memetakan produk perikanan potensial indonesia di...

13
FISH MARKET BRIEF NO 1/2020 MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI PASAR USA www.suhana.web.id Dr. Suhana

Upload: others

Post on 17-Aug-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

FISH MARKET BRIEF NO 1/2020

MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI PASAR USA

www.suhana.web.id

Dr. Suhana

Page 2: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

1

Oleh : Dr. Suhana, S.Pi, M,Si

Dewan Pendiri Ikatan Ahli Ekonomi Kelautan Tropika (IA-EKT)

Amerika Serikat merupakan salah satu tujuan pasar utama produk perikanan dunia. Data

International Trade Centre (2020) menunjukan bahwa nilai impor produk perikanan Amerika

Serikat tahun 2019 merupakan tertinggi didunia, yaitu mencapai sekitar 15,34% dari total nilai

impor produk perikanan dunia. Setelah Amerika Serikat negara importir produk perikanan terbesar

dunia adalah China (10,47%), Jepang (9,82%), Spain (5,35%) dan Italy (4,38%).

Memetakan produk Perikanan Potensial di Pasar Amerika Serikat

Sumber : https://www.freepik.com/

Page 3: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

2

Tingginya share nilai impor produk perikanan tersebut menjadikan Amerika Serikat menjadi

tujuan utama ekspor produk perikanan negara-negara produsen ikan dunia, termasuk produk

perikanan Indonesia. Terlebih pasca perang dagang antara USA-China sejak awal 2019 lalu,

negara-negara produsen ikan memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan pasokan ikannya

ke negeri Paman Syam tersebut.

Pada tahun 2019 nilai impor produk perikanan USA turun sebesar 2,24% dibandingkan dengan

tahun 2018, sementara secara volume turun sebesar 2,69%. Namun demikian pada tahun yang

sama nilai impor produk perikanan USA dari China turun sebesar 34,70% dibandingkan tahun

2018, sementara volume impor turun sebesar 26,78% (NMFS 2020). Artinya perang dagang USA-

China telah berdampak nyata ada penurunan pasokan produk perikanan China di pasar USA.

Penurunan pasokan China inilah yang menjadi peluang besar bagi negara-negara produsen produk

perikanan dunia lainnya untuk meningkatkan pasokan ekspornya ke pasar USA.

Dampak perang dagang tersebut diperkirakan masih akan terus berlangsung dalam beberapa tahun

kedepan. Oleh sebab itu para pelaku usaha perikanan di Indonesia perlu memanfaatkan peluang

peningkatan ekspor ke pasar USA tersebut. Oleh sebab itu diperlukan informasi khusus terkait

produk perikanan apa yang memiliki potensial untuk ditingkatkan di pasar USA dan negara

pesaing mana saja yang potensial menjadi pesaing produk perikanan Indonesia di pasar USA.

Namun demikian disisi lain produk perikanan Indonesia memiliki tantangan yang cukup besar

terkait penerapan tarif bea masuk ke pasar USA pasca Indonesia tidak dikelompokan sebagai

negara berkembang.

Berdasarkan hal tersebut tujuan penyusunan market brief produk perikanan ini adalah (1)

Memetakan produk perikanan unggulan Indonesia di pasar Amerika Serikat; (2) Menganalisis

pangsa pasar dan negara pesaing masing-masing produk unggulan Indonesia di Pasar Amerika

Serikat; (3) menganalisis perubahan tarrif bea masuk produk perikanan Indonesia di pasar USA.

Page 4: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

3

Metodologi

Berdasarkan tujuan penelitian, tujuan pertama didekati dengan menggunakan pemetaan produk

ekspor (products mapping). Pendekatan tersebut mengacu pada metode pemilihan produk ekspor

potensial International Trade Centre (ITC) dengan beberapa modifikasi yang dilakukan

bergantung pada ketersediaan data [1].

Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan pemetaan terhadap impor produk perikanan

Amerika Serikat dari Indonesia. Sumbu x merupakan tren pertumbuhan impor (demand) produk

perikanan Amerika Serikat dari dunia selama periode 2010-2019, sementara sumbu y merupakan

tren pertumbuhan impor produk perikanan Amerika Serikat dari Indonesia selama periode yang

sama. Grafik tersebut kemudian dibagi ke dalam 4 kuadran yaitu: kuadran “Star” dimana tren nilai

impor dari Indonesia dan pertumbuhan impor dari dunia atas produk tersebut bernilai positif;

kuadran “Question Mark” yaitu tren nilai impor dari Indonesia atas produk tersebut selama 2010-

2019 mengalami penurunan sementara permintaan impornya di Amerika serikat justru mengalami

peningkatan. Produk dengan tren impor dari Indonesia mengalami pertumbuhan negatif serta tren

pertumbuhan impor dari dunia negatif berada pada kuadran “Dog”. Sementara itu, kuadran “Cash

Cow” berisi produk perikanan dimana nilai impor dari Indonesia memiliki tren pertumbuhan yang

positif sementara tren pertumbuhan impor Amerika Serikat atas produk tersebut justru bernilai

negatif (Gambar XX). Produk perikanan yang berpotensi sebagai produk prioritas untuk tujuan

ekspor Indonesia merupakan produk yang berada pada kuadran “Star” dan kuadran “Question

Mark”.

Tujuan kedua didekati dengan analisis pangsa pasar produk perikanan. Pangsa pasar produk

perikanan secara matematis diformulasikan sebagai berikut : , dimana : Pi = Pangsa (share) komoditas perikanan ke i (%) Xi = Nilai ekspor/Impor komoditas i (Rp.) i, ..n

= Komoditas perikanan ke i sampai ke n. Sementara itu tujuan ketiga dianalsiis secara deskriptif.

Data perdagangan produk perikanan yang digunakan dalam market Brief ini merupakan data

ekspor-impor produk perikanan Amerika Serikat yang di publikasi resmi National Mirine Fisheries

Service NOAA [2] dan International Trade Centre.

å=

= n

Xi

XiPi

11

Page 5: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

4

Hasil Analisis

Perkembangan Impor Produk Perikanan Amerika Serikat

Dalam periode 2000-2019 negara utama pemasok produk perikanan ke USA mengalami

perubahan yang cukup dinamis. Pada tahun 2000, 2004 dan 2009 tiga negara pemasok utama

produk perikanan ke USA berturut-turut adalah Canada, Thailand dan China. Tahun 2014 Thailand

turun ke posisi 6 besar, dan posisi Thailand di 3 besar digantikan Indonesia. Sementara untuk

posisi 1 dan 2 nya masih China dan Canada. Pada tahun 2019 pasokan produk dari China

mengalami penurunan, seiring dengan adanya perang dagang antara USA dengan China sejak awal

tahun 2019, akibatnya posisi China pada tahun 2019 turun ke posisi 4. Turunnya pasokan produk

perikanan China ke pasar USA dimanfaatkan dengan baik oleh India dan Chili, sehingga sebagian

produk dari China banyak disuplai dari India, khususnya udang dan ikan Nila. Berdasarkan hal

tersebut posisi Indonesia juga menurun menjadi ke posisi 5 besar. Secara detail perubahan dinamis

share nilai impor produk perikanan USA menurut 10 negara pemasok utama dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Share Nilai Impor Produk Perikanan USA Menurut 10 Negara Asal Utama

Ranking

2000 2004 2009 2014 2019

Negara

Share Nilai Impor (%)

Negara

Share Nilai Impor (%)

Negara

Share Nilai Impor (%)

Negara

Share Nilai Impor (%)

Negara

Share Nilai Impor (%)

1 Canada 19.18 Canada 18.89 China 15.69 China 14.23 Canada 15.22 2 Thailand 18.01 Thailand 11.97 Canada 15.35 Canada 13.51 India 11.16 3 China 5.93 China 11.09 Thailand 15.03 Indonesia 9.18 Chile 9.85 4 Mexico 5.31 Chile 6.00 Indonesia 6.90 Chile 8.45 China 8.65 5 Chile 5.09 Indonesia 5.61 Chile 5.72 Vietnam 7.92 Indonesia 8.33 6 Indonesia 3.63 Vietnam 4.99 Vietnam 5.10 Thailand 7.45 Vietnam 6.73 7 Ecuador 3.60 Ecuador 4.01 Ecuador 4.30 India 7.10 Thailand 5.56 8 Vietnam 3.00 Mexico 3.90 Mexico 3.65 Ecuador 5.58 Norway 4.07 9 India 2.82 India 3.58 Norway 2.47 Mexico 2.89 Ecuador 3.61

10 Russian 2.54 Philippines 1.96 Russian 2.21 Norway 2.11 Russian 3.12 Sumber : NMFS 2020, diolah

Page 6: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

5

Rasio Perdagangan Internasional Produk Perikanan

Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa dalam periode 2000-2019 terlihat bahwa neraca

perdagangan produk perikanan Amerika Serikat terus mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari

nilai Rasio Perdagangan Internasional produk perikanan yang terus mengalami negative. Secara

teori Rasio Perdagangan Internasional (RPI),yaitu rasio ekspor neto terhadap jumlah ekspor total

dan impor total. Rasio ini menunjukkan apakah neraca perdagangan lebih didominasi ekspor (X)

atau impor (M). Rasio ini mempunyai angka koefisien antara 1 (berarti neraca perdagangan

internasional didominasi oleh ekspor) dan -1 (didominasi oleh impor) [3].

Pada tahun 2000 nilai RPI mencapai -0,54 dan tahun 2019 nilai RPI produk perikanan Amerika

Serikat mencapai -0,61. Artinya neraca perdagangan produk perikanan Amerika serikat semakin

didominasi oleh impor. Hal ini tentu merupakan peluang yang besar bagi para produsen perikanan

dunia, termasuk Indonesia untuk memasarkan produk perikanannya di pasar Amerika Serikat.

Gambar 1. Perkembangan Nilai Rasio Perdagangan Internasional (RPI) Produk Perikanan

Amerika Serikat Periode 2000-2019

Page 7: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

6

Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan produk

perikanannya di pasar Amerika Serikat. Namun demikian pemerintah dan para pelaku usaha

perikanan Indonesia perlu menyusun strategi yang baik agar ekspor produk perikanan Indonesia

ke Amerika Serikat dapat memberikan nilai ekspor yang optimal.

Pemetaan Produk Perikanan Indonesia di Pasar USA

Berdasarkan hasil analisis terlihat ada 15 produk perikanan Indonesia yang masuk dalam kuadran

“Star” dan kuadran “Question Mark”, yaitu (1) Shrimp Warm-Water Peeled Frozen, (2) Shrimp

Frozen Other Preparations, (4) Crab Snow Frozen, (5) Shrimp Warm-Water Shell-On Frozen

21/25, (6) Crabmeat Swimming (Portunidae) In Atc, (7) Tuna Nspf Fillet Frozen, (8) Shrimp

Warm-Water Shell-On Frozen < 15, (9) Shrimp Breaded Frozen, Shrimp Warm-Water Shell-On

Frozen 15/20, (10) Tuna Nspf In Atc (Other) Not In Oil Over Quota, (11) Tuna Nspf Not In A.T.C.

Not In Oil > 6.8kg, (12) Marine Fish Nspf Fillet Frozen, (13) Shrimp Warm-Water Shell-On

Frozen 31/40, (14) Tuna Nspf In Atc (Foil Or Flexible) Not In Oil Over Quota, dan (15) Marine

Fish Nspf Frozen.

Gambar2. Pemetaan Produk Perikanan di Pasar Amerika serikat

Page 8: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

7

Pangsa Pasar Produk Utama Perikanan Indonesia di Pasar USA

Berdasarkan hasil analisis pangsa pasar terhadap produk perikanan Indonesia di pasar Amerika

Serikat dalam periode 2000-2019 terlihat bahwa dari 15 produk perikanan yang memiliki potensi

untuk dikebangkan ekspornya, ternyata hanya ada 10 produk yang potensial untuk terus

dikembangkan. Hal ini didorong oleh pangsa pasar yang tinggi, pertumbuhan total impor Amerika

yang tinggi dan pertumbuhan impor produk perikanan Amerika Serikat dari Indonesia juga tinggi.

Kesepuluh produk perikanan tersebut adalah

1. Shrimp Warm-Water Peeled Frozen. Pada tahun 2019 pangsa pasar produk Shrimp Warm-

Water Peeled Frozen mencapai 11,72% dari total nilai impor produk perikanan USA. Pada

tahun 2019 Indonesia merupakan negara kedua terbesar pemasok produk Shrimp Warm-

Water Peeled Frozen dengan share mencapai 16,52%. Negara pesaing atas produk Shrimp

Warm-Water Peeled Frozen Indonesia di pasar USA adalah India (share nilai impor

mencapai 56,70%), Ecuador (share nilai impor mencapai 8,17%), Viet Nam (share nilai

impor mencapai 7,98%), Thailand (share nilai impor mencapai 4,05%), Argentina (share

nilai impor mencapai 2,77%), Guyana (share nilai impor mencapai 1,06%), Peru (share nilai

impor mencapai 0,94%), Venezuela (share nilai impor mencapai 0,38%) dan Mexico (share

nilai impor mencapai 0,37%).

2. Shrimp Frozen Other Preparations. Pada tahun 2019 pangsa pasar produk Shrimp Frozen

Other Preparations mencapai 3,75% dari total nilai impor produk perikanan USA. Pada tahun

2019 Indonesia merupakan negara ketiga terbesar pemasok produk Shrimp Frozen Other

Preparations dengan share mencapai 23,66%. Negara pesaing atas produk Shrimp Frozen

Other Preparations Indonesia di pasar USA adalah Viet Nam (29,62 %), India (25,09%),

Thailand (18,18%), Canada (1,32%), Ecuador (0,74%), China (0,24%), Saudi Arabia

(0,18%), Guatemala (0,18%) dan Spain (0,18%).

3. Crab Snow Frozen. Pada tahun 2019 pangsa pasar produk Crab Snow Frozen mencapai

3,70% dari total nilai impor produk perikanan USA. Pada tahun 2019 Indonesia merupakan

negara keenam terbesar pemasok produk Crab Snow Frozen dengan share mencapai 0,19%.

Negara pesaing atas produk Crab Snow Frozen Indonesia di pasar USA adalah Canada

(75,63%), Rusia (18,57%), Norway (2,59%), Greenland (2,58%), Viet Nam (0,26%),

Denmark (0,06%), Netherland (0,04%), Chile (0,02%) an United Kingdom (0,01%).

Page 9: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

8

4. Shrimp Warm-Water Shell-On Frozen 21/25. Pada tahun 2019 pangsa pasar produk Shrimp

Warm-Water Shell-On Frozen 21/25 mencapai 2,34% dari total nilai impor produk

perikanan USA. Pada tahun 2019 Indonesia merupakan negara kedua terbesar pemasok

produk Shrimp Warm-Water Shell-On Frozen 21/25 dengan share mencapai 16,52%.

Negara pesaing atas produk Shrimp Warm-Water Shell-On Frozen 21/25 Indonesia di pasar

USA adalah India (52,66%), Mexico (14,68%), Ecuador (5,54%), Argentina (3,62%),

Thailand (2,35%), Viet Nam (2,12%), Peru (1,21%), Malaysia (0,21%) dan Bangladesh

(0,20%).

5. Crabmeat Swimming (Portunidae) In Atc. Pada tahun 2019 pangsa pasar produk Crabmeat

Swimming (Portunidae) In Atc mencapai 2,13% dari total nilai impor produk perikanan

USA. Pada tahun 2019 Indonesia merupakan negara ke-1 terbesar pemasok produk

Crabmeat Swimming (Portunidae) In Atc di pasar USA dengan share mencapai 50,50%.

Negara pesaing atas produk Crabmeat Swimming (Portunidae) In Atc dipasar USA adalah

Philippines (15,09%), Viet Nam (9,35%), China (8,42%), India (7,38%), Sri Langka

(3,39%), Mexico (3,01%), Thailand (1,24%), Malaysia (1,19%) dan Venezuela (0,28%)

6. Tuna Nspf Fillet Frozen. Pada tahun 2019 pangsa pasar produk Tuna Nspf Fillet Frozen

mencapai 2,09% dari total nilai impor produk perikanan USA. Pada tahun 2019 Indonesia

merupakan negara ke-1 terbesar pemasok produk Tuna Nspf Fillet Frozen di pasar USA

dengan share mencapai 40,61%. Negara pesaing atas produk Tuna Nspf Fillet Frozen dipasar

USA adalah Viet Nam (31,83%), Philippines (8,99%), Thailand (3,63%), Taiwan (3,29%),

Canada (2,65%), Japan (2,05%), Ecuador (1,75%), China (1,08%) dan Korea Selatan

(0,92%).

7. Shrimp Warm-Water Shell-On Frozen < 15. Pada tahun 2019 pangsa pasar produk Shrimp

Warm-Water Shell-On Frozen < 15 mencapai 1,56% dari total nilai impor produk perikanan

USA. Pada tahun 2019 Indonesia merupakan negara ke-3 terbesar pemasok produk Shrimp

Warm-Water Shell-On Frozen < 15 di pasar USA dengan share mencapai 15,18%. Negara

pesaing atas produk Shrimp Warm-Water Shell-On Frozen < 15 dipasar USA adalah Mexico

(20,17%), Thailand (19,26%), India (12,26%), Viet Nam (11,85%), Ecuador (5,59%),

Argentina (4,57%), Panama (3,97%), Bangladesh (3,35%) dan Nigeria (1,01%).

Page 10: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

9

8. Shrimp Breaded Frozen. Pada tahun 2019 pangsa pasar produk Shrimp Breaded Frozen

mencapai 1,54% dari total nilai impor produk perikanan USA. Pada tahun 2019 Indonesia

merupakan negara ke-4 terbesar pemasok produk Shrimp Breaded Frozen di pasar USA

dengan share mencapai 14,11%. Negara pesaing atas produk Shrimp Breaded Frozen dipasar

USA adalah China (28,86%), Thailand (26,03%), Viet Nam (23,36%), Ecuador (3,88%),

Guatemala (2,18%), Argentina (0,57%), Burma (0,28%), India (0,25%) dan Honduras

(0,18%).

9. Shrimp Warm-Water Shell-On Frozen 15/20. Pada tahun 2019 pangsa pasar produk Shrimp

Warm-Water Shell-On Frozen 15/20 mencapai 1,52% dari total nilai impor produk

perikanan USA. Pada tahun 2019 Indonesia merupakan negara ke-2 terbesar pemasok

produk Shrimp Warm-Water Shell-On Frozen 15/20 di pasar USA dengan share mencapai

24,94%. Negara pesaing atas produk Shrimp Warm-Water Shell-On Frozen 15/20 dipasar

USA adalah India (37,27%), Mexico (13,56%), Argentina (9,56%), Viet Nam (7,99%),

Thailand (3,52%), Peru (0,69%), Malaysia (0,65%), Ecuador (0,59%) dan Philippines

(0,20%).

10. Tuna Nspf In Atc (Other) Not In Oil Over Quota. Pada tahun 2019 pangsa pasar produk

Tuna Nspf In Atc (Other) Not In Oil Over Quota mencapai 1,36% dari total nilai impor

produk perikanan USA. Pada tahun 2019 Indonesia merupakan negara ke-2 terbesar

pemasok produk Tuna Nspf In Atc (Other) Not In Oil Over Quota di pasar USA dengan

share mencapai 10,03%. Negara pesaing atas produk Tuna Nspf In Atc (Other) Not In Oil

Over Quota dipasar USA adalah Thailand (70,53%), Viet Nam (8,17%), Philippines

(4,66%), Mexico (2,28%), Maldive (1,88%), Ecuador (1,29%), Costa Rica (0,42%), Peru

(0,33%) dan China (0,24%)

Tantangan Tarif Bea Masuk Produk Perikanan Ke Pasar USA

Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (AS) atau Office of the US Trade Representative

(USTR) mencabut preferensi khusus untuk daftar anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)

termasuk Indonesia dalam daftar negara berkembang. Artinya, di mata AS, Indonesia sudah

menjadi negara maju (Kompas/21/02/2020). Dalam situs resmi USTR (Silahkan akses di

https://ustr.gov/) disebutkan bahwa pencabutan tersebut efektif pada tanggal 10 Februari 2020.

Page 11: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

10

Ada tiga pertimbangan yang dijadikan USA dalam mengelelompokkan Indonesia kedalam

kelompok negara maju, yaitu (1) GNI per kapita, (2) pangsa perdagangan dunia, dan (3) faktor lain

seperti organisasi untuk kerjasama ekonomi dan Keanggotaan (OECD), keanggotaan Uni Eropa

(EU), dan keanggotaan kelompok dua puluh (G20). Perwakilan Perdagangan AS

memperhitungkan keanggotaan Indonesia di G20. G20 merupakan forum untuk kerjasama

ekonomi internasional, yang menyatukan ekonomi utama dan perwakilan dari institusi

internasional besar seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.

Berdasarkan hal tersebut, Argentina, Brasil, India, Indonesia, dan Afrika Selatan tidak memenuhi

syarat untuk standar 2 persen de minimis, meskipun demikian, berdasarkan data Bank Dunia

terbaru, masing-masing negara memiliki GNI per kapita di bawah $12.375. Perwakilan

Perdagangan AS tidak menganggap indikator pembangunan sosial seperti angka kematian bayi,

tingkat buta huruf dewasa, dan harapan hidup pada saat lahir, sebagai dasar pertimbangannya.

Keputusan tersebut merupakan kebanggaan bagi Indonesia yang sudah diakui USA sebagai negara

maju. Selain itu juga, keputusan tersebut merupakan tantangan baru bagi Indonesia, khususnya

bagi produk ekspor perikanan Indonesia. Karena dengan dimasukannya Indonesia ke kelompok

negara maju, maka kebijakan tariff bea masuk produk perikanan ke USA pun dengan sendirinya

berubah.

Selama ini kebijakan tariff produk perikanan Indonesia dikenakan tarif Generalized System of

Tariff Preferences (GSP), dimana sekitar 85 jenis produknya dikenakan tariff 0%. Namun

demikian, apabila kebijakan adalah tarif normal tahun 2020 maka tarrif yang dikenakan berkisar

0,5 % - 35 %.

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat bahwa kebijakan tariff USA terhadap produk

perikanan Indonesia dalam 7 tahun terakhir sudah mengalami beberapa kali perubahan. Pada 31

Juli 2013 fasilitas Generalized System of Tariff Preferences (GSP) dari AS untuk Produk Perikanan

Indonesia pernah dihentikan, sehingga dikenakan tariff normal berkisar 2,3% - 15%.

Page 12: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

11

Namun demikian sejak akhir 2014 Indonesia secara tegas memberantas IUU Fishing dan

diapresiasi oleh pemerintah AS, karena sejalan dengan kebijakan AS terkait anti IUU Fishing dan

Seafood Fraud. Konsistensi pelaksanaan kebijakan pemberantasan IUU Fishing dan

mempromosikan sustainability menjadi salah satu pertimbangan Pemerintah AS untuk membuka

kembali fasilitas GSP dan efektif per 29 Juli 2015.

Berdasarkan hal tersebut para pelaku usaha perikanan perlu segera beradaftasi terhadap perubahan

tariff tersebut supaya tidak menjadi penyebab penurunan signifikan terhadap kinerja ekspor produk

perikanan ke USA. Terlebih pada tahun 2018 melalui skema GSP terdapat 66 kode HS produk

perikanan diberikan tarif bea masuk 0%, seperti rajungan, lobster, snail, eels, anchovies, dll.

Simpulan dan Rekomendasi

Produk perikanan Indonesia memiliki peluang untuk ditingkatkan nilai ekspornya dipasar USA.

Berdasarkan hasil analisis teridentifikasi ada 10 jenis produk perikanan utama yang memiliki

peningkatan nilai ekspor. Hal ini didasarkan pada rata-rata pertumbuhan impor USA atas produk

perikanan yang meningkat dan rata-rata impor produk perikanan USA dari Indonesia yang

mengalami pertumbuhan yang positip. Kesepuluh produk tersebut adalah (1) Shrimp Warm-Water

Peeled Frozen, (2) Shrimp Frozen Other Preparations, (4) Crab Snow Frozen, (5) Shrimp Warm-

Water Shell-On Frozen 21/25, (6) Crabmeat Swimming (Portunidae) In Atc, (7) Tuna Nspf Fillet

Frozen, (8) Shrimp Warm-Water Shell-On Frozen < 15, (9) Shrimp Breaded Frozen, Shrimp

Warm-Water Shell-On Frozen 15/20, dan (10) Tuna Nspf In Atc (Other) Not In Oil Over Quota.

Berdasarkan hasil analisis pangsa pasar terlihat bahwa pada tahun 2019 pangsa pasar dari

kesepuluh produk potensial berkisar antara 1,36% sampai 11,72%. Sementara itu pangsa impor 10

jenis produk perikanan USA dari Indonesia tahun 2019 berkisar antara 0,19% sampai 50,50%.

Pasca dicabutnya Indonesia dari kelompok negara berkembang, pemerintah dan para pelaku usaha

perikanan Indonesia perlu mengantisipasi perubahan tarrif bea masuk produk perikanan ke pasar

USA. Selama ini kebijakan tariff produk perikanan Indonesia dikenakan tarif Generalized System

of Tariff Preferences (GSP), dimana sekitar 85 jenis produknya dikenakan tariff 0%. Namun

Page 13: MEMETAKAN PRODUK PERIKANAN POTENSIAL INDONESIA DI …suhana.web.id/wp-content/uploads/2020/06/2020.06... · Berdasarkan hal tersebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan

12

demikian, apabila kebijakan adalah tarif normal tahun 2020 maka tarrif yang dikenakan berkisar

0,5 % - 35 %.

Berdasarkan hal tersebut pemerintah dan para pelaku usaha perikanan Indonesia perlu terus

berkolaborasi dalam meningkatkan daya saing produk perikanan di pasar USA. Pemerintah perlu

terus melakukan diplomasi perdagangan agar tarrif bea masuk produk perikanan ke pasar USA

tidak mengalami perubahan yang signifikan pasca Indonesia dimasukan dalam kelompok negara

maju. Sementara itu para pelaku usaha perikanan Indonesia perlu terus meningkatkan daya saing

produk perikanannya, khususnya untuk 10 produk unggulan tersebut. Selain itu juga pemerintah

dan para pelaku usaha perikanan diharapkan untuk terus menjaga prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan dalam meningkatkan kinerja perdagangan produk perikanan Indonesia di pasar

USA. Hal ini dimaksudkan agar keberlanjutan ekonomi perikanan nasional dapt terjaga dengan

baik.

Bibliography [1] J. S. Yvan Decreux, Export Potential Assessments,

https://umbraco.exportpotential.intracen.org/media/1089/epa-methodology_141216.pdf, 2016.

[2] N. M. F. Service, Fisheries Statistics, https://www.fisheries.noaa.gov/ diakses Mei 2020, 2020.

[3] T. Tambunan, Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran. Teori dan Temuan Empiris, Jakarta: LP3ES, 2001.

Kontak :

[email protected]

@suhanaipb

www.suhana.web.id