membaca ulang wasiat

Download Membaca Ulang Wasiat

If you can't read please download the document

Upload: harapandi

Post on 26-Jun-2015

276 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Tulisan ini merupakan rancangan sebuah buku tentang bagaimana merespon wasiat renungan Masa karya Maulana syaikh Tuan Guru Kiyai haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Pancor.

TRANSCRIPT

Harapandi Dahri

Membaca Ulang Wasiat Renungan Masa; Pengalaman Lama & BaruKarya Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Pengantar;

Penerbit; Pustaka Irfn 2009

Bagian PertamaPendahuluan Latar historis; mengapa wasiat itu ada Mengapa wasiat itu perlu Kepada siapa wasiat itu dialamatkan Bagian kedua Pewasiat: TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Biografi singkat; Kelahiran Masa kecil Pendidikan dan Karya-karya yang dilahirkan Perjalanan organisasi Nahdlatul Wathan Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah Nahdlatul Banat Dinayah Ketiga Wasiat dalam Islam Makna dan hakikat wasiat dalam islam Urgensi wasiat dalam pandangan islam Wasiat yang diperbolehkan dan yang dilarang Tradisi wasiat dalam organisasi keagamaan Keempat Wasiat dan segala persoalannya Wasiat dalam bidang fiqh Wasiat dalam aqidah Wasiat dalam filsafat Wasiat dalam tasawuf Wasiat dalam bidang politik Wasiat dalam bidang sosial Wasiat dalam bidang ekonomi Wasiat dalam bidang pendidikan Wasiat dalam sastra

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Bagian kelima Diskripsi buku Wasiat Renungan Masa Pengalaman Lama dan Baru A. Sekilas tentang perubahan Buku Wasiat. Renungan Masa Pengalaman Lama telah digantikan dengan edisi Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru. Secara fisik kedua buku wasiat ini tidak terlihat perbedaan, namun subsantasi yang tertuang pada wasiat Renungan Masa Pengalaman Lama masih banyak melibatkan dan menyebutkan kader-kader awal organisasi Nahdlatul Wathan dan Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah. Seiring dengan perjalanan waktu bergeser pula kebutuhan dan konsep dakwah yang terjadi pada sebagian kader NWDI maupun NBDI, oleh karena itulah Maulana Syaikh menulis buku wasiat ke 2 sebagai edisi revisi terhadap wasiat lama. Pada buku wasiat pengalaman baru ini terdapat banyak perubahan yang mendasar dari wasiat renungan masa pengalaman lama, diantara persoalan mendasar dimaksud antara lain adalah; 1. 2. B. Mengenal lebih dekat Buku Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru Buku wasiat ini secara fisik berukuran 15 x 10 cm dengan memakai cover bergambar Maulana Syaikh menggunakan kertas tebal. Pada lembar kedua buku ini bertuliskan WASIAT RENUNGAN MASA PENGALAMAN BARU, Oleh TGKH MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID Pendiri NWDI,NBDI & NW, khusus untuk keluarga NW, cetakan keenam dan diterbitkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Wathan tahun 2002. Di halaman ketiga terdapat gambar (photo) guru Maulana Syaikh Al-Maghfurlah Maulana Syaikh Hasan Muhammad Al-Masysyath, kemudian di halaman keempat terdapat photo guru malana Syaikh al-Maghfurlah Maulana Syaikh Muhammad Amin Al-Kutbi dan pada halaman kelima terdapat photo TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pendiri NWDI, NBDI dan NW terdapat tanggal photo 28 september 1970 M. Halaman keenam terdapat tulisan sebagai muqaddimah (pendahuluan) dalam buku wasiat ini;

Amma badu: Inilah Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru disamping yang lama- terutama sekali terdapat pada tahun 1399 H -1401 H/ 1979 M 1981 M, lebih-lebih setelah AlMaghfurlah Faqidul Islam Maulana Wasayakhuna Al-Alllamah Al-Arifu Billah Abul Barakat Wa An-nafahat Sayyidina Asysyaikh Hasan Muhammad Al-Masysyath berpulang ke Rahmatullah Taala, pada hari rabu 7 Syawwal 1399 H, tagammadhahullahu birahmatihi al-waasiah, wajaalana wajamial muhibbina khairan khalafin likhairi salafin, bimannihi wakaramihi Taala.

Amin bib Amin Pada halaman keenam dari buku wasiat ini terdapat photo TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pendiri NWDI, NBDI dan NW dengan berfos tegak saat mengabadikan pesannya di atas prasasti yang bertuliskan Bahasa Arab dan berlambangkan Bulan Bintang bersinar Lima dengan Warna dasar Hijau, terhadap seluruh keluarga dan murid-muridnya untuk terus memperjuangkan Nahdlatul Wathan. Halaman ketujuh tertulsi arti wasiat tersebut dalam bahasa indonesia