bursa Efek di Indonesia, transaksi derivatif dalam rangka lindung nilai investasi dalam bentuk surat berharga
negara yang berdenominasi mata uang asing.
Instrumen derivatif yang melekat pada Surat Berharga Negara, Saham atau Obligasi Korporasi dapat dijual oleh DAPENBI
secara terpisah dari Surat Berharga Negara, Saham atau Obligasi Korporasi yang bersangkutan.
Transaksi derivatif dalam rangka lindung nilai investasi dalam bentuk Surat Berharga Negara yang berdenominasi mata uang
asing:
Tabungan
Deposito Berjangka
Deposito On Call
Batasan maksimum investasi yang diperkenankan untuk DAPENBI menurut arahan investasi sebagai berikut:
Arahan Investasi No.
18/7/KEP.GBI/ 2010
Tgl 3 Desember 2016
Dilakukan dengan counterparty yang paling rendah memiliki peringkat investment grade dari perusahaan pemeringkat
efek yang telah mendapat izin usaha dari OJK atau dari perusahaan pemeringkat efek yang diakui secara internasional.
Arahan Investasi No.
12/49/KEP.GBI/ 2010
Tgl 1 Juli 2010
Jenis Investasi
Sertifikat Deposito
Saham
Obligasi (Korporat)
Sukuk (Korporat)
Unit Penyertaan Reksa Dana
Efek Beragun aset dari kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
Unit penyertaan Reksa Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif
Surat Berharga Negara
- 17 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. KEBIJAKAN INVESTASI (Lanjutan)
b.
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
c.
a.
b.
a.
b.
+/- Beban investasi Pendapatan yang belum terealisasi (kenaikan/penurunan nilai wajar
(Total investasi awal tahun + total investasi akhir tahun) / 2
Ketentuan Likuiditas Minimum Portofolio Investasi
Pengurus wajib memelihara likuiditas minimum untuk pembayaran manfaat pensiun dan operasional dana pensiun;
Likuiditas minimum disediakan sebesar pembayaran manfaat pensiun dan biaya operasional setiap bulannya, yang
merupakan alat likuiditas yang harus dipelihara berupa rekening giro pada Bank, rekening pada Bank Indonesia, Tabungan
dan atau Deposito on Call (DOC).
Dalam Arahan Investasi No. 18/7/KEP.GBI/ 2016 Tgl 3 Desember 2016, target hasil investasi diatur sebagai berikut:
Untuk mencapai tujuan investasi, ditetapkan target hasil investasi yang harus dicapai setiap tahun;
Target hasil investasi sebagaimanan yang dimaksud pada butir a diatas sekurang-kurangnya sama dengan return dari tolak
ukur kinerja (benchmark ) pada periode yang sama;
Benchmark yang digunakan sebagai tolak ukur target hasil investasi dan tolak ukur kinerja pengelolaan portofolio ditetapkan
dalam alokasi aset strategis yang disetujui oleh pendiri;
Strategi alokasi aset untuk mencapai target hasil investasi setiap tahun dilakukan dengan berpedoman pada rencana
investasi tahunan.
Untuk mencapai tujuan investasi, ditetapkan hasil investasi yang harus dicapai setiap tahun sekurang-kurangnya sama
dengan asumsi tingkat bunga perhitungan aktuaria tahun terakhir;
Target hasil investasi ditetapkan setiap tahun dalam Rencana Investasi Tahunan (RIT), dengan memperhatikan ketentuan
pada huruf a.
Target hasil investasi terdiri dari Target Imbal Hasil (Yield) dan Target Return On Investment (ROI).
Yield dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Target Hasil Investasi
Dalam Arahan Investasi No. 12/49/KEP.GBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, target hasil investasi diatur sebagai berikut:
Pendapatan investasi yang telah terealisasi (secara akrual basis)
(Total investasi awal tahun + total investasi akhir tahun) / 2
ROI dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Pendapatan investasi yang telah terealisasi (secara akrual basis)
+/- Pendapatan yang belum terealisasi (kenaikan/penurunan nilai wajar tahun berjalan
Dalam Arahan Investasi No. 12/49/KEP.GBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, ketentuan likuiditas minimum diatur sebagai berikut:
Dalam Arahan Investasi No. 18/7/KEP.GBI/ 2016 Tgl 3 Desember 2016, ketentuan likuiditas minimum diatur sebagai berikut:
Pengurus wajib memelihara likuiditas minimum untuk pembayaran manfaat pensiun dan operasional dana pensiun;
Likuiditas minimum disediakan sebesar pembayaran manfaat pensiun dan biaya operasional setiap bulannya, yang
merupakan alat likuiditas yang harus dipelihara berupa rekening giro pada Bank, rekening pada Bank Indonesia, Tabungan,
Deposito on Call (DOC), dan atau Deposito Berjangka.
- 18 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PORTOFOLIO INVESTASI
Nilai Wajar Investasi per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Surat Berharga Negara 43,94% 46,24% 3.244.618.319.477 2.882.451.447.340
Deposito On Call 0,71% 0,94% 52.465.000.000 58.560.000.000
Deposito Berjangka 11,77% 12,27% 869.251.000.000 765.085.000.000
Saham 2,15% 3,60% 158.963.213.184 224.205.860.130
Obligasi 28,31% 28,49% 2.090.474.335.000 1.775.599.199.000
Sukuk 1,00% 1,13% 73.696.999.000 70.630.092.000
Unit Penyertaan Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana Pendapatan tetap,
Reksa Dana Saham dan
Reksa Dana Campuran 4,82% 3,38% 355.926.499.289 210.973.382.498
Penempatan Langsung 3,94% 3,95% 290.989.700.000 245.945.699.423
3,35% - 247.137.000.000 -
Jumlah 100,00% 100,00% 7.383.522.065.950 6.233.450.680.391
a. Surat Berharga Negara (SBN)
Nilai Penebusan Akhir 13,76% 16,28% 1.016.185.401.667 1.014.592.745.681
Nilai Pasar 30,18% 29,97% 2.228.432.917.810 1.867.858.701.659 Jumlah 43,94% 46,24% 3.244.618.319.477 2.882.451.447.340
FR0047 2,21% 2,62% 163.119.124.934 163.074.139.678
FR0048 1,92% 2,27% 141.965.860.921 141.390.000.551
FR0067 1,86% 2,20% 137.215.413.035 137.204.295.584
FR0071 1,61% 1,90% 118.515.791.560 118.466.402.520
FR0046 1,18% 1,40% 87.430.580.000 87.172.650.000
FR0045 1,07% 1,26% 78.809.647.280 78.805.593.360
FR0031 0,80% 0,94% 58.824.190.000 58.597.460.000
FR0034 0,67% 0,79% 49.264.800.000 49.151.450.000
FR0043 0,54% 0,63% 39.555.120.000 39.498.960.000
FR0035 0,53% 0,63% 39.212.252.937 39.107.693.988
FR0068 0,52% 0,61% 38.259.780.000 38.218.760.000
FR0042 0,39% 0,47% 29.139.150.000 29.097.670.000
FR032 0,07% 0,08% 4.873.691.000 4.807.670.000
Sub Jumlah 13,36% 15,80% 986.185.401.667 984.592.745.681
SBSN
IFR0002 0,41% 0,48% 30.000.000.000 30.000.000.000
Sub Jumlah 0,41% 0,48% 30.000.000.000 30.000.000.000
Jumlah 13,76% 16,28% 1.016.185.401.667 1.014.592.745.681
Rincian surat berharga negara yang terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
menurut tujuan penempatannya adalah sebagai berikut:
SBN
Rincian SBN dan SBSN kelompok nilai penebusan akhir per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Tanah
Persentase terhadap
31 Desember
201531 Desember 2016
Nilai WajarTotal Investasi
31 Desember
201631 Desember 2015
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
- 19 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PORTOFOLIO INVESTASI (Lanjutan)
a. Surat Berharga Negara (SBN) (Lanjutan)
FR00065 5,76% 6,31% 424.924.500.000 392.901.000.000
FR00058 2,29% 5,37% 169.387.150.000 334.658.160.000
FR00057 0,22% 0,25% 16.535.505.000 15.447.375.000
FR00073 3,71% 4,16% 274.003.643.142 259.002.447.340
FR00064 2,81% 3,09% 207.504.432.000 192.587.492.000
FR00062 2,43% 2,66% 179.413.800.000 166.020.670.000
FR00071 1,58% 1,53% 116.592.850.000 95.445.930.000
FR00070 1,32% 1,49% 97.407.775.000 92.625.000.000
FR00068 4,10% 1,36% 302.800.200.000 84.600.000.000
FR00063 1,08% 1,19% 80.072.202.668 74.375.209.319
FR00059 2,02% 0,72% 149.114.675.000 44.845.788.000
FR00074 0,59% - 43.734.960.000 -
FR00072 2,26% 0,75% 166.941.225.000 46.830.350.000
FR00056 - 0,86% - 53.847.255.000
FR00053 - 0,24% - 14.672.025.000 Jumlah 30,18% 29,97% 2.228.432.917.810 1.867.858.701.659
b. Deposito On Call
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk 0,71% - 52.465.000.000 -
PT Bank Bukopin Tbk - 0,94% - 58.560.000.000
Jumlah 0,71% 0,94% 52.465.000.000 58.560.000.000
c. Deposito Berjangka
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 0,43% 5,05% 32.041.000.000 315.085.000.000
PT Bank Bukopin Tbk 3,21% - 237.136.000.000 -
PT Bank Maybank Indonesia Tbk 2,24% - 165.577.000.000 -
PT BPD Jabar Banten Tbk 3,02% 2,74% 223.193.000.000 171.050.000.000
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk 2,18% 3,41% 161.304.000.000 212.417.000.000
PT Bank Mayapada Internasional Tbk 0,68% - 50.000.000.000 -
PT Bank UOB Indonesia - 1,07% - 66.533.000.000
Jumlah 11,77% 12,27% 869.251.000.000 765.085.000.000
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
31 Desember
2016
31 Desember
2015SBN
Rincian SBN dan SBSN kelompok nilai pasar per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
Tingkat bunga kupon dan/atau bagi hasil Surat Berharga Negara per tahun berkisar antara 5,625% - 15,00% baik untuk posisi 31
Desember 2016 dan 31 Desember 2015.
Tingkat bunga Deposito On Call per tahun sebesar 8,00% pada 31 Desember 2016, dan berkisar sebesar 8,50% - 8,75% per
tahun pada 31 Desember 2015.
31 Desember
2016
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun berkisar antara 6,75% - 8,00% pada 31 Desember 2016 dan 7,50% - 9,25% pada 31
Desember 2015
- 20 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PORTOFOLIO INVESTASI (Lanjutan)
d. Saham
PT Unilever Indonesia Tbk 0,86% 0,89% 63.244.000.000 55.555.500.000
PT Astra International Tbk 0,18% 0,12% 13.137.390.000 7.215.600.000
PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk 0,16% 0,03% 11.920.498.000 1.769.850.000
PT Jasa Marga (Persero) Tbk 0,14% 0,03% 10.515.744.000 1.959.375.000
PT PP London Sumatrea Tbk 0,10% 0,09% 7.569.870.000 5.742.660.000
PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk 0,10% 0,02% 7.457.677.500 943.250.000
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 0,07% 0,01% 5.134.180.000 874.632.000
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk 0,06% 0,04% 4.787.436.000 2.719.500.000
PT Adhi Karya (Persero) Tbk 0,06% 0,02% 4.450.992.000 972.630.000
PT Semen Gresik (Persero) Tbk 0,06% 0,03% 4.440.700.000 1.998.420.000
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 0,05% 0,03% 3.961.425.000 1.858.775.000
PT Kalbe Farma Tbk 0,05% 0,01% 3.923.244.000 765.600.000
PT Gudang Garam Tbk 0,05% - 3.655.080.000 -
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 0,05% 0,03% 3.736.000.000 2.056.500.000
PT Bank Central Asia Tbk 0,03% 0,01% 2.064.600.000 541.310.000
PT PP Pembangunan Persero 0,02% - 1.805.559.000 -
PT Berlian Laju Tanker Tbk 0,02% - 1.691.877.684 -
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 0,02% 0,03% 1.620.500.000 1.942.500.000
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 0,02% 0,15% 1.347.250.000 9.242.550.000
PT Perusahaan Gas Negara 0,02% 0,01% 1.238.490.000 553.666.500
(Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 0,01% 0,01% 667.800.000 576.000.000
PT Malindo Feedmil Tbk 0,01% 0,01% 500.500.000 587.125.000
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 0,001% 0,002% 92.400.000 133.950.000
PT ABM Investama - 0,03% - 2.030.000.000
PT Adaro Energy Tbk - 0,06% - 3.852.200.000
PT Aneka Tambang Tbk - 0,03% - 2.041.000.000
PT Agung Podomoro Land Tbk - 0,11% - 6.697.535.000
PT Alam Sutera Realty Tbk - 0,05% - 3.020.286.500
PT Bank Bukopin Tbk - 0,09% - 5.894.000.000
PT MNC Investama Tbk - 0,02% - 1.201.557.000
PT BPD Jabar Banten Tbk - 0,11% - 6.881.447.500
PT Global Mediacom Tbk - 0,04% - 2.667.500.000
PT Borneo Lumbung Energi
dan Metal Tbk - 0,001% - 40.000.000
PT Bumi Serpong Damai Tbk - 0,004% - 252.000.000
PT Bakrie Telecom Tbk - 0,01% - 750.000.000
PT Bumi Resources Tbk - 0,01% - 362.500.000
PT BW Plantation Tbk - 0,001% - 44.850.000
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk - 0,08% - 5.236.400.000
PT Erajaya Swasembada Tbk - 0,01% - 325.092.500
PT Garuda Indonesia Tbk - 0,07% - 4.344.076.500
PT Harum Energy Tbk - 0,01% - 477.225.000
PT Internasional Nickel Ind Tbk - 0,05% - 3.330.495.000
PT Indosat Tbk - 0,40% - 24.750.000.000
PT Indika Energy Tbk - 0,01% - 417.450.000
PT Steel Pipe Industry Of Indonesia
Indonesia Tbk - 0,07% - 4.368.462.000
PT Indo Tambangraya Megah Tbk - 0,01% - 764.287.500
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 0,02% - 1.515.427.500
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk - 0,03% - 1.758.000.000
PT Mitra Adiperkasa Tbk - 0,04% - 2.609.062.500
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk - 0,02% - 1.308.075.000
Saldo Dipindahkan 2,15% 2,97% 158.963.213.184 184.948.323.000
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
Total Investasi
Persentase terhadap Nilai Wajar
- 21 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PORTOFOLIO INVESTASI (Lanjutan)
d. Saham (lanjutan)
Saldo Pindahan 2,15% 2,97% 158.963.213.184 184.948.323.000
PT Tambang Batubara Bukit
Asam (Persero) Tbk - 0,15% - 9.547.750.000
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk - 0,06% - 3.592.005.000
PT Salim Ivomas Pratama Tbk - 0,03% - 1.584.802.000
PT Semen Baturaja Tbk - 0,03% - 2.175.225.000
PT Holcim Indonesia Tbk - 0,04% - 2.686.500.000
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk - 0,02% - 1.463.650.000
PT Summarecon Agung Tbk - 0,002% - 123.750.000
PT Surya Semesta Internusa Tbk - 0,06% - 3.619.330.000
PT Timah (Persero) Tbk - 0,03% - 1.942.950.130
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk - 0,01% - 512.500.000
PT United Tractors Tbk - 0,19% - 12.009.075.000
Jumlah Saham 2,15% 3,60% 158.963.213.184 224.205.860.130
e. Obligasi
Obligasi Berkelanjutan Indonesia
Eximbank II Tahap V Tahun 2015
Seri C 2,04% 2,39% 150.979.050.000 148.724.100.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI
Tahap I Tahun 2015 Seri C 1,38% 1,62% 101.599.839.000 101.136.855.000
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I
Bank Bukopin Tahap I Tahun
1,07% 1,24% 79.134.320.000 77.294.880.000
Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN
Tahap I Tahun 2015 Seri B 0,89% 1,00% 65.467.740.000 62.460.710.000
Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN
Tahap I Tahun 2015 Seri C 0,88% 0,99% 65.039.455.000 61.731.995.000
Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahap I
Tahun 2015 Seri B 0,77% 0,87% 56.675.575.000 53.927.500.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI
Tahap II Tahun 2016 Seri C 0,69% - 50.722.650.000 -
Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian
Tahap II Tahun 2014 Seri C 0,69% 0,78% 50.618.350.000 48.735.100.000
Obligasi Berkelanjutan I SMF Tahun 2014
Seri B 0,66% 0,77% 48.906.480.000 47.837.568.000
Obligasi Berkelanjutan III SMF Tahap III
Tahun 2015 0,61% 0,40% 45.006.345.000 24.906.400.000
Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahap I
Tahun 2015 Seri A 0,58% 0,68% 42.791.322.000 42.220.500.000
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I
BSD Tahap II Tahun 2013 0,53% 0,61% 39.201.320.000 37.867.560.000
Obligasi Berkelanjutan I PNM Tahap II
Tahun 2016 Seri B 0,51% - 37.682.240.000 -
Obligasi Berkelanjutan I PNM Tahap II
Tahun 2016 Seri B 0,51% - 37.682.240.000 -
Obligasi Berkelanjutan I Bank BTN
Tahap II Tahun 2013 0,48% 0,53% 35.090.484.000 32.830.551.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN
Tahap II Tahun 2012 Seri B 0,41% 0,47% 30.038.160.000 29.514.660.000
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank
Permata Tahap II Tahun 2012 0,41% 0,46% 30.002.220.000 28.963.140.000
Saldo Dipindahkan 13,09% 12,80% 966.637.790.000 798.151.519.000
31 Desember 2015
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
2012
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
- 22 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PORTOFOLIO INVESTASI (Lanjutan)
e. Obligasi (lanjutan)
Saldo Pindahan 13,09% 12,80% 966.637.790.000 798.151.519.000
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank
Permata Tahap I Tahun 2012 0,40% 0,46% 29.763.390.000 28.458.420.000
Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian
Tahap I Tahun 2013 Seri D 0,39% 0,44% 28.787.760.000 27.126.240.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri
Tahap I Thn 2016 Seri B 0,38% - 28.414.980.000 -
Obligasi Berkelanjutan I Bank BTN
Tahap I Tahun 2012 0,38% 0,43% 28.330.776.000 26.494.026.000
Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian
Tahap III Tahun 2015 Seri C 0,38% 0,45% 28.130.340.000 27.914.376.000
Obligasi I Pelindo Gerbang
Nusantara Tahun 2016 Seri B 0,38% - 27.729.464.000 -
Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI
Tahap III Tahun 2016 Seri C 0,36% - 26.459.595.000 -
Obligasi Berkelanjutan II SMF Tahap V
Tahun 2014 Seri B 0,34% 0,40% 25.291.150.000 24.788.225.000
Obligasi XIII Jasa Marga Tahun 2007
Seri R VII 0,34% 0,40% 25.199.150.000 24.943.975.000
Obligasi Berkelanjutan II SMF Tahap III
Tahun 2014 Seri B 0,34% 0,40% 25.129.775.000 24.974.675.000
Obligasi PTPN I Tahap X
Tahun 2013 0,33% 0,37% 24.089.425.000 22.875.825.000
Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN
Tahap II Tahun 2016 Seri B 0,32% - 23.982.425.000 -
Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN
Tahap II Tahun 2016 Seri B 0,32% - 23.982.425.000 -
Obligasi I Angkasa Pura II Tahun 2016
Seri C 0,32% - 23.789.100.000 -
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri I
Tahap I Tahun 2016 Seri C 0,31% - 23.200.150.000 -
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II
Bank Permata Tahap II
Tahun 2014 0,29% 0,33% 21.047.680.000 20.577.620.000
Obligasi Subordinasi II Bank Permata
Tahun 2011 0,28% 0,32% 20.405.360.000 20.223.920.000
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya
Finance Tahap IV Tahun 2014
Seri B 0,28% 0,33% 20.395.220.000 20.363.240.000
Obligasi Berkelanjutan Indonesia
Eximbank II Tahap III Tahun 2014
Seri C 0,27% 0,31% 20.268.820.000 19.610.780.000
Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya
Tahap II 2015 Seri B 0,27% 0,32% 20.195.980.000 20.202.320.000
Obligasi Berkelanjut I Jasa Marga
Tahap II Tahun 2014 Seri T 0,27% 0,31% 20.186.780.000 19.372.620.000
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya
Finance Tahap I Tahun 2012
Seri C 0,27% 0,31% 20.027.220.000 19.603.960.000
Obligasi PNM I Tahun 2012 0,27% 0,31% 19.937.680.000 19.266.620.000
Obligasi PNM II Tahun 2013 0,27% 0,30% 19.732.600.000 18.989.580.000
Obligasi Indonesia Infrastucture Finance
2016 Seri C 0,26% - 19.451.620.000 -
Obligasi Berkelanjutan I Antam Tahap I
Tahun 2011 Seri B 0,25% 0,32% 18.452.469.000 19.647.264.000
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas
Tahap II 2014 Seri A 0,23% 0,27% 17.175.746.000 17.011.220.000
Saldo Dipindahkan 21,62% 19,58% 1.596.194.870.000 1.220.596.425.000
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
- 23 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PORTOFOLIO INVESTASI (Lanjutan)
e. Obligasi (lanjutan)
Saldo Pindahan 21,62% 19,58% 1.596.194.870.000 1.220.596.425.000
Obligasi Berkelanjutan III Indonesia Eximbank
Tahap I Tahun 2016 Seri C 0,22% - 16.567.435.000 -
Obligasi VII Bank BJB Thn 2011
Seri C 0,21% 0,24% 15.207.660.000 14.900.460.000
Obligasi Perum Pegadaian XII
Tahun 2007 Seri A 0,21% 0,24% 15.138.210.000 14.941.545.000
Obligasi Berkelanjutan I Danareksa
Tahap II Tahun 2014 Seri A 0,20% 0,24% 15.108.090.000 14.749.860.000
Obligasi Mobile-8 Telecom I
Tahun 2007 Bunga Tetap 0,20% 0,24% 15.000.000.000 15.000.000.000
Obligasi Bank Nagari Tahun 2015 0,20% 0,16% 14.996.520.000 10.000.250.000
Obligasi Berkelanjuta I PLN Tahap I
Tahun 2013 Seri B 0,20% 0,23% 14.989.232.000 14.135.936.000
Obligasi I Pelindo Gerbang Nusantara
Tahun 2016 Seri C 0,20% - 14.428.455.000 -
Obligasi Berkelanjutan III Indonesia Eximbank
Tahap II Tahun 2016 Seri C 0,20% - 14.405.130.000 -
Obligasi Berkelanjutan III Indonesia Eximbank
Tahap II Tahun 2016 Seri C 0,20% - 14.405.130.000 -
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri I
Tahap I Tahun 2016 Seri C 0,18% - 12.992.084.000 -
Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN
Tahap III Tahun 2013 Seri B 0,16% 0,18% 11.963.292.000 11.497.356.000
Obligasi Berkelanjutan I Danareksa
Tahap I Tahun 2012 Seri B 0,16% 0,18% 11.888.112.000 11.425.920.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank OCBC NISP
Tahap I Tahun 2013 Seri C 0,15% 0,16% 11.187.110.000 9.978.090.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin
Tahap I Tahun 2012 0,15% - 11.010.527.000 -
Obligasi PLN XI Tahun 2010 Seri B 0,15% 0,17% 10.949.410.000 10.703.460.000
Obligasi IV Mayora Indah
Tahun 2012 Seri T 0,14% 0,17% 10.652.565.000 10.308.078.000
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank BII
Tahap I Tahun 2014 0,14% 0,16% 10.552.430.000 10.153.950.000
Obligasi Subordinasi I Bank UOB
Indonesia Tahun 2014 0,14% 0,16% 10.447.020.000 10.137.180.000
Obligasi PLN XII Tahun 2010 Seri B 0,14% 0,16% 10.413.170.000 9.961.420.000
Obligasi Telkom II Tahun 2010
Seri B 0,14% 0,16% 10.267.060.000 10.016.480.000
Obligasi VII Indofood Sukses Makmur
Tahun 2014 0,14% 0,16% 10.205.230.000 10.056.840.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga
Tahap II Tahun 2013 Seri C 0,14% 0,16% 10.165.670.000 9.867.300.000
Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank II
Tahap VI Tahun 2015 Seri C 0,14% 0,15% 10.129.660.000 9.658.840.000
Obligasi PLN IX Tahun 2007 Seri A 0,14% 0,16% 10.118.460.000 10.063.510.000
Obligasi Berkelanjut I Bank BII
Tahap I Tahun 2011 Seri B 0,14% 0,11% 10.095.730.000 6.963.082.000
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank
Panin Tahap I Tahun 2012 0,14% - 10.070.240.000 -
Obligasi Berkelanjutan I PNM Tahap I
Tahun 2014 Seri B 0,14% 0,16% 10.067.450.000 9.832.240.000
Obligasi Berkelanjutan FIF Tahap III
Tahun 2014 Seri B 0,14% 0,16% 10.056.730.000 9.964.830.000
Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Finance
Tahap I Tahun 2014 Seri B 0,14% 0,16% 10.034.060.000 10.121.970.000
Saldo Dipindahkan 26,54% 23,66% 1.959.706.742.000 1.475.035.022.000
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
- 24 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PORTOFOLIO INVESTASI (Lanjutan)
e. Obligasi (lanjutan)
Saldo Pindahan 26,54% 23,66% 1.959.706.742.000 1.475.035.022.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank BII
Tahap II Tahun 2012 0,14% 0,15% 10.011.710.000 9.484.560.000
Obligasi Berkelanjutan I PLN Tahap II
Tahun 2013 Seri A 0,14% 0,16% 10.001.400.000 9.738.560.000
Obligasi Berkelanjutan II PLN Tahap II
Tahun 2013 Seri B 0,14% - 10.000.010.000 -
Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance
Tahap I Tahun 2013 Seri D 0,14% 0,16% 9.997.120.000 9.778.020.000
Obligasi Berkelanjutan I BCA
Tahap II Thn 2013 Seri C 0,14% - 9.982.040.000 -
Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I
Tahun 2013 Seri S Seri C 0,13% 0,15% 9.956.340.000 9.576.570.000
Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya
Finance Tahap I Tahun 2016
Seri B 0,13% - 9.871.350.000 -
Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya
Tahap I 2014 0,12% 0,14% 9.040.806.000 8.843.553.000
Obligasi I Angkasa Pura II Tahun 2016
Seri B 0,12% - 8.670.474.000 -
Obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga
Tahap I Tahun 2012 Seri B 0,09% 0,11% 6.978.300.000 6.763.911.000
Obligasi Berkelanjutan I PP Tahap II
Tahun 2015 0,09% 0,11% 6.915.874.000 6.593.118.000
Obligasi Indonesia Infrastucture Finance
2016 Seri C 0,09% - 6.808.067.000 -
Obligasi PLN XI Tahun 2010 Seri A 0,07% 0,08% 5.007.315.000 5.108.660.000
Obligasi Berkelanjutan I SMF Tahap II 2012
Berjamin Aset Piutang KPR
Seri C 0,07% 0,08% 4.993.675.000 4.842.490.000
Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap II
Tahun 2012 Seri B 0,06% 0,07% 4.669.540.000 4.427.290.000
Obligasi Berkelanjutan I ADHI
Tahap II Tahun 2013 Seri A 0,05% 0,06% 3.907.392.000 3.735.372.000
Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap I
Tahun 2012 Seri A 0,03% 0,03% 2.000.002.000 1.946.734.000
Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap I
Tahun 2012 Seri B 0,03% 0,03% 1.956.178.000 1.882.738.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank BII Subordinasi
Tahap I Tahun 2011 - 0,16% - 9.875.160.000
Obligasi Berkelanjutan II ADHI Tahap II
Tahun 2013 Seri B - 0,16% - 10.086.110.000
Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap I
Tahun 2011 Seri C - 0,16% - 9.962.500.000
Obligasi Agung Podomoro Land
Tahun 2011 Seri B - 0,16% - 10.043.810.000
Obligasi Berkelanjutan XI Bank BTN
Tahun 2006 - 0,16% - 10.261.970.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank BCA
Tahap II Thn 2013 Seri B - 0,16% - 9.689.390.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank BCA
Tahap II Tahun 2013 Seri C - 0,16% - 9.920.200.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank BCA
Tahap I Tahun 2012 Seri D - 0,16% - 9.946.650.000
Obligasi Bank Mandiri I Tahun
2009 - 0,16% - 10.223.190.000
Saldo Dipindahkan 28,31% 26,43% 2.090.474.335.000 1.647.765.578.000
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
- 25 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PORTOFOLIO INVESTASI (Lanjutan)
e. Obligasi (lanjutan)
Saldo Pindahan 28,31% 26,43% 2.090.474.335.000 1.647.765.578.000
Obligasi Bank Sulsebar I Thn 2011
Seri B - 0,13% - 8.004.440.000
Obligasi Berkelanjutan I Danareksa
Tahap I Tahun 2012 Seri A - 0,05% - 2.998.845.000
Obligasi Berkelanjutan V Danareksa
Tahap I Tahun 2010 Seri B - 0,06% - 4.000.488.000
Obligasi Berkelanjutan FIF Tahap II
Tahun 2013 Seri B - 0,16% - 10.170.790.000
Obligasi Berkelanjutan I Bank OCBC NISP
Tahap II Tahun 2015 Seri C - 0,18% - 10.937.707.000
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin
Tahap I Tahun 2012 - 0,17% - 10.546.800.000
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin
Tahap I Tahun 2012 - 0,15% - 9.471.100.000
Obligasi Perum Pegadaian XI
Tahun 2006 Seri B - 0,03% - 2.004.196.000
Obligasi Berkelanjutan I PLN Tahap II
Tahun 2013 Seri B - 0,15% - 9.505.390.000
Obligasi PLN VIII Tahun 2006
Seri A - 0,16% - 10.211.450.000
Obligasi Berkelanjutan III SMF Tahap II
Tahun 2015 - 0,72% - 45.008.235.000
Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Finance
Tahap III Tahun 2013 Seri B - 0,08% - 4.974.180.000 Jumlah Obligasi 28,31% 28,49% 2.090.474.335.000 1.775.599.199.000
a. Obligasi Mobile-8
- 5% mulai dari tanggal 15 September 2009.
- 8% mulai dari tanggal 15 September 2011.
- 8% mulai dari tanggal 15 September 2014.
b. Obligasi PT Berlian Laju Tanker III tahun 2007
i.
ii. Pelunasan yang dipercepat berasal dari cash sweep mechanism .
Proses restrukturisasi Obligasi BLTA III/2007 telah memasuki tahap penyelesaian dengan melalui 5 (lima) kali Rapat Umum
Pemegang Obligasi (RUPO). Pada RUPO tanggal 5 Maret 2013 dengan suara sebanyak 97,164% telah memutuskan untuk
menyetujui hal-hal sebagai berikut:
Jangka waktu pembayaran obligasi maksimum 10 (sepuluh) tahun dimana semua pembayaran harus dibayarkan
seluruhnya pada tangal 31 Maret 2023.
Pendapatan kupon obligasi diterima DAPENBI setiap 3 (tiga) bulan. Tingkat kupon obligasi yang dimiliki DAPENBI berkisar antara
7,55% - 11,95% pada 31 Desember 2016 dan 5,00% - 13,60% pada 31 Desember 2015. Kecuali untuk Obligasi Mobile-8 TBK
(FREN) dan Obligasi PT. Berlian Laju Tanker Tbk. III Tahun 2007 (BLTA III/2007) yang mengalami gagal bayar berlaku hal
sebagai berikut :
Ringkasan hasil restrukturisasi berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) adalah:
Obligasi Mobile-8 Telecom Tbk. (FREN) mengalami default pada 16 Maret 2009 dan telah direstrukturisasi tentang besarnya
kupon bunga dan periode jatuh temponya menjadi sebagai berikut:
Obligasi PT. Berlian Laju Tanker Tbk. III tahun 2007 (BLTA III/2007), DAPENBI memiliki Obligasi tersebut sebesar Rp.10
miliar yang dibeli saat diterbitkan pada tanggal 4 Juli 2007 dengan tingkat kupon sebesar 10,125%. Pada bulan April 2012,
obligasi dimaksud mengalami default dengan tingkat kuponnya adalah sebesar 0,00% dan sejak Obligasi tersebut default ,
DAPENBI tidak memperoleh kupon.
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
- 26 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PORTOFOLIO INVESTASI (Lanjutan)
e. Obligasi (Lanjutan)
b. Obligasi PT Berlian Laju Tanker III tahun 2007 (lanjutan)
iii. Tingkat bunga tertunggak sejak 1 Juli 2012 sampai dengan 31 Maret 2013 sebesar 5% per tahun.
iv. Seluruh jumlah bunga obligasi tertunggak dan yang belum dibayarkan sebelum 1 Juli 2012 dihapuskan.
v.
vi.
vii
viii
ix. Penunjukan Monitoring Accountant / Akuntan Pengawas.
- Saham seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 62,5
- Saham seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 50
f. Sukuk
Sukuk Subordinasi Mudharabah
Berkelanjutan I Bank Muamalat
Tahap I Tahun 2012 0,24% 0,26% 17.540.860.000 16.464.940.000
Sukuk Subordinasi Mudharabah
Berkelanjutan I Bank Muamalat
Tahap II Tahun 2013 0,15% 0,16% 10.777.559.000 10.108.592.000
Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007 0,14% 0,16% 10.118.460.000 10.063.510.000
Sukuk Mudharabah Bank BNI
Syariah I Tahun 2015 0,48% 0,55% 35.260.120.000 33.993.050.000 Jumlah Sukuk 1,00% 1,13% 73.696.999.000 70.630.092.000
Ringkasan hasil restrukturisasi berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) adalah (lanjutan):
Pembayaran bunga obligasi tertunggak 1 Juli 2012 sampai dengan 31 Maret 2015 akan dikapitalisasi ke pokok obligasi.
Pada tanggal 11 Mei 2015 PT Berlian Laju Tanker mengajukan usulan perubahan perjanjian perdamaian mengenai konversi
dari utang menjadi saham (± 95% kerugian). Walaupun usulan tersebut tidak disetujui oleh Pemegang Obligasi yang
merupakan anggota ADPI tetapi mayoritas Pemegang Obligasi dan Kreditur perdamaian menyetujui usulan perubahan
tersebut. Pemegang obligasi yang merupakan anggota ADPI berencana melakukan upaya hukum.
Berdasarkan surat Bursa Efek Indonesia No. S-00086/BEI.PPI/01-2016 tanggal 8 Januari 2016 dan telah diumumkan pada
tanggal 11 Januari 2016 mengenai persetujuan pencatatan efek, Bursa efek Indonesia menyetujui transaksi konversi utang
obligasi menjadi penyertaan saham PT Berlian Laju Tanker Tbk dengan menerbitkan saham baru tanpa Hak Memesan
Terlebih Dahulu (HMETD) dengan rincian sebagai berikut:
Perkembangan terkini dari Obligasi BLTA III/2007 adalah pada tanggal 31 Agustus 2016, BLTA menyampaikan Surat Kolektif
Saham atas nama DAPENBI dengan nominal Rp539.501.812. Selain itu disampaikan pula bahwa seluruh saham baru
tersebut akan di lock-up untuk periode selama satu tahun sejak tanggal pencatatan saham baru di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Selama masa lock-up segala permohonan pemindahan tangan atas Saham tidak dapat dilayani dan dilakukan oleh
Biro Administrasi Efek sampai dengan periode lock-up tersebut berakhir sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI perihal
Peraturan. Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Selama
periode lock-up , konversi Saham menjadi Saham Scriptless tidak dapat dilakukan oleh Biro Administrasi Efek sampai
Kreditur Tanpa Jaminan yang menerima Saham Perseroan menandatangani Surat Pernyataan Lock-Up .
Khusus apabila emiten tidak mampu melakukan pembayaran Bunga Obligasi sesuai jadwal pada periode 1 April 2015
sampai dengan 31 Maret 2017 maka akan dikapitalisasi ke pokok obligasi.
Tingkat suku bunga obligasi sebesar 5% per tahun di tahun pertama sampai ketiga sebesar 7% per tahun ditahun ke
empat sampai ketujuh, sebesar 9% per tahun di tahun kedelapan sampai kesepuluh, pembayaran secara tunai
triwulanan (dibayar dibelakang periode) dimulai sejak 30 Juni 2015 sepanjang kondisi seperti yang tercantum dalam
bagian (vi) Rencana perdamaian terpenuhi.
Emiten dapat dinyatakan lalai (default) atas kewajiban-kewajibannya terhitung sejak tanggal 1 April 2017, kecuali dalam
hal Emiten dinyatakan pailit atau PKPU, maka seluruh kewajiban Emiten menjadi jatuh tempo dan dapat ditagihkan.
Khusus untuk kewajiban yang terkait untuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Emiten melalui Wali Amanat wajib
memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Otoritas Jasa Keuangan.
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
- 27 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PORTOFOLIO INVESTASI (Lanjutan)
f. Sukuk (lanjutan)
g. Unit Penyertaan Reksa Dana
Syailendra Equity Oppurtunity Fund 1,27% - 93.412.735.810 -
Pratama Dana Cemerlang Saham 1,03% - 75.926.294.629 -
Syailendra Equity Opportunity 0,34% - 24.975.024.354 -
BNP Paribas Pesona 0,29% 0,23% 21.161.153.642 14.525.872.885
Manulife Institusional Equity Fund 0,28% 0,41% 20.593.080.936 25.580.310.959
Dana Ekuitas Andalan 0,27% - 20.106.103.644
Danareksa Mawar Konsumer 10 0,27% 0,20% 19.693.223.935 12.502.758.125
Schroders Dana Prestasi 0,25% - 18.575.038.142 -
Pratama Saham 0,18% 0,19% 13.550.574.383 11.904.251.521
RHB Alpha Sector Rotation 0,15% - 11.257.383.374 -
Eatspring Investment Alpha
Navigator 0,15% 0,16% 10.982.660.962 10.064.246.206
Ashmore Dana Progresif Nusantara 0,14% 0,17% 10.253.785.417 10.880.048.127
Mandiri Investa Atraktif 0,13% 0,14% 9.415.684.375 8.534.310.653
Batavia Dana Saham 0,08% 0,19% 6.023.755.686 11.556.797.608
BNP Paribas Prima 2 - 0,40% - 25.129.496.622
OSK Alpha Sector Rotation - 0,19% - 11.723.572.483
Schoders Dana Mantap Plus II - 0,40% - 25.208.868.271
Schoders Dana Prestasi Plus - 0,20% - 12.327.359.501
Simas Saham Unggulan - 0,21% - 13.258.670.724
Tram Infrastucture Plus - 0,05% - 3.351.645.904
Trim Syariah Saham - 0,18% - 10.959.362.840
Trim Kapital - 0,06% - 3.465.810.069
Jumlah Reksadana 4,82% 3,38% 355.926.499.289 210.973.382.498
h. Penempatan Langsung
PT Binakarsa Swadaya 1,82% 1,20% 134.405.940.000 75.025.754.527
PT Mekar Prana Indah 1,52% 1,84% 111.901.066.000 114.807.306.795
PT Pemeringkat Efek Indonesia 0,45% 0,68% 33.053.518.000 42.404.260.372
PT Bidakara Taruma Sakti 0,16% 0,22% 11.629.176.000 13.708.377.729
Jumlah Penempatan Langsung 3,94% 3,94% 290.989.700.000 245.945.699.423
31 Desember 2016 31 Desember 2015
PT Bidakara Taruma Sakti 99,99% 99,99%
PT Binakarsa Swadaya 99,99% 99,99%
PT Mekar Prana Indah 27,76% 27,76%
PT Pemeringkat Efek Indonesia 22,69% 22,69%
Tingkat bunga sukuk per tahun berkisar antara 7,6508% - 10,40% untuk posisi 31 Desember 2016 dan 9,60% - 10,40% untuk
posisi 31 Desember 2015.
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
Persentase Penempatan Langsung
31 Desember
2016
31 Desember
201531 Desember 2016 31 Desember 2015
Persentase Pemilikan saham pada perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
Nilai wajar penempatan langsung pada saham per 31 Desember 2016 didasarkan pada penilaian tahun 2016 yang dilakukan oleh
penilai independen KJPP Nana, Imadduddin dan Rekan sebagaimana dilaporkan dalam laporan No. 082/AS/NI/17; No.
083/AS/NI/17; No. 084/AS/NI/17; No. 085/AS/NI/17 tanggal 28 April 2017. Penilaian atas penempatan langsung dilakukan
berdasarkan pendekatan pendapatan dengan metode diskonto manfaat masa mendatang (Discounted of Future Benefit Method )
dengan teknik Discounted Cash Flow dan pendekatan Asset Approach dengan teknik Adjustable Book Value , sebagai aplikasi
dari metode yang ada dalam melakukan penilaian saham, serta ketersediaan data yang ada.
- 28 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PORTOFOLIO INVESTASI (Lanjutan)
h. Penempatan Langsung (lanjutan)
PT Bidakara Taruma Sakti (PT BTS)
a.
b.1.
2.
3.
4.
5.
Persentase (%) Lembar Saham JumlahSebelum Perubahan:DAPENBI 99,999999 53.999 53.999.000.000 Tejo Kusumo 0,000001 1 1.000.000 Jumlah 100,000000 54.000 54.000.000.000
Sesudah Perubahan:DAPENBI 99,999999 53.999 10.799.800.000 Tejo Kusumo 0,000001 1 200.000 Jumlah 100,000000 54.000 10.800.000.000
i. Tanah
Tanah 3,35% - 247.137.000.000 -
Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) PT BTS pada tanggal 24 Desember 2013 sebagaimana dalam Akta
No. 19 tanggal 24 Desember 2013 dari notaris Sovyedi Andasasmata, S.H. Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui,
antara lain:
Penurunan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor PT BTS melalui penurunan nilai nominal saham dari semula
Rp 1.000.000 per lembar saham menjadi Rp 200.000 per lembar saham.
Penurunan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor PT BTS sebagai berikut:Penurunan modal dasar PT BTS dari Rp 60.000.000.000 dengan jumlah saham 60.000 saham menjadi
Rp12.000.000.000 dengan jumlah saham tidak berubah, yaitu sebanyak 60.000 saham.
Penurunan modal ditempatkan dan modal disetor PT BTS dari Rp 54.000.000.000 dengan jumlah saham 54.000 saham
menjadi Rp 10.800.000.000 dengan jumlah saham tidak berubah, yaitu sebanyak 54.000 saham.
Pendistribusian atas jumlah selisih modal kepada para pemegang saham sebesar Rp43.200.000.000 kepada para
pemegang saham dimana setiap 1 lembar saham akan memperoleh Rp 800.000.
Perubahan anggaran dasar PT BTS (Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) sehubungan dengan penurunan nilai nominal saham
dan penurunan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor.
Struktur permodalan PT BTS sebelum dan sesudah perubahan modal di atas adalah sebagai berikut.
Perubahan anggaran dasar PT BTS sebagaimana yang tertuang dalam Akta No. 19 tanggal 24 Desember 2013 notaris Sovyedi
Andasasmita S.H., di atas telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sebagaimana tertuang dalam surat No. AHU-08167.AH.01.02. Tahun 2014 tanggal 26 Februari 2014.
Persentase terhadap Nilai Wajar
Total Investasi
31 Desember
201631 Desember 2016 31 Desember 2015
Tanah yang dimiliki DAPENBI berlokasi di Jalan H.R. Rasuna Said Kavling 18, Kelurahan Karet, Kecamatan Setia Budi, Kota
Jakarta Selatan, seluas 4.155 m². Penilaian atas nilai wajar tanah per 31 Desember 2016 didasarkan pada penilaian tahun 2016
yang dilakukan oleh penilai independen KJPP Sarwono, Indrastuti dan Rekan sebagaimana dilaporkan dalam laporan No. L-
043/DAPENBI/2016/AA tanggal 26 September 2017. Penilaian atas tanah tersebut dilakukan berdasarkan pendekatan pasar
dengan memakai metode perbandingan nilai pasar.
31 Desember
2015
- 29 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. SELISIH PENILAIAN INVESTASI
Selisih Penilaian Investasi per jenis investasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Surat Berharga Negara 3.244.618.319.477 (164.738.986.492)
Obligasi 2.090.474.335.000 (17.562.165.000)
Deposito Berjangka 869.251.000.000 869.251.000.000 -
Unit Penyertaan Reksa Dana Pasar Uang,
Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana
Saham dan Reksa Dana Campuran 355.926.499.289 (205.123.500.711)
Tanah 247.137.000.000 6.800.128.670
Penempatan Langsung 290.989.700.000 127.001.966.859
Saham 158.963.213.184 50.044.249.568
Sukuk 73.696.999.000 (4.303.001.000)
Deposito On Call 52.465.000.000 52.465.000.000 -
Jumlah (207.881.308.106)
Surat Berharga Negara 2.882.451.447.340 (317.031.788.119)
Obligasi 1.775.599.199.000 (54.437.301.000)
Deposito Berjangka 765.085.000.000 765.085.000.000 -
Unit Penyertaan Reksa Dana Pasar Uang,
Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana
Saham dan Reksa Dana Campuran 210.973.382.498 (21.674.617.502)
Tanah - -
Penempatan Langsung 245.945.699.423 81.957.966.282
Saham 224.205.860.130 (199.729.740.354)
Sukuk 70.630.092.000 (7.369.908.000)
Deposito On Call 58.560.000.000 58.560.000.000 -
Jumlah (518.285.388.693)
Perubahan Selisih Penilaian Investasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Saldo Awal Tahun (518.285.388.693) (355.479.144.177)
Kenaikan (Penurunan) Selisih Penilaian Investasi - neto tahun berjalan 310.404.080.587 (162.806.244.516)
Saldo Akhir Tahun (207.881.308.106) (518.285.388.693)
8.
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Kas 7.500.000 7.500.000
- Giro pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk 3.207.713.637 1.909.541.582
- Simpanan pada Bank Indonesia 2.840.339.057 2.038.535.002
Jumlah 6.055.552.694 3.955.576.584
9. BEBAN DIBAYAR DI MUKA
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Manfaat Pensiun Dibayar di Muka 44.513.052.799 40.986.134.498
Uang Muka PPh Pasal 21 Manfaat Pensiun 1.665.719.204 1.856.863.767
Beban Dibayar di Muka Divisi Umum dan IT 463.544.797 96.870.924
Beban Dibayar di Muka Divisi Kepesertaan dan Pelayanan Pensiun 8.976.250 29.700.000
Jumlah 46.651.293.050 42.969.569.189
3.409.357.305.969
108.918.963.616
1.830.036.500.000
232.648.000.000
-
163.987.733.141
423.935.600.484
78.000.000.000
6.751.736.069.084 6.233.450.680.391
561.050.000.000
163.987.733.141
7.591.403.374.056
240.336.871.330
2015
Biaya Perolehan Nilai Wajar
Selisih Penilaian
Investasi
Kenaikan.(Penurunan)
3.199.483.235.459
2.108.036.500.000
78.000.000.000
7.383.522.065.950
2016
Selisih Penilaian
Investasi
Kenaikan.(Penurunan)
Nilai WajarBiaya Perolehan
KAS DAN BANK
Bank:
- 30 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PIUTANG HASIL INVESTASI
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Kupon Surat Berharga Negara 55.554.478.059 50.361.291.844
Kupon Obligasi 22.813.512.500 19.770.293.056
Bunga Deposito 2.162.527.369 3.044.613.404
Kupon /Bagi Hasil SBSN 1.344.375.000 1.344.375.000
Kupon/Bagi Hasil Sukuk 544.489.944 546.951.950
Jumlah 82.419.382.872 75.067.525.254
11. PIUTANG LAIN - LAIN
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Piutang Bunga Berjalan 3.044.210.000 1.908.786.816
Uang Panjar Penghasilan 2.218.247.395 4.603.468.511
Piutang Kepada Peserta 697.153.272 529.695.944
Provisi Administrasi Yang Masih Harus Diterima 9.242.811 -
Jumlah 5.968.853.478 7.041.951.271
12. ASET OPERASIONAL
Rincian, mutasi dan saldo aset operasional adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Biaya Perolehan
- Tanah - 58.493.904.145 - 58.493.904.145
- 737.523.710 - 737.523.710
1.728.550.000 190.000.000 155.950.000 1.762.600.000
1.648.859.838 593.926.414 - 2.242.786.252
3.630.419.056 36.462.100 - 3.666.881.156
Jumlah 7.007.828.894 60.051.816.369 155.950.000 66.903.695.263
- Kendaraan 858.191.667 314.264.583 155.950.000 1.016.506.250
1.426.605.861 114.318.181 - 1.540.924.042
3.605.432.642 26.109.122 - 3.631.541.764
Jumlah 5.890.230.170 454.691.886 155.950.000 6.188.972.056
Nilai Buku 1.117.598.724 60.714.723.207
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Harga Perolehan
- Kendaraan 934.250.000 794.300.000 - 1.728.550.000
1.485.145.838 163.714.000 - 1.648.859.838
3.636.131.056 - 5.712.000 3.630.419.056
Jumlah 6.055.526.894 958.014.000 5.712.000 7.007.828.894
- Kendaraan 595.983.334 262.208.333 - 858.191.667
1.350.088.708 76.517.153 - 1.426.605.861
3.573.960.057 37.184.585 5.712.000 3.605.432.642
Jumlah 5.520.032.099 375.910.071 5.712.000 5.890.230.170
Nilai Buku 535.494.795 1.117.598.724
Piutang bunga berjalan adalah kupon Surat Berharga Negara dan Obligasi yang telah berjalan pada saat pembelian dan terutang dari
penjual Surat Berharga Negara dan Obligasi.
Piutang kepada Peserta adalah kelebihan pembayaran manfaat kepada Peserta yang disebabkan Peserta terlambat melaporkan
perubahan status kepensiunannya kepada DAPENBI. Besarnya angsuran setiap bulan atas piutang ini berdasarkan kesepakatan
DAPENBI dengan Peserta.
Uang Panjar Penghasilan merupakan fasilitas pembayaran dimuka atas sebagian penghasilan yang akan diterima pegawai sesuai
Surat Keputusan No.19/19/KEP/P/DASS/DAPENBI tanggal 13 September 2011.
Bangunan
- Peralatan Kantor
- Peralatan Kantor
- Peralatan Komputer
- Aset dalam penyelesaian
Akumulasi Penyusutan
- Peralatan Komputer
- Kendaraan
Akumulasi Penyusutan
- Peralatan Komputer
- Peralatan Kantor
31 Desember 2016
31 Desember 2015
- Peralatan Komputer
- Peralatan Kantor
- 31 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET OPERASIONAL (Lanjutan)
Harga Jual Nilai Buku Laba Pelepasan Aset
Kendaraan
- Mobil 107.358.000 - 107.358.000
- Motor 3.050.000 - 3.050.000
Jumlah 110.408.000 - 110.408.000
13. ASET LAIN - LAIN
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uang Jaminan 600.000 600.000
Lebih Bayar Pajak Badan (Restitusi) - 8.491.003.747
Jumlah 600.000 8.491.603.747
14. NILAI KINI AKTUARIAL
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Nilai Kini Aktuarial 8.202.977.714.589 8.728.245.032.375
8.202.977.714.589 8.728.245.032.375
15. SELISIH NILAI KINI AKTUARIAL
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Saldo Awal (2.371.674.272.094) (1.342.720.495.823)
Kenaikan (Penurunan) Aset Neto
Hasil Usaha 541.056.572.920 488.739.907.567
Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi 310.404.080.587 (162.806.244.516)
Iuran Normal Pemberi Kerja 192.955.698.557 138.934.647.512
Iuran Normal Peserta 44.773.742.204 42.846.485.259
Iuran Tambahan 671.608.508.880 479.037.561.304
Manfaat Pensiun (555.680.219.896) (513.475.254.211)
Jumlah (1.166.555.888.841) (869.443.392.909)
Penyesuaian Nilai Kini Aktuarial 525.267.317.786 (1.502.230.879.185)
Saldo Akhir (641.288.571.055) (2.371.674.272.094)
Pada 31 Desember 2016, DAPENBI membeli tanah yang berlokasi di Jalan Catur Nomor 1, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan
Tebet, Jakarta Selatan, seluas 1.940 m².
Terjadi pelepasan aset operasional pada 31 Desember 2016 berupa 1 unit mobil dan 1 unit motor dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah
Selisih Nilai Kini Aktuarial bukan merupakan surplus (defisit) dalam rangka pendanaan. Surplus (defisit) pendanaan dana pensiun
harus di lihat dalam laporan aktuaris.
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kerugian yang mungkin terjadi sebagai akibat dari kebakaran dan risiko lainnya pada
beberapa perusahaan asuransi. DAPENBI yakin bahwa pertanggungan aset tersebut telah mencukupi.
Pada tahun 2016, DAPENBI telah menerima realisasi atas restitusi pajak sebesar Rp8.491.003.747.
Valuasi aktuaria per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing menggunakan perhitungan kewajiban aktuaria yang
diproyeksikan berdasarkan laporan perhitungan proyeksi kewajiban aktuaria yang telah dilakukan oleh aktuaris independen Willis
Towers Watson dengan nomor laporan No. 277/WTW-ACT/F-RPT/V/2017 tanggal 24 Mei 2017 dan No. 279/WTW-ACT/F-
RPT/V/2016 tanggal 24 Mei 2016.
Pada 31 Desember 2016, terdapat penambahan peralatan komputer dan peralatan kantor masing-masing sebesar Rp63.537.900 dan
Rp36.462.100 yang timbul karena pelaksanaan pengampunan pajak oleh DAPENBI (catatan 20).
- 32 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. UTANG MANFAAT PENSIUN JATUH TEMPO
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Saldo Awal 2.779.031.180 1.745.478.803 Manfaat Pensiun 532.339.143.965 491.206.608.161
Pengembalian Iuran Pensiun 19.145.250 -
Pajak Penghasilan Manfaat Pensiun 23.321.930.681 22.268.646.050
Utang Pajak PPh Psl 21 (manfaat pensiun)
(awal-akhir tahun) (4.063.566.272) 1.630.721.610
Manfaat Pensiun Dibayar di Muka (akhir-awal tahun) 3.526.918.301 2.434.974.440
Uang Muka PPh 21 Manfaat Pensiun (akhir-awal tahun) (191.144.563) (181.353.896)
Pembayaran Manfaat Pensiun (arus kas) (555.805.109.740) (516.326.043.988)
Saldo Akhir 1.926.348.802 2.779.031.180
17. UTANG INVESTASI
31 Desember 2016 31 Desember 2015Utang Investasi 510.368.700 240.480.000 Jumlah 510.368.700 240.480.000
18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Utang PPh Pasal 21 Manfaat Pensiun 4.063.566.272 -
Utang Pajak Penghasilan Pasal 29 2.892.577.891 40.592.519
Beban Yang Masih Harus Dibayar Divisi Umum dan IT 1.678.531.940 500.000
Beban Yang Masih Harus Dibayar Divisi Keuangan Intern 120.657.244 478.816.270
Beban Pembinaan Peserta Yang Masih Harus Dibayar 39.245.000 42.000.000
Beban Yang Masih Harus Dibayar Divisi Kepesertaan
600.000 -
Beban Yang Masih Harus Dibayar Divisi Investasi - 111.590.864
Jumlah 8.795.178.347 673.499.653
19. LIABILITAS LAIN
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Transaksi Sehubungan Dengan Penerimaan Restitusi
Pajak Yang Belum Final 6.044.136.798 6.044.136.798
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
- Manfaat Pensiun Pegawai 2.200.263.000 1.597.473.000
- Manfaat Uang Penghargaan 2.828.266.000 2.546.220.000
- Manfaat Cuti Besar 1.265.550.000 1.476.339.000
Iuran Normal Pemberi Kerja Diterima di Muka - 53.514.576
Iuran Normal Peserta Diterima di Muka 73.216.070 113.050.671
Jumlah 12.411.431.868 11.830.734.045
a. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Rincian liabilitas imbalan pasca kerja per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Pensiun karyawan 2.200.263.000 1.597.473.000
Penghargaan masa pengabdian 2.828.266.000 2.546.220.000
Cuti besar 1.265.550.000 1.476.339.000
Jumlah 6.294.079.000 5.620.032.000
Sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 24 tentang Imbalan Kerja (Revisi 2010), DAPENBI
telah menghitung dan membukukan kewajiban imbalan paska kerja sesuai dengan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Estimasi kewajiban imbalan paska kerja sebesar Rp.6.294.079.000 untuk 31 Desember 2016 dan
Rp.5.620.032.000 untuk 31 Desember 2015.
Jumlah Pengurus dan Pegawai yang berhak atas imbalan paska kerja untuk posisi 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah sebanyak 42 dan 46 orang.
Penilaian Nilai Sekarang Kewajiban Masa Lalu pada tahun 2016 dan 2015 ini dilakukan oleh aktuaris independen Biro Pusat
Aktuaria (PT Sentra Jasa Aktuaria) yang dalam penghitungan penyisihan ini menggunakan metode “Projected Unit Credit Method ”
dengan asumsi sebagai berikut:
dan Pelayanan Pensiun
- 33 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. LIABILITAS LAIN (Lanjutan)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Tingkat Pengunduran Diri usia masuk kerja ≤ 40 tahun 1% 1%
Tingkat Pengunduran Diri pada usia > 40 tahun 2% 2%
Tingkat Diskonto 8,22% per tahun 9% per tahun
Tingkat Hasil Investasi 8,22% per tahun 9% per tahun
Tingkat Kenaikan Penghasilan 7% per tahun 7% per tahun
Tingkat Kecacatan 10% per tahun 10% per tahun
Tingkat Kematian
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Beban Tahun Berjalan
Beban Jasa Kini 866.615.000 324.293.000
Beban Bunga 505.804.000 539.126.000
Biaya Jasa Lalu - -
Amortisasi Biaya Jasa Lalu - Non Vested - -
(Keuntungan)/Kerugian Aktuaria 148.347.000 (642.316.000)
Termination Benefit 2.851.157.000 4.155.365.000
Beban yang diakui di laporan laba rugi 4.371.923.000 4.376.468.000
Rekonsiliasi Kewajiban Yang Diakui Di Neraca
Nilai Kini Kewajiban Pada Akhir Periode 5.620.032.000 6.342.655.000
Beban Jasa Kini 1.463.460.000 1.086.217.000
Beban Bunga 505.804.000 539.126.000
Imbalan Yang Dibayarkan (898.433.000) (1.004.278.000)
Kurtailmen (596.845.000) (761.924.000)
Nilai Wajar Kekayaan Pada Akhir Periode - -
Keuntungan/ (Kerugian) Yang Belum Diakui 200.061.000 (581.764.000)
Beban Jasa Lalu Yang Belum Diakui - -
Kewajiban Bersih Diakui Di Neraca 6.294.079.000 5.620.032.000
Rekonsiliasi Perubahan Kewajiban Yang Diakui Di Neraca
Kewajiban Awal Tahun 5.620.032.000 6.342.655.000
Total beban Yang Diakui Dalam Laporan Laba Rugi 4.371.923.000 4.376.468.000
Jumlah Yang Diakui Dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya 51.714.000 60.552.000
Pembayaran Imbalan Pasca Kerja (2.851.157.000) (4.155.365.000)
Beban Imbalan Paska Kerja Yang Diakui Pada Tahun Berjalan (898.433.000) (1.004.278.000)
Kewajiban Bersih Pada Akhir Tahun 6.294.079.000 5.620.032.000
b. Transaksi Sehubungan Dengan Penerimaan Restitusi Pajak Yang Belum Final
DAPENBI telah menerima Surat Pemberitahuan dan Penyerahan Salinan Putusan Mahkamah Agung RI No.S-
1385/PAN.Wk/PPMA/2015. Hasil keputusan Mahkamah Agung RI adalah mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari
Pemohon Peninjauan Kembali yaitu Dirjen Pajak. Namun demikian sampai dengan 31 Desember 2016 DAPENBI belum
menerima permohonan pengembalian pajak tersebut dari Dirjen Pajak.
Transaksi sehubungan dengan penerimaan restitusi pajak yang belum final sebesar Rp6.044.136.798 merupakan restitusi
kelebihan pembayaran PPh Pasal 21 untuk tahun pajak 2005 yang terdiri dari pokok pajak dan imbalan bunga masing-masing
sebesar Rp4.083.876.215 dan Rp1.960.260.583 sesuai dengan keputusan Dirjen Pajak No.KEP-
00139.PPH/WPJ.04/KP1103/2009 tentang pengembalian kelebihan pembayaran PPh pasal 21 kepada DAPENBI dan Keputusan
Dirjen Pajak No.KEP/00064/IB.PPH/WPJ.04/KP.1103/2009 tentang pemberian imbal bunga. Untuk pertimbangan kehati-hatian,
maka penerimaan atas restitusi pajak tersebut belum dibukukan sebagai pendapatan, karena Dirjen Pajak mengajukan
permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung RI melalui Pengadilan Pajak dengan Surat No.S-8362/PJ.074/2009.
Beban dan kewajiban imbalan paska kerja sesuai dengan perhitungan aktuaris 2016 dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Table of Mortality
2011
Table of Mortality 2011
- 34 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Hasil Usaha Sebelum Pajak Penghasilan 548.003.745.420 493.566.790.567
Koreksi Negatif
Pendapatan Bukan Objek Pajak:
Bunga Surat Berharga Negara 262.390.351.149 217.134.900.794
Bunga Obligasi 184.902.784.944 146.618.385.278
Bunga Deposito Berjangka dan DOC 71.557.063.427 109.296.414.640
Laba (Rugi) Surat Berharga Negara 15.401.639.450 12.671.583.942
Laba (Rugi) Penjualan Unit Penyertaan Reksa Dana 15.082.839.306 619.456.876
Kupon/ bagi Hasil Sukuk Korporasi 6.860.184.670 5.594.037.442
Dividen Saham Yang Diperdagangkan Di Bursa 5.456.233.707 5.375.568.884
Kupon/ bagi Hasil Surat Berharga Syariah Negara 3.585.000.000 6.693.005.500
Jasa Giro 37.099.938 29.178.331
Pendapatan Bebas Pajak Lainnya 500.000 1.219.870.597
Laba (Rugi) SBSN - 752.500.000
Laba (Rugi) Penjualan Obligasi (9.460.498.188) 108.000.000
Sub Jumlah 555.813.198.403 506.112.902.284
Penghasilan Yang Telah Dikenakan Pajak Final:
Laba (Rugi) Saham 9.107.721.089 3.268.071.835
Sewa Tanah 200.000.000 -
Jumlah 9.307.721.089 3.268.071.835
Jumlah Koreksi Negatif 565.120.919.492 509.380.974.119
Koreksi Positif
Beban yang Tidak Dapat Dikurangkan:
Beban Investasi 2.595.948.954 1.391.303.250
Gaji/Honor Karyawan, Pengurus dan Dewan Pengurus 8.269.638.493 8.056.534.432
Beban Kantor 61.683.704 34.099.554
Beban Pemeliharaan 22.950.782 24.047.101
Beban Operasional Lain 357.670.102 543.990.962
Beban Tidak Dapat Dikurangkan Proporsional 33.572.972.640 33.110.220.667
Jumlah Koreksi Positif 44.880.864.676 43.160.195.966
Penghasilan Kena Pajak 27.763.690.604 27.346.012.414
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) 27.788.690.000 27.346.012.000
PPh Badan Terhutang (tarif pajak 25%) 6.947.172.500 6.836.503.000
Dikurangi Pajak Dibayar Dimuka:
Kredit Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 23 2.581.352.916 2.851.268.824
Penghasilan (PPh) Pasal 25 - Masa 1.473.241.693 3.944.641.657
Jumlah Kredit Pajak 4.054.594.609 6.795.910.481
Taksiran (kurang) Lebih Bayar Pajak Penghasilan (2.892.577.891) (40.592.519)
Berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku, wajib pajak menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang
terhutang. Namun demikian, Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas
waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.
Pada tanggal 2 Mei 2017, DAPENBI menerima Surat Keterangan Pengampunan Pajak. Aset pengampunan pajak pada 31 Desember
2016 sebesar Rp100.000.000 adalah aset yang timbul dari pengampunan pajak sesuai dengan Surat Keterangan Pengampunan Pajak
(SKPP) Nomor : KET-7888/PP/WPJ.04/2017.
Atas program amnesti pajak yang telah dilakukan, DAPENBI telah membayar uang tebusan sebesar 5% dari aset pengampunan pajak
atau sebesar Rp5.000.000 sesuai dengan UU No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak dan telah dibebankan seluruhnya pada
tahun berjalan.
Rekonsiliasi antara hasil usaha sebelum pajak penghasilan menurut perhitungan hasil usaha DAPENBI untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
- 35 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
Pemeriksaan PPh Badan tahun 2011
21. PENDAPATAN INVESTASI
3
331 Desember 2016 31 Desember 2015
Bunga Surat Berharga Negara 262.390.351.149 217.134.900.794
Bunga Obligasi 184.902.784.944 146.618.385.278
Bunga Deposito Berjangka dan DOC 71.557.063.427 109.296.414.640
Dividen Penempatan Langsung 17.209.019.442 19.008.458.824
Laba Pelepasan Surat Berharga Negara 15.401.639.450 12.671.583.942
Laba Pelepasan Unit Penyertaan Reksa Dana 15.082.839.306 619.456.876
Laba Pelepasan Saham 9.107.721.089 3.268.071.835
Bunga Sukuk Korporasi 6.860.184.670 5.594.037.442
Dividen Saham 5.456.233.707 5.375.568.884
Bunga Surat Berharga Syariah Negara 3.585.000.000 6.693.005.500
Sewa Tanah 200.000.000 -
Pendapatan investasi lain 1.562.058 -
Laba/(Rugi) Pelepasan Obligasi (9.460.498.188) 108.000.000
Laba Pelepasan Surat Berharga Syariah Negara - 752.500.000
Jumlah 582.293.901.054 527.140.384.015
22. BEBAN INVESTASI
31 Desember 2016 31 Desember 2015Beban Investasi Lain 1.394.626.267 1.157.782.803
Beban Transaksi 1.201.322.687 233.520.447
Jumlah 2.595.948.954 1.391.303.250
23. BEBAN OPERASIONAL
31 Desember 2016 31 Desember 2015Gaji/Honor Karyawan, Pengurus, dan Dewan Pengawas 22.652.881.284 20.968.899.056 Beban Operasional Lainnya 12.979.792.582 14.627.996.744
Beban Jasa Pihak Ketiga 6.887.329.035 6.730.364.494
Beban Kantor 1.004.623.691 767.307.134
Beban Penyusutan Aset Operasional 454.691.886 375.910.071
Beban Pemeliharaan 86.439.337 192.128.018
Jumlah 44.065.757.815 43.662.605.517
24. PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN
31 Desember 2016 31 Desember 2015Pendapatan Lain di Luar Investasi 12.261.143.135 11.469.450.319
Laba Penjualan Aset Operasional 110.408.000 10.865.000
Jumlah 12.371.551.135 11.480.315.319
DAPENBI mengajukan permohonan penurunan/penghentian angsuran PPh pasal 25 sesuai surat No.21/07/P/DAPENBI-DKTI tanggal
22 Nopember 2013 perihal Permohonan Penghentian Angsuran PPh Pasal 25 Masa November dan Desember 2013.
Bahwa atas Keputusan Dirjen Pajak Nomor : KEP-00032/PPH-25/WPJ.04/KP.1103/2013 tentang Angsuran PPh Pasal 25 Tahun
Pajak 2013, KPP Madya Jakarta Selatan mengabulkan untuk sebagian permohonan DAPENBI mengenai penghentian angsuran PPh
Pasal 25 masa November 2013 s.d Desember 2013.
Atas dasar KepDirjen tersebut diatas, tanggal 12 Desember 2014 DAPENBI mengajukan pembetulan SPT Tahunan PPh WP Badan
Tahun 2011 yang menyatakan adanya kelebihan pembayaran PPh Badan tahun 2011 sebesar Rp12.413.473.000.
KPP Madya Jakarta Selatan melakukan pemeriksaan pajak atas pembetulan SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2011, dan sesuai
dengan surat Nomor : PHP-00389/WPJ.04/KP.1105/2015 tanggal 20 November 2015 perihal Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan
menyatakan bahwa DAPENBI memiliki kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp12.413.473.000.
Pada tanggal 19 Februari 2016 DAPENBI telah menerima hasil restitusi tersebut diatas sejumlah Rp12.403.017.400 dan dicatat
sebagai pendapatan. Hasil tersebut sudah dikurangi dengan sanksi administrasi sebesar Rp10.455.600.
- 36 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. IURAN NORMAL JATUH TEMPO
31 Desember 2016 31 Desember 2015Iuran Tambahan 671.608.508.880 479.037.561.304
Iuran Normal Pemberi Kerja 192.955.698.557 138.934.647.512
Iuran Normal Peserta 44.773.742.204 42.846.485.259
Jumlah 909.337.949.641 660.818.694.074
26. MANFAAT PENSIUN
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Manfaat Pensiun 532.339.143.965 491.206.608.161 Pengembalian Manfaat Pensiun 23.321.930.681 -
Pajak Penghasilan Manfaat Pensiun 19.145.250 22.268.646.050
Jumlah 555.680.219.896 513.475.254.211
2016 2015
Pensiunan dan Pihak Yang BerhakPensiunan 4.955 4.926
Janda/Duda 2.181 2.149
Anak 39 40
Pensiunan NF 10 12
Jumlah 7.185 7.127
27. PENJELASAN MENGENAI KEKAYAAN UNTUK PENDANAAN
- Kekayaan dalam sengketa pengadilan, atau yang dikuasai atau disita oleh pihak yang berwenang;
-
- Kekayaan yang ditempatkan diluar negeri;
- Jenis kekayaan yang dikategorikan sebagai Piutang Lain-Lain dan Aset Lain-lain;
-
-
Penjelasan mengenai kekayaan untuk pendanaan per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
KEKAYAAN UNTUK PENDANAAN Jumlah (Rp)
a. Aset Neto 7.561.689.143.534
b. Kekayaan Dalam Sengketa/diblokir -
c. Iuran Normal dan Tambahan yang belum Disetor lebih dari 3 bulan -
d. Kekayaan yang Ditempatkan Diluar Negeri -
e. Piutang Lain-lain 5.968.853.478
f. Aset Lain-lain 600.000
g. Selisih lebih nilai investasi dari batasan per pihak -
h. -
Jumlah 7.555.719.690.056
a. Aset Neto
b. Kekayaan dalam sengketa, atau diblokir:
Tidak ada kekayaan dalam sengketa, atau diblokir dari pihak yang berwenang.
c. Iuran Normal dan Tambahan yang belum Disetor lebih dari 3 bulan:
Tidak terdapat Iuran Normal maupun Iuran Tambahan yang terutang dari Pemberi Kerja dan Peserta lebih dari 3 (tiga) bulan.
Nilai Aset Neto adalah jumlah kekayaan Aset Tersedia dikurangi dengan Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria sebesar
Rp7.561.689.143.534
Selisih lebih nilai investasi dari batasan per jenis untuk Tanah, Bangunan serta Tanah dan Bangunan
Selisih lebih nilai investasi dari batasan per jenis untuk Tanah, Bangunan serta Tanah dan Bangunan sebagaimana ditetapkan
dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 511/KMK.06/2002 tentang Investasi Dana Pensiun.
Selisih lebih nilai investasi dari batasan per pihak sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan tentang investasi
dana pensiun; dan atau
Iuran, baik sebagian atau seluruhnya, yang pada tanggal perhitungan aktuaria belum disetor ke Dana Pensiun lebih dari 3 (tiga)
bulan sejak tanggal jatuh temponya;
Sesuai dengan Pasal 6 ayat 2 Keputusan Menteri Keuangan R.I No. 510/KMK.06/2002 tanggal 4 Desember 2002 dan perubahan atas
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 113/PKM.05/2005 tanggal 18 November 2005, bahwa kekayaan untuk
pendanaan dihitung dari Aset Neto dikurangi dengan:
Total penerima Manfaat Pensiun tersebut adalah 7.185 orang dan 7.127 untuk posisi 31 Desember 2016 dan 2015, dengan perincian
sebagai berikut:
- 37 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PENJELASAN MENGENAI KEKAYAAN UNTUK PENDANAAN (Lanjutan)
d.
Tidak ada kekayaan Tanah, Bangunan serta Tanah dan Bangunan yang ditempatkan di luar negeri.
e. Piutang Lain-lain
f. Aset Lain-lain
Aset lain-lain per 31 Desember 2016 sebesar Rp600.000, sesuai rincian pada angka 13 halaman 32.
g. Selisih Lebih Nilai Investasi dari Batasan Per Pihak
Tidak terdapat selisih lebih nilai investasi dari batasan per pihak.
h. Selisih Lebih Nilai Investasi dari Batasan Per Jenis
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
a. Risiko Aktuaria
b. Risiko Pendanaan
c. Risiko Investasi
d. Risiko Tata Kelola
29. STANDAR AKUNTANSI TERBARU
-
-
-
-
-
*
**
Tidak Terdapat selisih lebih atas nilai investasi dari batasan per jenis.
Piutang lain-lain per 31 Desember 2016 sebesar Rp5.968.853.478 sesuai rincian pada angka 11 halaman 31.
Kekayaan yang ditempatkan di Luar Negeri:
Dalam aktivitas usahanya sehari-hari, DAPENBI dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi DAPENBI timbul dari
pengelolaan DAPENBI adalah risiko aktuaria, risiko pendanaan, risiko investasi dan risiko tata kelola. Fungsi utama dari manajemen
risiko DAPENBI adalah untuk mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan dan tatacara DAPENBI. DAPENBI secara rutin
menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar dan praktek pasar terbaik.
Risiko aktuaria merupakan risiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaan perhitungan Liabilitas DAPENBI, dalam bentuk Valuasi
Aktuaria oleh Aktuaris. Ukuran kecukupan dana untuk program Pensiun Manfaat Pasti, yaitu perbandingan antara Total Kekayaan
untuk pendanaan DAPENBI dengan Total Liabilitas Aktuaria, yang dinyatakan dalam Rasio Kecukupan Dana (RKD). Risiko dalam
valuasi aktuaris meliputi risiko penggunaan asumsi aktuaria, risiko penggunaan tabel aktuaria, risiko informasi dan data
kepesertaan.
Risiko pendanaan merupakan semua risiko yang dapat mengancam dan apabila terealisir akan berupa kerugian (penurunan) atas
kemampuan finansial DAPENBI. Risiko pendanaan meliputi risiko penerimaan dan penggunaan dana, risiko likuiditas, risiko
inflasi, risiko perubahan nilai tukar, risiko suku bunga dan risiko biaya operasional.
Berlaku efektif 1 Januari 2018
Berlaku efektif 1 Januari 2017
Risiko investasi merupakan potensi timbulnya kerugian dan kegagalan pada aktivitas investasi DAPENBI akibat dari pengaruh
eksternal dan internal DAPENBI, penggunaan jasa pihak ketiga serta risiko bawaan pada masing-masing jenis investasi.
Risiko tata kelola merupakan risiko yang timbul berkaitan dengan pelaksanaan operasional tata kelola kegiatan dana pensiun
secara keseluruhan. Risiko tata kelola meliputi risiko organisasi, risiko tata kerja, risiko sumber daya manusia, risiko akuntansi,
risiko dokumentasi, risiko sistem teknologi informasi dan risiko komunikasi.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru dan revisi atas standar
akuntansi pada tahun 2016. Standar ini belum berlaku efektif untuk tahun 2016. Perubahan tersebut antara lain:
Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan*
Amandemen PSAK 46: Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi*
PSAK 3: Laporan Keuangan Interim (Penyesuaian 2016)**
PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan (Penyesuaian 2016) **
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan (Penyesuaian 2016) **
- 38 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN
Informasi yang disajikan pada halaman 40-42 merupakan informasi keuangan tambahan Dana Pensiun Bank Indonesia yang
menyajikan informasi keuangan yang berdasarkan metode biaya.
- 39 -
ASET Catatan 31 Desember 2016 31 Desember 2015
INVESTASI (Nilai Historis)
Surat Berharga Negara 3b, 6 3.409.357.305.969 3.199.483.235.459 Deposito On Call 3b, 6 52.465.000.000 58.560.000.000
Deposito Berjangka 3b, 6 869.251.000.000 765.085.000.000
Saham 3b, 6 108.918.963.616 423.935.600.484
Obligasi 3b, 6 2.108.036.500.000 1.830.036.500.000
Sukuk 78.000.000.000 78.000.000.000
Unit Penyertaan Reksa Dana (RD)
-
3b, 6 561.050.000.000 232.648.000.000
Penempatan Langsung 3 163.987.733.141 163.987.733.141
Tanah 3b, 6 240.336.871.330 -
Bangunan - -
Tanah dan Bangunan - -
Total Investasi 7.591.403.374.056 6.751.736.069.084
SELISIH PENILAIAN INVESTASI (207.881.308.106) (518.285.388.693)
ASET LANCAR DILUAR INVESTASI
Kas dan Bank 8 6.055.552.694 3.955.576.584
Beban Dibayar Dimuka 9 46.651.293.050 42.969.569.189
Piutang Hasil Investasi 10 82.419.382.872 75.067.525.254
Piutang Lain-lain 11 5.968.853.478 7.041.951.271
Total Aset Lancar Diluar Investasi 141.095.082.094 129.034.622.298 ASET OPERASIONAL (Nilai Perolehan)
Tanah dan Bangunan 12 58.493.904.145 -
Aset Dalam Penyelesaian (Bangunan) 12 737.523.710 -
Kendaraan 12 1.762.600.000 1.728.550.000
Peralatan Komputer 12 2.242.786.252 1.648.859.838
Peralatan Kantor 12 3.666.881.156 3.630.419.056
Akumulasi Penyusutan 12 (6.188.972.056) (5.890.230.170)
Total Aset Operasional 60.714.723.207 1.117.598.724
ASET LAIN-LAIN 13 600.000 8.491.603.747
7.585.332.471.251 6.372.094.505.160
LIABILITASNILAI KINI AKTUARIAL 8.202.977.714.589 8.728.245.032.375
SELISIH NILAI KINI AKTUARIAL 3, 15 (641.288.571.055) (2.371.674.272.094)
LIABILITAS DI LUAR NILAI KINI AKTUARIAL
Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo 3, 16 1.926.348.802 2.779.031.180
Utang Investasi 3, 17 510.368.700 240.480.000
Beban Yang Masih Harus Dibayar 3, 18 8.795.178.347 673.499.653
Liabilitas Lain 3, 19 12.411.431.868 11.830.734.045
Total Liabilitas Di luar Nilai Kini Aktuarial 23.643.327.717 15.523.744.878 TOTAL LIABILITAS 7.585.332.471.251 6.372.094.505.160
TOTAL ASET
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan
Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana
Pendapatan Tetap, Reksadana Saham dan
Reksa Dana Campuran
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
INFORMASI TAMBAHAN
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
Per 31 Desember 2016 dan 2015
- 40 -
Catatan 31 Desember 2016 31 Desember 2015
PENDAPATAN INVESTASI
Bunga 3c, 21 529.295.384.190 485.336.743.654
Dividen 3c, 21 22.665.253.149 24.384.027.708
Sewa 21 200.000.000 -
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi 21 30.131.701.657 17.419.612.653
Pendapatan Investasi Lain 3c, 21 1.562.058
Total Pendapatan Investasi 582.293.901.054 527.140.384.015
BEBAN INVESTASI
Beban Transaksi 3d, 22 1.201.322.687 233.520.446
Beban Investasi Lain 3d, 22 1.394.626.267 1.157.782.804
Total Beban Investasi 2.595.948.954 1.391.303.250
HASIL USAHA INVESTASI 579.697.952.100 525.749.080.765
BEBAN OPERASIONAL
Gaji/honor Karyawan, Pengurus, dan Dewan 3d, 23
Pengawas 22.652.881.284 20.968.899.056
Beban Kantor 3d, 23 1.004.623.691 767.307.134
Beban Pemeliharaan 3d, 23 86.439.337 192.128.018
Beban Penyusutan Aset Operasional 3d, 23 454.691.886 375.910.071
Beban Jasa Pihak Ketiga 3d, 23 6.887.329.035 6.730.364.494
Beban Operasional Lain 3d, 23 12.979.792.582 14.627.996.744
Total Beban Operasional 44.065.757.815 43.662.605.517
PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN
Laba (Rugi) Penjualan Aset Operasional 12, 24 110.408.000 10.865.000
Pendapatan Lain Di Luar Investasi 24 12.261.143.135 11.469.450.319
Jumlah Pendapatan dan Beban
Lain-lain 12.371.551.135 11.480.315.319
HASIL USAHA SEBELUM PAJAK 548.003.745.420 493.566.790.567
PAJAK PENGHASILAN 3n, 20 6.947.172.500 6.836.503.000
HASIL USAHA SETELAH PAJAK 541.056.572.920 486.730.287.567
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Kerja 3n, 19 - 2.009.620.000
HASIL USAHA KOMPREHENSIF 541.056.572.920 488.739.907.567
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
INFORMASI TAMBAHAN
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
PERHITUNGAN HASIL USAHA
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
- 41 -
31 Desember 2016 31 Desember 2015
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan Bunga / Bagi hasil 521.943.526.572 474.716.880.221
Penerimaan Dividen 22.665.253.149 24.384.027.708
Penerimaan Sewa 200.000.000 -
Pendapatan Investasi Lain 30.133.263.715 17.419.612.653
Pelepasan Investasi 13.498.326.477.064 14.192.340.211.458
Penanaman Investasi (14.337.993.782.036) (14.819.044.969.373)
Pembayaran Beban Investasi (2.326.060.254) (1.391.303.250)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (267.051.321.790) (111.575.540.583)
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS OPERASIONAL
Pembayaran Beban Operasional (35.982.455.896) (45.891.105.683)
Penjualan Aset Operasional - 10.865.000
Pembelian Aset Operasional (60.051.816.369) (958.014.000)
Pendapatan lain diluar investasi 12.371.551.135 13.501.269.949
Pajak Penghasilan (4.054.594.609) 3.147.779.724
Arus Kas Bersih Yang Digunakan
Untuk Aktivitas Operasional (87.717.315.739) (30.189.205.010)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan Iuran Normal Pemberi Kerja 192.955.698.557 138.934.647.512
Penerimaan Iuran Normal Peserta 44.773.742.204 42.866.248.528
Penerimaan Iuran Tambahan 671.608.508.880 479.037.561.304
Pembayaran Manfaat Pensiun (552.469.336.002) (516.326.043.988)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 356.868.613.639 144.512.413.356
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS BERSIH 2.099.976.110 2.747.667.762
KAS PADA AWAL PERIODE 3.955.576.584 1.207.908.822
KAS PADA AKHIR PERIODE 6.055.552.694 3.955.576.584
INFORMASI TAMBAHAN
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah Penuh)
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
- 42 -
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
Laporan Akuntan Independen
Beserta
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
Laporan Portofolio Investasi
Untuk Tahun yang Berakhir Pada
Tanggal 31 Desember 2016
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
Daftar Isi
Halaman
Laporan Akuntan Independen
Penyataan Pengurus
Laporan Perkembangan Portofolio Investasi per 31 Desember 2016 dan 2015 1
Laporan Hasil Investasi Tahunan Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2016 2
Catatan Pengungkapan dan Analisis atas Laporan Portofolio Investasi 3 - 24
Lampiran lampiran :
Lampiran 1 Analisis Investasi 25-26
Lampiran 2 Analisis Kesesuaian Investasi Terhadap Batasan Kuantitatif Per Pihak 27
Lampiran 3 Analisis Kesesuaian Investasi Terhadap Batasan Kuantitatif Per Jenis 28
Lampiran 4 Analisis Kesesuaian Investasi Terhadap Batasan Kuantitatif Khusus 29
Lampiran 5 Pengungkapan Penggunaan Penerima Titipan 30
Lampiran 6 Laporan Portofolio Invetasi Surat Berharga Negara 31 - 32
Lampiran 7 Laporan Portofolio Investasi Deposito On Call dan Deposito Berjangka 33 - 35
Lampiran 8 Laporan Portofolio Investasi Saham 36
Lampiran 9 Laporan Portofolio Investasi Obligasi 37 - 44
Lampiran 10 Laporan Portofolio Investasi Sukuk 45
Lampiran 11 Laporan Portofolio Investasi Unit Penyertaan Reksadana 46
Lampiran 12 Laporan Portofolio Investasi Penempatan Langsung Pada Saham 47 - 48
Lampiran 13 Laporan Portofolio Investasi Tanah, Bangunan Serta Tanah dan Bangunan 49
Lampiran 14 Analisis Investasi Dana Pensiun 50
**********
No. 31 Desember 2016 31 Desember 2015
1. Surat Berharga Negara
a. Surat Berharga Negara 3.214.618.319.477 2.852.451.447.340
b. Surat Berharga Syariah Negara 30.000.000.000 30.000.000.000
2. Deposito on Call 52.465.000.000 58.560.000.000
3. Deposito Berjangka 869.251.000.000 765.085.000.000
4. Saham 158.963.213.184 224.205.860.130
5. Obligasi
a. Obligasi Korporasi 2.090.474.335.000 1.775.599.199.000
b. Sukuk Korporasi 73.696.999.000 70.630.092.000
6.
7. Kontrak Opsi Saham - -
8. Penempatan Langsung Pada Saham 290.989.700.000 245.945.699.423
9. Bangunan - -
10. Tanah dan Bangunan - -
11. Surat Pengakuan Hutang - -
12. Tanah 247.137.000.000 -
Total Investasi 7.383.522.065.950 6.233.450.680.391
Jenis Investasi
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PERKEMBANGAN PORTOFOLIO INVESTASI
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Lihat catatan atas laporan investasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
investasi secara keseluruhan
Unit Penyertaan Reksadana dari Reksadana
Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap,
Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran
355.926.499.289 210.973.382.498
- 1 -
No.
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
1. 265.975.351.149 - - 15.401.639.450 - 152.292.801.626 747.100.701 432.922.691.524
2. 5.033.297.444 - - - 1.562.058 - 19.385.129 5.015.474.373
3. 66.523.765.984 - - - - - 85.869.413 66.437.896.571
4. - 5.456.233.707 - 9.107.721.089 - 249.773.989.921 1.240.048.567 263.097.896.150
5. 184.902.784.944 - - (9.460.498.188) - 36.875.136.000 461.774.722 211.855.648.034
6. 6.860.184.670 - - - - 3.066.907.000 17.806.000 9.909.285.670
7. Reksadana (RD) Pasar Uang,
RD Pendapatan Tetap, RD
Saham, RD Campuran
- - - 15.082.839.306 - (183.448.883.207) 3.964.422 (168.370.008.323)
8. - 17.209.019.442 - - - 45.044.000.577 - 62.253.020.019
9. - - 200.000.000 - - 6.800.128.670 20.000.000 6.980.128.670
10. - - - - - - - -
11. - - - - - - - -
12. Tanah dan Bangunan - - - - - - - -
13. Surat Pengakuan Hutang - - - - - - - -
Total Hasil 529.295.384.191 22.665.253.149 200.000.000 30.131.701.657 1.562.058 310.404.080.587 2.595.948.954 890.102.032.688
Rata-rata Investasi
G = n√X1 X X2 X ... X Xn 6.894.890.231.580
ROI (Return on Invesment)
Total hasil investasi
Rata-rata Investasi
Hasil Investasi
BersihBunga/Bagi Hasil
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN HASIL INVESTASI TAHUNAN
PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
[10]=[3]+[4]+[5]+[6]
+[7]+[8]-[9]
Surat Berharga Negara
Deposito on call
Deposito Berjangka
Saham
Obligasi
Sukuk
Penempatan Langsung Pada Saham
Lihat catatan atas laporan investasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan investasi secara keseluruhan
8,45%
12,91%
Tanah
Kontrak Opsi Saham
Yield
Dividen
Bangunan
Sewa LainnyaLaba/(Rugi)
Pelepasan
Jenis InvestasiHasil Investasi Yang Terealisasi Hasil Investasi
yang Belum
Terealisasi
Beban
Investasi
- 2 -
1. UMUM
1.1.
a)
b)
1.2.
:
:
Telepon dan Fax :
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nama
Dana Pensiun Bank Indonesia (untuk selanjutnya disebut "DAPENBI") didirikan oleh Bank Indonesia pada
tanggal 1 Agustus 1955 dengan nama Dana Pensiun dan Tunjangan Bank Indonesia. Dengan akta Notaris
Abdul Latief No. 19 tanggal 8 Maret 1972 didirikan Yayasan Dana Pensiun dan Tunjangan Hari Tua Bank
Indonesia (YDPTHTBI). Dengan didirikannya Yayasan tersebut, hak dan kewajiban dari Dana Pensiun dan
Tunjangan Bank Indonesia dimasukkan ke dalam YDPTHTBI. Akta Pendirian Yayasan tersebut telah disahkan
oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat No. S-399/MK.6/1977 tanggal 28 November 1977.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 tahun 1992 tentang "Dana Pensiun"
beserta Peraturan Pelaksanaannya, setelah terlebih dahulu dibentuk Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank
Indonesia (YKKBI) yang akan memberikan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan kepada pegawai dan
pensiunan Bank Indonesia, maka YDPTHTBI menyesuaikan bentuk badan hukumnya menjadi Dana Pensiun
Bank Indonesia (untuk selanjutnya disebut "DAPENBI"). Dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 61 Undang-
Undang No. 11 tahun 1992, Direksi Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 26/01/KEP/DIR tanggal 15
April 1993 mengajukan permohonan untuk penyesuaian status badan hukum YDPTHTBI menjadi DAPENBI.
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Indonesia (untuk selanjutnya disebut "Peraturan DAPENBI")
telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan No. KEP-
137/KM.17/1993 tanggal 14 Juli 1993.
Peraturan DAPENBI tersebut di atas telah mengalami 2 (dua) kali perubahan yaitu:
Berdasarkan Surat No. 30/174/DIR/UHS tanggal 9 Maret 1998, Direksi Bank Indonesia selaku pendiri
DAPENBI mengajukan permohonan pengesahan perubahan Peraturan DAPENBI yang ditetapkan
melalui Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/87/KEP/DIR tanggal 8 Oktober 1997.
Perubahan Peraturan DAPENBI tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP-118/KM.17/1998 tanggal 12 Maret 1998.
Berdasarkan Surat No. 7/15/GBI/DSDM tanggal 25 Oktober 2005, Gubernur Bank Indonesia selaku
Pendiri DAPENBI mengajukan permohonan pengesahan perubahan Peraturan DAPENBI yang
ditetapkan melalui Peraturan Dewan Gubernur Bank Indonesia No. 7/19/PDG/2005 tanggal 1 Agustus
2005. Perubahan Peraturan DAPENBI tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP-368/KM.5/2005 tanggal 31 Oktober
2005.
Maksud pendirian DAPENBI adalah untuk mengelola dan menjalankan Program Pensiun Manfaat Pasti
dengan mengembangkan dana untuk menjamin pembayaran Manfaat Pensiun kepada Pensiunan dan Pihak
Yang Berhak sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan DAPENBI. Tujuan pendirian DAPENBI adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan Peserta, Pensiunan dan Pihak Yang Berhak, serta memelihara kesinambungan
penghasilan pada hari tua.
Nama, Alamat dan Jumlah Pegawai DAPENBI
Jumlah karyawan DAPENBI termasuk Pengurus dan Pegawai Honorer per 31 Desember 2016 sebanyak 52
orang.
Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI)
021-83795310 dan 021-83795319
Lantai 5 (lima) Gedung Yayasan Kesejahteraan
Karyawan Bank Indonesia (YKKBI) Jl. Deposito VI No. 12-
14 Komplek Bidakara, Jakarta Selatan
Alamat
- 3 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
1.3. Nama Pendiri DAPENBI
Pendiri Dana Pensiun Bank Indonesia adalah Bank Indonesia.
1.4. Jenis Program, dan Jumlah Peserta Aktif dan Pensiunan
1.5. Susunan Dewan Pengawas dan Pengurus DAPENBI
: Ny. Mubarakah
: Ny. Damayanti Johan
: Ny. Dyah Virgoana Gandhi
: Ahmad Hidayat
: Askadi
: Soengkowo Prijoredjo
Direktur Utama : Rasmo Samiun
Direktur : Nirwansyah
Direktur : Sutikno
1.6.
Dana Pensiun Bank Indonesia menggunakan jasa penitipan (kustodian) untuk menyimpan,
mengadministrasikan dan mengawasi keberadaan surat-surat berharga investasi yang dimilikinya.
Wakil Pendiri/Pemberi Kerja:
Ketua
Wakil Ketua
Jasa Kustodian
Anggota
Dana Pensiun Bank Indonesia menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Jumlah peserta
aktif per 31 Desember 2016 sebanyak 5.462 orang. Sementara itu, jumlah penerima manfaat pensiun dari
Peserta Pensiunan dan Pihak Yang Berhak per 31 Desember 2016 sebanyak 7.297 orang.
Sesuai dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.16/10/KEP.GBI/2014 tanggal 31 Desember 2014
tentang Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas DAPENBI, dan Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.18/1/KeP.GBI/2016 tanggal 12 Januari 2016, tentang “Pengangkatan Anggota Merangkap Wakil Ketua
Dewan Pengawas Dana Pensiun Bank Indonesia” susunan Dewan Pengawas tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut :
Wakil Peserta Aktif/Pensiunan:
Anggota
Anggota
Anggota
Pengurus
- 4 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
1.6.
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi
a. Kebijakan manajemen risiko investasi
1.
a.
b.
c.
Jenis surat-surat berharga yang dititipkan meliputi deposito berjangka serta efek ekuitas dan hutang. Efek
dimaksud meliputi saham, opsi, dividen saham, obligasi, surat berharga negara dan surat berharga lainnya
yang terdaftar di Bursa Efek.
Sampai tanggal laporan keuangan DAPENBI per 31 Desember 2016, Perjanjian Jasa Kustodian di atas masih
berjalan.
Perusahaan yang ditunjuk sebagai kustodian adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagaimana yang
tertuang dalam surat perjanjian jasa kustodian No. CS/178/2002 tanggal 26 Mei 2002 dengan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan
para pihak. Perpanjangan terakhir sebagaimana tertuang dalam addendum No. CS/178E/2013 tanggal 18
Maret 2013.
Pejabat atau Direktur dari badan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta
keluarganya sampai derajat kedua menurut garis lurus maupun garis kesamping, termasuk
menantu dan ipar.
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN
Kebijakan manajemen risiko DAPENBI pada kegiatan pengelolaan investasi diatur dalam arahan
investasi, pedoman investasi dan pedoman manajemen risiko DAPENBI.
Jasa Kustodian (lanjutan)
Kebijakan manajemen risiko DAPENBI pada kegiatan pengelolaan investasi periode tanggal 1 Januari
2016 sampai dengan tanggal 2 Desember 2016 yang diatur dalam arahan investasi mengacu pada
Arahan Investasi No. 12/49/KEP.GBI/2010 tanggal 1 Juli 2010. Sedangkan untuk periode kegiatan
tanggal 3 Desember 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 mengacu pada Arahan Investasi
No. 18/7/KEP.GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016.
Arahan Investasi No. 12/49/KEP.GBI/2010 tanggal 1 Juli 2010 sebagai berikut :
Kekayaan DAPENBI tidak dapat dipinjamkan atau diinvestasikan, baik secara langsung maupun
tidak langsung, pada surat berharga yang diterbitkan oleh, atau pada tanah dan bangunan yang
dimiliki atau yang dipergunakan oleh orang/badan :
Pengurus, Pendiri, Mitra Pendiri atau penerima titipan.
Badan usaha yang lebih 25% sahamnya dimiliki oleh orang atau badan hukum yang terdiri
dari Pendiri, Mitra Pendiri, Pengurus, Penerima Titipan, atau serikat kerja yang anggotanya
adalah peserta DAPENBI.
- 5 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
a. Kebijakan manajemen risiko investasi (lanjutan)
2.
3.
1.
a.
b.
c.
2.
3.
4.
5.
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN
Arahan Investasi No. 12/49/KEP.GBI/2010 tanggal 1 Juli 2010 sebagai berikut (lanjutan):
Arahan Investasi No.18/7/KEP/GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016:
Tidak satu bagianpun dari kekayaan DAPENBI dapat dipinjamkan, baik secara langsung maupun
tidak langsung, pada surat berharga yang diterbitkan oleh, atau pada tanah dan bangunan yang
dimiliki atau yang dipergunakan oleh orang / badan yang tersebut dibawah ini:
Pengurus, Pendiri, Mitra Pendiri atau penerima titipan;
Badan usaha yang lebih 25% sahamnya dimiliki oleh orang atau badan hukum yang terdiri
dari Pendiri, Mitra Pendiri, Pengurus, Penerima Titipan, atau serikat kerja yang anggotanya
adalah peserta DAPENBI;
Direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris pada badan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta pihak yang memiliki hubungan keluarga dengan
Direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris tersebut karena perkawinan
atau keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal.
DAPENBI dilarang berinvestasi pada Bank Beku Operasi (BBO), Bank Beku Kegiatan Usaha
(BBKU) atau pada Bank Perkreditan Rakyat, instrumen derivatif, usaha yang cenderung
menimbulkan pelanggaran ketertiban dan kesusilaan, semua pihak yang dalam tahun buku terakhir
mengalami kerugian atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban keuangan, kecuali kerugian
dan/atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban keuangan terjadi setelah DAPENBI melakukan
investasi dan investasi dilakukan untuk tujuan memperbaiki kinerja investasi tersebut.
Setiap investasi yang dilakukan untuk tujuan memperbaiki kinerja investasi hanya dapat dilakukan
setelah terlebih dahulu dipaparkan kepada Dewan Pengawas secara transparan.
Ketentuan pada angka 1 diatas tidak berlaku bagi investasi DAPENBI dalam bentuk surat berharga
yang diperdagangkan di Pasar Modal di Indonesia.
Penyewaan Tanah dan Bangunan atau harta tetap lainnya milik DAPENBI kepada pihak lain hanya
dapat dilakukan sepanjang hal tersebut melalui transaksi yang didasarkan pada harga pasar yang
berlaku.
Seluruh investasi pada tanah, bangunan, tanah dan bangunan, penempatan langsung pada saham
dan semua pihak yang dalam tahun buku terakhir mengalami kerugian atau kegagalan dalam
memenuhi kewajiban keuangannya, tidak boleh melebihi 25% dari total investasi DAPENBI.
DAPENBI dilarang berinvestasi pada Bank Beku Operasi (BBO), Bank Beku Kegiatan Usaha
(BBKU) atau pada Bank Perkreditan Rakyat, instrumen derivatif, usaha yang cenderung
menimbulkan pelanggaran ketertiban dan kesusilaan, tanah, bangunan, tanah dan bangunan yang
diagunkan, dalam sengketa atau diblokir pihak lain.
- 6 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
a. Kebijakan manajemen risiko investasi (lanjutan)
6.
7.
8.
a.
b.
b. Batas Investasi per Jenis Investasi
a. Surat Berharga Negara
b. Tabungan
c. Deposito Berjangka
d. Deposito On Call
e. Sertifikat Deposito
f. Saham
g. Obligasi (Korporat)
h. Sukuk (Korporat)
i. Unit Penyertaan Reksadana
j.
k.
l. Kontrak Opsi Saham
-
5%
Jenis Investasi
20%
5%
30%
30%
10%
5%
5%
5%
5%
100%
100%
100%
20%
30%
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Arahan Investasi No.18/7/KEP/GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016 (lanjutan):
DAPENBI dilarang melakukan tranksaksi derivatif atau memiliki instrumen derivatif, kecuali : kontrak
opsi dan kontrak berjangka efek yang diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia, instrumen
derivatif diperoleh DAPENBI sebagai instrumen yang melekat pada surat berharga negara, saham
yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia atau obligasi korporasi yang tercatat di Bursa Efek di
Indonesia, transaksi derivatif dalam rangka lindung nilai investasi dalam bentuk surat berharga
negara yang berdenominasi mata uang asing.
Instrumen derivatif yang melekat pada Surat Berharga Negara, Saham atau Obligasi Korporasi
dapat dijual oleh DAPENBI secara terpisah dari Surat Berharga Negara, Saham atau Obligasi
Korporasi yang bersangkutan.
Transaksi derivatif dalam rangka lindung nilai investasi dalam bentuk Surat Berharga Negara yang
berdenominasi mata uang asing:
Dilakukan dengan counterparty yang paling rendah memiliki peringkat investment grade dari
perusahaan pemeringkat efek yang telah mendapat izin usaha dari OJK atau dari perusahaan
pemeringkat efek yang diakui secara internasional.
Wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal transaksi, yang
dilampiri paling sedikit dengan : hasil kajian tentang perlunya lindung nilai, perjanjian transaksi
derivatif, dan bukti peringkat pihak lain.
Efek Beragun aset dari kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
Dana Investasi Real Estate
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Arahan Investasi No.
18/7/KEP.GBI/ 2010
Tgl 3 Desember 2016
Arahan Investasi No.
12/49/KEP.GBI/ 2010
Tgl 1 Juli 2010
100%
100%
100%
100%
100%
20%
100%
100%
- 7 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
b. Batas Investasi per Jenis Investasi (lanjutan)
m. Penempatan Langsung Pada Saham
- Di Indonesia
- Di Luar Negeri
n. Medium Term Notes (MTN)
o. Kontrak Berjangka Efek
p. REPO
q. Tanah, Bangunan, serta Tanah dan
Bangunan di Indonesia
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
-
Ketentuan batasan investasi Penyertaan Langsung tidak berlaku bagi investasi Penyertaan
Langsung pada perseroan terbatas yang bergerak di bidang jasa keuangan.
Batasan jumlah investasi pada satu Pihak untuk Unit Penyertaan Reksadana, Efek Beragun Aset
dan/atau Dana Investasi Real Estat adalah untuk investasi yang dikelola oleh Manajer Investasi
yang sama.
Arahan Investasi No.
18/7/KEP.GBI/ 2010
Tgl 3 Desember 2016
Arahan Investasi No.
12/49/KEP.GBI/ 2010
Tgl 1 Juli 2010
Arahan Investasi No. 12/49/KEP.GBI/2010 tanggal 1 Juli 2010 sebagai berikut :
Jumlah seluruh investasi pada satu Pihak tidak boleh melebihi 20% dari total investasi kecuali
investasi pada Surat Berharga Negara, Tanah, Bangunan, serta Tanah dan Bangunan.
Jumlah investasi penempatan langsung pada saham, pada satu Pihak tidak boleh melebihi 7,5%
dari total investasi.
Jumlah investasi pada Unit Penyertaan Reksadana, EBA KIK dan DIRE KIK, pada satu Manajer
Investasi tidak boleh melebihi 20% dari total investasi.
Arahan Investasi No.18/7/KEP.GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016
Jumlah seluruh investasi pada satu Pihak tidak boleh melebihi 20% dari total investasi kecuali
investasi pada Surat Berharga Negara, Tanah dan/atau Bangunan, dan Penyertaan Langsung.
Tanpa mengurangi ketentuan pada butir 1, jumlah seluruh investasi MTN dan Penyertaan
Langsung pada satu Pihak tidak boleh melebihi 10% dari total investasi.
5% -
20% 15%
7,50%
15%
5%
10% -
5%
Jenis Investasi
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
-
-
- 8 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
c. Kebijakan Manajemen Risiko pada InvestasiSaham
1.
2.
3.
4.
5.
d. Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Obligasi
a.
b.
c.
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Kebijakan Manajemen Risiko DAPENBI pada kegiatan pengelolaan investasi Saham yang diatur dalam
Pedoman Investasi DAPENBI adalah sebagai berikut :
Penempatan pada Saham hanya dilakukan pada saham kelompok Kompas 100 dan saham
penawaran perdana (IPO).
Penempatan investasi saham harus dilakukan diversifikasi sehingga penempatan pada saham yang
memiliki pasar relatif lebih likuid dilakukan dengan jumlah yang lebih tinggi.
Penempatan investasi saham, harus dilakukan analisis fundamental sehingga dapat diyakini
penempatan investasi tersebut dilakukan pada emiten yang memiliki fundamental yang baik.
Transaksi investasi saham harus memerhatikan analisis teknikal, sehingga dapat diyakini
keputusan penempatan dan pelepasan investasi dilakukan pada saat yang terukur ketepatannya,
dengan memerhatikan kombinasi antara tingkat hasil investasi dan Selisih Penilaian Investasi.
Penempatan investasi Waran dapat dilakukan sepanjang melekat pada portofolio saham yang
dimiliki sehingga tidak ada unsur pembelian. Waran tersebut harus segera dilakukan pelepasan
pada saat telah dapat diperdagangkan.
Arahan Investasi No. 12/49/KEP.GBI/2010 tanggal 1 Juli 2010
Surat berharga tersebut memiliki peringkat sekurang-kurangnya A atau yang setara dari lembaga
pemeringkat efek yang telah mendapat izin usaha dari Bapepam-LK.
Arahan Investasi No.18/7/KEP.GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016
Dilakukan pada Obligasi yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia yang memiliki peringkat sekurang-
kurangnya A atau yang setara dari lembaga pemeringkat efek yang telah mendapat izin usaha dari
OJK.
Pedoman Investasi DAPENBI
Penempatan investasi pada efek bersifat surat utang harus dilakukan diversifikasi, dengan jumlah
yang lebih tinggi pada Surat Berharga Negara dibandingkan dengan Obligasi dan Sukuk.
Penempatan investasi pada Obligasi dan Sukuk, harus dilakukan analisis fundamental secara
komprehensif sehingga mampu meminimalisasi timbulnya potensi risiko investasi dan
memerhatikan aspek-aspek lainnya yang berhubungan dengan minimalisasi timbulnya potensi risiko
pasar.
Penempatan investasi pada efek bersifat surat utang harus memerhitungkan pendapatan investasi
yang memungkinkan diperolehnya yield lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam Rencana
Investasi Tahunan.
- 9 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
e. Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Reksadana
a.
b.
c.
d.
e.
1.
a.
b.
c.
d.
2.
3.
a.
b.
c.
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Arahan Investasi No. 12/49/KEP.GBI/2010 tanggal 1 Juli 2010
Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas dapat dilakukan apabila
DAPENBI telah memiliki manajemen risiko yang memadai dan telah melalui analisis antara lain: analisis
sektoral, analisis kelayakan ekonomi, analisis exit strategy dan analisis hukum.
Pedoman Investasi DAPENBI
Penempatan investasi pada efek berupa Reksadana pada dasarnya merupakan investasi jangka
panjang. Namun demikian, mengingat risiko yang melekat pada investasi tersebut cukup tinggi,
maka kebijakan yang ditempuh DAPENBI adalah juga menggunakan jenis investasi ini untuk
investasi jangka pendek dalam rangka merealisasikan pendapatan sesuai dengan RIT.
Penempatan investasi pada efek berupa Reksadana harus dilakukan pemilihan jenis investasi yang
dinilai layak untuk dapat memberikan tingkat hasil investasi sekurang-kurangnya setara dengan
tingkat hasil investasi yang ditetapkan dalam RIT.
Penempatan dan pelepasan investasi pada efek berupa Reksadana harus memerhatikan waktu
yang tepat sesuai dengan karakteristik underlying asset -nya.
Khusus investasi Reksadana Pasar Uang, disamping untuk tujuan investasi, dapat juga digunakan
untuk tujuan memelihara Likuiditas Sementara yang belum dapat ditanamkan pada surat berharga
atau investasi lain.
Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Reksadana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas, MTN dan REPO
Arahan Investasi No.18/7/KEP.GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016
Dapat dilakukan apabila DAPENBI:
Memiliki jumlah investasi paling sedikit Rp. 200 milyar.
Memiliki tingkat risiko tergolong rendah atau sedang rendah berdasarkan penilaian OJK.
Memiliki manajemen risiko yang memadai.
Menggunakan jasa penasihat investasi yang telah mendapat izin usaha dari OJK.
Investasi MTN dilarang melebihi 10% dari jumlah emisi MTN.
Investasi MTN wajib memenuhi kriteria :
Terdaftar di Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Memiliki agen monitoring yang mendapatkan izin sebagai wali amanat dari OJK.
Memiliki peringkat sekurang-kurangnya A atau yang setara dari lembaga pemeringkat efek
yang telah mendapat izin usaha dari OJK
- 10 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
e.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
5.
6.
f.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Reksadana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas, MTN dan REPO (Lanjutan)
Arahan Investasi No.18/7/KEP.GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016 (Lanjutan)
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Jangka waktu tidak melebihi 90 hari.
Nilai REPO paling banyak 80% dari nilai pasar surat berharga yang dijaminkan.
Investasi REPO wajib memenuhi persyaratan :
Transaksi REPO terdaftar di Kustodian Sentral Efek Indonesia atau Bank Indonesia
Scriptless Securities Settlement System .
Investasi pada REPO untuk setiap counterparty dilarang melebihi 2% dari jumlah investasi
Investasi pada Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas, MTN dan
REPO wajib dipaparkan dahulu secara transparan kepada Dewan Pengawas dalam rapat Dewan
Pengawas untuk ditetapkan kriteria penempatannya.
Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Efek Beragun Aset dari Kontrak Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset
Arahan Investasi No.12/49/KEP.GBI/2010 Tanggal 1 Juli 2010:
Surat berharga tersebut memiliki peringkat sekurang-kurangnya A atau yang setara dari lembaga
pemeringkat efek yang telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM-LK.
Surat berharga tersebut diterbitkan melalui penawaran umum sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Menggunakan kontrak perjanjian yang terstandarisasi oleh OJK.
Jenis jaminan terbatas pada Surat Berharga Negara dan/atau Obligasi yang memiliki peringkat
sekurang-kurangnya A atau yang setara dari lembaga pemeringkat efek yang telah mendapat
izin usaha dari OJK.
Setiap rencana investasi wajib dipaparkan terlebih dahulu secara transparan dalam Rapat Dewan
Pengawas.
Arahan Investasi No.18/7/KEP.GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016:
Tercatat di Bursa Efek di Indonesia yang memiliki peringkat sekurang-kurangnya A atau yang
setara dari lembaga pemeringkat efek yang telah mendapat izin usaha dari OJK.
Dilakukan melalui penawaran umum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal.
Wajib dipaparkan dahulu secara transparan kepada Dewan Pengawas dalam rapat Dewan
Pengawas untuk ditetapkan kriteria penempatannya.
- 11 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
f.
1.
2.
g.
1.
2.
1.
2.
Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Efek Beragun Aset dari Kontrak Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset (Lanjutan)
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Pedoman Investasi DAPENBI:
Penempatan investasi pada efek berupa EBA-KIK pada dasarnya merupakan investasi jangka
panjang karena underlying asset-nya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari
surat berharga komersial, sewa guna usaha, perjanjian jual beli bersyarat, perjanjian pinjaman
cicilan, tagihan kartu kredit, pemberian kredit, termasuk kredit rumah atau apartemen. Namun
demikian, karena EBA-KIK juga dapat diperdagangkan di bursa maka jenis investasi ini dapat
digunakan juga untuk investasi jangka pendek dalam rangka memperoleh capital gain.
Penempatan investasi pada efek berupa EBA-KIK harus dilakukan pemilihan jenis investasi yang
dinilai layak untuk dapat memberikan tingkat hasil investasi diatas suku bunga aktuaria dan
sekurang-kurangnya setara dengan tingkat hasil investasi yang ditetapkan dalam RIT.
Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Arahan Investasi No.12/49/KEP.GBI/2010 Tanggal 1 Juli 2010
Surat berharga tersebut diterbitkan melalui penawaran umum sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Setiap rencana investasi wajib dipaparkan terlebih dahulu secara transparan dalam Rapat Dewan
Pengawas.
Arahan Investasi No.18/7/KEP.GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016
Dilakukan melalui penawaran umum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal.
Wajib dipaparkan dahulu secara transparan kepada Dewan Pengawas dalam rapat Dewan
Pengawas untuk ditetapkan kriteria penempatannya.
- 12 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
g.
1.
2.
h.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
Pedoman Investasi DAPENBI
Penempatan investasi pada efek berupa DIRE-KIK merupakan investasi jangka panjang karena
underlying asset-nya sebagian besar (minimal 50%) berupa aset real estate, seperti membeli
gedung perkantoran dan menyewakannya, dan sebagian lainnya dapat berupa aset yang berkaitan
dengan real estate, seperti membeli saham atau obligasi perusahaan properti. Oleh karena itu
investasi berupa DIRE-KIK mengandung risiko yang cukup tinggi sehingga harus dilakukan
penilaian secara seksama terhadap sektor real estate.
Penempatan investasi pada efek berupa UPDIRE-KIK harus dilakukan pemilihan jenis investasi
yang dinilai layak untuk dapat memberikan tingkat hasil investasi diatas suku bunga aktuaria dan
sekurang-kurangnya setara dengan tingkat hasil investasi yang ditetapkan dalam RIT.
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Lanjutan)
Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Kontrak Opsi dan Kontrak Berjangka Efek
Arahan Investasi No.12/49/KEP.GBI/2010 Tanggal 1 Juli 2010
Penempatan investasi pada efek derivatif berupa KOS dapat dilakukan sepanjang memiliki total
investasi pada saham minimal 10% dari total investasi.
Penempatan investasi pada efek derivatif berupa KOS hanya dapat dilakukan dengan harga
pelaksanaan (exercise price ) yang sekurang-kurangnya sama dengan harga perolehannya,
sehingga dapat terhindar adanya SPI negatif atau pelaksanaan cut loss .
Hanya ditempatkan pada opsi jual (put option ) dalam rangka lindung nilai atas investasi yang telah
dimiliki Dana Pensiun, yang dibuktikan dengan dokumen strategi lindung nilai.
Dapat dilakukan apabila jumlah investasi pada saham minimal 10% (sepuluh perseratus) dari total
investasi DAPENBI.
Arahan Investasi No.18/7/KEP.GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016
Kontrak Opsi dan Kontrak Berjangka Efek diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia.
Dilarang untuk tujuan spekulasi.
Wajib ditempatkan pada posisi jual (put option ) dalam rangka lindung nilai atas investasi yang telah
dimiliki DAPENBI.
Wajib disusun dokumen strategi lindung nilai sebelum melakukan investasi.
Pedoman Investasi DAPENBI
- 13 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
i.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
a.
b.
c.
3.
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Penyertaan Langsung
Saham yang diterbitkan oleh badan hukum di Indonesia dan tidak tercatat di Bursa Efek di
Indonesia.
Arahan Investasi No.12/49/KEP.GBI/2010 Tanggal 1 Juli 2010
Perusahaan bukan badan hukum Pendiri, mitra pendiri atau penerima titipan dari DAPENBI.
Perusahaan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pengurus, Dewan Pengawas, Pendiri, Mitra
Pendiri atau Penerima Titipan dari DAPENBI.
Perusahaan tidak mengalami kerugian selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Setiap rencana investasi wajib dipaparkan terlebih dahulu secara transparan dalam Rapat Dewan
Pengawas.
Dalam hal DAPENBI merupakan pemegang saham terbesar atau memiliki paling rendah 25% (dua
puluh lima perseratus) saham dari perusahaan dimaksud, DAPENBI harus memiliki : wakil pada
anak perusahaan untuk memelihara dan menjaga kepentingan DAPENBI selaku pemegang saham
berdasarkan perjanjian tertulis dan hak untuk mendapatkan informasi keuangan dan bisnis dari
anak perusahaan secara berkala berdasarkan perjanjian tertulis.
Arahan Investasi No.18/7/KEP.GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016
Investasi Penyertaan Langsung di Indonesia yang bergerak di bidang jasa keuangan dapat melebihi
15% dari jumlah investasi dengan wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan OJK.
Investasi Penyertaan Langsung wajib dilakukan pada :
Saham yang diterbitkan oleh perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia
dan saham dimaksud tidak tercatat di Bursa Efek di Indonesia maupun di luar negeri.
Saham diterbitkan oleh badan hukum yang bukan Pendiri, Mitra Pendiri atau Penerima Titipan
dari DAPENBI.
Saham diterbitkan oleh badan hukum yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
Pengurus, Dewan Pengawas, Pendiri, Mitra Pendiri atau Penerima Titipan dari DAPENBI.
Dalam hal DAPENBI menjadi pemegang saham terbesar atau memiliki paling sedikit 25% saham
pada perseroan terbatas, wajib memiliki dan menggunakan haknya untuk menempatkan wakil
dalam keanggotaan Dewan Komisaris dan mendapatkan akses yang tidak terbatas atas seluruh
informasi material terkait seluruh perusahaan.
- 14 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
i.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
i.
1.
2.
3.
4.
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Penyertaan Langsung (Lanjutan)
Arahan Investasi No.18/7/KEP.GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016 (lanjutan)
Dalam hal kepemilikan DAPENBI tidak melebihi 50%, hak DAPENBI sebagaimana dimaksud pada
butir 2 wajib dituangkan dalam perjanjian tertulis dengan pemegang saham lain.
Setiap rencana investasi Penyertaan Langsung wajib dipaparkan dahulu secara transparan kepada
Dewan Pengawas dalam rapat Dewan Pengawas dan wajib mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Pendiri.
DAPENBI tidak dapat menambah atau melakukan investasi Penyertaan Langsung baru, dalam hal
kelonggaran tarik terhadap batas maksimum investasi yang ditetapkan terjadi karena penurunan
nilai wajar investasi Penyertaan Langsung.
Pedoman Investasi DAPENBI
Dilakukan untuk tujuan ekspansi usaha atau rencana bisnis baru.
Dinilai layak dari aspek legal, teknis dan keuangan.
Perusahaan yang telah dimiliki dan dinilai tidak dapat lagi mencapai tujuan investasi Penyertaan
Langsung pada Saham, harus dilakukan pengkajian pengembangan dan atau pelepasan investasi
(divestasi).
Investasi baru maupun divestasi harus terlebih dahulu dipaparkan secara transparan dalam Rapat
Dewan Pengawas.
Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Tanah, Bangunan serta Tanah dan Bangunan
Arahan Investasi No.12/49/KEP.GBI/2010 Tanggal 1 Juli 2010
Bukti kepemilikan atas nama DAPENBI.
Transaksi didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan perjanjian yang sah dihadapan notaris.
Memberikan penghasilan ke DAPENBI atau bertambah nilainya karena pembangunan, penggunaan
dan atau pengelolaan oleh pihak lain yang diberlakukan melalui transaksi yang didasarkan pada
harga pasar yang berlaku dan didasarkan pada perjanjian yang sah dihadapan notaris.
Setiap rencana investasi wajib dipaparkan terlebih dahulu secara transparan dalam Rapat Dewan
Pengawas.
- 15 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
i.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
Arahan Investasi No.18/7/KEP.GBI/2016 tanggal 3 Desember 2016
Investasi baru maupun divestasi harus terlebih dahulu dipaparkan secara transparan pada Rapat
Dewan Pengawas.
Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Tanah, Bangunan serta Tanah dan Bangunan
(Lanjutan)
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Investasi pada Tanah dan/atau Bangunan di Indonesia wajib dilengkapi sertifikat hak atas Tanah
dan /atau Bangunan atas nama DAPENBI.
Investasi pada Tanah dan/atau Bangunan di Indonesia wajib memberikan penghasilan ke DAPENBI
atau bertambah nilainya karena pembangunan, penggunaan, dan/atau pengelolaan oleh pihak lain
yang dilakukan melalui transaksi yang didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan wajib
didasarkan pada perjanjian tertulis dalam bentuk akta notaris.
Investasi pada Tanah dan/atau Bangunan dilakukan pada Tanah dan/atau Bangunan yang sedang
diagunkan, dalam sengketa dan atau diblokir pihak lain.
Setiap rencana investasi pada Tanah dan/atau Bangunan wajib dipaparkan terlebih dahulu secara
transparan kepada Dewan Pengawas dalam rapat Dewan Pengawas.
Pedoman Investasi DAPENBI
Investasi pada Bangunan saja tidak dilakukan karena terdapat risiko penurunan nilai investasi dan
risiko legalitas tanah tempat berdirinya bangunan
Dilakukan sepanjang dinilai layak dari dari aspek legal, teknis dan keuangan.
Investasi pada tanah atau tanah dan bangunan sebagai akibat penyelamatan investasi yang
default , harus memenuhi aspek legalitas kepemilikan, yaitu atas nama DAPENBI dan dengan nilai
yang wajar dibandingkan dengan nilai investasi yang diselamatkan.
Tanah serta Tanah dan Bangunan yang telah dimiliki dan dinilai tidak dapat lagi mencapai tujuan
investasi pada Tanah serta Tanah dan Bangunan, harus dilakukan pengkajian pengembangan dan
atau pelepasan investasi (divestasi).
- 16 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
j. Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi Secara Swakelola
1.
2.
3.
4.
5.
k. Kebijakan Manajemen Risiko pada Investasi yang Dikelola oleh Manajer Investasi
1.
2.
3.
4.
l.
1.
2.
a.
b.
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Investasi pada surat berharga pasar modal hanya dapat dilakukan melalui perantara jual beli yang
memenuhi kriteria yang ditetapkan DAPENBI.
Pembelian surat berharga pasar modal harus berdasarkan ketentuan yang berlaku dan analisa
fundamental dari emiten.
Pembelian dan penjualan surat berharga pasar modal atau penempatan dan pencairan investasi
pada pasar uang harus didasarkan pada analisa dan pertimbangan yang matang.
Investasi dan divestasi penempatan langsung pada saham serta tanah dan atau bangunan
dilakukan dengan analisa mendalam dan bila perlu dengan menunjuk konsultan dan penilai
profesional serta dipaparkan kepada Dewan Pengawas.
Investasi pada pasar uang hanya dilakukan pada bank yang memenuhi syarat sebagai bank
depositori DAPENBI.
Pengelolaan Investasi oleh pihak ketiga hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Pendiri dan
Dewan Pengawas.
Manajer Investasi yang ditunjuk hanya lembaga keuangan yang memenuhi ketentuan Menteri
Keuangan.
Pengelolaan oleh Manajer Investasi adalah dalam bentuk kombinasi antara efek ekuitas dan
pendapatan tetap.
Pengelolaan oleh Manajer Investasi harus dievaluasi minimal setiap 6 (enam) bulan.
Identifikasi risiko pada kegiatan pengelolaan investasi dilaksanakan dengan melalui estimasi seperti
kemungkinan terjadi wanprestasi dan perubahan kondisi emiten/anak perusahaan/bank depository
yang dapat membahayakan aset yang ada dalam portofolio DAPENBI.
Pengukuran risiko pada kegiatan pengelolaan investasi dilakukan dengan mempertimbangkan 2
(dua) komponen yaitu :
Kebijakan Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko pada Kegiatan
Investasi
Estimasi kerugian yang harus ditanggung atas portofolio pasar uang dan pasar modal,
penempatan dana pada bank dan uang muka yang dibayarkan kepada rekanan, apabila
emiten, bank atau rekanan wanprestasi.
Estimasi kerugian yang akan terjadi dari likuiditas aset yang dapat dikuasai bila terjadi
wanprestasi.
- 17 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.1 Analisis Atas Pelaksanaan Kebijakan Mengenai Manajemen Risiko Investasi (lanjutan)
l.
3.
4.
2.2 Strategi Investasi
Dengan strategi tersebut maka pendapatan kupon masih tetap terjaga dan perolehan laba dari SBN dapat
ditingkatkan. Pada investasi saham di pasar modal membaiknya IHSG juga direspon dengan melakukan
penjualan baik pada saham swakelola maupun reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap. Aksi
ambil untung yang dilakukan di pasar modal belum seluruhnya diinvestasikan kembali karena memperhatikan
pertumbuhan ekonomi global yang masih rapuh, karena tingginya volatilitas pada pasar SBN dan saham terkait
rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed. Hal ini tercermin dari tingginya jumlah dana yang tersimpan
dalam Deposito Berjangka dengan jumlah per 30 Desember 2016 mencapai Rp.869 milyar atau sebesar
11,87% dari alokasi komposisi investasi DAPENBI.
Pengendalian risiko terhadap masing-masing portofolio investasi dilakukan melalui Pembatasan
jumlah konsentrasi, pembatasan jumlah eksposur dan penetapan sektor, jenis investasi dan jumlah
yang dapat dibeli atau dijual.
Pemantauan risiko dilakukan secara rutin dengan melakukan analisa terhadap masing-masing
portofolio.
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Kebijakan Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko pada Kegiatan
Investasi (Lanjutan)
Tahun 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan untuk ekonomi global yang ditandai dengan
pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun 2015. Proyeksi pertumbuhan
ekonomi gobal tahun 2016 menurut IMF, World Bank dan OECD masing-masing masing sebesar 3,1%, 2,4%
dan 2,9%, sedangkan realisasi pertumbuhan ekonomi global tahun 2015 adalah sebesar 3,1%.
Pertumbuhan ekonomi global yang lambat terutama dikontribusikan oleh negara-negara maju di kawasan
Eropa dan Jepang sedangkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi berasal dari negara emerging market
yaitu Brazil, Rusia, India, China dan Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang lambat direspon oleh
pemerintahan negara tersebut dengan memberikan stimulus ekonomi baik berupa penetapan suku bunga
acuan yang sangat rendah bahkan negatif dan melakukan injeksi likuiditas kepada pasar keuangan.
Dari Amerika Serikat normalisasi kebijakan moneter lanjutan The Federal Reserve Bank selama tahun 2016
telah dilakukan dengan dinaikkannya Fed Fund Rate sebanyak satu kali pada bulan Desember 2016.
Sampai dengan bulan Desember 2016 likuiditas global yang tinggi dari negara maju mengakibatkan derasnya
arus masuk modal asing ke pasar keuangan negara emerging market tak terkecuali Indonesia. Membaiknya
data ekonomi makro Indonesia seperti inflasi yang cenderung rendah pada Desember 2016 (yoy 3,02%),
kenaikan GDP yang relatif masih tinggi pada negara kelompoknya (TW.I 4,91%, TW.II 5,18%, TW.III 5,02%,
dan proyeksi TW.IV 4,80%), serta kesuksesan pelaksanaan Tax Amnesty membuat Indonesia menjadi salah
satu negara tujuan arus modal asing dengan jumlah yang besar. Sampai dengan 31 Desember 2016
kepemilikan asing pada SBN bertambah ± Rp.107,7 trilyun.
Membaiknya kondisi pasar keuangan Indonesia tersebut direspon DAPENBI dengan melakukan aksi ambil
untung (profit taking) pada SBN yang telah mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi serta melakukan
reinvestasi pada obligasi BUMN yang memiliki kupon yang cukup menarik tetapi dengan risiko default yang
dianggap lebih rendah dibandingkan obligasi non BUMN.
- 18 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.2 Strategi Investasi (Lanjutan)
1. Deposito on Call (DOC) dan Deposito Berjangka (DB)
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Pasca hasil pemilu Presiden Amerika Serikat, pasar keuangan global mengalami perubahan yang cukup
signifikan. Untuk mengantisipasi kebijakan yang akan dijalankan Presiden Trump dalam merealisasikan janji
kampanyenya, investor mulai mengamankan investasinya dalam instrumen safe haven. Dollar index
mengalami kenaikan demikian juga dengan US Treasury Yield. Kondisi ini mempengaruhi nilai tukar rupiah
terhadap US dollar dan kenaikan imbal hasil SBN.
Indeks Harga Saham Gabungan juga mengalami penurunan sebesar 5,28 % selama bulan Nopember 2016
dan yield SBN 10 tahun mengalami kenaikan dari 7,2 % menjadi 8,2 %. Kondisi ini akan dimanfaatkan untuk
melakukan sebagian pembelian SBN dan reksadana untuk tujuan pembentukan portofolio yang rencananya
akan dibeli tahun 2017 dengan pertimbangan penurunan harga pasar yang terjadi telah cukup signifikan dan
sesuai asumsi makro kondisi perekonomian Indonesia cukup stabil di tahun 2017.
Pencapaian Pendapatan Investasi sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai Rp.582,294 milyar atau
sebesar 104,42% dari target RIT 2016. Selain Pendapatan Investasi yang pencapaiannya di atas target, Nilai
Wajar Investasi DAPENBI mengalami kenaikan dari sebesar Rp.6,233 trilyun pada akhir Desember 2016
menjadi sebesar Rp.7,383 trilyun atau naik sebesar Rp.1,150 trilyun.
Adapun pergerakan volatilitas pasar keuangan Indonesia tercermin dari pergerakan : Indeks Harga Saham
Gabungan, nilai transaksi asing pada saham di pasar modal Indonesia, yield Surat Berharga Negara (SBN),
kepemilikan asing pada SBN di pasar modal, nilai tukar rupiah terhadap USD.
Adapun strategi investasi DAPENBI sebagai berikut:
Penempatan dan Deposito Berjangka (DB) masih lebih tinggi daripada yang ditargetkan dalam Rencana
Investasi Tahunan (RIT) tahun 2016. Per 31 Desember 2016, total outstanding Deposito Berjangka
sebesar Rp.869,251 milyar atau sebesar 11,87% dari total investasi (lebih tinggi daripada komposisi
pada RIT yaitu sebesar 6,51%). Lebih rendahnya pengalihan investasi dari deposito ke pasar modal
dari yang ditargetkan dalam RIT 2016 disebabkan oleh fundamental emiten korporasi yang masih
belum cukup baik dan mulai menurunnya yield Surat Berharga Negara sehingga faktor ketidakpastian
dalam pasar modal masih sangat tinggi meskipun sudah mulai berkurang.
Selama tahun 2016 suku bunga DOC yang dapat diperoleh DAPENBI berkisar antara 3,20% - 6,50%
per tahun sedangkan untuk DB suku bunga berada pada kisaran 6,75% - 9,25% per tahun.
Penempatan pada DOC dan DB dilakukan pada Bank Depository yang memiliki tingkat kesehatan
sekurang-kurangnya cukup sehat. Penilaian kesehatan Bank Depository dilakukan dengan kriteria
tertentu dan dinilai oleh Tim Manajemen Risiko DAPENBI.
- 19 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.2 Strategi Investasi (Lanjutan)
2. Surat Berharga Negara (SBN)
3. Obligasi Korporasi dan Sukuk Korporasi
Di tengah penurunan tingkat suku bunga acuan (BI Rate dan BI 7-Day Reverse Repo) yang diiringi
dengan penurunan tingkat suku bunga Deposito dan Yield SBN, Obligasi Korporasi dan Sukuk
Korporasi merupakan salah satu alternatif investasi yang masih dapat memberikan tingkat return (yield)
yang tinggi.
Selama tahun 2016, banyak emiten yang menerbitkan Obligasi, baik dari emiten swasta maupun Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Penerbitan Obligasi Korporasi tersebut dimanfaatkan DAPENBI untuk
membeli dalam jumlah yang cukup besar dengan tetap memperhatikan rating, kondisi fundamental,
tingkat kupon, komposisi investasi, track record emiten dan pemegang sahamnya serta faktor-faktor
lainnya yang terkait dengan kepatuhan (compliance ). DAPENBI cenderung membeli Obligasi Korporasi
yang diterbitkan oleh BUMN dengan pertimbangan tingkat risiko khususnya risiko gagal bayar (credit
risk) yang lebih rendah dibandingkan dengan emiten swasta.
Faktor ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed yang menjadi perhatian para investor di seluruh
dunia mengakibatkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar. Selama tahun 2016, nilai tukar
rupiah terhadap US Dollar masih sangat berfluktuasi pada kisaran Rp.12.948 – Rp.13.960/USD. Level
tersebut dirasa masih mengkhawatirkan oleh investor sehingga pasar SBN bergerak pada rentang yield
8,85% - 6,77% (tenor 10 tahun).
Pada Juni 2016, pasar keuangan global dihadapkan pada keputusan Inggris yang keluar dari Uni Eropa
(Brexit). Kejadian tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap pasar SBN di Indonesia meskipun
sempat terjadi koreksi harga yang tidak berlangsung lama. Selanjutnya kesuksesan pelaksanaan Tax
Amnesty pada semester II 2016 mengakibatkan adanya aliran dana dari luar negeri yang masuk ke
Indonesia (capital inflow) dalam jumlah yang cukup besar. Hal tersebut berdampak positif terhadap
pasar keuangan domestik termasuk SBN hingga yield tenor 10 tahun mencapai 6,77% pada
pertengahan bulan Agustus 2016. Di sisi lain, terpilihnya Donald Trump pada pemilu di Amerika Serikat
pada bulan November 2016 kembali meningkatkan volatilitas yield SBN terutama pada tenor 10 tahun
yang kenaikannya mencapai titik tertingginya di level 8,32%.
Dengan adanya ketidakpastian tersebut, selama tahun 2016 DAPENBI menerapkan strategi
pengelolaan SBN dengan melakukan pembelian dan penjualan secara bertahap. Dalam melakukan
pembelian SBN, memperhatikan tingkat kupon (suku bunga) yield yang diperoleh agar dapat memenuhi
target pendapatan investasi tahun 2016 dan juga memperhatikan tingkat bunga aktuaria sebesar
8,75%. Di tengah tren penurunan yield SBN selama semester tahun 2016 yang mencapai titik minimum
di level 7,29% (tenor 20 tahun), sulit bagi DAPENBI untuk mendapatkan SBN dengan yield 8,75%.
Dengan demikian, strategi trading SBN dilakukan dengan memanfaatkan fluktuasi harga. SBN yang
diperdagangkan (trading) lebih banyak yang bertenor 10 dan 20 tahun karena harga yang cenderung
lebih berfluktuasi.
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
- 20 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.2 Strategi Investasi (Lanjutan)
3. Obligasi Korporasi dan Sukuk Korporasi (Lanjutan)
4. Saham dan Reksadana
5. Penyertaan Langsung
Selama tahun 2016, DAPENBI telah melakukan pembelian Obligasi Korporasi sebesar Rp.452 milyar.
Seluruh Obligasi Korporasi dibeli pada saat Initial Public Offering (IPO) pada harga at par. Pada periode
yang sama, terdapat Obligasi Korporasi yang jatuh tempo sebesar Rp.174 milyar, sehingga selama
tahun 2016 DAPENBI mencatatkan posisi net pembelian sebesar Rp.278 milyar. Komposisi Obligasi
Korporasi per 31 Desember 2016 adalah sebesar 28,54% dari total investasi.
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Untuk Sukuk Korporasi belum dilakukan penambahan mengingat penerbitan Sukuk Korporasi selama
tahun 2016 yang masih terbatas, khususnya Sukuk Korporasi yang diterbitkan oleh BUMN.
Realisasi investasi pada saham per 31 Desember 2016 lebih rendah dari yang direncanakan dalam RIT
tahun 2016, yaitu sebesar 2,17% (dibandingkan 4,82% dalam RIT). Rendahnya realisasi komposisi
investasi ini disebabkan karena DAPENBI menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) pada jenis
investasi saham. Di sisi lain realisasi investasi pada reksa dana per 31 Desember 2016 sedikit di atas
komposisi dalam RIT tahun 2016, yaitu sebesar 4,75% (dibandingkan 4,52% dalam RIT). Lebih
tingginya realisasi jenis investasi reksa dana jika dibandingkan dengan komposisi dalam RIT
disebabkan oleh pelaksanaan restrukturisasi saham DAPENBI yang memiliki prospek tidak cukup baik
dalam bentuk investasi reksa dana.
Selama tahun 2016, IHSG mencatatkan pertumbuhan sebesar 15,32%. Tingginya volatilitas harga
saham direspon dengan strategi investasi jangka pendek pada saham (trading) dan melakukan aksi
ambil untung atas akumulasi saham yang dilakukan pada awal tahun 2016.
Penyertaan langsung DAPENBI selama tahun 2016 masih dilakukan pada PT. Binakarsa Swadaya (PT.
BKS) sebesar 99,99%, PT. Bidakara Taruma Sakti (PT. BTS) sebesar 99,99%, PT. Mekar Prana Indah
(PT. MPI) sebesar 27,76% dan PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PT. Pefindo) sebesar 22,69%.
Selama tahun 2016, DAPENBI berupaya memperbaiki kinerja anak perusahaan yang ada. Upaya
tersebut antara lain adalah memint anak perusahaan untuk memperbaiki Standar Operasi Prosedur
(SOP), menetapkan Key Performance Indicator (KPI) baik kepada Direksi maupun Komisaris Anak
Perusahaan. Selain itu, DAPENBI meminta anak perusahaan menyusun rencana jangka panjang bisnis
perusahaan. DAPENBI telah melakukan penggantian direksi anak perusahaan khususnya PT. BTS dan
PT. BKS dalam rangka efisiensi dan penyegaran.
- 21 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.2 Strategi Investasi (Lanjutan)
5. Penyertaan Langsung (Lanjutan)
PT Binakarsa Swadaya
PT. Bidakara Taruma Sakti
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT. Mekar Prana Indah
6. Tanah atau Tanah dan Bangunan
Pada tanggal 24 Oktober 2016 telah dilakukan pembelian tanah milik PT. BKS dengan nilai pembelian
sebesar Rp.240.336.871.330,00. Tanah tersebut disewakan kepada PT. BKS dengan nilai sewa
sebesar Rp.100 juta per bulan. Saat ini sedang dilakukan proses penilaian oleh appraisal terkait nilai
wajar dan nilai sewa tanah tersebut sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN (lanjutan)
Rencana investasi pada lahan milik PT. BKS seluas 4.155 m² di Jalan HR. Rasuna Said Kavling C-18
Kelurahan Karet Kecamatan Setiabudi Kotamadya Jakarta Selatan telah dilaksanakan pada tanggal 24
Oktober 2016.
Selama tahun 2016, DAPENBI telah melakukan upaya tidak lanjut gugatan perdata pada kasus
penggelapan/pemalsuan deposito berjangka PT. BTS. Sampai akhir 2016 telah dilakukan pertemuan
dengan beberapa calon pengacara dalam rangka pemilihan pengacara untuk melaksanakan gugatan
perdata dan tata cara pengajuan gugatannya masih didiskusikan. DAPENBI juga telah meminta kepada
Direksi dan Komisaris PT. BTS untuk segera melakukan pengadaan pengacara dalam rangka
pengajuan gugatan secara perdata kepada Bank BRI dan Bank Danamon.
Salah satu anak usaha PT. Pefindo yaitu PT. Pefindo Biro Kredit telah mendapatkan ijin usaha yang
diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir bulan Desember 2015 yang baru diterima
oleh PT. Pefindo pada tanggal 4 Januari 2016 dan direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun
2017.
PT. MPI telah melakukan ekspansi usaha berupa investasi pembangunan hotel dan mall di Yogyakarta
bekerja sama dengan PT. Bangun Jogja Indah yang diproyeksikan akan selesai pada bulan September
2017.
- 22 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. POSISI PER JENIS INVESTASI
3.1. Surat Berharga Negara
3.2. Tabungan
3.3. Deposito on Call
3.4. Deposito Berjangka
3.5. Sertifikat Deposito
3.6. Sertifikat Bank Indonesia
3.7. Saham
3.8. Obligasi
3.9. Sukuk
Investasi ini merupakan Surat Berharga Negara dan Surat Berharga Syariah Negara berdasarkan nilai pasar
dan penebusan akhir yang dititipkan pada Bank Kustodi (lampiran 6).
Tidak terdapat investasi dalam bentuk Sertifikat Deposito yang dimiliki oleh DAPENBI pada tanggal 31
Desember 2016.
Tidak terdapat investasi dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia yang dimiliki oleh DAPENBI pada tanggal 31
Desember 2016.
Investasi ini merupakan penempatan dalam bentuk Sukuk atau Obligasi Syariah Korporasi yang terdaftar di
Bursa Efek di Indonesia yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan di Indonesia yang bukti
kepemilikannya dititipkan pada Bank Kustodi (lampiran 10).
Investasi ini merupakan penempatan dalam bentuk Obligasi yang terdaftar di Bursa Efek di Indonesia yang
diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan di Indonesia yang bukti kepemilikannya dititipkan pada
Bank Kustodi (lampiran 9).
Investasi ini merupakan penempatan dalam bentuk saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek di Indonesia
yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan di Indonesia yang bukti kepemilikannya dititipkan
pada Bank Kustodi (lampiran 8).
Investasi ini merupakan penempatan Deposito Berjangka pada berbagai bank pemerintah atau pemerintah
daerah dan bank swasta pada tanggal 31 Desember 2016 dengan jangka waktu berkisar antara 1 - 6 bulan
yang Bilyet Depositonya dititipkan pada Bank Kustodi (lampiran 7).
Investasi ini merupakan penempatan dalam bentuk Deposito On Call dengan jangka waktu kurang dari
sebulan yang dimiliki oleh DAPENBI pada tanggal 31 Desember 2016 yang dititipkan pada Bank Kustodi
(lampiran 7).
Tidak terdapat investasi dalam bentuk tabungan yang dimiliki oleh DAPENBI pada tanggal 31 Desember 2016.
- 23 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
CATATAN PENGUNGKAPAN DAN ANALISIS ATAS LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
Periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. POSISI PER JENIS INVESTASI (Lanjutan)
3.10. Unit Penyertaan Reksadana
3.11. Efek Beragun Aset dari Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
Tidak terdapat investasi di atas yang dimiliki oleh DAPENBI pada tanggal 31 Desember 2016.
3.12. Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Tidak terdapat investasi di atas yang dimiliki oleh DAPENBI pada tanggal 31 Desember 2016.
3.13. Kontrak Opsi Saham
Tidak terdapat investasi di atas yang dimiliki oleh DAPENBI pada tanggal 31 Desember 2016.
3.14. Penempatan Langsung Pada Saham
3.15. Tanah
3.16. Bangunan
Tidak terdapat investasi di atas yang dimiliki oleh DAPENBI pada tanggal 31 Desember 2016.
3.17. Tanah dan Bangunan
Tidak terdapat investasi di atas yang dimiliki oleh DAPENBI pada tanggal 31 Desember 2016.
3.18. Surat Pengakuan Utang
Tidak terdapat investasi di atas yang dimiliki oleh DAPENBI pada tanggal 31 Desember 2016.
Investasi ini merupakan penempatan dalam bentuk Unit Penyertaan Reksadana yang terdaftar di Bursa Efek
di Indonesia yang diterbitkan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang manajer investasi (lampiran 11).
Investasi ini merupakan Penempatan Langsung Pada Saham yang tidak terdaftar di Bursa Efek di Indonesia
yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan di Indonesia (lampiran 12).
Investasi merupakan investasi pada tanah yang beralamat di Jl H.R. Rasuna Said Persil No. 18, Jakarta
Selatan
- 24 -
Lampiran 1
No. Pertanyaan Ya Tidak
1.
2.
3.
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
4.
5.
6.
7. - -
7.1
7.2
8.
8.1 - -
8.3
8.4 - -
9. - -
9.1 - -
9.3
9.4 - -
10. - -
10.2 -
12. Apakah dasar penilaian investasi telah sesuai dengan ketentuan?
- -
Apakah dana Pensiun memiliki investasi paling rendah Rp200 miliar?
Pada saat melakukan penempatan investasi pada reksadana berbentuk KIK
penyertaan terbatas:
Apakah Dana Pensiun telah menggunakan jasa penasehat investasi ?
Apakah batas maksimum proporsi kekayaan Dana Pensiun pada satu
pihak sesuai dengan Arahan Investasi?
Apakah Dana Pensiun tidak melanggar penempatan pada obyek investasi
yang dilarang sebagaimana diatur Arahan Investasi?
Apakah likuiditas minimum pada akhir periode telah sesuai dengan
ketentuan dalam Arahan Investasi?
Apakah telah dilakukan pengkajian yang memadai untuk penempatan dan
pelepasan investasi?
Apakah pengurus menggunakan tenaga ahli, penasihat, lembaga
keuangan dan jasa lain dalam pengelolaan investasi sesuai Arahan
Investasi?
Apakah pada saat penempatan, seluruh investasi pada obligasi korporasi,
sukuk korporasi, dan efek beragun aset telah memiliki peringkat Investment
Grade ?
Apakah seluruh investasi pada efek beragun aset KIK EBA dan unit
penyertaan investasi pada real estat berbentuk KIK telah ditempatkan pada
efek yang melalui penawaran umum?
Pada saat melakukan penempatan investasi pada kontrak opsi saham:
Apakah kontrak opsi saham tersebut ditempatkan pada opsi jual atas
saham yang dimiliki oleh Dana Pensiun?
Apakah Dana Pensiun memiliki investasi saham paling rendah 10% dari
total investasi?
Apakah tingkat risiko berdasarkan penilaian yang dilakukan OJK adalah
sedang rendah atau rendah ?
Apakah Dana Pensiun telah melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan
manajemen risiko?
Apakah investasi Dana Pensiun telah sesuai dengan ketentuan dalam Arahan
Investasi?
Apakah hasil investasi telah mencapai sasaran investasi yang ditetapkan
dalam Arahan Investasi?
Apakah batas maksimum proporsi kekayaan Dana Pensiun yang
ditempatkan untuk setiap jenis investasi sesuai dengan Arahan Investasi?
Apakah kesesuaian investasi Dana Pensiun telah sesuai dengan prinsip
syariah (dalam hal terdapat Dana Pensiun yang menggunakan prinsip syariah)
-
--
--
-
11.
9.2Apakah tingkat risiko berdasarkan penilaian yang dilakukan OJK adalah
sedang rendah atau rendah ?
Apakah Dana Pensiun memiliki manajemen risiko yang memadai ?
Apakah Dana Pensiun memiliki penyertaan langsung di luar negeri ?
Apakah Dana Pensiun telah menggunakan jasa penasehat investasi ?
Investasi pada penyertaan langsung :
10.1
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
ANALISIS INVESTASI
PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Apakah alokasi hasil investasi ke rekening peserta sesuai dengan ketentuan?
(khusus untuk Program Pensiun Iuran Pasti) - -
- -
Pada saat melakukan penempatan investasi pada MTN dan REPO :
Apakah dana Pensiun memiliki investasi paling rendah Rp200 miliar?
Apakah Dana Pensiun memiliki penyertaan langsung pada perusahaan
yang bergerak di bidang jasa keuangan ?
Apakah pada kontrak derivatif dan REPO dilakukan dengan counterparty yang
telah memiliki peringkat investment grade ?
-
-
8.2
Apakah Dana Pensiun memiliki manajemen risiko yang memadai ?
- 25 -
Lampiran 1
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
ANALISIS INVESTASI
PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan:
a.
b. Selama tahun 2016, Pengurus tidak menggunakan tenaga ahli, penasihat, lembaga keuangan dan
jasa lainnya dalam pengelolaan investasi. Pengelolaan investasi dilakukan secara swakelola
dengan memperhatikan prinsip tata kelola yang baik dan sesuai ketentuan.
Berdasarkan Pasal 11 Ayat (1) Arahan Investasi DAPENBI, target hasil investasi ditetapkan dalam
Rencana Investasi Tahunan (RIT) dalam bentuk Yield dan ROI. Tahun 2016, realisasi target hasil
investasi dalam bentuk Yield sebesar 8,45% atau mencapai 89,04% dari target yang ditetapkan
sebesar 9,49%. Realisasi target hasil investasi dalam bentuk ROI tahun 2016 sebesar 12,91%
atau telah mencapai 115,78% dari target yang ditetapkan sebesar 11,15%.
- 26 -
Lampiran 2
Tanggal
Ketidaksesuaian*) % dari
(dd/mm/yyyy) Total Investasi
1. 1. -- -- --
2. -- -- --
3. -- -- --
4. -- -- --
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
ANALISIS KESESUAIAN INVESTASI TERHADAP BATASAN KUANTITATIF INVESTASI PER PIHAK
PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2016
-- --
No.Jenis Nilai
Nama Pihak
Investasi
- 27 -
Lampiran 3
Tanggal
Ketidaksesuaian*)
(dd/mm/yyyy)
1. -- -- -- -- -- -- --
2. -- -- -- -- -- -- --
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
ANALISIS KESESUAIAN INVESTASI TERHADAP BATASAN KUANTITATIF INVESTASI PER JENIS
PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2016
Tanah dan
atau
Bangunan
No.
Jenis Investasi (% dari total investasi)
Reksa Dana Berbentuk
KIK Penyertaan Terbatas
Penempatan
Langsung
Surat
Berharga
Negara
MTN REPO
- 28 -
Lampiran 4
Jumlah
No. Penempatan
Langsung Tanah
(Nilai Wajar) (Nilai Wajar) (Nilai wajar)
1.
1.1. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 18.452.469.000 - - 18.452.469.000
1.2 PT Smartfren Telecom Tbk 15.000.000.000 - - 15.000.000.000
1.3 PT Perkebunan Nusantara X (Persero) 24.089.425.000 - - 24.089.425.000
1.4 PT Berlian Laju Tanker Tbk 1.691.877.684 - - 1.691.877.684
Jumlah 59.233.771.684 - - 59.233.771.684
2.
2.1 PT Bidakara Taruma Sakti - 11.629.176.000 - 11.629.176.000
2.2 PT Binakarsa Swadaya - 134.405.940.000 - 134.405.940.000
2.3 PT Mekar Prana Indah - 111.901.066.000 - 111.901.066.000
2.4 PT Pemeringkat Efek Indonesia - 33.053.518.000 - 33.053.518.000
Jumlah - 290.989.700.000 - 290.989.700.000
3. Tanah dan atau Bangunan
Tanah - - 247.137.000.000 247.137.000.000
Tanah dan Bangunan - - -
Jumlah - - 247.137.000.000 247.137.000.000
4. Pernyertaan Langsung di Luar Negeri - - - -
Jumlah Investasi Dana Pensiun (b) 7.383.522.065.950
Persentasi Investasi Batasan Khusus (a/b) 8,09%
59.233.771.684 290.989.700.000
Investasi Penempatan Langsung Pada
Saham
Investasi Pada Pihak Yang Merugi
Nilai Wajar
247.137.000.000 597.360.471.684
Nama PihakObligasi/
Saham
Jumlah Investasi Dengan Batasan Khusus
(a)
Investasi
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
ANALISIS KESESUAIAN INVESTASI TERHADAP BATASAN KUANTITATIF INVESTASI KHUSUS
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
- 29 -
Lampiran 5
1. PT Bank Mandiri 18 Maret 2013 1. DOC 52.465.000.000 5.714.129
(Persero) Tbk 2. Deposito Berjangka 869.251.000.000 66.628.246
3. Saham 158.963.213.184 96.052.469
4. Obligasi 2.090.474.335.000 461.324.722
5. Sukuk 73.696.999.000 16.786.667
6. Surat Berharga Negara 3.244.618.319.477 748.120.034
6.489.468.866.661 1.394.626.267
Keterangan:
Nomor dan tanggal kontrak di atas merupakan addendum dari perjanjian awal No. CS/178/2002 Tanggal 26 Mei 2002
Total
Tanggal
KontrakNo.
Jumlah Dana yang
Dititipkan (Nilai
Wajar)
No. CS/178/2002
tanggal 26 Mei 2002
dan addendum No.
CS/178E/2013
tanggal 18 Maret
2013.
Terus
diperpanjang
selama tidak ada
perubahan
Jumlah Biaya yang
DibebankanJenis InvestasiMasa PerjanjianNo. Kontrak
Nama Penerima
Titipan
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
PENGGUNAAN PENERIMA TITIPAN
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
- 30 -
Lampiran 6
NO. BIAYA NILAI TANGGAL
PEROLEHAN (Rp.) NOMINAL (Rp.) JATUH TEMPO
1
1 Obligasi Negara RI Seri FR0057 23/06/2011 15.552.650.711 15.000.000.000 15/05/2041 16.535.505.000 9,500%
2 Obligasi Negara RI Seri FR0058 10/10/2011 184.515.913.138 170.000.000.000 15/06/2032 169.387.150.000 8,250%
3 Obligasi Negara RI Seri FR0059 30/12/2016 156.768.830.000 157.000.000.000 15/05/2027 149.114.675.000 7,000%
4 Obligasi Negara RI Seri FR0062 09/02/2012 230.037.826.646 230.000.000.000 15/04/2042 179.413.800.000 6,375%
5 Obligasi Negara RI Seri FR0063 11/04/2013 92.407.891.921 89.953.000.000 15/05/2023 80.072.202.668 5,625%
6 Obligasi Negara RI Seri FR0064 12/07/2013 244.377.180.000 244.000.000.000 15/05/2028 207.504.432.000 6,125%
7 Obligasi Negara RI Seri FR0065 05/07/2013 501.823.333.187 500.000.000.000 15/05/2033 424.924.500.000 6,625%
8 Obligasi Negara RI Seri FR0068 30/12/2016 339.554.950.000 340.000.000.000 15/03/2034 341.059.980.000 8,375%
9 Obligasi Negara RI Seri FR0070 18/12/2014 98.595.410.000 95.000.000.000 15/03/2024 97.407.775.000 8,375%
10 Obligasi Negara RI Seri FR0071 08/01/2016 227.656.500.000 229.680.000.000 15/03/2029 235.108.641.560 9,000%
11 Obligasi Negara RI Seri FR0072 22/11/2016 166.248.405.000 165.000.000.000 15/05/2036 166.941.225.000 8,250%
12 Obligasi Negara RI Seri FR0073 21/01/2016 257.633.387.137 260.853.000.000 15/05/2031 274.003.643.142 8,750%
13 Obligasi Negara RI Seri FR0074 14/01/2016 44.205.000.000 45.000.000.000 15/08/2032 43.734.960.000 7,500%
14 Obligasi Negara RI Seri FR0031 16/06/2005 57.299.156.956 60.000.000.000 15/11/2020 58.824.190.000 11,000%
15 Obligasi Negara RI Seri FR0032 01/09/2005 4.511.167.913 5.000.000.000 15/07/2018 4.873.691.000 15,000%
16 Obligasi Negara RI Seri FR0034 26/01/2006 48.565.708.462 50.000.000.000 15/06/2021 49.264.800.000 12,800%
17 Obligasi Negara RI Seri FR0035 16/02/2006 38.574.548.552 40.107.000.000 15/06/2022 39.212.252.937 12,900%
18 Obligasi Negara RI Seri FR0042 29/11/2007 28.880.420.790 30.000.000.000 15/07/2027 29.139.150.000 10,250%
19 Obligasi Negara RI Seri FR0043 02/02/2008 39.212.722.296 40.000.000.000 15/07/2022 39.555.120.000 10,250%
20 Obligasi Negara RI Seri FR0045 29/06/2007 78.783.924.712 79.120.000.000 15/05/2037 78.809.647.280 9,750%
21 Obligasi Negara RI Seri FR0046 29/11/2007 85.830.179.565 90.000.000.000 15/07/2023 87.430.580.000 9,500%
22 Obligasi Negara RI Seri FR0047 08/11/2007 162.839.052.696 164.118.000.000 15/02/2028 163.119.124.934 10,000%
23 Obligasi Negara RI Seri FR0048 25/02/2008 138.293.108.654 143.087.000.000 15/09/2018 141.965.860.921 9,000%
24 Obligasi Negara RI Seri FR0067 04/09/2014 137.190.037.633 138.567.000.000 15/02/2044 137.215.413.035 8,750%
Sub jumlah 3.379.357.305.970 3.381.485.000.000 3.214.618.319.477
Surat Berharga Negara (per produk)
NAMATANGGAL
PEROLEHAN
NILAI PASAR / NILAI
WAJAR (Rp.)
TINGKAT SUKU BUNGA /
NISBAH / IMBAL HASIL
LAINNYAPRODUK
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI SURAT BERHARGA NEGARA DAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA
PER 31 DESEMBER 2016
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
- 31 -
Lampiran 6
(Lanjutan)
NO. BIAYA NILAI TANGGAL
PEROLEHAN (Rp.) NOMINAL (Rp.) JATUH TEMPO
Sub jumlah obligasi 3.379.357.305.970 3.381.485.000.000 3.214.618.319.477
2
1 SBSN Seri IFR0002 26/08/2008 30.000.000.000 30.000.000.000 15/08/2018 30.000.000.000 11,950%
Sub jumlah 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000
3
1 NIHIL
3.409.357.305.970 3.411.485.000.000 3.244.618.319.477
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI SURAT BERHARGA NEGARA DAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
TINGKAT SUKU BUNGA /
NISBAH / IMBAL HASIL
LAINNYAPRODUK
Surat Berharga Syariah Negara (per produk)
Surat Perbendaharaan Negara (per produk)
NAMATANGGAL
PEROLEHAN
NILAI PASAR / NILAI
WAJAR (Rp.)
Jumlah Surat Berharga Negara dan Surat Berharga
Syariah Negara
- 32 -
Lampiran 7
Tanggal Nilai Nilai Nominal Tanggal Jangka Tingkat
No. Nama Bank Penempatan Nominal Dalam Mata Jatuh Waktu Bunga/
Uang Asing Tempo Nisbah
1. Deposito on call (per bilyet)
1 Bank BTPN Rasuna Said 22/12/2016 12.255.000.000 - 03/01/2017 12 hari 8,000%
2 Bank BTPN Rasuna Said 23/12/2016 14.169.000.000 - 04/01/2017 12 hari 8,000%
3 Bank BTPN Rasuna Said 28/12/2016 9.967.000.000 - 11/01/2017 14 hari 8,000%
4 Bank BTPN Rasuna Said 29/12/2016 16.074.000.000 - 05/01/2017 7 hari 8,000%
52.465.000.000 -
2. Deposito berjangka (per bilyet)
1 Bank Mandiri Cabang Bidakara 28/12/2016 30.000.000.000 - 29/03/2017 3 bulan 7,000%
2 Bank Mandiri Cabang Bidakara 30/12/2016 2.041.000.000 - 30/01/2017 1 bulan 6,750%
3 Bank Bukopin MT. Haryono 01/09/2016 22.860.000.000 - 01/03/2017 6 bulan 7,750%
4 Bank Bukopin MT. Haryono 01/09/2016 22.840.000.000 - 01/03/2017 6 bulan 7,750%
5 Bank Bukopin MT. Haryono 03/10/2016 25.700.000.000 - 03/04/2017 6 bulan 7,750%
6 Bank Bukopin MT. Haryono 05/12/2016 10.800.000.000 - 05/06/2017 6 bulan 8,000%
7 Bank Bukopin MT. Haryono 13/12/2016 8.400.000.000 - 13/06/2017 6 bulan 8,000%
8 Bank Bukopin MT. Haryono 15/12/2016 7.544.000.000 - 15/06/2017 6 bulan 8,000%
9 Bank Bukopin MT. Haryono 20/12/2016 13.600.000.000 - 20/03/2017 3 bulan 8,000%
10 Bank Bukopin MT. Haryono 21/12/2016 16.150.000.000 - 21/03/2017 3 bulan 8,000%
11 Bank Bukopin MT. Haryono 22/12/2016 27.004.000.000 - 22/06/2017 6 bulan 8,000%
12 Bank Bukopin MT. Haryono 22/12/2016 28.000.000.000 - 22/06/2017 6 bulan 8,000%
13 Bank Bukopin MT. Haryono 27/09/2016 12.500.000.000 - 27/03/2017 6 bulan 8,000%
227.439.000.000 - 27/03/2017 6 bulan 8,000%Saldo Dipindahkan
Total Deposito on Call
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
DEPOSITO ON CALL DAN DEPOSITO BERJANGKA
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
- 33 -
Lampiran 7
Tanggal Nilai Nilai Nominal Tanggal Jangka Tingkat
No. Nama Bank Penempatan Nominal Dalam Mata Jatuh Waktu Bunga/
Uang Asing Tempo Nisbah
2. Deposito berjangka (per bilyet)
227.439.000.000 - 29/03/2017 3 bulan 8,000%
14 Bank Bukopin MT. Haryono 29/12/2016 6.200.000.000 - 29/03/2017 3 bulan 8,000%
15 Bank Bukopin MT. Haryono 30/12/2016 25.500.000.000 - 03/07/2017 6 bulan 8,000%
16 Bank Bukopin MT. Haryono 30/12/2016 10.038.000.000 - 30/03/2017 3 bulan 8,000%
17 Bank Maybank Indonesia 05/09/2016 16.700.000.000 - 06/03/2017 6 bulan 7,500%
18 Bank Maybank Indonesia 15/09/2016 24.010.000.000 - 15/03/2017 6 bulan 7,500%
19 Bank Maybank Indonesia 15/09/2016 24.020.000.000 - 15/03/2017 6 bulan 7,500%
20 Bank Maybank Indonesia 15/09/2016 24.030.000.000 - 15/03/2017 6 bulan 7,500%
21 Bank Maybank Indonesia 21/09/2016 9.127.000.000 - 21/03/2017 6 bulan 7,500%
22 Bank Maybank Indonesia 30/12/2016 23.800.000.000 - 30/01/2017 1 bulan 7,250%
23 Bank Maybank Indonesia 30/12/2016 23.890.000.000 - 30/01/2017 1 bulan 7,250%
24 Bank Maybank Indonesia 30/12/2016 20.000.000.000 - 30/01/2017 1 bulan 7,250%
25 Bank Mayapada Kantor Pusat 07/12/2016 10.000.000.000 - 09/01/2017 1 bulan 8,000%
26 Bank Mayapada Kantor Pusat 19/12/2016 15.900.000.000 - 19/01/2017 1 bulan 8,000%
27 Bank Mayapada Kantor Pusat 19/12/2016 16.100.000.000 - 19/01/2017 1 bulan 8,000%
28 Bank Mayapada Kantor Pusat 21/12/2016 8.000.000.000 - 23/01/2017 1 bulan 8,000%
29 Bank Jabar Banten Cab Kebayoran Baru 13/12/2016 24.100.000.000 - 13/06/2017 6 bulan 7,7500%
30 Bank Jabar Banten Cab Kebayoran Baru 13/12/2016 26.000.000.000 - 13/06/2017 6 bulan 7,7500%
31 Bank Jabar Banten Cab Kebayoran Baru 15/12/2016 5.100.000.000 - 15/06/2017 6 bulan 7,7500%
32 Bank Jabar Banten Cab Kebayoran Baru 19/12/2016 17.000.000.000 - 19/06/2017 6 bulan 7,7500%
33 Bank Jabar Banten Cab Kebayoran Baru 19/12/2016 17.012.000.000 - 19/06/2017 6 bulan 7,7500%
34 Bank Jabar Banten Cab Kebayoran Baru 21/12/2016 19.138.000.000 - 21/06/2017 6 bulan 7,7500%
35 Bank Jabar Banten Cab Kebayoran Baru 22/12/2016 10.000.000.000 - 22/06/2017 6 bulan 7,750%
603.104.000.000 - 22/06/2017 6 bulan 7,750%
Saldo Pindahan
Saldo Dipindahkan
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
DEPOSITO ON CALL DAN DEPOSITO BERJANGKA
PER 31 DESEMBER 2016
- 34 -
Lampiran 7
Tanggal Nilai Nilai Nominal Tanggal Jangka Tingkat
No. Nama Bank Penempatan Nominal Dalam Mata Jatuh Waktu Bunga/
Uang Asing Tempo Nisbah
2. Deposito berjangka (per bilyet)
603.104.000.000
36 Bank Jabar Banten Cab Kebayoran Baru 23/12/2016 5.000.000.000 - 23/06/2017 6 bulan 7,750%
37 Bank Jabar Banten Cab Kebayoran Baru 27/12/2016 29.153.000.000 - 27/01/2017 1 bulan 7,750%
38 Bank Jabar Banten Cab Kebayoran Baru 28/12/2016 20.690.000.000 - 30/01/2017 1 bulan 7,750%
39 Bank Jabar Banten Cab Kebayoran Baru 28/12/2016 26.000.000.000 - 30/01/2017 1 bulan 7,750%
40 Bank Jabar Banten Cab Kebayoran Baru 28/12/2016 24.000.000.000 - 30/01/2017 1 bulan 7,750%
41 Bank BTPN Rasuna Said 07/12/2016 17.400.000.000 - 09/01/2017 1 bulan 7,500%
42 Bank BTPN Rasuna Said 07/12/2016 17.500.000.000 - 09/01/2017 1 bulan 7,500%
43 Bank BTPN Rasuna Said 08/12/2016 10.100.000.000 - 09/01/2017 1 bulan 7,500%
44 Bank BTPN Rasuna Said 13/12/2016 10.100.000.000 - 13/01/2017 1 bulan 7,500%
45 Bank BTPN Rasuna Said 21/12/2016 23.500.000.000 - 23/01/2017 1 bulan 7,500%
46 Bank BTPN Rasuna Said 21/12/2016 23.604.000.000 - 23/01/2017 1 bulan 7,500%
47 Bank BTPN Rasuna Said 30/12/2016 29.500.000.000 - 30/01/2017 1 bulan 8,000%
48 Bank BTPN Rasuna Said 30/12/2016 29.600.000.000 - 30/01/2017 1 bulan 8,000%
869.251.000.000
Keterangan:
- Bank Maybank Indonesia = PT Bank Maybank Indonesia Tbk - Bank Mandiri = PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- Bank Mayapada = PT Bank Mayapada Internasional Tbk - Bank Bukopin = PT Bank Bukopin Tbk
- Bank Jabar Banten = PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
- Bank BTPN = PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
DEPOSITO ON CALL DAN DEPOSITO BERJANGKA
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Total Deposito Berjangka
Saldo Pindahan
- 35 -
Lampiran 8
1. Adhi Karya (Persero) Tbk 2.139.900 5.233.694.818 4.450.992.000
2. Astra Internasional Tbk 1.587.600 12.380.194.944 13.137.390.000
3. Bank Central Asia Tbk 133.200 1.890.750.916 2.064.600.000
4. Bank Danamon Indonesia Tbk 180.000 897.773.775 667.800.000
5. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 717.000 3.759.676.845 3.961.425.000
6. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 320.000 3.619.658.650 3.736.000.000
7. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 2.751.400 4.875.167.833 4.787.436.000
8. Berlian Laju Tanker Tbk 8.632.029 539.501.812 1.691.877.684
9. Bank Mandiri (Persero) Tbk 140.000 1.341.740.625 1.620.500.000
10. Gudang Garam Tbk 57.200 3.913.403.713 3.655.080.000
11. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 6.000 128.331.150 92.400.000
12. Indofood Sukses Makmur Tbk 170.000 1.385.801.073 1.347.250.000
13. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 869.700 7.566.485.514 7.457.677.500
14. Jasa Marga (Persero) Tbk 2.434.200 11.972.910.459 10.515.744.000
15. Kalbe Farma Tbk 2.589.600 4.056.095.764 3.923.244.000
16. Malindo Feedmill Tbk 385.000 1.324.515.300 500.500.000
17. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 458.700 1.325.249.973 1.238.490.000
18. PP London Sumatera Tbk 4.350.500 11.285.735.825 7.569.870.000
19. PP (Persero) Tbk 473.900 1.785.602.182 1.805.559.000
20. Semen Gresik (Persero) Tbk 484.000 5.146.499.657 4.440.700.000
21. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 2.995.100 11.127.163.281 11.920.498.000
22. Unilever Indonesia Tbk 1.630.000 7.954.283.103 63.244.000.000
23. Wijaya Karya (Persero) Tbk 2.175.500 5.408.726.405 5.134.180.000
35.680.529 108.918.963.617 158.963.213.184
Harga Pasar
(Nilai Wajar)
Total
Nama EmitenNo.
Harga Perolehan
Total TotalJumlah Lembar
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI SAHAM
Per 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
- 36 -
Lampiran 9
1 Obligasi Berkelanjutan I ADHI
Thp I Th 2012 Seri A
PT Adhi Karya (Persero)
Tbk03/07/2012 2.000.000.000 2.000.000.000 03/07/2017 2.000.002.000 A A 9,350%
2 Obligasi Berkelanjutan I ADHI
Thp II Th 2013 Seri A
PT Adhi Karya (Persero)
Tbk03/05/2013 4.000.000.000 4.000.000.000 15/03/2018 3.907.392.000 A A 8,100%
3 Obligasi Berkelanjutan I ADHI
Thp I Th 2012 Seri B
PT Adhi Karya (Persero)
Tbk03/07/2012 2.000.000.000 2.000.000.000 03/07/2019 1.956.178.000 A A 9,800%
4 Obligasi Berkelanjutan I ADHI
Thp II Th 2013 Seri B
PT Adhi Karya (Persero)
Tbk03/05/2013 5.000.000.000 5.000.000.000 15/03/2020 4.669.540.000 A A 8,500%
5 Obligasi Berkelanjutan II Adira
Finance Thp I Thn 2013 Seri D
PT Adira Dinamika Multi
Finance Tbk01/03/2013 10.000.000.000 10.000.000.000 01/03/2018 9.997.120.000 AA+ AAA 8,900%
6 Obligasi Berkelanjutan I Antam
Tahap I Tahun 2011 Seri B
PT Aneka Tambang
(Persero) Tbk14/12/2011 21.000.000.000 21.000.000.000 14/12/2021 18.452.469.000 AA A- 9,050%
7 Obligasi I Angkasa Pura II
Tahun 2016 Seri B
PT Angkasa Pura
(Persero) Tbk30/06/2016 9.000.000.000 9.000.000.000 30/06/2023 8.670.474.000 AAA AAA 8,800%
8 Obligasi I Angkasa Pura II
Tahun 2016 Seri C
PT Angkasa Pura
(Persero) Tbk30/06/2016 25.000.000.000 25.000.000.000 30/06/2026 23.789.100.000 AAA AAA 9,000%
9 Obligasi Berkelanjutan I Astra
Sedaya Finance Tahap I Thn
2012 Seri C
PT Astra Sedaya Finance 21/02/2015 20.000.000.000 20.000.000.000 21/02/2017 20.027.220.000 AA+ AAA 8,600%
10 Obligasi Berkelanjutan II Astra
Sedaya Finance Tahap IV
Tahun 2014 Seri B
PT Astra Sedaya Finance 29/10/2014 20.000.000.000 20.000.000.000 29/10/2017 20.395.220.000 AA+ AAA 10,500%
11 Obligasi Berkelanjutan III Astra
Sedaya Finance Tahap I Tahun
2016 Seri B
PT Astra Sedaya Finance 11/05/2016 10.000.000.000 10.000.000.000 11/05/2019 9.871.350.000 AAA AAA 8,500%
12 Obligasi Subordinasi I Bank
UOB Indonesia Tahun 2014
PT Bank UOB Indonesia 28/05/2014 10.000.000.000 10.000.000.000 28/05/2021 10.447.020.000 AA AAA 11,350%
13 Obligasi Subordinasi
Berkelanjutan I Bank Bukopin
Tahap I Tahun 2012
PT Bank Bukopin Tbk 06/03/2012 80.000.000.000 80.000.000.000 06/03/2019 79.134.320.000 A A 9,250%
218.000.000.000 218.000.000.000 213.317.405.000 Saldo Dipindahkan
Nama Perusahaan
Penerbit
Rating
pada
tanggal
laporan
No. Nama ObligasiTanggal
PerolehanNilai Perolehan Nilai Nominal Nilai Wajar
Rating saat
Pembelian
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI OBLIGASI
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tingkat
Suku
Bunga
Tanggal Jatuh
Tempo
- 37 -
Lampiran 9
218.000.000.000 218.000.000.000 213.317.405.000
14 Obligasi Berkelanjutan I Bank
BRI Tahap I Tahun 2015 Seri C
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk03/07/2015 101.000.000.000 101.000.000.000 03/07/2020 101.599.839.000 AAA AAA 9,500%
15 Obligasi Berkelanjutan I Bank
BRI Tahap II Tahun 2016 Seri C
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk04/02/2016 50.000.000.000 50.000.000.000 04/02/2021 50.722.650.000 AAA AAA 9,600%
16 Obligasi Berkelanjutan I Bank
BRI Tahap III Tahun 2016 Seri
C
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk25/05/2016 27.000.000.000 27.000.000.000 25/05/2021 26.459.595.000 AAA AAA 8,700%
17 Obligasi Berkelanjutan I Bank
BTN Thp I Tahun 2012
PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk05/06/2012 31.000.000.000 31.000.000.000 05/06/2022 28.330.776.000 AA AA+ 7,900%
18 Obligasi Berkelanjutan I Bank
BTN Thp II Tahun 2013
PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk27/03/2013 39.000.000.000 39.000.000.000 27/03/2023 35.090.484.000 AA AA+ 7,900%
19 Obligasi Berkelanjutan II Bank
BTN Tahap I Tahun 2015 Seri B
PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk08/07/2015 65.000.000.000 65.000.000.000 08/07/2020 65.467.740.000 AA AA+ 9,875%
20 Obligasi Berkelanjutan II Bank
BTN Tahap II 2016 Seri B
PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk30/08/2016 50.000.000.000 50.000.000.000 30/08/2021 47.964.850.000 AA+ AA+ 8,750%
21 Obligasi Berkelanjutan II Bank
BTN Tahap I Tahun 2015 Seri C
PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk08/07/2015 65.000.000.000 65.000.000.000 08/07/2022 65.039.455.000 AA AA+ 10,000%
22 Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Thp II Thn 2013 Seri C
PT BCA Finance 14/06/2016 10.000.000.000 10.000.000.000 14/06/2017 9.982.040.000 AAA AAA 7,600%
23 Obligasi Berkelanjutan
Indonesia Eximbank II Tahap III
Tahun 2014 Seri C
Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia16/10/2014 20.000.000.000 20.000.000.000 16/10/2019 20.268.820.000 AAA AAA 9,750%
676.000.000.000 676.000.000.000 664.243.654.000
(Lanjutan)
Saldo Pindahan
Saldo Dipindahkan
Nama Perusahaan
Penerbit
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI OBLIGASI
Tanggal Jatuh
TempoNilai Wajar
Rating saat
Pembelian
Rating
pada
tanggal
laporan
Tingkat
Suku
Bunga
No. Nama ObligasiTanggal
PerolehanNilai Perolehan Nilai Nominal
- 38 -
Lampiran 9
676.000.000.000 676.000.000.000 664.243.654.000
24 Obligasi Berkelanjutan
Indonesia Eximbank II Tahap V
Tahun 2015 Seri C
Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia13/03/2015 150.000.000.000 150.000.000.000 13/03/2020 150.979.050.000 AAA AAA 9,500%
25 Obligasi Berkelanjutan
Indonesia Eximbank II Tahap VI
Tahun 2015 Seri C
Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia16/09/2015 10.000.000.000 10.000.000.000 16/09/2020 10.129.660.000 AAA AAA 9,500%
26 Obligasi Berkelanjutan
Indonesia Eximbank III Tahap I
Tahun 2016 Seri C
Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia08/06/2015 17.000.000.000 17.000.000.000 08/06/2021 16.567.435.000 AAA AAA 8,700%
27 Obligasi Berkelanjutan
Indonesia Eximbank III Tahap II
Tahun 2016 Seri C
Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia25/08/2016 30.000.000.000 30.000.000.000 25/08/2021 28.810.260.000 AAA AAA 8,350%
28 Obligasi VII Bank BJB Thn 2011
Seri C
PT Bank Jabar Banten
Tbk09/02/2011 15.000.000.000 15.000.000.000 09/02/2018 15.207.660.000 AA- AA- 10,400%
29 Obligasi Berkelanjutan I Bank
Mandiri Tahap I Thn 2016 B
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk30/09/2016 30.000.000.000 30.000.000.000 30/09/2023 28.414.980.000 AAA AAA 8,500%
30 Obligasi Berkelanjutan I Bank
Mandiri Tahap I Thn 2016 C
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk30/09/2016 39.000.000.000 39.000.000.000 30/09/2026 36.192.234.000 AAA AAA 8,650%
31 Obligasi Berkelanjutan I Bank
CIMB Niaga Tahap I Thn 2012
Seri B
PT CIMB Niaga Tbk 30/10/2012 7.000.000.000 7.000.000.000 30/10/2017 6.978.300.000 AAA AAA 7,750%
32 Obligasi Berkelanjutan I Bank
CIMB Niaga Tahap II Thn 2013
Seri C
PT CIMB Niaga Tbk 20/11/2013 10.000.000.000 10.000.000.000 20/11/2018 10.165.670.000 AAA AAA 9,750%
33 Obligasi Subordinasi
Berkelanjutan I Bank BII Tahap I
Tahun 2011
PT Bank Maybank
Indonesia Tbk06/12/2011 10.000.000.000 10.000.000.000 06/12/2018 10.095.730.000 AA AAA 10,000%
34 Obligasi Subordinasi
Berkelanjutan I Bank BII Tahap
II Thn 2012
PT Bank Maybank
Indonesia Tbk31/10/2012 10.000.000.000 10.000.000.000 31/10/2019 10.011.710.000 AA AAA 9,250%
1.004.000.000.000 1.004.000.000.000 987.796.343.000
(Lanjutan)
Saldo Pindahan
Saldo Dipindahkan
Nama Perusahaan
Penerbit
Tanggal Jatuh
TempoNilai Wajar
Rating saat
Pembelian
Rating
pada
tanggal
laporan
Tingkat
Suku
Bunga
No. Nama ObligasiTanggal
PerolehanNilai Perolehan Nilai Nominal
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PER 31 DESEMBER 2016
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI OBLIGASI
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
- 39 -
Lampiran 9
1.004.000.000.000 1.004.000.000.000 987.796.343.000
35 Obligasi Subordinasi
Berkelanjutan II Bank BII Tahap
I Tahun 2014
PT Bank Maybank
Indonesia Tbk08/07/2014 10.000.000.000 10.000.000.000 08/07/2021 10.552.430.000 AA AAA 11,350%
36 Obligasi Subordinasi
Berkelanjutan I Bank Permata
Thp I Thn 2012
PT Bank Permata Tbk 15/06/2012 30.000.000.000 30.000.000.000 15/06/2019 29.763.390.000 AA+ AA+ 8,900%
37 Obligasi Subordinasi
Berkelanjutan I Bank Permata
Tahap II Thn 2012
PT Bank Permata Tbk 19/12/2012 30.000.000.000 30.000.000.000 19/12/2019 30.002.220.000 AA+ AA+ 9,400%
38 Obligasi Subordinasi II Bank
Permata Tahun 2011
PT Bank Permata Tbk 28/06/2011 20.000.000.000 20.000.000.000 28/06/2018 20.405.360.000 AA+ AA+ 11,000%
39 Obligasi Subordinasi
Berkelanjutan II Bank Permata
Tahap II Tahun 2014
PT Bank Permata Tbk 24/10/2014 20.000.000.000 20.000.000.000 24/10/2021 21.047.680.000 AA+ AA 11,750%
40 Obligasi VII Bank Nagari Thn
2015
PT BPD Sumatra Barat 08/01/2016 15.000.000.000 15.000.000.000 08/01/2021 14.996.520.000 A A 10,950%
41 Obligasi Berkelanjutan I Bumi
Serpong Damai Tahap II Thn
2013
PT Bumi Serpong Damai
Tbk05/06/2013 40.000.000.000 40.000.000.000 05/06/2018 39.201.320.000 AA- AA- 8,375%
42 Obligasi Berkelanjutan I Bank
BTPN Tahap II Thn 2012 Seri B
PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk03/08/2012 30.000.000.000 30.000.000.000 03/08/2017 30.038.160.000 AA- AA- 8,250%
43 Obligasi Berkelanjutan I Bank
BTPN Tahap III Thn 2013 Seri B
PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk05/03/2013 12.000.000.000 12.000.000.000 05/03/2018 11.963.292.000 AA- AA- 8,250%
44 Obligasi Berkelanjutan I
Danareksa Thp II Thn 2014 Seri
A
PT Danareksa (Persero)
Tbk16/12/2014 15.000.000.000 15.000.000.000 16/12/2017 15.108.090.000 A A 10,500%
1.226.000.000.000 1.226.000.000.000 1.210.874.805.000
(Lanjutan)
Saldo Pindahan
Saldo Dipindahkan
Tanggal Jatuh
TempoNilai Wajar
Rating saat
Pembelian
Nama Perusahaan
Penerbit
Rating
pada
tanggal
laporan
Tingkat
Suku
Bunga
No. Nama ObligasiTanggal
PerolehanNilai Perolehan Nilai Nominal
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI OBLIGASI
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
- 40 -
Lampiran 9
1.226.000.000.000 1.226.000.000.000 1.210.874.805.000
45 Obligasi Berkelanjutan I
Danareksa Thp I Thn 2012 Seri
B
PT Danareksa (Persero)
Tbk09/01/2012 12.000.000.000 12.000.000.000 09/01/2018 11.888.112.000 A A 8,800%
46 Obligasi Berkelanjutan I Federal
Intl Finance Tahap III Thn 2014
Seri B
PT Federal International
Finance04/04/2013 10.000.000.000 10.000.000.000 14/03/2017 10.056.730.000 AA+ AAA 10,500%
47 Obligasi I Mobile-8 Telecom Th
2007 Dengan tingkat Bunga
tetap
PT Smartfren Telecom
Tbk13/03/2007 15.000.000.000 15.000.000.000 15/06/2017 15.000.000.000 BBB+ - 8,000%
48 Obligasi I Indonesia
Infrastructure Finance 2016 C
PT Indonesia Infrastruktur
Finance (Persero)19/07/2016 27.000.000.000 27.000.000.000 19/07/2023 26.259.687.000 AAA AAA 9,000%
49 Obligasi Indofood Sukses
Makmur VII Tahun 2014
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk13/06/2014 10.000.000.000 10.000.000.000 13/06/2019 10.205.230.000 AA+ AA+ 10,125%
50 Obligasi Jasa Marga XIII Seri R
Tahun 2007
PT Jasa Marga (Persero)
Tbk21/06/2007 25.005.000.000 25.000.000.000 21/06/2017 25.199.150.000 AA+ AA 10,250%
51 Obligasi Berkelanjutan I Jasa
Marga Thp I Thn 2013 Seri S
Seri C
PT Jasa Marga (Persero)
Tbk27/09/2013 10.000.000.000 10.000.000.000 27/09/2018 9.956.340.000 AA+ AA 8,900%
52 Obligasi Berkelanjutan I Jasa
Marga Tahap II Tahun 2014 Seri
T
PT Jasa Marga (Persero)
Tbk19/09/2014 20.000.000.000 20.000.000.000 19/09/2019 20.186.780.000 AA AA 9,850%
53 Obligasi IV Mayora Indah Thn
2012
PT Mayora Indah Tbk 09/05/2012 11.000.000.000 11.000.000.000 09/05/2019 10.652.565.000 AA- AA- 8,500%
54 Obligasi Berkelanjutan I OCBC
NISP Tahap II Tahun 2015 Seri
C
PT Bank OCBC NISP Tbk 10/02/2015 11.000.000.000 11.000.000.000 10/02/2018 11.187.110.000 AAA AAA 9,800%
55 Obligasi I Pelindo I Gerbang
Nusantara 2016 B
PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero)21/06/2016 28.000.000.000 28.000.000.000 21/06/2021 27.729.464.000 AA AA 9,000%
1.405.005.000.000 1.405.000.000.000 1.389.195.973.000
(Lanjutan)
Saldo Dipindahkan
Saldo Pindahan
Nama Perusahaan
PenerbitNilai Perolehan Nilai Nominal
Tanggal Jatuh
TempoNilai Wajar
Rating saat
Pembelian
Rating
pada
tanggal
laporan
Tingkat
Suku
Bunga
No. Nama ObligasiTanggal
Perolehan
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI OBLIGASI
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
- 41 -
Lampiran 9
1.405.005.000.000 1.405.000.000.000 1.389.195.973.000
56 Obligasi I Pelindo I Gerbang
Nusantara 2016 C
PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero)21/06/2016 15.000.000.000 15.000.000.000 21/06/2023 14.428.455.000 AA AA 9,250%
57 Obligasi Berkelanjutan I Bank
Panin Tahap I Thn 2012
PT Bank Panin Tbk 20/12/2012 11.000.000.000 11.000.000.000 20/12/2017 11.010.527.000 AA+ AA 8,150%
58 Obligasi Subordinasi
Berkelanjutan I Bank Panin
Tahap I Thn 2012
PT Bank Panin Tbk 20/12/2012 10.000.000.000 10.000.000.000 20/12/2019 10.070.240.000 AA+ AA- 9,400%
59 Obligasi I PNM Thn 2012 PT Permodalan Nasional
Madani (Persero)12/10/2012 20.000.000.000 20.000.000.000 12/10/2017 19.937.680.000 A A 9,100%
60 Obligasi Berkelanjutan I PNM
Tahap I Tahun 2014 Seri B
PT Permodalan Nasional
Madani (Persero)19/12/2014 10.000.000.000 10.000.000.000 19/12/2017 10.067.450.000 A A 10,500%
61 Obligasi Berkelanjutan I PNM
Tahap II Tahun 2016 Seri B
PT Permodalan Nasional
Madani (Persero)03/11/2016 80.000.000.000 80.000.000.000 03/11/2021 75.364.480.000 A A 9,500%
62 Obligasi II PNM Thn 2013 PT Permodalan Nasional
Madani (Persero)09/07/2013 20.000.000.000 20.000.000.000 09/07/2018 19.732.600.000 A A 9,200%
63 Obligasi Berkelanjutan II
Pegadaian Thp II Thn 2014 Seri
C
PT Permodalan Nasional
Madani (Persero)11/07/2014 50.000.000.000 50.000.000.000 11/07/2019 50.618.350.000 AA+ AA+ 9,750%
64 Obligasi Berkelanjutan II
Pegadaian Thp III Thn 2015 Seri
C
PT Pengadaian (Persero) 11/07/2014 28.000.000.000 28.000.000.000 07/05/2020 28.130.340.000 AA+ AA+ 9,500%
65 Obligasi Berkelanjutan II
Pegadaian Thp I Thn 2013 Seri
D
PT Pengadaian (Persero) 09/07/2013 30.000.000.000 30.000.000.000 09/07/2020 28.787.760.000 AA+ AA+ 8,000%
66 Obligasi XII Perum Pegadaian
Thn 2007 Seri A
PT Pengadaian (Persero) 04/09/2007 15.000.000.000 15.000.000.000 04/09/2017 15.138.210.000 AA+ AA+ 10,025%
67 Obligasi Berkelanjutan I PLN
Tahap II Thn 2013 Seri A
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero)10/12/2013 10.000.000.000 10.000.000.000 10/12/2018 10.001.400.000 AA+ AAA 9,000%
1.704.005.000.000 1.704.000.000.000 1.682.483.465.000
(Lanjutan)
Saldo Pindahan
Saldo Dipindahkan
Nama Perusahaan
Penerbit
Tanggal Jatuh
TempoNilai Wajar
Rating saat
Pembelian
Rating
pada
tanggal
laporan
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI OBLIGASI
PER 31 DESEMBER 2016
Tingkat
Suku
Bunga
No. Nama ObligasiTanggal
PerolehanNilai Perolehan Nilai Nominal
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
- 42 -
Lampiran 9
1.704.005.000.000 1.704.000.000.000 1.682.483.465.000
68 Obligasi Berkelanjutan I PLN
Tahap I Thn 2013 Seri B
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero)05/07/2013 16.000.000.000 16.000.000.000 05/07/2023 14.989.232.000 AA+ AAA 8,250%
69 Obligasi Berkelanjutan I PLN
Tahap II Thn 2013 Seri B
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero)10/12/2013 10.000.000.000 10.000.000.000 10/12/2023 10.000.010.000 AA+ AAA 9,600%
70 Obligasi PLN IX Tahun 2007
Seri A
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero)10/07/2007 10.031.500.000 10.000.000.000 10/07/2017 10.118.460.000 A- AAA 10,400%
71 Obligasi PLN XI Tahun 2010
Seri A
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero)12/01/2010 5.000.000.000 5.000.000.000 12/01/2017 5.007.315.000 A AAA 11,950%
72 Obligasi PLN XI Tahun 2010
Seri B
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero)12/01/2010 10.000.000.000 10.000.000.000 12/01/2020 10.949.410.000 AA- AAA 12,550%
73 Obligasi PLN XII Tahun 2010
Seri B
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero)08/07/2010 10.000.000.000 10.000.000.000 08/07/2022 10.413.170.000 AA- AAA 10,400%
74 Obligasi I PTPN X Thn 2013 PT Perkebunan Nusantara
(Persero)05/07/2013 25.000.000.000 25.000.000.000 05/07/2018 24.089.425.000 AA+ AAA 8,900%
75 Obligasi Berkelanjutan I PP
Tahap II Tahun 2015
PT PP (Persero) 24/02/2015 7.000.000.000 7.000.000.000 24/02/2020 6.915.874.000 A A 10,200%
76 Obligasi Berkelanjutan I SMF
THP II Th 2012 Berjamin Aset
Piutang KPR Seri C
PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero)25/04/2012 5.000.000.000 5.000.000.000 25/04/2017 4.993.675.000 AA+ AA+ 7,550%
77 Obligasi Berkelanjutan II SMF
Tahap III Tahun 2014 Seri B
PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero)27/03/2014 25.000.000.000 25.000.000.000 27/03/2017 25.129.775.000 AA+ AA+ 10,000%
78 Obligasi Berkelanjutan II SMF
Tahap V Tahun 2014 Seri B
PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero)16/12/2014 25.000.000.000 25.000.000.000 16/12/2017 25.291.150.000 AA+ AA+ 10,000%
79 Obligasi Berkelanjutan III SMF
Tahap III Tahun 2015
PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero)03/01/2015 45.000.000.000 45.000.000.000 03/01/2017 45.006.345.000 AA+ AA+ 9,250%
80 Obligasi I Sarana Multi
Infrastruktur 2014 Seri B
PT Sarana Multigriya
Infrastruktur (Persero)11/06/2014 48.000.000.000 48.000.000.000 11/06/2019 48.906.480.000 AA+ AA+ 10,000%
1.945.036.500.000 1.945.000.000.000 1.924.293.786.000
(Lanjutan)
Saldo Pindahan
Saldo Dipindahkan
Tanggal
PerolehanNilai Perolehan Nilai Nominal
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI OBLIGASI
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nama Perusahaan
Penerbit
Tanggal Jatuh
TempoNilai Wajar
Rating saat
Pembelian
Rating
pada
tanggal
laporan
Tingkat
Suku
Bunga
No. Nama Obligasi
- 43 -
Lampiran 9
1.945.036.500.000 1.945.000.000.000 1.924.293.786.000
81 Obligasi Berkelanjutan I Toyota
Astra Financial Services Tahap I
Tahun 2014 Seri B
PT Toyota Astra Financial
Services13/02/2014 10.000.000.000 10.000.000.000 13/02/2017 10.034.060.000 AA+ AA+ 10,500%
82 Obligasi Berkelanjutan I Telkom
Thp I 2015 Seri A
PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk23/06/2007 42.000.000.000 42.000.000.000 23/06/2022 42.791.322.000 AAA AAA 9,925%
83 Obligasi Berkelanjutan I Telkom
Thp I 2015 Seri B
PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk23/06/2007 55.000.000.000 55.000.000.000 23/06/2025 56.675.575.000 AAA AAA 10,250%
84 Obligasi II Telkom Thn 2010
Seri B
PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk06/07/2010 10.000.000.000 10.000.000.000 06/07/2020 10.267.060.000 AAA AAA 10,200%
85 Obligasi Berkelanjutan I Mandiri
Tunas Finance Tahap II Tahun
2014 Seri A
PT Mandiri Tunas Finance 23/05/2014 17.000.000.000 17.000.000.000 23/05/2017 17.175.746.000 AA AA+ 10,700%
86 Obligasi Berkelanjutan I Waskita
Karya Tahap II 2015 Seri B
PT Waskita Karya
(Persero) Tbk16/10/2015 20.000.000.000 20.000.000.000 16/10/2020 20.195.980.000 A A- 11,100%
87 Obligasi Berkelanjutan I Waskita
Karya Tahap I Tahun 2014
PT Waskita Karya
(Persero) Tbk18/11/2014 9.000.000.000 9.000.000.000 18/11/2017 9.040.806.000 A A- 10,400%
2.108.036.500.000 2.108.000.000.000 2.090.474.335.000
Saldo Pindahan
(Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
No. Nama ObligasiNama Perusahaan
Penerbit
Tanggal
PerolehanNilai Perolehan Nilai Nominal
Tanggal Jatuh
TempoNilai Wajar
Rating saat
Pembelian
Rating
pada
tanggal
laporan
Tingkat
Suku
Bunga
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI OBLIGASI
PER 31 DESEMBER 2016
Total Obligasi
- 44 -
Lampiran 10
No Nama Sukuk Nama Perusahaan PenerbitTanggal
Perolehan
Nilai Perolehan
(Rp)
Nilai Nominal
(Rp)
Tanggal Jatuh
Tempo Nilai Wajar (Rp)
Rating Saat
Pembelian
Rating
Pada
Tanggal
Laporan
Nisbah
(%)
1 Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero)10/07/2007 10.000.000.000 10.000.000.000 10/07/2017 10.118.460.000 AAA AAA 10,400%
2
Sukuk Subordinasi Mudharabah
Brkljt I Tahap I Bank Muamalat Th
2012
PT Bank Muamalat Indonesia 29/06/2012 20.000.000.000 20.000.000.000 29/06/2022 17.540.860.000 A A- 8,295%
3
Sukuk Subordinasi Mudharabah
Brkljt I Tahap II Bank Muamalat Th
2013
PT Bank Muamalat Indonesia 28/03/2013 13.000.000.000 13.000.000.000 28/03/2023 10.777.559.000 A A- 7,651%
4Sukuk Mudharabah Bank BNI
Syariah I Tahun 2015PT BNI Syariah 26/05/2015 35.000.000.000 35.000.000.000 26/05/2018 35.260.120.000 AA+ AA+ 9,146%
Total Sukuk 78.000.000.000 78.000.000.000 73.696.999.000
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI SUKUK
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
- 45 -
Lampiran 11
No. Nama Produk Nama Penerbit NAB Unit Total NAB Unit Total
Unit Penyertaan Reksadana pada
1.
1 Dana Ekuitas Andalan Bahana TCW Investment Management 4.581 4.365.736 20.000.000.000 4.605 4.365.736 20.106.103.644
2 Danareksa Mawar Konsumer 10 Danareksa Investment Management 1.656 11.473.823 19.000.000.000 1.716 11.473.823 19.693.223.935
3 Syailendra Equity Opportunity Fund Syailendra Capital 3.141 7.674.280 24.108.000.000 3.254 7.674.280 24.975.024.354
4 Syailendra Equity Platinum Fund Syailendra Capital 1.828 103.918.860 189.950.000.000 899 103.918.860 93.412.735.810
5 Manulife Institusional Equity Fund Manulife Aset Manajemen Indonesia 1.212 16.913.540 20.500.000.000 1.218 16.913.540 20.593.080.936
6 Ashmore Dana Progressif Nusantara Ashmore Aset Manajemen 1.466 6.821.396 10.000.000.000 1.503 6.821.396 10.253.785.417
7 Batavia Dana Saham Batavia Prosperindo Aset Manajemen 52.133 115.090 6.000.000.000 52.340 115.090 6.023.755.686
8 BNP Paribas Pesona BNP Paribas Investment Partners 24.604 833.211 20.500.000.000 25.397 833.211 21.161.153.642
9 Mandiri Investa Atraktif Mandiri Manajemen Investasi 4.429 2.257.790 10.000.000.000 4.170 2.257.790 9.415.684.375
10 RHB Alpha Sector Rotation RHB Aset Manajemen 1.553 7.081.006 11.000.000.000 1.590 7.081.006 11.257.383.374
11 Pratama Dana Cemerlang Saham Pratama Capital 2.601 70.769.531 184.100.000.000 1.073 70.769.531 75.926.294.629
12 Pratama Saham Pratama Capital 6.131 2.347.546 14.392.000.000 5.772 2.347.546 13.550.574.383
13 Eatspring Investment Alpha Navigator Eastpring Investment 1.386 9.015.557 12.500.000.000 1.218 9.015.557 10.982.660.962
14 Schroder Dana Prestasi Schroder Aset Manajemen 36.135 525.807 19.000.000.000 35.327 525.807 18.575.038.142
244.113.172 561.050.000.000 244.113.172 355.926.499.289
Reksadana (RD) Pasar Uang, RD
Pendapatan Tetap, RD Saham dan RD
Campuran (per produk)
Total Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham
dan Reksadana Campuran
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
UNIT PENYERTAAN REKSADANA
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nilai Perolehan Nilai Wajar
- 46 -
Lampiran 12
Tanggal Jumlah
Lembar % Kepemilikan Total (Rp)
Jumlah
Lembar% Kepemilikan Total (Rp)
1. 19-05-1997 12.436.256.700
23-04-1999 34.950.000
29-08-2005 28.528.950.000
05-07-2005 (153.559)
Jumlah 26.699.900 99,99% 41.000.003.141 26.699.900 99,99% 41.000.003.141 134.405.940.000
2. 22-09-1995 2.185.000.000
22-09-1995 37.200.000
21-12-1995 2.549.000.000
09-07-1996 20.000.000.000
19-09-1996 5.000.000.000
03-10-1996 3.000.000.000
08-11-1996 4.500.000.000
27-12-1996 3.000.000.000
04-03-1997 5.650.000.000
06-03-1997 5.650.000.000
23-04-1997 5.650.000.000
30-05-1997 5.650.000.000
05-06-1997 5.650.000.000
02-07-1997 5.650.000.000
05-08-1997 5.650.000.000
29-08-1997 6.000.000.000
15-09-1997 9.548.000.000
14-10-1997 8.048.000.000
04-11-1997 11.548.000.000
08-12-1997 5.000.000.000
22-01-1998 2.300.000.000
13-08-2004 (28.000.000.000)
30-12-2004 (7.000.000.000)
Jumlah 87.252 27,76% 87.265.200.000 87.252 27,76% 87.265.200.000 111.901.066.000
PT MEKAR PRANA
INDAH (PT MPI)
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
PENEMPATAN LANGSUNG PADA SAHAM
PER 31 DESEMBER 2016
PT BINAKARSA
SWADAYA (PT BKS)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penempatan Awal Nilai Perolehan Per Tanggal Laporan
No Nama Perusahaan Nilai Wajar
- 47 -
Lampiran 12
Tanggal Jumlah
Lembar % Kepemilikan Total (Rp)
Jumlah
Lembar% Kepemilikan Total (Rp)
3. 08-02-2000 10.000.000.000
25-07-2000 17.000.000.000
25-10-2005 27.540.000.000
05-07-2005 (1.010.000)
05-05-2014 (43.199.200.000)
Jumlah 53.999 99,99% 11.339.790.000 53.999 99,99% 11.339.790.000 11.629.176.000
4. 14-06-1994 102.211.027
01-07-1994 21.464.316
08-02-1995 308.677.302
28-09-1995 10.221.103
12-08-1997 102.211.027
27-11-1997 375.114.467
28-12-1998 1.380.870.979
03-03-1999 10.221.103
20-04-1999 204.422.059
25-07-2000 61.326.617
09-07-2003 35.000.000
12-12-2013 1.793.000.000
29-01-2014 12.678.000.000
23-09-2014 7.300.000.000
Jumlah 22.697 22,69% 24.382.740.000 22.697 22,69% 24.382.740.000 33.053.518.000
Total Penempatan Langsung Pada Saham 26.863.848 163.987.733.141 163.987.733.141 290.989.700.000
Catatan:
1).
(Lanjutan)
PT PEMERINGKAT EFEK
INDONESIA
(PT PEFINDO)
Nilai Wajar Penempatan Langsung pada saham per 31 Desember 2016 didasarkan pada penilaian tahun 2016 yang dilakukan oleh penilai independen KJPP Nana,
Imadduddin dan Rekan sebagaimana dilaporkan dalam laporan No. 082/AS/NI/17; No. 083/AS/NI/17; No. 084/AS/NI/17; No. 085/AS/NI/17 tanggal 28 April 2017. Penilaian
atas penempatan langsung dilakukan berdasarkan pendekatan pendapatan dengan metode diskonto manfaat masa mendatang (Discounted of Future Benefit Method)
dengan teknik Discounted cash Flow dan pendekatan Asset Approach dengan teknik Adjustable Book Value, sebagai aplikasi dari metode yang ada dalam melakukan
penilaian saham, serta ketersediaan data yang ada.
PT BIDAKARA TARUMA
SAKTI (PT BTS)
No Nama Perusahaan
Penempatan Awal Nilai Perolehan Per Tanggal Laporan
Nilai Wajar
PENEMPATAN LANGSUNG PADA SAHAM
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
- 48 -
Lampiran 13
No. Jenis Investasi Lokasi Luas (m²) Tanggal Perolehan Biaya Perolehan Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku
Nilai Yang Ditetapkan
Penilai Yang
Terdaftar Di OJK
2. Tanah dan Bangunan (per sertifikat) - - - - - - -
240.336.871.330 - 240.336.871.330 247.137.000.000
247.137.000.000 -
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
Total Tanah dan Bangunan
Pada tanggal 31 Desember 2016, Dapen BI melakukan investasi pada tanah seluas 4.155 m2 dengan biaya perolehan sebesar Rp240.336.871.330 yang berlokasi di JL. H. R. Rasuna Said, Persil No. 18, Jakarta
Selatan ditunjukkan dengan sertifikat nomor 631.
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
TANAH, BANGUNAN SERTA TANAH DAN BANGUNAN
PER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jl. H. R. Rasuna Said, Persil No. 18,
Jakarta SelatanTanah (per sertifikat)1. 4.155 m² 24 Oktober 2016 240.336.871.330 240.336.871.330
- 49 -
Lampiran 14
1. Pelaksanaan prinsip-prinsip penyebaran risiko dan keputusan
investasi yang objektif.
Dalam kebijakan dan keputusan investasi, Pengurus telah melaksanakan prinsip-prinsip
penyebaran risiko yang tercermin dari diversifikasi jenis investasi, tenor, dan sektor bisnis.
Dalam rangka pengambilan keputusan investasi yang objektif, penempatan maupun pelepasan
investasi dilakukan dengan memperhatikan analisis yang sesuai yang semata-mata untuk
meningkatkan dan mengamankan aset investasi Dana Pensiun.
2. Pelaksanaan tanggung jawab Pengurus sebagaimana dimaksud
dalam peraturan OJK mengenai investasi Dana Pensiun.
Pengurus telah melaksanakan tanggung jawabnya dalam mengelola investasi Dana Pensiun
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.3/POJK.05/2015
tentang Investasi Dana Pensiun.
3. Kesesuaian investasi terhadap ketentuan Arahan Investasi. Pengambilan keputusan investasi selalu memperhatikan Arahan Investasi sehingga kesesuaian
terhadap Arahan Investasi selalu terjaga.
4. Jumlah dan komposisi portofolio investasi untuk tiap-tiap paket
investasi atau jenis investasi yang ditawarkan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan.--
5. Jumlah dan karakteristik investasi pada para yang memiliki hubungan
Adiliasi dengan Dana Pensiun.--
6. Pelaksanaan strategi alokasi aset yang disesuaikan dengan profil
liabilitas Dana Pensiun.
Dengan memperhatikan profil liabilitas DAPENBI sebagai Dana Pensiun yang telah mature,
strategi alokasi aset yang dilakukan oleh DAPENBI adalah dengan menempatkan sebagian
besar investasi pada instrumen berpendapatan tetap (SBN & Obligasi Korporasi) yang
memberikan cashflow untuk memenuhi kewajiban pembayaran Manfaat Pensiun.
No. Topik Uraian
DANA PENSIUN BANK INDONESIA
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
ANALISIS INVESTASI DANA PENSIUN
PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2016
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI
- 50 -
2016
Lapo
ran TahunanA
nnual Rep
ort
DANA PENSIUN BANK INDONESIAGedung YKKBI, Lantai 5 - 7Kompleks Perkantoran BidakaraJl. Deposito VI No. 12 - 14, PancoranJakarta Selatan 12870
Telp. 021. 837 95 304 - 310Facs. 021. 837 95 311Website : www.dapenbi.co.idFacebook : @Dana Pensiun BI DapenbiTwitter : @dapenbi
2016Laporan TahunanAnnual Report
Menata O
rganisasi Mem
antapkan Kinerja D
eveloping Organization, Strengthening Perform
ance