memonitoring penataan atau dispay prodak

27
Memonitoring Penataan Atau Dispay Prodak 23.36 Chalidsurya Blog's A. Penataan barang dagangan/merchandise Penataan barang dagangan atau merchandise pada sebuah toko memiliki peran dan arti yang sangat penting. Sering terjadi seorang ibu yang awalnya datang ketoko untuk berbelanja Susu kental manis merek tertentu, ternyata pada Rak yang sama terdapat merek lain yang lebih murah. Melihat pada rak sebelah terdapat deretan biskuit dengan kemasan kaleng menarik serta tambahan/ hadiah kemasan karton kecil. Pada rak Sabun cuci kondisi sama, hampir semua deterjen memberikan diskon dan hadiah. Kesemua produk tersebut ditata dengan rapi dan baik serta memiliki daya tarik. Sehingga pada akhirnya ibu tersebut pulang dengan menbawa berbagai barang kebutuhan yang sebenarnya tidak ada dalam rencana belanjanya. Hal tersebut terjadi karena konsumen tersebut melihat penampilan visual yang menarik sehingga terdorong untuk melakukan impulse buying yakni pembelian seketika. Departemen atau bagian yang sangat berkaitan dengan kegiatan penataan barang dagangan adalah Merchandising. Dalam buku First step in a retail career, pengertian merchandising dijelaskan sebagai berikut; The detailed process of making a store and its product attractive is called merchandising. Merchandising is the way in which goods are presented to customers. Dalam pengertian tersebut dijelaskan bahwa penataan barang dagangan adalah suatu

Upload: mike-spenil

Post on 15-Apr-2017

869 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Memonitoring penataan atau dispay prodak

Memonitoring Penataan Atau Dispay Prodak

23.36 Chalidsurya Blog's

A. Penataan barang dagangan/merchandise

Penataan barang dagangan atau merchandise pada sebuah toko memiliki peran dan arti yang

sangat penting. Sering terjadi seorang ibu yang awalnya datang ketoko untuk berbelanja Susu

kental manis merek tertentu, ternyata pada Rak yang sama terdapat merek lain yang lebih murah.

Melihat pada rak sebelah terdapat deretan biskuit dengan kemasan kaleng menarik serta

tambahan/ hadiah kemasan karton kecil. Pada rak Sabun cuci kondisi sama, hampir semua

deterjen memberikan diskon dan hadiah. Kesemua produk tersebut ditata dengan rapi dan baik

serta memiliki daya tarik. Sehingga pada akhirnya ibu tersebut pulang dengan menbawa berbagai

barang kebutuhan yang sebenarnya tidak ada dalam rencana belanjanya. Hal tersebut terjadi

karena konsumen tersebut melihat penampilan visual yang menarik sehingga terdorong untuk

melakukan impulse buying yakni pembelian seketika.

Departemen atau bagian yang sangat berkaitan dengan kegiatan penataan barang dagangan

adalah Merchandising. Dalam buku First step in a retail career, pengertian merchandising

dijelaskan sebagai berikut; The detailed process of making a store and its product attractive is

called merchandising. Merchandising is the way in which goods are presented to customers.

Dalam pengertian tersebut dijelaskan bahwa penataan barang dagangan adalah suatu cara dimana

barang dagangan disajikan dengan menarik kehadapan konsumen. Proses yang secara rinci

menjadikan toko dan barang dagangannya memiliki daya tarik adalah tugas dan kegiatan

Merchandising. Dengan kata lain segala aktivitas yang berhubungan dengan arus barang mulai

barang dibeli sampai terjual serta pengembangannya adalah tugas pokok Merchandiser, yaitu

orang bertanggung jawab atas penataan barang dagangan

Secara umum kegiatan dan tanggung jawab seorang Merchandiser adalah;

1. Melakukan pembelian produk yang sesuai serta tepat dalam harga dan jumlah

Page 2: Memonitoring penataan atau dispay prodak

Tugas pembelian ini memegang peran yang sangat penting. Melalui keterampilan memilih

barang dan menentukan dimana tempat membeli akan diperoleh barang dagangan yang dapat

dijual dengan harga bersaing. Dalam hal tertentu harus memiliki perasaan peka dalam

mengendalikan produk dengan cara mengamati kecenderungan permintaan serta melakukan

pembelian produk yang diramalkan akan laku dipasaran. Sebaliknya dalam hal tertentu pula

harus mampu menghentikan pembelian suatu produk yang tidak direspon oleh konsumen.

Dalam melakukan pembayaran dapat dilakukan secara tunai, kredit atau konsinyasi yakni

pembayaran dilakukan setelah dilakukan perhitungan terhadap barang yang laku

2. Menentukan harga jual yang tepat, bersaing dan pantas

Apabila kegiatan pembelian yang umumnya dilakukan melalui rekanan, distributor, penyalur

atau langsung produsen telah dilakukan dengan tepat, maka dalam menentukan harga jual akan

relatif lebih mudah. Orientasi dalam menetapkan harga jual adalah sebagai berikut;

Orientasi pada harga pokok/ pembelian

Dalam hal ini dilihat terlebih dahulu harga belinya kemudian ditambahkan dengan

keuntungan yang diinginkan misalnya 15 %. Cara menentukan harga jual ini disebut

Markup pricing

Orientasi pada permintaan pasar

Dalam menentukan harga diawali dengan melihat ke pasar untuk mengetahui berapakah

kekuatan permintaan, berapa banyaknya barang yang diperlukan serta berapa kira- kira

kemampuan untuk membayar. Jika diperkirakan permintaan akan barang tersebut kuat maka

harga ditentukan relatif tinggi. Sebaliknya jika permintaan diperkirakan rendah maka harga

ditetapkan relatif rendah dalam arti mengambil keuntungan yang tidak terlalu besar

Orientasi pada persaingan

Dalam menentukan harga jual terlebih dahulu melihat harga yang dipasang oleh pesaingnya

untuk kemudian menentukan harga jual.Terdapat tiga alternatif yakni menjual lebih rendah,

Page 3: Memonitoring penataan atau dispay prodak

sama dengan pesaingnya atau sedikit lebih tinggi dari pesaing. Bila menjual lebih tinggi

tentunya haraus memiliki nilai lebih misalnya dalam hal pelayanan

Kombinasi dari ketiga hal tersebut

Dalam menentukan harga jual, strategi yang digunakan yakni mengkombinasikan ketiga

orientasi harga tersebut yakni harga pokok, permintaan pasar dan tingkat persaingan. Dalam

prakteknya cara inilah yang umum digunakan dalam menentukan harga jual

3.Melakukan koordinasi yang terpadu dalam kegiatan promosi dan display

Kegiatan promosi tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah penjualan. Strategi penjualan

yang dilakukan untuk menarik minat pembeli antara lain;

Memberikan potongan harga

Menawarkan produk dengan harga yang lebih murah

Menawarkan produk yang berkualitas tinggi

Menawarkan produk yang eksklusive yakni tidak dijual ditempat lain

Memperluas variasi produk

Menekan biaya

Meningkatkan pelayanan

Guna lebih meningkatkan jumlah pengunjung pada event tertentu misalnya tahun baru, hari

ulang tahun kemerdekaan dan event lainnya menyelenggarakan kegiatan lomba, kontes,peragaan

dan lainnya yang biasanya dilakukan dengan berkerja sama dengan produsen atau pemasok.

Agar barang yang ditata memiliki daya jual, maka penataan barang barang dagangan haruslah

mengacu pada tehnik display yang akan diuraikan pada bagian berikut

4. Melakukan estimasi penyediaan barang yang tepat

Pada sebuah toko persediaan barang disimpan di gudang. Fungsi gudang pada dasarnya adalah

sebagai tempat menerina barang, tempat menyimpan dan tempat mengeluarkan barang

Page 4: Memonitoring penataan atau dispay prodak

Dalam hal menerima barang harus diatur waktu penerimaannya untuk menjaga kebersihan dan

untuk menjaga jangan sampai terjadi percampuran barang. Seluruh barang yang diterima harus

dicek kualitas dan jumlahnya serta dikelompokkan agar memudahkan saat mengeluarkan. Dalam

hal penyimpanan harus lebih ditekankan pada pada stock yang memadai untuk menyediakan

barang yang cukup untuk waktu penjualan yang ditentukan. Pengeluaran barang dari gudang

harus menggunakan sistem FIFO, artinya barang yang diterima lebih dulu dari suplier

dikeluarkan lebih dahulu untuk mengurangi resiko barang rusak/ daluwarsa.

B. Pengelompokan barang dagangan

Untuk memudahkan calon pembeli memilih barang yang diperlukan, serta mempermudah dalam

melakukan penataan barang maka harus dilakukan pengelompokan barang dagangan atau

grouping. Grouping adalah sitem untuk melakukan seleksi dan pemilihan sejumlah barang yang

akan dijual, dengan mengelompokkan penempatan item/ jenis barang yang strategis guna

memudahkan pembeli memilih barang. Jadi grouping sangat erat kaitannya dengan display.

Kegiatan grouping juga dimaksudkan agar barang yang satu dengan barang lain yang memiliki

sifat kimia berbeda tidak bercampur. Karena hal ini dapat mengurangi kualitas barang. Dalam

pengelompokan di toko tiap- tiap group diberi label pada rak sesuai dengan barang yang dipajang

dengan mencantumkan kode barang, merek, jumlah barang yang ada di rak. Grouping dilakukan

dalam dua kelompok besar yaitu Food dan Non Food sebagai contoh berikut;

KELOMPOK MAKANAN/ MINUMAN ( FOOD )

Dept. Nama Departemen Nama/ Merek barang

01 SNACK Chiki, Taro, dll

Page 5: Memonitoring penataan atau dispay prodak

( Makanan kecil )

02 BISKUIT& COOKIES Monde, Roma, Khong Guan

03 CONFECTIONERY

(Kembang gula dan cokelat )

04 MILK

( Susu )

Dancow, Benbera, Indomilk

05 SOFT DRINK

(Minuman ringan )

Fanta, Coca cola, Pepso cola,

06 BABY FOOD Promina, Nutricia,

07 BREAKFAST FOOD& DRINK

(Makanan dan minuman pagi/ sarapan pagi )

Torabika, Kapal api,

08 NOODLE/SOUP/EXTRACT/PASTA Indomie, Supermie, Makartoni

09 SPICES&CONDIMENT

(Bumbu-bumbu dapur )

Saus tomat , sambal, kecap, lada, merica

10 CANNED MEAT/FISH/VEGETABLE

(Daging, ikan,sayur dalam kaleng)

Corned beef, saden

11 CANNED FRUITS& BOTTLE Buah- buahan aleng ,Delmonte

12 PRODUCE DAIRY & ICE CREAM Campina, Woody, Margarine, keju

KELOMPOK NON FOOD

Dept. Nama Departemen Nama/ Merek barang

01 HOUSEHOLD CLEANER

(Pembersih alat rumah tangga )

Pembersih lantai, Molto, Baygon, Lisol

02 KITCHENWARE&HOUSEHOLD WARE

(Alat dapur dan alat rumah tangga )

Timbangan kue, pisau, panci. Teko

Page 6: Memonitoring penataan atau dispay prodak

03 TABLEWARE& GIFT

(Barang pecah belah & Kado )

Piring, gelas, cangkir,

04 AUTOMOTIVE SUPPLIES&TOOL KIT Bay fresh, Ambipur, Kunci stang mobil

05 BEAUTY AID

( Alat kecantikan )

Kapas, Pelembab, Shampoo, cologne

06 STATIONARY

( Alat tulis kantor )

Kertas, tinta printer, pulpen, Bambi

07 KNITTING & CLOTHING Handuk, seprei, Taplak meja

08 APPAREL

( Pakaian )

Pakaian bayi, Jaket, pakaian dewasa

09 ACCESSORIES

( Perhiasan )

Ikat pinggang, Bando, Topi

10 TOYS & ART

( Mainan anak & barang kesenian )

Boneka, Mobilan, Lilin mainan

Grouping tersebut diatas adalah untuk toko swalayan atau supermarket. Kegiatan

pengelompokan barang juga dapat didasarkan atas tingkatan umur konsumennya. Toko yang

menjual pakaian, akan mengelompokkan barangnya atas Pakaian bayi, anak- anak, remaja,

dewasa dan masih dikelompokkan lagi Pria dan wanita.

C. Display

Salah satu daya tarik pada toko adalah penataan barang dagangannya. Melalui berbagai bentuk

penyajian barang dagangan pada berbagai model rak display maka menjadikan suasana toko

menjadi semarak, dan menimbulkan daya tarik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan volume

penjualan. Uraian tersebut adalah gambaran tentang pentingnya display

Page 7: Memonitoring penataan atau dispay prodak

Yang dimaksud display adalah usaha yang dilakukan dalam penataan barang dagangan ditoko,

dengan memperhatikan unsur pengelompokan jenis dan kegunaan barang, kerapihan dan

keindahan dengan tujuan mengarahkan pembeli agar tertarik untuk melihat dan memutuskan

untuk membeli.

Dalam membuat display harus pula memperhatikan pengaturan tempat atau space manajemen

yaitu sistem pengaturan barang dengan mengoptimalkan pemakaian ruangan yang tersedia

sehingga menghasilkan nilai lebih antara lain;

1. Mempercepat perputaran barang

2. Menurunkan biaya gudang melalui pencegahan penumpukan persediaan barang digudang

3. Menciptaka daya tarik bagi konsumen

Dengan demikian dalam space manajemen harus merencanakan;

1.POP ( Point of Purchase ) yakni suatu keterangan tentang nama barang,ukuran, harga dan

keterangan lain yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga menarik dan mudah dilihat pada

posisi orang berdiri

2. Pemajangan ( display )

Dalam kegiatan pemajangan perlu memperhatikan;

Pengelompokan barang/ grouping

Pengaturan jumlah barang dalam rak disesuaikan dengan daya jual barang tersebut

Memperhatika bentuk, jenis dan komposisi warna kemasan

Memperhatikan FIFO yaitu pemajangan barang yang memperhatikan tanggal masuk

barang untuk menghindari daluwarsa/expired date

Menggunakan Price card, yang berisi data pisik barang misalnya nama barang, kode

barang, kode supllier/ pemasok, harga jual, nomor rak, jumlah minimum stock dan

lainnya

Selanjutnya secara teknis dalam melakukan penataan barang/ display terdapat beberapa syarat

penting yang harus dipenuhi yakni;

Page 8: Memonitoring penataan atau dispay prodak

1. Rapi dan bersih

Kerapihan dan kebersihan merupakan salah satu faktor yang dapat menarik perhatian

pelanggan untuk mendekat melihat barang sehingga pada akhirnya tertarik untuk membeli

2. Mudah dicari

Slah satu cara untuk untuk membuat pembeli nyaman dan betah berbelanja adalah

tersedianya berbagai kemudahan- kemudahan. Untuk itu barang yang dipajang di rak

haruslah menurut kelompoknya atau grouping serta petunjuk barang yang umumnya

digantung diatas ( Sign board )

3. Mudah dilihat

Dalam memajang Label barang dan label harga pada Rak pajangan haruslah menghadap ke

depan/ ke luar sehingga pembeli dengan mudah dapat melihat tanpa menyentuh barang

4. Mudah dijangkau

Pada umumnya pengunjung toko adalah para wanita yang memiliki tinggi badan antara 150

cm – 160 cm . Untuk itu dalam menata barang haruslah memperhitungkan ketinggian

peralatan display yang disesuaikan dengan tinggi badan agar mudah untuk dijangkau.

Demikian juga untuk barang kebutuhan sehari- hari jangan diletakkan pada tempat yang

tersembunyi

5. Aman

Dalam menata barang harus mempertimbangkan keamanan. Barang yang mudah pecah

misalnya, jangan diletakkan dipinggir karena dapat dengan mudah tersentuk pembeli yang

menyebabkan kecerlakaan dan kerusakan barang. Dalam melakukan display jangan

meletakkan makanan berdekatan dengan barang yang mengandung racun

Kelima hal tersebut diatas adalah pertimbangan dasar dalam menata barang dagangan pada Rak

agar memiliki daya tarik bagi pengunjung.

Page 9: Memonitoring penataan atau dispay prodak

Disamping hal tersebut diatas, dalam pelaksanaan menata barang beberapa hal harus

diperhatikan yakni;

1. Dalam meletakkan barang di rak jangan ditumpuk, karena hal ini akan mempersulit

pembeli untuk mengambil barang dan tumpukan tersebut dapat jatuh dan membahayakan

pembeli saat memilih barang

2. Harus diupayakan stock barang pada Rak display dalam keadaan penuh. Apabila stock

barang tinggal sedikit, maka letakkan sisa barang dan rapatkan pada pojok depan rak

3. Produk dan merek untuk barang- barang yang perputarannya cepat, maka jumlah barang

yang didisplay harus lebih banyak dibanding barang yang perputarannya kecil.

4. Apabila menata produk pada rak susun, maka ukuran kemasan yang paling kecil

diletakkan pada rak atas dan ukuran kemasan paling besar diletakkan pada rak paling

bawah. Contoh; pada rak susun 4, maka kemasan 250 gram diletakkan paling atas, 400

gram dibawahnya, kemasan 750 gram dibawah 400 gram dan kemasan 1 kg berada pada

rak paling bawah

5. Label harga dan informasi barang (ticket) fungsinya untuk membantu penjualan. Untuk

memudahkan penglihatan maka Label harga diletakkan pada pandangan kiri komsumen

dan dibawah produk

6. Untuk menata barang- barang Fashion di rak maka cara menempatkannya mulai dari kiri

kekanan yakni dari ukuran kecil, dan ukuran besar disebelah kanan

Keenam hal tersebut diatas adalah merupakan pertimbangan dasar untuk melakukan display agar

memiliki daya jual tinggi

Dengan demikian dapat dikatakan kegiatan display merupakan upaya untuk menandani toko,

layaknya mendadani seorang gadis. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh pemilik toko tetapi

dilakukan bersama, yakni toko dan pemilik merek/ produsen, karena keduanya memiliki

kepentingan yang sama. Hasil kerjasama tersebut dapat kita lihat ditoko antara lain;

Shelf vision yakni Iklan di rak dan di depan produk, cart vision yaitu iklan yang diletakkan di

troli/ kereta belanja, wall vision, floor vision yakni iklan dilantai. Dengan demikian hampir

Page 10: Memonitoring penataan atau dispay prodak

semua tempat/ ruangan dipergunakan untuk berpromosi berbagai merek produk dan dari

kesemua itu Rak merupakan tempat yang sangat strategi

1. Jenis- jenis display

Teknologi display yang semakin berkembang yang ditunjang dengan berbagai model rak,

menyebabkan penataan barang menjadi semakin bervariasi dengan upaya tampilan yang

maksimal. Hal ini memacu para produsen dan pemasok untuk memperkenalkan produk dan

mereknya melalui rak- rak display.

Berdasar atas penempatan barang terdapat beberapa jenis display antara lain;

Vertikal display ( pemajangan susun tegak )

Yaitu cara display dengan posisi susunan barang tegak dalam rak. Untuk pemajangan ini

perlu memperhatikan hal- hal sebagai berikut;

o Barang yang kecil diletakkan diatas dan yang besar dibawah

o Barang yang kecil dikiri dan yang besar dikanan

o Komposisi warna produk harus diperhatikan agar tampak serasi dan enak

dipandang

o Untuk jenis Food ( makanan/ minuman ) umumnya terdapat 3 jenis kemasan

yakni plastik, karton/kotak/doos dan botol atau gelas. Jika produk yang didisplay

terdapat 3 macam kemasan tersebut maka penyusunannya berurutan mulai dari

kemasan plastik diletakkan paling atas, kemudian karton/kotak/doos dan kemasan

botol/gelas diletakkan paling bawah

o Jarak antara Rak dalam Gondola harus sama atau semakin keatas semakin kecil

Floor display ( pemajangan di lantai)

Adalah model display dimana penataan barang menggunakan lantai dasarnya tanpa

menggunakan rak tertentu. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam floor display antara lain;

o Tinggi maksimun 100 cm

o Barang adalah sejenis

Page 11: Memonitoring penataan atau dispay prodak

o Letaknya strategis

o Tidak mengganggu arus barang maupun arus pelanggan

o Menggunakan POP ( Point of Purchase ) yang menarik misalnya berupa tulisan,

atau bisa juga menggunakan SPG (Sales Promotion Girl )

o Diberi alas yang sesuai misalnya Palet

o Luas sekitar 90 cm x 90 cm

Impulse buying product display ( pajangan untuk menggerakkan hati )

Adalah display yang ditempatkan pada posisi yang strategis mudah dijangkau banyak dilalui

pengunjung dengan harapan orang yang lewat tergerak untuk membeli. Display ini biasanya

berada dekat Kasir.Produsen taupun pemasok, bila ingin produknya didisplay pada tempat

tersebut harus menyewa mahal

Wall display

Wall display adalah display dimana produk ditata/ ditempel didinding. Display ini biasanya

untuk barang- barang fashion seperti pakaian dan kelengkapannya. Salah satu hal yang harus

diperhatikan dalam wall display, yakni barang yang didisplay didinding harus pula ada di

rak. Contoh; Terdapat tiga ukuran baju, S, M dan L dipajang didinding, maka di rak display

pun harus ada ukuran tersebut

Merchandise mix display

Yaitu pemajangan untuk menawarkan produk lain yang berhubungan dengan produk yang

baru dibelinya. Pemajangannya dengan menggabungkan dua produk yang saling berkaitan.

Dengan demikian konsumen yang membeli salah satu produk diingatkan untuk membeli

produk lain sebagai pelengkapnya. Misalnya kopi dan creamer. Juga sering ditemui pada

pajangan minuman, pada rak tambahan depannya terdapat Kacang kulit yang didisplay.

Maksud display tersebut mengingatkan kita untuk membeli minuman dan Kacang kulit

sebagai pelengkapnya

Cut cases display

Page 12: Memonitoring penataan atau dispay prodak

Adalah model display tanpa gondola, yakni menggunakan kotak/ karton kemasan besar yang

dipotong setengahnya sedemikian rupa dan disusun rapi sehingga produknya tampak.

Display ini cocok untuk makanan atau minuman kaleng

Jumble display

Jumble display adalah display campur aduk. Dalam hal ini produk diletakkan dalam sebuah

tempat terbuka dan pembeli bebas untuk mengaduk aduk barang untuk memilih.

C. Tata letak dan arus pengunjung ( Store layout and Traffic flow )

Mengatur ruangan melalui tata letak dan mengarahkan arus pengunjung adalah sesuatu hal yang

sangat penting guna membuat daya tarik pengunjung. Melalui tata letak yang baik maka akan

sangat berpengaruh terhadap penampilan dan citra toko. Bagi konsumen pembentukan kesan

terjadi pada saat calon pembeli berada dilingkungan luar toko, masuk ketoko, melihat lihat

barang sekeliling toko dan saat menyelesaikan pembayaran dan meninggalkan toko

Agar terbentuk citra positif terhadap toko maka dalam pengaturan Layout meliputi:

Floor Layout yaitu tata ruang/ lantai , dimana peralatan toko ditempatkan

Fixturing yaitu pemilihan dan penggunaan peralatan display dan peralatan lainnya seperti

Cash Register

Display yaitu bagaimana barang ditata dan disajikan sehingga menarik

Atmosphere yaitu penciptaan suasana sehingga konsumen menjadi nyaman

Hal yang sangat mendasar dalam tata ruang dan penempatan peralatan serta penataan barang

sehingga memudahkan arus pengunjung toko adalah bentuk Layoutnya. Pada dasarnya terdapat

dua bentuk layout toko yaitu;

1. Grid pattern

Page 13: Memonitoring penataan atau dispay prodak

Bentuk ini umumnya digunakan pada super market, karena model Grid ini dapat

mengarahkan pengunjung berkeliling mengikuti lorong rak. Selain itu melalui cara ini

toko dapat menampilkan berbagai macam barang dagangan pada rak- rak display tersebut

2. Free flow pattern

Bentuk ini umumnya digunakan pada Departemen store atau toko- toko fashion lainnya.

Dalam bentuk ini pengunjung bebas dan tidak diarahkan mengikuti jalur tetapi dapat

memilih dan mencari barang yang diperlukan.Untuk itu pada titik- titik tertentu harus

ditempatkan pajangan- pajangan yang berkaitan dengan produk yang dipromosikan.

3. Combination pattern

Bentuk ini umumnya digunakan pada Departemen strore besar dan modern yang terdiri

dari beberapa area. Untuk barang- barang fashion mengacu pada Free flow pattern sedang

untuk area buku dan alat- alat tulis menggunakan Grid pattern . Dengan model ini

pengaturan ruang dan arus pengunjung menjadi lebih efektif.

Kedua bentuk tata ruang dan tata letak tersebut pada dasarnya memiliki kelebihan dan

kekurangan. Namun pertimbangan utama dalam memilih bentuk Layout adalah jenis/ kelompok

barang serta harga barang dagangan. Adapun kebaikan dan kelemahan masing- masing bentuk

adalah sebagai berikut;

Kebaikan Grid pattern:

Tampilan barang dagangan dapat maksimal

Semua tempat/ lantai dapat termanfaatkan

Memudahkan pembeli untuk menelusuri setiap jalan antar rak/ gang ( aisle ) guna

mencari barang

Memudahkan pengawasan terhadap barang

Kelemahan Grid pattern:

Page 14: Memonitoring penataan atau dispay prodak

Ruang gerak pembeli kurang bebas karena diarahkan jalurnya

Pada saat padat pengunjung, suasana menjadi kurang nyaman karena padat pengaturan

dan padat barang

Keuntungan Free flow pattern:

Suasana terbuka dan terasa santai

Memudahkan pembeli untuk berkeliling melihat dan mencari barang kebutuhan

Mudah untuk mengatur barang yang dipromosikan

Mudah untuk mengatur display dengan menggunakan tema tertentu misalnya Lebaran,

Natal, Valentine Day dan sebagainya

Kelemahan Free flow pattern:

Memerlukan banyak tenaga untuk melayani pembeli

Pembeli akan membuang banyak waktu untuk berkeliling atau menjadi binggung/ ragu

dengan apa yang telah dilihat

Hal lain yang merupakan pertimbangan pokok dalam tata letak adalah pengaturan arus

pengunjung atau traffic flow. Dalam menentukan traffic flow harus melihat kebiasaan- kebiasaan

pembeli saat berbelannja, yakni arah dan bagian mana mereka banyak lewat dan bagian mana

yang umumnya kurang diminati/ dilewati. Seperti diketahui apabila seseorang masuk kedalam

suatu ruangan umumnya orang akan mengarahkan pandangan dan memperhatikan apa- apa yang

ada disebelah kiri. Berdasarkan kebiasan- kebiasan tersebut dalam pembagian area dan

pengaturan display dikenal tiga istilah yakni;

Hot spot

Area toko yang umumnya sering dan selalu dilewati pembeli, misalnya bagian depan, area

dekat kasir

Warm spot

Area toko yang banyak dilewati, seperti bagian tengah toko

Page 15: Memonitoring penataan atau dispay prodak

Cold spot

Area toko yang agak jarang dilewati misalnya sudut- sudut belakang

Setelah mengetahui pembagian area tersebut maka berbagai barang dagangan dapat kita display

sesuai dengan kebutuhan. Dalam meletakkan dan menempatan barang dagangan pada area- area

tersebut harus memperhatikan komponen barang dagangan yang meliputi;

Bestseller

Best seller adalah kelompok barang yang perputarannya tinggi karena banyak diperlukan

oleh konsumen. Produk best seller ini bisa sepanjang tahun atau pada saat tertentu saja

misalnya; seragam sekolah pada tahun ajaran baru, baju anak- anak pada saat menjelang

lebaran

Impulse line

Impulse line adalah penempatan barang pada posisi yang strategis sehingga mendorong

orang membeli tiba- tiba tanpa direncanakan. Misalnya menempatkan makanan kecil/

snack, permen, cokelat pada rak dekat kasir

Advertise line

Advertise line adalah penempatan barang yang sedang dipromosikan. Untuk itu letaknya

pada posisi yang strategis yakni banyak dilalui oleh pengunjung, biasanya pada Hot spot

Problem stock

Problem stock adalah berbagai barang yang perputarannya sangat lambat. Hal ini

kemungkinan terjadi karena kesalahan dalam memperhitungkan pembelian, atau

disebabkan oleh kurang perhatian terhadap produk sehingga kelihatan lama dan kurang

bersih. Untuk barang yang masuk kategori problem stock umumnya dilakukan obral atau

diskon dengan menggunakan Jumble display ( campur aduk )

D. Label/ Kartu harga/ Tickets

Page 16: Memonitoring penataan atau dispay prodak

Apabila kita masuk kesebuah Supermarket atau Depatemen store, kita akan melihat berbagai

tulisan tangan menarik berisi informasi barang dan harga yang diletakkan dekat barang atau

bahkan diletakkan diatas dalam posisi digantung. Kesemua itu disebut Label/ kartu harga atau

ada yang menyebut Sign. Pada dasarnya fungsi Label tersebut adalah untuk membantu penjualan

dengan memberikan informasi tentang barang. Disamping itu fungsi Ticketing adalah untuk

membuat suasana sekitar toko menjadi lebih meriah dan menyenangkan. Ticket yang baik adalah

yang dapat mempengaruhi calon pembeli untuk mengambil keputusan membeli. Agar penulisan

Ticket/ label dapat mengenai sasaran maka layout Ticket adalah sebagai gambar berikut

LEAD LINE

HEAD LINEDESCRIPTIVE LINE

PRICE

BASE LINE

Keterangan :

LEAD LINE adalah kata- kata yang memandu pandangan untuk mengetahui/ melihat lebih

dalam. Untuk itu dalam membuat lerad line kata- kata singkat seperti; Baru tiba, Hanya hari ini,

Turun harga dan sebagainya

HEAD LINE adalah informasi tentang produk yang ditawarkan

DESCRIPTIVE LINE adalah keterangan sedikit rinci tentang barang tersebut, misalnya

keuntungan produk tersebut

Page 17: Memonitoring penataan atau dispay prodak

PRICE adalah informasi tentang harga produk yang ditawarkan tersebut yang ditulis dengan

huruf yang lebih besar dari yang lain

BASE LINE adalah informasi tentang kualitas atau ukuran misalnya per Kg, Ons dan sebagainya

Disamping label dan ticket, guna mempermudah administrasi usaha khususnya Kasir digunakan

tenologi baru yaitu Barcode. Barcode merupakan Label berisi garis- garis yang mempermudah

untuk mengetahui harga pada mesin pembaca . Melalui barcode dan mesin pembacanya akan

mempercepat pelayanan, karena kasir tidak perlu menekan- nekan tombol setiap menghitung

harga barang yang dibeli konsumen.

Oleh : Chalid Surya

Page 18: Memonitoring penataan atau dispay prodak

Cara menata barang dagangan di toko.

Salah satu cara agar toko lebih menarik adalah dengan menata barang dagangan dengan sedemikian rupa agar tampak lebih menarik, meyakinkan dan lebih rapi, tentunya dengan harapan penjualan semakin meningkat. Berikut tipsnya:

1. Isilah pada bagian depan toko terlebih dahulu. Kesan penuh harus anda tampilkan dengan menata produk anda dengan mengutamakan mengisi bagian depan atau etalase depan terlebih dahulu bahkan ada yang mengisi bagian teras atau trotoar toko agar lebih menarik perhatian calon pembeli. Keamanan harus diutamakan jangan sampai produk tersebut jadi sasaran pencurian orang yang lalu lalang di depan toko.

2. Perhatikan warna. Tempatkan produk dengan warna warna cerah di bagian yang paling mudah dilihat, padukan warna cerah tersebut letakkan bersebelahan dengan warna cerah lain. Misalnya warna merah,kuning,orange, putih sehingga lebih cepat menangkap perhatian pengunjung.

3. Disain menarik sebagai jangkar. Sering kali kita dapati produk yang tidak terkenal memiliki disain atau model yang sangat menarik dan inovatif, anehnya produk terkenal justru disainnya malah biasa-biasa saja,ini sering kita temukan pada produk fashion. Gunakan produk dengan disain menarik ini sebagai jangkar atau penarik dengan cara menggandengkannya dengan produk yang sudah punya nama, dengan harapan pengunjung akan tertarik untuk membeli keduanya dengan dua alasan langsung, disain menarik atau merek terkenal.

Page 19: Memonitoring penataan atau dispay prodak

4. Produk laris di bawah. Pada toko retail, letakkan produk yang laris di rak bagian bawah, kenapa? Karena produk yang laris bagaimanapun tetap akan di cari, pembeli sudah sangat hapal bentuk produk tersebut, sehingga ditempatkan di bagian bawah pun tetap akan mudah ditemukan, sedangkan untuk produk yang kurang terkenal tempatkan produknya di bagian yang sejajar dengan mata, selain untuk membantu distributor untuk menjualkan produknya, rak yang sejajar dengan mata harga promosi atau sewa raknya relatif tinggi, distributor biasanya rela membayar sewa pada pemilik toko agar produknya ditempatkan di tempat strategis. lumayan kan buat tambahan pemasukan toko anda.

5. Kemasan besar di kanan. Biasakan meletakkan produk dengan kemasan besar di sebelah kanan, misalnya produk susu merek A kemasan 1000 gram di sebelah paling kanan kemudian diikuti dengan kemasan 800 gram demikian seterusnya sampai kemasan yang paling kecil. Kenapa? Karena kebiasaan manusia menggunakan tangan kanan maka probabilitas terpilihnya produk dengan kemasan besar akan semakin tinggi.

6. Kelompokkan produk. Kelompokkan produk dengan kategori yang sama pada satu tempat yang berdekatan, dan menempatkan produk pelengkap berdekatan misanya mi isnstan berdekatan dengan saos atau sambal.

7. Tempatkan produk impulsif dikasir. Sambil antri biasanya pembeli suka comot sana sini manfaatkan hal ini dengan menempatkan produk dengan harga murah di sekitar kasir, seperti permen, rokok, coklat, aksesoris murah. Sehingga akan menambah jumlah belanjaan. Pilihlah kasir yang santai agar yang sedang antri akan semakin rajin men comot produk tambahan ke keranjang belanja.

Sebenarnya banyak lagi tips untuk menata produk di toko, untuk itu di tuntut kreatifitas dan kejelian anda untuk terus berinovasi dan seringlah berkunjung ke toko sejenis dengan anda untuk menambah pengetahuan dan membuka wawasan.