membuat skripsi

31
Berfikir Tingkat Tinggi Pengembangan Soal Berfikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Matematika Untuk Siswa Kelas VII R.A. Fitria Fadhilah Universitas Sriwijaya Skripsi Oleh R.A. Muslimah Pendidikan Matematika 1

Upload: fitriafadhilahh

Post on 10-Feb-2017

186 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

Pengembangan Soal Berfikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Matematika Untuk Siswa Kelas VII

R.A. Fitria Fadhilah

Universitas Sriwijaya

Skripsi Oleh R.A. Muslimah

Pendidikan Matematika

1

Page 2: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ..........................................................................2DAFTAR TABEL .........................................................................3DAFTAR GAMBAR ..........................................................................4ABSTRAK .........................................................................5

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................61.1 Latar Belakang ...........................................................................61.2 Rumusan Masalah ...........................................................................61.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................61.4 Manfaat Penelitian ...........................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................72.1Subjek dan Lokasi Penelitian .........................................................................72.2 Jenis Penelitian .........................................................................72.3 Prosedur Penelitian .........................................................................82.4 Teknik dan Instrumen Pengumpul Data................................................................92.5 Teknik Analisis Data .........................................................................92.6 Kriteria Keberhasilan .........................................................................10

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................103.1 Hasil Penelitian ........................................................................103.2 Deskripsi Persiapan Penelitian .....................................................................113.3 Hasil Pengembangan Soal .........................................................................113.4 Deskripsi Hasil Field Test .........................................................................123.5 Pembahasan .........................................................................12

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................204.1 Kesimpulan .........................................................................204.2 Saran .........................................................................21

2

Page 3: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 1. Sistem Penskoran Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi.........102. Tabel 2 Kategori Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi........................103. Tabel 3 Komentar/ Saran Validator Serta Keputusan Revisi..............................114. Tabel 4 Distribusi Nilai Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa................12

3

Page 4: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 1 Komentar Siswa (Small Group) ............................................….........112. Gambar 2a Jawaban Siswa Nomor 1 ..................................................................133. Gambar 2b Jawaban Siswa Nomor 1 ..................................................................144. Gambar 3a Jawaban Siswa Nomor 2 ..................................................................155. Gambar 3b Jawaban Siswa Nomor 2 ......................................................…........166. Gambar 4a Jawaban Siswa Nomor 3 ..................................................................167. Gambar 4b Jawaban Siswa Nomor 3....................................................…...........178. Gambar 5 Jawaban Siswa Nomor 5 ...................................................................189. Gambar 6a Jawaban Siswa Nomor 5 ..................................................................1910. Gambar 6b Jawaban Siswa Nomor 5 ......................................................…........20

SOAL BERFIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS VII

4

Page 5: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal berpikir tingkat tinggi siswa kelas VII yang valid dan praktis serta mengetahui efek potensial soal berupa kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VII. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research). Subjek penelitian adalah siswa kelas VII.1 SMP Negeri 1 Palembang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah walkthrough, dokumen, dan tes. Kesimpulan (1) prototipe soal yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dan praktis. Valid tergambar dari hasil penilaian validator yang menyatakan bahwa soal sudah baik secara konten, konstruk, dan bahasa. Selain itu kevalidan soal juga tergambar dari hasil analisis butir soal pada siswa non subjek penelitian. Praktis tergambar dari hasil ujicoba pada small group dimana sebagian siswa dapat memahami soal dengan baik; (2) soal yang dikembangkan memiliki efek potensial terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VII, hal ini terlihat dari hasil field test siswa yaitu 62,5%. Itu berarti bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam kategori baik. Oleh karena itu soal-soal yang telah dikembangkan dapat digunakan siswa.

Kata Kunci : Penelitian Pengembangan (development research), Soal PISA, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Kurikulum 2013 saat ini sudah mulai diterapkan pembelajaran menggunakan pendekatan

saintifik. Penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik mengutamakan kebermaknaan

proses pembelajaran, sehingga objek yang digunakan dekat dengan kehidupan siswa yang

diharapkan siswa mampu mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam masyarakat yang mendasari

perkembangan teknologi modern yang memiliki peran penting bagi segala bidang keilmuan

5

Page 6: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

khususnya matematika. Oleh karena itu, setiap orang diharapkan dapat menjadi melek matematika

sehingga mampu memecahkan permasalahan saat ini.

Dari kenyataan yang ditemukan dilapangan, kegiatan proses pembelajaran masih

menitikberatkan pada aspek pengetahuan tingkat rendah. Berdasarkan hasil survei (OECD, 2012)

bahwa Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2012 terbaru

menunjukkan Indonesia berada pada peringkat 2 terbawah dari 65 negara. Hampir semua siswa

Indonesia ternyata cuma menguasai pelajaran sampai level 3 saja. Sementara banyak siswa

negara maju maupun berkembang lainnya, menguasai pelajaran sampai level 4, 5, bahkan 6.

Salah satu faktor penyebab antara lain siswa Indonesia pada umumnya kurang terlatih

dalam menyelesaikan soal-soal dengan karakteristik seperti soal-soal pada PISA, hal itu dapat

dicermati dari contoh-contoh instrumen penilaian hasil belajar yang didesain pada umumnya

menyajikan instrumen penilaian hasil belajar yang substansinya kurang dikaitkan dengan konteks

kehidupan yang dihadapi siswa dan kurang memfasilitasi siswa dalam mengungkapkan proses

berpikir dan berargumentasi (Kemendiknas, 2011). Keadaan itu tidak sejalan dengan

karakteristik dari soal-soal PISA yang menuntut penalaran, argumentasi dan kreativitas dalam

menyelesaikannya. Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, sudah semestinya melakukan

berbagai alternatif dan inovasi dalam rangka meningkatkan kemampuan matematika siswa, salah

satunya adalah instrumen dalam hal ini merupakan soal-soal non-rutin yang telah dikembangkan

dengan acuan PISA dengan tingkat level berpikir mencapai menganalisis, mengevaluasi, dan

mengkreasi yaitu higher order thinking.

Dalam keseluruhan materi matematika SMP yang terdapat dalam kurikulum termasuk

materi Geometri. Dalam penilaian PISA materi Geometri ini termasuk salah satu konten dalam

PISA yaitu space and shape. Soal dengan konten ruang dan bentuk ini menguji kemampuan

siswa dalam mengenali bentuk, mencari persamaan dan perbedaan dalam berbagai dimensi dan

representasi bentuk, serta mengenali ciri – ciri suatu benda dalam hubungannya dengan posisi

benda tersebut. Soal – soal pada konten shape and space paling banyak diimplementasikan

dalam kehidupan sehari – hari, seperti menghitung luas suatu daerah, menghitung keliling daerah

dan lain – lain sehingga jelas bahwa soal – soal pada konten shape and space penting untuk

dikembangkan karena berkaitan langsung dengan kehidupan sehari – hari. Siswa dikatakan

mampu menyelesaikan masalah apabila ia dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh

6

Page 7: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

sebelumnya ke dalam berbagai macam situasi, kemampuan siswa dalam bernalar dan

berargumentasi bagaimana soal itu dapat diselesaikan (Silva, 2011).

Berdasarkan survei yang diperoleh dari SMP Negeri 1 Palembang yaitu pelaksanaan

pembelajaran telah menerapkan kurikulum 2013, namun masalah yang dihadapi guru terbatasnya

soal – soal pada buku pegangan guru yang didesain khusus sesuai dengan potensi siswa sehingga

kemampuan berpikir siswa belum berkembang maksimal. Pengembangan berpikir tingkat tinggi

sudah pernah diteliti oleh Lewy (2009) dalam tesisnya yang berjudul Perkembangan Soal Untuk

Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan Dan Deret Bilangan Di

Kelas Akselerasi SMP Xaverius Maria Palembang bahwa hasil tes menggunakan soal non-rutin

yang telah dikembangkan menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa memiliki

kemampuan berpikir tingkat tinggi kategori baik. Merujuk pada penelitian Lewy, untuk

mengetahui tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dapat menggunakan soal non- rutin

yang telah dikembangkan sesuai potensi siswa yang diharapkan dapat memacu kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa.

Menurut Krathwohl (2002) indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi

(Higher Order Thinking) meliputi : (1) Menganalisis, siswa mampu mengenali pola atau

hubungan yang ada, mengenali dan membedakan faktor penyebab dan akibat dari permasalahan,

serta merumuskan masalah pertanyaan, (2) Mengevaluasi, siswa mampu memberikan penilaian

terhadap solusi, menggunakan kriteria yang cocok, membuat hipotesis, mengkritik dan

melakukan pengujian, serta menerima atau menolak sesuatu pernyataan berdasarkan kriteria

tertentu, (3) Mengkreasi, siswa mampu mengeneralisasi suatu idea atau cara pandang terhadap

sesuatu, merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah, serta mengorganisasikan bagian-

bagian menjadi struktur baru yang belum pernah ada.

Dalam penelitian ini masalah yang dikaji adalah: (1) Bagaimana soal yang valid dan praktis

yang telah dikembangkan pada pembelajaran matematika siswa kelas VII?, (2) Bagaimana efek

potensial soal untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VII SMP Negeri

1 Palembang?

METODOLOGI PENELITIAN

7

Page 8: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

Penelitian ini merupakan metode penelitian pengembangan atau development research tipe

formative evaluation (Akker dkk, 2006:4). Subjek penelitian ini adalah siswa SMPN 1

Palembang kelas VII dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa.

Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu preliminary dan tahap formatf evaluation yang

meliputi self evaluation, expert reviews dan one to one dan small group serta field test.

Tahap self evaluation dilakukan penilaian oleh peneliti sendiri terhadap soal yang telah

dikembangkan. Hasil soal ini disebut sebagai prototype pertama. Hasil desain prototype yang

telah dikembangkan atas dasar self evaluation diberikan pada pakar (expert review) untuk

dijadikan bahan revisi.

Pada tahap ini merupakan tahapan uji validitas, produk yang telah didesain akan dicermati,

dinilai dan dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tadi akan menelaah konten, konstruk dan bahasa

dari masing-masing prototype. Tanggapan dan saran dari para validator tentang desain yang telah

dibuat ditulis pada lembar validasi sebagai bahan revisi dan menyatakan bahwa soal kemampuan

berpikir tingkat tinggi yang telah dikembangkan tersebut telah valid. Tahap ini juga dinamakan

sebagai uji validitas.

Selanjutnya tahap one to one, penulis mengujicobakan soal yang telah divalidasi oleh para

pakar dari hasil expert reviews kepada siswa. Hasil jawaban siswa saat ujicoba digunakan untuk

merevisi desain soal yang telah dibuat pada prototype pertama.

Hasil revisi dari expert dan kesulitan yang dialami siswa saat uji coba pada prototype

pertama dijadikan dasar untuk revisi desain prototype pertama dinamakan prototype kedua.

Kemudian hasilnya diujicobakan pada small group (5 orang siswa sebaya non subjek penelitian).

Pada tahap ini akan diminta 5 orang siswa kelas VII SMPN 1 Palembang untuk menyelesaikan

soal yang telah didesain dengan rekaman. Berdasarkan hasil-hasil tes dan rekaman inilah produk

direvisi dan diperbaiki yang digunakan untuk merevisi soal pada prototype kedua.

Hasil soal yang telah revisi (Prototype ketiga) diujicobakan ke subjek penelitian dalam hal

ini sebagai field test. Uji coba tahap ini produk yang telah direvisi tadi diujicobakan kepada

siswa Kelas VII SMPN 1 Palembang yang menjadi subjek penelitian. Dari hasil uji coba tersebut

akan dilakukan perhitungan sebagai dasar penilaian terhadap kemampuan siswa dalam berpikir

tingkat tinggi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Walkthrough,

dokumentasi, dan tes. Walkthrough dilakukan untuk mendapatkan saran dan komentar untuk

8

Page 9: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

merevisi instrumen dari soal kepada pakar. Pakar memberikan saran yang difokuskan pada

konten, konstruk dan bahasa. Prosedur yang dilakukan adalah penulis memberikan instrumen

dari soal yang telah dikembangkan kepada pakar. Kemudian pakar memberikan saran dan

komentar dari soal tersebut untuk keperluan revisi.

Dokumentasi dalam penelitian ini berupa dokumen kurikulum 2013, lembar validasi pada

tahap expert reviews, lembar komentar pada saat one to one dan small group, dan lembar

jawaban siswa pada tahap one to one, small group, dan field tes. Selain itu, ada juga foto dan

video saat siswa mengerjakan soal berpikir tingkat tinggi yang telah dikembangkan pada saat one

to one, small group dan field test.

Tes soal – soal kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan acuan PISA pada konten shape

and space. Tes ini dilakukan untuk memperoleh data tentang keefektifan atau memiliki potential

effect dari soal-soal kemampuan berpikir tingkat tinggi. Tes terdiri dari 5 soal berbentuk uraian

yang mengacu pada indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Teknik analisis data yang digunakan walkthrough, dokumentasi, dan tes.

Walkthrough yaitu data dari validasi para pakar berupa saran dan komentar dianalisis secara

deskriptif. Hasil validasi dari validator terhadap soal tes yang telah dikembangkan , selanjutnya

dihitung dengan Likert. Skor yang didapatkan, dianalisis sesuai dengan kategori kevalidan

dari soal yang telah dikembangkan.Setelah itu, hasilnya dianalisis secara deskriptif.

Analisis dokumentasi dilakukan secara deskriptif. Dokumen kurikulum 2013 dianalisis

secara deskriptif. Lembar komentar siswa dari tahap one to one, small group dianalisis secara

deskriptif untuk bahan revisi ke prototype selanjutnya. Hasil jawaban siswa pada tahap small

group dilihat untuk melihat kepraktisan soal yang dikembangkan.

Analisis hasil tes untuk mengetahui efek potensial kemampuan berpikir tingkat tinggi

matematika siswa dari hasil tes. Data hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dilihat dari

skor yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal tes berpikir tingkat tinggi. Skor yang diperoleh siswa

berdasarkan descriptor yang muncul sesuai dengan indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Tabel 1. Sistem penskoran tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

Skor Kriteria4 Tampak 3 deskriptor3 Tampak 2 deskriptor

9

Page 10: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

2 Tampak 1 deskriptor

1 Tampak 0 deskriptor

Skor kemampuan berpikir tingkat tinggi dari masing-masing siswa adalah jumlah skor yang

diperoleh sesuai dengan banyaknya deskriptor yang tampak pada saat menyelesaikan soal tes

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Skor maksimum adalah skor tertinggi (skor 4) dikalikan

dengan jumlah soal (6 butir soal), skor maksimumnya adalah 6 x 4 = 24 sedangkan skor

minimumnya adalah 6 x 1 = 6, sehingga interval skor rata – rata kemampuan berpikir tingkat

tinggi siswa adalah 24 – 6 = 18, peneliti membagi interval menjadi 4 selang dengan rentang 5.

Selanjutnya dari data hasil tes kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menentukan

kategori tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kategori berpikir tingkat tinggi tersebut

ditentukan seperti pada tabel berikut :

Tabel 2. Kategori tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi

Nilai

Siswa

Tingkat kemampuan

berpikir tingkat tinggi

21 – 25 Sangat baik

16 – 20 Baik

11 – 15 Cukup

6 – 10 Kurang

( Modifikasi Arikunto, 2012)

Hasil dan Pembahasan

Pada validasi pertama, validator diberikan soal yang telah didesain, diminta tanggapannya

untuk dilakukan revisi bila diperlukan dan secara paralel dilakukan uji coba one to one pada 3

orang siswa. Pada penelitian ini siswa yang menjadi subjek one to one adalah siswa kelas VII.3.

Berdasarkan one to one evaluation dan Expert Reviews yang diberikan secara paralel maka

prototype pertama akan direvisi, keputusan revisi sebagai berikut:

1. Beberapa kesalahan redaksi soal diperbaiki

2. Konteks soal yang digunakan yang telah dikenal siswa.

10

Page 11: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

Pada uji coba small group soal-soal untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi pada

prototype kedua diujicobakan pada small group yang terdiri dari 5 orang siswa SMP Negeri 1

Palembang, diminta untuk mengamati serta mengerjakan soal-soal yang diberikan.

Gambar 1. Komentar Siswa (Small Group Evaluation)

Hasil small group dan expert review pada prototype dua di revisi untuk mendapatkan

prototype ketiga. Keputusan revisi sebagai berikut:

Tabel 3. Saran validator terhadap perangkat pembelajaran pada prototype kedua serta keputusan langkah tindakan revisi.

Saran validator dan

komentar siswa

Keputusan

revisi

Gambar nomor 1 dan

nomor 3 diganti.

Gambar

diganti lebih

jelas.

Sulit membayangkan

keramik yang

disusun.

Konteks

diganti

menjadi kain

perca.

Soal-soal pada prototype ketiga diujicobakan pada subjek penelitian yaitu siswa kelas VII.1

SMP Negeri 1 Palembang. Field test berlangsung selama 80 menit dengan jumlah soal yang

11

Page 12: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

diberikan sebanyak 5 soal. Setiap siswa menjawab pertanyaan pada lembar jawaban yang

tersedia dan dikumplkan setelah waktu yang ditentukan selesai.

Data hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi dianalisis ke dalam data kualitatif untuk

menentukan kategori kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Adapun persentase tingkat

kemampuan berpikir tingkat tinggi tersebut sebagai berikut :

Tabel 4. Distribusi Nilai Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

NilaiFre-

kuensi

Persen-tase (%)

Kate-Gori

21 - 25 3 12,5Sangat Baik

16 - 20 12 50 Baik11 - 15 9 37,5 Cukup

6 - 10 0 0Kurang

Baik

21 - 25 16 - 20 Nop-15 06-Okt

05

101520253035404550

Fre- kuensiPersen- tase (%)

Pembahasan

Proses pengembangan yang sudah dilalui yang terdri dari tiga tahap, yaitu self evaluation,

prototyping (expert reviews and one to one, small group) dan field test serta revisi pada masing-

masing tahap maka diperoleh perangkat soal berpikir tingkat tinggi yang dapat dikategorikan

valid dan praktis. Valid tergambar dari hasil penilaian validator, dimana hampir semua validator

menyatakan baik berdasarkan konten, konstruk, dan bahasa. Setelah soal dinyatakan valid secara

12

Page 13: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

kualitatif berdasarkan konten, konstruk, dan bahasa kemudian diujicobakan terhadap siswa kelas

VII.2 SMP Negeri 1 Palembang sebanyak 21 siswa untuk menganalisis validitas butir soal dan

reabilitas soal. Dari hasil analisis butir soal tersebut diperoleh 5 soal valid dengan koefisien

reabilitas r11= 0,64. Maka dapat disimpulkan bahwa perangkat soal yang dikembangkan sudah

valid secara kualitatif dan kuantitatif.

Dari hasil revisi berdasarkan komentar/saran dan lembar jawaban siswa pada one to one dan

small group evaluation menunjukkan soal yang dikembangkan praktis. Soal tersebut

dikategorikan praktis tergambar dari hasil pengamatan pada ujicoba small group, dimana semua

siswa dapat menggunakan perangkat soal dengan baik. Soal yang dikembangkan sesuai dengan

alur pikiran siswa, konteks yang diberikan dikenal/diketahui siswa, mudah dibaca, dan tidak

menimbukna penafsiran yang beragam.

Dari hasil analisis data tes soal untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

pada pokok bahasan segitiga dan segiempat dapat diketahui bahwa 3 siswa ( 12,5 % ) yang

termasuk dalam kategori memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat baik, dan ada 12

siswa ( 50 % ) termasuk dalam kategori memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan

kategori baik. Ini berarti secara keseluruhan ada 15 siswa (62,5 % ) dari 24 siswa yang telah

memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori baik.

Berikut beberapa soal dan jawaban siswa :

Soal 1

Jawaban siswa :

13

Page 14: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

Gambar 2a. Jawaban siswa soal 1

Sebagian siswa sudah mampu memahami maksud soal, dalam hal ini soal nomor 1 siswa

mampu menghitung luas atau besarnya satu kue, besarnya kue yang diperoleh dengan harga

setiap cm2 kue dan menyimpulkan kue mana yang harganya lebih murah. Siswa a, salah

menafsirkan soal sehingga ia tidak menghitung luas atau besarnya kue dan membagi besarnya

kue dengan harga per cm2 namun membagi harga kue per cm saja. Dalam hal ini siswa a belum

mampu menganalisis soal secara benar.

Gambar 2b. Jawaban siswa soal 1

Siswa b, sudah mampu menganalisis soal nomor 1. Tampak pada gambar di atas ia mencoba

untuk mengembangkan strategi dengan mengenali pola dan hubungannya dengan terlebih dahulu

menghitung besarnya masing – masing dari kue a, kue b, dan kue c. Lalu, ia kalikan besar kue

dengan kemungkinan banyaknya kue yang memiliki harga terendah. Selanjutnya, ia mencoba

untuk mengenali faktor penyebab dan akibat dari permasalahan dengan mengidentifikasi

14

Page 15: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

pertanyaan. Ia bandingkan harga dan besar kue yang memiliki harga terendah dan kue yang besar

yaitu paling murah.

Dari jawaban siswa terlihat bahwa siswa telah mampu menganalisis dan mengembangkan

strategi dengan mengenali pola atau hubungannya.

Soal 2

Jawaban Siswa :

Siswa a, ia sudah mampu menganalisis soal dengan baik. Dalam menyelesaikan soal tampak

terlebih dahulu ia mengenali hubungan apa yang diketahui dengan yang apa ditanyakan dengan

mengidentifikasi pertanyaan. Lalu, mengenali faktor penyebab dan akibat permasalahan yaitu

untuk mencari luas lemari yang menurutnya dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus

luas trapesium yang terdiri dari bangun datar persegi panjang dan bangun datar segitiga.

Selanjutnya, ia mengumpulkan informasi yang dibutuhkan yaitu panjang lemari persegi panjang

dan alas lemari berbentuk segitiga sehingga ia dapat menyimpulkan bahwa semua luas

permukaan lemari adalah 36000 cm2.

15

Gambar 3a. Jawaban siswa

Page 16: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

Siswa b, ia sudah mampu menganalisis soal dengan baik. Dalam menyelesaikan soal berbeda

dengan siswa a ia menyelesaikan soal nomor 2 dengan membagi – bagi informasi yang

menurutnya permukaan lemari tersebut terdiri dari bangun persegi panjang dan segitiga sehingga

dalam penyelesaian soal, ia menggunakan rumus luas persegi panjang dan luas segitiga

kemudian menjumlahkan semua luas daerah lemari tersebut. Tentunya dengan mengidentifikasi

pertanyaan terlebih dahulu dan menghubungkan informasi – informasi yang telah diketahui

dengan apa yang ditanyakan sehingga ia dapat menentukan faktor penyebab dan akibat dari suatu

permasalahan. Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir

tingkat tinggi yaitu menganalisis siswa dalam menyelesaikan soal 2 sudah cukup baik.

Soal 3

Jawaban Siswa :

16

Gambar 3b. Jawaban siswa

Page 17: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

Gambar 4a. Jawaban Siswa Nomor 3

Pada soal nomor 3a, sebagian besar siswa melakukan pengujian menggunakan rumus

keliling persegi panjang dengan mencoba – coba memisalkan angka untuk menguji suatu

pernyataan seperti yang telah dilakukan siswa a. ia mampu memberikan penilaian terhadap

penyelesaian masalah menggunakan kriteria dengan cara mencoba – coba dengan memisalkan

angka sebagai panjang dan lebar untuk menentukan luas dan keliling dari persegi panjang.

Sehingga, ia dapat menyimpulkan dan memberikan penilaian terhadap permasalahan setelah

melakukan pengujian tersebut.

Gambar 4b. Jawaban Siswa Nomor 3

Siswa b, ia mampu memberikan penilaian terhadap suatu pernyataan dengan melakukan

pengujian. Dalam hal ini, siswa b melakukan pengujian dengan cara memisalkan variabel uji

dengan pembuktian secara umum.Lalu, ia menguji apakah luas dari keempat potongan kue

tersebut yang berbentuk segitiga memiliki luas yang sama menggunakan rumus luas segitiga.

Selanjutnya ia bandingan segitiga yang berbeda luasnya apabila dilihat hanya melalui gambar

17

Page 18: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

tanpa pembuktian sehingga ia dapat menyimpulkan bahwa keempat potongan tersebut yang

berbentuk segitiga memiliki luas yang sama.

Sebagian besar siswa mampu memberikan penilaian dari sebuah pernyataan dengan

melakukan pengujian menggunakan criteria yang cocok.

Soal 4

Jawaban siswa :

Gambar 5. Jawaban siswa nomor 4

Tampak pada gambar diatas siswa tersebut mampu mengevaluasi permasalahan dengan

memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi dengan menggunakan kriteria

yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai manfaatnya. Terlebih dahulu ia

memberikan analisa terhadap permasalahan dengan mencari luas masing-masing area yang

berbentuk persegi panjang, segitiga, dan jajar genjang. Setelah itu, ia mencari nilai yang belum

diketahui menggunakan rumus teorema phytagoras dengan mengkaitkan informasi soal terhadap

solusi. Sehingga ia mampu membuktikan dan memutuskan menerima ataupun menolak suatu

pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Soal 5

18

Page 19: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

Jawaban Siswa :

Gambar 6a. Jawaban siswa nomor 5

Siswa a, tampak pada gambar 6a di atas ia memberikan jawaban dengan cara pandang terhadap

soal yang berbeda, ia menghitung satuan dari keempat pola tersebut sehingga dapat

membandingkan harga yang paling murah dari masing – masing motif pada pola kain perca. Lalu

menghitung banyaknya kain perca yang diperlukan dengan harga motif dari kain perca yang

termurah. Siswa a, mampu merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah dengan

menyusun motif kain perca yang paling murah pada permukaan bantal tersebut, kemudian ia

menggunakan motif (1) yang harga satuannya murah kedua dari motif (3), dan sisanya ia

gunakan motif kain yang dapat disusun melengkapi permukaan bantal tersebut. Pada soal nomor

5, siswa a sudah mampu membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu

dengan mengorganisasikan bagian-bagian menjadi struktur baru yang belum pernah ada

sebelumnya.

19

Page 20: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

Gambar 6b. Jawaban siswa nomor 5

Tampak pada gambar 6b, siswa b mampu menjawab permasalahan dengan terlebih dahulu

menjari luas masing-masing permukaan bantal dan kain perca. Lalu, ia menghitung banyaknya

kain yang dibutuhkan agar dapat menutupi permukaan bantal tersebut. Siswa b, mampu

merancang suatu cara untuk menyusun motif kain perca tersebut agar sesuai dengan kriteria yang

telah ditetapkan yaitu biaya serendah-rendahnya. Berbeda halnya dengan siswa a, ia merancang

susunan kain dengan terlihat mencoba-coba menempatkan susunan kain agar mendapatkan biaya

serendah mungkin.

Berdasarkan data tersebut, soal nomor 5 ini mampu menimbulkan kemampuan mengkreasi

dengan cara membuat beberapa strategi yang baru dalam menyelesaikan masalah. Siswa dapat

membuat generalisasi suatu idea terhadap sesuatu untuk menyelesaikan masalah dengan

merancang suatu cara dan mengorganisasikan unsur – unsur menjadi struktur yang belum pernah

ada sebelumnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penelitian ini telah menghasilkan soal tes valid dan praktis untuk mengetahui kemampuan

berpikir tingkat tinggi dengan acuan PISA pada pokok bahasan segitiga dan segiempat untuk

siswa kelas VII SMP. Valid secara kualitatif tergambar dari hasil penilaian validator, dimana

semua validator menyatakan soal tes kemampuan berpikir tingkat tinggi sudah tepat,

berdasarkan konten (sesuai dengan butir soal yang sesuai dengan indicator dan sesuai dengan

kompetensi dasar), konstruk (Mengembangkan kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan

mengkreasi, sesuai dengan level siswa kelas VII, dan sesuai dengan indicator berpikir tingkat

tinggi), dan bahasa (kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar, kalimat tidak

20

Page 21: membuat skripsi

Berfikir Tingkat Tinggi

menimbulkan multitafsir). Valid secara kuantitatif berdasarkan analisis butir soal. Praktis

tergambar dari hasil ujicoba small group yaitu soal mudah dipahami, dicerna, dan dapat

diselesaikan oleh siswa. Soal yang diberikan sebanyak 5 soal, yaitu 2 soal yang dapat

mengembangkan kemampuan menganalisis, 2 soal yang dapat mengembangkan kemampuan

mengevaluasi, dan 1 soal yang dapat mengembangkan kemampuan mengkreasi.

2. Berdasarkan hasil ujicoba field test yang diperoleh bahwa soal tes kemampuan berpikir

tingkat tinggi yang telah dikembangkan memiliki efek potensial yaitu kemampuan berpikir

tingkat tinggi. Hal ini terlihat dari hasil tes siswa mencapai 62,5% dimana nilai ini termasuk

memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi kategori baik.

b. Saran

1. Bagi siswa, agar termotivasi untuk mengerjakan soal – soal yang membutuhkan penalaran,

membiasakan diri untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi khususnya pada

pokok bahasan segitiga dan segiempat.

2. Bagi guru matematika, agar dapat menggunakan soal – soal yang telah dikembangkan pada

pokok bahasan segitiga dan segiempat, sebagai alternatif dalam pembelajaran sehingga dapat

digunakan untuk melatih kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi siswa

terhadap pembelajaran matematika.

3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan agar dapat dipergunakan untuk mengkaji lebih

dalam mengenai soal – soal dalam pembelajaran matematika di sekolah menengah dalam

upaya untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

21